sejarah perkembangan dan peranan tarekat · pdf filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan...

77
SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT SYADZILIYAH DI KABUPATEN BEKASI (1993-2003) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana Humaniora Strata Satu (S1) Oleh : Muhammad Juni NIM : 104022000807 Dibawah Bimbingan Drs. Parlindungan Siregar, M.Ag NIP : 150 268 588 JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: dangnhan

Post on 03-Mar-2018

244 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN

TAREKAT SYADZILIYAH DI KABUPATEN BEKASI

(1993-2003)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana

Humaniora Strata Satu (S1)

Oleh :

Muhammad Juni

NIM : 104022000807

Dibawah Bimbingan

Drs. Parlindungan Siregar, M.Ag

NIP : 150 268 588

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN

TAREKAT SYADZILIYAH DI KABUPATEN BEKASI (1993-2003). Telah

diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Mei 2008.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjanah program starata satu (S1) pada jurusan Sejarah dan Peradaban Islam.

Jakarta 03 Juni 2008

SIDANG MUNAQOSAH

Ketua Sekretaris

Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA Usep Abdul Matin, S. Ag, MA, MA

NIP : 150 247 010 NIP : 150 288 304

Anggota

Penguji Pembimbing

Drs. H. M. Muslich, Lc, MA Drs. Parlindungan Siregar, M.Ag

NIP : 150 228 259 NIP : 150 268 588

Page 3: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang telah memberikan kekuatan iman dan Islam, taufiq hidayah serta inayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad saw yang telah

memberikan wejangan dan fatwa kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman

Syukur dengan mengucapkan Al-Hamdulillah, dan dengan usaha

maksimal dan tekad yang bulat serta dorongan yang kuat dari saudara-saudaraku

tercinta dari kedua orang tua, akhirnya penulisan skripsi ini dapat penulis

selesaikan, walaupun tentunya hambatan dan rintangan senantiasa menanti silih

berganti. Atas izin Allah SWT semua kesulitan dan hambatan dapat diatasi,

sehingga hasil usaha dan jerih payah ini dapat disajikan sebagaimana yang ada di

hadapan pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai

ukuran sempurna. Untuk itu sumbangsi dan pemikiran, kritik dan saran yang

konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan.

Disadari sepenuhnya dengan kerendahan hati, bahwa penulis skripsi ini

tidak terlepas dari berbagai unsur yang turut andil dengan rela berpartisipasi

dalam membantu proses penulisan skripsi ini dari awal hingga selesai, maka

sudah sepantasnya penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya

dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Abdul Chair, MA selaku Dekan Fakultas Adab & Humaniora UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan persetujuan skripsi ini bisa

diselesaikan dan proses dengan mudah dalam penulisan skripsi ini.

Page 4: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

2. Bapak Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA selaku ketua Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam yang telah memberikan persetujuan dan memberikan

kemudahan kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.

3. Bapak Usep Abdul Matin, S. Ag, MA, MA selaku sekretaris Jurusan Sejarah

dan Peradaban Islam, yang telah banyak memberikan kemudahan kepada

penulis selama proses penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Parlindungan Siregar, M. Ag yang telah dengan sabar dan teliti

dalam memberikan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Saidun Derani, MA selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan banyak motivasi-motivasi dan membantu penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan ini dengan mudah dan lancar.

6. Bapak Drs. Kyai Humaidi Yusuf, Kyai Maftuh Al-Hikam, Ibu Nyai

Mardhiyah, KH. Hani Masykuri, Ibu Nyai Layyinatuddiyanah dan keluarga

besar KH. Mahfudz Syafi’i yang telah memberikan izin dan menyediakan

tempat untuk penelitian di Pondok Pesantren Al-Istighotsah. Bapak Drs.

Ustadz Agus Salim, Drs. Ustadz Syarifuddin Ar-Rimali, Ustadz Anwar Salim,

BA, Ustadz Ahmad Jaelani, Ustadz Suparno dan Bapak Ustadz Hadi

Supangat, terima kasih atas waktu dan informasinya.

7. Bapak dan Ibu Dosen dilingkungan Fakultas Adab & Humaniora Jurusan

Sejarah dan Peradaban Islam yang telah memberikan ilmu kepada penulis

selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak Pimpinan Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta

staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memanfaatkan

dan meminjam buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.

Page 5: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

9. Kedua orang tuaku, ayahanda al-marhum H.Rofi’i dan ibunda Enuy yang

membiayai studiku dengan ikhlas dan kasih sayang dan selalu memberikan

bimbingan dalam langkah dan tujuan yang aku inginkan. Serta kakak-kakakku

Nuruliyah beserta suami, Asniah Hartati beserta suami, Muhdi beserta istri,

Mukholil beserta istri dan saudara-saudara ku semua terima kasih atas do’a

dan semangat kalian mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan SPI angkatan 2004, Fahmi Irfani, Zulhilmi. M.

Hamdi, M.Raivendra, Syarif Hidayatullah, Mujib Hardiansyah, Mantik,

Aditiya Pratama, Khoiruddin, Arif Pandu, Chintiya Nasa Fitrianti, Sumarni,

Nurhasanah, Maria Ulfah, Murniawati, Fatimah, Indah Rahmawati, Siti

Rohimah, Nuraini, dan teman-temanku semua terima kasih atas persahabatan,

perhatiannya yang selalu memotivasi dan membantu aku.

11. Teman-temanku yang selalu menyayangi dan membantu aku. Alumnus Al-

Istighotsah Didi Kurniadi, Andi Nasruddin, dan teman-temanku semua terima

kasih atas waktu dan informasinya

Semoga Allah SWT selalu membalas segala amal baik kepada pihak yang

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis

mohon kritik dan saran guna untuk menuju kearah kehidupan yang lebih baik.

Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Juni 2008

Jumaadil Akhir 1429 H

Penulis

Page 6: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

ABSTRAK

Muhammad Juni, 2008 : Sejarah Perkembangan dan Peranan Tarekat

Syadziliyah di Kabupaten Bekasi (1993-2003)

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana Kondisi

Sosial dan Keagamaan di Kabupaten Bekasi, (2) Bagaimana Perkembangan

Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi, dan (3) Apa Peranannya di Kabupaten

Bekasi.

Dalam menjawab permasalahan tersebut penelitian ini menggunakan data-

data atau sumber-sumber yang ada hubungannya dengan penelitian skripsi ini,

data tersebut antara lain meliputi : Observasi Partisipatif, yaitu dengan

mengunjungi tempat penelitian dan sekaligus mengikuti atau berpartisipasi

langsung dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk mengamati

aktivitas mursyid serta murid dan sarana yang didukung lingkungan sekitarnya.

Dan juga sumber lisan dengan melalui wawancara langsung terhadap wakil

mursyid dan juga wwancara dengan para murid (pengikut) Tarekat Syadziliyah

Kab. Bekasi, dan selanjutnya menggunakan sumber tertulis melalui dokumen

pribadi Tarekat Syadziliyah Kab. Bekasi, dan juga buku-buku yang ada

hubungannya dengan pembahasan ini.

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa : Pendiri Tarekat Syadziliyah

Kab. Bekasi adalah KH. Mahfudz Syafi’i yang sudah dibaiat mutlaq Kyai

Mustaqim bin Husain. Tarekat ini berdiri karena adanya murid yang

membutuhkan tempat untuk menjalankan pengajian, khususiah, dan

bermusyawarah yang dekat dengan rumah Syekh (mursyid tarekat syadziliyah)

Page 7: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Perkembangan Tarekat begitu pesat dari pada waktu KH. Mahfudz Syafi’i

berada di Tambun, kemudian setelah pindah ke Gardu Sawah tambah pesat lagi

sehingga jama’ah pengajian malam selasa mencapai ratusan bahkan ribuan.

Sedangkan peranannya di Kabupaten Bekasi sangat luas dan sangat punya

peran terutama peranannya dalam bidang pendidikan, sosial ekonomi, da’wah dan

pembinaan umat

Page 8: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar................................................................................................. i

Abstraksi.......................................................................................................... iv

Daftar Isi.......................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah................................................... 5

C. Arti Penting Penelitian................................................................ 6

D. Metode Penelitian....................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan................................................................. 8

BAB II. KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN DI BEKASI..... 10

A. Kondisi Geografis Kabupaten Bekasi....................................... 10

B. Kondisi Kehidupan Sosial, Budaya dan Keagamaan................ 12

C. Perkembangan Tarekat di Bekasi.............................................. 17

BAB III. PERKEMBANGAN TAREKAT SYADZILIYAH DI BEKASI. 20

A. Sejarah Singkat Tarekat Syadziliyah......................................... 20

B. Ajaran dan Amalan Tarekat Syadziliyah................................... 25

C. Kedatangan Tarekat Syadziliyah ke Bekasi.............................. 42

D. Periode KH. Mahfudz Syafi’i 1993-2003................................. 43

E. Murid dan Pengikutnya............................................................. 57

BAB IV. PERANAN TAREKAT SYADZILIYAH DI BEKASI............. 58

A. Dalam Bidang Pendidikan......................................................... 58

Page 9: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

B. Dalam Bidang Sosial dan Ekonomi.......................................... 60

C. Dalam Bidang Da’wah dan Pembinaan Umat.......................... 61

BAB. V. PENUTUP..................................................................................... 63

A. Kesimpulan............................................................................... 63

B. Saran-saran............................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya

asli saya atau merupakan jiblakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, Juni 2008

MUHAMMAD JUNI

Page 11: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tarekat menurut Abu Bakar Aceh adalah jalan, petunjuk dalam

melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh

nabi Muhammad saw dan dikerjakan oleh sahabat dan tabiin turun-menurun

sampai kepada guru-guru sambung-menyambung dan rantai-berantai.1 Dengan

suatu cara mengajar atau mendidik, lama-lama meluas menjadi kumpulan

kekeluargaan yang mengikat penganut-penganut sufi yang sepaham dan sealiran,

guna memudahkan menerima ajaran-ajaran dan latihan-latihan dari para

pemimpinnya dalam satu ikatan.

Perkembangan organisasi keagamaan tarekat berawal dari pengaruh para

sufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis

individual. Kemudian berkembang dengan berbagai konsep dan pemikiran serta

terbentuklah sebuah tarekat. Pengaruh para sufi itu pada gilirannya merambah

keseluruh dunia Islam termasuk Indonesia.2 Maka tidak heran jika Islam di

Indonesia sangat dipengaruhi oleh tasawuf. Dalam perkembangan dakwah

selanjutnya, tarekat memiliki pengaruh dan peranan yang besar dalam berbagai

1Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat, Uraian Tentang Mistik, (Jakarta, F.A.H.M.

TAWI dan SON BAG, 1996), h. 4.

2Islam Masuk ke Indonesia sekitar abad ke-8 H atau abad ke-13 M, yang dibawa oleh para

pedagang dari negeri Arab atau Gujarat India melalui Aceh. Lihat A. Hasymi, Sejarah Masuk dan

Berkembangnya Islam di Indonesia, (Bandung, Al Ma’arif, 1989), h. 358.

Page 12: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun pendidikan yang tergambar

dalam dinamika dunia pesantren. Pada umumnya tradisi pesantren khususnya

model salafiyah adalah bernafaskan sufistik. Karena banyak kyai atau ulama’

yang berafiliasi pada tarekat tertentu. Mereka mengajarkan kepada pengikutnya

amalan sufistik yang khas.3

Dalam penelitiannya Martin Van Bruinessen mengemukakan bahwa

mayoritas orang Indonesia tampaknya tertarik pada tarekat karena latihan

mistiknya yang diajarkan dan kekuatan spritualnya yang dapat mereka peroleh,

minat kepada hal seperti itu masih hidup subur dimana-mana di Indonesia, atau

juga orang tertarik mengikuti tarekat karena kepribadian seorang pemimpin atau

syaikh tarekat yang kharismatik. Sehingga besar pula pengaruhnya terhadap

pengikut tarekat. Bahkan kyai yang mengajarkan tarekat cenderung mempunyai

pengikut lebih banyak dari pada kyai-kyai yang tidak mengajarkan tarekat.4

Tarekat yang tumbuh dan berkembang di wilayah Indonesia sangat

banyak. Di Indonesia ada badan khusus yang menumpahkan perhatiannya kepada

tarekat. Tarekat yang sudah diselidiki kebenarannya yaitu tarekat mu’tabaroh

(diakui atau sah). Syekh Jalaludin, seorang tokoh tarekat terkemuka mengatakan

terdapat 41 macam tarekat mu’tabaroh.5

Begitu juga Tarekat Syadziliyah yang dinisbatkan pada sufi terkemuka

Abu Hasan Ali asy-Syadzili membidani lahirnya perkembangan Tarekat

Syadziliyah di Kabupaten Bekasi, tepatnya di Pondok Pesantren Al-Istighotsah

3Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Tradisi-Tradisi Islam di

Indonesia, (Bandung, Al Ma’arif, 1989), h. 358.

4Martin Van Bruinessen, Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia, (Bandung : Mizan, 1992), h.

16

5Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat, Uraian Tentang Mistik, (Jakarta, F.A.H.M.

TAWI dan SON BAG, 1996) , h. 291.

Page 13: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Desa Kalijaya Kec. Cikarang Barat. Pondok Pesantren ini yang menjadi pusat

berkembangnya Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi. Beraneka ragam

profesi pengikut tarekat ini antara lain dari kalangan petani, pedagang, karyawan,

pegawai negeri baik biokrat maupun pemerintahan, dari siswa, siswi, mahasiswa,

aktifis organisasi dan lain-lain.

Di Desa Kalijaya Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi inilah para pengikut

tarekat syadziliyah melakukan kegiatan tarekatnya sekaligus sebagai tempat

perkembangan tarekat syadziliyah untuk daerah Kabupaten Bekasi.

Kehadiran tarekat syadziliyah Kabupaten Bekasi erat hubungannya dengan

seorang tokoh syadziliyah yang berkharismatik, yaitu KH. Mahfudz Syafi’i yang

berasal dari Jombang Jawa Timur. Adapun metode da’wah tarekat syadziliyah

yang disampaikan KH. Mahfudz Syafi’i adalah lewat pengajian, sekolah, obrolan

(halaqoh) ketika kedatangan tamu. KH. Mahfudz Syafi’i dalam mengaji

menerangkan masalah agama sudah menjadi keahlian tersendiri baik dibidang

fiqih (syariat), tasawuf (tarekat) dan tauhid (hakekat). Beliau sampaikan semuanya

itu dengan suara lantang langsung dari lubuk hati yang mendalam.

KH. Mahfudz Syafi’i dalam kesehariannya menangani sendiri para murid

atau pengikut tarekat syadziliyah di Kabupaten Bekasi ini yang ingin bertanya,

bermusyawarah tentang perjalanan bathiniahnya maupun tentang persoalan-

persoalan yang mereka hadapi.

Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi ini mempunyai kegiatan rutinan

seperti membaca wirid atau amalan-amalan tarekat syadziliyah (khususiyah)

setelah shalat magrib berjama’ah sampai datangnya waktu isya dan diteruskan

kembali setelah sholat isya berjama’ah hingga selesai. Kemudian dilanjutkan

Page 14: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

setelah itu dengan pengajian tasawuf (Ikhozul Himam, karangan Ahmad bin

Muhammad bin Ajibah al-Hasani), semuanya itu dijalani dengan rutin yang

diadakan seminggu sekali, yaitu setiap malam selasa yang dilaksanakan di Pondok

Pesantren Al-Istighotsah. Semuanya itu ditangani dan dipimpin langsung oleh

KH. Mahfudz Syafi’i.

Pondok Pesantren Al-Istighotsah terletak dibagian Timur Kabupaten

Bekasi, mempunyai corak yang berbeda dengan pondok pesantren pada

umumnya, selain adanya pengajaran atau mempelajari baca tulis Al-Quran, kitab

kuning, dan sekolah formal, pondok ini juga mempunyai kegiatan kethoriqohan

(ketarekatan) dan ada dua tarekat yaitu Syadziliyah dan Qodiriyah, akan tetapi

yang paling terkenal adalah Tarekat Syadziliyah.

Selama 9 tahun beliau mencurahkan waktu, tenaga serta pemikiran demi

mengangkat kalimat Allah yang tinggi (agama Islam) untuk mengkwalitaskan

manusia agar menjadi manusia yang manusiawi di ridhoi Allah SWT. Siang dan

malam aktivitas beliau mendidik santri putra dan putri Pondok Pesantren Al-

Istighotsah Gardu Sawah dan menyampaikan taushiyah (pengajian) umum yang

dihadiri oleh masyarakat kelas bawah sampai kelas atas setiap malam selasa

dalam kajian kitab Iqhozul Himam syarah kitab Al-Hikam, dan sebelum pengajian

dimulai beliau memimpin khususiyah zikir thoriqoh (tarekat) Syadziliyah dan

Qodiriyah wa Naqsyabandiyah mulai setelah maghrib sampai waktu isya.

Disamping itu beliau selalu menyempatkan waktu untuk melayani tamu siapa saja

yang datang dari masyarakat Gardu Sawah maupun dari luar Gardu Sawah untuk

meminta nasehat agama kepada beliau, dan para tamu yang datang kepada beliau,

selalu dilayani dengan penuh ramah tamah serta diajak berfikir masalah agama

Page 15: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Islam dan mengenal Allah SWT. Setelah mereka pulang, mendapatkan ilmu dan

iman yang kuat serta hati yang luas dan riang gembira hingga setiap tamu datang

tidak bosan dan jemu.

Penulis sangat tertarik terhadap tarekat ini. Meskipun sudah ada yang

melakukan riset tentang tarekat ini, namun menurut penulis riset yang dilakukan

lebih kepada seputar perkembangan sosio kultural para pengikut tarekat

syadziliyah, terutama dalam aspek latar belakang pekerjaan, dan kurang

memperhatikan aspek perkembangan dan ajarannya. Oleh karena itu dalam skripsi

ini penulis lebih menitik beratkan pada aspek perkembangan dan ajaran-ajaran

tarekat syadziliyah di Kabupaten Bekasi. Dan judul yang penulis angkat adalah :

Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi 1993-2003 (kajian tentang sejarah

dan peranannya dalam bidang pengembangan di Bekasi)

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Perkembangan pengikut tarekat syadziliyah di Kabupaten Bekasi yang

begitu pesat, serta berbagai profesi para pengikut tarekat syadziliyah, mengubah

peneliti untuk mengetahui lebih mendalam. Dengan demikian maka peneliti ini

akan menampung sebanyak-banyaknya informasi sekitar Tarekat Syadziliyah di

Kab. Bekasi (kajian tentang sejarah dan peranannya dalam bidang pengembangan

di Bekasi), tepatnya di Desa Kalijaya Kec. Cikarang Barat (Pondok Pesantren Al-

Istighotsah) dari tahun 1993-2003

Permasalahan pokok yang di bahas dalam skripsi ini, ialah Tarekat

Syadziliyah di Kabupaten Bekasi 1993-2003 (kajian tentang sejarah dan

peranaanya dalam pengembangan di Bekasi) tepatnya di Desa Kalijaya

Page 16: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Kec.Cikarang Barat. Cakupan masalah-masalah tersebut, selanjutnya di rumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimana Kondisi Sosial dan Keagamaan di Kabupaten Bekasi ?

2. Bagaimana Perkembangan Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi ?

3. Apa Peranannya Dalam Bidang Pengembangan di Bekasi ?

C. Arti Penting Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai media informasi dan media belajar serta

untuk mengetahui lebih dalam kebenaran dari keberadaan Tarekat Syadziliyah di

Kabupaten Bekasi, dan agar tidak adanya kesalah fahaman persepsi tentang

Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi.

Penelitian ini merupakan ungkapan rasa syukur dan rasa kagum peneliti

terhadap Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi yang semakin lama semakin

berkembang dengan pesat.

D. Metode Penelitian

Adapun metode penulisan yang dipakai didalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikuit :

1. Pemilihan Topik

Tema skripsi ini adalah : Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi 1993-

2003 ((kajian tentang sejarah dan peranaanya dalam bidang pengembangan di

Bekasi) alasan memilih tema ini karena :

a. Tarekat Syadziliyah belum ada yang membahas padahal pengikutnya sudah

sampai kalangan pemerintahan

Page 17: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

b. Rasa ketertarikan penulis terhadap Tarekat Syadziliyah di pondok pesantren

Al-Istighotsah di Kabupaten Bekasi. Pondok yang lebih diarahkan kepada

pengajaran dan ritual tarekat (riyadhoh mendekatkan diri kepada Allah)

dengan cara membersihkan hati. Pondok yang mempunyai corak berbeda

dengan pondok-pondok yang mengajarkan baca tulis kitab kuning dan kitab

klasik serta ditunjang dengan pendidikan formal.6

2. Heuristik

Heuristik adalah pengumpulan data dari sumbernya yaitu pengumpulan

data-data yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini. Data tersebut antara

lain meliputi:

a. Dengan teknik observasi partisipatif, yaitu dengan mengunjungi Pondok

Pesantren Al-Istighotsah Kabupaten Bekasi dan mengikuti atau berpartisipasi

langsung dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk mengamati

aktifitas mursyid serta murid dan sarana yang didukung lingkungan

sekitarnya.

b. Sumber lisan diperoleh melalui teknik wawancara langsung terhadap wakil

mursyid (seorang santri yang dipercaya oleh mursyid untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan pengikut tarekat) yang nantinya akan disampaikan

kepada mursyid tentang perihal-perihal yang diinginkan. Serta kepada ketua

kelompok dan terhadap murid yang senior. Wawancara juga dilakukan pada

pengikut yang sedang menjalankan suluk di dalam pondok selama beberapa

hari yang ditentukan oleh pengikut sendiri.

6Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta, Yayasan Benteng Budaya, Cet. III,

1999), h. 90.

Page 18: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

c. Sumber tertulis yaitu data yang dikumpulkan melalui dokumentasi baik

dokumen pribadi seperti catatan atau karangan tentang pengalaman maupun

biografi mursyid tarekat syadziliyah dan juga dokumen resmi tarekat seperti

aturan-aturan dan risalah yang dikeluarkan oleh mursyid dan tentang tarekat

syadziliyah di Pondok Pesantren Al-Istighotsah Kabupaten Bekasi seperti

silsilah guru tarekat sambung sampai kepada nabi Muhammad saw.

d. Artifak yaitu data yang diperoleh melalui benda-benda yang ada misalnya

bangunan masjid, gedung pondok, dan lain-lain.7

3. Kritik

Kritik sumber adalah suatu kegiatan untuk menilai data-data yang

diperoleh dengan maksud agar mendapatkan suatu data yang otentik atau asli dan

mendapatkan suatu data yang kredibel atau dapat dipercaya.

4. Interpretasi

Interpretasi adalah suatu kegiatan untuk menguraikan, menganalisa, lalu

mengumpulkan semua bahan sumber yang diperoleh serta berhubungan dengan

fakta-fakta yang ada.

5. Histosiografi

Histosiografi adalah langkah-langkah untuk menyajikan hasil penafsiran

atau interpretasi fakta sejarah ke dalam suatu bentuk tulisan (penulisan sejarah).8

E. Sistematika Penulisan

Tulisan ini dibuat untuk membahas masalah sejarah, tarekat syadziliyah di

Kabupaten Bekasi 1993-2003 (kajian tentang sejarah dan perananya dalam bidang

7Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta, Logos, 1999), h. 55-58.

8Kutowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta, Yayasan Benteng Budaya, Cet. III,

1999) h. 55.

Page 19: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

pengembangan di Bekasi) untuk menyelesaikan pembahasan tersebut maka

disusun sistematika penulisan agar mengarah, runtut, dan merupakan pemikiran

yang terpadu untuk mempermudah jalannya pembahasan skripsi. Agar sesuai

dengan tujuan yang dimaksud maka sistematika penulisan dibagi menjadi 5 bab

yaitu sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan

dan Rumusan Masalah, Arti Penting Penelitian, Metode Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

Bab II : Kehidupan sosial dan keagamaan di Bekasi, terdiri dari Geografis

Kabupaten Bekasi, Kondisi Kehidupan Sosial, Budaya, dan Agama, dan

Perkembangan Tarekat di Bekasi.

Bab III : Perkembangan Tarekat Syadziliyah di Bekasi terdiri dari Sejarah

Singkat Tarekat Syadziliyah, Ajaran dan Amalan Tarekat Syadziliyah,

Kedatangan Tarekat Syadziliyah di Bekasi, Periode KH. Mahfudz Syafi’i 1993-

2003., Murid dan Pengikutnya.

Bab IV : Peranan Tarekat Syadziliyah Dalam Bidang Pengembangan di

Bekasi terdiri dari pengembangannya Dalam Bidang Pendidikan, Dalam Bidang

Sosial dan Ekonomi, Dalam Bidang Dakwah dan Pembinaan Umat.

Bab V : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan, Saran, Daftar Pustaka dan

Lampiran-Lampiran.

Page 20: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

BAB II

KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN DI BEKASI

A. Kondisi Geografis Kabupaten Bekasi

Gambaran umum kondisi geografis daerah Kabupaten Bekasi : Kabupaten

Bekasi terdiri dari 23 Kecamatan dan 187 desa. Secara topologi dan geologi,

Kabupaten Bekasi terbagi dataran rendah, dan sebagian besar diliputi endapan

berumur tersier. Penduduk Kabupaten Bekasi tahun 2005 sebanyak 2.027. 902

jiwa dengan luas wilayah 127,388 ha dan rata-rata kepadatan penduduk mencapai

1.592 jiwa per km2.

Kabupaten Bekasi memiliki fungsi sebagai daerah permukiman, industri

dan perdagangan. Dan berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Kab. Bekasi

2000-2005 perekonomian Kabupaten Bekasi menunjukan kondisi pertumbuhan

ekonomi yang positif terutama dari sisi produksi. Laju pertumbuhan ekonomi

2005 mencapai 6,01 persen. Sektor industri merupakan sektor yang memberikan

kontribusi cukup tinggi terhadap pendapatan mencapai 80 persen dengan nilai

ekspor tahun 2005 mencapai 15 miliar dolar AS.9

Visi dan Misi : Visi pembangunan nasional 2004-2009 sebagaimana

tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional,

terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu, rukun

dan damai, juga menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia.

Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan

9Biro statistic propinsi, Kabupaten Bekasi, ( Bandung : BPS Jabar, edisi 1, 2007), h. 7-8.

Page 21: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi

pembangunan yang berkelanjutan.

Visi Propinsi Jawa Barat, sebagaimana tercantum dalam perda 1 tahun

2003 tentang pola dasar pembangunan daerah, adalah “ Jawa Barat dengan iman

dan taqwa sebagai provinsi termaju di Indonesia dan mitra terdepan ibu kota

negara tahun 2010”. Sedangkan visi Kabupaten Bekasi, “manusia unggul yang

agamis berbasis agribisnis dan industri berkelanjutan”. Visi Bupati Bekasi,

terwujudnya masyarakat sejahtera melalui pembangunan sumber daya manusia

berkualitas, agribisnis dan industri berkelanjutan serta ramah lingkungan”.10

Strategi pembangunan daerah: fokus dan isu strategis pembangunan yakni,

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehat dan mampu berperan

sebagai subyek pembangunan serta mempunyai tiga kecerdasan (cerdas

intelektual, cerdas spritual dan cerdas secara emosiuonal). Tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) yang transparansi, akuntabilitas,

parsipatif, agribisnis, industri.

Dan target indikator makro 2007-2012 pembangunan Kabupaten Bekasi

mencakup bidang pembangunan manusia, bidang ekonomi, bidang fisik dan pra

sarana serta bidang sosial. Fokus Kabupaten Bekasi tidak hanya mengejar

pertumbuhan ekonomi namun juga pemerataan pelayanan pendidikan dan

kesehatan serta pemerataan pembangunan ke wilayah-wilayah.11

Dalam bidang pembangunan manusia, Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) pada 2012 ditargetkan mencapai 82,27 dari sebelumnya tahun 2006 71,18.

indikator ini meliputi angka kematian bayi perseribu kelahiran hidup, angka

10

Hubungan Masyarakat SETDA Kab. Bekasi, Bekasi Membangun, (Bandung : BPS

Jabar, edisi 1, 2007), h. 48. 11Biro statistic propinsi, Kabupaten Bekasi, (Bandung : BPS Jabar, edisi 1, 2007), h. 62

Page 22: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lamanya sekolah dan daya beli

masyarakat.

Strategi pembangunan meliputi pembangunan SDM, pembangunan

struktur ekonomi berbasis agribisnis dan industri berkelanjutan, pemberdayaan

masyarakat, revitalisasi kawasan dan wilayah menuju ramah lingkungan, prioritas

pembangunan. Arah Kebijakan Umum (AKU): ini merupakan kebijakan yang

berkaitan dengan program kepala daerah terpilih sebagai arah bagi Surat

Kebijakan Pemerintah Daerah (SKPD) maupun lintas SKPD dalam merumuskan

kebijakan guna mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. AKU

RPJMD juga merujuk pada agenda pembangunan nasional sebagai mana yang

tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

nasional 2004-2009 dan kaidah kebijakan perencanaan jangka menengah yang

telah digariskan oleh pemprov Jawa Barat.12

B. Kondisi Kehidupan Sosial, Budaya dan Agama.

Berdasarkan peraturan menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006, maka

kebijakan Kabupaten Bekasi lima tahun kedepan dikelompokan menjadi tiga

kelompok arahan kebijakan, yakni arah kebijakan umum yang berkaitan dengan

peran setiap SKPD dalam melaksanakan program pembangunan, arah kebijakan

umum yang berkaitan dengan urusan wajib pemerintah daerah, dan arah kebijakan

umum yang berkaitan dengan urusan pilihan. Aku terbagi dari arah kebijakan

peran semua SKPD, dengan peningkatan kuantitas dan kualitas supporting sistem

pelayanan publik yang prima. Adapun AKU wajib, meliputi urusan pendidikan,

kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, tata ruang, perencanaan pembangunan,

12

Ibid . , h. 65

Page 23: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

urusan perhubungan, lingkungan hidup, urusan pertanahan, kependudukan dan

catatan sipil, pemberdayaan prempuan, urusan keluarga berencana dan keluarga

sejahtera.

Juga urusan sosial, ketatanegaraan, urusan operasi usaha kecil dan

menengah, urusan penanaman modal, urusan kebudayaan, pemuda olahraga,

kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, urusan pemerintahan umum, urusan

kepegawaian, pemberdayaan masyarakat dan desa, urusan statistik, kearsipan,

komunikasi dan informasi, dan aku pilihan meliputi urusan pertanian, kehutanan,

energi, sumber daya dan mineral, urusan pariwisata, kelautan dan perikanan,

urusan perdagangan dan urusan perindustrian.13

Program pembangunan : meliputi

program pembangunan daerah dengan program SKPD penunjang administrasi

umum yang melekat pada setiap SKPD dan program pokok sesuai dengan urusan

kewenangan SKPD sesuai nomenklatur. Pada program RPJMD ini, tetap menjaga

kesinambungan dengan program yang terdapat pada Renstra Kota Bekasi 2005-

2009 yang terdiri dari 25 urusan wajib, dan tujuh dari delapan urusan pilihan

sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri 13/2006 tentang pedoman

pengelolahan keuangan daerah.14

Disamping itu pula, Kabupaten Bekasi mempunyai corak budaya yang

unik yakni budaya yang berasal dari beberapa daerah. Potensi-potensi inilah yang

harus kita kembangkan baik secara nasional maupun dalam lingkup kedaerahan.

Dengan budaya dan seni, kita bisa menjunjung jati diri sehingga keberadaan seni

dan budaya dapat memberikan sumbangan terhadap kehidupan bangsa bagi

peyegaran rohani dan jasmani. Kita menyadari bahwa pembangunan

13

Hubungan Masyarakat SETDA Kab. Bekasi Bekasi Membangun, (Bandung : BPS

Jabar, edisi 1, 2007), h. 52 14Ibid . , h. 55.

Page 24: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

kepariwisataan di Kabupaten Bekasi dalam skala besar belum mampu dibiayai

dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), karena memerlukan

biaya yang sangat besar. Oleh karena itu diharapkan kepada para investor dapat

memanfaatkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Bekasi untuk

dikembangkan, sehingga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Sejalan dengan

upaya pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Bekasi, juga diharapkan

kesenian tradisional yang ada dapat dikembangkan dan dilestarikan sebagai salah

satu upaya pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Bekasi.15

Hal ini agar

dimasukan dalam kegiatan ekstra kulikuler sekolah dan tingkat sekolah dasar

sampai dengan SMA.

Kepada kepala kantor pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Bekasi

sebagai penyelenggara kegiatan ini, untuk dapat bekerja lebih keras lagi

mengembangkan dan mempromosikan obyek-obyek wisata dan seni budaya kita,

bekerja sama dengan instansi terkait serta para seniman, budayawan, dan

pengusaha swasta yang bergerak dibidang pariwisata dan seni budaya. Pada

kesempatan itu, disampaikan pula bahwa obyek-obyek wisata yang timbul dan

berkembang saat ini tidak selalu bergantung pada potensi alam, melainkan dapat

kearah wisata belanja, wisata kuliner dan wisata ziarah di Kabupaten Bekasi

sangat potensial dikembangkan obyek dari tarik wisata unggulan yaitu wisata argo

pantai pesisir dan wisata industri.

Atas prakarsa dan karya nyata ini, kepada para senior abang & mpok,

manajemen hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang Bekasi, dan pihak-pihak lain yang

berperan dalam menjalin kerjasamanya. Dengan demikian, kiprah dan peran

15

Bekasi, Pemda kab. 1973, mengenal Bekasi, ( Bekasi : pemda kab. Bekasi. 2007), h.

102.

Page 25: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

sertanya dalam memajukan kepariwisataan Kabupaten Bekasi dimasa mendatang

semakin dapat dibanggakan. Dan dengan para peserta yang terpilih diharapkan

dapat membawa prestasi dan nama baik Kabupaten Bekasi ditingkat propinsi Jawa

Barat.16

Perkembangan Sarana dan Tenaga Kesehatan S/D Tahun 2006-2007

No Sarana Jumlah

1. Puskesmas 24

2. Puskesmas Keliling 14

3. Puskesmas Pembantu 61

4. RSUD 1

5. RS Swasta 12

6. Tenaga Kesehatan di Puskesmas 832

a. Dokter Umum 66

b. Dokter Gigi 34

c. Paramedis Perawatan 432

d. Paramedis non Perawatan 95

e. Paramedis Pembantu 57

f. Non Medis 60.17

Jumlah Sarana Ibadah

No Sarana Ibadah Jumlah

1. Masjid 1.027

16

Andi Sopandi , Kabupaten Bekasi ; latar belakang pembemtukan dan

perkembangannya ,(Bandung : Unpad Bandung, 1996), h. 77. 17

Hubungan Masyarakat SETDA Kab. Bekasi Dinas Kesehatan. Bekasi Membangun, .

(Bekasi : Pemda Bekasi, edisi 1. 2007), h. 67.

Page 26: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

2. Mushollah 327

3. Langgar/Surau 2.559

4. Gereja 16

5. Pura 3

6. Vihara 2

Jumlah 3.934.18

Jumlah Sarana Pendidikan Agama

No Lembaga Pendidikan Jumlah Keterangan

1. MDA 207 Islam

2. Pondok Pesantren 100 Islam

3. TPQ/TPA 335 Islam

4. TK Islam 180 Islam

5. MIS 162 Islam

6. MIN 1 Islam

7. MTS 113 Islam

8. MTSN 4 Islam

9. MAS 32 Islam

10. MAN 3 Islam.19

Jumlah Pemeluk Agama

No Pemeluk Agama Jumlah %

1. Islam 1.783,383 96,62

2. Kristen Protestan 38.741 2,10

3. Katholik 12.930 0,70

18

Hubungan Masyarakat SETDA Kab. Bekasi. Depag Kab. Bekasi, Bekasi Membangun,

(ekasi : Pemda Bekasi, edisi 1. 2007), h. 98. 19Ibid . , h. 100.

Page 27: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

4. Hindu 2.995 0,16

5. Budha 7.771 0,42

Jumlah 1.845.820 100.

Perkembangan Pencapaian Peserta KB Baru Kab. Bekasi.

No. Tahun Target Jumlah Peserta KB Baru %

1. 2001 36.318 50.281 138,45

2. 2002 39.382 43.595 110,70

3. 2003 41.508 452.278 109,08

4. 2004

5. 2005

Jumlah.20

Indikator Tingkat Kesejahteraan Penduduk

No Uraian 2001 2002 2003 2004 2005

1. Angka Kematian Bayi (AKB) 55,13 55,30 52,94 49

2. Angka Harapan Hidup (AHH) 64,30 67,82 67,86 68,00 67,5

3. Angka Melek Huruf (AMH) 85,31 85,85 88,41 89,00 92,5

4. Indeks Mutu Hidup (IMH) 79,30 80,18 81,42

5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)64,70 67,38 68,72 70,66 71,70.21

C. Perkembangan Tarekat di Bekasi.

Masyarakat Islam memiliki warisan kultural dari ulama’ sebelumnya yang

dapat digunakan, sebagai pegangan yaitu doktrin tasawuf, yang merupakan aspek

20

Hubungan Masyarakat SETDA Kab. Bekasi. Badan Kependudukan Catatan Sipil dan

KB Kab. Bekasi, Bekasi Membangun, (Bekasi : Pemda Bekasi, edisi 1. 2007), h. 21. 21

Hubungan Masyarakat SETDA Kab. Bekasi. BPS Kab. Bekasi . Bekasi Membangun, .

(Bekasi : Pemda Bekasi, edisi 1. 2007), h. 19.

Page 28: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

kultural yang ikut membidani lahirnya tarekat-tarekat pada masa itu. Dan yang

tidak kalah pentingnya adalah kepedulian ulama sufi, mereka memberikan

pengayoman masyarakat Islam yang sedang mengalami krisis moral yang hebat

(ibarat anak ayam kehilangan induk). Dengan dibukanya ajaran-ajaran tasawuf

kepada orang awam, secara praktis lebih berfungsi sebagai psikoterafi yang

bersifat massal. Maka kemudian berbondong-bondonglah orang awam memasuki

majelis-majelis zikirnya para sufi, yang lama kelamaan berkembang menjadi

suatu kelompok tersendiri (esklusif) yang disebut dengan tarekat. Diantara ulama

sufi yang memberikan pengayoman kepada masyarakat umum untuk

mengamalkan tasawuf secara praktis (tasawuf amali) adalah Abu Muhammad al-

Ghazali (w. 505 H/1111 M).22

Tarekat-tarekat yang berkembang di Kabupaten Bekasi antara lain ada :

Tarekat Syadziliyah, Qodiriyah, Qodiriyah Naqsabandiyah, Naqsabandiyah,

Satoriyah, Rifaiyah, Tijaniyah dan Salmaniyah. Sejak tahun 2005 mulailah di

Kabupaten Bekasi ada Jam’iah Ahli Thoriqoh (tarekat) Muktabarah Indonesia

yang ketua umumnya adalah KH. Maktub Efendi, maka di Bekasi dijadikan

sebagai pusat Jam’i sejawa Barat. Dimana ketuanya KH. Munir Abbas Bukhori.

Peresmian Jam’iah Ahli Thoriqoh (tarekat) Muktabaroh Indonesia (JATMI) Pada

tanggal 27 Mei 2005/18 Rabius Tsani 1425 H, bertempat di Masjid

Rahmatullilalamin Ma’had Azzaitun Indramayu Jawa Barat.23

Tarekat-tarekat yang berkembang di Bekasi ada dua tarekat yang lebih

unggul perkembangannya dari pada tarekat-tarekat yang lainnya yaitu Tarekat

22

Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, Jilid III (Kairo: Mustofa al-Bab

al-Halabi, 1333 H.), h. 16-20 23

Wawancara dengan Bapak Munir Abbas Bukhori (ketua Jam’iyah Ahli Thoriqoh

(tarekat) Muktabarah Kab. Bekasi)di Tambun (Pon-Pes Ulumul Qur’an) 1 Februari 2008.

Page 29: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Syadziliyah dan Tarekat Qodiriyah. Adapun Tarekat Syadziliyah yang

berkembang di Bekasi, yaitu ada yang berasal dari :

1. Tulungagung Jawa Timur yang dikembangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i

2. Watucongol Magelang yang dikembangkan oleh embah Kyai Dalhar disini

pelopornya Bambang Irawan.

3. Banten yang dikembangkan oleh KH. Abu Yadum Yati, disini pelopornya

adalah Bapak Yusuf Tambun.

Sedangkan Tarekat Qodiriyah yang berkembang di Bekasi, yaitu berasal dari

1. Tulungagung Jawa Timur yang dikembangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i

2. Banten yang dikembangkan oleh Bapak Asnawi Caringin, disini pelopornya

adalah KH. Sopandi Ceger

3. Jawa Timur yang dikembangkan oleh KH. Mustairomli, disini pelopornya

adalah KH. Munir Abbas.24

24

Wawancara dengan Bapak Munir Abbas Bukhori (ketua Jam’iyah Ahli Thoriqoh

(tarekat) Muktabarah Kab. Bekasi)di Tambun (Pon-Pes Ulumul Qur’an) 1 Februari 2008.

Page 30: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

BAB III

PERKEMBANGAN TAREKAT SYADZILIYAH DI BEKASI

A. Sejarah Singkat Tarekat Syadziliyah

Tarekat Syadziliyah dinisbatkan pada nama seorang sufi besar, yaitu : Abu

al-Hasan al-Syadzili. Nama lengkapnya adalah Syaikh Abu al-Hasan Ali Ibn ‘Abd

Allah Ibn ‘Abd al-Jabbar asy-Syadzili.25

Dia dilahirkan di Ghumarah, Maroko

Utara tahun 593 H/ 1175 M.26

Dalam lingkungan keluarga buruh tani. Asy-

Syadzili mempunyai perawakan badan yang mewah, bentuk muka yang

menunjukan keimanan dan keikhlasan, warna kulitnya ynag sedang serta

badannya agak panjang dengn bentuk muka yang agak memanjang pula, jari-jari

langsing seakan-akan orang hejaz.27 Menurut Ibn Shibagh bentuk badannya itu

menunjukan bentuk seorang yang penuh dengan rahasia hidup. Dan ucapan-

ucapannya enak di dengar dan pembicaraannya itu mempunyai pengertian yang

dalam.28

Abu al-Hasan Ali asy-Syadzili sejak kecil sampai masa mudanya tinggal

di Maghrib. Asy-Syadzili mempelajari semua cabang ilmu agama yang lahir

dengan penguasaan dan kemahiran yang matang, setelah menguasai ilmu lahir

25

Silsilah Tarekat Syadziliyah, Dokumen Pondok Peta (Tulungagung ; t.th.,). 26

Ensklopedi Tematis Dunia Islam, Pikiran dan Peradaban (Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van

Hoeve), h. 153. 27

Abu Bakar Aceh , Pengantar Ilmu Tarekat, Uraian Tentang Mistik, (Jakarta, F.A.H.M.

TAWI dan SON BAG, 1996), h. 293. 28

Muhtar Sa’roni, An-Nuur al-Hali Manaqib Syaikh, Abu al-Hasan as-Syadzili,

(Magelang, 1972), h. 10. dengan menggunakan tulisan Jawa pego.

Page 31: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

maka asy-Syadzili mempelajari ilmu hakikat.29

Di tempat kelahirannya ini ia

mendapatkan bimbingan spritual untuk menjadi seorang sufi.

Sejak kecil berguru kepada Syaikh Abi Syaid al-Bazi dan beberapa tahun

kemudian oleh gurunya itu diperintahkan untuk pergi ke Iraq menemui Syaikh

Abu Fatkhi Iraqi Washiti. Asy-Syadzili belajar di Universitas Qorawiyyin di Fes

Maroko dan beliau bertemu dengan beberapa sarjana yang memperkenalkannya

kepada ilmu-ilmu hukum Islam.30

Kemudian pergi ke Iraqi untuk menemui

Syaikh Abu Fatkhi Iraqi Washiti sesuai petunjuk gurunya, akan tetapi setelah

bertemu dengan Syaikh Abu Fatkhi Iraqi Washiti seorang guru tarekat. Asy-

Syadzili diperintahkan kembali kenegaranya untuk bertemu Syaikh Abu

Muhammad Ibn Abd al-Salam al-Masyisy, seorang guru spritual Maroko yang

agung31

Kemudian asy-Syadzili kembali ke negaranya dan berguru kepada Syaikh

Abu Muhammad Ibn ‘Abd al-Salam Ibn Masyisy dan menjadi murid yang setia

pada gurunya, guru spritual itu mengajaknya ke jalan dzikir dan pencerahan.

Mendapat wasiat dari gurunya : “Bersihkanlah dirimu dari segala syirik dan setiap

kali engkau merasa kotor, maka bersihkanlah dirimu dari segala kotoran karena

kecintaanmu terhadap dirimu. Apabila engkau cenderung mengikuti syahwatmu,

maka perbaiki dirimu dengan melakukan taubat kepada Allah. Bermodal wasiat

dari gurunya ia pergi ke Tunisia Afrika Utara untuk menyebarkan dan

mengembangkan pandangan tasawuf, namun tidak mendapat sambutan

29

Muhtar Sa’roni, An-Nuur al-Hali Manaqib Syaikh, Abu al-Hasan as-Syadzili,

(Magelang, 1972), h. 22. 30

Syekh Fadlaillah Haeri, Jenjang-jenjang Sufi (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2000), h.

192. 31

Muhtar Sa’roni, An-Nuur al-Hali Manaqib Syaikh, Abu al-Hasan as-Syadzili,

(Magelang, 1972), h. 27.

Page 32: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

masyarakat karena itu ia pindah ke Iskandariyah Kairo Mesir mendapat sambutan

baik-baik. Disiplin dan apa yang telah diajarkannya terkristal dalam sebuah

tarekat yang diambil dari namanya sendiri, yaitu Tarekat Syadziliyah.

Ajaran-ajaran as-Syadzili kemudian diteruskan oleh salah satu muridnya,

yaitu Abul Abas al-Mursi (w. 686 H/1287 M) dan Ibnu Athaillah al-Iskandari (w.

709 H/1309 M.) as-Syadzili wafat di Hotmaithira, suatu daerah padang pasir di

wilayah Mesir. Dalam suatu perjalanan menuju Makkah untuk menunaikan ibadah

haji.32

Penyebar tarekat syadziliyah adalah Ibnu Athaillah al-Iskandari dan Ibnu

Abbas al-Randi.

Abu Hasan al-Syadzili pada dasarnya ia tak pernah menulis risalah tentang

prinsip dan ajaran tarekat yang dibawanya. Akan tetapi murid-muridnya yang

senantiasa mengembangkan ajaran asy-Syadzili sehingga tarekat syadziliyah

berkembang tidak hanya di Mesir akan tetapi juga di Tunisia, Aljazair, Sudan,

Suria dan semenanjung Arabiyah, Palestina, Afrika dan juga di Indonesia.33

Di Indonesia ulama-ulama besar yang diketahui juga berpakaian

syadziliyah, antara lain: Hadlrotusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab

Hasbullah, Mbah Kyai Sholeh Langitan, Mbah Kyai Ma’shum Lasem, Syaikh

Kholil Bangkalan, Mbah Kyai Syahlan Krian, Mbah Kyai Zainuddin Mojosari,

Mbah Kyai Dalhar bin Abdurrahman Watucongol Magelang, KH Abdul Hamid

Pasuruan, KH. Muhaiminan Gunardo Parakan Magelang, Habib Lutfi bin Ali Bin

Yahya Pekalongan.34

32

Syekh Fadlaillah Haeri, Jenjang-jenjang Sufi (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2000), h.

193. 33

Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren & Tarekat (Bandung : Mizan, 1995), h.

199. 34

Purnawan Buchori, Manaqib Sang Quthub Agung. (Pondok Peta : Tulungagung Jawa

Timur, 2007), h. 79.

Page 33: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Perkembangan tarekat syadziliyah di Kabupaten Bekasi, tepatnya di Desa

Kalijaya Kec. Cikarang Barat. Pondok pesantren Al-Istighotsah, pondok pesantren

ini menjadi pusat berkembangnya tarekat syadziliyah Kabupaten Bekasi.

Tarekat Syadziliyah Kab. Bekasi berasal dari Tulung Agung Jawa Timur

yang dibawa oleh KH. Mahfudz Syafi’i atas ijin dan restunya Kyai Mustaqim bin

Husein dan embah Kyai Hasbullah. Kyai Mustaqim bin Husein adalah mursyid

kamilnya tarekat syadziliyah yang dikembangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i di

Kab. Bekasi, dan embah Kyai Hasbullah adalah mertuanya KH. Mahfudz Syafi’i,

akan tetapi disisi lain embah Kyai Hasbullah ini, orang yang membina atau

membimbing langsung KH. Mahfudz Syafi’i dalam perjalanan tarekatnya atau

pengalaman spritualnya.

KH. Mahfudz Syafi’i diijazah (baiat) langsung dari Kyai Mustaqim bin

Husein, sekitar tahun 1960-an, atau lebih tepatnya KH. Mahfudz Syafi’i baiat

kepada Kyai Mustaqim bin Husein sekitar perkawinan KH. Mahfudz Syafi’i

dengan putrinya embah Kyai Hasbullah, yaitu Ibu Muhshonah. Mursyid kamilnya

tarekat syadziliyah yang dikembangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i adalah Kyai

Mustaqim bin Husein. Adapun hubungan Kyai Mustaqim bin Husein dengan

embah Kyai Hasbullah, embah kyai Hasbullah itu adalah orang nomor satunya

atau tangan kanannya Kyai Mustaqim bin Husein dan embah Kyai Hasbullah itu

termasuk muridnya Kyai Mustaqim bin Husein yang paling maju atau yang paling

cemerlang ingkisyafnya atau tampak dari pada murid-muridnya yang lain.

Sehingga sering kali ada permasalahan diantara tarekatnya itu oleh Kyai

Page 34: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Mustaqim bin Husein, diperintahkan untuk konsultasi (bertanya) kepada embah

Kyai Hasbullah.35

Kemudian setelah Kyai Mustaqim bin Husein wafat, masalah pembaiatan

itu disampaikan atau diserahkan kepada KH. Abdul Jalil Mustaqim (putra ke

enamnya Kyai Mustaqim bin Husein), dan sekarang diteruskan oleh KH. Charir

Sholachuddin bin Abdul Jalil Mustaqim (sebelumnya akrab disapa dengan nama

Gus Saladin) Sedangkan peranannya embah Kyai Hasbullah itu setelah Kyai

Mustaqim bin Husein wafat, banyak orang-orang yang konsultasi (bertanya)

kepada embah Kyai Hasbullah, termasuk keberhasilan, kesuksesan embah Kyai

Hasbullah itu, membimbing, membina dan mengarahkan ketiga menantunya, yaitu

yang pertama KH. Mahfudz Syafi’i, kemudian KH. Zaet, dan KH. Abdullah Faqih

dalam perjalanan tarekatnya. Kemudian semenjak wafatnya Kyai Mustaqim bin

Husein dan selama embah Kyai Hasbullah itu masih hidup, KH. Mahfudz Syafi’i

dibina langsung oleh embah Kyai Hasbullah dalam perjalanan tarekatnya, setelah

embah Kyai Hasbullah wafat, KH. Mahfudz Syafi’i dalam perjalan tarekatnya

atau pengalaman spritualnya sangat luar biasa sekali, hanya orang-orang yang

tahu saja, karena KH. Mahfudz Syafi’i itu orangnya mastur tertutup (dalam arti

tidak diketahui orang-orang). Ijazahnya atau baiatnya KH. Mahfudz Syafi’i bukan

dari embah Kyai Hasbullah, akan tetapi KH. Mahfudz Syafi’i baiatnya langsung

dari Kyai Mustaqim, adapun peran dari embah Kyai Hasbullah adalah

membimbing.36

35

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 12 Februari 2008. 36

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 12 Februari 2008.

Page 35: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

KH. Mahfudz Syafi’i tidak secara langsung mengembangkan tarekat

syadziliyah, akan tetapi ajaran-ajaran yang disampaikannya itu, adalah ajaran

yang mengandung nilai-nilai tauhid dan nilai-nilai tasawuf, dan pada akhirnya

KH. Mahfudz Syafi’i di Kab. Bekasi ini, lama-kelamaan diadakan pembaiatan

yang kemudian diberangkatkan ke Tulungagung dan sampai disana dibaiat oleh

KH. Abdul Jalil Mustaqim dan KH. Charir Sholachuddin bin Abdul Jalil

Mustaqim setelah dibaiat diberikan sedikit arahan oleh KH. Abdul Jalil Mustaqim

atau KH. Charir Sholachuddin bin Abdul Jalil Mustaqim, setelah semuanya

selesai dan tidak kembali kesanah lagi. Kemudian seterusnya dibimbing oleh KH.

Mahfudz Syafi’i. Peranan KH. Mahfudz Syafi’i disini bukan membaiat akan tetapi

membimbing pada para murid-muridnya. Kenapa KH. Mahfudz Syafi’i tidak

membaiat sama seperti embah Kyai Hasbullah juga tidak membaiat ? karena tidak

mendapatkan ijin dan restu dari gurunya, yaitu Kyai Mustaqim bin Husein. KH.

Mahfudz Syafi’i secara lahiriyah tidak membaiat akan tetapi membimbing, dan

masalah pembaiatan sudah dijatuhkan atau diijinkan kepada KH. Abdul Jalil

Mustaqim (putra keenamnya Kyai Mustaqim bin Husein), dan setelah wafatnya

KH. Abdul Jalil Mustaqim masalah pembaiatan selanjutnya dijatuhkan dan

diijinkan kepada KH. Charir Sholachuddin bin Abdul Jalil Mustaqim.37

B. Ajaran dan Amalan Tarekat Syadziliyah

Tarekat sebagai organisasi para salik dan sufi, pada dasarnya memiliki

tujuan yang satu, yaitu taqarrub pada Allah.38

Akan tetapi sebagai organisasi para

salik yang kebanyakan diikuti masyarakat awam, dan para talib al-mubtadiin,

37

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 12 Februari 2008. 38

A. Wahib mu’thi, Tarekat: Sejarah Timbulnya, Macam-macam, dan Ajaran-ajarannya

Tasawuf ( Jakarta : Yayasan Waqaf Paramadina, t.th.), h. 141.

Page 36: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

maka akhirnya dalam tarekat terdapat tujuan-tujuan antara dan tujuan-tujuan lain

yang diharapkan akan dapat mendukung tercapainya tujuan pertama dan utama

tersebut. Sehingga secara garis besar dalam tarekat terdapat tiga tujuan yang

masing-masing melahirkan tata cara dan jenis-jenis amaliah kesufian. Ketiga

tujuan pokok tersebut adalah :

1. Tazkiyat al-Nafs.

Tazkiyat al-Nafs atau penyucian jiwa adalah suatu upaya pengkondisian

jiwa agar merasa tenang, tentram dan senang berdekatan dengan Allah (ibadah),

dengan penyucian jiwa dari semua kotoran dan penyakit hati atau penyakit jiwa.39

Tujuan ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang salik atau

ahli tarekat. Bahkan dalam tradisi tarekat, tazkiyat al-nafs ini dianggap sebagai

tujuan pokok.40 Dengan bersihnya jiwa dari berbagai macam penyakitnya akan

secara otomatis menjadikan seseorang dekat kepada Allah.

Tazkiyat al-Nafs ini pada tataran prakteknya, kemudian melahirkan

beberapa metode yang merupakan amalan-amalan kesufian, seperti dzikir,

‘ataqah, menetapi syariat, dan mewiridkan amalan-amalan sunnah tertentu serta

berprilaku zuhud dan wara’.

2. Taqarrub Ila Allah

Mendekatkan diri kepada Allah sebagai tujuan utama para sufi dan ahli

tarekat, biasanya diupayakan dengan beberapa cara yang cukup mistis dan

filosofis.41

Cara-cara tersebut dilaksanakan disamping pelaksanaan dan upaya

39

Mir Valiuddin, Contemplative Disciplines in Sufism, diterjemahkan oleh MS. Nasrullah

dengan judul Zikir dan Kontemplasi dalam Tasawuf (Cet. 1 ; Bandung : Pusaka Hidayah, 1996), h.

45. 40

Muslikh Abd. Rahman, al-Futuhat al-Rabbaniyah fi Tariq al-Qaidiriyat wa

Naqsabandiyah, (Semarang : Thoha Putera, 1994), h. 4. 41Ibid . , h. 5

Page 37: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

mengingat Allah (dzikir) secara terus menerus, sehingga sampai tak sedetikpun

lupa kepada Allah. Diantara cara yang biasanya dilakukan oleh para pengikut

tarekat, untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih efektif dan

efisien : tawasul, muraqabah, dan khalwat.

3. Tujuan-tujuan lain

Sebagai jam’iyah yang menghimpun para calon sufi (salik), yang

kebanyakan terdiri dari masyarakat awam, dan tidak sedikit yang berpredikat

mubtadii’n. Maka dalam tarekat terdapat amalan-amalan yang merupakan

konsumsi masyarakat awam. Amalan-amalan tersebut kebanyakan bertujuan

duniawi, tetapi justru amalan-amalan inilah yang banyak ahli tarekat yang dapat

meningkatkan maqamnya sampai tataran sufi besar atau mencapai maqom al-

Ma’rifat. Diantara amalan-amalan tersebut adalah wirid, manaqib, ratib, dan

hizib.

Tarekat Syadziliyah merupakan tarekat yang banyak diterima dan

berkembang luas, karena kesederhanaan ajarannya.42 Arah ajarannya nampak

secara umum menempuh jalur tasawuf sampai searah dengan al-Ghazali, yakni

suatu tasawuf yang berlandaskan kepada al-Qur’an dan al-Sunnah. Seperti yang

dikatakan asy-Syadzili bahwa seorang sufi tidak hanya membaca wirid/berdo’a,

berzikir dan beribadah. Tetapi juga harus bekerja keras untuk memenuhi

kebutuhan hidup jasmaniahnya.

Tarekat syadziliyah, sebagai metode dan sistem mendekatkan diri kepada

Allah, memiliki karakter atau watak sfesifik sebagaimana tarekat-tarekat lainnya.

Watak ataupun sifat tersebut, seperti halnya dalam kehidupan manusia, masing-

42

Noer Iskandar Barsany, Tasawuf Tarekat dan Para Sufi, ( Jakarta, Raja Grafindo

Persada, 2001), h. 88-89.

Page 38: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

masing memiliki perbedaan antara yang satu dan lainnya. Karakter yang melekat

pada pribadi tarekat syadziliyah amat dipengaruhi oleh kehidupan asy-Syadzili,

baik dalam segi kehidupan pribadi maupun pandangan-pandangan tasawuf beliau.

Ajaran-ajaran dan amalan-amalan tarekat syadziliyah Kab. Bekasi yang

dikembangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i yang paling utama itu adalah tarekat

syadziliyah itu sendiri, karena unsur-unsurnya tarekat itu ada tiga :

1. Istighfar

Firman Allah SWT :

�������� ���� ��������

�������� ���� !� "#$⌧& �'��( ⌧)

ÄØ× á 0qmÅ

Artinya : ”Maka Aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -

sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun”, ( QS. Nuh : 10 ).

Istighfar dimaksudkan untuk memohon ampun kepada Allah dari segala

dosa yang telah dilakukan oleh seseorang. Tujuan dari pada istighfar adalah taubat

dan kembali kepada Allah, taubat dari hal yang tercela menuju hal-hal yang

terpuji. Manusia tidak sunyi dari berbuat salah, baik yang disengaja maupun yang

tidak disengaja, baik sadar atau tidak sadar akan dosa dan kejahatan yang

diperbuatnya itu. Tetapi Allah memberikan pintu maaf dengan terbuka apabila

manusia ingin membersihkan dirinya dari perbuatan-perbuatan tercela dan ingin

bertaubat karena Allah maha pengampun dan yang dapat memberi taubat atas

penyesalan manusia dengan seluas-luasnya.43

Adapun istighfar yang diajarkan tarekat syadziliyah Kab.Bekasi adalah

43

Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat, Uraian Tentang Mistik, ( Jakarta : FA. H.M.

TAWI dan SON BAG penerbitan, 1996), h. 269.

Page 39: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

k~ÏReã ufeã=ZV&Aã

Yang dibaca 100 kali dengan maksud supaya Allah mengampuni dosa-dosanya

dan menjadikan hatinya bersih dari kotoran jiwa dan diisi dengan berbagai

kebaikan dari amal sholeh seperti dzikir kepada Allah.

2. Shalawat nabi Muhammad saw.

Setelah manusia melakukan proses pembersihan hati dan penyucian jiwa

dari kotoran-kotoran, maka selanjutnya jiwa diisi dengan cahaya ilahi melalui

amal sholeh. Salah satu pengisian itu adalah membaca shalawat nabi Muhammad

saw agar pembacanya juga mendapatkan balasan dan limpahan rahmat dari Allah

SWT.

Firman Allah SWT :

*+!� ,-�� ����.⌧/1�23��4�

�+56�789 :3;� <#=>?*@A�� B

�CD"EF�2�9 "GH�$,-��

��5@�4��� ��56�7I ���J3��

��5☺�D�M�� �N☺O!��P3Q ÄÜÝ á åã?1ã

vãÅ

Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai

orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam

penghormatan kepadanya”. ( al-Ahzab : 56 ).

Dari ayat tersebut Allah mengajurkan untuk bershalawat yang isinya adalah

mencintai Allah dan Rasulnya, karena shalawat dapat menjadi wasilah atau

amalan yang dapat mengantarkan seseorang tersebut pada tuhannya.

Page 40: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Sedangkan shalawat yang diajarkan dalam tarekat syadziliyah Kab.Bekasi

adalah :

kfAp uç2Ip ueã $Qp éiöã ,neã ceqA<p c~çmp !9çQ 9jI äm9~A $Q gI ktfeã Ø×× x G1p#]p gaò c%ã: ÖjÏQ <9^æ äjfB%

Artinya : “Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada baginda kami Muhammad saw,

hambamu, nabimu, dan rasulmu, nabi semua keluarga dan sahabatnya dan limpahkanlah

keselamatan dengan 14segala keagungan dzatmu disetiap waktu dan keadaan”.44

Dalam shalawat tersebut terkandung makna penegasan bahwa Muhammad

adalah hamba Allah dan juga memiliki fitrah kemanusiaan seperti manusia

lainnya, butuh makan, minum, tidur dan rumah tangga, akan tetapi dia senantiasa

beribadah kepada Allah, siang malam selalu memohon ampun kepada Allah

dengan rendah hati, walaupun ia terjaga dari dosa baik yang lahir maupun yang

bathin.

3. Dzikir

Firman Allah SWT :

�CD"EF�2�9 �RH�$,-��

��5@�4��� ��STUV�W�� ,-��

�☯��&�W �@Y��Z⌧& ÄÛØ á åã?1ã vãÅ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,

dzikir yang sebanyak-banyaknya”. ( QS. Al-Ahzab : 41 ).

44KH. Abdul Jalil, Dzurratush Shalihin, (Kauman Tulungagung, t.th), h. 25-26.

Page 41: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Ibn ‘Atha’illah menyatakan, bahwa “jangan engkau tinggalkan dzikir dikarenakan

engkau tidak merasakan kehadiran Allah dalam dzikir tersebut, sebab kelalaianmu

terhadap-Nya dengan tidak adanya dzikir kepada-Nya itu lebih berbahaya dari pada

kelalaianmu terhadap-Nya dengan adanya dzikir kepada-Nya. Dzikir adalah sebaik-baik

jalan menuju Allah SWT, jadi tidak boleh ditinggalkan walaupun sedang tidak

konsentrasi penuh dzikir sebaiknya adalah dengan menghadirkan tuhan dalam hati,

sehingga mampu mencapai dzikir yang dapat melupakan segalanya selain Allah. Dzikir

merupakan metode yang efektif untuk membersihkan hati. Menurutnya orang yang

berzikir itu ada yang menggunakan lisan (dzikr al-qalb atau dzikr al-sirr atau dzikr al-

khafi) dan ada pula dzikir anggota badan (dzikr a’dha ‘al-abdan atau dzikr al-Jawarih).45

Dzikir adalah sebaik-baik jalan menuju Allah, dzikir merupakan ajaran

yang pokok bagi penganut tarekat untuk mendekatkan diri kepada Allah, ini

sebagai pengabdian yang khas bagi seseorang. Sedangkan jenis dan bentuknya

sesuai dengan keahlian dan kecenderungan masing-masing orang. Hanya saja

yang dituntut dalam memegangi suatu tarekat (jenis amalan dan pengabdian yang

khas bagi seseorang) harus bersifat istiqomah, karena hanya dengan istiqomah

seseorang akan mendapatkan hasil dan karunia Allah secara memuaskan.

Adapun cara berdzikir ada dua, yaitu dzikir dengan lisan dan menyebut “

Allah “ dengan berhuruf dan bersuara. Dan dzikir dengan hati, yaitu mengingat

dan menyebut “Allah’ dalam hati tidak berhuruf dan bersuara.46

Sedangkan dzikir yang diamalkan oleh tarekat syadziliyah Kab.Bekasi

dzikir secara formalnya adalah kalimat ufeãvãueãv yang dibaca 100 kali.

Pengertian secara umum dzikir itu adalah ingat, kemudian diluar itu ajaran tarekat

45

Sri Mulyani, Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah Di Indonesia,

(Jakarta : Prenada Media, Cet. Ke-2, 2005), h. 77. 46

Fuad Said, Hakekat Tarekat Naqsabandiyah ( Medan : Pusaka Babussalam, 1987 ), h.

53.

Page 42: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

syadziliyah Kab. Bekasi adalah ingat kepada Allah dimana saja, kapan saja tidak

dibatasi dengan hitungan, karena ajaran tarekat syadziliyah itu senantiasa

berdasarkan kepada al-Quran ( Firman Allah QS. Al-Ahzab : 41)

�CD"EF�2�9 �RH�$,-��

��5@�4��� ��STUV�W�� ,-��

�☯��&�W �@Y��Z⌧& ÄÛØ á åã?1ã vãÅ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah,

dzikir yang sebanyak-banyaknya”.

Menurut pengertian didalam kitab Ikhozul Himam (karangan Ahmad bin

Muhammad bin Ajibah al-Hasani) lafad ãRFa ã=a: ufeã ãp=a:ã itu adalah ã9æü r

äBn} v lü agar tidak melupakan Allah selama-lamanya.47

Itu dzikirnya tarekat

syadziliyah Kab. Bekasi, memang dzikir tarekat syadziliyah itu hanya 100 kali,

akan tetapi itu hanya formalitasnya saja, secara anjuran bahwasanya kita ingat

Allah dimana saja, kapan saja dan tidak dibatasi dengan hitungan berapa ratus

bahkan berapa ribu. Kenapa harus berdzikir seperti itu ? karena kita berharaf

dengan dzikir itu kita bisa ingat, hati kita selalu ingat Allah, tidak hanya disitu saja

mudah-mudahan dengan hatinya Allah hati kita bisa hudur/hadir ke Allah terus,

kemudian kita bisa dzikir bil ghoib, itulah dzikirnya tarekat syadziliyah.48

Murid tarekat syadziliyah Kab. Bekasi dianjurkan untuk membaca

istighfar, sholawat dan dzikir masing-masing minimal 100 kali dalam sehari

semalam. Wirid atau bacaan terebut harus melalui talqin atau ijazah yang

diberikan oleh seorang guru mursyid. Selain itu pada waktunya, juga dilakukan

47

Ahmad bin Muhammad bin Ajibah al-Hasani, Ikhojul Himam Fi Sarhil Hikam, h. 101-

102. 48

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) , 8 Maret 2008.

Page 43: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

baiat dengan cara yang amat sederhana. Baiat dalam thoriqoh (tarekat) syadziliyah

dilakukan sendiri oleh seorang guru mursid tarekat syadziliyah itu sendiri. Proses

pelaksanaannya yaitu antara guru dan murid saling berhadapan dan dilakukan satu

persatu49.

Dalam ajaran tarekat syadziliyah, para muridnya juga dianjurkan untuk

membaca hizib-hizib yang diijazahkan sang guru. Hizib-hizib itu perlu dibaca,

dimaksudkan agar bisa menjadi bekal, tameng, benteng, dan senjata untuk

berperang melawan hawa nafsu dan iblis yang akan selalu merintangi dan

mengganggu perjalanan si murid (salik) dalam menuju ke hadirat Allah SWT.

Oleh karena itu, tarekat syadziliyah sejak dulu dikenal memiliki hizib-hizib Abu

Hasan asy-Syadzili yang terkenal, yaitu : hizbul Bahr, hizbul Barr, hizbul

Hafidhoh, hizbul Ikhfa, hizbul Nashor, hizbul Fatikh, hizbul Ayaat, dan hizbusy

Syekh Abil Hasan50

Hizib adalah suatu do’a yang panjang, dengan lirik dan bahasa yang indah

yang disusun oleh sufi besar.51 Hizib ini biasanya merupakan do’a andalan sang

sufi yang juga diberikan kepada muridnya secara ijazah sharih, (kebanyakan

santri) sebagai amalan yang memiliki daya kontrol spritual yang sangat besar

terutama jika diperhadapkan dengan ilmu-ilmu gaib dan kesaktian.52

Murid-murid atau pengikut-pengikut tarekat syadziliyah di Kab. Bekasi

ketika dibaiat selain mendapatkan tarekat syadziliyah juga mendapatkan hizib,

49Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah), 15 Maret 2008. 50

Abdul Halim Mahmoud , Abul Hasan asy-Syadzili, kehidupan, Do’a dan hizib-hizibnya (Surabaya : Mutiara Ilmu, Cet, 1, 1992), h. 82.

51Lihat kitab Dalail al-Khairat kitab yang banyak memuat hizb, hizb yang ditulis oleh

Abu Hasan al-Syadzili mursyid tarekat syadziliyah. Majmu’at Dalail al-Khairat (Surabaya:

Nabhan, t.th). 52

Masyhuri, Fenomena Alam Jin: Pengetahuan Spritual Dialog dengan Jin (Solo: C.V

Aneka, 1996), h. 71.

Page 44: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

yaitu hizbul bahri, dan juga murid-murid KH. Mahfudz Syafi’i selain

mendapatkan tarekat syadziliyah dan hizbul Bahr juga banyak yang diberi

semacam hizbul Aspa, dan KH. Mahfudz Syafi’i tidak begitu berkenan

memberikan amalan-amalan lainnya misalnya seperti hizib Baladiah, hizib

Mubarok, hizib Marobbil. KH. Mahfudz Syafi’i tidak mudah memberikannya

amalan-amalan seperti itu hanya diberikan kepada orang-orang tertentu (orang-

orang yang sudah dipercaya oleh KH. Mahfudz Syafi’i)

Didalam ajaran tarekat syadziliyah yang dikembangkan oleh KH. Mahfudz

Syafi’i di Kab. Bekasi ini, semua ajaran-ajaran dan amalan-amalan tidak ada yang

lain tujuannya melainkan hanya bertemu Allah, tidak ada tujuan yang lain

misalnya mengamalkan hizib Baladiah supaya orangnya menjadi kebal dan lain

sebagainya, tidak ada seperti itu dan tidak boleh disini dan tidak mengenal seperti

itu disini. Ajaran-ajaran dan amalan-amalan yang diberikan dan disampaikan oleh

KH. Mahfudz Syafi’i kepada murid-muridnya itu semuanya dalam rangka menuju

ke Allah, semuanya dalam rangka menuju ke Allah.

Firman Allah SWT :

�QU$ -�M☺� !� [�� \ ]Y7^_V

����U�a�b4 �=M59 c:3?!�

-�M☺� \ ����d2�A!� ]�2�A!�

=E�3e� � fM☺�� �+$⌧& ��5g���9

��-����A h��!3��� �QM☺U�J����

a⌧�i� �☯�!�27I jk� m!Yn^�o

Page 45: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

_MO��p�U!� h��!3��� �☺E�3\

ÄØØ× á [tbeãÅ

Artinya.: “Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang

diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa".

barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan

amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada

Tuhannya". (QS : Al-Kahfi 110)

Kata-kata !=F}vp itu benar-benar diterjemahkan sedemikian rupa diantara

impelementasinya adalah tidak boleh mempunyai tujuan lain selain Allah dan

kata-kata !=F} v p sebagai indikasi orang berjalan menuju ke Allah walaupun

semuanya itu yang menyampaikan hanya Allah.

kemudian selain istighfar shalawat dan dzikir, juga ada silsilahnya yang

tidak boleh terputus (silsilahnya itu sampai kepada rasullulah saw) .53

Tarekat sebagai organisasi para salik dan sufi, pada dasarnya memiliki

tujuan yang satu, yaitu taqarrub pada Allah.54

Selain itu, mereka juga senantiasa dianjurkan untuk menekuni sunnah-

sunnah Rosulluloh saw., mulai dari yang paling ‘sederhana’ sampai yang

dianggap ‘berat’. Salah seorang mursyid tarekat syadziliyah, asy Syekh al-

Mukarrom KH. Mustaqim bin Husain, qoddasallohu sirrohu, pernah berkata,

53

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah), 17 Februari 2008. 54

Karena sebenarnya kata tarekat itu sendiri terambil dari kata Thariqat atau metode.

Yaitu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Baca A. Wahib Mu’thi, Tarekat: Sejarah

Timbulnya, Macam-macam, dan Ajaran-ajarannya Tasawuf (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina,

t.th.), h. 141.

Page 46: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

“menjadi orang syadziliyah harus mau tekun dan telaten dengan amalan-amalan

sunnah.”55

Seperti apa yang telah diterangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i, beliau

mengajarkan kepada para murid-muridnya agar mereka hidup sebagaimana

mestinya, seperti yang telah diteladankan oleh Rasulluloh saw dan para sahabat

beliau. Para murid tarekat tidak perlu menunjukan ciri-ciri khusus sebagai seorang

tarekat. Dalam berhubungan dengan Allah (biasa disebut dengan hablum

minallah) dilaksanakan sebagai hubungan yang amat pribadi, sehingga tidak perlu

dipertontonkan kepada orang lain. Berkalungkan tasbih, berdahi hitam, dan

bersorban berlebihan merupakan hal yang tidak diperlukan dalam kehidupan

murid tarekat syadziliyah Kab. Bekasi. Pakaian yang mereka kenakan pun cukup

yang sesuai dengan kehidupan dan propesi mereka masing-masing. Namun

demikian mereka senantiasa dianjurkan tetap menjaga kesucian, keindahan, dan

kerapihannya.56

Sementara itu berhubungan dengan manusia lain (biasa disebut sebagai

hablum minan naas) adalah sebuah keniscayaan sebagai mahluk sosial yang tidak

boleh ditinggalkan. Mereka tidak diperkenankan untuk melupakan jati dirinya

sebagai mahluk yang dalam kehidupannya pasti bergantung kepada orang lain.

Karena, sebagai mahluk yang jelas tidak bisa berdiri sendiri, maka seorang

Syadziliyyin harus berinteraksi dengan orang lain melalui tuntunan sebagai mana

yang telah disunnahkan baginda Rasulluloh saw. Sedangkan, yang mampu berdiri

sendiri (qiyamuhu binafsihi) hanyalah Allah SWT semata. Oleh karena itu, dalam

ajaran tasawuf, seorang pejalan (salik) diwajibkan untuk memiliki guru mursyid,

55

Maftuh Bastul Birri , Manaqib 50 Wali Agung (Lirboyo: Cet ke-1, 1999.), h. 82. 56

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 11 Maret 2008.

Page 47: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

dan salah satu hikmahnya adalah untuk membuktikan kehambaan,

ketergantungan, kedhoifan (kelemahan) seseorang.57

Berkaitan dengan kedua hal tersebut diatas (hablum minallah dan hablum

minannaas), asy Syekh al-Magfurlah Romo KH. Abdul Jalil Mustaqim

mengatakan, “menjadi orang thoriqoh (tarekat) itu dirumah saja. Sedangkan,

apabila di luar jadi orang biasa saja.” Artinya, amaliyah thoriqot adalah

merupakan pekerjaan hati yang bersifat batiniyah, sehingga cukup hanya Allah

swt saja yang mengetahuinya saja. Sedangkan untuk amalan-amalan lahiriyah,

seorang murid thoriqot harus berlaku sebagaimana yang diwajibkan atas setiap

pribadi kaum muslimin. Sehingga, sebagai seorang guru besar thoriqot

syadziliyah, asy Syekh Abdul Djalil Mustaqim, semasa hidup beliau, dirumah

amat tekun, teratur, istiqomah, dan mudawamah menjalankan segala aktivitas

keruhanian beliau. Sementara itu, di luar, beliau sangat aktif dan konsisten dalam

amaliyah-amaliyah yang bersifat sosial kemasyarakatan.

Pokok-pokok dasar ajaran thoriqot (tarekat) syadziliyah Kab. Bekasi,

adalah :

1. Taqwa kepada Allah SWT lahir dan batin, yaitu secara konsisten (istiqomah),

sabar, dan tabah selalu menjalankan segala perintah Allah swt serta menjahui

semua larangan-larangannya dengan berlaku waro’ (berhati-hati) terhadap

semua yang haram, makruh, maupun syubhat), baik ketika sendiri maupun

pada saat di hadapan orang lain.

2. Mengikuti sunnah-sunnah Rasulluloh saw dalam ucapan dan perbuatan, yaitu

dengan cara selalu berusaha sekuat-kuatnya untuk senantiasa berucap dan

57

Abu Bakar Aceh, Pengantar Sejarah Sufi & Tasawuf (Solo: Ramadani, Cet ke delapan,

1994), h. 83.

Page 48: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

beramal seperti yang telah dicontohkan Rasulluloh saw, serta selalu waspada

agar senantiasa menjalankan budi pekerti luhur (akhlaqul karimah).

3. Mengosongkan hati dari segala sesuatu selain Allah SWT, yaitu dengan cara

tidak memperdulikan mahluk dalam kesukaan atau kebencian mereka diiringi

dengan kesabaran dan berpasrah diri kepada Allah SWT (tawakkal).

4. Ridho kepada Allah baik dalam kekurangan maupun kelebihan, yaitu dengan

cara senantiasa ridho, ikhlas, qona’ah (tidak serakah atau rakus), dan tawakkal

dalam menerima pemberian Allah SWT, baik ketika pemberian itu sedikit atau

banyak, ringan atau berat, maupun sempit atau lapang.

5. Kembali kepada Allah dalam suka maupun duka, yaitu dengan cara secepatnya

segera berlari dan kembali kepada Allah SWT dalam segala keadaan, baik

dalam suasana suka maupun duka.

Dan, kelima pokok tersebut diatas bertumpu pula pada lima pokok berikut :

1. Memiliki semangat tinggi, karena dengan semangat yang tinggi, maka akan

naik pula tingkat derajat seseorang.

2. Berhati-hati atau waspada terhadap segala yang haram, karena barang siapa

yang meninggalkan segala yang diharamkan, maka Allah SWT akan menjaga

pula kehormatannya.

3. Baik dalam khidmat atau bakti sebagai hamba, karena barang siapa yang

menjaga kebaikan dan kebenaran dalam taatnya kepada Allah SWT, niscaya

akan tercapailah tujuan dalam menuju ke Allah SWT, niscaya akan tercapailah

tujuannya dalam menuju kepada kebesaran dan kemuliannya.

4. Menunaikan segala yang difardhukan, karena barang siapa yang melaksanakan

tugas kewajibannya dengan baik, niscaya akan bahagialah hidupnya.

Page 49: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

5. Menghargai atau menjunjung tinggi nikmat-nikmat dari Allah SWT, karena

barang siapa menjunjung tinggi nikmat kemudian mensyukurinya, maka dia

akan menerima tambahan-tambahan nikmat yang lebih besar.58

Adapun bentuk amaliyah thoriqot (tarekat) syadziliyah Kab. Bekasi yang

diajarkan kepada murid-muridnya atau pengikutnya, pertama-tama membaca

basmalah dan al-Fatikhah lil-Laahi ta’ala. Kemudian, membaca dua kalimah

syahadat 100 kali dan takbir 100 kali. Diteruskan hadiyah-hadiyah atau khadhroh

Fatikhah yang masing-masing ditunjukan kepada sayyidina Muhammad saw,

sayyidina Abu Bakar ash Shiddiq, sayyidina ‘Umar bin khotthob, sayyidina

‘Utsman bin ‘Affan, sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib, sayyidina Hasan dan

sayyidina Husain, Mbah Penjalu, Wali Songo, asy Syekh Abdul Qodir al Jilani,

asy Syekh Abdur Rozzaq, asy Syekh Abdus Salam, asy Syekh Abil Hasan asy

Syadzili, tambahan beberapa ulama atau Kyai minas sholihin, asy Syekh

Sholachuddin bin Abdul Djalil Mustaqim, asy Syekh Abdul Djalil bin Mustaqim,

asy Syekh Mustaqim bin Husain, kedua oarang tua, kemudian secara jamak

ditunjukan kepada nabi Adam dan ibu Hawa, para nabi dan rosul, para syuhada’,

sholihin, auliya’il ‘arifin, ‘ulama’il ‘amilin, malaikatil muqorrobin, semua orang

mu’min laki-laki dan prempuan, dan yang terakhir ditunjukan kepada nabiyulloh

Khidlir, ‘alaihis salam.

Selanjutnya, membaca istigfar 100 kali, sholawat syadziliyah 100 kali,

dzikir nafi istbat 100 kali yang diawali dengan berdzikir 3 kali secara perlahan-

58

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 1 Maret 2008.

Page 50: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

lahan, kemudian membaca laa ilaaha illal-Looh, al Fatikhah, dan diakhiri dengan

membaca do’a.59

Bagi orang-orang yang sudah mendapatkan ijazah hizib Bahri, dianjurkan

agar setelah mengamalkan wirid syadziliyah diteruskan dengan membaca hizib

Bahri. Hal ini sesuai dengan anjuran asy-Syekh Abu Hasan Syadzili. Tatacara

membacanya, setelah membaca al-Fatikhah yang terakhir, atau sebelum doa,

kemudian dilanjutkan ke hizib Bahri dengan diawali membaca al-Fatikhah lil-

Laahi ta’ala, lalu langsung membaca hizib Bahri. Hizib Bahri diakhiri dengan

membaca al-Fatikhah 7 kali, lalu ditutup dengan membaca do’a.60

Dalam tradisi tarekat syadziliyah di Kab. Bekasi, aurod (wirid)

syadziliyah diserah terimakan kepada seseorang melalui ijazah dari seorang guru

mursyid (syekh). Pada saat ini yang berkedudukan sebagai guru mursyid tarekat

syadziliyah Kab. Bekasi, adalah KH. Abdul Djalil bin Mustaqim dan KH.

Sholachuddin bin Abdul Djalil, rohimahullah. Sedangkankan proses serah terima

aurod ini, bisa langsung diserahkan oleh guru mursyid sendiri, atau oleh orang-

orang yang mendapat izin dan kepercayaan dari guru mursyid untuk menyerahkan

aurod ini kepada orang lain. Selain orang yang telah mendapatkan izin dari guru

mursyid, tidak diperbolehkan memberikan aurod syadziliyah kepada orang lain.

Hal ini juga berlaku untuk aurod-aurod lain yang dikeluarkan oleh pondok PETA,

namun walaupun aurod-aurod (wirid) itu bisa diserahkan oleh orang-orang

kepercayaan guru mursyid, yang biasa disebut sebagai ketua kelompok, akan

tetapi pada hakekatnya yang menyerahkan atau mengijazahkan wirid itu adalah

guru mursyid sendiri.

59

Durratus Salikin, Pondok PETA, ( Kauman, Tulungagung, t.th,.), h. 25 60

Ibid . , h. 26.

Page 51: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Para ketua kelompok atau orang-orang kepercayaan guru mursyid itu

selain bertindak sebagai “kurir”, juga berperan sebagai wakil guru untuk memberi

penjelasan kepada murid atau calon murid tentang segala hal yang berkaitan

dengan wirid maupun tarekat itu sendiri. Hal-hal yang perlu diterangkan oleh para

ketua kelompok, di antaranya mengenai amaliyah sehari-hari yang harus

dilakukan bagi setiap murid-murid atau pengikut tarekat syadziliyah, niat, kaifiyat

(tatacara) mengamalkan wirid, serta riyadhoh atau puasanya, dan keterangan-

keterangan penting lain yang perlu disampaikan. Semua itu perlu dijelaskan oleh

ketua kelompok untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

Niat beribadah kepada Allah SWT, dalam bentuk apapun, yang dituntun

oleh para guru mursyid thiriqot syadziliyah Kab. Bekasi kepada murid-murid

adalah berniat beribadah hanya semata karena Allah SWT. Lil-Laahi ta’ala,

seraya memohon mudah-mudahan agar :

1. Diberi ketetapan iman,

2. Diberi terangnya hati,

3. Diberi keselamatan dunia-akhirot,

4. Diberi apa saja yang barokah manfaat dunia-akhirat.

Wirid syadziliyah, dan juga wirid-wirid lain yang diijazahkan di Pondok

PETA, biasanya selalu diiringi dengan mengerjakan puasa atau riyadloh. Puasa

yang dilakukan untuk riyadlho aurod syadziliyah selama 41 (empat puluh satu)

hari, selama 41 hari secara terus menerus. Maka apabila hal itu dirasakan terlalu

berat bagi si murid, karena harus melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang

lain, maka puasa itu pun bisa dilaksanakan dirumah.

Page 52: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Pada waktu mengerjakan puasa, selama itu pula si salik diwajibkan

menyertainya dengan membaca wirid syadziliyah minimal setiap selesai sholat

lima waktu. Akan lebih baik lagi bila ditambah dengan dengan membacanya

setelah sholat-sholat sunnat, seperti sholat dhuha di pagi hari dan sholat tahajjud

atau hajat di malam hari. Selain itu, juga diusahakan untuk menghindari makanan

dan minuman yang mengandung unsur hewani, seperi : daging, ikan, susu, trasi,

krupuk udang, dan lain-lain.61

C. Kedatangan Tarekat Syadziliyah ke Bekasi

Kehadiran tarekat Syadziliyah Tulung Agung erat hubungannya dengan

seorang tokoh tarekat Syadziliyah yang berkharismatik yaitu Bapak KH. Mahfudz

Syafi’i. Beliau datang ke Bekasi pada tahun 1975 M atas permintaan Bapak KH.

Drs. Dawam Anwar pimpinan Perguruan Islam El-Nur El-Kasysyaf Tambun

Bekasi. Adapun yang melatar belakangi kedatangan KH. Mahfudz Syafi’i ke

Bekasi adalah mimpi KH. Dawam Anwar berupa suara namun tidak ada wujud.

Adapaun mimpinya itu ” Dawam ! Syaikh Mustaqim orang yang alim ” . Sampai

tiga kali KH. Dawam Anwar bermimpi semacam ini. Maka beliau langsung ke

Jawa Timur menuju Genu Watu untuk menemui KH. Mahfudz Syafi’i, lalu beliau

diantarkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i ke Tulung Agung dalam rangka sowan ke

hadratus Syaikh Mustaqim bin Husen. Sesampainya dihadapan Kyai Mustaqim

beliau di beri ijazah jaljalut. Sepulang dari Kyai Mustaqim langsung kedua Kyai

itu menuju ke rumah Kyai Hasbullah Al-Marzuki di Kuto Anyar Tulung Agung.

61

Purnawan Buchori, Manaqib Sang Quthub Agung. (Pondok Peta : Tulungagung Jawa

Timur, 2007), h. 92-93.

Page 53: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Intisari sowan KH. Dawam Anwar mengajak KH. Mahfudz Syafi’i ke Tambun

Bekasi dalam rangka da’wah Islam, yaitu mengajar di YAPINK. Dan Kyai

Hasbullah sebagai mertua dan juga guru KH. Mahfudz Syafi’i merestui, dan di

kemudian hari KH. Mahfudz Syafi’i minta izin kepada Kyai Mustaqim bin Husen,

dan beliau memberikan izin kepadanya dan sangat senang ada murid mau

menyebarkan tarekat yang diajarkannya.

Pada tahun 1975 KH. Mahfudz Syafi’i datang ke Tambun Bekasi di

Perguruan Islam El Nur El Kasysyaf (YAPINK). Di tambun KH. Mahfudz Syafi’i

memulai menerangkan ajaran tarekat kepada siapa saja yang datang bertamu

termasuk ketika di dalam kelas dihadapan pelajar YAPINK juga dalam pengajian-

pengajaian umum. Kitab panduan yang beliau pakai adalah Al-Hikam karya Ibnu

Athaillah Al-Sakandari, dan KH. Mahfudz Syafi’i harmonis mengembangkan

ilmu tasawuf dan tarekat Syadziliyah dan Qodiriyah lama kelamaan mandiri atau

konsentrasi di Gardu Sawah ini.62

D. Periode KH. Mahfudz Syafi’i 1993-2003

KH. Mahfudz Syafi’i lahir di Jombang pada tanggal 11 Desember 1933

M63

, ayahnya bernama Syafi’i dan ibunya bernama Munfa’atun seorang petani

yang taat beribadah. Beliau mempunyai 5 orang anak :

1. KH. Mahfudz Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Istighotsah Bekasi Jawa

Barat)

2. KH. Hafidz Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hidayah Telogo

Kanigoro Blitar Jawa Timur).

62

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 1 Maret 2008. 63

Wawancara dengan Bapak. Hani Masykuri, di Bulak Kapal Bekasi (Pon-Pes Al-

Istighotsah) 15 Februari 2008

Page 54: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

3. Hj. Hayatin Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Huda Genu Watu

Ngoro Jawa Timur).

4. Kyai Sobihi Syafi’i (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Tuban Jawa

Timur).

5. Mashunah (Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Pare Kediri Jawa Timur).

Pada tahun 1939 M, Bapak KH. Mahfud Syafi’i pada usia 7 tahun sebelum di

khitan sudah dipondokkan oleh Bapak Syafi’i di Pondok Pesantren Seblak

Tebuireng Jombang dan sekolahnya ke Madrasah Salafiyah Kyai Hasyim Asyari

di kelas sifir tsani, karena terjadi agresi Belanda ke 2 pada tahun 1941 di Surabaya

dan merambah ke Jombang, maka ketika KH. Mahfudz Syafi’i datang ke Pondok

Pesantren Seblak sudah tidak ada santri yang tinggal di Pondok Pesantren, mereka

semua pulang kerumahnya masing-masing karena ketakutan serangan Belanda.

Maka akhirnya KH. Mahfudz Syafi’i pulang kerumahnya di Genu Watu dan

meneruskan pendidikannya di kampung Genu Watu diasuh oleh pamannya, yaitu

Kyai Zamroji Saeroji. Berkat dorongan dari Kyai Zamroji Saeroji, pada tahun

1952 KH. Mahfudz Syafi’i berangkat mondok di Pondok Pesantren Lirboyo

Kediri bersama KH. Hafidz Syafi’i. Kemudian meneruskan lagi ke Pondok

Pesantren Lasem Jawa Tengah dan pindah meneruskan ke Pondok Pesantren

Kaliungu Semarang Jawa Tengah.64

Guru-guru KH. Mahfudz Syafi’i

Bidang Ilmu Syariat :

1. H. Syafi’i

2. KH. Hasyim Ansyari Jombang

64

Wawancara dengan Bapak Anwar Salim di Desa Mustika Sari-Bekasi (Pon-Pes Nur al-

Istiqomah) tanggal 10 Februari 2008

Page 55: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

3. KH. Zamroji Saeroji Kencong

4. KH. Abdul Karim Lirboyo

5. KH. Masduki Lasem

6. KH. Mushlih Kali Wungu

7. KH. Mahrus Ali

8. KH. Marzuki

9. KH. Zaenuddin Mojo Sari Nganjuk

Bidang Ilmu Thoriqoh (tarekat) dan Hakikat

1. Kyai Mustaqim bin Husen

2. Kyai Hasbullah.

KH. Mahfudz Syafi’i menghabiskan waktunya menuntut ilmu selama 30

tahun dari tahun 1939 sampai 1069 M. Sebelum KH. Mahfudz Syafi’i memasuki

bahtera rumah tangga, beliau pernah hijrah dalam rangka menyampaikan ilmu ke

Tuban disana beliau ikut berjuang membangun madrasah dan pesantren dengan

nama madrasah Tarbiyatus Sibyan, sekitar tahun 1963 dan dalam waktu satu

tahun kemudian beliau pulang ke Genu Watu, pada tahun 1964 beliau

melangsungkan pernikahan.65

KH. Mahfudz Syafi’i menikah dengan Ibu Hj Muhshonah putri Bapak

Kyai Hasbullah Al-Marzuki Kuto Anyar Tulung Agung Jawa Timur pada tahun

1964. Dari pernikahan beliau dengan Ibu Hj Muhshonah dikaruniai 8 anak.

1. Mahsuroh

2. Makhnunah ( almarhum)

3. Mardhiyah

65

Wawancara dengan Bapak Anwar Salim Di Desa Mustika Sari-Bekasi (Pon-Pes Nur al-

Istiqomah) tanggal 17 Februari 2008

Page 56: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

4. Maftuh Al-Hikam

5. Hani Masykuri

6. Muhammad Mansyur ( almarhum)

7. Layyinatuddiyanah

8. Fatih Fuad.66

Perkembangan Tarekat Syadziliyah yang dikembangkan oleh KH.

Mahfudz Syafi’i 1993-2003 di Kabupaten Bekasi, sangat pesat dari pada waktu

KH. Mahfudz Syafi’i berada di Tambun, kemudian setelah pindah ke Gardu

Sawah tambah pesat lagi sehingga jamaah pengajian malam selasa sekitar 500

orang atau kurang lebih di bawah 1000 orang.67

Adapun sistem pendekatan yang dilakukan oleh KH. Mahfudz Syafi’i,

yaitu dengan pendekatan secara lahir dan batin. Pendekatan secara lahir KH.

Mahfudz Syafi’i mengadakan majlis ta’lim untuk berda’wah, yaitu setiap malam

selasa yang kedua KH. Mahfudz Syafi’i mengamalkan istilah :

��r5U��s�P�� jQt\ u�vw�x$-��

+!� �[��@�& jk "#5☺3�U�;

Realisasinya, adalah bahwa setiap malam jum’at atau hari jum’at KH. Mahfudz

Syafi’i tamunya banyak sekali menanyakan tentang apa yang terjadi pada

suluknya atau perkembangan tarekatnya, misalnya mengalami kejadian-kejadian

yang dialami seorang murid yang bermacam-macam, semuanya itu ditanyakan

kepada KH. Mahfudz Syafi’i dan oleh KH. Mahfudz Syafi’i diberikan media

bertanya pada malam jum’at atau hari jum’at kemudian KH. Mahfudz Syafi’i

66

Wawancara dengan Bapak. Hani Masykuri, di Bulak Kapal Bekasi (Pon-Pes Al-

Istighotsah) 15 Februari 2008 67

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 9 Februari 2008.

Page 57: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

mengistilahkannya dengan musyawarah, sebenarnya bukan musyawarah, itu

hanya bahasanya KH. Mahfudz Syafi’i istilah bahasanya orang sopan,

bahwasanya KH. Mahfudz Syafi’i mengangap dirinya orang biasa, sebenarnya

bukan musyawarah akan tetapi itu semua adalah realisasinya dari lafad

��r5U��s�P�� jQt\ u�vw�x$-��

+!� �[��@�& jk "#5☺3�U�;

Semua itu adalah metodenya KH. Mahfudz Syafi’i dan metode ini sangat

efektif karna bisa menjadikan berkembangnya perjalanan murid-muridnya di

dalam rangka menuju ke Allah dan sekaligus KH. Mahfudz Syafi’i mengetahui

perkembangan murid-muridnya dari satu ke yang lain dan pertanyaan-pertanyaan

itu diluar akal manusia atau pertanyaan-pertanyaan yang tidak ditanyakan kepada

orang non tasawuf.68

Adapun sistem penyampaian yang dilakukan oleh KH. Mahfudz Syafi’i,

yaitu melalui majlis ta’lim (ceramah) dengan menggunakan refrensi dan

refrensinya adalah kitab Sarah Hikam baik yang bagian pinggir maupun yang

tengah ( karangan Ibnu Athaillah al-Sakandari dan Ibnu Ibad al-Randi ) dan juga

kitab Ikhojul Himam karangan Ahmad bin Muhammad bin Ajibah al-Hasani.69

Sebagai pembimbing Tarekat Syadziliyah KH. Mahfudz Syafi’i mempunyai

banyak refrensi atau rujukan tentang kitab tasawuf, ini yang membuat KH.

Mahfudz Syafi’i berbeda dengan mursyid-mursyid yang lain. KH. Mahfudz

Syafi’i mempunyai banyak refrensi atau rujukan, karena KH. Mahfudz Syafi’i itu

orang syareat juga, yang kedua KH. Mahfudz Syafi’i itu profesional dalam

68

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 18 Februari 2008. 69

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 9 Februari 2008.

Page 58: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

mempelajari kitab-kitab kuning, jadi bukan hanya ilmu bathin saja yang

dikembangkan atau yang dimiliki KH. Mahfudz Syafi’i.

KH. Mahfudz Syafi’i profesional dalam kitab kuning, pemahamannya

dalam, disisi lain karena beliau adalah termasuk äjfQ äm9e oi ränjfQp

Jadi itu termasuk diantara karomah beliau adalah telah diberi ilmu laduni oleh

Allah SWT. Ketika beliau berbicara itu sudah dä] dan itu sudah bukan kolanya

KH. Mahfudz Syafi’i lagi bisa jadi yang dä] itu Rasullulah saw, bisa jadi yang

dä] itu embah Kyai Hasbullah, bisa juga yang dä] itu Kyai Mustaqim dan bisa

juga yang dä] itu asli af’al Allah. Jadi KH. Mahfudz Syafi’i itu ilmunya sudah

ilmu Fissudur bukan fissutur. (didalam hati bukan diatas kertas)70

Namun disisi lain KH. Mahfudz Syafi’i mempunyai banyak sekali refrensi

atau rujukan. Refrensi-refrensi KH. Mahfudz Syafi’i, yaitu :

1. Sarah Hikam (karangan Ibnu Ibad al-Randi. w. 792 H/ 1390 M dan Ibnu

Athaillah al-Sakandari. w 709/ 1309 M)

2. al-Insan al-Kamil fi Ma’rifah al-Awakhir wa al-Awail (karangan Abdul Karim

bin Ibrohim al-Jili. w. 805H/1403M)

3. Sirrur Asror (karangan Syekh Muhyiddin Abdul Qadir Jaelani.w. 561 H/1166

M)

4. Lathoipul Minan (karangan Abd. Wahhab asy Sya’rani.w 973 H/1565 M)

5. Jawahirul Ma’ani (karangan Ali Harazim)

6. Fathurrahman (karangan Syech Waly Ruslan)

70

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 9 Februari 2008.

Page 59: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

7. al-Risalah al-Qusyairiyah (karangan Abd al-Karim bin Hawazin al-Qusyairi.

w. 465 H/1074 M).

Semua itu kitab-kitab dibidang tasawuf semua, dan itu semua refrensinya

KH. Mahfudz Syafi’i. KH. Mahfudz Syafi’i tidak sembarangan memberikan

ajaran kitab, disamping ilmunya itu Fissudur (ilmunya sudah laduni), akan tetapi

beliau juga tidak tidak meninggalkan referensi. Ini adalah keistimewaan dari pada

KH. Mahfudz Syafi’i, oleh karena itu pengajian tasawufnya KH. Mahfudz Syafi’i

itu bagus. Akan tetapi yang paling utama KH. Mahfudz Syafi’i itu sudah masuk

dalam äjfQ äm9e oi ränjfQp ilmunya sudah laduni ilmu yang langsung dari Allah

( ilmu uluhiyah, ilmu wahbiyah ilmu pemberian langsung dari Allah ).71

Pemikiran KH. Mahfudz Syafi’i, bahwa tarekat syadziliyah yang

dikembangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i itu mengikuti aliran modern, artinya

KH. Mahfudz Syafi’i itu ingin mengajak orang-orang tarekat itu berada dalam

maqom syukri atau syukur bukan maqom sober atau sabar, artinya kalau bisa kita

itu sebagai orang tasawuf itu berada pada

Firman Allah SWT :

y-� E�z�P_o f�4 :!R

��e�52M☺PPA�� {|���}���

�'�5�~ ��t��⌧&� �dU�23���

bE���A��!� >��7I�M���

ÄÝÜ á 9Q=eãÅ

71

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 9 Februari 2008.

Page 60: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Artinya : “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi,

baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di

waktu pagi dan petang hari”. (QS. Ar Ra’d : 65 ).

Ma’na äQqÊ disitu adalah syukur dan bahwa tarekatnya KH. Mahfudz Syafi’i itu

tidak mengajarkan kemunduran akan tetapi mengajarkan islam yang sejati dan

tidak diajarkan untuk bekerja, tetapi bekerjalah sekuat tenaga, kaya kalau perlu,

mobilnya bagus, rumahnya bagus, makan yang enak, pakai baju yang bagus, itu

semua adalah ajarannya KH. Mahfudz Syafi’i. Kemudian tujuan dari semua itu

adalah agar syukurnya itu sungguhan di dalam hati. Kekayaan jangan dihindari

artinya yang tidak dibenarkan adalah mencintai kekayaan. Akan tetapi

permasalahannya orang syukur itu identik dengan limpahan harta sedangkan

kebanyakan orang itu tidak bersyukur dan lupa kepada Allah, itu termasuk

diantara pemikirannya KH. Mahfudz Syafi’i dan tasawufnya adalah tasawuf

modern.72

KH. Mahfudz Syafi’i di dalam mengamalkan tasawuf ada tiga prinsif yang

dipegang :

1. Tafakur, dan beliau sering berkata

ÖnA Õ8äçQ oi =~5 ÖQäA =bZ% 8änAýæ ÖnAG&AÐZfæ Õ=}=s +ã +}91oi ÖjÏReã è&a ò läç1 oæã u-=5ã +}91

=Zeã 9nBiòéjf}9eã <qJni qæã rãp<p À$äQ qMqUãò |>q.eã oæã u^}=Êoip [~RM q] oi 3~Feã qæã rãp<p Àã9- [~RM r8änAãp Ç ÖnA Gmä[ Ç ÐZfæ Cmã +}91oi @p8

9jIoæ9jI9iä1+ã häi÷e o}9eã hqfQ xä~1ãÅ× Ç Öf~e hä~] oi R5Ç ÐZfæ @äçQ oæã d × s Ü×Ü ÖnAòq&Uã #ã?Veã

Artinya : Bertafakur satu saat itu lebih baik dari pada beribadah satu tahun (HR. Ibnu

Hiban)

2. Dzikir.

72

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 9 Februari 2008.

Page 61: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Firman Allah SWT :

�Md�9F�2�9 "GH�$,-��

��r5@�4��� ��W!� �[�.O>��A

@C�(�� ��5���/�[����

����w�W��� ,-�� �@Y��ajw

������MU,A "#5�!�� U; ÄÛÜ á däZmvãÅ

Artinya.: “Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh),

Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya[620] agar

kamu beruntung”. ( QS Al-Anfaal : 45 )

KH. Mahfudz Syafi’i mengatakan di dalam al-Qur’an tidak sedikit ayat

yang menyuruh kita mengingat Allah, atau menganjurkan orang berdzikir kepada

Allah, demikian juga Hadist nabi yang diriwayatkan oleh para sahabat dan tabi’in

banyak sekali yang menunjukan fadilah dzikir Allah SWT berfirman “dan

ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu mendapatkan kemenangan”.

(QS : 62 : 10). “Laki-laki dan prempuan banyak mengingat Allah, Allah

menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. (QS : 33 : 35).

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama Allah)

sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepadanya diwaktu pagi dan petang”. (QS

: 33 : 41 : 42)

Ayat-ayat diatas dan masih banyak lagi ayat-ayat yang senada. Jelas

memerintahkan kepada orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun

prempuan supaya mengingat Allah sebanyak-banyaknya setiap waktu. Dan

diperintahkan pula sebanyak-banyaknya menbaca tasbih, tahmid dan takbir, maka

dia akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar.

Page 62: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Kemudian Hadist nabi Muhammad saw yang menganjurkan dzikir dan

menerangkan keutamaannya, antara lain beliaau bersabda “Barang siapa

memperbanyak dzikir kepada Allah, niscaya dia cinta kepadanya.”, “Bahwa

mengingat Allah itu menyembuhkan segala penyakit di dalam hati.”,

“Perbaharuilah iman kamu dengan memperbanyak menyebut/ mengingat Allah”.

Demikian sebagian Hadist nabi yang memerintahkan kita memperbanyak

membaca dzikir. Dan masih banyak lagi hadist-hadist lain yang menerangkan

kelebihan dzikir dan menganjurkan kita supaya memperbanyak mengingat Allah,

baik dengan lisan maupun hati, baik diwaktu siang maupun diwaktu malam.

3. Menahan Nafsu

Firman Allah SWT :

�*4\� nf�4 ��$�} ������4

h��!3��� �Md� � ��� *@A�� {f�

���5_����� {>� *+!��� �C*'Cd����

���t ����FM☺�A��

ÄÛØÀÛ× á #Q?neãÅ

Artinya : “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan

diri dari keinginan hawa nafsunya”,

Artinya : “Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya)”. (QS. An Naazi’aat : 40-

41 )

Dalam pandangan KH. Mahfudz Syafi’i, manusia cenderung mengikuti

hawa nafsu. Manusia dikendalikan oleh dorongan-dorongan hawa nafsu pribadi,

bukan manusia-manusia yang mengendalikan hawa nafsunya ia cenderung ingin

menguasai dunia atau berusaha berkuasa di dunia. Cara hidup seperti ini menurut

Page 63: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

KH. Mahfudz Syafi’i, akan membawa manusia kejurang kehancuran moral. Sebab

sadar atau tidak, lambat atau cepat, manusia akan terbawa kepada pemujaan

dunia. Kenikmatan hidup di dunia akan menjadi tujuan utama, bukan sebagai

jembatan atau sarana untuk menuju kebahagiaan dan kenikmatan yang hakiki

yaitu mengenal Allah.

Menurut KH. Mahfudz Syafi’i manusia tidak boleh mematikan sama

sekali hawa nafsunya, tetapi harus menguasainya agar nafsu itu tidak sampai

membawa kesesatan. Sifat nafsu bagaikan anak kecil. Kemauan anak terlalu

diikuti tidak boleh terlalu dibiarkan kemauannya juga tidak boleh, jika terlalu

dikekang keinginannya, akan kehilangan semangat, bila dituruti kemauannya akan

melampaui batas. Nafsu adalah salah satu potensi yang diciptakan Allah di dalam

diri manusia agar bisa hidup lebih maju, penuh kreativitas, dan bersemangat. Jika

tidak ada nafsu pada diri manusia tidak akan ada kemajuan dalam kehidupan

mereka. Kalau Allah tidak menganugrahkan nafsu kepada manusia, maka lelaki

tidak prempuan, dan prempuan tidak senang laki-laki, dan juga tidak senang

semua ciptaan Allah. Padahal Allah ciptakan mahluk untuk manusia.

Dari ketiga itu yang paling pokok adalah dzikirullah, karena dzikir itu

adalah cara tercepat untuk sampai kepada Allah. Apabila seseorang sudah sampai

cita-citanya kepada Allah melalui dzikir. Maka orang itu bisa bertafakur karena

dzikir itu adalah kesucian jiwa, kejernihan hati, apabila hati sudah jernih dan jiwa

sudah bersih maka aqal akan terang, terangnya aqal akan mendorong kepada

tafakur, dan dengan melaui paduan antara dzikir dan tafakur maka hawa nafsu

akan bisa tertahan dari hal-hal yang negatif (tercela)73

73

Wawancara dengan Bapak Anwar Salim di Desa Mustika Sari Bekasi (Pon-Pes Nur al-

Istiqomah) 20 April 2008.

Page 64: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Sejauh mana orang itu kedekatannya pada Allah, maka sejauh mana orang itu bisa

menghilangkan sifat kemanusiannya bisa menghilangkan rasa dan merasa itu

namanya kedekatan menghilangkan rasa. Maka akhir dari ajaran KH. Mahfudz

Syafi’i yang digembar-gemborkan adalah baroatun minadda’awi (menghilangkan

dari sifat rasa dan merasa).74

Adapun proses pembaiatan yang dilakukan oleh KH. Mahfudz Syafi’i

kepada para murid-muridnya, yaitu berawal dari jama’ah pengajian setelah

pengajiannya itu masuk kedalam hatinya dan mereka menerima, akhirnya

membuka pendaftaran, kira-kira kumpulnya orang banyak dan merencanakan

pendaftaran pembaiatan dan jiarah wali songo, akan tetapi yang paling utama

bukan jiarah wali songonya tetapi pembaiatannya dan biasanya tidak hanya baiat

saja tetapi juga jiarah wali songo. Semuanya itu masih berjalan sampai sekarang

ini yang diteruskan oleh putra dan putrinya KH. Mahfudz Syafi’i. KH. Mahfudz

Syafi’i beserta jama’ahnya sampai di Tulung Agung disana dibaiat oleh KH.

Abdul Jalil Mustaqim atau KH. Sholahuddin. Setelah semua selesai dan tidak

kembali kesana lagi. Kemudian seterusnya dibimbing oleh KH, Mahfudz

Syafi’i.75

Pelaksanaan baiat thiriqot syadziliyah Kab, Bekasi, sejak dulu hingga

sekarang, dilakukan secara langsung oleh yang berhak untuk membaiat, yaitu guru

mursyid (asy Syekh) sendiri. Praktek pembaiatan pun dilakukan dengan cara satu

persatu (face to face) antara asy Syekh dan murid. Berkaitan dengan hal ini,

sebelum pelaksanaan pembaiatan, seorang ketua kelompok wajib memberikan

74

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 9 Februari 2008.

75

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah), 7 Februari 2008.

Page 65: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

keterangan sejelas-jelasnya kepada murid tentang tatacara dan adabiyah mengikuti

baiat thoriqot syadziliyah.

Tatacara dan tatakrama (adabiyah) mengikuti baiat, antara lain :

A. Sebelum pelaksanaan baiat :

1. Mandi

2. Berwudhu

3. Berpakaian lengan panjang (usahakan yang berwarna putih), bersarung, dan

berkopiah.

4. memakai wangi-wangian.

B. Pada saat mengikuti baiat :

1. Dalam keadaan memiliki wudlu.

2. Duduk dengan rapi, tertib, tenang, bersikap tawadhu’ dan terus menerus

menjaga hati agar selalu ingat kepada Allah swt serta terus menerus

membaca shalawat syadziliyah pada waktu antri (menunggu) di depan

ruangan baiat.

3. Ketika masuk kedalam ruangan asy Syekh (ruang pembaiatan), dianjurkan

agar berjalan jongkok hingga sampai kehadapan asy Syekh.

4. Duduk dihadapan asy Syekh dengan tenang dan sopan, serta dilarang keras

memandang wajah asy Syekh.

5. Ketika duduk, kedua lutut murid dipertemukan (dipepetkan) dengan kedua

lutut asy Syekh.

6. Pada saat dimulai pembaiatan, murid berjabatan tangan dangan asy Syekh

secara biasa (tidak usah mencium tangan asy Syekh).

Page 66: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

7. Setelah asy Syekh membacakan kalimat-kalimat baiat, murid langsung

menjawabnya dengan kalimat yang sudah ditentukan, qobiltu baiataka bi

aurodisy Syadzaliyah secara tegas dan jelas, seraya diiringi keyakinan dan

kepasrahan kepada Allah SWT. Kemudian setelah itu, asy Syekh membaca

dzikir 3 kali dan langsung diikuti murid sebanyak 3 kali pula.

9. Upacara pembaiatan diakhiri dengan dibacakannya do’a oleh asy Syekh dan

murid mengamini dengan khusyuk dan tawadhu’.

10. Setelah selesai asy Syekh membacakan do’a kemudian beliau mengucapkan

shalawat (Allahumma sholli ‘ala sayyidina mukhammad) dan murid

menimpali sholawat itu (Allohumma sholi alaih wa’alaa aalih).

11. Setelah itu, murid langsung mengundurkan diri dari hadapan asy Syekh tanpa

bersalaman lagi dengan beliau. Pada waktu keluar dari ruangan asy Syekh,

seyogyanya murid keluar dengan cara berjalan jongkok dan mundur.

C. setelah selesai baiat :

1. Sekeluar dari ruang baiat, dianjurkan baik secara sendiri-sendiri maupun

secara berjama’ah agar berziarah ke makam asy Syekh Mustaqim bin

Husain, Mbah nyai Sa’diyyah binti H. Ro’is, dan asy Syekh Abdul Djalil bin

Mustaqim, rodliyalloh’ anhum, yang terletak di dalam komplek pondok

PETA.

2. setelah sampai dirumah, dianjurkan agar mengusap-usapkan kedua belah

telapak tangan ke kepala anak, istri, dan harta benda (termasuk barang-

barang dagangan, kendaraan, sawah, dll). Hal ini dimaksudkan agar

semuanya itu mendapat limpahan barokah dan manfaat dari asy Syekh

lantaran pembaiatan tadi.

Page 67: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

3. mengamalkan aurod syadziliyah secara istiqomah, minimal satu kali setiap

harinya.

4. mengikuti khususiyah thoriqot syadziliyah di daerahnya masing-masing

setiap malam selasa an malam jum’at, kecuali malam jum’at kliwon. Setiap

malam jum’at kliwon (35 hari sekali), semua murid pondok PETA sangat

dianjurkan mengikuti khususiyah thoriqot syadziliyah yang dilaksanakan di

pondok PETA, Tulungagung, mulai pukul 20.30 WIB.76

E. Murid dan Pengikutnya

Adapun jumlah murid KH. Mahfudz Syafi’i atau pengikut tarekat

syadziliyah Kabupaten Bekasi yang dikembangkan oleh KH. Mahfudz Syafi’i, itu

tidak terdaftar, yang jelas murid atau pengikut tarekat syadziliyah sudah

melampaui ribuan bahkan ratusan yang sudah menyebar diberbagai plosok

diantaranya : Bekasi, Jakarta, Karawang, Bogor, Tanggerang dll, belum mencapai

nasional, karena KH. Mahfudz Syafi’i itu tidak mashur ( tidak mau memashurkan

diri ), beliau itu tertutup. Beraneka ragam profesi pengikut tarekat syadziliyah ini,

antara lain dari kalangan petani, pedagang, karyawan, pegawai negeri baik biokrat

maupun pemerintahan, dari siswa, siswi, mahasiswa, aktifis organisasi, dan lain-

lain.77

KH. Mahfudz Syafi’i berjuang di Gardu Sawah sejak hari rabu pagi jam

8.30 WIB tanggal 13 Maret 1993 M./ 12 Rajab 1414 H. Sampai hari selasa jam

2.15 menit WIB, tanggal 3 Maret 2003 M./ 12 Rajab 1423 H dan beliau

meninggal dunia (wafat) tepatnya pada tanggal 9 September 2003. selama kurang

76

Purnawaman Buchori, Manaqib Sang Quthub Agung (Pondok PETA, Tulungagung

Jawa Timur: Cet ke 2, 2007), h. 94-95. 77

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf, di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes

Al-Istighotsah) 27 Februari 2008.

Page 68: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

lebih 10 tahun beliau mencurahkan waktu, tenaga serta pemikiran demi

mengangkat kalimat Allah yang tinggi (agama Islam) untuk mengkwalitaskan

manusia agar menjadi manusia yang manusiawi di ridhoi Allah SWT.

. Beliau selalu menekankan kepada para santri dan pengikut (murid)

tarekat syadziliyah agar mengamalkan 3 ilmu, yaitu ilmu syariat, ilmu tahoriqoh

dan ilmu hakikat. Selama kurang lebih 10 tahun berjuang, banyak menghasilkan

santri-santri yang sudah bisa terjun di masyarakat menerangi diri mereka dan

ummat, bahkan ada yang menjadi pejabat.

Page 69: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

BAB IV

PERANANYA DALAM PENGEMBANGAN DI BEKASI

A. Pengembangannya Dalam Bidang Pendidikan

Peranan tarekat syadziliyah Kab. Bekasi dalam pengembangnya di bidang

pendidikan, ada, terutama sekali adalah pendidikan dalam bidang aqidah, tauhid,

dan keimanan kepada Allah SWT, itu termasuk pendidikan yang paling utama.

Pendidikan dibidang tauhid yang dalam arti keberhasilan dibidang tauhid yang

benar-benar dapat dirasakan oleh orang-orang yang mengenyam pendidikan

disini, terutama orang-orang yang sudah dibaiat, itu benar-benar sangat-sangat

dirasakan. Saya berpendapat78 tidak ada sebuah metode pendidikan untuk

bagaimana seseorang bisa memantapkan keyakinan dan keimanannya kepada

Allah melainkan hanya dengan melalui tasawuf, karena pengaruh tasawuf didalam

bidang pendidikan terhadap tauhid, terhadap keimanan, dan keyakinan kepada

Allah, ini sesuatu yang tidak bisa ditemukan dipendidikan lain. Ini adalah

pendidikan yang paling utama yang ditinggal oleh kebanyakan manusia. Ini

adalah perananan tarekat syadziliyah dalam bidang pendidikan peran yang sangat

dirasakan oleh para pengikut-pengikut tarekat syadziliyah Kab. Bekasi.

Peranan tarekat syadziliyah pengembangannya di bidang pendidikan,

terutama sekali pendidikan keimanan dan keyakinan kepada Allah itu hukumnya

wajib ain, karena tanpa tasawuf orang belum bisa mempercayai atau belum bisa

mempunyai keimanan yang yaqin. Maka belajar tasawuf itu hukumnya fardu ain.

78Pengamatan Bapak Humaidi Yusuf.

Page 70: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

Peã 9çQoæã rãp< × ÖjfBi p kfBi ga $Q ÖN}=Y kReã èfÊ

Artinya : Mencari ilmu itu wajib bagi orang Islam laki-laki dan prempuan (HR. Ibnu

Abdul Barr).

Mencari ilmu itu ada dua ilmu lahir dan ilmu bathin. Peranan tarekat syadziliyah

pengembangannya di dalam bidang pendidikan sangat luas sangat punya peran.79

KH. Mahfudz Syafi’i memberikan pendidikan lahir dan bathin, maka

peranan tarekat syadziliyah pengembangannya di dalam bidang pendidikan

sangatlah mendukung, karena orang berjalan dijalan Allah tanpa ada

pendidikannya ini tidak akan bisa sampai kepada Allah. Untuk mencapai kepada

Allah, maka perlu pendidikan. Maka KH. Mahfudz Syafi’i mengembangkan

tarekat syadziliyah di Kab. Bekasi ini dengan tanpa meninggalkan pendidikan,

beliau juga mempunyai yayasan-yayasan sebagai tempat atau wadah untuk

mengembangkan disiplin ilmu. Maka KH. Mahfudz Syafi’i mengembangkan

tarekat syadziliyah ini dengan wadah pendidikan yang bernama Al-Istighotsah.80

Wadah pendidikan Al-Istighotsah ini pada perkembangan selanjutnya terdiri dari

tiga tempat, yang pertama bertempat di Gardu Sawah yang sekarang ini dipimpin

oleh Bapak Kyai Uci Sanusi dan Ibu Nyai Layyinatutdiyanah, yang kedua

bertempat di Bulak Kapal, yang sekarang ini di pimpin oleh Bapak KH. Hani

Masykuri dan Ibu Nyai Mardhiyah, dan ketiga bertempat di Sukatani yang

sekarang ini di pimpin oleh Bapak Drs Kyai Humaidi Yusuf dan Bapak Kyai

Maftuh Al-Hikam. Semuanya itu adalah putra dan putri KH. Mahfudz Syafi’i

79

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf,

di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes Al-Istighotsah) 30 Februari 2008. 80

Al-Istighotsah adalah lembaga pendidikan Pondok Pesantren Salafiyah yang didirikan

oleh KH. Mahfudz Syafi’i pada tahun 1993 dan juga sekaligus menjadi tempat berdirinya tarekat

syadziliyah di Desa Kalijaya Kec. Cikarang Barat Kab. Bekasi.

Page 71: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

yang meneruskan kembali perkembangan tarekat syadziliyah yang ada di Kab.

Bekasi.81

B. Pengembangannya Dalam Bidang Sosial dan Ekonomi

Di dalam masalah sosial jelas, bahwa ilmu tasawuf itu identik dengan ilmu

ahlaq jadi tuntutannya orang tasawuf (pengikut-pengikut tarekat syadziliyah) itu

adalah makarimul ahlaq. Sosial itu adalah sebuah interaksi pergaulan antara satu

dengan yang lain, karena tasawuf itu memandang manusia itu adalah perbuatan

Allah, maka manusia dihargai bukan karena manusianya akan tetapi karena

Allahnya. Peranan tarekat syadziliyah Kab. Bekasi pengembangannya dalam

bidang sosial itu sangat tinggi, karena memandang sesuatu tidak dipandang dari

segi lahiriyah tetapi dipandang dari sisi bathinnya, sehingga orang-orang tasawuf

mempunyai toleransi yang tinggi, dan orang-orang tasawuf itu memandang

mahluk dibalik itu adalah af’al Allah, perbuatan Allah, ciptaan Allah dan tidak

memandang manusia saja, bahkan kepada hewan, tumbuh-tumbuhan, lingkungan,

dan yang namanya merusak alam, itu sangat bertentangan dengan tasawuf, karena

alam itu ciptaan Allah yang harus dilestarikan. Berbuat baik pada manusia,

bahkan berbuat baik kepada mahluk yang tidak bernyawa atau alam secara

keseluruhan itu semua dipandang semata-mata menghormati Allah, kalau sudah

seperti itu maka wujud sosialnya akan tinggi.82

Dalam masalah ekonomi disini tarekat syadziliyah peranannya dalam

bidang ekonomi tidak mengurus ekonomi secara kongkrit. Akan tetapi yang jelas

hanya menyarankan bahwa Islam itu adalah

81

Wawancara dengan Bapak Syariffudin di Cikarang Barat Desa Kalijaya (pon-pes Al-

Istighotsah) 27 Februari 2008. 82

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf,

di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes Al-Istighotsah) 30 Februari 2008.

Page 72: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

=jQoæã rãp< ×d qR%o] ü9æãp $ZBeã 9~eã oi R5 ä~fReã 9~eã

Dan tarekat syadziliyah Kab. Bekasi tidak mengajarkan kumuh, miskin tetapi

dipersilahkan untuk kaya, mempunyai kemewahan, tetapi jangan mencintai

kekayaan, karena maqomnya itu maqom syukur bukan maqom sober (sabar),

artinya kalau bisa orang tasawuf itu berlimpahan harta sehingga syukurnya itu

sungguhan.83

Dalam bidang sosial dan ekonomi KH. Mahfud Syafi’i sangat memberikan

dorongan-dorongan pada setiap murid-muridnya untuk mengembangkan satu

bidang usaha. Bahwa milikilah seluruh harta untuk tidak dimasukan kedalam hati,

oleh karena itu beliau menyarankan untuk membuat disiplin ekonomi yang kuat

untuk bekal kehadirat Allah SWT, dengan ekonomi ini bisa menopang perjalanan

kamu kehadirat Allah SWT, bukan berarti dengan tarekat ini justru meninggalkan

dunia. Akan tetapi dengan tarekat ini dunia terbawa dan akhirat juga terbawa,

sehingga semua bisa menjadi amalan akhirat, dan masalah sosial dan ekonomi

tidak terlepas dari itu semua.84

C. Pengembangannya Dalam Bidang Da’wah dan Pembinaan Umat

Peranan tarekat syadziliyah dalam bidang dakwah dan pembinaan umat ini

luar biasa. Kalau dibidang da’wah sangat-sangat mengena. Kalau orang sudah

masuk dunia tasawuf itu benar-benar imannya kuat. Di dalam pemembinaan umat

juga seperti itu, pembinaan umat melalui tasawuf sangat-sangat kental, sangat

berhasil, karena seseorang kalau sudah menyatakan dirinya Islam dan dia ingin

83

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf,

di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes Al-Istighotsah) 5 Maret 2008. 84

Wawancara dengan Bapak Syariffudin di Cikarang Barat Desa Kalijaya (pon-pes al-

Istighotsah) 5 Maret 2008.

Page 73: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

menguatkannya, kalau seseorang itu sudah masuk dunia tasawuf itu sangat luar

biasa. Metode tasawuf adalah metode da’wah yang sangat pas.85

KH. Mahfudz Syafi’i seorang pablik pigur yang sangat dihormati beliau

menda’wahkan semua ilmu pengetahuannya dan juga pembinaan umatnya melalui

lahir dan bathin banyak wejangan-wejangan yang diberikan dan banyak pengikut-

pengikutnya yang mengikuti disiplin ilmu yang diberikan KH. Mahfudz Syafi’i,

da’wahnya bukan hanya dengan lisan tetapi juga dengan hal, dalam memberikan

wejangan bathiniah beliau selalu memberikan wejangan dengan hal dan lain

sebagainya. Dan dalam hal pembinaan umat juga, banyak murid-muridnya yang

banyak mendapatkan pembinaan umat karena tidak antipati dengan berbaurnya

murid-murid KH. Mahfudz Syafi’i kepada masyarakat yang ada disekitarnya.

Oleh karena itu pembinaan umat di dalam methode berda’wah KH. Mahfudz

Syafi’i ini tidak lepas dari koridor-koridor hukum syariat dan thoriqoh.86

Niat beribadah kepada Allah SWT, dalam bentuk apapun yang diarahkan

kepada para murid-murid tarekat syadziliyah Kab. Bekasi berniat beribadah hanya

semata-mata karena Allah SWT, Lil-Laahi ta’ala, seraya memohon diberi

ketetapan iman, diberi tenangnya hati, diberi keselamatan dunia-akhirat, dan

diberi apa saja yang barokah manfaat dunia-akhirat. Satu hal yang sangat

diperhatikan adalah syukur segala sesuatu yang datang dari ketentuan Allah

adalah baik. Jika seseorang sedang diberikan kesempitan, penderitaan dan

kemiskinan, hal tersebut berari Dia menghendaki seseorang tersebut untuk

kembali kepada Allah

85

Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf Wawancara dengan Bapak Humaidi Yusuf,

di Cikarang Barat Desa Kali Jaya (Pon-Pes Al-Istighotsah) 12 Maret 2008. 86

Wawancara dengan Bapak Syariffudin di Cikarang Barat Desa Kalijaya (pon-pes al-

Istighotsah). 14 Februari 2008.

Page 74: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai penutup dengan berlandaskan uraian-uraian yang telah

dikemukakan pada bab terdahulu, penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran

yang dapat dipergunakan sebagai bahan pemikiran menuju kearah perbaikan

Tarekat Syadziliyah Kab. Bekasi adalah sebagai berikut :

1. Pendiri Tarekat Syadziliyah Kab. Bekasi adalah KH. Mahfudz Syafi’i yang

mempunyai bai’at mutlaq dari KH. Mustaqim bin Husain Tulungagung Jawa

Timur. Tarekat Syadziliyah berdiri di Kab. Bekasi karena adanya murid yang

membutuhkan tempat untuk menjalankan riyadhah didekat kediaman Kyai dan

dapat bimbingan langsung dari Kyai dan sebagai tempat untuk menjalankan

acara ketarikatan, seperti pengajian, ritual khususiyah, dan tempat untuk

menjalankan wiridan.

2. Perkembangan Tarekat Syadziliyah di Kab. Bekasi sangat pesat sejak periode

KH. Mahfudz Syafi’i (1993-2003) sampai sekarang, karena tarekat diajarkan

dengan konsep yang mudah dipahami, sesuai zaman sekarang yang serba

modern dan sesuai kebutuhan murid-murid pada saat ini. Dengan bertarekat

tidak berarti meninggalkan dunia, bahkan dengan tarekat bisa menyatu dengan

kehidupan serta kebutuhan sehari-hari, sehingga disamping kebutuhan dunia

juga kebutuhan akhirat. Dengan bertarekat tidak menjadikan orang tertutup,

akan tetapi lebih terbuka pada masyarakat luas karena disamping mempunyai

Page 75: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

intelektual yang tinggi juga bisa menyeimbangkan dengan jiwa yang selalu

ingat kepada Allah.

B. Saran-saran

Supaya mutu dan kualitas Tarekat Syadziliyah di Kab. Bekasi tetap eksis

dan semakin meningkat serta lebih dikenal masyarakat luas baik dalam maupun

luar negeri, penulis menyarankan :

1. Supaya hubungan antara mursyid dengan murid tidak putus baik lahir maupun

bathin, hendaklah diadakan administrasi keorganisasian, dengan mendata

murid yang keluar masuk, hal ini dilakukan karena untuk memudahkan

mengkoordinir para murid, dan mengetahui jumlah seluruh murid Tarekat

Syadziliyah.

2. Hendaklah para murid Tarekat Syadziliyah Kab. Bekasi, selalu meningkatkan

peran dimasyarakat baik di lembaga maupun disekitarnya, memberi contoh

yang baik dengan menjaga keseimbangan, baik jasmaniah amupun rohaniah,

supaya masyarakat tahu kalau tarekat itu tidak meninggalkan dunia, bahkan

tarekat bisa menyatu dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat serta

bangsa Indonesia.

3. Supaya pihak Tarekat Syadziliyah Kab. Bekasi mengadakan penulisan atau

pembukuan sejarah Tarekat Syadziliyah hingga berkembangnya sampai

sekarang ini, sebagai dokumen Tarekat Syadziliyah Kab. Bekasi dan

memudahkan murid yang ingin mengetahui asal-usul Tarekat Syadziliyah

Kab. Bekasi.

Page 76: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun

4. Dan juga kepada teman-temanku semua Alumni Pondok Pesantren Al-

Istighotsah yang telah membantu penulis untuk sekiranya melengkapi dan

meneruskan kembali penelitian ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis mohon kritik dan saran guna untuk

menuju kearah kehidupan ynag lebih baik, dan juga supaya mutu dan kualitas

Tarekat Syadziliyah di Kab. Bekasi tetap eksis dan semakin meningkat serta

lebih dikenal masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri.

Demikian kesimpulan dan saran penulis mudah-mudahan bermanfaat

khususnya buat penulis dan masyarakat luas.

Page 77: SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERANAN TAREKAT · PDF filesufi (ahli tasawuf) yang mengamalkan ibadah-ibadah yang bersifat praktis ... bidang kehidupan baik sosial, politik, budaya maupun