sekresi pankreas

7
Sekresi Pankreas Pankreas merupakan kelenjar campuran yang terletak melintang di bawah lambung. Strukturnya mirip kelenjar saliva, karena itu pankreas juga disebut kelenjar ludah perut. Sekresi pankreas dialirkan oleh duktus pankreas ke dalam duodenum. Duktus pankreas bergabung dengan duktus biliaris komunis membentuk ampula Vateri untuk dialirkan ke duodenum. Pada muaranya terdapat sfingter Oddi yang mengatur pengaliran sekresi pankreas dan hepar tersebut. Cairan pankreas terdiri dari : 1. Enzim Digestif pankreas 2. Inhibitor Tripsin 3. Larutan Natrium Bikarbonat Cairan pankreas disekresikan sebagai respons masuknya kimus ke usus kecil bagian atas. Karakteristik komposisinya tergantung dengan jenis makanan di dalam kimus. A. Sekresi Enzim Digestif Pankreas Untuk mencerna karbohidrat : Amilase untuk memecah polisakarida menjadi monosakarida. Untuk mencerna protein : Tripsin, Karbokspolipeptidase, Proteolitik Untuk mencerna lemak : Lipase, Kolesterol Esterase, Fosfolipase. B. Sekresi Inhibitor Tripsin Enzim proteolitik di dalam pankreas adalah inaktif. Ini bertujuan agar enzim tersebut tidak menghancurkan pankreas. Untuk melaksanakan kerja ini, inhibitor tripsin yang berperan.Bahan ini disimpan dalam sitoplasma kelenjar granul sekitae enzim proteolitik. C. Sekresi Larutan Natrium Bikarbonat Dihasilkan oleh epitel dari duktus pankreas.Mekanisme pensekresiannya berbeda dengan

Upload: okta-rahmanda-putri

Post on 30-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

sekresi pankreas

TRANSCRIPT

Page 1: Sekresi Pankreas

Sekresi Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar campuran yang terletak melintang di bawah lambung. Strukturnya mirip kelenjar saliva, karena itu pankreas juga disebut kelenjar ludah perut. Sekresi pankreas dialirkan oleh duktus pankreas ke dalam duodenum. Duktus pankreas bergabung dengan duktus biliaris komunis membentuk ampula Vateri untuk dialirkan ke duodenum. Pada muaranya terdapat sfingter Oddi yang mengatur pengaliran sekresi pankreas dan hepar tersebut.

Cairan pankreas terdiri dari :1. Enzim Digestif pankreas2. Inhibitor Tripsin3. Larutan Natrium Bikarbonat

Cairan pankreas disekresikan sebagai respons masuknya kimus ke usus kecil bagian atas. Karakteristik komposisinya tergantung dengan jenis makanan di dalam kimus.

A. Sekresi Enzim Digestif Pankreas Untuk mencerna karbohidrat : Amilase untuk memecah

polisakarida menjadi monosakarida. Untuk mencerna protein : Tripsin, Karbokspolipeptidase,

Proteolitik Untuk mencerna lemak : Lipase, Kolesterol Esterase, Fosfolipase.

B. Sekresi Inhibitor TripsinEnzim proteolitik di dalam pankreas adalah inaktif. Ini bertujuan agar enzim tersebut tidak menghancurkan pankreas. Untuk melaksanakan kerja ini, inhibitor tripsin yang berperan.Bahan ini disimpan dalam sitoplasma kelenjar granul sekitae enzim proteolitik.

C. Sekresi Larutan Natrium BikarbonatDihasilkan oleh epitel dari duktus pankreas.Mekanisme pensekresiannya berbeda dengan zat lainnya. Jika pankreas mengeluarkan zat sekresi, larutan natrium bikarbonat juga keluar samapi kali lipat. Hal ini berfungsi untuk menetralkan kimus dari asam lambung.

Pengaturan Stimulasi Pankreas1. Asetilkolon

Dilepaskan oleh ujung saraf parasimpatis nervus vagus dan system saraf enterik.

2. Kolesistoinin dan SekretinDihasilkan sekresi mukosa duodenum untuk respon terhadap masuknya kimus ke usus bagian atas.

Empedu dan Hepar

Page 2: Sekresi Pankreas

Hepar penting bagi sitem pencernaan, terutama untuk sekresi garam empedu. Fungsi lain dari hepar, yaitu:

1. Pengolahan metabolik karbohidrat, protein, dan lemak setelah diabsorbsi.2. Detoksifikasi zat-zat sisa serta senyawa-senyawa asing.3. Sistesis berbagai protein plasma.4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.5. Pengaktivan vitamin D (dilakukan bersama-sama dengan ginjal).6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang (oleh makrofag)7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin.

Tiap-tiap sel hepar mampu melaksanakan berbagai tugas metabolik di atas, kecuali aktivitas fagositik yang dilakukan oleh sel Kupffer. Setiap hepatosit dapat berkontak langsung dengan darah dari 2 sumber: darah vena dari saluran pencernaan, dan darah arteri dari aorta, melalui sistem porta hepar. Di dalam hepar, arteri hepatika dan vena porta bercabang-cabang menjadi jaringan kapiler (sinusoid hepar) yang memungkinkan pertukaran antara darah dan hepatosit, sebelum mengalirkan darah ke vena hepatika. Zat-zat makanan yang telah diabsorbsi dibawa ke hepar lebih dulu untuk diolah, disimpan, dan didetoksifikasi sebelum masuk ke sirkulasi umum.

Hepatosit terus-menerus mengeluarkan empedu ke dalam kanalikulus biliaris, kemudian mengalir melalui duktus biliaris. Duktus biliaris dari berbagai lobulus hepar menyatu dan membentuk duktus biliaris komunis, yang menyalurkan empedu dari hepar ke duodenum. Lubang duktus biliaris komunis dikontrol oleh sfingter Oddi, yang mencegah empedu memasuki duodenum, kecuali selama ingesti makanan. Apabila sfingter tertutup, empedu akan dibelokkan ke kandung empedu untuk disimpan dan dipekatkan diantara waktu makan. Jumlah empedu yang disekresikan per hari berkisar dari 250 ml-1 liter.

Empedu memiliki 6 kandungan utama: (1) garam empedu, (2) lesitin, (3) ion bikarbonat dan garam lainnya, (4) kolesterol, (5) pigmen empedu dan sejumlah kecil sisa metabolisme lainnya, dan (6) trace metals.Garam empedu dan lesitin disintesis di hepar untuk membantu mengemulsi

lemak di usus halus. Ion bikarbonat berfungsi menetralisasi keasaman di duodenum. Tiga komponen empedu yang terakhir diekstraksi dari darah dan diekskresikan melalui empedu.

Garam EmpeduGaram empedu adalah turunan kolesterol. Setelah ikut serta dalam pencernaan lemak, sebagian besar garam empedu direabsorbsi ke dalam darah oleh mekanisme transport aktif khusus yang terdapat di ileum terminal. Setelah itu, garam empedu dikembalikan melalui sistem porta hepatika ke hepar, lalu disekresikan ke dalam empedu. Daur ulang garam empedu (dan sebagian

Page 3: Sekresi Pankreas

komponen empedu yang lain) antara usus halus dan hepar ini disebut sirkulasi enterohepatik.

Garam empedu membantu pencernaan dan penyerapan lemak melalui efek deterjen dan pembentukan misel. Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah globulus-globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak, yang terdiri dari banyak butir lemak kecil yang terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian, luas permukaan untuk aktivitas lipase menjadi lebih besar sehingga pencernaan lemak jadi lebih cepat. Fungsi ini dapat dilakukan karena garam empedu terdiri atas bagian yang larut lemak dan larut air. Bagian yang larut air akan mencegah droplet-droplet lemak kecil kembali menyatu menjadi globulus lemak yang besar. Lipase tidak dapat langsung berikatan dengan permukaan garam empedu, sehingga harus dibantu oleh collipase yang dihasilkan di pankreas.

Garam empedu bersama kolesterol dan lesitin berperan penting untuk penyerapan lemak melalui pembentukan misel. Lesitin memiliki bagian yang larut lemak dan larut air, sementara kolesterol hampir tidak dapat larut dalam air. Dalam suatu misel, garam empedu dan lesitin menggumpal dalam kelompok-kelompok kecil dengan bagian larut lemak berkumpul di tengah membentuk inti hidrofobik, sedangkan bagian larut air membentuk selaput hidrofilik di bagian luar. Misel meupakan vehikulum yang praktis untuk mengangkut bahan-bahan yang tidak larut air di dalam lumen yang banyak mengandung air. Bahan yang diangkut dengan misel berupa produk pencernaan lemak dan vitamin-vitamin larut lemak. Jika tidak menumpang di misel ini, nutrient-nutrien tersebut akan terapung di permukaan kimus (seperti minyak terapung di atas air).

Sekresi empedu dapat ditingkatkan melalui 3 mekanisme:1. Mekanisme kimiawi (garam empedu). Koleretik adalah bahan yang meningkatkan sekresi empedu. Koleretik terkuat adalah garam empedu. Selama makan (sewaktu garam empedu sedang dipakai) sekresi empedu ditingkatkan.2. Mekanisme hormonal (sekretin). Sekretin merangsang sekresi empedu alkalis encer tanpa disertai peningkatan garam empedu.3. Mekanisme saraf (nervus vagus). Stimulasi nervus vagus hepar hanya sedikit meningkatkan sekresi empedu selama fase sefalik pencernaan.

BilirubinBilirubin adalah komponen utama empedu, tetapi tidak berperan dalam proses pencernaan. Bilirubin adalah pigmen empedu utama yang berasal dari penguraian bagian heme (mengandung besi) dari hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah. Bilirubin diekstraksi dari darah oleh hepatosit dan secara aktif diekskresikan ke dalam empedu. Warna bilirubin yang kuning akan dimodifikasi oleh bakteri di usus besar sehingga menjadi warna kecoklatan pada feses. Sejumlah kecil bilirubin direabsorbsi ke dalam darah dan dikeluarkan melalui urin, sehingga urin berwarna kuning.

Page 4: Sekresi Pankreas

Interstinum Tenue

Pengaturan Sekresi Usus

Sekresi Mukus oleh Kelenjar Brunner di DuodenumKelenjar Brunner di duodenum mensekresikan mukus alkalis kental yang

mungkin membantu melindungi mukosa duodenum dari asam lambung dan sebagai respons terhadap (1) rangsang taktil atau iritatis dari mukosa duodenum, (2) rangsang vagus yang menyebabkan sekresi kelenjar Brunner meningkat bersamaan dengan peningkatan sekresi lambung, dan (3) hormon gastrointestinal, khususnya sekretin. Juga terdapat sekresi HCO3- dalam jumlah cukup banyak yang independen terhadap kelenjar Brunner.

Sekresi Getah Pencernaan Usus oleh Kripta LieberkühnPermukaan usus kripta vili ditutupi suatu epitel yang terdiri dari:a. Sel goblet: menyekresi mukus untuk melumasi dan melindungi permukaan ususb. Enterosit (di dalam kripta): menyekresi sejumlah besar air dan elektrolit dan mereabsorpsi air dan elektrolit bersama dengan produk akhir pencernaan. Sekresi usus dibentuk oleh enterosit kripta pad kecepatan sekitar 1800 mL/hari. Sekresi ini hampir murni cairan ekstrasel dan memiliki pH sedikit alkalis (7,5-8). Sekresi tersebut dengan cepat direabsorpsi oleh vilus. Aliran cairan dari kripta ke dalam vili akan menyuplai suatu media yang encer untuk absorpsi zat-zat dari kimus sewaktu zat berkontak dengan vili. 

Enzim-Enzim Pencernaan pada Sekresi Usus HalusBila sekresi usus halus dikumpulkan tanpa serpihan sel, sekresi ini hampir

tidak mengandung enzim. Enterosit mukosa, terutama yang menutupi vili, mengandung enzim pencernaan yang mencerna zat-zat makanan khusus ketika makanan diabsorpsi melalui epitel.

Enzim-enzim itu adalah:1. Peptidase: memecah peptida kecil menjadi asam amino.2. Enzim-enzim untuk memecah sukrase, maltase, isomaltase, dan

laktase menjadi monosakarida. 3. Lipase intestinum: memecah lemak netral menjadi gliserol dan asam

lemak.

Interstinum CrassumSekresi Mukus. Mukosa usus besar, seperti pada usus halus, mempunyai banyak kripta Lieberkühn, tetapi usus besar tak mempunyai vili. Sel-sel epitelnya hampir tak mengandung enzim. Sebaliknya, sel ini terutama mengandung sel-sel mukus yang hanya menyekresi mukus. Sekresi dominan pada usus besar adalah mukus yang mengandung ion bikarbonat (disekresi beberapa sel epitel yang tidak menyekresi mukus) dalam jumlah sedang. Kecepatan sekresi mukus diatur oleh rangsangan

Page 5: Sekresi Pankreas

taktil, langsung dari sel-sel epitel yang melapisi usus besar dan oleh refleks saraf setempat terhadap sel-sel mukus pada kripta Lieberkühn. 

Rangsangan nervus pelvikus dari medula spinalis, yang membawa persarafan parasimpatis ke separuh sampai 2/3 bagian distal usus besar, juga dapat mengakibatkan kenaikan jumlah sekresi mukus yang nyata. Selama perangsangan parasimpatis ekstrem (misalnya oleh gangguan emosional), kadang banyak sekali mukus disekresikan ke dalam usus besar sehingga orang tersebut sering mengalami pergerakan mukus kental dalam usus tiap 30 menit sekali.

Mukus dalam kolon melindungi dinding usus terhadap ekskoriasi dan menyediakan media yang lengket untuk melekatkan bahan feses bersama-sama. Lebih lanjut, mukus melindungi dinding usus dari sejumlah besar aktivitas bakteri yang berlangsung di feses dan sifat basa menyediakan sawar untuk menjaga agar asam yang terbentuk dalam tinja tidak menyerang dinding usus.