sejarah pendidikan islam di india

35
1 SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDIA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam Dosen Pengampu : Dr. Andewi Suhartini, M. Ag Oleh : NIZAR ABDULLAH SUJA`I NIM : 2.214.3.081 PROGRAM PASCASARJANA (S2)

Upload: valerie-wells

Post on 26-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pendidikan Sejarah

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Pendidikan Islam di India

1

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDIA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam Dosen Pengampu : Dr. Andewi Suhartini, M. Ag

Oleh :

NIZAR ABDULLAH SUJA`INIM : 2.214.3.081

PROGRAM PASCASARJANA (S2)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG1436 H/2014 M.

Page 2: Sejarah Pendidikan Islam di India

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang dibawa oleh Nabi

Muhammada saw. Mengandung misi dakwah yang harus disebarkan kepada

seluruh manusia. Hal ini terbukti dengan adanya peradaban dan sejarah yang

cemerlang pada masa lalu. Kita dapat melihat perjuangan Nabi Muhammad saw

dan para shahabatnya dalam melakukan ekspansi aau perluasan wilayah yang

begitu hebat dalam penyebaran agama Islam, sehingga perdaban Islam pada masa

lalu sangat maju dan pesat.

Diantara wilayah yang pernah ditaklukan dan diislamisasikan adalah

kawasan Asia Selatan. Negara-negara di Asia Selatan salah satunya adalah India.

Islam diperkenalkan di wilayah ini dalam bentuk peradaban yang telah

berkembang yang diwarnai dengan budaya pertanian, perdagangan, dan

keagamaan yang terorganisasi secara mapan. Islam bukan kekuatan pertama yang

dapat menguasai kawasan ini, melainkan dengan masuk dan berkuasanya Islam

pada wilayah tersebut selama tiga abad, ternyata Islam mampu memberikan

kontribusi bagi kebudayaan setempat. Kaena wilayah ini terdiri atas berbagai

macam ras, keturunuan dan golongan, mengakibatkankan wilayah ini mudah

dikuasai oleh kekuatan dari luar.

Wilayah Asia Selatan memiliki karakteristik dan ciri tersendiri terutama

dalam hubungan antar Negara. Jika di Asia Tenggara telah tercipta sebuah

mekanisme diplomasi melalui ASEAN, sejauh ini di Asia Selatan belum ada

bentuk yang jelas dan pasti. Hal ini dikarenakan konflik antar Negara yang besar

penduduknya masih berlangung dengan Pakistan dan Sri Lanka.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kondisi sosial keagamaan di India saat awal Islam masuk ?

2. Bagaimana sejarah pembentukan pemerintahan muslim di India ?

Page 3: Sejarah Pendidikan Islam di India

3

3. Bagaimana sejarah Pendidikan Islam di India?

4. Bagaimana sejarah Pendidikan Islam pada masa pembaharuan di India?

C. Tujuan  

1. Untuk mengetahui kondisi sosial keagamaan di India saat awal Islam masuk

2. Untuk mengetahui sejarah pembentukan pemerintahan muslim di India.

3. Untuk mengetahui sejarah Pendidikan Islam di India

4. Untuk mengetahui Pendidikan Islam di India

Page 4: Sejarah Pendidikan Islam di India

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Sosial Keagamaan di India

Sejak zaman Nabi Muhammad saw Asia Selatan tepatnya India telah memiliki

sejumlah pelabuhan besar sehingga terjadi interaksi antara India dengan Muslim di

Arab. perdagangan dan dakwah menyatu dalam suatu kegiatan sehingga Raja

Kadangalur dan Cheraman Perumal masuk Islam dan mengganti namanya menjadi

Tajudin.1 Pada zaman Umar bin Khaththab, Mughirah berusaha menaklukan Sin

(India), tetapi usahanya gagal (643-644 M). pada zaman Utsman bin Affan dan Ali bin

Abi Thalib dikirim utusan untuk mempelajarai adat-istiadat dan jalan-jalan menuju

Asia Selatan (India). Pada zaman Muawiyah I, Muhammad Ibnu Qasim berhasil

menklukan India dan diangkat menjadi Amir Sind dan Punjab. Kepemimpinan di Sind

dan Punjab dipegang oleh Muhammad Ibnu Qasim setelah ia berhasil memadamkan

perampokan terhadap umat Islam di sana. Pertikaian internal antara Hajjaj dengan

Sulaeman menyebabkan dinasti ini melemah, ketika dalam keadaan melemah, dinasti

ini ditaklukan oleh dinasti Gazni.

Pada masa pemerintahan Al-Ma`mun (Khalifah Dinasti Bani Abbas) telah

dilakukan penaklukan ke wilayah Asia Selatan dengan diangkatnya sejumlah amir

utnuk memimpin daera-daerah. Di antara yang dipercaya untuk menjadi amir adalah

Asad Ibnu Saman untuk daera Transixiana. Ia diangkat menjadi Amir setelah berhasil

membantu Khalifah Bani Abbas menaklukan Dinasti Safari yang berpusat di Khurasan

Dinasti Saman (874-999 M) mengangkat Aliptigin menjadi amir di Khurasan,

Aliptigin kemudian digantikan oleh anaknya, Ishak. Ishak dikudeta oleh Baligtigin

kemudian Baligtigin digantikan oleh Firri dan Firri diajtuhkan oleh Subuktigin.

Subuktigin menguasai Gazna kemudian mendirikan dinasti Gaznawi (963-1191 M).

Dinasti Gaznawi ditaklukan oleh Guri (1191 M). Setelah meninggal Muhammad Guri

diganti oleh panglimanya, Quthbuddin Aibek (karena Muhammad Gurii tidak

memiliki anak laki-laki). Quthbuddin Aeibek adalah budak yang sudah dibebaskan

oleh Muhammad Guri dan ia menjadi sultan sejak tahun 1206 M. sejak itu, berdirilah

1 Siti Maryam, dkk., Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Mingga Modern, IAIN Sunan Kalijaga, 2003. 215

Page 5: Sejarah Pendidikan Islam di India

5

Kesultanan Delhi (India). Kesultanna Delhi terdiri atas Dinasti Mamluk di Delhi

(1206-1290 M), Dinasti Khalji (1290-1320 M), Dinasti Tughkuq (1320-1414 M),

Dinasti Sayyed (1414-1451 M) dan Dinasti Lodi (1451-1526 M).

Selain itu, Islam datang ke India sebelum invasi Muslim . pengaruh Islam pertama

kali pada awal abad ke-7 dengan munculnya pedagang Arab. mereka yang datang ke

Asia selatan mengunjungi daerah di Malabar, yang merupakan daerah yang

menghubungkan anatar mereka dengan pelabuhan di Asia Tenggara.

Gambaran umum masyarakat India saat Islam memasuki wilayah ini, seperti

dijelaskan al-Biruni dikutip dalam perkembangan peradaban di kawasan Dunia Islam,

menunjukan dustu indikasi yang sangat menyulitkan bagi proses islamisasi. Untuk

melihat hal itu, ada lima hal yang menjadi titik perhatiannya sekaligus yang menjadi

ciri khas masyarakaat India saat itu, yakni bahasa, agama, tradisi, kebencian terhadap

orang asing, fanatisme dan keangkuhan budaya yang dijelaskan sebagai berikut.

1. Orang-orang india memiliki bahasa yang jauh berbeda dengan bahasa yang

umunya dimiliki kaum muslimin saat itu, yaitu Arab dan Persia. Mereka memiliki

bahasa Sansekerta, yang terbentuk oleh pengalaman sejarah yang sangat panjang

dan memiliki berbagai nuansa psikologis dan filosofis yang sangat dalam dan

rumit. Mereka sering menamai suatu benda sama dengan nama yang berbeda.

Orang-orang hindu sangat membanggakan kebiasan dan kebesaran ini. Bahasa

mereka juga terbagi pada berbagai bahasa kelompok kasta, dan yang tetap

terpelihara hanyalah di sekitar kelompok terdidik dan terlatih. Bagi orang-orang

Arab dan Persia sulit membedakan kata-kata yang diucapkan mereka sehingga

pernyataan-pernyataannya hamper tidak mungkin untuk dinyatakan dalam tulisan.

2. Mereka berbeda secara mutlak dalam tradisi keagamaan yang sangat kuat.

Sekalipun di antara mereka sendiri ada perselisihan dalam persoalan pokok

ketuhanan, namun hanya sebatas berperang melalui kata-kata saja. Mereka tidak

pernah berkorban harta atau jiwa dalam pertentangan agama. Namun sebaliknya

semua kefanatikan agama diarahkan untuk melawan orang-orang asing yang

mereka anggap najis. Mereka dilarang untuk berhubungan dengannya, baik dalam

perkawinan, duduk bersama atau minum dan sebagainya.bagi mereka yang

terkena orang asing sama najisnya, sekalipun tersentuh air dan api yang dipakai

Page 6: Sejarah Pendidikan Islam di India

6

orang asing-yang saat itu adalah bangsa Arab dan Persia. Bahkan bagi orang asing

hendak memeluk agama mereka (Hindu) harus dicurigai. Yang jelas orang-orang

hindu di India sulit diajak hidup bersama karena pandangan dan tradisi agamanya

yang sangat arogan.

3. Di kalangan mereka ada sikap yang sangat radikal yang selalu diarahkan pada

setiap generasinya seperti menakut-nakuti anak mereka pada setiap pendatang.

4. dengan mengatakan pada anak-anak bahwa cara adat istiadat kehidupan

pendatang adalah keturunan setan.

5. Begitupun orang Buddha juga menaruh kebencian yang dalam pada setiap orang

yang datang dari Negara-negara sebelah barat. Karena pengalaman dulu, agama

Buddha terusir dari Balkh, Khurasan, Irak dan Persia; dan pengikut-pengikutnya

meninggalkan tempat itu saat Zarasuthra mendominasi Negara-negara belahan

Barat.

6. Kesombongan orang-orang hindu disebabkan adanya anggapan dari mereka

bahwa hanya dirinya yang terbaik. Mereka percaya tidak ada Negara seperti milik

mereka. Tidak ada bangsa seperti mereka. Kesombongan itu telah sedemikian

rupa sehingga apabila ada penduduk berkata, “Ada pakar di Khurasan atau

Persia”, segera tokoh-tokoh mereka bilang, “orang-orang yang berkata begitu

adalah bodoh dan penipu.

Gambaran Al-Biruni tentang masyarakat India ini membenarkan adanya teori

“resistansi kaum Hindu” terhadap Islam.

B. Pembentukan Pemerintahan Muslim di India

1. Pemerintahan Muslim pada masa Permulaan

Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan Safawi.

Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di anak benua India. Awal kekuasaan

Islam di wilayah India terjadi pada masa Khalifah al-Walid, dari Dinasti Bani Umayyah.

Penaklukkan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani Umayyah di bawah pimpinan

Muhammad ibn Qasim.2

2 Syed Mahmudunnasir, Islam: Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, Rosdakarya, 2005, h. 163

Page 7: Sejarah Pendidikan Islam di India

7

Dinasti Changtai (1227-1369 M) yang didirikan oleh putra Jengis Khan, Changtai,

merupakan cikal bakal Kerajaan Mughal di India. Mughal merupakan kerajaan Islam di

anak benua India, dengan Delhi sebagai ibukotanya, berdiri antara tahun 1526-1858 M.

Dinasti Mughal di India didirikan oleh seorang penziarah dari Asia tengah bernama

Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk dari etnis

Mongol, keturunan Jengis Khan yang telah masuk Islam dan pernah berkuasa di Asia

Tengah pada abad ke 15. Kerajaan ini berdiri pada saat di Asia kecil berdiri tegak sebuah

kerajaan Turki Usmani dan di Persia kerajaan Safawi. Ketiganya pada saat yang sama

menjadi sebuah negara-negara adikuasa di dunia. Mereka juga menguasai perekonomian,

politik serta militer dan mengembangkan kebudayaan.3Ayahnya bernama Umar Mirza,

penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghanadari orang tuanya dari orang tuanya

ketika ia masih berusia 11 tahun. Setelah naik tahta ia mencanangkan obsesinya untuk

menguasai seluruh Asia Tengah, sebagaimana Timur Lenk tempo dulu. Namun,

ambisinya itu terhalang oleh kekuatan Uzbekiztan, dan mengalami kekalahan. Namun

berkat bantuan Ismail I (1500-1524 M), raja Safawi, Babur dapat menguasai Samarkand

tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibukota Afganistan.

Dari sini ia memperluas kekuasaannya ke sebelah Timur (India). Saat itu, Ibrahim

Lodi, penguasa India, di landa krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau.

Daulah Khan, Gubernur Lahore dan Alam Khan, paman Ibrahim sendiri melakukan

pembangkangan pada tahun 1524 terhadap pemerintahan Ibrahim Lodi, dan meminta

bantuan Babur untuk merebut Delhi. Tiga kekuatan itu bersatu untuk menyerang

kekuatan Ibrahim, tetapi gagal memperoleh kemenangan. Mereka melihat bahwa Babur

tidak sungguh-sungguh membantu mereka.4

Ketidakseriusan Babur menimbulkan kecurigaan di mata Daulah Khan dan Alam

Khan, sehingga keduanya berbalik menyerang Babur. Kesempatan itu tidak disia-siakan

Babur, ia berusaha keras untuk mengalahkan gabungan dua kekuatan tersebut. Daulah

Khan dan Alam Khan dapat dikalahkan, Lahore dikuasainya pada tahun 1525 M. Dari

Lahore ia terus bergerak ke selatan hingga mencapai Panipat. Di sinilah ia berjumpa

3 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam Volume 3, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993, h. 2394 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam…, h. 239

Page 8: Sejarah Pendidikan Islam di India

8

dengan pasukan Ibrahim maka terjadilah pertempuran yang dahsyat. Ibrahim beserta

ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu.5 Babur memperoleh kemenangan

yang amat dramastis dalam pertempuran Panipat I (1526 M) itu, karena hanya dengan

didukung 26.000 personel angkatan perang, ia dapat melumpuhkan kekuatan Ibrahim

yang di dukung oleh 100.000 personel dan 1.000 pasukan gajah. Babur memasuki kota

Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana.

Dengan demikian berdirilah kerajaan Mughal di India. Kemenangannya yang begitu

cepat mengundang reaksi dari para penguasa Hindu setempat. Proklamasi 1526 M yang

dikumandangkan Babur mendapat tantangan dari Rajput dan Rana Sanga didukung oleh

para kepala suku India tengah dan umat Islam setempat yang belum tunduk pada

penguasa yang baru tiba itu, sehingga ia harus berhadapan langsung dengan dua kekuatan

sekaligus. Tantangan tersebut dihadapi Babur pada tanggal 16 Maret 1527 M di Khanus

dekat Agra. Babur memperoleh kemenangan dan Rajput jatuh ke dalam kekuasaannya.

Setelah Rajput dapat ditundukkan, konsentrasi Babur diarahkan ke Afganistan, yang

saat itu dipimpin oleh Mahmud Lodi saudara Ibrahim Lodi. Kekuatan Mahmud dapat

dipatahkan oleh babur tahun 1529 M sehingga Gogra dan Bihar jatuh ke bawah

kekuasaannya. Pada tahun 1530 M Babur meninggal Dunia dalam usia 48 tahun setelah

memerintah selama 30 tahun, dengan meninggalkan kejayaan-kejayaan yang

cemerlang.Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh anaknya Humayun. Humayun, putra

sulung Babur dalam melaksanakan pemerintahan banyak menghadapi tantangan.

Sepanjang masa kekuasaannya selama sembilan tahun (1530-1539 M) negara tidak

pernah aman. Ia senantiasa berperang melawan musuh. Diantara tantangan yang muncul

adalah pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari

Delhi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan. Bahadur Syah melarikan diri dan Gujarat

dapat dikuasai. Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Sher Khan di Kanauj.

Dalam pertempuran ini Hamayun mengalami kekalahan. Ia terpaksa melarikan diri ke

Kandahar dan selanjutnya ke Persia. Di Persia ia menyusun kembali tentaranya.

Kemudian dari sini ia menyerang musuh-musuhnya dengan bantuan raja Persia,

5 P. M. Holt, Ann K.S. Lambton and Bernard Lewis, The Cambridge History of Islam, London: Cambridge University Press, 1970, h. 22

Page 9: Sejarah Pendidikan Islam di India

9

Tahmasp. Humayun dapat mengalahkan Sher Khan Shah setelah hampir 15 tahun

berkelana meninggalkan Delhi. Ia kembali ke India dan menduduki tahta kerajaan

Mughal pada tahun 1555 M. Setahun setelah itu (1556 M) ia meninggal Dunia karena

terjatuh dari tangga perpustakaanya, Din Panah.6 Sepeninggalnya kerajaan Mughal

diperintah oleh anaknya yang bernama Akbar.

2. Masa Kejayaan Pemerintahan Muslim

Masa kejayaan pemerintahan muslim yaitu Mughal dimulai pada masa

pemerintahan Akbar (1556-1605) dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628

M), Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah itu, kemajuan

kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya. Akbar

menggantikan ayahnya, pada saat ia berusia 14 tahun, sehingga seluruh urusan kerajaan

diserahkan kepada Bairam Kahan, seorang Syi’i. Pada masa pemerintahannya, Akbar

melancarkan serangan untuk memerangi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan

Shah yang berkuasa di Punjab. Pemberontakan lain dilakukan oleh Himu yang menguasai

Gwalior dan Agra. Pemberontakan tersebut disambut oleh Bairam Khan sehingga

terjadilah peperangan dahsyat, yang disebut Panipat I tahun 1556 M. Himu dapat

dikalahkan dan ditangkap kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior

dapat dikuasai penuh.7

Setelah Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah

mempunyai pengaruh kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran Syi’ah.

Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561

M. Setelah persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program

ekspansi. Ia dapat menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat,

Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan

Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik.8

Hal itu membuat kerajaan Mughal menjadi sebuah kerajaan besar. Wilayah Kabul

dijadikan sebagai gerbang ke arah Turkistan dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah 6 Syed Mahmudunnasir, Islam: Konsepsi…, h. 265-2667 Syed Mahmudunnasir, Islam: Konsepsi…, h. 265-2668 M. Mujib, The Indian Muslim, London: George Alen,1967, h. 254-255

Page 10: Sejarah Pendidikan Islam di India

10

Persia. Akbar berhasil menerapkan bentuk politik sulakhul (toleransi universal), yaitu

politik yang mengandung ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukannya, tidak

dapat dibedakan oleh etnis atau agama. Keberhasilan yang dicapai Akbar dapat

dipertahankan oleh penerusnya yang bernama Jehangir, Syah Jehan dan Aurangzeb yang

mana mereka memang terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Segala macam

pemberontakan dapat dipadamkan, sehingga rakyat merasa aman dan damai.

Pada masa Syah Jehan banyak pendatang Portugis yang bermukim di Hugli

Bengala, menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan jalan

menarik pajak dan menyebarkan agama Kristen. Kemudian Syah Jehan meninggal pada

tahun 1658 M dan terjadinya perebutan tahta kerajaan di kalangan istana. Mughal

terpecah menjadi beberapa bagian. Shuja menobatkan dirinya sebagai Raja di Bengala.

Murad menobatkan dirinya sebagai Raja di Ahmadabad. Shuja bergerak memasuki

pemerintahan di Delhi. Namun pasukan Aurangzeb berhasil mengalahkannya pada tahun

1658 M. kemudian Aurangzeb memerangi pasukan Murad dan dimenangkan oleh

Aurangzeb. Oleh karena itu, Aurangzeb secara resmi dinobatkan menjadi Raja Mughal.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Aurangzeb menghapuskan pajak, menurunkan

bahan pangan dan memberantas korupsi, kemudian ia membentuk peradilan yang berlaku

di India yang dinamakan fatwa alamgiri sampai akhirnya meninggal pada tahun 1707 M.

Selama satu setengah abad, India di bawah Dinasti Mughal menjadi salah satu negara

adikuasa. Ia menguasai perekonomian Dunia dengan jaringan pemasaran barang-

barangnya yang mencapai Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Cina. Selain itu,

India juga memiliki pertahanan militer yang tangguh yang sukar ditaklukkan dan

kebudayaan yang tinggi.

Kemantapan stabilitas politik karena sistem pemerintahan yang diterapkan Akbar

membawa kemajuan dalam bidang-bidang yang lain. Dalam bidang ekonomi, kerajaan

Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan dan perdagangan.

Akan tetapi, sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian. Di

samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu diekspor ke Eropa, Afrika,

Arabia dan Asia Tenggara bersamaan dengan hasil kerajinan, seperti pakaian tenun dan

kain tipis bahan gordiyn yang banyak di produksi di Bengal dan Gujarat. Untuk

Page 11: Sejarah Pendidikan Islam di India

11

meningkatkan produksi, Jehangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M)

mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.9

Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga

berkembang. Karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya sastra

gubahan penyair istana, berbahasa Persia dan India. Penyair India yang terkenal adalah

Malik Muhammad Jayazi, dengan karyanya berjudul Padmavat, sebuah karya alegoris

yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia. Pada masa Aurangzeb, muncul seorang

sejarawan bernama Abu Fadl dengan karyanya Akhbar Nama dan Aini Akhbari, yang

memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figure pemimpinnya. Karya seni yang

dapat dinikmati sampai sekarang dan merupakan karya seni terbesar yang dicapai oleh

kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa

Akbar di bangun istana Fatpur Sikri di Sikri, Villa dan masjid-masjid yang indah. Pada

masa Syah Jehan dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, masjid

Raya Delhi dan istana indah di Lahore.

3. Masa Kemunduran Pemerintahan Muslim di India

Sepeninggal Aurangzeb tahun 1707 M, keseultanan Mughal diperintah oleh

generasi-generasi yang. Sampai tahun 1858 M, sultan-sultan Mughaltidak mampu lagi

mengendalikan wilayah yang cukup luas dan kekuatan lokal hindu yang cukup dinamis,

disamping karena konflik di anatar mereka sendiri yang berebut kekuasaan, di antara

sultan-sultan itu adalah bahadur Syah (1707-1719 M.) Muhammad SYah (1719-1748

M.). sekalipun periode ini dilakukan restotarsi, tetapi tidak bisa mengembalikan

kewibawaan Ahmad Syah (1748-1754 M.) Alamghir II (1754-1759 M.), Syah Alam

(1761-1806 M.) dan Akbar II (1806-1837 M.)

Pada masa Akbar II, diberikan kesempatan pada koloni dagang Inggris (BEIC),

untuk menggunakan tanah-tanah yang merdeka dengan jaminan para sultan mendapat

dana utnuk menghidupi kegiatan istana. Ketika organisasi dagang ini mengalami berbagai

kerugian, pihak Inggris mengambil pajak langsung kepada seluruh rakyat India atas

9 M. Mujib, The Indian…, h. 256

Page 12: Sejarah Pendidikan Islam di India

12

jaminan sultan. Akhirnya terjadi pemberontakan di berbagai wilayah. Pengganti Akbar II

adalah Bahadur Syah II (1837-1858 M) tidak menerima kebijakan ayahnya dan ia

mengorganisasi rakyat untuk koloni Inggris, akan tetapi karena bantuan raja-raja hindu,

Inggris dapat mematahkan perlawanan mereka yang berakhir dengan ditawan dan

diasingkannya Bahadur Syah II pada tahun 1858. 10

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan Mughal mundur pada setengah abad

terakhir dan membawa kehancurannya, yakni :

1. terjadinya stagnasi dalam membina kekuatan sehingga kehadiran Inggris tidak

bisa terkontrol;

2. kemerosotan moral di kalangan istana sehingga menimbulkan berbagai

kecemburuan di kalangan pada politisi dan rakyat bawahan;

3. ide-ide Aurangzeb menjadi boomerang bagi sultan-sultan yang lemah yakni

menimbulkan kembali fanatisme non-muslim, terutama Hindu;

4. semua sultan pada periode ini mengalami krisi kepemimpinan.

D. Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Mughal1. Lembaga Pendidikan

Pada masa kerajaan Islam Mughal, pendidikan memperoleh perhatian yang cukup

besar. Untuk keperluan ini pihak kerajaan mendorong untuk menjadikan masjid selain

sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat belajar agama bagi masyarakat. Di masjid

memang telah tersedia ulama yang akan memberikan pengajaran berbagai cabang ilmu

agama. Bahkan, di masjid juga telah disediakan ruangan khusus bagi para pelajar yang

ingin tinggal di masjid selama mengikuti pendidikan. Karena itu, hampir setiap masjid

merupakan pengembang ilmu-ilmu agama tertentu dengan guru-guru spesialis. Dalam

perkembangannya, masjid raya telah berkembang menjadi sebuah universitas. Seorang

ilmuwan muslim, Sidi Gazalba bahkan mengatakan bahwa di masa Kerajaan Mughal

pendidikan didorong dengan hadiah uang untuk masjid. Semua masjid selalu

mempunyai sekolah rendah.

10 Badri Yatim, 159-162

Page 13: Sejarah Pendidikan Islam di India

13

Ini berarti perhatian sejumlah penguasa Mughal terhadap pembinaan agama

dengan membangun sejumlah masjid misalnya amat bermanfaat bagi pengembangan

pendidikan Islam dan ajaran Islam di kalangan masyarakat. Sementara itu, untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan bagi orang-orang kaya, pihak kerajaan juga telah

menyediakan madrasah-madrasah khusus. Pendidikan atau sekolah khusus ini juga

disediakan bagi orang Hindu yang disebut Pat Shala. Namun demikian, di samping

sekolah khusus bagi kelompok agama tertentu pihak kerajaan juga menyediakan

sekolah tempat anak-anak muslim dan Hindu belajar bersama.

Selain masjid, juga terdapat khanqah (pesantren) yang dipimpin ulama atau wali,

yang secara umum ada di daerah-daerah pedalaman. Khanqah pada era ini merupakan

pusat studi Islam yang dinilai baik.

2. Kurikulum

Di masjid diajarkan disiapkan pengajar dari berbagai spesialisasi, dan di khanqah

diajarkan berbagai ilmu pengetahuan seperti matematika, mantik/logika, filsafat, tafsir

Qur’an, hadits, fiqih, sejarah, dan geografi. Bahasa Persia pada masa itu merupakan

bahasa pengantar dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran agama Islam. Pendidikan

yang diselenggarakan ini diikuti oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan.

Karena itu sejumlah kaum wanita dari keluarga terdidik, misalnya Gulbadan Begum,

Maham Anga, Nur Jahan, Mumtaz Mahal, Jahan Ara Begum, dan Zaibun Nisa yang

kemudian menjadi penulis terampil.11

Selain itu, pihak kerajaan juga menyediakan perpustakaan yang bisa dimanfaatkan

oleh siapa saja. Akbar dikenal sebagai raja yang gemar membaca dan mengoleksi buku.

Pada era ini juga banyak buku-buku terjemahan yang diterbitkan. Diantaranya buku

terjemahan kisah Mahabaratha dan Ramayana yang dibuat oleh Badayuni ke dalam

bahasa Persia. Raja lainnya, Jahangir dikenal sebagai raja pelindung para ilmuwan. Ia

juga menulis biografinya sendiri dengan judul Tuzk-i-Jahangiri.12

Di masa Syah Jahan didirikan perguruan tinggi di Delhi. Aurangzeb mendirikan

pusat pendidikan di Lucknow. Tiap masjid mempunyai lembaga tingkat dasar yang

11 Taufik Abdullah, et.al, (Ed), Ensiklopedi Tematis…, h. 297-298.12 Taufik Abdullah, et.al, (Ed), Ensiklopedi Tematis…, h. 298.

Page 14: Sejarah Pendidikan Islam di India

14

dipimpin oleh seorang guru. Sejak berdiri banyak ilmuan yang belajar di India.

Sedangkan Aurangzeb dikenal banyak orang sebagai lelaki yang saleh, adil, keras dan

energetik yang menjadi teladan kerajaan Islam. Hidupnya ditandai kesederhanaan dan

tenaga yang tak terbatas. Dialah yang paling terpelajar di antara semua penguasa Mughal.

Berbagai kegiatan tulis menulis dalam masalah agama, sejarah, maupun syair,

ikut melengkapi koleksi perpustakaan kerajaan sekaligus penyebaran ilmu pengetahuan.

Karena itu tidak sedikit dijumpai perpustakaan yang ada di berbagai wilayah kerajaan

Mughal. Pada tahun 1641 misalnya, terdapat sebuah perpustakaan di Agra yang memiliki

koleksi 20.000 buku. Karena itu, semangat dan perkembangan agama Islam yang telah

berkembang di kalangan kerajaan maupun masyarakat pada umumnya sebetulnya

bersamaan dengan tumbuhnya lembaga-lembaga keagamaan, pendidikan, dan ilmu

pengetahuan.13

Dalam penggalan sejarah Dinasti Mughal, tampil dua penguasa paling

berpengaruh: Akbar Khan dan Aurangzeb. Meskipun keduanya memerintah dalam

dekade yang berbeda, tetapi kebijakan Akbar Khan dan Aurangzeb, khususnya berkaitan

dengan pengembangan Islam di India, memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan.

Akbar mengembangkan pola Islam sinkretis. Sebaliknya, Aurangzeb mengembangkan

pola Islam puritan.

Dalam perspektif politik, langkah Akbar ini dianggap sah, bahkan cerdas. Sebab,

substansi politik adalah tercapainya tujuan, meskipun pada saat bersamaan terdapat

aspek-aspek tertentu yang terabaikan. Orang boleh melakukan apa saja dalam konteks

politik. Akbar telah memposisikan Islam tidak lebih dari sekedar simbol formal tanpa

makna. Karena itu, dia dengan mudah meleburkan dan mencampuradukkan Islam dengan

berbagai kepercayaan lain. Dalam situasi ini, Islam kehilangan identitasnya. Ketinggian

dan keluhuran ajaran Islam juga tereduksi sedemikian rupa. Hal ini menyebabkan

ketegangan dengan para penganut Ahlusunah wal jamaah.

Lain dengan Akbar Khan, lain pula dengan Aurangzeb. Wajah Islam di India pada

masa Aurangzeb tampak lebih dominan. Dia berusaha mengangkat kembali citra Islam

yang tampak “redup” beberapa dasawarsa sebelumnya. Ia giat mengembalikan kemurnian

Islam. Usaha ini patut dihargai. Sebab, dari sini terlihat kecintaan seorang Aurangzeb

13 Taufik Abdullah, et.al, (Ed), Ensiklopedi Tematis…, h. 298-299.

Page 15: Sejarah Pendidikan Islam di India

15

terhadap Islam. Namun, perlu diingat, Islam adalah agama yang mensponsori

perdamaian, tanpa paksaan, dan tidak mentolelir berbagai tindak kekerasan terhadap

pemeluk agama lain. Memurnikan ajaran Islam dengan merusak tempat ibadah agama

lain, bukanlah pesan Islam.

Kebijakan Aurangzeb untuk menghancurkan kuil-kuil Hindu, meletakkan arca di

jalan-jalan agar selalu diinjak tampaknya menjadi sebuah kekeliruan. Hal ini

menyebabkan terjadinya pemberontakan hebat dari kalangan Hindu. Pada 1739 M.

Mughal dikalahkan oleh pasukan dari Persia dipimpin oleh Nadir Shah. Pada 1756 M.

pasukan Ahmad Shah merampok Delhi lagi. Kerajaan Britania yang masuk ke India pada

1600 M. dan mulai melakukan penaklukkan terhadap kerajaan Mughal pada 1757 M.

serta membubarkannya tahun 1858 M. setelah mengalahkan pesaingnya, Perancis.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan Islam di masa kerajaan Islam

Mughal memang tidak segemilang masa Islam klasik sebelumnya. Hal ini didasari oleh

beberapa alasan; 1) metode berpikir dalam bidang teologi di masa ini adalah metode

berpikir tradisional setelah metode berpikir rasional Mu’tazilah padam. 2) Kebebasan

berpikir ala pemikiran filsafat Yunani menurun setelah al-Ghazali melontarkan kritik

terhadap filsafat dan di sisi yang lain ajaran tasawuf yang mengesampingkan kehidupan

dunia berkembang pesat. 3) Sarana-sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan

pemikiran, seperti perpustakaan dan karya ilmiah asing banyak yang hancur di masa

Islam klasik, sehingga di masa Mughal seperti ada rantai pengetahuan yang terputus.

Sumbangan peradaban Islam kepada kebudayaan bangsa India teramat penting.

Dalam bangunan sosial budaya masyarakat India yang berbeda-beda, banyak ciri yang

maju, seperti penghormatan kepada wanita dan hak-hak mereka. Tidak salah kalau

dinyatakan bahwa setelah fajar Islam, bangsa India berhutang budi kepada Islam dan

kaum muslimin.

C. Lembaga Pendidikan (Madrasah, Sekolah, Universitas) di India Pada Masa

Pembaharuan

1. Madrasah Dar Al-‘Ulum di India

a. Kurikulum Pendidikan Madrasah Dar Al-‘Ulum di India.

Page 16: Sejarah Pendidikan Islam di India

16

Para siswa mengikuti pendidikan selama enam tahun, mengikuti silabus,

menempuh ujian formal, dan ikut pertemuan. Sekolah ini terutama terkenal karena

karyannya dalam Hadis, dan pada abad ini membengun jaringan sekolah yang masih

terus tumbuh hingga sekarang

Ulama Doeband berupaya apolotis dan sepenuhnya menyebarkan tuntunan yang

benar melalui pendidikan guru, imam sholat, pengelola wakaf, penulis, dan sebagainya.

Ajaran yang dibawa Syah Waliyullah dan yang kemudian yang diteruskan oleh

anaknya Syah Abdul Aziz, dan selanjutnya Sayyid Ahmad Syahid serta pengikutnya

untuk melaksanankannya banyak mempunyai perserupaan dengan ajaran Wahabiah dari

Arabia. Dan yang banyak dilaksanakan adalah pula ajaran pemurnian praktek umat Islam

dari berbagai macam bidah.14

2.      Sekolah Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) di India

a. Sejarah Berdirinya

Latar belakang didirikannya Sekolah Muhammedan Anglo Oriental College

(MAOC) di India adalah hancurnya Gerakan Mujahidin dan Kerajaan Mughal sebagai

akibat dari “Pemberontakan 1857” serta hasil pemikiran oleh pendirinya yaitu Sayyid

Ahmad Khan.

Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi pada tahun 1817 dan menurut keterangan

berasal dari keturunan Husein, cucu Nabi Muhammad melalui Fatimah dan Ali.

Neneknya, Sayyid hadi adalah pembesar istana zaman Alamghir II (1754-1759). Ia

mendapat didikan tradisional dalam pengetahuan agama agama dan disamping bahasa

Arab ia juga belajar bahasa Persia. Ia orang yang rajin membeca dan banyak memperluas

pengetahuan dengan membaca buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Sewaktu

berusia 18 tahun ia masuk pekerja pada serikat India Timur kemudian ia bekerja pula

sebagai hakim. Tetapi di tahun 1846 ia pulang kembali ke Delhi untuk meneruskan studi.

Dimasa “Pemberontakan 1857” ia banyak berusaha untuk mencegah terjadinya

kekerasan dan dengan demikian banyak menolong orang Inggris dari pembunuhan. Pihak

Inggris menganggap ia telah banyak berjasa bagi mereka dan ingin membalas jasanya,

tetapi hadiah yang dianugerahkan Inggris kepadanya ia tolak. Gelar Sir kemudian

14 Syed Mahmudunnasir, Islam: Konsepsi…, h. 265-266

Page 17: Sejarah Pendidikan Islam di India

17

kemudian di berikan kepadanya dapat ia terima. Hubungan dengan pihak Inggris menjadi

baik dan ini ia pergunakan untuk kepentingan umat Islam India.

Sayyid Ahmad Khan berpendapat bahwa peningkatan kedudukan umat Islam

India, dapat diwujudkan hanya dengan bekerjasama dengan Inggris. Inggris telah

merupakan penguasa yang terkuat di India, dan menentang kekuasaan itu tidak akan

membawa kebaikan bagi umat Islam India. Hal ini akan membuat mereka tetap mundur

dan akhirnya akan jauh ketinggalandari masyarakat Hindhu India.

Disamping itu dasar ketinggian dan kekuatan Barat, termasuk di dalamnya Inggis,

ialah ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Untuk dapat maju, umat Islam harus pula

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern itu. Jalan yang harus ditempuh umat

Islam untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan itu bukanlah

bekerjasama dengan Hindhu dalam menentang Inggris tetapi memperbaiki dan

memperkuat hubungan baik dengan Inggris.

Ia berusaha meyakinkan pihak Inggris bahwa dalam “Pemberontakan 1857”, umat

tidak memainkan peranan utama. Untuk itu ia keluarkan pamflet yang mengandung

penjelasan tentang hal-hal yang membawa pada pecahnya “Pemberontakan 1857”. Di

antara sebab-sebab yang ia sebut adalah sebagai berikut:

1) Intervensi Inggris dalam soal keagamaan, seperti pendidikan agama Kristen yang

diberikan kepada yatim piatu di panti-panti yang diasuh oleh orang Inggris,

pembentukan sekolah-sekolah misi Kristen dan penghapusan pendidikan agama di

perguruan-perguruan tinggi.

2) Tidak turut sertanya orang-orang India, baik Islam maupun Hindu, dalam lembaga-

lembaga perwakilan rakyat, hal yang membawa kepada:

a) Rakyat India tidak mengetahui tujuan dan niat Inggris, mereka anggap Inggris

datang untuk mengubah agama mereka menjadi Kristen.

b) Pemerintah Inggris tidak mengetahui keluhan-keluhan rakyat India.

c) Pemerintah Inggris tidak berusaha mengikat tali persahabatan dengan rakyat

India, sedang kestabilan dalam pemerintahan bergantung pada hubungan baik

rakyat. Sikap tidak menghargai dan tidak menghormati rakyat India, membawa

kepada akibat yangtidak baik.

Page 18: Sejarah Pendidikan Islam di India

18

Sayyid Ahmad Khan melihat bahwa umat Islam mundur karena mereka tidak

mengikuti perkembangan zaman. Peradaban Islam klasik telah hilang dan telah timbul

peradaban baru di Barat. Dasar peradaban bari ini ialah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dan sebagai telah disebut diatas inilah yang menjadi sebab utama bagi kemajuan dan

kekuatan orang barat.

Ilmu dan pengetahuan dan teknologi modern adalah hasil pemikiran manusia.

Oleh karena itu akal mendapat penghargaan tinggi bagi Sayyid Ahmad Khan. Tetapi

sebagai orang Islam yang percaya kepada wahyu, ia berpendapat bahwa kekuatan akal

bukan tidak terbatas.

Karena ia percaya pada kekuatan dan kebebasan akal, sungguhpun mempunyai

batas, ia percaya pada kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam menetukan kehendak

dan melakukan perbuatan. Dalam kata lain, ia mempunya paham qadariah (free will and

free act) dan tidak paham jabariah atau fatalisme. Manusia, demikian pendapatnya,

dianugrahi Tuhan daya-daya, diantaranya daya berpikir, yang disebut akal, dan fisik

untuk mewujudkan kehendaknya. Manusia mempunyai kebebasan untuk mempergunakan

daya-daya yang diberikan Tuhan kepadanya itu.

Inilah pokok-pokok pemikiran Sayyid Ahmad Khan mengenai pembaharuan

dalam Islam. Ide-ide yang dikemukakannya banyak persamaannya dengan pemikiran

Muhammad Abduh di Mesir. Kedua pemuka pembaharuan ini sama-sama memberi

penghargaan tinggi pada akal manusia, sama-sama menganut paham qadariah, sama-

sama percaya kepada hukum alam ciptaan Tuhan, sama-sama menetang taqlid dan sama-

sama membuka pintu ijtihad yang dianggap tertutup oleh umat Islam pada umumnya

diwaktu itu.

Sebagai telah disebut diatas, jalan bagi umat Islam India untuk melepaskan diri

dari kumunduran dan selanjutnya mencapai kemajuan, ialah memperoleh ilmu

pengetahuan dan teknologi modern Barat. Dan agar yang tersebut akhiri ini dapat di

capai, sikap mental umat yang kurang percaya kepada kekuatan akal, kurang percaya

kepada kebebasan manusia dan keurang percaya pada adanya hukum alam, harus diubah

terlebih dahulu.

Perubahan sikap mental itu ia usahakan melalui tulisan-tulisan dalam bentuk buku

dan artikel dalam majalah Tahzib al-Akhlaq. Usaha melalui pendidikan juga ia tidak

Page 19: Sejarah Pendidikan Islam di India

19

lupakan, bahkan pada akhirnya ke dalam lapangan inilah ia curahkan perhatian dan

pusatkan usahanya. Jalan yang efektif untuk merubah sikap mental memanglah

pendidikan.

Di tahun 1861 ia dirikan sekolah Inggris di Muradabad. Di tahun 1876 ia minta

berhenti sebagai pegawai pemerintahan Inggris dan sampai akhir hayatnya di tahun 1898,

ia mementingkan pendidikan umat Islam India. Di tahun 1878, ia mendirikan Sekolah

Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) di Aligarh yang merupakan karyanya

yang besejarah dan berpengaruh dalam cita-citanya untuk memajukan umat Islam India.

b.      Dasar dan Tujuan Sekolah Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) di India

Menurut penulis I.H. Qureshi, sekolah Sekolah itu mempunyai peranan penting

dalam kebangkitan umat Islam India, dan sekiranya tidak karena sekolah itu, umat india

di pakistan sekarang akan lebih jauh ketimggalan dari umat-umat lain.15

Sebelumnya di tahun 1869/70 Sayyid Ahmad Khan telah berkunjung ke Inggris,

antara lain untuk mempelajari sistem pendidikan Barat. Sekembalinya dari kunjungan itu

ia membentuk panitia peningkatan pendidikan umat Islam. Salah tujuan panitia ialah

menyelidiki sebabnua umat Islam India sedikit sekali memasuki sekolah-sekolah

pemerintah. Disamping itu di bentuk lagi panitia dana pembentukan perguruan tinggi

Islam. Di tahun 1886 ia bentuk Muhammadan Educational Conference dalam usaha

mewujudkan pendidikan nasional dan seragam untuk umat Islam India. Progam dari

lembaga ini adalah menyebarluaskan pendidikan Barat dikalangan umat Islam, menyelidi

pendidikan agama yang diberikan di sekolah-sekolah Inggris yang didirikan oleh

golongan Islam dan menunjang pendidikan agama yang diberikan oleh sekolah-sekolah

swasta.

Perhatian Sayyid Ahmad Khan terhadap umat Islam memang besar, tetapi

pengaruhnya tidak terbatas dalam pendidikan saja. Melalui buku karangannya dan

tulisannya di Tahzib al-Akhlaq ide-ide pembaharuan yang dicetuskannya menarik

perhatian golongan terpelajar Islam India. Penafsiran-penafsiran baru yang diberikannya

terhadap ajaran-ajaran Islam lebih dapat diterima golongan pelajar ini dari pada tafsiran-

tafsiran lama.

c.       Kurikulum Sekolah Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC) di India

15 Hamka, Sejarah Umat Islam 1, Jakarta: Bulan Bintang, 1981, Cetakan VI, h. 163

Page 20: Sejarah Pendidikan Islam di India

20

MAOC dibentuk sesuai dengan model sekolah di Inggris dan bahasa yang dipakai

di dalamnya ialah bahasa Inggris. Sedang guru dan stafnya banyak terdiri atas orang

Inggris. Ilmu pengetahuan modern merupakan sebagian besar dari mata pelajaran yang

diberikan. Pendidikan agama tidak di abaikan. Dalam hubungan ini baik disebut bahwa di

sekolah-sekolah inggris yang diasuh pemerintah, agama tidak di ajarkan. Di MAOC

pendidikan agama Islam dan ketaatan siswa menjalankan ajaran agama diperhatikan dan

di pentingkan. Sekolah itu terbuka bukan hanya bagi orang Islam, tetapi juga bagi orang

Hindu, Parisi, dan Kristen.16

Viqar al-Mulk sebagai seorang ulama, keras pendirian dan pegangan terhadap

agama. Hidup keagamaan di MAOC ia perkuat. Pelaksanaan ibadat, terutama salat dan

puasa, ia perketat pengawasannya. Lulus dalam ujian agama menjadi syarat untuk dapat

naik tingkat. Hal-hal tersebut di atas membuat MAOC menjadi lebih populer dikalangan

ulama India.

3.      Universitas Muslim Aligarh di India

a.       Sejarah berdirinya

Ide-ide pembaharuan yang di cetuskan Sir Sayyid Ahmad Khan dianut dan

disebarkan selanjutnya oleh murid serta pengikut dan timbullah apa yang dikenal dengan

gerakan Aligarh. Pusatnya ialah Muhammedan Anglo Oriental College yang didirikan

pemimpin pembaharuan Islam itu di Aligarh. Setelah ditingkatkan menjadi universitas,

dengan nama Universitas Islam Aligarh di tahun 1920, perguruan tinggi ini meneruskan

tradisi sebagai pusat gerakan pembaharuan Islam India.

Gerakan Aligarh inilah yang menjadi penggerak utama bagi terwujudnya

pembaharuan dikalangan umat Islam India. Tanpa adanya gerakan ini, ide-ide

pembaharuan selanjutya seperti yang di cetuskan Amir Ali, Muhammad Iqbal,

Muhammad Abul Kalam Asad, dan sebagainya.

b.      Dasar dan Tujuan Universitas Muslim Aligarh di India

Pada tahun 1875, Sayyid Ahmad Khan mendirikan Kolese Anglo Oriental

Mohammadan yang kemudia menjadi Unversitas Muslim Islam Aligarh, dengan model

Oxford dan Cambrige, dan bertujuan melahirkan kaum berpendidikan Inggris. Sayyid

16 Hamka, Sejarah Umat …, h. 164

Page 21: Sejarah Pendidikan Islam di India

21

Ahmad Khan mendapati bahwa warisan intelektualnya adalah dari para pembaharu Wali

Allah. Namun, dia bertujuan menunjukan keselarasan fundamental antara wahyu Al-

qur’an dan sains modern, dengan menyingkirkan dari Islam unsur-unsur yang bergantung

pada ruang dan waktu tertentu serta hanya mempertahankan yang esensial. Dia

menggunakan ijtihad untuk menggantikan penafsiran historis.17

c.       Kurikulum Universitas Muslim Aligarh di India.

Kemajuan Gerakan Aligarh disebabkan adanya mata pelajaran umum, seperti ilmu alam,

filsafat, humaniora dan sebagainya.

17 Taufik Abdullah, et.al, (Ed), Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jilid 2, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002, h. 297.

Page 22: Sejarah Pendidikan Islam di India

22

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Gambaran umum masyarakat India saat Islam memasuki wilayah ini, seperti

dijelaskan al-Biruni dikutip dalam perkembangan peradaban di kawasan Dunia

Islam, menunjukan dustu indikasi yang sangat menyulitkan bagi proses islamisasi.

Untuk melihat hal itu, ada lima hal yang menjadi titik perhatiannya sekaligus yang

menjadi ciri khas masyarakaat India saat itu, yakni bahasa, agama, tradisi,

kebencian terhadap orang asing, fanatisme dan keangkuhan budaya

2. Dinasti Changtai (1227-1369 M) yang didirikan oleh putra Jengis Khan, Changtai,

merupakan cikal bakal Kerajaan Mughal di India. Mughal merupakan kerajaan

Islam di anak benua India, dengan Delhi sebagai ibukotanya, berdiri antara tahun

1526-1858 M. Dinasti Mughal di India didirikan oleh seorang penziarah dari Asia

tengah bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530 M), Dinasti ini berada

pada masa kejayaan ketika dipimpin pemerintahan dan tiga raja penggantinya,

yaitu jehangir, Syah Jehan, Aurangzeb. Dan setelah empat raja tadi dinasti

Mughal mengalami masa kemunduruan.

3. Pendidikan islam di India pada masa dinasti Mughal bermula dari masjid,

kemudian pesantren. Di masjid diajarkan disiapkan pengajar dari berbagai

spesialisasi, dan di khanqah diajarkan berbagai ilmu pengetahuan seperti

matematika, mantik/logika, filsafat, tafsir Qur’an, hadits, fiqih, sejarah, dan

geografi.

4. Pada masa pembaharuan pendidikan islam di india, terbentuknya madrasah dar al-

ulum, Sekolah Muhammedan Anglo Oriental College (MAOC), dan Universitas

Muslim Aligarh. Kurikulum di madrash dar al-ulum pendidikan selama enam

tahun mengikuti silabus, ujian formal. Sedangangkan Sekolah Muhammedan

Anglo Oriental College (MAOC)materi pelajaran yang diberikan ilmu modern

tanpa meninggalkan pendidikan agama. Sedangkan di Universitas Muslim Aligarh

mengikuti mengikuti ilmu umum seperti ilmu alam, humaniora dan filsafat.

Page 23: Sejarah Pendidikan Islam di India

23

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik, et.al, ed. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve, 2002.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam Volume 3. Jakarta: Ichtiar Baru

Van Hoeve, 1993.

Hamka. Sejarah Umat Islam 1. Jakarta: Bulan Bintang, 1981.

Holt, P. M., Ann K.S. Lambton and Bernard Lewis. The Cambridge History of Islam.

London : Cambridge University Press, 1970.

Ikram, S.M.. Muslim Civilization in India. New York : Columbia University Press, 1965.

Mahmudunnasir, Syed. Islam: Konsepsi dan Sejarahnya . Bandung : Rosdakarya, 2005.

Mujib, M. The Indian Muslim. London: George Alen, 1967.

Soebardi dan Harsojo. Pengantar Sejarah dan Ajaran Islam. Bandung : Binacipta, 1986.

Sulasma, Suparman. Sejarah Islam di Asia dan Eropa. Bandung: CV. Pustaka Setia,2013.

Thohir, Ajid. Sejarah Peradaban di Kawasan Dunia Islam. Jakarta : Raja Grafindo,

2004.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000.