sejarah geologi

2
Sejarah Geologi Daerah Penelitian Sejarah geologi adalah suatu rangkaian fenomena geologi yang terjadi sejak awal proses pembentukan batuan sampai kondisi saat ini (Resen) dalam aspek ruang dan waktu. Dalam penentuan sejarah geologi daerah penelitian didasarkan pada data lapangan, analisis laboratorium dan studi pustaka untuk mengetahui umur serta lingkungan pengendapan daerah penelitian. Sejarah geologi daerah penelitian diawali pada Miosen Awal yaitu terendapkan satuan batupasir pulubalang pada lingkungan pengendapan upper delta plain dengan sub lingkungan swamp dan channel. Satuan ini disusun oleh batupasir berukuran butir pasir sangat halus (1/16 – 1/8 mm) sampai dengan pasir sedang (1/4 – ½ mm) dengan menghalus keatas atau fining upward. Pada Miosen Tengah terendapkan satuan batulempung Balikpapan selaras di atas satuan batupasir Pulubalang. Satuan batulempung Balikpapan terendapkan pada lingkungan pengendapan transitional lower delta plain dengan sublingkungan crevasse splay, channel, dan. Satuan ini disusun oleh batulempung, batubara, dan batulempung sisipan batubara. Pada Miosen Akhir terendapkan batugamping Balikpapan selaras diatas satuan batulempung Pulubalang. Satuan batugamping Balikpapan terendapkan secara melensa (Supriatna dkk, 1995). Kalkarenit mendominasi pada satuan batugamping Balikpapan. Satuan batugamping balikpapan terendapkan pada lingkungan pengendapan. Sumber sedimentasi daerah penelitian berasal dari Tinggian Kuching, sedimentasi endapan tersier

Upload: febri-deni-firdiansyah

Post on 01-Feb-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sejarah geo skripsine alda

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Geologi

Sejarah Geologi Daerah Penelitian

Sejarah geologi adalah suatu rangkaian fenomena geologi yang terjadi sejak awal

proses pembentukan batuan sampai kondisi saat ini (Resen) dalam aspek ruang dan waktu.

Dalam penentuan sejarah geologi daerah penelitian didasarkan pada data lapangan, analisis

laboratorium dan studi pustaka untuk mengetahui umur serta lingkungan pengendapan

daerah penelitian.

Sejarah geologi daerah penelitian diawali pada Miosen Awal yaitu terendapkan satuan

batupasir pulubalang pada lingkungan pengendapan upper delta plain dengan sub lingkungan

swamp dan channel. Satuan ini disusun oleh batupasir berukuran butir pasir sangat halus

(1/16 – 1/8 mm) sampai dengan pasir sedang (1/4 – ½ mm) dengan menghalus keatas atau

fining upward.

Pada Miosen Tengah terendapkan satuan batulempung Balikpapan selaras di atas

satuan batupasir Pulubalang. Satuan batulempung Balikpapan terendapkan pada lingkungan

pengendapan transitional lower delta plain dengan sublingkungan crevasse splay, channel,

dan. Satuan ini disusun oleh batulempung, batubara, dan batulempung sisipan batubara.

Pada Miosen Akhir terendapkan batugamping Balikpapan selaras diatas satuan

batulempung Pulubalang. Satuan batugamping Balikpapan terendapkan secara melensa

(Supriatna dkk, 1995). Kalkarenit mendominasi pada satuan batugamping Balikpapan. Satuan

batugamping balikpapan terendapkan pada lingkungan pengendapan. Sumber sedimentasi

daerah penelitian berasal dari Tinggian Kuching, sedimentasi endapan tersier pada Cekungan

Kutai berasal dari Tinggian Kuching (Allen and Chambers, 1998).

Pada Pliosen sampai Pliestosen terjadi aktifitas tektonik yang menyebabkan terjadinya

deformasi dan proses pengangkatan pada Cekungan Kutai (H.L. Ott, 1987) atau terbentuknya

sinklin, dimana daerah penelitian secara regioanal termasuk ke dalam sinklin (Sukardi dkk,

1995), sehingga menyebabkan tersingkapnya batuan pada daerah penelitian dengan jurus

utara – selatan dan kemiringan lapisan batuan ke barat. Kemudian terbentuk sesar mendatar

kanan yang berarah barat daya – timur laut.

Pada Holosen sampai sekarang (Resen) terjadi proses eksogen pada daerah penelitian

yang meliputi proses pelapukan, erosi dan pengendapan material lepas atau endapan Aluvial

oleh sungai.