sejarah ars (2)
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
1/11
TUGAS
Sejarah Aritektur 2
Disusun oleh :
Nama : Gladis Istiqomah SP
Nim : 0520010005!
"elas : #
Dosen : Ir$ Sri %andjajani& 'T
(A"U)TAS T*"NI" SIPI) DAN P*+*N,ANAAN
UNI-*+SITAS T+ISA"TI
.A"A+TA
2015
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
2/11
Konsep flosof dari Dinamisme, Animisme, Hindu,
Budha, Islam dan Kristen
Dinamisme
Dinamisme (dalam kaitan agama dan kepercayaan) adalah
pemujaan terhadap roh Atau percaya bahwasanya benda-benda
disekitar kita memiliki jiwa atau kekuatan. Mereka percaya bahwa
roh nenek moyang yang telah meninggal menetap di tempat-
tempat tertentu, seperti pohon-pohon besar. Arwah nenek moyang
itu sering diminta tolong untuk urusan mereka. Caranya adalah
dengan memasukkan arwah-arwah mereka ke dalam benda-benda
pusaka seperti batu hitam atau batu merah delima. Ada juga yang
menyebutkan bahwa dinamisme adalah kepercayaan yang
mempercayai terhadap kekuatan abstrak yang berdiam pada suatu
benda.
Di atas makam sang raja biasanya didirikan patung raja yang mirip
yang merupakan perwujudan dengan dewa yang dipujanya. al ini
sebagai perpaduan antara !ungsi candi di "ndia dan tradisi
pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di "ndonesia.
#ehingga, bentuk bangunan candi di "ndonesia pada umumnya
adalah punden berundak , yaitu bangunan tempat pemujaan roh
nenek moyang. Contoh ini dapat dilihat pada bangunan candi
$orobudur.
#ebagai contoh, dalam upacara keagamaan atau pemujaan
terhadap para dewa di candi, terlihat pula adanya unsur pemujaan
terhadap roh nenek moyang. Dalam bangunan candi terdapat pripih
yang di dalamnya terdapat benda-benda lambang jasmaniah raja
yang membangun candi. #ehingga candi ber!ungsi sebagai makam.
Di atas pripih terdapat arca dewa yang merupakan perwujudan raja
dan pada puncak candi terdapat lambang para dewa (biasanyaberupa gambar teratai pada batu persegi empat). %adi, upacara
keagamaan atau pemujaan terhadap dewa yang ada pada candi
tersebut pada hakekatnya juga merupakan pemujaan terhadap roh
nenek moyang, dan di situlah letak akulturasinya. Dengan nama
yang lain tetapi esensinya adalah pemujaan terhadap roh nenek
moyang.
Di "ndonesia, candi ber!ungsi sebagai makam dan pemujaan
terhadap roh nenek moyang. al itu dapat dilihat dengan lambang
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
3/11
jasmaniah raja di dalam pripih, sedangkan arca di atasnya adalah
perwujudan raja yang telah meninggal tersebut.
Animisme
&epercayaan animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus
dan roh merupakan asas kepercayaan agama yang mula-mula
muncul dikalangan manusia primiti!. &epercayaan animisme
mempercayai bahwa setiap benda di $umi ini, (seperti kawasan
tertentu, gua, pohon atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti
dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia,
malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga
dalam kehidupan keseharian mereka.
#elain daripada jiwa dan roh yang mendiami di tempat-tempat yang
dinyatakan di atas, kepercayaan animisme juga mempercayai
bahwa roh orang yang telah mati bisa masuk ke dalam tubuh
hewan, misalnya suku 'ias mempercayai bahwa seekor tikus yang
keluar masuk dari rumah merupakan roh dari wanita yang telah
mati beranak. oh-roh yang telah mati juga bisa memasuki tubuh
babi atau harimau dan dipercayai akan membalas dendam orang
yang menjadi musuh bebuyutan pada masa hidupnya.
$entuk Candi $orobudur ada kaitannya dengan geometris darisimbol mandala semacam di ibet. Demikian juga penataan Candi
*ara %onggrang (+rambanan) ada kaitannya dengan simbol antra.
antra atau mandala yang mepunyai karakter dimensi juga
disebut Meru/ (gunung). Candi $orobudur dan Candi Mendut
terletak dekat #ungai +rogo dan #ungai 0lo yang sumber mata
airnya berasal dari 1unung Merapi. Demikian juga Candi +rambanan
dan Candi &alasan juga terletak di dekat #ungai 2pak yang sumber
mata airnya berasal dari 1unung Merapi. $aik #ungai +rogo, #ungai
0lo dan #ungai 2pak kesemuanya bermuara di *aut #elatan. Adaketerkaitan antara 1unung Merapi, lokasi candi, dan sungai yang
mengalir ke *aut #elatan. +ada Candi &alasan terdapat patung Dewi
ara, pada Candi Mendut terdapat patung A3alokitesh3ara, pada
Candi +rambanan terdapat patung Durga dan di *aut #elatan
masyarakat setempat percaya pada 'yai *ara &idul yang pada
waktu itu kesemuanya merupakan simbol Dewi +erlindungan dan
+emberi &esejahteraan.
Hindu
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
4/11
$angunan suci atau umumnya disebut dengan Candi dalam Agama
indu, masing-masing bagian juga memiliki makna 4loso4s religius
tertentu. Candi indu adalah bangunan suci Agama indu
berbentuk menjulang ke atas yang terdiri dari tiga bagian dan
masing-masing mengandung makna 4loso4s religius, sertamerupakan sebuah tiruan atau replika dari 1unung imalaya yang
berada di "ndia. al ini karena Agama indu berasal dari "ndia,
sedangkan 1unung imalaya merupakan sebuah gunung tertinggi
di dunia yang puncaknya disebut 1aurisangkar. +uncak tersebut
oleh 5mat indu diyakini sebagai tempat bersemayam para Dewa.
1unung sebagai tempat bersemayam para Dewa indu tersebut
dinamakan Meru. 1unung Meru memiliki puncak yang disebut
dengan kailasa sebagai istana surga para dewa. 1unung memiliki
tiga stuktur yang terdiri dari kaki-badan-puncak. Maka dari itu, candi
sebagai gambaran dari gunung juga dibangun dengan memiliki tiga
bagian yang menjulang 3ertikal ke atas. $agian-bagian itu dalam
4lsa!at indu terdiri atas6 Bhurloka(kaki candi), Bwahloka(badan
candi), dan Swaloka(puncak candi).
7. Bhurloka, merupakan kaki candi yang relie!-nya
menggambarkan dunia bawah atau alam manusia, dimana manusia
masih diliputi oleh hawa na!su.8. Bwahloka, merupakan bagian dari badan candi yang
menggambarkan antara dunia bawah dan atas, disebut juga duniatengah atau alam langit. $agian ini bermakna tempat manusia yang
telah meninggalkan hal-hal yang berkaitan dengan keduniawian.. Swaloka, merupakan bagian dari atap atau puncak candi yang
menggambarkan alam kahyangan atau surgawi. empat tersebut
diyakini sebagai tempat para dewa.(Dikutip dari $uku tentang
&ompleks +ercandian +rambanan).
+ada masa perkembangan selanjutnya, pembuatan bangunan
pemujaan atau candi hindu dengan menggunakan batu bata secara
total dari dasar sampai atap candi tidak lagi dilakukan karena dirasa
juga sangat memberatkan. 2leh karena itu, masyarakat hanya
menggunakan bahan batu bata untuk membuat bagian bangunan
yang paling bawah sampai tengah saja yang berasal dari batu atau
batu bata. #edangkan atapnya bentuknya berlapis-lapis(tumpang)
berbahan dari ijuk9serabut kelapa kayu dan sebagai penyangganya
juga menggunakan tiang kayu yang bawahnya berlapis umpak yang
berasal dari batu yang sudah dibentuk. Maka dari itu, pada
bangunan yang menggunakan konsep tersebut tidak jarang
ditemukannya umpak-umpak batu yang !ungsinya sebagaipenyangga tiang bangunan.
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
5/11
:ungsi candi dalam Agama indu adalah sebagai tempat
pendarmaan #eorang aja yang oleh masyarakatnya dianggap
sebagai penjelmaan dari Dewa-Dewa ke dunia.&emudian
masyarakat tersebut memberikan gelar-gelar kedewaan pada aja-nya setelah meninggal. Maka itulah muncul dengan konsep yang
disebut Dewa-aja.
#alah satu contohnya adalah Candi Jajaghu(%ago) yang terletak di
&abupaten Malang. #eiring perkembangannya, akhirnya ada konsep
penyatuan Agama indu aliran #iwa dan $udha Mahayana.
Budha
$angunan pemujaan atau Candi $udha dibangun berdasarkanbentuk yang disebut dengan stupa. Asal mula dari bentuk
bangunan #tupa berasal dari "ndia. Ceritanya yaitu ada dua orang
yang merupakan penganut utama Agama $udha, yang diberikan
sebuah tugas oleh #ang $udha untuk menyimpan potongan rambut
dan kukunya ke dalam bangunan yang bernama stupa.
+engertian dari stupa adalah bangunan pemujaan Agama $udha
berbentuk kubah yang berdiri diatas lapik segi empat dan di atasnya
lagi diberi sebuah payung yang disebut Chatra, dan kadang-kadang
payung tersebut terbuka dan kadang juga tertutup. Makna dari
payung tersebut adalah sebagai tanda kehormatan atau lambang
kahyangan. #uwardono juga menambahkan bahwa !ungsi stupa
antara lain sebagai tempat menyimpan abu atau tulang #ang $udha
dan $iksu atau disebut dengan Dhatugarbha(Dagoba), tempat
menyimpan benda-benda suci milik #ang $udha atau $iksu atau
disebut juga eli;. $enda-benda tersebut antara lain6 kuku, rambut,
jubah, dan benda-benda lainnya milik #ang $udha, tanda peringatan
sesuatu yang penting dalam hidup #ang $udha, lambang suci dari
Agama $udha atau dianggap sebuah monumen yang bertuah atauberkekuatan gaib sebagai benda untuk memusatkan meditasi atau
semedi.
#ebuah bangunan suci atau Candi $udha yang megah dan besar
berada di %awa tengah yang didirikan pada masa Dinasti #yailendra
adalah Candi $orobudur. Candi ini merupakan kesatuan stupa yang
tersusun pada bangunan berundak yang bentuknya juga mirip
dengan stupa dari bagian bawah hingga ke bagian atas yang
masing-masing bagian mengandung makna 4loso4s religiustertentu.
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
6/11
• elie! pada dinding Candi $orobudur seharusnya adalah cerita
tentang riwayat #ang $udha 1autama. 'amun, yang digambarkan
adalah suasana kehidupan masyarakat "ndonesia karenaditemukannya hiasan gambar perahu bercadik, rumah panggung,
dan burung merpati. +ada Candi %ago di %awa imur dijumpai tokoh
+unakawan, yaitu orang yang menjadi pengawal seorang ksatria.Cerita itu hanya ditemukan di "ndonesia.
Menurut )
menggambarkan aturan alam semesta yang konsep pemikiran
Agama $udha atau $udhisme terbagi menjadi tiga, yaitu6
&amadhatu,upadhatu,Arupadhatu.
1. Kamadhatu (dunia hasrat), merupakan alam bawah atau dunia
tempat dimana manusia masih dikuasai oleh keinginan-keinginanyang rendah dalam dirinya. al tersebut digambarkan dalam
bentuk relie! pada bagian kaki Candi $orobudur atau bagian
bawah candi.2. Rupadhatu (dunia rupa), merupakan sebuah dunia tempat
dimana manusia sudah terbebas dari ikatan na!su. Akan tetapi
masih terikat oleh rupa dan bentuk. ingkatan ini disebut juga
dengan dunia tengah yang memisahkan alam bawah dengan
alam atas serta merupakan dunianya orang suci.3. Arupadhatu (dunia tanpa rupa), merupakan dunia atau tempat
yang paling atas. Dunia ini disebut juga sebagai nirwana, atau
tempat dimana kebebasan secara mutlak sudah tercapai.
Maksudnya bebas dari keinginan dan ikatan bentuk dan rupa
untuk memperoleh keabadian di surga atau nirwana. #ehingga
pada bagian puncak ini tidak digambarkan polos atau tidak
berelie!-relie!.
Islam
$angunan Masjid. $angunan masjid merupakan salah satu wujudbudaya "slam yang ber!ungsi sebagai tempat ibadah. Dalam sejarah
"slam, masjid memiliki perkembangan yang beragam sesuai dengan
daerah tempat berkembangnya. Di "ndonesia, masjid mempunyai
bentuk khusus yang merupakan perpaduan budaya "slam dengan
budaya setempat. +erpaduan budaya pada bangunan masjid terlihat
pada6
7. Bentuk Bangunan. $entuk masjid di "ndonesia, terutama di
pulau %awa, bentuknya seperti pendopo (balai atau ruang besartempat rapat) dengan komposisi ruang yang berbentuk persegi
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
7/11
dan beratap tumpang. Ciri khusus bangunan masjid di imur
engah biasanya bagian atapnya berbentuk kubah, tetapi di %awa
diganti dengan atap tumpang dengan jumlah susunan bertingkat
dua, tiga, dan lima.
8. Menara. Menara merupakan bangunan kelengkapan masjid yangdibangun menjulang tinggi dan ber!ungsi sebagai tempatmenyerukan a?an, yaitu tanda datangnya waktu shalat. Di %awa
terdapat bentuk menara yang dibuat seperti candi dengan
susunan bata merah dan beratap tumpang, seperti menaramasjid &udus (%awa engah).
3. Letak Bangunan. Dalam ajaran "slam, letak bangunanmasjid
tidak diatur secara khusus. 'amun, di "ndonesia, penempatan
masjid khususnya masjid agung, diatur sedemikian rupa sesuai
dengan komposisi mocopat (yaitu masjid ditempatkan di sebelah
barat alun-alun), dan dekat dengan istana (keraton) yangmerupakan symbol tempat bersatunya rakyat dengan raja di
bawah pimpinan imam. #elain itu, adanya kentongan atau bedug
yang dibunyikan di masjid "ndonesia sebagai pertanda masuknya
waktu shalat. al itu juga menunjukkan adanya unsur "ndonesia
asli. $edug atau kentongan tidak ditemukan pada masjid di imur
engah.
&ebudayaan masa peralihan dari indu ke "slam di +ulau %awa dapat
dilihat dari bentuk bangunan masjid yang beratap tumpang (Meru)
serta memiliki puncak atap atau ujung yang disebut
dengan Mustaka. Dibuatnya bangunan masjid yang beratap
tumpang tersebut juga untuk menarik hati masyarakat agar
mempunyai kemauan untuk berkunjung ke masjid. &arena pada
masyarakat masa lalu dan juga masa sekarang, apabila
memandang bangunan yang bentuknya asing atau berbeda dengan
kebudayaannya maka mereka akan malas untuk mendatanginya
dan menganggap bangunan itu hanya untuk pihak kelompok
tertentu saja. Akan tetapi pada akhirnya makna 4loso4s religius dari
tingkatan atap tumpang atau meru yang oleh ulama pada awal
penyebaran "slam dita!sirkan terdiri dari tiga bagian,yang telah
mengalami perubahan disesuaikan dengan makna 4loso4s religius
menurut Akidah "slamiyah. Makna ketiga bagian tersebut adalah
"man, "slam, dan "hsan.
1. Iman secara umum artinya percaya dan yakin sepenuh hati.
Dalam ajaran "slam terdapat rukun iman yang berjumlah enam
dan merupakan hal yang paling dasar yang harus dimiliki oleh
umatnya.
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
8/11
2. Islam, adalah sebuah agama yang mendasari adanya
pembangunan masjid. Akan tetapi hal ini maksudnya setelah
dapat memahami tentang keimanan, maka langkah yang lebih
lanjut atau keatas adalah menjalani rukun "slam yang berjumlah
lima.3. Ihsan, merupakan suatu si!at yang suka memberi dengan tidak
mengharapkan balasan. #i!at ini dimiliki oleh Allah #
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
9/11
$entuk arsitektur 1ereja &risten terbentuk melalui berbagai konsep
yang melingkupinya. &onsep sebagai bentuk representasi nilai dan
unsur budaya dan arsitektur tradisional. Arsitektur gereja ini dapat
dipandang sebagai konsep arsitektur yang memiliki relasi antara
!ungsi, bentuk dan makna sebagai kesatuan yang utuh dalammembentuk identitas arsitektur gereja. :iloso4 utama yang menjadi
landasan arsitektur tradisional memiliki prinsip yang diterapkan,
yaitu 6
tri angga (tri loka), konsep kosmologis (tri hita karana), dan
orientasi kosmologis. +rinsip tri angga (tri loka) merupakan
konsep keseimbangan kosmologis yang dicetuskan oleh 0mpu
&uturan, yakni prinsip tata nilai tentang hubungan alam selaku
wadah dan manusia sebagai pengisi. ata nilai ini memperlihatkan
gradasi tingkatan dengan spirit ketuhanan berada pada tingkatan
paling tinggi, yang secara aplikati! memiliki 4loso4 tri angga yang
dapat dilihat dari postur bangunan dengan memperlihatkan elemen
kepala, badan dan kaki. Dalam konsep tri hita karana terdapat
(tiga) unsur penghubung antara alam dan manusia untuk
membentuk kesempurnaan hidup, yaitu 6
"iwa, raga dan tenaga, yang akan tercipta dengan memperhatikan
keharmonisan hubungan antara manusia dengan pencipta, manusia
dengan manusia, serta manusia dengan alam.
*ingkungan dalam gereja lebih bersi!at terbuka. Asitektur gereja
mengekspresikan bentuk bangunan yang 7B lebih menyatu dengan
alam sekitar, sehingga saat ibadah tidak hanya manusia saja yang
beribadah dan datang kepada uhan namun seluruh makhluk hidup
yang ada pada saat itu, dengan hembusan angin, burung-burung
yang terbang masuk, ikan yang berenang di kolam belakang altar
dan sebagainya semuanya ikut memuji keagungan uhan.
+emahaman jemaat terhadap bangunan 1ereja &risten +niel
$limbingsari $ali bahwa !ungsi bangunan gereja merupakan
ekspresi bentuk yang terbuka sebagai representasi memuliakan
uhan (Allah) dan alam semesta.
+ada bangunan 1ereja &risten +niel $limbingsari di $ali ini
menerapkan 4loso4 dan konsep budaya dan arsitektur tradisional
$ali, dengan menerapkan berbagai macam aspek dan unsur yang
diterapkan, baik pada penataan kompleks 7 (kawasan) gereja, juga
konsep bangunan gereja yang diekspresikan dengan konsep
arsitektur tradisional.Kesimpulan
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
10/11
$erdasarkan perbandingan antara arsitektur tradisional masa
lalu dan tradisi masa kini terlihat bahwa perbedaan yang dimiliki
sangat jauh berbeda, terutama dari konsepsi dan 4loso4 budaya.
entu saja hal ini terjadi mengingat peradaban budayamasyarakatnya yang juga berubah. +eradaban masa lalu diketahui
lebih memberikan kaidah-kaidah (tabu) jika diduga akan
menyimpang dari nilai sakral, mitos, maupunreligi masyarakatnya.
&eterjagaan tradisi secara turun temurun dapat bertahan dalam
kurun waktu yang lama, juga dalam kaitannya dengan bangunan
tradisional. &ini kesakralan sudah tak lagi menjadi !aktor utama
dalam mempertimbangkan penyajian baik budaya maupun tradisi
yang ada. :aktor ekonomi, !ungsi, dan asumsi saja yang sangat
dominan, jelas tercermin dalam peman!aatan desain arsitektur
tradisional yang hanya mengambil kulit saja tanpa sedikit pun
terasa memiliki konsepsi dan 4loso4 dasarnya yang kuat.
Dengan demikian, mempertahankan sebuah eksistensi
tradisi dan budaya perlu keteguhan erat dari masyarakat itu sendiri.
Dengan kata lain, akan sangat mustahil bagi seorang arsitek ?aman
ini untuk menciptakan sebuah desain arsitektur tradisional,
sementara pengguna atau lingkungannya memiliki karakter yang
berbeda dengan tradisi tersebut. 'amun demikian, bukan berarti
perpaduan gaya tradisional, melainkan kesesuaian konteks dalampenerapan hasil karya tersebut sangat erat kaitannya dengan
kondisi dan eksistensi masyarakatnya.
Datar pustaka :
http699kurniaaction.blogspot.com98=78E=FE=7Earchi3e.ht
ml
http699youchenkymayeli.blogspot.com98=789=F9akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttps699triwidodo.wordpress.com98=789=7979makna-
spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-
tempat-ibadah-di-indonesia9http699jasmerahprodisejarah.blogspot.com98=779=>9penget
ahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp699webcache.googleusercontent.com9searchG
;Hcache67eu=j1&dbw%6semuadatadeni.blogspot.com98=7
http://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.htmlhttp://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.htmlhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttps://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/http://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttp://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-hindu.htmlhttps://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/https://triwidodo.wordpress.com/2012/01/31/makna-spiritual-bentuk-geometris-dari-candi-candi-dan-tempat-tempat-ibadah-di-indonesia/http://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://jasmerahprodisejarah.blogspot.com/2011/09/pengetahuan-sejarah-konsep-bangunan.htmlhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.htmlhttp://kurnia83action.blogspot.com/2012_05_01_archive.html
-
8/17/2019 Sejarah Ars (2)
11/11
89=>9pengertian-dinamisme-
animisme.htmlIJcdHBJhlHenJctHclnkhttp699journal.unpar.ac.id9indeK.php9rekayasa9article93iew:i
le977978L8
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:1eu0jG6KdbwJ:semuadatadeni.blogspot.com/2012/09/pengertian-dinamisme-animisme.html+&cd=4&hl=en&ct=clnkhttp://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekayasa/article/viewFile/1318/1272