sejarah ars (2)

Upload: gladisisp26

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    1/11

    TUGAS

    Sejarah Aritektur 2

    Disusun oleh :

     Nama : Gladis Istiqomah SP

      Nim : 0520010005!

      "elas : #

      Dosen : Ir$ Sri %andjajani& 'T

    (A"U)TAS T*"NI" SIPI) DAN P*+*N,ANAAN

    UNI-*+SITAS T+ISA"TI

    .A"A+TA

    2015

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    2/11

    Konsep flosof dari Dinamisme, Animisme, Hindu,

    Budha, Islam dan Kristen

    Dinamisme

     

    Dinamisme (dalam kaitan agama dan kepercayaan) adalah

    pemujaan terhadap roh Atau percaya bahwasanya benda-benda

    disekitar kita memiliki jiwa atau kekuatan. Mereka percaya bahwa

    roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-

    tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek moyang

    itu sering diminta tolong untuk urusan mereka. Caranya adalah

    dengan memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda

    pusaka seperti batu hitam atau batu merah delima. Ada juga yang

    menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang

    mempercayai terhadap kekuatan abstrak yang berdiam pada suatu

    benda.

    Di atas makam sang raja biasanya didirikan patung raja yang mirip

    yang merupakan perwujudan dengan dewa yang dipujanya. al ini

    sebagai perpaduan antara !ungsi candi di "ndia dan tradisi

    pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di "ndonesia.

    #ehingga, bentuk bangunan candi di "ndonesia pada umumnya

    adalah punden berundak , yaitu bangunan tempat pemujaan roh

    nenek moyang. Contoh ini dapat dilihat pada bangunan candi

    $orobudur. 

    #ebagai contoh, dalam upacara keagamaan atau pemujaan

    terhadap para dewa di candi, terlihat pula adanya unsur pemujaan

    terhadap roh nenek moyang. Dalam bangunan candi terdapat pripih

    yang di dalamnya terdapat benda-benda lambang jasmaniah raja

    yang membangun candi. #ehingga candi ber!ungsi sebagai makam.

    Di atas pripih terdapat arca dewa yang merupakan perwujudan raja

    dan pada puncak candi terdapat lambang para dewa (biasanyaberupa gambar teratai pada batu persegi empat). %adi, upacara

    keagamaan atau pemujaan terhadap dewa yang ada pada candi

    tersebut pada hakekatnya juga merupakan pemujaan terhadap roh

    nenek moyang, dan di situlah letak akulturasinya. Dengan nama

    yang lain tetapi esensinya adalah pemujaan terhadap roh nenek

    moyang.

     

    Di "ndonesia, candi ber!ungsi sebagai makam dan pemujaan

    terhadap roh nenek moyang. al itu dapat dilihat dengan lambang

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    3/11

     jasmaniah raja di dalam pripih, sedangkan arca di atasnya adalah

    perwujudan raja yang telah meninggal tersebut.

    Animisme

      &epercayaan animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus

    dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula

    muncul dikalangan manusia primiti!. &epercayaan animisme

    mempercayai bahwa setiap benda di $umi ini, (seperti kawasan

    tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti

    dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia,

    malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga

    dalam kehidupan keseharian mereka.

      #elain daripada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang

    dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai

    bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh

    hewan, misalnya suku 'ias mempercayai bahwa seekor tikus yang

    keluar masuk dari rumah merupakan roh dari wanita yang telah

    mati beranak. oh-roh yang telah mati juga bisa memasuki tubuh

    babi atau harimau dan dipercayai akan membalas dendam orang

    yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya.

     

    $entuk Candi $orobudur ada kaitannya dengan geometris darisimbol mandala semacam di ibet. Demikian juga penataan Candi

    *ara %onggrang (+rambanan) ada kaitannya dengan simbol antra.

     antra atau mandala yang mepunyai karakter dimensi juga

    disebut Meru/ (gunung). Candi $orobudur dan Candi Mendut

    terletak dekat #ungai +rogo dan #ungai 0lo yang sumber mata

    airnya berasal dari 1unung Merapi. Demikian juga Candi +rambanan

    dan Candi &alasan juga terletak di dekat #ungai 2pak yang sumber

    mata airnya berasal dari 1unung Merapi. $aik #ungai +rogo, #ungai

    0lo dan #ungai 2pak kesemuanya bermuara di *aut #elatan. Adaketerkaitan antara 1unung Merapi, lokasi candi, dan sungai yang

    mengalir ke *aut #elatan. +ada Candi &alasan terdapat patung Dewi

     ara, pada Candi Mendut terdapat patung A3alokitesh3ara, pada

    Candi +rambanan terdapat patung Durga dan di *aut #elatan

    masyarakat setempat percaya pada 'yai *ara &idul yang pada

    waktu itu kesemuanya merupakan simbol Dewi +erlindungan dan

    +emberi &esejahteraan.

    Hindu

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    4/11

     

    $angunan suci atau umumnya disebut dengan Candi dalam Agama

    indu, masing-masing bagian juga memiliki makna 4loso4s religius

    tertentu. Candi indu adalah bangunan suci Agama indu

    berbentuk menjulang ke atas yang terdiri dari tiga bagian dan

    masing-masing mengandung makna 4loso4s religius, sertamerupakan sebuah tiruan atau replika dari 1unung imalaya yang

    berada di "ndia. al ini karena Agama indu berasal dari "ndia,

    sedangkan 1unung imalaya merupakan sebuah gunung tertinggi

    di dunia yang puncaknya disebut 1aurisangkar. +uncak tersebut

    oleh 5mat indu diyakini sebagai tempat bersemayam para Dewa.

    1unung sebagai tempat bersemayam para Dewa indu tersebut

    dinamakan Meru. 1unung Meru memiliki puncak yang disebut

    dengan kailasa sebagai istana surga para dewa. 1unung memiliki

    tiga stuktur yang terdiri dari kaki-badan-puncak. Maka dari itu, candi

    sebagai gambaran dari gunung juga dibangun dengan memiliki tiga

    bagian yang menjulang 3ertikal ke atas. $agian-bagian itu dalam

    4lsa!at indu terdiri atas6 Bhurloka(kaki candi), Bwahloka(badan

    candi), dan Swaloka(puncak candi).

    7. Bhurloka, merupakan kaki candi yang relie!-nya

    menggambarkan dunia bawah atau alam manusia, dimana manusia

    masih diliputi oleh hawa na!su.8. Bwahloka, merupakan bagian dari badan candi yang

    menggambarkan antara dunia bawah dan atas, disebut juga duniatengah atau alam langit. $agian ini bermakna tempat manusia yang

    telah meninggalkan hal-hal yang berkaitan dengan keduniawian.. Swaloka, merupakan bagian dari atap atau puncak candi yang

    menggambarkan alam kahyangan atau surgawi. empat tersebut

    diyakini sebagai tempat para dewa.(Dikutip dari $uku tentang

    &ompleks +ercandian +rambanan).

     

    +ada masa perkembangan selanjutnya, pembuatan bangunan

    pemujaan atau candi hindu dengan menggunakan batu bata secara

    total dari dasar sampai atap candi tidak lagi dilakukan karena dirasa

     juga sangat memberatkan. 2leh karena itu, masyarakat hanya

    menggunakan bahan batu bata untuk membuat bagian bangunan

    yang paling bawah sampai tengah saja yang berasal dari batu atau

    batu bata. #edangkan atapnya bentuknya berlapis-lapis(tumpang)

    berbahan dari ijuk9serabut kelapa kayu dan sebagai penyangganya

     juga menggunakan tiang kayu yang bawahnya berlapis umpak yang

    berasal dari batu yang sudah dibentuk. Maka dari itu, pada

    bangunan yang menggunakan konsep tersebut tidak jarang

    ditemukannya umpak-umpak batu yang !ungsinya sebagaipenyangga tiang bangunan.

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    5/11

     

    :ungsi candi dalam Agama indu adalah sebagai tempat

    pendarmaan #eorang aja yang oleh masyarakatnya dianggap

    sebagai penjelmaan dari Dewa-Dewa ke dunia.&emudian

    masyarakat tersebut memberikan gelar-gelar kedewaan pada aja-nya setelah meninggal. Maka itulah muncul dengan konsep yang

    disebut Dewa-aja.

     

    #alah satu contohnya adalah Candi  Jajaghu(%ago) yang terletak di

    &abupaten Malang. #eiring perkembangannya, akhirnya ada konsep

    penyatuan Agama indu aliran #iwa dan $udha Mahayana.

    Budha

     

    $angunan pemujaan atau Candi $udha dibangun berdasarkanbentuk yang disebut dengan stupa. Asal mula dari bentuk

    bangunan #tupa berasal dari "ndia. Ceritanya yaitu ada dua orang

    yang merupakan penganut utama Agama $udha, yang diberikan

    sebuah tugas oleh #ang $udha untuk menyimpan potongan rambut

    dan kukunya ke dalam bangunan yang bernama stupa.

     

    +engertian dari stupa adalah bangunan pemujaan Agama $udha

    berbentuk kubah yang berdiri diatas lapik segi empat dan di atasnya

    lagi diberi sebuah payung yang disebut Chatra, dan kadang-kadang

    payung tersebut terbuka dan kadang juga tertutup. Makna dari

    payung tersebut adalah sebagai tanda kehormatan atau lambang

    kahyangan. #uwardono juga menambahkan bahwa !ungsi stupa

    antara lain sebagai tempat menyimpan abu atau tulang #ang $udha

    dan $iksu atau disebut dengan Dhatugarbha(Dagoba), tempat

    menyimpan benda-benda suci milik #ang $udha atau $iksu atau

    disebut juga eli;. $enda-benda tersebut antara lain6 kuku, rambut,

     jubah, dan benda-benda lainnya milik #ang $udha, tanda peringatan

    sesuatu yang penting dalam hidup #ang $udha, lambang suci dari

    Agama $udha atau dianggap sebuah monumen yang bertuah atauberkekuatan gaib sebagai benda untuk memusatkan meditasi atau

    semedi.

     

    #ebuah bangunan suci atau Candi $udha yang megah dan besar

    berada di %awa tengah yang didirikan pada masa Dinasti #yailendra

    adalah Candi $orobudur. Candi ini merupakan kesatuan stupa yang

    tersusun pada bangunan berundak yang bentuknya juga mirip

    dengan stupa dari bagian bawah hingga ke bagian atas yang

    masing-masing bagian mengandung makna 4loso4s religiustertentu.

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    6/11

    • elie! pada dinding Candi $orobudur seharusnya adalah cerita

    tentang riwayat #ang $udha 1autama. 'amun, yang digambarkan

    adalah suasana kehidupan masyarakat "ndonesia karenaditemukannya hiasan gambar perahu bercadik, rumah panggung,

    dan burung merpati. +ada Candi %ago di %awa imur dijumpai tokoh

    +unakawan, yaitu orang yang menjadi pengawal seorang ksatria.Cerita itu hanya ditemukan di "ndonesia.

     

    Menurut )

    menggambarkan aturan alam semesta yang konsep pemikiran

    Agama $udha atau $udhisme terbagi menjadi tiga, yaitu6

    &amadhatu,upadhatu,Arupadhatu.

    1. Kamadhatu (dunia hasrat), merupakan alam bawah atau dunia

    tempat dimana manusia masih dikuasai oleh keinginan-keinginanyang rendah dalam dirinya. al tersebut digambarkan dalam

    bentuk relie! pada bagian kaki Candi $orobudur atau bagian

    bawah candi.2. Rupadhatu  (dunia rupa), merupakan sebuah dunia tempat

    dimana manusia sudah terbebas dari ikatan na!su. Akan tetapi

    masih terikat oleh rupa dan bentuk. ingkatan ini disebut juga

    dengan dunia tengah yang memisahkan alam bawah dengan

    alam atas serta merupakan dunianya orang suci.3. Arupadhatu (dunia tanpa rupa), merupakan dunia atau tempat

    yang paling atas. Dunia ini disebut juga sebagai nirwana, atau

    tempat dimana kebebasan secara mutlak sudah tercapai.

    Maksudnya bebas dari keinginan dan ikatan bentuk dan rupa

    untuk memperoleh keabadian di surga atau nirwana. #ehingga

    pada bagian puncak ini tidak digambarkan polos atau tidak

    berelie!-relie!.

    Islam

      $angunan Masjid. $angunan masjid merupakan salah satu wujudbudaya "slam yang ber!ungsi sebagai tempat ibadah. Dalam sejarah

    "slam, masjid memiliki perkembangan yang beragam sesuai dengan

    daerah tempat berkembangnya. Di "ndonesia, masjid mempunyai

    bentuk khusus yang merupakan perpaduan budaya "slam dengan

    budaya setempat. +erpaduan budaya pada bangunan masjid terlihat

    pada6

    7. Bentuk Bangunan. $entuk masjid di "ndonesia, terutama di

    pulau %awa, bentuknya seperti pendopo (balai atau ruang besartempat rapat) dengan komposisi ruang yang berbentuk persegi

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    7/11

    dan beratap tumpang. Ciri khusus bangunan masjid di imur

     engah biasanya bagian atapnya berbentuk kubah, tetapi di %awa

    diganti dengan atap tumpang dengan jumlah susunan bertingkat

    dua, tiga, dan lima.

    8. Menara. Menara merupakan bangunan kelengkapan masjid yangdibangun menjulang tinggi dan ber!ungsi sebagai tempatmenyerukan a?an, yaitu tanda datangnya waktu shalat. Di %awa

    terdapat bentuk menara yang dibuat seperti candi dengan

    susunan bata merah dan beratap tumpang, seperti menaramasjid &udus (%awa engah).

    3. Letak Bangunan. Dalam ajaran "slam, letak bangunanmasjid

    tidak diatur secara khusus. 'amun, di "ndonesia, penempatan

    masjid khususnya masjid agung, diatur sedemikian rupa sesuai

    dengan komposisi mocopat (yaitu masjid ditempatkan di sebelah

    barat alun-alun), dan dekat dengan istana (keraton) yangmerupakan symbol tempat bersatunya rakyat dengan raja di

    bawah pimpinan imam. #elain itu, adanya kentongan atau bedug

    yang dibunyikan di masjid "ndonesia sebagai pertanda masuknya

    waktu shalat. al itu juga menunjukkan adanya unsur "ndonesia

    asli. $edug atau kentongan tidak ditemukan pada masjid di imur

     engah.

     

    &ebudayaan masa peralihan dari indu ke "slam di +ulau %awa dapat

    dilihat dari bentuk bangunan masjid yang beratap tumpang (Meru)

    serta memiliki puncak atap atau ujung yang disebut

    dengan Mustaka. Dibuatnya bangunan masjid yang beratap

    tumpang tersebut juga untuk menarik hati masyarakat agar

    mempunyai kemauan untuk berkunjung ke masjid. &arena pada

    masyarakat masa lalu dan juga masa sekarang, apabila

    memandang bangunan yang bentuknya asing atau berbeda dengan

    kebudayaannya maka mereka akan malas untuk mendatanginya

    dan menganggap bangunan itu hanya untuk pihak kelompok

    tertentu saja. Akan tetapi pada akhirnya makna 4loso4s religius dari

    tingkatan atap tumpang atau meru yang oleh ulama pada awal

    penyebaran "slam dita!sirkan terdiri dari tiga bagian,yang telah

    mengalami perubahan disesuaikan dengan makna 4loso4s religius

    menurut Akidah "slamiyah. Makna ketiga bagian tersebut adalah

    "man, "slam, dan "hsan.

    1. Iman secara umum artinya percaya dan yakin sepenuh hati.

    Dalam ajaran "slam terdapat rukun iman yang berjumlah enam

    dan merupakan hal yang paling dasar yang harus dimiliki oleh

    umatnya.

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    8/11

    2. Islam, adalah sebuah agama yang mendasari adanya

    pembangunan masjid. Akan tetapi hal ini maksudnya setelah

    dapat memahami tentang keimanan, maka langkah yang lebih

    lanjut atau keatas adalah menjalani rukun "slam yang berjumlah

    lima.3. Ihsan, merupakan suatu si!at yang suka memberi dengan tidak

    mengharapkan balasan. #i!at ini dimiliki oleh Allah #

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    9/11

     

    $entuk arsitektur 1ereja &risten terbentuk melalui berbagai konsep

    yang melingkupinya. &onsep sebagai bentuk representasi nilai dan

    unsur budaya dan arsitektur tradisional. Arsitektur gereja ini dapat

    dipandang sebagai konsep arsitektur yang memiliki relasi antara

    !ungsi, bentuk dan makna sebagai kesatuan yang utuh dalammembentuk identitas arsitektur gereja. :iloso4 utama yang menjadi

    landasan arsitektur tradisional memiliki prinsip yang diterapkan,

    yaitu 6

    tri angga  (tri loka), konsep kosmologis  (tri hita karana), dan

    orientasi kosmologis. +rinsip tri angga (tri loka) merupakan

    konsep keseimbangan kosmologis yang dicetuskan oleh 0mpu

    &uturan, yakni prinsip tata nilai tentang hubungan alam selaku

    wadah dan manusia sebagai pengisi. ata nilai ini memperlihatkan

    gradasi tingkatan dengan spirit ketuhanan berada pada tingkatan

    paling tinggi, yang secara aplikati! memiliki 4loso4 tri angga yang

    dapat dilihat dari postur bangunan dengan memperlihatkan elemen

    kepala, badan dan kaki. Dalam konsep tri hita karana terdapat

    (tiga) unsur penghubung antara alam dan manusia untuk

    membentuk kesempurnaan hidup, yaitu 6

     "iwa, raga dan tenaga, yang akan tercipta dengan memperhatikan

    keharmonisan hubungan antara manusia dengan pencipta, manusia

    dengan manusia, serta manusia dengan alam.

    *ingkungan dalam gereja lebih bersi!at terbuka. Asitektur gereja

    mengekspresikan bentuk bangunan yang 7B lebih menyatu dengan

    alam sekitar, sehingga saat ibadah tidak hanya manusia saja yang

    beribadah dan datang kepada uhan namun seluruh makhluk hidup

    yang ada pada saat itu, dengan hembusan angin, burung-burung

    yang terbang masuk, ikan yang berenang di kolam belakang altar

    dan sebagainya semuanya ikut memuji keagungan uhan.

    +emahaman jemaat terhadap bangunan 1ereja &risten +niel

    $limbingsari $ali bahwa !ungsi bangunan gereja merupakan

    ekspresi bentuk yang terbuka sebagai representasi memuliakan

     uhan (Allah) dan alam semesta.

     

    +ada bangunan 1ereja &risten +niel $limbingsari di $ali ini

    menerapkan 4loso4 dan konsep budaya dan arsitektur tradisional

    $ali, dengan menerapkan berbagai macam aspek dan unsur yang

    diterapkan, baik pada penataan kompleks 7 (kawasan) gereja, juga

    konsep bangunan gereja yang diekspresikan dengan konsep

    arsitektur tradisional.Kesimpulan

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    10/11

      $erdasarkan perbandingan antara arsitektur tradisional masa

    lalu dan tradisi masa kini terlihat bahwa perbedaan yang dimiliki

    sangat jauh berbeda, terutama dari konsepsi dan 4loso4 budaya.

     entu saja hal ini terjadi mengingat peradaban budayamasyarakatnya yang juga berubah. +eradaban masa lalu diketahui

    lebih memberikan kaidah-kaidah (tabu) jika diduga akan

    menyimpang dari nilai sakral, mitos, maupunreligi masyarakatnya.

    &eterjagaan tradisi secara turun temurun dapat bertahan dalam

    kurun waktu yang lama, juga dalam kaitannya dengan bangunan

    tradisional. &ini kesakralan sudah tak lagi menjadi !aktor utama

    dalam mempertimbangkan penyajian baik budaya maupun tradisi

    yang ada. :aktor ekonomi, !ungsi, dan asumsi saja yang sangat

    dominan, jelas tercermin dalam peman!aatan desain arsitektur

    tradisional yang hanya mengambil kulit saja tanpa sedikit pun

    terasa memiliki konsepsi dan 4loso4 dasarnya yang kuat.

    Dengan demikian, mempertahankan sebuah eksistensi

    tradisi dan budaya perlu keteguhan erat dari masyarakat itu sendiri.

    Dengan kata lain, akan sangat mustahil bagi seorang arsitek ?aman

    ini untuk menciptakan sebuah desain arsitektur tradisional,

    sementara pengguna atau lingkungannya memiliki karakter yang

    berbeda dengan tradisi tersebut. 'amun demikian, bukan berarti

    perpaduan gaya tradisional, melainkan kesesuaian konteks dalampenerapan hasil karya tersebut sangat erat kaitannya dengan

    kondisi dan eksistensi masyarakatnya.

    Datar pustaka :

    http699kurniaaction.blogspot.com98=78E=FE=7Earchi3e.ht

    ml

    http699youchenkymayeli.blogspot.com98=789=F9akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttps699triwidodo.wordpress.com98=789=7979makna-

    spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-

    tempat-ibadah-di-indonesia9http699jasmerahprodisejarah.blogspot.com98=779=>9penget

    ahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp699webcache.googleusercontent.com9searchG

    ;Hcache67eu=j1&dbw%6semuadatadeni.blogspot.com98=7

    http://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.htmlhttp://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.htmlhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttps://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/http://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttps://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/http://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.htmlhttp://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

  • 8/17/2019 Sejarah Ars (2)

    11/11

    89=>9pengertian-dinamisme-

    animisme.htmlIJcdHBJhlHenJctHclnkhttp699journal.unpar.ac.id9indeK.php9rekayasa9article93iew:i

    le977978L8

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272