tugas geologi batubara (sejarah)

16
TUGAS GEOLOGI BATUBARA Disusun Oleh : Rony Octa Prabowo 1107045075 FISIKA KONSENTRASI GEOLOGI GEOFISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2013

Upload: ronyoctaprabowo

Post on 01-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

TUGAS

GEOLOGI BATUBARA

Disusun Oleh :

Rony Octa Prabowo

1107045075

FISIKA KONSENTRASI GEOLOGI GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2013

Page 2: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

Sejarah Pembentukan Batubara

Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa

tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses

fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara

termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Adapun proses yang mengubah

tumbuhan menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan (coalification).

Faktor tumbuhan purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman

geologi dan lokasi tempat tumbuh dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi

pengendapan (sedimentasi) tumbuhan, pengaruh tekanan batuan dan panas bumi

serta perubahan geologi yang berlangsung kemudian, akan menyebabkan

terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-macam. Oleh karena itu,

karakteristik batubara berbeda-beda sesuai dengan lapangan batubara (coal field)

dan lapisannya (coal seam).

Gambar 1. Proses Terbentuknya Batubara

(Sumber: Kuri-n ni Riyou Sareru Sekitan, 2004)

Pembentukan batubara dimulai sejak periode pembentukan Karbon

(Carboniferous Period) –dikenal sebagai zaman batu bara pertama– yang

berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Kualitas dari setiap

endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu

pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya, endapan

tumbuhan berubah menjadi gambut (peat), yang selanjutnya berubah menjadi batu

bara muda (lignite) atau disebut pula batu bara coklat (brown coal). Batubara

muda adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.

Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama

jutaan tahun, maka batu bara muda akan mengalami perubahan yang secara

bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi

Page 3: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

batu bara sub-bituminus (sub-bituminous). Perubahan kimiawi dan fisika terus

berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam

sehingga membentuk bituminus (bituminous) atau antrasit (anthracite). Dalam

kondisi yang tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus

berlangsung hingga membentuk antrasit.

Dalam proses pembatubaraan, maturitas organik sebenarnya

menggambarkan perubahan konsentrasi dari setiap unsur utama pembentuk

batubara. Berikut ini ditunjukkan contoh analisis dari masing –masing unsur yang

terdapat dalam setiap tahapan pembatubaraan.

Tabel 1. Contoh Analisis Batubara (daf based)

(Sumber: Sekitan no Kisou Chishiki)

Data-data di atas apabila ditampilkan dalam bentuk grafik hasilnya adalah sebagai

berikut:

Gambar 2. Hubungan Tingkat Pembatubaraan – Kadar Unsur Utama

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat

pembatubaraan,maka kadar karbon akan meningkat, sedangkan hidrogen dan

Page 4: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

oksigen akan berkurang. Karena tingkat pembatubaraan secara umum dapat

diasosiasikan dengan mutu atau kualitas batubara, maka batubara dengan tingkat

pembatubaraan rendah disebut pula batubara bermutu rendah

seperti lignite dan sub-bituminus biasanya lebih lembut dengan materi yang rapuh

dan berwarna suram seperti tanah, memiliki tingkat kelembaban (moisture) yang

tinggi dan kadar karbon yang rendah, sehingga kandungan energinya juga rendah.

Semakin tinggi mutu batubara, umumnya akan semakin keras dan kompak, serta

warnanya akan semakin hitam mengkilat. Selain itu, kelembabannya pun akan

berkurang sedangkan kadar karbonnya akan meningkat, sehingga kandungan

energinya juga semakin besar.

Sumber : http://www.kamusilmiah.com/geologi/mengenal-batubara-1/

Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya batubara yaitu

1. Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari

hutan dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan

teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga pohon-pohon di

hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa

tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara

sempurna, dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen

organik.

Gambar 3

Page 5: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

2. Teori Drift : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari

hutan yang bukan di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang

terbentuk sesuai dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta, mempunyai

ciri-ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting), banyak lapisannya

(multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu cenderung tinggi). Proses

pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan)

dan tahap geokimia (pembatubaraan).

Gambar 4

Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa

tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaerobik)

di daerah rawa dengan sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air

pada kedalaman 0,5 – -[10 meter. Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan

unsur H, N, O, dan C dalam bentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi

humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah menjadi gambut

(Stach, 1982, op cit Susilawati 1992).

Gambar 5

Page 6: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi,

kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang

menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik dari

gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992). Pada tahap ini prosentase karbon

akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan berkurang

(Fischer, 1927, op cit Susilawati 1992). Proses ini akan menghasilkan batubara

dalam berbagai tingkat kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub

bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.

Dalam proses pembatubaraan, maturitas organik sebenarnya

menggambarkan perubahan konsentrasi dari setiap unsur utama pembentuk

batubara.

- Berikut ini ditunjukkan tahapan pembatubaraan.

Gambar 6

Disamping itu semakin tinggi peringkat batubara, maka kadar karbon akan

meningkat, sedangkan hidrogen dan oksigen akan berkurang. Karena tingkat

pembatubaraan secara umum dapat diasosiasikan dengan mutu atau mutu

batubara, maka batubara dengan tingkat pembatubaraan rendah disebut pula

batubara bermutu rendah seperti lignite dan sub-bituminus biasanya lebih lembut

dengan materi yang rapuh dan berwarna suram seperti tanah, memiliki tingkat

Page 7: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

kelembaban (moisture) yang tinggi dan kadar karbon yang rendah, sehingga

kandungan energinya juga rendah. Semakin tinggi mutu batubara, umumnya akan

semakin keras dan kompak, serta warnanya akan semakin hitam mengkilat. Selain

itu, kelembabannya pun akan berkurang sedangkan kadar karbonnya akan

meningkat, sehingga kandungan energinya juga semakin besar.

Sumber : http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/tag/sejarah-batubara/

Lingkungan Pengendapan Batubara

Pembentukan batubara terjadi pada kondisi reduksi di daerah rawa-rawa

lebih dari 90% batubara di dunia terbentuk pada lingkungan paralik. Daerah

seperti ini dapat dijumpai di dataran pantai, laguna, delta, dan fluviatil.

Di dataran pantai, pengendapan batubara terjadi pada rawa-rawa di

lelakang pematang pasir pantai yang berasosiasi dengan sistem laguna ke arah

darat. Di daerah ini tidak berhubungan dengan laut terbuka sehingga efek oksidasi

au laut tidak ada sehingga menunjang pada pembentukan batubara di daerah

rawa-rawa pantai.

Pada lingkungan delta, batubara terbentuk di backswamp clan delta plain.

Sedangkan di delta front dan prodelta tidak terbentuk batubara disebabkan oleh

adanya pengaruh air laut yang besar clan berada di bawah permukaan air laut.

Lingkungan pengendapan batubara antara lain :

1. Endapan Batubara Paralik

Lingkungan paralik terbagi ke dalam 3 sub lingkungan, yakni endapan

lmuhara belakang pematang (back barrier), endapan batubara delta, endapan

Dwubara antar delta dan dataran pantai (Bustin, Cameron, Grieve, dan Kalkreuth,

Ketiganya mempunyai bentuk lapisan tersendiri, akan tetapi pada , wnumnya

tipis-tipis, tidak menerus secara lateral, mengandung kadar sulfur, abu dar.

nitrogen yang tinggi.

2. Endapan Batubara Belakang Pematang (back barrier)

Batubara belakang pematang terakumulasi ke arah darat dari pulau-pulau

pcmatang (barrier island) yang telah ada sebelumnya dan terbentuk sebagai ai.:hat

dari pengisian laguna. Kemudian terjadi proses pendangkalan cekungan antar

Page 8: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

pulau-pulau bar sehingga material yang diendapkan pada umumnya tergolong ke

dalam klastika halus seperti batulempung sisipan batupasir dan batugamping.

Selanjutnya terbentuk rawa-rawa air asin dan pada keadaan ini cn.iapan sedimen

dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga moluska dapat berkembang

dengan baik sebab terjadi pelemparan oleh ombak dari laut terbuka le laguna yang

membawa materi organik sebagai makanan yang baik bagi penghuni laguna.

Sedangkan endapan sedimen yang berkembang pada umumnya tcrdiri dari

perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan batubara dan batugamping.

Struktur sedimen yang berkembang ialah lapisan bersusun, silang siur dan

laminasi halus. Endapan batubara terbentuk akibat dari meluasnya permukaan

rawa dari pulau-pulau gambut (marsh) yang ditumbuhi oleh tumbuhan air tawar.

3. Endapan Batubara Delta

Berdasarkan bentuk dataran deltanya, batubara daerah ini terbentuk pada

beberapa sub lingkungan yakni delta yang dipengaruhi sungai, gelombang pasang

surut. dataran delta bawah dan atas, dan dataran aluvium. Kecepatan pengendapan

sangat berpengaruh pada penyebaran dan ketebalan endapan batubara. Batubara

daerah ini tidak menerus secara lateral akibat dari perubahan fasies yang relatif

pendek dan cepat yang disebabkan oleh kemiringan yang tajam sehingga

ketebalan dan kualitasnya bervariasi. Pada umumnya batubara tersebut berasal

dari alang-alang dan tumbuhan paku.

4. Endapan Batubara Antar Delta dan Dataran Pantai

Batubara daerah ini terbentuk pada daerah rawa yang berkembang di :jerah

pantai yang tenang dengan water table tinggi dan pengaruh endapan liaaik sangat

kecil. Daerah rawa pantai biasanya banyak ditumbuhi oleh :umbuhan air tawar

dan air payau. Batubara ini pada umumnya tipis-tipis dan secara lateral tidak lebih

dari 1 km.

Batubara lingkungan ini kaya akan abu, sulfur, nitrogen, dan mengandung

fosil laut. Di daerah tropis biasanya terbentuk dari bakau dan kaya sulfur.

Kandungan sulfur tinggi akibat oleh naiknya ion sulfat dari air laut dan oleh

salinitas bakteri anaerobik.

Sumber : http://logku.blogspot.com/2011/02/proses-pembentukan-batubara.html

Page 9: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

Sejarah Eksplorasi dan Penambangan Batubara Di Dunia

Gambar 7

Penambang batu bara Cina di ilustrasi ensiklopedia Kaiwu Tiangong

Dinasti Ming, yang diterbitkan pada tahun 1637 oleh Yingxing.Due Song dengan

kelimpahan nya, batubara telah ditambang di berbagai belahan dunia sepanjang

sejarah dan terus menjadi suatu kegiatan ekonomi yang penting saat ini.

Dibandingkan dengan bahan bakar kayu, batubara menghasilkan jumlah yang

lebih besar energi permassa dan dapat diperoleh di daerah mana kayu tidak

tersedia. Meskipun secara historis digunakan sebagai alat pemanas rumah tangga,

batubara sekarang banyak digunakan di industri, terutama dalam produksi

peleburan dan paduan, serta pembangkit listrik.

Pertambangan batu bara berskala besar yang dikembangkan selama

Revolusi Industri, dan batubara menyediakan sumber utama energi primer untuk

industri dan transportasi di Barat dari abad ke-18 ke 1950-an. Batu bara tetap

menjadi sumber energi yang penting, karena biaya rendah dan kelimpahan bila

dibandingkan dengan bahan bakar lain, terutama untuk pembangkit listrik.

Namun, batubara juga ditambang hari ini dalam skala besar dengan metode

tambang terbuka di mana pun strata batubara mogok permukaan dan relatif

dangkal.

Britain mengembangkan teknik utama penambangan batubara bawah tanah

dari akhir abad ke 18 dan seterusnya dengan kemajuan yang didorong oleh

kemajuan abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Page 10: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

Namun minyak dan bahan bakar terkait mulai digunakan sebagai alternatif

dari kali ini dan seterusnya. Pada akhir abad ke-20 batubara adalah sebagian besar

diganti dalam penggunaan industri dan transportasi domestik serta oleh minyak,

gas alam atau listrik yang dihasilkan dari minyak, gas, tenaga nuklir atau sumber

energi terbarukan.

Sejak tahun 1890, pertambangan batubara juga telah menjadi isu politik

dan sosial. tenaga kerja penambang Batubara dan serikat buruh menjadi kuat di

banyak negara di abad ke-20, dan sering para penambang adalah pemimpin

gerakan Kiri atau Sosialis (seperti di Inggris, Jerman, Polandia, Jepang, Kanada

dan Amerika Serikat) Sejak tahun 1970 , isu lingkungan telah semakin penting,

termasuk kesehatan penambang, perusakan pemandangan dari tambang strip dan

penghapusan puncak gunung, polusi udara, dan kontribusi batubara pembakaran

terhadap pemanasan global.

Awal sejarah

Reruntuhan hypocaust bawah lantai sebuah vila Romawi. Bagian bawah

Exedra adalah covered.Early ekstraksi batubara skala kecil, batubara berbaring

baik di permukaan, atau sangat dekat dengan itu. metode khas untuk ekstraksi

termasuk pertambangan hanyut dan pit bel. Seperti halnya tambang drift,

pertambangan batang kecil digunakan. Ini mengambil bentuk pit bel, ekstraksi

bekerja keluar dari suatu poros pusat, atau teknik yang disebut ruang dan pilar

'ruang' di mana batubara tersebut diekstraksi dengan pilar kiri untuk mendukung

atap. Kedua teknik ini namun meninggalkan sejumlah besar batubara dapat

digunakan di belakang.

Referensi paling awal pada penggunaan batubara di Metalworking

ditemukan dalam risalah geologi Pada batu (Lap. 16) oleh Theophrastus ilmuwan

Yunani (c. 371-287 SM):

Di antara bahan-bahan yang digali karena mereka berguna, yang dikenal

sebagai batubara terbuat dari bumi, dan setelah dibakar, mereka membakar seperti

arang. Mereka ditemukan di Liguria dan Elis sebagai salah satu pendekatan

Olympia oleh jalan gunung dan digunakan oleh mereka yang bekerja di logam.

Page 11: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

Penggunaan awal dikenal batubara di Amerika adalah dengan bangsa

Aztec yang menggunakan batu bara untuk bahan bakar dan jet (sejenis dari lignit)

untuk hiasan.

Di Romawi Inggris, Roma memanfaatkan segala coalfields utama

(menyelamatkan orang-orang dari Utara dan Selatan Staffordshire) oleh AD akhir

abad ke-2 Sementara banyak penggunaannya tetap lokal., Perdagangan hidup

yang dikembangkan di sepanjang pantai Laut Utara untuk memasok batubara

Yorkshire dan London. ini juga meluas ke Rhineland benua, dimana batu bara

mengandung bitumen sudah digunakan untuk peleburan bijih besi.Ia digunakan

dalam hypocausts untuk memanaskan pemandian umum, pemandian di

benteng-benteng militer, dan vila-vila individu kaya. Penggalian telah

mengungkapkan toko batubara di benteng-benteng di sepanjang Hadrian Wall,

serta sisa-sisa industri peleburan di benteng-benteng seperti Longovicium

dekatnya.

Setelah Roma kiri Inggris, di AD 410, tidak ada catatan batubara yang

digunakan di negara ini sampai akhir abad ke-12. Tak lama setelah

penandatanganan Magna Carta, pada 1215, batubara mulai diperdagangkan di

wilayah Skotlandia dan Inggris utara-timur, di mana strata Karbon mana terpapar

di pantai laut, dan dengan demikian dikenal sebagai "batubara laut". komoditas ini,

bagaimanapun, tidak cocok untuk digunakan dalam jenis tungku domestik

kemudian di gunakan, dan terutama digunakan oleh pengrajin untuk membakar

kapur, logam kerja dan peleburan. Pada awal 1228, batu bara laut dari utara-timur

dibawa ke London. Selama abad ke-13, perdagangan batubara meningkat di

seluruh Inggris dan pada akhir abad ini sebagian besar coalfields di Inggris,

Skotlandia dan Wales sedang bekerja pada skala kecil Karena penggunaan

batubara antara seniman menjadi lebih luas, menjadi jelas bahwa asap batubara

merugikan kesehatan dan peningkatan polusi di London menimbulkan keresahan

banyak dan agitasi. Sebagai hasil dari ini, proklamasi Royal dikeluarkan tahun

1306 melarang artificers London menggunakan batu bara laut di tungku mereka

dan memerintahkan mereka untuk kembali ke bahan bakar tradisional kayu dan

arang 10 Selama paruh pertama 14 abad batubara mulai digunakan untuk

Page 12: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

pemanasan domestik di daerah produksi batubara dari Inggris, sebagai perbaikan

dilakukan dalam desain tungku domestik. Edward III adalah raja pertama yang

mengambil minat dalam perdagangan batubara dari timur laut. , mengeluarkan

nomor dari surat perintah untuk mengatur perdagangan dan memungkinkan

ekspor batubara ke Calais . Permintaan batubara terus meningkat di Inggris pada

abad ke-15, tapi masih terutama digunakan di distrik-distrik pertambangan, di

kota-kota pesisir atau yang diekspor ke Eropa kontinental. Namun, pada

pertengahan abad 16 pasokan kayu mulai gagal di Inggris dan penggunaan batu

bara sebagai bahan bakar domestik dengan cepat memperluas.

Pada 1575, Sir George Bruce dari Carnock dari Culross, Skotlandia,

membuka tambang batubara pertama untuk mengekstrak batubara dari "pit parit"

di bawah laut di Firth of Forth. Dia membangun sebuah pulau buatan loading di

mana ia tenggelam poros 40 ft yang terhubung ke dua poros untuk drainase dan

ventilasi ditingkatkan. Teknologi ini jauh di muka dari setiap metode

penambangan batubara dalam periode abad pertengahan akhir dan dianggap salah

satu keajaiban industri usia.

Selama abad ke-17 sejumlah kemajuan dalam teknik pertambangan dibuat,

seperti penggunaan tes membosankan untuk mencari deposito yang cocok dan

pompa rantai, didorong oleh roda air, mengeringkan collieries deposito Batubara

ditemukan oleh koloni di Amerika Utara Timur pada abad ke-18.

Revolusi Industri

Revolusi Industri, yang dimulai di Inggris pada abad ke-18, dan kemudian

menyebar ke benua Eropa, Amerika Utara, dan Jepang, didasarkan pada

ketersediaan batu bara untuk mesin uap kekuasaan. Perdagangan internasional

diperluas secara eksponensial ketika batubara-makan mesin uap dibangun untuk

kereta api dan kapal uap di era 1810-1840 Victoria. Batubara lebih murah dan

jauh lebih efisien daripada bahan bakar kayu di mesin uap yang paling. Sebagai

Inggris tengah dan Utara berisi kelimpahan batubara, tambang banyak terletak di

daerah ini serta lapangan batubara South Wales dan Skotlandia. Teknik-teknik

skala kecil yang tidak cocok dengan permintaan meningkat, dengan ekstraksi

Page 13: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

bergerak menjauh dari ekstraksi permukaan penambangan poros sedalam

Revolusi Industri berlangsung.

http://yogaulil.blogspot.com/2011/01/sejarah-pertambangan-batubara.html

Sejarah Eksplorsi dan Pertambangan Batubara Indonesia

Batubara adalah penghasil listrik hampir setengah dari listrik dunia. Di

Indonesia, batubara saat ini menjadi komoditi idola dari dunia pertambangan.

Walaupun jumlah batubara di Indonesia hanya sekitar 1% dari jumlah batubara di

dunia, namun saat ini Indonesia adalah pengekspor batubara terbesar di dunia.

Karakteristik batubara indonesia yang berkualitas bituminus - sub bituminus,

sangat cocok untuk bahan bakar PLTU. Oleh karena itu batubara indonesia banyak

diminati juga oleh negara lain. Di samping itu posisi Indonesia sebagai negara

kepulauan cukup strategis untuk pengiriman batubara ke negara lain melalui

transportasi laut.

Sejarah pertambangan batubara secara modern diawali dengan penemuan

cebakan batubara di Ombilin tahun 1856, yang dilanjutkan dengan pekerjaan

persiapan selama lebih kurang 36 tahun sebelum produksi pertama tahun 1892.

Pekerjaan persiapan tersebut termasuk membangun rel kereta api dari kota Padang

ke Sawahlunto – yang selanjutnya berperan penting dalam pembangunan Sumatra

Barat.

Gambar 8 : Jalan masuk tambang Ombilin pada tahun 1971

Page 14: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

Selain di Ombilin, pertambangan batubara juga dibuka di Tanjung Enim

(Sumatra Selatan), tepi s. Mahakam (Kalimantan Timur), Pulau Laut (Kalimantan

Selatan).

Empat phase penting dari perkembangan pertambangan batubara

Indonesia:

1. Sebelum tahun 1941

Awal dibukanya tambang-tambang batubara modern:

◦ Ombilin – tambang bawah tanah

◦ Tanjung Enim – tambang terbuka

◦ Tepi sungai Mahakam – tambang bawah tanah

Pemakai batubara: transportasi (kereta api), pabrik semen, industri

manufaktur dan industri kecil – terutama di sekitar tambang batubara.

Pabrik Semen Padang dibangun tahun 1910 menggunakan batubara dari

Ombilin.

Produksi meningkat hingga mencapai sekitar 2 juta ton/tahun.

2. Antara 1941 sampai tahun 1974

Pendudukan Jepang mengambil alih tambang-tambang yang ada dan

dimanfaatkan untuk keperluan perang.

Setelah kemerdekaan dan nasionalisasi pada pertengahan tahun 50-an,

produksi menurun karena pemakai batubara mulai berkurang dan

kekurangan tenaga ahli, walaupun ada bantuan teknik dari Polandia pada

awal tahun 60-an.

Batubara mulai ditinggalkan, diganti oleh minyak .

Tingkat produksi mencapai titik terrendah pada tahun 1969 (sekitar 200

ribu ton/tahun).

Awal tahun 70-an krisis minyak membuat perhatian kembali ke batubara.

3. Antara 1974 sampai tahun 1991

Kontrak karya pertama dengan Shell Mijnbouw di Sumatera Selatan,

sekitar Tanjung Enim tahun 1974 berakhir tahun 1978 tanpa kelanjutan.

Page 15: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

Awal 80-an proyek terpadu pengembangan tambang Bukit Asam, jalur

kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan (Lampung) dan PLTU Suralaya.

PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) terpisah dari PN Tambang

Batubara.

PN Tambang Batubara menandatangani kontrak kerjasama (KKS) dengan

perusahaan asing untuk pengembangan pertambangan batubara di berbagai

tempat di Kalimantan dan Sumatra.

Tahun 1990 – PN Tambang Batubara dibubarkan dan dilebur ke PTBA

Tahun 1990 beberapa tambang KKS telah memasuki tahap operasi

produksi

4. Sejak 1991

Produksi batubara Indonesia terus meningkat secara signifikan – terutama

dari tambangtambang milik PTBA dan KKS.

Tahun 1995 PTBA tidak lagi sebagai prinsipal KKS – diambil alih oleh

pemerintah – menjadi PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan

Pertambangan Batubara).

Sampai saat ini sudah 3 generasi PKP2B

Kebutuhan domestik meningkat dengan dibangunnya PLTU-PLTU baru.

Ekspor juga meningkat dengan pesat sejalan dengan berkembangnya

negara-negara industri baru di Asia Timur

http://catmasper.blogspot.com/2012/10/sejarah-pertambangan-batubara-indonesia.

html

Page 16: Tugas Geologi Batubara (Sejarah)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kamusilmiah.com/geologi/mengenal-batubara-1/

http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/tag/sejarah-batubara/

http://logku.blogspot.com/2011/02/proses-pembentukan-batubara.html

http://yogaulil.blogspot.com/2011/01/sejarah-pertambangan-batubara.html

http://catmasper.blogspot.com/2012/10/sejarah-pertambangan-batubara-indonesia.

html