se p2d2 phase ii no 12-se-m-2014 lengkap

85

Upload: arnoldus-dpu-gumas

Post on 18-Aug-2015

34 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 12 /SE/M/2014 TANGGAL: 23 DESEMBER 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN LINGKUNGAN,PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN KEMBALI, DANPENANGANAN MASYARAKAT ADAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT i DAFTAR ISI DAFTAR ISI .............................................................................................................................. i DAFTAR DIAGRAM .................................................................................................................... 1 DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ 1 DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................. 1 DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................................ 2 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN LINGKUNGAN, PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMANKEMBALI, DAN PENANGANAN MASYARAKAT ADAT...................................................................... 3 I.PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3 I.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3 I.2 Maksud .............................................................................................................. 4 I.3 Tujuan ............................................................................................................... 4 I.4 Ruang Lingkup .................................................................................................... 4 I.5 Pengertian .......................................................................................................... 5 II.PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN, PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMANKEMBALI WTP, DAN PENANGANAN MASYARAKAT ADAT ..................................................... 6 III.PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN ............................................................................... 10 III.1. Gambaran Umum Proses Pengamanan Lingkungan dan Sosial dalam Tahap Perencanaan dan Pemrograman ......................................................................... 10 III.2 Penyaringan Kategori Kegiatan dari Segi Potensi Dampak Lingkungan ................... 14 III.3Penyaringan Kategori Kegiatan Berdasarkan Potensi Dampak Sosial yangDiakibatkan oleh Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali ................................ 21 III.4 Penyaringan Kategori Kegiatan berdasarkan Potensi Dampak terhadapMasyarakat Adat (MA) ....................................................................................... 23 III.5 Penyusunan Instrumen Pengelolaan Lingkungan .................................................. 24 III.6Penyusunan Instrumen Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali WTP ............... 25 III.7 RKPTK atau RKPTS ............................................................................................ 27 III.8 Penyusunan Instrumen Penanganan MA .............................................................. 30 III.9 Isi Rencana Kegiatan (RK) ................................................................................. 34 IV.PERENCANAAN TEKNIK DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI................................................. 34 IV.1Pengelolaan Lingkungan .................................................................................... 36 IV.2Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali WTP ................................................. 36 IV.3Rencana Kerja Penanganan Masyarakat Adat (RKP-MA) ........................................ 37 V.MEKANISME PENGADUAN DAN PENANGANAN KELUHAN ................................................... 37 VI.PEMANTAUAN DAN EVALUASI ......................................................................................... 38 VII.PELAPORAN ................................................................................................................... 39 VIII.VERIFIKASI RENCANA DAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN, PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN KEMBALI DAN PENANGANAN MASYARAKAT ADAT ...................... 40 1 DAFTAR DIAGRAM Diagram 1Pengamanan Lingkungan dan Sosial dalam Siklus Proyek Diagram 2Tahap Perencanaan dan Pemrograman Diagram 3Bagan Alir Penentuan Proyek yang perlu dilengkapi dengan AMDAL atau UKL-UPLDiagram 4Proses Penyusunan Dokumen RKPTK/RKPTS dan RKP-MA Diagram 5Proses Pengelolaan Lingkungan dan Sosial pada Tahap Perencanaan Teknis dan Konstruksi DAFTAR TABEL Tabel 1Daftar Periksa untuk Dokumen dan Persyaratan Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Tabel 2Kriteria Kegiatan Untuk Menentukan Instrumen Pengelolaan Lingkungan Tabel 3SkalaPengadaanTanahbesertaInstrumenPengadaanTanahdanPemukiman Kembali WTP Tabel 4KriteriaKegiatanuntukMenentukanInstrumenRencanaPenangananMasyarakat Adat DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1Format UKL-UPLLampiran 2Surat Pernyataan Pelaksanaan UKL-UPL Lampiran 3FormatSuratPernyataanKesanggupanPengelolaandanPemantauanLingkungan Hidup (SPPL) Lampiran 4Format Laporan Penyaringan Lingkungan Lampiran 5Definisi dan Kriteria Kawasan Lindung dan Daerah Sensitif Lainnya Lampiran 6Prosedur Operasi Standar Pengelolaan Lingkungan Lampiran 7Unsur-unsurRencanaKerjaPengadaanTanahdanPemukimanKembali Komprehensif(RKPTK)danRencanaKerjaPengadaanTanahdanPemukiman Kembali Sederhana (RKPTS) Lampiran 8Contoh Kerangka Rencana Kerja Pengadaan Tanah Dan Pemukiman KembaliLampiran 9Berita Acara Konsultasi Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman KembaliLampiran 10Format Inventarisasi Tanan dah Aset di AtasnyaLampiran 11Tabel Kompilasi Daftar WTP, dan Nilai Aset Lampiran 12Berita Acara Negosiasi Lampiran 13TabelKompilasiDaftarWTP,Aset-asetdanNilaiKompensasiBerdasarkanHasil Negosiasi Lampiran 14Format Surat Pernyataan Sumbangan Tanah Lampiran 15Format Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah Lampiran 16Format Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati Lampiran 17Format Rencana Kerja Penanganan Masyarakat Adat (RKP-MA) Lampiran 18Format Studi Kajian Sosial Masyarakat Adat Lampiran 19Berita Acara Konsultasi dengan Masyarakat Adat Lampiran 20Contoh Ringkasan Dokumentasi Penanganan Keluhan Lampiran 21Format Isian Identifikasi Komponen Lingkungan dan Sosial Lampiran 22Potensi Keberadaan Masyarakat Adat di Provinsi Peserta Program 2 DAFTAR SINGKATAN AMANAliansi Masyarakat Adat Nusantara AMDALAnalisa Dampak Lingkungan ANDASAnalisa Dampak Sosial APBDAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah BappedaBadan Perencanaan Pembangunan Daerah BapedaldaBadan Pengelolaan Dampak Lingkungan Daerah BLHDBadan Lingkungan Hidup Daerah BPKPBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan DAKDana Alokasi Khusus DELHDokumen Evaluasi Lingkungan Hidup DPLHDokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup FPICFree, Prior and Informed Consultation1

HGBHak Guna Bangunan ITJENInspektorat Jenderal JuknisPetunjuk Teknis KATKelompok Adat Terpencil LSMLembaga Swadaya Masyarakat MA Masyarakat Adat PemdaPemerintah Daerah RKRencana Kegiatan RKPTRencana Kerja Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali RKPTKRencana Kerja Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali Komprehensif RKPTSRencana Kerja Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali Sederhana RTPRumah Tangga Terkena Proyek SKPDSatuan Kerja Perangkat Daerah SLPHTSekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu SOPStandard Operating Procedure SPPLSurat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup UKLUpaya Pengelolaan LingkunganUPL Upaya Pemantauan LingkunganWTPWarga Terkena Proyek 1MasyarakatAdat(MA)terinformasikansecarabenardanlengkapmengenairencanaprogrampadasaatsebelum programdimulai.Berdasarkaninformasiini,rencanaprogramdikonsultasikansecarapartisipatifdanterbukadengan MAdanMAberhakuntukmenerimaataumenolakrencanaprogramtersebut.Rencanaprogramdapatditeruskan apabila MA setuju berdasarkan prinsip FPIC. Pemahaman ini akan digunakan pada dokumen ini untuk istilah FPIC. 3 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN LINGKUNGAN, PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN KEMBALI, DAN PENANGANAN MASYARAKAT ADAT I.PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PetunjukTeknisinimerupakanlampiranPeraturanMenteriPekerjaanUmumtentangPetunjuk TeknisPenggunaanDanaAlokasiKhusus(DAK)bidangInfrastrukturNo.15/PRT/M/2010yang disusundanditerbitkandalamrangkapelaksanaanPeraturanPemerintahNo.55Tahun2005 tentangDanaPerimbanganUmum,yangpadapasal59(1)menyatakanbahwaMenteriTeknis Menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus. KegiatanpembangunanyangdidanaiDAKbidanginfrastrukturharusdilaksanakandengan kaidah-kaidahpembangunanberkelanjutan,baikdarisegilingkungan,sosial,budaya,maupun ekonomi, sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundangan.a.Dalamhalpengelolaanlingkungandansosial,KegiatanyangdidanaiDAKbidanginfrastruktur perlumengacukepadaUndang-undang(UU)No.32/2009tentangPengelolaandan PerlindunganLingkunganHidup,PeraturanPemerintah(PP)No.27/2012tentangIzin Lingkungan,PeraturanMenteriNegaraLingkunganHidupNo.5tahun2012tentangJenis RencanaUsahadan/atauKegiatanyangWajibDilengkapidenganAMDAL,PeraturanMenteri NegaraLingkunganHidupNo.16Tahun2012tentangPedomanPenyusunanDokumen Lingkungan(AMDAL,UKL-UPL,danSPPL),danPeraturanMenteriPekerjaanUmum No.10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan bidang Pekerjaan Umum yangwajibdilengkapidenganUpayaPengelolaanLingkungan(UKL)danUpayaPemantauan Lingkungan(UPL),PetunjukPraktisPengelolaanLingkunganHidupBidangJalanNo. 01/P/BM/2014yangdikeluarkanDitjenBinaMarga,KementerianPekerjaanUmum,Petunjuk PelaksanaanDanaAlokasiKhususSanitasiLingkunganBerbasisMasyarakatyangdikeluarkan tahun2014olehDitjenCiptaKarya,KementerianPekerjaanUmum,PPNo6/1995tentang PerlindunganTanaman,KeputusanMenteriPertanianNo.887/Kpts/OT.210/9/1997tentang Pengendalian Hama Terpadu, dan Panduan untuk SLPHT, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8Tahun2013tentangTataLaksanaPenilaiandanPemeriksaaanDokumenLingkungan HidupsertaPenerbitanIzinLingkungan,PeraturanMenteriLingkunganHidupNo.14Tahun 2010tentangDokumenLingkunganHidupbagiUsahadan/atauKegiatanyangTelahMemiliki IzinUsahadan/atauKegiatantetapiBelumMemilikiDokumenLingkunganHidup,dan KeputusanMenteriLingkunganHidupNo.45Tahun2005tentangPedomanPenyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) danRencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). b.Dalam hal pengadaan tanah, kegiatan yang didanai DAK bidang infrastruktur mengacu kepada UUNo.2/2012tentangPengadaanTanahbagiPelaksanaanPembangunanuntukKepentingan Umum, Peraturan Presiden No. 71/2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah, Peraturan KepalaBPNRINo.5/2012tentangPetunjuk TeknisPelaksanaanPengadaanTanah,Peraturan PresidenNo.40Th.2014TentangPerubahanAtasPeraturanPresidenNomor71Tahun2012 TentangPenyelenggaraanPengadaanTanahBagiPembangunanUntukKepentinganUmum, danPeraturanPresidenNo.99Th.2014TentangPerubahanKeduaAtasPeraturanPresiden Nomor 71 Tahun 2012Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi PembangunanUntuk Kepentingan Umum. c.MengingatbahwasecarageografisKegiatan-KegiatanyangdidanaiolehDAKbidang infrastruktur berlokasi hampir di seluruh wilayah Indonesia, serta ditujukan untuk meningkatkan aksespelayanandasarkepadaseluruhmasyarakatterutamabagimerekayangtinggaldi wilayah-wilayah terpencil dan tertinggal, maka Kegiatan-Kegiatan tersebut akan mencakup dan memberikandampakkepadaMasyarakatAdat(MA)2.KebijakanPemerintahmengenai 2Lihat subbab I.5 tentang Pengertian MA 4 MasyarakatAdatmencakup:(1)KeppresNo.111/1999tentangPembinaanKomunitasAdat Terpecil(KAT)yangmenjelaskanpengertiandariMasyarakatAdat(MA)danperlunya pembinaan oleh Pemerintah ; (2) UU No. 41/1999 mengenai UU Kehutanan yang mendefinisikan pengertianhutanadat3.PetunjukTeknisinimenjelaskanketentuan-ketentuanyanglebihluas untuk pengikutsertaan dan perlindungan Masyarakat Adat. d.Petunjuk Teknis ini menjelaskan prosedur dari pengelolaan lingkungan dan sosial yang konsisten denganKajianLingkungan,PengadaanTanahdanPemukimanKembali,MasyarakatAdat, Habitat Alami dan Pengendalian Hama. Petunjuk Teknis ini mengacu pada undang-undang dan peraturanPemerintah.KetentuankhusustelahdimasukkandalamPetunjukTeknisiniuntuk mengakomodasiberbagaiaspek,danatauyangbelumsepenuhnyaterakomodasididalam undang-undang dan peraturan Pemerintah. e.Kebijakan Pengelolaan Lingkungan4, Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali Warga Terkena Proyek(WTP),sertapenangananMAdalamKegiatan-KegiatanyangdidanaiDAKbidang InfrastrukturdilakukandalamsiklusKegiatansepertiyangdiaturdalamPeraturanMenteri PekerjaanUmumNomor15/PRT/M/2010tentangPetunjukTeknisPenggunaanDanaAlokasi Khusus bidang Infrastruktur, yaitu:(1) perencanaan dan pemrograman;(2) perencanaan teknik dan pelaksanaan konstruksi; serta(3) pemantauan, evaluasi, pelaporan dan penilaian kinerja. I.2 Maksud Maksud penyusunan Juknis ini untuk memastikan agar semua pihak yang terlibat dalam proses perencanaandanpenyusunanprogram,pelaksanaankonstruksisertapemantauandanevaluasi penggunaanDAKbidangInfrastrukturdapatmelaksanakanpersyaratan,prosedursertaaturan-aturanpengelolaanlingkungan,pengadaantanahdanpemukimankembalisertapenangananMA sesuai dengan ketentuan Pemerintah dalam hal pengamanan lingkungan dan sosial. I.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) ini adalah sebagai acuan dan pegangan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi/Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan,pengadaantanahdanpermukimankembaliwargaterkenaproyek(WTP)serta penangananMA,mulaidaritahapperencanaan,pelaksanaankonstruksihinggatahappengelolaa infrastruktur, dalam rangka mewujudkan pembangunan infrastruktur (jalan/transportasi, air minum, irigasi, dan sanitasi) yang sesuai dengan kaidah-kaidah pembangunan yang berkelanjutan. I.4 Ruang Lingkup PetunjukTeknisinimemuatpersyaratan,prosedurdanaturan-aturantentangpengelolaan lingkungan, pengadaan tanah dan pemukiman kembali, serta penanganan MA dalam setiap tahapan KegiatanProyek,mulaidariperencanaandanpenyusunanprogram,perencanaanteknisdan pelaksanaan konstruksi, dan pemantauan, evaluasi serta pelaporan.PetunjukiniberlakuuntukseluruhProvinsidanKabupaten/KotayangmenjadipesertaDAK denganpolareimbursement(penggantiankembali),suatuprogramPemerintahPusatyang bernama Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2). Kegiatan yang memerlukan AMDAL tidaktermasukdalamkriteriaeligibilitasP2D2.Kegiatanyangmelibatkanpengadaandan pemanfaatantanahsertaMAdalamproyekini perlumengikutiprosedurdanketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Petunjuk ini. 3Satu perubahan mendasar berkaitan dengan Masyarakat Adat adalah Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 yang mengubah pasal 1 poin 6 UU No. 41/1999 tentang Kehutanan, yang kini menjadi Hutan adat adalah hutan yang berada di wilayah masyarakat hukum adat. Sebelumnya, terdapat kata negara di pasal tersebut, sehingga dengan dikeluarkannya kata Negara dari pengertian hutan adat maka kini hutan adat bukan lagi hutan negara 4 Berbagai kebijakan atas pengelolaan lingkungan mencakup Kajian Lingkungan, Habitat Alami dan Pengendalian Hama 5 Petunjuk teknis ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari petunjuk teknis subsektor dari PeraturanMenteriPekerjaanUmumNomor15/PRT/M/2010tentangPetunjukTeknisPenggunaan Dana Alokasi Khusus bidang Infrastruktur, maupun perubahannya. I.5 Pengertian a.Kegiatanadalahsubproyekinfrastrukturyangdapatberupajalan/transportasi,irigasi,air minum,dansanitasidiwilayahprovinsi,kabupaten,ataukotayangdidanaiolehDAKbidang Infrastruktur. b.PengelolaanLingkunganadalahkegiatanyangterintegrasiyangdilakukanuntuk meminimalisir dampak lingkungan apapun dan bertujuan untuk mengurangi atau meminimalkan dampaknegatifselamaperencanaansampaidengantahappengoperasiankegiatanserta memaksimalkandampakpositiflingkungan,sertaupaya-upayamerehabilitasidampaknegatif lingkungan yang diakibatkan oleh Kegiatan yang didanai oleh DAK bidang Infrastruktur. c.Wargayangterkenadampakproyek,selanjutnyadisebutsebagaiWargaTerkenaProyek (WTP), adalah: (1) Perseorangan/individu,kelompok,atauentitasdan/ataubadanhukumyangmemiliki, menempati, menyewa atau menguasai tanah, bangunan dan atau aset lainnya yang terletak diatastanahyangakandibebaskanuntukkepentinganKegiatanProyek,tanpamelihat status penguasaan tanah yang: (a)Terpaksa pindah secara permanen atau sementara; (b)Kehilangan tanahnya baik secara permanen maupun sementara; (c)Kehilangan asset yang melekat pada tanah yang terkena (bangunan, tanaman produktif, pohon dan lain-lain), dan (d)Kehilangan pendapatan dan/atau mata pencaharian. (2) Wargayangsecaralangsungmaupuntidaklangsunglingkungannyaakanterkenadampak Kegiatan Proyek, dan/atau (3) MA yang berada dalam lingkungan yang kena pengaruh Kegiatan Proyek, baik secara positif maupun negatif terkena dampak dari Kegiatan tersebut. d.MasyarakatAdat(MA)yangseringdikenalsebagaimasyarakatasliataujugadisebut sebagaiKelompokAdatTerpencil(KAT)adalahkelompokmasyarakatyangtinggaldisuatu kawasan tertentu, yang secara sosial dan budaya memiliki kekhususan dan kerentanan. Definisi MA adalah sebagai berikut: a) mengidentifikasi diri sebagai bagian dari suatu kelompok budaya yangberbeda,dandiakuidemikianolehpihaklain;b)memilikiketerikatanyangkuatdengan wilayahleluhurdansumberdayaalamdiwilayahtersebut;c)memilikikelembagaanbudaya, ekonomi,sosial,ataupolitikyangberbedadenganmasyarakatumumnya;dand)memiliki bahasa asli, yang seringkali berbeda dengan bahasa nasional. Kriteria tersebutpada umumnya sesuaidengankriteriaKATdalamKeputusanPresidenNo.111/1999,yaitu:a)berbentuk komunitaskecil,tertutupdanhomogen;b)pranatasosialbertumpupadahubungan kekerabatan;c)padaumumnyaterpencilsecarageografisdanrelatifsulitdijangkau;d)pada umumnya masih hidup dengan ekonomi subsisten; e) peralatan dan teknologinya sederhana; f) ketergantunganpadalingkunganhidupdansumberdayaalamsetempatrelatiftinggi;g) terbatasnya akses pelayanan sosial, ekonomi, dan politik. DefinisiMAmenurutAMAN5yangjugamengandungunsur-unsurserupa,yaituSekelompok pendudukyangberdasarkanasal-usulleluhur,hidupdalamsuatuwilayahgeografistertentu, memilikinilai-nilaidansosialbudayayangkhas,berdaulatatastanahdankekayaanalamnya sertamengaturdanmenguruskeberlanjutankehidupannyadenganhukumdankelembagaan adat. 5Aliansi Masyarakat Adat Nasional - Indigenous Peoples Alliance of the Archipelago 6 e.Pengadaan tanah dan pemukimankembali WTPadalah kegiatan yang melibatkanproses pengadaantanahdanpemindahan/relokasiWTPketempatlainkarenatanahtersebut diperlukan untuk Kegiatan yang didanai DAK bidang Infrastruktur. f.RencanaKegiatanPenangananMasyarakatAdat(RKP-MA)adalahrencanayang dikembangkan melalui proses konsultasi yang partisipatif, terbuka dan didasarkan atas informasi yanglengkapsehinggamenghasilkandukunganmasyarakatyangluasuntukserangkaian kegiatan untuk mengatasi dampak dari Kegiatan pada MA. II. PRINSIPPENGELOLAANLINGKUNGAN,PENGADAANTANAHDANPEMUKIMAN KEMBALI WTP, DAN PENANGANAN MASYARAKAT ADAT II.1 Prinsip Umum a.KegiatantidakmenyebabkankondisiWTPlebihburukdarikeadaansebelumnya,darisegi lingkunganhidup,tingkatkehidupandanpendapatan,sertadarisisikehidupansosialdan budaya. Kegiatan diharapkan memberikan dampak positif terhadap WTP. b.SetiapKegiatansedapatmungkinmenghindariataujikatidakbisadihindari,meminimalkan pengadaantanahdanpemukimankembaliWTP,sertadampaknegatiflainnyaterhadap pengelolaanlingkungandanMA.JikadampaknegatifakibatKegiatantidakdapatdihindari, makapengelolaKegiatanharusmenyesuaikanrancangan(desain)Kegiatansesuaidengan rekomendasipengelolaanlingkungan,kebutuhanpengadaantanahdanpemukimankembali dan penanganan MA, atau mencari alternatif lokasi Kegiatan yang lain. c.Bila dampak negatif tidak dapat dihindari maka perlu dipastikan adanya upaya/langkah mitigasi yang dikembangkan untuk meminimalkan dampak negatif tersebut dan/atau memulihkan akibat daridampaknegatiftersebut,baikpadatahapperencanaan,persiapanmaupuntahap pelaksanaan. Infrastruktur yang memiliki dampak negatif yang tidak dapat dipulihkan tidak akan dibiayai oleh DAK bidangInfrastruktur ini. d.Pengelolaan lingkungan, pengadaan tanah dan pemukiman kembali WTP, serta penanganan MA dilakukanberdasarkanprinsipketerbukaan,partisipasidankonsultasiduaarahdenganWTP denganinformasiyangcukupdanyangdiberikanseawalmungkin,sertamelibatkanpara pemangkukepentingan(stakeholders)terkait,tidakhanyadarikalanganPemerintahDaerah saja, namun juga dari LSM, perguruan tinggi, dan masyarakat umum. e.Aspirasi dan rekomendasi dari hasil konsultasi dengan WTP yang dapat meminimalkan dampak negatifKegiatanataudapatmemaksimalkandampakpositifKegiatanharusmenjadi pertimbangan dalam desain Kegiatan Proyek, dan pelaksanaan serta dalam pengoperasian dan pemeliharaan Kegiatan. f.Proseskonsultasi,hasilkesepakatansertaperbaikanrencanapengelolaanlingkungan, pengadaan tanah dan pemukiman kembali, dan rencana penanganan MA harus disebarluaskan kepadamasyarakatluasmelaluimediayangtersediasertaditempat-tempatumumyang terjangkau masyarakat. g.Proseskonsultasi,hasilkesepakatansertarencanadanpelaksanaanpengelolaanlingkungan, pengadaantanahdanpemukimankembali,danpenangananMAharusdidokumentasikandan menjadi bagian dari proposal Kegiatan dan pelaporan Kegiatan. II.2 Prinsip Khususa.Pengelolaan Lingkungan(1) Proyekinitidakakanmendanaipekerjaanataupembelianprodukdanbahankimiayang didefinisikandalamBagianIII.2.adibawahini,yangakanberdampaksignifikanatau menciptakandampakyangtidakdapatdipulihkanbagilingkungan,atauproyekyangakan membutuhkanprosespengadaantanahyangekstensif,dalamkondisiketerbatasan 7 kapasitasdankerangkawaktudalamsiklustahunanDAKuntukpengelolaandanmitigasi dari dampak terkait. (2) ProyekinitidakakanmendanaiKegiatanProyekyangmelibatkankonversihabitatalami yang signifikan, atau yang menyebabkan penurunan kualitas habitat alami yang kritis, yang tidak konsisten denganRencana Tata Ruang Nasional dan Daerah,danuntuk proyek yang terletak di lokasi lahan yang belumdikonversi.(3) KajianlingkungandariKegiatanProyekyangterkaitsubsektoririgasiharus mempertimbangkankemungkinanpeningkatanupayapengendalianhamadanrencana pengelolaanlingkunganyangterkaitakanmendorongpelaksanaanpendekatan Penanggulangan Hama Terpadu. Aspek pengendalian hama tanaman perlu diperhatikan oleh pemrakarsa proyek saat penyusunan dokumen lingkungan hidup setingkat UKL-UPL.(4) RencanapengelolaanlingkunganuntukAktivitasProyekiniharusmencakupaspek pengaturan kelembagaan, jadwal pelaksanaan mitigasi dan pemantauannya, serta perkiraan kebutuhaninvestasidanbiaya operasional sertasumberdanauntukrencanapelaksanaan pengelolaan lingkungan. b.Pengadaan tanah dan pemukiman kembali (1) SetiapWTPberhakmendapatkankompensasiataskehilanganatastanahbesertaasetdi atasnya tanpa memperhatikan status hak atas tanah tersebut. (2) Setiap WTP yang terpaksa harus kehilangan pendapatan dan sumber kehidupannya, berhak untukmendapatkanbantuanuntukmemulihkankehidupandanpenghidupannya,serta diberikan bantuan selama masa transisi untuk memulihkan ke tingkat kehidupan semula.(3) WTPharusdiberikanpilihan-pilihanbentukkompensasisehinggadapatmeminimalkan kerugiandanmemberikankesempatanyanglebihbesarbagiWTPuntukbisasegera memulihkan kehidupan dan tingkat kehidupannya. (4) Kompensasi terhadap aset selain tanah harus sesuai dengan biaya penggantian aset tesebut agarWTPbisamendapatkanasetdengankuantitasdankualitasyangsetara.Biaya penggantianadalahbiayauntukmenggantiasetyanghilangdanuntukmenutupibiaya transaksi. Dalam menentukan besarnya biaya penggantian, depresiasi nilai aset dan nilai dari bahan-bahan yang dapat digunakan kembali tidak diperhitungkan. (5) JikaWTPmemutuskanuntukmemberikantanahnyasecarasukarela(donasi/hibah)atau memberikan izin pakai atau izin untuk dilewati untuk Kegiatan DAK, maka harus memenuhi kriteria sebagaimana yang tercantum dalam Sub Bab III.7 Petunjuk Teknis ini. (6) JikaWTPperludirelokasi,baikuntukpermanenmaupununtuksementara,dokumen rencanapemukimankembaliperlumemperhatikanlokasi,kemungkinankehilanganmata pencaharian/pendapatan,kemungkinanberkurangnyaaksesterhadapfasilitasumum, pendidikandankesehatan,sertakeharmonisandenganwargadilokasirelokasi(lihatSub Bab III.7). c.Penanganan MA (1)Lampiran 22 memberikan informasi tentang keberadaan MA di Kabupaten yang berpotensial untukturutsertadalamP2D2.Daftaryanglebihrincitersediasecaraterpisahdandapat diaksesolehinstansipelaksanaDAKdidaerahmelaluiKementerianPekerjaanUmumdan Perumahan Rakyat. (2)Keberadaan MA di setiap Kabupaten/Kota peserta DAK harus diverifikasi di lapangan untuk memastikan nama dan lokasi MA pada saat perencanaan umum dan pemrograman disusun. (3)Dalam setiap tahapan DAK (baik tahap perencanaan dan pemrograman, perencanaan teknis dankonstruksisertapaskakonstruksi),pihakPelaksanaKegiatanharusmelakukan konsultasidenganMAsecarapartisipatifberdasarkankebiasaandannilai-nilaiadat setempat,danmemberikaninformasiseluas-luasnyakepadaMAtentangrencanaKegiatan 8 tersebut lebih awal sebelum tahap perencanaan Kegiatan Proyek, sehingga Kegiatan Proyek yang diusulkan mendapatkan dukungan penuh dari MA. Keseluruhan proses pengamanan lingkungan dan sosial untuk kegiatan pembangunan infrastruktur yangdidanaiolehDAKdisajikandalamdiagramdibawahini,(Diagram1),berdasarkansiklus pentahapanproyekyaituperencanaandanpemrograman,perencanaanteknisdankonstruksi, pemantauan dan evaluasi. 9 PENYARINGAN SUBPROYEK BERDASARKAN DAMPAK PENYUSUNAN DOKUMENPENGESAHAN & PENGANGGARANPRA-KONSTRUKSI KONSTRUKSIVERIFIKASI TERHADAP RENCANA & PELAKSANAAN PENANGANAN DAMPAK LINGKUNGAN & SOSIAL OLEH BPKP & ITJEN PUPENYARINGAN SUBPROYEK BERDASARKAN DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGANLINGKUNGANNEGATIVE LISTKategori Potensial Dampak Lingkungan menurut Kementerian Lingkungan HidupUKL/UPLSOP/SPPLSOSIALPengadaan Tanah & RelokasiPotensi Dampak Sosial terhadap Masyarakat Adat (MA)Pengadaan tanah melalui hibahPengadaan tanah melalui ijin pakaiPengadaan tanah dampak signifikan >200 orang (>40KK)Pengadaan tanah dampak tidak signifikan 200 orang (40KK)Potensi dampak terhadap MAKegiatan Proyek untuk MASurat pernyataan sumbangan tanahSurat pernyataan ijin pakai tanahSurat pernyataan ijin dilewatiPengadaan tanah melalui ijin dilewatiRKPTKRKPTSRKP - MADETAILED ENGINEERING DESIGNPENGESAHANDokumen Penanganan Dampak Lingkungan dan SosialPENGANGGARANUntuk Pelaksanaan Rekomendasi Penanganan Dampak Lingkungan dan SosialIntegrasi Rekomendasi UKL/UPL atau SPL/SOP dalam Kontrak Konstruksi- Pembebasan Tanah- Pemindahan Penduduk- Penggantian Aset- Pemulihan Pendapatan- Pengurusan administrasi tanah (pemecahan sertifikat)- Integrasi rekomendasi RKP-MA ke dalam dokumen kontrak- Pelaksanaan kegiatan penanganan MA yg perlu dilakukan sebelum konstruksiPelaksanaan Pemuatan rekomendasi UKL/UPL atau SPPL/SOP sesuai kontrakKelanjutan pemulihan pendapatan (jika diperlukan)Konsultasi dengan MA selama masa konstruksiPERENCANAAN, PEMROGRAMAN DAN PERENCANAAN TEKNIS PRA - KONSTRUKSI KONSTRUKSIPEMANTAUAN DAN EVALUASI OLEH TIM PEMANTAUAMDALPELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SOSIAL KEPADA INSTANSI TERKAIT DIAGRAM 1 : PENGAMANAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM SIKLUS PROYEK10 III.PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN III.1.GambaranUmumProsesPengamananLingkungandanSosialdalamTahap Perencanaan dan Pemrograman Diagram2danTabel1dibawahinimenyajikanprosesdandokumentasiyangdibutuhkan dalamkerangkapengelolaanpengamananlingkungandansosial(SesuaidenganPPNo27tahun 2012tentangIzinLingkungan,setiappenyusunanUKL-UPLharusdilengkapidenganrekomendasi kelayakan lingkungan hidup dan izin lingkungan). Dokumen Perencanaan DAK, akan dikonsultasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 11 PENGAMANAN LINGKUNGANPENYARINGAN KATEGORI(III.2)Kategorisasi Potensi Dampak LingkunganPERSYARATAN(Tabel 2, Annex 5)Kegiatan yg membutuhkan UKL/UPLKegiatan yg membutuhkan SOPSesuai PP 27/2012 dan PerMen LH No. 5/2012Sesuai dengan SOP yang berlaku pada masing-masing sub Bidang atau SPPL (kalau belum ada SOP)PENGAMANAN SOSIALPENYARINGAN KATEGORI DAMPAK SOSIAL: PENGADAAN TANAH DAN/ATAU RELOKASIKategori Potensi Dampak SosialKegiatan yg membutuhkan Pengadaan Tanah < 1 HaWTP 200 Orang / 40 KKKegiatan yg membutuhkan Pengadaan Tanah < 1 HaWTP > 200 Orang / > 40 KKKegiatan yg membutuhkan Pengadaan Tanah > 1 HaWTP 200 Orang / 40 KKHibah, Ijin Pakai Tanah, Ijin Tanah DilewatiRencana Kerja Pengadaan Tanah dan/atau Relokasi dengan Format Sederhana (RKPTS)Rencana Kerja Pengadaan Tanah dan/atau Relokasi yang Komprehensif (RKPTK)Penyaringan Kategori terhadap MAKategorisasi Potensi Dampak Sosial terhadap MAPotensi dampak cukup signifikan dan tidak diinginkan oleh MAMA sebagai penerima manfaat utamaRencana Kerja Penanganan Masyarakat Adat(RKP-MA)DIAGRAM 2. TAHAP PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN12 Tabel 1: Daftar Periksa Kebutuhan Dokumen dan Persyaratan untuk Pengelolaan Lingkungan dan Sosial No. Aspek-aspek PengamananLingkungan dan Sosial YaTidakKeterangan 1.Pengamanan Lingkungan 1.1 Dokumen pengelolaan lingkungan UKL-UPL atau setingkat UKL-UPL (berupa DPLH) dan permohonan penerbitan izin lingkungan/SPPL. (penyusunan dokumen lingkungan DELH untuk pekerjaan-pekerjaan setingkat AMDAL dan DPLH untuk pekerjaan-pekerjaan setingkat UKL-UPL) 1.2 Pengintegrasian Dokumen Lingkungan hidup ke dalam Dokumen Rencana Kegiatan (RK): a.UKL-UPL yang sudah disahkan oleh Bappedalda atau Dinas/Kantor/Badan Lingkungan Hidup dan telah mendapatkan izin lingkunganb.SPPL yang telah dilengkapi dengan bukti tanda terima dari Instansi Lingkungan Hidup 1.3 LaporanTriwulan:kelengkapaninformasiRencana Pengelolaan Lingkungan 1.4 Kesesuaianpelaksanaanpengelolaanlingkungan hidup dengan prosedur yang tertera dalam Petunjuk Teknis ini serta kebijakan dan peraturan pemerintah terkait 1.5Kualitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan 1.6Pembiayaan (rencana dan realisasi) 2.Pengamanan Sosial 2.1Pengadaan tanah dan pemukiman kembali WTP, bila diperlukan: 2.1.1 Membutuhkan pengadaan tanah lebih dari 5 Ha, wajib menyusun Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (sesuai dengan UU NO. 2 Th. 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan Perpres 40 Th. 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum). 2.1.2 Penyusunan dokumen pengadaan tanah dan pemukiman kembali WTP, RKPTK atau RKPTS, Surat Pernyataan Sumbangan Tanah, Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah, Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati. 2.1.3 Dokumen RKPTK atau RKPTS yang sudah disahkan oleh Walikota/Bupati , Surat Pernyataan Sumbangan Tanah/Izin Pakai Tanah/Izin Tanah Dilewati menjadi bagian dari Dokumen Rencana Kegiatan (RK). 2.1.4 LaporanTriwulanan:kelengkapaninformasi RencanadanPelaksanaanRencanaPengadaan 13 No. Aspek-aspek PengamananLingkungan dan Sosial YaTidakKeterangan Tanah dan/atau Pemukiman Kembali WTP. 2.1.5 Kesesuaian pelaksanaan pengadaan tanah dan pemukiman kembali dengan prosedur yang tertera dalam Petunjuk Teknis ini serta kebijakan dan peraturan pemerintah terkait. 2.1.6 KualitaspelaksanaanPengadaanTanahdan Pemukiman Kembali. 2.1.7 Kelengkapan dokumentasi (risalah pertemuan, surat pernyataansumbangantanah,suratpernyataan penyerahan hak, surat pernyataan izin pakai tanah, surat pernyataan izin tanah dilewati, dan lainnya). 2.1.8 Pembiayaan (rencana dan realisasi). 2.2Masyarakat Adat (MA), bila ada: 2.2.1 Penyusunan instrumen penanganan MA* Rencana Kerja Penanganan Masyarakat Adat (RKP-MA) atau penyesuaian rancangan/desain Kegiatan sesuai kebutuhan kelompok MA. 2.2.2 Dokumen RKP-MA yang sudah disahkan oleh Walikota/Bupati, menjadi bagian dari Dokumen Rencana Kegiatan (RK). 2.2.3 Kesesuaian antara instrumen penanganan MA (RKP-MA atau menyesuaikan desain Kegiatan) yang telah disepakati dengan pelaksanaannya. 2.2.4 LaporanTriwulanan:kelengkapaninformasi Rencana dan Pelaksanaan Penanganan MA. 2.2.5 KesesuaianpelaksanaanpenangananMasyarakat Adat dengan prosedur yang tertera dalam Petunjuk Teknis ini serta kebijakan dan peraturan pemerintah terkait. 2.2.6Kualitas pelaksanaan penanganan MA. 2.2.7 Kelengkapan dokumentasi (risalah pertemuan, surat pernyataan penyerahan hak, foto, dan lainnya). 2.2.8Pembiayaan (rencana dan realisasi). *TermasukKonsultasidanKajianSosial,yangdilaksanakanmelaluiproseskonsultasiFPICyangbertujuan untuk mendapatkan dukungan masyarakat luas terhadap Kegiatan Proyek yang diusulkan serta RKP-MA itu sendiri. 14 III.2 Penyaringan Kategori Kegiatan dari Segi Potensi Dampak Lingkungan Bagianinimemaparkanprosespenyaringanberdasarkandampakterhadaplingkunganyang harusditerapkanuntuk semuaKegiatanProyek.Proses penyaringanini terdiridari tigatahap:(a) penyaringanKegiatanProyekyangmemilikidampaklingkunganyangsignifikan,sensitifdantidak dapatdipulihkan,(b)penyaringanKegiatanProyekberdasarkankriteriateknis,besarandan kapasitas,dan(c)penyaringanKegiatanProyekberdasarkandampaklingkunganyangpotensial. HasildariprosespenyaringantigatahapiniakanmenentukanKegiatanProyekyangmemenuhi syaratdaninstrumenpengelolaanlingkunganyangtepatuntukdigunakanuntuksetiapKegiatan Proyek. a.Penyaringan Kegiatan Proyek yang memiliki dampak lingkungan yang negatif secara signifikan, sensitif dan yang tidak dapat dipulihkan. ProyekinitidakakanmembiayaiKegiatanmanapunyangmemilikidampaklingkunganyang signifikan,sensitifdantidakdapatdipulihkan.Kegiatandalamkategoriiniakanmembutuhkan proseskajianlingkunganyangkompleks,penuhdan/ataulangkah-langkahpengelolaan lingkungan yang melibatkan/menuntut sumber daya, waktu, dan kapasitas yang signifikan dari lembagapelaksana.MengingatterbatasnyasikluspelaksanaantahunankegiatanDAKdan terbatasnyakapasitasPemerintahDaerahuntukmengelolaisu-isulingkunganyangkompleks, kegiatandengandampaklingkunganyangsignifikandantidakdapatdipulihkansemacamini dianggap tidak memenuhi syarat untuk dibiayai. Bentuk Kegiatan ini meliputi: (1)Menggunakanzatyangdapatmengurangiozondiudara,tembakaudanprodukyang mengandung tembakau, serta pestisida; (2)Menggunakan asbes; (3)Menggunakan bahan baku dan sampah berbahaya (B3).Proyek ini tidak akan membiayai kegiatanyangmenggunakan,memproduksi,menyimpanataumengangkutbahanbaku dansampahberbahayasepertiracun,bahanyangbisamenimbulkankaratatauledakan dan bahan-bahan lain yang dikategorikan B3 dalam perundangan; (4)MelakukanKegiatanProyekdidalam,melintasi,atauberbatasandengankawasanhutan. ProyekinitidakdapatdigunakanuntukmembiayaiKegiatanProyekyangdilakukandi dalam,melintasiataupunberbatasandengankawasanhutan,termasukhutankonservasi (suaka alam, hutan pelestarian alam, taman buru)6, hutan produksi, dan hutang lindung; (5)Kawasanyangdilindungidansensitif,habitatalamiahdanhabitatalamiahyangbersifat kritis.ProyektidakbisamembiayaiKegiatanProyekapapunyangdilakukandidalam, melintasi,atauberdekatandengankawasankonservasiatauareayangdilindungidan daerah sensitif seperti cagar alam dsb (lihat Lampiran 5 untuk rincian kriteria dari daerah-daerahtersebut),atausetiapKegiatanProyekyangdapatmengubahfungsiatau efektivitas dari suatu kawasan yang dilindungi atau sensitif. Sebagai tambahan, Proyek ini tidakakanmembiayaiKegiatanProyekapapunyangdapatmenyebabkankonversi dan/atau degradasi lahan dari habitat alamiah atau lingkungan habitat alami yang sifatnya kritis; (6)MerusakcagarBudaya.DAKtidakbisamembiayaikegiatanyangmenurunkannilaiatau merusakcagarbudaya,tidakterbatashanyapadabendadanbangunanartefak,tetapi juga lokasi yang dianggap suci atau bernilai spiritual tinggi bagi penduduk.Dalam kontrak dengan kontraktor harus ada klausul mengenai hal ini yang memberikan panduan langkah apa yang harus dilakukan bila hal ini ditemukan di dalam lokasi Kegiatan; (7)Menggunakan kayu hasil penebangan hutan. DAK tidak boleh digunakan untuk membiayai infrastrukturyangberkaitandenganataumendukungtindakanpenebanganhutansecara ilegal; 6Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2001 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Penggunaan Kawasan Hutan. 15 (8)DAKtidakbolehdigunakanuntukmembiayaikonstruksisistimjaringanirigasibaruatau rehabilitasi di wilayah rawa-rawa; (9)DAKtidakbolehdigunakanuntukmembiayaipembangunanjalanbaruyangmemerlukan pembebasan tanah7. b.Penyaringan berdasarkan kriteria teknis, besaran dan kapasitas Kegiatan Proyek. Proyek ini tidak akan membiayai kegiatan apapun yang menimbulkan dampak lingkungan yang signifikanyangkemudianmemerlukanpenyiapanAMDALmengingatbahwaprosesuntuk menyiapkaninstrumenAMDALmembutuhkanwaktuantara6-12bulandankarenanyatidak sesuai dengan siklus proyek DAK tahunan. Proyek ini akan membiayai kegiatan dengan kriteria dokumenlingkunganhidupberupaUKL-UPLatausetingkatUKL-UPL(berupaDokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup / DPLH) dan SPPL. Tahappenyaringaniniakanmenyaringkegiatanyangmemilikidampaksignifikanbagi lingkunganberdasarkankarakteristikteknis,besaran,kapasitas,luashektaryangterkena dampaksebagaimanaditentukanolehPeraturanMenteriPekerjaanUmumNo.10/PRT/M/2008 sepertiditunjukkanpadaTabel2dibawahini.Tabel2menetapkankisaranbatasfisikyang diwajibkanbagiinstrumenUKL-UPLberdasarkanpenilaiandampakpotensial.Nilaiambang bawah kisaran yang ditunjukkan dalam tabel akan memerlukan penggunaan instrumen SOP. 7Berdasarkan PermenPU no 15/PRT/M/2010 artikel III.3.2.3 16 Tabel 2: Kriteria Kegiatan Untuk Menentukan Instrumen Pengelolaan Lingkungan JENIS KEGIATAN Skala atau Besaran Kegiatan Proyek UKL-UPL I.SUMBER DAYA AIR Daerah Irigasi a. Pembangunan baru dengan luas 40 KK) atau menghilangkan >10% dari asset produktif RKPTK 200 orang (atau 40 KK) atau menghilangkan 10% asset produktif RKPTS22 Kegiatan Pengadaan tanah Kebutuhan Lahan Jumlah Warga Terkena Proyek (WTP) /Pemilik Tanah Instrumen Penanganan Acuan 2.Sumbangan/ peminjaman tanah secara sukarela dari pemilik tanah Hibah atas sebagian hak tanah 1.Surat Pernyataan Sumbangan Tanah 2.Berita Acara Konsultasi dengan WTP Lampiran 14 Lampiran 9 Izin Pakai Tanah 1.Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah2.Berita Acara Konsultasi dengan WTP Lampiran 15 Lampiran 9 Izin Dilewati1.Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati 2.Berita Acara Konsultasi dengan WTP Lampiran 16 Lampiran 9 3.Relokasi tetap dan sementara > 200 orang (atau > 40 KK) RKPTK Lampiran 7, Bab III.6, III.7 dan IV.2 200 orang (atau 40 KK) RKPTS Lampiran 7, Bab III.6, III.7 dan IV.2 4.Pembangunan Kembali > 200 orang (atau > 40 KK) RKPTK Lampiran 7, Bab III.6, III.7 dan IV.2 200 orang (atau 40 KK) RKPTS Lampiran 7, Bab III.6,III.7 dan IV.2 23 III.4PenyaringanKategoriKegiatanberdasarkanPotensiDampakterhadap Masyarakat Adat (MA) Pengelola Kegiatan akan melakukan identifikasi awal keberadaan MA di lokasi Kegiatan Proyek, sesuaidengankriteriaMAyangdiuraikandisub-bab1.5.padatahun2010,telahdilakukan penyaringanawalyangdapatdijadikanrujukanuntukkeberadaanMAdilokasiKegiatan. Kemungkinankeberadaankelompok-kelompokMAtersebutdiProvinsiyangberpartisipasidalam P2D2 dapat dilihat pada Lampiran 21.KarenamasihmerupakanidentifikasiawalditingkatKabupaten,padasaatdilapanganpengelola KegiatanharusmelakukanidentifikasilebihlanjutmengenaikeberadaanMAdilokasiKegiatan denganmengumpulkansebanyakmungkininformasidanpengetahuanlokal,terutamadengan melakukan diskusi dengan masyarakat setempat dan tokoh masyarakat.SelanjutnyapengelolaKegiatanakanmelakukanpenyaringanjenisdampak(baikyangpositif maupunnegatif)yangmungkinditimbulkanolehKegiatanProyekuntukmenentukanlangkah-langkah penanganan yang harus diambil dan instrumen penanganan yang harus disiapkan. Tabel 4 menunjukkan kriteria penanganan dampak sosial terhadap MA berdasarkan kategori kegiatan. UntukKegiatanProyekyangmempengaruhiMA(baiksecaranegatifataupositif),RencanaKerja PenangananMA(RKP-MA)harusdisiapkan.RuanglingkupdanisidariRKP-MAtersebutharus disesuaikandenganrencanaKegiatanProyekdandampaknya.RKP-MAtersebutdisusundengan partisipasi masyarakat yang terkena dampak melalui kajian sosial dan proses konsultasi FPIC, dan akan menghasilkan dukungan luas terhadap Kegiatan Proyek dan RKP-MA itu sendiri. JikapenerimamanfaatdarikegiatanproyekadalahMA,makaRKP-MAtidakdiperlukan.Unsur-unsur RKP-MA harus dimasukkan ke dalam desain dari Kegiatan Proyek. Tabel 4: Kriteria Kegiatan untuk Menentukan Instrumen Rencana Penanganan MA KATEGORIDAMPAKINSTRUMENPELAKSANAAN Acuan I MA berpotensi terkena dampak (baik yang positif maupun negatif) RKP-MA Penyesuaian rancangan/desain Kegiatan untuk dapat mengakomodasi kebutuhan spesifik MA Bagian II.4 dan III.8; dan Lampiran 17,18,19 II MA sebagai penerima manfaat utama dari Kegiatan Proyek Tidak membutuhkan suatu RKP-MA Penyesuaian rancangan/desain Kegiatan untuk dapat mengakomodasi kebutuhan spesifik MA Penjelasan dari bagian III.8 dan IV.3, Lampiran17,18,19 24 III.5 Penyusunan Instrumen Pengelolaan Lingkungan a.PengelolaKegiatanakanmenyiapkanRencanaKegiatan(RK)danmelaksanakan penyaringansebagaimanadijelaskandalamBagianIII.2diatasuntukmengidentifikasi potensidanbesarnyadampaklingkungandansosial,danuntukmenentukaninstrumen pengelolaan lingkungan yang tepat untuk disiapkan. b.PengelolaKegiatanwajibmelaporkankepadaBadanPengelolaanDampakLingkungan Daerah(Bapedalda)/BadanLingkunganHidupDaerah(BLHD)/BadanLingkunganHidup (BLH)/KantorLingkunganHidupatauDinasLingkunganHidupsetempatmengenaihasil penyaringandampaklingkungandanmemberikanrekomendasiinstrumenpengelolaan lingkungan yang akan digunakan, dalam ringkasan yang disajikan sebagai bagian dari RK. c. Setelah Kegiatan menetapkan instrumen pengelolaan lingkungan yang sesuai (UKL-UPL atau SPPL)berdasarkanhasildariprosespenyaringantersebut,pengelolaKegiatanharus menyusun instrumen pengelolaan lingkungan. (1)ProsedurpenyusunanUKL-UPL.PenyusunanUKL-UPLharusdilakukanmengikutiPeraturanMenteriNegaraLingkunganHidupNo.16Tahun2012mengenaiPedoman PenyusunanDokumenLingkunganHidupsertaketentuan-ketentuantambahanyang termasukdalamPetunjukTeknisini,yangmerefleksikanprinsip-prinsipterkait PengamananLingkungandanSosial.DalampenyusunanUKL-UPLsetiapusahadan/ ataukegiatanwajibmemilikiIzinLingkunganhalinisesuaidenganPPNo.27Tahun 2012tentangIzinLingkungan.PenatalaksanaanpemeriksaanUKL-UPLdanpenerbitan IzinLingkungandapatberpedomanpadaPermenLHNo.8Tahun2013tentangTata Laksana Penilaian dan Pemeriksaaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan.Berikutinilangkah-langkahyangharusdilakukandalampenyusunandan pelaksanaan UKL-UPL: (a)Pengelola Kegiatan/Pemrakarsa berkoordinasi dengan Bapedalda/Badan Lingkungan HidupDaerah(BLHD)/BadanLingkunganHidup(BLH)/KantorLingkunganHidup atauDinasLingkunganHidupsetempatdanmengisiFormatUKL-UPLyang disediakanolehdinas/instansitersebut.FormatUKL-UPLdapatdilihatpada Lampiran 1: UKL dan UPL dan Surat Pernyataan Pelaksanaan UKL-UPL; (b)PengelolaKegiatan/PemrakarsamempersiapkandokumenUKL-UPLyang mempertimbangkandampakterhadaplingkungan,habitatalami,pengendalian hamadiwilayahyangterpengaruhKegiatan,termasukanalisaalternatifdan persyaratan tambahan berdasarkan penyaringan dampak potensial; (c)Dokumen UKL-UPL juga harus berisi informasi mengenai perkiraan anggaran untuk programataukegiatanpengelolaanlingkungan,programkonsultasipublikdan pengaturan kelembagaan untuk pelaksanaan UKL-UPL; (d)PengelolaKegiatan/Pemrakarsamenyerahkanformatyangsudahdiisilengkap kepadaBapedalda/BadanLingkunganHidupDaerah(BLHD)/BadanLingkungan Hidup(BLH)/KantorLingkunganHidupatauDinasLingkunganHidupsetempat untuk ditinjau/dievaluasi; (e)Bapedalda/BadanLingkunganHidupDaerah(BLHD)/BadanLingkunganHidup (BLH)/KantorLingkunganHidupatauDinasLingkunganHidupsetempat menerbitkan persetujuan terhadap UKL-UPL yang diajukan; (f)PengelolaKegiatan/PemrakarsamenyerahkansalinandokumenUKL-UPLfinal kepadaWalikota/BupatimelaluiBapedalda/BadanLingkunganHidupDaerah (BLHD)/BadanLingkunganHidup(BLH)/KantorLingkunganHidupatauDinas LingkunganHidupsetempat.DalamdokumenUKL-UPLini,PengelolaKegiatan menyertakansuratpernyataanuntukmenjaminpelaksanaanUKL-UPL.Surat pernyataaniniditandatanganiolehpimpinanPengelolaKegiatan.Contohformat 25 surat pernyataan tersebut tersedia pada Lampiran 2: Surat Pernyataan Pelaksanaan UKL-UPL; (g)Pengelola Kegiatan/Pemrakarsa melaksanakan UKL-UPL; (h)PengelolaKegiatan/PemrakarsamelaporkanpelaksanaanUKL-UPLsetiap6bulan kepada BLH dan Gubernur/Walikota/Bupati. (2)Prosedur penyusunan SPPL. (a)PengelolaKegiatan/PemrakarsaharusberkoordinasidenganDinasterkaituntuk menggunakan/menyusun SPPL untuk kegiatan di sub-sektor tertentu.(b)Pengelola Kegiatan harus menyiapkan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan danPemantauanLingkunganHidup(SPPL)untukKegiatan.Formatnyaterdapatdi Lampiran 3; (c)PengelolaKegiatanharusmelaksanakanberbagaiupayamitigasidampak lingkungandenganmengacupadaSOPuntuksetiapsub-sektor.Daftarlengkap mengenai pedoman, panduan, atau SOP tercantum di dalam Lampiran 6.d. UKL-UPL,atauSPPLyangsudahdisusunolehPengelolaKegiatandantelahdisetujuioleh Bapedalda/Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)/Badan Lingkungan Hidup (BLH)/Kantor LingkunganHidupatauDinasLingkunganHidupsetempatdantelahmemperolehizin lingkungandaripejabatyangberwenangsesuaiketentuanyangberlaku,disampaikan kepada Bappeda bersama-sama dengan RK yang sudah memuat informasi Kegiatan Proyek, informasipotensidampaklingkungansertainstrumenpengelolaanlingkunganyangakan digunakan. Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) atau Dinas Lingkungan Hidup setempat akanmemberikanrekomendasikepadaBappedabahwaprosespenyusunansertakualitas dokumen instrumen pengelolaan lingkungan (UKL-UPL atau SOP) sudah memenuhi berbagai persyaratan dari peraturan dan perundangan yang berlaku. e.DokumenUKL-UPLatauSOPatauSPPLyangsudahdisahkanolehBapedalda/Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)/Badan Lingkungan Hidup (BLH)/Kantor Lingkungan Hidup atau Dinas Lingkungan Hidup dan telah mendapatkan izin lingkungan harus menjadi bagian dari Dokumen Rencana Kegiatan (RK). Kegiatan pengelolaan lingkungan dibiayai oleh APBD.f.Bappeda akan memantau untuk memastikan bahwa Pengelola Kegiatan akan melaksanakan rekomendasipengelolaandanpemantauanlingkungandanpelaporanyangdisebutkan dalam UKL-UPL dan izin lingkungan SOP, atau SPPL, yang akan menjadi bagian dari desain Kegiatan dan perjanjian kontrak pekerjaan konstruksi. III.6Penyusunan Instrumen Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali WTP a.PengelolaKegiatanmelakukanpenyaringanatauidentifikasiawalmengenaipotensidan besarandampaksosial;baiknegatifmaupunpositifsebagaiakibatdaripengadaantanah danpemukimankembali.Berdasarkanrancangan(konsep)RKsertakajiancepatdicalon lokasi Kegiatan, Pengelola Kegiatan menentukan skala dan cakupan pengadaan tanah yang diperlukan dan/atau WTP yang perlu direlokasi untuk Kegiatan yang diusulkan, sebagaimana dijelaskan pada Sub bab III.3 yang diuraikan di atas. b.Apabilamembutuhkanpengadaantanahlebihdari5Ha,makawajibmenyusunDokumen Perencanaan Pengadaan Tanah. c.PengelolaKegiatanmenyampaikankepadaBappedatentanghasilpengkategorianKegiatan berdasarkan potensi dampak, serta informasi instrumen pengadaan tanah dan relokasi WTP yang akan digunakan, yang dirangkum sebagai bagian dari informasi yang dimuat dalam RK.26 d.PengelolaKegiatanmenyusuninstrumenpengadaantanahdanrelokasiWTP.Alternatif instrumenpengadaantanahdanrelokasiyangdigunakanberdasarkanpotensidampak harus ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:(1)Jikaluastanahyangakandibebaskanmencapai>1Haatau1Hatetapiakan memilikidampaksosialyangsignifikan,sepertiperlumembebaskantanahdari200 orangataulebih(40kk ataulebih)ataumelibatkanpemindahan200orangataulebih (40 KK atau lebih), maka Pengelola Kegiatan perlu menyusun Rencana Kerja Pengadaan TanahdanPemukimanKembaliKomprehensif(RKPTK).FormatRKPTKdapatdilihat pada Lampiran 7; (2)Jikapengadaantanahmelibatkanluasan1Ha,atauperlumembebaskantanahdari200orang(40KK)atauperlumemindahkankurangdari200orang(40KK),atau pengadaantanahakanmenghilangkankurangdari10%asetproduktif,atauhanya menyebabkanpemindahanWTPuntuksementara,makaPengelolaKegiatanperlu membuatRencanaKerjaPengadaanTanahdanPemukimanKembaliSederhana (RKPTS). Format RKPTS disajikan pada Lampiran 7; (3)Jikapemiliktanahsecarasukarelamemberikandan/ataumemberikanizinpakaitanah atauizintanahdilewatiuntukKegiatan,makaPengelolaKegiatanharusmendapatkan SuratPernyataanSumbanganTanah,SuratPernyataanIzinPakaiTanah,atauSurat Pernyataan Izin Tanah Dilewati. e.Prinsip-prinsip penyusunan RKPTK atau RKPTS. (1)Menghindari,danapabilatidakmemungkinkan,meminimalkanpengadaantanahdan pemukiman kembali melalui penyesuaian desain teknis Kegiatan atau perubahan lokasi Kegiatan; (2)MelakukansosialisasitentangrencanaKegiatandankemungkinandiperlukannya pengadaan tanah dan pemukiman kembali secara rinci kepada WTP; (3)MelakukansurveyuntukmengidentifikasiWTPdantanahsertaasetyangterdampak Kegiatan,sertaidentifikasiatasbesarankehilangansumberpendapatanataukegiatan ekonomi WTP diakibatkan oleh Kegiatan. Format untuk menyiapkan inventarisasi tanah dan aset-aset diatasnya dapat dilihat pada Lampiran 10; (4)Melakukan konsultasi dengan WTP untuk menetapkan pilihan skema-skema pengadaan tanah dan relokasi, serta perkiraan jadwal pengadaan tanah dan relokasi; (5)Setiapskemakompensasiharusterdiridaripenggantiantanahdanasetdiatasnya, padabiayapenggantianpenuh,denganmengacupadanilaiyangditentukanolehtim timpenilaiindependen,bantuanuntukpemukimankembalidanbantuan rehabilitasi/pemulihanjikaWTPkehilangansebagianatauseluruhsumber pendapatannya yang diakibatkan karena Kegiatan; (6)Memuatjadwalyangjelastentangsosialisasi,negosiasidanpelaksanaanpengadaan tanah,pembayarankompensasi/gantikerugiandanrelokasi,sertapelaksanaan konstruksi kegiatan; (7)Apabilatanah(dan/ataubangunan)sisadariperhitungankebutuhanpengadaantanah milikWTPdirasatidaklayakuntukberdirisendirisebagaitanah(dan/ataubangunan)untuk tempat tinggal (dan/atau tempat usaha) , maka tanah (dan/atau bangunan) sisa tersebut harus sekaligus dibayar habis; (8)Memuatinformasiyangjelastentanginstansiterkaityangterlibatdalamkegiatan pengadaan tanah dan relokasi dan perkiraan kebutuhan dana (lihat poin e di bawah ini); (9)Memuatinformasiyangjelasdanprosedurtentangpenanganankeluhandan pengaduan bagi WTP; 27 (10) Semua kesepakatan dimasukkan dalam penyusunan RKPTK atau RKPTS; (11) Memuat prosedur untuk pemantauan atas pelaksanaan RKPTK atau RKPTS; (12) RKPTKatauRKPTSdanpelaksanaannya,harusdipublikasikansecaraluaskepada publik,misalnyamelaluiwebsiteProvinsi/Kabupaten/Kotadankantor-kantor kelurahan/desasetempat,sertatempat-tempatumumterdekat(pasar,mesjid,gereja, pura, dan lain-lain). f.PengelolaKegiatanharusmenyusunperkiraannilaipenggantianatastanah,asetdanbiaya pemindahan dan/atau biaya pemulihan atas kehilangan sumber pendapatan. Perkiraan biaya ini harustercakupdidalamanggaranKegiatan.Perkiraanbiayauntukpengadaantanah, bangunan,tanaman,danasset-asetlainnyaharusdidapatkandaritimpenilaiindependen, seperti dipersyaratkan pada UU No. 2 Tahun 2012. e.Informasiyangdiperolehdarikegiatan(d)dan(e)diatasdisajikandalamRKPTKatauRKPTS. Rancangan(konsep)RKPTKatauRKPTSdisampaikankepadaBappedauntukpersetujuandan dikonsultasikandenganinstansiterkaityangperludilibatkandalampengadaantanahuntuk Kegiatan yang diusulkan. f.Bappedamengkajirancangan(konsep)RKPTKatauRKPTSuntukmenentukanapakahproses penyiapan, isi, dan pengaturan pelaksanaan rencana kerja memenuhi berbagai persyaratan dari proseduryangdijelaskandidalamPetunjukTeknisini.SetelahBappedamemberikan persetujuan,BappedajugamengkoordinasikanpenganggarandanpelaksanaanRKPTKatau RKPTS tersebut dengan instansi yang terlibat dalam proses pengadaan tanah.g.Dokumen RKPTK atau RKPTS yang sudah disahkan oleh Bappeda, menjadi bagian dari Dokumen RencanaKegiatan(RK).Seluruhpendanaanyangterkaitdengankegiatanpengadaantanah dan pemukiman kembali WTP dibiayai oleh APBD. III.7 RKPTK atau RKPTS SetelahRKPTKatauRKPTSmendapatpersetujuanBappeda,makaPengelolaKegiatan melakukanpengadaantanahdanpemukimankembaliberdasarkandokumentersebut.Secara ringkas, tahapannya adalah sebagai berikut: a.PengelolaKegiatanmelakukansosialisasi,konsultasidannegosiasidenganWTPberdasarkan pilihanskemayangtersediayangdisebutkandalamRKPTKatauRKPTS.Jikaskemayang disepakatibersamaadalahkompensasitanah/asetdengangantirugitunai,makanegosiasi hargadilakukanberdasarkanhargayangditetapkanolehtimpenilaiindependen.Berdasarkan Perpres40Th.2014,dalamkasuspengadaantanah>5Hamakaharusdilakukanprosedur pengadaantanahmelalui4tahapanyaituPerencanaan,Persiapan,Pelaksanaandan Pembayaran Ganti Kerugian sesuai amanah UU No. 2 Tahun 2012 dan Perpres 71 Tahun 2012. Tim Pengadaan Tanah akan memfasilitasi Pengelola Kegiatan selama proses pengadaan tanah, termasuk dalam proses sosialisasi dan negosiasi; BerdasarkanPerpres40Th.2014pengadaantanahuntukKepentinganUmumyangluasnya tidaklebihdari5Ha,dapatdilakukanlangsung olehInstansiyangmemerlukantanahdengan para pemegang hak atas tanah, dengan cara jual beli atau tukar menukar atau cara lain yang disepakati kedua belah pihak. Format Berita Acara Negosiasi dapat dilihat pada Lampiran 12; Dariberbagaipengalaman,ada4alternatifskemapengadaantanahdanpemukimankembali WTP, sebagai berikut:(1)Donasi atau Sumbangan Tanah Sukarela, dengan ketentuan sebagai berikut: (a)Penyumbang tanah memperoleh manfaat langsung dari Kegiatan; (b)Penyumbang tanah bukan orang yang miskin; (c)Sumbangantanahtidakmenyebabkanrelokasidantidakmenyebabkanpemilik tanah kehilangan tanah dan penghidupan yang signifikan; 28 (d)Tanah yang disumbangkan < 10 % luas tanah secara keseluruhan; (e)Tanah yang disumbangkan tidak berada dalam sengketa; (f)LokasidanluastanahdiidentifikasiolehWTPdandiverifikasiolehPengelola Kegiatan serta bebas dari dampak lingkungan dan resiko kesehatan; (g)Tidak ada bangunan berharga (mempunyai nilai sejarah atau budaya) diatas tanah yang disumbangkan; (h)Penyumbangtanahdiberikaninformasimengenaihak-haknyasecarajelasdan lengkap.Pemiliktanahperludiinformasikanmengenaihaknyauntukmemperoleh kompensasisebelummengambilkeputusanuntukmenyumbangkantanahsecara sukarela; (i)Dalampelaksanaanpengadaantanahdengansumbangansecarasukarela,perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut: -PengelolaKegiatanmemberikankesempatankepadaWTPuntukmelakukan diskusisecaraterpisah(mandiri)sebelummengambilkeputusanuntuk memberikan tanahnya secara sukarela kepada untuk Kegiatan; -KonsultasiantaraPengelolaKegiatandanWTPmengenaisumbangantanah harus menjamin bahwa tidak ada paksaan atau tekanan kepada WTP; -WTPmemilikihakuntukmenolakmenyumbangkantanahnyadanPengelola Kegiatanharusmengambiltindakanuntukmengidentifikasialternatiflokasi untuk Kegiatan; -Sumbangantanahsecarasukarelaharusdidokumentasikandalamdokumen berkekuatan hukum: Surat Pernyataan Sumbangan Tanah yang ditandatangani olehWTP,PengelolaKegiatandanPemerintahDaerah,sertasaksi-saksi, terutamaahliwaris.FormatSuratPernyataanSumbanganTanahdisediakan dalam Lampiran 14; -Jikatanahtersebutsifatnyahanyadipinjamkanataudiberikanizinuntuk dilewati,makadibutuhkansuatuSuratPernyataanyangditandatanganioleh WTP,PengelolaKegiatandanPemerintahDaerah,sertasaksi-saksi,termasuk ahliwaris.FormatSuratPernyataanIzinPakaiTanahdisediakandalam Lampiran 15 dan Format Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewatiada di Lampiran 16; -PengelolaKegiatanperlumenyertakanseluruhdokumentasiterkaitdengan sumbangantanahsecarasukarela,termasukrisalahpertemuan,penanganan keluhan dan prosedur penyelesaian keluhan. (2)Kompensasi Tunai (a)PengelolaKegiatanharusmemberikankompensasikepadaWTPyangkehilangan tanahnya,sertaberbagaiassetdiatasnya,sesuaidengannilaipenggantianyang dihitung berdasarkan kajian yang dilakukan oleh tim penilai independen.(b)PengelolaKegiatanmemberikankompensasitunaiatasdasarinformasiyang diberikan oleh tim penilai independen dan kesepakatan dengan WTP.(c)PengelolaKegiatandapatmemberikankompensasitunaiatasbiayapindahdan pemulihan pendapatan WTPberdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim penilai independen dan kesepakatan dengan WTP. (3)Relokasi Tetap Dan Sementara (a)JikapengadaantanahuntukKegiatanmemunculkankebutuhanuntukpemukiman kembali,makaPengelolaKegiatanwajibmengkonsultasikanrencanapemukiman kembali tersebut beserta alternatif lokasi yang tersedia dengan WTP. (b)Lokasi yang baru harus memperhatikan akses secara ekonomi dan sosial bagi WTP, yangsetidaknya,setaradenganlokasitinggalsemula,danWTPharusmemiliki 29 status kepemilikan tempat tinggal dan tingkat penghidupan yang setidaknya setara dengan sebelumnya. (c)Dalam kasus relokasi sementara, yang harus diperhatikan apakah di tempat relokasi sementara tersebut, WTP masih dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka secara sosialdanekonomidantidakterjadipenurunantingkathidupataupendapatan.Harus dapat dipastikan bahwa WTP dapat kembali ke lokasi lama dan memperoleh statuskepemilikantempattinggaldantingkatpenghidupanyangsetidaknyasama dengan sebelumnya.(4)Pembangunan KembaliDalamberbagaikasus,dimungkinkanjugadilakukanpembangunankembaliatau perbaikanasetyangrusakolehKegiatan,misalnyapagaryangharusdigeseratau bagianrumahyangterpotongsebagaiakibatdariKegiatan.Cakupanpembangunan kembaliatauperbaikanbangunanyangrusakharusdikonsultasikandengandan disetujui oleh WTP.b.Tim penilai independen akan membantu Pengelola Kegiatan untuk menetapkan harga aset yang berupa tanah, bangunan, tanaman/pohon, atau asset lainnya yang berkaitan dengan tanah, dan kerugianlainyangbisadinilai,termasukbiayapemindahandanpemulihanpendapatanbagi WTP.c.Setelah kesepakatan dengan WTP tercapai, maka pembayaran (untuk pemukiman kembali dan pemulihankegiatanekonomi-tergantungkepadaalternatifkompensasiyangdipiliholehWTP) danpengalihanhakatastanahdapatdilakukansesuaidenganmekanismeyangdisepakati denganWTP.PembayarandankompensasilainnyadiberikankepadaWTPbersamaandengan pelepasan hak atas tanah dari WTP kepada Pengelola Kegiatan, yang prosesnya difasilitasi oleh Tim Pengadaan Tanah, khususnya Kantor/Badan Pertanahan setempat. Format Surat Pelepasan Hak atas Tanah mengikuti format yang dikeluarkan oleh Kantor/Badan Pertanahan setempat. d.Pelepasanhakmiliktanahharusdiikutidenganprosespenerbitansertifikatkepemilikanlahan yangbaru,danPengelolaKegiatanwajibmemastikanbahwasertifikatyangbarudapat diterbitkan maksimal 6 bulan setelah pelepasan hak, dan seluruh biaya akan dibebankan kepada Pengelola Kegiatan. Jika status kepemilikan semula bukan merupakan Hak Milik (misal HGB, hak pakai,girik,danlain-lain),PengelolaKegiatanakanmemfasilitasiagarWTPmendapatkan Sertifikat Hak Milik untuk sisa tanah yang masih dimiliki oleh WTP tersebut, dengan biaya yang ditanggung oleh Pengelola Kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku. e.DalamhalWTPharusdipindahkan,atauasetWTPharusdipindahkanketempatlain, pemindahanhanyadapatdilakukansetelahlokasibaru(besertainfrastrukturnya)siap huni/pakai.WTPharusdiberikesempatanuntukmeninjaulokasibaruitudansetujubahwa lokasi tersebut sudah siap huni/pakai.f.DalamhalWTPmendapatkanbantuanuntukpemulihansumberpendapatannya,Pengelola Kegiatanharusmemastikanbahwasumberpendapatanmerekadapatberangsur-angsurpulih kembalidilokasiyangbarutersebut.Pemantauansangatdiperlukanuntukdilakukanselama masakonstruksi.Seluruhtindakanpemulihanperludievaluasidanjikakurangberhasil,perlu terusdiupayakantindakanpemulihanalternatifsehinggaWTPbenar-benarmemilikipeluang untuk memulihkan pendapatannya. g.PengelolaKegiatanhanyadapatmenandatanganikontrakpekerjaankonstruksisetelah pelepasantanahdanpemindahanWTPketempatbaruselesaidilaksanakan,sementara pemulihankondisipenghidupandanmatapencahariandapatdilanjutkandandiselesaikan setelah kegiatan konstruksi selesai dilaksanakan.h.Seluruhprosesdari(a)sampaidengan(g)harusdilakukanolehPengelolaKegiatandan dilaporkandidalamLaporanPelaksanaanPengadaanTanahdanPemukimanKembali,yang dilengkapidenganseluruhdokumentasinya(misalnya:risalahrapatyangditandatangioleh 30 pesertarapat, publikasi/fotoKegiatan,beritaacaradanmaterisosialisasi,pengumumandaftar WTP dan kompensasinya, serta dokumentasi lainnya yang terkait). III.8 Penyusunan Instrumen Penanganan MA a.Pengelola Kegiatan melakukan penyaringan atau identifikasi awal mengenai potensi dan besaran dampakKegiatanterhadapMA.Lampiran21menyediakaninformasiawaltentangkeberadaan MA.BerdasarkankonsepRKsertakajiancepatdicalonlokasiKegiatan,PengelolaKegiatan melakukan identifikasi mendalam dan verifikasi lanjutan tentang keberadaan MA di calon lokasi Kegiatan,sertapengkategorianpotensidampakKegiatanterhadapMAberdasarkanpada kriteria penyaringan yang diuraikan di Sub bab III.4 atas.b.PengelolaKegiatanmenyampaikankepadaBappeda,tentanghasilpengkategorianKegiatan berdasarkan potensi dampak, serta informasi instrumen penanganan MA yang akan digunakan, yang dirangkum sebagai bagian dari informasi yang dimuat dalam RK. c.PengelolaKegiatanmenyusuninstrumenpenangananMAuntukmengatasidampakKegiatan, dengan berkonsultasi dengan komunitas MA yang terdampak. Alternatif instrumen penanganan MA yang akan digunakan bergantung pada seberapa jauh komunitas MA akan terlibat atau akan terkena dampak dari Kegiatan:(1)TipeI,usulanKegiatanberpotensimemberikandampak,baikpositifmaupunnegatif kepadaMA,terkaitdengantempattinggalnya,matapencahariannya,ataupunstruktur kelembagaannya.PengelolaKegiatanperlumenyusunRencanaKerjaPenanganan MasyarakatAdat(RKP-MA),yangisinyamemuatupaya-upayamitigasidampaknegatif atau upaya-upaya untuk meningkatkan dampak positif. Lihat Lampiran 17; (2)Tipe II, usulan Kegiatan ditujukan untuk MA sebagai penerima manfaat, sehingga tidak diperlukanpenyusunanRKP-MA,namunberbagaiaspirasidankebutuhanMAharus dimasukkan di dalam desain Kegiatan. d.BerdasarkanpotensidampakterhadapMAsebagaimanadisebutkandiatas,PengelolaKegiatan harusmenyiapkansuatuRKP-MAataupenyesuaianterhadapdesainKegiatan.Prinsiputama untuk penanganan MA adalah Kegiatan harus memberikan manfaat yang sesuai dengan budaya ataumengandungupaya-upayamitigasiyang sesuaiuntukMA,melaksanakankonsultasiyang FPICdengankomunitasMAyangterkenadampak,untukmendapatkandukunganseluas-luasnyadariMA.Dampakyangmerugikansedapatmungkindihindari,namunjikatidakdapat dihindari, maka upaya-upaya mitigasi yang memadai harus disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan MA. Relokasi/pemukiman kembali untuk MA harus dihindari. e.Secarasingkat,prinsipdantahapanpenyusunanRKP-MAataupenyesuaianrancangan/desain diringkas sebagai berikut: (1)Penunjukanfasilitator.PengelolaKegiatanmenunjukfasilitator(beberapaorangatau suatutim)untukmembantuPengelolaKegiatandanMAuntukmelaksanakansurvey, Kajian Sosial, inventarisasi dan konsultasi publik. MA seringkali menggunakan bahasa dan budayatertentuuntukberkomunikasi,olehkarenaitumakaPengelolaKegiatanperlu menunjukfasilitatoryangmemahamikebiasaanbudayaMA,dandapatmenggunakan bahasayangdigunakanolehMA.FasilitatorinidapatberasaldariLSMsetempat, pemerhati MA, atau pihak-pihak yang pernah bekerja bersama MA dalam proyek lainnya; (2)PengelolaKegiatanmelakukankonsultasiyangFPICdenganMAdanmendiseminasikan informasikepadaMAdengandifasilitasiolehfasilitatordalamcara-carasesuaidengan kebiasaanbudayaMAdanmenggunakanbahasaMA.Dalamkegiatanini,pengelola Kegiatanmenyampaikaninformasiantaralain:rancanganKegiatan,dampakyang mungkintimbulakibatKegiatan,identifikasiupayaalternatifuntukmeminimalisasi dampakdanrencanauntukmelakukansurveydandiskusidenganMAuntukmenyusun RKP-MA.Adakemungkinanbahwakegiatankonsultasidansosialisasiinidilaksanakan berulang kali; 31 (3)Pengelola Kegiatan dengan dibantu oleh fasilitator dapat memulai melakukan kajian sosial (socialassessment)dalamrangkamemperolehinformasidasartentangMA,termasuk: jumlah populasi, karakteristik kehidupan, mata pencaharian, budaya, keterikatan kepada habitatalamisertadengankelompokMAlainnya;danuntukmenilaidampakyang merugikan serta memperkirakan kesempatan untuk mendapatkan manfaat dari Kegiatan yangsesuaidengankebudayaanmereka,sertauntukmendapatkaninformasilainnya untukmemahamijenis,cakupandanbesarandampakyangmungkinditimbulkanoleh Kegiatan. Format studi analisis dampak dan kajian sosial terhadap MA dapat dilihat pada Lampiran 18; (4)Selanjutnya, Pengelola Kegiatan yang dibantu oleh fasilitator, melakukan konsultasi yang FPICdenganMAuntukmengidentifikasiberbagaialternatifrencanamitigasidampak, untukmenyiapkanRKP-MA,danuntukmendapatkandukunganyangluasterhadap KegiatandanRKP-MAdarikomunitasMA.PenyesuaianterhadaprancanganKegiatan diperlukanuntukmengakomodasikebutuhanmasyarakatyangtelahdiidentifikasi. Penyesuaian rancangan ini dilakukan berdasarkan konsultasi dengan MA, yang difasilitasi olehfasilitator.FormatBeritaAcaraKonsultasidenganMAdapatdilihatpadaLampiran 19; (5)KonseprancanganKegiatan,yangsudahmengakomodasikebutuhanMAkemudian diinformasikankembalikepadaMAuntukmendapatkantanggapan,untukselanjutnya dapatmemperbaikilagikonseprancanganKegiatansertauntukmengkonfirmasikan dukunganpenuhdariMA.MA danmasyarakatlainnyayangtertarilkdalampenanganan MAharusdiberikankesempatanuntukmengajukankeberatanataumasukanterhadap Konsep Rancangan Kegiatan tersebut dalam pertemuan terpisah, dengan difasilitasi oleh fasilitator. PengelolaKegiatanjugadapatmelakukankonsultasipublikmengenaiKonsep RancanganKegiatandenganmasyarakatpemerhatiMAdalambentuklokakarya,diskusi atau seminar; (6)Finalisasirancangan(konsep)Kegiatanyangsudahmemasukkanrekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh MA dan kelompok masyarakat pendukung lainnya; (7)Selanjutnya adalah pelaksanaan RKP-MA sebagaimana tertuang di dalam RK yang sudah direvisi; (8)Seluruh proses dari tahap (1) sampai dengan (6) yang dilakukan oleh Pengelola Kegiatan disusundalambentukRKP-MAyanglengkapdandisampaikankepadaBappedauntuk persetujuan,disertaidenganseluruhdokumentasinya(misalnya:temuandan rekomendasidariKajianSosial,risalahrapatyangditandatanganiolehpesertarapat, publikasi/fotoKegiatan,buktidukunganpenuhdariMA,beritaacaradanmateri sosialisasi,beritaacarakonsultasi,sertadokumentasilainnyayangterkait).Pengelola KegiatanharusmelaporkanberbagaipenyesuaianterhadappelaksanaanRKP-MAyang terjadi di lapangan; (9)Pemukiman kembali untuk MA harus dihindari. Jika tidak dapat dihindari, Kegiatan harus menyiapkanRencanaKerjaPengadaanTanahdanPemukimanKembali(RKPT)untuk merelokasikomunitasMAatauassetmerekaatausumbermatapencahariannya. Keputusan untuk melakukan pemukiman kembali atau tidak harus dibuat oleh komunitas MA,berdasarkankonsultasiyangFPICuntukmendapatkandukunganpenuhdariMA yang terkena dampak. RKPT untuk komunitas MA disiapkan berdasarkan konsultasi yang FPIC untuk mendapatkan dukungan penuh dari MA terhadap RKPT. Untuk Kegiatan yang termasuk dalam Tipe II (lihat Tabel 4), hasil kesepakatan dengan MA harus dicantumkan di dalam rancangan RK; (10)DokumenRKP-MAyangtelahdisetujuiolehBappedaharusmenjadibagiandariRK. SeluruhpembiayaanyangterkaitdenganpenyusunandanpelaksanaanRKP-MAberasal dari APBD. 32 Secara ringkas, proses penyusunan dokumen RKPTK/RKPTS dan RKP-MA disajikan dalam Diagram 4 dibawah ini. 33 Diagram 4: Proses Penyusunan dokumen RKPTK/RKPTS dan RKP-MA SURVEY SOSIAL EKONOMI Identifikasi WTP Inventarisasi Tanah dan Aset Identifikasi Potensi Dampak Sosial dan Ekonomi PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMANKEMBALI SOSIALISASI DENGAN MA: Identifikasi MA Rancangan Kegiatan Potensi Dampak terhadap MA POTENSI DAMPAK TERHADAP MA SOSIALISASI PENGUMUMAN AWAL MENGENAI DAFTAR WTP DAN ASET TERKENA DAMPAK RANCANGAN FINAL KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN RKP-MA PENUNJUKAN FASILITATOR KONSULTASI DENGAN WTP Pilihan skema pengadaan tanah Pilihan skema pemindahan penduduk Jadwal pengadaan tanah dan/atau pemindahan penduduk PENGESAHAN DAN PENGANGGARAN PUBLIKASI DRAFT RANCANGAN KEGIATAN PERKIRAAN NILAI TANAH DAN ASET TERKENA KEGIATAN KAJIAN SOSIAL EKONOMI KONSULTASI DENGAN MA: Identifikasi alternatif penyesuaian rancangan Penyesuaian rancangan subproyek PEMUATAN RKP-MA DALAM RK PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGANAN MA Yang perlu dilakukan sebelum konstruksi dimulai PENYUSUNAN DOKUMEN RKPTK atau RKPTS PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENGESAHAN DAN PENGANGGARAN PEMUATAN RKPTK atau RKPTS DALAM RK PELAKSANAAN RKPTK atau RKPTS Pengadaan tanah Pemindahan penduduk Penggantian asset Pemulihan pendapatan PEMANTAUAN DAN EVALUASI PERENCANAAN TEKNIS DAN PEMROGRAMAN PRA-KONSTRUKSI PENYARINGAN KEGIATAN BERDASARKAN POTENSI DAMPAK SOSIAL 34 III.9 Isi Rencana Kegiatan (RK) Pengelola Kegiatan harus melaporkan RK secara lengkap kepada Bappeda, yang berisikan: a.Jenis/kelompokkegiatan(pemeliharaanrutin,pemeliharaanberkala,penguatanjaringan, rehabilitasi dan peningkatan atau konstruksi baru); b.Lokasi Kegiatan; c.Jenis kegiatan/paket pekerjaan; d.Tujuan/sasaran; e.Volume Kegiatan; f.Satuan Biaya; g.Perkiraan alokasi DAK dan dana pendamping; h.Lampirandokumenpengelolaanlingkungan(UKL-UPL,SOP)dandokumenpengelolaansosial (RKPTK,RKPTS,Suratpernyataansumbangantanah/izinpakaitanah/izintanahdilewati,RKP-MA) sebagaimana diperlukan. JikaKegiatanternyatamenimbulkandampakpadalingkungan,dan/ataupengadaantanahdan pemukimankembali,dan/atauberdampakpadaMA,makatambahaninformasiyangharus disertakan dalam RK adalah sebagai berikut: a.Potensidampaklingkungan(positifdannegatif),terhadaptanah,air,udara,danmasyarakat, lain-lain,yangperludiinformasikanapakahdampakpadatahappra-konstruksi,selama konstruksi, atau paska konstruksi; b.Potensidiperlukannyapengadaantanahdanpemukimankembali,yangmencakup:(i)luas tanah,(ii)lokasiKegiatan,(iii)jumlahWTP/jumlahpemiliktanah,(iv)luastanahyang diperlukanuntukKegiatan,(v)jumlahbangunanyangterdampak,(vi)luasdanpenggunaan bangunan yang terkena dampak, (vii) kondisi setiap bangunan yang terkena dampak, (viii) dan lain-lain; c.DaftarMAyangberpotensiakanterkenadampak(positifmaupunnegatif)darirencana Kegiatan,mencakup(i)namakelompokMA,(ii)jumlahpopulasiMA,(iii)karakteristikkhusus kelompok MA, (iv) jenis dampak yang akan terjadi pada MA akibat Kegiatan dan cara-cara untuk memitigasidampak,(v)jenisdampakpadatahappra-konstruksi,selamakonstruksidan/atau setelah konstruksi; d.PenetapankategoriKegiatanberdasarkanpotensidampaklingkungan,pengadaantanahdan pemukimankembali,danpotensidampakterhadapMA,denganmengacukepadakriteriadi bawah ini: (1)Instrumenpengelolaanlingkungan(UKL-UPLatauSOP)yangtelahdisetujui Bapedalda/BLHD/BLH/KantorLingkunganHidupatauDinasLingkunganHidupsetempat dan telah memperoleh izin lingkungan; (2)Instrumenpengadaantanahdanpemukimankembali(RKPTKatauRKPTS)yangtelah disetujui Bappeda dan Pemerintah Provinsi; Surat Pernyataan Sumbangan Tanah/Izin Pakai Tanah/Izin Tanah Dilewati; dan(3)RKP-MAdan/atauRKPTuntukkomunitasMA,ataurancangan/desainKegiatanyang disesuaikan yang telah disetujui Bappeda dan/atau Pemerintah Provinsi. IV.PERENCANAAN TEKNIK DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI Diagram5menyajikanprosespengelolaanlingkungandansosialuntukKegiatanselamatahap perencanaan teknis dan konstruksi: 35 Diagram 5: Proses Pengelolaan Lingkungan dan Sosial pada Tahap Perencanaan Teknis dan Konstruksi Pemantauan oleh Tim Pemantau Kabupaten/Kota ASPEKPERENCANAAN TEKNISPRA-KONSTRUKSIKONSTRUKSI PENGAMANAN LINGKUNGAN PENGADAAN TANAH DAN/ATAU PEMUKIMAN KEMBALI PENANGANAN MASYARAKAT ADAT UKL-UPL SPPL DPLH Menjadi masukan bagi pemrakarsa Pemuatan rekomendasi UKL-UPL di dalam dokumen kontrak konstruksiDEDPelaksanaan rekomendasi UKL-UPL atau SPPL sesuai kontrak RKPTK/RKPTS Menjadi masukan bagi pemrakarsa/BAPPEDA Penyesuaian DED sesuai kebutuhan MA Rekomendasi RKP-MA yang relevan dimasukkan dalam DED Pengadaan tanah Pemindahan Penduduk Penggantian aset Pemulihan Pendapatan Pelaksanaan kegiatan penanganan MA yang perlu dilakukan sebelum konstruksi dimulaiKelanjutan pemulihan pendapatan (jika diperlukan)WTP Konsultasi dengan MA selama masa konstruksi 36 IV.1Pengelolaan Lingkungan SeluruhprosespenyusunankajianlingkunganharusdiselesaikansebelumPengelolaKegiatan dapatmenandatanganiperjanjiankontrakkonstruksiKegiatan.Rekomendasipengelolaandan pemantauanlingkunganmerupakanbagiandarikontrakKegiatanyangharusditandatanganioleh PengelolaKegiatandankontraktor,dandisupervisiolehkonsultansupervisi.Kontraktorperlu membuatRKPPLuntukdisetujuiolehDireksiPekerjaanpadasaatPCMuntukkemudiandiawasi pelaksanaannyaolehKonsultanSupervisidanmenjadibagiandariseritifikatpenagihansetiap bulannyaolehKontraktor.Perjanjiankontrakdengankontraktordankonsultanpengawasharus memuat pasal/klausal seperti: 1.Persyaratan pengamanan Lingkungan; 2.Sanksi; 3.Jaminan. Contoh perjanjian tersebut dapat dilihat pada Boks A.Daftar aturan lingkungan yang dapat diacu dalamperjanjiankontrakdapatdilihatdalamlampiran6,misalnyaadalah(i)PetunjukPraktis PengelolaanHidupBidangJalanNo.01/P/BM/2014tentangpengelolaandanpemantauan lingkunganpadasaatkonstruksi.PetunjukPraktistersebutjugamemuatpetunjukpengelolaan lingkungan saat konstruksi base camp, stockpile, pengambilan material di quarry, dan penanganan limbah.(ii)PedomanSistemPengelolaanAirMinumsederhana(iii)PelaksanaanDanaAlokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat. Boks A: Contoh Kontrak berkaitan dengan Pengamanan Lingkungan Persyaratan pengamanan lingkungan: Pihakkeduamengetahuidenganjelasdanakanmengikutirekomendasidari dokumenUKL-UPLdandokumenstudilingkungan.........sepertitercantumdalam dokumen......halaman...... Dalammelakukanpelaksanaankonstruksipihakkeduaharusselalumengikuti petunjuk pengamanan lingkungan seperti yang tercantum dalam dokumen............ Sanksi:Bila pihak kedua melakukan penyimpangan dari rekomendasi yang disebutkan pada persyaratanlingkungandalamkontrakinimakapihakkeduaharusmelakukan perbaikandengandanasendiridanmembayargantirugikepadamasyarakatyang terkena dampak seperti tercantum dalam butir-butir di bawah ini: (1).... (2).... Jaminan: Pihak kedua harus menjamin bahwa pelaksanaan konstruksi sudah mengikuti aturan lingkungan seperti yang tertera pada dokumen-dokumen berikut ini: (1)..... (2)..... Pihak kedua harus menjamin bahwa pada tahap prakonstruksi dan konstruksi tidak akanadadampaknegatifsebagaiakibatkegiatanpihakkeduasepertiyangdiatur olehdokumen..........Jikaterjadidampaknegatif,pihakkeduawajibmengambil tindakan yang diperlukan yang disetujui pihak pertama dengan biaya sendiri. IV.2Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali WTP Beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan oleh pengelola Kegiatan dalam pelaksanaan RKPTK atau RKPTS pada tahap perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi: 37 a.Seluruh proses pengadaan tanah dan pemukiman kembali harus diselesaikan sebelum pengelola Kegiatanmelakukankontrakkonstruksi. Pelaksanaanpengadaantanah,termasukrelokasi (jikadiperlukan)sertapemberiankompensasiharusdiselesaikansesuaidenganhasil kesepakatan dan hasil kesepakatan tersebut diumumkan secara luas; b.DesainTeknisKegiatansertapelaksanaanpekerjaankonstruksiharussesuaidenganbatas-batastanahdanmengakomodasiberbagaiupayayangtelahdisepakatisebagaimana direkomendasikan di dalam RKPTK atau RKPTS; c.PemerintahPropvnsi/Kabupaten/Kotamelakukankoordinasiuntukperencanaanprogram dan/ataukegiatanmitigasi,sebagaimanadirekomendasikandidalamRKPTKatauRKPTS, misalnya:program/kegiatanpemulihanpenghidupanWTPyangtergangguakibatadanya Kegiatan.BappedamembantuPengelolaKegiatanuntukmengkoordinasikanpelaksanaan RKPTKatauRKPTSdenganinstansiterkaittermasukmemastikandimasukkannyakegiatan-kegiatan tersebut ke dalam program-program instansi terkait tersebut dan anggaran yang cukup disediakan dalam program-program instansi terkait tersebut; d.TimPemantauDAKberkoordinasidenganBappedaditingkatProvinsi/Kabupaten/Kotauntuk melakukanpemantauanterhadappelaksanaanRKPT,sebagaibagiandarikeseluruhan kegiatanpemantauanDAK.LaporanPelaksanaanKegiatantentangpelaksanaanRKPTharus menjadi bagian dari Laporan Triwulanan dan Laporan Akhir (lihat Sub Bab VI dan VII mengenai Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan). IV.3Rencana Kerja Penanganan Masyarakat Adat (RKP-MA) BeberapahalberikutiniperludiperhatikanolehPengelolaKegiatandalampelaksanaanRKP-MA pada tahap perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi: a.RKP-MA(sebagaimanarelevan)yangterdapatdalamRancanganKegiatan(RK)harusmenjadi bagian dari kontrak Kegiatan antara Pengelola Kegiatan dan Kontraktor. Rekomendasi dari RKP-MAyangmencerminkankesepakatanbersama/rekomendasidariMA,harusdimasukkanke dalam desain teknis Kegiatan yang mengakomodasi kesepakatan-kesepakatan/rekomendasi dari MA. b.Selamamasakonstruksi,MAperludilibatkanuntukmemastikanbahwakesepakatandan rekomendasidariMAdilaksanakansecarakonsisten,ataujikaperluadaperubahan,langsung dikonsultasikan dengan MA pada saat konstruksi. c.TimPemantauDAKberkoordinasidenganBappedaditingkatProvinsi/Kabupaten/Kotadalam melakukanpemantauanterhadapkualitaspelaksanaanRKP-MAsebagaibagiandarikegiatan pemantauankeseluruhankegiatanDAKdiProvinsi/Kabupaten/Kota.Laporanpelaksanaan Kegiatan mengenai pelaksanaan RKP-MA menjadi bagian dari Laporan Triwulanan dan Laporan Akhir (lihat Sub Bab VI dan VII mengenai Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan). V.MEKANISME PENGADUAN DAN PENANGANAN KELUHAN a.Pengaduan dan instansi yang bertanggungjawab.Proyek Infrastruktur yang didanai oleh DAK harus membuka saluran informasi, pengaduan atau penanganankeluhanyangdapatdiaksesolehWTP,MA,danmasyarakatluas.Penanganan keluhanakandikoordinasikanolehBappedaProvinsi/Kabupaten/KotamelaluiUnitPengaduan atauPenangananKeluhanyangselamainitelahadadalamsistempemerintahan Kabupaten/Kota. Jenis pengaduan atau keluhan yang dikelola oleh unit ini tidak terbatas hanya padahal-halyangterkaitpadapengamananlingkungandansosial,namundapatjugauntuk isu-isu lain yang terkait dengan Kegiatan. b.Media penyampaian dan proses penanganan pengaduan. 38 Unit Pengaduan/Penanganan Keluhan menerima pengaduan masyarakat melalui berbagai cara, antara lain dapat melalui saluran telepon khusus, nomor khusus untuk sms, surat kabar lokal, kotakpengaduan,radiolokal,dan/atauwebsite,termasukcarayangbiasadipakaidi lingkunganMA.KeberadaanUnitPengaduan/PenangananKeluhansertacara-carapengaduan disosialisasikansecaraluaskepadamasyarakat.Bappedaakanmemantaudan mendokumentasikan pengaduan atau keluhan masyarakat yang terkait dengan Kegiatan, serta mengkoordinasikandenganinstansiterkaityangmempunyaikewenanganuntuk menindaklanjutipengaduanataukeluhantersebut.Tindaklanjutterhadappengaduanatau keluhanmasyarakatharusdiumumkanselambat-lambatnya7harikerjasetelahpengaduan ataukeluhanditerima,ataudalamjangkawaktutertentuyangdisepakatiolehkeduabelah pihak(pemberiaduandanPengelolaKegiatan).Pihakpemberiaduanharusdiberiinformasi secara tertulis mengenai tindak lanjut atau tanggapan terhadap aduan yang disampaikan, dan kemudian diinformasikan kepada publik. c.Dokumentasi dan keterbukaan informasi.Bappedaakanmendokumentasikanpengaduanataukeluhandantindaklanjutnyadan mengumumkannyasecaraluasbaikmelaluisuratkabarlokal,buletinPemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan/atau website Pemerintah Kabupaten/Kota, atau media-media lain yangdapatmenjangkaumasyarakatsecaraluas,termasukdilokasidimanaMAberada. Dokumentasi pengaduan atau keluhan serta tindak lanjutnya disampaikan juga dalam Laporan Triwulanan dan Laporan Akhir DAK bidang infrastruktur.d.Pemanfaatan sistem pengaduan yang telah ada.Dalam hal Provinsi/Kabupaten/Kota telah memiliki sistem pengaduan atau penanganan keluhan yangcukupbaikdanditanganiolehinstansiselainBappeda,makainstansiinilahyang bertanggungjawabuntukmenampung,mengkoordinasikantindaklanjutnya, mendokumentasikansertamengumumkanpengaduanataukeluhansertatindaklanjutnya kepadamasyarakatluas.Dalamsituasiini,Bappedamemastikanbahwadokumentasi pengaduanataukeluhansertatindaklanjutnyayangterkaitdenganDAKbidanginfrastruktur ini menjadi bagian dari Laporan Triwulanan dan Laporan Akhir. Lampiran 20 menyajikan contoh ringkasanDokumentasiPenangananKeluhansertapenanganannyadalamDAKbidang infrastruktur. VI.PEMANTAUAN DAN EVALUASI a.Lingkuppemantauandantatacaraevaluasipelaksanaanpengelolaanlingkungan,pengadaan tanahdanpemukimankembalidanpenangananMAharusmengikutiPeraturanMenteri PekerjaanUmum,sebagaimanayangtermuatdalamLampiran4dan5PeraturanMenteri PekerjaanUmumNomor15/PRT/M/2010tentangPetunjukTeknisPenggunaanDanaAlokasi Khusus bidang Infrastruktur. Lingkup pemantauan mencakup antara lain: (1) Kesesuaiankeseluruhanprosespenyusunaninstrumenpengelolaanlingkungan(UKL-UPL atau SOP), instrumenpengadaan tanah dan pemukiman kembali (RKPTK atau RKPTS) dan instrumen penanganan MA (RKP-MA atau menyesuaikan desain Kegiatan) dengan prosedur yang dijelaskan di dalam Petunjuk Teknis ini. (2) Kesesuaianantarainstrumenpengelolaanlingkungan(UKL-UPLatauSOP),instrumen pengadaan tanah dan pemukiman kembali (RKPTK atau RKPTS) dan instrumen penanganan MA(RKP-MAataumenyesuaikandesainKegiatan)yangtelahdisepakatidengan pelaksanaannya di lapangan. (3) Kelengkapandanvaliditasdokumenpendukunginstrumenpengelolaanlingkungan(UKL-UPL atau SOP), instrumenpengadaan tanah dan pemukiman kembali (RKPTK atau RKPTS) dan instrumen penanganan MA (RKP-MA atau menyesuaikan desain Kegiatan).39 b.BappedaProvinsi/Kabupaten/Kotaakanmemantauseluruhprosesperencanaandan pelaksanaan UKL-UPL atau SOP/SPPL, RKPTK atau RKPTS, dan RKP-MA.Bappeda melakukan pemantauan terhadap hal-hal berikut ini: (1) KegiatansosialisasimengenaiKegiatankepadaWTPdanMAyangberpotensiterkena dampak; (2) Konsultasi selama penyiapan dan pelaksanaan UKL-UPL dan SOP;(3) KonsultasiselamapenyiapandanpelaksanaanRKPTdanskemalainnyadalampengadaan tanah (sumbangan tanah sukarela, izin pakai tanah dan atau izin tanah dilewati), termasuk negosiasi kompensasi dan pelaksanaan skema pengadaan tanah lainnya, sebagaimana yang disepakatidalam RKPT; (4) KonsultasiyangFPICselamadilakukannyakajiansosialdanpenyiapanRKP-MAdengan komunitasMAyangterkenadampak(yangmenghasilkandukunganluasdariMAterhadap upaya mitigasi dan RKP-MA); (5) Penyebaraninformasikepadapublikatasdokumen-dokumenrencanakerjapengelolaan lingkungandansosial:UKL-UPL,RKPTdanskemalainnyadalampengadaantanah (sumbangantanahsukarela,izinpakaitanahdanatauizintanahdilewati),RKP-MA,dan pelaksanaannya; (6) Dokumentasiataskonsultasi,pengaduandanpenyelesaiandariberbagaiisuyang disampaikanolehberbagaipihakselamapelaksanaanUKL-UPL,SOP,RKPT,danskema lainnyadalampengadaantanahtanah(sumbangantanahsukarela,izinpakaitanahdan atau izin tanah dilewati), RKP-MA; dan (7) Pelaporanhasilpelaksanaanpemantauanyangdisebutkandalambutir1-6kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota. VII.PELAPORAN a.Tenggat waktu dan mekanisme pelaporan adalah sesuai dengan Lampiran 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15/PRT/M/2010 mengenai Mekanisme Pelaporan. b.Substansilaporandilengkapidengankomponenpengelolaanlingkungandansosialsebagai berikut: (1)FormDataUmum(FormDU-1),ditambahdengankolommengenaikeberadaandan kondisi Masyarakat Adat, atau dibuat tabel tersendiri sesuai kebutuhan; (2)FormDataSumberPendanaan(DU-2)ditambahbarisuntukpengelolaanlingkungan, pengadaantanahdanpemukimankembali,danpenangananMasyarakatAdat,atau dibuat tabel sendiri sesuai kebutuhan; (3)Peta,yangmemuatinformasimengenailokasi,jumlah,sertaidentifikasiWTPdanMA yang berpotensi terkena dampak; (4)FormatRencanaKegiatan,dilengkapidenganinstrumen-instrumenpengamanan lingkungandansosialberupaUKL-UPL/SOP/SPPL,RKPTK/RKPTS/SuratPernyataan SumbanganTanah/SuratPernyataanIzinPakaiTanah/SuratPernyataanIzinTanah Dilewati dan RKP-MA, dan dokumentasinya harus menjadi lampiran RK; (5)FormatPemantauanKesesuaianProgram(FormP1)danFormPelaksanaanKegiatan (Form P2), dilengkapi dengan laporan pemantauan dan pelaksanaan UKL-UPL/SOP/SPPL, RKPTK/RKPTS/SuratPernyataanSumbanganTanah/SuratPernyataanIzinPakai Tanah/Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati dan RKP-MA, sesuai dengan format yang ada atau disesuaikan dengan kebutuhan; 40 (6)FormatLaporanAkhir,termasukberisiprogram/kegiatanyangdirekomendasikanoleh UKL-UPL,RKPTK/RKPTSdanRKP-MAdengankerangkawaktupenyelesaiandan anggaran. VIII.VERIFIKASIRENCANADANPELAKSANAANPENGELOLAANLINGKUNGAN, PENGADAANTANAHDANPEMUKIMANKEMBALIDANPENANGANAN MASYARAKAT ADAT a.BPKPmengkoordinasikanpemeriksaan(verifikasi)terhadapkinerjaProvinsi/Kabupaten/Kota dalammelaksanakanKegiatanyangdidanaiolehDAKbidanginfrastruktur.Disampingaspek yang terkait dengan keuangan, penilaian juga akan dilakukan terhadap keluaran (output) fisik, pengelolaanlingkungan,pengadaantanahdanpemukimankembalisertapenanganan MasyarakatAdatberdasarkanindikatortertentuyangtertuangdalampetunjukpelaksanaan verifikasi.Indikatortersebutmencakupaspek-aspekyangtertuangdalambutird,e,danfdi bawah ini. b.InspektoratJenderalKementerianPekerjaanUmumdanPerumahanRakyatmembantuBPKP khususuntukpemeriksaanyangterkaitdenganoutputfisik,kinerjapengelolaanlingkungan, pengadaan tanah dan pemukiman kembali dan dampak terhadap MA, sebagaimana terefleksi di dalamUKL-UPL,SOP/SPPL,RKPT,danskemalainnyadalampengadaantanah(sumbangan tanah sukarela, izin pakai tanah dan atau izin tanah dilewati), dan RKP-MA.c.KementerianPekerjaanUmumdanPerumahanRakyatmembantuBPKPbersamasamadalam menentukan proses reimburse/penggantian. d.Pemeriksaan akan dilakukan dalam dua tahap: (1)Tahap 1: Penilaian terhadap Laporan Triwulanandan Laporan Akhir meliputi kelengkapan informasi UKL-UPL, RKPT, dan skema lainnya dalam pengadaan tanah (sumbangan tanah sukarela,izinpakaitanahdanatauizintanahdilewati),danRKP-MA,danjugaberbagai pasal yang relevan di dalam kontrak Kegiatan; (2)Tahap 2:(a)Verifikasiinformasiyangterdapat diLaporanTriwulanandanLaporanAkhirdengan kenyataan di lapangan dan berbagai dokumen pendukungnya; (b)Verifikasilapangan:pemeriksaanterhadapdokumen(RK,RKPTKatauRKPTS,UKL-UPL, SOP untuk Lingkungan, SuratPernyataan Sumbangan Tanah/Surat Pernyataan IzinPakaiTanah/SuratPernyataanIzinTanahDilewati,pernyataanpengalihanhak atas tanah, RKP-MA, dsb.), hasil pengamatan lapangan, wawancara dengan berbagai pihak,termasuk:WTP,stafdariinstansiterkait,kontraktor,MAyangterkena dampak, dan sebagainya.Kegiatan verifikasi akan menilai kesesuaian antara berbagai instrumen pengamanan lingkungan dan sosial di atas dengan pelaksanaannya di lapangan.e.Subyek pemeriksaan (1)Laporan Triwulanan dan Laporan Akhir:(a)KelengkapaninformasimengenaiUKL-UPL,SOP/SPPL,RKPT,SuratPernyataan SumbanganTanah/SuratPernyataanIzinPakaiTanah/SuratPernyataanIzinTanah Dilewati, surat pernyataan pelepasan hak atas tanah, dan RKP-MA; (b)Kesesuaian antara pelaksanaan instrumen pengamanan lingkungan dan sosial diatas dengan prosedur yang dijelaskan di dalam Petunjuk Teknis ini; (c)Kualitaspelaksanaanpengelolaanlingkungan,pengadaantanahdanpemukiman kembalidanpenangananMA(melaluidokumenUKL-UPL,SOP/SPPL,RKPT,Surat PernyataanSumbanganTanah/SuratPernyataanIzinPakaiTanah/SuratPernyataan Izin Tanah Dilewati, surat pernyataan pelepasan hak atas tanah, dan RKP-MA); 41 (d)Kelengkapan dokumentasi dan informasi, seperti risalah pertemuan/konsultasi, surat pelepasanhakatastanah,laporanpenyaringanlingkungan,dokumenkontrak,dan lain-lain); (e)Pembiayaan (rencana dan realisasi); (f)Verifikasi lapangan: dari poin d.1: a ke e, diatas. d.Subtansi pemeriksaan(1) DaftarKegiatanyangmemerlukandokumenUKL-UPL,SOP/SPPL,RKPT,SuratPernyataan Sumbangan Tanah/Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah/Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati, dan RKP-MA. (2) Datadaninformasimengenaijenisdanskaladampaklingkungan,pengadaantanahdan pemukiman kembali dan dampak terhadap MA.(3) Mekanismedanalatyangdigunakanuntukmenghindari,mencegahdanmemulihkan dampak sosial dan lingkungan. (4) Metodeuntukmengidentifikasidampak,menyiapkandanmelaksanakanUKL-UPL, SOP/SPPL, RKPT, dan RKP-MA. (5) InformasididalamUKL-UPL,SOP/SPPL(kontrakKegiatan),RKPT,danSuratPernyataan Sumbangan Tanah/Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah/Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati, dan RKP-MA. (6) Pilihan-pilihan dalam meminimalkan pengadaan tanah dan untuk memperbaiki penghidupan; dan untuk menghindari dan meminimalkan dampak terhadap komunitas MA. (7) Skema dan mekanisme kompensasi. (8) Proses konsultasi dan penanganan keluhan. (9) StatuspelaksanaanUKL-UPL,SOP/SPPL,RKPT,SuratPernyataanSumbanganTanah/Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah/Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati, dan RKP-MA. e.Pemilihan sampel (1) Jumlahsampeladalah20%darikontrakataukeluaran(output)DAKbidanginfrastruktur yangdilaporkandi tiap Provinsi,Kabupaten,KotapesertaP2D2.Kegiatanyangmelakukan pengelolaanlingkungan,pengadaantanahdanpemukimankembalisertapenangananMA yang TIDAK SESUAI dengan prosedur seperti yang tertuang dalam Petunjuk Teknis ini, akan dikeluarkan dari daftar kegiatan yang layak didanai oleh P2D2. (2) BPKPakanmelakukanpemeriksaansecaraacak,denganjumlahsampelsesuaidengan ketentuan (1) untuk Kegiatan yang bernilai kurang dari Rp. 20 Milyar (atau setara dengan < USD 2,000,000). f.Waktu pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan setahun sekali, yaitu setiap Januari-Maret untuk kontrak Kegiatan yang telahselesaidilaksanakanpadatahunfiskalsebelumnya.Hasilpenilaiandiumumkanpada bulan April. 42 Lampiran 1: Format UKL-UPL UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DANUPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN(UKL-UPL) FormatberikutiniadalahcontohFormatIsianuntukUpayaPengelolaanLingkunganHidup(UKL) danUpayaPemantauanLingkunganHidup(UPL).Formatinimendeskripsikandampaklingkungan dari Kegiatan yang direncanakan upaya pengelolaannya. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari UKL-UPL ini, suatu Surat Pernyataan Pelaksanaan UKL-UPL akan dilampirkan dengan menggunakan contoh format di Lampiran 2.Format ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.16/2012 yang dapat dijadikan acuan selanjutnya. Judul Bab/Sub BabIsi/Keterangan Surat Pernyataan dari Pengelola Kegiatan Pengelola Kegiatan a.SuratpernyataandariPengelolaKegiatanyangmenyatakanbahwa merekabertanggung-jawabuntukmemastikanupayapengelolaan lingkungan(UKL)danupayapemantauanlingkungan(UPL)akan dilaksanakan.Suratpernyataaniniditulisdiataskertasbermaterai dengandiketahuiolehKepalaBapedaldadanKepalaDaerah setempat(Gubernur/Bupati/Walikota).b.PengelolaKegiatandalamkerangkapengamananlingkunganterdiri daripenyusundanpelaksanaKegiatansertapihakyang bertanggungjawabdidalampengoperasiandanpemeliharaan Kegiatansertapihak-pihaklainnyayangbertanggungjawabdalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. I.IDENTITAS PENGELOLA/PEMRAKARSA KEGIATAN 1.1Nama Perusahaan 1.2Nama Pengelola/ Pemrakarsa Kegiatan NamainstitusiPengelola/PemrakarsaKegiatansertauraian tanggungjawabnya pada setiap tahapan Kegiatan, meliputi: a.Dinasatauinstansiyangbertanggungjawabdidalampenyusunan dan pelaksanaan Kegiatan; b.Dinas atau instansi yang bertanggungjawab di dalam pengoperasian dan pemeliharaan Kegiatan setelah konstruksi selesai; c.Dinasatauinstansiyangbertanggungjawabdalampengelolaandan pemantauan lingkungan. 1.3Alamat, Nomor Telepon dan Fax, Website dan Email Alamat jelas untuk dari dinas atau instansi terkait dengan