konsep ta echo-tech

Upload: arief-bachrul

Post on 25-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    1/21

    PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR

    JUDUL

    EICHO-TECH SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BIOGAS BERBAHAN BAKU ECENG

    GONDOK DENGAN MENGGUNAKAN TENAGA SOLAR CELL

    Diusulkan oleh :

    Nama : Rizky Pratama

    NRP : 1103131013

    Kelas : 3 D3 Teknik Elektronika A

    POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

    SURABAYA

    2015

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    2/21

    A. JUDUL

    Eicho-Tech sebagai energy alternatif biogas berbahan baku eceng gondok dengan

    menggunakan tenaga solar cell.

    B. LATAR BELAKANG

    Bahan bakar LPG merupakan kebutuhan fundamental di masyarakat. LPG berperan

    penting dalam kelangsungan hidup masyarakat sebagai bahan bakar untuk memasak. Namun,

    kini keberadaan LPG semakin langka. Penyebabnya adalah tingkat pertumbuhan penduduk

    Indonesia yang semakin tinggi sehingga konsumsi akan bahan bakar LPG semakin banyak.

    Kelangkaan tersebut membuat harga LPG semakin mahal. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber

    energi alternatif baru yang dapat diperbaharui (renewable), murah dan efisien. Misalnya dengan

    menggunakan biogas.Eceng gondok (EG) atau Eichhornia crassipes adalah gulma (penggangu) bagi perairan,

    biasanya pada waduk. Eceng gondok sangat cepat berkembang di lahan yang perairannya

    terkena limbah karena EG dapat mengikat logam berat dalam air, seperti besi, seng, tembaga,

    dan raksa. Perkembangan EG mencapai 1,9% per hari dengan tinggi antara 0.3-0.5 m. Bila

    dibiarkan maka waduk atau perairan yang menjadi daerah tumbuhnya akan menjadi dangkal

    karena sedimentasi. Keadaan inilah yang membuat eceng gondok dimusuhi oleh pengelola

    perairan. Namun, ternyata eceng gondok juga memiliki banyak manfaat. Salah satu

    manfaatannya yakni sebagai biogas.

    Biogas dari eceng gondok merupakan energi alternatif pengganti LPG. Penggunaan

    biogas dari eceng gondok dinilai lebih efektif dan efisien karena bahan baku melimpah, murah

    dan ramah lingkungan. Namun, untuk bisa memaksimalkan produksi biogas dari eceng gondok,

    maka perlu dilakukan pengolahan eceng gondok dengan teknik dan perlakuan yang tepat. Hal

    ini bertujuan untuk menjaga efisiensi produksi .Oleh karena itu, kami menciptakan alat yang

    mengonversi eceng gondok menjadi biogas dengan sistem kontrol yang terintegrasi. Alat ini

    memiliki beberapa bagian utama seperti Mesin penggiling untuk menghancurkan eceng

    gondok, pengatur suhu, sensor PH, dan regulator. Selain itu, kami tambahkan juga solar cell

    sebagai energy utama kami selama proses penghasilan biogas sehingga dapat menghemat

    pengeluaran masyarakat pengguna Eicho-Tech. Dari keseluruhan sistem tersebut kami rancang

    secara otomatis sehingga diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam proses

    pengoperasian alat ini.

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    3/21

    C. PERUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan sub bab yang akan dibahas, masalah yang diangkat disini meliputi:

    1.

    Bagaimana proses produksi biogas secara konvensional?

    2. Bagaimana cara membuat biogas agar lebih efisien?

    3. Bagaimana proses produksi biogas dari eceng gondok yang efisien?

    D. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK AKHIR

    Tujuan utama dari proyek akhir ini adalah untuk :

    1.

    Mengetahui proses pembuatan biogas secara konvensional.

    2. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi efesiensi biogas.

    3. Membuat alat penghasil biogas berbahan eceng gondok yang efisien guna memenuhi

    kebutuhan gas yang murah bagi masyarakat.

    Manfaat dari proyek akhir ini yaitu:

    1.

    Membantu menyelesaikan masalah kelangkaan LPG.

    2. Membantu petani perairan dalam menyelesaikan gulma tanaman eceng gondok yang dapat

    mengganggu pertumbuhan ikan di perairan.

    E. METODE PROYEK AKHIR

    Dalam merencanakan pembuatan alat ini maka diperlukan suatu langkah atau metode agar

    alat yang diinginkan bisa terwujud. Metodologi Pengelolahan enceng gondok menjadi biogas yakniseperti berikut:

    3.1

    Studi Literatur

    Studi literature yang kami lakukan pada tugas akhir ini mengenai konsep produksi biogas

    secara konvensional. Konsep tersebutlah yang nantinya kami adopsi sebagai dasar mekanisme kerja

    alat kami.

    3.1.1

    Eceng Gondok

    Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan jenis gulma yang pertumbuhannya

    sangat cepat. Pertumbuhan eceng gondok dapat mencapai 1,9% per hari dengan tinggi antara

    0.3-0.5 m. Pada umumnya eceng gondok tumbuh secara vegetative yaitu dengan menggunakan

    stolon. Kondisi maksimum pada perbanyakannya yaitu memerlukan waktu antara 11-18 hari.

    Tumbuhan eceng gondok akan berpengaruh terhadap kadar CO2 di air.

    Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai biogas karena memiliki kandungan hemiselulosa

    yang sangat besar dibandingkan organic tunggal lainnya. Hemiselulosa adalah polisakarida

    kompleks dari campuran polimer yang jika dihidrolisis akan menghasilkan senyawa turunan

    yang dapat diolah dengan metode Anaerobic digestion menghasilkan dua senyawa sederhana

    yaitu metan dan karbon dioksida yang biasa disebut biogas. (Ghost et al, 1984).

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    4/21

    Berikut merupakan tabel kandungan yang terdapat pada Eceng Gondok:

    Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40972/1/Appendix.pdf

    3.1.2Proses Produksi Biogas Konvensional

    Proses produksi eceng gondok secara konvensional sangat sederhana sekali, hanya dibutuhkan

    perlengkapan seperti tabung fermentasi yang tersambung ke tabung pengumpul gas dan

    diteruskan ke kompor. Sebelum dimasukkan ke dalam tabung fermentasi, eceng gondok

    terlebih dahulu harus dirajang atau ditumbuk halus. Setelah itu dicampur air bersih 1:1. Setelah

    tercampur, masukkan ke dalam lubang pipa yang sudah disiapkan di ujung kiri tabung

    fermentasi yang akan mengalirkan gas ke drum penampungan setelah beberapa hari. Eceng

    gondok yang sudah ditumbuk sebanyak 20 kg dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai

    selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 30 menit. Eceng gondok seberat 30 kg

    yang telah dirajang tanpa ditumbuk dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari,

    dan setiap harinya dapat dipakai selama 90 menit. Ketika menggunakan biogas untuk memasak,tabung fermentasi bisa kembali diisi dengan eceng gondok baru. Secara terus menerus eceng

    gondok bisa terus dimasukkan ke dalam tabung fermentasi. Karena dalam tabung tersebut

    sudah terpasang pipa untuk proses pengeluaran, ampas eceng gondok akan mengalir dengan

    sendirinya bila eceng gondok baru masuk ke dalam tabung. Dalam proses pembuatan biogas

    yang anaerob tersebut, maka akan dihasilkan gas metana(CH4), karbon dioksida(CO2),

    nitrogen, karbon monoksida (CO), sulfide(H2S), dan oksigen(O2). Gas metana merupakan

    komponen utama pembuatan biogas. Gas metana ini memiliki sifat tidak berbau, tidak

    berwarna, dan tidak berasa. Jika dalam biogas terdapat bau, maka telah terjadi percampuran

    oleh gas lain. Besarnya gas tergantung dari seberapa besar jumlah EG yang kita masukkan.

    Sebagai gambaran eceng gongok seberat 200 kilo dapat menghasilkan biogas cukup untuk

    seminggu, dengan pemakaian 1,5 jam per hari.

    3.1.3 Faktor yang mempengaruhi efisiensi biogas

    1. PH Substrat

    Pertumbuhan mikroba dalam fermentasi sangat dipengaruhi oleh perubahan PH yang

    terjadi. Menurut Gijzen (1987) PH yang baik untuk pertumbuhan mikroba yaituantara 5,87,0.

    2. Suhu

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40972/1/Appendix.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40972/1/Appendix.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40972/1/Appendix.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40972/1/Appendix.pdf
  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    5/21

    Menurut Gijzen (1987), suhu optimal dalam fermentasi RUDAD yaitu 39oC karena

    pada suhu tersebut bakteri rumen ruminansia berkembang dengan baik.

    3. Kebutuhan Nutrisi

    Nutrisi yang diperlukan mikroba yaitu fosfor, karbon, nitrogen, kalium, natrium,

    magnesium, kalsium dan ammonium.

    3.

    InhibitorAmoniak pada konsentrasi >39/l, kalsium >39/l dan magnesium di >19/l dapat

    menghambat proses fermentasi (Beba dan Ferhan, 1986)

    4. Pengadukan (Agitasi)

    Agitasi bertujuan untuk mencegah terjadinya endapan, menyeragamkan substrat,

    meningkatkan laju dekomposisi dan meratakan kontak mikroba dengan substrat yang

    akan didegradasi. Menurut Barnet et al (1978) waktu pengadukan hanya berkisar 2-3

    menit yang dilakukan 2 kali sehari.

    5. C/N Ratio

    Kandungan yang termasuk Carbonyaitu karbohidrat, lemak, dan asam-asam organic.

    Sedangkan kandungan yang merupakan Nitrogen yaitu protein, amoniak dan nitrat.

    Menurut Buren (1979) proses akan lebih baik jika C/N berada pada range 18-30. Jika

    C/N rendah berarti CH4rendah, CO2 tinggi, H2rendah dan N2tinggi. Jika C/N tinggi

    maka CH4 rendah, CO2 tinggi, H2 tinggi dan N2 rendah. Sedangkan jika C/N

    seimbang maka akan menghasilkan biogas dengan kandungan CH4 tinggi, CO2

    rendah, H2rendah ,dan N2rendah.

    3.1.4 Proses Pembentukan Biogas

    1. Tahap Hidrolisis

    Pada tahap ini terjadi proses penghancuran ukuran agar mudah larut. Untukmempercepat pemecahan dari polimer menjadi monomer maka dibantu oleh enzim-

    enzim yang dikeluarkan seperti enzim selulotik, lipolitik, proteolitik.

    2. Tahap Pembentukan Asam

    Tahap ini merubah bahan organic yang larut dari tahap hidrolisis menajdi asam

    lemak mudah menguap yang mengandung banyak asam asetat dan sedikit asam

    butirat, format, propionate serta laktat. Pada tahap ini terbentuk sedikit alcohol, CO2,

    hydrogen ,dan amoniak. Awalnya ketika tahap ini terjadi, PH menjadi turun akibat

    terbentuknya asam asetat dan hydrogen. Jika bakteri terus aktif maka akan terjadi

    penimbunan asam asetat dan hydrogen yang menyebabkan PH menjadi semakin

    rendah sehingga menghambat pertumbuhan mikroba. Untuk mengatasi penurunan

    PH maka ditambah ammonium hidroksida, larutan kapur, natrium karbonat dll

    (Sathianathan, 1975).

    3. Tahap Pembentukan Asetat

    Pada tahap ini terjadi proses oksidasi.

    4. Tahap Pembentukan Gas Metana

    Tahap ini merupakan tahap akhir proses pembentukan biogas. 70% dari produksi gas

    methane diturunkan dari kelompok metil asetat. Dengan bantuan bakteri

    Metanogenik mampu memproduksi gas metana dari hydrogen dan CO2. Proses

    anaerobic akan dihasilkan gas metana (CH4) antara 54% sampai 70%, CO2 27%-

    45%, N20,5%-3%, CO dan ) 0,1% serta sedikit H2S. Berat jenis gas methane 0.554,

    kelarutan dalam air rendah, mempunyai suhu 20oC dan tekanan 1 atm. Setiap 1m3

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    6/21

    gas methane (0,716kg) akan menghasilkan panan 8562-9500 kkal dan menaikkan

    suhu sampai 1400oC. Menurut Buren (1979), 1m3 biogas dapat disetarakan dengan

    60-100 watt energy listrik yang dioperasikan selama 6-7 jam. Jika dikonversikan

    dalam energi gerak maka 1m3biogas akan setara dengan tenaga 1HP selama 2 jam

    atau sebanding dengan 0,6-0,7 kg minyak tanah.

    3.1.5 Deskripsi alat yang digunakan

    1. Mikrokontroller AVR ATMega16

    1.1.Gambaran Umum

    Mikrokontroler tidak terlepas dari pengertian atau definisi tentang komputer karena

    ada beberapa kesamaan antara mikrokontroler dengan komputer (mikrokomputer),

    antara lain:

    Memiliki unit pengolah pusat atau yang lebih dikenal dengan CPU (Central

    Processing Uni t) dimana CPU tersebut menjalankan program dari suatu lokasi

    atau tempat, biasanya dari ROM (Read Only Memory) atau RAM (Random

    Access Memory).

    Sama-sama memiliki RAM yang digunakan untuk menyimpan data-data

    sementara atau yang lebih dikenal dengan variabel-variabel,

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    7/21

    Sama-sama memiliki beberapa luaran dan masukan (I/O) yang digunakan untuk

    melakukan komunikasi timbal-balik dengan dunia luar, melalui sensor (masukan)

    dan aktuator (luaran).

    Jadi mikrokontroller merupakan sebuh system mikroprosesor dimana di

    dalamnya sedah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, clock dan peralatan internal

    lainnya yang sudah saling terhubung dan terintegrasi dengan baik dan dikemas

    dalam satu chip IC.

    Salah satu mikrokontroller yang banyak digunakan saat ini adalah

    mikrokontroller AVR. AVR adalah mikrokontroller RISC (Reduce Instrustion Set

    Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard yang dibuat oleh Atmel pada tahun

    1996. Mikrokontroller AVR memiliki fitur yang lengkap (ADC internal,

    EEPROM internal, Timer / Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O,Komunikasi serial, Komparator, 12C, dll). Mikrokontroller AVR ATMega16

    adalah mikrokontroller CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC yang

    ditingkatkan. ATMega16 menyediakan fitur-fitur sebagai berikut :

    Mikrokontroler AVR 8-bit daya-rendah dengan unjuk-kerja tinggi.

    Arsitektur RISC tingkat lanjut

    131 Instruksi yang ampuhHampir semuanya dieksekusi dalam satu detak

    (clock) saja

    32 x 8 General Purpose Working Registers

    Operasi statis penuh

    Throughput hingga 16 MIPS pada 16 MHz

    Pengali On-chip 2-cycle

    High Endurance Non-volatile Memory segments

    16K Bytes of In-System Self-programmable Flash program memory

    512 Bytes EEPROM

    1K Byte Internal SRAM

    Write/Erase Cycles: 10,000 Flash/100,000 EEPROM

    Data retention: 20 years at 85C/100 years at 25C

    Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits In-System Programming

    by On-chip Boot Program True Read-While-Write Operation

    Programming Lock for Software Security

    Antarmuka JTAG (IEEE std. 1149.1 Compliant)

    Boundary-scan Capabilities According to the JTAG Standard

    Extensive On-chip Debug Support

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    8/21

    Programming of Flash, EEPROM, Fuses, and Lock Bits through the JTAG

    Interface

    Fitur-fitur periferal

    Dua Pewaktu/Pencacah 8-bit dengan Praskalar dan Mode Pembanding terpisah.

    Sebuah Pewaktu/Pencacah 16-bit Timer/Counter Dengan Praskalar, ModePembanding dan Capture yang terpisah.

    Pencacah Real Time dengan Osilator terpisah

    Empat kanal PWM

    8-kanal, 10-bit ADC

    8 Single-ended Channels

    7 Differential Channels in TQFP Package Only

    2 Differential Channels with Programmable Gain at 1x, 10x, or 200x

    Byte-oriented Two-wire Serial Interface

    Programmable Serial USART

    Master/Slave SPI Serial Interface

    Pewaktu Watchdog yang bisa diprogram dengan Osilator On-chip yang terpisah

    Komparator Analog On-chip

    Fitur-fitur Mikrokontroler khusus

    Reset saat Power-on dan Deteksi Brown-out yang bisa diprogram

    Internal Calibrated RC Oscillator

    Sumber interupsi Eksternal dan INternal

    Enam Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down,

    Standby and Extended Standby

    I/O and Packages

    32 Programmable I/O Lines

    40-pin PDIP, 44-lead TQFP, and 44-pad QFN/MLF

    Tegangan kerja

    2.7 - 5.5V untuk Atmega16L

    4.5 - 5.5V untuk Atmega16

    Kecepatan (frekuensi clock)

    0 - 8 MHz untuk Atmega16L

    0 - 16 MHz untuk Atmega16

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    9/21

    1.2.Konfigurasi Pin ATMega16

    PDIP

    Gambar 2.1. konfigurasi pin ATMega16

    Berikut penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing pin pada Mikrokontroler AVR

    ATMega16 :

    Vcc Masukan tegangan catu daya.

    GNDGround.

    Port A(PA7..PA0) Port A berfungsi sebagai masukan analog

    ke ADC internal pada mikrokontroler

    ATMega16, selain itu juga berfungsi

    sebagai port I/O dua-arah 8-bit, jika

    ADC-nya tidak digunakan. Masing-

    masing pin menyediakan resistor pull-up

    internal yang bisa diaktifkan untuk

    masing-masing bit.

    Port B (PB7..PB0) Port B berfungsi sebagai sebagai port I/O

    dua-arah 8-bit.Masing-masing pin

    menyediakan resistor pull-up internal

    yang bisa diaktifkan untuk masing-

    masing bit. Port B juga memiliki berbagai

    macam fungsi alternatif, sebagaimana

    ditunjukkan pada Tabel 1.

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    10/21

    Port C(PC7..PC0) Port C berfungsi sebagai sebagai port I/O

    dua-arah 8-bit.Masing-masing pin

    menyediakan resistor pull-up internal

    yang bisa diaktifkan untuk masing-

    masing bit. Port C juga digunakansebagai antarmuka JTAG, sebagaimana

    ditunjukkan pada Tabel 2

    Port D(PD7..PD0) Port D berfungsi sebagai sebagai port I/O

    dua-arah 8-bit.Masing-masing pin

    menyediakan resistor pull-up internal

    yang bisa diaktifkan untuk masing-

    masing bit. Port D juga memilikiberbagai macam fungsi alternatif,

    sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.

    /RESET Masukan Reset. Level rendah pada pin

    ini selama lebih dari lama waktu

    minimum yang ditentukan akan

    menyebabkan reset, walaupun clock tidak

    dijalankan.

    XTAL1 Masukan ke penguat osilator terbalik

    (inverting) dan masukan ke rangkaian

    clock internal.

    XTAL2 Luaran dari penguat osilator terbalik

    AVCC Merupakan masukan tegangan catu daya

    untuk Port A sebagai ADC, biasanya

    dihubungkan ke Vcc, walaupun ADC-nya

    tidak digunakan. Jika ADC digunakan

    sebaiknya dihubungkan ke Vcc melalui

    low-pass filter.

    AREF Merupakan tegangan referensi untuk

    ADC.

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    11/21

    1.3. Peta Memori AVR ATMega16

    Memori Program (Flash)

    ATMega16 memiliki 8kbflash memoridengan lebar 8 atau 16 bit. Kapasitas

    memori iru sendiri terbagi menjadi dua bagian boot programdan bagian aplikasi

    program. Flash memori memiliki kemampuan mencapai 10.000 write and erase.

    Gambar 2.2. Peta memori flash

    Memori Data (SRAM)

    Memori data AVR ATMega16 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah register

    umum, 64 buah register I/O, dan 1 Kbyte SRAM internal. General purpose register

    menempatai alamat data terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sedangkan memori I/O

    menempati 64 alamat berikutnya mulai dari $20 hingga $5F. Memori I/O

    merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadapa

    berbagai peripheralmikrokontroller seperti control register, timer/counter, fungsi-

    fungsi I/O, dan sebagainya. 1024 alamat memori berikutnya mulai alamat $60hingga $45F digunakan untuk SRAM internal.

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    12/21

    Gambar 2.3. Peta memori SRAM

    Memori Data EEPROM

    ATMega16 terdiri dari 512 byte memori data EEPROM 8 bit, data dapat

    ditulis/dibaca dari memori ini, ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang ditulis

    pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata lain

    memori EEPROM bersifat nonvolatile. Alamat EEPROM mulai dari $000 sampai

    $1FF.

    2. LCD 4x20

    LCD adalah display yang menggunakan pemantulan cahaya dari luar sebagai

    tampilannya. LCD (Liquid Crystal Display) Dot-Matrix HD44780 adalah salah satu jenis

    LCD dot-matrik dengan 420 karakter dan dikendalikan oleh kontroler hitachi HD44780.

    LCD (Liquid Crystal Display) Dot-Matrix HD44780 ini dapat menampilkan karakter

    angka numeric, huruf alphabet, huruf jepang dan simbol. Kedua komponen tersebut

    dikemas dalam suatu PCB sehingga membentuk satu modul yang dapat langsung

    digunakan. Maka ini mempunyai delapan jalur data (DB0 s/d DB7) dan tiga jalur control

    (RS, R/W, E). Modul ini menggunakan tegangan Vcc sebesar +5V.

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    13/21

    Gambar 1.LCD 4x20

    Konfigurasi Pin LCD Dot-Matrix HD44780 Pin 1 (Vss) sebagai jalur power supply

    ground (GND) Pin 2 (Vcc) sebagai jalur power supply positif (+5V) Pin 3 (Vee)

    merupakan kontrol kontras LCD Pin 4 (RS) jalur instruksi pemilihan data atau perintahPin 5 (R/W) merupakan jalur instruksi read / write pada LCD Pin 6 (E) jalur kontrol

    enable LCD Pin7pin 14 (DB0DB7) adalah jalur data kontrol dan data karakter untuk

    LCD Dari 14 pin yang dimiliki LCD (Liquid Crystal Display) Dot-Matrix HD44780, 8

    pin diantaranya digunakan untuk menerima dan mengirimkan data dari dan ke LCD,

    yaiitu pin DB0DB7. Sedangakan 3 pin lainya digunakan untuk kendali operasi. Pin RS,

    digunakan oleh sistem prosesor HD44780 untuk meberi tahu LCD, apakan informasi

    biner yang diberikan pada DB0 DB7 merupakan instruksi atau data. Jika RS = Low,

    maka informasi biner pada DB0-DB7 adalah instruksi. Jika RS = High, maka informasi

    biner pada DB0-DB7 adalah data. Pin R/W, digunakan oleh sistem prosesor HD44780

    untuk memberitahu LCD, apakah mikrokontroler akan mengirim data atau membaca

    data. Jika R/W = Low, maka mengirim data Jika R/W = High, maka membaca data Pin E,

    digunakan oleh sistem prosesor HD44780 untuk memberitahu LCD agar mulai

    memproses sinyal yang diberikan oleh prosesor, yan ditandai dengan peralihan logika pin

    E dari Hogh ke Low. Khusus untuk pin DB7 selain sebagai data bus, pin ini juga dapat

    digunakan untuk memberitahukan sistem mikrokontroler bahwa LCD masih sibuk dan

    belum siap menerima data instruksi berikutnya.

    3. Sensor Suhu (LM 35)

    IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated

    Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear berpadanan dengan perubahan

    suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan

    yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1 C maka

    akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    14/21

    Gambar 2.Bentuk fisik LM 35

    4. Analog PH meter

    PH meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur ph (kadar

    keasaman) ataupun basa dari suatu larutan.

    Gambar 3.Analog PH meter

    5. Regulator

    Regulator adalah alat pengatur tekanan yang berfungsi menyalurkan dan

    menstabilkan tekanan gas.

    Gambar 4.Bentuk fisik Regulator

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    15/21

    6. Pisau Blender

    Pisau ini terbuat dari bahan stainlestel. Bentuk pisau ini seperti baling-baling

    dengan ujung tajam dan sisi yang bergerigi. Pisau ini digunakan untuk

    menghancurkan enceng gondok yang telah dimasukkan agar proses fermentasi

    anaerobic terjadi lebih cepat.

    Gambar 6.Gambar fisik pisau blender

    7. Motor shaded pole atau motor phasa

    Motor shaded merupakan motor satu phasa daya kecil, dan banyak digunakan

    untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin, blender.

    Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang

    terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah fasa.

    Gambar 7.Gambar fisik motor shaded pole

    8. Sensor Gas Metana

    Sensor gas TGS 2611 adalah sensor gas yang memiliki sensitifitas tinggi terhadap

    adanya konsentrasi gas methane disekitar sensor tersebut. Sensor gas TGS 2611 ini akan

    memberikan perubahan resistansi apabila mendeteksi adanya gas methane disekitar sensor.

    Sensor gas TGS2611 memiliki konsumsi arus yang rendah sehinga dapat digunakan dalam

    waktu yang lama. Konsumsi arus utama dari sensor gas TGS 2611 adalah pada bagianheater sensor yaitu 56 mA. Sensor gas TGS 2611 ini memiliki bentuk fisik yang kecil

    sehingga dapat digunakan dalam perlatan detektor gas yang praktis. Sensor gas TGS 2611

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    16/21

    ini membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt yang digunakan untuk mengoperasikan

    heater pada sensor gas dan memberikan output perubahan tegangan dari perubahan

    resistansi pada sensor gas TGS2611 tersebut.

    Gambar 8.Gambar fisik Modul TGS26119. Solar Cell

    Solar panel, mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut

    juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan

    arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt.

    Gambar 9.Gambar fisik Panel Surya

    10.Solar Charger Controller

    Solar charger controller adalah sebuah alat untuk mengatur voltage yang

    masuk dari panel surya atau solar panel. Perlu diketahui bahwa Voltage yang

    dihasilkan oleh panel surya atau solar panel berkisar diatas 17 Volt sedangkan aki

    atau battery hanya membutuhkan voltage kisaran 10-13,8Volt untuk melakukan

    pengisiannya. Jika voltage yang masuk sebesar 17 volt maka aki atau battery akan

    rusak atau soak sehingga dibutuhkan sebuah alat yang bernama solar charge

    controller ini agar voltage yang dihasilkan oleh panel surya dapat distabilkan oleh

    charge controller sehingga battery anda aman dari kerusakan. Selain itu, solar

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    17/21

    charger controller juga memiliki fungsi yaitu untuk mengatur agar tidak terjadi

    over charger atau kelebihan pengisian yang dilakukan panel surya atau solar panel

    ke battery/accu/aki

    Gambar 10.Gambar fisik Solar Charger Control

    Gambar diatas memiliki keterangan sebagai berikut :

    1. Kutub Plus yang dipasang kekutub positif yang ada di solar panel atau panel

    surya

    2. Kutub negatif yang dipasang ke kutub negatif yang ada di solar panel atau

    panel surya

    3. Kutub positif yang dipasang ke kutub positif yang ada di battery/ aki/

    accumulator

    4. Kutub negatif yang dipasang ke kutub negatif yang ada di battery/ aki/

    accumulator

    5. Kutub positif yang dipasang pada lampu DC

    6. Kutub negatif yang dipasang pada lampu DC

    11.Baterai

    Baterai merupakan peralatan penting pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

    Baterai menyimpan energi listrik yang diterimanya pada siang hari dan akan

    dikeluarkan pada malam hari untuk melayani beban (terutama untuk penerangan).

    Disamping itu baterai juga berfungsi meyediakan daya kepada beban waktu tidak

    ada cahaya matahari dan harus pula meratakan perubahan perubahan yang terjadi

    pada beban.

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    18/21

    Gambar 11.Gambar fisik Batterai

    12.Lampu Neon

    Lampu neon ini digunakan untuk memberikan temperature ruangan dalam proses

    penghasilan biogas. Dibutuhkan beberapa lampu neon untuk menghasilkan suhu

    dengan range 30oC -40oC.

    Gambar 12.Gambar fisik lampu neon

    13.Inverter

    Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC -

    direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).

    Gambar 13.Gambar fisik Inverter

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    19/21

    F. Perencanaan Sistem

    1. Diagram Sistem

    Alat ini terdiri dari 2 tabung yaitu tabung penghasil biogas dan tabung penampung

    biogas. Tabung penghasil biogas terdiri dari 3 bagian utama yaitu mesin pencacah, controller ,

    dan solar cell. Mesin pencacah berfungsi untuk mencacah eceng gondok menjadi lebih keciluntuk mempermudah proses anaerobic.Solar cell berfungsi untuk mengkonversi dari tenaga

    matahari menjadi tenaga listrik. Dari solar cell, tenaga listrik akan masuk ke Solar charge

    controller yang akan menstabilkan tegangan dari solar cell. Tegangan yang telah stabil nanti

    akan disimpan dalam 2 buah batrai/Aki dalam bentuk tegangan DC. Aki 1 berfungsi untuk

    mensuplai tegangan DC ke bagian controller. Bagian controller ini berfungsi sebagai pembuat

    lingkungan buatan agar proses penghasilan biogas lebih efektif dan efisien yaitu dengan cara

    mengatur temperature sekitar 39

    o

    C dan mengatur PH sekitar 7. Kontroller ini terdiri dariATMEGA 16 sebagai pengontrol dan beberapa sensor serta actuator. Sensor yang digunakan

    yaitu PH meter sebagai sensor PH, Modul TGS2611 sebagai sensor gas metana, LM 35

    sebagai sensor suhu. Sedangkan aktuatorya terdiri dari lampu neon sebagai penghasil energy

    panas sekitar 37oC dan 2 tabung penyemprot yang berisi HCL dan NaOH sebagai pengkondisi

    PH agar tercapai 7. Sedangkan, Aki 2 berfungsi untuk mensuplai energy ke bagian mesin

    pencacah. Namun sebelum masuk ke mesin pencacah maka dari aki 2 terlebih dahulu

    dimasukkan ke inverter untuk diubah menjadi tegangan AC. Setelah biogas terbentuk maka

    akan didistribusikan ke tabung penampung gas yang terdapat regulator sebagai penstabil gas.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram sistem dibawah ini:

    SolarCharger

    Controller

    Solar

    Cell

    AKI 2 Inverter

    Kontroller

    ATMEGA 16,LM 35, tabung HCL

    dan NaOH, LampuNeon, MethaneSensor dan PH

    Meter

    Mesin Pencacah

    AKI 1

    TabungPenampung

    Gas

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    20/21

    2. Flow Chart Mekanisme Kerja Sistem

    Start

    Ecen Gondok

    Proses Penggilingan

    Air

    Set Suhu dan PH

    Pembacaan sensor

    Suhu

    dan PHsesuai?

    Gas

    Stop

    Y

    T

  • 7/25/2019 Konsep TA Echo-Tech

    21/21

    3. Desain Teknologi yang akan diterapkan

    Solar Cell

    Tabung penampung

    Gas

    Tempat Masuknya

    Eceng Gondok

    Tempat Masuknya

    Air

    Regulator

    Mesin Pencacah

    Pengkondisi PHKran keluaran

    Limbah

    Lampu Neon

    Surabaya,

    Tanda Tangan

    Persetujuan Dosen Pembimbing