sejarah perkembangan akuntansi
DESCRIPTION
cdgdTRANSCRIPT
MAKALAH Sejarah Perkembangan Akuntansi di Dunia dan di Indonesia
Posted by firman On 12:27 AM No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir sehingga
menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta
prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan tersebut
harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para
pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa
akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag dagangannya, mencatat
siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil
penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan
kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan
teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks
jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan
peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi
itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan
sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut
berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah makalah
dengan judul “Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi”.
B. Rumusan Masalahan
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat permasalahan dalam
makalah ini yaitu :
1. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari pertama kali muncul di dunia?
2. Bagaimanakah Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia ?
3. Bagaimanakan Definisi Akuntansi ?
4. Siapa sajakah pemakai informasi akuntansi ?
5. Bagaimanakah bidang-bidang dalam Akuntansi dan profesi Akuntan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam
penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai. Tujuan
penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang sejarah perkembangan
ilmu akuntansi dari sejak dahulu hingga sekarang, mengetahui perkembangan akuntansi di
Indonesia dan mengenal lebih jauh macam dan bentuk akuntansi di zaman modern ini.
D. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi.
2. Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah atau
pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada penulis.
3. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang akan
datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi Dari Pertama Kali Muncul Di Dunia
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan membuat suatu
catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun menurut
tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan
perdagangan oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan
orang waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian
akuntansi juga mulai berkembang.
Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas
Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang berjudul Summa de
Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita, di mana dalam suatu bab berjudul
Tractatus de Computies et Scriptoris yang memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan yang disebut juga dengan sistem kontinental.
Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet
dan kredit. Kemudian kedua bagian ini diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara
seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena
perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak
pemilik.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000
tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan
ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting systemtelah disepakati
para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit
pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan“Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan
menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli
pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru
terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini
maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal pertumbuhannya sudah ada
sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa
eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel
(dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem
pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”
Pertengahan abad ke 18 terjadi revolusi industri di Inggris yang mendorong pula perkembangan
akuntansi, di mana waktu itu para manajer pabrik misalnya, ingin mengetahui biaya produksinya.
Sebab dengan mengetahui berapa besar biaya produksi mereka dapat mengawasi efektifitas
proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi dengan
bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya
produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai
berikut.
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupundouble entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih
penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi
pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch
card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi,
yaitu sebagai berikut.
1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi
akuntan.
5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen
mulai dikenal dan berkembang cepat.
6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:
1. Timbulnya management scienceyang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha
menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi,
perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat.
B. Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang dipakai di
Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga dengan tata buku yang sebenarnya tidaklah sama dengan
akuntansi, di mana tata buku menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses
pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang bertujuan menciptakan informasi
akuntansi berdasarkan pada data. Sedangkan akuntansi menyangkut kegiatan-kegiatan yang
bersifat konstruktif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi
akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai ditinggalkan orang. Di Indonesia perusahaan
atau orang semakin banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Berkembangnya sistem
akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya penanaman modal asing di Indonesia
yang membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, karena sebagian besar
penanaman modal asing menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon).
Penyebab lain sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi
menyelesaikan pendidikannya di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itu di
Indonesia.
Saat ini sistem Anglo Saxon semakin populer di Indonesia baik dalam pendidikan akuntansi
maupun dalam praktek dunia bisnis.
Perbedaan Akuntansi Sistem Kontinental dengan Anglo Saxon:
Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka datang
dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda
yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada
tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada
tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli
perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi
dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu
bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible dan
Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada
menjelang pertengahan abad ke-17.
Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan Belanda,zaman
penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan pembukuannya
menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai pada pembukuan
Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang
merupakan usaha monopoli di Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya
kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya
sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan
perusahaan Belanda.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai berikut.
System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu
- System Hokkian (Amoy);
- System Kanton;
- System Hokka;
- System Tio Tjoe atau System Swatow;
- System gaya baru.
System pembukuan India atau system Bombay
System pembukuan Arab atau Hadramaut
Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan
dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja
pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut,
diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami
perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji, namun
tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.
Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah system akuntansi Belanda yang
lebih dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda
dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika yang juga membawa
system akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang
sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system akuntansi Belanda yang sudah mapan.
Sejak saat ini muncullah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan
upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi
sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Standar Akuntansi Indonesia
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di Indonesia,
berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. IAI berhasil menyusun dan menerbitkan
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun 1973, dengan maksud antara lain: menghimpun
prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar
uang dan modal di Indonesia pada waktu itu, laporan keuangan dari perusahaan yang akan go
public, harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi tersebut.
C. Definisi Akuntansi
Menurut Weygant (dalam Yadiati & Wahyudi, 2007) akuntansi adalah suatu sistem informasi
yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu
organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran,
penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer,
investor, otoritaspajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya
keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni
dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas,
akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.
Dengan demikian, secara singkat akuntansi berarti rekening atau perkiraan. Interpretasi akuntansi
terdiri dari tiga bagian yaitu: (1) pengidentifikasian, mengenalai aatu memilah peristiwa-
peristiwa ekonomi yang merupakan laporan keuangan/transaksi; (2) mencatat, pencatatan
dilakukan secara sistematis, kemudian pencatatan ini diklasifikasi dan diringkas; (3) pengukuran,
menetapkan nilai dari peristiwa yang dipilih tersebut dalam satuan uang; dan (4)
pengkomunikasian, menyajikan informasi berdasarkan transaksi yang sedang atau sudah
berlangsung.
Salah satu definisi mengenai akuntansi dikemukakan oleh American Accounting Assosiation
sebagai berikut.
Akuntansi adalah proses mengindetifikasi, mengukur , dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memiungkinkan adanya pembuatan pertimbangan dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakn informasi akuntansi.
D. Pemakai Informasi Akuntansi
Hasil dari proses kegiatan akuntansi adalah informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak
yang berkepentingan dengan perusahan (stakeholder). Agar sapat mengidentifikasi siapa saja
pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut akuntasi dan untuk apa informasi tersebut
bagi mereka.
- Pemakai intern
Pemakai intern merupakan pihak yang mengelola kegiatan usaha, yaitu pimpinan perusahaan.
Pimpinan merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan. Dengan
menggunakan informasi akuntansi, pimpinan melakukan perencanaan, pengendalian,
pengawasan, dan pengevaluasian kinerja perusahaan.
- Pemakai ekstern
Pemakai ekstern yang memakai informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Pemilik perusahaan (investor). Pemilik merupakan pihak yang menyetorkan modal untuk
kegiatan usaha. Pemilik membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan
dan kinerja perusahaan.
b. Kreditor. Kreditor merupakan pihak yang memberikan pinjaman kepada perusahaan sebagai
tambahan modal. Informasi akuntansi diperlukan kreditor sebagai dasar untuk memberikan
pinjaman.
c. Pemerintah. Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk menetapkan besar pajak yang
ditanggung perusahaan. Pajak perusahaan digunakan untuk melaksanakan pembangunan.
d. Karyawan. Karyawan adalah sumber daya manusia yang berperan memajukan kinerja
perusahaan. Dengan laporan keuangan, karyawan bisa mengetahui kemampuan perusahaan
dalam memberikan upah, dana pensiun, dan kesempatan kerja.
e. Masyarakat. Perusahaan yang berkembang turut andil dalam perekonomian nasional, seperti
penyediaan lapangan kerja dan manfaat sosial lainnya. Kemampuan perusahaan terhadap dua hal
tersebut bisa diketahui melalui laporan keuangan.
E. Bidang-bidang Akuntansi dan Profesi Akuntan
Bidang-bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pencatatan
dan pelaporankeuangan perusahaan yang ditujukan terutama kepada pihak-pihak eksternal
perusahaan seperti investor, kreditor, lembaga pemerintah, pelanggan, pemasok dan masyarakat.
2. Akuntansi Manajemen merupakan bidang akuntansi yang termasuk didalamnya akuntansi
keuangan dan data-data keuangan estimasian yang berguna bagi manajer untuk menjalankan
operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi perusahaan.
3. Akuntansi Biaya merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang berhubungan dengan
pencatatan dan pelaporan biaya biaya perusahaan. Akuntansi biaya ini bermanfaat bagi
manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan biaya-biaya perusahaan.
4. Perpajakan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan
penghitungan, pencatatan dan pelaporan pajak-pajak yang menjadi kewajiban perusahaan untuk
dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
5. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing) merupakan bidang akuntansi yang berhubungan
dengan pemeriksaan kewajaran pencatatan dan pelaporan keuangan yang disusun dan
dipublikasikan oleh manajemen perusahaan.
6. Penganggaran merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana
secara terinci untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan seperti penjualan, biaya, aset
dan laba.
7. Perancangan Sistem Informasi merupakan bidang akuntansi yang meliputi kegiatan
identifikasi kebutuhan informasi untuk kepentingan internal maupun eksternal yang akan
membantu manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya operasi perusahaan.
8. Pemeriksaan Internal merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan
pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dan untuk menjamin bahwa para
karyawan dan bagian bagian dari perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang
ditetapkan manajemen
9. Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik merupakan bidang akuntansi yang berhubungan
dengan pencatatan dan pelaporan keuangan pada organisasai pemerintahan atau organisasi yang
memberikan jasa publik
10. Konsultasi Manajemen merupakan jasa yang dapat diberikan oleh akuntan selain yang
berhubungan dengan akuntansi seperti studi kelayakan, susunan organisasi, analisis data
ekonomi dan lain-lain
Profesi di Bidang Akuntansi
1. Akuntan Publik yaitu akuntan yang memberikan jasa terutama kepada publik (masyarakat),
seperti jasa pemeriksaanlaporan keuangan (auditing), perpajakan dan konsultasi manajemen.
Untuk dapat berprofesi sebagai akuntan publik seseorang harus lulus dari Perguruan Tinggi
jenjang strata satu (S1) akuntansi, lulus dari pendidikan profesi akuntansi dan bersertifikasi
sebagai akuntan publik melalui ujian sertifikasi akuntan publik (USAP).
2. Akuntan Manajemen (Akuntan Internal) adalah akuntan yang memberikan jasa untuk
kepentingan manajemenperusahaan tertentu.
Bidang pekerjaan akuntan ini meliputi perencanaan dan pengendalian biaya, penganggaran,
perancangan sistem infomasi dan pemeriksaan internal.
Jika mereka bekerja di pabrik mereka disebut akuntan biaya atau akuntan industri. Jika mereka
bekerja sebagai kepala bagian akuntansi sering disebut kontroler.
3. Akuntan Pemerintah adalah akuntan yang memberikan jasa atau bekerja pada organisasi
pemerintahan.
4. Konsultan Manajemen adalah akuntan yang memberikan jasa konsultasi untuk menajemen
misalnya konsultasi mengenai perpajakan, konsultasi mengenai kelayakan rencana investasi dan
perancangan sistem informasi manajemen.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa orang
yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto
Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping
system adalah Luca Pacioli pada tahun 1949 dan menjadi tonggak munculnya Akuntansi.
Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak selalu
berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu
dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi
meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.
Akuntansi adalah proses mengindetifikasi, mengukur , dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memiungkinkan adanya pembuatan pertimbangan dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakn informasi akuntansi.
B. Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat dengan langsung
agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan
agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri,
terlebih di zaman yang semakin maju ini.
http://firman-teach.blogspot.com/2011/10/makalah-sejarah-perkembanagn-akuntansi.html