sejarah berdiri dan berkembangnya pondok...

96
SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH TAHUN 1993-2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora ( S.Hum) Disusun Oleh Waaliiman NIM: 1112022000039 JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

Upload: danghuong

Post on 02-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK PESANTREN

AL-QUR’ANIYYAH TAHUN 1993-2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora ( S.Hum)

Disusun Oleh

Waaliiman

NIM: 1112022000039

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

LEMBAR PERI\TYATAAI\

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli dari saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi saiah safu persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam jenjang

strata satu (S1) di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullatr Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain. Maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 21 Febuari 201 8

Wadiimall

Page 3: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK PESANTREN

AL-QUR'AMTYAH TAHIIN 1993-2015

Slaipsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

WaahilnanNIM.1112022000039

Pro■ Dr.M.Dien MalidNIP。 194907061971091001

PROGRAM STUDISEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HU翻 國い嘔ORA

llJNMRSITASISLAM NEGERISYARIF mAYAttLAⅡ

JAKARTA

2018m439H

Pembimbing

Page 4: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada
Page 5: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

v

ABSTRAK

Pondok Pesantren Al-Qur’anniyah dirintis sejak tahun 1993 dipimpin Dr. H.

M. Sobron Zayyan, SQ, MA, berawal dari tanah wakaf pemberian orang tua sebagai

tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada awalnya

pondok pesantren tersebut hanya memiliki tujuh santri hingga pada tahun 2017

totalnya mencapai 1.150 orang. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi beberapa santri

mukim (SMP dan SMA) dan santri non mukim (TK dan SD).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Studi Pustaka,

Wawancara, dan Observasi. Selain itu penulis juga menggunakan pendekatan

sosiologi.

Temuan studi ini mengenai Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah yang telah

memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar Pondok Aren terutama pada

bidang pendidikan Agama, hal tersebut ditandai dengan adanya lembaga pendidikan

yang bersifat umum, sehingga masyarakat sekitar Pondok Aren mudah

menyekolahkan anak-anaknya, terutama bagi yang kurang mampu, dan Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap

santri-santri yang sebelumnya tidak memiliki bakat hingga menguasai bidang MTQ

(Musabaqah Tilawatil Quran).

Kata Kunci : Pondok, Al-Qur’aniyyah, dan Pendidikan.

Page 6: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT pencipta semua makhluk-

Nya yang mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Shalawat serta salam selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa umat dari zaman

kegelapan menuju zaman terang benderang. Alhamdulillah berkat rahmat-Nya,

penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul ‘’Sejarah Berdiri dan

Berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Tahun 1993-2015’’ ini dapat

terselesaikan walaupun dengan keterbatasan pengatahuan, waktu, tenaga dan

informasi yang penulis miliki.

Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanan

humaniora (S.Hum.) pada jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari

tanpa bantuan dari teman-teman, guru-guru, dosen dan lainya. Saya tidak mampu

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima ksaih kepada :

1. H. Nurhasan, MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sholikatus Sa’diyah, M. Pd, selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan

Peradaban Islam, yang selalu memberikan pelayanan kepada

mahasiswanya dengan baik.

3. Prof. Dr. M. Dien Madjid selaku pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, serta

masukan-masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Kepada segenap dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis

selama menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

vii

5. Terima kasih untuk para penguji bapak Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, MA

dan bapak Drs. H. Azhar Shaleh, MA yang telah memberikan pengarahan

dan membimbing hingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Keluarga, terutama Bapak dan Mama tercinta yang telah mengasuh,

membimbing dengan sabar dan penuh kasih sayang, serta senantiasa

memberikan semangat dan mendoakan. Terima kasih atas semua yang

engkau berikan, kasihmu tidak terbalas oleh apapun.

7. Kepada guruku tercinta Abi Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ ,MA. Selaku

pimpinan pondok pesantren Al-Qur’aniyyah yang telah memberikan izin

penelitian penulis, para ustadah serta guru-guru yang telah menerima

kehadiran penulis dengan hati yang tulus dan ikhlas, serta menyediakan

ruang waktunya selama proses penulisan skripsi ini, serta ucapan terima

kasih kepada semua keluarga besar pengurus harian Yayasan.

8. Teman-teman SKI seperjuangan angkatan 2012, yang tidak dapat penulis

sebutkan namanya satu-persatu, yang selama ini telah bersama-sama

memeberikan kenangan terindah yang tidak akan terlupakan oleh penulis.

Semoga kebaikan-kebaikan yang telah kalian berikan dapat bermanfaat

dan mendapatkan balasan serta limpahan dari Allah SWT.

9. Teman-teman pondok pesantren dan para alumni pondok pesantren yang

tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu. Terima kasih banyak

atas segalanya dan masukannya.

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai ini mendapat keberkahan disisi

Allah SWT, Amiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak

sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan kedepannya. Sebagai akhir kata

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya Rabbal’Alamin.

Page 8: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 4

D. Kerangka Teori ............................................................................................ 5

E. Metode Penelitian ........................................................................................ 6

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 7

G. Sistematika penulisan ................................................................................. 9

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN JURANGMANGU TIMUR

A. Letak Geografi Jurangangu Timur .......................................................... 11

B. Jumlah Penduduk ...................................................................................... 13

C. Kehidupan Ekonomi ................................................................................. 14

D. Kehidupan Sosial ....................................................................................... 15

E. Kondisi Pendidikan ................................................................................... 17

Page 9: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

ix

BAB III PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ......................... 23

1. Masjid ................................................................................................... 24

2. Kiai ....................................................................................................... 25

3. Santri .................................................................................................... 26

4. Pondok ................................................................................................. 28

5. Pengajaran Kitab Islam klasik .......................................................... 29

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ........................ 31

1. Struktur Organisasi .............................................................................. 33

2. Sarana dan Prasarana ........................................................................... 36

3. Sistem Pendidikan ................................................................................ 37

4. Prestasi Santri ....................................................................................... 40

C. Tokoh Pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ............................... 44

D. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ................................. 46

BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Bidang Pendidikan .................................................................................... 48

B. Bidang Dakwah ......................................................................................... 50

C. Bidang Sosial Keagamaan ........................................................................ 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 55

B. Saran ............................................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 57

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 61

Page 10: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

x

DAFTAR TABEL

Kepercayaan masyarakat Jurangmangu Timur ............................................................... 14

Pekerjaan masyarakat Jurangmangu Timur ..................................................................... 16

Nama-nama pondok pesantren di Tangerang Selatan .................................................... 19

Data Santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah .............................................................. 28

Jadwal kegiatan harian santri Al-Qur’aniyyah ................................................................ 39

Page 11: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar peta Kelurahan Jurangmangu Timur ................................................................. 12

Page 12: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah pesantren telah memperlihatkan perkembangan yang sangat besar

di Indonesia serta melahirkan berbagai tokoh-tokoh nasional dari pesantren.

Tokoh-tokoh itu sempat berjuang dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia, baik

sebagai pahlawan, ilmuwan, pemimpin bangsa dan lainnya.1 Pesantren tidak luput

memberikan pelajaran serta pengetahuan kepada santri-santrinya dalam ilmu

agama dan ilmu pengetahuan umum.

Perkembangan pendidikan di pondok pesantren terus mengalami

peningkatan serta gejolak kemajuan pesantren dengan seiringnya waktu. Dimana

pesantren ini oleh para ulama Indonesia selalu menjadi kajian-kajian yang

menarik dalam menghasilkan generasi-generasi yang Islam yang mampu

menghadapi perubahan sosial.2 Dalam menghadapi kehidupan di masyarakat,

santri sudah di ajari untuk hidup di masyarakat sekarang ini.

Telah disampaikan oleh Didin Hafiduddin ialah pondok pesantren

mempunyai dua fungsi dan peranan penting, yang pertama; sebagai tempat

tafaqquh fiddien (pengajaran, pemahaman, dan pendalaman ajaran agama Islam)

dan yang kedua; indzar (menyampaikan dan mendakwahkan ajaran Islam kepada

masyarakat).3 Maka dari dua berkatan tersebut, pondok pesantren mempunyai

peranan penting bagi masyarakat sekitar.

Kata”pondok pesantren‟‟ terdiri dari dua suku kata, yaitu „‟pondok‟‟ dan

„‟pesantren‟‟ kata pondok berasal dari bahasa Arab funduqun, yang artinya hotel

atau penginapan. Jadi pondok pesantren merupakan tempat bernaung para santri

yang belajar ilmu agama untuk beberapa tahun, dan juga diungkapkan oleh

1H. Amin Haedari, Refleksi Pesantren Otoritik dan Prospektif, (Jakarta: Ciputat

institute,2007) h. 10. 2Mohamad Said dan Juminar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman, (Bandung:

Jemmars, 1987), h. 7. 3Didin Hafiduddin, Dakwah Aktual, (Jakarta : Gema Insani P RESS, 1988).h.120-121.

Page 13: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

2

Muhammad Ridwan Lubis yang mengatakan pondok adalah: tempat tinggal para

santri selama menuntut ilmu.4

Adapun kata pesantren dan santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti‟

guru mengaji‟. Sumber lain mengatakan bahwa kata itu berasal dari bahasa India,

shastri, dari akar kata shastra yang berarti buku–buku suci dan mulia, yaitu upaya

pemahaman ajaran agama.

Di dalam bukunya, yang berjudul Pemikiran Sukarno tetang Islam,

Muhammad Ridwan Lubis mengatakan bahwa pesantren berasal dari sebutan

santri dengan awalan pe dan akhiran an, dengan artian: tempat tinggal para santri.

Arti kata santri sendiri bermacam-macam, sekalipun terdapat keseragaman

pendapat para ahli dalam mengartikan kata pesantren itu. Namun, juga diperoleh

kesamaan pendapat bahwa kata tersebut mengandung makna yang berhubungan

dengan tugas-tugas suci dan mulia, yaitu upaya pemahaman ajaran agama.5

Dengan ajaran agama para santri dapat menambah ilmu pengetahuan tentang

ajaran Islam.

Seiring berkembangnya zaman pondok pesantren mengalami perubahaan

terutama pondok pesantren modern. Sedangkan untuk pondok pesantren salafi ini

masih memakai sistem wetonan, bandongan6 dan materi kitab-kitab kuning.

7

Perbedaan pondok pesantren salafi dan modern ini dari segi pengajran yang mana

pondok salafi untuk pengajaranya tidak menggunakan tingkatan kelas. Untuk

pondok pesantren modern dari segi pengajaran, di samping menggunakan sistem

tradisional juga memakai sistem modern. Untuk sistem modern ini memiliki

tahapan-tahapan belajar dari mulai tingkat kelas satu sampai dengan kelas enam,

serta memakai kurikulum untuk belajar. Pesantren ini juga mengadakan kegiatan

4Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Enskilopedia Islam, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van

Haeve, 1994) h.99. 5Muhammad Ridwan Lubis, Pemikiran Sukarno tentang Islam, (Jakarta: CV. Masagung,

1992) h.23. 6Metode wetonan dan bandongan ialah metode pengajaran yang memakai sistem ceramah

dimana kiai membaca kitab dihadapan kelompok santri. 7Drs. H. M.Sulthon Mashud, M. Pd. dan Drs. Moh. Khusnurdilo, M. Pd. Manajemen

Pondok Pesantren, (Jakarta: Dia Pustaka, 2005) h.19.

Page 14: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

3

pendidikan formal untuk memberikan keseimbangan antara tuntutan dunia dan

ukhrawi.8 Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ini termasuk pondok pesantren

modren yang menggunakan tingkatan kelas seperti sekolah formal.

Perintisan nama Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dimulai pada tahun

1993 oleh Dr. H. Muhammad Sobron Z, SQ, MA. Jurangmangu Timur Pondok

Aren Tangerang Selatan. Santri yang belajar di pondok tersebut dulunya masih

sedikit, dalam berjalanya waktu jumlah santri yang belajar mengaji di Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah kian bertambah dikarenakan didukung oleh Tokoh

Masyarakat serta Aparat Pemerintah setempat dan dimulailah didirikan sebuah

lembaga pendidikan dengan nama‟‟Al-Qur‟aniyyah‟‟. Saat itu Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah barulah sebuah Majlis Ta‟lim Remaja dan Pengajian Anak-anak.

Pada tahun kedua, didirikalah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur‟aniyyah) sebagai

bentuk fondasi awal berdirinya lembaga pendidikan semi-formal.

Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah seiring berjalannya waktu, TPA

maupun ta‟lim remaja mereka mempunyai prestasi yang sangat tinggi. Pada saat

itu mulailah menerima santri yang mukim hanya berjumlah 15 orang tahun 1998.

Dari sini Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah mempunyai kepercayaan diri untuk

membuat pondok.

Pada awal didirikanya Pondok Pesentren Al-Qur‟aniyyah oleh Dr. H.

Muhammad Sobron Z, MA. Pondok tersebut masih berupa pengajian remaja dan

TPA. Ketika memasuki tahun 2001 di mulailah pembuatan Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah dan pengurusan legalisasi Akta Notaris serta menerima santri

mukim, sekaligus dibuatlah acara MILAD Al-Qur‟aniyyah yang ke VIII secara

akbar pada tahun 2001. Kemudian pada tahun selanjutnya 2002 barulah santri

yang mukim di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah pada berdatangan hingga 60

orang santri. Akhirnya dibentuklah sistem pengajaran serta dengan dibantunya

guru dan tokoh masyarakat Jurangmangu Timur, seperti H. Mudas (Alm), H. M.

Nasir, Drs. H. Hilman, MA, Ust. M. Yunus, S. AG, H. Syafi‟ie, Drs. Sahlan HD,

8Umi Musyarrofah, Dakwah KH. Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan,

(Jakarta: CeQDA, LPJM, 2009) h. 23.

Page 15: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

4

dan para tokoh lainnya saling bekerja sama membangun Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah hingga saat ini jumlah santri yang mukim mencapai 850 orang

santri.9

Pada uraian diatas, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan suatu

kajian tentang Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah, disamping itu pondok tersebut mempunyai peranan penting bagi

masyarakat sekitar pondok maupun masyarakat luas.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan memberikan batasan kajian

dan rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis agar arah, tujuan, dan

sasaran yang hendak disampaikan lebih terarah. Dengan demikian pembahasan

masalah hanya difokuskan pada Sejarah Berdiri dan Berkembangya Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah Tahun 1993-2015. Maka batasan perumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang sejarah awal berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah ?

2. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah?

3. Metode apa yang digunakan dalam pengajaran yang diterapkan Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan tujuan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan,

maka ada berapa tahap yang ingin dicapai yaitu:

a. Untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah dan mengetahui yang melatar belakanginya.

b. Untuk mengetahui bagaimana berkembangnya Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah.

9 Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.2.

Page 16: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

5

c. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pengajaran di Al-

Qur‟aniyyah.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

1. Bagi penulis dari hasil penelitian ini dapat di harapkan untuk

menambah data di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

2. Bagi dunia pustaka dari hasil penelitian ini dapat diharapkan sebagai

sumbangan yang berguna dalam memperbanyak koleksi di

perpustakaan.

D. Kerangka Teori

Di dalam masyarakat terdapat perubahan yang selalu dialami oleh setiap

manusia. Perubahaan ini dinamakan gejala sejarah. Gejala sejarah ini bisa kita

lihat dalam konteks perubahan masyarakat. Proses perubahan yang telah terjadi di

masyarakat bisa di lihat dengan melihat waktu, tempat, pelaku dan lainya. 10

Gejala sejarah ini bisa terjadi sebelum dan sesudah terjadinya perubahan

masyarakat. Menurut Sartono Kartodirdjo dalam bukunya “Pendekatan Ilmu

Sosial Dalam Metologi Sejarah’’. Gejala sejarah dikatakan dalam tiga pendapat

diantaranya ialah:

1. Dinamika perubahan masyarakat bisa dilihat dari gerakan dan

perkembangan masyarakat itu sendiri, serta unsur-unsur dan faktor apa

saja yang bisa menyebabkan perubahaan masyarakat.

2. Dalam berbagai teori perubahan masyarakat senantiasa mempunyai arah

yang mereka ambil, dari yang sederhana bentuknya ke yang kompleks,

artinya perubahan sosial di masyarakat yang terjadi sering kali mengarah

yang lebih baik lagi.

3. Dalam studi sejarah perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat

terdapat pola-pola, struktur, dan tendensi dalam proses perubahan itu.

Maka pola kehidupan masyarakat dapat menyebabkan terjadinya

10

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1992) h.99.

Page 17: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

6

pertumbuhan sosial dari segi kehidupan, pola hidup, dan struktur yang

terjadi di masyarakat itu sendiri.

Sejak berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Pondok tersebut

mengalami perubahaan yang sangat signifikan baik dalam dunia pendidikan dan

dalam sosial keagamaan karena itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan sosiologi.

E. Metode Penelitian

Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ialah lembaga pendidikan yang telah

berdiri sejak tahun 1993 tentunya lembaga tersebut memiliki latar belakang dan

sejarah berdirinya dan berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

kepustakaan. Dari studi kepustakaan, peneliti mencari sumber di Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakan Fakutlas dan lain-lain. Dari

sumber yang ada, peneliti menganalisa melalui beberapa tahapan.

1. Mencari ialah berusaha mendapatkan sumber yang membahas tentang

pondok pesantren dan wawancara beberapa orang untuk mendapatkan

tentang informasi pondok pesantren.

2. Mengumpulkan ialah membawa sesuatu sumber dan menyatukan sumber

yang lainya agar terkumpul menjadi satu.

3. Memilah ialah memisah-misahkan sumber mana yang baik untuk di

jadikan sumber penulisan skripsi.

4. Menganalisis ialah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu sumber ke

dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.

5. Menulis ialah suatu proses membuat informasi dalam bentuk catatan serta

menjabarkan dari hasil penelitian tersebut.

Page 18: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

7

Sebagai pendoman dalam hal penulisan skripsi ini, penulis merujuk pada

buku pedoman penulisan Karya llmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi).yang

diterbitkan oleh Ceqda, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.11

2. Wawancara

Maksud dari wawancara ini, peneliti langsung datang ke pondok tersebut

untuk mencari sumber-sumber sejarah Al-Qur‟aniyyah dengan cara membuat

pertanyaan terstruktur kepada ketua Pondok. Pengurus Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah dan lainya. Wawancara dilakukan dengan cara individu maupun

beberapa orang. Wawancara individu dilakukan dengan pendekatan wawancara

melalui berulang kali. Hasil wawancara dirangkum atau dikumpulkan menjadi

suatu penelitian yang bersifat umum.

3. Observasi (pengamatan)

Dalam pengamatan ini maka peneliti langsung datang ke tempat objek

tersebut untuk melakukan pengamatan, untuk mengetahui sejarah pondok

tersebut.12

F. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah tentu bukan

penelitan yang baru. Banyak tulisan tentang pondok mulai dari Skripsi, Tesis,

Disertasi, buku-buku, bahkan karya ilmiah. Maka penulis perlu untuk

menggunakan tinjauan pustaka tersebut untuk membantu memudahkan dalam

penulisan skripsi. Adapun sumber-sumber yang peneliti tulis berasal dari

perpustakan utama Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakan Fakultas,

pondok pesantren.

Adapun buku-buku dan skripsi yang berkenaan dengan sejarah dan

perkembangan pondok pesantren tersebut adalah sebagai berikut :

11

Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)

(Jakarta: Ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007), h. 17. 12

M. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar (Jakarta: Prenada

Media Group,2014) h.223.

Page 19: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

8

a. Skripsi S1 jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta karya Achmad Zulfahmi, Pengaruh Musabaqah Fahmil

Qur’an (MFQ) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Santriwan-

Santriwati Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, Pondok Aren

Tangerang Selatan.13

fokus studi skripsi ini membahas prestasi belajar

PAI santriwan dan santriwati Al-Qur‟aniyyah dalam pengaruh

Musabaqah Fahmil Qur‟an yang mana penelitian ini dilakukan di

sekolah SMA IT Al-Qur‟aniyyah bagaimana siswa-siswi dapat

memperoleh prestasi belajar PAI dari pembelajaran musabaqah fahmil

Qur‟an. Dapat dikatakan pengaruh MFQ ini mengalami positif dalam

peningkatan prestasi belajar santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Untuk skripsi saya lebih kepada Sejarah Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah dari mulai berdiri sampai berkembang pesat.

b. Skripsi S1 jurusan Manajemen, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karya

Ruli Ahmad, Pengaruh Word Of Mouth (Wom), Citra merek, Dan

Kebijakan Biaya Pendidikan Terhadap Keputusan Pemilihan Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah14

. Fokus studi skripsi ini membahas

tentang bagaimana pengaruh word of mouth,citra merek dan kebijakan

biaya pendidikan terhadap santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Objek penelitian ini terutama santri SMA sampai dengan perguruan

tinggi, dengan cara menggunakan kuesioner kepada santri untuk

menjawab pertanyan seputar Wom terhadap pondok pesantren. Untuk

skripsi saya lebih fokusnya kepada pondok pesantren dan mencangkup

sejarah berdirinya serta berkembangya.

13

Achmad Zulfahmi, Pengaruh Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar PAI Santriwan-Santriwati Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, Pondok Aren

Tangerang Selatan.(Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013). 14

Ruli Ahmad, Pengaruh Word Of Mouth (Wom),Citra Merek, Dan Kebijakan Biaya

Pendidikan Terhadap Keputusan Pemilihan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah,(Jakarta: Skripsi

S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012).

Page 20: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

9

c. Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai

dan Visinya Mengenai Masa Depan Idonesia.15

Dalam buku ini

membahasan tradisi pesantren dengan pusat kajiannya pada peranan

kyai dalam upaya memelihara dan mengembangkan faham

Ahlussunnah Wal-jama‟ah di Indonesia. Dalam buku ini menjelaskan

tentang dua studi lapangan pondok pesantren yaitu Pondok Pesantren

Tegalasari yang didirikan tahun 1870 dan Pondok Pesantren

Tebuireng yang didirikan tahun 1899. Dari kedua pondok pesantren

tersebut masing-masing pondok pesantren mempunyai peranan yang

sangat penting dalam hal penyebaran dan pembaharuan Islam di

perdesaan.

d. Drs. H. M. Sulthona Masyhud, M. Pd, Manajemen Pondok

Pesantren16

di dalam buku ini menjelaskan tentang bagaimana

manajemen pondok pesantren itu bisa diterapkan di pondok pesantren,

di buku ini menjelaskan dua perspektif. Yang pertama, keraguan atau

kekhawatiran yang mungkin muncul di sebagian kalangan bahwa

pesantren tidak bisa berubah atau diubah serta susah menerima inovasi

yang berasal dari luar. Yang kedua, solusi atau tawaran

pengembangan pesantren dengan tetap berpijak dari nilai-nilai kultural

yang dimiliki pesantren sendiri.

15

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Dapan Indonesia (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011). 16

Drs. H. M.Sulthon Masyhud, M. Pd, Manajemen Pondok Pesantren,(Jakarta: DIVA

PUSTAKA Jakarta,2005).

Page 21: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

10

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan mendapatkan gambaran terhadap Skripsi

ini, maka penulis membagi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang membahas tentang A. Latar belakang masalah B.

Pembatasan dan perumusan masalah C. Tujuan dan manfaat penelitian ,

D. Kerangka teori E. Metodologi penelitian F. Tinjauan pustaka G.

Sistematika penulisan .

BAB II Membahas tentang letak geografis Jurangmangu Timur, jumlah

penduduk, kehidupan ekonomi, kehidupan sosial, dan kondisi pendidikan

di wilayah Pondok Aren.

BAB III Membahas tentang Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang meliputi

Gambaran umum Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, sejarah berdirinya,

tokoh pendirinya, visi-misi Pondok Pusantren Al-Qur‟aniyyah.

BAB IV Membahas tentang perkembangan yang dialami Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah yang meliputi aktivitasi-aktivitasnya dalam hal pendidikan,

dakwah, sosial keagamaan.

BAB V Merupakan Bab penutup : meliputi kesimpulan dan saran.

Page 22: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

11

BAB II

GAMBARAN UMUM KELURAHAN JURANGMANGU TIMUR

A. Letak Geografi Jurangmangu Timur

Pada awal berdirinya Kecamatan Pondok Aren diperkirakan pada tahun

1982 dari hasil pemekaran di Kecamatan Ciledug. Sebelumnya Pondok Aren

masih memasuki wilayah Kabupaten Tangerang dengan Kecamatan Ciledug. Pada

awal berdirinya kecamatan Pondok Aren, pelaksanaan kegiatan pelayanan berada

di Desa Pondok Aren karena waktu itu belum mempunyai gedung sendiri.

Pada tahun 1983 telah didirikan sebuah gedung baru di Pondok Aren

untuk pelayanan, yang di resmikan oleh Bupati Tangerang, H.Tajus Sobirin yang

dibangun di areal perkebunan karet milik PTP XI, yang pada saat itu masuk

wilayah Desa Pondok Aren.

Seiring berkembangnya zaman wilayah Pondok Aren mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat, lalu pemerintah setempat berkerja sama dengan

PT. Jaya Real Property untuk membangun perkantoran di wilayah Desa Perigi

Baru, yang diresmikian oleh Bupati Tangerang yaitu Bapak Drs H Ismate

Iskandar pada tanggal 17 Agustus 2004.17

Secara geografis kecamatan Pondok Aren terletak pada koordinat

6*15‟56.09” S dan 106*42‟58.04‟‟ E. dengan luas wilayah kecamatan kurang

lebih 29.880 km2. Untuk luas wilayah yang terkecil berada di kelurahan Pondok

Betung dengan luas 1,933 km2, sedangan wilayah yang paling luas berada di

Perigi dengan luas 3,859 km2. Wilayah Kecamatan Pondok Aren terdiri dari 11

kelurahan yaitu :

1. Perigi Baru.

2. Pondok Kacang Barat.

3. Pondok Kacang Timur.

4. Perigi, Pondok Pucung.

5. Pondok Jaya.

6. Pondok Aren.

17

Kecamatan Pondok Aren Dalam Angka Tahun 2013, (Pondok Aren: Badan Pusat

Statistik Kota Tangerang Selatan ) h. xi.

Page 23: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada
Page 24: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

13

a. Untuk wilayah kelurahan Jurangmangu Timur terdapat 4

perbatasan wilayah Wilayah Utara berbatasan langsung dengan

kelurahan Cipadu Jaya

b. Wilayah Timur berbatasan langsung dengan kelurahan Pondok

Karya

c. Wilayah Selatan berbatasan langsung dengan Kelurahan Pondok

Ranji

d. Wilayah Barat berbatasan langsung dengan Kelurahan

Jurangmangu Barat

Jurangmangu Timur dibagi dalam perwilayahan pembangunan yang

merupakan dasar penyusunan pembangunan dan perencanan strategis dalam

program pembangunan di Wilayah Jurangmangu Timur untuk meningkatkan

pertumbuhan wilayah secara seimbang antar kawasan, dengan memanfaatkan

sumber daya secara optimal dan berkesinambungan. Untuk jumlah yang berada di

wilayah Jurangmangu Timur pemukiman sekarang ini sudah mencapai 190 hektar

dengan jumlah sawah hanya 1,5 hektar dan daratan 264,5 hektar. Dapat di lihat

kawasan kelurahan Jurangmangu Timur sudah menjadi kawasan padat penduduk

dan lama kelaman 1,5 hakter sawah ini akan menjadi pemukiman bagi penduduk

Jurangmangu Timur.

B. Jumlah Penduduk

Penduduk di kawasan Jurangmangu Timur menunjukan bahwa jumlah

penduduk wilayah ini sekitar 29.767 (Dua Puluh Sembilan Ribu Tujuh Ratus

Enam Puluh Tujuh) jiwa, yang terdiri dari laki-laki sekitar 15.179 (Lima Belas

Ribu Seratus Tujuh Puluh Sembilan) jiwa, dan untuk perempuan berjumlah

14.588 (Empat Belas Ribu Lima Ratus Delapan Puluh Delapan) jiwa. Kelurahan

Jurangmangu Timur memiliki 13 Rukun Warga (RW), dan 91 Rukun Tetangga

(RT).18

Dan untuk jumlah kepala kelurga di Jurangmangu Timur berjumlah 9.241

18

Data di dapat dari kelurahan Jurangmangu Timur, tanggal, 18/01/2017.

Page 25: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

14

jiwa. Dari jumlah penduduk di kelurahan Jurangmangu Timur ini, berikut adalah

kepercayaan yang dianut yaitu:

Tabel 1

Kepercayaan Masyarakat Jurangmangu Timur

Dari jumlah yang tertera diatas, maka rata-rata penduduk Kelurahan

Jurangmangu Timur mayoritas beragama Islam dengan jumlah 26.856 jiwa dari

29.767 jiwa.

C. Kehidupan Ekonomi

Zaman pembangunan adalah era perubahan dari semua sektor kehidupan

yang berdampak positif bagi aspek tertentu dan sekaligus negatif untuk aspek

lainnya. Nilai dan norma adalah panduan yang dianut masyarakat, yang akan

dapat memberi makna dan warna terhadap perubahan. Artinya, perubahan itu

merupakan refleksi nilai atau dengan perkataan lain, perubahan yang positif-

kuantitatif-kualitatif hendaknya merujuk kepada ukuran-ukuran normati yang

bersumber kepada nilai-nila mulia.19

Perubahan ini bisa di lihat dari majunya

kelurahan Jurangmangu Timur.

Kelurahan Jurangmangu Timur dikategorikan ke dalam kategori

masyarakat menegah ke atas. Hal ini dapat terlihat dari berdirinya bangunan-

19

Dr. Ir. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam,

(Jakarta:CV Rajawali,1987)h.1.

No Agama Jumlah

1 Islam 26.856

2 Kristen 1.850

3 Hindu 66

4 Budha 86

5 Katholik 1.011

6 Kepercayaan 16

Page 26: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

15

bangunan rumah mereka yang sudah permanen menggunakan batu bata, oleh

masyarakat setempat disebut sebagai rumah gedong, serta saranan dan prasarana

pembangunan yang setiap tahunnya mengalami perkembangan. Yang dulunya

masih banyak sawah sekarang hampir sawah sudah tinggal sedikit dan

Jurangmangu Timur ini terbilang lokasinya tidak begitu jauh dengan Ibu Kota

Jakarta, Kecamatan Pondok Aren mulai berkembang pesat. Kondisi ini

menjadikan masyarakat Pondok Aren mulai terbiasa dengan hidup kerja keras.

Pertumbuhan ekonomi ini dapat terlihat dengan berdirinya banyak

bangunan-bangunan diantaranya terdapat 20 Mall atau Supermarket, 90 Toko, 250

Warung, 4 Restoran, 52 Warung Makan, 26 Bengkel Motor dan 3 Bengkel Mobil.

Dari jumlah tersebut tidak semua rumah masyarakat yang terlihat cukup mewah

dan tidak sedikit yang masih terlihat sederhana. Kelurahan Jurangmangu Timur

terdapat satu kampus yang didirikan oleh pemerintah yaitu kampus STAN, yang

dimana kampus ini pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan terhadap

masyarakat setempat.

D. Kehidupan Sosial

Sejak kedatangan Agama Islam ke Indonesia terlihat bahwa masyarakat

Indonesia sudah mempunyai tata sosial. Mereka hidup dalam satu daerah yang

dihubungkan dengan satu pengikat yang mempersatukan kehidupan sosial.

Menurut pendapat Biaren de Hans, unsur-unsur pengikat tata kemasyarakatan

Indonesia itu terbagi dalam tiga sistem yaitu:

1. Sistem geneologis yaitu kesatuan hidup kemasyarakatan yang anggota-

anggotanya dihubungkan dengan keturunan daerah seperti di Batak,

Minangkabau, dan Bali.

2. Sistem teritorial yaitu kehidupan masyarakat yang anggotanya

dihubungkan oleh teritorial tertentu seperti masyarakat Jawa, Madura,

dan Sunda.

3. Sistem teritorial genelogis yaitu susunan masyarakat yang anggota-

anggotanya dihubungkan oleh kerja sama antara persamaan keturunan

dan persamaan daerah seperti daerah-daerah yang berada di pinggiran

Page 27: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

16

masyarakat besar yang menganut sistem genologis di satu pihak dan

kebersamaan teritorial di pihak yang lain seperti masyarakat Melayu,

Lampung, dan sebagainya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebelum Islam datang

masyarakat Indonesia sudah mempunyai sistem kemasyarakatan tersendiri.20

Masyarakat Jurangmangu Timur mulai saat ini mengalami perubahan-perubahan

sosial yang sangat meningkat mulai dari pembangunan maupun pekerjaan yang

mereka lakukan bisa kita lihat rata-rata mereka bekerja sebagai BUMN dari pada

petani, dulu kawasan Jurangmangu Timur ini masih banyak sawah, kemudian

munculnya perumahan-perumahan Bintaro dan sebagainya yang dimana sawah ini

dijadikan kawasan perumahan. Untuk mengetahui pekerjaan masyarakat sekitar

Jurangmangu Timur bisa kita lihat di table.

Tabel 2

Pekerjaan Masyarakat Jurangmangu Timur

NO Jenis Pekerjaan Jumlah

1 Belum / Tidak Bekerja 4.275

2 Ibu Rumah Tangga 5.777

3 Pelajar / Mahasiswa 7.639

4 Pensiunan 333

5 PNS 752

6 TNI 24

7 Polri 18

8 Pedagang 78

9 Petani 10

10 Peternak 1

11 Nelayan 3

12 Karyawan BUMN/BUMD/Swasta 5.798

13 Buruh 13

20

Dr. M. Abdul Karim, MA. Islam dan Kemerdekaan Indonesia, (Yogyakarta:Sumbangan

Press Yogyakarta, 2005) h.88.

Page 28: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

17

14 Guru 253

15 Dosen 28

16 Dokter 49

17 Perawat 15

18 Bidan 9

19 Lainnya 28

Jumlah (jiwa) 26.885

Dari sekian banyak masyarakat Jurangmangu Timur ini mereka rata-rata

bekerja sebagai karyawan di perusahaan-perusahaan swasta, BUMN,BUMD, dan

juga ada yang sebagai pedagang, guru, petani dan lainya.

E. Kondisi Pendidikan

Mutu pendidikan Islam di Kelurahan Jurangmangu Timur sangat

meningkat dengan munculnya beberapa pondok pesantren dan tempat-tempat

pendidikan agama. Dr. Manfried Ziemek mengatakan „‟pendidikan pesantrenlah

yang dapat membuat orang berlaku tawadhu dan rendah hati, akibat pengaruh

pendidikan seorang kiai atau ulama‟‟. Maka terbukti bahwa apa yang diberikan

oleh seorang kiai mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan membekas, sehingga

salah satu keberhasilan pendidikan pesantren adalah tertanamnya sifat gotong

royong, kerjasama yang kuat baik dalam bidang agama maupun sosial.21

Masyarakat Jurangmangu Timur mayoritas beragama Islam. Peningkatan

dalam mutu pendidikan Islam di Jurangmangu Timur meningkat, hal ini dapat

dilihat dengan munculnya sekolah-sekolah dan madrasah.

1. Pendidikan umum

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

atau kelompok orang dalam usha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan: proses, cara perbuatan mendidik.22

Pendidikan meliputi

21

Manfrd Ziemek, Pesantren dan Perubahan Sosial, (Jakarta: P3M,1986),h.96. 22

http://kamusbahasaindonesia.org/pendidikan artikel di akses pada tanggal 4 Desmber 2017.

Page 29: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

18

pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih

mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah

satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati

generasi. Pendidikan umumnya dibagi menjadi beberapa tahap seperti prasekolah,

sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi.

1. Tujuan pendidikan pra sekolah bertujuan untuk membantu meletakan

dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan dan

daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dengan lingkungan dan

untuk mempertumbuh serta memperkembang selanjutnya.

2. Tujuan pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada

peserta didik untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi

anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

3. Tujuan pendidikan menengah bertujuan meningkatkan kemampuan

siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan

timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya.

4. Tujuan pendidikan tinggi menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang berkemampuan akademi atau profesional yang dapat

menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta kesenian.

Pendidikan di kelurahan Jurangmangu Timur mengalami peningkatan

dalam jumlah siswa maupun segi pembangunan sekolah seperti sarana dan

prasarana yang memadai dengan terdapat 5 Kelompok Bermain, 12 TK, 8 SD, 4

SMP, 4 SMA, 1 Perguruan Tinggi Negeri dan 1 perguruan Tinggi Swasta. Dengan

jumlah tersebut yang ada maka pendidikan tersebut mengalami perkembangan di

wilayah Jurangmangu Timur.

2. Pendidikan Agama

Dalam ajaran agama Islam pendidikan mendapat posisi yang sangat

penting dan tinggi, karena umat Islam selalu mempunyai perhatian yang tinggi

Page 30: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

19

terhadap pelaksanaan pendidikan untuk kepentingan masa depan umat Islam23

.

Terdapat 3 pondok pesantren di wilayah Jurangmang Timur sebelum Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah ini berdiri, terlebih dahulu Pondok Pesantren

Jam‟iyyah Islamiyyah yang awal ada di Jurangmangu Timur lalu berdirilah

Pondok Pesantren Al-Ikhwaniyyah di Jurangmangu Timur dan selanjutnya Al-

Qur‟aniyyah. Dari ketiga pondok pesantren ini masayarakat sekitar Jurangmangu

Timur mulai mengalami perkembangan dari segini pendidikan dan sosial

kegamaan. Ketika Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah berdiri respon masyarakat

setempat sangat membantu karena orang-orang yang tadinya tidak memiliki biaya

untuk belajar, maka mereka cukup menyekolahkan anaknya di Al-Qur‟aniyyah.

Untuk melihat nama-nama pondok pesantren di kota Tangerang Selatan kita bisa

lihat Tabel di bawah ini24

:

Tabel 3

Nama-nama Pondok Pesantren Di Tangerang Selatan

NO NAMA ALAMAT PENDIRI/

PIMPINAN

1 At Thoyyibin Jl. Kalimantan I No.8 Jombang

Rt/Rw.)1/12 Ciputat

Drs. Paniran, SE,

MM, Ak

2 Al-Falah Kp. Parung Benging Rt 01/03 Yuda Abdul Jabar

3 Bima Az-zahra Jl. Palem Puri Indah 2 nop 125.

Rt 02/06 Kp. Sarua Poncol

Ust. Muliadi, S.

Pd. I. M. M

4 Maditunnajah Jl. Jombang BSD No.97

Rt03/Rw17

KH. M. Agus

Gufurur Rochim

5 Al-Intiba Jl. Ki Hajar Dewantara Gg.

Sukadamai Rt003/Rw04

Kel.Sawah

Drs. H. Kholil

Anshor

6 Al-Mawaddah Jl. H. llyas No 35 Rempoa Drs. H. Andi Arif,

MM

23

Hanun Asrohah, M. Ag. Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:PT LOGOSO Wacana

Ilmu,1999)h.143. 24

Data didapat langsug dari Kementrian Agama Tangerang Selatan, tanggal 7/11/2017.

Page 31: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

20

7 Al Matiin Jl. Musyawarah Rt05/Rw04

Sawah

KH. Ucup Ridwan

Saputra

8 Luhur

Sabilussalam

Jl. Wr.Supratman No 40.

Ciputat

Prof. Dr. Ade

Hidayat

9 Al Umm Jl. Jamblang No. 30 Kampung

Utang Cempaka Putih

Misbahul Anam

10 Misykatul Ardhi Jl. Masjid Nurul Qomar No.133

Rt 01/Rw06 Kel. Sawah Baru

Hj. Lili Perwitasari

11 Yatim Al Hanif Kp. Buaran Rt 03/Rw 02. Kel.

Serua

Ust. Ahmad Jazuli

12 Bahrul Maghfiroh Jl. Tegal Rotan No. 72 Kel

Sawah Baru

K. H. Lukman

Karim

13 An-Naba Center Jl. Cendrawash IV No I Rt 02/

Rw 03 Sawah Baru

Samsul Arifin

Nababan

14 Daarut Tauhid Jl. Suka Mulya V No 1 Kp.

Dukuh Serua Indah

Ahmad Najib

15 Tahfizh Al Quran

Daarul Hikmah

Jl. Kamelia Kav. B 17 /18 Rt 07

/ Rw 15 Bukitnusa Indah Serua

Ruslan Abdul Gani

S. Pd. I

16 Bani Abbas Jl. SD inpres No 01 Rt 01/Rw

10 Rawa Lele Jombang

Moh. Muhtadi. M.

Pd. i

17 Al-Amanah

Nusantara

Jl. Sumatra Gg. H M'ualim

Bakri Rt 01/Rw 07 Kel.

Jombang

Imam Syarif

Hidayatullah, MA

18 Daar-el-Hikma Jl. Menjangan Raya No. 27 Rt

04/RW 01 pondok Ranji

H. Bahrudin

19 Sulaimaniyah

Tangsel

Jl. Ir H Juanda Rt 02/Rw 08

Cireundeu

Muhammad Taufik

20 Sunanun Husna Jl.Majangan 4 Rt 01/Rw 04

Pondok Ranji

Drs. KH. Najib Al

Ayubi

21 Ponpes Ummul Jl. Raya Pondok Cabe Rt KH. Syarif Rahmat

Page 32: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

21

Qura 001/Rw 04 RA, SQ MA

22 As Salam Jl. Masjid Darussalam No. 40 Rt

009/Rw 04 Kedaung

Drs. KH. Syukur

Wau

23 Darul Aytam Jl. Surya Kencana Gg.

Kemuning II Pamulang Barat

Dra. Hj. Sri Uswati

24 Takhasus IIQ

Jakarta

Jl. Moh Thoha No. 31 Rt 02/Rw

09 Pamulang Timur

Drs. H. Ahmad

Fathoni LC. M. A

25 Al-Amanah Al-

Gontory

Jl. Pondok Pesantren Perigi

Baru

KH. Sundusi

Ma'mun

26 Al-Ikhwaniyah Jl. Panti Asuhan Kp. Ceger Rt

008/Rw 05 Jurangmangu Barat

KH. Muhasyar H.

Baran

27 Multi Media

Almuqria

Jl. H. Sarmah No 100 Rt

04/Rw02 Parigi

Ust. Muslihuddin,

S. H, M. M

28 Annajiyah Jl. Pln Rt 02/Rw 01 No 80

Pondok Karya

H. Idris Rosyadi S.

Pd. I

29 Unwaanul Falah Jl. H. Cari NO.32 Rt 01/Rw 01

Pondok Kacang

Hj. Rochani Amin

S. Pd. I

30 Al Arsyadiyyah Kp. Rawa Barat Rt 05/Rw 05

Pondok Aren

Ust. Syahruddin

Arsyad

31 Ar ridho Jl. Panti Asuhan Pd. Pucung Muhammad Yusuf

HR

32 Al Barkah Al

Islamiyah

Jl. Pondok Aren Raya No 55 Rt

05/Rw 05

H. Muhammad

Tafsir

33 Nurul Badriyah Jl. Pondok Kacang Lima N0 6

Rt 03/Rw 05 Pdk Kacang Timur

Ust. Achmad

Naswan

34 Al-Qur'aniyyah Jl. Panti Asuhan KP. Ceger Rt

003/Rw 012 N0 6

H. Muhammad

Sobron Z MA

35 Raudhatul Ikhwan Jl. Mujahidin Rt 02/Rw 05

Perigi Baru

Drs. Adeng

Fathurrahman H

36 Ainurrohman Jl. Ciater Barat Rt 005/Rw 01 ds Hb. Muhammad

Page 33: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

22

Ciater Serpong Alathas

37 Al- Tsaniyyah Jl. Puspitek Raya Gang H.

Jaman Rt 03/Rw 01 Kel.Buaran

Dr. KH. Masyuhri

Naim, MA

38 Tahfidh Yanbu'ul

Qur'an

Kp. Lengkong Gudang Rt

02/Rw 09 No 73

Ust. Ihsan Ashari,

SQ

39 Jagad Arsy Komp. Nusaloka BSD Sektor

14-6 Jl.Pam 21 Rawa Mekar

jaya

Tata Masta, S. Ag

40 Al- Amen Jl. Amien No 78 Rt 06/Rw 07

Ciater

Abdullah Ubaid

41 Al Barakah Kampung Pondok Sentul Rt

06/Rw10 Ciater

M. Kosim Nursela

42 Al Husainy Jl. Pesantren Kampung Prigi

Lengkong Wetan Rt 02/Rw 10

HB Ali Alwi

Husainy, M. Si

43 Al Amanah

Bantani

Jl. Amd.Babakan Pocis Rt

01/Rw 02 Kel Bakti Jaya

TB Suhandi

44 Az Zahra Jl. Lingkar Selatan Rt 05/Rw 02

Sengkol Muncul

KH. Ali Fauzi

45 Nurul Ihsan Kp. Momonggor Rt 001 /Rw 01

Kel.Keranggan

H. Sobari

46 Assyidiqiyah Jl. Raya Puspitek Gg. Masjid Al

Istiqomah

KH Nur Muh

Iskandar

Page 34: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

23

BAB III

PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren AL-Qur’aniyyah

Perkembangan pesantren dilihat dari sisi sejarahnya dapat disebut sebagai

salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Dalam pemakaian

sehari-hari, istilah pesantren bisa disebut dengan pondok saja atau kedua kata ini

digabung menjadi pondok pesantren. Secara esensial, semua istilah ini

mengandung makna yang sama, kecuali sedikit perbedaan. Asrama yang menjadi

penginapan santri sehari-hari dapat dipandang sebagai pembeda antara pondok

dan pesantren.25

Sebagai unit lembaga pendidikan dan sekaligus lembaga dakwah,

pesantren pertama kali dirintis oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim pada tahun

1399 M yang berfokus pada penyebaran agama Islam di Jawa. Selanjutnya, tokoh

yang berhasil mendirikan dan mengembangkan pesantren adalah Raden Rahmat

(Sunan Ampel). Pesantren pertama didirikan di Kembangkuning, yang waktu itu

hanya dihuni oleh tiga orang santri, yaitu Wiryo Suroyo, Abu Hurairah, dan Kiai

Bangkuning. Pesantren tersebut kemudian dipindahkan ke kawasan Ampel di

seputar Delta Surabaya karena ini pula Raden Rahmat akhirnya dikenal dengan

sebutan Sunan Ampel. Selanjutnya, putra dan santri dari Sunan Ampel mulai

mendirikan beberapa pesantren baru, seperti Pesantren Giri oleh Sunan Giri,

Pesantren Demak oleh Raden Patah, dan Pesantren Tuban oleh Sunan Bonang.26

Fungsi pesantren pada awalnya hanyalah sebagai media Islamisasi yang

memadukan tiga unsur, yaitu ibadah untuk menanamkan iman, tabligh untuk

menyebarkan Islam, dan Ilmu sera amal untuk mewujudkan kegiatan sehari-hari

dalam kehidupan bermasyarakat.27

25

Prof. Dr. Mujamil Qomar, M. Ag, Pesantren Dari Transformasi Metologi Menuju

Demokratisasi Institusi, (Jakarta: Erlangga, 2005) h. 1. 26

Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h.70. 27

Prof. Dr. Abd. Halim Soebahar, MA. Modernisasi Pesantren Studi Transformasi

Kepemimpinan Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantre, (Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2013).h.34.

Page 35: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

24

Pesantren merupakan lembaga pendidikan dengan bentuk khas sebagai

tempat dimana proses pengembangan kelimuan, moral dan ketrampilan para santri

menjadi tujuan utamanya. Istilah pesantren berasal dari kata santri dengan awalan

“pe” dan akhiran “an” yang berarti tempat tinggal santri. Kata santri sendiri

berasal dari Bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan menurut kata

Shatri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama

Hindu atau sarjana ahli kitab Agama Hindu. sebagai lembaga pendidikan Islam,

pesantren memiliki lima elemen penting yaitu pondok tempat menginap santri,

masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik, dan kiai.28

Keberhasilan pondok pesantren bisa dilihat dengan adanya lima elemen

dasar tradisi pondok pesantren seperti adanya pondok, masjid, kiai, santri, dan

pelajaran kitab Islam kelasik. Dengan lima elemen penting ini pondok pesantren

bisa terbentuk. Dari lima elemen penting ini yang berada di pondok pesantren

saya terangkan satu persatu di bawah ini :

1. MASJID

Masjid merupakan lembaga pendidikan Islam yang sudah ada sejak masa

Nabi. Masjid mempunyai peranan penting bagi masyarakat Islam sejak awal

sampai sekarang. Masjid berfungsi sebagai tempat bersosialisasi, tempat ibadah,

tempat pengadilan dan sebagainya. Tetapi yang lebih penting adalah sebagai

lembaga pendidikan. Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, sarana

yang pertama kali beliau bangun adalah masjid. Segala aktivitas umat Islam, baik

yang berkaitan dengan pendidikan dan sosial ekonomi, pada waktu itu terpusat di

masjid pada saat Islam menggerakkan ekspansi wilayah keluar Madinah dan

Makkah, pembangunan masjid selalu mendapat perhatian utama bila umat Islam

berhasil menguasi wilayah.29

Kata “Masjid” berasal dari bahasa Arab, ia merupakan isim makan (nama

tempat), kata “Masjid” berasal dari kata kerja (fi’il) sajada-yasjudu-sujudan.

28

H. Abd. Muin M dkk, Pesantren Dan Pengembangan Ekonomi Umat, (Jakarta:

Cv.Prasati, 2007).h 17. 29

Hanun Asrohah, M. Ag, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu,

1999) h.56.

Page 36: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

25

Bertolak dari pengertian secara etimologi (tempat sujud) tersebut, maka dimana

saja tempat di permukaan bumi ini bisa dinamakan masjid, sepanjang tempat

tersebut digunakan untuk bersujud.30

Masjid tidak dapat dipisahkan dengan

pesantren karena masjid ini sengat penting untuk kegiatan para santri seperti

untuk sholat lima waktu, sholat Jum‟at dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik

yang diajarkan langsung oleh kiai.

2. KIAI

Kiai adalah orang yang memiliki lembaga pondok pesantren, dan

menguasai pengetahuan agama serta secara konsisten menjalankan ajaran-ajaran

agama. Tetapi ada lagi sebutan kiai yang ditunjukan kepada mereka yang

mengerti ilmu agama, tanpa memiliki lembaga pondok pesantren atau tidak

menetap dan mengajar di pondok pesantren. Kiai yang terakhir ini mengajarkan

pengetahuan agama dengan cara berceramah dari desa ke desa, menyampaikan

fatwa agama kepada masyarakat luas.31

Kiai merupakan elemen paling penting

dari suatu pesantern. Kiai juga disebuat sebagai pendiri pesantren. Sudah wajar

bahwa pertumbuhan suatu pesantren semata-mata bergantung pada kemampuan

pribadi kiainya. Ada asal-usulnya, perkataan kiai dipakai untuk ketiga jenis gelar

yang saling berbeda:32

1. Sebagai gelar kehormatan bagi barang-barang yang dianggap keramat:

umpamanya,”Kiai Garuda Kencana” dipakai untuk sebutan Kereta Emas yang

ada di Keraton Yogyakarta.

2. Gelar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya.

3. Gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang

memiliki atau menjadi pemimpin pesantren dan mengajarkan kitab-kitab Islam

Klasik kepada para santrinya. Selain gelar kiai, ia juga sering disebut seorang

alim.

30

Saeful Bahri, S. Ag, et. al. Studi Arkeologi Keagamaan Masjid Kuno Bersejarah,

(Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2011) h.19. 31

Sukamto, Kepemimpinan Kiai Dalam Pesantren, (Jakarta: LP3ES, 1999) h.85. 32

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Dapan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011) h.93.

Page 37: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

26

3. SANTRI

Kata santri jika diartikan dalam bahasa Arab terdiri dari lima huruf, yaitu

Yang mana setiap hurufnya memiliki kepanjangan serta pengertian yang .(سىتري)

luas yaitu:33

a. Sin (س) adalah kepanjangan dari َساِفُق الَخْيِر yang memiliki arti Pelopor

kebaikan seorang santri. Oleh sebab itu, setiap santri mesti memiliki

jiwa pemimpin dalam melaksanakan kebaikan dalam hal apapun. Ia

mesti menjadi pelopor dalam menjalankan perintah Allah dan

menjauhi larangannya.

b. Nun (ن) adalah kepanjangan dari َواِسُب الُعَلَماِء yang memiliki arti

Penerus Ulama. Ulama atau di Indonesia lebih dikenal dengan Kiai

atau Ajengan tidak bisa muncul begitu saja kecuali ia telah melalui

tahapan-tahapan rumit dalam hal menuntu ilmu, sebelum kemudian

Allah SWT meninggikan derajat keilmuannya ditengah-tengah

masyarakat. Tentunya ia harus menjalani masa-masa menuntut ilmu

serta penggemblengan dalam pembiasaan beribadah. Oleh sebab itu

wajar jika santri dikatakan sebagai penerus ulama.

c. Ta (ت) adalah kepanjangan dari َتاِرُك اْلَمَعاِصىyang memiliki arti Orang

yang meninggalkan kemaksiatan. Maksiat adalah sesuatu yang

dilarang oleh agama. Sedangkan santri adalah orang-orang yang

mendalami dan mempelajari agama secara menyeluruh. Wajar jika

santri dikatan sebagai orang yang meninggalkan maksiat.

d. Ra (ر) adalah kepanjangan dari ِرَضى اهلِل yang memiliki arti Ridho

Allah. Santri adalah orang yang sepatutnya mendapat ridho Allah

SWT. Sebab ia berada dalam jalan pencarian ilmu agama. Dimana

dalam beberapa keterangan, orang yang menuntut ilmu berada dalam

ridho Allah SWT.

e. Ya (ي) adalah kepanjangan dari َاْلَيِقْيُهyang memiliki arti keyakinan.

Keyakinan adalah sebuah keharusan bagi santri. Sebab ia berada dalam

33

Marzooqie, Pengertian Santri dari segi filosofi bahasa,” artikel diakses pada tanggal 01,

Agustus, 2017 dari http://chiyallmarzooqie.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-santri-dari-segi-

filosofi-bahasa.html

Page 38: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

27

koridor ilmu yang tidak diragukan lagi keuntungannya. Ia tidak boleh

menyerah dalam proses tholabul ilmu. Karena apa yang ia usahakan

akan berubah manis bila diserati keyakinan.

Santri merupakan seorang yang sedang menuntut ilmu kepada seorang kiai

dengan jangka waktu tidak tertentu dan santri ini juga harus tinggal di asrama atau

pondok untuk menuntut ilmu agama. Menurut pendapat Zamakhsyari Dhofier

santri dibagi menjadi dua yaitu :

a. Santri mukim adalah seorang murid yang berasal dari daerah yang jahu

dan yang dekat dengan pondok, mereka menetap didalam pondok

pesantren. Santri mukim mereka harus tinggal di pesantren dan harus

mengikutin kegiatan-kegiatan yang sudah diatur di pondok pesantren dan

mereka juga harus memberikan ilmunya kepada santri-santri yang baru

masuk atau lebih muda.

b. Santri kalong adalah seorang murid yang berasal dari sekitar pondok

pesantren, biasanya mereka hanya belajar ilmu agama di pondok

pesantren, setelah mereka belajar ilmu yang diberikan oleh seorang kiai,

lalu mereka pulang ke rumahnya sendiri.

Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah pada awalnya sebelum pondok ini

didirikan terdapat 7 santri kalong yang belajar ke Al-Qur‟aniyyah, dengan tujuan

untuk belajar ilmu Al-Qur‟an ke pada pimpinan Al-Qur‟aniyyah. Lalu dari tahun

ke tahun lama-lama tambah banyak yang belajar ke Al-Qur‟aniyyah. ketika

memasuki tahun 2001 di mulailah pembuatan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah

dan pengurusan legalisasi Akta Notrais serta menerima santri Mukim yang

berjumlah 27 santri yang berasal dari masyarakat Tangerang Selatan, lama-

kelaman santri berdatangan dari Wilayah Bogor, Jakarta, Bekasi dan lainya. nama

Al-Qur‟aniyyah menyebar luas ke lapisan masyarakat dengan prestasinya yang di

raih dalam dunia MTQ. Barulah santri berdatangan dari luar pulau Jawa seperti

dari Riau, Lampung, NTT dan Lainya. Pada tahun 2012 sampai sekarang jumlah

santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah mengalami peningkatan hal itu terjadi

karena prestasinya yang membuat nama Al-Qur‟aniyyah terkenal di masyarakat

Page 39: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

28

luas. Dengan jumlah santri saat ini kurang lebih 850 santri mukim, laki-laki 450

dan perempuan 400.

Tabel 4

Data Santri Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah

4. PONDOK

Pondok pesantren adalah sebuah tempat tinggal seorang yang mencari

ilmu di mana dia harus belajar ilmu agama dan memperdalam ilmu itu dan untuk

tinggal bersama-bersama dalam menuntut ilmu serta mereka juga harus di awasi

dan di bimbing oleh seorang Ustadz yang lebih dikenal dengan sebutan „‟Kiai‟‟.

Untuk asrama para santri ini berada dalam lingkungan komplek yang dimana

komplek ini seorang kiai menyediakan tempat tinggal para santri laki dan

perempuan, serta membuat masjid untuk beribadah dan juga menyediakan tempat

untuk belajar seperti sekolah dan lainnya. Komplek ini pada umumnya dikelilingi

oleh pagar yang berguna untuk membatasi pondok dan mengontrol keluar

masuknya santri tersebut.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

20

01

-20

02

20

02

-20

03

20

03

-20

04

20

04

-20

05

20

05

-20

06

20

06

-20

07

20

07

-20

08

20

08

-20

09

20

09

-20

10

20

10

-20

11

20

11

-20

12

20

12

-20

13

20

13

-20

14

20

14

-20

15

20

15

-20

16

20

16

-20

17

Perempuan

Laki-Laki

Page 40: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

29

Menurut pendapat Zamaksyari Dhorier, ada tiga kompenen yang mengapa

pesantren harus menyediakan asrama bagi para santri.34

- Kemasyhuran seorang kiai dapat dilihat dari ilmunya, tentang Agama

Islam dan pengalaman belajar yang telah kiai lewati. Untuk dapat

menggali ilmu dari kiai tersebut secara teratur dan dalam waktu yang

lama, para santri harus meninggalkan kampung halamanya dan para santri

harus menetap di dekat kediaman kiai dalam waktu yang lama.

- Hampir semua pesantren yang berada di desa-desa dan di kota, pondok

pesantren tidak terlalu banyak kaya di desa. Di desa tidak ada model kos-

kosan seperti di kota-kota Indonesia pada umumnya dan juga tidak

tersedia perumahan yang cukup untuk dapat menampung santri-santri.

Dengan demikian, perlu adanya asrama khusus bagi para santri.

- Adanya sikap timbal balik antara kiai dan santri, di mana para santri ini

menganggap kiainya seolah-olah sebagai bapaknya sendiri, sedangkan kiai

menganggap para santri sebagai titipan Tuhan yang harus senantiasa

dilindungi. Sikap timbal balik ini menimbulkan keakraban dan kebutuhan

untuk saling berdekatan terus menerus. Serta sikap ini juga menimbulkan

rasa tanggung jawab di pihak kiai untuk menyediakan tempat tinggal bagi

para santri. Di samping itu, dari pihak santri tumbuh perasaan pengabdian

kepada kiainya, sehingga para kiai memperoleh imbalan dari para santri

sebagai sumber tenaga bagi kepentingan pesantren dan keluarga kiai.

5. PENGAJARAN KITAB ISLAM KLASIK

Pada masa lalu, pengajaran kitab Islam klasik, terutama karangan-

karangan ulama yang menganut faham Syafi‟I, merupakan satu-satunya

pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan pondok pesantren. Tujuan

utama mereka belajar ilmu agama untuk memperdalam ilmu agama dan mencari

34

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Dapan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011) h. 82.

Page 41: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

30

pengalaman. Pengajaran kitab ini juga di ajarkan oleh kiai disuatu ruangan atau

aula yang berada di pondok pesantren.35

Kitab-kitab yang diajarkan di pondok pesantren terutama kitab klasik

dapat digolongkan ke dalam 8 kelompok jenis pengetahuan yaitu: 1.Nahwu dan

Shorof 2.Fiqih 3.Ushul Fiqih 4.Hadits 5.Tafsir 6.Tauhid 7.Tasawuf 8.Cabang-

cabang lain seperti Tarikh dan Balaghao.

Islam merupakan komponen yang sangat penting didalam segi pengaruh

terhadap masyarakat, serta mewarnai corak kehidupan di masyarakat. Di

Indonesia, agama yang paling banyak dianut ialah Agama Islam. Jika dilihat dari

letak geografis Jazirah Arab yang merupakan pusat penduduk Islam dengan

Indonesia sangatlah jauh, tetapi persebaran Islam di Indonesia sangat luas.36

Peraturan Menteri Agama Nomor 03 Tahun 1979 mengklasifikasikan

pondok pesantren menjadi empat tipe. Namun, keempat tipe ini bukan peraturan

keharusan untuk dimiliki pondok pesantren, Karena varian pondok pesantren

memang sangat beragam. Dalam PMA (Peraturan Menteri Agama) tersebut

pondok pesantren dipetakan sebagai berikut :

a. Pondok pesantren Tipe A, yaitu di mana para santri belajar dan bertempat

tinggal di asrama lingkungan pondok pesantren dengan pengajaran yang

berlangsung secara tradisional (sistem wetonan dan sorogan ).

b. Pondok pesantren Tipe B, yaitu yang menyelenggarakan pengajaran secara

klasikal dan pengajaran oleh kiai bersifat aplikasi, diberikan pada waktu-

waktu tertentu, santri tinggal di asrama di lingkungan pondok pesantren.

c. Pondok pesantren Tipe C, yaitu pondok pesantren hanya merupakan

asrama, sedangkan para santrinya belajar di luar (madrasah atau sekolah

umum). Kiai hanya mengawasi dan sebagai pembina para santri tersebut.

d. Pondok pesantren Tipe D, yaitu yang menyelenggarakan sistem pondok

pesantren dan sekaligus sistem sekolah dan madrasah. 37

35

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Dapan Indonesia, (Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi, 2011) h.86. 36

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: LSIK, 1996)h.1. 37

Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, M. A, Kebijakan Pendidikan Islam Dari Ordonansi

Guru Sampai Uu Sisdiknas, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2013)h.47.

Page 42: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

31

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Pondok pesantren Al-Qur‟aniyyah terletak di Jl. Panti Asuhan Ceger Rt

03/ Rw 12 No.06 Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang

Selatan, Banten. Perintisan nama Al-Qur‟aniyyah dimulai pada tahun 1993.

Digawangi oleh Dr. KH. M. Sobron Zayyan, SQ. MA, seorang putra Betawi di

Kampung Ceger, Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangerang Selatan, tepatnya

kelahiran Tangerang 1970.

Beliau merasa perihatin terhadap lingkungan sekitar Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah masih banyak mereka yang buta baca aksara Al-Qur‟an dan orang-

orang yang tidak mampu dalam hal ekonomi, sehingga pimpinan tergerakan untuk

mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang menampung banyak

diantaranya anak-anak yang kurang mampu sehingga mereka dapat bersekolah di

Al-Qur‟aniyyah. Beliau adalah seorang pemuda yang hidup hanya didampingi

oleh seorang ibu yang sudah tua renta, karena ayahnya meninggal ketika beliau

masih kecil (usia empat bulan), tetapi itu tak pernah menjadi penghalang bagi

dirinya untuk menggeluti dunia Al-Qur‟an yang memang menjadi kegemarannya

semenjak kecil. Keberhasilannya di dunia MTQ, membuat namanya mencuat

kepermukaan terutama diwilayah Pondok Aren dan Tangerang. Beliau

melanjutkan studinya di IPTIQ (Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur‟an),

tentunya dengan kondisi yang apa adanya. Dengan dorongan dari orang tua serta

kemauan dan kegigihannya yang keras, akhirnya beliau berhasil menyelesaikan

studinya dengan hasil yang sangat memuaskan pada tahun 1996, dan menyandang

gelar Master Agama (MA) pada tahun 2005 di Institut Ilmu AlQur‟an (IIQ)

Jakarta. Bahkan saat ini beliau sudah menyelesaikan study untuk memperoleh

gelar Doctor di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur‟an (PTIQ) Jakarta.

Sebelum berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, awal tanahnya ini

diberikan oleh orang tua beliau untuk di wakafkan sebagai tempat bernaung/

belajar anak-anak TPA dan berikutnya banyak donatur yang mewakafkan

tanahnya di Al-Qur‟aniyyah dan juga pimpinan membeli beberapa sebidang tanah

untuk sarana dan prasarana anak-anak yang pimpinan beli itu untuk sarana

mereka, terutama para santriwan dan santriwati yang mukim di Al-Quraniyyah.

Page 43: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

32

Ide awal terbentuknya nama Al-Qur‟aniyyah sebetulnya pimpinan belajar

ke kiai Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah di Ulujami yang di pimpin oleh Kiai H.

Husen Husin bin H. Husin. Setelah itu pimpinan membuat TPA dan pengajian

remaja yang di sebut dengan IRQOH ( Ikatan Remaja Al-Qur‟aniyyah ). Maka

dari sinilah mulai banyak usulan untuk mendirikan pondok pesantren dan

akhirnya pada saat itu pimpinan berdiskusi dengan para kiai. Apa kira-kira nama

yang pantas untuk majelis ta‟lim yang saat itu di pimpin. Guru saya mengatakan

bikin aja namanya Al-Qur‟aniyyah. Setelah almarhum kiai saya meninggal, justru

pondok pesantren yang berada di Ulujami, Pesanggerahan Jakarta Selatan. makin

lama makin surut dan sampai akhirnya bubar pondok pesantren itu, sehingga saya

melanjutkan sampai sekarang disini. Alhamdulillah berkat doa kiai Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah bisa terus berkembang berkat doa, restu, dan ridho kiai

H. Husen Husin bin H. Husin.

Saat kuliah di PTIQ Jakarta, beliau dipercaya untuk mengajar di MTS

Islahuddiniyah dan di beberapa majlis ta‟lim remaja dan dewasa (dalam bidang

seni baca Al-Qur‟an) di wilayah Kecamatan Pondok Aren dan sekitarnya. Santri

pun mulai berdatangan untuk mengaji di kediamannya (santri kalong sebutannya).

Kegiatan mengajar tersebut sudah mulai dilakukannya semenjak ia duduk di kelas

1 PGA, semua ia jalani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Dia juga belajar

kepada KH. Muhasyar Baran (kitab-kitab salaf) dan memperdalam seni baca Al-

Qur‟an (ilmu naghom) kepada Ust Abdullah (Alm), H. Muhamad Nasir Ceger,

KH. Husen Husien Ulujami Jakarta Selatan (Alm), KH. Muhammad Ali (Ulujami

Jakarta Selatan-Qori Internasional), KH. Muhsin Salim, MA (Qori Internasional /

Ilmu Qiroat Sab‟ah). Dan masih banyak guru-guru lainnya yang ikut mendidik

beliau yang tidak disebutkan di sini. Kegiatan memperdalam Al-Qur‟an terus ia

lakukan hingga saat ini.38

Dengan dukungan tokoh masyarakat serta aparatur pemerintah setempat,

maka didirikanlah sebuah lembaga pendidikan dengan nama “Al-Qur‟aniyyah”.

38

Wawancara pribadi dengan pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Dr. H. M.

Sobron Zayyan, SQ , MA. Tangerang, 25 Agustus 2017.

Page 44: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

33

Saat itu, Al-Qur‟aniyyah barulah sebuah majlis ta‟lim ibu-ibu. Pada tahun kedua,

didirikanlah TPA (Taman Pendidikan Al-Qur‟aniyyah) sebagai pondasi awal

berdirinya lembaga pendidikan semi formal. Lambat laun, nama Al-Qur‟aniyyah

semakin melambung, seiring dengan cemerlangnya prestasi para santri Al-

Qur‟aniyyah baik TPA maupun Ta‟lim ibu-ibu dan remaja. Beriringan dengan itu,

tuntutan masyarakat untuk memondokan anaknya di Al-Qur‟aniyyah pun

semakain besar. Dengan kondisi aula yang seadanya, mulailah diterima santri

untuk mukim yang saat itu berjumlah 7 orang.

Pada tahun 2001, mulailah genderang Al-Qur‟aniyyah mulai ditabuh,

Yakni dengan pengurusan Legalisasi Akta Notaris dan menerima santri mukim,

serta dirayakannya MILAD Al-Qur‟aniyyah ke-VIII secara Akbar pada tahun

2001.Kemudian pada tahun 2002,santri mukim terus berdatangan hingga

mencapai 60 orang. Akhirnya, H. Nasir, Drs. H. Hilman, MA, Ust Yunus, S. Ag,

H. Syafi‟i, Drs. Sahlan, HD, dan para tokoh yang lainnya saling bekerja sama

membangun Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah hingga sampai saat ini jumlah

santrinya mencapai 850 orang santri mukim.

Pembenahan Sistem Organisasi, Administrasi dan Manajemen pun terus

diadakan perbaikan, seiring dengan orientasi Al-Qur‟aniyyah untuk Go Publik

pada tahun 2003, dan dilanjutkan dengan pembentukan lembaga Pendidikan

Formal SMP-IT pada tahun 2005 serta SMA-IT pada tahun 2008. Tentunya ini

semua terjadi berkat kerjasama yang intens dan solid antara seluruh jajaran

kepengurusan yayasan dan dewan asatidzah yang selalu mengedepankan

musyawarah untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusannya.39

1. Struktur Organisasi

Struktur susunan dewan pengurus Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah.40

39

Achmad Zulfahmi, “pengaruh musabaqah fahmil Qur‟an (MFQ) dalam meningkatkan

prestasi belajr pai santriwan-santriwati Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Pondok Aren Tangerang

Selatan, (Skripsi S1 fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta,

2013), h.41. 40

Data dari kantor seketaris Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, tanggal 12/

Oktober/2017.

Page 45: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

34

A. Dewan Pembina :

Ketua : Hj. Neneng Sakinah, S.Sos.i

Anggota :

1. H.Djunaidi

2. H.Djainal Abidin

3. H.Abdul Gofur

B. Dewan Pengawas :

Ketua : Sahlan HA (Ketua)

Anggota :

1. Abdul Latif Karim, M.Pd

2. Abdul Hamid

3. Muhasyar

4. H.Saadih

C. Badan Pengurus Harian :

1. Ketua Umum : Dr. KH. M. Sobron

Zayyan, MA.

2. Ketua I Bidang Pendidikan : Dr. Hj. Siti Amsariah,

MA.

3. Ketua II Bidang Kepesantrenan&Sosial : Drs. H. Sahlan, HD.

4. Ketua III Bidang Sarana Prasarana & Usaha : H. M. Yunus, S. Ag.

5. Sekretaris Umum : Maulana Yusuf, M. Si.

6. Bendahara Umum : Moch.Halimi, AG, S. Pd.

Susunan Pelaksana Kegiatan Divisi, Unit, Lembaga, dan Organiasi Otonom

A. Divisi

1. Divisi Kesekretariatan

Officer : Kesekretariatan : Romlah Hasan, S. Pd.

2. Divisi Kepegawaian

Page 46: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

35

Officer : Kepegawaian : Irsyam Maulana, S.E.

3. Divisi Perencanaan, Anggaran, Operasional dan Evaluasi Kegiatan

(Div.PAE)

OffIcer : 1. Sunarto, S. Pd.

4. Divisi Promosi&Penerimaan Siswa Baru (Div.PPSB)

Officer : 1. Ade Rusli, S. Kom.

5. Divisi Sarana, Prasarana, Logistik & Urusan Rumah Tangga Yayasan

(Div.SAPRAN RT)

Officer : Maulana Hasanudin, S. Pd.

6. Divisi Penerimaan&Monitoring Keuangan (Div.PMK)

Officer :1. Arif Soebarkah, S. E.

7. Divisi Pengeluaran&Pelaporan Keuangan (Div.PPK)

Officer :1. Nasrullah Jamaluddin.

B. Lembaga

1. Lembaga Pengasuhan Santri (LPS)

a. H. Jajang, LC.

b. Kiroman Katibin.

c. Dzulkarnain ali, S.Th. I.

d. Abdul Rozak, S. .Pd

e. Qurota A‟yun.

f. Uswatun Hasanah.

g. Aniszuhrotussholihah.

2. Lembaga Pengembangan Tahfidzul Qur‟an (LPTFQ)

a. H. Anshorudin, MA.

3. Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur‟an (LPTQ)

a. A. Fauzi Ridwan, S. Pd.

Page 47: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

36

b. Ilham Mahmudin.

4. Lembaga Pengembangan Bahasa (LPBS)

a. Pella Munaya.

b. Team.

5. Lembaga Pengembangan Bakat (LPBT)

a. H. M. Romlih Muslim, S. Pd.

b. Abdul Mufarrich, S. Pd.

6. Lembaga Panti Asuhan (LPA)

a. M. Sulaiman, S. Pd.

b. Dian Hafidz, S. Pd.

c. Fahmi Abdul Ajis.

7. Litbang dan jaminan mutu :

a. Ahmad Dzulfahmi, S. Pd.

Keterangan:

Ketua satu : Bidang Akademik, yaitu SD, SMP, SMA, STKIP

Ketua dua memegang Lembaga Pengasuh Santri.

Bidang Kepesantrenan dan Humas

Lembaga Kepesantrenan, Lembaga Tahfidz, Lembaga Panti Asuhan, Lembaga

Pengembangan Bakat, Lembaga Bahasa dan Seluruhnya.

Ketua Tiga

Mengawasi Anggaran Rumah Tangga.

2. Sarana dan prasarana

Sejarah awal berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah tahun 1993

sarana dan prasarana yang berada di pondok pesantren pada saat itu diantaranya

hanya terdapat gedung TPA dan Rumah Pimpinan. Untuk sekolah para santri

Page 48: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

37

harus belajar di luar lingkungan pondok. Seiring dengan berkembangnya pondok

pesantren Al-Qur‟aniyyah sarana dan prasarana pondok terus di tingkatkan seperti

didirikanya Gedung Asrama para santri dan sekolah SMP IT tahun 2005 untuk

para santri belajar. Sebelumnya mereka harus belajar di luar lingkungan pondok

pesantren. Lalu tahun 2008 didirikanlah sekolah SMA IT. Keberhasilan begitu

besar dengan dipengharuhi oleh fasilitas belajar atau sarana dan prasarana. Untuk

sarana dan fasilitas yang dimiliki Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah

diantaranya:41

- Gedung TK IT,

- Gedung SD IT.

- Gedung SMP IT.

- Gedung SMA IT.

- Asrama Putra.

- Asrama Putri.

- Laboratorium Komputer.

- Lab Sains.

- Masjid Al-Qur‟aniyyah.

- Lapangan Olah Raga.

- Klinik Umum dan Gigi.

- Perpustakaan.

- Wartel.

- Alat Peraga.

- Koperasi Pondok Pesantren.

- Saung (Tempat Tunggu Orang Tua wali santri).

- Minibus dan lainnya.

3. Sistem pendidikan

Program pendidikan yang diterapkan di Al-Qur‟aniyyah adalah pola pendidikan

terpadu dengan sistem Bording School.Yakni keterpaduan antara pendidikan formal dan

41

Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.8.

Page 49: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

38

pendidikan non formal kepesantrenan dengan masa belajar selama 6 tahun. Dalam

pendidiakan formal mengadopsi multiple intelligence dengan mengacu pada standar

kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama, serta

mengedepankan ciri khas Ilmu Al-Qur'an, sains, teknologi dan bahasa dengan sistem

yang berkesinambungan.

Kegiatan Al-Qur‟aniyyah (Non-Formal) pada umumnya sama saja dengan

kegaitan-kegiatan yang dilakukan berbagai pondok pesantren. Mereka belajar kitab

menggunakan kitab-kitab klasik, dimana kebanyakan kitab klasik itu hasil karya dari

ulama-ulama terdahulu dari berbagai ilmu.42

Berikut kitab-kitab yang diajarkan di pesantren Al-Qur‟aniyyah yaitu:

1. Fiqih

2. Nahwu

3. Shorof

4. Tauhid

5. Tajwid

6. Tahfidz

7. Naghom

8. Ilmu Qiroat

9. Hadits

10. Kaligrafi

11. Muhadatsah

12. Rawi / Sholawat

13. Zikir / Tahlil

14. Tafsir

15. Balaghah

16. Ushul fiqh

17. Akhlak

18. Mustholahul Hadits

19. Ilmu Tashouf

42

Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.7

Page 50: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

39

Dari semua pelajaran yang di ajarkan di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah

maka santri diharapkan dapat mengamalkan ilmunya di masyarakat luas, dengan

keperibadian yang berakhlakul karimah serta keperibadian yang tangguh dan

mandiri.

Untuk memperlancar kegiatan di pondok pesantren, maka Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah membuat jadwal aktivitas keseharian santri, untuk

mengatur kegiatan dan mendisiplinkan para santri.

Tabel 5

Jadwal Kegiatan Harian Santri Al-Qur‟aniyyah

WAKTU KEGIATAN

03:00 - 04:30 Qiyamulail dan persiapan shalat Subuh

04:30 - 05:00 Shalat Subuh dan pemberian Mufrodat (kosa kata

bahasa Arab)

05:00 - 06:00 Ta‟lim pagi (pengajian pagi)

06:00 - 06:45 Persiapan sekolah (mandi, makan pagi, dll)

06:45 - 13:00 Sekolah

13:00 - 14:00 Shalat Dzuhur dan istirahat (makan siang, dll)

14:00 - 15:00 Ta‟lim siang

15:00 - 15:30 Shalat Asar berjama‟ah

15:30 - 17:00 Pengembangan diri

17:00 - 18:15 Persiapan shalat Maghrib (mandi, makan, dll)

18:15 - 18:45 Shalat Maghrib berjama‟ah

18:45 - 19:30 Tadarus Al-Qur‟an (seluruh santri)

19:30 - 20:00 Shalat Isya‟ berjama‟ah

20:00 - 21:00 Ta‟lim malam (pengajian malam)

21:00 - 22:00 Belajar malam (belajar mata pelajaran sekolah)

22:00 - 03:00 Istirahat malam

Page 51: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

40

4. Prestasi Santri Al-Qur’aniyyah

Dalam hal prestasi di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah walaupun baru

beberapa tahun berdiri tetapi sudah bisa menunjukan eksistensinya, baik dari segi

pembangunan, maupun dalam hal memajukan pendidikan santrinya. Hal ini bisa

dilihat bahwa Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dapat membentuk serta

menyalurkan bakat-bakat para anak santri khususnya di event perlombaan seperti

MTQ dan sebagainya, sehingga memberikan kesempatan kepada santri untuk

dapat meraih prestasi setinggi mungkin, bahkan banyak diantaranya santri yang

sudah memperoleh kuota Haji dan Umroh secara geratis dari pemerintah berkat

keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. Hal ini yang membuat nama Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah dikenal oleh lapisan masyarakat, baik dari kalangan

pemerintahan sampai lapisan masyarakat umum. Prestasi-prestasi Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah diantaranya:

Perwakilan Indonesia cabang Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat

Internasional di Libya tahun 2007.

Juara I Musabaqoh Syarhil Qur'an (MSQ) Tingkat Nasional Ke-XXII di

Serang Banten Tahun 2008 Juara III Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ)

tingkat Nasional Ke-XXII di Serang Banten Tahun 2008.

Juara I Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) 5 Juz Tilawah pada STQ

Tingkat Nasional di Jakarta tahun 2007.

Juara II Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) Tingkat Nasional ke-XX di

Palangkaraya tahun 2003.

Juara I Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ) tingkat Provinsi Banten tahun

2007 Juara I Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ) Putri tingkat Provinsi

Banten tahun 2007.

Juara I Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ) Putra tingkat Provinsi Banten

tahun 2006.

Juara I Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ) Putri tigkat Provinsi Banten

tahun 2008.

Juara I Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Golongan Remaja Putra

tingkat Provinsi Sulawesi Utara tahun 2006.

Page 52: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

41

Juara I Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) I Juz Tilawah Putri tingkat

Provinsi Banten Tahun 2006.

Juara II Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) 1 Juz Tilawah Putra Tingkat

Provinsi DKI Jakarta tahun 2006.

Juara II Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Golongan Remaja Putra

Tingkat Provinsi Sulawesi Utara tahun 2006.

Juara I Marawis Remaja Tingkat Jabodetabek tahun 2007.

Juara I lomba Baca Puisi Putra antar SMP se-Kabupaten Tangerang tahun

2009.

Juara I MHQ 5 Juz Tilawah Putra Tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2010.

Juara II MTQ Golongan Kanak-Kanak Putri Tingkat Provinsi Bengkulu

Tahun 2010.

Juara I MTQ Pada Cabang MSQ Tingkat Nasional XXIII di Bengkulu

tahun 2010.

Juara Harapan I MTQ Golongan Tilawah Remaja Putra Pada MTQ

Nasional XXIII Tahun 2010 di Bengkulu.

Juara I Lomba Marawis Sejabodetabek tahun 2011 di Jakarta Barat.

Juara I Golongan 10 Juz Putri Tingkat Provinsi Riau Tahun 2011.

Juara II Lomba MHQ Golongan 1 Juz Tilawah Putra Tingkat Provinsi

Banten tahun 2011.

Juara I 5 Juz Tilawah Putra Golongan MHQ Tingkat Walikota Tangerang

Selatan.

Juara I Lomba MHQ 1 Juz Tilawah Putri Tingkat Provinsi Banten Tahun

2011.

Juara I MFQ Putri Tingkat Provinsi Banten Tahun 2010 di Serang.

Juara I MSQ Tingkat Provinsi Papua Barat tahun 2010 di Papua Barat.

Juara I Tingkat Provinsi Riau Cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an)

Tahun 2012.

Juara I MHQ Tingkat Provinsi DKI Jakarta Golongan 10 Juz Putra Tahun

2012.

Page 53: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

42

Juara I MTQ tingkat Provinsi Banten Cabang (MFQ) Musabaqah Fahmil

Qur'an Tahun 2012.

Juara II MTQ tingkat Provinsi DKI Jakarta Cabang (MHQ) Musabaqah

Hifdzil Qur'an Golongan 1 Juz Tilawah Putra Tahun 2012.

Juara I MTQ Tingkat Nasional Cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an)

Golongan 10 Juz Putri Tahun 2012 di Ambon Maluku Utara.

Juara I MTQ Tingkat Nasional XXIV Cabang MFQ (Musabaqah Fahmil

Qur'an) Tahun 2012 di Ambon Maluku Utara.

Juara MTQ Tingkat Nasional XXIV Cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil

Qur'an) Golongan 10 Juz Putra Tahun 2012 di Ambon Maluku Utara.

Juara II MSQ (Muabaqah Syarhil Qur'an) Golongan Putra pada MTQ

Tingkat Provinsi Banten Tahun 2013.

Juara II dan III MFQ (Muabaqah Fahmil Qur'an) Golongan Putra pada

MTQ Tingkat Provinsi Banten Tahun 2013.

Juara I MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) cabang Qiro'at Sab'ah Putra

pada MTQ Tingkat Provinsi Banten tahun 2013.

Juara I MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) Cabang 5 Juz + Tilawah pada

MTQ Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013.

Juara I MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) cabang 5 Juz + Tilawah pada

STQ tingkat Nasional di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2013.

Juara Harapan I Cabang Tilawah MTQ Internasional di Moskow (Rusia)

Tahun 2014.

Juara II Cabang Tilawah Golongan Remaja Putra Pada MTQ Nasional

XXVdi Provinsi Kep. Riau Tahun 2014.

Juara II Cabang Syarhil Qur'an Pada MTQ Nasional XXVdi Provinsi Kep.

Riau Tahun 2014.

Juara I Cabang MFQ RRI TVRI Tingkat Privinsi DKI Tahun 2014.

Juara I STQ Tingkat Nasional Golongan MHQ 20 Juz di Provinsi DKI

Jakarta.

Page 54: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

43

Juara III STQ Tingkat Nasional Golongan MHQ 10 Juz di Provinsi DKI

Jakarta.

Juara I MTQ PTQ RRI Tingkat Nasional di Palu.

Harapan I MTQ DMDI Tingkat Internasional di Malaysia.

Juara I MTQ Qiroat Sab'ah Putra tingkat Provinsi Banten tahun 2015.

Juara II MTQ Remaja Tingkat tingkat Provinsi Banten tahun 2015.

Juara I MFQ Putra Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.

Juara I MSQ Putra Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.

Juara I MFQ Putri Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.

Juara III MSQ Putri Tingkat Provinsi Banten tahun 2015.

Juar II MQK wustho Putra Tingkat Provinsi banten di Lebak tahun 2015.

Juara Umum MTQ Tingkat SMP antar Pelajar se Tangerang Selatan di

Kec. Serpong tahun 2015.

Juara I MTQ Golongan Q. Sab'ah putra Tingkat Kota Tangerang selatan di

Kec. Setu tahun 2015.

Juara I MTQ Golongan Dewasa putra Tingkat Kota Tangerang selatan di

Kec. Setu tahun 2015.

Juara I MTQ Golongan remaja putra Tingkat Kota Tangerang selatan di

Kec. Setu tahun 2015.

Juara III MTQ Golongan kanak kanak putra Tingkat Kota Tangerang

selatan di Kec. Setu tahun 2015.

Juara I MTQ Golongan murottal putra Tingkat Kota Tangerang selatan di

Kec. Setu tahun 2015.

Juara II MTQ Golongan Kanak-kanak putra Tingkat Kabupaten Bekasi

tahun 2015.

Juara I MTQ Golongan Remaja Putra Tingkat Kota Bandung tahun 2015.

Juara I Murottal Putra Tingkat Kota Jakarta Barat tahun 2015.

Juara I Tingkat Kanak-kanak Putra Tingkat Kota Jakarta Barat tahun 2015.

Juara I MTQ Golongan Dewasa Putra Tingkat Kota Jakarta Barat tahun

2015.

Page 55: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

44

Juara I MTQ Tingkat Nasional pada cabang Syarhil Qur‟an di Lombok-

NTB tahun 2016.

Juara Terbaik II MTQ Antar Bangsa di Brunei tahun 2016.

C. Tokoh Pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Dr. KH. M. Sobron Zayyan, MA. Dilahirkan di Tangerang pada tanggal 9

Oktober 1972. Terlahir dari seorang ayah yang begitu mencintainya, yakni bapak

H. Muhammad bin Sirun dan seorang ibu yang sederhana, yakni ibu Hj. Pilus

binti H. Husin.

Di masa kanak-kanaknya Dr. KH. Muhammad Sobron Zayyan akrab

disapa oleh masyarakat dengan panggilan “MARJAN‟‟. Karena pada waktu beliau

masih kanak-kanak beliau rentan jatuh sakit dan kondisi fisiknya yang lemah,

Nama „‟MARJAN‟‟ Pun akhirnya diganti menjadi “Sobron Tafl‟‟ oleh seorang

ulama‟arif, yakni KH. Muhasyar Baran, sampai akhirnya keadaan berangsur

membaik. Dimasa kanak-kanaknya Beliau menempuh pendidikan formal di SD

dan pendidikan Agama MI Ishlahudinniyyah. Dimasa itu beliau meraih segudang

prestasi yang patut dibanggakan seperti menjuarai Festival Anak Soleh Indonesia

(FASI), Lomba Pramuka, Terlebih di Musabaqoh Tilawatil Qur‟an (MTQ).

Pada masa sekolah beliau menghilangan kata “Tafi” dari namanya dengan

nama yang lebih singkat yaitu “Sobron”. Beliau menghabiskan masa Studynya di

SLTP dan PGA dengan gemilang, sampai pada suatu ketika beliau sedang

menjalani praktek kerja lapangan di akhir masa Studynya di PGA beliau bertemu

dengan KH. Muhammad Yusuf. Lalu sang kiai melengkapi nama beliau menjadi “

Muhammad Sobron Zayyan‟‟. Hidup dibawah garis kemiskinan dan telah menjadi

yatim sejak usia 6 tahun tidak membuatnya berputus asa dan menyerah dalam

kehidupan.

Baginya akhlak dan berprestasilah yang menjadi tolak ukur bagi pemuda

sejati untuk meraih cita-cita yang di harapkan. Beliau terus berusaha dan berjuang

untuk bangkit melangkah dari segala macam hinaan yang menjatuhkannya, hingga

beliau sampai puncak karirnya didunia MTQ pada akhir masa pencarian jati

dirinya. Beliau meraih juara pertama Musabaqoh Fahmil Qur‟an pada MTQ

Page 56: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

45

Nasional di Provinsi D.I Yogyakarta dan dengan prestasinya yang sangat luar

biasa oleh gubenur Provisi Jawa Barat di berihadiah berupa ongkos Haji ke tanah

suci Mekkah. Hal itu tidak semata-mata beliau raih dengan mudah. Berbagai

masalah, cobaan, gangguan serta probelematika hidup yang kian datang dan

menghujam telah beliau hadapi dan dapat meneguk manisnya keberhasilan akhir

usahanya. Adapun guru-guru besar yang telah berjasa dalam keberhasilan beliau

diantaranya adalah : KH. Nasir, KH. Muhammad Ali, H. Abdullah. H. Adll

Azhari Nasutiyon, H. Ahmad Muhajir, dan lainnya.

Setelah melewati perjalanan panjangnya di masa sekolah, beliau kembali

melanjutkan program study di perguruan tinggi ilmu Qur‟an (PTIQ) Jakarta.

Dengan bermodalkan tekat serta keyakinan yang kuat beliau dapat menyelesaikan

Program S1 dan menyandang gelar serjana. Haus akan ilmu pengetahuan, beliau

kembali melanjutkan gelar S2 Di Institut Ilmu Qur‟an (IIQ) Jakarta dan berhasil

meraih gelar Master Agama, tidak cukup dengan itu beliau melanjutkan

pendidikannya di PTIQ Jakarta,untuk mencapai gelar “Doktor”, dengan usaha

yang keras, serta niat yang gigih beliau, maka tercapaikanlah pendidikan S3 yang

beliau tempuh, pada tanggal 28 November 2016 resmilah beliau mendapatkan

gelar doktor maka lengkaplah nama beliau menjadi “Dr. KH. M. Sobron Zayyan,

SQ, MA”.

Sejak berusia 10 tahun beliau memiliki mimpi kecil yaitu ingin

membangun musholah di dekat rumahnya. Namun takdir berkata lain, usaha dan

doa beliau melampaui jauh dari mimpinya itu, sehingga saat ini beliau telah

berhasil mendirikan pondok pesantren yang diberikan nama “PONDOK

PESANTREN AL-QUR‟ANIYYAH‟‟. Berkat kegigihan beliau Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah berdiri tegak menghasilkan generasi-generasi berjiwa Qur‟ani

dan menebarkan wangi harum bunyi Al-Qur‟an ke pelosok negeri dengan sayap-

sayap Qur‟annya. Meski telah mengalami jatuh bangun, bangkit, tersungkur sejak

tahun 1993, Nama Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah kini telah terkenal di

Nusantara.

Page 57: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

46

Adapun pengalaman organisasi yang telah dilalui oleh pimpinan Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah diantaranya:43

- Tahun 1991 sampai sekarang (Pimpinan Yayasan Al-Qur‟aniyyah).

- Tahun 1994 sampai 2009 (Dewan Hakim MTQ Tingkat Kabupaten

Tangerang).

- Tahun 2008 sampai 2010 (Pengurus LPTQ Kota Tangerang

Selatan).

- Tahun 2010 sampai sekarang (Ketua Bidang Pembinaan LPTQ

Kota Tangerang Selatan).

- Tahun 2012 sampai sekarang (Pengurus IPHI Kota Tangerang

Selatan).

- Tahun 2014 sampai 2019 (Pengurus MUI Kota Tangerang Selatan).

- Tahun 2014 sampai 2019 (Ketua LPTQ Kecamatan Pondok Aren).

- Tahun 2006 sampai sekarang (Pembina Kafilah MTQ Propinsi

Banten).

- Tahun 2014 sampai 2019 (Pengurus LPTQ propinsi Banten).

- Tahun 2006 sampai 2009 (Pengurus IPQAH Jakarta Selatan).

- Tahun 2012 sampai 2014 (Dewan Hakim RRI Tingkat DKI Jakarta

Cabang Fahmil Qur‟an dan Taushiyah/pidato).

- Ketua Yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Karya beliau yang telah dibuat dan diterbitkan berupa buku:

1. DAHSYATNYA SHOLAT SUNNAH

2. KELURGA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR‟AN

3. ENSIKLOPEDI IBADAH MUSLIM SEHARI-HARI

4. BELAJAR ILMU TAJWID

D. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Sebuah pesantren harus memiliki visi yang jelas yang dapat di

implementasikan dalam setiap tindakan dan program yang tersusun rapih dalam

43

H. Amirulloh Syarbini, M. Ag. dan Drs. H. M. Sobron Zayyan, Ma. Ensiklopedi Ibadah

Muslim Sehari-hari, (Bandung: Fajar Media,2014). h 702.

Page 58: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

47

suatu kegiatan. Visi atau tujuan jangka panjang akan menjadi cita-cita yang

berdampak pada sikap optimis dan harapan di masa yang akan datang. Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas yaitu :

1.Visi Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah

Visi Al-Qur‟aniyyah ialah merupakan gambaran cita-cita yang ingin

diwujudkan melalui semua kegiatan yakni, unggul dalam pengkajian terhadap Al-

Quran, sains dan teknologi, serta berakhlakul karimah. Unggul dalam pengkajian

Al-Qur‟an adalah menjadikan santri yang lulusan dari Al-Qur‟aniyyah dapat

memahami isi Al-Qur‟an, mengamalkan ajaran Al-Qur‟an ke pada masyarakat

luas yang telah di dapat di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, mahir dalam

penguasan seni baca Al-Qur‟an, Tahfidzul Qur‟an, Ilmu Qiro‟at Al-Mutawatirah

dan lainnya. Sains dan teknologi adalah agar santri memiliki kemampuan dalam

bidang ilmu pengetahuan seperti menguasi ilmu komputer dan lainnya.

2. Misi Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah

Suatu keharusan di dalam dunia pendidikan adalah melakukan perubahan-

perubahan dan penyesuaian seirama dengan arus modern. Dengan bijak para

tokoh-tokoh pendidikan di lingkungan Al-Qur‟aniyyah, membuat langkah baru

yang diharapkan cukup mengena dalam membuat metode pendidikan yang baik,

dengan Misi44

sebagai berikut :

- menjadikan Al-Qur‟aniyyah sebagai salah satu pusat pendidikan dan

pengembangan Islam terpadu untuk menghasilkan manusia yang bertaqwa.

- menciptakan pemimpin yang cerdas, kreatif, dinamis, dan berwawasan global.

- mencetak manusia yang mampu bersosialisasi di masyarakat dengan

berakhlakul karimah.

44

Brosur Profil Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah 2016 h.6.

Page 59: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

48

BAB IV

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

A. Bidang Pendidikan

Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan suatu

bangsa. Dengan adanya pendidikan dapat kita ketahui bagaimana kemajuan dan

perkembangan dalam suatu bangsa. Maka dalam hal ini pendidikan sangat

diperlukan dalam aspek kehidupan mulai dari lingkungan kelurga, lingkungan

masyarakat dimana kelak seorang anak akan menjadi anggota masyarakat serta

sebagai penyelenggara pendidikan sehingga dapat membawa perubahan

khususnya perubahan lingkungan sekitar masyarakat. Menyadari akan pentingnya

hal ini Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah mulai berkiprah dalam bidang

pendidikan, sebelum Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah ini berdiri awalnya

pondok pesantren ini sebuah lembaga pendidikan yang bernama TPA dan

kemudian taman pendidikan Al-Qur‟an.

Pendidikan berasal dari kata ”didik” yang mendapat awalan “pen” dan

akhiran “an”. Berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan.45

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, sampai dan

dimanapun mereka berada. Pendidikan sangatlah penting sebab tanpa pendidikan

manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan

merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui

bakat yang mereka miliki. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting

dalam menentukan dan menata keberhasilan pembangunan nasional. Keberhasilan

pembangunan tidak terlepas dari kualitas SDM yang ada, sebagai upaya yang

harus ditempuh yaitu melalui pendidikan yang memadai. Untuk mencapai tujuan

tersebut harus ada sarana pendidikan atau lembaga pendidikan dan alat

pendidikan.

45

Daud Ali, Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1995)h.149.

Page 60: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

49

Lembaga pendidikan pondok pesantren di Indonesia memiliki perjalanan

sejarah yang cukup panjang. Dengan membicarakan pendidikan pondok

pesantren, kita dapat mengetahui peran, fungsi dan kontribusi pondok pesantren

sebagai lembaga pendidikan Islam dan dakwah Islam dalam mewujudkan

masyarakat madani di Indonesia.

Peranan dari pondok pesantren Al-Qur‟aniyyah tentu sangat banyak. Di

bidang pendidikan, dari mulai sekitar lingkungan Pondok Pesantren Al-

Quraniyyah terutama di Kecamatan Pondok Aren kota Tangerang Selatan masih

banyak mereka yang buta aksara Al-Qu‟ran, sehingga mereka perlu adanya

bimbingan, adanya pencerahan terhadap baca tulis Al-Qur‟an, yang kita harapkan

kedepanya mereka menjadi orang-orang yang cinta ke pada kitab sucinya.

Disekitar kecamatan Pondok Aren banyak sekali orang-orang yang tidak mampu

dalam hal ekonomi. Secara ekonomi mereka dinyatakan tidak mampu dalam

pelaksanaan kegiatan pendidikan formal, sehingga pimpinan tergerakan untuk

mendirikan pondok pesantren yang menampung banyak diantaranya anak-anak

yang kurang mampu, sehingga mereka bukan hanya pintar di bidang Al-Qur‟an

tetapi juga secara formal mereka bisa menyelesaikan dari SD, SMP, SMA bahkan

ada beberapa pimpinan langsung memberikan beasiswa kuliah S1.46

Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah awal berdirinya hanya pondok

pesantren saja, pada tahun 2005 didirikanlah sekolah di pesantren untuk lebih

mempermudah mengontrol santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Al-

Qur'aniyyah, dari mulai TK, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi STKIP.

Perkembangnya cukup luar biasa bahkan santri saat ini sekitar 850 lebih. Jadi

sudah banyak mengeluarkan alumni yang berkualitas. Pengaruhnya sangat positif

sekali, dari bidang pendidikan. Memang santri Al-Qur'aniyyah di kader menjadi

ustad ustazah yang bisa berkecimpung langsung di masyarakat.47

46

Wawancara pribadi dengan pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah Dr. H. M.

Sobron Zayyan, SQ, MA. Tangerang, 25 Agustus 2017. 47

Wawancara pribadi dengan Ustadz H. M. Romlih Muslim, S. Pd. selaku pengurus

harian Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, Tangerang 09, Desember 2017

Page 61: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

50

1. Qiro‟at Sab‟ah atau Qiro‟at Tujuh adalah macam cara membaca Al-

Qur‟an yang berbeda. Disebut Qiro‟at tujuh karena ada tujuh imam

Qiro‟at yang terkenal masyhur yang masing-masing memiliki langgam

bacaan tersendiri. Tiap imam Qiro‟at memiliki dua orang murid yang

bertindak sebagai perawi. Tiap perawi tersebut juga memiliki perbedaan

cara membaca Al-Qur‟an, sehingga ada empat belas cara membaca Al-

Qur‟an yang masyhur. Perbedaan cara membaca itu sama sekali bukan

dibuat-buat oleh imam Qiro‟at maupun oleh perawinya. Cara membaca

tersebut merupakan ajaran Rasulullah dan memang seperti itulah Al-

Qur‟an diturunkan. Di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang menjadi

mata pelajaran favorit yaitu Qiro‟at Sab‟ah yang di ajarkan langsung

oleh pimpinan.

2. Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah lomba membaca Al-Qur‟an

dengan lagu. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah sangat berperan

penting dalam lomba MTQ.

B. Bidang Dakwah

Arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau ilmuwan adalah

sebagai berikut:

1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah satu proses menghidupkan

peraturan-peraturan Islam dengan maksud tujuan memindahkan umat

dari satu keadaan kepada keadaan lain.

2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk

mengajarkan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka

berbuat baik dan mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pendapat

ini juga selaras dengan pendapat Al-Ghazali bahwa amr ma‟ruf nahi

munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika

masyarakat Islam.

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, metode dakwah

ialah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟I kepada mad’u untuk

mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung

Page 62: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

51

arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human

oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia48

.

Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur‟an menunjukan

ragam yang banyak, misalnya “hikmah nasihat yang benar dan mujadalah atau

diskusi atau berbantah dengan cara yang paling baik”(Q.S.al-Nahl:125). Dari

sumber metode itu tumbuh metoda-metoda yang merupakan operasionalisasinya

yaitu dakwah dengan lisan, tulisan, seni dan bil-hal. Dakwah dengan lisan berupa

ceramah, seminar, symposium, diskusi, khutbah, dan lain-lain. Dakwah dengan

tulisan berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamplet, lukisan dan lain-lain.

Dakwah bil-hal berupa perliaku yang sopan sesuai dengan ajaran Islam,

memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan tekun, ulet, sabar, semangat,

kerja keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan rumah sakit,

mendirikan dan memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga pendidikan,

mendirikan pusat-pusat pencaharian nafkah seperti pabrik, pusat perbelanjaan dan

lain-lain49

.

Dakwah merupakan kewajiban atas semua umat Islam, bukan semata-mata

tugas kiai saja, tetapi seluruh elemen yang ada di pesantren, Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah masih selalu mengembangkan kegiatan dakwahnya kepada Majlis

Ta‟lim dan pengajian rutin. Pengajian ibu-ibu setiap hari Jum‟at yang diikuti oleh

masyarakat sekitar pondok pesantren. Dalam hal ini supaya ibu-ibu sekitar bisa

mendapatkan ilmu atau wawasan tentang agama Islam. Dan juga ada dakwah

untuk para santri. Setelah kelas enam pondok, mereka harus terjun langsung

kemasyarakat untuk mengajarkan ilmu yang mereka dapat selama mereka belajar

di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Program ini di namakan P2K (Program Pengabdian Kemasyarakatan).

Program ini di cetuskan oleh para pengurus harian Yayasan Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah pada tahun 2007. Tujuan program ini mengenalkan Al-Qur‟aniyyah

kepada masyarakat luas dan menyampikan pesan Al-Qur‟an kepada masyarakat

48

M. Munir, S. Ag, MA, Metode Dakwah, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2006)h.7. 49

Wardi Bachitar, Metodologi Penelitian Dakwah, (Pamulang: Logos Waacana Ilmu,

1997)h.35.

Page 63: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

52

tentang Qira‟at Mutawatir.50

Dan juga untuk para guru-guru yang mengajar di

Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah juga ikut serta dalam bidang dakwah yaitu

dana sosial untuk membantu santri yatim, dana ini di dapat dari hasil guru-guru

yang mengajar di pondok pesantren. Dengan gaji mereka di potong beberapa

persen untuk para santri yatim dan yang tidak mampu.

C. Bidang Sosial Keagamaan

Hubungan pondok pesantren dengan masyarakat sekitar tentunya sangat

berbeda-beda dengan fungsi dan peranan pesantren serta kegiatan-kegiatan yang

dilakukan di pondok pesantren. Peranan aktif yang telah di lakukan di Al-

Qur‟aniyyah di tengah-tengah masyarakat selain sebagai pusat pendidikan agama

Islam dan juga aspek sosial yang mampu mendorong masyarakat sekitar

lingkungan pondok pesantren.

Peranan pesantren memberikan distribusi dalam pengetahuan di

masyarakat sekitar pondok. Sebagai mahluk hidup, manusia tentunya saling

membutuhkan satu sama lain. Mereka tidak dapat hidup sendiri-sendiri, harus

saling tolong menolong sesama manusia dan bekerjasama antar manusia dalam

hal kebaikan. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah tidak hanya berfungsi sebagai

lembaga agama saja, tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berusaha

memecahakn masalah-masalah kemasyarakatan para santri juga dilatih untuk

hidup bermasyarakat sebagimana layaknya mereka dibimbing untuk dapat

mengetahui keadaan masyarakat tersebut. Secara tidak langsung mereka dituntut

untuk terjun langsung ke masyarakat untuk beradaptasi, program ini sudah di

terapkan di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang di namakan P2K (Program

Pengabdian kemasyarakatan). Hal ini memperlihatkan bahwa Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah merupakan pesantren yang aktif dalam bidang sosial

kemasayarakatan. Selain secara turun kelapangan untuk mengajarkan tentang ilmu

50

Wawancara pribadi dengan Drs. H. Sahlan, HD selaku Ketua II Bidang Kepesantrenan

dan Sosial Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, Tangerang 02 November 2017.

Page 64: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

53

yang telah di pelajari di pondok pesantren tersebut dan memberikan berbagai

bantuan kepada masyarakat yang bersifat materi maupun non-materi.

Dalam hal ini Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah terdapat beberapa

kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar diantaranya :

1. Pemberian santunan kepada janda, jompo, anak yatim dan fakir miskin.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengalaman terhadap ajaran Islam

(Al-Qur‟an dan Sunnah). Sumbangan serta santunan yang diberikan kepada janda,

jompo, anak yatim dan fakir miskin yang membutuhkan. Kegiatan ini rutin di

lakukan di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah setahun sekali pas waktu satu

Muharram. Sumbangan yang di berikan ke pada mereka berupa sembako dan

uang.

2. Pemotongan dan pembagian hewan Qurban

Kegiatan ini dilakukan setiap hari Raya Idul Adha. Al-Qur‟aniyyah selalu

mengadakan pembagian hewan qurban ke pada masyarakat sekitar. Dengan cara

di berikan kupon ke pada masyarakat yang berhak mendapat daging hewan

qurban tersebut. Untuk pemotongan hewan qurban Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah melibatkan santri, para alumni, dewan pengurus dan masyarakat

sekitar. Ini adalah bukti bahwa Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah peduli kepada

masyarakat sekitar. Dengan memberikan hewan qurban, diharapkan masyarakat

menyadari pentingnya hidup berbagi, rukun dan tidak membeda-bedakan kelas,

serat hidup harmonis.

3. Menerima titipan zakat, infak, dan shodaqoh.

Kegiatan ini dilakukan setiap saat. Adapun zakat fitrih ini dilakukan

setahun sekali pada bulan suci Ramadhan. Zakat, Infak, dan Shodaqoh tersebut

kemudian disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.

4. Pawai keliling sekitar pondok pesantren.

Kegiatan ini dilakukan ketika hari-hari besar seperti peringatan satu

Muharram dan hari santri nasional. Santri dan masyarakat sekitar diajak keliling

untuk melakukan pawai untuk memperingati hari-hari besar tersbut. Sebelum

berangkat keliling kampung para santri dan masyarakat sekitar diberikan kupon

undian untuk mendapatkan hadiah. Kupon undian ini bertujuan untuk

Page 65: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

54

menyemangati mereka dalam pawai keliling kampung. Setelah mereka selesai

pawai mereka beristirahat sambil menunggu siapa saja yang mendapatkan hadiah.

Hadiah berupa Sepeda, Kipas Angin, Kompor Gas, dan Lainya.

Page 66: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

55

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan sebagai berikut :

1. Perintisan nama Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dimulai pada tahun

1993 oleh Dr. KH. M. Sobron Zayyan, SQ. MA, seorang putra Betawi di

kampung Ceger, Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangerang Selatan.

Beliau merasa prihatin di lingkungan sekitar Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah masih banyak yang buta baca aksara Al-Qur‟an dan orang-

orang yang tidak mampu dalam hal ekonomi, sehingga pimpinan tergerak

untuk mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang menampung

anak-anak yang kurang mampu sehigga mereka dapat bersekolah di Al-

Qur‟aniyyah.

2. Perkembangan Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah di Pondok

Aren, Tangerang Selatan, terkini mengalami kemajuan yang sangat pesat,

dengan bertambahnya santri yang masuk ke pesantren, anak-anak SD dan

TK yang belajar di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah. Segi sarana dan

prasarana pun mengalami perkembangan dengan berdirinya gedung sekolah

dan asrama para santri.

3. Metode yang diterapkan di Al-Qur‟aniyyah berupa pola pendidikan terpadu

dengan sistem Bording School. Yakni keterpaduan antara pendidikan

formal dan pendidikan non formal kepesantrenan dengan masa belajar

selama 6 tahun. Pendidiakan formal mengadopsi multiple intelligence

dengan mengacu pada standar kurikulum Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, dan Kementerian Agama, serta mengedepankan ciri khas Ilmu

Al-Qur'an, sains, teknologi dan bahasa dengan sistem yang

berkesinambungan. Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah hingga saat ini

sudah banyak memberikan prestasi-prestasi kepada masyarakat maupun

santri sendiri terutama dalam lomba MTQ maupun yang lainya. Pondok

pesantren Al-Qur‟aniyyah sudah mendapat prestasi MTQ dari mulai tingkat

nasional sampai internasional.

Page 67: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

56

B. SARAN-SARAN

1. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut terkait dengan perkembangan

kemajuan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah yang meneruskan penelitian ini.

2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini secara tertulis bisa memberikan

informasi tentang lembaga pendidikan Islam yang ada di Pondok Aren.

Page 68: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

57

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali, Daud, Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1995.

Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Asrohah, Hanun, Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu,

1999.

Bahri, Saeful, Studi Arkeologi Keagamaan Masjid Kuno Bersejarah Jakarta: Balai

Penelitian dan Pengembangan Agama, Jakarta, 2011.

Bachitar, Wardi, Metodologi Penelitian Dakwah Pamulang: Logos Wacana Ilmu,

1997.

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren studi pandangan Hidup Kyai dan

Visinya Mengenai Masa Dapan Indonesia Jakarta: LP3ES, Anggota Ikapi,

2011.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Enskilopedia Islam. Jakarta: PT. Ikhtiar

Baru Van Haeve, 1994.

Haedari, H. Amin, Refleksi Pesantren Otoritik dan Prospektif. Jakarta: Ciputat

Institute, 2007.

Hafiduddin, Didin, Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani P RESS, 1988.

Halim, Abd. Soebahar, Modernisasi Pesantren Studi Transformasi Kepemimpinan

Kiai dan Sistem Pendidikan Pesantren Yogyakarta: LKIS Yogyakarta,

2013.

Halim, Abd. Soebahar, Kebijakan Pendidikan Islam dari Ordonansi Guru sampai

Uu Sisdiknas Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Page 69: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

58

HM, Abd. Muin, Pesantren dan Pengembangan Ekonomi Umat Jakarta: Cv.

Prasati, 2007.

Hanun, Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: PT LOGOSO Wacana Ilmu,

1999.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: LSIK, 1996.

Karim, Abdul, Islam dan Kemerdekaan Indonesia Yogyakarta: Sumbangan Press

Yogyakarta, 2005.

Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Social dalam Metode Sejarah. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Madjid, Dien dan Wahyudhi, Johan, Iilmu Sejarah sebuah Pengantar. Jakarta:

Prenada Media Group 2014.

Mashud, Sulthon, dan Khusnurdilo, Moh, Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta:

Dia Pustaka 2005.

M. Saefuddin, Ahmad, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam. Jakarta:

CV Rajawali, 1987.

Munir, M, Metode Dakwah Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2006.

Musyarrofah, Umi, Dakwah KH.Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren

Pabelan. Jakarta: CeQDA, LPJM, 2009.

Nasuhi, Hamid, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi.

Jakarta: ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007.

Qomar, Mujamil, Pesantren dari Transformasi Metologi Menuju Demokratisasi

Institusi Jakarta: Erlangga, 2005.

Ridwan Muhammad Lubis, Pemikiran Sukarno Tentang Islam. Jakarta: CV.

Masagung, 1992.

Page 70: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

59

Said, Mohamad dan Affan, Juminar, Mendidik dari Zaman ke Zaman. Bandung:

Jemmars, 1987.

Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren Jakarta: LP3ES, 1999.

Syarbini, Amirulloh dan M. Sobron Zayyan, Ensiklopedi Ibadah Muslim Sehari-

hari Bandung: Fajar Media 2014.

Listyani Sri, Kecamatan Pondok Aren Dalam Angka Tahun 2013, Pondok Aren:

BadanPusat Statistik Kota Tangerang Selatan.

Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren Jakarta: Gema Insani Press, 1997.

Ziemek, Manfrd, Pesantren dan Perubahan Sosial Jakarta: P3M, 1986.

Internet dan Artikel

Brosur Yayasan Pendidkan Islam Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Data dari kelurahan Jurang Mangu Timur.

Data dari Kementrian Agama Tangerang Selatan.

Data dari Kantor seketaris Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

http://kamusbahasaindonesia.org/pendidikan

http://chiyallmarzooqie.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-santri-dari-segi-

filosofi-bahasa.html

Wawancara

Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ, MA (Ketua Umum)

Drs. H. Sahlan, HD. (Ketua II Bidang Kepesantrenan dan Sosial )

Dr. Hj. Siti Amsariah, MA. (Ketua I Bidang Pendidikan)

Ustadz H. M. Romlih Muslim, S. Pd. (Ketua Pengembangan Bakat)

Pahmi Ubaidillah, S. Pd, I. (Wakil Kepala Sekolah SMA IT )

Page 71: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

60

Ahmad Fauzi Ridwan, SQ (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Lili Ardian, S. Pd. I. (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Ilham Mahmuddin, SQ (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Dede Suparman, SE (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Abdul Mufarrich, M. Pd. I (Alumni Al-Qur‟aniyyah )

Rohim Koebanu (Santri Al-Qur‟aniyyah )

M. Yuda Sel lawan (Santri Al-Qur‟aniyyah )

Restu Darma Andika (Santri Al-Qur‟aniyyah )

Max A. M Adu (Santri Al-Qur‟aniyyah )

Page 72: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

NomorLampHal

NamaNIMProgramJenjangSemesterJudul Skripsi

」IPani Asuhan Ceger No 6 Ju「angmangu Tlmur Pondok Aren Tange「ang Selatan 15222Telp(021)7319421/73440835,Hp 08158968401/0811916942,Fax (021)73440835

Kepada Yth :

Kaprodi Teknik I nformatika

Assalam u'alaikum Warah matu I lah i Waba rakatu h,

Berdasarkan Surat Nomor : Un.01/F2lPP.00.912711212016 PerihalPermohonan ljin Penelitian kepada mahasiswa :

丁angerang Selatan,23 Januari 2018

:078/YASPIQノ 1/2018

:PenerrmaarP′z′

Pe″e〃fian

:Waliman

:1112022000039Studi :Seiarah Dan Peradaban lslam

: Strata Satu ( 51 ): Xll ( Dua belas ): " Sejarah Berdiri Dan Berkembangnya PondokPesantren Al-Qur'aniyyah Tahun 1 993-201 5"

Bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa tersebut di atas dapatkami terima untuk melaksanakan Penelitian di Yayasan kami terhitungmulai 17 Juli s.d 10 September 2017 .

Wassa lam u'a lai kum Wa rahmatu I lahi Waba rakatu h.

Yayasan Pendidikan lslamPondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

Ketua Umum

Page 73: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAⅣI NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUⅣ 質ANIORA

JI.lr.H.Juanda No.95′ Ciputat 15412′ 」akarta′ lndonesia7493364

Telp.(021)7443329′ Fax.(021)

Nomor:un.01/F2/PP.00.9.

Larnp. :¨

Hal :lzin Penelitian

/2016

Kepada Yth.Kepala ponok pesantren Al-eur'aniyyahJl panti asuahan ceger no 6 jurangmangu timurPondok aren tangrang selatan LSZZZ

Assolomu'aloikum Wr. Wh.

Dengan hormat kami sampa

Nama

NIMFakultasProgram StudiSemesterTahun AkademikAlamatNo. Handphone

lakarta,/Desem ber 2016

ikan bahwa :

waaliiman1112022000039

Adab dan Human:o ra

Sejarah Kebudayaan:slam

lX(Sembilan}

2016/2017JI.sawah balong srengseng kembangan iakarta barat

089685759935

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program studi llmu sejarah Kebuayaan lslam, yang sedang menyusun proposal

skripsi berjudul " Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok pesantren Al-

Qu/aniyyah Tahun 1993-2015 ". Mahasiswa tersebut memerlukan data untuk

Penulisan Proposal Skripsi. Untuk itu kami mohon Bapak/lbu dapat memberi izin

melakukan penelitian di lembaga yang Bapak/lbu pimpin.

Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/lbu, kami ucapkan terima kasih.

Wassa lo mu' olo iku m Wr. Wb.

Dekan,

l(||:l::淵 I棚 ]is04

Page 74: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

J lr H 」uanda No 95,Ciputat 15412,Ja karta′ lndonesia

KEPIENTERIAN AGAPIAUNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN H■「MANIORA

Telp.(021)7443329′ Fax(021)7493364

Nomor : Un.j7/F2/PP.00.9/ ogq /2017Lamp. : -

Hal : lzin Penelitian

Asso I a mu' a I oiku mW r, Wb.

Dengan hormat kami sampai

Nama

NIMFakultasProgram StudiSemesterTahun AkademikAlamat

No. Handphone

lakarlaplanuari 2017

kanlrahwa :

Waaliiman1112022000039 _

Adab dan Human:ora

Seiarah kebudavaan islam

lX(Sembilan)

2016/2017

JI.Sawah balong′ srengseng rt 002 rw 004

kec.Kembangan′ Jakarta barat

:089685759935

KepadaYth.

Kelurahan jurang manBu timurJl. Kantor Desa Pondok Aren,Tangerang, Banten, lndonesia

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

prograin Studi llmu Perpustakaan, yang sedang menyusun Proposal skripsi berjudul

"sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qu/aniyyah Tahun'

1993-2015". Mahasiswa tersebut memerlukan data untuk Penulisan Skripsi' Untuk

iturkami mohon Bapak/lbu dapat memberi izin melakukan penelitian di lembaga

yang Bapak/lbu pimpin., .

Demikian atas bantuan dan kerjaiama Bapak/lbu, kami ucapkan terimakasih.

Wo ssal amu' o lo iku mW r. Wb.

´

Page 75: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

」l.lr.H 」uanda No.95′ Ciputat 15412′ Jakarta′ lndonesia

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Telp.(021)7443329′ Fax.(021)7493364

Nomor : Un.OtlF2lPP.OO.9/ l8l't, ft 120L7

Lamp. : -

Hal : lzin Penelitian

NamaNIMFakultas

Program Studi r

SemesterTahunAkademikAlamat

No. Handphone

Tembusan Yth.:- Dekan (sebagai laporan)

KepadaYth.

Kepala Kementrian Agama Kota Tangerang SelatanJl. Kencana Loka 2 Blok F.40 Sektor Xll.S Serpong,Tangerang Selatan, Banten.

Assolo mu' a laikumWr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

Jakarta′ So Oktober 2017

VVaaliiman

ll12022000039

Adab dan Humaniora

Seiarah Kebudayaan lslam

XI(Sebelas)

2017/2018

り|.Sawah Balong′ Srengseng R丁 002 RW 004

Kec.Kembangan′ Jakarta barat

089685759935

adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Studi Sejarah Kebudayaan lslam, yang sedang menyusun skripsi berjudul

"sejarah Berdiri dan Berkembangnya Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah Tahun

1993-2015", dan saat ini memerlukan data untuk penulisan skripsinya. Karena itu,

kami mohon Bapak/lbu dapat memberi izin mahasiswa tersebut untuk melakukanpenelitian di lembaga yang Bapak/lbu pimpin.

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Wa ssala mu'slqiku m Wr, Wb.

a.n. Dekan,

W ang Akademik

ln′ M.Pd"1002

Page 76: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Abdul Mufarrich, M. Pd. I

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Apa itu Qira’at Sab’ah ?

5. Bagaimana cara membedakan bacaan Qira’at Sab’ah ?

Page 77: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Ahmad Fauzi Ridwan, SQ

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Kamis, 11, Januari, 2018 Jam: 03:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Prestasi apa saja yang kaka raih selama mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah

?

5. Bagaimana kesan dan pesan selama kaka mondok di pesantren ini ?

Page 78: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Dede Suparman, SE

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Apa itu Qira’at Sab’ah ?

5. Bagaimana cara membaca Qira’at Sab’ah ?

Page 79: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Dr. H. M. Sobron Zayyan, SQ ,MA.

Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Jurang Mangu Timur,

Pondok Aren

Hari/tanggal : Jumat, 25, Agustus, 2017 Jam 10:00 AM.

1. Apa yang melatarbelakangi mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

2. Apa tujuan berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Siapa yang memberikan tanah ini dan dari manakan tanah ini ?

4. Siapa saja yang ikut terlibat dalam gagasan berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

5. Bagaimana ide awal terbentuknya nama Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

6. Berapa jumlah santri yang datang ke Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dari

tahun 1993 sampai 2015 laki-laki dan prempuan ?

7. Berapa jumlah guru yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dan

dari manakah asal mereka ?

8. Almuni mana sajakah yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

9. Mata pelajaran apa saja yang di berikan kepada santri ?

10. Kapan mulai memakai sistem kerikulum yang di pakai setandar oleh

pemerintah ?

Page 80: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

11. Adakah struktur pengurus pondok pesantren Al-quraniyyah, jika ada bisakah

dijabarkan fungsi dan tugasnya masing-masing ?

Page 81: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Dr. Hj. Siti Amsariah, MA

Jabatan : Ketua I Bidang Pendidikan

Tempat : Kediaman, Dr. Hj. Siti Amsariah, MA

Hari/tanggal : Kamis, 24 November 2017, Jam 08:00 PM

1. Bagaimana pendapat ibu tentang Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana usaha ibu dalam memadukan kurikulum tradisional dan moderen

di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Bagaimana kondisi sosial msayarakat sekitar pesantren ?

5. Bagaimana perana Pondok Pesantren ini dalam bidang pendidikan, dakwah

dan sosail kegamaan ?

6. Apa itu P2K, kapan berdirinya P2k ?

7. Apa tujuan dan maksud didirikannya P2K ?

Page 82: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Drs. H. Sahlan, HD

Jabatan : Ketua II Bidang Kepesantrenan dan Sosial

Tempat : Kediaman, Drs.H. Sahlan, HD

Hari/tanggal : kamis, 02, November 2017 Jam 7.00 AM

1. Bagaimana pendapat bapak tentang Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana kondisi sosial masyarakat sekitar sebelum atau sesudah pesantren

ini berdiri ?

4. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dari awal

berdiri sampai sekarang ?

5. Bagaimana perana Pondok Pesantren ini dalam bidang pendidikan, dakwah

dan sosail kegamaan ?

6. Apa itu P2K, kapan berdirinya P2k ?

7. Apa tujuan dan maksud didirikannya P2K ?

Page 83: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Ilham Mahmuddin, SQ

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Dari mana kaka mendaptkan informasi tentang pesantren ini ?

3. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

5. Prestasi apa saja yang kaka raih selama mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah

?

Page 84: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Lili Ardian, S. Pd. I.

Jabatan : Alumni Al-Qur’aniyyah

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, Jam: 04:00 PM

1. Pada tahun berapa kaka masuk pesantren dan kapan kaka lulus ?

2. Bakat apa saja yang kaka miliki di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana proses bakat kaka bisa berkembang ?

4. Apa itu Qira’at Sab’ah ?

5. Kapan Qira’at Sab’ah di ajarkan di Al-Qur’aniyyah ?

Page 85: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : M. Yuda Sel lawan

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang pesantren ini ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bakat apa saja yang di unggulkan di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dan

apa anda punya bakat ?

6. Bagaimana pesan anda selama anda mondok di Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Page 86: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Max A. M Adu

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang pesantren ini ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bakat apa saja yang di unggulkan di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dan

apa anda punya bakat ?

6. Bagaimana pesan anda selama anda mondok di Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Page 87: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Pahmi Ubaidillah, S. Pd. I

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah SMA IT Al-Qur’aniyyah

Tempat : Sekolah SMA IT Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Jum’at 12, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Siapa pendiri dan Kapan didirikanya IRQAH ?

2. Bagaimana sejarah berdirinya IRQAH ( ikatan remaja Al-Qur’aniyyah ) ?

3. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

4. Bagaimana perana Pondok Pesantren ini dalam bidang pendidikan, dakwah

dan sosail kegamaan ?

5. Apakah yang ingin di capai pesantren untuk masa yang akan datang ?

6. metode pembelajaran apa saja yang di terapkan di Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

Page 88: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Restu Darma Andika

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018, Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Bagaimana anda mengetahui Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bagaimana sistem pembelajaran di Al-Qur’aniyyah ?

6. Bagaimana kesannya selama anda mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Page 89: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Rohim Koebanu

Jabatan : Santri

Tempat : Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Hari/tanggal : Rabu, 10, Januari, 2018 Jam 08:00 PM

1. Namanya siapa dan kelas berapa ?

2. Asalnya dari mana ?

3. Bagaimana anda mengetahui Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

4. Apa alasan anda memilih Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

5. Bagaimana sistem pembelajaran di Al-Qur’aniyyah ?

6. Bagaimana kesannya selama anda mondok di pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Page 90: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Nama : Ustadz H. M. Romlih Muslim, S.Pd

Jabatan : Ketua Pengembangan Bakat

Tempat : Kediaman, Ustadz H. M. Romlih Muslim, S.Pd

Hari/tanggal : Sabtu, 9, Desember, 2017. Jam 08:00

1. Bagaimana pendapat bapak tentang Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

2. Bagaimana respon masyarakat terhadap berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

3. Bagaimana kondisi sosial keagamaan masyarakat sekitar sebelum atau

sesudah pesantren ini berdiri ?

4. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dari awal

berdiri sampai sekarang ?

5. Bagaimana peranan dan pengaruh Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dalam

bidang pendidikan, dakwah dan sosail kegamaan ?

6. Bakat apa saja yang di kembangkan di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

7. Bagaimana proses perkembangan bakat di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

?

Page 91: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah (Dr.H.M. Sobron Zayyan, SQ.MA)

Bersama Keluarga.

Ketua Umum Yayasan (Dr.H.M. Sobron Zayyan, SQ.MA) Bersama Pengurus Yayasan

Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Page 92: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Gedung Sekolah SMP IT dan SMA IT.

Gedung Asrama Santri

Page 93: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Pengajian Rutin Setiap Malam Jum’at dengan membaca Surat Yasin, Tahlil dan Nagham.

Pengajian Alumni “Qir’at Sab’ah”.

Page 94: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Kegiatan Pengajian Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah.

Kegiatan Belajar Di Sekolah.

Page 95: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Pelepasan Santri Al-Qur’aniyyah Pada Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (P2K).

Kegiatan Pembacan Suci Ayat Al-Qur’an Dengan Nagham

Page 96: SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PONDOK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39076/1/... · tempat belajar anak-anak TPA, dengan luas 54 meter 9 kali 6 meter. Pada

Pengajian Umum Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Dalam Rangka Pengabdian terhadap

Masyarakat Sekitar Pondok Aren Bersama Ustadz. H. Abdul Somad.

Rutinitas Tahunan dalam Rangka Pemotongan Hewan Qurban Yang dilakukan Pondok

Pesantren Al-Qur’annyyah.