sebagai contoh adalah kasus ketapang, sambas, sampit di kalimantan yang

1
Sebagai contoh adalah kasus Ketapang, Sambas, Sampit di Kalimant melibatkan tiga etnis: Dayak, Melayu, dan Madura. Pihak tertentu bermain mengaduk stereotipe yang memang telah mengekal dalam hubungan sosial masyarakat Kalimantan. Begitu pula kasus etnis Cina pada 1998, pangkalnya karena stereotipe mengarah pada prasangka. Kelima, Pemusnalian. Orang Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah pada bentrokan fisik waktu lalu memusnahan segala hal yang berbau orang Madura. Menurut Samovar & Porter(1981), prasangka beikembang melalui tiga hal, (1) orang tua, saudara, atau siapapun yang berinteraksi. (2) pengalaman pribadi generalisasi yang terlalu naif dan berlebihan. (3) Media massa yang dipercaya sebagai referensi. Media cetak maupun media elektronik, merupakan per antara yang paling potensial menimbulkan munculnya prasangka sebab mereka dengan mudah dapat melihat posisi seseorang atau kelompok dalam sudut pandang tertentu. Di sinilah perlunya kehati-hatian. Virus prasangka ini telah demikian menginteraal dalam masyarakat. Untuk itu setiap anggota masyarakat harus pand menggunakan pikiran untuk bisa memilah-milah, menyeleksi segala informasi yang menerpa kita kendati itu datang dari orang tua, sahabat atau orang-orang yang telah percayai. Prinsip check and recheck, dan mencari sumber akurat yang logis dan argumentatif harus selalu kita pegang sehingga dapat terhindar dari tergelin prakonsepsi yang salah, atau juga melakukan kecurigaan, konfirmasi dengan cara yang baik dan bijak.

Upload: hagen

Post on 22-Feb-2016

84 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sebagai contoh adalah kasus Ketapang, Sambas, Sampit di Kalimantan yang melibatkan tiga etnis: Dayak, Melayu, dan Madura. Pihak tertentu bermain peran mengaduk stereotipe yang memang telah mengekal dalam hubungan sosial masyarakat - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Sebagai  contoh  adalah kasus  Ketapang,  Sambas,  Sampit  di  Kalimantan  yang

Sebagai contoh adalah kasus Ketapang, Sambas, Sampit di Kalimantan yang

melibatkan tiga etnis: Dayak, Melayu, dan Madura. Pihak tertentu bermain peran

mengaduk stereotipe yang memang telah mengekal dalam hubungan sosial masyarakat

Kalimantan. Begitu pula kasus etnis Cina pada 1998, pangkalnya karena stereotipe yang

mengarah pada prasangka. Kelima, Pemusnalian. Orang Dayak dan Melayu di

Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah pada bentrokan fisik waktu lalu memusnahan

segala hal yang berbau orang Madura.

Menurut Samovar & Porter(1981), prasangka beikembang melalui tiga hal, (1)

orang tua, saudara, atau siapapun yang berinteraksi. (2) pengalaman pribadi dan

generalisasi yang terlalu naif dan berlebihan. (3) Media massa yang dipercaya sebagai

referensi. Media cetak maupun media elektronik, merupakan per antara yang paling

potensial menimbulkan munculnya prasangka sebab mereka dengan mudah dapat

melihat posisi seseorang atau kelompok dalam sudut pandang tertentu.

Di sinilah perlunya kehati-hatian. Virus prasangka ini telah demikian

menginteraal dalam masyarakat. Untuk itu setiap anggota masyarakat harus pandai

menggunakan pikiran untuk bisa memilah-milah, menyeleksi segala informasi yang

menerpa kita kendati itu datang dari orang tua, sahabat atau orang-orang yang telah kita

percayai. Prinsip check and recheck, dan mencari sumber akurat yang logis dan

argumentatif harus selalu kita pegang sehingga dapat terhindar dari tergelincirnya

prakonsepsi yang salah, atau juga melakukan kecurigaan, konfirmasi dengan cara yang

baik dan bijak.