sejarah 1

7
KELAS XII IPA 2 KELOMPOK 1 : 1. Rezica Deslianty S 2. Maretha Zohana 3. Ridwan Pebriansyah 4. Bimo Dwi Setyo

Upload: pratama-eka-putra

Post on 10-Apr-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sejarah

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah 1

KELAS XII IPA 2KELOMPOK 1 :1. Rezica Deslianty S2. Maretha Zohana3. Ridwan Pebriansyah4. Bimo Dwi Setyo

Page 2: Sejarah 1

PELITA, INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA

A. PELITA DAN KEHIDUPAN EKONOMI

Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta. Sehingga, pada permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah menempuh cara sebagai berikut:1. Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi2. Kerja Sama Luar Negeri3. Pembangunan NasionalPelaksanaannya pembangunan nasional dilakukan secara bertahap yaitu:1) Jangka panjang mencakup periode 25 sampai 30 tahun 2) Jangka pendek mencakup periode 5 tahun (Pelita/Pembangunan Lima Tahun), merupakan jabaran lebih rinci dari pembangunan jangka panjang sehingga tiap pelita akan selalu saling berkaitan/berkesinambungan.Selama masa Orde Baru terdapat 6 PelitaPemerintah lalu melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) dilakukan secara periodik lima tahunan yang disebut Pelita(Pembangunan Lima Tahun). Pelita berlangsung dari Pelita I-Pelita VI.

Pelita I(1 April 1969 – 31 Maret 1974)Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perbaikan

prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Pelita I lebih menitikberatkan pada sektor pertanian.Keberhasilan dalam Pelita I yaitu:1. Produksi beras mengalami kenaikan rata-rata 4% setahun.2. Banyak berdiri industri pupuk, semen, dan tekstil.

3. Perbaikan jalan raya.

4. Banyak dibangun pusat-pusat tenaga listrik.

5. Semakin majunya sektor pendidikan.

Pelita II(1 April 1974 – 31 Maret 1979)Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan,

sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja . Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan

Page 3: Sejarah 1

dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.

Pelita III(1 April 1979 – 31 Maret 1984)Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan. Asas-asas pemerataan di

tuangkan dalam berbagai langkah kegiatan pemerataan, seperti pemerataan pembagian kerja, kesempatasn kerja, memperoleh keadilan, pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan,dll

Pelita IV(1 April 1984 – 31 Maret 1989)Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasembada

pangan dan meningkatkan ondustri yang dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IV antara lain.

1. Swasembada PanganPada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil-nya

Indonesia berhasil swasembada beras. kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO(Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia.

Pelita V(1 April 1989 – 31 Maret 1994)Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk

memantapakan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor.

Pelita VI (1 April 1994 - 31 Maret 1999)Pada masa ini pemerintah lebih menitikberatkan pada sektor bidang ekonomi.

Pembangunan ekonomi ini berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.

B. ORDE REFORMASI

Pada era reformasi, paradigma pembangunan pertanian meletakkan petani sebagai subyek, bukan semata-mata sebagai peserta dalam mencapai tujuan nasional. Karena itu pengembangan kapasitas masyarakat guna mempercepat upaya memberdayakan ekonomi petani, merupakan inti dari upaya pembangunan pertanian/pedesaan. Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat pertanian menjadi mandiri dan mampu memperbaiki kehidupannya sendiri. Peran Pemerintah adalah sebagai stimulator dan fasilitator, sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat petani dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pada paradigma tersebut maka visi pertanian memasuki abad 21 adalah pertanian modern, tangguh dan efisien. Untuk mewujudkan visi pertanian tersebut, misi pembangunan pertanian adalah memberdayakan petani menuju suatu masyarakat tani yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan. Hal ini akan dapat dicapai melalui pembangunan pertanian dengan strategi Optimasi pemanfaatan sumber daya domestik (lahan, air, plasma nutfah, tenaga kerja, modal dan teknologi) Perluasan spektrum pembangunan pertanian melalui diversifikasi teknologi, sumber daya, produksi dan konsumsi

Page 4: Sejarah 1

Penerapan rekayasa teknologi pertanian spesifik lokasi secara dinamis, dan Peningkatan efisiensi sistem agribisnis untuk meningkatkan produksi pertanian dengan kandungan IPTEK dan berdaya saing tinggi, sehingga memberikan peningkatan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat secara berimbang. Salah satu langkah operasional strategis yang dilakukan dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas adalah Gerakan Mandiri (Gema) yang merupakan konsep langkah-langkah operasional pembangunan pertanian, dengan sasaran untuk meningkatkan keberdayaan dan kemandirian petani dalam melaksanakan usaha taninya. Mulai TA 1998/1999 telah diluncurkan berbagai Gema Mandiri termasuk Gema Hortina untuk peningkatan produksi hortikultura. Gerakan Mandiri Hortikultura Tropika Nusantara menuju ketahanan hortikultura (Gema Hortina), dilaksanakan untuk mendorong laju peningkatan produksi hortikultura. Melalui gerakan ini komoditas hortikultura yang dikembangkan adalah sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat unggulan. Komoditas yang diutamakan adalah yang bernilai ekonomi tinggi, mempunyai peluang pasar besar dan mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang pengembangan teknologi. Adapun upaya yang dilaksanakan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya hortikultura unggulan tersebut meliputi penumbuhan sentra agribisnis hortikultura dan pemantapan sentra hortikultura yang sudah ada.

Komoditas unggulan yang mendapat prioritas adalah : Sayuran : kentang, cabe merah, kubis, bawang merah, tomat dan jamur Buah-buahan : pisang, mangga, jeruk, nenas dan manggis

Tanaman hias : anggrek

Tanaman obat : jahe dan kunyit.

Pada tahun 2000 pemerintah mengurangi dan menghapus bea masuk import beras yang berdampak pada masuknya beras Vietnam, Thailand, Philipine, dan Cina. Sejak itu pula, perjuangan petani Indonesia makin berada pada posisi yang sangat lemah dengan tingkat kesejahteraan/nilai tukar petani yang sangat lemah.

Page 5: Sejarah 1

C. Perkembangan Industrialisasi

1. Industri Pertanian Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura Industri pengolahan hasil perkebunan Industri pengolahan hasil perikanan Industri pengolahan hasil hutan Industri pupuk Industri Pestisida Industri Mesin dan peralatan pertanian

2. Industri Non Pertanian Industri Semen Industri Besi baja Industri Perakitan kendaraan bermotor Industri elektronik Industri kapal laut Industri Kapal terbang