screening resep

Upload: wirnamaya

Post on 10-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 screening resep

    1/3

    1. Resepa. R/ salbutamol xv

    S2dd1

    R/ codein x

    S3dd1

    R/ Laxadine syr fl 1

    S3ddc1

    Pro : Ny. T (68th)

    2. Skrining Resepa. Administratif

    - inscriptio (dianggap lengkap)

    - invocatio (lengkap)

    Tanda r/ = ambilah sudah lengkap

    - prescriptio (lengkap)

    Salbutamol 15 tablet, codein 10 tablet dan laxadine 1 botol

    - signatura

    Kelengkapan+ Frekuensi pemakaian :

    Salbutamol = 2 kali sehari 1 tablet

    Codein = 3 kali sehari 1 tablet

    Laxadine syr = 3 kali sehari 1 sendok makan.

    + Nama dan umur pasien lengkap

    + Keterangan jumlah obat yang diambil sudah lengkap yaitu sudahdiambil setengah dari

    jumlah yang tertera di resep. (da atau did)

    Permasalahan+ Tidak ada keterangan jelas mengguna kan obat sebelum sesudah atau bersama

    makanan.

    + Tidak terdapat kontak pasien (no hp)

    Penanganan masalahDilakukan konsul dengan dokter menanyakan kontak pasien dan penggunaan obat yang

    jelas.

    - subscriptio

    Kelengkapan dan masalahTidak adanya tanda tangan dokter yang bertanggung jawab atau dokter yang telah

    memeriksa dan mendiagnosa pasien tersebut

    Penanganan masalahDilakukan konsultasi atau menghubungi dokter untuk memastikan bahwa resep tersebut

    benar berasal dokter yang bersangkutan dan segera dibubuhi ttd sesuai undang undang

    yang berlaku.

  • 7/22/2019 screening resep

    2/3

    b. Kesesuaian farmasetik Salbutamol :

    Bentuk sediaan

    Bentuk sediaan adalah tablet yang diberikan secara oral, bentuk sediaan sudah tepat,

    tablet pemakaiaian nya lebih mudah pada usia lanjut (geriatrik)

    Stabilitas obat

    Salbutamol cenderung stabil pada penyimpanan pada suhu kamar agar tetap stabil.

    ( kemasan )

    Inkompatibilitas :

    Golongan beta-bloker seperti propanolol, menghambat efek salbutamol. Obat

    adrenergik tambahan, inhibitor monoaminooksidase atau antidepresan trisiklik

    (farmakologi terapi hal 463)

    Meningkatkan efek salbutamol pada pemakaian bersama turunan xantin (mims hal 87)

    Cara pemberian :

    Pemberian melalui oralJumlah dan aturan pemakaian.

    Jumlah yang diberikan berdasarkan resep 15. Pemakaian 2 kali sehari 1 tablet.

    Codein :Bentuk sediaan : tablet yang diberikan secara oral, diberikan agar mudah ditelan dan

    efektif dalam bentuk tablet

    Stabilitas obat : disimoan pada suhu kamar

    Inkompatibilitas : obat penekan ssp (barbiturat, psikofarmaka, antihistamin, analgesik)

    (ioni hal 92 codipront)

    Pemberian : oral

    Jumlah dan aturan pakai : di resep 1, pemakaian 3 kali sehari 1 tablet.(normal)

    Laxadine syrBentuk sediaan : emulsi cocok diberikan pada penggunaan sirup agar efektivitas nya

    sebagai laksatif maksimum

    Stabilitas obat : pwnyimpanan suhu kamar

    Inkompatibilitas :

    Pemberian : oral

    Jumlahnya : 3 kali sehari 1 sendok makan (normal)

    c.

    DosisSalbutamol : (mims)

    Dosis oral adalah 4 mg pada usia lanjut dan pasien yang sensitif dosis awal 2 mg

    diberikan 3-4 kali sehari dengan dosis maksimal 8 mg (ioni hal 102)

    Dosis pada resep adalah 2 kali sehari 1 tablet, 1 tablet mengandung 4 mg, 2 kali

    pemakaian = 8 mg. Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan litelatur.

    Codein :

    Dosis oral adalah dewasa 10-20mg tiap 4-6 jam maksimal 120mg/hari.

    Dosis pada resep 3 kali sehari dalam satu tablet. Dosis nya 3 kali 10-20 = 30-60mg masih

    aman dan sesuai dengan literatur. (mims hal 124)

    Laxadine syr :

  • 7/22/2019 screening resep

    3/3

    Dosis 1-2 kali sendok makan menjelang tidur, pemakaian pada resep 3 kali sendok

    makan sehari sehingga perlu di konsultasikan kembali kepada dokter mengenai dosis

    laxadin.

    d. pertimbangan klinissalbutamol : (isofartrap)

    indikasi : asma bronkial, bronkitis asmatis, emfisma

    kontraindikasi : hipersensitivitas

    efeksamping : mual, sakit kepala, tremor takikardi dll

    io sm dgn inkom

    codein : (mims hal 124)

    indikasi : batuk kering atau batuk dengan nyeri

    kontraindikasi : batuk berdahak penyakit hepar ganguan ventilasi.

    Efeksamping: konstipasi, depresi, pernafasan.

    Laxadine (ioni hal 24)Indikasi: konstipasi

    KI : anak usia dibawah 3 tahun, hindari pemakaian jangka panjang

    ESO : tirisan anal, pneunomia lipoid, gangguan absorpsi vitamin vitamin larut lemak.

    3. -Jumlah obat yang diberikan :Salbutamol : 7,5/8 tablet

    Codein : 5 tablet

    Laxadine syr : 1 botol atau tidak diberikan sama sekali.

    - Etiket yang diberikan berwarna putih karena semua obat diberikan melalui saluran

    pencernaan yaitu oral.

    - copy resepnya semua did kecuali laxadine syr kalau udh diambil detur kalo blm di ambil

    nedet.

    4. Konseling (sama kaya pertimbangan klinis gitu )5. Monitoring : monitoring pada resep belum ada, untuk monitoring sebaiknya dilakukan

    dengan cara berkomunikasi melalui telfon tentang cara penggunaan yang baik dan benar .

    6. Evaluasi : melalui telfon dengan menanyakan- apakah gejala batuk berkurang?- gejala asma sering muncul atau sudah berkurang?

    - apakah ada efek samping yang muncul?

    - apakah konstipasi sudah berkurang?