screening resep
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 screening resep
1/3
1. Resepa. R/ salbutamol xv
S2dd1
R/ codein x
S3dd1
R/ Laxadine syr fl 1
S3ddc1
Pro : Ny. T (68th)
2. Skrining Resepa. Administratif
- inscriptio (dianggap lengkap)
- invocatio (lengkap)
Tanda r/ = ambilah sudah lengkap
- prescriptio (lengkap)
Salbutamol 15 tablet, codein 10 tablet dan laxadine 1 botol
- signatura
Kelengkapan+ Frekuensi pemakaian :
Salbutamol = 2 kali sehari 1 tablet
Codein = 3 kali sehari 1 tablet
Laxadine syr = 3 kali sehari 1 sendok makan.
+ Nama dan umur pasien lengkap
+ Keterangan jumlah obat yang diambil sudah lengkap yaitu sudahdiambil setengah dari
jumlah yang tertera di resep. (da atau did)
Permasalahan+ Tidak ada keterangan jelas mengguna kan obat sebelum sesudah atau bersama
makanan.
+ Tidak terdapat kontak pasien (no hp)
Penanganan masalahDilakukan konsul dengan dokter menanyakan kontak pasien dan penggunaan obat yang
jelas.
- subscriptio
Kelengkapan dan masalahTidak adanya tanda tangan dokter yang bertanggung jawab atau dokter yang telah
memeriksa dan mendiagnosa pasien tersebut
Penanganan masalahDilakukan konsultasi atau menghubungi dokter untuk memastikan bahwa resep tersebut
benar berasal dokter yang bersangkutan dan segera dibubuhi ttd sesuai undang undang
yang berlaku.
-
7/22/2019 screening resep
2/3
b. Kesesuaian farmasetik Salbutamol :
Bentuk sediaan
Bentuk sediaan adalah tablet yang diberikan secara oral, bentuk sediaan sudah tepat,
tablet pemakaiaian nya lebih mudah pada usia lanjut (geriatrik)
Stabilitas obat
Salbutamol cenderung stabil pada penyimpanan pada suhu kamar agar tetap stabil.
( kemasan )
Inkompatibilitas :
Golongan beta-bloker seperti propanolol, menghambat efek salbutamol. Obat
adrenergik tambahan, inhibitor monoaminooksidase atau antidepresan trisiklik
(farmakologi terapi hal 463)
Meningkatkan efek salbutamol pada pemakaian bersama turunan xantin (mims hal 87)
Cara pemberian :
Pemberian melalui oralJumlah dan aturan pemakaian.
Jumlah yang diberikan berdasarkan resep 15. Pemakaian 2 kali sehari 1 tablet.
Codein :Bentuk sediaan : tablet yang diberikan secara oral, diberikan agar mudah ditelan dan
efektif dalam bentuk tablet
Stabilitas obat : disimoan pada suhu kamar
Inkompatibilitas : obat penekan ssp (barbiturat, psikofarmaka, antihistamin, analgesik)
(ioni hal 92 codipront)
Pemberian : oral
Jumlah dan aturan pakai : di resep 1, pemakaian 3 kali sehari 1 tablet.(normal)
Laxadine syrBentuk sediaan : emulsi cocok diberikan pada penggunaan sirup agar efektivitas nya
sebagai laksatif maksimum
Stabilitas obat : pwnyimpanan suhu kamar
Inkompatibilitas :
Pemberian : oral
Jumlahnya : 3 kali sehari 1 sendok makan (normal)
c.
DosisSalbutamol : (mims)
Dosis oral adalah 4 mg pada usia lanjut dan pasien yang sensitif dosis awal 2 mg
diberikan 3-4 kali sehari dengan dosis maksimal 8 mg (ioni hal 102)
Dosis pada resep adalah 2 kali sehari 1 tablet, 1 tablet mengandung 4 mg, 2 kali
pemakaian = 8 mg. Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan litelatur.
Codein :
Dosis oral adalah dewasa 10-20mg tiap 4-6 jam maksimal 120mg/hari.
Dosis pada resep 3 kali sehari dalam satu tablet. Dosis nya 3 kali 10-20 = 30-60mg masih
aman dan sesuai dengan literatur. (mims hal 124)
Laxadine syr :
-
7/22/2019 screening resep
3/3
Dosis 1-2 kali sendok makan menjelang tidur, pemakaian pada resep 3 kali sendok
makan sehari sehingga perlu di konsultasikan kembali kepada dokter mengenai dosis
laxadin.
d. pertimbangan klinissalbutamol : (isofartrap)
indikasi : asma bronkial, bronkitis asmatis, emfisma
kontraindikasi : hipersensitivitas
efeksamping : mual, sakit kepala, tremor takikardi dll
io sm dgn inkom
codein : (mims hal 124)
indikasi : batuk kering atau batuk dengan nyeri
kontraindikasi : batuk berdahak penyakit hepar ganguan ventilasi.
Efeksamping: konstipasi, depresi, pernafasan.
Laxadine (ioni hal 24)Indikasi: konstipasi
KI : anak usia dibawah 3 tahun, hindari pemakaian jangka panjang
ESO : tirisan anal, pneunomia lipoid, gangguan absorpsi vitamin vitamin larut lemak.
3. -Jumlah obat yang diberikan :Salbutamol : 7,5/8 tablet
Codein : 5 tablet
Laxadine syr : 1 botol atau tidak diberikan sama sekali.
- Etiket yang diberikan berwarna putih karena semua obat diberikan melalui saluran
pencernaan yaitu oral.
- copy resepnya semua did kecuali laxadine syr kalau udh diambil detur kalo blm di ambil
nedet.
4. Konseling (sama kaya pertimbangan klinis gitu )5. Monitoring : monitoring pada resep belum ada, untuk monitoring sebaiknya dilakukan
dengan cara berkomunikasi melalui telfon tentang cara penggunaan yang baik dan benar .
6. Evaluasi : melalui telfon dengan menanyakan- apakah gejala batuk berkurang?- gejala asma sering muncul atau sudah berkurang?
- apakah ada efek samping yang muncul?
- apakah konstipasi sudah berkurang?