geologi sejarah cosmogony

32
Geologi Sejarah COSMOGONY

Upload: marchel-monoarfa

Post on 15-Aug-2015

293 views

Category:

Science


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

Geologi Sejarah

COSMOGONY

Page 2: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY
Page 3: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

TATA SURYA

• Kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.

• Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elieps, lima planet kecil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi dan jutaan benda langit (meteor, asteroit, komet) lainnya.

Page 4: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

GALAKSI BIMA SAKTI / MILKY WAY

• Total massa 1012 massa matahari• 200 – 400 milyar bintang• Diameter 100.000 tahun cahaya• Jarak matahari – pusat galaksi

27.000 tahun cahaya• Kecepatan orbit 217 km/detik• 225 – 250 juta tahun untuk 1x orbit• 20 – 25 x mengitari pusat orbit

Page 5: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

KOSMOGONI

• Kosmogoni berasal dr kata Yunani, “cosmos” yang berarti “the world” dan “gony” berarti “to be born”.

• Dalam astronomi, kosmogoni berhubungan dengan asal mula “astrophysical systems” dan “solar system”.

• Kosmogeni lebih menekankan pada keberadaan obyek di tata surya.

Page 6: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

KOSMOGONI

• NEBULAR HYPOTHESIS

• PLANETISIMAL HYPHOTESIS

• TIDAL HYPOTHESIS

• BIG BANG THEORY

Page 7: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

NEBULAR HYPOTHESIS

Immanuel Kant(1724 – 1804)Filsu f Jerman

Hipotesis Nebular adalah model yang paling banyak diterima dalam menjelaskan formasi dan evolusi tata surya, bahwa tata surya dibentuk oleh material-material yang ada di angkasa.

Immanuel Swedenborg (1688 – 1772)

Pierre-Simon Laplace(1749–1827)

Astronom Perancis

Page 8: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

• Bahwa di jagad raya terdapat gumpalan kabut /gas yang berputar perlahan-lahan dan saling tarik menarik hingga menimbulkan energi. Kemudian bagian dalam kabut lama kelamaan menjadi padat dan menjadi matahari, sedangkan bagian luar menjadi planet dan satelitnya di sekitarnya. Dikenal pula dengan Teori Kabut.

• Perputaran menimbulkan gaya sentripugal yang menarik kearah luar, sedang gaya berat cenderung menarik gas-gas ke dalam ke arah matahari. Akibat kedua gaya yang berlawanan ini perlahan-lahan menjadikan awan gas yang berkeliling dan membentuk awan gas berbentuk datar, membentuk piringan gas yang berputar di sekitar matahari yang disebut Nebula Planetaria.

NEBULAR HYPOTHESIS

Page 9: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

NEBULAR HYPOTHESIS

Perkembangan ilmu modern dari Hipotesis Nebular adalah Solar Nebular Disk Model (SNDM) atau Simply Solar Nebular Model.

Page 10: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

NEBULAR HYPOTHESIS

Page 11: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

PLANETISIMAL HYPHOTESIS

Thomas Chrowder Chamberlin(1843 – 1928)

Geologist Amerika

Forest Ray Moulton(1872 – 1952)

Astronom Amerika

Page 12: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

Teori ini didasarkan pada ide bahwa bintang-bintang mendekati matahari muda sehingga terjadi gaya tarik menarik pada permukaannya. Seiring dengan proses internal, material keluar dari matahari dan mengelilingi matahari secara berkelanjutan.

Seiring efek dari keluarnya bintang dari matahari, akan terbentuk gravitasi seperti spiral yang meluas dari matahari. Sebagian material kembali ke matahari dan sebagian lagi tetap pada lintasan / orbit.

Orbit ini lalu mendingin dan menguap menjadi bagian-bagian bongkah. Bongkah kecil disebut planetisimal dan yang besar disebut protoplanet.

PLANETISIMAL HYPHOTESIS

Page 13: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

Tumbukan antar debu partikel berperan dalam pembentukan bongkahan berukuran puluhan kilomenter yang dikenal sebagai planetisimal. Lalu planetisimal tersebut saling bertubrukan akibat pengaruh gravitasi mendingin dan menguap menjadi planet.

PLANETISIMAL HYPHOTESIS

Page 14: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

Kemudian mengalami akresi pada tata surya membentuk beberapa bulan dan planet dengan beragam ukuran yang berorbit pada matahari

PLANETISIMAL HYPHOTESIS

Page 15: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

TIDAL HYPOTHESIS

James Hopwood Jeans(1877 – 1946)

Jeffreys, Harold (1891–1989)

Page 16: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

• Disebut juga Teori Pasang Surut, bahwa adanya sebuah bintang yang besarnya hampir sama dengan matahari melintas mendekati matahari, sehingga mengakibatkan terjadinya pasang gas (terlepasnya sebagian massa matahari berbentuk seperti cerutu) karena daya tarik bintang yang melintas dan massa tersebut bergerak mengelilingi matahari.

• Dalam proses mengelilingi matahari, massa tersebut mengalami perpecahan menjadi butiran besar dan kecil. Butiran besar dapat menarik butiran kecil dan bergabung membentuk gumpalan gas di sekitar matahari.

• Gumpalan inilah yang menjadi planet-planet sebagai anggota tata surya.

TIDAL HYPOTHESIS

Page 17: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

TIDAL HYPOTHESIS

Page 18: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

A filament in the Cygnus loop, seen by HST in visible light.

TIDAL HYPOTHESIS

Page 19: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

BIG BANG THEORY

Georges Lemaitre(1884 – 1966)

Astronom & FisikawanBelgia

Edwin Powell Hubble(1889 – 1953)

Astronom & MatematikawanAmerika Serikat

Page 20: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

BIG BANG THEORY

Page 21: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

BIG BANG THEORY Bahwa pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula.

Page 22: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

BIG BANG THEORY Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut Galaksi Bima Sakti lalu membentuk sistem tata surya.

Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet kita, bumi.

Page 23: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

BIG BANG THEORY

Page 24: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

BIG BANG THEORY

Bahwa alam semesta mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas kemudian terus mengembang hingga sekarang.

Secara umum pengembangan alam semesta yang mengandung galaksi-galaksi dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang.

Page 25: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

Planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu: • Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan

belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur. • Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali

dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

• Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

Page 26: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

Kerak Bumi 0 to 40/100 km

0°C

Selimut Atas40/100 to 670 km

1,000°C

Selimut Bawah670 to 2,890 km

2,000°C

Inti Luar2,890 to 5,150 km

3,700°C

Inti Dalam5,150 to 6,370 km

4,300°C

STRUKTUR BUMI

Page 27: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

STRUKTUR BUMI

Page 28: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

KUIS

1. Sebutkan teori-teori ataupun konsep pemikiran tentang “kehancuran bumi” !

2. Apa yang kamu ketahui tentang “aurora” ?

Page 29: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

AURORA

Aurora Borealis Aurora Australis

Page 30: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

LIDAH MATAHARI

Page 31: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

MAGNETISME BUMI

Page 32: GEOLOGI SEJARAH COSMOGONY

TERIMA KASIH