LAPORAN TAHUNAN 2011
Daftar Isi Daftar Tabel
PROFIL DAPENBUN
Sekilas DAPENBUN 1 2
Visi Misi 3
Struktur Organisasi 5
Kantor Cabang 6
Ikhtisar Keuangan & Operasional 7
Peristiwa Penting Tahun 2011 9
ULASAN TAHUN 2011
Laporan Dewan Pengawas 11
Profil Dewan Pengawas 14
Laporan Direksi 17
Profil Pengurus 22
Kepala Cabang 25
Kepala Bidang 26
Analisis Manajemen atas Kinerja
DAPENBUN
Kepesertaan 27
Investasi Pasar Modal &
Pasar Uang 31
Investasi Langsung &
Pengelolaan Aset 35
Kekayaan & Pendanaan 40
Tata Kelola DAPENBUN
Penerapan Tata Kelola 52
Audit Internal 54
Profil Mitra Pendiri 56
22 Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Laporan Portofolio
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
1
Sekilas DAPENBUN
Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)
merupakan kelanjutan dari Yayasan
Dana Pensiun Perkebunan sesuai
dengan Akta No.8 tanggal 8 Januari 1976
yang menyelenggarakan Program
Pensiun bagi Anggota Direksi dan staf
PT. Perkebunan sebagaimana telah
disahkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. Kep-554/KM.17/1997, 29 Oktober
1997; dan Program Pensiun Hari Tua
Karyawan Bulanan dan Harian Tetap PT
Perkebunan Berdasarkan Surat
Keputusan Bersama Menteri Pertanian
dan Menteri Tenaga kerja No.
840/Kpts/HK.030/11/90 dan KEP-
595/MEN/90 tanggal Nopember 1990
beserta perubahan-perubahannya.
Sejalan dengan diberlakukannya UU
No.11 tahun 1992 tentang Dana
Pensiun, bentuk Yayasan berubah
menjadi Dana Pensiun Perkebunan
(DAPENBUN) yang mengelola program
pensiun manfaat pasti karyawan PTPN I
s/d PTPN XIV, LPP, PT SAN, PT RPN dan
PT KBPN. Penyelenggaraan program
pensiun tersebut telah disahkan
berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan No. KEP-344/KM.17/1999
tanggal 13 September 1999, dan
kemudian telah mengalami beberapa
kali perubahan dan terakhir telah
disahkan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No.KEP-842/KM.10/2011
tanggal 22 Nopember 2011.
Maksud dan tujuan DAPENBUN adalah
menghimpun dan mengelola dana
untuk mengusahakan kesinambungan
penghasilan serta meningkatkan
kesejahteraan peserta pada saat
pensiun melalui penyelenggaraan
Program Pensiun Manfaat Pasti.
DAPENBUN didirikan oleh
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)
berdasarkan Peraturan Pemerintah
No.15 tahun 1996 (Lembaran Negara
Tahun 1996 Nomor 21 dan Akta Notaris
Harun Kamil, SH. Nomor 43 tanggal
11 Maret 1996).
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
2
Mitra Pendiri DAPENBUN sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
1. PT. Perkebunan Nusantara I (Persero)
2. PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
3. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
4. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
5. PT. Perkebunan Nusantara V (Persero)
6. PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero)
7. PT. Perkebunana Nusantara VII (Persero)
8. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero)
9. PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
10. PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero)
11. PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero)
12. PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
13. PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
14. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP)
15. PT. Riset Perkebunan Nusantara (dahulu Lembaga Riset Perkebunan Indonesia)
16. PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN)
17. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT.KPBN)
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
3
VISI Menjadi Pengelola Dana Pensiun yang terbaik dan terpercaya.
MISI 1. Memberikan layanan prima untuk meningkatkan kepuasan dan
kesejahteraan peserta. 2. Meningkatkan pertumbuhan usaha secara berkesinambungan dengan
melakukan investasi secara prudent dengan hasil yang optimal. 3. Menjalankan kegiatan Dana Pensiun dengan menerapkan Tata Kelola
Dana Pensiun yang baik/GPFG, sistem informasi manajemen terintegrasi, dan dukungan sumber daya yang kompeten.
4. Membina hubungan baik dengan Pemberi Kerja dan Mitra Kerja serta Stakeholders lainnya.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
7
Ikhtisar Keuangan & Operasional KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah) 2011 2010 2009 2008 2007
ASET BERSIH
Aset Investasi (Nilai Wajar ) 4.894.454 4.671.704 3.966.934 2.891.327 3.454.695
Aset Lancar Diluar Investasi 1.499.744 1.468.858 1.457.897 1.311.363 728.953
Aset Operasional 7.578 4.286 3.247 3.523 3.685
Aset Lain-Lain 152.859 322.490 301.589 225.467 226.694
Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria (78.004) (59.031) (34.152) (39.669) (57.439)
Total Aset Bersih 6.476.631 6.408.307 5.695.515 4.392.011 4.356.588
Pendapatan Bunga 239.174 217.677 194.611 157.613 179.766
Pendapatan Dividen 33.480 24.910 24.273 21.824 20.533
Pendapatan Sewa 8.890 9.083 7.917 9.756 10.122
Laba Pelepasan Investasi 226.940 256.669 174.764 93.848 244.651
Beban Investasi (23.816) (22.650) (42.292) (10.456) (90.886)
Hasil Usaha Investasi 484.668 485.688 359.272 272.585 364.186
Beban Operasional (59.125) (41.143) (36.053) (29.800) (29.093)
Pendapatan dan Beban Lain-Lain (134.857) 5.683 1.239 6.235 (8.890)
Hasil Usaha Sebelum Pajak 290.686 450.228 324.459 249.020 326.203
Pajak Penghasilan (711) (1.050) (639) (2.501) (5.987)
Hasil Usaha Setelah Pajak 289.974 449.178 323.820 246.519 320.216
Nilai Wajar (Nilai Pasar) 4.894.454 4.671.704 3.966.934 2.891.327 3.454.695
Nilai Perolehan 4.705.659 4.301.271 3.723.131 3.095.510 2.823.732
Selisih Penilaian Investasi 188.795 370.433 243.803 (204.183) 630.963
Kekayaan 4.948.960 4.827.541 4.176.371 3.196.045 3.505.663
Kewajiban Aktuaria 5.545.638 5.125.876 4.973.803 4.777.618 5.792.566
Rasio Pendanaan 89,2% 94,2% 84,0% 66,9% 60,5%
PERHITUNGAN HASIL USAHA
PENDANAAN
INVESTASI
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
9
JANUARI
HUT DAPENBUN Ke-35
Peringatan HUT DAPENBUN ke - 35 yang jatuh pada
tanggal 9 Januari 2011 dilaksanakan satu hari pada
tanggal 21 Januari 2011 di Kebun Teh Gunung Mas PTPN
VIII Puncak Bogor Jawa Barat, dengan acara Tea Walk
bersama Direksi dengan karyawan DAPENBUN Kantor
Direksi dan Perwakilan Cabang DAPENBUN.
Serah Terima Direktur Operasional
Pada tanggal 1 Juli 2011, bertempat di Gedung
DAPENBUN, dilaksanakan serah terima jabatan Direktur
Operasional dari Bpk. Drs.Soetidja Prawiradinata, Ak
kepada Bpk. Dikdik Purwana SE, MAk dengan disaksikan
oleh Bpk Ir. Subiyono selaku Pendiri DAPENBUN.
AGUSTUS
JULI
Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I
Kegiatan Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I Tahun 2011
dilaksanakan di Jember Jawa Timur. Rekonsiliasi ini
berlangsung dari tanggal 5 s/d 17 Juli 2011. Selain acara
Rekonsiliasi ini juga dilaksanakan pelatihan untuk
Karyawan Cabang yang diadakan oleh Bidang SDM.
Bantuan Sosial Pensiunan
Bantuan sosial kepada seluruh Pensiunan DAPENBUN
yang simbolisnya dilaksanakan di 6 (enam) Kebun di
Daerah Pangalengan Bandung Selatan, mulai tanggal 18
s/d 19 Agustus 2011 bertepatan dengan bulan
Ramadhan. Kebun tersebut adalah Sedep, Talun Sentosa,
Purbasari, Pasir Malang, Kertamanah dan Kebun
Malabar, bantuan sosial tersebut diberikan kepada
+ 5.800 orang Pensiunan.
Peristiwa Penting 2011
AGUSTUS
Bantuan Sosial Pensiunan
JULI
Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I
Serah Terima Direktur Operasional
20112011JANUARI
HUT DAPENBUN Ke-35
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
10
Rekonsiliasi Keuangan
Rekonsiliasi Keuangan antar Cabang DAPENBUN
dilaksanakan di LPP Yogyakarta tanggal 17 s/d 22 Oktober
Tahun 2011. Selain Rekonsiliasi Keuangan diadakan juga
Pelatihan untuk Karyawan Cabang DAPENBUN baik dari
bidang Keuangan (Pajak & PSAK) maupun dari bidang
SDM.
NOVEMBER
In-House Training PSAK
Tanggal 1 s/d 2 November diadakan Inhouse Training
tentang penerapan PSAK berbasis IFRS. Pelatihan ini
disampaikan oleh Kantor Akuntas Publik E&Y (Ernst &
Young) kepada Karyawan Kantor Direksi.
Penandatangan MOU
Pada tanggal 15 Desember 2011, MOU (Nota
Kesepahaman) antara DAPENBUN dengan PTP
Nusantara II (Persero) tentang Pokok2 penyelesaian
tunggakan Iuran PTPN II dan Pendirian Perusahaan
patungan di Kantor Meneg.BUMN.
Rapat Pengesahan RKAPB tahun 2012
Tanggal 15 Desember 2011 hari Kamis Rapat Pendiri
dan Mitra Pendiri tentang RKAPB DAPENBUN tahun
2012 diadakan di Ruang Rapat PT KPBN.
OKTOBER
Lomba Gerak Jalan HUT ADPI
Pada tanggal 9 Oktober 2011, untuk kedua kalinya
DAPENBUN menjadi juara pertama lomba gerak jalan
antar DANA PENSIUN se - Indonesia yang diadakan ADPI
dalam rangka HUT ADPI yang ke – 26.
DESEMBER
Rekonsiliasi Kepesertaan Semeter II
Rekonsiliasi Kepesertaan Semester II tahun 2011
berlangsung di Medan mulai tanggal 6 s/d 10
Desember 2011.
NOVEMBER
In-House Training PSAK
Tanggal 1 s/d 2 November diadakan Inhouse Training
patungan di Kantor Meneg.BUMN.
Rapat Pengesahan RKAPB tahun 2012
OKTOBER
Lomba Gerak Jalan HUT ADPI
Pada tanggal 9 Oktober 2011, untuk kedua kalinya
Rekonsiliasi Keuangan
Indonesia yang diadakan ADPI
dalam rangka HUT ADPI yang ke – 26.
DESEMBER
Rekonsiliasi Kepesertaan Semeter II
Rekonsiliasi Kepesertaan Semester II tahun 2011 Pada tanggal 9 Oktober 2011, untuk kedua kalinya
Indonesia yang diadakan ADPI Desember 2011.Indonesia yang diadakan ADPI
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
11
LAPORAN DEWAN PENGAWAS
Kepada Pendiri dan Mitra Pendiri yang terhormat,
Berkat Rahmat dan karunia dari Tuhan yang Maha Esa, manajemen sepanjang tahun 2011 telah dapat mengatasi
berbagai perubahan dan tantangan dalam pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI
Sejalan dengan stabilnya kondisi
perekonomian Indonesia sepanjang tahun
2011 Dana Pensiun Perkebunan
(DAPENBUN) membukukan pendapatan
investasi tahun 2011 sebesar Rp.508
miliar. Pencapaian ini merupakan sebuah
prestasi yang diperoleh Dana Pensiun
Perkebunan (DAPENBUN) di tahun 2011
yang dapat melampaui target yang telah
ditetapkan pada Rencana Kerja Anggaran
Pendapatan dan Biaya (RKAPB) atau
mencapai 1,6% dari anggarannya dan
sama dengan realisasi tahun lalu. Dari
perolehan angka Hasil Usaha Setelah
Pajak sebesar Rp.290 milyar atau
menurun 64,6% dari pencapaian tahun
2010. Penurunan hasil usaha tersebut
tidak terlepas dari upaya manajemen
Dapenbun dalam penerapan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) dengan
melakukan penurunan nilai atas asset lain
lain terkait investasi bermasalah yang
mempengaruhi opini auditor atas laporan
keuangan tahun 2010. Selain itu berbagai
upaya optimalisasi pendapatan
menunjukan bahwa strategi dan upaya
yang dilakukan sepanjang tahun 2011
telah berhasil dilaksanakan dan
memberikan dampak yang positif
terhadap pencapaian pendapatan. Rasio
kecukupan dana (RKD) DAPENBUN tahun
2011 yang menunjukan penurunan dari
tahun 2010 sebesar 5% menjadi 89,2%
pada tahun 2011. Namun demikian
penurunan rasio kecukupan dana tersebut
di dorong pertumbuhan asset bersih atau
kekayaan yang rata-rata mencapai 10%
per tahun lebih tinggi dari kenaikan
kewajiban aktuaria yang mencapai 5% per
tahun. Selain pencapaian tersebut di atas
beberapa catatan lainnya dari Direksi di
tahun 2011 yang dapat kami sampaikan
pada kesempatan ini adalah bahwa atas
persetujuan pemberi kerja/mitra pendiri
telah dilakukan kenaikan manfaat pensiun
dan perubahan PhDP secara parsial sesuai
kemampuan masing-masing pemberi
kerja/mitra pendiri. Hal ini pertama kali
Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)
yang memberikan ruang kepada pemberi
kerja/mitra pendiri untuk meningkatkan
kesejahteraan peserta di lingkungan
masing-masing.
Penyelesaian Investasi Bemasalah
Sesuai laporan keuangan Dana Pensiun
Perkebunan masih tercatat adanya aset
lain-lain yang merupakan investasi tidak
produktif terkait dengan promissory notes PT Garuda Tradatama dengan jaminan
Hotel Park Plaza sebesar Rp.155,1 milyar
dan investasi 164 unit apartemen Pallazo
sebesar Rp.169,1 milyar.
berbagai perubahan dan tantangan
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
12
Investasi tersebut telah menjadi catatan
auditor yang mempengaruhi pendapat
terhadap laporan keuangan, Dewan
Pengawas mendorong agar permasalahan
investasi tersebut segera dapat
diselesaikan. Sepanjang tahun 2011
Dewan Pengawas menilai bahwa langkah
penyelesaian yang dilakukan Direksi
melalui jalur hukum merupakan upaya
yang semestinya dilakukan sehingga
memberikan gambaran yang lebih jelas
masalah tersebut. Upaya tersebut telah
membuahkan hasil dengan adanya
putusan pengadilan. Selain penyelesaian
melalui jalur hukum Direksi juga telah
melakukan penyesuaian nilai aset lain-lain
yang mengalami penurunan nilai
sebagaimana yang di atur dalam standar
akuntansi yang berlaku. Semua upaya
tersebut di atas menghasilkan pendapat
auditor atas laporan keuangan Dana
Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) tahun
buku 2011 Wajar Tanpa Pengecualian.
PENILAIAN ATAS PENERAPAN TATA
KELOLA DANA PENSIUN
Pencapaian di tahun 2011 ini tidak
terlepas upaya pembenahan dan
perbaikan yang telah dilakukan Dana
Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dalam
rangka mewujudkan menjadi Dana
Pensiun yang berorientasi kepada peserta
dan terlaksananya implementasi prinsip-
prinsip Tata Kelola Dana Pensiun yang
baik (GPFG). Dewan Pengawas mencatat
bahwa Direksi telah melaksanakan
evaluasi atas berbagai kebijakan dan
prosedur internal agar dapat memenuhi
ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku dan praktek-
praktek terbaik (best practices).
Semangat, pengabdian, serta kebulatan
visi yang telah dituangkan oleh segenap
jajaran karyawan dan Direksi dalam
pencapaian kinerja 2011 menjadi
kebanggaan bagi Dewan Pengawas. Kami
menyadari, pencapaian tahun 2011
merupakan kerja keras dan dedikasi dari
setiap Karyawan dan Direksi.
Kesungguhan manajemen dan jajarannya
dalam mewujudkan "Good Pension Fund
Governance" antara lain penyempurnaan
terhadap semua perangkat GPFG yang
ada. Dewan Pengawas menilai upaya
tersebut merupakan sebuah bentuk
perwujudan dari manajemen Dana
Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) untuk
secara konsisten dan terus menerus
melakukan perbaikan secara
berkesinambungan.
AKTIVITAS DEWAN PENGAWAS
Selama tahun 2011 Dewan Pengawas
telah mengadakan rapat dengan Direksi
sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan. Topik
yang dibahas dalam pertemuan tersebut
antara lain kinerja dan laporan
manajemen setiap triwulanan selama
tahun 2011. Dewan Pengawas telah
melakukan evaluasi terhadap Laporan
keuangan Dana Pensiun Perkebunan
(DAPENBUN) tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 untuk
disahkan rapat pendiri dan mitra pendiri.
Di luar rapat tersebut Dewan Pengawas
juga telah mengadakan rapat dengan
direksi dalam rangka penyesuaian arahan
investasi terkait dengan kondisi pasar
modal sejalan dengan dampak krisis
hutang Eropa.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
13
PERGANTIAN ANGGOTA DEWAN
PENGAWAS
Dalam kesempatan ini, atas nama seluruh
Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN
mengucapkan selamat bergabung kepada
Bapak Bapak Bambang Sudibyo dan Hasan
Basri yang sejak bulan September dan
Oktober 2011 diangkat menjadi Anggota
Dewan Pengawas Dana Pensiun
Perkebunan (DAPENBUN) mewakili unsur
Pemberi Kerja dan Serikat Pekerja.
Penunjukkan Anggota Dewan
Pengawas tersebut semoga akan semakin
memperkuat tugas dan fungsi Dewan
Pengawas dalam melaksanakan tanggung
jawab bagi Dana Pensiun Perkebunan
(DAPENBUN).
Akhir kata pada kesempatan yang
berbahagia ini Dewan Pengawas ingin
menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya dan terima kasih
kepada segenap Direksi dan seluruh
karyawan atas kerja kerasnya semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita
semua dalam mengemban amanah yang
telah dipercayakan.
Andi Punoko Ketua Dewan Pengawas
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
14
Profil Dewan Pengawas 2011
Andi Punoko Ketua Dewan Pengawas
Lahir di Metro, pada 5 Oktober 1959. Menjadi Ketua Dewan Pengawas DAPENBUN sejak 23 April 2008. Gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi beliau peroleh di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1983). Saat ini beliau Menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) sejak 25 Januari 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-134/MBU/20 06 tanggal 27 Desember 2006. Sebelumnya menduduki beberapa jabatan penting di PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero), yakni Direktur Keuangan (2003-2006) sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-249/MBU/20 03 tanggal 19 Juni 2003 setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi (1998 s/d 2003), Kepala Urusan Anggaran Bagian Pembiayaan (1992), dan dan Kepala Urusan Keuangan, Bagian Keuangan (1994-1998).
Fauzi Yusuf Dewan Pengawas
Wakil Pemberi Kerja
Lahir di Meureudu, Aceh pada tanggal 20 Februari 1956. Menjadi Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN Wakil Pemberi Kerja sejak 23 April 2008. Lulusan Sarjana Pertanian pada Universitas Sumatera Utara (1981) dan Magister Manajemen dari Institut Pertanian Bogor. Karir Beliau dimulai sebagai Calon Staf PNP VII (1982 s/d 1983), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Sei Kapas (1983 s/d 1985), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Sosa (1985 s/d 1991), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Laras (1991 s/d 1993), Mengikuti Pendidikan Magister Manajemen Agribisnis Di IPB Bogor (1993 s/d 1994), Staf Bagian Tanaman Kandir PTP VII Bah Jambi (1994 s/d 1995), Asisten Kepala PTP VII Kebun Gunung Meliau (1995 s/d 1996), Asisten Kepala PTPN XIII Kebun Danau Salak (1996 s/d 1997), Administratur PTPN XIII Kebun Batu Licin / Pamukan (1997 s/d 2000), Mengikuti Program Manegerial Skills Assesment Angkatan II yang diadakan oleh Kantor Meneg BUMN (2000), Direktur PT. Perkebunan Centramas Nusantara (anak perusahaan PTPN XIII) Kalimantan Selatan (2000 s/d 2003). Beliau menjabat Direktur SDM PTPN XIII pada tanggal 1 April 2003 s/d 26 Desember 2006. Pada tanggal 27 Desember 2007 s/d 6 Maret 2009 Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN I. Selanjutnya sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP-43/MBU/2009 tanggal 4 Maret 2009 Menteri Negara BUMN mengangkat Beliau sebagai Direktur Utama PTPN V yang pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2009.
Lahir di Cianjur, pada tanggal 25 Februari 1959, Menjadi Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN Wakil Pemberi Kerja sejak 23 April 2008. Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Jurusan Mekanisasi Pertanian pada Institut Pertanian Bogor tahun 1982, menyelesaikan Master Of Business Administration di Institute Manajemen Prasetya Mulya Jakarta tahun 1992. Beliau pernah mengikuti kursus/pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk diantaranya di Australia, Malaysia, Turki dan Taiwan. Aktif di berbagai organisasi. Berbagai piagam dan Tanda Jasa juga pernah diterimanya dari Menteri BUMN maupun PTPN sebagai hasil jerih payah dan dedikasi kepada perusahaan. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero).
Kusumandaru N.S Dewan Pengawas
Wakil Pemberi Kerja
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
15
Bambang Sudibyo Dewan Pengawas
Wakil Pemberi Kerja
Lahir di Jogjakarta, 4 Januari 1955, menjadi anggota Dewan Pengawas DAPENBUN sejak 2011. Gelar Sarjana Akuntansi dari STIEB- Bandung (1983) dan Magister Science (MSC) dari Pasca Sarjana Program Teknik dan Manajemen Industri dari ITB-Bandung (1989), selain itu beliau memiliki beberapa sertifikasi keahlian diantaranya Qualified Internal Auditor (QIA) dari lembaga Sertifikasi Internal Auditor, Keahlian Dana Pensiun dari Lembaga Standar Profesi Dana Pensiun dan Certified Risk Management Professional dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Resiko. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan, SDM & Umum merangkap Plt. Direktur Utama/Direktur PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN).
Lahir di Pangkalan Brandan, 27 Juli 1956. Gelar Sarjana Hukum diraih setelah menempuh kuliah di Universitas Sumatera Utara (1983) dan pada tahun 2007 menyelesaikan Pasca Sarjana dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk Program Studi Manajemen Agribisnis. Peserta dari berbagai kursus dan pelatihan, Selain itu beliau juga aktif di berbagai organisasi diantaranya Ketua Koperasi Karyawan (Puskopkar) PTPN IV Medan, Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) PTPN IV, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSP-BUN) Jakarta. Menjadi Anggota Dewan Pengawas sejak 2011. Posisi yang diembannya saat ini adalah Kepala Bagian Umum Kantor Pusat PTPN IV Medan.
Syahruddin Ali Dewan Pengawas Wakil Peserta Aktif
Hasan Basri Dewan Pengawas Wakil Peserta Aktif
Lahir di Rantau Panjang, 2 Agustus 1962. Menjadi anggota Dewan Pengawas sejak 2011. Sarjana Hukum dari Universitas Samudra Langsa (1995) dan Magister Hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Islam Jakarta (2003). Peserta dari berbagai kursus/pelatihan baik yang diadakan di medan jakarta dan kota besar lainnya. Beliau juga mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam berbagai bidang Organisasi. Posisi yang diembannya saat ini adalah Kepala Urusan Humas Protokoler Sekretaris Perusahaan.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
16
Lahir di Tarutung Sumatera Utara, 8 Agustus 1940. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas sejak 2010. Lulusan B.Sc (Agriculture) dari Akademi Departemen Pertanian (1963) dan Master Business of Administration (MBA) dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia Jakarta (1993). Peserta dari berbagai kursus/pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk di Malaysia dan Australia. Jabatan terakhir yang di embannya di lingkungan PTPN sebagai Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI), Divisi Internal Auditor PTP X yang menjadi PTPN VII. Selain itu beliau juga aktif di berbagai organisasi diantaranya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar P3RI.
Lahir di Polmas Sulawesi Selatan pada 18 Oktober 1942. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Sejak 2010. Lulusan Sarjana Ilmu Administrasi dari Universitas Dr. Soetomo, Surabaya (1980), Sarjana Hukum dari Universitas Merdeka, Surabaya (1986) dan Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (2000) serta Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (1993). Peserta dari berbagai kursus dan pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk di Philipina, Amerika Serikat dan Saudi Arabia. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi diantaranya sebagai Sekretaris Umum Pengurus Besar P3RI. Jabatan terakhir yang di embannya dilingkungan PTPN sebagai Kepala Bagian Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara XII.
RM. Sitompul Dewan Pengawas Wakil Pensiunan
M. Idrus Dewan Pengawas Wakil Pensiunan
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
17
LAPORAN DIREKSI Pendiri dan Mitra Pendiri yang terhormat,
Banyak hal yang telah kami lalui dan kerjakan di sepanjang tahun 2011 yang patut
kami laporkan dalam laporan tahunan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pendiri dan mitra pendiri dan seluruh pemangku kepentingan.
Kinerja DAPENBUN 2011 Tahun 2011 merupakan masa penting dalam proses transformasi pengelolaan DAPENBUN yang berkelanjutan baik dari sisi organisasi, sumber daya manusia, sistem informasi dan manajemen risiko sampai penerapan tata kelola yang baik. Dari upaya tersebut di atas, DAPENBUN tetap konsisten dalam mencetak pendapatan/pengembangan investasi dan pertumbuhan aset bersih tahun 2011 jika dibandingkan dengan pencapaian selama 2010. Dalam kesempatan ini dapat kami laporkan bahwa laporan keuangan DAPENBUN tahun 2011 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Pendapat auditor independen menunjukan bahwa pengelolaan dan pelaporan keuangan DAPENBUN telah sesuai dengan norma maupun prinsip akuntansi yang lazim.
Berdasarkan laporan keuangan, hingga akhir Desember 2011, DAPENBUN mencetak pendapatan investasi sebesar Rp.508 milyar atau 11,6% di atas asumsi bunga teknis dalam perhitungan kewajiban aktuaria peserta program
pensiun sebesar 10%. Kontribusi hasil investasi sebagian besar diperoleh dari pendapatan saham yang jumlahnya mencapai Rp.176 milyar. Dari sisi pertumbuhan aset bersih per 31 Desember 2011 DAPENBUN berhasil meraih peningkatan hingga 101,1% menjadi Rp.6,48 triliun dari Rp.6,40 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi Rasio Kecukupan Dana (RKD) tahun 2011, mencapai 89,2% atau menurun dari tahun 2010 sebesar 94,2%. Penurunan rasio kecukupan dana DAPENBUN dari posisi per 31 Desember 2011 sebesar 5% terutama disebabkan belum diperhitungkannya kenaikan Manfaat Pensiun dan perubahan PhDP bagi 10 (sepuluh) pemberi kerja yang seharusnya rasio pendanaan tahun 2010 sebesar 89,7%.
Kenaikan Manfaat pensiun (KMP) dan Perubahan PhDP 2011 Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP sangat diharapkan dan selalu dinantikan oleh peserta program pensiun yang di kelola DAPENBUN, demikian juga kami selaku pengelola mengingat kebutuhan yang cenderung meningkat. Sesuai ketentuan Dana Pensiun, Mitra pendiri yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) usulan untuk Kenaikan manfaat pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP dilakukan oleh mitra pendiri.
Oleh karena itu tahun 2011 merupakan momen penting bagi kami dan peserta karena kenaikan manfaat pensiun dilakukan secara parsial sesuai kemampuan masing-masing mitra pendiri yang berbeda dengan periode sebelumnya.
kami laporkan dalam laporan
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
18
Dari 18 pemberi kerja yang dikelola DAPENBUN, diantaranya 10 pemberi kerja telah melakukan Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP sesuai kemampuan masing-masing mitra pendiri. Hal ini merupakan babak baru dalam pengelolaan program pensiun dengan multi mitra pendiri yang manfaat pensiunnya berbeda. Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP tersebut menuntut kami sebagai pengelola untuk bekerja lebih keras untuk meningkatkan Kekayaan pendanaan baik yang berasal dari iuran peserta/mitra pendiri maupun hasil pengembangan investasi.
Sejalan dengan perubahan KMP dan PhDP tersebut diatas, maka sesuai ketentuan telah dilakukan perubahan Peraturan Dana Pensiun Perkebunan (PDP) yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.KEP-842/KM.10/2011 tanggal 22 Nopember 2011 yang saat ini masih dalam proses penempatan dalam Berita Negara RI.
Rasio Kecukupan Dana Rasio Kecukupan Dana merupakan alat ukur keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun secara jangka panjang. Rasio Kecukupan Dana (RKD) menunjukan kenaikan dari tahun 2007 mencapai 60,5% menjadi 89,2% pada tahun 2011. Kenaikan rasio kecukupan dana tersebut di dorong pertumbuhan aset bersih atau kekayaan yang rata-rata mencapai 9,9% per tahun lebih tinggi dari kenaikan kewajiban aktuaria yang mencapai 0,5% per tahun. Di lihat dari sebaran rasio kecukupan dana 18 (delapan belas) pemberi kerja yang tergabung dengan Dana Pensiun Perkebunan, sebaran rasio kecukupan dana masing – masing pemberi kerja
bervariasi sejalan dengan kemampuan keuangan masing-masing pemberi kerja. Dari 18 (delapan belas) pemberi kerja diantaranya terdapat pemberi kerja yang memiliki rasio kecukupan dana RKD < 100% dan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban iuran tambahan. Hal ini mengakibatkan posisi kekayaan tersedia hanya untuk memenuhi pembayaran manfaat pensiun bagi pensiunan (peserta pasif). Sedangkan kekayaan untuk Pembayaran manfaat pensiun peserta aktif tidak mencukupi. Sesuai ketentuan perundang-undangan mengenai dana pensiun, bahwa kepesertaan mitra kerja dalam program pensiun seharusnya dapat ditangguhkan. Atas kondisi tersebut kami telah melakukan konsultasi dengan Biro Dana Pensiun Departemen Keuangan melalui Pendiri untuk menemukan penyelesaiannya. Hal tersebut kami lakukan untuk menghindari dampak yang mungkin terjadi dikemudian hari apabila kekayaan tidak mencukupi pembayaran manfaat pensiun karyawan yang masih aktif bekerja. Penanganan Investasi Bermasalah Penanganan investasi bermasalah Proyek Kemayoran ex 2004 yang dilakukan pada tahun 2011 sebenarnya merupakan langkah lanjutan penyelesaian dengan mengacu pada legal standing position DAPENBUN yang kajian menyeluruh telah dimulai sejak akhir 2009. Pada tahun 2011 investasi bermasalah pada Proyek Kemayoran berupa Apartemen Palazzo sebanyak 164 unit dengan nilai Rp.186,1 M dan Promissory Notes I PT Garuda Tradatama senilai Rp.155,1 M dengan jaminan hotel Park Plaza, penanganannya telah memasuki upaya hukum guna mengoptimalkan recovery bagi DAPENBUN.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
19
Pada tahun 2010 PT Pelita Propertindo
Sejahtera (“PPS”) selaku Pengembang
Apartemen Palazzo sesuai keputusan
Pengadilan Niaga Jakarta yang telah
dikuatkan oleh keputusan MA yang
berkekuatan hukum tetap telah
dinyatakan pailit. Selanjutnya
berdasarkan Rapat Kreditur pada
Oktober 2010, telah dicapai keputusan
insolvensi sehingga akan dilakukan
likuidasi terhadap PPS setelah pihak
kurator yang ditunjuk telah
menyelesaikan seluruh kewajiban
terhadap kreditur. Adapun terhadap 164
unit apartemen Palazzo milik
DAPENBUN telah terdaftar pada boedel
pailit PPS atas nama PT Istana Makmur
Sentosa (“IMS”), dikarenakan transaksi
pembelian apartemen yang dilakukan
DAPENBUN sebelumnya melalui IMS,
tidak langsung dengan PPS selaku
pengembang. DAPENBUN selanjutnya
melalui kantor pengacara Marsinih
Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo
(“MMIK”) mengajukan gugatan
terhadap IMS di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat pada Oktober 2011 dan
telah memperoleh keputusan yang
berkekuatan hukum tetap pada
Desember 2011 yaitu bahwa 164 unit
apartemen Palazzo adalah milik
DAPENBUN yang diperoleh berdasarkan
Perikatan Perjanjian Jual Beli (“PPJB”)
dengan IMS, telah dibayar lunas, dan
DAPENBUN berhak atas denda
keterlambatan penyerahan apartemen
oleh IMS. Selanjutnya DAPENBUN
menyampaikan legal position
DAPENBUN kepada pihak kurator
kepailitan guna mendapatkan
pengesahan dan penyelamatan aset
DAPENBUN tersebut.
Promissory Notes I PT Garuda Tradatama (“PN I Garuda”) jatuh tempo pada 20 Juli 2006 dan telah dilakukan perpanjangan hingga 3 April 2007. PT Garuda Tradatama selaku peneribit telah wanprestasi, tidak membayar pokok dan bunga perpanjangan periode 20 Juli 2006 sampai dengan 3 April 2007, tidak mempersiapkan dana pelunasan PN I Garuda yang seharusnya disetor ke rekening Bank Permata selaku Agen Pembayaran serta tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan Hotel Park Plaza periode tahun 2006 hingga tahun 2011 (yang menjadi jaminan PN I Garuda). Nilai jaminan PN I Garuda mengalami penurunan, pada awal penerbitan sebesar Rp 275 M menjadi Rp 134 M, berdasarkan hasil appraisal Juli 2010. Status jaminan paripasu dengan PN II Garuda sebesar Rp 80 M.
Untuk penanganan investasi tersebut DAPENBUN telah menunjuk Kantor Pengacara Irfan Melayu SH, LLM untuk melakukan melakukan gugatan perdata kepada PT Garuda Tradatama, Pemegang Saham PT Garuda Tradatama dan Pihak-pihak lain yang terkait dengan Penerbitan PN I Garuda Tradatama dan sampai dengan akhir Desember 2011 telah dilakukan persidangan sebanyak 5 (lima) kali.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
20
Penerapan Tata Kelola Menjadi salah satu dana pensiun dengan jumlah peserta terbesar nasional merupakan dorongan kuat bagi manajemen dan seluruh karyawan DAPENBUN untuk selalu meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik (GPFG). Bagi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), penerapan GPFG bukan sekedar memenuhi peraturan perundang -undangan namun merupakan elemen fundamental yang mengacu kepada praktek-praktek terbaik dalam pengelolaan dana pensiun (best practices). Kami meyakini bahwa dengan menerapkan GPFG berarti memfasilitasi bekerja optimal, sehingga mampu meningkatkan kinerja DAPENBUN. Sepanjang tahun 2011, serangkaian langkah dilakukan secara intensif guna membangun, menerapkan dan mengevaluasi proses implementasi GPFG. Langkah ini merupakan rangkaian rencana kerja yang terprogram, dengan sasaran akhir terwujudnya DAPENBUN sebagai salah satu dana pensiun dengan praktik tata kelola yang baik di masa depan. Demi menjaga agar rencana
tersebut dapat terwujud maka ditetapkan berbagai penyusunan kebijakan dan SOP di awal 2011, yang kemudian dilanjutkan dengan proses internalisasi. Selain itu dalam penerapan manajemen risiko, sedang disusun panduan manajemen risiko sebagai manual bagi manajemen dalam mitigasi atas risiko pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan. Apresiasi Kerja keras tim manajemen dan seluruh karyawan, DAPENBUN telah menghasilkan pencapaian kinerja tahun 2011. Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas dan mitra kerja atas kepercayaan yang telah diberikan. Semua itu memberikan arti yang besar bagi keberhasilan DAPENBUN dalam melanjutkan pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan di masa depan yang penuh tantangan ini.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
21
Direksi
Haris Anwar Roswita Nilakurnia Dikdik Purwana Direktur Investasi Direktur Utama Direktur Operasional
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
22
Profil Pengurus
Lahir di Banda Aceh 24 Oktober 1966, Gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992) dan Magister Sains Manajemen pada universitas yang sama (2010). Menjabat sebagai Direktur Utama DAPENBUN sejak Mei 2009. Sebelumnya beliau telah menduduki beberapa posisi penting di berbagai perusahaan baik di sektor keuangan maupun sektor riil. Memulai karir sebagai Senior Advisor pada The Flagler Management Group (1991-1992) yang menangani Proyek Bank Dunia di Indonesia, kemudian bergabung pada AAJ Associates/RSM International sejak 1992 untuk kemudian menjabat sebagai Managing Director PT AAJ Bismatamma (1997-1999), Managing Director PT AAJ Batavia (2004-2006). Selanjutnya menjadi Managing Director PT Oveseas Securities (2007-2008), dan Direktur Keuangan PT Risna Karya Warhana (Oktober 2008-April 2009). Selain itu beliau juga aktif sebagai Staf Pengajar Tetap pada Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak tahun 1993. Dalam perjalanan karirnya beliau telah menangani berbagai penugasan terkait restrukturisasi keuangan, restrukturisasi korporasi, IPO, merger dan akuisisi pada berbagai perusahaan di Indonesia baik swasta maupun BUMN.
Roswita Nilakurnia Direktur Utama
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
23
Lahir di Bandung, 9 Juli 1962, Lulusan STAN Jakarta kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi di Bandung serta Magister Akuntansi UNPAD Bandung. Menjadi Direktur Operasional DAPENBUN terhitung sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Bagian SPI di PTPN VIII Bandung dan sebagai Ketua Umum di Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTPN VIII serta aktif di beberapa organisasi lainnya. Berbagai pendidikan dan pelatihan sudah dijalani oleh beliau baik di dalam negeri maupun luar negeri, selain itu beliau juga aktif dalam mencurahkan ide-idenya dalam bentuk tulisan/paper di majalah internal perusahaan.
Dikdik Purwana Direktur Operasional
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
24
Lahir di Semarang pada 30 November
1967, Lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (FEUI), sebagai
Direktur Investasi yang di embannya sejak
Mei 2009, mempunyai keahlian dalam
“Restrukturisasi korporasi untuk tujuan lPO, Menyusun struktur keuangan untuk proyek-proyek khusus yang berhubungan dengan pendanaan proyek, perdagangan serta merger dan akuisisi” Jabatan
sebelumnya diantaranya Direktur
Pengembangan Bisnis, PT. Dayaindo
Resources (2007-2009), Direktur
Pelaksana PT. E-Capital Securities (2002-
2007), Direktur Corporate Finance, PT.
JAVA Securities (2000-2007), Kepala
Bagian Treasury, Alatief Corporation
(1998-2000), Direktur Corporate Finance,
PT. Kartika Investindo (1997-2000),
Direktur Corporate Finance, PT. Rashid
Hussain Securities (1995-1997).
Haris Anwar Direktur Investasi
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
25
KEPALA CABANG
1. Siswadi
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara I (PERSERO)
2. Tambah Karo Karo
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara II (PERSERO)
3. Rachmad Prawirakusuma
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO)
4. Rusdi Lubis
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)
5. Djoko Muljono
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara V (PERSERO)
6. Robinson Bangun
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara VI (PERSERO)
7. Budi Santoso
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara VII (PERSERO)
8. Dadi Sunardi
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara VIII (PERSERO)
9. Imam Nugroho
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara IX (PERSERO)
10. Djoko Santoso
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara X (PERSERO)
11. Soenariyono
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara XI (PERSERO)
12. Soewarno
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara XII (PERSERO)
13. Wagio Ripto Sumarto
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara XIII (PERSERO)
14. Bambang Hartadi
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Perkebunan Nusantara XIV (PERSERO)
15. Gunawan Ciptadi
Kepala Cabang DAPENBUN
Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP)
16. Agus D. Gozali
PTH Kepala Cabang DAPENBUN
PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT.RPN)
17. Abdul Hadi Lubis
Kepala Cabang DAPENBUN
PT Sarana Agro Nusantara (PT. SAN)
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
26
KEPALA BIDANG
Dari Kiri ke kanan : Depan : Titiek SMW (Kabid Kepesertaan) ; Deddy Kurniadi (Kabid. Umum & SDM) ; Hanny Iskandar (Kepala Satuan Pengawasan Internal & Manajemen Risiko) : Tiurma Sondang S (Kabid Investasi Pasar Modal & Pasar Uang) Belakang : Faisal Abidin (Kabid Investasi Langsung & Pengelolaan Aset) ; Prasetiawan (Kabid Keuangan).
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
28
Tahun 2011 jumlah peserta Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara keseluruhan mengalami penurunan dengan jumlah peserta mencapai 327.159 orang atau menurun 1.384 orang (0,42%) dari jumlah peserta tahun 2010 yang mencapai 328.543 orang. Selama 5 (lima) tahun terakhir penurunan jumlah peserta aktif menurun 20% dari jumlah peserta aktif tahun 2007 sebanyak 207.885 orang menjadi 166.778 orang tahun 2011. Hal ini dimungkinkan karena sejak tahun 2009 Dana Pensiun Perkebunan tidak menerima peserta baru
karena pemberi kerja/mitra pendiri tidak lagi menyertakan karyawan barunya sebagai peserta di Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) melainkan diikutsertakan sebagai peserta DPLK. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pendiri bahwa bagi karyawan baru PTPN I s/d PTPN XIV diikutsertakan program pensiun iuran pasti (DPLK). Di sisi lain jumlah peserta pasif (pensiunan dan pensiun ditunda) selama 5 (lima) tahun terakhir meningkat 33% dari jumlah peserta aktif tahun 2007 sebanyak 120.218 orang menjadi 160.381 orang tahun 2011 sejalan dengan bertambahnya usia kerja.
Dari gambaran di atas perbandingan pembayaran manfaat pensiun dan penerimaan iuran peserta dan pemberi kerja sebagai berikut :
328.103
329.958 329.673
328.543
327.159
2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
PTPN I PTPN II PTPN III PTPN IV PTPN V PTPN VI PTPN VII PTPN VIII PTPN IX PTPN X PTPN XI PTPN XII PTPN XIII PTPN XIV LPP PT.RPN PT.SAN PT.KPBN
3.43
7
4.08
1
12.8
86
16.3
64
7.62
6
3.84
8
8.33
9
10.2
59
3.94
7
3.68
0
3.97
2
473
6.50
1
1.67
8
206
1.94
0
196
223
12.8
51
53.9
78
49.4
08
78.9
15
6.92
8
8.42
4 25
.117
67.0
84
42.9
60
36.6
48
41.5
24
42.5
14
10.7
85
7.11
7
1.93
7
11.5
34
891
13
TAHUN 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
Kepala Bidang Kepesertaan
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
29
Sampai tahun 2011, hasil pengembangan dana dapat menutup pembayaran manfaat pensiun yang lebih besar dari penerimaan iuran. Jumlah penerima manfaat pensiun tahun 2011 seluruhnya berjumlah 160.381 orang yang tersebar di 18 pemberi kerja. Dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta khususnya peserta pensiunan serta penerapan Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik (GPFG) dengan sasaran penerimaan manfaat pensiun sesuai dengan tepat jumlah, tepat waktu dan tepat penerima, telah dilakukan registrasi ulang bekerja
sama dengan pemberi kerja maupun dengan organisasi pensiunan. Berdasarkan besaran jumlah manfaat pensiun tahun 2011 yang diterima pensiunan yang tersebar di 18 pemberi kerja setelah kenaikan manfaat pensiun dan atau perubahan PhDP besarnya manfaat pensiun adalah sebagai berikut :
Minimal Maksimal Minimal Maksimal
1 PTPN I 69.300 2.459.330 69.300 2.459.330
2 PTPN II 69.300 2.468.065 69.300 2.468.065
3 PTPN III 125.000 2.582.420 69.300 2.459.445
4 PTPN IV 100.000 2.557.795 69.300 2.459.415
5 PTPN V 125.000 2.469.330 69.300 2.459.330
6 PTPN VI 150.000 1.898.135 69.300 1.725.575
7 PTPN VII 100.000 2.828.230 69.300 2.459.330
8 PTPN VIII 69.300 2.459.445 69.300 2.459.445
9 PTPN IX 69.300 2.459.340 69.300 2.459.340
10 PTPN X 125.000 2.664.565 69.300 2.478.665
11 PTPN XI : 2.582.305 69.300 2.459.335
Pensiunan 125.000 - -
Pensiun Janda/Duda 100.000 - -
12 PTPN XII 125.000 2.974.440 69.300 2.478.700
13 PTPN XIII 81.800 2.471.840 69.300 2.459.340
14 PTPN XIV 69.300 2.404.010 69.300 2.404.010
15 LPP 69.300 2.459.340 69.300 2.459.340
16 PT. SAN 72.765 1.503.875 69.300 1.432.260
17 PT. RPN 69.300 2.459.340 69.300 2.459.340
18 PT. KPBN 69.300 539.120 - -
No Pemberi KerjaManfaat Pensiun 2011 Manfaat Pensiun 2010
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
30
Dilihat dari jumlah peserta di 18 (delapan belas) pemberi kerja dapat dikelompokan sebagai berikut ; (1) 4 pemberi kerja dengan jumlah peserta di atas 30.000 orang, (2) 8 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 11.563 orang s/d 21.286 orang, (3) 3 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 4.609 orang s/d 9.572 orang dan (4) 3 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 149 orang s/d 405 orang dengan tabel
sebagai berikut :
Pemberi
Kerja 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 PTPN 1 7.226 6.824 6.851 6.554 6.250 3.770 4.144 4.816 5.069 5.313
2 PTPN 2 21.512 20.379 19.121 17.838 16.440 13.261 14.275 15.230 16.352 17.528
3 PTPN 3 28.600 28.505 27.352 26.032 24.628 11.305 12.293 13.408 14.564 15.798
4 PTPN 4 32.317 30.689 28.912 27.392 25.725 21.237 23.868 25.476 26.774 28.207
5 PTPN 5 14.791 14.584 14.310 13.975 13.557 1.410 1.689 1.999 2.375 2.760
6 PTPN 6 7.668 7.381 7.109 6.879 6.614 1.945 2.220 2.480 2.713 2.958
7 PTPN 7 16.218 15.590 14.902 14.088 13.251 4.773 5.368 6.149 6.931 7.725
8 PTPN 8 30.144 28.390 26.471 24.774 23.028 18.978 20.638 22.351 23.918 25.479
9 PTPN 9 10.255 9.555 8.795 8.048 7.349 11.568 12.162 12.786 13.383 13.937
10 PTPN 10 5.613 5.475 5.056 4.640 4.318 6.467 6.942 7.348 7.704 7.888
11 PTPN 11 7.266 6.578 5.905 5.325 4.798 8.304 8.924 9.514 10.030 10.488
12 PTPN 12 7.152 6.465 5.709 5.006 4.301 9.881 10.512 11.136 11.719 12.270
13 PTPN 13 12.626 12.352 12.029 11.629 11.235 3.723 4.041 4.354 4.756 5.134
14 PTPN 14 2.940 2.793 2.601 2.446 2.277 1.714 1.850 2.037 2.183 2.341
15 LPP 174 165 150 137 124 245 252 262 272 281
16 PT SAN 266 254 238 221 204 138 149 164 179 195
17 PT RPN 3.117 3.045 2.877 2.716 2.534 1.499 1.607 1.775 1.921 2.075
18 PT KPBN - - - 145 - - - - 4
207.885 199.024 188.388 177.700 166.778 120.218 130.934 141.285 150.843 160.381
NoPeserta Aktif Peserta Pensiunan dan Pensiun Ditunda
JUMLAH
Dari kelompok pemberi kerja di atas, diantaranya 9 (sembilan) pemberi kerja dengan peserta pensiunan (pasif) yang lebih besar dari peserta aktif atau yang masih melakukan pembayaran iuran.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
32
Selama lima tahun terakhir, investasi dana
pensiun meningkat sebesar 66,6%. dari
tahun 2007 sebesar Rp.2,8 triliun
meningkat hingga mencapai Rp.4,7 triliun
pada akhir tahun 2011. Investasi dana
pensiun sepanjang tahun 2011 diwarnai
oleh krisis utang Negara-negara Eropa
yang belum kunjung selesai. Krisis
tersebut mempengaruhi volatilitas pasar
modal dunia termasuk Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). Volatilitas
tersebut antara lain dapat terlihat pada
tren pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) selama 5 tahun dan di
sepanjang tahun 2011. Pada akhir tahun
2011, indeks ditutup pada posisi 3.821
atau mengalami kenaikan sebesar 0,3%
dibandingkan dengan posisi akhir tahun
sebelumnya.
Pada akhir tahun 2011, nilai investasi
Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)
mampu mencapai angka Rp.4,7 triliun,
atau bertambah Rp.404 juta dari tahun
sebelumnya. Pencapaian tersebut cukup
menggembirakan di tengah krisis hutang
di Negara Eropa yang mendorong
volatilitas IHSG cukup dalam.
Volatilitas indeks harga saham tersebut
mempengaruhi pendapatan hasil investasi
di pasar modal. Demikian pula dengan
penurunan bunga deposito terkait dengan
kebijakan penurunan bunga SBI yang
mendorong pendapatan bunga deposito
terutama pada akhir tahun 2011. Namun
demikian, secara keseluruhan pendapatan
hasil investasi mencapai sebesar
Rp.508 milyar atau 10,8% dari total
investasi.
Portofolio Investasi Portofolio investasi berdasarkan nilai
perolehan Dana Pensiun Perkebunan
(DAPENBUN) tahun 2011, terdapat 13
(tiga belas) jenis instrumen investasi yang
sesuai dengan arahan investasi dan
ketentuan Perundang-undangan. Jenis
investasi Surat Berharga Negara, Deposito
Berjangka, Obligasi, Reksadana dan Saham
masih tetap merupakan instrumen
investasi DAPENBUN yang dominan.
Selama tahun 2011 investasi Surat
Berharga Negara (SUN) mencapai 6,1%
dari total investasi atau menurun dari
tahun sebelumnya yang mencapai 18,2%.
2.746
1.242
2.416
3.704
3.821
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
2007 2008 2009 2010 2011
IHSG
Kepala Bidang Pasar Modal & Pasar Uang
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
33
Hal ini disebabkan pelepasan Surat Utang
Negara pada akhir tahun sehubungan nilai
pasar lebih tinggi dari harga pada saat
pembelian. Sedangkan investasi pada
Deposito On Call maupun Deposito
Berjangka meningkat dari masing-masing
4,3% dan 15,3% tahun 2010 menjadi
masing-masing 5,4% dan 28,4% dari total
investasi. Peningkatan tersebut dalam
rangka antisipasi penurunan harga pasar
saham sejalan volatilitas IHSG di pasar
modal terkait dengan krisis hutang Negara
Eropa.
NILAI
PEROLEHAN %
NILAI
PEROLEHAN%
Surat Berharga Negara 285.906 6,1 780.722 18,2
Deposito On Call 254.402 5,4 184.547 4,3
Deposito Berjangka 1.336.315 28,4 656.300 15,3
Saham 1.303.103 27,7 1.497.391 34,8
Obligasi 866.950 18,4 738.999 17,2
Sukuk 15.000 0,3 20.000 0,5
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana
Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham,
dan Reksa Dana Campuran
276.452 5,9 166.714 3,9
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas220.000 4,7 105.000 2,4
Penempatan Langsung 88.924 1,9 88.924 2,1
Surat Pengakuan Utang - - - -
Tanah 11.888 0,3 11.888 0,3
Bangunan 45.464 1,0 49.480 1,2
Tanah dan Bangunan 1.256 0,1 1.306 0,1
TOTAL INVESTASI 4.705.659 100,0 4.301.271 100,0
JENIS INVESTASI (dalam jutaan Rupiah)
2011 2010
Walaupun investasi Saham menurun dari 34,8% tahun 2010 menjadi 27,7% tahun 2011, namun nilai investasi Saham menempati urutan pertama dari seluruh instrument investasi yang dilakukan DAPENBUN.
Instrumen investasi lainnya, seperti Obligasi memiliki porsi 18,4% dari total investasi atau sedikit menurun dari tahun sebelumnya sebesar 17,2%. Sementara investasi dalam bentuk semua jenis Reksadana mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Hasil Investasi Hasil Investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukan pertumbuhan kecuali tahun 2008, karena dampak krisis global yang sangat mempengaruhi pendapatan investasi terutama terkait dengan penurunan IHSG. Jika dibandingkan dengan salah satu indikator pasarnya yaitu IHSG terlihat memiliki korelasi yang positif dimana pada kondisi return IHSG positif maka hasil investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) juga positif.
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
2007 2008 2009 2010 2011
455.072
283.041
401.565
508.339 508.484
(Dal
am J
utaa
n R
upia
h)
PENDAPATAN INVESTASI
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
34
Grafik di atas memperlihatkan bahwa
proporsi investasi DAPENBUN dalam
bentuk Deposito On Call termasuk
Deposito Berjangka berada di kisaran
33,8% dari total investasi. Sementara
berada di urutan kedua, investasi Saham
dengan kisaran 27,7%. Urutan ketiga
adalah Obligasi yang berada di kisaran
18,7%. Selanjutnya, investasi dalam
bentuk Reksadana menempati urutan
keempat dengan kisaran antara 10,6%.
Kinerja Investasi Kinerja investasi DAPENBUN, dapat
dilihat dari ROA dan ROI yang dicapai
dibandingkan dengan kinerja tahun
2010, kinerja investasi tahun 2011
meningkat cukup signifikan. Hal ini
dapat dilihat pada ROA (Return on Assets) dan ROI (Return on Investment)
DAPENBUN tahun 2011 yang secara
agregat besarnya masing-masing adalah
sekitar 6,59% dan 4,70%. Secara umum,
ROA dana pensiun tahun 2011 lebih
rendah daripada ROI-nya. Hal ini antara
lain disebabkan adanya Aset Tidak
Lancar yang dimiliki DAPENBUN. Aset
tidak lancar tersebut sebagian besar
adalah piutang iuran tambahan yang
berumur lebih dari 3 bulan di beberapa
pemberi kerja, sedangkan Aset Lain-lain
merupakan investasi yang tidak
produktif. Nilai ROI disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain tingginya
peningkatan pendapatan yang belum
direalisasi dan masih belum adanya
kinerja positif pasar modal (ditandai
dengan penurunan pendapatan yang
belum direalisasi atau nilai wajar masih
di bawah nilai perolehan).
6,1% 5,4%
28,4%
27,7%
18,4%
0,3% 5,9% 4,7%
1,9%
0,3%
1,0%
0,1%
Proporsi Investasi DAPENBUN Tahun 2011
Surat Berharga Negara
Deposito On Call
Deposito Berjangka
Saham
Obligasi
Sukuk
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap,Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi KolektifPenyertaan Terbatas
Penempatan Langsung
Tanah
Bangunan
Tanah dan Bangunan
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
36
Restrukturisasi dan Penyehatan
Portfolio Aset Langsung
Dalam rangka penyehatan aset langsung
berupa tanah, bangunan, tanah &
bangunan dan penyertaan saham (anak
perusahaan DAPENBUN), DAPENBUN
telah melakukan klasifikasi aset menjadi
tiga kelompok yaitu ; aset produktif,
belum produktif dan aset tidak produktif.
Aset Belum Produktif Aset belum produktif adalah aset yang
belum memberikan konstribusi kepada
DAPENBUN, namun masih memiliki bisnis
yang prospektif ke depannya, diantaranya
adalah PT Dapenbun Investama dan PT
Tanindo. Kedua perusahaan tersebut
masih dapat dioptimalkan dengan
melakukan rekstrukturisasi aset portfolio
yang ada didalamnya.
PT Dapenbun Investama
PT Dapenbun Investama (“PT DI”)
merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang perdagangan dan pertanian,
DAPENBUN merupakan pemegang saham
pengendali PT DI dengan porsi
kepemilikan mencapai 99,9%.
Sejak didirikan tahun 2005 PT DI belum
pernah memberikan hasil kepada
DAPENBUN. Hal ini dikarenakan struktur
portfolio Investasi PT DI belum sehat.
Permasalahan utama dan terbesar yang
dihadapi PT DI adalah piutang di PT
Surisenia Plasmataruna (“SSPT”), dimana
PT DI merupakan pemegang saham
minoritas namun merupakan kreditur
terbesar di PT SSPT.
PT SSPT pada dasarnya memiliki aset
produktif yaitu Pabrik Minyak Kelapa
Sawit (“PMKS”) namun pengelolaannya
tidak optimal karena keterbatasan dana
(modal kerja) yang dimiliki PT DI. Agar
investasi DAPENBUN di PT DI menjadi
produktif maka DAPENBUN berencana
melakukan penambahan modal untuk
keperluan Likuiditas PT DI setelah menjadi
pemegang saham pengendali di PT SSPT
dan mempertahankan kondisi pabrik
tetap berjalan sehingga mempunyai nilai
tambah ekonomis.
PT Tanindo
PT Tanindo merupakan Perusahaan yang
bergerak dalam bidang konsultan umum
dengan porsi kepemilikan saham
DAPENBUN di PT Tanindo sebesar 50%.
Sejalan dengan perubahan portfolio
investasi DAPENBUN, PT Tanindo akan
dikembangkan sebagai perusahaan jasa
umum lainnya. Untuk tahap awal akan
melakukan restrukturisasi bisnis dan
bergerak dalam bidang pengelolaan
gedung. Untuk mencapai tujuan tersebut
DAPENBUN berencana membeli saham
dari pemegang saham lama sehingga
menjadi pemegang saham pengendali.
Kepala Bidang Investasi Langsung & Pengelolaan Aset
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
37
Aset Tidak Produktif
Aset tidak produktif adalah aset yang
dalam jangka panjang memiliki
kecendrungan penurunan nilai
dikarenakan; nilai perolehan yang tidak
wajar, lokasi aset yang tidak prospektif,
biaya pemeliharaan tinggi sementara
pendapatan tidak maksimal (cost centre).
Yang masuk dalam kelompok aset tidak
produktif adalah; tanah dan bangunan
Rancamaya (Bogor), Apartemen Taman
Kemayoran Condominium (“TKC”) dan
Apartemen Pavilion Tanah Abang. Untuk
memaksimalkan aset tersebut diatas
DAPENBUN berencana melakukan
divestasi secara bertahap.
Tanah dan Bangunan Rancamaya Bogor
Investasi Tanah & Bangunan Rancamaya
Bogor berasal dari pengalihan surat
pengakuan hutang PT Bhakti Panjiwira
menjadi Obligasi Suryamas Duta Makmur
yang kemudian dialihkan menjadi Tanah,
Tanah & Bangunan Rancamaya (SWAP
Aset). Kondisi tanah dan bangunan kurang
prospektif karena jauh dari jalan raya, luas
tanah dan Bangunan cukup besar
sehingga kurang diminati konsumen,
sementara konsumen lebih menyenangi
tanah dan bangunan yang lebih kecil.
Untuk mengurangi beban pemeliharaan
dan beban lainnya terkait dengan
kepemilikan aset tersebut akan
diupayakan dijual pada tahun 2012.
Apartemen TKC
Apartemen TKC direncanakan dijual
setelah kelengkapan dokumen investasi
terpenuhi. Saat ini DAPENBUN belum
memiliki peta pertelaan sehingga menjadi
kendala dalam penjualan aset. DAPENBUN
telah meminta developer melalui
Perhimpunan Penghuni Rumah Susun
(PPRS) TKC untuk segera menyampaikan
peta pertelaan dan bila perlu akan
melakukan upaya hukum.
Apartemen Pavilion Tanah Abang
Investasi Apartemen Pavilion Tanah
Abang berasal dari penyelesain surat
pengakuan hutang PT Bhakti Panjiwira
yang kemudian dialihkan menjadi
Apartemen Pavilion Tanah Abang (SWAP
Aset).
Apartemen Pavilion Tanah Abang
direncanakan dijual setelah kelengkapan
dokumen investasi terpenuhi.
Kepemilikan DAPENBUN baru berupa
pengalihan hak dari PT Bhakti Panjiwira,
DAPENBUN akan meminta Legal Opini dan
mengurus hak kepemilikan sehingga
menjadi aset clean & clear yang siap
untuk dijual.
Pembentukan Joint Venture (“JV”)
Company dengan PTPN II
Dalam rangka penyelesaian piutang iuran
PTPN II akan membentuk JV Company
melalui pengembangan aset PTPN II
(Persero) pada ex-area Rumah Sakit
Tembakau Deli (“RSTD”) dan tanah ex
Kebun Helvetia Medan.
Rencana pengembangan usaha akan
dilakukan dengan beberapa opsi antara
lain; Hotel, Shopping Mal dan Function
Hall.
DAPENBUN dengan PTPN II (Persero)
secara bersama-sama melakukan
penjajakan dengan potensial
investor/strategic partner.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
38
Tanggal 15 Desember 2011 DAPENBUN
dan PTPN II (Persero) beserta Deputi
Industri Primer Kantor Kementerian
BUMN RI telah menandatangani Nota
Kesepahaman tentang Pokok-Pokok
Rencana penyelesaian Tunggakan Iuran PT
Perkebunan Nusantara II, dan Pendirian
Perusahaan Patungan.
Penanganan Aset Bermasalah
Apartemen Palazzo
Berawal dari investasi DAPENBUN untuk
membeli 164 (seratus enam puluh empat)
unit Apartemen Palazzo yang terletak di
Kemayoran dari PT Istana Makmur
Sentosa (selaku marketing dari PT Pelita
Propertindo Sejahtera) sebesar
Rp. 186.100.800.000,-.
Hingga tanggal 31 Desember 2010,
bangunan rumah susun Apartemen
Palazzo belum selesai, dan dokumen
kepemilikan belum diperoleh DAPENBUN
sehingga pengeluaran untuk pembelian
rumah susun Apartemen Palazzo
diklasifikasikan sebagai Aset lain-lain.
Untuk penanganan penyelesaian
permasalahan DAPENBUN telah menunjuk
Kantor Pengacara Marsinih Martoatmodjo
Iskandar Kusdihardjo (”MMIK”) sesuai
perjanjian jasa hukum No.
D.03/PERJ/05/IV/2010-03/MMIK/IV/2010
untuk melakukan gugatan Wanprestasi
kepada PT IMS dan pada pertengahan
Desember 2011 telah mendapatkan
putusan pengadilan bahwa PT IMS
dinyatakan Wanprestasi dan DAPENBUN
mendapatkan keabsahan terhadap PPJB
164 unit Apartemen Palazzo.
SPU PT Garuda Tradatama
Berawal dari kerjasama investasi dengan
PT Theda Pratama berupa proyek Hotel
Park Plaza dalam bentuk penyertaan
saham di PT Theda Makmur sejumlah
Rp.135 M dengan porsi saham sebesar
50%.
Dalam perjalanannya Investasi DAPENBUN
melalui penyertaan saham di PT Theda
Makmur untuk pembangunan Hotel Park
Plaza tidak dilaksanankan seperti rencana
awal. Terkait dengan kondisi tersebut di
atas DAPENBUN melepas penyertaan
saham di PT Theda Makmur. Dana dari
hasil penjualan saham tersebut
diinvestasikan kembali dalam bentuk
Promissory Notes I PT Garuda Tradatama
(“PN I Garuda”) Tahun 2005 dengan
jaminan Hotel Park Plaza.
Pada Desember 2005 telah PT Garuda
Tradatama telah menerbitkan Promissory
Notes II (“PN II Garuda”) sejumlah Rp.80
M. DAPENBUN selaku pemegang PN I
Garuda menyetujui penerbitan PN II
Garuda serta menyetujui penggunaan
jaminan secara paripassu dan
proporsional antara PN I Garuda dengan
PN II Garuda dengan syarat jika telah
dilakukan appraisal ke dua, nilai jaminan
kurang maka Penerbit diwajibkan
menambah nilai jaminan.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
39
Penggunaan dana hasil penerbitan PN II
Garuda adalah untuk pembangunan Hotel
Park Plaza, namun dalam perjalanannya
sama sekali tidak pernah ada
pembangunan. PN I Garuda jatuh tempo
pada 20 Juli 2006 dan telah dilakukan
perpanjangan sampai dengan 3 April 2007
dan DAPENBUN tidak menerima
pembayaran pokok maupun bunga secara
tunai dari Penerbit.
Untuk penanganan masalah tersebut
DAPENBUN telah menunjuk Kantor
Pengacara Irfan Melayu SH, LLM untuk
mewakili DAPENBUN dalam penanganan
penyelesaian Park Plaza.
Akhir September 2011 DAPENBUN telah
melakukan gugatan perdata kepada PT
Garuda Tradatama, Pemegang Saham PT
Garuda Tradatama dan Pihak-pihak lain
yang terkait dengan Penerbitan PN I
Garuda ke Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat.
Sampai dengan akhir Desember 2011
telah dilakukan persidangan sebanyak
5 (lima) kali, dengan pelaksanaan sidang
mediasi sebanyak 1 (satu) kali.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
41
Salah satu elemen penting yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan industri dana pensiun adalah besarnya pertumbuhan dana yang dihimpun dan dikembangkan dalam bentuk pertumbuhan aset bersih atau kekayaan. Perkembangan pasar modal sangat mempengaruhi pertumbuhan kekayaan dana pensiun termasuk Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang sebagian portofolionya dilakukan di pasar modal. Perkembangan kekayaan Dana Pensiun Perkebunan selama 5 (lima) tahun dapat dilihat dari data sebagai berikut:
Berdasarkan data di atas, kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) menunjukan pertumbuhan, kecuali tahun 2008 terkait krisis global dan kembali tumbuh tahun 2009. Kekayaan dana pensiun perkebunan tahun 2011 mengalami pertumbuhan 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari penerimaan iuran dan hasil pengembangan investasi. Dalam rangka memaksimalkan pengelolaan kekayaan DAPENBUN, semua kekayaan yang dimiliki harus dialokasikan dalam bentuk investasi yang diperkenankan oleh peraturan perundangan di bidang dana pensiun. Penempatan kekayaan dalam bentuk investasi tersebut diharapkan dapat memberikan return yang positif kepada DAPENBUN sehingga akhirnya dapat meningkatkan nilai kekayaan. Dilihat dari tingkat pertumbuhannya, tingkat pertumbuhan kekayaan tertinggi terjadi pada tahun 2009 setelah mengalami penurunan pada tahun 2008. Meskipun tingkat pertumbuhan kekayaan tahun 2011 mencapai 2,5%, namun demikian, mengingat total kekayaan yang dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) relatif lebih kecil dibandingkan dengan total kewajiban aktuaria, maka rasio pendanaan DAPENBUN masih di bawah 100%. Hal ini disebabkan kenaikan kewajiban aktuaria peserta lebih tinggi dari pertumbuhan kekayaan, sejalan dengan rata-rata usia karyawan peserta dari pemberi kerja menjelang memasuki usia pensiun.
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
7.000.000
2007 2008 2009 2010 2011
4.3
56.5
88
4.3
92
.011
5.6
95.
515
6.4
08
.30
7
6.4
76.6
31
Dal
am Ju
taan
Rup
iah
ASET BERSIH
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
3.000.000
3.500.000
4.000.000
4.500.000
5.000.000
2007 2008 2009 2010 2011
3.50
5.6
63
3.19
6.0
45
4.1
76.3
71
4.8
27.
541
4.9
48
.96
0
Dal
am Ju
taan
Rup
iah
KEKAYAAN
Kepala Bidang Keuangan
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
42
Sebaran Kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)
Dari 18 (delapan belas) mitra pendiri yang tergabung dalam program pensiun DAPENBUN, dibuat 4 (empat) kategori kepemilikan kekayaan, yaitu (1) mitra pendiri dengan kekayaan antara Rp.400 milyar – Rp.800 milyar, (2) mitra pendiri dengan kekayaan antara rp 230 milyar –Rp 370 milyar, (3) mitra pendiri dengan kekayaan antara Rp 100 milyar – Rp 220 milyar dan (4) mitra pendiri dengan jumlah kekayaan di bawah Rp 100 milyar.
PEMBERI KERJA 2011 2010 2009 2008 2007
PTPN I 128.079 126.708 121.038 101.500 89.333PTPN II 197.093 222.818 263.222 241.052 304.458PTPN III 614.446 609.831 541.757 384.185 420.898PTPN IV 869.831 880.196 806.832 583.849 653.537PTPN V 192.303 184.150 145.535 96.844 100.050PTPN VI 148.351 137.632 114.730 78.633 81.377PTPN VII 403.008 341.085 255.505 186.106 183.785PTPN VIII 678.812 674.378 480.876 411.036 448.057PTPN IX 339.264 302.269 239.819 213.162 267.043PTPN X 316.930 296.937 266.076 201.686 215.456PTPN XI 328.291 332.185 325.594 227.962 245.708PTPN XII 365.482 371.741 319.268 240.806 224.019PTPN XIII 219.212 210.609 159.694 100.270 114.936PTPN XIV 44.544 41.938 43.059 41.171 51.595LPP 13.242 13.432 12.988 12.286 15.178PT.RPN 11.503 70.005 71.723 69.206 82.848PT.SAN 73.884 11.627 8.655 6.291 7.385PT.KPBN 4.686 - - - -
KEKAYAAN 4.948.960 4.827.541 4.176.371 3.196.045 3.505.663
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mitra pendiri yang memiliki kekayaan antara Rp.400 milyar sampai
dengan Rp.800 milyar hanya 3 (tiga) mitra pendiri, namun total kekayaan yang dikuasainya merupakan yang terbesar (51,9%) dengan nilai kekayaan sebesar Rp.2,6 triliun. Tabel tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah mitra pendiri yang memiliki kekayaan di bawah Rp.100 milyar sebanyak 5 (lima) mitra pendiri, yang terdiri dari perusahaan afiliasi atau lembaga kecuali PTPN XIV yang sejalan dengan jumlah peserta di masing-masing mitra pendiri. Alokasi Kekayaan terhadap Investasi dengan total kekayaan berjumlah Rp.4,9 triliun atau sebesar 95,5% dari total investasi. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kekayaan DAPENBUN yang ditempatkan dalam bentuk investasi berada di level 80,5% sampai dengan 95,5%. Trend ini menunjukkan bahwa proporsi kekayaan yang ditempatkan dalam bentuk investasi cenderung stabil.
PTPN I 2,6% PTPN II
4,0%
PTPN III 12,4%
PTPN IV 17,6%
PTPN V 3,9%
PTPN VI 3,0%
PTPN VII 8,1%
PTPN VIII 13,7%
PTPN IX 6,9%
PTPN X 6,4%
PTPN XI 6,6%
PTPN XII 7,4%
PTPN XIII 4,4%
PTPN XIV 0,9%
LPP 0,3%
PT.RPN 1,5%
PT.SAN 0,2%
PT.KPBN 0,1%
Proporsi Kekayaan per Pemberi Kerja 2011
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
43
Kinerja perekonomian domestik terus
mengalami perbaikan. Hal ini tercermin
dari pertumbuhan PDB yang meningkat,
neraca pembayaran yang mengalami
surplus, serta kinerja sektor keuangan
yang semakin membaik. Didukung oleh
faktor fundamental yang membaik
tersebut serta terjaganya persepsi positif
terhadap perekonomian Indonesia, nilai
tukar rupiah juga mengalami penguatan
dengan volatilitas yang cukup rendah.
Namun, mulai paruh kedua tahun 2011
intensitas dampak krisis hutang Eropa
memberikan tekanan terhadap Pasar
Modal, sehingga volatilitas IHSG cukup
tinggi.
Di tengah kinerja perekonomian yang
semakin membaik, perekonomian
Indonesia masih dihadapkan pada
sejumlah tantangan utama yang terdiri
dari derasnya aliran masuk modal asing,
besarnya ekses likuiditas perbankan, serta
sejumlah permasalahan di sektor
perbankan dan berbagai kendala di sektor
riil.
Namun demikian Dana Pensiun
Perkebunan (DAPENBUN) sebagai
pengelola dana pensiun dengan jumlah
peserta terbesar di Indonesia secara terus
melakukan optimalisasi pendapatan serta
melakukan pengendalian biaya untuk
dapat menekan dampak negatif dari
tantangan-tantangan eksternal diatas
sehingga dapat membukukan hasil yang
menggembirakan pada tahun ini.
Aset Bersih Jumlah aset bersih Dana Pensiun
Perkebunan (DAPENBUN) pada tahun
2011 sebesar Rp 6.477 miliar atau tumbuh
101,1% dibandingkan aset tahun 2010
sebesar Rp.6.408 miliar. Jumlah aset
bersih kelola dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir terus menunjukkan tren
yang meningkat dari tahun 2007 sampai
dengan 2011 dengan gambaran sebagai
berikut :
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
7.000.000
2007 2008 2009 2010 2011
4.3
56
.58
8
4.3
92
.01
1
5.6
95
.51
5
6.4
08
.30
7
6.4
76
.63
1
ASET BERSIH (Dalam Jutaan Rupiah)
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
44
Faktor utama yang meningkatkan aset bersih adalah tumbuhnya aset investasi dan aset operasional. Nilai wajar investasi mengalami peningkatan, dimana jumlah investasi ditahun 2011 sebesar Rp.4.894 milyar atau naik 104,8% bila dibandingkan dengan jumlah investasi ditahun 2010. Adapun perbandingan aset investasi tahun 2011 dengan tahun 2010 per portofolio adalah sebagai berikut :
Dibandingkan dengan tahun lalu, Aset Bersih meningkat sebesar Rp.68,32 miliar (1,1%). Peningkatan tersebut berasal dari Total Investasi naik sebesar Rp.222,75 miliar (4,77%), Aset Lancar Diluar Investasi naik sebesar Rp.30,89 miliar (2,1%) dan Aset Operasional naik sebesar Rp.3,29 miliar (76,8%).
Kenaikan aset bersih selain berasal dari kenaikan nilai wajar investasi juga berasal dari kenaikan aset operasional terutama terkait pengembangan sistem informasi manajemen Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) berupa software dan perangkat keras Komputer yang meningkat Rp.1,2 milyar dari tahun 2010 sebesar Rp.1,3 milyar menjadi Rp.2,5 milyar tahun 2011.
Dari sisi Kewajiban DAPENBUN tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp.10 milyar dari tahun 2010 sebesar Rp.59 milyar menjadi Rp.78 milyar tahun 2011. Kenaikan kewajiban tersebut terutama berasal dari hutang investasi. Namun demikian peningkatan Kewajiban ini masih di bawah penembangan peningkatan aset bersih.
JENIS INVESTASI (dalam jutaan Rupiah) 2010 2011 (audit)%
(2011 : 2010)
Surat Berharga Negara 780.098 350.384 44,9
Deposito On Call 184.547 254.402 137,9
Deposito Berjangka 656.300 1.336.315 203,6
Saham 1.700.009 1.181.822 69,5
Obligasi 739.014 902.286 122,1
Sukuk 20.000 16.251 81,3
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan
Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana
Campuran
162.410 265.656 163,6
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas105.113 231.047 219,8
Penempatan Langsung 79.173 73.612 93,0
Tanah 157.811 187.438 118,8
Bangunan 67.877 75.889 111,8
Tanah dan Bangunan 19.352 19.352 100,0
TOTAL INVESTASI 4.671.704 4.894.454 104,8
PERBANDINGAN NILAI WAJAR INVESTASI 2011 DAN 2010
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
45
Beban Investasi dan Beban Operasional
Beban investasi terkait langsung dengan aktivitas investasi dengan jumlah beban tahun 2011 sebesar Rp 24 miliar atau 4,7% dari pendapatan investasi. Jumlah tersebut meningkat 5,1% dari tahun 2010 sebesar Rp 22,6 miliar menjadi Rp.23,8 miliar tahun 2011. Peningkatan tersebut terutama disebabkan penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 yang mulai berlaku tahun 2011. Sedangkan Beban Operasional Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) meliputi Biaya Kepegawaian, beban kantor, beban pemeliharaan, beban penyusutan, beban jasa pihak ke tiga dan beban operasional lainnya pada tahun 2011 mencapai Rp.59,1 milyar atau sebesar 20,6% dari anggaran 2011 yang ditetapkan sebesar Rp.49 milyar.
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka secara keseluruhan terdapat peningkatan sebesar 43,7% Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Biaya Kepegawaian yaitu sebesar
15,8%. Hal ini sejalan dengan kenaikan gaji/honor karyawan, dan beban kantor guna mendukung kinerja baik di cabang maupun di kantor pusat dan peningkatan pendapatan pegawai. Salah satu komponen biaya yang
paling signifikan realisasinya melebihi anggaran adalah biaya jasa pihak ke tiga sebesar Rp.4,7 milyar dari anggarannya sebesar Rp.3,8 milyar. Hal ini terkait dengan beban jasa pengacara, pihak konsultan dan auditor terkait dalam rangka penyelesaian masalah hukum investasi yang bermasalah dan aset-aset yang belum produktif.
90.886
10.456
42.292
22.650 23.816
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
2007 2008 2009 2010 2011
BEBAN INVESTASI (Dalam Jutaan Rupiah)
29.093 29.800
36.053 41.143
59.125
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
2007 2008 2009 2010 2011
BEBAN OPERASIONAL (Dalam Jutaan Rupiah)
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
46
Hasil Usaha Perkembangan Dana Pensiun Perkebunan
(DAPENBUN) juga dapat dilihat dari hasil
usaha yang diperoleh (Laba Sebelum
Pajak) yang sejak tahun 2007 sampai
dengan tahun 2011 terus mengalami
peningkatan kecuali tahun 2008 terkait
dengan krisis global. Peningkatan hasil
usaha tersebut terutama hal ini
disebabkan manajemen senantiasa
melakukan perbaikan pengelolaan
investasi dan pengendalian biaya
operasional.
Laba sebelum pajak tahun 2011 adalah
sebesar Rp.290,69 milyar atau turun
sebesar 64,56% dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp.450,22 milyar.
Penurunan tersebut terutama disebabkan
pencadangan aset lain-lain terkait dengan
penerapan PSAK 48. Hal tersebut juga
sejalan dengan tindak lanjut atas
pendapat auditor atas laporan keuangan
tahun 2010 yang memberikan pendapat
dengan pengecualian karena DAPENBUN
belum melakukan pencadangan
penurunan nilai aset lain-lain yang tidak
produktif. Melalui penerapan PSAK 48
dengan melakukan pencadangan
penurunan nilai aset lain-lain pendapat
auditor atas laporan keuangan tahun 2011
adalah Wajar Tanpa Pengecualian.
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
500.000
2007 2008 2009 2010 2011
326.203
249.020
324.459
450.228
290.686
Dal
am Ju
taan
Rup
iah
Hasil Usaha
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
47
PENDANAAN
Pendanaan program pensiun manfaat pasti (PPMP) pemberi kerja merupakan program pensiun yang berjanji akan memberikan suatu jumlah pembayaran tertentu kepada karyawan dan ahli warisnya, sementara risiko pendanaan yang terjadi berada pada pemberi kerja. Untuk itu diperlukan upaya pemupukan dana, agar pendanaan untuk pembayaran manfaat pensiun di masa purna bakti dapat terlaksana. Pembayaran manfaat pensiun meliputi pembayaran kepada pensiunan yang menjadi peserta dana pensiun, namun juga pembayaran kepadajanda/duda atau anakdalam hal pensiunan atau peserta meninggal dunia. Oleh karena itu, kondisi dana yang tersedia untuk memenuhi kewajiban dana pensiun harus terus diupayakan senantiasa terjaga. Perhitungan pendanaan program pensiun manfaat pasti dilakukan oleh aktuaris untuk menghitung kecukupan pendanaan dari dana pensiun. Sesuai ketentuan perundangan sekurang-kurangnya dana pensiun harus melakukan valuasi aktuaria sekali dalam tiga tahun. Namun demikian, bila kualitas pendanaan dana pensiun berada pada tingkat ketiga, maka dana pensiun dimaksud wajib untuk melakukan valuasi aktuaris setiap tahun.
Kualitas Pendanaan Kualitas pendanaan dana pensiun merupakan gambaran kemampuan dana pensiun untuk membiayai kewajiban dana pensiun saat ini dan yang akan datang pada saat tanggal valuasi. Kualitas pendanaan dana pensiun diukur dengan membandingkan jumlah kekayaan dana pensiun dengan kewajiban solvabilitas dan kewajiban aktuaria dana pensiun dengan 3 (tiga) kriteria kualitas pendanaan dana pensiun, yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga. Kualitas pendanaan tingkat pertama adalah apabila dana pensiun berada dalam keadaan dana terpenuhi. Kualitas pendanaan tingkat kedua adalah apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban aktuaria dan tidak kurang dari kewajiban solvabiltas.Kualitas pendanaan tingkat ketiga yaitu apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban solvabilitas. Kewajiban solvabilitas dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar di antara himpunan iuran peserta beserta hasil pengembangannya, dan nilai sekarang manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan asumsi bahwa peserta berhenti bekerja pada tanggal perhitungan aktuaria dan seluruhnya telah memiliki hak atas dana. Sedangkan kewajiban aktuaria dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar diantara kewajiban solvabilitas dan bagian nilai sekarang manfaat pensiun yang dialokasikan pada masa sebelum tanggal perhitungan aktuaria menurut metode perhitungan aktuaria yang digunakan untuk menentukan iuran normal.
Pendanaan program pensiun manfaat
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
48
Perkembangan Kewajiban Solvabilitas, Kewajiban Aktuaria dan Kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) selama 5 (lima) tahun sebagai berikut :
Berdasarkan grafik tersebut di atas
nampak bahwa kewajiban solvabilitas
cenderung terus meningkat sejalan
dengan usia kerja dan masa kerja
kecuali tahun 2008 terkait dengan
perubahan asumsi mortalita. Demikian
juga dengan kewajiban aktuaria yang
merupakan kewajiban Dapenbun
kepada peserta sampai dengan sluruh
peserta memperoleh haknya.
Sedangkan kekayaan pertumbuhan
kekayaan selama 5 (lima) tahun
mencapai 9,9% per tahun.
Rasio Kecukupan Dana Rasio kecukupan dana merupakan alat
ukur keuangan yang digunakan untuk
menilai kemampuan dana pensiun
perkebunan dalam memenuhi
kewajiban pembayaran manfaat
pensiun secara jangka panjang. Rasio
pendanaan digunakan untuk
menunjukkan jumlah kekayaan dana
pensiun yang ada dapat menutupi
kewajiban aktuaria. Rasio pendanaan
dihitung dengan membandingkan
kekayaan untuk pendanaan dengan
kewajiban aktuaria. Posisi kekayaan
dihitung berdasarkan laporan keuangan
yang di audit Kantor Akuntan Publik
(KAP). Sedangkan perhitungan
kewajiban aktuaria dilakukan oleh
aktuaris pada saat valuasi.
4.948.960 4.827.541 4.176.371 3.196.045 3.505.663
5.545.638 5.125.876
4.973.803 4.777.618
5.792.566
5.233.148 4.824.231
4.655.348 4.440.189
5.303.059
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.000
12.000.000
14.000.000
16.000.000
18.000.000
2011 2010 2009 2008 2007
KEWAJIBAN SOLVABILITAS KEWAJIBAN AKTUARIA KEKAYAAN
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
49
Sesuai KMK 510/KMK.06/2002 yang telah dirubah dengan KMK 113/PMK.05/2005 tentang Pendanaan bahwa kekayaan dana pensiun yang diperhitungkan berasal dari Aset Bersih tidak termasuk piutang iuran lebih dari 3 bulan dan aset lain-lain yang tidak produktif. Oleh karena itu, jumlah aset bersih DAPENBUN dengan kekayaan terdapat perbedaan yang cukup signifikan terkait dengan jumlah piutang mitra pendiri yang berumur di atas 3 bulan dan adanya aset investasi yang tidak produktif.
Grafik di atas menggambarkan perkembangan Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang menunjukan tren kenaikan mulai tahun 2007 mencapai 60,5% menjadi 89,2% pada tahun 2011. Kenaikan rasio kecukupan dana tersebut di dorong pertumbuhan aset
bersih atau kekayaan yang rata-rata mencapai 9,9% per tahun lebih tinggi dari kenaikan kewajiban aktuaria yang mencapai 0,5% per tahun.
Di lihat dari sebaran rasio kecukupan dana 18 (delapan belas) pemberi kerja yang tergabung dengan dana pensiun perkebunan, sebaran rasio kecukupan dana masing – masing pemberi kerja dapat digambarkan pada Tabel 1. Dari gambaran tersebut, nampak bahwa pencapaian rasio kecukupan dana bervariasi sejalan dengan kemampuan keuangan masing-masing pemberi kerja. Terkait dengan rasio pendanaan, ketentuan pendanaan juga menyebutkan bahwa dalam hal dana pensiun memiliki surplus dengan rasio pendanaan di atas 120%, maka kelebihan surplus tersebut wajib digunakan oleh pemberi kerja sebagai iuran normal pemberi kerja. Dengan kata lain, selama jangka waktu tertentu, pemberi kerja tidak perlu melakukan penyetoran iuran normal kepada dana pensiun (contribution holiday). Adapun penetapan jangka waktu tersebut di atas dilakukan oleh aktuaris dalam valuasi yang dilakukannya.
60,5% 66,9%
84,0% 94,2% 89,2%
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio Kecukupan Dana
PEMBERI KERJA 2007 2008 2009 2010 2011
PTPN I 49,4% 71,8% 79,9% 79,9% 77,1%
PTPN II 46,4% 44,4% 46,8% 38,4% 32,7%
PTPN III 66,7% 73,3% 97,9% 105,9% 98,1%
PTPN IV 70,9% 74,8% 98,4% 104,4% 96,7%
PTPN V 67,6% 69,2% 92,7% 105,3% 98,0%
PTPN VI 66,1% 69,5% 93,4% 103,9% 96,1%
PTPN VII 57,8% 67,3% 85,1% 106,6% 100,2%
PTPN VIII 58,0% 64,2% 73,3% 100,6% 100,1%
PTPN IX 58,8% 60,8% 68,0% 85,9% 96,6%
PTPN X 60,9% 73,4% 96,3% 107,1% 100,7%
PTPN XI 60,7% 71,5% 101,8% 104,5% 98,1%
PTPN XII 59,4% 82,1% 108,5% 127,0% 102,4%
PTPN XIII 60,2% 61,1% 88,2% 106,7% 98,7%
PTPN XIV 58,9% 54,1% 53,4% 49,9% 51,8%
LPP 71,1% 76,7% 80,6% 83,5% 83,0%
PT.RPN 59,1% 60,1% 59,8% 56,9% 60,1%
PT.SAN 68,0% 67,6% 88,9% 115,7% 101,7%
PT.KPBN 94,5%
RKD 60,5% 66,9% 84,0% 94,2% 89,2%
Tabel 1. Rasio Kecukupan Dana Per Pemberi Kerja
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
50
Iuran Jatuh Tempo Iuran untuk pendanaan program
pensiun manfaat pasti dikenal dua
terminologi mengenai iuran, yaitu iuran
normal dan iuran tambahan. luran
tambahan merupakan kewajiban
apabila rasio kecukupan dana (RKD)
belum mencukupi atau dengan nilai RKD
< 100% dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab pemberi kerja,
sedangkan iuran normal dapat didanai
oleh pemberi kerja atau didanai
bersama antara pemberi kerja dan
peserta. Besar iuran normal atau iuran
tambahan ini ditetapkan oleh aktuaris
berdasarkan valuasi aktuaria yang
dilakukannya terhadap dana pensiun.
Perkembangan iuran normal dan iuran
tambahan selama 5 (lima) tahun dapat
digambarkan sebagai berikut :
Untuk mendanai program pensiun
dengan baik, pemberi kerja wajib
melakukan pembayaran iuran secara
rutin kepada dana pensiun secara tepat
waktu dan tepat jumlah. Namun
demikian, tidak semua pembayaran
iuran tersebut dibayarkan oleh pemberi
kerja secara tepat waktu dan tepat
jumlah sehingga mengakibatkan
terjadinya piutang iuran dalam laporan
keuangan.
Salah satu penyebab munculnya piutang
iuran tersebut adalah adanya masalah
kesulitan keuangan pemberi kerja.
Berdasarkan laporan keuangan audit
tahun 2011, jumlah iuran jatuh tempo
yang belum disetor mencapai sekitar
Rp.167 milyar atau sebesar 11,4%
dibandingkan dengan piutang iuran
tahun 2011, yang besarnya sekitar
Rp.1,47 triliun.
Terkait dengan piutang iuran normal
pemberi kerja dan piutang iuran
tambahan tahun 2011, menunjukkan
bahwa sebanyak 1 (satu) pemberi kerja
memiliki piutang iuran normal pemberi
kerja lebih dari 3 (tiga) bulan.
Sementara itu, sebanyak 9 (sembilan)
Pemberi kerja memiliki piutang iuran
tambahan lebih dari 3 bulan yang
menurut ketentuan, piutang iuran yang
melampaui 3 bulan sejak tanggal jatuh
tempo tidak dapat diperhitungkan
sebagai kekayaan untuk pendanaan.
99
.773
126
.00
9
102
.98
2
100
.28
0
107.
475
367.
217
88
3.4
02
854
.54
9
48
1.79
6
351.
140
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
800.000
900.000
1.000.000
2007 2008 2009 2010 2011
Dal
am Ju
taan
Rup
iah
IURAN NORMAL JATUH TEMPO IURAN TAMBAHAN JATUH TEMPO
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
52
PENERAPAN TATA KELOLA
Menjadi salah satu Dana Pensiun dengan jumlah peserta terbesar, menjadi dorongan kuat bagi Dewan Pengawas, Direksi, Staf dan Karyawan untuk selalu meningkatkan penerapan Tata Kelola Dana Pensiun dengan lebih baik. Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) menyadari pentingnya Tata Kelola Dana Pensiun yang baik dalam rangka mempertahankan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan (sustainability growth). Insan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja melalui penerapan prinsip-prinsip Good Pension Fund Governance (GPFG). Dalam pelaksanaannya, prinsip-prinsip tersebut dipahami dan diterapkan melalui partisipasi segenap Insan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang diinterpretasikan oleh prinsip-prinsip : Transparansi Adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
Akuntabilitas Adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi yang memungkinkan pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) terlaksana secara efektif. Pertanggungjawaban Adalah kesesuaian didalam pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) terhadap peraturan perundangan-undangan yang berlakudan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kemandirian Adalah pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kewajaran Adalah perlakuan yang adil dan sama dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kepala Bidang SDM & Umum
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
53
NILAI
KEJUJURAN
KOMITMEN, INTEGRITAS
DAN TANGGUNG
JAWAB
INOVATIF SEMANGAT
EFEKTIF & EFISIEN
Selain itu nilai-nilai luhur Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Pension Fund Governance (GPFG), akan meningkatkan Nilai Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), dimulai dari perubahan perilaku dengan terciptanya nilai-nilai positif setiap Insan Dana Pensiun Perkebunan seperti :
1. Menjunjung tinggi kejujuran
2. Mempunyai komitmen penuh,
integritas yang tinggi dan
bertanggung jawab
3. Inovatif dalam bertindak
4. Mempunyai semangat yang tinggi.
5. Efektif dan Efisien dalam mengejar
target.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
54
AUDIT INTERNAL
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Manajemen Risiko Satuan Pengawasan Intern dan MR bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, yang membawahi Urusan Pengawasan Keuangan, Urusan Pengawasan Operasional dan Urusan Manajemen Risiko dengan fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Membantu Direktur Utama dalam
mengamankan investasi dan aset Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara efektif.
2. Melakukan analisa dan evaluasi atas efektivitas sistem dan prosedur pada semua bidang dan cabang kegiatan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
3. Melakukan koordinasi dengan Komite Audit dalam pelaksanaan audit oleh auditor eksternal agar kelancaran proses audit dapat tercapai.
4. Menyusun dan melaksanakan audit semua bidang di kantor Pusat dan kantor cabang.
5. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko pada bidang terkait sesuai dengan kebijakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
6. Melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan maupun yang akan diimplementasikan mengenai pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas serta effisiensi sistem dan prosedur Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
7. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern (termasuk pendamping/counterpart auditor eksternal, konsultan) yang ditugaskan oleh Direktur Utama.
Laporan Pelaksanaan Tugas SPI Selama tahun 2011, bidang Satuan Pengawasan Intern telah melakukan tugas-tugas sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun 2011 dengan mempertimbangkan alokasi waktu, skala prioritas dan sumber daya audit serta anggaran yang tersedia untuk periode satu tahun meliputi : 1. Pelaksanaan audit sesuai Program
Kerja Pemeriksa Tahunan (PKPT) tahun 2011 sebanyak 17 (tujuh belas) objek pemeriksaan telah direalisir terdiri dari 7 (tujuh) objek pemerikasaan pada Kantor Cabang dan 4 (empat) objek pemeriksaan pada Bidang Kantor Pusat.
2. Melaksanakan audit Non PKPT (audit diluar PKPT) berdasarkan tugas khusus dari Direktur Utama sebanyak 1 (satu) objek.
3. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil audit.
Manajemen Risiko Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) Sampai saat ini Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sedang menyusun Manual manajemen risiko sebagai salah satu komitmen Direksi dalam mengimplementasikan Good Pension Fund Governance (GPFG). Selain itu pengelolaan risiko Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) diwujudkan dengan membentuk Urusan Manajemen Resiko yang bertugas melakukan kajian terhadap pengelolaan risiko dana pensiun meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko dan pemantauan risiko.
Kepala Satuan Pengawasan Internal & Manajemen Risiko
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
55
Komite Investasi Komite Investasi bertugas membantu Direksi dengan memberikan pendapat profesional yang independen terhadap hal-hal yang berkaitan dengan investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi 1. Penilaian atas rencana atau
pelaksanaan investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), termasuk penilaian terhadap RKAP dan RJPP Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang terkait dengan investasi.
2. Saran dan rekomendasi terhadap rencana investasi yang akan dilaksanakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
3. Review atas perjanjian-perjanjian terkait dalam kegiatan investasi termasuk dalam kegiatan investasi langsung serta rekomendasi yang terkait dengan hal tersebut.
4. Saran dan rekomendasi terhadap permasalahan yang terjadi dalam investasi yang dilaksanakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
Keanggotaan Susunan pengurus Komite Investasi terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh Direktur Investasi dan beberapa anggota yang terdiri dari Direktur Operasional, Kepala Bidang Pasar Uang dan Pasar Modal, Kepala Bidang Investasi Langsung dan Kepala SPI/MR.
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
57
PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) Jl. Kebun Baru No. 85, Langsa, Aceh Timur, Nangroe Aceh Darusalam.
PTPN 1 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 10.996 10.968 11.667 11.623 11.563
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 8.802 9.574 11.041 12.101 12.851
PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.425 4.507 6.162 3.609 3.437
KEWAJIBAN AKTUARIA 180.809 141.335 151.397 158.611 166.186
KEKAYAAN 89.333 101.500 121.038 126.708 128.079
RASIO KECUKUPAN DANA 49,4% 71,8% 79,9% 79,9% 77,1%
10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
11.800
2007 2008 2009 2010 2011
10
.99
6
10
.96
8 11
.66
7
11
.62
3
11
.56
3
JUMLAH PESERTA
8.802 9.574
11.041 12.101
12.851
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
4.425 4.507
6.162
3.609 3.437
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
50.000
100.000
150.000
200.000
2007 2008 2009 2010 2011
18
0.8
09
14
1.3
35
15
1.3
97
15
8.6
11
16
6.1
86
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
2007 2008 2009 2010 2011
89.333 101.500
121.038 126.708
128.079 KEKAYAAN
49,4%
71,8% 79,9% 79,9%
77,1%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
58
PT. Perkebunan Nusantara II ( Persero) Tanjung Morawa, Medan, Sumatera Utara.
PTPN 2 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 34.773 34.654 34.351 34.190 33.968
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 40.429 43.355 46.605 50.207 53.978
PENERIMAAN IURAN NORMAL 14.830 20.198 25.736 9.443 4.081
KEWAJIBAN AKTUARIA 656.629 542.866 562.361 580.475 601.968
KEKAYAAN 304.458 241.052 263.222 222.818 197.093
RASIO KECUKUPAN DANA 46,4% 44,4% 46,8% 38,4% 32,7%
33.400
33.600
33.800
34.000
34.200
34.400
34.600
34.800
2007 2008 2009 2010 2011
34
.77
3
34
.65
4
34
.35
1
34
.19
0
33
.96
8
JUMLAH PESERTA
40.429 43.355
46.605 50.207
53.978
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
14.830
20.198 25.736
9.443
4.081
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
2007 2008 2009 2010 2011
65
6.6
29
54
2.8
66
56
2.3
61
58
0.4
75
60
1.9
68
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
2007 2008 2009 2010 2011
304.458
241.052 263.222
222.818 197.093
KEKAYAAN 46,4% 44,4%
46,8%
38,4%
32,7%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
59
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Sei Batanghari No.2, Medan, Sumatera Utara.
PTPN 3 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 39.905 40.798 40.760 40.596 40.426
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 36.694 37.171 39.851 43.114 49.408
PENERIMAAN IURAN NORMAL 11.606 15.792 15.968 14.604 12.886
KEWAJIBAN AKTUARIA 631.337 524.394 553.465 575.729 626.348
KEKAYAAN 420.898 384.185 541.757 609.831 614.446
RASIO KECUKUPAN DANA 66,7% 73,3% 97,9% 105,9% 98,1%
39.400
39.600
39.800
40.000
40.200
40.400
40.600
40.800
2007 2008 2009 2010 2011
39
.90
5
40
.79
8
40
.76
0
40
.59
6
40
.42
6
JUMLAH PESERTA
36.694 37.171 39.851 43.114
49.408
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
11.606
15.792 15.968 14.604
12.886
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
2007 2008 2009 2010 2011
63
1.3
37
52
4.3
94
55
3.4
65
57
5.7
29
62
6.3
48
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
200.000
400.000
600.000
800.000
2007 2008 2009 2010 2011
420.898 384.185
541.757 609.831 614.446
KEKAYAAN
66,7% 73,3%
97,9% 105,9% 98,1%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
60
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
JL. Let.Jend. Suprapto No. 2, Medan, Sumatera Utara.
PTPN 4 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 53.554 54.557 54.388 54.166 53.932
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 55.940 60.846 65.862 70.810 78.915
PENERIMAAN IURAN NORMAL 14.371 15.574 21.822 13.263 16.364
KEWAJIBAN AKTUARIA 922.202 781.014 819.677 842.948 899.132
KEKAYAAN 653.537 583.849 806.832 880.196 869.831
RASIO KECUKUPAN DANA 70,9% 74,8% 98,4% 104,4% 96,7%
53.000
53.200
53.400
53.600
53.800
54.000
54.200
54.400
54.600
2007 2008 2009 2010 2011
53
.55
4
54
.55
7
54
.38
8
54
.16
6
53
.93
2
JUMLAH PESERTA
55.940 60.846
65.862 70.810
78.915
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
90.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
14.371
15.574
21.822
13.263
16.364
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
700.000
750.000
800.000
850.000
900.000
950.000
2007 2008 2009 2010 2011
92
2.2
02
78
1.0
14
81
9.6
77
84
2.9
48
89
9.1
32
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
800.000
900.000
2007 2008 2009 2010 2011
653.537
583.849
806.832
880.196 869.831
KEKAYAAN
70,9% 74,8%
98,4% 104,4% 96,7%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
61
PT. Perkebunan Nusantara V (Persero)
Jl. Rambutan No.43, Pekan Baru, Riau.
PTPN 5 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 16.201 16.273 16.309 16.350 16.317
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 3.294 3.997 4.693 5.522 6.928
PENERIMAAN IURAN NORMAL 6.031 5.754 12.553 7.377 7.626
KEWAJIBAN AKTUARIA 148.088 140.010 156.950 174.851 196.135
KEKAYAAN 100.050 96.844 145.535 184.150 192.303
RASIO KECUKUPAN DANA 67,6% 69,2% 92,7% 105,3% 98,0%
16.100
16.150
16.200
16.250
16.300
16.350
2007 2008 2009 2010 2011
16
.20
1 16
.27
3
16
.30
9
16
.35
0
16
.31
7
JUMLAH PESERTA
3.294 3.997
4.693
5.522
6.928
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
6.031
5.754
12.553
7.377 7.626
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
180.000
200.000
2007 2008 2009 2010 2011
14
8.0
88
14
0.0
10
15
6.9
50
17
4.8
51
19
6.1
35
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
2007 2008 2009 2010 2011
100.050 96.844
145.535
184.150 192.303
KEKAYAAN
67,6% 69,2%
92,7% 105,3%
98,0%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
62
PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero)
JL. Lingkar Barat Paal X Kota Baru, Jambi
PTPN 6 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 9.613 9.601 9.589 9.592 9.572
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 4.427 5.031 5.868 6.620 8.424
PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.020 4.538 3.983 3.941 3.848
KEWAJIBAN AKTUARIA 123.121 113.090 122.839 132.419 154.424
KEKAYAAN 81.377 78.633 114.730 137.632 148.351
RASIO KECUKUPAN DANA 66,1% 69,5% 93,4% 103,9% 96,1%
9.550
9.560
9.570
9.580
9.590
9.600
9.610
9.620
2007 2008 2009 2010 2011
9.6
13
9.6
01
9.5
89
9.5
92
9.5
72
JUMLAH PESERTA
4.427 5.031
5.868 6.620
8.424
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
4.020
4.538
3.983 3.941
3.848
3.400
3.600
3.800
4.000
4.200
4.400
4.600
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
50.000
100.000
150.000
200.000
2007 2008 2009 2010 2011
12
3.1
21
11
3.0
90
12
2.8
39
13
2.4
19
15
4.4
24
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
2007 2008 2009 2010 2011
81.377 78.633 114.730
137.632 148.351
KEKAYAAN
66,1% 69,5%
93,4% 103,9%
96,1%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
63
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero)
JL. Raya Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung
PTPN 7 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 20.991 20.958 21.051 21.019 20.976
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 13.178 14.841 16.886 19.186 25.117
PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.932 8.876 10.176 12.662 8.339
KEWAJIBAN AKTUARIA 317.782 276.362 300.106 319.971 402.200
KEKAYAAN 183.785 186.106 255.505 341.085 403.008
RASIO KECUKUPAN DANA 57,8% 67,3% 85,1% 106,6% 100,2%
20.900
20.920
20.940
20.960
20.980
21.000
21.020
21.040
21.060
2007 2008 2009 2010 2011
20
.99
1
20
.95
8
21
.05
1
21
.01
9
20
.97
6
JUMLAH PESERTA
13.178 14.841
16.886 19.186
25.117
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
4.932
8.876
10.176 12.662
8.339
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
2007 2008 2009 2010 2011
31
7.7
82
27
6.3
62
30
0.1
06
31
9.9
71
40
2.2
00
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
2007 2008 2009 2010 2011
183.785 186.106
255.505
341.085
403.008
KEKAYAAN
57,8% 67,3%
85,1%
106,6% 100,2%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
64
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) JL. Sindang Sirna No. 4 Bandung, Jawa Barat
PTPN 8 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 49.122 49.028 48.822 48.692 48.507
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 51.036 55.213 59.342 63.307 67.084
PENERIMAAN IURAN NORMAL 7.152 14.198 12.550 13.137 10.259
KEWAJIBAN AKTUARIA 771.962 640.183 656.331 670.372 677.962
KEKAYAAN 448.057 411.036 480.876 674.378 678.812
RASIO KECUKUPAN DANA 58,0% 64,2% 73,3% 100,6% 100,1%
48.000
48.200
48.400
48.600
48.800
49.000
49.200
2007 2008 2009 2010 2011
49
.12
2
49
.02
8
48
.82
2
48
.69
2
48
.50
7
JUMLAH PESERTA
51.036 55.213 59.342
63.307 67.084
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
7.152
14.198 12.550 13.137
10.259
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
800.000
2007 2008 2009 2010 2011
77
1.9
62
64
0.1
83
65
6.3
31
67
0.3
72
67
7.9
62
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
2007 2008 2009 2010 2011
448.057
411.036 480.876
674.378 678.812
KEKAYAAN
58,0% 64,2% 73,3%
100,6% 100,1%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
65
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
JL. Mugas Dalam (Atas), Semarang.
PTPN 9 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 21.823 21.717 21.581 21.431 21.286
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 36.822 38.321 39.900 41.637 42.960
PENERIMAAN IURAN NORMAL 3.544 6.315 5.055 4.308 3.947
KEWAJIBAN AKTUARIA 454.240 350.608 352.645 352.016 351.337
KEKAYAAN 267.043 213.162 239.819 302.269 339.263
RASIO KECUKUPAN DANA 58,8% 60,8% 68,0% 85,9% 96,6%
21.000
21.200
21.400
21.600
21.800
22.000
2007 2008 2009 2010 2011
21
.82
3
21
.71
7
21
.58
1
21
.43
1
21
.28
6
JUMLAH PESERTA
36.822
38.321
39.900
41.637
42.960
32.000
34.000
36.000
38.000
40.000
42.000
44.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
3.544
6.315
5.055
4.308 3.947
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
500.000
2007 2008 2009 2010 2011
45
4.2
40
35
0.6
08
35
2.6
45
35
2.0
16
35
1.3
37
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
2007 2008 2009 2010 2011
267.043
213.162 239.819
302.269
339.263 KEKAYAAN
58,8% 60,8% 68,0%
85,9% 96,6%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
66
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)
Jl. Jembatan Merah No. 3-5, Tromol Pos 5077, Surabaya
PTPN 10 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 12.080 12.417 12.404 12.344 12.206
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 27.117 28.988 30.871 32.447 36.648
PENERIMAAN IURAN NORMAL 3.027 3.735 5.061 3.940 3.680
KEWAJIBAN AKTUARIA 353.586 274.716 276.441 277.194 314.838
KEKAYAAN 215.456 201.686 266.076 296.937 316.930
RASIO KECUKUPAN DANA 60,9% 73,4% 96,3% 107,1% 100,7%
11.900
12.000
12.100
12.200
12.300
12.400
12.500
2007 2008 2009 2010 2011
12
.08
0
12
.41
7
12
.40
4
12
.34
4
12
.20
6
JUMLAH PESERTA
27.117 28.988 30.871
32.447
36.648
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
3.027
3.735
5.061
3.940 3.680
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
2007 2008 2009 2010 2011
35
3.5
86
27
4.7
16
27
6.4
41
27
7.1
94
31
4.8
38
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
2007 2008 2009 2010 2011
215.456
201.686
266.076
296.937 316.930
KEKAYAAN
60,9% 73,4%
96,3% 107,1%
100,7%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
67
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero)
JL. Merak No. 1, Surabaya.
PTPN 11 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 15.570 15.502 15.419 15.355 15.286
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 31.536 33.716 35.880 37.675 41.524
PENERIMAAN IURAN NORMAL 3.833 4.904 5.048 3.575 3.972
KEWAJIBAN AKTUARIA 404.538 318.914 319.868 317.949 334.758
KEKAYAAN 245.708 227.962 325.594 332.185 326.291
RASIO KECUKUPAN DANA 60,7% 71,5% 101,8% 104,5% 98,1%
15.100
15.200
15.300
15.400
15.500
15.600
2007 2008 2009 2010 2011
15
.57
0
15
.50
2
15
.41
9
15
.35
5
15
.28
6
JUMLAH PESERTA
31.536 33.716 35.880 37.675
41.524
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
3.833
4.904 5.048
3.575 3.972
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
2007 2008 2009 2010 2011
40
4.5
38
31
8.9
14
31
9.8
68
31
7.9
49
33
4.7
58
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
2007 2008 2009 2010 2011
245.708 227.962
325.594 332.185 328.291
KEKAYAAN
60,7% 71,5%
101,8% 104,5% 98,1%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
68
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) JL. Rajawali No. 44, Surabaya.
PTPN 12 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 17.033 16.977 16.845 16.725 16.571
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 28.873 30.509 32.151 33.773 42.514
PENERIMAAN IURAN NORMAL 2.505 3.602 3.746 4.205 473
KEWAJIBAN AKTUARIA 377.230 293.349 294.123 292.718 357.087
KEKAYAAN 224.019 240.806 319.268 371.741 365.482
RASIO KECUKUPAN DANA 59,4% 82,1% 108,5% 127,0% 102,4%
16.300
16.400
16.500
16.600
16.700
16.800
16.900
17.000
17.100
2007 2008 2009 2010 2011
17
.03
3
16
.97
7
16
.84
5
16
.72
5
16
.57
1
JUMLAH PESERTA
28.873 30.509 32.151 33.773
42.514
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
2.505
3.602
3.746 4.205
473
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
2007 2008 2009 2010 2011
37
7.2
30
29
3.3
49
29
4.1
23
29
2.7
18
35
7.0
87
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
2007 2008 2009 2010 2011
224.019 240.806
319.268
371.741 365.482
KEKAYAAN
59,4%
82,1%
108,5%
127,0%
102,4%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
140,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
69
PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
JL. Sultan Abdul Rahman No. 11, Pontianak, Kalimantan Barat.
PTPN 13 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 16.349 16.393 16.383 16.385 16.369
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 6.105 6.863 7.530 8.761 10.785
PENERIMAAN IURAN NORMAL 4.750 5.187 11.542 5.871 6.501
KEWAJIBAN AKTUARIA 190.962 164.143 181.047 197.445 222.105
KEKAYAAN 114.936 100.270 159.694 210.609 219.212
RASIO KECUKUPAN DANA 60,2% 61,1% 88,2% 106,7% 98,7%
16.320
16.330
16.340
16.350
16.360
16.370
16.380
16.390
16.400
2007 2008 2009 2010 2011
16
.34
9
16
.39
3
16
.38
3
16
.38
5
16
.36
9
JUMLAH PESERTA
6.105 6.863
7.530
8.761
10.785
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
4.750
5.187
11.542
5.871 6.501
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
2007 2008 2009 2010 2011
19
0.9
62
16
4.1
43
18
1.0
47
19
7.4
45
22
2.1
05
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
2007 2008 2009 2010 2011
114.936 100.270
159.694
210.609 219.212
KEKAYAAN
60,2% 61,1%
88,2%
106,7% 98,7%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
70
PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) JL. Urip Sumoharjo KM. 4, Ujung Pandang.
PTPN 14 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 4.654 4.643 4.638 4.629 4.618
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 4.661 5.100 5.835 6.411 7.117
PENERIMAAN IURAN NORMAL 1.574 1.555 1.647 1.880 1.678
KEWAJIBAN AKTUARIA 87.607 76.122 80.703 83.995 85.957
KEKAYAAN 51.595 41.171 43.059 41.938 44.544
RASIO KECUKUPAN DANA 58,9% 54,1% 53,4% 49,9% 51,8%
4.600
4.610
4.620
4.630
4.640
4.650
4.660
2007 2008 2009 2010 2011
4.6
54
4.6
43
4.6
38
4.6
29
4.6
18
JUMLAH PESERTA
4.661 5.100
5.835 6.411
7.117
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
1.574 1.555
1.647
1.880
1.678
0
500
1.000
1.500
2.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
70.000
75.000
80.000
85.000
90.000
2007 2008 2009 2010 2011
87
.60
7
76
.12
2
80
.70
3
83
.99
5
85
.95
7
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
2007 2008 2009 2010 2011
51.595
41.171 43.059
41.938 44..544
KEKAYAAN 58,9%
54,1% 53,4%
49,9% 51,8%
44,0%
46,0%
48,0%
50,0%
52,0%
54,0%
56,0%
58,0%
60,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
71
LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN
JL. LPP No.1, Yogyakarta.
LPP 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 419 417 412 409 405
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 1.755 1.826 1.903 1.921 1.937
PENERIMAAN IURAN NORMAL 237 249 240 225 206
KEWAJIBAN AKTUARIA 21.357 16.011 16.111 16.092 15.953
KEKAYAAN 15.178 12.286 12.988 13.432 13.242
RASIO KECUKUPAN DANA 71,1% 76,7% 80,6% 83,5% 83,0%
395
400
405
410
415
420
2007 2008 2009 2010 2011
41
9
41
7
41
2
40
9
40
5
JUMLAH PESERTA
1.755
1.826
1.903 1.921
1.937
1.650
1.700
1.750
1.800
1.850
1.900
1.950
2.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
237 249 240 225 206
0
50
100
150
200
250
300
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
2007 2008 2009 2010 2011
21
.35
7
16
.01
1
16
.11
1
16
.09
2
15
.95
3
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
2007 2008 2009 2010 2011
15.178
12.286 12.988
13.432 13.242
KEKAYAAN
71,1%
76,7%
80,6% 83,5%
83,0%
60,0%
65,0%
70,0%
75,0%
80,0%
85,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
72
PT. RISET PERKEBUNAN NUSANTARA JL. Salak No. 1A, Bogor.
PT. RPN 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 4.616 4.652 4.652 4.637 4.609
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 8.727 9.396 10.060 10.828 11.534
PENERIMAAN IURAN NORMAL 1.653 254 2.756 2.112 1.940
KEWAJIBAN AKTUARIA 140.260 115.188 119.999 123.041 122.979
KEKAYAAN 82.848 69.206 71.723 70.005 73.884
RASIO KECUKUPAN DANA 59,1% 60,1% 59,8% 56,9% 60,1%
4.580
4.590
4.600
4.610
4.620
4.630
4.640
4.650
4.660
2007 2008 2009 2010 2011
4.6
16
4.6
52
4.6
52
4.6
37
4.6
09
JUMLAH PESERTA
8.727 9.396 10.060
10.828 11.534
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
1.653
2.304 2.756
2.112
1.940
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
2007 2008 2009 2010 2011
14
0.2
60
11
5.1
88
11
9.9
99
12
3.0
41
12
2.9
79
KEWAJIBAN AKTUARIA
60.000
65.000
70.000
75.000
80.000
85.000
2007 2008 2009 2010 2011
82.848
69.206 71.723
70.005
73.884
KEKAYAAN
59,1%
60,1% 59,8%
56,9%
60,1%
55,0%
56,0%
57,0%
58,0%
59,0%
60,0%
61,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
73
PT.SARANA AGRO NUSANTARA
JL. R.A. Kartini No.23, Medan, Sumatera Utara.
PT. SAN 2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH PESERTA 404 403 402 400 399
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 531 614 686 771 891
PENERIMAAN IURAN NORMAL 170 249 280 201 196
KEWAJIBAN AKTUARIA 10.856 9.312 9.740 10.050 11.308
KEKAYAAN 7.385 6.291 8.655 11.627 11.503
RASIO KECUKUPAN DANA 68,0% 67,6% 88,9% 115,7% 101,7%
396
398
400
402
404
2007 2008 2009 2010 2011
40
4
40
3
40
2
40
0
39
9
JUMLAH PESERTA
531 614
686 771
891
0
200
400
600
800
1.000
2007 2008 2009 2010 2011
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
170
249 280
201 196
0
50
100
150
200
250
300
2007 2008 2009 2010 2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
2007 2008 2009 2010 2011
10
.85
6
9.3
12
9.7
40
10
.05
0
11
.30
8
KEWAJIBAN AKTUARIA
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
2007 2008 2009 2010 2011
7.385
6.291 8.655
11.627 11.503
KEKAYAAN
68,0% 67,6%
88,9%
115,7%
101,7%
0,0%
20,0%
40,0%
60,0%
80,0%
100,0%
120,0%
140,0%
2007 2008 2009 2010 2011
RASIO KECUKUPAN DANA
Diterima, Dikelola, Dibayar ( 3D ) LAPORAN TAHUNAN 2011
74
PT.KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA
JL. Taman Cut Mutiah No. 11, Jakarta
PT. KPBN 2011
JUMLAH PESERTA 149
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 13
PENERIMAAN IURAN NORMAL 223
KEWAJIBAN AKTUARIA 4.961
KEKAYAAN 4.686
RASIO KECUKUPAN DANA 94,5%
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
2011
149 13 223
4.961 4.686
94,5%
JUMLAH PESERTA PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
PENERIMAAN IURAN NORMAL KEWAJIBAN AKTUARIA
KEKAYAAN RASIO KECUKUPAN DANA
Ekshibit A
CATATAN 2011 2010
ASET
Investasi (Nilai Wajar)
Surat Berharga Negara 2b,4,7 350.384.267.500 780.098.325.276
Deposit On Call 2b,4,8 254.402.373.600 184.547.081.919
Deposito Berjangka 2b,4,9 1.336.315.000.000 656.300.000.000
Saham 2b,4,10 1.181.822.124.097 1.700.009.063.364
Obligasi 2b,4,11 902.286.470.000 739.013.636.755
Sukuk 2b,4,12 16.251.500.000 20.000.000.000
Unit Penyertaan Reksadana : 2b,4,13
Reksadana Pasar Uang, Reksadana
Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan
Reksadana Campuran 265.655.703.841 162.410.549.510
Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas 231.046.692.410 105.113.181.967
Penempatan Langsung 2b,4,14 73.611.575.069 79.173.020.000
Tanah 2b,4,15 187.437.800.000 157.810.800.000
Bangunan 2b,4,15 75.888.700.000 67.876.700.000
Tanah dan Bangunan 2b,4,15 19.351.909.000 19.351.909.000
Total Investasi 4.894.454.115.517 4.671.704.267.791
Aset Lancar Diluar Investasi
Kas dan Bank 2c,17 2.516.862.711 3.413.552.096
Piutang Iuran : 18
Iuran Normal Pemberi Kerja 24.750.867.840 11.158.593.706
Iuran Normal Peserta 14.963.292.148 3.515.386.026
Iuran Tambahan 1.431.176.293.257 1.346.742.321.040
Beban Dibayar Dimuka 74.259.611 987.436.769
Piutang Hasil Investasi 19 25.253.883.122 99.316.812.042
Piutang Lain-lain 20 1.008.051.306 3.724.436.405
Total Aset Lancar Diluar Investasi 1.499.743.509.995 1.468.858.538.084
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
LAPORAN ASET BERSIH
31 DESEMBER 2011 dan 2010
Ekshibit A/2
CATATAN 2 0 1 1 2 0 1 0
Aset Operasional 2e,21
Tanah dan Bangunan (Nilai Buku) 2.567.085.041 1.670.389.159
Kendaraan (Nilai Buku) - -
Peralatan Komputer (Nilai Buku) 2.482.307.127 1.267.395.889
Peralatan Kantor (Nilai Buku) 1.805.084.709 1.325.944.790
Aset Operasional Lainnya (Nilai Buku) 723.835.854 22.117.800
Total Aset Operasional 7.578.312.731 4.285.847.638
Aset Lain-lain 22 152.859.417.678 322.489.649.848
Aset Tersedia 6.554.635.355.921 6.467.338.303.361
KEWAJIBAN
Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria
Hutang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 2h,33 2.345.893.919 35.728.278.386
Pendapatan Diterima Dimuka 223.137.273 2.571.899.954
Beban Yang Masih Harus Dibayar 25 5.165.415.695 6.768.898.834
Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria Lainnya 2i,26
Utang Investasi 48.325.995.524 25.849.220
Kewajiban Imbalan Paska Kerja 20.805.278.104 13.155.538.542
Utang Pajak 762.214.138 450.347.873
Lain-lain 376.520.459 330.575.507
Total Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Lainnya 70.270.008.225 13.962.311.142
Total Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria 78.004.455.112 59.031.388.316
ASET BERSIH 2k 6.476.630.900.809 6.408.306.915.045
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
LAPORAN ASET BERSIH
31 DESEMBER 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN 2011 2010
PENAMBAHAN
PENDAPATAN INVESTASI 2j,28
Bunga 239.173.867.779 217.676.695.819
Deviden 33.480.295.392 24.910.165.833
Sewa 8.889.626.035 9.082.661.932
Laba Pelepasan Investasi 226.940.329.482 256.669.165.728
Total Pendapatan Investasi 508.484.118.688 508.338.689.312
Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi 181.637.962.221)( 126.630.268.646
Iuran Jatuh Tempo 32
Iuran Normal Pemberi Kerja 52.716.738.975 50.036.117.770
Iuran Normal Peserta 54.759.346.370 50.243.834.005
Iuran Tambahan 351.140.197.256 481.796.121.507
Pendapatan Diluar Investasi 31 4.468.806.464 7.169.554.700
Jumlah Penambahan 789.931.245.532 1.224.214.585.940
PENGURANGAN
Beban Investasi 2j,29 23.816.109.544 22.650.223.219
Beban Operasional 2j,30 59.125.005.988 41.143.311.673
Beban di Luar Investasi dan Operasional 31 139.326.014.016 1.486.751.327
Manfaat Pensiun 2h,33 498.628.873.470 445.092.122.355
Pajak Penghasilan 27 711.256.750 1.050.121.000
Pengurangan Aset Bersih Lainnya -
Jumlah Pengurangan 721.607.259.768 511.422.529.574
Kenaikan Aset Bersih 68.323.985.764 712.792.056.366
ASET BERSIH AWAL TAHUN 6.408.306.915.045 5.695.514.858.679
ASET BERSIH AKHIR TAHUN 6.476.630.900.809 6.408.306.915.045
Ekshibit B
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH
31 DESEMBER 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit C
CATATAN 2011 2010
ASET
Investasi (Harga Perolehan/Nilai Buku)
Surat Berharga Negara 2b,4,7 285.905.676.664 780.721.729.763
Deposit On Call 2b,4,8 254.402.373.600 184.547.081.919
Deposito Berjangka 2b,4,9 1.336.315.000.000 656.300.000.000
Saham 2b,4,10 1.303.102.538.446 1.497.391.473.888
Obligasi 2b,4,11 866.949.500.000 738.999.500.000
Sukuk 2b,4,12 15.000.000.000 20.000.000.000
Unit Penyertaan Reksadana: 2b,4,13
Reksadana Pasar Uang, Reksadana
Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan
Reksadana Campuran 276.452.233.251 166.714.032.256
Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas 2b,4,14 220.000.000.000 105.000.000.000
Penempatan Langsung 2b,4,15 88.923.500.000 88.923.500.000
Tanah 2b,4,15 11.887.577.251 11.887.577.251
Bangunan 2b,4,15 80.320.183.802 80.320.183.802
Tanah dan Bangunan 3.951.233.045 3.951.233.045
Akumulasi Penyusutan Bangunan (37.551.023.122) (33.485.328.934)
Total Investasi 4.705.658.792.937 4.301.270.982.990
2n,16
Selisih Penilaian Investasi 188.795.322.580 370.433.284.801
Aset Lancar Diluar Investasi 2c,17
Kas dan Bank 18 2.516.862.711 3.413.552.096
Piutang Iuran :
Iuran Normal Pemberi Kerja 24.750.867.840 11.158.593.706
Iuran Normal Peserta 14.963.292.148 3.515.386.026
Iuran Tambahan 1.431.176.293.257 1.346.742.321.040
Beban Dibayar Dimuka 74.259.611 987.436.769
Piutang Hasil Investasi 19 25.253.883.122 99.316.812.042
Piutang Lain-lain 1.008.051.306 3.724.436.405
Total Aset Lancar Diluar Investasi 1.499.743.509.995 1.468.858.538.084
Aset Operasional 2e,21
Tanah dan Bangunan 3.656.031.398 2.649.763.195
Kendaraan 51.211.873 51.211.874
Peralatan Komputer 5.922.006.374 4.335.030.291
Peralatan Kantor 3.709.765.560 3.045.612.268
Aset Operasional Lainnya 760.295.335 22.117.800
Akumulasi Penyusutan 6.520.997.809)( (5.817.887.790)
Total Aset Operasional 7.578.312.731 4.285.847.638
Aset Lain-lain 22 152.859.417.678 322.489.649.848
TOTAL ASET 6.554.635.355.921 6.467.338.303.361
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampiryang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 dan 2010
Ekshibit C/2
CATATAN 2 0 1 1 2 0 1 0
KEWAJIBAN
Kewajiban Aktuaria 3j,23,35 5.545.637.855.831 5.125.876.320.667
Selisih Kewajiban Aktuaria 2g,24 930.993.044.978 1.282.430.594.378
Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria
Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 2h,33 2.345.893.919 35.728.278.386
Pendapatan Diterima Dimuka 223.137.273 2.571.899.954
Beban Yang Masih Harus Dibayar 25 5.165.415.695 6.768.898.834
Kewajiban Di Luar Kewajiban Aktuaria Lainnya 2i,26
Utang Investasi 48.325.995.524 25.849.220
Kewajiban Imbalan Paska Kerja 20.805.278.104 13.155.538.542
Utang Pajak 762.214.138 450.347.873
Lain-lain 376.520.459 330.575.507
Total Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Lainnya 70.270.008.225 13.962.311.142
Total Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria 78.004.455.112 59.031.388.316
TOTAL KEWAJIBAN 6.554.635.355.921 6.467.338.303.361
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 dan 2010
Ekshibit D
CATATAN 2 0 1 1 2 0 1 0
PENDAPATAN INVESTASI 2j,28
Bunga 239.173.867.779 217.676.695.819
Deviden 33.480.295.392 24.910.165.833
Sewa 8.889.626.035 9.082.661.932
Laba Pelepasan Investasi 226.940.329.482 256.669.165.728
Total Pendapatan Investasi 508.484.118.688 508.338.689.312
BEBAN INVESTASI 2j,29
Beban Transaksi 11.984.830.459 6.906.637.143
Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan 2.113.706.624 2.553.305.890
Beban Penyusutan Bangunan 4.065.694.188 4.065.695.233
Beban Manajer Investasi 3.306.544.811 4.300.298.122
Beban Investasi Lainnya 2.345.333.462 4.824.287.831
Total Beban Investasi 23.816.109.544 22.650.224.219
HASIL USAHA INVESTASI 484.668.009.144 485.688.465.093
BEBAN OPERASIONAL 2j,30
Gaji Karyawan, Pengurus dan
Dewan Pengawas 31.094.119.300 24.588.801.143
Beban Kantor 11.238.811.457 8.181.116.052
Beban Pemeliharaan 2.440.991.726 1.832.639.618
Beban Penyusutan Aset Operasional 727.757.019 809.701.016
Beban Jasa Pihak Ketiga 4.741.133.028 4.157.864.934
Beban operasional lainnya 8.882.193.458 1.573.188.910
Total Beban Operasional 59.125.005.988 41.143.311.673
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 31
Laba Penjualan Aset Operasional 248.417.445
Pendapatan Lain Diluar Investasi 4.468.806.464 6.921.137.255
Beban Lain Diluar Investasi dan
Operasional 139.326.014.016)( (1.486.750.327)
Total Pendapatan dan Beban Lain-lain (134.857.207.552) 5.682.804.373
HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 290.685.795.604 450.227.957.793
PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini 2m,27 711.256.750 1.050.121.000
HASIL USAHA SETELAH PAJAK 289.974.538.854 449.177.836.793
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
PERHITUNGAN HASIL USAHA
31 DESEMBER 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit E
2011 2 0 1 0
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga 249.118.033.599 256.206.559.966
Penerimaan Deviden 33.894.282.799 54.388.465.154
Penerimaan Sewa 5.536.103.772 9.371.890.627
Pendapatan Investasi Lain - 4.546.085.573
Pelepasan Investasi 5.107.716.458.440 3.877.591.149.375
Penempatan Investasi (5.165.334.781.458) (4.301.270.982.990)
Pembayaran Beban Investasi (11.263.405.076) (19.642.054.945)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI 219.666.692.076 (118.808.887.240)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASIONAL
Pembayaran Beban Operasional (48.621.793.868) (41.143.311.673)
Pembelian Aset Operasional (3.487.003.992) (2.376.923.109)
Penjualan Aset Operasional 18.345.000 1.743.404.500
Pendapatan Lain Diluar Investasi 1.045.969.259 3.798.151.460
Beban Lain Diluar Investasi dan Operasional (23.647.458.198) (1.486.750.327)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASIONAL (74.691.941.799) (39.465.429.149)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Iuran Normal Pemberi Kerja 42.973.598.329 62.208.060.284
Penerimaan Iuran Normal Peserta 45.861.174.390 52.568.162.984
Penerimaan Iuran Tambahan 262.444.751.893 468.813.611.097
Pembayaran Manfaat Pensiun (497.150.964.274) (423.181.352.859)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (145.871.439.662) 160.408.481.506
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH (896.689.385) 2.134.165.117
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3.413.552.096 1.279.386.979
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.516.862.711 3.413.552.096
DANA PENSIUN PERKEBUNAN
LAPORAN ARUS KAS
31 DESEMBER 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit A
Dana Pensiun Perkebunan Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Portofolio Investasi Per 31 Desember 2011
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
No Keterangan 2 0 1 1 2 0 1 0
1 Surat Berharga Negara 350.384.267.500 780.098.325.276
2 Deposito On Call 254.402.373.600 184.547.081.919
3 Deposito 1.336.315.000.000 656.300.000.000
4 Saham 1.181.822.124.097 1.700.009.063.364
5 Obligasi 902.286.470.000 739.013.636.755
6 Sukuk 16.251.500.000 20.000.000.000
7 Unit Penyertaan Reksadana
- Reksadana Pasar Uang, Reksadana
Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan
Reksadana Campuran 265.655.703.841 267.523.731.477
- Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas 231.046.692.410 -
8 Penempatan Langsung 73.611.575.069 79.173.020.000
9 Tanah 187.437.800.000 157.810.800.000
10 Bangunan 75.888.700.000 67.876.700.000
11 Tanah dan Bangunan 19.351.909.000 19.351.909.000
Jumlah 4.894.454.115.517 4.671.704.267.791
Dasar penilaian investasi pada Surat Berharga Negara, Deposito On Call, Deposito Berjangka, Saham, obligasi, Sukuk, Unit Penyertaan Reksadana, Penempatan Langsung, Tanah,Bangunan, dan Tanah dan Bangunan telah sesuai dengan yang ditetapkan pada Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK) No: PER-01/BL/2009 tanggal 15 Januari 2009 pasal 1 serta Arahan Investasi Dana Pensiun yang ditetapkan Pendiri dengan Surat Keputusan No. XP-SURKP/09.05 tanggal 23 April 2009.
Ekshibit B
Dana Pensiun Perkebunan Program Pensiun Manfaat Pasti
Laporan Hasil Investasi Tahunan Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bunga/bagi hasil Deviden SewaLaba/Rugi
PelepasanLainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 10=3+4+5+6+7+8-9
1 Surat Berharga Negara 45.057.015.097 - - 67.511.297.401 65.101.995.323 - 177.670.307.821
2 Deposito on Call 28.757.521.979 - - - - - 28.757.521.979
3 Deposito berjangka 78.983.006.396 - - - - 78.983.006.396
4 Saham - 33.442.795.392 - 142.867.125.339 (323.898.003.825) 17.334.441.983 *) (164.922.525.077)
5 Obligasi 84.446.317.361 - - 1.536.000.000 35.322.833.245 4.500.000 121.300.650.606
6 Sukuk 1.930.006.944 - - 300.000.000 1.251.500.000 - 3.481.506.944
7 Unit Penyertaan Reksa
Dana pada:
8 Reksa Dana Pasar Uang,
Reksa Dana Pendapatan
Tetap, Reksa Dana Saham
dan Reksadana Campuran
- - - 14.725.906.742 (6.493.046.664) 297.766.749 7.935.093.329
9 Reksa Dana Terproteksi,
Reksa Dana dengan
Penjaminan dan Reksa
Dana Indeks
- - - - - - -
10 Reksa Dana berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif
Penyertaan Terbatas
- - - - 10.933.510.443 - 10.933.510.443
11 Reksa Dana yang Unit
Penyertaannya
diperdagangkan di Bursa
Efek
- - - - - - -
12 Efek Beragun Aset dari KIK
EBA - - - - - - -
13 Unit Penyertaan Dana
Investasi Real Estat
berbentuk KIK
- - - - - - -
14 Penempatan Langsung
pada Saham - 37.500.000 - - (5.561.444.931) - (5.523.944.931)
15 Tanah - - 4.109.732.844 - 29.627.000.000 655.975.559 33.080.757.285
16 Bangunan - - 2.521.248.491 - 12.028.009.189 4.553.537.373 9.995.720.307
17 Tanah dan Bangunan - - 2.258.644.700 - 49.684.999 969.887.880 1.338.441.819
a) Total 239.173.867.777 33.480.295.392 8.889.626.035 226.940.329.482 (181.637.962.221) 23.816.109.544 303.030.046.921
b) Rata-rata investasi
2011 4.597.814.062.320
c) ROI = (a/b) x 100% 6,59%
d) Aset Bersih Awal 6.408.306.915.045
e) Aset Bersih Akhir 6.476.630.900.809
f) Rata-rata Aset Bersih
((d+e)/2)6.442.468.907.927
(g) ROA = (a/f) x 100% 4,70%
9
Hasil Investasi
bersihNo Jenis Investasi
Hasil Investasi yang TerealisasiHasil Investasi yang
Belum TerealisasiBeban Investasi
*) Biaya Investasi pada saham termasuk biaya Manajer Investasi & Kustodian