sekolah terpadu dengan pendekatan arsitektur eco … · 2020. 3. 9. · sekolah terpadu dengan...
TRANSCRIPT
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR
ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
THE INTEGRATED SCHOOL WITH ECO-TECH ARCHITECTURE
IN MAKASSAR
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR
ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik
Disusun dan diajukan oleh
Nur Daria Rahmi
105 83000 51 15
PADA
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmat
dan hidayah-Nyalah sehingga saya dapat menyusun skripsi ini, dan dapat
saya selesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan Akademik yang
harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan Program Studi pada Pogram
Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Adapun Judul tugas akhir saya adalah: Sekolah Terpadu Dengan Pendekatan
Arsitektur Eco-Tech Di Kota Makassar.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan tugas akhir ini
masih terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan saya sebagai
manusia biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik itu ditinjau dari
segi teknis penulisan maupun dari perhitungan-perhitungan. Oleh karena itu
saya menerima dengan ikhlas dan senang hati segala koreksi serta perbaikan
guna penyempurnaan tulisan ini agar kelak dapat bermanfaat.
Tugas akhir ini dapat terwujud berkat adaanya bantuan, arahan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Abdul Rahman Rahim, MM. sebagai Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar.
vi
2. Bapak Ir. Hamzah Al Imran, ST., MT. sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Irnawaty Idrus, ST., MT. sebagai Ketua Prodi Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ir. Aris Sakkar Dollah, M.Si sebagai pembimbing I, dan Ibu
Rohana, ST.,MT. sebagai pembimbing II, yang telah dengan ikhlas
memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Citra Amalia Amal, S.T.,M.T, Ibu Andi Annisa Amalia, S.T.,M.Si. dan
Bapak Fitrawan Umar, S.T.,M.Sc. sebagai penguji, yang telah dengan
ikhlas memberikan arahan selama penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik atas segala
waktunya telah mendidik dan melayani saya selama mengikuti proses
belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Ayahanda dan ibunda yang tercinta, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas segala limpahan kasih sayang, doa dan
pengorbananya terutama dalam bentuk materi dalam menyelesaikan
kuliah.
7. Saudara-saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas teknik
terkhusus Angkatan 2015 yang dengan keakraban dan persaudaraannya
banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang berlipat
ganda di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
saya, rekan-rekan, masyarakat serta bangsa dan Negara. Amin.
Makassar, Februari 2020
Nur Daria Rahmi
vii
ABSTRAK
NUR DARIA RAHMI. Sekolah Terpadu Dengan Pendekatan Arsitektur Eco-
Tech Di Kota Makassar (dibimbing oleh Aris Sakkar Dollah dan Rohana).
Sekolah terpadu merupakan sekolah yang berada disatu kawasan atau
kompleks yang dibangun dan dikelola oleh suatu yayasan secara terpadu dari
aspek kurikulum, pembelajaran, guru, sarana dan prasarana.
Sekolah terpadu direncanakan berkonsep arsitektur Eco-Tech. Konsep
arsitektur Eco-Tech adalah metode perancangan yang menyelaraskan
lingkungan yang berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan
dengan menekanan efisiensi energi pemakaian lahan dan pengolahan
sampah efektif dalam tatanan Arsitektur. Perancangan sekolah terpadu ini
berada pada jalan Danau Tanjung Bunga dan jalan Manunggal, tepat berada
diseberang kiri masjid Cheng Ho. Lokasi ini dipilih karena mudah dicapai dan
jauh dari pusat keramaian (pertokoan, perkantoran, dan perindustrian) seperti
yang tertera pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun
2007.
Sekolah terpadu dirancangan mengedepankan prinsip seamless
education yaitu pendidikan yang saling berkesinambungan dan terpadu.
Keterpaduan dan proses berkesinambungan antara pelaksana pembelajaran
antara SD, SMP, dan SMA. Sekolah terpadu ini dirancang secara veritkal
dengan 1 massa bangunan yang memiliki 5 lantai dan pembagian zona
sekolah perlantai
Kata Kunci : Sekolah Terpadu, Konsep, Arsitektur, Eco-Tech.
viii
ABSTRACT
NUR DARIA RAHMI. The Integrated School with Eco-Tech Architecture in
Makassar (Supervised by Aris Sakkar Dollah and Rohana).
Integrated schools are schools located in one area or complex that is
built and managed by a foundation in an integrated manner from aspects of
the curriculum, learning, teachers, facilities, and infrastructure.
The integrated school is planned to conceptualize the Eco-Tech
architecture. The concept of Eco-Tech architecture is a design method that
harmonizes the environment based on concern about environmental
conservation by emphasizing the energy efficiency of land use and effective
waste management in the Architectural layout. The design of this integrated
school is on Danau Tanjung Bunga street and Manunggal street, right on the
left side of the Cheng Ho Mosque. This location was chosen because it is easy
to reach and far from crowds (shops, offices, and industries) as stated in the
Republic of Indonesia's Minister of National Education Regulation No.
24/2007.
Integrated schools are designed to prioritize the principle of seamless
education, namely education that is mutually sustainable and integrated.
Integration and a continuous process between implementing learning between
elementary, junior high, and high school. This integrated school is vertically
designed with 1 building mass that has 5 floors and the division of the school
floor zone
Keywords: Integrated Schools, Concept, Architecture, Eco-Tech.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ....................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ......................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
D. Metode Perancangan ......................................................................................... 2
E. Ruang Lingkup Perancangan ............................................................................ 4
F. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 4
BAB II STUDI PUSTAKA ............................................................................ 6
A. Pengertian Sekolah ............................................................................................. 6
B. Klasifikasi Sekolah .............................................................................................. 7
1. Sekolah Menurut Jenis .................................................................................... 7
x
2. Sekolah Menurut Status ................................................................................ 11
C. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah ....................................................... 12
D. Pengertian Arsitektur Eco-Tech ...................................................................... 13
E. Kajian Bangunan Eco-tech .............................................................................. 15
F. Tinjauan Keislaman Terhadap Objek dan Tema .......................................... 18
G. Studi Banding ..................................................................................................... 20
BAB III ANALISIS PERENCANAAN SEKOLAH TERPADU DI MAKASSAR
................................................................................................................. 32
A. Potensi Kota Makassar ..................................................................................... 32
B. Analisis Tapak .................................................................................................... 34
1. Analisis sirkulasi ............................................................................................. 36
2. Analisis kebisingan dan polusi udara .......................................................... 37
3. Analisis pandangan (view) ............................................................................ 38
4. Analisis pergerakan matahari ....................................................................... 38
C. Analisis Fungsi dan Program Ruang .............................................................. 39
D. Analisis Kelengkapan Bangunan .................................................................... 51
1. Sistem Struktur ............................................................................................... 51
2. Sistem Penghawaan ...................................................................................... 52
3. Sistem Pencahayaan ..................................................................................... 52
4. Sistem Sanitasi dan Plumbing...................................................................... 53
5. Sistem Keamanan .......................................................................................... 53
xi
6. Sistem Sirkulasi Vertikal ................................................................................ 55
E. Analisis Bahan/Material .................................................................................... 55
BAB IV KONSEP PERANCANGAN ......................................................... 56
A. Konsep Tapak .................................................................................................... 56
B. Konsep Program Ruang ................................................................................... 57
C. Konsep Tampilan Bentuk Bangunan .............................................................. 58
D. Konsep Kelengkapan Bangunan .................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN .............................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 62
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 1. Analisis pemilihan lokasi ................................................................ 33
Tabel 2. Analisis sirkulasi ............................................................................. 36
Tabel 3. Analisis kebisingan dan polusi udara ............................................. 37
Tabel 4. Analisis pandangan ........................................................................ 38
Tabel 5. Analisis pergerakan matahari ......................................................... 38
Tabel 6. Besaran ruang SD ......................................................................... 43
Tabel 7. Besaran ruang SMP ....................................................................... 44
Tabel 8. Bersaran ruang SMA...................................................................... 45
Tabel 9. Besaran ruang pengelola ............................................................... 46
Tabel 10. Besaran ruang kantin ................................................................... 47
Tabel 11. Besaran ruang servis dan parkir .................................................. 47
Tabel 12. Pos keamanan ............................................................................. 48
Tabel 13. Total besaran ruang ..................................................................... 49
Tabel 14. Analisis Jenis Massa Bangunan .................................................. 50
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 1. Pola Penataan Massa Pada Zeeland West High School ........... 22
Gambar 2. Aksesbilitas dan Sirkulasi Pada Zeeland West High School ...... 22
Gambar 3. Bentuk Tiga Dimensi Penataan Massa Bangunan Zeeland West
High School ........................................................................................... 24
Gambar 4. Prinsip Energi Matters, Yaitu Pemanfaatan Sumber Energi
Matahari, dan Angin. ............................................................................. 25
Gambar 5. Prinsip Energi Matters, Yaitu Pemanfaatan Sumber Energi
Matahari, dan Angin. ............................................................................. 26
Gambar 6. Gedung TK Pahoa .................................................................... 27
Gambar 7. Ruang kelas TK B dan Area bermain ......................................... 28
Gambar 8. Perpustakaan dan laboratorium computer ................................. 28
Gambar 9. Unit kesehatan ........................................................................... 28
Gambar 10. Ruang kelas, ruang Art & craft, dan perpustakaan .................. 29
Gambar 11. Ruang music tradisional, perpustakaan 3-6, teater mini, ruang
gym, playground, dan uks ..................................................................... 29
Gambar 12. Lapangan Outdoor, Lab. Sains, Lab. Computer, Ruang Music,
dan Kolam Renang ................................................................................ 30
Gambar 13. Fasilitas SMP dan SMA ........................................................... 30
Gambar 14. Fasilitas SMP dan SMA ........................................................... 31
Gambar 15. Fasilitas SMP dan SMA ........................................................... 31
x
Gambar 16. Lokasi site ................................................................................ 34
Gambar 17. View tapak ............................................................................... 35
Gambar 18. Konsep bentuk bangunan ........................................................ 51
Gambar 19. Skema Jalur Air Bersih ............................................................. 53
Gambar 20. Skema Jalur Air Bersih ............................................................. 53
Gambar 21. Konsep sirkulasi ....................................................................... 56
Gambar 22. Konsep kebisingan dan polusi udara ....................................... 57
Gambar 23. Konsep View ............................................................................ 57
Gambar 24. Konsep Bentuk Bangunan ....................................................... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia semua penduduk wajid mengikuti program wajib belajar
pendidikan dasar 6 tahun di sekolah dasar, 3 tahun di sekolah menengah
pertama dan 3 tahun sekolah menengah atas. Program tersebut diatur melalui
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Saat ini, pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan dilihat beberapa
berita yang beredar saat ini mulai dari laporan Programme for International
Student Assesment (PISA) yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-
Operation and Development (OECD) pada tahun 2018, akumulasi di 3
indikator yaitu matematika, membaca dan sains, Indonesia berada di peringkat
71 dari 78 negara.
Beberapa upaya memperbaiki kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan dan mutu pendidikan itu sendiri adalah melalui konsep sekolah
terpadu. Sekolah terpadu adalah sekolah yang berada disatu lingkungan dan
dikelola oleh pihak yang sama berdasarkan tiap jenjang dan satuan
pendidikan, mulai sekolah tingkat dasar ( SD), sekolah tingkat menengah
pertama (SMP) dan sekolah tingkat atas (SMA). Yang artinya, ketika satuan
dan jenjang pendidikan tersebut terpadu, maka dalam hal pendidikan para
siswa/siswi tidak akan terputus.
2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
permasalahan pada perancangan sekolah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang Sekolah Terpadu di Kota Makassar yang
dapat menunjang kegiatan belajar dan mengajar?
2. Bagaimana rancangan Sekolah Terpadu dengan pendekatan Eco-
tech?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dari perancangan Sekolah Terpadu Di
Kota Makassar di atas didapatkan tujuan dan sasaran perancgana
sebagai berikut:
1. Menghasilkan rancangan Sekolah Terpadu Di Kota Makassar yang
dapat menujang kegiatan belajar dan mengajar
2. Menghasilkan rancangan Sekolah Terpadu dengan menerapkan tema
Eco-tech architecture terutama pada bagian Sculpting with Light,
Energy Matters, civil symbol dan urban responses.
D. Metode Perancangan
Metode perancangan adalah sistem yang diperlukan untuk mendapatkan
informasi, gambaran, atau pun ide yang menunjang proses perencanaan
dan perancangan. Ada pun metode yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
3
1. Pengumpulan Data
Langkah awal dalam penulisan ini adalah mengumpulkan tentang data
faktual yang akan menjadi latar belakang pemilihan judul, kemudian
memperoleh data-data di lapangan seperti lokasi, kondisi tapak, dan
pengguna.
Dalam pengumpulan data ini digunakan dua metode yaitu:
a. Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung di
lokasi yang mana akan menjadi tempat strategis untuk
membangunan Sekolah Terpadu.
b. Studi Literatur adalah memahami, mempelajari literatur dan
pencarian tentang pendirian Sekolah Terpadu, pustaka tentang
konsep Eco-Tech dalam arsitektur, sebagai referensi untuk
mengkuatkan teori-teori dan mendukung analisa yang dibuat
dalam menyusunan proposal ini.
2. Analisis
Menganalisa data primer dan data sekunder tentang Sekolah Terpadu
sehingga diperoleh potensi-potensi dan masalah-masalah yang akan
dihadapi pada proses desain. Menganalisa masalah dan potensi pada
tapak, bentuk, kebutuhan ruang, struktur dan utilitas, serta
menganalisa tema arsitektur islam terhadap rancangan. Analisa ini
digunakan sebagai bahan pertimbangan pada perancangan.
3. Konsep
Hasil analisa terhadap tapak, bentuk bangunan,.ruang, struktur dan
utilitas yang digunakan untuk menentapkan konsep perancangan
4
yang akan diterapkan pada desain. Penentuan konsep harus sudah
mempertimbangkan tema Eco-tech.
4. Desain
Hasil analisa dan konsep perancangan tapak, bangunan, penataan
vegetasi dijelaskan dalam bentuk perwujudan fisik. Teknik penyajian
gambar perancangan akan menggunakan gambar secara digital
dengan menggunakan aplikasi autocad dan sketch up.
E. Ruang Lingkup Perancangan
Ruang lingkup dan batasan perancangan sekolah terpadu adalah
perancangan fisik bangunan dan tapak pada lahan.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan : Pada BAB ini menjelaskan tentang latar belakang,
perumusan masalah, tujuan, metode pembahasan, ruang lingkup
penulisan dan sistematika pembahasan.
BAB II. Studi Pustaka: Menjelaskan tentang pengertian sekolah terpadu,
klasifikasi sekolah terpadu, pengertian arsitektur eco-tech dan serta studi
banding acuan perancangan.
BAB III. Analisis Perencanaan: Berisi tentang analisis tapak, analisis
fungsi dan program ruang, analisis tampilan bentuk bangunan, analisis
kelengkapan bangunan serta analisis bangunan serta analisis pendekatan
perancangan.
5
BAB IV Konsep Perancangan: berisi tentang hasil hasil analisa dari
konsep yang digunakan sebagai landasan dalam mengembangkan atau
menhasilkan rancangan yang diaharapkan.
BAB V Kesimpulan: pada bagian ini membahas tentang kesimpulan yang
diperoleh dari keseluruhan ulasan materi bab 1 hingga akhir pemaparan
materi dalam skripsi ini.
6
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Pengertian Sekolah
Sekolah berasal dari bahasa yaitu Latin: skhole, scola, scolae atau skhola
yang artinya waktu luang atau waktu senggang, di mana waktu itu sekolah
merupakan kegiatan pada waktu luang bagi anak-anak di tengah kegiatan
utama mereka, ialah bermain. Dalam kegiatan sekolah anak-anak didampingi
oleh orang yang ahli dalam bidangnya dan mengerti tentang psikologi anak,
maka memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menciptakan dunianya
sendiri melalui berbagai pelajaran. (www.sabah.edu.my, 22 Agustus 2019)
Pada saat ini, sekolah berubah arti menjadi lembaga atau bangunan untuk
belajar, mengajar, dan tempat menerima serta memberi pelajaran. Sekolah
dipimpin oleh Kepala sekolah dan dibanu oleh wakil Kepala sekolah.
Bangunan sekolah dirancangan secara vertikal untuk
memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain.
Dalam suatu sekolah sarana mempunyai peran penting dalam
terlaksananya proses pendidikan. (www.sabah.edu.my, 22 Agustus 2019)
Sekolah merupakan lembaga untuk para sisiwa atau murid belajar di
bawah pengawasan guru. Nama untuk sekolah bervariasi setiap negara, tetapi
pada umumnya sekolah dasar untuk anak-anak muda dan menengah untuk
remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. Di Negara tertentu siswa
mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah baik sebelum dan sesudah
7
pendidikan dasar dan menengah. TK (taman kanak-kanak) atau pra-sekolah
adalah sekolah bagi anak-anak berumur 3-5 tahun. Sekolah kejuruan,
universitas, perguruan tinggi atau seminari tersedia setelah sekolah
menengah. Beberapa sekolah didedikasikan untuk satu bidang tertentu,
seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Sekolah dapat menyediakan
kurikulum dan metode non-tradisional. Sekolah terbagi menjadi beberapa jenis
yaitu sekolah non-pemerintah atau swasta dan sekolah pemerintah atau
negeri. Sekolah swasta untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika
pemerintah tidak menfasilitasi atau memberi sekolah khusus bagi siswa
seperti, keagamaan, sekolah memiliki standar pendidikan lebih tinggidan
sekolah untuk orang dewasa seperti lembaga-lembaga pelatihan perusahaan,
pendidikan dan pelatihan militer. Sekolah terpadu merupakan sekolah yang
berada dalam satu kompleks dan dikelola secara terpadu dari aspek kurikulum
pembelajaran, guru, sarana dan prasarana. Diatur oleh suatu yayasan
sehingga sekolah ini efektif dan berkualitas.
B. Klasifikasi Sekolah
Berikut beberapa klasifikasi sekolah:
1. Sekolah Menurut Jenis
a. Sekolah Konvesional adalah sekolah pada umumnya, yang terdiri
dari gedung yang dibangun untuk keperluan penyelenggaraan
pendidikan. Siswa sekolah ini, masuk pada jam-jam tertentu yang
sudah ditetapkan oleh pihak pengelola sekolah. Siswa peserta
didik pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat
8
pembelajaran sesuai jam yang telah ditentukan. Tetapi ada pula
sekolah jenis ini yang siswanya diasramakan, misalnya sekolah-
sekolah dilingkungan pondok pesantren. Hingga saat ini, Sekolah
Konvensional, seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA
Sarana yang ada pada sekolah ini berupa Perpustakaan, Koperasi
Sekolah hingga kantin dan tempat parkir kendaraan serta tempat
ibadah. Di dalamnya ada Perpustakaan, Koperasi Sekolah hingga
kantin dan tempat parkir kendaraan serta tempat ibadah. Di
lingkungan sekolah ini, para siswa dididik selama sekitar enam
jam dalam sehari, kecuali pada hari-hari libur. Di luar jam sekolah
tersebut, siswa berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat.
b. Sekolah Terbuka merupakan bentuk sekolah yang dikembangkan
oleh pemerintah. Sekolah ini biasanya bertempat di Sekolah
Konvensional yang sudah ada sebelumnya. Sekolah
Konvensional dan sekolah terbuka pada dasarnya sama saja
mulai dari proses pendaftaran, bahan pelajaran dan ujian.
Perbedaan antara sekolah konvensional dan sekolah terbuka
yaitu dari sisi jumlah pertemuan antara tenaga pengajar dengan
murid. Sekolah konvensional antara pengajar dan murid ada tatap
muka setiap hari, kecuali pada hari libur. Sedangkan Sekolah
Terbuka antara pengajar dan murid tidak ada tatap muka setiap
hari. Pada Sekolah Terbuka, murid lebih mandiri dalam
mempelajari bahan-bahan pelajaran.
9
c. Sekolah Kejar Paket merupakan salah satu jalur pendidikan
nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk murid yang
belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi murid yang belajar
di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge,
dan IB (International Baccalureate). Kegiatan belajar di sekolah ini
fleksibel, yang artinya tidak keseluruhan belajar dalam seminggu
penuh tetapi hanya memiliki pertemuan 3 kali dalam seminggu.
Sekolah Rumah atau Sekolah Alternatif adalah lembaga-lembaga
kursus atau lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang
tertentu saja. Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke
dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu
kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya
adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu
pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu.
Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus
montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain sebagainya.
Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat
memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Contoh lain dari
sekolah jenis ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang
menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis Al-Quran di
rumahnya.
d. Sekolah Rumah atau Sekolah Alternatif adalah lembaga-lembaga
kursus atau lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang
tertentu saja. Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke
10
dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu
kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya
adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu
pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu.
Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus
montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain sebagainya.
Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat
memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Contoh lain dari
sekolah jenis ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang
menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis Al-Quran di
rumahnya.
e. Sekolah Elektronik adalah Sekolah Berbasis Teknologi Internet
(SBTI). Pada sekolah ini, siswa tidak perlu ke sekolah setiap hari
seperti sekolah konvensional. Siswa melakukan proses
pendaftaran dan pembelajaran melalui media internet.
f. Sekolah Terpadu adalah sekolah yang berada disatu kawasan
atau kompleks yang dibangun dan dikelola oleh suatu yayasan
secara terpadu dari aspek kurikulum, pembelajaran, guru, sarana
dan prasarana.
Berikut adalah definisi umum untuk konstitusi sekolah terpadu:
1. Sekolah dasar atau biasanya mencangkup taman kanak-
kanak dan kelas satu hingga lima atau enam. Di beberapa
sekolah terpadu atau district ini, dibagi menjadi 2 sekolah.
Sekolah dasar umum digunakan untuk menampung siswa
11
taman kanak-kanak hingga kelas dua atau tiga dan dimana
siswa sekolah dasar berada disekolah menengah.
2. Sekolah menengah biasanya mencakup kelas enam atau
tujuh hingga delapan atau sembilan. Di beberapa tempat,
istilah alternatifnya SMP. Sekolah menengah pertama sering
merujuk ke sekolah yang mencakup kelas tujuh hingga
Sembilan. Sekolah menengah juga digunakan untuk sekolah
yang mencakup kelas tiga hingga lima (atatu lebih) ketika
dipisah dengan sekolah dasar.
3. Sekolah menengah atas yang mencakup kelas sepuluh
hingga dua belas
2. Sekolah Menurut Status
Menurut status sekolah terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Sekolah negeri, merupakan sekolah yang diadkan oleh pemerintah,
mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah
menengah atas atau sekolah menengah kejuruan dan perguruan
tinggi.
b. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh non-
pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa yayasan
pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara
pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah.
12
C. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang
unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
yang berkaitan dengan Standar Sarana dan Prasarana:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Standar sarana dan prasarana ini mencakup:
1. Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang
wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
13
2. Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-
ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap
sekolah/madrasah.
D. Pengertian Arsitektur Eco-Tech
Eco-tech architecture berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa
inggris yaitu, ecology dan technology architecture. Ekologi berasal dari kata
Yunani oikos yang berarti habitat dan logos yang berarti ilmu. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Haekel (1834-1914). Ecology atau dalam
bahasa Indonesia yang berarti ekologi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari interaksi antara mahkluk hidup dengan lingkungannya dan yang
lainnya. Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara mahkluk hidup dengan lingkungannya..
Menurut Sadewo (dalam Matlubah 2015) dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan dengan lingkungan. Sedangkan Menurut Bahar
(dalam Sayekti 2019) teknologi yang menjurus pda high tech architecture,
dikenal sebagai padangan akhir dari modern atau ekspresi structural yaitu
suatu gaya arsitektur yang muncul ditahun 1970 yaitu penerapan unsur-unsur
high tech industry dan teknologi ke dalam desain bagunan. High tech
architecture sebagai perubahan padangan modern, sebuah perluasan
gagasan yang lebih maju dalam prestasi teknologi.
Menurut Marras (dalam Matlubah, 2015) eco-tech adalah perpaduan
antara ekologi dan teknologi yang berpaku pada teori keberlanjutan atau
sustainable dan menunjukkan peran baru bagi arsitektur. Eco-tech merupakan
14
gabungan prinsip sustainable architecture dengan high technology. Tujuan
eco-tech untuk meminimalisir dampak negative bangunan terhadap
lingkungan alam dan sosial budaya. Pendekatan desain berbasis lingkungan
yang digabungkan dengan teknologi dapat memunculkan rancangan yang
menghasilkan smart building. Bangunan yang hemat energy, atau bahkan
dapat menghasilkan energi sendiri, tidak merusak lingkungan serta dapat
mengintegrasikan lingkungan alam dengan bangunan dan memberikan rasa
nyaman bagi pengguna.
Eco-Tech Architecture merupakan metode perancangan yang
menyelaraskan lingkungan yang berlandaskan kepedulian tentang konservasi
lingkungan dengan menekanan efisiensi energi pemakaian lahan dan
pengolahan sampah efektif dalam tatanan Arsitektur.
Prinsip eco-tech yang berkembang pada saat ini merupakan suatu
gabungan dari dua prinsip dalam merancang bentuk arsitektur, yaitu
sustainable (pembangunan berkelanjutan) dan high technology.
Berikut ini ciri-ciri bangunan eco-tech
1. Pengekspresian struktur dan konstruksi yang terintegrasi dengan
lingkungan.
2. Pemakaian bahan bangunan yang sesuai dengan tuntutan zaman,
memiliki kesinambungan dengan alam sekitar, tidak memberikan
dampak negatif, serta masa pakai bahan material yang tahan lama.
3. Sistem penghawaan yang menerapkan penghawaan alami dengan
memanfaatkan desain bangunan dan pengolahan udara luar untuk
dijadikan sebagai penghawaan buatan di dalam bangunan.
15
4. Sistem pencahayaan dengan memanfaatkan pencahayaan alami
semaksimal mungkin sebagai penerangan dalam bangunan.
E. Kajian Bangunan Eco-tech
Menurut Catherine Slessor ada enam poin penting dalam Eco-tech:
Sustainable Architecture and High Technology, (Moore 2001: 130-138, dalam
Matlubah 2015) antara lain sebagai berikut:
1. Sculpting with Light
Memaksimalkan pencahayaan alami ke dalam ruangan dengan
memaksimalkan bukaan pada bangunan, seperti penerapannya
pada ruang-ruang kelas, ruang kantin, ruang karyawan,
pencahayaan dalam ruangan memaksimalkan sinar matahari masuk
ke dalam ruangan, melalui jendela. Pemberian shading untuk
menghalau radiasi panas matahari diletakkan dalam bangunan
dengan mempertimbangkan sudut jatuh sinar matahari, sehingga
sinar matahari tetap menyinari ruangan namun radiasi panasnya
dapat terhalang. Ruangan laboratorium dan ruang-ruang yang
membutuhkan pencahayaan buatan, listrik untuk kebutuhan lampu
dialirkan dari listrik yang dihasilkan oleh photovoltaic panels (Sijabat
2010: 78, dalam Matlubah 2015).
Orientasi pandang dengan memanfaatkan sinar dan cahaya
matahari sebagai media fokus pada penanda (simbol ruang) pada
setiap sudut bangunan luar atau dalam, jika terang berarti sebagai
ruang bersifat public, dan semakin gelap dan berakhir pada titik
sedikit cahaya atau ruang lebih tertutup sebagai ruang privasi (ruang
16
vital). Sculting with light berkaitan dengan pencahayaan alami
kedalam ruangan maupun diluar ruangan. Pencahayaan dapat
menimbulkan kesan dalam ruang, selain itu cahaya memiliki
spektrum warna yang dapat dimanfaatkan untuk menambah nilai
visual kedalam ruangan. Strategis pencahayaan yang tepat dapat
membuat bangunan menghemat energi dan menimbulkan kesan
yang nyaman. Selain itu, pencahayaan juga dapat memperkuat
karakter bangunan. Dalam perwujudannya, sculpting with light
dipakai pada pemanfaatan cahaya matahari secara maksimal
sebagai cahaya alami pada bangunan, ataupun desain pemasangan
lampu pada lansekap sebagai penanda bangunan dan penerangan
pada saat hari gelap.
2. Energy Matters
Energy matters dalam arti katanya adalah permasalahan energi.
Dengan istilah lain pemanfaatan potensi alam yang ada, dengan
pembuatan konservasi. Konservasi yang dimaksud di sini yaitu
berupa konservasi energi matahari dengan solar panel yang
diletakan pada atap dan dinding masif dengan orientasi pasa sisi
barat dan timur. Kemudian, konservasi air kotor sebagai fungsi
penyiraman tanaman, sampah organik sebagai pupuk organik
dengan sistem pengolahannya, pemakaian roof garden ikut andil
dalam penghijauan lingkungan sekitar, dan pencegahan pantulan
sinar matahari pada atap.
17
Energy matters berkaitan dengan segala sesuatu yang
berhubungan dengan energy. Dalam suatu bangunan pemanfaatan
potensi alam yang ada, dapat membuat suatu bangunan yang ramah
lingkunan atau hemat energy atau bahkan zero energy.
Pemanfaatan energy sinar matahari sebagai pencahayaan alami dan
penggunaa photovoltaic untuk mengubah sinar matahari menjadi
listrik. Turbin angin juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik
dari angin. Selain itu pemanfaatan geothermal energy juga dapat
menghasilkan energy listrik. Energy kinetic air juga dapat diubah
menjadi listrik untuk memenuhi kebutuhan dalam bangunan.
Pengolahan limbah air dari banguna juga perlu diperhatikan untuk
menghemat penggunaan air bersih. Dari sini terlihat bahwa alam
memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, bahkan sampah
dan kotoran makhluk hidup dapat diubah menjadi biogas dan pupuk
yang ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan energy
dari yang dihasilkan dari fosil. (Sukawi 2008, dalam Matlubah 2015)
3. Urban Responses
Bangunan eco-tech dikaji dengan melihat kepada konteks
lingkungan kota atau dengan kata lain melihat kepada respon/
tanggapan kota.
4. Making Connections
Fokus kajian bangunan eco-tech dengan membuat suatu
hubungan antara desain dengan lingkungan atau dengan analogi
bentuk ataupun dengan fungsi bangunan.
18
5. Civic Symbolism
Desain bangunan yang mengangkat kembali peranan bangunan
sebagai simbol publik dengan mengambil bentuk bangunan berbeda
untuk mencari nilai baru.
F. Tinjauan Keislaman Terhadap Objek dan Tema
Dalam perancangan, Islam sangat dipertimbangkan karena bangunan
yang dibangun merupakan bangunan yang bernafaskan Islam. Tinjauan
keIslaman, digunakan untuk mengkaji prinsip-prinsip bangunan dan
konsep tema bangunan secara Islami. Objek yang merupakan bangunan
pendidikan Islam yaitu sekolah Terpadu di Kota Makassar. Bangunan
akan dikupas melalui prinsip-prinsip nilai pendidikan Islam mengingat
bangunan merupakan bangunan pendidikan Islam. Dalam pemakaian
prinsip-prinsip kajian keislaman di sini, berangkat dari permasalahan
yang ada di lingkungan sehari-haris. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang
dipakai yaitu nilai-nilai pendidikan Islam yang berkaitan dengan ukhuwah
insaniyah seperti keterbukaan, kebersamaan, dan adab atau etika dalam
dunia pendidikan.
Ukhuwah Insaniyah yaitu hubungan yang berkaitan dengan
kemanusiaan dengan toleransi yang dinamis dalam membangun
bangsa. Hubungan terhadap manusia sangat penting salah satunya
mencakup tentang kepentingan bersama, kebersamaan hidup antar
sesama manusia dengan masyarakat yang berbeda-beda agama, ras,
etnik, tradisi, dan budaya. Hai ini juga tertera dalam al-Qur‟an dalam ayat
berikut:
19
“Dan berpegang teguhlah kamu semua pada tali agama Allah dan
jaganlah kamu bercerai berai dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika
kamu yang dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan lalu Allah
mempersatukan hatimu sehingga dengan karunianya kamu menjadi
besaudara...” (QS.Ali Imran 3:103).
Kemudian, nilai keterbukaan yang mana kita harus terbuka dalam
memahami ilmu dalam perkembangan setiap zaman. Diterangkan dalam
al-Qur‟an yaitu sebagai berikut:
“ ... kemudian dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan” (QS Al Maidah 5:105).
“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya disisi
rosulullah meraka itulah yang orang-orang yang telah diuji hatinya oleh
Allah untuk bertaqwa. Dan mereka akan memperoleh ampunan dan
pahala yang besar” (QS Al Hujarat 49:3).
Sehingga terciptalah hubungan antar manusia yang dinamis dan
menerapkan tradisi keIslaman yang digabung dengan ras, etnik, tradisi,
dan budaya (Nurifah, 2013: 26-27).
Lebih jauh, nilai-nilai pendidikan Islam yang berkaitan dengan
Ukhuwah Insaniyah seperti keterbukaan, kebersamaan, dan adab atau
etika dalam dunia pendidikan tidak hanya digunakan untuk mengkaji
obyek saja. Namun, juga digunakan untuk mengkaji tema yaitu eco tech
architecture. Tema eco tech architecture yang menggunakan enam teori
dan prinsip arsitektur akan diintegrasikan dengan nilai-nilai pendidikan
Islam yang berkaitan dengan Ukhuwah Insaniyah seperti keterbukaan,
20
kebersamaan, dan adab atau etika dalam dunia pendidikan
Fungsi pendidikan dalam bangunan pendidikan, terdiri dari Ruang
kelas atau diskusi, Laboratorium, Administrasi, lapangan olahraga,
auditorium dan Perpustakan. Sementara itu, ada fungsi servis yang
melengkapi seperti fasilitas parkir, kamar mandi, mushola, dan kantin.
Ruang-ruang bangunan pendidikan yang sesuai dengan konteks
kebersamaan digunakan untuk menuntut ilmu secara bersama-sama
antar siswa dan guru. Konteks kebersamaan dan keterbukaaan juga ada
pada penataan kantin, perpustakaan yang membuka berbagai bidang
ilmu dan tempat diskusi serta mushola yang digunakan untuk tempat
ibadah sebagai wujud ibadah dan adap terhadap Allah. Dalam
penempatan dan penataan ruangan yaitu dosen atau pengajar atau
pemberi materi berada di depan dan maahasiswa duduk rapi pada
tatanan bangku di depannya. Dari sini, menunjukkan teori adab dalam
perancanganya. Dalam laboratorium juga menunjukkan nilai
kebersamaan dalam belajar dan penelitian, nilai keterbukaan dam
penelitian yang membuka ilmu dan berbagi ilmu.
G. Studi Banding
1. Zeeland West High School
Zeeland West High School. Terletak di Avenue, Zeeland, Michigan.
Yang dirancang oleh arsitek yang bernama Stave Hamstra. Bangunan
ini memiliki tema sustainable architecture dan high technology yang
mempertahankan lingkungan. Zeeland West High School
memanfaatkan potensi alam yang ada untuk memenuhi kebutuhan
21
energi pada bangunan. Selain itu untuk mengurangi biaya penggunaan
energi, bangunan ini menggunakan perancangan yang memungkinkan
bangunan untuk meniminimalkan penggunaan energi dengan
memaksimalkan potensi alam yang ada tanpa merusak lingkungan.
Pemaanfaatan potensi alam dan efisiensi energi, Zeeland West High
School menggunakan teknologi modern yang ramah lingkungan. Hal ini
berhubungan dengan konsep eco tech architecture. Penggunaan
photovoltaic panels untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik,
penggunaan turbin angin untuk menghasilkan listrik, serta geothermal
power sebagai sumber energi listrik. Zeeland West High School (ZWHS)
dapat menghasilkan energi listrik sendiri. Bangunan ini dirancang hemat
energi yaitu dilihat dari black rubber roofs bangunan yang dapat
memaksimalkan panas matahari pada musim dingin, meskipun atap ini
tertutup salju, namun panas matahari tetap tersimpan dalam
ruangan.Bangunan ini juga menggunakan atap yang berwarna putih
yang terbuat dari thermopolyolefin, sehingga cahaya dan panas matahari
dapat dipantulkan. Untuk ruangan laboratorium sains memiliki sedikit
jedela di luar sehingga menggunakan clerestories untuk memasukkan
sinar matahari ke dalam ruangan. Penghematan energy dilakukan
dengan menerapkan sensor penghuni, dan pengaturan suhu ruangan
secara otomatis di setiap ruangan dalam bangunan, sehingga lampu
akan mati secara otomatis dan suhu ruangan menjadi lebih rendah ketika
tidak ada orang di dalam ruangan. (Arbor,2005:58, dalam Matlubah,
2015)
22
Gambar 1. Pola Penataan Massa Pada Zeeland West High School (Sumber : etheses.uin-malang.ac.id)
Penggunakan sistem sirkulasi pada bangunan ini yaitu dengan sistem
sirkulasi dua arah, untuk mempermudah aliran sirkulasi. Arbor,2005:61, dalam
Matlubah 2015).
Gambar 2. Aksesbilitas dan Sirkulasi Pada Zeeland West High School (Sumber : etheses.uin-malang.ac.id)
23
a. Bentuk
Dilihat dari bentuk bangunan, bangunan Zeeland West High School
memiliki bentuk yang menonjolkan prinsip-prinsip tema eco – tech
architecture. Prinsip tersebut yaitu struktural expression dengan tetap
menonjolkan kolom-kolom dan kaidah struktur. Dengan bangunan yang
tidak terlalu tinggi dengan pemakaian energi yang sedikit dan tidak
merusak lajur angin.
Kemudian, bangunan ini menerapkan prinsip energy metter dengan
penggunaan efisiensi energy dengan penerapan solar panel pada bentuk
atap dan dan pemakaian bukaan pada tengah-tengah bangunan.
Bangunan ini tapak sepenuhnya tidak digunakan untuk bangunan agar
ruang terbuka hijau tetap ada. Dari bentuk bangunan sudah terlihat
teknologi tinggi yang dipakai akan tetapi tetap mempertimbangkan aspek
lingkungan.
Penekanan bentuk bangunan pada struktur ekspressionis, yaitu
bentuk yang memiliki fungsi pada masing–masing ruangan, dengan
sistem pemanfaatan atap datar sebagai energi untuk penghangat dan
pendingin ruang secara alami, dan penggunaan dinding yang tebal
merupakan upaya untuk memperlambat rambatan suhu di luar
bangunan. Kemudian, pada penekanan ruang bersama, disediakan
ruang terbuka hijau sebagai lansekap dan tempat olahraga atau
lapangan luas baik berupa outdoor atau indoor yang dapat diakses dan
digunakan oleh warga dan masyarakat sekitar. Sehingga, hubungan
bangunan dengan masyarakat sekitar tetap terjaga.
24
Penerapan konsep arsitektur berkelanjutan dan berteknologi yang
tidak merusak lingkungan dapat diterapkan pada setiap bangunan yang
dimanfaatkan dengan baik. Kesuksesan pendirian bangunan ini
didominasi oleh para alumni yang ikut andil dalam proses pembangunan
dan penyelesaian bangunan sehingga bangunan tetap dapat dinikmati
oleh generasi sekolah pada berikutnya.
Gambar 3. Bentuk Tiga Dimensi Penataan Massa Bangunan Zeeland West High School
(Sumber : Building Green For The Future 2005: 58)
25
Gambar 4. Prinsip Energi Matters, Yaitu Pemanfaatan Sumber Energi Matahari, dan Angin.
(Sumber : Building Green For The Future, 2005:58)
26
Gambar 5. Prinsip Energi Matters, Yaitu Pemanfaatan Sumber Energi Matahari, dan Angin.
(Sumber : Building Green For The Future 2005: 58)
27
2. Sekolah Terpadu Pahoa
Sekolah Terpadu Pahoa merupakan sekolah nasional plus trilingual
(tiga bahasa) yang terletak di kawasan Summerecon Serpong,
Tangerang. Sekolah Terpadu Pahoa membangun tahap 1 pada tahun
2008 yaitu gedung A,B, dan C untuk siswa jenjang prasekolah atau TK
dan SD kelas 1. Pembangunan tahap ke 2 pada tahun 2009 yaitu gedung
D yang diperuntukan bagi siswa SD,SMP, dan SMA. Pembangunan
tahap ke 3 pada tahun 2011 yaitu gedung E yang digunakan khusus
siswa SMA
Sekolah Terpadu Pahoa membangun TK Pahoa dengan konsep
Eco green karena menyadari isu global warning. Gedung TK ini didesain
agar dapat membentuk ekosistemnya sendiri tanpa penggunaan AC.
Bangunan ini terdiri dari ruang kelas yang memiliki ventilasi yang dibuat
dengan baik supaya sirkulasi udara didalamnya berjalan dengan lancar.
Penerapan roof garden guna untuk menurunkan suhu ruang kelas
dibawahnya agar siswa dapat belajar dengan nyaman.
Gambar 6. Gedung TK Pahoa (Sumber : Pahoa.or.id)
28
a. Fasilitas yang terdapat di Sekolah Terpadu Pahoa
1) Fasilitas TK
Ruang kelas dan Area bermain
Gambar 7. Ruang kelas TK B dan Area bermain (Sumber : Pahoa.or.id)
Perpustakaan dan Laboratorium computer
Gambar 8. Perpustakaan dan laboratorium computer (Sumber : Pahoa.or.id)
UKS
Gambar 9. Unit kesehatan (Sumber : Pahoa.or.id)
29
2) Fasilitas SD
Ruang kelas, ruang Art & craft, dan perpustakaan
Gambar 10. Ruang kelas, ruang Art & craft, dan perpustakaan (Sumber : Pahoa.or.id)
Ruang music tradisional, perpustkaan 3-6, teater mini, ruang
gym, playground, dan uks
Gambar 11. Ruang music tradisional, perpustakaan 3-6, teater mini, ruang gym, playground, dan uks
(Sumber : Pahoa.or.id)
30
Lapangan Outdoor, Lab. Sains, Lab. Computer, Ruang Music, dan Kolam Renang
Gambar 12. Lapangan Outdoor, Lab. Sains, Lab. Computer, Ruang Music, dan Kolam Renang
(Sumber : Pahoa.or.id)
3) Fasilitas SMP dan SMA
Gambar 13. Fasilitas SMP dan SMA (Sumber : Pahoa.or.id)
31
Gambar 14. Fasilitas SMP dan SMA (Sumber : Pahoa.or.id)
Gambar 15. Fasilitas SMP dan SMA (Sumber : Pahoa.or.id)
32
BAB III
ANALISIS PERENCANAAN SEKOLAH TERPADU DI MAKASSAR
A. Potensi Kota Makassar
Kota Makassar adalah salah satu kota terbesar keempat di Indonesia
di Kawasan Timur Indonesia, dengan luas wilayah 199,3 km² dengan
jumlah penduduk pada tahun 2018 sebanyak 1,508.154 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 746.951 jiwa dan perempuan 761.203 jiwa dengan laju
pertumbuhan rata-rata 1.29%. Makassar berada di pesisir barat daya Pulau
Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, di
sebelah utara Kabupaten Kepulauan Pangkajene, di sebelah timur
Kabupaten Maros dan di sebelah selatan Kabupaten Gowa dan secara
geografis Makassar berada di tengah Indonesia.
Kota Makassar sebagai pusat pelayanan KTI, berperan sebagai pusat
kegiatan pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan
industri, simpul jasa angkutan barang dan penumpang baik di darat, udara
maupun laut dan pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan. (Badan
Statistik Kota Makassar,2018)
Secara administrasi terdiri dari 14 kecamatan dan 143 kelurahan. Kota
Makassar terletak pada ketinggian antara 0-25 m dari permukaan laut.
Berikut adalah 2 lokasi yang ditinjau untuk pemilihan tapak yang sesuai dan
strategis untuk Sekolah Terpadu di kota Makassar.
33
Tabel 1. Analisis pemilihan lokasi
Kriteria
Lokasi A Jl. Danau Tanjung Bunga
Lokasi B Jl. Jalur Lingkaran Barat
Kriteria Bobot kriteria bobot
aksesibilitas Akses dekat dengan pemukiman
3 Akses dekat dengan pemukiman
3
kepadatan Kondisi lokasi tidak terlalu padat karena berada di pemukiman dengan tingkat kepadatan sedang
4 Kondisi lokasi tidak terlalu padat karena berada di pemukiman kepadatan sedang
4
Fungsi kawasan
Lokasi dekat dengan kawasan bisnis campuran
3 Lokasi berada dekat kawasan perkantoran, dagang dan jasa
3
Kontur dan ketersediaan prasarana
Lokasi merupakan dataran rendah dan didukung prasarana yang baik Dan jauh dari keramaian
5 Lokasi merpakan dataran rendah tetapi dekat dengan keramaian
3
15 13 Sumber : Analisis penulis, berdasarkan peta RTRW Makassar 2020
Berdasarkan pemaparan di tabel, lokasi proyek yang terpilih adalah Jl.
Danau Tanjung Bunga, Kecamatan. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan, Indonesia, karena berdasarkan pertimbangan akses dekat dengan
pemukiman, jauh dari keramaian dan tingkat kepadatan yang rendah
34
Gambar 16. Lokasi site Sumber: Analisis penulis, dan peta RTRW, 2020.
B. Analisis Tapak
Dalam perancangan arsitektur, analisis tapak terhadap penilaian atau
evaluasi mulai dari kondisi fisik hingga standar peraturan kebijakan.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007
bahwa kriteria lokasi fasilitas pendidikan untuk Sekolah sebagai berikut:
1. Mudah dicapai dari setiap bagian kecamatan.
2. Dapat dicapai oleh murid selama kurang dari 45 menit berjalan kaki.
3. Jauh dari pusat keramaian (pertokoan, perkantoran, perindustrian).
Dari penjelasan diatas menghasilkan analisis eksternal dan internal
yang meliputi komponen desain berupa masalah, limitasi, potensi fisik dan
non fisik, fasilitas dan fungsi bangunan yang akan dirancang. Dan kemudian
menghasilkan output berupa analisis persyaratan tapak, analisis
pandangan (ke luar dan ke dalam), sirkulasi, matahari, angin, vegetasi dan
zoning.
35
Gambar 17. View tapak Sumber: Analisis penulis, 2020.
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa:
1. Akses menuju lokasi melalui Jl. Danau Tanjung Bunga pada
bagian barat lokasi dengan lebar jalan 6.4m dan Jl.
Manunggal 22 pada bagian selatan lokasi dengan lebar jalan
6m.
2. Lokasi berada dekat lingkungan perumahan yang
berkepadatan sedang, dan jauh dari pusat keramaian.
36
1. Analisis sirkulasi
Tabel 2. Analisis sirkulasi Analisis
a) View selatan lokasi terdapat
masjid b) View utara dan timur lokasi
terdapat lahan kosong c) View barat lokasi terdapat d) jalan dan Danau Tanjung Bunga e) Sirkulasi jalan dilokasi tersebut
memilki 1 jalur dengan 2 lajur
Tanggapan
f) Jalur masuk ke dalam tapak dipisahkan dengan jalur sirkulasi kendaraan keluar agar terhindar dari crossing atau kemacetan
g) Dibuat sedikit bukaan atau perlebaran agar bisa dijadikan tempat berhentinya angkutan umum atau transportasi online.
Sumber : Analisis penulis, 2020.
37
2. Analisis kebisingan dan polusi udara
Tabel 3. Analisis kebisingan dan polusi udara Analisis
a) Bagian barat dan selatan tingkat kebisingan lumayan sedang karena bukan merupakan jalanan utama.
b) Bagian timur dan utara tingkat kebisingan rendah karena bagian tersebut adalah lahan kolong lahan yang belum dibanguni.
Tanggapan Dari analisis dihalaman sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa terbilang sesuai sebagai lokasi sekolah karena jauh dari pusat keramaian. Untuk mengantisipasi kebisingan lahan maka landscape akan dirancangan dengan mempertimbangkan tanaman dan pohon perdu ataupun semak untuk menyerap polusi udara dan merendam kebisingan
Sumber : Analisis penulis, 2020.
38
3. Analisis pandangan (view)
Tabel 4. Analisis pandangan Analisis
A. Jalan disisi barat dan selatan adalah Jl. Danau Tanjung Bunga dan Jl. Manunggal 22
B. Sirkulasi kendaraan di dua jalan tersebut memiliki 1 jalur dengan 2 lajur
Tanggapan
Titik penting yang direspon viewnya adalah sepanjang Jalan Danau Tanjung Bunga, hal ini dikarenakan dari area tersebut merupakan akses utama menuju tapak.
Sumber : Analisis penulis, 2020.
4. Analisis pergerakan matahari
Tabel 5. Analisis pergerakan matahari Analisis
Kondisi tapak berada tepat dipinggir jalan,
terbuka dan tidak ada bangunan tinggi
didekat tapak sehingga terkena sinar
matahari langsung dari barat dan timur.
39
Tanggapan
a. Fasad bangunan mengarah ke selatan
dan barat
b. Memberikan pelindung atau penghalang
berupa vegetasi ataupun shading device
pada muka bangunan yang berhadapan
langsung dengan matahari terutama pada
bagian barat bangunan
c. Penerapan bentuk atap yang bukan datar
memungkinkan memberikan
kenyamanan dalam ruang.
Sumber : Analisis penulis, 2020.
C. Analisis Fungsi dan Program Ruang
1. Fungsi
Fungsi utama sekolah selain tempat memberikan pengajaran
kepada para murid, yaitu tempat bersosialisasi dan tempat
mengembangkan bakat.Maka dapat dikelompokkan menjadi 3 fungsi
tingkat kepentingan yaitu:
a. Fungsi primer, yaitu fungsi utama dari bangunan sekolah antara lain
sarana pendidikan, pembinaan, pengembangan dan penelitian
b. Fungsi sekunder, yaitu merupakan fungsi yang memuncul akibat
adanya kegiatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan
utama.
40
c. Fungsi penunjang, merupakan kegiatan yang mendukung
terlaksananya semua kegiatan yang ada di Sekolah Terpadu.
Seperti pada bagan dibawah ini.
Gambar 18. Skema fungsi ruang Sumber : Analisis penulis, 2020.
2. Pengguna dan Aktivitas
a. Pengguna
Para pengguna atau pelaku yang ada di sekolah terpadu terdiri dari:
1) Pengelola
Pengelola adalah orang-orang yang beraktivitas di bidang
administrasi, mengontrol bangunan atau ruang dan
pelaku aktivitas dan mengawasi kelancaran kegiatan.
Pengelola disini disebut dengan guru, pegawai tata usaha
dan lainnya.
2) Pelajar
Pelajar adalah orang-orang yang menggunakan fasilitas
tersebut
Primer
Belajar & Mengajar Praktikum
Sekunder
Pengelolaan
Penunjang
Service Keamanan
Sekolah Terpadu
41
b. Skema Aktivitas Pengguna
1) Pengelola
Merupakan kelompok yang memberikan layanan kepada
pelajar dan juga sebagai kelompok yang mempunyai
kekuasaan untuk membuat dan melaksanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan. Beberapa aktivitas yang
dilakukan oleh pengelola adalah seperti di halaman berikutnya
Gambar 19. Skema aktivitas pengelola Sumber : Analisis penulis, 2020.
2) Pelajar
Gambar 20. Skema aktivitas pelajar Sumber : Analisis penulis, 2020.
Datang:- berjalan
- parkir kedaraan
Entrance
Kegiatan dalam bangunan:
- Melakukan aktivitas sesuai bidang masing-
masing
Pulang:- berjalan kaki
- naik kendaraan
Datang:- berjalan- parkir kendaraan
Enterance
Belajar
Pulang:- berjalan kaki- naik kendaraan
42
3. Kebutuhan Ruang
Hasil analisis fungsi dan studi literatur, maka ruang-ruang yang
dibutuhkan dalam sekolah terpadu adalah:
a. Kelompok primer, merupakan kelompok yang terdiri dari fungsi
belajar mengajar, pembinaan dan pengelolaan yaitu:
1) Ruang guru
2) Ruang kelas
3) Ruang praktikum atau laboratorium
4) Perpustakaan
b. Kelompok sekunder, terdiri dari kelompok administrasi,
pembinaan dan pengontrolan yaitu:
1) Ruang tata usaha
2) Ruang kesiswaan
3) Ruang pimpinan
4) Ruang rapat
5) Ruang organisasi kesiswaan
6) Tempat olahraga
7) Tempat bermain
c. Kelompok penunjang, terdiri dari servis yaitu:
1) Pos keamanan
2) Gudang
3) Parkir
43
4) Toilet
5) Tempat beribadah
6) Kantin
7) Ruang ME
4. Besaran Ruang
Besaran ruang yang dibutuhkan pada perancangan sekolah terpadu
didasarkan pada standar luasan yang umum dipakai, yaitu:
NAD : Neufert’s Architect Data
BPDS : Building Planning and Design Standart
TSS : Time Saver Standart for Building Type
PP : PERMEN PENDIDIKAN 24//2007
BAER : Building for Administration Entertainment & Recreation
NMH : New Metric Handbook
As : Asumsi
1) Besaran ruang SD/MI
Ruang – ruang yang terdapat di SD ini seperti, ruang kelas,
ruang guru, ruang laboratorium, dan toilet
Tabel 6. Besaran ruang SD
No Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1 2 3 4 5 6
1 Ruang guru SD/MI
14 orang
NAD 0,8 s/d 2 m2/ orang
14 x 2= 28 m2
2 Ruang kelas SD
20 orang PP 2 m2/ murid 20 x 2 = 40m2
44
1 2 3 4 5 6
3
Ruang laboratorium IPA SD/MI
20 orang PP 0,8 m2/ murid 20 x 0,8 = 16 m2
4 Toilet
2 WC pria 2 WC wanita 2 wastafel
NMH 1,8 m2/ unit 1,8 m2/ unit 0,54 m2/ unit
1,8 x 2 = 3,6 m2
1,8 x 2 = 3,6 m2
0,54 x 2 = 1,08 m2
Sub total 92,28 m2
Total 110,73 m2
Sumber : Hasil Analisis,2020
b) Besaran ruang SMP
Ruang – ruang yang terdapat di SMP ini seperti, ruang kelas,
ruang guru, ruang laboratorium, dan toilet.
Tabel 7. Besaran ruang SMP No Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan 1 2 3 4 5 6
1 Ruang kelas SMP 20 orang PP
2 m2/ murid 20 X 2 = 40m2
2 Ruang guru SMP 30 orang NAD
0,8 s/d 2 m2/ orang 30 x 2 = 60 m2
3 Ruang laboratorium IPA SMP
20 orang PP 2,4 m2/ murid
20 X 2 = 40 m2
4 Toilet
2 WC pria 2 WC wanita 2 wastafel
NMH
1,8 m2/ unit 1,8 m2/ unit 0,54 m2/ unit
1,8 x 2 = 3,6 m2
1,8 x 2 = 3,6 m2
0,54 x 2 = 1,08 m2
Sub total 148,28 m2 Total 117,93 m2
Sumber : Hasil Analisis,2020
45
c) Besaran ruang SMP
Ruang – ruang yang terdapat di SMA ini seperti, ruang kelas,
ruang guru, ruang laboratorium, dan toilet.
Tabel 8. Bersaran ruang SMA
No Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan 1 2 4 5 6 7
1 Ruang kelas SMA 20 orang PP 2 m2/ murid 20 X 2 =40m2
2 Ruang guru SMA
45 orang NAD 0,8 s/d 2 m2/ orang
45 x 2 = 90 m2
3 Ruang laboratorium biologi SMA
20 orang PP 2,4 m2/ murid
20 X 2,4 = 48 m2
4 Ruang laboratorium fisika SMA
20 orang PP 2,4 m2/ murid
20 X 2,4 = 48 m2
5 Ruang laboratorium kimia SMA
20 orang PP 2,4 m2/ murid
20 X 2,4 = 48 m2
6
Ruang laboratorium komputer SMA
20 orang PP 2,4 m2/ murid
20 X 2,4 = 48 m2
7
Ruang laboratorium bahasa SMA
20 orang PP 2,4 m2/ murid
20 X 2,4 = 48 m2
Toilet
2 WC pria 2 WC wanita 2 wastafel
NMH
1,8 m2/ unit 1,8 m2/ unit 0,54 m2/ unit
1,8 x 2 = 3,6 m2
1,8 x 2 = 3,6 m2
0,54 x 2 = 1,08 m2
Sub total 410,68 m2
Total 492,81 m2
Sumber : Hasil Analisis,2020.
46
Tabel 9. Besaran ruang pengelola
No Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1 2 3 4 5 6
1 Ruang perpustakaan umum
1000 orang
NAD 2,48m2/ orang
1000 X 2.48= 2,480 m2
2 Ruang pimpinan
1 ruang NAD 49 m2 49 m2
3 Ruang tata usaha 6 orang NAD
0,8 s/d 2 m2/ orang 6 x 2 = 12 m2
4 Ruang konseling 2 orang NAD 10 m2 2 x 10 = 20 m2
5 Ruang Rapat 20 orang NAD 0,8 s/d 2 m2 per orang
20 x 2 m2 = 40 m2
6 Toilet
2 WC pria 4 urinoir 2 wastafel 2 WC wanita 2 wastafel
NMH
1,8 m2 / unit 0,4 m2 / unit 0,54 m2 / unit 1,8 m2 / unit 0,54 m2 / unit
1,8 x 2 = 3,6 m2
0,4 x 4 = 1,6 m2 0,54 x 2 = 1,08 m2
1,8 x 2 = 3,6 m2 0,54 x 2 = 1,08 m2
7 Ruang Istirahat dan pantry
1 ruang NAD 5% dari luas kantor
5% x 357,8 = 17,89 m2
8 Gudang 1 ruang NAD 4% dari luas kantor
4% x 357,8 = 14,3 m2
9 Hall 500 orang AS 300 m2
Sub total 766,63 m2
Total 919,95 m2
Sumber : Hasil Analisis,2020.
47
Tabel 10. Besaran ruang kantin
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1 2 3 4 5 6
1. Hall 60 orang NAD 0,9 m2 100 x 0,9 = 90 m2
2. R. Makan 250 orang NAD 1,2 m2 500 x 1,2 = 600 m2
3. Dapur 30% R. Makan
BPDS 30% x 240 = 72 m2
4. Pantry 25% R. Makan
BAER 25% x 240 = 60 m2
5. Counter 12% R. Makan BAER
12% x 240 = 28,8 m2
6. Gudang 50% Pantry BAER
50% x 60 = 30m2
7. Toilet
5 WC pria 6 urinoir 3 wastafel 10 WC wanita 3 wastafel
NMH
1,8 m2 / unit 0,4 m2 / unit 0,54 m2 / unit 1,8 m2 / unit 0,54 m2 / unit
1,8 x 5 = 9 m2
0,4 x 6 = 2.54m2 0,54 x 3 = 1,62 m2
1,8 x 10 = 18m2 0,54 x 3 = 1,62 m2
Sub total 913,58 m2
Total 1.096,29 m2
Sumber : Hasil Analisis,2020.
Tabel 11. Besaran ruang servis dan parkir
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1 2 3 4 5 6
1. R. pompa As 30 m2
2. R. genzet As 30 m2
3. R. Trafo listrik
As 20 m2
48
1 2 3 4 5 6
4. Tandon air As 30 m2
5. Gudang 2 orang NAD 15 s/d 20 m2 15 m2
6. Parkir
Mobil = 40% x kapasitas pengunjung masjid = 40% x 2000 org = 800 orang Standar 1 mobil, yaitu 4 orang, jadi 800 : 4 = 200 mobil. Motor = 60% x kapasitas pengunjung masjid = 60% x 2000 org = 1200 orang Standar 1 motor, yaitu 2 orang, jadi 1200 : 2 = 600 motor.
NAD
12,5 m2 / unit mobil 2,1 m2 / unit motor
Mobil = 12,5 x 200 = 2500 m2 Motor = 2,1 x 600 = 1260 m2
2500 + 1260 = 3760 m2
Sub total 388.5 m2
Total 466.2 m2
Sumber : Hasil Analisis, 2020.
Tabel 12. Pos keamanan
No. Ruang Kapasitas Sumber Standar Luasan
1 2 3 4 5 6
1. Pos pusat 2 unit 5 m2 per unit
2 x 5 = 10 m2
2. Toilet 1 wc 1 wastafel
1,8 m2 / unit 0,54 m2
1 x 1.8 = 1.8 m2
1 x 0,54 = 0.54 m2
Sub total 12.34 m2
Total 2468 m2
Sumber : Hasil Analisis, 2020.
49
Tabel 13. Total besaran ruang No. Fasilitas Luasan
1. SD 110,73 m2
2. SMP 117,93 m2
3. SMA 492,81 m2
4. Ruang pengelola 919,95 m2
6. Pujasera/kantin 1.096,29 m2
7. Pos keamanan 24.68 m2
8. Servis dan lapangan parkir 4662 m2
Total 74,852.5m2
Sumber : Hasil Analisis, 2020.
Luas tapak perancangan secara keseluruhan adalah ± 2.3 Ha
atau 23,544 m2, sedangkan kebutuhan luas untuk perancangan sekolah
terpadu adalah 74,852.5m2. Maka untuk memenuhi tuntutan perancangan
kemungkinan bagunan akan dibuat lebih dari satu lantai, hal ini ditinjau dari
KDB dan KLB pada lokasi tapak. Perbandingan KDB yang diambil adalah
60%:40%.
e. Pola organisasi ruang
RUANG KELAS
KANTIN
PERPUSTAKAAN
RUANG PENGELOLA
SERVICE & PARKIR
RUANG GURU
LABORATORIUM
LAPANGAN
Gambar 21. Pola organisasi ruang Sumber : Analisis Penulis, 2020.
50
Keterangan :
= jalur pengelola
= jalur pelajar dan pengajar
f. Orientasi bangunan
Arah orientasi bangunan sekolah terpadu adalah mengarah
kebarat laut. Tapak diambil mengarah barat, maka bangunan
sekolah akan diberikan visual fasad dengan dua arah, yaitu dari arah
barat dan selatan.
D. Analisis Tampilan dan Bentuk Bangunan
1. Jenis Massa Bangunan
Terdapat dua alternatif jenis massa bangunan yaitu massa
tunggal dan massa majemuk. Masing-masing memiliki kelebihan
dan kekurangan, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 14. Analisis Jenis Massa Bangunan
Massa Tunggal
Analisis Keuntungan: - Efesiensi lahan. - Kemudahan dalam pengaturan. - Kemudahan dalam pengawasan. - Orientasi kegiatan terpusat. - Baik untuk lahan yang terbatas. Kerugian: - Bersifat monoton.
Massa Majemuk
Analisis Keuntungan: - Tiap aktivitas berdiri sendiri. Kerugian: - Membutuhkan lahan yang luas. - Kegiatan menyebar. - Ruang sirkulasi yang dibutuhkan
semakin luas.
51
Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas, maka pemilihan massa tunggal lebih cocok untuk diterapkan pada perancangan Sekolah Terpadu di kota Makassar karena dapat mengefisiensi lahan dan memudahkan dalam beberapa akses.
Sumber : Hasil Analisis, 2020.
2. Bentuk dan Tampilan Bangunan Konsep yang diterapkan pada bangunan ini adalah eco-tech
terutama pada bagian Sculpting with Light, Energy Matters,
Structural Expression dan Making Connections. Pada bentuk
bangunan diambil dari persegi panjang yang di susun seperti
gambar dibawah:
Gambar 22. Konsep bentuk bangunan Sumber : analisis penulis
D. Analisis Kelengkapan Bangunan
1. Sistem Struktur
Sebagai tuntutan dari tema perancangan sekolah terpadu ini
yaitu eco-tech dimana secara umum diketahui cenderung berwujud dari
alami yang tersedia di sekitar
Maka dari itu, struktur yang dipilih adalah:
a. Struktur atap terbagi menjadi dua yaitu untuk atap miring.
Untuk atap miring menggunakan struktur rangka dengan
52
material baja. Balok baja yang digunakan adalah ukuran 150
x 200 dan ukuran balok 200 x 200. Struktur kolom balok yang
digunakan adalah memusat dengan bentang 7 meter.
b. Karena bangunan berpotensi lebih dari dua lantai maka jenis
pondasi yang digunakan adalah pondasi footplat yang secara
kekuatan cukup untuk memberikan jaminan keamanan.
2. Sistem Penghawaan
Sistem penghawaan yang digunakan pada sekolah terpadu
terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Penghawaan alami
Pada bangunan diberikan bukaan berupa lubang udara atau
jendela yang dapat dibuka tutup, berguna sebagai pergantian
udara kotor dan udara bersih di dalam bangunan. Penghawaan
alami ini diharapkan dapat menghemat penggunan listrik.
b. Penghawaan buatan
Menggunakan mesin pendingin (AC) untuk pendinginan yang
efektif. Sistem ini digunakan pada ruangan-ruangan tertentu
yang membutuhkan penghawaan buatan.
3. Sistem Pencahayaan
Menggunakan sistem pencahayaan alami dan pencahayaan
buatan. Pencahayaan alami diupayakan dengan memberikan
bukaan-bukaan pada tiap sisi bangunan sehingga dapat
53
meminimalisir penggunaan pencahayaan buatan yaitu lampu,
terutama pada ruang kelas.
4. Sistem Sanitasi dan Plumbing
Penyaluran air bersih pada perancangan sekolah terpadu hanya
menggunakan satu tangki untuk disalurkan keseluruh sekolah.
PAM POMPA
UNIT
UNIT
UNIT
Gambar 23. Skema Jalur Air Bersih Sumber : analisis penulis
Untuk sistem pembuangan air kotor dan kotoran disediakan
sumur resapan dan septictank, melalui pipa-pipa yang melewati
shaft.
Gambar 24. Skema Jalur Air Bersih Sumber : analisis penulis
5. Sistem Keamanan
Untuk menjaga keamanan pengguna saat melakukan aktivitas
dalam ruangan perlu diberikan pelayanan keselamatan terhadap
54
bahaya-bahaya yang mungkin timbul seperti kebakaran, bencana
alam dan tindak kriminal.
a. Bahaya kebakaran
Untuk pengamanan kebakaran digunakan alat-alat pendeteksi
dan pemadam kebakaran yang praktis, mudah digunakan dan
mudah dijangkau, yaitu:
1) Smoke detector, mendeteksi asap apabila terjadi kebakaran.
2) Heat detector, mendeteksi panas seperti suhu atau
temperature.
3) Flame detector, mendeteksi lidah api bila terjadi kebakaran.
4) Fire alarm call point atau titik panggil manual, tombol yang
ditekan manual bila terjadi kebakaran.
5) Evakuasi penyelamatan melalui tangga kebakaran dan pintu
darurat.
6) Sprinkler, menyemprotkan air atau bahan pemadam lainnya
seperti gas tertentu.
7) Hydrant box dan hydrant pillar.
8) Pemadam api ringan (APAR), berisi bahan kimia yang dapat
memadamkan api dan dapat dibawa berpindah-pindah
tempat.
b. Bahaya petir
Karena tapak berada di lokasi yang terbuka maka diperlukan
antisipasi terhadap bahaya sambaran petir. Sistem yang digunakan
55
adalah Franklin Rod/konvensional yaitu batang runcing berbahan
copper spit, diletakkan pada bagian tertinggi dari bangunan yang
terhubung dengan tembaga meneuju elektroda dalam tanah.
c. Bahaya tindak kriminal
Menggunakan CCTV (Closed Circuit Television) sebagai alat
pemantau dan membantu kinerja penjaga untuk mengatasi tindakan
kriminal.
6. Sistem Sirkulasi Vertikal
Pada sistem sirkulasi vertikal di bangunan sekolah terpadu ini
dapat berupa tangga untuk menjangkau lantai bagian atas.
E. Analisis Bahan/Material
Penggunaan bahan sebagai material pada perancangan sekolah
terpadu mengacu pada tema yang digunakan yaitu eco-tech. Sebagai
pertimbangan penggunaan material antara lain yaitu dari aspek estetika
dan kesan yang ditimbulkan, kemudahan dalam pemasangan dan
perawatan, cenderung tradisional dan ramah lingkungan sebagai
kesesuaian terhadap tema.
56
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Tapak
1. Sirkulasi
Akses ke tapak melalui jl. Danau Tanjung Bunga sebagai
entrance dan jl. Manunggal 22 sebagai pintu keluar
Gambar 25. Konsep sirkulasi Sumber: Analisis Penulis, 2020
2. Kebisingan dan Polusi Udara
Kebisingan dan polusi udara bersumber dari jalan raya. Untuk
meminimalisir kebisingan dan polusi udara, maka diletakkan
pepohonan disekitar bangunan, dan peletakan bangunan dijauhkan
dari sumber kebisingan.
57
Gambar 26. Konsep kebisingan dan polusi udara Sumber: Analisis Penulis, 2020
3. View
View utama berada disepanjang jalan Metro Tanjung Bunga,
dibagian depan terdapat pagar dan Tulisan sebagai penanda
bangunan.
Gambar 27. Konsep View Sumber: Analisis Penulis, 2020
B. Konsep Program Ruang Ruang terbagi dalam beberapa zona yaitu
1. Zona publik, yaitu taman dan lapangan
58
2. Zona semi publik, yaitu fungsi utama bangunan sekolah pada
lantai 1 sebagai tempat pengelola dan belajar mengajar
3. Zona semi privat, merupakan ruang kelas dan laboratorium yang
dibagi menjadi beberapa bagian perlantai seperti pada lantai 1 dan
2 diperuntukkan untuk siswa SD dan pengelola, lantai 3
merupakan tempat praktikum dan istirahat, lantai 4 di peruntukan
untuk siswa SMP dan lantai 5 untuk siswa SMA.
4. Zona service merupakan ruang ME dan dapur
C. Konsep Tampilan Bentuk Bangunan
Bangunan menghadap ke arah barat dikarenakan jalan utama
berada di barat yaitu jalan Danau Tanjung Bunga. Bentuk bangunan
mengikuti fungsi ruang
Gambar 28. Konsep Bentuk Bangunan
Sumber: Analisis Penulis, 2020
59
D. Konsep Kelengkapan Bangunan
1. Struktur
Struktur atap yang digunakan adlah atap miring menggunakan atap
spandek dan dan atap plat
Pada salah satu atap dipasang solar array menghemat energy dan
salah satu penerapan eco-tech. atap plat sebagai greenroof.
2. Penghawaan
Penghawaan alami
Bangunan diberikan bukaan berupa lubang udara atau jendela yang
dapat dibuka tutup
Penghawaan buatan
Bangunan diberikan AC untuk ruang yang berada dibagian utara
bangunan
3. Pencahayaan
Sistem pencahayaan pada bangunan ini menggunakan solar array
Untuk menghemat energy
4. Keamanan
Menggunakan CCTV (Closed Circuit Television) sebagai alat
pemantau dan membantu kinerja penjaga untuk mengatasi tindakan
criminal. Penempatan alat alat bahaya kebakran ditempat yang
mudah dijangkau.
5. Sirkulasi
60
System sirkulasi untuk mencapai lantai atas menggunakan tangga
didalam bagunan terdapat 2 tangga dan diluar bangunan terdapat 1
tangga
6. Material
Untuk bagian fasade bangunan menggunakan warna putih untuk
menandakan kesan polos dan murni, kuning sebagai memberi
kehangatan dai inpirasi dan abu-abu memberikan kesan serius dan
damai.
61
BAB V
KESIMPULAN
Pada akhir pembahasan penelitian ini, setelah melalui beberapa
tahapan penelitian diatas, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Merancang sekolah terpadu yang sesuai standar nasional
pendidikan yang berada di lokasi yang jauh dari pusat keramaian
(pertokoan, perkantoran, dan perindustrian) dan mudah dicapai
3. Rancangan sekolah terpadu di kota Makassar menggunakan
pendekatan konsep Eco-tech dimana lebih menekankan prinsip
Sculpting with Light yaitu pada bagian pencahayaan, Energy
Matters yaitu pengehamat energi, civil symbol dan urban responses
yaitu respon bangunan terhadap tapak.
62
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Widi. 2012. Tehnik Membangun Bangunan Agar Adem. https://economy.okezone.com/read/2012/12/05/471/727536/tehnik-
membangun-bangunan-agar-tampak-adem 18 September 2019. Pkl 20.16
Anonim. Kota Makassar
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Makassar. 12 Oktober 2019. Pkl 11.40 Anonim. Pendidikan Di Indonesia wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Indonesia 09 September 2019. Pkl
15.21 Anonim. Sekolah
wikipedia.org/wiki/Sekolah 22 Agustus 2019, pkl. 13.09 Anonim. Makalah Aluminium
https://es.scribd.com/document/327236530/Makalah-Aluminium. 27 September 2019
Anonim. Surat Al-Hujurat
https://tafsirweb.com/9773-surat-al-hujurat-ayat-3.html 15 September 2019, pkl. 17.30
Anonim. Surat Al- Imran https://tafsirweb.com/1235-surat-ali-imran-ayat-103 17 September 2019,
pkl. 22.09 Anonim. Surat Al-Maidah
https://tafsirq.com/5-al-maidah/ayat-105 17 September 2019, pkl. 23.43 Badan Standar Nasional Pendidikan. 2019. Standar Sarana Dan Prasarana
1 hlmn. bsnp-indonesia.org/standar-sarana-dan-prasarana/ 16 September 2019. Pkl 14.29
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi
Selatan. 2018. Kota Makassar https://sulselprov.go.id/pages/info_lain/22 10 Oktober 2019, pkl. 19.12
Holil, A. 2009. Mengembangkan Sekolah Terpadu. 1 hlmn Anwarholil.blogspot.com/2009/02/mengembangkan-terpadu.html 22
agustus 2019, pkl 13.15
63
https://www.lafargeholcim-foundation.org/media/news/projects/better-buildings-in-design-and-practice-swiss-federal-councilor. 19 September 2019. Pkl 11.45
Matlubah, L. 2015. Perancangan kampus Fakultas Ilmu Kesehatan UIN
Maliki Malang: Tema eco-tech architecture. 39-47 Maria, Margareta. 2016. LTP Observatorium Astronomi Di Kabupaten Batang.
Tema Desain: Asitektur Eco-Technology. 165-166 Marras, Amerigo, 1999, Eco-tec: Architecture of the in Between, Princeton
Architectural Press, New York Neufer Ernst. 1980. Architects’ Data The Handbook of Building Types.
Granada Publishing. Inggris. Niomba, Junitra & Makainas, Indrajaya.(2013). Politeknik Kesehatan Di Beo
Kab. Talaud (Eco Tech Architecture) media.neliti.com/media/publications/58821-ID-politeknik-kesehatan-di-beo-kab-talaud-e.pdf 05 Agustus 2019. Pkl 18.23
Nurjanah, L. 2016. Kondisi Pendidikan di Indonesia, 1 hlmn
kompasiana.com/lisna98/57b70684c5afbd551b434b0c/kondisi-pendidikan-di-indonesia. 22 Agustus 2019, pkl. 13.09
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum Sayekti, Aditya Endra. 2019. Sport Center Di Malang.
http://www.academia.edu/7692598/BAB_I_Sport_Center. 19 September 2019. Pkl 19.29
Slessor Chaterine. 1997. Eco-Tech. Norton Company. New York.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
IDE
GA
GA
SA
N
SEKOLAH TERPADU/DISTRICT SCHOOL
ECO-TECH ARCHITECTURE
APLIKATIFCIVIL SYMBOL
Public Space
APLIKATIFSCULPTING WITH LIGHT
Shading
APLIKATIFMAKING CONNECTION
Pedestrian & Selasar
APLIKATIFENERGY MATTERS
Solar Array & Cross Ventilation
APLIKATIFURBAN RESPONSES
GREEN ROOF
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
SK
EM
A P
EM
IKIR
AN
Pendidikan Indonesia masih saja memprihatinkan atau kurang perhatian dari pihak pemerintah. Terutama mengenai fasilitas pendidikan di daerah-daerah yang kurang terlihat, baik sarana ataupun prasarana pendidikan. Berdasarkan data yang dihimpun dari laman website Kemendikbud, total ruangkelas yang mengalami rusak berat di SD, SMP, SMA, dan SMK pada tahun 2018 sebanyak 251.316.
LATAR BELAKANG
- Bagaimana merancang Sekolah Terpadu Di Kota Makassar yang dapat menunjang kegiatan belajar dan mengajar?- Bagaimana rancangan Sekolah Terpadu dengan pendekatan Eco-tech?
RUMUSAN MASALAH
- Menghasilkan rancangan Sekolah Terpadu Di Kota Makassar yang dapat menujang kegiatan belajar dan mengajar- Menghasilkan rancangan Sekolah Terpadu dengan menerapkan tema Eco-tech architecture terutama pada bagian Sculpting with Light, Energy Matters, Structural Expression dan Making Connections.
TUJUAN
DESKRIPSI BANGUNAN
Sekolah terpadu adalah sekolah-sekolah yang diselenggarakan berada dalam satu kompleks dan dikelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum, pembelajaran, guru, sarana dan prasarana, managemen, dan evaluasi, sehingga menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas.
KONSEP PERANCANGAN
E c o - Te c h A r c h i t e c t u r e a d a l a h s e b u a h m e t o d e p e r a n c a n g a n yang mengaitkan dan menyelaraskan l i n g k u n g a n d a n b e r l a n d a s k a n kepedul ian tentang konservas i lingkungan global dengan penekanan pada efisiensi energy,pemakaian lahan dan pengolahan sampah efektif dalam tatanan Arsitektur.
Prinsip eco-tech yang berkembang saat ini merupakan suatu gabungan dari dua prinsip dalam merancang bentuk a r s i t e k t u r , y a i t u s u s t a i n a b l e ( p e m b a n g u n a n b e r k e l a n j u t a n ) dan high technology.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
AN
AL
ISIS
LO
KA
SI
Jl. Danau Tanjung Bunga
Jl. Manunggal 22
Jl. M
etr
o T
anju
ng B
unga
U
BATAS BAGIAN SELATANMESJID CHENG HO
BATAS BAGIAN BARATMESJID CHENG HO
Jl. Danau Tanjung B
unga
Jl. Manunggal 22
luas jalan 6.4 meter
luas jalan 6 meter
SITE
BATAS BAGIAN TIMURLAHAN KOSONG
BATAS TERITORIAL
Lokasi : Berada di Pertigaan Jl. Danau Tanjung Bunga dan Jl. Manunggal 22 Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi SelatanLuas : 23,544 m2 / 2.3 haTopografi : kontur tanah rataLebar Jalan : Jl. Danau Tanjung Bunga, 6.4 meter Jl. Manunggal 22, 6 meter
KDB ( Koefisien Dasar Bangunan )KDB : 50% Terbangun : 50% x 23,544 m2 : 11,772 m2KLB : 5 X 23,544 m2 : 117,720m2 : 11,772 m2 : 10.000 m2
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
AN
AL
ISIS
TA
PA
K
VIEW BARAT
VIEW TIMUR
VIEW SELATAN
OUTPUTINPUTANALISIS VIEW / PEMANDANGAN, ORIENTASI BANGUNAN & SIRKULASI
Lokasi tapak berada tepat disebelah utara Masjid Cheng Ho. pada bagian timur, barat dan utara tapakadalah lahan kosong.
Akses utama menuju tapak adalah dari Jl. Danau Tanjung Bunga yang beradatepat di sebelah barat tapak, dan Jl. Manunggal 22 di sebelah selatan tapak
ANALISIS VEGETASI & KEBISINGAN
Sumber kebisingan utama berasal dari jalanDanau Tanjung Bunga dan Jl. Manunggal 22
ANALISIS MATAHARI DAN ANGIN
Pagi Hari Siang Hari Sore Hari
Pada pagi hari cahaya matahari berada di sisi t imur dan selatan tapak. Di timur tapak akan mendapatkan cahaya langsung dari matahari selama pagi berlansung
Pada siang hari seluruh bangunan akan terkena panas matahari.
Pada so re ha r i cahaya matahari sangat panas berada pada sisi barat tapak.
Diperlukan vegetasi untuk mereduksi panas matahari, agar tidak masukkedalam bangunan salah satunya dengan penggunaan roof garden dan vertical blind pada bukaan.
Pada daerah ini angin berhembus palingkencang dari selatan ke barat
Pada bagian timur bangunan akan dipasang tanaman merambat agar menghalau terik matahati masuk langsung kebangunan
Untuk menghalau kebisingan,dilakukan penambahan vegetasidisekitar bangunan
Penggunaan bahan kedap suara diruang-ruangtertentu
Dikarenakan akses jalan utama menuju tapak adalah Jl. Danau Tanjung Bunga, maka penempatan jalur masuk di jalan tersebut, dan jalur keluar bearda di jalan Manunggal 22.
FasadPenempatan fasade bangunan berada dibagian barat bangunanyang merupakan jalur masuk ketapak
U
U
U
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
OR
GA
NIS
AS
I &
TA
TA
RU
AN
G
Pengelola & Pengajar
Datang:- berjalan- parkir kendaraan
Enterance
Pulang:- berjalan kaki- naik kendaraan
BelajarBerdiskusiOlahragaBerorganisasi
Datang:- berjalan- parkir kedaraan
Entrance
Pulang:- berjalan kaki- naik kendaraan
Kegiatan dalam bangunan:- Melakukan aktivitas sesuai bidang masing-masing
Pelajar
SKEMA AKTIVITAS PENGGGUNA ORGANISASI RUANG
Bentuk organisasi ruang yang digunakan yaitu bentuk organisasi linear yang besifat fleksibel dan dapatmenanggapi terhadap bermacam kondisi dan bentuk tapak.
Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah.
Organisasi linier biasanya terdiri dan ruang-ruang yang berulang, serupa dalam ukuran, bentuk, dan fungsi.
Penerapan bentuk linear di terapkan pada lantai 2-4 untuk bagian ruang kelas.
Organisasi Cluster Organisasi dalam bentuk kelompok atau “cluster” mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali organisasi ini terdiri dart ruang-ruang yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan orientasi.
Ruang-ruang cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik tempat masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang melaluinya.
Cluster diterapkan pada bagian bangunan lantai dasar untuk ruangan guru, tata usaha dan sebagainya.
JENIS RUANG
PARKIRAN
AULA
RUANG KELAS
RUANG GURU
RUANG RAPAT
RUANG TATA USAHA
RUANG KURIKULUM
RUANG KONSELING
PERPUSTAKAAN
LAPANGAN OLAHRAGA
LABORATORIUM
RUANG ORGANISASI
KANTIN
PANTRY
UKS
RUANG PIMPINAN
RUANG TUNGGU
TOILET
MUSHOLLAH
POS SATPAM
HUBUNGAN RUANG
DEKAT
SEDANG
JAUH
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
OR
GA
NIS
AS
I &
TA
TA
RU
AN
G MARTIKULASI
RUANG KELAS
RUANG TATA USAHAENTRANCE
POST KEAMANAN
AREA PARKIR
MUSHOLLAH TOILET
RUANG GURU
RUANG RAPAT
KANTIN
RUANG KONSELING
AULA
PANTRY
RUANG TUNNGU
GUDANG
PERPUSTAKAAN LABORATORIUM
UKSRUANG PIMPINAN
AREA PENGELOLA
AREA PENGUNJUNG
AREA SISWA
BERHUBUNGAN TIDAK LANGSUNG
BERHUBUNGAN LANGSUNG
KETERANGAN
Menciptakan teritori antar pengguna berdasarkan tingkat kebutuhan privasi dan memberikan privasipengguna sekolah dengan meletakkan area pengunjung jauh dari area pengelola dan siswa
DIAGRAM & PENZONINGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
KE
BU
TU
HA
N R
UA
NG
PENGGUNA AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG SIFAT
GURU
MEMERIKSA NILAIMENGERJAKAN LAPORANMETABOLISMEMENERIMA TAMURAPATMAKAN MINUMMEMARKIR KENDARAANIBADAH
RUANG GURURUANG KURIKULUMRUANG RAPAT TOILETRUANG KONSELINGPANTRYPARKIRANMUSHOLLAH
SEMI PUBLIKSEMI PUBLIKPRIVATSERVICESEMI PUBLIKSERVICEPUBLIKSEMI PUBLIK
SISWA
BELAJAR PRAKTIKUMBERMAINBERDISKUSIOLAHRAGAMENYIMPAN BARANGMETABOLISMEBEROBATMAKAN & MINUMIBADAHBERORGANISASI
RUANG KELASPERPUSTAKAANHALLLABORATURIUM-IPA-BIOLOGI-FISIKA -KIMIA-KOMPUTER-BAHASA-SENI BUDAYALAPANGAN OLAHRAGA-SEPAK BOLA-BASKETUKSTOILETKANTINMUSHOLLAHRUANG ORGANISASI
SEMI PUBLIKSEMI PUBLIKSEMI PUBLIKPRIVATPRIVATPRIVATPRIVATPRIVATPRIVATPRIVATPUBLIKPUBLIKPUBLIKSERVICESERVICESEMI PUBLIKSEMI PUBLIKPRIVAT
PENGELOLA
MEMARKIR KENDARAANPENGELOLA DATAMENERIMA TAMUISTIRAHATMAKAN MINUMRAPATBERIBADAHMETABOLISMEMENJAGA KEAMANAN
PARKIRANRUANG TATA USAHARUANG PIMPINANPANTRYRUANG RAPATMUSHOLLAHTOILETPOS SATPAM
PUBLIKSERVICEPRIVATSERVICEPRIVATSEMI PUBLIKSERVICESERVICE
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
BE
SA
RA
N R
UA
NG
SEKOLAH DASAR/SD
RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS
RUANG GURU 14 ORANG NAD 0,8 S/D 2 M2/ORANG
15 X 2 = 28 M2
RUANG KELAS
20 ORANG PP 2M2/MURID 20 X 2 = 40 M2
TOILET 2 TOILET PRIA2 TOILET WANITA 2 WASTAFEL
NMH 1,8 M2/UNIT1,8 M2/UNIT0,54 M2/UNIT
1,8 X 2 = 3,6 M21,8 X 2 = 3,6 M20,54 X 2 = 1,08 M2
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
RUANG GURU 30 ORANG NAD 0,8 S/D 2 M2/ ORANG
20 X 2 = 60 M2
RUANG KELAS
20 ORANG PP 2 M2/MURID
20 X 2 = 40 M2
TOILET 2 TOILET PRIA2 TOILET WANITA2 WASTAFEL
NMH 1,8 M2/UNIT1,8 M2/UNIT0,54 M2/UNIT
1,8 X 2 = 3,6 M21,8 X 2 = 3,6 M20,54 X 2 = 1,08 M2-
SEKOLAH MENENGAH ATAS
RUANG GURU 45 ORANG NAD 0,8 S/D 2 M2/ORANG
45 X 2 = 90 M2
RUANG KELAS
20 ORANG PP 2M2/MURID 20 X 2 = 40 M2
TOILET 2 TOILET PRIA2 TOILET WANITA2 WATAFEL
NMH 1,8 M2/UNIT1,8 M2/UNIT0,54 M2/UNIT
1,8 X 2 = 3,6 M21,8 X 2 = 3,6 M20,54 X 4 = 1,08 M2
LABORATORIUM
RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS
LAB. BIOLOGI 20 ORANG PP 2,4 M2/ORANG 32 X 2,4 = 40 M2
LAB. FISIKA 20 ORANG PP 2,4 M2/ORANG 32 X 2,4 = 40 M2
LAB. KIMIA 20 ORANG PP 2,4 M2/ORANG 32 X 2,4 = 40 M2
LAB. BAHASA 20 ORANG PP 2,4 M2/ORANG 32 X 2,4 = 40 M2
LAB. KOMPUTER 20 ORANG PP 2,4 M2/ORANG 32 X 2,4 = 40M2
LAB. SENI BUDAYA
20 ORANG PP 2,4 M2/ORANG 32 X 2,4 = 40 M2
RUANG PENGELOLA
RUANG TATA USAHA
6 ORANG NAD 0,8 S/D 2 M2/ORANG
6 X 2 = 12 M2
RUANG KONSELING
2 ORANG NAD 10 M2 2 X 10 = 20 M2
RUANG RAPATPENGELOLA
20 ORANG NAD 0,8 S/D 2 M2/ORANG
20 X 2 = 40 M2
RUANG ISTIRAHAT DAN PANTRY
1 RUANG NAD 5% DARI LUAS KANTOR
5% X 357,8 = 17,89 M2
GUDANG 1RUANG NAD 4% DARI LUAS KANTOR
4% X 357,8 =14,3M
PERPUSTAKAAN 1000 ORANG NAD 2,48 M2/ORANG 1000 X2,48 = 2480 M2
HALL 500 ORANG AS 300 M2
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
RUANG KANTIN
RUANG KAPASITAS SUMBER STANDAR LUAS
COUNTER 12% DARI RUANG MAKAN BAER 12% X 240 = 28,8 M2
GUDANG 50% PANTRY BAER 50% X 60 = 30M2
TOILET 5 WC PRIA6 URINOIR10 WC WANITA3 WASTAFEL
NMH 1,8 M2/UNIT0,4 M2/UNIT0,54 M2/UNIT1,8 M2/UNIT0,54 M2/UNIT
1,8 X 5 = 9 M20,4 X 6 = 2,54 M20,54 X 3 = 1,62 M21,8 X 10 = 18 M20,54 X 3 = 1,62 M2
BE
SA
RA
N R
UA
NG
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
UT
ILIT
AS
PLUMBING DAN SANITASI
Penyaluran air bersih pada perancangan sekolah terpadu hanyamenggunakan satu tangki untuk disalurkan keseluruh sekolah
UNIT
POMPAPAM UNIT
UNIT
Untuk sistem pembuangan air kotor dan kotoran disediakan sumur resapan dan septic tank, melalui pipa-pipa yang melewati shaf
SHAFTPLUMBING
SEPTIC TANK
STP
UNIT
UNIT
UNIT
PENCEGAHAN KEBAKARAN
Sprinkler menyemprotkan air atau bahan pemadam lainnya
seperti gas tertentu.
Heat detector mendeteksi panas seperti suhu atau temperature.
Fire alarm call point atau titik panggil manual
tombol yang ditekan manual bila terjadi kebakaran.
Hydrant box dan hydrant pillar
Smoke detectormendeteksi asap apabila
terjadi kebakaran.
Smoke detectormendeteksi asap apabila terjadi kebakaran.
PENGUDARAAN/PENGHAWAAN
Sistem penghawaan yang digunakan pada sekolah terpadu terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
Penghawaan buatan
Menggunakan mesin pendingin (AC) untuk pendinginan yang efektif. Sistem ini digunakan pada ruangan-ruangan tertentu yang membutuhkan penghawaan buatan.
Penghawaan alami
Pada bangunan diberikan bukaan berupa lubang udara atau jendela yang dapat dibuka tutup, berguna sebagai pergantian udara kotor dan udara bersih di dalam bangunan. Penghawaan alami ini iharapkan dapat menghemat penggunan listrik.
PENERANGAN/PENCAHAYAAN
Perancangan penerangan/pencahayaan menggunakan sumber alami dan telah diatur berdasarkan SNI 03-2396-2001. Pencahayaan alami menggunakan jendela
Penerangan/pencahayaan juga menggunakan sumber buatan seperti lampu.
PENANGKAL PETIR
SECURITY SYSTEM
CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi atau monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan.
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
ST
RU
KT
UR
& M
AT
ER
IAL
UPPER STRUCTUREStruktur atap menggunakan atap miring dan greenroof
MIDDLE STRUCTUREKolom menggunakan struktur beton yang dikomposit dengan baja
SUB STRUCTUREPondasi foot plat
STRUKTUR MATERIAL
kaca
bahan kedap suara
Atap spandek
Solar Array
Kayu
Parket kayu
keramik
Bentuk dasar bangunan persegi panjang diubah mengikuti fungsi ruang sehingga dibagi menjadi beberapa lantai sesuai dengan fungsi ruang
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
BE
NT
UK
BA
NG
UN
AN
AN
Urban Responses, sistem parkir basement sebagai upaya penghematan area hijau dan sebagai penguat struktur bangunan
Civil Symbol, sebagai komponen yang palingberpengaruh pada rancangan, memberikan areapublik yang dapat digunakan sebagai kegiatan bersama diluar bangunan
Solar Array, sebagai penghantar energi panas matahari yang disimpan pada baterai dan dijadikan sebagai sumber energi
Cross Ventilation, sebagai komponen yang berpengaruh pada rancangan, membantu menjagakualitas udara bangunan
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
PE
NE
RA
PA
N A
RS
ITE
KT
UR
EC
O-T
EC
H
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PEMBIMBING 2
Rohana, ST.,MTDr. Ir. Aris Sakkar
Dollah, M.Si
PEMBIMBING 1MAHASISWA
NUR DARIA RAHMI
105 83 00051 15
AXONOMETRI DAN STRUKTUR
PantaiAkkarena
Mall GTCMasjid
Cheng Hoo
Sekolah AlamBosowa
Colonial HotelMakassar
Taman MacciniSombala
Kanal Jongaya
DanauTanjung Bunga
Jl. Metro T
anjung Bunga
Jl. M
etro
Tan
jung
Bunga
Jl. Danau Tj. Bunga U
tara
Jl. Danau Tj. Bunga Selatan
Jl. G
unun
g Ker
inci
Permukiman
Permukiman
Permukiman
Permukiman
Permukiman
Lahankosong
Lahankosong Lahan
kosong
Lahankosong
Lahankosong
Permukiman
SITE2.3 ha
8 meter
8.4 meter
SKALA: 1:8000SITUASI
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
SITUASI1:8000
IN
U
A : SEKOLAHB : LAPANGANC : LAPANGAN BASKET
F : PARKIR MOTOR
D : LAPANGAN FUTSALE : PARKIR MOBIL
KETERANGAN
OUT
E
FF
B
G
H
H
H : POS KEAMANANG : DROP OFF
BLOCK PLANSKALA: 1:500
C
D
VOID
ROOFTOP GARDEN
LAB BUDIDAYATANAMAN OUTDOOR
Ñ8.00
Ñ8.00
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
BLOCKPLAN1:500
IN
U
A : SEKOLAHB : LAPANGANC : LAPANGAN BASKET
F : PARKIR MOTOR
D : LAPANGAN FUTSALE : PARKIR MOBIL
KETERANGAN
OUT
TOILET
A
E
FF
B
C
D
H
G
H
H : POS KEAMANANG : DROP OFF
SITE PLANSKALA: 1:500
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
SITEPLAN1:500
DETAIL TANAMAN GANTUNG
LOBBY
TATA USAHA
PANTRY
DAPUR
PERPUSTAKAANUMUM
RUANG GURU
KANTIN
DENAH GROUND FLOORSKALA: 1:300
A B C D E F G H I J K
C
D
D
AA
B
B
C
TOILET
RUANG KELAS SD
RUANG KELAS SD
RUANG KELAS SD
RUANG KESISWAAN
700 700 700 700 700 700 700 700 523 877
700 700 700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
Ñ1.00
TOILETÑ0.95 Ñ0.95
700
700
700
700
700
700
7000
4200
A
B
C
D
E
F
G
A B C D E F G H I J K L M
ME
GUDANG
RUANG KELAS SDÑ1.00
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
DENAH LANTAI 2SKALA: 1:300
RUANG MUSIK
RUANG KELAS SD
PANTRY
RUANG GURU
TOILET
RUANG ART & CRAFT
RUANG KELAS SD
RUANG KELAS SD
LABORATORIUMKOMPUTER
RUANG UKS
LABORATORIUMSAINS
RUANG PIMPINAN
PERPUSTAKAANSD
LOKER
C
D
D
AA
B
B
C
700 700 700 700 700 700 700 700 523 877
700 700 700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ4.00
Ñ3.95
TOILETÑ3.95
A B C D E F G H I J K
700
700
700
700
700
700
7000
4200
A
B
C
D
E
F
G
A B C D E F G H I J K L M
RUANGRAPAT
TOILETÑ3.95
Ñ4.00
VOID
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
DENAH1:300
52
ROOFTOP GARDEN
SKALA: 1:300DENAH LANTAI 3
RUANG MUSIK
TOILET
RUANG SENI RUPA
RUANG AUDIO VISUAL
LABORATORIUMKOMPUTER
LABORATORIUMBIOLOGI
DAPUR
KANTIN
LAB BUDIDAYATANAMAN OUTDOOR
RUANG BUDIDAYATANAMAN
LABORATORIUM BAHASA
LABORATORIUM KIMIA
LABORATORIUM FISIKA
LOKER
C
D
D
AA
B
B
C
700 700 700 700 700 700 700 700 523 877
700 700 700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ8.00
Ñ7.95
TOILETÑ7.95
A B C D E F G H I J K
700
700
700
700
700
700
7000
4200
A
B
C
D
E
F
G
A B C D E F G H I J K
MUSHOLLAHÑ8.00
VOID
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
DENAH1:300
53
SKALA: 1:300DENAH LANTAI 4
A
B
C
D
E
F
TOILET
LABORATORIUMTATA BOGA
RUANG AUDIO VISUAL
RUANG TARIAULA
RUANG KELAS SMP
RUANG KELAS SMP
RUANG KELAS SMP
LOKER
RUANG KELAS SMP RUANG KELAS SMP
RUANG KELAS SMP
C
D
D
AA
B
B
C
700 700 700 700 700 700 523 877
700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ12.00
Ñ11.95
TOILETÑ11.95
A B C D E F G H I
700
700
700
700
700
700
5600
4200
G
A B C D E F G H I J K
VOID
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
DENAH1:300
54
SKALA: 1:300DENAH LANTAI 5
TOILET
LABORATORIUMTATA BOGA
RUANG AUDIO VISUAL
RUANG TARI
RUANG TEATER
RUANG KELAS SMA
RUANG KELAS SMA
RUANG KELAS SMA
LOKER
RUANG KELAS SMA RUANG KELAS SMA
RUANG KELAS SMA
C
D
D
AA
B
B
C
700 700 700 700 700 700 523 877
700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ16.00
Ñ15.95
TOILETÑ15.95
A B C D E F G H I
700
700
700
700
700
700
5600
4200
A
B
C
D
E
F
G
A B C D E F G H I J K
RUANGORGANISASI
Ñ16.00
VOID
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
DENAH1:300
55
TAMPAKDEPANSKALA:1:200
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
TAMPAK1 :200
1 4
TAMPAK BELAKANGSKALA: 1:200
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
TAMPAK1 :200
2 4
TAMPAK SAMPING KANANSKALA: 1:200
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
TAMPAK1 :200
3 4
TAMPAK SAMPING KIRISKALA: 1:200
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
TAMPAK1 :200
4 4
Ñ0.00
Ñ4.00
Ñ8.00
Ñ12.00
Ñ16.00
Ñ20.00
Ñ21.50
-1.00-2.00
ATAP SPANDEK
POTONGAN A-ASKALA: 1:200
700 700 700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
SOLAR ARRAY
ROOF GARDEN
Ñ1.00
Ñ0.95
Ñ3.95
Ñ7.95
Ñ11.95
Ñ15.95
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
POTONGAN1 :200
1 4
POTONGAN B-BSKALA: 1:200
Ñ0.00
Ñ4.00
Ñ8.00
Ñ12.00
Ñ16.00
Ñ20.00
Ñ21.50
-1.00-2.00
ATAP SPANDEK
700700650100650700700650100650700
SOLAR ARRAY
ROOF GARDEN
Ñ1.00
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
POTONGAN1 :200
2 4
700 700 700
POTONGAN C-CSKALA: 1:200
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
Ñ0.00
Ñ4.00
Ñ8.00
Ñ12.00
Ñ16.00
Ñ20.00
-1.00-2.00
ROOF GARDEN
Ñ1.00
Ñ21.50
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
POTONGAN1 :200
3 4
POTONGAN D-DSKALA: 1:200
700700700
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
PLAFOND GYPSUM
Ñ0.00
Ñ4.00
Ñ8.00
Ñ12.00
Ñ16.00
Ñ20.00
-1.00-2.00
ROOF GARDEN
Ñ1.00
Ñ21.50
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
POTONGAN1 :200
3 4
DENAH RENCANA PONDASI FOOT PLATSKALA: 1:300
DETAIL PONDASI FOOT PLATSKALA: 1:20
700 700 700 700 700 700 700 700 523 877
700 700 700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
700
700
700
700
700
700
A B C D E F G H I J K
A
B
C
D
E
F
G
A B C D E F G H I J K L M
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
RENCANA & DETAIL
RENCANA KOLOM DAN BALOK LT.2SKALA: 1:300
BL.1
BL.2
K1
KP
BALOK INDUK 40/50
BALOK ANAK 30/40
KOLOM UTAMA 50/50
KOLOM PRAKTIS 15/15
KETERANGAN
K1 K1 K1 K1 K1
K1 K1 K1 K1 K1
K1 K1 K1 K1 K1 K1 K1
K1 K1
K1
K1
K1 K1
K1
K1 K1 K1 K1 K1
K1 K1
K1 K1
K1 K1K1 K1
K1
K1 K1
K1 K1
K1
K1 K1
K1 K1
K1 K1 K1
K1K1
K1 K1
K1K1K1K1K1K1
K1 K1 K1K1 K1 K1
K1 K1 K1
K1 K1 K1
K1 K1
K1
KP
KP
KP KP
KP
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1
BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1
BL.1BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1
BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1 BL.1
BL.2
BL.2BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2 BL.2 BL.2 BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
700 700 700 700 700 700 700 700 523 877
700 700 700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
A B C D E F G H I J K
A
B
C
D
E
F
G
A B C D E F G H I J K L M
VOID
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
RENCANA1:500
2 3
BL.1
BL.2
K1
KP
BALOK INDUK 25/35
BALOK ANAK 15/25
KOLOM UTAMA 35/35
KOLOM PRAKTIS 15/15
KETERANGAN
K2 KOLOM UTAMA 50/50
RENCANA KOLOM DAN BALOK LT.3-5SKALA: 1:300
K1 K1 K1
K1 K1 K1
K1 K1 K1 K1 K1
K1
K1 K1
K1
K1 K1 K1 K1
K1 K1
K1 K1
K1K1 K1
K1
K1 K1
K1 K1
K1
K1 K1
K1 K1
K1 K1 K1
K1K1
K1 K1
K1K1K1K1K1K1
K1 K1 K1K1 K1 K1
K1 K1 K1
K1 K1 K1
K1 K1
K1
KP
KP
BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1
BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1
BL.1BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1 BL.1
BL.1 BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1
BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1 BL.1 BL.1BL.1BL.1
BL.1 BL.1
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2 BL.2 BL.2 BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
BL.2
700 700 700 700 700 700 523 877
700 650 100 650 700 700 650 100 650 700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
700
A B C D E F G H I
A
B
C
D
E
F
G
A B C D E F G H I J
VOID
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
RENCANA1:500
3 3
RENCANA ATAPSKALA: 1:300
Ñ8.00
VOID
Ñ21.50
Ñ21.50
ROOFTOP GARDEN
LAB BUDIDAYATANAMAN OUTDOOR
Ñ8.00
Ñ8.00
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR
RENCANA ATAP1 :300
RUANG KELASRUANGLABORATORIUM
RUANGPERPUSTAKAAN
RUANG GURU
NOMOR GAMBARSKALADOSEN PEMBIMBING 1 NAMA GAMBARMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Dr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si ROHANA ST.,MT.
DOSEN PEMBIMBING 2
3D EXTERIOR
NO GBRDOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR/SKALAMAHASISWA CATATANJUDUL
NUR DARIA RAHMI105 83 000 51 15
SEKOLAH TERPADU DENGAN PENDEKATANECO-TECH DI KOTA MAKASSAR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARDr. Ir ARIS SAKKAR DOLLAH, M.Si
ROHANA ST.,MT.
JML GBR