sejarah perkembangan akuntansi di indonesia

11
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIA Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997). Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanmkan modalnya di Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Internal auditor yang pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn-yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang

Upload: putra-tasik

Post on 16-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia

TRANSCRIPT

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIAPraktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanmkan modalnya di Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsiauditingmulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhanauditini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Internal auditor yang pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn-yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienstyang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst(Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti pembukaan jurusan akuntansi di Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran 1961, Universitas Sumatera Utara 1962, Universitas Airlangga 1962 dan Universitas Gadjah Mada 1964 (Soermarso 1995)-telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus 1997).Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar-dengan dukungan praktik akuntansi yang baik. Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing dan lembaga-lembaga internasional (Rosser 1999). Sebelum perbaikan pasar modal dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banyak ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan-satu untuk menunjukkan gambaran sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman/kredit dari bank domestik dan asing; dan satu lagi yang menjukkan hasil negatif (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Skandal pertama adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yang dikendalikan presiden Suharto). Bank Dutago publicpada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi semua informasi kepada Bapepam, auditornya atauunderwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan adanya transformasi pasar modal dari model casino menjadi model yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan, yang dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Kedua, Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan Proyek Pengembangan Akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada tahun 1995, pemerintah membuat berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi dalam Undang Undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah memasukkan aspek akuntansi/pelaporan keuangan kedalam Undang-Undang Pasar Modal (Rosser 1999).Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal 1998, kebangkrutan konglomarat,collapsenya sistem perbankan, meningkatnya inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan negosiasi atas berbagaai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini, kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akuntansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparency). Berikut ini tabel ringkasan perkembangan akuntansi di IndonesiaINDONESHIA NI OKERU KAIKEI-SHIIndoneshia no kaikei kank wa, 17 (ADB 2003) matawa yaku toshi 1642 (Soemarso 1995) ni tsuite Oranda no shokuminchi jidai ni sakanoboru koto ga dekimasu. Torsu wa, akiraka ni Jakaruta (Soemarso 1995) nimotozuite kaikei kank wa 1747-nen ni Indoneshia de mitsukeru koto ga deki, kaikei kank o jiss Amphioen Sociteyt ni kanren shite imasu. Oranda no kono jidai ni rukapachiori ni yotte kaihatsu sa reta to shite, daburuentorshisutemu (fukushiki boki) o dny shimashita. Shokuminchi jidai no shuyna shgy soshikidearu VOC - Oranda no kokuy kigy, (dga to Yunusu 1997) kono jidai ni, Indoneshia no bijinesu kank no jyna yakuwari o hatashita.Shokuminchi jidai no keizai katsud wa 1800-nendai to 1900-nendai shot no ma ni kysoku ni zka shita. Sore wa amari menanmkan Oranda no bijinesuman wa, Indoneshia ni tshi suru koto o kysei saibai no haishi ni yotte tokuchdzuke rareru. Zka shita keizai katsud wa, kaikeishi, hon kunren o uketa tsyaku no juy no shutsugen o unagashimasu. Kekka to shite, kansa kin wa, 1907 (Soemarso 1995)-nen ni Indoneshia ni dny sa reru y ni narimashita. Kono kansa no nzu ni kikai wa saishtekini Oranda to sen'i seiz kigy (Yunusu 1990) ni kanri o shien suru tame ni Indoneshia ni iku Igirisu no kaikeishi ni yotte hokaku sa reta. Dai ichi Indoneshia ni tchaku shita naibu kansa-in wa, 1896-nen ni Indoneshia ni imasu (kaikei jimusho o seiri shi, seigyo) kansa gymu o suik suru saisho vu~ansuhhen ga 1907 (Soemarso 1995) de Indoneshia ni okura reta hito Labrijn - JWdesu.Deribarbansuhhen wa 1915-nen (Soermarso 1995) ni keisei sa reta jtai no denshi seifu-kyoku no kaikeishi kaikeishi Dienst no ssetsu no shuppatsu-tendesu. Saisho wa 1918-nen ni Indoneshia ni jimusho o setsuritsu kaikeishi furze& Hogewegdesu. Kono jimusho no setsuritsu wa, hoka no kigy ga 1920-nen ni kaikei jimusho no HYVoerens to Tsubone Belasting kaikeishi zeirishi - Dienst (Soemarso 1995-nen) no setsuritsu ni tsudzuita. Shokuminchi jidai ni wa, knin kaikeishi to shite hataraite ita dare mo Indoneshia. Kaikei bun'ya de hataraite ita Indonesa saisho no hito wa 1929-nen 9 tsuki (Soemarso 1995) 21-nichi ni sozei kaikeishi no kyoku de boki-gakari to shite ninmei sa reta JD masshdesu.Jimoto no kaikeishi (Indoneshia) no kikai wa, Indoneshia kara Oranda no gensh ni yori, nenkan 1942 kara 1945-nen ni tj shi hajimeta. 1947-Nen ni kyju kokka Indoneshia de yuiitsu no kaikeishi ga atta. Hakase Abutari (Soermarso 1995). Oranda moderu no kaikei kank wa, dokuritsu (1950-nen)-go no jidai ni shiy sa rete imashita. Kaikei kyiku to kunren wa mada Oranda no kaikei moderu ni yotte shihai sa rete imasu. Oranda no kokueigigy to 1958-nen ni Indoneshia kara Oranda hito no imin no kokuy-ka wa, kaikeishi ya senmonka (dga to Yunusu 1997) no fusoku ni tsunagatta.Kokuy-ka to kaikeishi no fusoku nimotozuite, Indoneshia wa saishtekini wa Amerika no moderu no kaikei kank ni natte. Shikashi, kono jidai ni, Amerika no moderu no kaikei kank wa, tokuni seifu kikande wa, Oranda no kaikei moderu ni tokekomu koto ga dekimasu. Akauntingu nado no of no ksu, kt kyiku kikan-s no zka, kin'y kenkyjo (kaikei, sutan no shritsu daigaku) 1990, Padjajaran 1961-nen no daigaku, Kita Sumatora-sh, 1962-nen, 1962-nen to gajamada daigaku no airuranga daigaku, 1964-nen, 1952-nen ni kaikei o senk shite Indoneshia daigaku no kaisetsu (Soermarso 1995) shita 1960-nen ni Amerika no moderu (ADB 2003) no Oranda no moderu no kaikei kank e no henk o motomeru puronputo ga hyji sa remasu. Sonogo, 1970-nen ni, subete no kikan wa, kaikei shisutemu (dga to Yunusu 1997) no Amerika no moderu o saiy subekidearu.1980-Nendai nakaba ni, tehnokrat made no gurpu to wa, keizai to kaikei no kaikaku ni taisuru kenen o motte imasu. Gurpu wa, sugureta kaikei jitsumu no shien o ukete, yori kys-ryoku no aru keizai to, yori ichiba shik o sakusei shiyou to shite imasu. Gurpuporishde wa, gaikokujintshika ya kokusai kikan (ross 1999) kara tsuyoi shiji o eta. Ni shiy dekimasu ito to ktei-tekina kekka o hyji suru tame ni 1: Shihon'ichiba no kaizen, 1980-nendai to 1990-nendai shot ni okeru kaikei kaikaku no dny, no 3 shurui no kaisha no jissai no gaz o hyji suru tosho - one to bsu ishi kettei ni sg shita ku no kigy no rensh no mae ni Kokunai oyobi gaikoku gink kara no yshi/ shin'y, m 1tsu no tame ni tekiy sa reru sozei ni kanshite wa menjukkan fu no kekka (sonshitsu) (hyi 1994).1990-Nendai shot ni, zaimu hkoku no shitsu o kj sa seru tame no atsuryoku wa, tshi-ka no shinrai to kd ni eikywoataeru kansei ga ari, zaimu hkoku no fushji no hassei ga fuzoku shite imasu. Dai ichi sukyandaru wa gink de~yuta (Suharuto daitry seigyo sa reru 3ttsu no zaidan ga shoy suru puraibto banku) no baaidesu. Gink de~yuta wa, 1990-nen ni kkai shitaga sonshitsu ga (ADB 2003) no tairy o kaiji suru koto ga dekimasendeshita. Gink de~yuta mo mondai ni Bapepam, kansa-yaku matawa underwriternya ni subete no jh o shira sete imasendeshita. Zan'nen'nagara, gink de~yuta kansa hito wa mu gentei tekisei iken o hakk shimashita. Kono ksu wa, purazaindoneshia fudsan (middo 1992-nen) to barito-gawa Taiheiy mokuzai (1993) no ksu ga tsudzuita. Ross (1999) wa, seifu ga chki-tekina tshi no nagare o din suru koto ga dekiru moderudearu koto ga shihon'ichiba moderu" kajino" no tenkan o nozonde iru baai, Indoneshia no seifu wa, zaimu hkoku no hinshitsu ga kaizen sa renakereba naranai to iimasu.Sukyandaru wa, seifu ya kisei tkyoku ga zaimu hkoku ni kakaru genkakuna kisei no porish o hakk suru y ni motome rarete imasu. Mazu, 1994-nen 9 tsuki ni, IAI o tsjita seifu wa, zaimu kaikei kijun-sho (SFAS) to shite shira rete iru kaikei kijun no setto o saiy shite imasu. Daini ni, Sekaigink (Segin) to kyd de, seifu wa, kaikei kisoku to kaikei senmon-shoku kensh o kaihatsu suru koto o mokuteki to shita kaikei kaihatsu purojekuto o jiss shimasu. Daisan ni, 1995-nen ni, seifu ga gdkaisha-h de kaikei shori ni kanren suru rru o sakusei shimasu. Daishi ni, 1995-nen ni seifu ga shihon'ichiba-h (ross 1999) ni kaikei/ zaimu hkoku no sokumen o kumikomu.Nenkan 1997 - 1998 no rupia no geraku wa, zaimu hkoku no shitsu o kj sa seru tame ni seifu ni atsuryoku o zka shite imasu. 1998-Nen shot made wa, hasan konglomarat, collapsenya gink shisutemu wa, seifu ga kokusai tska kikin (IMF) to kyryoku shi, kokusai tska kikin (IMF) ni yotte teiky sa reru berbagaai resukypakkji o negoshito suru tame ni infure-ritsu to shitsugy-ryoku o jsh. Kono jiten de, er wa chokusetsu hinkon-s no kaikei kank ya jh kaiji no shitsu no waru-sa (tmei-do) o neratte imasen. Tsugi no hy ni yyaku Indoneshia ni okeru kaikei no hatten.Shakai-teki seidjiteki hattenKeizai hattenKaikei no hatten

Oranda shokuminchi jidai (1595-1945)-Jawa ya hoka no shima no Oranda seigyo-Isuramuky ga taihan no shkydeattaIndoneshia de no orandaryhigashiindo bekigaisha wa, masut. Beki ni okeru senjmin-zoku no sanka to katsud ga kibishiku seigen sa remasu. Chgokujin wa beki to mizu yus no bun'ya de tokubetsuna kengen o ataerareta.Oranda no kaikei wa, Indoneshia de dny sa remashita. Orandaryhigashiindo no stoku ni yotte 1942-nen ni hakk sa reru saisho no kaikei kisei. Genkin oyobi saiken no kanri o kitei suru kisei. (Abdoelkadir 1982)

Sukaruno jidai (1945-1966)Indoneshia wa dokuritsu o eta. Daitry Sukaruno no rdshippu wa, Chgoku (PRC) no seifu ni kinsetsu shite imasu. Kysan shugi no kdet no kokoromi ga soshi sa reta koto ni yotte 1965-nen ni hassei shi,-gun no yakuwari o shrei suruShakai ni okeru Chgoku no tait to fukhei o shrei suru koto ni yori beki no Oranda no shihai. Indoneshia wa saishtekini kokka no yakuwari no yi-sei ni yotte tokuch dzuke rareru kaihatsu e no shakai shugi-tekina apurchi o erabimashita. 1958-Nen, subete no Oranda kigy ya Oranda no shimin no kokuy-ka de Indoneshia no uchi,Amerika no daigakuin no gakusha kaikeishi to kaikei no ichi o kiny shi, kansa shisutemu wa, Indoneshia, Amerika de dny sa remashita. Oranda to Beikoku no kaikei moderu no ryh o issho ni shiy sa rete imasu.Gaidansu o teiky suru tame ni, kaikeishi no katsud o chsei suru tame ni 1957-nen ni setsuritsu sa re kaikeishi no Indoneshia kykai.

Suharuto jidai (1966-1998)Suharuto wa, kare no keizai seisaku e no apurchi to seidjiteki hoshu shugi-sha de, 1966-nen ni shach ni shnin.Suharuto no rdshippu no shimo, keizai hatten wa, shihon shugi-tekina apurchi ni motodzuite imasu. Gaikoku tshi o shrei shi, 1967-nen ni gaishikeikigy no shutsugen o seisei suru gaikoku tshi no hsoku o hakk shimashita.Nenkan 1997 - 1998 Ajia kin'y kiki wa, Indoneshia to, ku no kigy ga tsan hittoChokusetsu gaikoku kigy no honsha kara Indoneshia no jgyin e no kansetsu-tekina chishiki ya kaikei no senmon chishiki no iten wa, kigy katsud ni eiky o ataemasu.1973-Nen ni, IAI wa, kd no senmon kdo ni kaikei gensoku to kansa kijun no setto o saiy1995-Nen ni saitaku shita kokusai kaikei kijun

Suharuto jidai no nochi ni (1998-Nen ik)Suharuto wa 1998-nen ni jinin ni oikomaretaIndoneshia wa, keizai-teki kon'nan to shakai-teki antei-sei kara kusenJh no kaiji o kaizen suru tame no kisei kyka

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi di Indonesia danInternasional0A. Sejarah AkuntansiPada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15.Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.Perkembangan AkuntansiTahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yangsingle entry maupundouble entry.Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.Tahun 1925 : Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannyapunch card record.Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.Tahun 1975 : Total system reviewyang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal. Dan Social accountingmanjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.B. Perkembangan Akuntansi di IndonesiaAkuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnyaakuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienstyang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst(Soemarso 1995).Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).