sekilas dapenbundapenbun.co.id/wp-content/uploads/2012/07/laporan_tahunan_2011.pdf · diterima,...

90

Upload: dohanh

Post on 19-Jul-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TAHUNAN 2011

Daftar Isi Daftar Tabel

PROFIL DAPENBUN

Sekilas DAPENBUN 1 2

Visi Misi 3

Struktur Organisasi 5

Kantor Cabang 6

Ikhtisar Keuangan & Operasional 7

Peristiwa Penting Tahun 2011 9

ULASAN TAHUN 2011

Laporan Dewan Pengawas 11

Profil Dewan Pengawas 14

Laporan Direksi 17

Profil Pengurus 22

Kepala Cabang 25

Kepala Bidang 26

Analisis Manajemen atas Kinerja

DAPENBUN

Kepesertaan 27

Investasi Pasar Modal &

Pasar Uang 31

Investasi Langsung &

Pengelolaan Aset 35

Kekayaan & Pendanaan 40

Tata Kelola DAPENBUN

Penerapan Tata Kelola 52

Audit Internal 54

Profil Mitra Pendiri 56

22 Laporan Auditor Independen

Laporan Keuangan Laporan Portofolio

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

1

Sekilas DAPENBUN

Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)

merupakan kelanjutan dari Yayasan

Dana Pensiun Perkebunan sesuai

dengan Akta No.8 tanggal 8 Januari 1976

yang menyelenggarakan Program

Pensiun bagi Anggota Direksi dan staf

PT. Perkebunan sebagaimana telah

disahkan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia

No. Kep-554/KM.17/1997, 29 Oktober

1997; dan Program Pensiun Hari Tua

Karyawan Bulanan dan Harian Tetap PT

Perkebunan Berdasarkan Surat

Keputusan Bersama Menteri Pertanian

dan Menteri Tenaga kerja No.

840/Kpts/HK.030/11/90 dan KEP-

595/MEN/90 tanggal Nopember 1990

beserta perubahan-perubahannya.

Sejalan dengan diberlakukannya UU

No.11 tahun 1992 tentang Dana

Pensiun, bentuk Yayasan berubah

menjadi Dana Pensiun Perkebunan

(DAPENBUN) yang mengelola program

pensiun manfaat pasti karyawan PTPN I

s/d PTPN XIV, LPP, PT SAN, PT RPN dan

PT KBPN. Penyelenggaraan program

pensiun tersebut telah disahkan

berdasarkan Keputusan Menteri

Keuangan No. KEP-344/KM.17/1999

tanggal 13 September 1999, dan

kemudian telah mengalami beberapa

kali perubahan dan terakhir telah

disahkan oleh Menteri Keuangan

Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No.KEP-842/KM.10/2011

tanggal 22 Nopember 2011.

Maksud dan tujuan DAPENBUN adalah

menghimpun dan mengelola dana

untuk mengusahakan kesinambungan

penghasilan serta meningkatkan

kesejahteraan peserta pada saat

pensiun melalui penyelenggaraan

Program Pensiun Manfaat Pasti.

DAPENBUN didirikan oleh

PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)

berdasarkan Peraturan Pemerintah

No.15 tahun 1996 (Lembaran Negara

Tahun 1996 Nomor 21 dan Akta Notaris

Harun Kamil, SH. Nomor 43 tanggal

11 Maret 1996).

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

2

Mitra Pendiri DAPENBUN sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

1. PT. Perkebunan Nusantara I (Persero)

2. PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

3. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

4. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

5. PT. Perkebunan Nusantara V (Persero)

6. PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero)

7. PT. Perkebunana Nusantara VII (Persero)

8. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero)

9. PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)

10. PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero)

11. PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero)

12. PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

13. PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

14. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP)

15. PT. Riset Perkebunan Nusantara (dahulu Lembaga Riset Perkebunan Indonesia)

16. PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN)

17. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT.KPBN)

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

3

VISI Menjadi Pengelola Dana Pensiun yang terbaik dan terpercaya.

MISI 1. Memberikan layanan prima untuk meningkatkan kepuasan dan

kesejahteraan peserta. 2. Meningkatkan pertumbuhan usaha secara berkesinambungan dengan

melakukan investasi secara prudent dengan hasil yang optimal. 3. Menjalankan kegiatan Dana Pensiun dengan menerapkan Tata Kelola

Dana Pensiun yang baik/GPFG, sistem informasi manajemen terintegrasi, dan dukungan sumber daya yang kompeten.

4. Membina hubungan baik dengan Pemberi Kerja dan Mitra Kerja serta Stakeholders lainnya.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

4

ORGANISASI DAPENBUN

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

5

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

6

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

7

Ikhtisar Keuangan & Operasional KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah) 2011 2010 2009 2008 2007

ASET BERSIH

Aset Investasi (Nilai Wajar ) 4.894.454 4.671.704 3.966.934 2.891.327 3.454.695

Aset Lancar Diluar Investasi 1.499.744 1.468.858 1.457.897 1.311.363 728.953

Aset Operasional 7.578 4.286 3.247 3.523 3.685

Aset Lain-Lain 152.859 322.490 301.589 225.467 226.694

Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria (78.004) (59.031) (34.152) (39.669) (57.439)

Total Aset Bersih 6.476.631 6.408.307 5.695.515 4.392.011 4.356.588

Pendapatan Bunga 239.174 217.677 194.611 157.613 179.766

Pendapatan Dividen 33.480 24.910 24.273 21.824 20.533

Pendapatan Sewa 8.890 9.083 7.917 9.756 10.122

Laba Pelepasan Investasi 226.940 256.669 174.764 93.848 244.651

Beban Investasi (23.816) (22.650) (42.292) (10.456) (90.886)

Hasil Usaha Investasi 484.668 485.688 359.272 272.585 364.186

Beban Operasional (59.125) (41.143) (36.053) (29.800) (29.093)

Pendapatan dan Beban Lain-Lain (134.857) 5.683 1.239 6.235 (8.890)

Hasil Usaha Sebelum Pajak 290.686 450.228 324.459 249.020 326.203

Pajak Penghasilan (711) (1.050) (639) (2.501) (5.987)

Hasil Usaha Setelah Pajak 289.974 449.178 323.820 246.519 320.216

Nilai Wajar (Nilai Pasar) 4.894.454 4.671.704 3.966.934 2.891.327 3.454.695

Nilai Perolehan 4.705.659 4.301.271 3.723.131 3.095.510 2.823.732

Selisih Penilaian Investasi 188.795 370.433 243.803 (204.183) 630.963

Kekayaan 4.948.960 4.827.541 4.176.371 3.196.045 3.505.663

Kewajiban Aktuaria 5.545.638 5.125.876 4.973.803 4.777.618 5.792.566

Rasio Pendanaan 89,2% 94,2% 84,0% 66,9% 60,5%

PERHITUNGAN HASIL USAHA

PENDANAAN

INVESTASI

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

8

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

9

JANUARI

HUT DAPENBUN Ke-35

Peringatan HUT DAPENBUN ke - 35 yang jatuh pada

tanggal 9 Januari 2011 dilaksanakan satu hari pada

tanggal 21 Januari 2011 di Kebun Teh Gunung Mas PTPN

VIII Puncak Bogor Jawa Barat, dengan acara Tea Walk

bersama Direksi dengan karyawan DAPENBUN Kantor

Direksi dan Perwakilan Cabang DAPENBUN.

Serah Terima Direktur Operasional

Pada tanggal 1 Juli 2011, bertempat di Gedung

DAPENBUN, dilaksanakan serah terima jabatan Direktur

Operasional dari Bpk. Drs.Soetidja Prawiradinata, Ak

kepada Bpk. Dikdik Purwana SE, MAk dengan disaksikan

oleh Bpk Ir. Subiyono selaku Pendiri DAPENBUN.

AGUSTUS

JULI

Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I

Kegiatan Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I Tahun 2011

dilaksanakan di Jember Jawa Timur. Rekonsiliasi ini

berlangsung dari tanggal 5 s/d 17 Juli 2011. Selain acara

Rekonsiliasi ini juga dilaksanakan pelatihan untuk

Karyawan Cabang yang diadakan oleh Bidang SDM.

Bantuan Sosial Pensiunan

Bantuan sosial kepada seluruh Pensiunan DAPENBUN

yang simbolisnya dilaksanakan di 6 (enam) Kebun di

Daerah Pangalengan Bandung Selatan, mulai tanggal 18

s/d 19 Agustus 2011 bertepatan dengan bulan

Ramadhan. Kebun tersebut adalah Sedep, Talun Sentosa,

Purbasari, Pasir Malang, Kertamanah dan Kebun

Malabar, bantuan sosial tersebut diberikan kepada

+ 5.800 orang Pensiunan.

Peristiwa Penting 2011

AGUSTUS

Bantuan Sosial Pensiunan

JULI

Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I

Serah Terima Direktur Operasional

20112011JANUARI

HUT DAPENBUN Ke-35

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

10

Rekonsiliasi Keuangan

Rekonsiliasi Keuangan antar Cabang DAPENBUN

dilaksanakan di LPP Yogyakarta tanggal 17 s/d 22 Oktober

Tahun 2011. Selain Rekonsiliasi Keuangan diadakan juga

Pelatihan untuk Karyawan Cabang DAPENBUN baik dari

bidang Keuangan (Pajak & PSAK) maupun dari bidang

SDM.

NOVEMBER

In-House Training PSAK

Tanggal 1 s/d 2 November diadakan Inhouse Training

tentang penerapan PSAK berbasis IFRS. Pelatihan ini

disampaikan oleh Kantor Akuntas Publik E&Y (Ernst &

Young) kepada Karyawan Kantor Direksi.

Penandatangan MOU

Pada tanggal 15 Desember 2011, MOU (Nota

Kesepahaman) antara DAPENBUN dengan PTP

Nusantara II (Persero) tentang Pokok2 penyelesaian

tunggakan Iuran PTPN II dan Pendirian Perusahaan

patungan di Kantor Meneg.BUMN.

Rapat Pengesahan RKAPB tahun 2012

Tanggal 15 Desember 2011 hari Kamis Rapat Pendiri

dan Mitra Pendiri tentang RKAPB DAPENBUN tahun

2012 diadakan di Ruang Rapat PT KPBN.

OKTOBER

Lomba Gerak Jalan HUT ADPI

Pada tanggal 9 Oktober 2011, untuk kedua kalinya

DAPENBUN menjadi juara pertama lomba gerak jalan

antar DANA PENSIUN se - Indonesia yang diadakan ADPI

dalam rangka HUT ADPI yang ke – 26.

DESEMBER

Rekonsiliasi Kepesertaan Semeter II

Rekonsiliasi Kepesertaan Semester II tahun 2011

berlangsung di Medan mulai tanggal 6 s/d 10

Desember 2011.

NOVEMBER

In-House Training PSAK

Tanggal 1 s/d 2 November diadakan Inhouse Training

patungan di Kantor Meneg.BUMN.

Rapat Pengesahan RKAPB tahun 2012

OKTOBER

Lomba Gerak Jalan HUT ADPI

Pada tanggal 9 Oktober 2011, untuk kedua kalinya

Rekonsiliasi Keuangan

Indonesia yang diadakan ADPI

dalam rangka HUT ADPI yang ke – 26.

DESEMBER

Rekonsiliasi Kepesertaan Semeter II

Rekonsiliasi Kepesertaan Semester II tahun 2011 Pada tanggal 9 Oktober 2011, untuk kedua kalinya

Indonesia yang diadakan ADPI Desember 2011.Indonesia yang diadakan ADPI

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

11

LAPORAN DEWAN PENGAWAS

Kepada Pendiri dan Mitra Pendiri yang terhormat,

Berkat Rahmat dan karunia dari Tuhan yang Maha Esa, manajemen sepanjang tahun 2011 telah dapat mengatasi

berbagai perubahan dan tantangan dalam pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI

Sejalan dengan stabilnya kondisi

perekonomian Indonesia sepanjang tahun

2011 Dana Pensiun Perkebunan

(DAPENBUN) membukukan pendapatan

investasi tahun 2011 sebesar Rp.508

miliar. Pencapaian ini merupakan sebuah

prestasi yang diperoleh Dana Pensiun

Perkebunan (DAPENBUN) di tahun 2011

yang dapat melampaui target yang telah

ditetapkan pada Rencana Kerja Anggaran

Pendapatan dan Biaya (RKAPB) atau

mencapai 1,6% dari anggarannya dan

sama dengan realisasi tahun lalu. Dari

perolehan angka Hasil Usaha Setelah

Pajak sebesar Rp.290 milyar atau

menurun 64,6% dari pencapaian tahun

2010. Penurunan hasil usaha tersebut

tidak terlepas dari upaya manajemen

Dapenbun dalam penerapan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) dengan

melakukan penurunan nilai atas asset lain

lain terkait investasi bermasalah yang

mempengaruhi opini auditor atas laporan

keuangan tahun 2010. Selain itu berbagai

upaya optimalisasi pendapatan

menunjukan bahwa strategi dan upaya

yang dilakukan sepanjang tahun 2011

telah berhasil dilaksanakan dan

memberikan dampak yang positif

terhadap pencapaian pendapatan. Rasio

kecukupan dana (RKD) DAPENBUN tahun

2011 yang menunjukan penurunan dari

tahun 2010 sebesar 5% menjadi 89,2%

pada tahun 2011. Namun demikian

penurunan rasio kecukupan dana tersebut

di dorong pertumbuhan asset bersih atau

kekayaan yang rata-rata mencapai 10%

per tahun lebih tinggi dari kenaikan

kewajiban aktuaria yang mencapai 5% per

tahun. Selain pencapaian tersebut di atas

beberapa catatan lainnya dari Direksi di

tahun 2011 yang dapat kami sampaikan

pada kesempatan ini adalah bahwa atas

persetujuan pemberi kerja/mitra pendiri

telah dilakukan kenaikan manfaat pensiun

dan perubahan PhDP secara parsial sesuai

kemampuan masing-masing pemberi

kerja/mitra pendiri. Hal ini pertama kali

Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)

yang memberikan ruang kepada pemberi

kerja/mitra pendiri untuk meningkatkan

kesejahteraan peserta di lingkungan

masing-masing.

Penyelesaian Investasi Bemasalah

Sesuai laporan keuangan Dana Pensiun

Perkebunan masih tercatat adanya aset

lain-lain yang merupakan investasi tidak

produktif terkait dengan promissory notes PT Garuda Tradatama dengan jaminan

Hotel Park Plaza sebesar Rp.155,1 milyar

dan investasi 164 unit apartemen Pallazo

sebesar Rp.169,1 milyar.

berbagai perubahan dan tantangan

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

12

Investasi tersebut telah menjadi catatan

auditor yang mempengaruhi pendapat

terhadap laporan keuangan, Dewan

Pengawas mendorong agar permasalahan

investasi tersebut segera dapat

diselesaikan. Sepanjang tahun 2011

Dewan Pengawas menilai bahwa langkah

penyelesaian yang dilakukan Direksi

melalui jalur hukum merupakan upaya

yang semestinya dilakukan sehingga

memberikan gambaran yang lebih jelas

masalah tersebut. Upaya tersebut telah

membuahkan hasil dengan adanya

putusan pengadilan. Selain penyelesaian

melalui jalur hukum Direksi juga telah

melakukan penyesuaian nilai aset lain-lain

yang mengalami penurunan nilai

sebagaimana yang di atur dalam standar

akuntansi yang berlaku. Semua upaya

tersebut di atas menghasilkan pendapat

auditor atas laporan keuangan Dana

Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) tahun

buku 2011 Wajar Tanpa Pengecualian.

PENILAIAN ATAS PENERAPAN TATA

KELOLA DANA PENSIUN

Pencapaian di tahun 2011 ini tidak

terlepas upaya pembenahan dan

perbaikan yang telah dilakukan Dana

Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dalam

rangka mewujudkan menjadi Dana

Pensiun yang berorientasi kepada peserta

dan terlaksananya implementasi prinsip-

prinsip Tata Kelola Dana Pensiun yang

baik (GPFG). Dewan Pengawas mencatat

bahwa Direksi telah melaksanakan

evaluasi atas berbagai kebijakan dan

prosedur internal agar dapat memenuhi

ketentuan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku dan praktek-

praktek terbaik (best practices).

Semangat, pengabdian, serta kebulatan

visi yang telah dituangkan oleh segenap

jajaran karyawan dan Direksi dalam

pencapaian kinerja 2011 menjadi

kebanggaan bagi Dewan Pengawas. Kami

menyadari, pencapaian tahun 2011

merupakan kerja keras dan dedikasi dari

setiap Karyawan dan Direksi.

Kesungguhan manajemen dan jajarannya

dalam mewujudkan "Good Pension Fund

Governance" antara lain penyempurnaan

terhadap semua perangkat GPFG yang

ada. Dewan Pengawas menilai upaya

tersebut merupakan sebuah bentuk

perwujudan dari manajemen Dana

Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) untuk

secara konsisten dan terus menerus

melakukan perbaikan secara

berkesinambungan.

AKTIVITAS DEWAN PENGAWAS

Selama tahun 2011 Dewan Pengawas

telah mengadakan rapat dengan Direksi

sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan. Topik

yang dibahas dalam pertemuan tersebut

antara lain kinerja dan laporan

manajemen setiap triwulanan selama

tahun 2011. Dewan Pengawas telah

melakukan evaluasi terhadap Laporan

keuangan Dana Pensiun Perkebunan

(DAPENBUN) tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2011 untuk

disahkan rapat pendiri dan mitra pendiri.

Di luar rapat tersebut Dewan Pengawas

juga telah mengadakan rapat dengan

direksi dalam rangka penyesuaian arahan

investasi terkait dengan kondisi pasar

modal sejalan dengan dampak krisis

hutang Eropa.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

13

PERGANTIAN ANGGOTA DEWAN

PENGAWAS

Dalam kesempatan ini, atas nama seluruh

Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN

mengucapkan selamat bergabung kepada

Bapak Bapak Bambang Sudibyo dan Hasan

Basri yang sejak bulan September dan

Oktober 2011 diangkat menjadi Anggota

Dewan Pengawas Dana Pensiun

Perkebunan (DAPENBUN) mewakili unsur

Pemberi Kerja dan Serikat Pekerja.

Penunjukkan Anggota Dewan

Pengawas tersebut semoga akan semakin

memperkuat tugas dan fungsi Dewan

Pengawas dalam melaksanakan tanggung

jawab bagi Dana Pensiun Perkebunan

(DAPENBUN).

Akhir kata pada kesempatan yang

berbahagia ini Dewan Pengawas ingin

menyampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya dan terima kasih

kepada segenap Direksi dan seluruh

karyawan atas kerja kerasnya semoga

Tuhan Yang Maha Esa senantiasa

melimpahkan rahmat-Nya kepada kita

semua dalam mengemban amanah yang

telah dipercayakan.

Andi Punoko Ketua Dewan Pengawas

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

14

Profil Dewan Pengawas 2011

Andi Punoko Ketua Dewan Pengawas

Lahir di Metro, pada 5 Oktober 1959. Menjadi Ketua Dewan Pengawas DAPENBUN sejak 23 April 2008. Gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi beliau peroleh di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1983). Saat ini beliau Menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) sejak 25 Januari 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-134/MBU/20 06 tanggal 27 Desember 2006. Sebelumnya menduduki beberapa jabatan penting di PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero), yakni Direktur Keuangan (2003-2006) sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-249/MBU/20 03 tanggal 19 Juni 2003 setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi (1998 s/d 2003), Kepala Urusan Anggaran Bagian Pembiayaan (1992), dan dan Kepala Urusan Keuangan, Bagian Keuangan (1994-1998).

Fauzi Yusuf Dewan Pengawas

Wakil Pemberi Kerja

Lahir di Meureudu, Aceh pada tanggal 20 Februari 1956. Menjadi Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN Wakil Pemberi Kerja sejak 23 April 2008. Lulusan Sarjana Pertanian pada Universitas Sumatera Utara (1981) dan Magister Manajemen dari Institut Pertanian Bogor. Karir Beliau dimulai sebagai Calon Staf PNP VII (1982 s/d 1983), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Sei Kapas (1983 s/d 1985), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Sosa (1985 s/d 1991), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Laras (1991 s/d 1993), Mengikuti Pendidikan Magister Manajemen Agribisnis Di IPB Bogor (1993 s/d 1994), Staf Bagian Tanaman Kandir PTP VII Bah Jambi (1994 s/d 1995), Asisten Kepala PTP VII Kebun Gunung Meliau (1995 s/d 1996), Asisten Kepala PTPN XIII Kebun Danau Salak (1996 s/d 1997), Administratur PTPN XIII Kebun Batu Licin / Pamukan (1997 s/d 2000), Mengikuti Program Manegerial Skills Assesment Angkatan II yang diadakan oleh Kantor Meneg BUMN (2000), Direktur PT. Perkebunan Centramas Nusantara (anak perusahaan PTPN XIII) Kalimantan Selatan (2000 s/d 2003). Beliau menjabat Direktur SDM PTPN XIII pada tanggal 1 April 2003 s/d 26 Desember 2006. Pada tanggal 27 Desember 2007 s/d 6 Maret 2009 Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN I. Selanjutnya sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP-43/MBU/2009 tanggal 4 Maret 2009 Menteri Negara BUMN mengangkat Beliau sebagai Direktur Utama PTPN V yang pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2009.

Lahir di Cianjur, pada tanggal 25 Februari 1959, Menjadi Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN Wakil Pemberi Kerja sejak 23 April 2008. Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Jurusan Mekanisasi Pertanian pada Institut Pertanian Bogor tahun 1982, menyelesaikan Master Of Business Administration di Institute Manajemen Prasetya Mulya Jakarta tahun 1992. Beliau pernah mengikuti kursus/pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk diantaranya di Australia, Malaysia, Turki dan Taiwan. Aktif di berbagai organisasi. Berbagai piagam dan Tanda Jasa juga pernah diterimanya dari Menteri BUMN maupun PTPN sebagai hasil jerih payah dan dedikasi kepada perusahaan. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Kusumandaru N.S Dewan Pengawas

Wakil Pemberi Kerja

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

15

Bambang Sudibyo Dewan Pengawas

Wakil Pemberi Kerja

Lahir di Jogjakarta, 4 Januari 1955, menjadi anggota Dewan Pengawas DAPENBUN sejak 2011. Gelar Sarjana Akuntansi dari STIEB- Bandung (1983) dan Magister Science (MSC) dari Pasca Sarjana Program Teknik dan Manajemen Industri dari ITB-Bandung (1989), selain itu beliau memiliki beberapa sertifikasi keahlian diantaranya Qualified Internal Auditor (QIA) dari lembaga Sertifikasi Internal Auditor, Keahlian Dana Pensiun dari Lembaga Standar Profesi Dana Pensiun dan Certified Risk Management Professional dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Resiko. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan, SDM & Umum merangkap Plt. Direktur Utama/Direktur PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN).

Lahir di Pangkalan Brandan, 27 Juli 1956. Gelar Sarjana Hukum diraih setelah menempuh kuliah di Universitas Sumatera Utara (1983) dan pada tahun 2007 menyelesaikan Pasca Sarjana dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk Program Studi Manajemen Agribisnis. Peserta dari berbagai kursus dan pelatihan, Selain itu beliau juga aktif di berbagai organisasi diantaranya Ketua Koperasi Karyawan (Puskopkar) PTPN IV Medan, Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) PTPN IV, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSP-BUN) Jakarta. Menjadi Anggota Dewan Pengawas sejak 2011. Posisi yang diembannya saat ini adalah Kepala Bagian Umum Kantor Pusat PTPN IV Medan.

Syahruddin Ali Dewan Pengawas Wakil Peserta Aktif

Hasan Basri Dewan Pengawas Wakil Peserta Aktif

Lahir di Rantau Panjang, 2 Agustus 1962. Menjadi anggota Dewan Pengawas sejak 2011. Sarjana Hukum dari Universitas Samudra Langsa (1995) dan Magister Hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Islam Jakarta (2003). Peserta dari berbagai kursus/pelatihan baik yang diadakan di medan jakarta dan kota besar lainnya. Beliau juga mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam berbagai bidang Organisasi. Posisi yang diembannya saat ini adalah Kepala Urusan Humas Protokoler Sekretaris Perusahaan.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

16

Lahir di Tarutung Sumatera Utara, 8 Agustus 1940. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas sejak 2010. Lulusan B.Sc (Agriculture) dari Akademi Departemen Pertanian (1963) dan Master Business of Administration (MBA) dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia Jakarta (1993). Peserta dari berbagai kursus/pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk di Malaysia dan Australia. Jabatan terakhir yang di embannya di lingkungan PTPN sebagai Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI), Divisi Internal Auditor PTP X yang menjadi PTPN VII. Selain itu beliau juga aktif di berbagai organisasi diantaranya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar P3RI.

Lahir di Polmas Sulawesi Selatan pada 18 Oktober 1942. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Sejak 2010. Lulusan Sarjana Ilmu Administrasi dari Universitas Dr. Soetomo, Surabaya (1980), Sarjana Hukum dari Universitas Merdeka, Surabaya (1986) dan Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (2000) serta Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (1993). Peserta dari berbagai kursus dan pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk di Philipina, Amerika Serikat dan Saudi Arabia. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi diantaranya sebagai Sekretaris Umum Pengurus Besar P3RI. Jabatan terakhir yang di embannya dilingkungan PTPN sebagai Kepala Bagian Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara XII.

RM. Sitompul Dewan Pengawas Wakil Pensiunan

M. Idrus Dewan Pengawas Wakil Pensiunan

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

17

LAPORAN DIREKSI Pendiri dan Mitra Pendiri yang terhormat,

Banyak hal yang telah kami lalui dan kerjakan di sepanjang tahun 2011 yang patut

kami laporkan dalam laporan tahunan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pendiri dan mitra pendiri dan seluruh pemangku kepentingan.

Kinerja DAPENBUN 2011 Tahun 2011 merupakan masa penting dalam proses transformasi pengelolaan DAPENBUN yang berkelanjutan baik dari sisi organisasi, sumber daya manusia, sistem informasi dan manajemen risiko sampai penerapan tata kelola yang baik. Dari upaya tersebut di atas, DAPENBUN tetap konsisten dalam mencetak pendapatan/pengembangan investasi dan pertumbuhan aset bersih tahun 2011 jika dibandingkan dengan pencapaian selama 2010. Dalam kesempatan ini dapat kami laporkan bahwa laporan keuangan DAPENBUN tahun 2011 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Pendapat auditor independen menunjukan bahwa pengelolaan dan pelaporan keuangan DAPENBUN telah sesuai dengan norma maupun prinsip akuntansi yang lazim.

Berdasarkan laporan keuangan, hingga akhir Desember 2011, DAPENBUN mencetak pendapatan investasi sebesar Rp.508 milyar atau 11,6% di atas asumsi bunga teknis dalam perhitungan kewajiban aktuaria peserta program

pensiun sebesar 10%. Kontribusi hasil investasi sebagian besar diperoleh dari pendapatan saham yang jumlahnya mencapai Rp.176 milyar. Dari sisi pertumbuhan aset bersih per 31 Desember 2011 DAPENBUN berhasil meraih peningkatan hingga 101,1% menjadi Rp.6,48 triliun dari Rp.6,40 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi Rasio Kecukupan Dana (RKD) tahun 2011, mencapai 89,2% atau menurun dari tahun 2010 sebesar 94,2%. Penurunan rasio kecukupan dana DAPENBUN dari posisi per 31 Desember 2011 sebesar 5% terutama disebabkan belum diperhitungkannya kenaikan Manfaat Pensiun dan perubahan PhDP bagi 10 (sepuluh) pemberi kerja yang seharusnya rasio pendanaan tahun 2010 sebesar 89,7%.

Kenaikan Manfaat pensiun (KMP) dan Perubahan PhDP 2011 Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP sangat diharapkan dan selalu dinantikan oleh peserta program pensiun yang di kelola DAPENBUN, demikian juga kami selaku pengelola mengingat kebutuhan yang cenderung meningkat. Sesuai ketentuan Dana Pensiun, Mitra pendiri yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) usulan untuk Kenaikan manfaat pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP dilakukan oleh mitra pendiri.

Oleh karena itu tahun 2011 merupakan momen penting bagi kami dan peserta karena kenaikan manfaat pensiun dilakukan secara parsial sesuai kemampuan masing-masing mitra pendiri yang berbeda dengan periode sebelumnya.

kami laporkan dalam laporan

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

18

Dari 18 pemberi kerja yang dikelola DAPENBUN, diantaranya 10 pemberi kerja telah melakukan Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP sesuai kemampuan masing-masing mitra pendiri. Hal ini merupakan babak baru dalam pengelolaan program pensiun dengan multi mitra pendiri yang manfaat pensiunnya berbeda. Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP tersebut menuntut kami sebagai pengelola untuk bekerja lebih keras untuk meningkatkan Kekayaan pendanaan baik yang berasal dari iuran peserta/mitra pendiri maupun hasil pengembangan investasi.

Sejalan dengan perubahan KMP dan PhDP tersebut diatas, maka sesuai ketentuan telah dilakukan perubahan Peraturan Dana Pensiun Perkebunan (PDP) yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.KEP-842/KM.10/2011 tanggal 22 Nopember 2011 yang saat ini masih dalam proses penempatan dalam Berita Negara RI.

Rasio Kecukupan Dana Rasio Kecukupan Dana merupakan alat ukur keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun secara jangka panjang. Rasio Kecukupan Dana (RKD) menunjukan kenaikan dari tahun 2007 mencapai 60,5% menjadi 89,2% pada tahun 2011. Kenaikan rasio kecukupan dana tersebut di dorong pertumbuhan aset bersih atau kekayaan yang rata-rata mencapai 9,9% per tahun lebih tinggi dari kenaikan kewajiban aktuaria yang mencapai 0,5% per tahun. Di lihat dari sebaran rasio kecukupan dana 18 (delapan belas) pemberi kerja yang tergabung dengan Dana Pensiun Perkebunan, sebaran rasio kecukupan dana masing – masing pemberi kerja

bervariasi sejalan dengan kemampuan keuangan masing-masing pemberi kerja. Dari 18 (delapan belas) pemberi kerja diantaranya terdapat pemberi kerja yang memiliki rasio kecukupan dana RKD < 100% dan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban iuran tambahan. Hal ini mengakibatkan posisi kekayaan tersedia hanya untuk memenuhi pembayaran manfaat pensiun bagi pensiunan (peserta pasif). Sedangkan kekayaan untuk Pembayaran manfaat pensiun peserta aktif tidak mencukupi. Sesuai ketentuan perundang-undangan mengenai dana pensiun, bahwa kepesertaan mitra kerja dalam program pensiun seharusnya dapat ditangguhkan. Atas kondisi tersebut kami telah melakukan konsultasi dengan Biro Dana Pensiun Departemen Keuangan melalui Pendiri untuk menemukan penyelesaiannya. Hal tersebut kami lakukan untuk menghindari dampak yang mungkin terjadi dikemudian hari apabila kekayaan tidak mencukupi pembayaran manfaat pensiun karyawan yang masih aktif bekerja. Penanganan Investasi Bermasalah Penanganan investasi bermasalah Proyek Kemayoran ex 2004 yang dilakukan pada tahun 2011 sebenarnya merupakan langkah lanjutan penyelesaian dengan mengacu pada legal standing position DAPENBUN yang kajian menyeluruh telah dimulai sejak akhir 2009. Pada tahun 2011 investasi bermasalah pada Proyek Kemayoran berupa Apartemen Palazzo sebanyak 164 unit dengan nilai Rp.186,1 M dan Promissory Notes I PT Garuda Tradatama senilai Rp.155,1 M dengan jaminan hotel Park Plaza, penanganannya telah memasuki upaya hukum guna mengoptimalkan recovery bagi DAPENBUN.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

19

Pada tahun 2010 PT Pelita Propertindo

Sejahtera (“PPS”) selaku Pengembang

Apartemen Palazzo sesuai keputusan

Pengadilan Niaga Jakarta yang telah

dikuatkan oleh keputusan MA yang

berkekuatan hukum tetap telah

dinyatakan pailit. Selanjutnya

berdasarkan Rapat Kreditur pada

Oktober 2010, telah dicapai keputusan

insolvensi sehingga akan dilakukan

likuidasi terhadap PPS setelah pihak

kurator yang ditunjuk telah

menyelesaikan seluruh kewajiban

terhadap kreditur. Adapun terhadap 164

unit apartemen Palazzo milik

DAPENBUN telah terdaftar pada boedel

pailit PPS atas nama PT Istana Makmur

Sentosa (“IMS”), dikarenakan transaksi

pembelian apartemen yang dilakukan

DAPENBUN sebelumnya melalui IMS,

tidak langsung dengan PPS selaku

pengembang. DAPENBUN selanjutnya

melalui kantor pengacara Marsinih

Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo

(“MMIK”) mengajukan gugatan

terhadap IMS di Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat pada Oktober 2011 dan

telah memperoleh keputusan yang

berkekuatan hukum tetap pada

Desember 2011 yaitu bahwa 164 unit

apartemen Palazzo adalah milik

DAPENBUN yang diperoleh berdasarkan

Perikatan Perjanjian Jual Beli (“PPJB”)

dengan IMS, telah dibayar lunas, dan

DAPENBUN berhak atas denda

keterlambatan penyerahan apartemen

oleh IMS. Selanjutnya DAPENBUN

menyampaikan legal position

DAPENBUN kepada pihak kurator

kepailitan guna mendapatkan

pengesahan dan penyelamatan aset

DAPENBUN tersebut.

Promissory Notes I PT Garuda Tradatama (“PN I Garuda”) jatuh tempo pada 20 Juli 2006 dan telah dilakukan perpanjangan hingga 3 April 2007. PT Garuda Tradatama selaku peneribit telah wanprestasi, tidak membayar pokok dan bunga perpanjangan periode 20 Juli 2006 sampai dengan 3 April 2007, tidak mempersiapkan dana pelunasan PN I Garuda yang seharusnya disetor ke rekening Bank Permata selaku Agen Pembayaran serta tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan Hotel Park Plaza periode tahun 2006 hingga tahun 2011 (yang menjadi jaminan PN I Garuda). Nilai jaminan PN I Garuda mengalami penurunan, pada awal penerbitan sebesar Rp 275 M menjadi Rp 134 M, berdasarkan hasil appraisal Juli 2010. Status jaminan paripasu dengan PN II Garuda sebesar Rp 80 M.

Untuk penanganan investasi tersebut DAPENBUN telah menunjuk Kantor Pengacara Irfan Melayu SH, LLM untuk melakukan melakukan gugatan perdata kepada PT Garuda Tradatama, Pemegang Saham PT Garuda Tradatama dan Pihak-pihak lain yang terkait dengan Penerbitan PN I Garuda Tradatama dan sampai dengan akhir Desember 2011 telah dilakukan persidangan sebanyak 5 (lima) kali.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

20

Penerapan Tata Kelola Menjadi salah satu dana pensiun dengan jumlah peserta terbesar nasional merupakan dorongan kuat bagi manajemen dan seluruh karyawan DAPENBUN untuk selalu meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik (GPFG). Bagi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), penerapan GPFG bukan sekedar memenuhi peraturan perundang -undangan namun merupakan elemen fundamental yang mengacu kepada praktek-praktek terbaik dalam pengelolaan dana pensiun (best practices). Kami meyakini bahwa dengan menerapkan GPFG berarti memfasilitasi bekerja optimal, sehingga mampu meningkatkan kinerja DAPENBUN. Sepanjang tahun 2011, serangkaian langkah dilakukan secara intensif guna membangun, menerapkan dan mengevaluasi proses implementasi GPFG. Langkah ini merupakan rangkaian rencana kerja yang terprogram, dengan sasaran akhir terwujudnya DAPENBUN sebagai salah satu dana pensiun dengan praktik tata kelola yang baik di masa depan. Demi menjaga agar rencana

tersebut dapat terwujud maka ditetapkan berbagai penyusunan kebijakan dan SOP di awal 2011, yang kemudian dilanjutkan dengan proses internalisasi. Selain itu dalam penerapan manajemen risiko, sedang disusun panduan manajemen risiko sebagai manual bagi manajemen dalam mitigasi atas risiko pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan. Apresiasi Kerja keras tim manajemen dan seluruh karyawan, DAPENBUN telah menghasilkan pencapaian kinerja tahun 2011. Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas dan mitra kerja atas kepercayaan yang telah diberikan. Semua itu memberikan arti yang besar bagi keberhasilan DAPENBUN dalam melanjutkan pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan di masa depan yang penuh tantangan ini.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

21

Direksi

Haris Anwar Roswita Nilakurnia Dikdik Purwana Direktur Investasi Direktur Utama Direktur Operasional

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

22

Profil Pengurus

Lahir di Banda Aceh 24 Oktober 1966, Gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992) dan Magister Sains Manajemen pada universitas yang sama (2010). Menjabat sebagai Direktur Utama DAPENBUN sejak Mei 2009. Sebelumnya beliau telah menduduki beberapa posisi penting di berbagai perusahaan baik di sektor keuangan maupun sektor riil. Memulai karir sebagai Senior Advisor pada The Flagler Management Group (1991-1992) yang menangani Proyek Bank Dunia di Indonesia, kemudian bergabung pada AAJ Associates/RSM International sejak 1992 untuk kemudian menjabat sebagai Managing Director PT AAJ Bismatamma (1997-1999), Managing Director PT AAJ Batavia (2004-2006). Selanjutnya menjadi Managing Director PT Oveseas Securities (2007-2008), dan Direktur Keuangan PT Risna Karya Warhana (Oktober 2008-April 2009). Selain itu beliau juga aktif sebagai Staf Pengajar Tetap pada Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak tahun 1993. Dalam perjalanan karirnya beliau telah menangani berbagai penugasan terkait restrukturisasi keuangan, restrukturisasi korporasi, IPO, merger dan akuisisi pada berbagai perusahaan di Indonesia baik swasta maupun BUMN.

Roswita Nilakurnia Direktur Utama

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

23

Lahir di Bandung, 9 Juli 1962, Lulusan STAN Jakarta kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi di Bandung serta Magister Akuntansi UNPAD Bandung. Menjadi Direktur Operasional DAPENBUN terhitung sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Bagian SPI di PTPN VIII Bandung dan sebagai Ketua Umum di Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTPN VIII serta aktif di beberapa organisasi lainnya. Berbagai pendidikan dan pelatihan sudah dijalani oleh beliau baik di dalam negeri maupun luar negeri, selain itu beliau juga aktif dalam mencurahkan ide-idenya dalam bentuk tulisan/paper di majalah internal perusahaan.

Dikdik Purwana Direktur Operasional

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

24

Lahir di Semarang pada 30 November

1967, Lulusan Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia (FEUI), sebagai

Direktur Investasi yang di embannya sejak

Mei 2009, mempunyai keahlian dalam

“Restrukturisasi korporasi untuk tujuan lPO, Menyusun struktur keuangan untuk proyek-proyek khusus yang berhubungan dengan pendanaan proyek, perdagangan serta merger dan akuisisi” Jabatan

sebelumnya diantaranya Direktur

Pengembangan Bisnis, PT. Dayaindo

Resources (2007-2009), Direktur

Pelaksana PT. E-Capital Securities (2002-

2007), Direktur Corporate Finance, PT.

JAVA Securities (2000-2007), Kepala

Bagian Treasury, Alatief Corporation

(1998-2000), Direktur Corporate Finance,

PT. Kartika Investindo (1997-2000),

Direktur Corporate Finance, PT. Rashid

Hussain Securities (1995-1997).

Haris Anwar Direktur Investasi

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

25

KEPALA CABANG

1. Siswadi

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara I (PERSERO)

2. Tambah Karo Karo

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara II (PERSERO)

3. Rachmad Prawirakusuma

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO)

4. Rusdi Lubis

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)

5. Djoko Muljono

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara V (PERSERO)

6. Robinson Bangun

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara VI (PERSERO)

7. Budi Santoso

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara VII (PERSERO)

8. Dadi Sunardi

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara VIII (PERSERO)

9. Imam Nugroho

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara IX (PERSERO)

10. Djoko Santoso

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara X (PERSERO)

11. Soenariyono

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara XI (PERSERO)

12. Soewarno

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara XII (PERSERO)

13. Wagio Ripto Sumarto

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara XIII (PERSERO)

14. Bambang Hartadi

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Perkebunan Nusantara XIV (PERSERO)

15. Gunawan Ciptadi

Kepala Cabang DAPENBUN

Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP)

16. Agus D. Gozali

PTH Kepala Cabang DAPENBUN

PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT.RPN)

17. Abdul Hadi Lubis

Kepala Cabang DAPENBUN

PT Sarana Agro Nusantara (PT. SAN)

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

26

KEPALA BIDANG

Dari Kiri ke kanan : Depan : Titiek SMW (Kabid Kepesertaan) ; Deddy Kurniadi (Kabid. Umum & SDM) ; Hanny Iskandar (Kepala Satuan Pengawasan Internal & Manajemen Risiko) : Tiurma Sondang S (Kabid Investasi Pasar Modal & Pasar Uang) Belakang : Faisal Abidin (Kabid Investasi Langsung & Pengelolaan Aset) ; Prasetiawan (Kabid Keuangan).

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

27

K E P E S E R T A A N

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

28

Tahun 2011 jumlah peserta Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara keseluruhan mengalami penurunan dengan jumlah peserta mencapai 327.159 orang atau menurun 1.384 orang (0,42%) dari jumlah peserta tahun 2010 yang mencapai 328.543 orang. Selama 5 (lima) tahun terakhir penurunan jumlah peserta aktif menurun 20% dari jumlah peserta aktif tahun 2007 sebanyak 207.885 orang menjadi 166.778 orang tahun 2011. Hal ini dimungkinkan karena sejak tahun 2009 Dana Pensiun Perkebunan tidak menerima peserta baru

karena pemberi kerja/mitra pendiri tidak lagi menyertakan karyawan barunya sebagai peserta di Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) melainkan diikutsertakan sebagai peserta DPLK. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pendiri bahwa bagi karyawan baru PTPN I s/d PTPN XIV diikutsertakan program pensiun iuran pasti (DPLK). Di sisi lain jumlah peserta pasif (pensiunan dan pensiun ditunda) selama 5 (lima) tahun terakhir meningkat 33% dari jumlah peserta aktif tahun 2007 sebanyak 120.218 orang menjadi 160.381 orang tahun 2011 sejalan dengan bertambahnya usia kerja.

Dari gambaran di atas perbandingan pembayaran manfaat pensiun dan penerimaan iuran peserta dan pemberi kerja sebagai berikut :

328.103

329.958 329.673

328.543

327.159

2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

PTPN I PTPN II PTPN III PTPN IV PTPN V PTPN VI PTPN VII PTPN VIII PTPN IX PTPN X PTPN XI PTPN XII PTPN XIII PTPN XIV LPP PT.RPN PT.SAN PT.KPBN

3.43

7

4.08

1

12.8

86

16.3

64

7.62

6

3.84

8

8.33

9

10.2

59

3.94

7

3.68

0

3.97

2

473

6.50

1

1.67

8

206

1.94

0

196

223

12.8

51

53.9

78

49.4

08

78.9

15

6.92

8

8.42

4 25

.117

67.0

84

42.9

60

36.6

48

41.5

24

42.5

14

10.7

85

7.11

7

1.93

7

11.5

34

891

13

TAHUN 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

Kepala Bidang Kepesertaan

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

29

Sampai tahun 2011, hasil pengembangan dana dapat menutup pembayaran manfaat pensiun yang lebih besar dari penerimaan iuran. Jumlah penerima manfaat pensiun tahun 2011 seluruhnya berjumlah 160.381 orang yang tersebar di 18 pemberi kerja. Dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta khususnya peserta pensiunan serta penerapan Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik (GPFG) dengan sasaran penerimaan manfaat pensiun sesuai dengan tepat jumlah, tepat waktu dan tepat penerima, telah dilakukan registrasi ulang bekerja

sama dengan pemberi kerja maupun dengan organisasi pensiunan. Berdasarkan besaran jumlah manfaat pensiun tahun 2011 yang diterima pensiunan yang tersebar di 18 pemberi kerja setelah kenaikan manfaat pensiun dan atau perubahan PhDP besarnya manfaat pensiun adalah sebagai berikut :

Minimal Maksimal Minimal Maksimal

1 PTPN I 69.300 2.459.330 69.300 2.459.330

2 PTPN II 69.300 2.468.065 69.300 2.468.065

3 PTPN III 125.000 2.582.420 69.300 2.459.445

4 PTPN IV 100.000 2.557.795 69.300 2.459.415

5 PTPN V 125.000 2.469.330 69.300 2.459.330

6 PTPN VI 150.000 1.898.135 69.300 1.725.575

7 PTPN VII 100.000 2.828.230 69.300 2.459.330

8 PTPN VIII 69.300 2.459.445 69.300 2.459.445

9 PTPN IX 69.300 2.459.340 69.300 2.459.340

10 PTPN X 125.000 2.664.565 69.300 2.478.665

11 PTPN XI : 2.582.305 69.300 2.459.335

Pensiunan 125.000 - -

Pensiun Janda/Duda 100.000 - -

12 PTPN XII 125.000 2.974.440 69.300 2.478.700

13 PTPN XIII 81.800 2.471.840 69.300 2.459.340

14 PTPN XIV 69.300 2.404.010 69.300 2.404.010

15 LPP 69.300 2.459.340 69.300 2.459.340

16 PT. SAN 72.765 1.503.875 69.300 1.432.260

17 PT. RPN 69.300 2.459.340 69.300 2.459.340

18 PT. KPBN 69.300 539.120 - -

No Pemberi KerjaManfaat Pensiun 2011 Manfaat Pensiun 2010

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

30

Dilihat dari jumlah peserta di 18 (delapan belas) pemberi kerja dapat dikelompokan sebagai berikut ; (1) 4 pemberi kerja dengan jumlah peserta di atas 30.000 orang, (2) 8 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 11.563 orang s/d 21.286 orang, (3) 3 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 4.609 orang s/d 9.572 orang dan (4) 3 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 149 orang s/d 405 orang dengan tabel

sebagai berikut :

Pemberi

Kerja 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011

1 PTPN 1 7.226 6.824 6.851 6.554 6.250 3.770 4.144 4.816 5.069 5.313

2 PTPN 2 21.512 20.379 19.121 17.838 16.440 13.261 14.275 15.230 16.352 17.528

3 PTPN 3 28.600 28.505 27.352 26.032 24.628 11.305 12.293 13.408 14.564 15.798

4 PTPN 4 32.317 30.689 28.912 27.392 25.725 21.237 23.868 25.476 26.774 28.207

5 PTPN 5 14.791 14.584 14.310 13.975 13.557 1.410 1.689 1.999 2.375 2.760

6 PTPN 6 7.668 7.381 7.109 6.879 6.614 1.945 2.220 2.480 2.713 2.958

7 PTPN 7 16.218 15.590 14.902 14.088 13.251 4.773 5.368 6.149 6.931 7.725

8 PTPN 8 30.144 28.390 26.471 24.774 23.028 18.978 20.638 22.351 23.918 25.479

9 PTPN 9 10.255 9.555 8.795 8.048 7.349 11.568 12.162 12.786 13.383 13.937

10 PTPN 10 5.613 5.475 5.056 4.640 4.318 6.467 6.942 7.348 7.704 7.888

11 PTPN 11 7.266 6.578 5.905 5.325 4.798 8.304 8.924 9.514 10.030 10.488

12 PTPN 12 7.152 6.465 5.709 5.006 4.301 9.881 10.512 11.136 11.719 12.270

13 PTPN 13 12.626 12.352 12.029 11.629 11.235 3.723 4.041 4.354 4.756 5.134

14 PTPN 14 2.940 2.793 2.601 2.446 2.277 1.714 1.850 2.037 2.183 2.341

15 LPP 174 165 150 137 124 245 252 262 272 281

16 PT SAN 266 254 238 221 204 138 149 164 179 195

17 PT RPN 3.117 3.045 2.877 2.716 2.534 1.499 1.607 1.775 1.921 2.075

18 PT KPBN - - - 145 - - - - 4

207.885 199.024 188.388 177.700 166.778 120.218 130.934 141.285 150.843 160.381

NoPeserta Aktif Peserta Pensiunan dan Pensiun Ditunda

JUMLAH

Dari kelompok pemberi kerja di atas, diantaranya 9 (sembilan) pemberi kerja dengan peserta pensiunan (pasif) yang lebih besar dari peserta aktif atau yang masih melakukan pembayaran iuran.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

31

INVESTASI PASAR MODAL & PASAR UANG

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

32

Selama lima tahun terakhir, investasi dana

pensiun meningkat sebesar 66,6%. dari

tahun 2007 sebesar Rp.2,8 triliun

meningkat hingga mencapai Rp.4,7 triliun

pada akhir tahun 2011. Investasi dana

pensiun sepanjang tahun 2011 diwarnai

oleh krisis utang Negara-negara Eropa

yang belum kunjung selesai. Krisis

tersebut mempengaruhi volatilitas pasar

modal dunia termasuk Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG). Volatilitas

tersebut antara lain dapat terlihat pada

tren pergerakan Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) selama 5 tahun dan di

sepanjang tahun 2011. Pada akhir tahun

2011, indeks ditutup pada posisi 3.821

atau mengalami kenaikan sebesar 0,3%

dibandingkan dengan posisi akhir tahun

sebelumnya.

Pada akhir tahun 2011, nilai investasi

Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)

mampu mencapai angka Rp.4,7 triliun,

atau bertambah Rp.404 juta dari tahun

sebelumnya. Pencapaian tersebut cukup

menggembirakan di tengah krisis hutang

di Negara Eropa yang mendorong

volatilitas IHSG cukup dalam.

Volatilitas indeks harga saham tersebut

mempengaruhi pendapatan hasil investasi

di pasar modal. Demikian pula dengan

penurunan bunga deposito terkait dengan

kebijakan penurunan bunga SBI yang

mendorong pendapatan bunga deposito

terutama pada akhir tahun 2011. Namun

demikian, secara keseluruhan pendapatan

hasil investasi mencapai sebesar

Rp.508 milyar atau 10,8% dari total

investasi.

Portofolio Investasi Portofolio investasi berdasarkan nilai

perolehan Dana Pensiun Perkebunan

(DAPENBUN) tahun 2011, terdapat 13

(tiga belas) jenis instrumen investasi yang

sesuai dengan arahan investasi dan

ketentuan Perundang-undangan. Jenis

investasi Surat Berharga Negara, Deposito

Berjangka, Obligasi, Reksadana dan Saham

masih tetap merupakan instrumen

investasi DAPENBUN yang dominan.

Selama tahun 2011 investasi Surat

Berharga Negara (SUN) mencapai 6,1%

dari total investasi atau menurun dari

tahun sebelumnya yang mencapai 18,2%.

2.746

1.242

2.416

3.704

3.821

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

2007 2008 2009 2010 2011

IHSG

Kepala Bidang Pasar Modal & Pasar Uang

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

33

Hal ini disebabkan pelepasan Surat Utang

Negara pada akhir tahun sehubungan nilai

pasar lebih tinggi dari harga pada saat

pembelian. Sedangkan investasi pada

Deposito On Call maupun Deposito

Berjangka meningkat dari masing-masing

4,3% dan 15,3% tahun 2010 menjadi

masing-masing 5,4% dan 28,4% dari total

investasi. Peningkatan tersebut dalam

rangka antisipasi penurunan harga pasar

saham sejalan volatilitas IHSG di pasar

modal terkait dengan krisis hutang Negara

Eropa.

NILAI

PEROLEHAN %

NILAI

PEROLEHAN%

Surat Berharga Negara 285.906 6,1 780.722 18,2

Deposito On Call 254.402 5,4 184.547 4,3

Deposito Berjangka 1.336.315 28,4 656.300 15,3

Saham 1.303.103 27,7 1.497.391 34,8

Obligasi 866.950 18,4 738.999 17,2

Sukuk 15.000 0,3 20.000 0,5

Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana

Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham,

dan Reksa Dana Campuran

276.452 5,9 166.714 3,9

Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif Penyertaan Terbatas220.000 4,7 105.000 2,4

Penempatan Langsung 88.924 1,9 88.924 2,1

Surat Pengakuan Utang - - - -

Tanah 11.888 0,3 11.888 0,3

Bangunan 45.464 1,0 49.480 1,2

Tanah dan Bangunan 1.256 0,1 1.306 0,1

TOTAL INVESTASI 4.705.659 100,0 4.301.271 100,0

JENIS INVESTASI (dalam jutaan Rupiah)

2011 2010

Walaupun investasi Saham menurun dari 34,8% tahun 2010 menjadi 27,7% tahun 2011, namun nilai investasi Saham menempati urutan pertama dari seluruh instrument investasi yang dilakukan DAPENBUN.

Instrumen investasi lainnya, seperti Obligasi memiliki porsi 18,4% dari total investasi atau sedikit menurun dari tahun sebelumnya sebesar 17,2%. Sementara investasi dalam bentuk semua jenis Reksadana mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Hasil Investasi Hasil Investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukan pertumbuhan kecuali tahun 2008, karena dampak krisis global yang sangat mempengaruhi pendapatan investasi terutama terkait dengan penurunan IHSG. Jika dibandingkan dengan salah satu indikator pasarnya yaitu IHSG terlihat memiliki korelasi yang positif dimana pada kondisi return IHSG positif maka hasil investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) juga positif.

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2007 2008 2009 2010 2011

455.072

283.041

401.565

508.339 508.484

(Dal

am J

utaa

n R

upia

h)

PENDAPATAN INVESTASI

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

34

Grafik di atas memperlihatkan bahwa

proporsi investasi DAPENBUN dalam

bentuk Deposito On Call termasuk

Deposito Berjangka berada di kisaran

33,8% dari total investasi. Sementara

berada di urutan kedua, investasi Saham

dengan kisaran 27,7%. Urutan ketiga

adalah Obligasi yang berada di kisaran

18,7%. Selanjutnya, investasi dalam

bentuk Reksadana menempati urutan

keempat dengan kisaran antara 10,6%.

Kinerja Investasi Kinerja investasi DAPENBUN, dapat

dilihat dari ROA dan ROI yang dicapai

dibandingkan dengan kinerja tahun

2010, kinerja investasi tahun 2011

meningkat cukup signifikan. Hal ini

dapat dilihat pada ROA (Return on Assets) dan ROI (Return on Investment)

DAPENBUN tahun 2011 yang secara

agregat besarnya masing-masing adalah

sekitar 6,59% dan 4,70%. Secara umum,

ROA dana pensiun tahun 2011 lebih

rendah daripada ROI-nya. Hal ini antara

lain disebabkan adanya Aset Tidak

Lancar yang dimiliki DAPENBUN. Aset

tidak lancar tersebut sebagian besar

adalah piutang iuran tambahan yang

berumur lebih dari 3 bulan di beberapa

pemberi kerja, sedangkan Aset Lain-lain

merupakan investasi yang tidak

produktif. Nilai ROI disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain tingginya

peningkatan pendapatan yang belum

direalisasi dan masih belum adanya

kinerja positif pasar modal (ditandai

dengan penurunan pendapatan yang

belum direalisasi atau nilai wajar masih

di bawah nilai perolehan).

6,1% 5,4%

28,4%

27,7%

18,4%

0,3% 5,9% 4,7%

1,9%

0,3%

1,0%

0,1%

Proporsi Investasi DAPENBUN Tahun 2011

Surat Berharga Negara

Deposito On Call

Deposito Berjangka

Saham

Obligasi

Sukuk

Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap,Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran

Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi KolektifPenyertaan Terbatas

Penempatan Langsung

Tanah

Bangunan

Tanah dan Bangunan

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

35

INVESTASI LANGSUNG & PENGELOLAAN ASET

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

36

Restrukturisasi dan Penyehatan

Portfolio Aset Langsung

Dalam rangka penyehatan aset langsung

berupa tanah, bangunan, tanah &

bangunan dan penyertaan saham (anak

perusahaan DAPENBUN), DAPENBUN

telah melakukan klasifikasi aset menjadi

tiga kelompok yaitu ; aset produktif,

belum produktif dan aset tidak produktif.

Aset Belum Produktif Aset belum produktif adalah aset yang

belum memberikan konstribusi kepada

DAPENBUN, namun masih memiliki bisnis

yang prospektif ke depannya, diantaranya

adalah PT Dapenbun Investama dan PT

Tanindo. Kedua perusahaan tersebut

masih dapat dioptimalkan dengan

melakukan rekstrukturisasi aset portfolio

yang ada didalamnya.

PT Dapenbun Investama

PT Dapenbun Investama (“PT DI”)

merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang perdagangan dan pertanian,

DAPENBUN merupakan pemegang saham

pengendali PT DI dengan porsi

kepemilikan mencapai 99,9%.

Sejak didirikan tahun 2005 PT DI belum

pernah memberikan hasil kepada

DAPENBUN. Hal ini dikarenakan struktur

portfolio Investasi PT DI belum sehat.

Permasalahan utama dan terbesar yang

dihadapi PT DI adalah piutang di PT

Surisenia Plasmataruna (“SSPT”), dimana

PT DI merupakan pemegang saham

minoritas namun merupakan kreditur

terbesar di PT SSPT.

PT SSPT pada dasarnya memiliki aset

produktif yaitu Pabrik Minyak Kelapa

Sawit (“PMKS”) namun pengelolaannya

tidak optimal karena keterbatasan dana

(modal kerja) yang dimiliki PT DI. Agar

investasi DAPENBUN di PT DI menjadi

produktif maka DAPENBUN berencana

melakukan penambahan modal untuk

keperluan Likuiditas PT DI setelah menjadi

pemegang saham pengendali di PT SSPT

dan mempertahankan kondisi pabrik

tetap berjalan sehingga mempunyai nilai

tambah ekonomis.

PT Tanindo

PT Tanindo merupakan Perusahaan yang

bergerak dalam bidang konsultan umum

dengan porsi kepemilikan saham

DAPENBUN di PT Tanindo sebesar 50%.

Sejalan dengan perubahan portfolio

investasi DAPENBUN, PT Tanindo akan

dikembangkan sebagai perusahaan jasa

umum lainnya. Untuk tahap awal akan

melakukan restrukturisasi bisnis dan

bergerak dalam bidang pengelolaan

gedung. Untuk mencapai tujuan tersebut

DAPENBUN berencana membeli saham

dari pemegang saham lama sehingga

menjadi pemegang saham pengendali.

Kepala Bidang Investasi Langsung & Pengelolaan Aset

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

37

Aset Tidak Produktif

Aset tidak produktif adalah aset yang

dalam jangka panjang memiliki

kecendrungan penurunan nilai

dikarenakan; nilai perolehan yang tidak

wajar, lokasi aset yang tidak prospektif,

biaya pemeliharaan tinggi sementara

pendapatan tidak maksimal (cost centre).

Yang masuk dalam kelompok aset tidak

produktif adalah; tanah dan bangunan

Rancamaya (Bogor), Apartemen Taman

Kemayoran Condominium (“TKC”) dan

Apartemen Pavilion Tanah Abang. Untuk

memaksimalkan aset tersebut diatas

DAPENBUN berencana melakukan

divestasi secara bertahap.

Tanah dan Bangunan Rancamaya Bogor

Investasi Tanah & Bangunan Rancamaya

Bogor berasal dari pengalihan surat

pengakuan hutang PT Bhakti Panjiwira

menjadi Obligasi Suryamas Duta Makmur

yang kemudian dialihkan menjadi Tanah,

Tanah & Bangunan Rancamaya (SWAP

Aset). Kondisi tanah dan bangunan kurang

prospektif karena jauh dari jalan raya, luas

tanah dan Bangunan cukup besar

sehingga kurang diminati konsumen,

sementara konsumen lebih menyenangi

tanah dan bangunan yang lebih kecil.

Untuk mengurangi beban pemeliharaan

dan beban lainnya terkait dengan

kepemilikan aset tersebut akan

diupayakan dijual pada tahun 2012.

Apartemen TKC

Apartemen TKC direncanakan dijual

setelah kelengkapan dokumen investasi

terpenuhi. Saat ini DAPENBUN belum

memiliki peta pertelaan sehingga menjadi

kendala dalam penjualan aset. DAPENBUN

telah meminta developer melalui

Perhimpunan Penghuni Rumah Susun

(PPRS) TKC untuk segera menyampaikan

peta pertelaan dan bila perlu akan

melakukan upaya hukum.

Apartemen Pavilion Tanah Abang

Investasi Apartemen Pavilion Tanah

Abang berasal dari penyelesain surat

pengakuan hutang PT Bhakti Panjiwira

yang kemudian dialihkan menjadi

Apartemen Pavilion Tanah Abang (SWAP

Aset).

Apartemen Pavilion Tanah Abang

direncanakan dijual setelah kelengkapan

dokumen investasi terpenuhi.

Kepemilikan DAPENBUN baru berupa

pengalihan hak dari PT Bhakti Panjiwira,

DAPENBUN akan meminta Legal Opini dan

mengurus hak kepemilikan sehingga

menjadi aset clean & clear yang siap

untuk dijual.

Pembentukan Joint Venture (“JV”)

Company dengan PTPN II

Dalam rangka penyelesaian piutang iuran

PTPN II akan membentuk JV Company

melalui pengembangan aset PTPN II

(Persero) pada ex-area Rumah Sakit

Tembakau Deli (“RSTD”) dan tanah ex

Kebun Helvetia Medan.

Rencana pengembangan usaha akan

dilakukan dengan beberapa opsi antara

lain; Hotel, Shopping Mal dan Function

Hall.

DAPENBUN dengan PTPN II (Persero)

secara bersama-sama melakukan

penjajakan dengan potensial

investor/strategic partner.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

38

Tanggal 15 Desember 2011 DAPENBUN

dan PTPN II (Persero) beserta Deputi

Industri Primer Kantor Kementerian

BUMN RI telah menandatangani Nota

Kesepahaman tentang Pokok-Pokok

Rencana penyelesaian Tunggakan Iuran PT

Perkebunan Nusantara II, dan Pendirian

Perusahaan Patungan.

Penanganan Aset Bermasalah

Apartemen Palazzo

Berawal dari investasi DAPENBUN untuk

membeli 164 (seratus enam puluh empat)

unit Apartemen Palazzo yang terletak di

Kemayoran dari PT Istana Makmur

Sentosa (selaku marketing dari PT Pelita

Propertindo Sejahtera) sebesar

Rp. 186.100.800.000,-.

Hingga tanggal 31 Desember 2010,

bangunan rumah susun Apartemen

Palazzo belum selesai, dan dokumen

kepemilikan belum diperoleh DAPENBUN

sehingga pengeluaran untuk pembelian

rumah susun Apartemen Palazzo

diklasifikasikan sebagai Aset lain-lain.

Untuk penanganan penyelesaian

permasalahan DAPENBUN telah menunjuk

Kantor Pengacara Marsinih Martoatmodjo

Iskandar Kusdihardjo (”MMIK”) sesuai

perjanjian jasa hukum No.

D.03/PERJ/05/IV/2010-03/MMIK/IV/2010

untuk melakukan gugatan Wanprestasi

kepada PT IMS dan pada pertengahan

Desember 2011 telah mendapatkan

putusan pengadilan bahwa PT IMS

dinyatakan Wanprestasi dan DAPENBUN

mendapatkan keabsahan terhadap PPJB

164 unit Apartemen Palazzo.

SPU PT Garuda Tradatama

Berawal dari kerjasama investasi dengan

PT Theda Pratama berupa proyek Hotel

Park Plaza dalam bentuk penyertaan

saham di PT Theda Makmur sejumlah

Rp.135 M dengan porsi saham sebesar

50%.

Dalam perjalanannya Investasi DAPENBUN

melalui penyertaan saham di PT Theda

Makmur untuk pembangunan Hotel Park

Plaza tidak dilaksanankan seperti rencana

awal. Terkait dengan kondisi tersebut di

atas DAPENBUN melepas penyertaan

saham di PT Theda Makmur. Dana dari

hasil penjualan saham tersebut

diinvestasikan kembali dalam bentuk

Promissory Notes I PT Garuda Tradatama

(“PN I Garuda”) Tahun 2005 dengan

jaminan Hotel Park Plaza.

Pada Desember 2005 telah PT Garuda

Tradatama telah menerbitkan Promissory

Notes II (“PN II Garuda”) sejumlah Rp.80

M. DAPENBUN selaku pemegang PN I

Garuda menyetujui penerbitan PN II

Garuda serta menyetujui penggunaan

jaminan secara paripassu dan

proporsional antara PN I Garuda dengan

PN II Garuda dengan syarat jika telah

dilakukan appraisal ke dua, nilai jaminan

kurang maka Penerbit diwajibkan

menambah nilai jaminan.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

39

Penggunaan dana hasil penerbitan PN II

Garuda adalah untuk pembangunan Hotel

Park Plaza, namun dalam perjalanannya

sama sekali tidak pernah ada

pembangunan. PN I Garuda jatuh tempo

pada 20 Juli 2006 dan telah dilakukan

perpanjangan sampai dengan 3 April 2007

dan DAPENBUN tidak menerima

pembayaran pokok maupun bunga secara

tunai dari Penerbit.

Untuk penanganan masalah tersebut

DAPENBUN telah menunjuk Kantor

Pengacara Irfan Melayu SH, LLM untuk

mewakili DAPENBUN dalam penanganan

penyelesaian Park Plaza.

Akhir September 2011 DAPENBUN telah

melakukan gugatan perdata kepada PT

Garuda Tradatama, Pemegang Saham PT

Garuda Tradatama dan Pihak-pihak lain

yang terkait dengan Penerbitan PN I

Garuda ke Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat.

Sampai dengan akhir Desember 2011

telah dilakukan persidangan sebanyak

5 (lima) kali, dengan pelaksanaan sidang

mediasi sebanyak 1 (satu) kali.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

40

KEKAYAAN &

PENDANAAN

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

41

Salah satu elemen penting yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan industri dana pensiun adalah besarnya pertumbuhan dana yang dihimpun dan dikembangkan dalam bentuk pertumbuhan aset bersih atau kekayaan. Perkembangan pasar modal sangat mempengaruhi pertumbuhan kekayaan dana pensiun termasuk Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang sebagian portofolionya dilakukan di pasar modal. Perkembangan kekayaan Dana Pensiun Perkebunan selama 5 (lima) tahun dapat dilihat dari data sebagai berikut:

Berdasarkan data di atas, kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) menunjukan pertumbuhan, kecuali tahun 2008 terkait krisis global dan kembali tumbuh tahun 2009. Kekayaan dana pensiun perkebunan tahun 2011 mengalami pertumbuhan 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari penerimaan iuran dan hasil pengembangan investasi. Dalam rangka memaksimalkan pengelolaan kekayaan DAPENBUN, semua kekayaan yang dimiliki harus dialokasikan dalam bentuk investasi yang diperkenankan oleh peraturan perundangan di bidang dana pensiun. Penempatan kekayaan dalam bentuk investasi tersebut diharapkan dapat memberikan return yang positif kepada DAPENBUN sehingga akhirnya dapat meningkatkan nilai kekayaan. Dilihat dari tingkat pertumbuhannya, tingkat pertumbuhan kekayaan tertinggi terjadi pada tahun 2009 setelah mengalami penurunan pada tahun 2008. Meskipun tingkat pertumbuhan kekayaan tahun 2011 mencapai 2,5%, namun demikian, mengingat total kekayaan yang dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) relatif lebih kecil dibandingkan dengan total kewajiban aktuaria, maka rasio pendanaan DAPENBUN masih di bawah 100%. Hal ini disebabkan kenaikan kewajiban aktuaria peserta lebih tinggi dari pertumbuhan kekayaan, sejalan dengan rata-rata usia karyawan peserta dari pemberi kerja menjelang memasuki usia pensiun.

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

2007 2008 2009 2010 2011

4.3

56.5

88

4.3

92

.011

5.6

95.

515

6.4

08

.30

7

6.4

76.6

31

Dal

am Ju

taan

Rup

iah

ASET BERSIH

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

4.000.000

4.500.000

5.000.000

2007 2008 2009 2010 2011

3.50

5.6

63

3.19

6.0

45

4.1

76.3

71

4.8

27.

541

4.9

48

.96

0

Dal

am Ju

taan

Rup

iah

KEKAYAAN

Kepala Bidang Keuangan

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

42

Sebaran Kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)

Dari 18 (delapan belas) mitra pendiri yang tergabung dalam program pensiun DAPENBUN, dibuat 4 (empat) kategori kepemilikan kekayaan, yaitu (1) mitra pendiri dengan kekayaan antara Rp.400 milyar – Rp.800 milyar, (2) mitra pendiri dengan kekayaan antara rp 230 milyar –Rp 370 milyar, (3) mitra pendiri dengan kekayaan antara Rp 100 milyar – Rp 220 milyar dan (4) mitra pendiri dengan jumlah kekayaan di bawah Rp 100 milyar.

PEMBERI KERJA 2011 2010 2009 2008 2007

PTPN I 128.079 126.708 121.038 101.500 89.333PTPN II 197.093 222.818 263.222 241.052 304.458PTPN III 614.446 609.831 541.757 384.185 420.898PTPN IV 869.831 880.196 806.832 583.849 653.537PTPN V 192.303 184.150 145.535 96.844 100.050PTPN VI 148.351 137.632 114.730 78.633 81.377PTPN VII 403.008 341.085 255.505 186.106 183.785PTPN VIII 678.812 674.378 480.876 411.036 448.057PTPN IX 339.264 302.269 239.819 213.162 267.043PTPN X 316.930 296.937 266.076 201.686 215.456PTPN XI 328.291 332.185 325.594 227.962 245.708PTPN XII 365.482 371.741 319.268 240.806 224.019PTPN XIII 219.212 210.609 159.694 100.270 114.936PTPN XIV 44.544 41.938 43.059 41.171 51.595LPP 13.242 13.432 12.988 12.286 15.178PT.RPN 11.503 70.005 71.723 69.206 82.848PT.SAN 73.884 11.627 8.655 6.291 7.385PT.KPBN 4.686 - - - -

KEKAYAAN 4.948.960 4.827.541 4.176.371 3.196.045 3.505.663

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mitra pendiri yang memiliki kekayaan antara Rp.400 milyar sampai

dengan Rp.800 milyar hanya 3 (tiga) mitra pendiri, namun total kekayaan yang dikuasainya merupakan yang terbesar (51,9%) dengan nilai kekayaan sebesar Rp.2,6 triliun. Tabel tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah mitra pendiri yang memiliki kekayaan di bawah Rp.100 milyar sebanyak 5 (lima) mitra pendiri, yang terdiri dari perusahaan afiliasi atau lembaga kecuali PTPN XIV yang sejalan dengan jumlah peserta di masing-masing mitra pendiri. Alokasi Kekayaan terhadap Investasi dengan total kekayaan berjumlah Rp.4,9 triliun atau sebesar 95,5% dari total investasi. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kekayaan DAPENBUN yang ditempatkan dalam bentuk investasi berada di level 80,5% sampai dengan 95,5%. Trend ini menunjukkan bahwa proporsi kekayaan yang ditempatkan dalam bentuk investasi cenderung stabil.

PTPN I 2,6% PTPN II

4,0%

PTPN III 12,4%

PTPN IV 17,6%

PTPN V 3,9%

PTPN VI 3,0%

PTPN VII 8,1%

PTPN VIII 13,7%

PTPN IX 6,9%

PTPN X 6,4%

PTPN XI 6,6%

PTPN XII 7,4%

PTPN XIII 4,4%

PTPN XIV 0,9%

LPP 0,3%

PT.RPN 1,5%

PT.SAN 0,2%

PT.KPBN 0,1%

Proporsi Kekayaan per Pemberi Kerja 2011

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

43

Kinerja perekonomian domestik terus

mengalami perbaikan. Hal ini tercermin

dari pertumbuhan PDB yang meningkat,

neraca pembayaran yang mengalami

surplus, serta kinerja sektor keuangan

yang semakin membaik. Didukung oleh

faktor fundamental yang membaik

tersebut serta terjaganya persepsi positif

terhadap perekonomian Indonesia, nilai

tukar rupiah juga mengalami penguatan

dengan volatilitas yang cukup rendah.

Namun, mulai paruh kedua tahun 2011

intensitas dampak krisis hutang Eropa

memberikan tekanan terhadap Pasar

Modal, sehingga volatilitas IHSG cukup

tinggi.

Di tengah kinerja perekonomian yang

semakin membaik, perekonomian

Indonesia masih dihadapkan pada

sejumlah tantangan utama yang terdiri

dari derasnya aliran masuk modal asing,

besarnya ekses likuiditas perbankan, serta

sejumlah permasalahan di sektor

perbankan dan berbagai kendala di sektor

riil.

Namun demikian Dana Pensiun

Perkebunan (DAPENBUN) sebagai

pengelola dana pensiun dengan jumlah

peserta terbesar di Indonesia secara terus

melakukan optimalisasi pendapatan serta

melakukan pengendalian biaya untuk

dapat menekan dampak negatif dari

tantangan-tantangan eksternal diatas

sehingga dapat membukukan hasil yang

menggembirakan pada tahun ini.

Aset Bersih Jumlah aset bersih Dana Pensiun

Perkebunan (DAPENBUN) pada tahun

2011 sebesar Rp 6.477 miliar atau tumbuh

101,1% dibandingkan aset tahun 2010

sebesar Rp.6.408 miliar. Jumlah aset

bersih kelola dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun terakhir terus menunjukkan tren

yang meningkat dari tahun 2007 sampai

dengan 2011 dengan gambaran sebagai

berikut :

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

2007 2008 2009 2010 2011

4.3

56

.58

8

4.3

92

.01

1

5.6

95

.51

5

6.4

08

.30

7

6.4

76

.63

1

ASET BERSIH (Dalam Jutaan Rupiah)

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

44

Faktor utama yang meningkatkan aset bersih adalah tumbuhnya aset investasi dan aset operasional. Nilai wajar investasi mengalami peningkatan, dimana jumlah investasi ditahun 2011 sebesar Rp.4.894 milyar atau naik 104,8% bila dibandingkan dengan jumlah investasi ditahun 2010. Adapun perbandingan aset investasi tahun 2011 dengan tahun 2010 per portofolio adalah sebagai berikut :

Dibandingkan dengan tahun lalu, Aset Bersih meningkat sebesar Rp.68,32 miliar (1,1%). Peningkatan tersebut berasal dari Total Investasi naik sebesar Rp.222,75 miliar (4,77%), Aset Lancar Diluar Investasi naik sebesar Rp.30,89 miliar (2,1%) dan Aset Operasional naik sebesar Rp.3,29 miliar (76,8%).

Kenaikan aset bersih selain berasal dari kenaikan nilai wajar investasi juga berasal dari kenaikan aset operasional terutama terkait pengembangan sistem informasi manajemen Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) berupa software dan perangkat keras Komputer yang meningkat Rp.1,2 milyar dari tahun 2010 sebesar Rp.1,3 milyar menjadi Rp.2,5 milyar tahun 2011.

Dari sisi Kewajiban DAPENBUN tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp.10 milyar dari tahun 2010 sebesar Rp.59 milyar menjadi Rp.78 milyar tahun 2011. Kenaikan kewajiban tersebut terutama berasal dari hutang investasi. Namun demikian peningkatan Kewajiban ini masih di bawah penembangan peningkatan aset bersih.

JENIS INVESTASI (dalam jutaan Rupiah) 2010 2011 (audit)%

(2011 : 2010)

Surat Berharga Negara 780.098 350.384 44,9

Deposito On Call 184.547 254.402 137,9

Deposito Berjangka 656.300 1.336.315 203,6

Saham 1.700.009 1.181.822 69,5

Obligasi 739.014 902.286 122,1

Sukuk 20.000 16.251 81,3

Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan

Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana

Campuran

162.410 265.656 163,6

Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Penyertaan Terbatas105.113 231.047 219,8

Penempatan Langsung 79.173 73.612 93,0

Tanah 157.811 187.438 118,8

Bangunan 67.877 75.889 111,8

Tanah dan Bangunan 19.352 19.352 100,0

TOTAL INVESTASI 4.671.704 4.894.454 104,8

PERBANDINGAN NILAI WAJAR INVESTASI 2011 DAN 2010

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

45

Beban Investasi dan Beban Operasional

Beban investasi terkait langsung dengan aktivitas investasi dengan jumlah beban tahun 2011 sebesar Rp 24 miliar atau 4,7% dari pendapatan investasi. Jumlah tersebut meningkat 5,1% dari tahun 2010 sebesar Rp 22,6 miliar menjadi Rp.23,8 miliar tahun 2011. Peningkatan tersebut terutama disebabkan penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 yang mulai berlaku tahun 2011. Sedangkan Beban Operasional Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) meliputi Biaya Kepegawaian, beban kantor, beban pemeliharaan, beban penyusutan, beban jasa pihak ke tiga dan beban operasional lainnya pada tahun 2011 mencapai Rp.59,1 milyar atau sebesar 20,6% dari anggaran 2011 yang ditetapkan sebesar Rp.49 milyar.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka secara keseluruhan terdapat peningkatan sebesar 43,7% Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Biaya Kepegawaian yaitu sebesar

15,8%. Hal ini sejalan dengan kenaikan gaji/honor karyawan, dan beban kantor guna mendukung kinerja baik di cabang maupun di kantor pusat dan peningkatan pendapatan pegawai. Salah satu komponen biaya yang

paling signifikan realisasinya melebihi anggaran adalah biaya jasa pihak ke tiga sebesar Rp.4,7 milyar dari anggarannya sebesar Rp.3,8 milyar. Hal ini terkait dengan beban jasa pengacara, pihak konsultan dan auditor terkait dalam rangka penyelesaian masalah hukum investasi yang bermasalah dan aset-aset yang belum produktif.

90.886

10.456

42.292

22.650 23.816

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

2007 2008 2009 2010 2011

BEBAN INVESTASI (Dalam Jutaan Rupiah)

29.093 29.800

36.053 41.143

59.125

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

2007 2008 2009 2010 2011

BEBAN OPERASIONAL (Dalam Jutaan Rupiah)

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

46

Hasil Usaha Perkembangan Dana Pensiun Perkebunan

(DAPENBUN) juga dapat dilihat dari hasil

usaha yang diperoleh (Laba Sebelum

Pajak) yang sejak tahun 2007 sampai

dengan tahun 2011 terus mengalami

peningkatan kecuali tahun 2008 terkait

dengan krisis global. Peningkatan hasil

usaha tersebut terutama hal ini

disebabkan manajemen senantiasa

melakukan perbaikan pengelolaan

investasi dan pengendalian biaya

operasional.

Laba sebelum pajak tahun 2011 adalah

sebesar Rp.290,69 milyar atau turun

sebesar 64,56% dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp.450,22 milyar.

Penurunan tersebut terutama disebabkan

pencadangan aset lain-lain terkait dengan

penerapan PSAK 48. Hal tersebut juga

sejalan dengan tindak lanjut atas

pendapat auditor atas laporan keuangan

tahun 2010 yang memberikan pendapat

dengan pengecualian karena DAPENBUN

belum melakukan pencadangan

penurunan nilai aset lain-lain yang tidak

produktif. Melalui penerapan PSAK 48

dengan melakukan pencadangan

penurunan nilai aset lain-lain pendapat

auditor atas laporan keuangan tahun 2011

adalah Wajar Tanpa Pengecualian.

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

500.000

2007 2008 2009 2010 2011

326.203

249.020

324.459

450.228

290.686

Dal

am Ju

taan

Rup

iah

Hasil Usaha

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

47

PENDANAAN

Pendanaan program pensiun manfaat pasti (PPMP) pemberi kerja merupakan program pensiun yang berjanji akan memberikan suatu jumlah pembayaran tertentu kepada karyawan dan ahli warisnya, sementara risiko pendanaan yang terjadi berada pada pemberi kerja. Untuk itu diperlukan upaya pemupukan dana, agar pendanaan untuk pembayaran manfaat pensiun di masa purna bakti dapat terlaksana. Pembayaran manfaat pensiun meliputi pembayaran kepada pensiunan yang menjadi peserta dana pensiun, namun juga pembayaran kepadajanda/duda atau anakdalam hal pensiunan atau peserta meninggal dunia. Oleh karena itu, kondisi dana yang tersedia untuk memenuhi kewajiban dana pensiun harus terus diupayakan senantiasa terjaga. Perhitungan pendanaan program pensiun manfaat pasti dilakukan oleh aktuaris untuk menghitung kecukupan pendanaan dari dana pensiun. Sesuai ketentuan perundangan sekurang-kurangnya dana pensiun harus melakukan valuasi aktuaria sekali dalam tiga tahun. Namun demikian, bila kualitas pendanaan dana pensiun berada pada tingkat ketiga, maka dana pensiun dimaksud wajib untuk melakukan valuasi aktuaris setiap tahun.

Kualitas Pendanaan Kualitas pendanaan dana pensiun merupakan gambaran kemampuan dana pensiun untuk membiayai kewajiban dana pensiun saat ini dan yang akan datang pada saat tanggal valuasi. Kualitas pendanaan dana pensiun diukur dengan membandingkan jumlah kekayaan dana pensiun dengan kewajiban solvabilitas dan kewajiban aktuaria dana pensiun dengan 3 (tiga) kriteria kualitas pendanaan dana pensiun, yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga. Kualitas pendanaan tingkat pertama adalah apabila dana pensiun berada dalam keadaan dana terpenuhi. Kualitas pendanaan tingkat kedua adalah apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban aktuaria dan tidak kurang dari kewajiban solvabiltas.Kualitas pendanaan tingkat ketiga yaitu apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban solvabilitas. Kewajiban solvabilitas dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar di antara himpunan iuran peserta beserta hasil pengembangannya, dan nilai sekarang manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan asumsi bahwa peserta berhenti bekerja pada tanggal perhitungan aktuaria dan seluruhnya telah memiliki hak atas dana. Sedangkan kewajiban aktuaria dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar diantara kewajiban solvabilitas dan bagian nilai sekarang manfaat pensiun yang dialokasikan pada masa sebelum tanggal perhitungan aktuaria menurut metode perhitungan aktuaria yang digunakan untuk menentukan iuran normal.

Pendanaan program pensiun manfaat

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

48

Perkembangan Kewajiban Solvabilitas, Kewajiban Aktuaria dan Kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) selama 5 (lima) tahun sebagai berikut :

Berdasarkan grafik tersebut di atas

nampak bahwa kewajiban solvabilitas

cenderung terus meningkat sejalan

dengan usia kerja dan masa kerja

kecuali tahun 2008 terkait dengan

perubahan asumsi mortalita. Demikian

juga dengan kewajiban aktuaria yang

merupakan kewajiban Dapenbun

kepada peserta sampai dengan sluruh

peserta memperoleh haknya.

Sedangkan kekayaan pertumbuhan

kekayaan selama 5 (lima) tahun

mencapai 9,9% per tahun.

Rasio Kecukupan Dana Rasio kecukupan dana merupakan alat

ukur keuangan yang digunakan untuk

menilai kemampuan dana pensiun

perkebunan dalam memenuhi

kewajiban pembayaran manfaat

pensiun secara jangka panjang. Rasio

pendanaan digunakan untuk

menunjukkan jumlah kekayaan dana

pensiun yang ada dapat menutupi

kewajiban aktuaria. Rasio pendanaan

dihitung dengan membandingkan

kekayaan untuk pendanaan dengan

kewajiban aktuaria. Posisi kekayaan

dihitung berdasarkan laporan keuangan

yang di audit Kantor Akuntan Publik

(KAP). Sedangkan perhitungan

kewajiban aktuaria dilakukan oleh

aktuaris pada saat valuasi.

4.948.960 4.827.541 4.176.371 3.196.045 3.505.663

5.545.638 5.125.876

4.973.803 4.777.618

5.792.566

5.233.148 4.824.231

4.655.348 4.440.189

5.303.059

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

14.000.000

16.000.000

18.000.000

2011 2010 2009 2008 2007

KEWAJIBAN SOLVABILITAS KEWAJIBAN AKTUARIA KEKAYAAN

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

49

Sesuai KMK 510/KMK.06/2002 yang telah dirubah dengan KMK 113/PMK.05/2005 tentang Pendanaan bahwa kekayaan dana pensiun yang diperhitungkan berasal dari Aset Bersih tidak termasuk piutang iuran lebih dari 3 bulan dan aset lain-lain yang tidak produktif. Oleh karena itu, jumlah aset bersih DAPENBUN dengan kekayaan terdapat perbedaan yang cukup signifikan terkait dengan jumlah piutang mitra pendiri yang berumur di atas 3 bulan dan adanya aset investasi yang tidak produktif.

Grafik di atas menggambarkan perkembangan Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang menunjukan tren kenaikan mulai tahun 2007 mencapai 60,5% menjadi 89,2% pada tahun 2011. Kenaikan rasio kecukupan dana tersebut di dorong pertumbuhan aset

bersih atau kekayaan yang rata-rata mencapai 9,9% per tahun lebih tinggi dari kenaikan kewajiban aktuaria yang mencapai 0,5% per tahun.

Di lihat dari sebaran rasio kecukupan dana 18 (delapan belas) pemberi kerja yang tergabung dengan dana pensiun perkebunan, sebaran rasio kecukupan dana masing – masing pemberi kerja dapat digambarkan pada Tabel 1. Dari gambaran tersebut, nampak bahwa pencapaian rasio kecukupan dana bervariasi sejalan dengan kemampuan keuangan masing-masing pemberi kerja. Terkait dengan rasio pendanaan, ketentuan pendanaan juga menyebutkan bahwa dalam hal dana pensiun memiliki surplus dengan rasio pendanaan di atas 120%, maka kelebihan surplus tersebut wajib digunakan oleh pemberi kerja sebagai iuran normal pemberi kerja. Dengan kata lain, selama jangka waktu tertentu, pemberi kerja tidak perlu melakukan penyetoran iuran normal kepada dana pensiun (contribution holiday). Adapun penetapan jangka waktu tersebut di atas dilakukan oleh aktuaris dalam valuasi yang dilakukannya.

60,5% 66,9%

84,0% 94,2% 89,2%

2007 2008 2009 2010 2011

Rasio Kecukupan Dana

PEMBERI KERJA 2007 2008 2009 2010 2011

PTPN I 49,4% 71,8% 79,9% 79,9% 77,1%

PTPN II 46,4% 44,4% 46,8% 38,4% 32,7%

PTPN III 66,7% 73,3% 97,9% 105,9% 98,1%

PTPN IV 70,9% 74,8% 98,4% 104,4% 96,7%

PTPN V 67,6% 69,2% 92,7% 105,3% 98,0%

PTPN VI 66,1% 69,5% 93,4% 103,9% 96,1%

PTPN VII 57,8% 67,3% 85,1% 106,6% 100,2%

PTPN VIII 58,0% 64,2% 73,3% 100,6% 100,1%

PTPN IX 58,8% 60,8% 68,0% 85,9% 96,6%

PTPN X 60,9% 73,4% 96,3% 107,1% 100,7%

PTPN XI 60,7% 71,5% 101,8% 104,5% 98,1%

PTPN XII 59,4% 82,1% 108,5% 127,0% 102,4%

PTPN XIII 60,2% 61,1% 88,2% 106,7% 98,7%

PTPN XIV 58,9% 54,1% 53,4% 49,9% 51,8%

LPP 71,1% 76,7% 80,6% 83,5% 83,0%

PT.RPN 59,1% 60,1% 59,8% 56,9% 60,1%

PT.SAN 68,0% 67,6% 88,9% 115,7% 101,7%

PT.KPBN 94,5%

RKD 60,5% 66,9% 84,0% 94,2% 89,2%

Tabel 1. Rasio Kecukupan Dana Per Pemberi Kerja

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

50

Iuran Jatuh Tempo Iuran untuk pendanaan program

pensiun manfaat pasti dikenal dua

terminologi mengenai iuran, yaitu iuran

normal dan iuran tambahan. luran

tambahan merupakan kewajiban

apabila rasio kecukupan dana (RKD)

belum mencukupi atau dengan nilai RKD

< 100% dan sepenuhnya menjadi

tanggung jawab pemberi kerja,

sedangkan iuran normal dapat didanai

oleh pemberi kerja atau didanai

bersama antara pemberi kerja dan

peserta. Besar iuran normal atau iuran

tambahan ini ditetapkan oleh aktuaris

berdasarkan valuasi aktuaria yang

dilakukannya terhadap dana pensiun.

Perkembangan iuran normal dan iuran

tambahan selama 5 (lima) tahun dapat

digambarkan sebagai berikut :

Untuk mendanai program pensiun

dengan baik, pemberi kerja wajib

melakukan pembayaran iuran secara

rutin kepada dana pensiun secara tepat

waktu dan tepat jumlah. Namun

demikian, tidak semua pembayaran

iuran tersebut dibayarkan oleh pemberi

kerja secara tepat waktu dan tepat

jumlah sehingga mengakibatkan

terjadinya piutang iuran dalam laporan

keuangan.

Salah satu penyebab munculnya piutang

iuran tersebut adalah adanya masalah

kesulitan keuangan pemberi kerja.

Berdasarkan laporan keuangan audit

tahun 2011, jumlah iuran jatuh tempo

yang belum disetor mencapai sekitar

Rp.167 milyar atau sebesar 11,4%

dibandingkan dengan piutang iuran

tahun 2011, yang besarnya sekitar

Rp.1,47 triliun.

Terkait dengan piutang iuran normal

pemberi kerja dan piutang iuran

tambahan tahun 2011, menunjukkan

bahwa sebanyak 1 (satu) pemberi kerja

memiliki piutang iuran normal pemberi

kerja lebih dari 3 (tiga) bulan.

Sementara itu, sebanyak 9 (sembilan)

Pemberi kerja memiliki piutang iuran

tambahan lebih dari 3 bulan yang

menurut ketentuan, piutang iuran yang

melampaui 3 bulan sejak tanggal jatuh

tempo tidak dapat diperhitungkan

sebagai kekayaan untuk pendanaan.

99

.773

126

.00

9

102

.98

2

100

.28

0

107.

475

367.

217

88

3.4

02

854

.54

9

48

1.79

6

351.

140

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

900.000

1.000.000

2007 2008 2009 2010 2011

Dal

am Ju

taan

Rup

iah

IURAN NORMAL JATUH TEMPO IURAN TAMBAHAN JATUH TEMPO

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

51

TATA KELOLA DAPENBUN

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

52

PENERAPAN TATA KELOLA

Menjadi salah satu Dana Pensiun dengan jumlah peserta terbesar, menjadi dorongan kuat bagi Dewan Pengawas, Direksi, Staf dan Karyawan untuk selalu meningkatkan penerapan Tata Kelola Dana Pensiun dengan lebih baik. Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) menyadari pentingnya Tata Kelola Dana Pensiun yang baik dalam rangka mempertahankan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan (sustainability growth). Insan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja melalui penerapan prinsip-prinsip Good Pension Fund Governance (GPFG). Dalam pelaksanaannya, prinsip-prinsip tersebut dipahami dan diterapkan melalui partisipasi segenap Insan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang diinterpretasikan oleh prinsip-prinsip : Transparansi Adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

Akuntabilitas Adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi yang memungkinkan pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) terlaksana secara efektif. Pertanggungjawaban Adalah kesesuaian didalam pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) terhadap peraturan perundangan-undangan yang berlakudan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kemandirian Adalah pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kewajaran Adalah perlakuan yang adil dan sama dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepala Bidang SDM & Umum

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

53

NILAI

KEJUJURAN

KOMITMEN, INTEGRITAS

DAN TANGGUNG

JAWAB

INOVATIF SEMANGAT

EFEKTIF & EFISIEN

Selain itu nilai-nilai luhur Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Pension Fund Governance (GPFG), akan meningkatkan Nilai Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), dimulai dari perubahan perilaku dengan terciptanya nilai-nilai positif setiap Insan Dana Pensiun Perkebunan seperti :

1. Menjunjung tinggi kejujuran

2. Mempunyai komitmen penuh,

integritas yang tinggi dan

bertanggung jawab

3. Inovatif dalam bertindak

4. Mempunyai semangat yang tinggi.

5. Efektif dan Efisien dalam mengejar

target.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

54

AUDIT INTERNAL

Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Manajemen Risiko Satuan Pengawasan Intern dan MR bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, yang membawahi Urusan Pengawasan Keuangan, Urusan Pengawasan Operasional dan Urusan Manajemen Risiko dengan fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Membantu Direktur Utama dalam

mengamankan investasi dan aset Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara efektif.

2. Melakukan analisa dan evaluasi atas efektivitas sistem dan prosedur pada semua bidang dan cabang kegiatan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

3. Melakukan koordinasi dengan Komite Audit dalam pelaksanaan audit oleh auditor eksternal agar kelancaran proses audit dapat tercapai.

4. Menyusun dan melaksanakan audit semua bidang di kantor Pusat dan kantor cabang.

5. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko pada bidang terkait sesuai dengan kebijakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

6. Melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan maupun yang akan diimplementasikan mengenai pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas serta effisiensi sistem dan prosedur Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

7. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern (termasuk pendamping/counterpart auditor eksternal, konsultan) yang ditugaskan oleh Direktur Utama.

Laporan Pelaksanaan Tugas SPI Selama tahun 2011, bidang Satuan Pengawasan Intern telah melakukan tugas-tugas sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun 2011 dengan mempertimbangkan alokasi waktu, skala prioritas dan sumber daya audit serta anggaran yang tersedia untuk periode satu tahun meliputi : 1. Pelaksanaan audit sesuai Program

Kerja Pemeriksa Tahunan (PKPT) tahun 2011 sebanyak 17 (tujuh belas) objek pemeriksaan telah direalisir terdiri dari 7 (tujuh) objek pemerikasaan pada Kantor Cabang dan 4 (empat) objek pemeriksaan pada Bidang Kantor Pusat.

2. Melaksanakan audit Non PKPT (audit diluar PKPT) berdasarkan tugas khusus dari Direktur Utama sebanyak 1 (satu) objek.

3. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil audit.

Manajemen Risiko Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) Sampai saat ini Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sedang menyusun Manual manajemen risiko sebagai salah satu komitmen Direksi dalam mengimplementasikan Good Pension Fund Governance (GPFG). Selain itu pengelolaan risiko Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) diwujudkan dengan membentuk Urusan Manajemen Resiko yang bertugas melakukan kajian terhadap pengelolaan risiko dana pensiun meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko dan pemantauan risiko.

Kepala Satuan Pengawasan Internal & Manajemen Risiko

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

55

Komite Investasi Komite Investasi bertugas membantu Direksi dengan memberikan pendapat profesional yang independen terhadap hal-hal yang berkaitan dengan investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi 1. Penilaian atas rencana atau

pelaksanaan investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), termasuk penilaian terhadap RKAP dan RJPP Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang terkait dengan investasi.

2. Saran dan rekomendasi terhadap rencana investasi yang akan dilaksanakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

3. Review atas perjanjian-perjanjian terkait dalam kegiatan investasi termasuk dalam kegiatan investasi langsung serta rekomendasi yang terkait dengan hal tersebut.

4. Saran dan rekomendasi terhadap permasalahan yang terjadi dalam investasi yang dilaksanakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).

Keanggotaan Susunan pengurus Komite Investasi terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh Direktur Investasi dan beberapa anggota yang terdiri dari Direktur Operasional, Kepala Bidang Pasar Uang dan Pasar Modal, Kepala Bidang Investasi Langsung dan Kepala SPI/MR.

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

56

Profil Mitra Pendiri

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

57

PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) Jl. Kebun Baru No. 85, Langsa, Aceh Timur, Nangroe Aceh Darusalam.

PTPN 1 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 10.996 10.968 11.667 11.623 11.563

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 8.802 9.574 11.041 12.101 12.851

PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.425 4.507 6.162 3.609 3.437

KEWAJIBAN AKTUARIA 180.809 141.335 151.397 158.611 166.186

KEKAYAAN 89.333 101.500 121.038 126.708 128.079

RASIO KECUKUPAN DANA 49,4% 71,8% 79,9% 79,9% 77,1%

10.600

10.800

11.000

11.200

11.400

11.600

11.800

2007 2008 2009 2010 2011

10

.99

6

10

.96

8 11

.66

7

11

.62

3

11

.56

3

JUMLAH PESERTA

8.802 9.574

11.041 12.101

12.851

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

4.425 4.507

6.162

3.609 3.437

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

50.000

100.000

150.000

200.000

2007 2008 2009 2010 2011

18

0.8

09

14

1.3

35

15

1.3

97

15

8.6

11

16

6.1

86

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

2007 2008 2009 2010 2011

89.333 101.500

121.038 126.708

128.079 KEKAYAAN

49,4%

71,8% 79,9% 79,9%

77,1%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

58

PT. Perkebunan Nusantara II ( Persero) Tanjung Morawa, Medan, Sumatera Utara.

PTPN 2 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 34.773 34.654 34.351 34.190 33.968

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 40.429 43.355 46.605 50.207 53.978

PENERIMAAN IURAN NORMAL 14.830 20.198 25.736 9.443 4.081

KEWAJIBAN AKTUARIA 656.629 542.866 562.361 580.475 601.968

KEKAYAAN 304.458 241.052 263.222 222.818 197.093

RASIO KECUKUPAN DANA 46,4% 44,4% 46,8% 38,4% 32,7%

33.400

33.600

33.800

34.000

34.200

34.400

34.600

34.800

2007 2008 2009 2010 2011

34

.77

3

34

.65

4

34

.35

1

34

.19

0

33

.96

8

JUMLAH PESERTA

40.429 43.355

46.605 50.207

53.978

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

14.830

20.198 25.736

9.443

4.081

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

2007 2008 2009 2010 2011

65

6.6

29

54

2.8

66

56

2.3

61

58

0.4

75

60

1.9

68

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

2007 2008 2009 2010 2011

304.458

241.052 263.222

222.818 197.093

KEKAYAAN 46,4% 44,4%

46,8%

38,4%

32,7%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

59

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Sei Batanghari No.2, Medan, Sumatera Utara.

PTPN 3 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 39.905 40.798 40.760 40.596 40.426

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 36.694 37.171 39.851 43.114 49.408

PENERIMAAN IURAN NORMAL 11.606 15.792 15.968 14.604 12.886

KEWAJIBAN AKTUARIA 631.337 524.394 553.465 575.729 626.348

KEKAYAAN 420.898 384.185 541.757 609.831 614.446

RASIO KECUKUPAN DANA 66,7% 73,3% 97,9% 105,9% 98,1%

39.400

39.600

39.800

40.000

40.200

40.400

40.600

40.800

2007 2008 2009 2010 2011

39

.90

5

40

.79

8

40

.76

0

40

.59

6

40

.42

6

JUMLAH PESERTA

36.694 37.171 39.851 43.114

49.408

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

11.606

15.792 15.968 14.604

12.886

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

2007 2008 2009 2010 2011

63

1.3

37

52

4.3

94

55

3.4

65

57

5.7

29

62

6.3

48

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

200.000

400.000

600.000

800.000

2007 2008 2009 2010 2011

420.898 384.185

541.757 609.831 614.446

KEKAYAAN

66,7% 73,3%

97,9% 105,9% 98,1%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

60

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

JL. Let.Jend. Suprapto No. 2, Medan, Sumatera Utara.

PTPN 4 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 53.554 54.557 54.388 54.166 53.932

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 55.940 60.846 65.862 70.810 78.915

PENERIMAAN IURAN NORMAL 14.371 15.574 21.822 13.263 16.364

KEWAJIBAN AKTUARIA 922.202 781.014 819.677 842.948 899.132

KEKAYAAN 653.537 583.849 806.832 880.196 869.831

RASIO KECUKUPAN DANA 70,9% 74,8% 98,4% 104,4% 96,7%

53.000

53.200

53.400

53.600

53.800

54.000

54.200

54.400

54.600

2007 2008 2009 2010 2011

53

.55

4

54

.55

7

54

.38

8

54

.16

6

53

.93

2

JUMLAH PESERTA

55.940 60.846

65.862 70.810

78.915

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

14.371

15.574

21.822

13.263

16.364

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

700.000

750.000

800.000

850.000

900.000

950.000

2007 2008 2009 2010 2011

92

2.2

02

78

1.0

14

81

9.6

77

84

2.9

48

89

9.1

32

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

900.000

2007 2008 2009 2010 2011

653.537

583.849

806.832

880.196 869.831

KEKAYAAN

70,9% 74,8%

98,4% 104,4% 96,7%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

61

PT. Perkebunan Nusantara V (Persero)

Jl. Rambutan No.43, Pekan Baru, Riau.

PTPN 5 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 16.201 16.273 16.309 16.350 16.317

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 3.294 3.997 4.693 5.522 6.928

PENERIMAAN IURAN NORMAL 6.031 5.754 12.553 7.377 7.626

KEWAJIBAN AKTUARIA 148.088 140.010 156.950 174.851 196.135

KEKAYAAN 100.050 96.844 145.535 184.150 192.303

RASIO KECUKUPAN DANA 67,6% 69,2% 92,7% 105,3% 98,0%

16.100

16.150

16.200

16.250

16.300

16.350

2007 2008 2009 2010 2011

16

.20

1 16

.27

3

16

.30

9

16

.35

0

16

.31

7

JUMLAH PESERTA

3.294 3.997

4.693

5.522

6.928

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

6.031

5.754

12.553

7.377 7.626

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

200.000

2007 2008 2009 2010 2011

14

8.0

88

14

0.0

10

15

6.9

50

17

4.8

51

19

6.1

35

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

2007 2008 2009 2010 2011

100.050 96.844

145.535

184.150 192.303

KEKAYAAN

67,6% 69,2%

92,7% 105,3%

98,0%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

62

PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero)

JL. Lingkar Barat Paal X Kota Baru, Jambi

PTPN 6 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 9.613 9.601 9.589 9.592 9.572

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 4.427 5.031 5.868 6.620 8.424

PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.020 4.538 3.983 3.941 3.848

KEWAJIBAN AKTUARIA 123.121 113.090 122.839 132.419 154.424

KEKAYAAN 81.377 78.633 114.730 137.632 148.351

RASIO KECUKUPAN DANA 66,1% 69,5% 93,4% 103,9% 96,1%

9.550

9.560

9.570

9.580

9.590

9.600

9.610

9.620

2007 2008 2009 2010 2011

9.6

13

9.6

01

9.5

89

9.5

92

9.5

72

JUMLAH PESERTA

4.427 5.031

5.868 6.620

8.424

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

4.020

4.538

3.983 3.941

3.848

3.400

3.600

3.800

4.000

4.200

4.400

4.600

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

50.000

100.000

150.000

200.000

2007 2008 2009 2010 2011

12

3.1

21

11

3.0

90

12

2.8

39

13

2.4

19

15

4.4

24

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

2007 2008 2009 2010 2011

81.377 78.633 114.730

137.632 148.351

KEKAYAAN

66,1% 69,5%

93,4% 103,9%

96,1%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

63

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero)

JL. Raya Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung

PTPN 7 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 20.991 20.958 21.051 21.019 20.976

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 13.178 14.841 16.886 19.186 25.117

PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.932 8.876 10.176 12.662 8.339

KEWAJIBAN AKTUARIA 317.782 276.362 300.106 319.971 402.200

KEKAYAAN 183.785 186.106 255.505 341.085 403.008

RASIO KECUKUPAN DANA 57,8% 67,3% 85,1% 106,6% 100,2%

20.900

20.920

20.940

20.960

20.980

21.000

21.020

21.040

21.060

2007 2008 2009 2010 2011

20

.99

1

20

.95

8

21

.05

1

21

.01

9

20

.97

6

JUMLAH PESERTA

13.178 14.841

16.886 19.186

25.117

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

4.932

8.876

10.176 12.662

8.339

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

2007 2008 2009 2010 2011

31

7.7

82

27

6.3

62

30

0.1

06

31

9.9

71

40

2.2

00

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

2007 2008 2009 2010 2011

183.785 186.106

255.505

341.085

403.008

KEKAYAAN

57,8% 67,3%

85,1%

106,6% 100,2%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

64

PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) JL. Sindang Sirna No. 4 Bandung, Jawa Barat

PTPN 8 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 49.122 49.028 48.822 48.692 48.507

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 51.036 55.213 59.342 63.307 67.084

PENERIMAAN IURAN NORMAL 7.152 14.198 12.550 13.137 10.259

KEWAJIBAN AKTUARIA 771.962 640.183 656.331 670.372 677.962

KEKAYAAN 448.057 411.036 480.876 674.378 678.812

RASIO KECUKUPAN DANA 58,0% 64,2% 73,3% 100,6% 100,1%

48.000

48.200

48.400

48.600

48.800

49.000

49.200

2007 2008 2009 2010 2011

49

.12

2

49

.02

8

48

.82

2

48

.69

2

48

.50

7

JUMLAH PESERTA

51.036 55.213 59.342

63.307 67.084

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

7.152

14.198 12.550 13.137

10.259

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

2007 2008 2009 2010 2011

77

1.9

62

64

0.1

83

65

6.3

31

67

0.3

72

67

7.9

62

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

2007 2008 2009 2010 2011

448.057

411.036 480.876

674.378 678.812

KEKAYAAN

58,0% 64,2% 73,3%

100,6% 100,1%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

65

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)

JL. Mugas Dalam (Atas), Semarang.

PTPN 9 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 21.823 21.717 21.581 21.431 21.286

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 36.822 38.321 39.900 41.637 42.960

PENERIMAAN IURAN NORMAL 3.544 6.315 5.055 4.308 3.947

KEWAJIBAN AKTUARIA 454.240 350.608 352.645 352.016 351.337

KEKAYAAN 267.043 213.162 239.819 302.269 339.263

RASIO KECUKUPAN DANA 58,8% 60,8% 68,0% 85,9% 96,6%

21.000

21.200

21.400

21.600

21.800

22.000

2007 2008 2009 2010 2011

21

.82

3

21

.71

7

21

.58

1

21

.43

1

21

.28

6

JUMLAH PESERTA

36.822

38.321

39.900

41.637

42.960

32.000

34.000

36.000

38.000

40.000

42.000

44.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

3.544

6.315

5.055

4.308 3.947

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

500.000

2007 2008 2009 2010 2011

45

4.2

40

35

0.6

08

35

2.6

45

35

2.0

16

35

1.3

37

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

2007 2008 2009 2010 2011

267.043

213.162 239.819

302.269

339.263 KEKAYAAN

58,8% 60,8% 68,0%

85,9% 96,6%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

66

PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)

Jl. Jembatan Merah No. 3-5, Tromol Pos 5077, Surabaya

PTPN 10 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 12.080 12.417 12.404 12.344 12.206

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 27.117 28.988 30.871 32.447 36.648

PENERIMAAN IURAN NORMAL 3.027 3.735 5.061 3.940 3.680

KEWAJIBAN AKTUARIA 353.586 274.716 276.441 277.194 314.838

KEKAYAAN 215.456 201.686 266.076 296.937 316.930

RASIO KECUKUPAN DANA 60,9% 73,4% 96,3% 107,1% 100,7%

11.900

12.000

12.100

12.200

12.300

12.400

12.500

2007 2008 2009 2010 2011

12

.08

0

12

.41

7

12

.40

4

12

.34

4

12

.20

6

JUMLAH PESERTA

27.117 28.988 30.871

32.447

36.648

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

3.027

3.735

5.061

3.940 3.680

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

2007 2008 2009 2010 2011

35

3.5

86

27

4.7

16

27

6.4

41

27

7.1

94

31

4.8

38

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

2007 2008 2009 2010 2011

215.456

201.686

266.076

296.937 316.930

KEKAYAAN

60,9% 73,4%

96,3% 107,1%

100,7%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

67

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero)

JL. Merak No. 1, Surabaya.

PTPN 11 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 15.570 15.502 15.419 15.355 15.286

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 31.536 33.716 35.880 37.675 41.524

PENERIMAAN IURAN NORMAL 3.833 4.904 5.048 3.575 3.972

KEWAJIBAN AKTUARIA 404.538 318.914 319.868 317.949 334.758

KEKAYAAN 245.708 227.962 325.594 332.185 326.291

RASIO KECUKUPAN DANA 60,7% 71,5% 101,8% 104,5% 98,1%

15.100

15.200

15.300

15.400

15.500

15.600

2007 2008 2009 2010 2011

15

.57

0

15

.50

2

15

.41

9

15

.35

5

15

.28

6

JUMLAH PESERTA

31.536 33.716 35.880 37.675

41.524

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

3.833

4.904 5.048

3.575 3.972

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

2007 2008 2009 2010 2011

40

4.5

38

31

8.9

14

31

9.8

68

31

7.9

49

33

4.7

58

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

2007 2008 2009 2010 2011

245.708 227.962

325.594 332.185 328.291

KEKAYAAN

60,7% 71,5%

101,8% 104,5% 98,1%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

68

PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) JL. Rajawali No. 44, Surabaya.

PTPN 12 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 17.033 16.977 16.845 16.725 16.571

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 28.873 30.509 32.151 33.773 42.514

PENERIMAAN IURAN NORMAL 2.505 3.602 3.746 4.205 473

KEWAJIBAN AKTUARIA 377.230 293.349 294.123 292.718 357.087

KEKAYAAN 224.019 240.806 319.268 371.741 365.482

RASIO KECUKUPAN DANA 59,4% 82,1% 108,5% 127,0% 102,4%

16.300

16.400

16.500

16.600

16.700

16.800

16.900

17.000

17.100

2007 2008 2009 2010 2011

17

.03

3

16

.97

7

16

.84

5

16

.72

5

16

.57

1

JUMLAH PESERTA

28.873 30.509 32.151 33.773

42.514

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

2.505

3.602

3.746 4.205

473

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

2007 2008 2009 2010 2011

37

7.2

30

29

3.3

49

29

4.1

23

29

2.7

18

35

7.0

87

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

2007 2008 2009 2010 2011

224.019 240.806

319.268

371.741 365.482

KEKAYAAN

59,4%

82,1%

108,5%

127,0%

102,4%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

140,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

69

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

JL. Sultan Abdul Rahman No. 11, Pontianak, Kalimantan Barat.

PTPN 13 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 16.349 16.393 16.383 16.385 16.369

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 6.105 6.863 7.530 8.761 10.785

PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.750 5.187 11.542 5.871 6.501

KEWAJIBAN AKTUARIA 190.962 164.143 181.047 197.445 222.105

KEKAYAAN 114.936 100.270 159.694 210.609 219.212

RASIO KECUKUPAN DANA 60,2% 61,1% 88,2% 106,7% 98,7%

16.320

16.330

16.340

16.350

16.360

16.370

16.380

16.390

16.400

2007 2008 2009 2010 2011

16

.34

9

16

.39

3

16

.38

3

16

.38

5

16

.36

9

JUMLAH PESERTA

6.105 6.863

7.530

8.761

10.785

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

4.750

5.187

11.542

5.871 6.501

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

2007 2008 2009 2010 2011

19

0.9

62

16

4.1

43

18

1.0

47

19

7.4

45

22

2.1

05

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

2007 2008 2009 2010 2011

114.936 100.270

159.694

210.609 219.212

KEKAYAAN

60,2% 61,1%

88,2%

106,7% 98,7%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

70

PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) JL. Urip Sumoharjo KM. 4, Ujung Pandang.

PTPN 14 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 4.654 4.643 4.638 4.629 4.618

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 4.661 5.100 5.835 6.411 7.117

PENERIMAAN IURAN NORMAL 1.574 1.555 1.647 1.880 1.678

KEWAJIBAN AKTUARIA 87.607 76.122 80.703 83.995 85.957

KEKAYAAN 51.595 41.171 43.059 41.938 44.544

RASIO KECUKUPAN DANA 58,9% 54,1% 53,4% 49,9% 51,8%

4.600

4.610

4.620

4.630

4.640

4.650

4.660

2007 2008 2009 2010 2011

4.6

54

4.6

43

4.6

38

4.6

29

4.6

18

JUMLAH PESERTA

4.661 5.100

5.835 6.411

7.117

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

1.574 1.555

1.647

1.880

1.678

0

500

1.000

1.500

2.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

70.000

75.000

80.000

85.000

90.000

2007 2008 2009 2010 2011

87

.60

7

76

.12

2

80

.70

3

83

.99

5

85

.95

7

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

2007 2008 2009 2010 2011

51.595

41.171 43.059

41.938 44..544

KEKAYAAN 58,9%

54,1% 53,4%

49,9% 51,8%

44,0%

46,0%

48,0%

50,0%

52,0%

54,0%

56,0%

58,0%

60,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

71

LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN

JL. LPP No.1, Yogyakarta.

LPP 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 419 417 412 409 405

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 1.755 1.826 1.903 1.921 1.937

PENERIMAAN IURAN NORMAL 237 249 240 225 206

KEWAJIBAN AKTUARIA 21.357 16.011 16.111 16.092 15.953

KEKAYAAN 15.178 12.286 12.988 13.432 13.242

RASIO KECUKUPAN DANA 71,1% 76,7% 80,6% 83,5% 83,0%

395

400

405

410

415

420

2007 2008 2009 2010 2011

41

9

41

7

41

2

40

9

40

5

JUMLAH PESERTA

1.755

1.826

1.903 1.921

1.937

1.650

1.700

1.750

1.800

1.850

1.900

1.950

2.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

237 249 240 225 206

0

50

100

150

200

250

300

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

2007 2008 2009 2010 2011

21

.35

7

16

.01

1

16

.11

1

16

.09

2

15

.95

3

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

2007 2008 2009 2010 2011

15.178

12.286 12.988

13.432 13.242

KEKAYAAN

71,1%

76,7%

80,6% 83,5%

83,0%

60,0%

65,0%

70,0%

75,0%

80,0%

85,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

72

PT. RISET PERKEBUNAN NUSANTARA JL. Salak No. 1A, Bogor.

PT. RPN 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 4.616 4.652 4.652 4.637 4.609

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 8.727 9.396 10.060 10.828 11.534

PENERIMAAN IURAN NORMAL 1.653 254 2.756 2.112 1.940

KEWAJIBAN AKTUARIA 140.260 115.188 119.999 123.041 122.979

KEKAYAAN 82.848 69.206 71.723 70.005 73.884

RASIO KECUKUPAN DANA 59,1% 60,1% 59,8% 56,9% 60,1%

4.580

4.590

4.600

4.610

4.620

4.630

4.640

4.650

4.660

2007 2008 2009 2010 2011

4.6

16

4.6

52

4.6

52

4.6

37

4.6

09

JUMLAH PESERTA

8.727 9.396 10.060

10.828 11.534

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

1.653

2.304 2.756

2.112

1.940

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

2007 2008 2009 2010 2011

14

0.2

60

11

5.1

88

11

9.9

99

12

3.0

41

12

2.9

79

KEWAJIBAN AKTUARIA

60.000

65.000

70.000

75.000

80.000

85.000

2007 2008 2009 2010 2011

82.848

69.206 71.723

70.005

73.884

KEKAYAAN

59,1%

60,1% 59,8%

56,9%

60,1%

55,0%

56,0%

57,0%

58,0%

59,0%

60,0%

61,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

73

PT.SARANA AGRO NUSANTARA

JL. R.A. Kartini No.23, Medan, Sumatera Utara.

PT. SAN 2007 2008 2009 2010 2011

JUMLAH PESERTA 404 403 402 400 399

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 531 614 686 771 891

PENERIMAAN IURAN NORMAL 170 249 280 201 196

KEWAJIBAN AKTUARIA 10.856 9.312 9.740 10.050 11.308

KEKAYAAN 7.385 6.291 8.655 11.627 11.503

RASIO KECUKUPAN DANA 68,0% 67,6% 88,9% 115,7% 101,7%

396

398

400

402

404

2007 2008 2009 2010 2011

40

4

40

3

40

2

40

0

39

9

JUMLAH PESERTA

531 614

686 771

891

0

200

400

600

800

1.000

2007 2008 2009 2010 2011

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

170

249 280

201 196

0

50

100

150

200

250

300

2007 2008 2009 2010 2011

PENERIMAAN IURAN NORMAL

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

2007 2008 2009 2010 2011

10

.85

6

9.3

12

9.7

40

10

.05

0

11

.30

8

KEWAJIBAN AKTUARIA

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

2007 2008 2009 2010 2011

7.385

6.291 8.655

11.627 11.503

KEKAYAAN

68,0% 67,6%

88,9%

115,7%

101,7%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

120,0%

140,0%

2007 2008 2009 2010 2011

RASIO KECUKUPAN DANA

Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011

74

PT.KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA

JL. Taman Cut Mutiah No. 11, Jakarta

PT. KPBN 2011

JUMLAH PESERTA 149

PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 13

PENERIMAAN IURAN NORMAL 223

KEWAJIBAN AKTUARIA 4.961

KEKAYAAN 4.686

RASIO KECUKUPAN DANA 94,5%

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

2011

149 13 223

4.961 4.686

94,5%

JUMLAH PESERTA PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN

PENERIMAAN IURAN NORMAL KEWAJIBAN AKTUARIA

KEKAYAAN RASIO KECUKUPAN DANA

Ekshibit A

CATATAN 2011 2010

ASET

Investasi (Nilai Wajar)

Surat Berharga Negara 2b,4,7 350.384.267.500 780.098.325.276

Deposit On Call 2b,4,8 254.402.373.600 184.547.081.919

Deposito Berjangka 2b,4,9 1.336.315.000.000 656.300.000.000

Saham 2b,4,10 1.181.822.124.097 1.700.009.063.364

Obligasi 2b,4,11 902.286.470.000 739.013.636.755

Sukuk 2b,4,12 16.251.500.000 20.000.000.000

Unit Penyertaan Reksadana : 2b,4,13

Reksadana Pasar Uang, Reksadana

Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan

Reksadana Campuran 265.655.703.841 162.410.549.510

Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Penyertaan Terbatas 231.046.692.410 105.113.181.967

Penempatan Langsung 2b,4,14 73.611.575.069 79.173.020.000

Tanah 2b,4,15 187.437.800.000 157.810.800.000

Bangunan 2b,4,15 75.888.700.000 67.876.700.000

Tanah dan Bangunan 2b,4,15 19.351.909.000 19.351.909.000

Total Investasi 4.894.454.115.517 4.671.704.267.791

Aset Lancar Diluar Investasi

Kas dan Bank 2c,17 2.516.862.711 3.413.552.096

Piutang Iuran : 18

Iuran Normal Pemberi Kerja 24.750.867.840 11.158.593.706

Iuran Normal Peserta 14.963.292.148 3.515.386.026

Iuran Tambahan 1.431.176.293.257 1.346.742.321.040

Beban Dibayar Dimuka 74.259.611 987.436.769

Piutang Hasil Investasi 19 25.253.883.122 99.316.812.042

Piutang Lain-lain 20 1.008.051.306 3.724.436.405

Total Aset Lancar Diluar Investasi 1.499.743.509.995 1.468.858.538.084

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

DANA PENSIUN PERKEBUNAN

LAPORAN ASET BERSIH

31 DESEMBER 2011 dan 2010

Ekshibit A/2

CATATAN 2 0 1 1 2 0 1 0

Aset Operasional 2e,21

Tanah dan Bangunan (Nilai Buku) 2.567.085.041 1.670.389.159

Kendaraan (Nilai Buku) - -

Peralatan Komputer (Nilai Buku) 2.482.307.127 1.267.395.889

Peralatan Kantor (Nilai Buku) 1.805.084.709 1.325.944.790

Aset Operasional Lainnya (Nilai Buku) 723.835.854 22.117.800

Total Aset Operasional 7.578.312.731 4.285.847.638

Aset Lain-lain 22 152.859.417.678 322.489.649.848

Aset Tersedia 6.554.635.355.921 6.467.338.303.361

KEWAJIBAN

Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria

Hutang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 2h,33 2.345.893.919 35.728.278.386

Pendapatan Diterima Dimuka 223.137.273 2.571.899.954

Beban Yang Masih Harus Dibayar 25 5.165.415.695 6.768.898.834

Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria Lainnya 2i,26

Utang Investasi 48.325.995.524 25.849.220

Kewajiban Imbalan Paska Kerja 20.805.278.104 13.155.538.542

Utang Pajak 762.214.138 450.347.873

Lain-lain 376.520.459 330.575.507

Total Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Lainnya 70.270.008.225 13.962.311.142

Total Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria 78.004.455.112 59.031.388.316

ASET BERSIH 2k 6.476.630.900.809 6.408.306.915.045

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

DANA PENSIUN PERKEBUNAN

LAPORAN ASET BERSIH

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CATATAN 2011 2010

PENAMBAHAN

PENDAPATAN INVESTASI 2j,28

Bunga 239.173.867.779 217.676.695.819

Deviden 33.480.295.392 24.910.165.833

Sewa 8.889.626.035 9.082.661.932

Laba Pelepasan Investasi 226.940.329.482 256.669.165.728

Total Pendapatan Investasi 508.484.118.688 508.338.689.312

Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi 181.637.962.221)( 126.630.268.646

Iuran Jatuh Tempo 32

Iuran Normal Pemberi Kerja 52.716.738.975 50.036.117.770

Iuran Normal Peserta 54.759.346.370 50.243.834.005

Iuran Tambahan 351.140.197.256 481.796.121.507

Pendapatan Diluar Investasi 31 4.468.806.464 7.169.554.700

Jumlah Penambahan 789.931.245.532 1.224.214.585.940

PENGURANGAN

Beban Investasi 2j,29 23.816.109.544 22.650.223.219

Beban Operasional 2j,30 59.125.005.988 41.143.311.673

Beban di Luar Investasi dan Operasional 31 139.326.014.016 1.486.751.327

Manfaat Pensiun 2h,33 498.628.873.470 445.092.122.355

Pajak Penghasilan 27 711.256.750 1.050.121.000

Pengurangan Aset Bersih Lainnya -

Jumlah Pengurangan 721.607.259.768 511.422.529.574

Kenaikan Aset Bersih 68.323.985.764 712.792.056.366

ASET BERSIH AWAL TAHUN 6.408.306.915.045 5.695.514.858.679

ASET BERSIH AKHIR TAHUN 6.476.630.900.809 6.408.306.915.045

Ekshibit B

DANA PENSIUN PERKEBUNAN

LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Ekshibit C

CATATAN 2011 2010

ASET

Investasi (Harga Perolehan/Nilai Buku)

Surat Berharga Negara 2b,4,7 285.905.676.664 780.721.729.763

Deposit On Call 2b,4,8 254.402.373.600 184.547.081.919

Deposito Berjangka 2b,4,9 1.336.315.000.000 656.300.000.000

Saham 2b,4,10 1.303.102.538.446 1.497.391.473.888

Obligasi 2b,4,11 866.949.500.000 738.999.500.000

Sukuk 2b,4,12 15.000.000.000 20.000.000.000

Unit Penyertaan Reksadana: 2b,4,13

Reksadana Pasar Uang, Reksadana

Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan

Reksadana Campuran 276.452.233.251 166.714.032.256

Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Penyertaan Terbatas 2b,4,14 220.000.000.000 105.000.000.000

Penempatan Langsung 2b,4,15 88.923.500.000 88.923.500.000

Tanah 2b,4,15 11.887.577.251 11.887.577.251

Bangunan 2b,4,15 80.320.183.802 80.320.183.802

Tanah dan Bangunan 3.951.233.045 3.951.233.045

Akumulasi Penyusutan Bangunan (37.551.023.122) (33.485.328.934)

Total Investasi 4.705.658.792.937 4.301.270.982.990

2n,16

Selisih Penilaian Investasi 188.795.322.580 370.433.284.801

Aset Lancar Diluar Investasi 2c,17

Kas dan Bank 18 2.516.862.711 3.413.552.096

Piutang Iuran :

Iuran Normal Pemberi Kerja 24.750.867.840 11.158.593.706

Iuran Normal Peserta 14.963.292.148 3.515.386.026

Iuran Tambahan 1.431.176.293.257 1.346.742.321.040

Beban Dibayar Dimuka 74.259.611 987.436.769

Piutang Hasil Investasi 19 25.253.883.122 99.316.812.042

Piutang Lain-lain 1.008.051.306 3.724.436.405

Total Aset Lancar Diluar Investasi 1.499.743.509.995 1.468.858.538.084

Aset Operasional 2e,21

Tanah dan Bangunan 3.656.031.398 2.649.763.195

Kendaraan 51.211.873 51.211.874

Peralatan Komputer 5.922.006.374 4.335.030.291

Peralatan Kantor 3.709.765.560 3.045.612.268

Aset Operasional Lainnya 760.295.335 22.117.800

Akumulasi Penyusutan 6.520.997.809)( (5.817.887.790)

Total Aset Operasional 7.578.312.731 4.285.847.638

Aset Lain-lain 22 152.859.417.678 322.489.649.848

TOTAL ASET 6.554.635.355.921 6.467.338.303.361

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampiryang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

DANA PENSIUN PERKEBUNAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

Ekshibit C/2

CATATAN 2 0 1 1 2 0 1 0

KEWAJIBAN

Kewajiban Aktuaria 3j,23,35 5.545.637.855.831 5.125.876.320.667

Selisih Kewajiban Aktuaria 2g,24 930.993.044.978 1.282.430.594.378

Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria

Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 2h,33 2.345.893.919 35.728.278.386

Pendapatan Diterima Dimuka 223.137.273 2.571.899.954

Beban Yang Masih Harus Dibayar 25 5.165.415.695 6.768.898.834

Kewajiban Di Luar Kewajiban Aktuaria Lainnya 2i,26

Utang Investasi 48.325.995.524 25.849.220

Kewajiban Imbalan Paska Kerja 20.805.278.104 13.155.538.542

Utang Pajak 762.214.138 450.347.873

Lain-lain 376.520.459 330.575.507

Total Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Lainnya 70.270.008.225 13.962.311.142

Total Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria 78.004.455.112 59.031.388.316

TOTAL KEWAJIBAN 6.554.635.355.921 6.467.338.303.361

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

DANA PENSIUN PERKEBUNAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

Ekshibit D

CATATAN 2 0 1 1 2 0 1 0

PENDAPATAN INVESTASI 2j,28

Bunga 239.173.867.779 217.676.695.819

Deviden 33.480.295.392 24.910.165.833

Sewa 8.889.626.035 9.082.661.932

Laba Pelepasan Investasi 226.940.329.482 256.669.165.728

Total Pendapatan Investasi 508.484.118.688 508.338.689.312

BEBAN INVESTASI 2j,29

Beban Transaksi 11.984.830.459 6.906.637.143

Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan 2.113.706.624 2.553.305.890

Beban Penyusutan Bangunan 4.065.694.188 4.065.695.233

Beban Manajer Investasi 3.306.544.811 4.300.298.122

Beban Investasi Lainnya 2.345.333.462 4.824.287.831

Total Beban Investasi 23.816.109.544 22.650.224.219

HASIL USAHA INVESTASI 484.668.009.144 485.688.465.093

BEBAN OPERASIONAL 2j,30

Gaji Karyawan, Pengurus dan

Dewan Pengawas 31.094.119.300 24.588.801.143

Beban Kantor 11.238.811.457 8.181.116.052

Beban Pemeliharaan 2.440.991.726 1.832.639.618

Beban Penyusutan Aset Operasional 727.757.019 809.701.016

Beban Jasa Pihak Ketiga 4.741.133.028 4.157.864.934

Beban operasional lainnya 8.882.193.458 1.573.188.910

Total Beban Operasional 59.125.005.988 41.143.311.673

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 31

Laba Penjualan Aset Operasional 248.417.445

Pendapatan Lain Diluar Investasi 4.468.806.464 6.921.137.255

Beban Lain Diluar Investasi dan

Operasional 139.326.014.016)( (1.486.750.327)

Total Pendapatan dan Beban Lain-lain (134.857.207.552) 5.682.804.373

HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 290.685.795.604 450.227.957.793

PAJAK PENGHASILAN

Pajak Kini 2m,27 711.256.750 1.050.121.000

HASIL USAHA SETELAH PAJAK 289.974.538.854 449.177.836.793

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

DANA PENSIUN PERKEBUNAN

PERHITUNGAN HASIL USAHA

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ekshibit E

2011 2 0 1 0

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Bunga 249.118.033.599 256.206.559.966

Penerimaan Deviden 33.894.282.799 54.388.465.154

Penerimaan Sewa 5.536.103.772 9.371.890.627

Pendapatan Investasi Lain - 4.546.085.573

Pelepasan Investasi 5.107.716.458.440 3.877.591.149.375

Penempatan Investasi (5.165.334.781.458) (4.301.270.982.990)

Pembayaran Beban Investasi (11.263.405.076) (19.642.054.945)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI 219.666.692.076 (118.808.887.240)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASIONAL

Pembayaran Beban Operasional (48.621.793.868) (41.143.311.673)

Pembelian Aset Operasional (3.487.003.992) (2.376.923.109)

Penjualan Aset Operasional 18.345.000 1.743.404.500

Pendapatan Lain Diluar Investasi 1.045.969.259 3.798.151.460

Beban Lain Diluar Investasi dan Operasional (23.647.458.198) (1.486.750.327)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASIONAL (74.691.941.799) (39.465.429.149)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan Iuran Normal Pemberi Kerja 42.973.598.329 62.208.060.284

Penerimaan Iuran Normal Peserta 45.861.174.390 52.568.162.984

Penerimaan Iuran Tambahan 262.444.751.893 468.813.611.097

Pembayaran Manfaat Pensiun (497.150.964.274) (423.181.352.859)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (145.871.439.662) 160.408.481.506

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH (896.689.385) 2.134.165.117

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3.413.552.096 1.279.386.979

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.516.862.711 3.413.552.096

DANA PENSIUN PERKEBUNAN

LAPORAN ARUS KAS

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ekshibit A

Dana Pensiun Perkebunan Program Pensiun Manfaat Pasti

Laporan Portofolio Investasi Per 31 Desember 2011

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

No Keterangan 2 0 1 1 2 0 1 0

1 Surat Berharga Negara 350.384.267.500 780.098.325.276

2 Deposito On Call 254.402.373.600 184.547.081.919

3 Deposito 1.336.315.000.000 656.300.000.000

4 Saham 1.181.822.124.097 1.700.009.063.364

5 Obligasi 902.286.470.000 739.013.636.755

6 Sukuk 16.251.500.000 20.000.000.000

7 Unit Penyertaan Reksadana

- Reksadana Pasar Uang, Reksadana

Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan

Reksadana Campuran 265.655.703.841 267.523.731.477

- Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

Penyertaan Terbatas 231.046.692.410 -

8 Penempatan Langsung 73.611.575.069 79.173.020.000

9 Tanah 187.437.800.000 157.810.800.000

10 Bangunan 75.888.700.000 67.876.700.000

11 Tanah dan Bangunan 19.351.909.000 19.351.909.000

Jumlah 4.894.454.115.517 4.671.704.267.791

Dasar penilaian investasi pada Surat Berharga Negara, Deposito On Call, Deposito Berjangka, Saham, obligasi, Sukuk, Unit Penyertaan Reksadana, Penempatan Langsung, Tanah,Bangunan, dan Tanah dan Bangunan telah sesuai dengan yang ditetapkan pada Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK) No: PER-01/BL/2009 tanggal 15 Januari 2009 pasal 1 serta Arahan Investasi Dana Pensiun yang ditetapkan Pendiri dengan Surat Keputusan No. XP-SURKP/09.05 tanggal 23 April 2009.

Ekshibit B

Dana Pensiun Perkebunan Program Pensiun Manfaat Pasti

Laporan Hasil Investasi Tahunan Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Bunga/bagi hasil Deviden SewaLaba/Rugi

PelepasanLainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 10=3+4+5+6+7+8-9

1 Surat Berharga Negara 45.057.015.097 - - 67.511.297.401 65.101.995.323 - 177.670.307.821

2 Deposito on Call 28.757.521.979 - - - - - 28.757.521.979

3 Deposito berjangka 78.983.006.396 - - - - 78.983.006.396

4 Saham - 33.442.795.392 - 142.867.125.339 (323.898.003.825) 17.334.441.983 *) (164.922.525.077)

5 Obligasi 84.446.317.361 - - 1.536.000.000 35.322.833.245 4.500.000 121.300.650.606

6 Sukuk 1.930.006.944 - - 300.000.000 1.251.500.000 - 3.481.506.944

7 Unit Penyertaan Reksa

Dana pada:

8 Reksa Dana Pasar Uang,

Reksa Dana Pendapatan

Tetap, Reksa Dana Saham

dan Reksadana Campuran

- - - 14.725.906.742 (6.493.046.664) 297.766.749 7.935.093.329

9 Reksa Dana Terproteksi,

Reksa Dana dengan

Penjaminan dan Reksa

Dana Indeks

- - - - - - -

10 Reksa Dana berbentuk

Kontrak Investasi Kolektif

Penyertaan Terbatas

- - - - 10.933.510.443 - 10.933.510.443

11 Reksa Dana yang Unit

Penyertaannya

diperdagangkan di Bursa

Efek

- - - - - - -

12 Efek Beragun Aset dari KIK

EBA - - - - - - -

13 Unit Penyertaan Dana

Investasi Real Estat

berbentuk KIK

- - - - - - -

14 Penempatan Langsung

pada Saham - 37.500.000 - - (5.561.444.931) - (5.523.944.931)

15 Tanah - - 4.109.732.844 - 29.627.000.000 655.975.559 33.080.757.285

16 Bangunan - - 2.521.248.491 - 12.028.009.189 4.553.537.373 9.995.720.307

17 Tanah dan Bangunan - - 2.258.644.700 - 49.684.999 969.887.880 1.338.441.819

a) Total 239.173.867.777 33.480.295.392 8.889.626.035 226.940.329.482 (181.637.962.221) 23.816.109.544 303.030.046.921

b) Rata-rata investasi

2011 4.597.814.062.320

c) ROI = (a/b) x 100% 6,59%

d) Aset Bersih Awal 6.408.306.915.045

e) Aset Bersih Akhir 6.476.630.900.809

f) Rata-rata Aset Bersih

((d+e)/2)6.442.468.907.927

(g) ROA = (a/f) x 100% 4,70%

9

Hasil Investasi

bersihNo Jenis Investasi

Hasil Investasi yang TerealisasiHasil Investasi yang

Belum TerealisasiBeban Investasi

*) Biaya Investasi pada saham termasuk biaya Manajer Investasi & Kustodian