skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/pencegahan...penyakit yang tidak dapat...

99
UPAYA PENCEGAHAN POLIGAMI DI KOREM 073 SALATIGA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NO 23 TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh YULIANI NIM : 21211013 JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

UPAYA PENCEGAHAN POLIGAMI DI KOREM 073

SALATIGA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI

PERTAHANAN NO 23 TAHUN 2008

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh

YULIANI

NIM : 21211013

JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

Page 2: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya
Page 3: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya
Page 4: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya
Page 5: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO

Yang jauh belum tentu MUSUH

Yang deket belum tentu SAHABAT

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku

Untuk suamiku dan anak-anakku

Untuk teman-teman seperjuanganku

Page 6: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat-Nya dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW

berikut keluarganya, para sahabat dan seluruh umat pengikutnya, Penulis akhirnya

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Pencegahan Poligami

Dilingkungan Korem 073 Salatiga Berdasarkan Peraturan Mentri

Pertahanan No 23 Tahun 2008”. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir

sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi Ahwal Al Syahsyiyah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini disadari oleh Penulis masih jauh

dari harapan dan masih banyak kekurangannya. Penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari pembaca. Dalam kesempatan ini, Penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu Penulis

dalam penulisan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi M.pd Selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Ibu Dra.Siti Zumrotun.M.ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan sekaligus

pembimbing skripsi

3. Bapak Sukron Ma’mun. M.si selaku Ketua Jurusan Ahwal Syakhshiyyah

4. Seluruh anggota Tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk

menilai kelayakan dan menguji skripsi dalam rangka menyelesaikan studi

Ahwal Al Syahsyiyah Di IAIN Salatiga

Page 7: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

5. Seluruh staf Program studi yang telah membantu Penulis dalam

menyelesaikan administrasi-administrasi selama perkuliahan.

6. Semua kelurgaku suami, anak-anakku dan Ibuku yang selalu memberi

dukungan dan doa yang tiada henti.

7. Semua Dosen-dosen Syari’ah IAIN Salatiga

8. Semua teman-teman angkatan 2011 yang tidak dapat aku sebutkan satu

persatu.

9. Semua teman, sahabat dan kerabat yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu

yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para

Pembaca.

Salatiga, 14 September 2015

Penulis

Page 8: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

ABSTRAK

YULIANI,2015. Upaya Pencegahan Poligami Di KOREM 073 Salatiga

Berdasarkan Peraturan Mentri Pertahanan No 23 Tahun 2008. Skripsi

Fakultas Syari’ah , Jurusan Ahwal Syakhshiyyah. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga

Kata kunci : Upaya pencegahan poligami dilingkungan Korem 073 Salatiga

Sebagai seorang TNI yang sebagai pengayom masyrakat, bermental

baik, berwibawa dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menyelenggarakan

tugas pemerintahan dan pembangunan dalam NKRI. Dikorem 073 Salatiga

ada bebebrapa anggotanya yang melakukan poligami hal ini bertentangan

dengan Peraturan Mentri Pertahanan No 23 Tahun 2008. Pertanyaan yang

ingin dijawab dari penelitian ini adalah (1) bagaimana proses poligami yang

dilakukan anggota TNI di jajaran Korem 073 Salatiga?, (2) Bagaimana upaya

pencegahan terjadinya tindakan poligami yang dilakukan oleh anggota TNI

Korem 073 Salatiga?, bagaimana upaya hukum islam dalam pencegahan

poligami di Korem 073 Salatiga?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka

penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan yuridis

empiris yaitu didasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku dan kenyataan

kejadian yang sebenarnya.

Temuan penelitian menunjukan Proses poligami Dilingkungan Korem

073 Salatiga yang dilakukan oleh anggotanya dilakukan secara diam-diam

yaitu dengan pernikahan siri karena melanggar Peraturan Mentri Pertahanan

No 23 Tahun 2008 Pasal 3 ayat 1, tidak diizinkan oleh istri pertamanya, selain

itu juga disebabkan oleh faktor interen seperti libido, Istri tidak memenuhi

kewajibannya,dan motif ekonomi. Apabila melakukan pelanggaran maka

akan mendapatkan Sanksi sesuai kebijakan komandan satuan antara lain :

tindakan penahanan selama 21 hari penundaan pangkat, sebagai tahanan kota

selama kasus belum selesai, dimutasi ke kodim /daerah lain dan diberhentikan

dengan tidak hormat jika masalah yang dihadapi tidak diselesaikan dan lari

dari dinasnya sebagai seorang TNI/PNS. Upaya pencegahannya dengan cara

Page 9: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

meningkatkan jam komandan, pembinaan mental, mendorong keharmonisan

rumah tangga setiap anggota, memberikan penyelesaian permasalahan yang

sedang dihadapi, memberikan konseling dan menerapkan jiwa korsa yang

benar untuk kebaikan bukan untuk melakukan pelanggaran.

Pandangan Hukum Islam dalam upaya pencegahan poligami di Korem

073 Salatiga, Hukum Islam memberikan aturan untuk membatasi perilaku

poligami hanya sampai empat orang istri. Bolehnya melakukan poligami

menurut hukum Islam pun dengan syarat bahwa seorang suami harus mampu

berbuat adil terhadap istri-istrinya, baik secara jasmani maupun rohani bila ia

khawatir tidak mampu berbuat adil maka ia hanya boleh menikah dengan

seorang istri saja.

Page 10: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

DAFTAR ISI

Halaman Sampul……………………………………………………………. i

Halaman Logo……………………………………………………………… ii

Persetujuan Pembimbing…………………………………………………… iii

Pengesahan Kelulusan……………………………………………………… iv

Pernyataan Keaslian Tulisan……………………………………………….. v

Moto dan Persembahan…………………………………………………….. vi

Kata Pengantar…………………………………………………………..... vii

Abstrak ………………………………………………………………….... viii

Daftar Isi…………………………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian..................................................................... 6

E. Penegasan Istilah.......................................................................... 8

F. Telaah Pustaka............................................................................. 9

G. Metode Penelitian....................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan................................................................. 13

BAB II TINJAUAN UMUM POLIGAMI

A. Poligami Berdasarkan Hukum Fiqh Islam

1. Pengertian Poligami………………………………............. 15

2. Dasar Hukum Poligami…………………………………… 17

B. Poligami Berdasarkan Hukum Positif

1. Poligami Berdasarkan Undang-undang No 1 Tahun 1974.. .. 23

2. Poligami Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam.................... 24

C. Poligami yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertahanan No 23 Tahun

2008………………………....................................................... 27

D. Tinjauan Penulis tentang Poligami Berdasarkan Hukum Islam, Undang-

undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Kompilsai Hukum Islam

Page 11: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

dan Peraturan Menteri Pertahanan No 23 Tahun

2008……………………………………………………….. 29

E. Sebab-sebab Poligami……………………………………… 33

F. Akibat Poligami……………………………………………. 37

BAB III PROFIL KOREM 073 DAN PELAKU POLIGAMI SERTA

PROSES POLIGAMI DI KOREM 073 SALATIGA

A. Gambaran Umum Korem 073 Salatiga.................................. 40

1. Sejarah dan Latar Belakang Korem 073 Salatiga.............. 40

2. Visi dan Misi TNI AD Korem 073 Salatiga...................... 42

3. Kepengurusan Korem 073 Salatiga…………................... 45

B. Poligami Prajurit TNI Di Korem 073 Salatiga

1. Profil Pelaku Pasangan Poligami …………...................... 47

a. Pasangan WA(Suami)ER (Istri sah) dan UL (Istri

Sirih)............................................................................. 48

b. Pasangan KH(Suami) NIK (Istri Sah) RI (Istri Sirih)… 50

c. Pasangan SBK(Suami) NI (Istri sah) LIS dan YU (Istri

Sirih)……………………………................................ 53

d. Pasangan AG(Suami) MAR(Istri Sah) dan RE(Istri

Sirih)........................................................................... 56

e. Pasangan BE (Suami)EV (Istri Sah)dan YE (Istri

Sirih)……………………………………................... 57

2. Proses Proses Poligami yang dilakukan Anggota TNI Korem 073

Salatiga…………………………….............................. 60

3. Pandangan dari Instansi berkaitan dengan Poligami di Korem 073

Salatiga………………………………………………. 61

a. Komandan Korem (DANREM) .......…………........... 61

b. Ketua Persit Kartika Candra Kirana Korem 073

Salatiga…………………………………….................. 63

c. Kepala Bimbingan Mental (KABINTAL)…………… 65

d. Rekan-rekan kerjanya.. ………………………............ 67

Page 12: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

BAB IV UPAYA PENCEGAHAN POLIGAMI YANG DILAKUKAN

ANGGOTA KOREM073 YANG MENYIMPANG DARI

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN No 23 Tahun 2008

A. Proses Poligami yang dilakukan Anggota TNI Korem 073 Salatiga

………………………………………………………………… 70

B. Upaya Pencegahan Poligami Di Korem 073 Salatiga…………. 73

C. Pandangan Hukum Islam Dalam Upaya Pencegahan Poligami Di Korem

073 Salatiga ……………………………………………………. 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 80

B. Saran......................................................................................... 81

Page 13: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 3 Lembar Konsultasi

Lampiran 4 Peraturan Mentri Pertahanan No 23 Tahun 2008

Lampiran 5 Daftar Pertanyaan

Page 14: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan prajurit TNI pada umumnya dituntut dengan kedisiplinan

dalam melaksanakan tugasnya sebagai alat pertahanan negara. Prajurit-

prajurit TNI AD khususnya dijajaran korem 073 Salatiga yang membawahi 9

Kodim dan 1 Batalion 410 memiliki disiplin yang cukup tinggi namun

kedisiplinan itu sebagai manusia bisa tetap ada beberapa orang anggotanya

yang melanggar dari peraturan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Sebagai seorang TNI disiplin itu mudah akan tetapi untuk memerangi hawa

nafsu itu mungkin sulit terbukti di jajaran korem 073 ada beberapa

anggotanya yang melakukan poligami.

Poligami merupakan suatu realitas hukum dalam masyarakat yang

akhir-akhir ini menjadi suatu perbincangan hangat serta menimbulkan pro dan

kontra. Poligami sendiri mempunyai arti suatu sistem perkawinan antara satu

orang pria dengan lebih dari seorang istri.

Pada dasarnya dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun

1974 tentang Perkawinan menganut adanya asas monogami dalam

perkawinan. Hal ini disebut dengan tegas dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-

Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyebutkan

bahwa pada asasnya seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri dan

seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami. Akan tetapi asas

monogami dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Page 15: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Perkawinan tidak bersifat mutlak, artinya hanya bersifat pengarahan pada

pembentukan perkawinan monogami dengan jalan mempersulit dan

mempersempit penggunaan lembaga poligami dan bukan menghapus sama

sekali sistem poligami. Ketentuan adanya asas monogami ini bukan hanya

bersifat limitatif saja, karena dalam Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang

Perkawinan disebutkan bahwa pengadilan dapat memberikan izin pada

seorang suami untuk beristri lebih dari seorang apabila dikehendaki oleh para

pihak yang bersangkutan. Ketentuan ini membuka kemungkinan seorang

suami dapat melakukan poligami dengan ijin pengadilan. Hal ini erat

kaitannya dengan berbagai macam agama yang ada yang dianut oleh

masyarakat karena ada agama yang melarang untuk berpoligami dan ada

agama yang membenarkan atau membolehkan seorang suami untuk

melakukan poligami.

Khusus yang beragama Islam harus mendapat ijin dari pengadilan

agama sesuai dengan Pasal 51 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dan yang

beragama selain Islam harus mendapat ijin dari pengadilan negeri. Jadi hal ini

tergantung dari agama yang dianut dan pengadilan yang berkompeten untuk

itu. Pengadilan agama baru dapat memberikan ijin kepada suami untuk

berpoligami apabila ada alasan yang tercantum dalam pasal 4 ayat (2)

Undang-Undang Perkawinan yaitu:

1. Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri

2. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan

3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan

Page 16: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Tentara Nasional Indonesia selanjutnya disebut TNI berkedudukan

sebagai unsur aparatur negara yang mempunyai tugas memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara profesional, oleh karena itu TNI sebagai pelayan

masyarakat, sangat dituntut sebagai sosok yang bermental baik, berwibawa,

berdaya guna, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya untuk

menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Seorang anggota TNI yang akan berpoligami wajib memperoleh izin

terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang, apabila seorang anggota TNI

berpoligami tanpa izin tersebut, maka akan diturunkan pangkatnya setingkat

lebih rendah atau diberhentikan dari jabatanya apabila yang bersangkutan

menduduki suatu jabatan tertentu. Meskipun peraturan telah diatur dengan

ketat namun ternyata masih ditemui pelanggaran-pelanggaran oleh anggota

TNI dengan mempunyai istri lebih dari seorang, baik secara terang-terangan

dalam pengertian telah ada izin dari atasan dan istri terdahulu maupun secara

diam-diam.

Mempunyai istri lebih dari seorang, sering dapat mengganggu seorang

TNI dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, disamping hal ini tentunya

akan menjadi sorotan masyarakat karena fungsinya sebagai abdi masyarakat

yang sepatutnya menjadi teladan. Dalam rangka menegakan aturan poligami

sebagaimana diatur didalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun

2008 Tentang Perkawinan, Perceraian dan Rujuk bagi Pegawai diLingkungan

Page 17: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Departemen Pertahanan TNI., maka Pegawai Negeri Sipil, TNI harus dapat

menjadi contoh dalam lingkungan kehidupannya.

Sulitnya mendapatkan izin poligami dan banyaknya peraturan yang

harus ditaati menyebabkan TNI berpoligami secara tidak sah. Sebagaimana

telah diutarakan terdahulu, bahwa seorang TNI adalah aparatur negara, abdi

negara dan abdi masyarakat, dengan demikian maka seorang TNI haruslah

dapat menjadi teladan bagi masyarakat khususnya bagi bawahannya sehingga

dapat berhasil guna ketertiban suatu kerja TNI di lingkungan tempatnya

bekerja sangat ditunjang oleh ketertiban keluarga dan rumah tangganya,

sehingga sangat penting diberikan pembinaan bagi setiap TNI termasuk

pembinaan dalam kehidupan rumah tangga juga menyangkut penerapan

dalam poligami tersebut.

Poligami yang dilakukan oleh anggota TNI AD di jajaran Korem 073

Salatiga terjadi karena beberapa sebab atau latar belakang baik dari aspek

historis, sosiologis, biologis diantaranya ada yang karena istrinya terkena

penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido

seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya dengan seorang istri, dan faktor

ekonomi.

Anggota TNI Korem 073 Salatiga yang melakukan poligami, ada yang

berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh aturan perundang-

undangan, namun ada pula yang melakukan poligami di luar prosedur yang

telah ditentukan. Meskipun demikian perkawinan poligami tersebut tidak

sesuai dengan aturan Undang-undang atau disebut juga poligami liar.

Page 18: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Peraturan Mentri Pertahanan NO 23 Tahun 2008 tentang Perkawinan,

Percerain, dan Rujuk di Lingkungan Departemen Pertahanan . Sebagai

seorang Prajurit TNI yang dibawahi oleh Kementrian Pertahaan apabila ada

anggotanya yang melakukan pelanggaran seperti berpoligami maka

melanggar aturan dalam pasal 3 ayat (1). Bagi Pegawai di Lingkungan

Departemen Pertahanan yang menyatakan “bahwa pada dasarnya seorang

Pegawai Departemen Pertahanan baik pria/wanita hanya diizinkan

mempunyai satu orang istri/suami.

Selain pada pasal 3 ayat 1 di pasal ini juga dijelaskan dalam ayat 3 dan

4 sebagai syarat alternatife dan kumulatif. Dan apabila ada yang melanggar

peraturan tersebut maka akan mendapatkan Sanksi antara lain penahanan 21

hari, penundaan pangkat, dimutasi ke Kodim/daerah lain atau sabagai tahanan

kota selama kasus tersebut belum diselesaikan, dan apabila yang bersangkutan

lari dari proses perkara yang dilakukannya dan tidak memberi kabar serta

tidak pernah bekerja secara otomatis diberhentikan dengan tidak hormat atau

dipecat dari dinasnya sebagai TNI.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis melakukan penelitian yang

dituangkan dalam bentuk skripsi berjudul: UPAYA PENCEGAHAN

POLIGAMI DIKOREM 073 SALATIGA BERDASARKAN PERATURAN

MENTERI PERTAHANAN No 23 Tahun 2008

Page 19: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses poligami yang dilakukan Anggota TNI di korem 073

Salatiga?

2. Bagaimana upaya pencegahan tindakan poligami yang dilakukan oleh

anggota TNI Korem 073 Salatiga?

3. Bagaimana Pandangan hukum Islam dalam Upaya pencegahan poligami

di Korem 073 Salatiga ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses poligami yang dilakukan anggota TNI di

Korem 073 Salatiga;

2. Untuk mengetahui upaya pencegahan tindakan poligami yang dilakukan

anggota TNI Korem 073 Salatiga.

3. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam dalam upaya pencegahan

poligami di Korem 073 Salatiga

D. Kegunaan penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis diantaranya sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

mengenai poligami yang dilakukan oleh prajutit TNI di Korem 073

Page 20: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Salatiga dan khazanah keislaman khususnya pada jurusan Syariah Prodi

Ahwal Al-Syakhshiyyah.

2. Secara Praktis

a. Bagi Masyarakat

1) Bagi pelaku poligami

Terhadap anggota TNI pada umumnya yang melakukan

poligami agar mempertimbangkan apa dampak bagi kesatuan

tempat ia bekerja.

2) Bagi tokoh agama

Agar para tokoh agama lebih gencar lagi menyiarkan

agamanya khususnya tentang masalah poligami bagaimana

sebaiknya agar tidak salah dalam penafsirannya.

3) Bagi Program Studi Ahwal Al Syakhsiyyah

Dengan adanya penelitian terhadap poligami oleh prajurit

TNI di jajaran Korem 073 Salatiga dapat menambah wawasan bagi

Program Studi Ahwal Al Syakhsiyyah sebagai bahan diskusi dan

memantau perkembangan produk hukum mengenai poligami

tersebut.

4) Bagi Instansi yang Berkaitan

Hasil dari penelitian tentang poligami oleh prajurit TNI di

Korem 073 Salatiga ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi DANREM untuk meningkatkan kedisiplinan

Page 21: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

anggotanya sebagai seorang prajurit yang hanya boleh memiliki

satu istri.

E. Penegasan Istilah

Sebelum memulai menyusun skripsi ini perlu penulis sampaikan

bahwa judul skripsi adalah UPAYA PENCEGAHAN POLIGAMI

DILINGKUNGAN KOREM 073 SALATIGA BERDASARKAN

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 23 TAHUN 2008

Untuk menghindari kesalahfahaman pengertian, maka penulis kemukakan

pengertian serta sekaligus penegasan judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Upaya

Upaya adalah usaha ,ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan keluar). (KBBI,2006:508)

2. Pencegahan

Pencegahan adalah Tindakan penolakan (KBBI,2006:205)

3. Poligami

Poligami adalah ikatan perkawinan dimana salah satu pihak

mempunyai atau menikah dengan beberapa lawan jenis (Sudarsono, 1999:

148). Suatu perkawinan antara seorang pria dengan lebih dari seorang

wanita dalam waktu yang sama (Soemiyati, 1999: 74).

4. Di Korem 073 Salatiga

Dilingkungan Korem 073 Salatiga adalah bagian dari TNI AD

yang berada di kota Salatiga yang membawahi sembilan Komando Distrik

Page 22: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Militer (Kodim), enam satuan dinas jawatan dan satu Batalion Infantri

410 yang belum memasuki masa pensiun. Sembilan Kodim yang

dimaksud di atas meliputi: Kodim Salatiga, Kodim Kendal, Kodim Pati,

Kodim Kudus, Kodim Demak, Kodim Purwodadi, Kodim Blora, Kodim

Jepara, dan Kodim Rembang. Sedangkan enam satuan dinas jawatan

meliputi Denpom, Denpal, Denkes, Denhub, Den zibang, dan Ajenrem

dan satu batalion infantri 410 yang belum memasuki masa pensiun.

5. Peraturan Menteri Pertahanan

Peraturan Menteri Pertahanan adalah peraturan yang dikeluarkan

oleh Menteri Pertahanan yang disahkan oleh presiden dalam bentuk

perundang-undangan.

F. Telaah Pustaka

Penelitian tentang poligami sudah dilakukan oleh beberapa peneliti,

diantaranya adalah:

M. Targhibun Hasan dengan skripsinya yang berjudul, “Permohonan

Izin Poligami (Studi penerapan P.A.S.NO.0525/pdt.G/2010/PA.SAL).” Dalam

penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi poligami,

bagaimana tinjauan hukum islam dan Perundang-undangan Indonesia

terhadap penetapan PA.S.NO.0525/pdt.G/2010/PA.SAL. berdasarkan

keputusannya dalam mengambil putusan hakim mempergunakan KHI dan

didukung oleh proses persidangan yang teliti dalam menilai saksi dan bukti

serta persidangan tentang kewenangan mengadili dalam bidang keijinan

Page 23: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

poligami telah memenuhi syarat poligami yang tertuang dalam UU

Perkawunan Nomor 1 Tahun 1974.

Siti Mulyani, skripsinya yang berjudul. “Poligami Perspektif Gender.”

Penelitiannya mengungkapkan mengenai poligami yang dilakukan oleh

seorang suami yang perbuatannya sangat merendahkan kaum wanita karena

terdapat unsur diskriminasi sosial maupun kejiwaan. Tidak hanya itu saja jika

dilihat dari sisi suami itu sendiri maka tampak sangat jelas untuk yang

terkandung di dalamnya lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada

penderitaan istrinya yang mendapatkan dampak dari poligami itu sendiri. Dari

skripsi Siti Mulyani dapat diambil kesimpulan bahwa seorang suami yang

telah melakukan poligami lupa akan kewajibannya sebagai kepala rumah

tangga dan lebih mengedepankan kepentingannya dari pada kepentingan istri

yang telah dipoligami.

Emma Syifa Naily skripsinya yang berjudul, “Perkawinan Poligami

Menurut Hukum Islam Dan Perundang-Undangan Di Indonesia.” Hasil

penelitiannya menjelaskan bahwa perkawinan poligami bukanlah hal yang

mudah untuk dijalani bagi seseorang karena itu sudah menyangkut hati

seseorang yang sifatnya lebih sensitif. Beliau beranggapan bahwa seseorang

wanita bisa jadi korban utama dalam poligami, karena dalam praktiknya

posisi wanita lebih dirugikan dari pada diuntungkan, kerugian yang diperoleh

adalah jika sikap suami kurang adil dalam memberikan nafkah baik secara

lahir maupun batin, yang akan mengakibatkan masalah di dalam kehidupan

rumah tangganya.

Page 24: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Meskipun penelitian-penelitian terdahulu tersebut memiliki tema yang

sama mengenai poligami, namun memiliki perbedaan dalam fokus

penelitiannya. Penelitian-penelitian tersebut di atas mengambil kasus dari

buku dan pengadilan agama, sedangkan penelitian yang penulis lakukan

mengangkat masalah tindakan prajurit TNI Korem 073 Salatiga yang

melanggar peraturan yang berlaku dilingkungan Militer dengan sanksi yang

cukup tegas.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, karena

penelitian ini bertujuan untuk mengungkap semaksimal mungkin data dari

kasus yang akan diteliti. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan

yuridis empiris yakni penelitian yang didasarkan pada suatu ketentuan

hukum (peraturan yang berlaku) dengan fenomena atau kenyataan yang

terjadi serta dalam praktiknya sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti merupakan hal yang utama

karena peneliti secara langsung mengumpulkan data di lapangan.. Sifat

penelitian ini adalah observasi non partisipatif yaitu observasi yang dalam

pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai pastisipan atau

kelompok yang diteliti.

3. Lokasi Penelitian

Page 25: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Lokasi penelitian sesuai dengan judul skripsi maka untuk

memperoleh data-data yang diperlukan sesuai dengan pokok

permasalahan yang akan diteliti, maka lokasi yang penulis pilih adalah

KOREM 073 Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro Salatiga.

4. Sumber Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari :

a. Sumber data Primer yaitu diperoleh melalui wawancara dengan pihak

KOREM 073 Salatiga.

b. Sumber data sekunder yaitu diperoleh dari studi pustaka, arsip-arsip,

agenda, peraturan-peraturan dan hukum-hukum baik yang bersumber

dari hukum Islam, hukum positif maupun peraturan-praturan yang

berlaku di kalangan TNI AD.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara

mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan.

Dalam hal ini adalah para pihak staf intel, ibu-ibu Persit (persatuan

istri prajurit) maupun anggota Korem 073 Salatiga dari Tamtama,

Bintara dan Perwira.

b. Metode Observasi

Observasi adalah Metode pengumpulan data dengan cara

pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis yang diperoleh

di Korem 073 Salatiga.

Page 26: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku

tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian (Margono, 2004:23).

6. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

kualitatif yaitu metode analisa yang pada dasarnya mempergunakan

pemikiran logis, analisa dengan logika, induksi, diduksi, analogi,

interprestasi, komperasi dan sejenisnya. Data yang diperoleh dari studi

lapangan maupun studi pustaka pada dasarnya merupakan data yang

dianalisa secara deskriptif kualitatif, yaitu data terkumpul diuraikan

secara logis dan sistematis dan selanjutnya ditarik kesimpulan.

H. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disajikan secara keseluruhan menjadi lima bab,

terdiri dari bab pertama yang berisi latar belakang masalah, Rumusan

Masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, telaah

pustaka, kerangka teoritik dan metode penelitian yang meliputi jenis dan

pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi peneliti sumber data,

prosedur pengumpulan data, analisis data, dan sistematika Penulisan.

Bab kedua berisi Poligami berdasarkan Hukum Fiqh Islam yang

berkaitan dengan Pengertian Poligami, dasar hukum Poligami, Poligami

Page 27: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

berdasarkan dengan Hukum Positif diantaranya: perspektif UUP, KHI,

dan,Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008 tentang

Perkawinan, Perceraian dan Rujuk bagi Pegawai di Lingkungan Departemen

Pertahanan. Tinjauan daru Hukum Fiqih , Hukum Positif di Indonesia dan

Peraturan Mentri Pertahanan No 23 Tahun 2008. Sebab-seabab Poligami dan

akibat poligami.

Bab ketiga meliputi profil Korem 073 Salatiga dan pelaku poligami.

Sub yang pertama mengenai gambaran umum Korem 073 Salatiga yang berisi

tentang sejarah dan latar belakang Korem 073 Salatiga, visi misi,

kepengurusan, tugas dan kewajiban, program dan kinerja Korem 073 Salatiga.

Sub yang kedua tentang profil pelaku poligami yang dilakukan oleh prajurit

TNI Korem 073 Salatiga. Proses poligami yang dilakukan oleh anggota

Korem 073 Salatiga,dan Pandangan dari Instansi berkaitan dengan poligami

di Korem 073 Salatiga.

Bab keempat adalah Upaya pencegahan poligami dilingkungan Korem

073 Salatiga terhadap hasil penelitian tentang poligami yang dilakukan oleh

anggota TNI Korem 073 Salatiga yang menyimpang dari Peraturan Mentri

Pertahanan No 23 Tahun 2008, dan sanksi yang diperoleh dari Instansi atau

kesatuannya. Upaya pencegahan yang dilakukan oleh DANREM 073 Salatiga

dengan adanya anggotanya yang melakukan poligami serta upaya pencegahan

poligami ditinjau dari hukum Islam .

Bab kelima yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 28: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

BAB II

TINJAUAN UMUM POLIGAMI

Pada bab ini , akan menguraikan masalah poligami ditinjau menurut fiqh,

menurut UU Perkawinan dan KHI dan menurut Peraturan Mentri Pertahanan NO

23 Tahun 2008

A. Poligami Berdasarkan Hukum Fiqh Islam

1. Pengertian Poligami

Kata poligami, secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu

polus yang berarti banyak dan gamos yang berarti perkawinan. Apabila

kata tersebut digabungkan maka kata poligami akan mempunyai arti suatu

perkawinan yang banyak atau lebih dari seorang. Sistem perkawinan

bahwa seorang laki-laki mempunyai lebih seorang istri dalam waktu yang

bersamaan atau seorang istri mempunyai lebih dari seorang suami dalam

waktu yang bersamaan, pada dasarnya disebut poligami. Dalam kamus

bahasa Indonesia poligami diartikan suatu sistem perkawinan yang salah

satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya diwaktu

yang bersamaan. (Ensiklopedia Indonesia, Ichtiar Baru Van Hoeve dan

Elsevier publishing project, Jakarta, 1984:2736)

Pengertian Poligami dari bahasa inggris berasal dari kata

polygamy yang berarti seorang pria yang memiliki istri dari seorang

wanita. Dari beberapa penegertian mengenai poligami mempunyai arti

yang sama, namun kata yang tepat bagi seorang laki-laki mempunyai istri

lebih dari seorang dalam waktu yang bersamaan adalah poligini bukan

Page 29: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

poligami. Meskipun demikian dalam perkataan sehari-hari yang dimaksud

dengan poligami itu adalah perkawinan seorang laki-laki dengan lebih

dari seorang perempuan dalam waktu yang bersamaan. Poligini ini

menurut masyarakat umum adalah poligami (Tihami,2010:351-352).

Poligami berarti ikatan perkawinan yang salah satu pihak (suami)

mengawini beberapa lebih dari satu istri dalam waktu yang bersamaan,

bukan saat ijab qabul melainkan dalam menjalankan hidup berkeluarga,

sedangkan monogamy berarti perkawinan yang hanya membolehkan

suami mempunyai satu istri pada jangka waktu tertentu.

(Kuzari,1995:1590)

Poligami adalah salah satu bentuk masalah yang dilontarkan oleh

orang-orang yang memfitnah islam dan seolah-olah memperlihatkan

semangat pembelaan terhadap hak-hak perempuan. Poligami itu

merupakan tema besar bagi mereka, bahwa kondisi perempuan dalam

masyarakat Islam sangat memprihatinkan dan dalam hal kesulitan, karena

tidak adanya persamaan antara laki-laki dan perempuan. (Hamid,2005:19)

Namun dalam Islam, poligami mempunyai arti perkawinan yang

lebih dari satu dengan batasan. Umumnya dibolehkan hanya sampai

empat wanita saja.(Ibid:19)

2. Dasar Hukum Poligami

Page 30: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Maraknya praktek poligami dimasyarakat adalah dengan dalih

mengikuti sunnah Nabi dan memiliki landasan teoligis yang jelas. Pada

dasarnya poligami dapat dilihat dari Fiqh,

Para ulama fiqh sepakat bahwa kebolehan poligami dalam

perkawinan didasarkan pada firman Allah Swt. Al-Qur’an surat An-

Nisa’ (4): 3:

n

Artinya :”Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap

(hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya),

maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua,

tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat

berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak

yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada

tidak berbuat aniaya.”(Departemen Agama,2004:78)

Dari ayat tersebut kata nikah dalam surat An-Nisa berarti aqad,

yaitu suatu ijab dan Kabul yang dilakukan oleh wali seorang wanita

dan calon suami, yang mana dengan aqad tersebut, seorang laki-laki

boleh mencampuri wanita yang dikabulnya dalam aqad tersebut.

Kalimat yang berbunyi “jika kamu takut tidak akan dapat

berlaku adil terhadap (hak-hak) wanita yatim (bila menikahinya)

…..”. maka ini adalah keprihatinan, ketakwaan, dan takut kepada

Allah yang menggetarkan hati si wali apabila dia tidak dapat berlaku

adil terhadap wanita yang ada dalam pemeliharaannya.

Page 31: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Ayat ini bersifat mutlak, tidak membatasi tempat-tempat keadilan.

Maka yang dianut olehnya adalah keadilan dalam semua bentuknya dengan

segala pengertiannya dalam hal ini, baik yang khusus berkenaan dengan

masalah maskawin maupun yang berhubungan dengan urusan lain, seperti

kalau menikhainya karena menginginkan hartanya, bukan karena cinta

kepadanya dan bukan karena kehendak mempergaulinya. (Quthb,1990;114)

Al-‘adl dalam ayat tersebut dimaknai secara bahasa dengan

istiqomh (konsisiten) dan secara syar’i diartikan menjauhkan diri dari

segala sesuatu yang dilarang agama. Selain itu kata al-‘adala dapat

dimaknai dengan kemampuan dalam jiwa seseorang untuk

menghalangi dirinya melakukan perbuatan yang dilarang. Akan tetapi

dalam ayat ini dimaknai dengan makna yang kedua yakni

bahwasannya seorang suami harus berbuat adil kepada istrinya.

Artinya seorang suami harus menghalangi dirinya dari hal-hal yang

menyakiti istrinya dengan cara mencukupkan kebutuhan belanjanya

atau materinya dan tidak membeda-bedakannya dengan istrinya yang

lain dalam hal tersebut maupun pembagian-pembagian yang lainnya.

(Yusuf,2013:190-191)

Berlaku adil yang dimaksud adalah perlakuan yang adil dalam

melayani istri, seperti : pakaian, tempat, giliran, dan lain-lain yang

bersifat lahiriah. Islam memang membolehkan poligami dengan

syarat-syarat tertentu. Dan, ayat tersebut membatasi diperbolehkannya

poligami hanya empat orang saja. Namun, apabila takut akan berbuat

Page 32: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

durhaka apabila menikah dengan lebih dari seorang perempuan, maka

wajiblah ia cukupkan dengan seorang saja. (Tihami,2010:360)

Ayat Al-Quran tersebut surat An-Nisa ayat 3 juga menunjukan

kebolehan melakukan poligami yaitu seorang laki-laki menikahi lebih

dari satu orang perempuan, baik dua, tiga, atau empat. Poligami itu

paling banyak diperbolehkan menikahi empat orang perempuan hal ini

juga berdasarkan hadis Rasulullah yang diriwayatkan dari Az-Zuhri

äVæ<ã otni

=~Vb&}lã Artinya :“ menyuruh memilih empat diantara mereka.”

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Asy-Syafi’I, yang ia

terima dari Naufal bin Ad-Daily dijelaskan pula

| =5 d ã\ 8 äY p #RE ot&}

ã äRæ 8ã =&5 ã Artinya :“pilih empat orang diantara mereka yang kamu sukai dan

ceraikanlah yang lainnya.”

Dengan keterangan tersebut maka jelaslah bahwa poligami itu tidak

boleh lebih dari empat orang.

Pada dasarnya seorang laki-laki melakukan poligami ada yang

beralaskan sebagai sunnnah Rasul namun perlu diluruskan bahwa

sunnnah Rasul ini hendaknya dalam bentuk ketetapan ucapan,

tindakan yang mencakup seluruh aspek kehidupan beliau sebagai Nabi

dan Rasul, akan tetapi poligami selalu dikaitkan dengan sunnah Nabi

yang begitu kuat untuk menegakkkan keadilan dan kedamaian

Page 33: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

dimasyarakat. Namun dalam realitanya umat Islam mempraktekannya

poligami melupakan pesan moral untuk menegakan keadilan, sehingga

jauh dari sunnah Nabi malah sebaliknya melanggar sunnnah.

(Mulia,2004:49-50)

Islam membolehkan poligami dengan syarat jika suami dapat

berlaku adil terhadap istri-istrinya itu. akan tetapi, apabila ia tidak bisa

berlaku adil, maka tidak boleh memiliki istri lebih dari satu. Adapun

yang di maksud adil disini seperti yang telah disinggung dalam makna

mufradat, adalah keadilan dalam memberikan nafkah, yang

disesuaikan dengan keadaan masing-masing istri, dan pembagian

waktu untuk mereka. Adapun peraan hati yang terkadang menyayangi

salah satu dari yang lain, tidaklah mengapa selama tidak diwujudkan

dalam suatu tindakan atau perbuatan. Al-Qur’an juga menafikkan

kemampuan seorang suami menyamaratakan perasaannya terhadap

semua istrinya, sebagaimana terdapat dalam surat An-Nisa’ (4): 129:

Artinya: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Berlaku adil di antara

isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat

demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung

(kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain

terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan

memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Departemen

Agama,2004:100)

Page 34: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Dalam kitab kitab Al-Muwatta’, karya Imam Malik hanya

ditulis kasus seorang pria bangsa Thaqif yang masuk islam dan

mempunyai istri sepuluh, dan ternyata Nabi menyuruh

mempertahankan maksimal empat dan menceraikan lainnya. Dari

uraian ini dapat disimpulkan bahwa Imam Malik membolehkan

poligami maksimal empat istri.

Sementara dasar hadis untuk menunjukkan boleh poligami

maksimal empat, dicatat cerita seorang bangsa thaqif yang masuk

islam dan mempunyai istri sepuluh. Nabi menyuruh mempertahankan

empat dan menceraikan lainnya. Tuntutan harus berbuat adil diantara

para istri, menurut As-Syafi’i berhubungan dengan urusan fisik,

misalmya mengunjungi istri dimalam atau siang hari. Tuntutan ini

didasarkan pada prilaku Nabi dalam berbuat adil kepada para istrinya,

yaitu dengan membagi giliran malam dan memberikan nafkah, Akan

halnya dengan keadilan dalam hati, menurut As-Syafi’i hanya Allah

yang mengetahuinya. Karena itu, mustahilnya seorang dapat berbuat

adil kepada istrinya yang diisyaratkan pada ayat An-Nisa’ (4):129

yang berhubungan dengan hati.

Ibnu Qudamah dari mazhab Hanbali berpendapat, seorang

laki-laki boleh menikahi wanita maksimal empat, berdasarkan An-

Nisa’ (4):3, kasus ghaylan bin salamah, dan kasus Nawfal bin

Mu’awiyah. Karena itu, dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan,

Page 35: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

meskipun menggunakan dasar (دليل) yang berbeda para ulama

konvensional tersebut mengakui bahwa poligami boleh hukumnya,

bukan dianjurkan (sunnah), apalagi wajib (amar/perintah) seperti yang

diasumsikan sebagaian orang.

Sebagai tambahan, semua ulama tersebut diatas mencatat An-

Nisa’ (4):3 untuk mendukung kebolehan poligami maksimal empat.

Sementara dalil tambahan untuk membuktikan kebolehan poligami

maksimal empat tersebut, para ulama mencatat nash yang berbeda.

Terlihat hanya imam As-Syafi’i yang mencatat dan menghubungkan

An-Nisa’ (4):3 dengan 129, yaitu menyimpulkan bahwa keadilan yang

dituntuk Al-Qur’an untuk boleh poligami, sebagaimana yang

tercantum dalam ayat An-Nisa’ (4):3 adalah keadilan dalam hal-hal

yang berhubungan dengan kebutuhan fisik (sandang, pangan dan

papan), sementara mustahilnya seorang suami berlaku adil yang

ditegaskan Al-Nisa’ (4):129 adalah hal-hal yang berhubungan dengan

batin (non-fisik/cinta). Karena itu kalau dapat berlaku adil terhadap

istri-istrinya dalam memenuhi kebutuhan istri-istrinya dalam

memenuhi kebutuhan fisik seorang suami boleh melakukan

poligami..(Nasution,2009:266)

Page 36: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

B. Poligami Berdasarkan Hukum Positif

1. Poligami Berdasarkan Uudang-Undang No 1 Tahun 1974

Pada dasarnya hukum perkawinan dalam Undang-undang Nomor

1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menganut asas monogami,

sebagaimana disebutkan pada pasal 3 ayat (1) yang berbunyi, ‘‘pada

asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai

seorang istri, seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang

suami’’.Ketentuan tentang adanya asas monogami ini bukan berarti

seseorang tidak diperbolehkan untuk beristri lebih dari satu, namun

aturan-aturan untuk poligami diperketat pada pasal-pasal berikutnya

yaituPasal 3 ayat (2) hingga pasal 5 ayat 2. Pada pasal 3 ayat (2) Undang-

undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan disebutkan,"Pengadilan

dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristri lebih dari

seorang apabila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan".

Pasal 4

(1) Dalam hal seorang suami akan beristrikan lebih dari seorang,

sebagaimana tersebut dalam pasal 3 ayat (2) undang-undang ini, maka

ia wajib mengajukan permohonan kepada Pengadilan daerah tempat

tinggalnya.

(2) Pengadilan dimaksud data ayat 1 pasal ini hanya memberikan izin

kepada seorang suami yang akan beristri lebih dari seorang apabila:

a. Istri tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai istri;

b. Istri mendapatkan cacat badan atau penyakit yang tidak dapat

disembuhkan;

c. Istri tidak dapat melahirkan keturunan;

Pasal 5

(1) Untuk dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan,

sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 4 ayat (1) undang-undang ini,

harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Page 37: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

a. Adanya persetujuan dari istri/istri-istrinya;

b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-

keperluan hidup istri-istrinya dan anak-anak mereka;

c. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri

dan anak-anak mereka;

(2) Persetujuan yang dimaksud pada ayat (1) huruf apasal ini tidak

diperlukan bagi seorang suami apabila istri/istri-istrinya tidak

mungkin diminta persetujuannya dan tidak dapat menjadi pihak

dalam perjanjian atau apabila tidak ada kabar dan istrinya selama

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, atau karena sebab-sebab lainnya

yang perlu mendapat penilaian dari Hakim Pengadilan (Departemen

Agama RI, 2012: 76-77).

Pada dasarnya dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1/1974

menganut adanya asas monogami dalam perkawinan. Hal ini disebut

dengan tegas dalam pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Pada

asasnya seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri dan seorang

wanita hanya boleh mempunyai seorang suami. Akan tetapi asas

monogami dalam UU Perkawinan tidak bersifat mutlak, artinya hanya

bersifat pengarahan pada pembentukan perkawinan monogami dengan

jalan mempersulit dan mempersempit penggunaan lembaga poligami dan

bukan menghapus sama sekali sistem poligami. Ini dapat diambil sebuah

argumen yaitu jika perkawinan poligami ini dipermudah maka setiap laki-

laki yang sudah beristri maupun yang belum tentu akan beramai-ramai

untuk melakukan poligami dan ini tentunya akan sangat merugikan pihak

perempuan juga anak-anak yang dilahirkannya nanti dikemudian hari

Page 38: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

2. Poligami berdasarkan Kompilasi Hukum Islam (KHI)

Di dalam Kompilasi Hukum Islam aturan tentang poligami tertulis

pada bab IX pasal 55-59 sebagai berikut:

Pasal 55

(1) Beristri lebih dari satu orang pada waktu bersamaan terbatas hanya

sampai empat istri.

(2) Syarat utama beristri lebih dari seoarang, suami harus mampu berlaku

adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya.

(3) Apabila syarat utama yang disebut pada ayat (2) tidak mungkin

dipenuhi, suami dilarang beristri dari seorang.

Pasal 56

(1) Suami yang hendak beristri lebih dari satu orang harus mendapat izin

dari Pengadilan Agama.

(2) Pengajuan permohonan izin dimaksudkan pada ayat (1) dilakukan

menurut pada tata cara sebagaimana diatur dalam Bab VIII Peraturan

Pemerintah No. 9 Tahun 1975.

(3) Perkawinan yang dilakukan dengan istri kedua, ketiga, keempat tanpa

izin dari Pengadilan Agama, tidak mempunyai kekuatan hukum.

Pasal 57

Pengadilan Agama hanya memberikan izin kepada seorang suami

yang akan beristri lebih dari seorang apabila:

a. Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri.

b. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat

disembuhkan.

c. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.

Pasal 58

(1) Selain syarat utama yang disebut pada pasal 55 ayat (2) maka untuk

memeperoleh izin pengadilan Agama, harus pula dipenuhi syarat-

syarat yang ditentukan pada pasal 5 Undang-undang No. 1 Tahun

1974 yaitu:

a. Adanya persetujuan istri;

b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan

hidup istri-istri dan anak-anak mereka.

(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan pasal 41 huruf b Peraturan

Pemerintah No.9 Tahun 1975, persetujuan istri atau istri-istri dapat

diberikan secara tertulis atau dengan lisan, tetapi sekalipun telah ada

persetujuan tertulis, persetujuan ini dipertegas dengan persetujuan

lisan istri pada sidang Pengadilan Agama.

Page 39: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

(3) Persetujuan dimaksud pada ayat(1) huruf a tidak diperlukan bagi

seorang suami apabila istri atau istri-istri dan tidak mungkin dimintai

persetujuannya dan tidak dapat menjadi pihak dalam perjanjian atau

apabila tidak ada kabar dari istri atau istri-istrinya sekurang-

kurangnya 2 (dua) tahun karena sebab lain yang perlu mendapat

penilaian Hakim.

Pasal 59

Dalam hal istri tidak mau memberikan persetujuan dan

permohonana izin untuk beristri lebih dari satu orang berdasarkan atas

salah satu alasan yang diatur dalam pasal 55 ayat (2) dan 57, Pengadilan

Agama dapat menetapkan tentang pemberian izin setelah memeriksa dan

mendengar istri yang bersangkutan di persidangan Pengadilan Agama dan

terhadap penetapan ini istri atau suami dapat mengajukan banding atau

kasasi (Departemen Agama Islam RI,2012:16-18).

Kompilasi Hukum Islam dalam pasal 57 dijelaskan poligami

berlandaskan pada beberapa prinsip yaitu memeperketat persyaratan dan

prosedur praktek poligami yang menyimpang dari konsep dasar dan

tujuan perkawinan dalam Islam. Aturan yang terlalu ketat dalam KHI

perlu dipertimbangkan lagi hal ini mengingat banyaknya masyarakat yang

tidak peduli dengan peraturan yang ada dan melakukan polgami liar dan

perselingkuhan hanya untuk memenuhi hawa nafsunya.

Karena tidak mampu tidak mampu memenuhi persyaratan yang

ketat untuk mendapatkan izin berpoligami dari Pengadilan Agama.

Di sisi lain, tidak cukup bagi muslimin dan muslimat jika hanya

memahami legalitas berpoligami saja, mereka juga wajib memahami

syariat Islam tentang hakikat dan tujuan perkawinan, sehingga

berpoligami betul-betul menjadi solusi dan bukan malah menjadi sumber

masalah dalam rumah tangga. Demikian pula, mereka perlu memahami

Page 40: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

aturan teknis berpoligami itu sendiri. Hal ini penting untuk menekan

angka kesalahan praktek berpoligami di tengah masyarakat muslim

Dalam pasal ini jelas sekali mengindikasikan betapa lemahnya

posisi istri. Sebab manakala istri menolak memberikan persetujuan

Pengadilan Agama dengan serta merta mengambil alih kedudukannya

sebagai pemberi izin, meskipun diakhir pasal tersebut ada klausal yang

memberikan kesempatan pada istri merasa malu dan berat hati

mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan menyangkut perkara

poligami. Tambahan lagi masyarakat kita umumnya masih buta hukum

dan belum mengerti akan hak-hak mereka secara hukum

(Mulia,2004:173).

C. Poligami yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23

Tahun 2008

Sebagai seorang anggota TNI yang mempunyai peranan menegakkan

kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan

gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, maka setiap prajurit perlu

memiliki ketaatan dan kedisiplinan terhadap semua peraturan-peraturan yang

berlaku. Adapun peraturan yang dimaksud tersebut antara lain Peraturan

Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pekawinan, Perceraian

dan Rujuk Bagi Pegawai di Lingkungan Departemen Pertahanan

Page 41: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Poligami bagi Anggota TNI diatur dengan Peraturan Menteri

Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008 yakni terdapat dalam beberapa pasal,

diantaranya:

Pasal 2

Bagi Pegawai di Lingkungan Departemen Pertahanan menyatakan

bahwa setiap perkawinan, perceraian dan rujuk dilaksanakan menurut

ketentuan atau tuntunan agama yang dianut oleh Pegawai Departemen

Pertahanan yang bersangkutan dan menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Pasal 3

(1) Pada dasarnya seorang Pegawai Departemen Pertahanan baik pria/wanita

hanya diizinkan mempunyai satu orang istri/suami.

(2) Dalam hal seorang suami dapat mempunyai istri lebih dari satu, apabila

hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan agama yang dianutnya

harus memenuhi sekurang-kurangnya salah satu syarat alternatif dan

ketiga syarat kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan ayat 4

pasal ini.

(3) Syarat alternatif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ialah

a. Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

b. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat

disembuhkan.

c. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.

(4) Syarat kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ialah

a. Ada persetujuan tertulis dari istri.

b. Pegawai yang bersangkutan mempunyai penghasilan yang cukup

untuk membiayai lebih dari satu istri dan anak-anaknya yang

dibuktikan dengan surat keterangan pajak penghasilan.

c. Ada jaminan tertulis dari Pegawai yang bersangkutan untuk berlaku

adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya.

Pasal 4

(1) Pegawai dilarang hidup bersama dengan lawan jenis sebagai ikatan suami

istri tanpa dasar perkawinan yang sah

(2) Setiap atasan harus menegur, memperingatkan dan melarang anggotanya

yang melakukan perbuatan dimaksud pada ayat 1

pasal 5

(1) Bagi Pegawai di Lingkungan Departemen Pertahanan dinyatakan bahwa

Pegawai yang akan melaksanakan perkawinan harus mendapat izin dari

pejabat yang berwenang.

(2) Izin perkawinan hanya diberikan apabila perkawinan yang akan dilakukan

itu tidak melanggar hukum agama yang dianut oleh kedua belah pihak.

(3) Permohonan izin perkawinan diajukan secara tertulis.

Page 42: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Pasal 6

(1) Surat izin perkawinan hanya berlaku selama 3 (tiga) bulan terhitung mulai

tanggal dikeluarkan.

(2) Pegawai yang telah melaksanakan perkawinan, wajib menyerahkan

salinan surat izin kawin kepada Pejabat kepegawaian dikesatuannya.

(3) Dalam hal perkawinan tidak dilaksanakan, yang bersangkutan wajib

melaporkan secara tertulis kepada Pejabat yang berwenang memberikan

izin

Pasal 7

Pemberian izin perkawinan sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ditolak

apabila:

(1) Calon suami/istri sedang dalam menjalani hukuman yang diputuskan oleh

pengadilan dan telah mempunyai ketetapan hukum yang tetap

(2) Calon suami/istri masih terikat perkawinan dengan orang lain.

(3) Tabiat kelakukan dan reputasi calon suami/istri yang bersangkutan tidak

sesuai dengan kaidah-kaidah/norma kehidupan yang berlaku dalam

masyarakat.

(4) Ada kemungkinan, bahwa perkawinan itu akan dapat merendahkan

martabat atau mengakibatkan kerugian terhadap nama baik

anggota/satuan ataupun negara, baik langsung maupun tidak langsung.

(5) Calon suami/istri tidak seiman.

(6) Persyaratan administrasi dan kesehatan tidak terpenuhi.

(Departemen pertahanan,2008:4-5)

Dalam Peraturan Mentri Pertahanan No 23 tahun 2008 sangat jelas

diatur dalam pasal 3 ayat 1 “bahwa seorang Pegawai Departemen Pertahan

baik Pria/Wanita hanya diizinkan mempunyai seorang Suami/Istri“ jika ingin

mempunyai lebih dari satu suami/istri harus sesuai agama yang dianut dan

mempunyai syarat alternatif dan komulatif, serta memenuhi administratif

dalam lingkungan Departeman Pertahan, dengan cara tertulis atau pun lisan

dengan pejabat kepegawaiannya yang berwenang.

Page 43: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

D. Tinjauan Penulis tentang Poligami berdasarkan Hukum Islam, Undang-

undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam,

dan PeraturanMenteri Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008

Setelah membaca uraian keterangan tentang tata aturan berpoligami

baik menurut sumber Hukum Fiqh Islam, Undang-undang Nomor 1 tahun

1974 Tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam, dan Peraturan Menteri

Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008 di atas, penulis dapat menarik beberapa

kesimpulan bahwa perkawinan pada dasarnya berazaskan monogami karena

perkawinan monogami lebih dekat pada tujuan pernikahan yakni membentuk

keluarga bahagia, sakinah, mawaddah warrahmah. Islam bukanlah perumus

pertama yang mengajarkan bolehnya berpoligami bagi seorang suami, namun

Hukum Fiqh Islam memberikan aturan untuk membatasi perilaku poligami

hanya sampai empat orang istri, tidak seperti yang telah dilakukan ummat

manusia terdahulu yang melakukan poligami dengan jumlah istri tak terbatas

dan tanpa aturan yang jelas untuk menjamin keadilan bagi istri-istri serta

kesejahteraan anak-anak hasil perkawinan tersebut. Bolehnya melakukan

poligami menurut hukum Islam pun dengan syarat bahwa seorang suami harus

mampu berbuat adil terhadap istri-istrinya, bila ia khawatir tidak mampu

berbuat adil maka ia hanya boleh menikah dengan seorang istri saja.

Dasar pokok Islam membolehkan poligami adalah firman Allah SWT

yang terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ (4) ayat 3 dan ayat 129,

Poligami dalam Islam dibatasi dengan syarat-syarat tertentu, baik jumlah

maksimal maupun persyaratan lain seperti:

Page 44: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

a. Jumlah istri yang boleh dipoligmi paling banyak empat orang wanita.

b. Laki-laki dapat berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya,

menyangkut masalah-masalah lahiriah seperti pembagian waktu jika

pemberian nafkah dan hal-hal yang menyangkut kepentingan lahiriah.

Sedangkan masalah batin, tentu saja selamanya manusia tidak mungkin

dapat berbuat adil secara hakiki karena keadilan hakiki hanya milik Allah

SWT semata.

Ketentuan poligami dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan, diatur dalam pasal 4 dan pasal 5. Sedangkan dalam

Kompilasi Hukum Islam diatur dalam Bab IX mulai pasal 55 sampai pasal 59.

Darikedua ketentuan tersebut dapat ditarik kesimpulan dari hubungan yang

terkait di dalamnya serta perbedaannya.Dalam Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 tidak sebutkan batasan seorang yang ingin menikah lebih dari

satu, berbeda dengan KHI yang cuma membatasi 4 orang istri bagi seorang

suami yang ingin menikah lagi.Dari alasan seorang suami yang ingin menikah

lagi dari ketentuan dua peraturan ini tidak ada perbedaan, yaitu sama-sama

mengarah pada keadaan dan kondisi si istri. Demikian juga dalam persyaratan

untuk bisa diizinkan oleh Pengadilan yaitu harus adanya syarat utama yaitu

adanya persetujuan dari istri/istri-istri. Namun dalam KHI persetujuan dari

istri juga harus dibuktikan secara secara lisan dalam sidang di Pengadilan

Agama.

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan KHI juga sama

mengatur jika istri tidak bisa dimintai izin karena keadaan tertentu yang

Page 45: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

menghalanginya atau karena sebab lain yang perlu mendapat penilaian Hakim.

Namun jika istri tidak mau memberikan izin kepada suami yang ingin

menikah lagi, maka pihak suami atu istri bisa mengajukan banding atau

kasasi. Berbeda dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang tidak ada

kesempatan mengajukan banding atau kasasi.

Tidak jauh berbeda dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan

KHI, dan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008 juga

menerangkan bahwa seorang Pegawai Departemen Pertahanan dan atau

anggota TNI AD baik pria maupun wanita hanya diizinkan memiliki satu

orang isteri atau suami. Apabila ada seorang anggota yang akan melakukan

poligami harus mendapat izin terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang.

Dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008

disebutkan bahwa seorang anggota untuk dapat dapat mempunyai istri lebih

dari satu, apabila hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan agama

yang dianutnya harus memenuhi sekurang-kurangnya salah satu syarat

alternatif dan ketiga syarat kumulatif. Syarat alternatif bagi seorang anggota

TNI untuk dapat mempunyai istri lebih dari seorang telah disebutkan juga

dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 4 ayat (2) huruf a, b, dan c;

dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 57 huruf a, b, dan c. Di antara syarat

untuk dapat mempunyai istri lebih dari satu adalah:

a. Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri;

b. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;

c. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.

Page 46: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Selain syarat alternatif di atas, seorang pegawai Departemen

Pertahanan terikat pula syarat kumulatif bahwa persetujuan dari istri harus

tertulis, pegawai yang bersangkutan mempunyai penghasilan yang cukup

untuk membiayai lebih dari satu istri dan anak-anaknya yang dibuktikan

dengan surat keterangan pajak penghasilan, jaminan tertulis dari Pegawai yang

bersangkutan untuk berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya. Syarat-

syarat tertulis untuk berpoligami bagi seorang anggota TNI dan Pegawai

Departemen Pertahanan merupakan bagian dari upaya untuk mencegah

terjadinya poligami di lingkungan Departemen Pertahanan meskipun tidak

menutup rapat-rapat kemungkin terjadinya poligami tersebut.

E. Sebab-sebab Poligami

Ada beberapa sebab atau latar belakang, baik dari aspek historis,

sosiolagis, biologis yang mendorong seorang suami melakukan poligami

dalam kehidupan rumah tangganya yaitu:

1. Poligami dianggap sebagai sunnah Nabi

Pada dasarnya seorang laki-laki melakukan poligami ada yang

beralasan sebagai sunnah Rasul namun perlu diluruskan bahwa sunnah

Rasul itu hendaknya dalam bentuk ketetapan ucapan, tindakan yang

mencakup seluruh aspek kehidupan beliau sebagia Nabi dan Rasul .akan

tetapi poligami selalu dikaitkan dengan suunah Nabi yang begitu kuat

untuk menegakan keadilan dan kedamaian dimasyarakat, namun dalam

realitasnya umat Islam mempraktikannya poligami melupakan pesan

Page 47: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

moral untuk menegakan keadilan, sehingga jauh dari sunnah Nabi malah

sebaliknya melanggar sunnah. (Mulia,2004:49-50)

Bahwa Al-Quran dan Hadist memberikan petunjuk tentang

dibolehkannya mengamalkan ibadah poligami, dengan persyaratan

tertentu .dalil naqli yang utamanya dapat diketahui dari surat An-Nissa

ayat 3 . (setiyaji,2006:64)

2. Kelemahan istri

Kadang-kadang seorang wanita tidak sanggup memenuhi

kebutuhan hidup suami istri, karena dia mandul sehingga tidak

mempunyai keturunan, padahal tujuan yang utama dari perkawinan adalah

mempunyai keturunan.Atau wanita tersebut mempunyai cacat jasmaniah

dan mempunyai suatu akibat dari penyakit kronis yang dideritanya

sehingga tidak bisa memikul beban sebagai istri. Dari keadaan tersebut

mendorong seorang suami untuk melakukan poligami, syariah tidaklah

melakukan bentuk yang ideal tetapi, menilai bahwa kesejahteraan umum

lebih utama dari pada kesejahteraan perorangan, sehingga istri yang lemah

sebagai sebab salah satu faktor dari suatu tindakan berpoligami

(Nasution,1976:25-26).

3. Suami jatuh cinta kepada wanita lain

Sudah menjadi kebiasaan bahwa masalah cinta itu antara laki-laki

dan wanita timbul karena sebab-sebab yang banyak sekali, dan

mendorong mereka untuk melaksanakna pernikahan.Suatu kesalahan

bahwa masalah sex yang menjadi sebab timbulnya cinta dan perkawinan.

Page 48: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Suasana pergaulan yang memberi kesempatan yang banyak untuk

timbulnya benih-benih cinta antara laki-laki dan wanita walaupun sudah

berkeluarga, karena sering bersama-sama dalam bekerja dan setiap hari

bertemu lebih dekat, lebih akrab dalam pergaulannya ketimbang dengan

istrinya sehingga timbul rasa cinta karena kecantikan kebaikan hatinya

untuk menghindari perbuatan yang tidak diinginkan seperti

perselingkuhan dan perzinaan maka laki-laki tersebut melakukan poligami

(Nasution,1976:28-29).

Tidak hanya ditempat bekerja saja seorang laki-laki terkadang

melihat wanita bukan muhrimnya dimana saja yang membuat jatuh cinta

dan terjadi hubungan badan dan untuk menghindari pergaulan yang haram

maka istrinya merasa lebih ringan bebannya kalau suaminya bergaul

dengan wanita yang halal sehingga poligami sebagai jalan keluarnya.

4. Suami benci kepada istrinya

Kehidupan seorang suami-istri tidak pernah sepi dari masalah

kadang diselubungi cinta kasih namun sebaliknya juga timbul rasa benci,

maka kadang penyebab dari seorang laki-laki malakukan poligami karena

perasan benci kepada istrinya yang dapat dijadikan alasan, kebencian itu

mungkin timbul karena tingkah lakunya yang tidak baik

(Nasution,1976:31).

Dengan berpoligami sang suami tidak berniat menganiaya sang

istri tetapi mempunyai tujuan agar istrinya menjadi baik merubah

sikapnya atau untuk memelihara anak-anaknya dia tidak akan

Page 49: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

menceraikan istrinya karena ia benci kepada thalaq kerena merupakan

perbuatan yang dibenci Allah, maka dalam hal ini poligami dianggap

menjadi perbuatan yang lebih baik dari pada menceraikan istrinya.

5. Istri yang telah diceraikan ingin kembali

Kadang-kadang seorang suami berpisah dengan istrinya karena

thalaq tau dipisahkan oleh hakim. Kemudian menikah dengan yang lain,

tetapi setelah pernikahan berlangsung beberapa lama suami ingin kembali

dengan istrinya yang dulu dan istrinya menyetujui, karena faktor

perselisihan mereka sudah berlalu maka poligami dianggap penyelesaian

social yang dapat menetapkan istri yang baru tanpa perceraian dan dapat

mengembalikan istri yang lama serta menjamin kesejahteraan anak untuk

kembali dan mengayominya bersama-sama(Nasution,1976:34).

6. Hubungan kekeluargaan

Poligami dapat dilakukan dengan maksud memperkuat hubungan

kekeluargaan, suami menikah dengan istri yang baru dengan seorang

wanita yang masih famili .misalnya wanita itu janda dari kakaknya atau

familinya yang masih dekat yang meninggal sedang adiknya atau salah

seoarang famili dari yang meninggal itu adalah lebih baik untuk

memelihara anak-anaknya dari pada orang lain.dan si adik merasa tidak

enak keluar masuk kerumah janda kakaknya untuk kepentingan mengurusi

memelihara anaknya untuk menghindari gunjingan orang lain yang tidak

baik maka menikahi ibu mereka.Dengan poligami diharapkan agar

kesejahteraan janda atau yang sakit yang tidak mempunyai suami untuk

Page 50: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

menikah dengan familinya dapat mengurangi masalah yang dihadapi

(Nasution,1976:35).

7. Menghindari perselingkuhan dan zina

Kebutuhan seks memang kadang membuat seorang laki-laki suatu

kebutuhan yang wajib dipenuhi bagi yang sudah mempunyai istri, akan

tetapi sebagai seorang istri tidak bisa memenuhi kewajibabnya kepada

suaminya setiap saat, kerena seorang wanita ada beberapa kendala yang

tidak dapat melayani suaminya dalam hal melakukan hubungan suami-

istri yaitu pada waktu datang bulan atau haid, masa nifas dan sakit. Dalam

kondisi yang demikian seorang suami hendaknya memahami keadaan

sang istri akan tetapi ada beberapa suami yang tidak mau tahu dengan

keadaan tersebut, untuk memenuhi hawa nafsunya yang tidak dapat

tersalurkan dengan istrinya maka kadang mengambil jalan pintas, dan

untuk menghindari perselingkuhan dan perzinaan yang diharamkan dan

untuk menghindari itu sang suami melakukan poligami agar terpenuhi

hasratnya dengan cara tersebut terhindar dari dosa dan sesuai dengan

prinsip-prinsip moral dan hukum-hukum syariat Islam dengan memilih

pernikahan dibandingkan melakukan perzinaan

F. Akibat Poligami

Akibat dari poligami menyebabkan beberapa persoalan yang timbul dalam

kehidupan sehari-harinya diantaranya:

1. Wanita cemburu

Page 51: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Pada umumnya akses yang terbesar dalam kehidupan berpoligami

timbulnya masalah berkaitan dengan cemburunya wanita. Kecemburuan

Wanita cemburu akan muncul dari seorang wanita dari istri yang lama

kepada istri yang baru hal ini menunjukkan bahwa seorang wanita itu

merasa tersakiti dan ini membuktikan wanita tersebut sangat mencintai

suaminya. Kecemburuan itu hal yang wajar walaupun pengaruhnya ada

yang membahayakan namun pengaruhnya yang baik juga lebih banyak

(Nasution,1976:48-51).

2. Laki-laki tidak Bijaksana

Seorang laki-laki yang melakukan poligami hendaknya mempunyai

sifat yang bijaksana terhadap anak-anak dan istrinya karena sebagai

kepala rumah tangga hendaknya bertanggung jawab terhadap apa yang

berada dibawah pengayomannya. Namun pada kenyataannya terkadang

laki-laki tidak berlaku apa yang seharusnya dilakukannya seperti berbuat

adil dan juga dipengaruhi dari kepribadiannya laki-laki tersebut dalam

menghadapi problem didalam keluarganya yang kadang perselisihan yang

ringan menjadi dibesar-besarkan sehingga terjadi salah faham antara istri-

istrinya dan merasa paling benar dalam perselisihan tersebut

(Nasution,1976:51-54).

3. Anak-anak berkelahi

Dalam kehidupan rumah tangga yang berpoligami anak-anaknya

terjadi perkelahian yang timbul karena merasa paling baik dari seorang

ayah dan beberapa ibu, dari masalah tersebut terkadang menimbulkan

Page 52: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

ketegangan dan saling menjauhi didalam rumah, untuk menyelesaikan

persoalan ini hendaknya suami,istri dan anak-anaknya yang kakak beradik

daru ibu yang berbeda saling mengendalikan diri dan menambah ilmu

pengetahuan agar bias terarah dan menghindari keegoisan masing-masing

maka akan tercipta kenyamanan dikeluarganya (Nasutiao,1976:54-58).

4. Kesulitan Ekonomi

Kesulitan ekonomi merupakan salah satu faktor dalam kehidupan

berpoligami, kesejahteraan dan kemakmuran dalam rumah tangga itu

sangatlah penting, karena poligami membutuhkan biaya yang sangat berat

dan seorang laki-laki yang berpoligami harus memenuhi kebutuhan anak-

anknya dan istrinya yang semakin hari semakin meningkat dan

penghasilannya yang terbatas (Nasution,1976:58-60).

Page 53: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

BAB III

PROFIL KOREM 073 DAN PELAKU POLIGAMI SERTA PROSES

POLIGAMI DIKOREM 073 SALATIGA

A. Gambaran Umum Korem 073 Salatiga

1. Sejarah dan Latar Belakang Korem 073 Salatiga

Komando Resort Militer 073 Salatiga merupakan salah satu

Korem yang ada pada Kodam IV Diponegora yang dibentuk pada tanggal

21 Nopember 1951 bertempat di lapangan Kridanggo Salatiga, serah

terima jabatan dari Brigade Pragolo I yang dipimpin oleh Letkol. M.

Sarbini dan Pragolo II oleh Letkol. Soeharto dan sebagai Komandan yang

baru adalah Letkol. Soeharto. Wilayah sub teritorium IV meliputi

karesidenan Semarang dan Pati (SKEP Panglima, 1951).

Pada tanggal 5 Januari 1952 melalui Intruksi Kasad Nomor 65

adanya perubahan personil sebagai hasil perubahan maka dibentuk

Resimen diantaranya Resimen Infantri 12 di Purwokerto, Resimen 13 di

Yogjakarta, Resimen 14 di Salatiga dan Resimen 15 di Surakarta. Pada

Page 54: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

tanggal 18 Juni 1959 SKEP KASAD NO.418/61959, tentang peresmian

panji kesatuan Resimen dalam lingkungan Teritorium Devisi IV

Diponegoro, untuk Resimen 14 menerima lambang kesatuan dengan

nama MAKUTARAMA yang berarti suatu mahkota raja yang dimiliki

oleh Rama Wijaya (Ramayana) seorang raja termashur dalam kisah

pewayangan.

Makutarama merupakan kata-kata yang terhormat yang artinya

wahyu atau wewangson atau pedoman hidup kearah kesempurnaan yang

disebut Hasta Brata yaitu delapan laku yang wajib dijadikan

sendi/pedoman hidup bagi setiap manusia untuk menggalang atau menuju

ke arah kesempurnaan diri pribadi.

Pada tahun 1961 terjadi perubahan yang menghapus MENIF

(Resimen Infanteri) sesuai SKEP Panglima IV Diponegoro berubah

menjadi Komando Resor Militer dengan sebutan daerah kekuasaannya,

tempat kedudukannya dan kode nomornya. Selain itu juga membentuk

organisasi Brigade Infantri (BRIGIF), memasukan Batalion-batalion

Infantri, dan Yonif. Dengan perubahan Resimen 14 berubah menjadi

Korem 73/Makutarama yang wilayahnya meliputi Karisidenan Semarang

dan Karisidenan Pati dan Komandonya berkedudukan di Salatiga yang

membawahi 9 Kodim serta di tingkat Dinas Jawatan /Staf yang taktis di

bawah KOREM 073/Makutarama.

Sesuai SKEP PANGDAM IV Diponegoro pada tanggal 29 Januari

1966 tentang pengaturan atau perubahan Kode nomor tiap-tiap Korem

Page 55: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

dalam wilayah KODAM IV Diponegoro KOREM 73 diubah menjadi

KOREM 073 Salatiga sampai sekarang.

Yang termasuk Anggota jajaran KOREM Salatiga yaitu :

a. Kodim Salatiga

b. Kodim Kendal

c. Kodim Pati

d. Kodim Kudus

e. Kodim Demak

f. Kodim Purwodadi

g. Kodim Blora

h. Kodim Jepara

i. Kodim Rembang

j. Dinas Jawatan (DENPOM, DENPAL, DENHUB, DENZIBANG,

DENKES dan AJENREM) dan Batalion Infantri 410 (Sejarah korem

073,2013:8)

2. Visi dan Misi TNI AD KOREM 073 Salatiga

Tentara Nasioanal Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) sebagai

bagian dari Tentara Naional Indonesia ( TNI ) sebagaimana dimuat dalam

UU RI NO 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU RI Nomor

34 tentang TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan

keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Page 56: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

1945, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

dari ancaman dan ganguan terhadap keutuhan bangsa dan negara,

a. Tugas - tugas Angkatan Darat meliputi:

1) Melaksanakan tugas TNI matra darat di bidang pertahanan.

2) Melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah

perbatasan darat.

3) Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan pengembangan

kekuatan matra darat.

4) Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat (UU RI

Nomor 34 Tahun 2004:9).

b. Visi dan Misi TNI-AD Korem 073 Salatiga

1) Visi Tentara Nasional Angkatan Darat

“Angkatan Darat yang solid, profesional, tangguh, berwawasan

kebangsaan serta selalu dicintai rakyat” (Mabesad, 2006: 60).

2) Misi Tentara Nasional Angkatan Darat

a) Mewujudkan kekuatan dan gelar kekuatan Angkatan Darat

yang profesional dan modern dalam penyelengaraan

pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b) Meningkatkan dan memperkokoh jati diri Prajurit Angkatan

Darat yang tanguh, yang memiliki keungulan moral, rela

berkorban dan pantang menyerah dalam menjaga kedaulatan

negara dan bangsa dan mempertahankan integritas keutuhan

Page 57: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

c) Mewujudkan kualitas Prajurit Angkatan Darat yang memiliki

penguasaan ilmu dan ketrampilan keprajuritan melalui

pembinaan doktrin, pendiddikan dan latihan yang sistematis,

dan meningkatkan kesejahteraannya.

d) Mewujudkan kesiapan operasional penindakan ancaman baik

dalam bentuk ancaman tradisional maupun ancaman non

tradisional.

e) Mewujudkan kerjasama militer dengan negara-negara

sahabat, baik dalam rangka confidence building measure

(CBM) maupun untuk meningkatkan profesionalisme prajurit.

f) Mewujutkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai roh

Angkatan Darat dalam upaya pertahanan negara

(Mabesad,2006:84).

Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman pada amanatnya pada

saat di Yogyakarta yang pertama menyatakan: “Tentara hanya

mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kadaulatan Negara

dan menjaga keselamatannya. Sudah cukup tentara teguh memegang

kewajiban ini. Lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh.

Tunduk kepada pimpinan atasannya dengan ikhlas mengerjakan segala

yang diwajibkan. Harus diingat pula, oleh karena Negara Indonesia tidak

cukup dipertahankan tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerja

Page 58: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

sama seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan diluar tentara;

tidak bisa menjadi alat suatu golongan atau siapa pun juga.”(Abdoel

Fatah,2005:2)

3. Kepengurusan KOREM 073 Salatiga

a. Pejabat Komandan Korem yang telah menjabat dari Tahun 1951 s.d

sekarang

1) Komandan Brigade Pragolo

Letkol Soeharto Th 1951 s-d 1953

2) Komandan Resimen Infanteri 14

a) Letkol Pranoto Reksosamudro Th 1953 s-d 1956

b) Letkol Soedarmo Th 1956 s-d 1957

c) Letkol Ibnu Subroto Th 1957 s-d 1960

3) Komandan Korem 73

a) Letkol Inf Soedigdo H NRP 11265 Th 1960 s.d 1963

b) Letkol Inf Roestamadji W NRP 17517 Th 1963 s.d 1964

c) Kolonel Inf Soekardi NRP 10995 Th 1964 s.d 1966

4) Komandan Korem 073/Makutarama

a) Kolonel Inf Koesworo NRP 11167 Th 196 s.d 1969

b) Kolonel Inf Soekotjo NRP 16311 Th 1969 s.d 1971

c) Kolonel Inf Soeparno NRP 10702 Th 1971 s.d 1975

Page 59: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

d) Kolonel Inf M. M Sitorus NRP 15197 Th 1975 s.d 1977

e) Kolonel Inf Panudju W NRP 206295 Th 1977 s.d 1979

f) Kolonel Inf Wawan S NRP 18493 Th 1979 s.d 1982

g) Kolonel Inf Abinowo NRP 18827 Th 1982 s.d 1984

h) Kolonel Inf Ambar S NRP 19021 Th 1984 s.d 1987

i) Kolonel Inf F.X. S. NRP 19720 Th 1987 s.d 1988

j) Kolonel Inf Sadeli Muchtar NRP 19011 Th 1988 s.d 1990

k) Kolonel Inf Yopie Wiston S NRP 159754 Th 1990 s.d 1992

l) Kolonel Inf Robert Sitorus NRP 21251 Th 1992 s.d 1994

m) Kolonel Art Ign. Mulyono NRP 32652 Th 1994 s.d 1995

n) Kolonel Inf Glenny .K. NRP 26456 Th 1995 s.d 1996

o) Kolonel Art Yusuf M NRP 24356 Th 1996 s.d 1996

p) Kolonel Inf Arri Sujono SH NRP 27117 Th 1996 s.d 1999

q) Kolonel Inf Syaiful R S.ip NRP 27827 Th 1999 s.d 2000

r) Kolonel Inf Adji Wiyono NRP 27130 Th 2000 s.d 2003

s) Kolonel Czi Endang S NRP 28052 Th 2003 s.d 2005

t) Kolonel Kav F.TB. Tambunan NRP 28866 Th 2005 s.d 2007

u) Kolonel Inf Moko Poerwono NRP 29068 Th 2007 s.d 2009

v) Kolonel Inf Sakkan T NRP 29601 Th 2009 s.d 2011

w) Kolonel Inf G.Elnadus Supit NRP 30444 Th 2011 s.d 2012

x) Kolonel Kav Anang Dwi SE NRP 30514 Th 2012 s.d 2013

y) Kolonel Arm Rubin M.S.ip NRP 30902 2013

z) Kolonel Kav Bueng W.S.I.PM.H NRP 2014

Page 60: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

(Sejarah Korem 073/Makutarama,2013:30)

Struktur organisasi bahwa pimpinan tertinggi di Korem

073/Makutarama adalah Komandan Korem 073/Makutarama sebagai

eselon pimpinan. Kemudian dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya Danrem dibantu Eselon Pembantu Pimpinanyang terdiri dari

Para Kasirem, Pasirem, Kajasrem, Kabintalrem, Kapenrem,

Keprimrem,dan dalam pelaksanaan diwilayah dibantu para Komandan

Kodim.

Susunan Pengurus Korem 073 Salatiga

1. Komandan Korem 073/Mkt : Kol. Kav. Bueng Wardadi Sip.

2. Komandan Staf Korem 073/Mkt : Let.Kol. Arm.Jati Bambang .P. Sip

3. Kepala Seksi Inteljen : Let. Kol. Inf. Ignatius Wiwoho

4. Kepala Seksi Operasi : Let. Kol. Inf. Himawan Adi .L.

5. Kepala Seksi Personel : Let. Kol. Kav. Asjur

6. Kepala Seksi Teritorial : Let. Kol. Kav. Agus Tri .W.

7. Kepala Logistik : Mayor. Arh. Bambang Rukminto

8. Komandan Kompi Markas : Kapten. Chk. Sugito

9. Kepala Hukum : Mayor. Chk. Munadi S.H.

10. Kepala Sekertariat Umum : Kapten Inf. Denang Rohman

11. Kepala Infolahta : Kapt. Chk. Harjito

12. Kepala Pembinaan Mental : Kapt. Inf. Kodi

B. Poligami Prajurit TNI di Korem 073 Salatiga

1. Profil Pelaku Poligami Prajurit TNI Korem 073 Salatiga

Page 61: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Dari hasil observasi yang saya lakukan dengan wawancara pada

tanggal 23 agustus 2014 dengan pihak staf Inteljen dan bagian Penerima

berita Korem Salatiga serta dokumen yang berada dikantor Inteljen dapat

kami peroleh data profil dari pelaku poligami Anggota TNI Korem

Salatiga dengan alasan melakukan poligami sebagai berikut :

a. Pasangan WA (Suami) ,ER (Istri Sah ) dan UL (Istri Sirih)

Dalam kehidupan manusia masalah rejeki dan jodoh memang

menjadi rahasia Tuhan. Manusia hanya berhak merencanakan segala

sesuatunya namun tetap kuasa akhir berada di tangan Tuhan.

Walaupun begitu, manusia masih diberi kesempatan untuk mengubah

takdir yang ada dalam hidupnya. Begitu halnya bagi WA dan ER yang

merasa telah mengarungi bahtera rumah tangganya dengan bahagia .

keluarga kecil yang diidam-idamkan semasa pacaran dulu

kebahagiaan itu serasa lengkap dengan adanya sepasang anak-anak

mereka yang tumbuh dengan kasih sayang bapak dan ibunya.

Keluarga WA yang tinggal diasrama dimana beliau tugas,

hidup dengan nyaman , ER sebagai istri seorang anggota TNI pun

menyadari bahwa tugas suaminya yang sebagai benteng negara harus

siap selalu mendapinginya dimana pun beliau ditugaskan. Sebagai

seoarang istri perwira ER sangatlah menjaga nama baik keluarganya

baik didalam keluarga besarnya maupun dimasyaraat.

Page 62: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

WA sebagai seorang anggota TNI yang tugasnya dipindah dari

daerah satu kedaerah lain merasa jenuh dengan tugas yang selalu

menyita waktu. Pada suatu hari beliau ditugaskan diluar kota dan

berkenalan dengan seorang wanita yang bernama UL, karena sering

bertemu dan komunikasi benih-benih cinta tumbuh keduanya merasa

cocok tanpa sepengetahuan dari istrinya ER, sepasang kekasih itu

melaksanakan pernikahan sirih pada bulan januari 2013 didaerah

Ajibarang dengan dibantu seorang kyai M. Fausi. Setelah menikah

kemudian UL tinggal bersama disebuah kontrakan dan mempunyai

seorang anak.

Kehidupan rumah tangga dari WA dan ER selama terjadinya

pernikahan siri yang dilakukan suaminya mulai tidak harmonis

pertengkaran pun sering terjadi, WA sering tidak pulang ditengah-

tengah keluarganya , anak-anaknya pun merasa tidak diperhatikan. ER

sebagai istri selama ini merasa aneh dengan perubahan suaminya yang

sudah hampir 15 Tahun lebih dijalani bersama-sama baik suka

maupun duka.

ER merasa sudah jenuh dengan perubahan suaminya, tanpa

sepengetahuan suaminya WA melaporkan perubahan suaminya

kekantor dan dari laporan ER pihak staf Intejen Korem 073 Salatiga

memproses laporan tersebut.

Dengan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh pihak Inteljen rem

073 Salatiga pada tanggal 26 Februari 2014 WA di BAP ( Berita

Page 63: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Acara Pemeriksaan ) dengan pelanggaran Asusila karena memiliki dua

orang istri sehingga melanggar peraturan Mentri Pertahanan NO 23

Tahun 2008 tentang Perkawinan, Percerain, dan Rujuk di Lingkungan

Departemen Pertahanan . Sebagai seorang Prajurit TNI yang dibawahi

oleh Kementrian Pertahaan apabila ada anggotanya yang melakukan

pelanggaran seperti berpoligami maka berdasarkan Peraturan Mentri

Pertahanan NO 23 Tahun 2008 tentang Perkawinan, Perceraian ,dan

Rujuk bagi Pegawai dilingkungan Departemen Pertahanan maka

melanggar aturan dalam pasal 3 ayat (1). Bagi Pegawai di Lingkungan

Departemen Pertahanan yang menyatakan “bahwa pada dasarnya

seorang Pegawai Departemen Pertahanan baik pria/wanita hanya

diizinkan mempunyai satu orang istri/suami. Sanksi tersebut antara

lain penahanan 21 hari, penundaan pangkat, dimutasi ke

Kodim/daerah lain atau sabagai tahanan kota, dan apabila yang

bersangkutan lari dari proses perkara yang dilakukannya maka yang

bersangkutan apabila tidak memberi kabar dan tidak pernah bekerja

secara otomatis diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat dari

dinasnya sebagai TNI.

Sedangkan ER merasa masih mampu melaksanakan tugas

kewajiban sebagai seorang istri secara lahir dan batin kepada

suaminya WA yang melakukan poligami secara sembunyi-sembunyi

tanpa sepengetahuan dan persetujuannya.

b. Pasangan KH ( Suami ), NIK ( Istri sah ) dan RI ( Istri Siri )

Page 64: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Sebagai seorang wanita mungkin merasa bangga mempunyai

suami yang tampan berwibawa dan sempurna tanpa ada cacat sedikit

pun. NIK istri dari KH yang sudah hidup selama 12 Tahun dengan

penuh bahagia dengan dikarunia dua putri yang cantik-cantik . sebagai

seorang anggota TNI KH bertugas sebagai seorang BABINSA .

Dengan gaji yang minim NIK mengatur gaji suaminya KH

dengan baik, keluarganya hidup dengan kesederhanaan putri mereka

pun tumbuh menjadi anak yang pintar NIK dan KH merasa senang

dengan rumah tangga yang telah dibangun dengan cinta kasih mereka

selama ini. Namun setelah mempunyai rumah ditengah-tengah

masyarakat cobaan datang didalam rumah tangga mereka.

Kehidupan yang tidak sesuai dengan lingkungan tempat

tinggalnya menuntut suaminya diluar batas kemampuan, KH merasa

istrinya NIK sudah tidak wajar lagi dalam mengatur keuangan rumah

tangganya. Dan rumah tangganya pun sering diwarnai dengan

pertengkaran dan kekerasan dalam rumah tangga.

Pada suatu hari KH berugas disuatu daerah, karena

ketampanannya ada seoarang wanita yang bernama RI mengajaknya

berkenalan, KH pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut RI

yang cantik dan masih muda, setelah bertukar No HP mereka sering

bertemu dan saling jatuh cinta. RI seorang wanita yang mempunyai

daya tarik yang membuat seorang pria jatuh hati dari fisiknya, dan

Page 65: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

anak dari orang kaya didaerah tersebut semakin membuat KH jatuh

hati dan menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Pada Tanggal 29 April 2011 KH dan RI melakukan pernikahan

siri di rumah Kyai Abdul Hadi pemilik PONPES Rodhatul Huda.

Keduanya menjalankan kehidupannya dirumah RI. Dan dikarunia

seorang anak laki-laki yang membuat KH semakin senang karena

pada perkawinannya dengan NIK anaknya Perempuan semua.

NIK merasa ditelantarkan kehidupannya selama beberapa

tahun terahir oleh suaminya KH, kedua putrinya pun tidak pernah

mendapatkan uang jajan. NIK untuk memenuhi kehidupannya selama

KH tidak menafkahi baik secara lahir maupun batin dengan cara

berjualan sembako dirumahnya dengan modal meminjam uang dari

saudara-saudaranya.

Dengan dorongan kedua putrinya NIK merasa sudah

kehilangan kesabarannya dalam menghadapi KH suaminya yang

sudah tidak menafkahi dan jarang pulang kerumah. NIK mendatangi

kantor suaminya Korem 073 Salatiga dan menemui DANREM, NIK

menceritakan semua permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan

rumah tangganya dalam beberapa tahun terahir ini.

Danrem pun menanggapi laporan NIK dengan menyelidiki KH

secara sembunyi-sembunyi oleh pihak Inteljen, setelah beberapa bulan

dengan data-data yang diperoleh KH pun diketahui telah mempunyai

istri dan anak selain dari ibu NIK. Pada Tanggal 22 September 2014

Page 66: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

permasalahan pun terungkap KH di BAP karena sudah melakukan

pelanggaran asusila dengan melakukan poligami, sedangkan seorang

anggota TNI tidak diperbolehkan mempunyai istri lebih dari satu

sesuai Peraturan Mentri Pertahanan NO 23 Tahun 2008 tentang

Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk bagi pegawai di lingkungan

Departemen Pertahanan yang terdapat dalam pasal 3 ayat (1) Bagi

Pegawai di Lingkungan Departemen Pertahanan yang menyatakan

“bahwa pada dasarnya seorang Pegawai Departemen Pertahanan baik

pria/wanita hanya diizinkan mempunyai satu orang istri/suami. Sanksi

tersebut antara lain penahanan 21 hari, penundaan pangkat, dimutasi

ke Kodim/daerah lain atau sabagai tahanan kota, dan apabila yang

bersangkutan lari dari proses perkara yang dilakukannya maka yang

bersangkutan apabila tidak memberi kabar dan tidak pernah bekerja

secara otomatis diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat dari

dinasnya sebagai TNI.

NIK pun merasa sangat kecewa dengan perbuatan KH yang

telah melakukan poligami dan mempunyai anak laki-laki dari RI,

sebagai istri yang sah NIK masih merasa bisa memberikan seorang

anak laki-laki dari rahimnya dan memperbaiki ekonomi rumah

tangganya bersama-sama dengan KH, tanpa harus berpoligami. Dari

perbuatannya tersebut KH harus menanggung akibatnya.

c. Pasangan SBK ( Suami ), NI ( Istri ), LIS dan YU ( Istri Sirih)

Page 67: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Kehidupan rumah tangga SBK dengan NI sudah 10 tahun

namun belum dikarunia anak. Sebagai seorang suami SBK merasa

belum lengkap rumah tangganya tanpa adanya anak yang menemani

sehabis pulang kerja, NI merasa sedih melihat suaminya setiap saat

pulang dari kantor merasa kesepian. Selama sepuluh tahun SBK dan

NI sudah berusaha untuk memperoleh keturunan dengan berobat

secara medis maupun alternatif untuk mendapatkan momongan.

Namun usahanya masih belum berhasil juga, pada suatu malam SBK

menyampaikan keinginannya untuk mempunyai istri lagi agar

mendapatkan keturunan.

NI merasa kaget dengan keinginan suaminya tersebut dan

spontanitas marah mendengar suaminya ingin memiliki istri lagi,

karena NI memahami bahwa seorang anggota TNI hanya boleh

mempunyai istri satu tidak boleh lebih apalagi SBK mempunyai

pangkat seorang perwira yang menjadi panutan bagi anak buahnya.

Namun dengan pertimbangan yang cukup matang dengan didasari rasa

cinta yang cukup besar pada SBK, NI yang merasa menyadari

kekurangan pada dirinya yang tidak bisa memberikan keturunan yang

selama ini diinginkan oleh suaminya ahirnya mengijinkan suaminya

menikah lagi dengan seorang gadis yang bernama LIS yang telah

dikenalnya selama beberapa tahun terahir disuatu daerah pada waktu

ditugaskan, pernikahan berjalan dengan lancar secara siri tanpa

sepengetahuan dari pihak kantor Korem 073 pada 23 Maret 2007 .

Page 68: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Setelah pernikahan terjadi selama satu tahun LIS pun mempunyai

anak laki-laki SBK merasa senang, NI sebagai istri yang sah pun

merasa ikut senang suaminya telah dikarunia seorang anak laki-laki

yang selama ini diinginkannya walaupun dengan cara poligami.

Poligami yang dilakukan SBK dengan istri-istrinya NI dan LIS

hidup dengan rukun walau pun kadang ada perselisihan namun dapat

diselesaikan dengan baik. Pada suatu malam SBK merasa jenuh

dengan tugas-tugas yang dibebankan dari korem, untuk

menghilangkan kejenuhannya beliau pergi disebuah tempat karoke,

disitu beliau berkenalan dengan seorang perempuan yang masih muda

bernama YU. Dari pertemuan itu terjalin komunikasi yang membuat

mereka saling tertarik setelah beberapa bulan karena hubungan yang

cukup intensif tersebut mengakibatkan YU hamil dan SBK merasa

kaget dengan kejadian tersebut. Yu meminta pertanggung jawaban

SBK namun tidak mendapatkan tanggapan. Karena merasa tidak

dihiraukan YU membuat tindakan yang tidak pernah diduga oleh SBK

yaitu melaporkan tindakannya ke Korem 073 Salatiga bahwa dirinya

telah dihamili oleh SBK. Dari kejadian tersebut ahirnya terbongkar

semua perbuatan SBK yang selama ini melakukan Poligami tanpa

sepengetahuan pihak kantor dimana SBK bekerja.

Dari perbuatan SBK tersebut sangat jelas melanggar perturan

sebagai anggota TNI yang hanya diperbolehkan mempunyai istri lebih

dari satu dan peraturan itu diatur dalam PERMENHAN NO 23 Tahun

Page 69: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

2008 pasal 3 ayat 1 namun ada pengecualian bahwa istri NI sebagi

istri yang sah menyadari kekurangannya tidak dapat memberikan

keturunan dan memberikan ijin untuk berpoligami dengan LIS akan

tetapi poligami yang dilakukan SBK dilakukan tidak secara resmi

tetapi dengan cara sembunyi-sembunyi dari pihak kantor. Apalagi

ditambah dengan perbuatannya yang menghamili YU yang harus

memaksanya untuk menikahinya secara siri pula. SBK ahirnya harus

mendapatkan hasil dari perbuatannya yang telah melanggar peraturan

yang telah ada pihak korem 073 Salatiga dengan tim khususnya

inteljen ahirnya berhasil membuka poligami yang dilakukan SBK.

d. Pasangan AG ( Suami ), MAR (Istri Sah ), RE ( Istri Siri )

Seorang anggota TNI mungkin bagi masyarakat kelihatannya

gagah dengan seragam loreng dan baret yang selalu menjadi ciri khas

seoarang TNI. MAR yang sebagai istri dari serka AG pun merasa

bangga mempunyai suami yang gagah disegani banyak wanita.

Rumah tangga AG dan MAR yang tinggal disebuah desa disekitar

Salatiga hidup dengan dua anaknya , kehidupan mereka bahagia

layaknya keluarga lainnya. Namun AG yang mempunyai kebiasaan

yang tidak wajar tidak seperti laki-laki pada umumnya yaitu

mempunyai seks yang berlebihan/libido membuat MAR sedih setiap

suaminya mengajaknya berhubungan. Karena setiap saat AG selalu

mengajaknya untuk berhubungan intim dan sebagai seorang istri

Page 70: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

merasa kewalahan dalam menghadapi hawa nafsu yang dimiliki

suaminya tersebut.

AG merasa istrinya MAR tidak bisa memenuhi kebutuhannya

setiap saat maka terlintas dibenaknya untuk memiliki istri lagi agar

dapat tersalurkan sahwatnya. Tanpa berpikir panjang AG pun secara

diam-diam telah mempunyai teman wanita yang bernama RE mereka

pun sering bertemu dan menjalin hubungan spesial, RE yang setiap

saat dapat memenuhi kebutuhan AG setiap kali ingin berhubungan

layaknya suami istri ahirnya memutuskan untuk dinikahi secara siri

pada tanggal 10 Agustus 2011, AG pun menjalani poligami dengan

tanpa beban karena kebutuhan seksnya dapat tersalurkan.

Poligami yang dilakukan AG secara diam-diam mulai tercium

oleh istrinya MAR yang secara tidak sengaja membaca sms didalam

HP nya AG yang pada saat dinas tidak membawa tertinggal dirumah

dari situlah mulai terbongkar bahwa AG selama ini telah berpoligami.

Tanpa berpikir panjang MAR melaporakan ke korem dengan

membawa bukti sms tersebut, pihak korem pun memanggil AG

dengan menanyakan apa yang dilaporkan istrinya benar adanya atau

Cuma salah paham, AG pun berbelit-belit dalam menjawab semua

pertanyaan daro pihak DANREM yang secara langsung menangani

laporan tersebut.

Setelah beberapa bulan diadakan penyelidikan oleh pihak

inteljen ternyata terbukti bahwa AG mempunyai istri lebih dari satu

Page 71: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

dengan alasan bahwa AG tidak bisa menahan sahwatnya yang

berlebihan atau tidak puas dengan istrinya MAR dan untuk memenuhi

hasratnya menikahi secara siri dengan RE, dan poligami yang

dilakukan AG sudah melanggar PERMENHAN NO 23 Tahun 2008

tentang Perkawinan, Perceraian dan Rujuk bagi Pegawai di

lingkungan DEPHAN dalam pasal 3 ayat 1 s.d ayat 4

e. Pasangan BE ( Suami ), EV ( Istri Sah ) dan YE ( Istri Siri )

Kehidupan didalam lingkungan anggota TNI mungkin sudah

terbiasa dengan tuntutan disiplin yang tinggi, begitu pun keluarga BE

dan EV sebagai sepasang suami istri yang sudah hidup bersama-sama

selama 10 tahun lebih dalam berumah tangga. Hidup dari satu asrama

ke asrama lain mengikuti suaminya yang berdinas selalu berpindah

tempat dengan anak-anaknya yang sudah tumbuh dengan kasih sayang

dari BE walaupun sering ditinggal tugas diluar daerah .

EV sebagai istri prajurit tidak hanya duduk dirumah saja, dia

bekerja sebagai honorer disuatu instansi pemerintahan dengan gaji

yang minim setelah beberapa tahun beliau mencoba mengikuti tas

CPNS, setelah mengikuti prosedur yang ada dan untuk lolos sebagai

PNS harus membayar uang 100jt karena ada pihak yang

membantunya menjamin keberhasilannya sebagai PNS. Pengumuman

seleksi PNS pun tiba, sebagai seorang suami BE pun mendukung

istrinya untuk lolos seleksi tersebut dan membantunya mencarikan

uang yang dibutuhkannya, namun apa yang terjadi dari seleksi

Page 72: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

tersebut ternyata EV tidak lolos dan uang yang diminta sebagai

persyaratan untuk membayar PNS tersebut telah diberikan sebagian

kepada orang tersebut. Dari kejadian itu EV merasa bersalah dan jatuh

sakit karena memikirkan uangnya yang telah diberikan tidak kembali,

sakitnya pun semakin lama tidak dapat disembuhkan, sakit yang

dideritanya yaitu gangguan jiwa.

BE sebagi laki-laki yang normal tidak dapat menahan naluri

kelaki-lakiannya / sahwatnya, istrinya EV yang menderita gangguan

jiwa tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara rohani, walaupun BE

masih sangat mencintainya dengan terpaksa harus menikah lagi secara

siri dengan YE.

BE pun menjalankan poligami secara diam-diam tanpa

sepengetahuan dari kantor dimana bekerja. Akan tetapi sebaik-baiknya

orang menyimpan bangkai ahirnya tercium juga. Pada suatu hari YE

merasa sudah tidak nyaman hidup sebagai istri keduanya yang hanya

dengan pernikahan siri dan anak sudah mempunyai anak yang harus

sekolah sedangkan anaknya tidak mempunyai surat akta kelahiran dan

Kartu keluarga ahirnya YE menuntut BE untuk menikahinya seperti

wanita yang pada umumnya mempunyai akta surat nikah, dengan

terpaksa BE pun menghadap DANREM dengan YE melaporkan

bahwa dirinya telah melakukan poligami selama 4 tahun dengan

alasan bahwa istri yang pertama bernama EV mengalami sakit

gangguan jiwa yang tidak dapat disembuhkan.

Page 73: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

DANREM sebagai atasannya pun menanggapi laporan tersebut

dan memberikan solusi bahwa sebagai seorang anggota TNI tidak

boleh mempunyai istri lebih dari satu sesuai dengan PERMENHAN

NO 23 Tahun 2008 tentang Perkawinan, Perceraian dan Rujuk bagi

pegawai dilingkungan DEPHAN pasal 3 ayat 1, s.d 4 namun ada

pengecualian yang terdapat dalam pasal ini. Apabila istri atau

suaminya tidak dapat memberikan keturunan, mengidap penyakit yang

tidak dapat disembuhkan atau hilang ingatan dapat diperbolehkan

mempunyai istri lebih dari satu.

BE pun dengan terpaksa harus menceraikan salah satu dari

istrinya agar dapat mematuhi peraturan yang sudah ada sebagai

seorang anggota TNI yang hanya diperbolehkan mempunyai istri satu.

YE pun yang dipilih sebagai istrinya untuk mendapingi kehidupannya

setiap harinya dan dengan terpaksa EV pun ditinggalkannya.

2. Proses Poligami yang dilakukan Anggota TNI Korem 073 Salatiga

Poligami yang dilakukan Anggota TNI Korem 073 Salatiga proses

pernikahannya dilakukan secara siri. Sedangkan pernikahan siri

merupakan pernikahan dibawah tangan. Secara Harfiah diartikan sebagai

pernikahan rahasia. Pernikahan siri juga dapat dikatakan sebagai

pernikahan yang hanya memenuhi syarat agama tetapi belum dicatatkan

di pemerintahan. Anggota TNI Korem 073 Salatiga melakukan poligami

dengan cara ini dengan alasan untuk menghindari perzinaan.

Page 74: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Pernikahan siri yang dilakukan oleh anggota TNI Korem Salatiga

untuk menghindari zina khususnya bagi anggota TNI karena tidak boleh

memiliki istri lebih dari satu, bagi anggota TNI yang melakukan poligami

memilih jalan dengan pernikahan siri. Apabila istri atau suaminya tidak

dapat memberikan keturunan, mengidap penyakit yang tidak dapat

disembuhkan atau hilang ingatan dapat diperbolehkan mempunyai istri

lebih dari satu.

Namun pada kenyataannya yang melakukan poligami hanya

karena hawa nafsu belaka yang tidak dapat dikendalikan, dan dalam hal

ini istri tidak mau memberikan persetujuan dan permohonana izin untuk

beristri lebih dari satu.

Istri yang dinikahi secara siri tidak dapat menuntut hal apapun

apabila suaminya meninggalkannya, karena tidak mempunyai surat atau

akta nikah sehingga anaknya tidak berhak mendapatkan haknya sebagai

anak dari sang suami. Sebagai istri yang sah dari suaminya yang menjadi

Anggota TNI mempunyai hak penuh atas semua fasilitas baik gaji atau

pun kesejahteraan yang diperoleh oleh suaminya karena mempunyai KPI

(Kartu Penunjukan Istri). Dengan KPI tersebut sang istri dapat

mempergunakan untuk mengabil gaji apabila suaminya sedang

melaksanakan tugas diluar daerah , pensiun atau sudah meninggal dunia.

3. Pandangan dari Instansi berkaitan dengan Poligami di Korem 073

Salatiga

Page 75: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Dari hasil penelitian yang saya lakukan dari mengikuti pengarahan

yang dilakukan oleh pihak Korem Salatiga seperti DANREM, Ketua

PERSIT CABANG REM 073 Salatiga pendapat dari beberapa rekan

kerjanya dan Istri dari anggota Persit mengenai poligami yang dilakukan

oleh Angggota TNI Korem Salatiga sebagi berikut :

a. Komandan Korem (DANREM)

Dalam pengarahannya pada tanggal 13 Juni 2014 Sebagai

DANREM 073 Salatiga dalam menyikapi beberapa anggotanya yang

melakukan poligami tentu merasa kecewa karena Tentara Nasional

Indonesia selanjutnya disebut TNI yang berkedudukan sebagai unsur

aparatur Negara yang mempunyai tugas memberikan pelayanan

kepada masyarakat secara professional, dan sebagai pelayan

masyarakat, sangat dituntut sebagai sosok yang bermental baik,

berwibawa, berdaya guna, bermutu tinggi, dan sadar akan tanggung

jawabnya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan

pembangunan dalam wadah kesatuan Negara Republik Indonesia.

Sebagai seorang anggota TNI yang dibawahi oleh Kementrian

Pertahaan apabila ada anggotanya yang melakukan pelanggaran

seperti berpoligami maka berdasarkan Peraturan Mentri Pertahanan

NO 23 Tahun 2008 tentang Perkawinan, Perceraian ,dan Rujuk bagi

Pegawai dilingkungan Departemen Pertahanan maka melanggar

aturan dalam pasal 3 ayat (1) Bagi Pegawai di Lingkungan

Departemen Pertahanan yang menyatakan “bahwa pada dasarnya

Page 76: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

seorang Pegawai Departemen Pertahanan baik pria/wanita hanya

diizinkan mempunyai satu orang istri/suami. Apabila istri atau

suaminya tidak dapat memberikan keturunan, mengidap penyakit yang

tidak dapat disembuhkan atau hilang ingatan dapat diperbolehkan

mempunyai istri lebih dari satu. Apabila ada yang melanggar

paraturan yang sudah ada maka seorang anggota TNI atau PNS yang

bekerja dilingkungan Departemen Pertahana maka akan mendapatkan

Sanksi antara lain penahanan 21 hari, penundaan pangkat, dimutasi ke

Kodim/daerah lain atau sabagai tahanan kota, dan apabila yang

bersangkutan lari dari proses perkara yang dilakukannya maka yang

bersangkutan apabila tidak memberi kabar dan tidak pernah bekerja

secara otomatis diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat dari

dinasnya sebagai TNI.

Beliau juga memberikan pandangana bahwa apabila

anggotanya ada yang tetap melakukan poligami maka harus izin

terlebih dahulu dari pejabat apabila nekat berpoligami tanpa izin dari

pejabat, bersiap-siaplah diturunkan pangkatnya setingkat lebih rendah

atau diberhentikan dari jabatanya apabila yang bersangkutan

menduduki suatu jabatan. Masih ditemui peraturan ini dilanggar oleh

TNI dengan mempunyai istri lebih dari seorang, baik secara terang-

terangan dalam pengertian telah ada izin dari atasan dan istri terdahulu

maupun secara diam-diam.

Page 77: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Mempunyai istri lebih dari seorang, sering dapat mendayaguna

dan kemampuan seorang TNI dalam melaksanakan tugasnya sehari-

hari, disamping hal ini tentunya akan menjadi sorotan masyarakat

karena fungsinya sebagai abdi masyarakat yang sepatutnya menjadi

teladan. Malah memberikan contoh yang tidak bagus

b. Ketua Persit (Persatuan Istri Prajurit) Kartika Candra Kirana

REM 073 Salatiga

Sebagai seorang istri Anggota TNI sekaligus sebagai ketua

persit dalam pengarahannya dalam pertemuan arisan persit pada

tanggal 7 Juli 2014 mengenai poligami yang dilakukan oleh beberapa

anggota TNI secara pribadi berpendapat, bahwasannya sebagai istri

seharusnya melayani suami dengan penuh rasa tanggung jawab maka

suaminya akan merasa diperhatikan dan dalam melayani baik dalam

kesehariannya maupun dalam berhubungan suami istri sebaiknya

sebagai istri harus memahami apa kemauan suami dalam batas

kewajaran.

Sebagai istri seharusnya faham dengan kekurangan dan

kelebihan masing-masing, apalagi suaminya mengemban tugas yang

cukup berat sebagai benteng pertahanan negara yang setiap saat siap

ditugaskan dimana saja. Apabila ada permasalahan rumah tangga

sekecil apapun hendaknya diselesaikan secara baik-baik dengan cara

kekeluargaan bukannya malah lari dari kenyataan yang sedang

dihadapi, contohnya apabila suaminya pulang kita layani dengan baik

Page 78: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

secara lahir dan batin jangan sampai berpaling pada wanita lain Cuma

hanya permasalah yang sepele, rumah tangga yang telah dibina

dengan rasa cinta hancur begitu saja dengan adanya kehadiran pihak

ke tiga. Permasalahan yang demikian akan membuat anak menjadi

korban dari perselisihan kedua orang tuanya.

Apabila suami kita melakukan kesalahan yang tidak terlalu

fatal kita pun sebagai istri harus mudah memaafkan, untuk mencegah

suami berbuat yang nekad dengan cara lari mencari hiburan ke tempat

yang seharusnya tidak diinginkan seperti tempat judi, minum-

minuman keras, narkoba dan wanita nakal.

Poligami yang dilakukan oleh beberapa anggota TNI diKorem

Salatiga dengan alasan ekonomi, libido, social maupum fisikis itu

memang seharusnya tidak dilakukan karena seoarang anggota TNI itu

tidak diperbolehkan, namun pada kenyataannya tetap ada yang

melakukan poligami hal ini terbukti adanya kasus tersebut.

Untuk itu dikembalikan lagi kepada naluri kita sebagai wanita

apa mau menerima atau menolak, nasi sudah menjadi bubur karena

walaupun istri yang dinikahi lagi dianggap tidak sah dan tidak

mempunyai hak atas kedinasan suaminya karena tidak mempunyai

KPI sebagai tanda khusus dari istri yang sah.

Kita sebagai seorang wanita harus menyadari perbuatan

suami-suami kita menjadi tanggung jawab bersama maka kita sebagai

seorang istri prajurit harus mendukung hal-hal yang positif dalam

Page 79: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

melaksanakan tugas negara, apabila suami melakukan hal yang tidak

wajar kita selesaikan dengan cara baik-baik, hal ini berkaitan dengan

yang suaminya berpoligami maka kita kembalikan lagi pada pribadi

masing-masing individu.

c. Kepala Bimbingan Mental (KABINTAL) Korem 073 Salatiga

Sebagai Ka Bintal Korem 073 Salatiga dalam menyikapi

poligami yang dilakukan oleh Anggota TNI Korem 073 Salatiga

memberikan pengarahan langsung didepan anggota Korem, sebagai

bagian yang menangani bimbingan mental memberikan arahan bahwa

sebaiknya sebagai Anggota TNI apabila menghadapi permasalahan

rumah tangga jangan diselesaikan dengan cara-cara yang tidak pantas

dilakukan seorang abdi negara yang seharusnya menjadi contoh

dimasyarakat apalagi melakukan poligami .

Permasalahan sesulit apapun pasti akan ada penyelesaiannya

dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan yang Maha Esa. Poligami

memang tidak diperbolehkan bagi Anggota TNI namun apabila ada

alasan yang sesuai dengan berdasarkan Peraturan Mentri Pertahanan

NO 23 Tahun 2008 tentang Perkawinan, Perceraian ,dan Rujuk bagi

Pegawai dilingkungan Departemen Pertahanan maka melanggar

aturan dalam pasal 3 ayat (1) Bagi Pegawai di Lingkungan

Departemen Pertahanan yang menyatakan “bahwa pada dasarnya

seorang Pegawai Departemen Pertahanan baik pria/wanita hanya

diizinkan mempunyai satu orang istri/suami. Namun pada

Page 80: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

kenyataannya yang melakukan poligami hanya karena hawa nafsu

belaka yang tidak dapat dikendalikan, dan dalam hal ini istri tidak mau

memberikan persetujuan dan permohonana izin untuk beristri lebih

dari satu. Apabila ada yang melanggar paraturan yang sudah ada maka

seorang anggota TNI /PNS yang bekerja dilingkungan Departemen

Pertahana maka akan mendapatkan Sanksi antara lain penahanan 21

hari, penundaan pangkat, dimutasi ke Kodim/daerah lain atau sabagai

tahanan kota, dan apabila yang bersangkutan lari dari proses perkara

yang dilakukannya maka yang bersangkutan apabila tidak memberi

kabar secara otomatis diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat

dari dinasnya sebagai TNI.

Untuk menghindari semakin banyaknya anggota melakukan

poligami maka diperlukan peningkatan beribadah atau Iman dan

Takwanya agar tidak tergoda dengan wanita lain bagi yang sudah

beristri dalam menjalankan tugasnya, dan untuk istri-istrinya agar

menjalankan tugas sebagai istri solehah dan tidak terlalu menuntut

hal-hal yang tidak wajar yang melebihi batas kemampuan sang suami.

d. Rekan-rekan Kerjanya

PA sebagai rekan kerjanya berpendapat bahwa poligami yang

dilakukan beberapa Anggota TNI Korem 073 Salatiga wajar saja,

sebagai seorang laki-laki siapa sih yang tidak mau mempunyai istri

dua atau istilahnya dengan dobel garda. Poligami pada dasarnya

dilarang sebagai anggota TNI tapi kenyataan ini tidak bisa dipungkiri

Page 81: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

tetap ada dan istri yang dipoligami pun menerima suaminya

berpoligami jadi mengapa dipermasalahkan.

MG pun berpendapat yang tidak jauh beda dengan PA

mengenai poligami yang dilakukan beberapa Anggota TNI Poligami

yang dilakukan mungkin mempunyai beberapa alasan yang terpaksa

melakukannnya karena sebagai Anggota TNI yang ditugaskan

sewaktu-waktu ditempatkan jauh dari keluarga terutama istri yang

dapat menyalurkan kebutuhan biologisnya untuk menghilangkan rasa

cape dan jenuh dalam melaksanakan tugasnya terpaksa harus

menyalurkan hasratnya dengan wanita lain selain istrinya, mungkin itu

dianggap tidak wajar bagi beberapa orang akan tetapi seorang laki-laki

tidak dapat membendung hawa nafsu tersebut setiap saat dan untuk

menghindari zina maka melakukan pernikahan siri agar

hubungannnya tersebut halal. Selama poligami yang dilakukan

nyaman maka tidak ada masalah. Namun tidak hanya itu wanita pun

kadang terpesona dengan kegagahannya dengan seragam anggota TNI

membuat wanita jatuh cinta dan tidak peduli walau pun TNI tersebut

sudah mempunyai istri namun tetap menghubunginya dan siapa sih

yang tidak mau setiap hari digoda dengan wanita cantik tersebut

ahirnya pun jatuh cinta juga. Sebagai seoarang Anggota TNI secara

pribadi pun tidak setuju dengan poligami yang dilakukan sesama

Anggota TNI apalagi sudah cukup jelas ada peraturannnya bahwa

seorang Angggota TNI hanya diperbolehkan mempunyai satu istri dan

Page 82: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

yang melakukan poligami harus tau apa sanksi yang akan diperoleh

dengan perbuatannnya yang melangggar tersebut.

TU sebagai seorang istri Angggota TNI yang kebetulan

suaminya sebagai seorang Inteljen berpendapat bagi Anggota TNI

yang Poligami secara naluri sebagai seorang wanita tidak setuju

mengetahui ada Angggota TNI yang berpoligami hal ini akan

mencoreng nama baik seorang TNI yang didalam masyarakat

diangggap cukup baik. Kenyataan itu tidak bisa dielakan riel adanya

poligami dilakukan oleh seorang Anggota TNI TU menyayangkan

perbuatan tersebut namun hal ini dikembalikan lagi pada kepribadian

masing-masing dari pihak suami maupun istri apabila sang istri

menerima mungkin akan berjalan lancar poligami tersebut akan tetapi

apabila menolak maka akan mendapatkan sanksi dari peraturan yang

berlaku dilingkungan TNI.

Page 83: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

BAB IV

UPAYA PENCEGAHAN POLIGAMI YANG DILAKUKAN OLEH

ANGGOTA TNI KOREM 073 YANG MENYIMPANG DARI

PERATURAN MENTRI PERTAHANAN No 23 Tahun 2008

A. Proses Poligami yang dilakukan Anggota TNI Korem 073 Salatiga

Setiap bentuk Peraturan yang sudah ditetapkan pasti menimbulkan

konsekuensi yaitu adanya keuntungan dan kerugian ataupun kelebihan

dan kekurangan termasuk anggota TNI yang dikenal dimasyarakat dengan

kedisiplinannya yang cukup luar biasa. Namun dalam praktek yang nyata

terdapat pelanggaran yang berkaitan dengan asusila atau tindakan

poligami yang dilakukan anggota TNI Korem 073 Salatiga .

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di KOREM 073

Salatiga ada beberapa anggotanya yang melakukan tindakan poligami

Page 84: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

yaitu dengan nikah siri dengan perempuan lain dan diperoleh keterangan

bahwa melakukan tindakan tersebut karena beberapa alasan seperti :

1. Istrinya sakit-sakitan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dalam hal ini

bahwa kriteria seorang istri tidak dapat memenuhi kewajibannya

sebagai seorang istri, karena beberapa hal diantaranya ; Istrinya

terkena penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti strok/lumpuh,

hilang ingatan, dan mengidap penyakit yang berbahaya.

2. Libido (mempunyai kelainan seks yang berlebihan)

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Korem 073

Salatiga pelaku poligami melakukan perbuatan tersebut karena

mempunyai kelaian dalam seks atau sering disebut dengan Libido

(mempunyai kelainan seks yang berlebihan), jadi pelaku poligami ini

tidak puas dengan satu pasangan atau lebih. Hal ini untuk

menghindari persinaan pelaku melakukan poligami dengan cara

menikah siri.

3. Motif Ekonomi

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan selain faktor dua

hal tadi motif ekonomi juga sebagai pemicu dilakukannya poligami

di Korem 073 Salatiga. Dengan gaji yang minim seorang anggota

TNI melakukan poligami dengan bermodalkan wajah yang tampan

dan penampilan yang dapat memikat wanita cantik dan kaya pula

Page 85: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

sehingga kehidupannya dapat merubah dari kesederhanaan menjadi

serba mewah.

Dari tindakan tersebut bertentangan dengan pasal 3 ayat 1

Peraturan Mentri Pertahanan No 23 Tahun 2008 tentang Perkawinan,

Perceraian, dan Rujuk dilingkungan Departemen Pertahanan. “pada

dasarnya seorang pegawai departemen pertahanan baik pria/wanita

hanya diizinkan mempunyai seorang istri/suami.

Penegakan hukum anggota TNI yang melakukan poligami yang

dilakukan oleh anggota TNI KOREM 073 Salatiga yang bertentangan

dengan ketentuan administratif TNI , dengan memberikan sanksi yang

tegas kepada para anggota TNI yang melakukan pelanggaran tersebut .

Hal ini sesuai dengan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri

Pertahanan NO 23 Tahun 2008 tentang Perkawinan, Perceraian dan Rujuk

Bagi Pegawai di Lingkungan Departemen Pertahanan yang menyatakan

bahwa “pada dasarnya seorang Pegawai Departemen Pertahanan baik

pria/wanita hanya diizinkan mempunyai satu orang istri/suami”

Apabila ada yang melanggar peraturan tersebut maka seorang

anggota TNI/PNS yang bekerja dilingkungan Departemen Pertahanan

maka akan mendapatkan sanksi antara lain :

1. Penahanan selama 21 hari di kesatuan masing-masing.

2. Penundaan pangkat.

3. Dimutasi ke Kodim/daerah lain.

4. Sebagai tahanan kota

Page 86: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

5. selama permasalahan belum diselesaikan, dan apabila yang

bersangkutan lari dari proses perkara yang dilakukannya maka secara

otomatis diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat dari

dinasnya sebagai seorang Prajurit TNI.

Kebijakan penanggulangan terhadap tindakan poligami yang

bertentangan dengan ketentuan administratif TNI di masa depan

dilaksanakan dengan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun

2008 tentang Perkawinan, Perceraian dan Rujuk Bagi Pegawai di

Lingkungan Departemen Pertahanan tentang Tata Cara Pernikahan,

Perceraian dan Rujuk bagi Prajurit TNI dan PNS .

Peraturan tersebut merupakan kebijakan dalam rangka

menanggulangi tindakan poligami yang bertentangan dengan ketentuan

administratif TNI/PNS yang dilakukan oleh prajurit TNI/PNS yang pada

prinsipnya prajurit TNI/PNS hanya diizinkan beristri seorang. Adapun

penyimpangan untuk dapat diberikan izin beristri lebih dari seorang hanya

dapat dipertimbangkan bilamana hukum agama yang dianut oleh kedua

belah pihak yang bersangkutan memungkinkan, istri tidak dapat

menjalankan fungsi dan kewajibannya sebagai istri, istri mendapat cacat

badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan istri tidak dapat

melahirkan keturunan, sedangkan menurut keterangan dokter suami tidak

mandul.

Page 87: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

B. Upaya – Upaya Pencegahan Poligami yang dilakukan oleh Anggota

TNI di KOREM 073 Salatiga

Untuk menghindari/ mencegah terjadinya kasus yang sama

dilingkungan anggota TNI Koren 073 Salatiga , DANREM Korem 073

memberikan perintah agar para Komandan / Pimpinan satuan untuk

melakukan langkah-langkah yang nyata sebagai berikut :

1. Meningkatkan jam Komandan dan Pembinaan Mental dijajaran

masing-masing sehinggga diharapkan dapat meningkatkan keimanan

dan ketakwaan anggota TNI sehingga kembali kejati diri seorang

anggota TNI dan PNS TNI AD.

Untuk menghindari tindakan Poligami dijajaran Korem 073

Salatiga meningkatkan jam komandan dan BINTAL (bimbingan

mental), diupayakan dengan dilakukannya hal ini dapat menambah

wawasan mengenai apa sebenarnya Poligami itu dan apa akibatnya

apabila seorang anggota melakukan hal tersebut , anggota pun dapat

meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhan YME.

Sesuai dengan agama yang dianutnya. Diharapkan anggota TNI

kembali pada jati dirinya yang dapat memberikan contoh di keluarga

khususnya pada anak-anaknya dan umumnya pada masyarakat.

2. Memberikan pemahaman dan Konseling kepada Anggota TNI dan

PNS TNI AD berkaitan dengan Poligami sehinggga dapat dicegah

bagi anggotanya yang akan melakukan Poligami.

Page 88: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Memberikan pemahaman berkaitan dengan Poligami dengan

cara Konseling juga dapat diharapkan agar anggota TNI yang akan

melakukan Poligami agar dapat berfikir secara rasional bukan hanya

karena nafsu belaka seorang dapat berpoligami akan tetapi akan

membawa dampak negatif dan positifnya dimasyarakat yang akan

mendapatkan citra yang berdampak pada tugas-tugasnya sebagai

anggota TNI.

3. Mendorong keharmonisan rumah tangga setiap anggota TNI / PNS

AD agar setiap permasalahan yang dihadapinya tidak berlarut-larut,

sehinggga dari permasalahan baru yang kompleks dan sulit dapat

diselesaikan dan membuat anggota TNI dan PNS AD tidak melakukan

tindakan Poligami yang dapat membawa kepermasalahan yang akan

membuat pekerjaan yang diembannya sebagai taruhan untuk

menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan.

Keharmonisan dalam rumah tangga bagi anggota TNI dan PNS

AD pun sangat diperlukan dalam mendukung tugas suami sebagai

anggota TNI ini sangat mempengaruhi dalam menjalankan tugas-

tugasnya yang sebagai benteng negara. Sebagai seorang istri

hendaknya mengerti apa yang seharusnya menjadi tagung jawabnya

sebagai istri seorang TNI dan PNS AD, selain menjaga anak-anaknya

yang lebih utama mendukung dalam tugas-tugas suaminya dan

menjalankan apa yang diinginkan suami jangan sampai suamiya

Page 89: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

berpindah keperempuan lain dan mengakibatkan suaminya melakukan

poligami.

4. Membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi disatuan sampai

tuntas sehinggga tidak menimbulkan permasalahan yang baru dan

berkepanjangan sehinggga berlarut-larut dan mengganggu dalam

menjalankan tugasnya.

Melalui satuan masing-masing diharapkan anggota TNI dan

PNS AD yang mempunyai permasalahan poligami hendaknya

diselesaikan secara tuntas dengan cara kekeluargaan ataupun dengan

prosedur yang ada disatuan masing-masing sehingga tidak berlarut-

larut dan berkepanjangan yang akan berdampak dalam tugas-tugasnya.

5. Melakukan konseling kepada prajurit disatuan, terutama kepada

prajurit yang telah menunjukan prilaku yang berbeda dari biasanya.

Dengan mengadakan konseling disetiap kesatuan juga

diharapkan dapat membantu bagi anggota TNI dan PNS AD yang

mempunyai permasalahan, terutama bagi anggota yang menunjukan

prilaku yang berbeda dari biasanya. Dan mengawasi apabila

dimasyarakat dengan bantuan pihak intelejen , diharapkan anggota

yang menyimpang dari prilaku yang tidak sepantasnya dilakukan oleh

seorang anggota TNI dan PNS AD Korem 073 Salatiga.

6. Dapat menempatkan / memposisikan sebagai Bapak, Komandan dan

teman sebagai anggota TNI disatuannya.

Page 90: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Apabila ada seorang anggota TNI yang mempunyai istri lebih

satu seorang komandan hendaknya dapat menempatkan posisinya

yang dicontoh anak buahnya, bukannya memberikan contoh yang jadi

panutan malah membuat tindakan yang mencoreng kesatuannya.

7. Memberikan pemahaman kepada setiap anggota TNI dan PNS TNI

AD agar menjaga jiwa korsa, harus menerapkan jiwa korsa yang benar

untuk kebaikan bukan untuk melakukan pelanggaran.

Bagi semua anggota TNI dan PNS dimana pun berada jiwa

korsa (kebersamaan) selalu dikedepankan untuk kebenaran dan

kebaikan bukan untuk pelanggaran . kedisiplinan yang melekat

ditubuh TNI hendaknya menjadi sebuah contoh yang baik

dimasyarakat bukan sebaliknya.

C. Pandangan Hukum Islam Dalam Upaya Pencegahan Poligami Di

Korem 073 Salatiga

Pandangan Hukum Islam dalam Upaya pencegahan poligami di korem

073 salatiga berazaskan monogami karena perkawinan monogami lebih dekat

pada tujuan pernikahan yakni membentuk keluarga bahagia, sakinah,

mawaddah warrahmah. Islam bukanlah perumus pertama yang mengajarkan

bolehnya berpoligami bagi seorang suami, namun Hukum Islam memberikan

aturan untuk membatasi perilaku poligami hanya sampai empat orang istri,

tidak seperti yang telah dilakukan ummat manusia terdahulu yang melakukan

poligami dengan jumlah istri tak terbatas dan tanpa aturan yang jelas untuk

Page 91: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

menjamin keadilan bagi istri-istri serta kesejahteraan anak-anak hasil

perkawinan tersebut. Bolehnya melakukan poligami menurut hukum Islam

pun dengan syarat bahwa seorang suami harus mampu berbuat adil terhadap

istri-istrinya, bila ia khawatir tidak mampu berbuat adil maka ia hanya boleh

menikah dengan seorang istri saja.

Dasar pokok Islam membolehkan poligami adalah firman Allah SWT

yang terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ (4) ayat 3 dan ayat 129,

Poligami dalam Islam dibatasi dengan syarat-syarat tertentu, baik jumlah

maksimal maupun persyaratan lain seperti:

c. Jumlah istri yang boleh dipoligmi paling banyak empat orang wanita.

d. Laki-laki dapat berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya,

menyangkut masalah-masalah lahiriah seperti pembagian waktu jika

pemberian nafkah dan hal-hal yang menyangkut kepentingan lahiriah.

Sedangkan masalah batin, tentu saja selamanya manusia tidak mungkin

dapat berbuat adil secara hakiki karena keadilan hakiki hanya milik Allah

SWT semata.

Tidak jauh berbeda Hukum Islam dengan Peraturan Menteri

Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008 juga menerangkan bahwa seorang Pegawai

Departemen Pertahanan dan atau anggota TNI AD baik pria maupun wanita

hanya diizinkan memiliki satu orang isteri atau suami. Apabila ada seorang

anggota yang akan melakukan poligami harus mendapat izin terlebih dahulu

dari pejabat yang berwenang.

Page 92: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 23 Tahun 2008

disebutkan bahwa seorang anggota untuk dapat dapat mempunyai istri lebih

dari satu, apabila hal tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan agama

yang dianutnya harus memenuhi sekurang-kurangnya salah satu syarat

alternatif dan ketiga syarat kumulatif. Syarat alternatif bagi seorang anggota

TNI untuk dapat mempunyai istri lebih dari seorang telah disebutkan juga

dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 4 ayat (2) huruf a, b, dan c;

dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 57 huruf a, b, dan c. Di antara syarat

untuk dapat mempunyai istri lebih dari satu adalah:

d. Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri;

e. Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;

f. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.

Selain syarat alternatif di atas, seorang pegawai Departemen

Pertahanan terikat pula syarat kumulatif bahwa persetujuan dari istri harus

tertulis, pegawai yang bersangkutan mempunyai penghasilan yang cukup

untuk membiayai lebih dari satu istri dan anak-anaknya yang dibuktikan

dengan surat keterangan pajak penghasilan, jaminan tertulis dari Pegawai yang

bersangkutan untuk berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya. Syarat-

syarat tertulis untuk berpoligami bagi seorang anggota TNI dan Pegawai

Departemen Pertahanan merupakan bagian dari upaya untuk mencegah

terjadinya poligami di lingkungan Departemen Pertahanan meskipun tidak

menutup rapat-rapat kemungkin terjadinya poligami tersebut.

Page 93: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penelitian diatas mengenai Upaya Pencegahan Poligami Di

Korem 073 Salatiga Berdasakan Peraturan Mentri Pertahanan NO 23 Tahun

2008 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses poligami Dilingkungan Korem 073 Salatiga yang dilakukan oleh

anggotanya dilakukan secara diam-diam yaitu dengan pernikahan siri

karena melanggar Peraturan Mentri Pertahanan No 23 Tahun 2008 Pasal

3 ayat 1, tidak diizinkan oleh istri pertamanya, selain itu juga disebabkan

Page 94: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

oleh faktor interen seperti libido, Istri tidak memenuhi kewajibannya,dan

motif ekonomi.

2. Sanksi yang dikenakan oleh Korem 073 Salatiga terhadap pelaku

poligami Sesuai dengan Peraturan Mentri Pertahanan NO 23 Tahun 2008

Pasal 3 ayat (1) s.d ayat 4. Seorang Pegawai Departemen Pertahanan baik

pria/wanita hanya diizinkan mempunyai satu orang istri/suami. Apabila

melakukan pelanggaran maka akan mendapatkan Sanksi sesuai kebijakan

komandan satuan antara lain : tindakan penahanan selama 21 hari

penundaan pangkat, sebagai tahanan kota selama kasus belum selesai ,

dimutasi ke kodim /daerah lain dan diberhentikan dengan tidak hormat

jika masalah yang dihadapi tidak diselesaikan dan lari dari dinasnya

sebagai seorang TNI/PNS .

3. Upaya pencegahan poligami yang dilakukan dengan cara meningkatkan

jam komandan, pembinaan mental, mendorong keharmonisan rumah

tangga setiap anggota TNI/PNS, membantu menyelesaikan permasalah

yang dihadapi, melakukan konseling kepada prajurit yang menunjukan

prilaku yang berbeda dari biasanya dan menerapkan jiwa korsa yang

benar untuk kebaikan bukan untuk melakukan pelanggaran.

4. Pandangan Hukum Islam dalam upaya pencegahan poligami di Korem

073 Salatiga, Hukum Islam memberikan aturan untuk membatasi perilaku

poligami hanya sampai empat orang istri. Bolehnya melakukan poligami

menurut hukum Islam pun dengan syarat bahwa seorang suami harus

mampu berbuat adil terhadap istri-istrinya, baik secara jasmani maupun

Page 95: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

rohani bila ia khawatir tidak mampu berbuat adil maka ia hanya boleh

menikah dengan seorang istri saja.

B. SARAN

1. Bagi DANREM 073 Salatiga

Sebagai DANREM 073 Salatiga selaku Komandan dari

beberapa kesatuan yang dibawahi Korem Salatiga hendaknya lebih

gencar lagi memberikan jam Komandan BINTAL, Konseling melalui

kesatuan-kesatuan setiap minggunya agar dapat memberikan

pemahaman permasalahan apa yang dihadapi anggotanya, dan

melakukan peningkatan disiplin pada anggotanya baik didalam dinas

maupun diluar jam dinas.

2. Bagi anggota TNI Korem 073 Salatiga

Sebagai seorang anggota TNI Korem 073 Salatiga hendaknya

menjaga nama baik dimasyarakat dan memegang teguh SAPTA

MARGA, dan jangan mempermainkan perempuan, apalagi sudah

mempunyai istri dan anak .

3. Bagi PERSIT (Persatuan Istri Prajurit )

Page 96: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Sebagai seoarang istri prajurit lebih mengedepankan tugas-

tugasnya sebagai ibu dan istri yang dapat membahagiakan

keluarganya baik secara lahir maupun batin, dan mendukung suami

agar tugas yang diemban berjalan dengan lancar.

4. Bagi Tokoh Agama

Bagi tokoh agama yang notabennya sebagai penuntun

masyarakat sebaiknya memberikan penjelasan Poligami secara jelas

dari segi baik dan buruknya seseorang yang melakukan poligami

walaupun dilihat dari segi kemampuan mampu namun dalam hal adil

secara lahir batin tidak dapat dinilai semua dengan materi.

5. Bagi Masyarakat

Sebagai masyarakat khususnya kaum perempuan hendaknya

apabila seorang pria sudah mempunyai istri dan anak hendaknya

apabila diajak menikah sebagai istri simpanan atau istri muda jangan

menyetujuinya dan berfikir akibat yang akan diperoleh dibelakang

hari jangan untuk kebahagian sementara tapi akan menimbulkan

permasalah pada anak-anaknya yang diperoleh dari seseorang pria

yang sudah berumah tangga.

Page 97: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

DAFTAR PUSTAKA

Aj.jahrani, 1996.Poligami Dari Berbagai Persepsi.Gema Insani.Press

Aulia, Nuansa.2012.Kompilasi Hukum Islam dan Undang-undang Perkawinan

No 1 Tahun 1974.Bandung:CV Nuansa Aulia

Chadijah, Nasution, Nasir Taufik dan Al fatar.1976.Poligami ditinjau dari segi

Agama, Sosial dan Perundang-undangan.Jakarta:Bulan Bintang

Departemen Agama RI.2004.AL-Quran dan terjemahannya.Jakarta:CV J-ART

Departemen Pertahanan.2008.Peraturan Mentri Pertahanan No 23 Tahun 2008

tentang Perkawinan, Perceraian dan Rujuk bagi Pegawai Dilingkungan

Departemen dan Pertahanan.Jakarta CV J-ART

Page 98: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya

Ensiklopedia Indinesia, Ihtiar Baru Van Hoeve dan Elsever.1984.Publising

Project.Jakarta

Faturrohman, Imam.2007.Saya tak ingin poligami tapi harus poligami.Jakarta:PT

Mizak Publika

Hamid, Al qomar.2005.Hukum Islam Alternatif terhadap masalah Fiqh

Kontemporer.Jakarta:Restu Illahi

Hasan, M.Targhibun.2010.Permohonan Izin Poligami (studi kasus P.A.SA.No

0525/pdt 6/2010/PA.SAL) Skripsi tidak diterbitkan Stain Salatiga Jurusan

Syari’ah

Kuzari, Ahmad.1995.Nikah sebagai Perikatan.Jakarta:PT Raya Grafindo

KBBI.2006.Ibid

Margono, S.2004.Metodologi Penelitian.Jakarta:PT Pineka Cipta

Mabesad .2006.Profil TNI AD.Jakarta

Mulyati, Siti.2010.Poligami Perspektif Gender.Skripsi Jurusan Syari’ah.STAIN

Salatiga

Mulia, Siti Musdah.2004.Islam Menggugat Poligami.Jakarta:PT Gramedia

Pustaka Utama

M.Yusuf,Kadar.2013.Tafsir ayat Ahkam.Jakarta:Amzah

Naily, Emma Syifa.Perkawinan Poligami Menurut Hukum Islam dan Perundang-

undangan di Indonesia.Skripsi Jurusan Syariah.STAIN Salatiga

Nasution,Khoirun.2009.Hukum Perdata (Keluarga) Islam Indonesia.Yogyakarta

:Academika

Pengarahan Danrem 073 Salatiga Tanggal 13 Juni 2014

Wawancarta Ketua Persit Candra Kirana rem 073 Salatiga Tanggal 7 Juli 2014

Wawancara Tim Inteljen dan Penerima berita 073 Salatiga tanggal 23 Agustus

2014

Qutb, Sayyid.2001.Tafsir dan Zhillalil Quran Jilid 4.Jakarta :Gema Insani

Page 99: SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4504/1/PENCEGAHAN...penyakit yang tidak dapat disembuhkan, mempunyai kelainan seks atau libido seks yang kuat sehingga tidak cukup hanya