scanned by camscannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/lakip_dlh_2018.pdf · komposisi yang...

189

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

Scanned by CamScanner

Page 2: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang menjadi sumber kekuatan Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan tugas dan

kewajiban selama tahun 2018 dengan berbagai dinamika dan tantangannya.

Selanjutnya melalui laporan ini kami sajikan akuntabilitas kinerja Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 sebagai perwujudan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan mandat yang diberikan serta

laporan kinerja pencapaian sasaran strategis Dinas Lingkungan Hidup tahun 2018

melalui serangkaian indikator kinerja utama. Laporan ini juga merupakan tahap

terakhir dari siklus implementasi akuntabilitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat untuk periode tahun 2018 yang bersifat tahunan

sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dalam rangka pencapaian “good governance”. Karenanya,

segenap keberhasilan maupun hambatan dalam pencapaian kinerja yang ditetapkan

kami sajikan secara rinci, sebagai cerminan dari kesungguhan Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja yang lebih

transparan.

Pernyataan sasaran strategis dengan masing-masing indikator kinerjanya yang

diukur capaian kinerjanya yang menjadi pokok bahasan dalam laporan ini telah

diperbaiki melalui penyempurnaan sistem akuntabilitas semenjak tahun 2014 yang

lalu dan kemudian disempurnakan kembali dengan penyusunan cascading kinerja

yang dimulai menjelang triwulan IV tahun 2017 hingga akhir tahun 2018, dalam

serangkaian proses yang diinisiaisi oleh Gubernur Sumatera Barat yang dinamakan

Penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Provinsi

Sumatera Barat dan telah disupervisi langsung oleh Kementerian PAN&RB. Lingkup

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini meliputi pencapaian kinerja dari Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Tahunan 2018.

Semoga laporan ini dapat memenuhi harapan sebagai pertangggungjawaban kami

kepada publik dan sebagai pendorong peningkatan kinerja organisasi ke depan.

Padang, 31 Januari 2019

KEPALA,

Ir. SITI AISYAH, M.Si. Pembina Tk. I/NIP. 19670928 199203 2 002

Page 3: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2018 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan

Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017-

2021 dan Rencana Kinerja Tahunan yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja

Tahun 2018.

Terdapat beberapa isu lingkungan hidup yang menjadi prioritas Dinas Lingkungan

Hidup. Isu pertama terkait masalah perubahan kualitas air. Menurunnya kualitas air

sungai yang tadinya hanya ada pada perkotaan sekarang sudah dirasakan sampai

perdesaan, begitupun dengan kualitas air danau khususnya Danau Maninjau dan

Dnau Singkarak. Tekanan terbesar berasal dari limbah domestik baik limbah cair

maupun limbah padat. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa konsentrasi Fecal

Coliform dan Total Coliform di 70,6% titik sampling telah melebihi baku mutu.

Disamping itu hasil analisis laboratorium juga menunjukan bahwa parameter sulfida,

COD, BOD, TSS, fosfat, dan nitrit juga sudah menunjukkan kondisi yang melebihi baku

mutu di beberapa sungai yang daerah tangkapan airnya merupakan areal pertanian

ataupun perkebunan yang cukup luas. Isu kedua terkait dengan masalah limbah dan

persampahan. Setiap tahun jumlah timbulan sampah selalu meningkat seiring dengan

pertumbuhan penduduk. Timbulan sampah Sumatera Barat pada tahun 2017 adalah

sebesar 2.452.213 kg/hari dan berasal dari berbagai macam sumber serta memiliki

komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal

dari permukiman adalah sampah rumah tangga yaitu sampah organik.

Isu lainnya adalah belum terkelolanya secara maksimal limbah B3 dan limbah cair

rumah sakit serta hotel. Belum terkelolanya secara baik limbah cair dan limbah B3

sebagian rumah sakit pemerintah dan hotel memberikan kontribusi yang cukup

berarti terhadap pencemaran di Sumatera Barat, sehingga isu limbah cair dan limbah

B3 rumah sakit dan hotel patut menjadi isu prioritas.

Isu ketiga, terkait terkait alih fungsi lahan. Munculnya isu alih fungsi lahan lebih

disebabkan bertambah luasnya lahan pertambangan, perkebunan, permukiman serta

berkurangnya lahan pertanian. Lahan pertambangan merupakan bentuk alih fungsi

lahan terbesar di Provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2011.

Dari hasil pengukuran kinerja yang bertitik tolak dari berbagai isu dan permasalahan

prioritas yang ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 2018, terdapat

beberapa perkembangan yang cukup signifikan, yaitu adanya peningkatan kualitas

Page 4: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

iii

air dan udara yang ditandai dengan turunnya nilai Indeks Pencemaran Air dan Udara

(IPA dan IPU) dan adanya kecenderungan penurunan beban pencemaran dan

kerusakan lingkungan, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Penetapan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

yang dimuat dalam LAKIP ini, yang bertitik tolak dari berbagai permasalahan atau isu

prioritas tersebut di atas, telah ditetapkan dan dimuat dalam Dokumen Penetapan

Kinerja Provinsi Sumatera Barat, setelah sebelumnya atas dasar arahan Gubernur

Sumatera Barat telah dilakukan revisi dan penyempurnaan dengan bimbingan dan

supervisi langsung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi

Birokrasi.

Sasaran strategis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat yang termuat

dalam Penetapan Kinerja tersebut adalah: pertama, terwujudnya penataan

lingkungan hidup; kedua, terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan

hidup; ketiga, terwujudnya upaya-upaya pemeliharaan/konservasi sumber daya

alam; keempat, meningkatnya kapasitas dan peranserta stakeholders dan kelima,

meningkatnya tata kelola organisasi.

Metode pengukuran kinerja yang dilakukan adalah pengukuran pencapaian target

kinerja kelompok indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen

Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018. Metode

pengukuran kinerja yang digunakan adalah metode pengukuran sederhana dengan

membandingkan target kinerja dengan realisasi kinerja kelompok indikator kinerja

sasaran strategis dengan asumsi pencapaian 100%.

Menggunakan metode sebagaimana tersebut di atas, secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa pencapaian sasaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera

Barat Tahun 2018 berhasil dicapai dengan rata-rata pencapaian 102,9% dengan

realisasi anggaran sebesar 96,48%.

Padang, Januari 2019

KEPALA,

Ir. SITI AISYAH, M.Si. Pembina Tk. I/NIP. 19670928 199203 2 002

Page 5: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

iv

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR i RINGKASAN EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

viii ix

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II PERENCANAAN KINERJA 8

A. Rencana Kinerja Sasaran 8

B. Rencana Kinerja Kegiatan 9

C. Metodologi Pengukuran Capaian Target Kinerja 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 15

A. Capaian Kinerja Organisasi 15

I. Terwujudnya Pentaatan Lingkungan Hidup (SS1) 17

A. Persentase Kecukupan Instrumen Penataan

Lingkungan 17

B. Persentase pemanfaatan instrumen penataan

lingkungan

33

II. Terkendalinya Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup (SS2)

41

A. Persentase Penurunan Beban Pencemaran

dan Kerusakan Lingkungan

41

B. Indeks Pencemar Air (IPA) 52

C. Indeks Pencemaran Udara (IPU) 57

III. Terwujudnya Upaya-Upaya Pemeliharaan/

Konservasi Lingkungan Hidup (SS3)

69

A. Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup sesuai kriteria

69

IV. Meningkatnya Kapasitas dan Peranserta

Stakeholders (SS4)

85

A. Persentase peningkatan jumlah masyarakat/

kelompok masyarakat/ lembaga yang

85

Page 6: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

v

berperan aktif dalam program penyelamatan

lingkungan

V. Meningkatnya Tata Kelola Organisasi (SS5) 109

A. Nilai Evaluasi AKIP OPD 109

B. Persentase Capaian Realisasi Fisik dan

Keuangan Pelaksanaan Program dan Kegiatan

116

B. Realisasi Anggaran 123

1. Realisasi APBD 2018 123

2. Realisasi APBN 2018 129

BAB IV PENUTUP 130

LAMPIRAN A. Cascading Kinerja

B. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017

C. PK Eselon

D. IKU

E. Penghargaan yang diterima SKPD

Page 7: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar ..................... 5

Tabel 2. Rencana Kinerja Sasaran ................................................................................................. 9

Tabel 3. Rencana Kinerja Keluaran Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup ..................... 10

Tabel 4. Klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan Pencapaian Sasaran

Strategis dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 ..................................... 13

Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 ...................................................................... 15

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 (SS1) ........................................ 17

Tabel 7. Target dan Realisasi Kecukupan Instrumen Penataan Lingkungan di

Sumatera Barat .................................................................................................................. 24

Tabel 8. Perbandingan kondisi dokumen perencanaan yang telah disusun antara

tahun 2016, 2017 dan 2018 ......................................................................................... 26

Tabel 9. Perbandingan kondisi dokumen DDDTLH Provinsi yang telah tersusun

di Provinsi-Provinsi se Sumatera sampai dengan tahun 2018 ...................... 29

Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis SS2 ................................................ 41

Tabel 11. Basis Data Data Lahan Akses Terbuka Provinsi Sumatera Barat ................. 45

Tabel 12. Perbandingan Capaian Penurunan Beban Pencemaran dan Kerusakan

Tahun 2017-2018 ............................................................................................................. 48

Tabel 13. IKU Kab/Kota Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 ........................................ 60

Tabel 14. Kriteria Indeks Kualitas Udara untuk IKLH ........................................................... 61

Tabel 15. Konsentrasi NO2 dan SO2 serta IPU terhitung Provinsi dan Kabupaten/

Kota se-Sumatera Barat ................................................................................................. 62

Tabel 16. Perbandingan IPU dan IKU 2015-2018 ................................................................... 63

Tabel 17. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 3 (SS3)......................................... 69

Tabel 18. Perbandingan realisasi penetapan kawasan pemeliharaan 2017-2018 ... 75

Tabel 19. Perbandingan realisasi upaya pengendalian mutu kawasan pemeliharaan 2017-2018 ........................................................................................................................... 77

Tabel 20. Realisasi Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan

hidup ..................................................................................................................................... 78

Tabel 21. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 4 (SS4)......................................... 85

Tabel 22. Target Indikator SS4........................................................................................................ 88

Tabel 23. Realisasi kegiatan yang mendukung indikator SS4 ............................................ 89

Page 8: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

vii

Tabel 24. Daftar Perbandingan sekolah-sekolah yang mengikuti program Adiwiyata

dari tahun 2016-2018 ..................................................................................................... 98

Tabel 25. Daftar Anugerah Adipura 2017-2018 Regional Sumatera .......................... 102

Tabel 26. Perbandingan Jumlah Usulan Kampung Iklim Tingkat Nasional Pada

Beberapa Provinsi Tetangga Dengan Provinsi Sumatera Barat Tahun

2018 .................................................................................................................................... 104

Tabel 27. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 5 (SS5)...................................... 109

Tabel 28. Kategori/Interpretasi Hasil Penilaian/Evaluasi AKIP .................................... 111

Tabel 29. Perbandingan rata-rata realisasi fisik dan keuangan dari tahun 2015 -

2018 .................................................................................................................................... 118

Tabel 30. Realisasi dana APBD per Program/Kegiatan Tahun 2018 ........................... 125

Tabel 30. Realisasi dana APBN Tahun 2018 ........................................................................... 129

Page 9: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Sumatera Barat ................................................................................................................ .. 2

Gambar 2. Struktur APBD Dinas LH Prov. Sumbar Tahun 2018 .................................. .. 124

Page 10: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Perbandingan antara Jumlah Dokumen Perencanaan 2016 – 2018 ........... 26

Grafik 2. Perbandingan IPA Menurut Sungai yang Dipantau ............................................ 54

Grafik 3. Perbandingan IPA Menurut Tahun (2011-2018) ................................................ 55

Grafik 4. Perbandingan IPU Kabupaten/Kota Tertinggi Periode 2015 s/d 2018 .... 65

Grafik 5. Perbandingan IPU Kabupaten/Kota Terendah Periode 2015 s/d 2018 ... 65

Grafik 6. Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

tahun 2016-2018 .............................................................................................................. 79

Grafik 7. Peningkatan Jumlah Titik Pantau Adipura yang Memenuhi Passing

Grade ...................................................................................................................................... 95

Grafik 8. Peningkatan Jumlah Titik Pantau GSB yang Memenuhi Passing Grade ..... 96

Grafik 9. Perbandingan jumlah usulan penerima kalpataru tiga tahun terakhir ..... 97

Grafik 10. Perkembangan keikutsertaan sekolah dalam program Adiwiyata dari

tahun 2016 s/d 2018 ..................................................................................................... 99

Grafik 11. Perbandingan jumlah usulan lokasi kampung iklim dan peraihan predikat

proklim utama tahun 2016-2018 .............................................................................. 99

Grafik 12. Perbandingan jumlah usulan penerima kalpataru tiga tahun terakhir .. 105

Grafik 13. Tren Nilai Evaluasi AKIP Dinas Lingkungan Hidup selama rentang

waktu 2015 – 2016 (Bapedalda) dan 2017 – 2018 (Dinas

Lingkungan Hidup) ....................................................................................................... 111

Grafik 14. Perbandingan target dan realisasi tahun 2018.................................................. 118

Grafik 15. Perbandingan realisasi fisik dan keuangan (rata-rata) dari tahun 2015 –

2018 .................................................................................................................................... 118

Page 11: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat nomor 43 tahun 2017

tentang Rincian Tugas Pokok Fungsi Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat (selanjutnya disebut DLH) mempunyai tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintah Daerah bidang Lingkungan Hidup dengan

beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan Gubernur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

lingkungan hidup;

c. Pembinaan dan fasilitasi bidang lingkungan hidup lingkup Provinsi Sumatera

Barat;

d. Pelaksanaan tugas di bidang Sekretariat Dinas, Tata Lingkungan dan Pentaatan

Hukum Lingkungan, Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan

Kapasitas, serta Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup;

e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup

dibantu oleh 6 orang pejabat eselon III, 15 orang pejabat eselon IV dan sejumlah staf

dengan spesifikasi dan tingkat pendidikan yang berbeda. Bagan struktur organisasi

Dinas Lingkungan Hidup dapat dilihat pada gambar 1.

Page 12: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

2

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

Sumber: Dokumen Renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat 2017-2021

Dalam rangka menghadapi kondisi dan permasalahan lingkungan nasional

dan lokal, ditetapkan tujuan yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan pada kurun waktu tertentu yaitu satu hingga lima tahun ke depan dalam

tahun 2017 – 2021, serta menggambarkan arah strategik organisasi, perbaikan-

perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi serta meletakkan

kerangka prioritas untuk memfokuskan program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Tujuan Dinas Lingkungan Hidup untuk periode 2017 - 2021 adalah:

1. Terwujudnya lingkungan yang tertata

2. Terwujudnya kualitas media lingkungan hidup yang layak

3. Terwujudnya pemeliharaan / konservasi sumber daya alam

4. Terwujudnya peningkatan kapasitas lingkungan dan peran serta stakeholder

dalam pengelolaan lingkungan hidup

Page 13: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

3

Untuk menjabarkan tujuan agar terukur dan dapat dicapai secara nyata, Dinas

Lingkungan Hidup menyusun sasaran strategis 2017 – 2021 sebagai berikut:

a. Terwujudnya penataan lingkungan hidup;

b. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;

c. Terwujudnya upaya-upaya pemeliharaan / konservasi lingkungan hidup;

d. Meningkatnya kapasitas dan peranserta stakehodelders;

e. Meningkatnya tata kelola organisasi.

Masing-masing dari kelima sasaran strategis tersebut dilengkapi dengan indikator

kinerja yang terukur sebagai upaya untuk merespon permasalahan utama (isu

strategis) lingkungan hidup khususnya di Provinsi Sumatera Barat. Sasaran strategis

dan indikator kinerja ini telah disempurnakan, disupervisi dan disetujui langsung

oleh Kementerian PAN&RB melalui serangkaian proses Penyempurnaan Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Provinsi Sumatera Barat yang

diinisiasi dan diawasi langsung oleh Gubernur Sumatera Barat semenjak tahun 2014

hingga triwulan terakhir tahun 2018 yang lalu.

Berikut ini adalah isu lingkungan yang menjadi prioritas berdasarkan tugas pokok

dan fungsi pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat:

Isu pertama, terkait masalah perubahan kualitas air. Menurunnya kualitas air

sungai yang tadinya hanya ada pada perkotaan sekarang sudah dirasakan sampai

perdesaan, begitupun dengan kualitas air danau khususnya danau maninjau dan

danau singkarak. Tekanan terbesar berasal dari limbah domestik baik limbah cair

maupun limbah padat. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa konsentrasi Fecal

Coliform dan Total Coliform di 70,6% titik sampling telah melebihi baku mutu.

Disamping itu hasil analisis laboratorium juga menunjukan bahwa parameter

sulfida, COD, BOD, TSS, fosfat, dan Nitrit juga sudah menunjukkan kondisi yang

melebihi baku mutu di beberapa sungai yang daerah tangkapan airnya merupakan

areal pertanian ataupun perkebunan yang cukup luas dan pemakaian pupuk

anorganik di Provinsi Sumatera Barat adalah sebesar 169.636,9 ton/tahun yang

terdiri atas 63.759,9 ton urea, 12.212,0 ton ZA, 31.383,0 ton SP 36, dan 62.282,0 ton

NPK. Secara keseluruhan indeks pencemaran air Provinsi Sumatera Barat berada

pada angka 75,69 kondisi ini lebih baik dari pada tahun 2016 yaitu sebesar 65,40

dan tahun 2015 sebesar 66,83. Jika dibandingkan dengan IKA di tingkat nasional,

Page 14: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

4

kualitas air Provinsi Sumatera Barat juga lebih tinggi dimana IKA nasional Tahun

2017 adalah sebesar 53,2.

Isu kedua, terkait masalah limbah dan persampahan. Jumlah penduduk yang

semakin meningkat setiap tahun dan dirasakan oleh hampir seluruh

kabupaten/kota. Peningkatan jumlah timbulan sampah bergantung pula pada

tingkat ekonomi suatu wilayah. Wilayah yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi

akan memiliki kebutuhan terhadap barang dan jasa yang tinggi pula sehingga akan

berdampak terhadap besarnya jumlah timbulan sampah. Setiap tahun jumlah

timbulan sampah selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk.

Timbulan sampah Sumatera Barat pada tahun 2017 adalah sebesar 2.452.213

kg/hari dan berasal dari berbagai macam sumber serta memiliki komposisi yang

bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman

adalah sampah rumah tangga yaitu sampah organik. Kota Padang dan Kota

Bukittinggi memiliki jumlah timbulan sampah tertinggi yakni masing-masing

sebesar 494.426 kg/hari dan 183.000 kg/hari.

Isu ketiga, terkait alih fungsi lahan. Pertumbuhan penduduk memberikan tekanan

terhadap perubahan lahan produktif, daerah rawa menjadi perumahan sehingga

berdampak pada kemampuan lahan menyerap air. Munculnya isu alih fungsi lahan

lebih disebabkan bertambah luasnya lahan pertambangan, perkebunan,

permukiman serta berkurangnya lahan pertanian. Lahan pertambangan merupakan

bentuk alih fungsi lahan terbesar di Provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2011.

Memperhatikan arah kebijakan dan strategi Provinsi pada RPJPD dan RPJMD tahun

2016 – 2021, serta kondisi umum lingkungan hidup saat ini, maka arah kebijakan

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat adalah sebagaimana tabel 1

berikut:

Page 15: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

5

Tabel 1. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar

No Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan

1. Meningkatnya Kualitas Air dan Udara

1. Terwujudnyapenataanlingkungan hidup

1. Optimalisasi pemanfaatanperencanaan dan perizinanlingkungan lingkungan sesuaiketentuan yang berlaku

2. Inisiasi pelaksanaan valuasiekonomi lingkungan

1. Meningkatkan mutupelaksanaan kegiatan-kegiatanpengawasan;

2. Penaggulangan dampaklingkungan pada media-medialingkungan yang tercemar/rusak

3. Penegakkan hukum danpenaatan terhadap hukumlingkungan

1. Pembinaan terhadap ketaatan terhadap NSPK perizinandan kualitas dokumen lingkungan sebagai dasarpenerbitan izin lingkungan

2. Mengoptimalkan ketersediaan peraturan pelaksana danjuknis penyusunan perencanaan lingkungan

3. Menjaga sinergitas antara dokumen perencanaanlingkungan dengan dokumen perencanaandaerah/nasional lainnya

4. Melengkapi kekurangan dokumen-dokumen perencanaandi setiap daerah kab/kota

5. Mempersiapkan instrumen valuasi ekonomi lingkunganserta regulasi dalam implementasinya

6. Mengoptimalkan koordinasi dengan sektor lain dalamrangka pelaksanaan valuasi ekonomi lingkungan.

1. Pemenuhan terhadap NSPK pengawasan dan perluasancakupan pengawasan baik kepad sumber maupun padamedia lingkungan

2. Menjaga kualitas dan kuantitas serta ketesediaan PPLHdan PPNS.

3. Pemulihan pada media lingkungan yang rusak/ tercemar4. Pencegahan terjadinya degradasi lahan5. Penerapan teknologi pengelolaan limbah6. Mengoptimalkan ketersediaan dan pemanfaatan

peraturan perundang-undangan pengelolaan LH7. Pembinaan dan penegakan hukum lingkungan

2. Terkendalinyapencemaran dankerusakanlingkungan hidup;

Page 16: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

6

No Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan

3. Terwujudnya upaya-upaya pemeliharaan/ konservasi sumberdaya alam;

4. Meningkatnyakapasitas danperansertastakeholders;

1. Menetapkan kawasankonservasi / pemeliharaan

2. Mengendalikan mutu lokasikonservasi / pemeliharaan

1. Memberdayakan danmeningkatkan kapasitasstakeholder dalampengelolaan lingkungan hidupsecara mandiri;

2. Peningkatan kualitas dankuantitas personil dan saranapenunjang pengelolaanlingkungan hidup.

3. Memberikan jaminan fasilitasidan dukungan iklim yang baikbagi masyarakat untuk ikutserta berperan dalampengelolaan lingkungan hidup

1. Perbaikan kualitas data pemataan kawasan yang akandikonservasi.

2. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak/ lembagaterkait lainnya dalam upaya konservasi;

3. Pembinaan terhadap kelembagaan pengelola lokasi-lokasipemeliharaaan

4. Pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas / designmodel-model pemeliharaan

1. Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana prasaranapenyampaian informasi dan publikasi kepadastakeholders

2. Melaksanakan iven-iven stimulan peranserta masyarakat/ stakeholders

3. Pengarusutamaan isu-isu lingkungan kepada sektor lain4. Meningkatkan kualitas dan cakupan pemberian

penghargaan5. Mendorong terciptanya percontohan atau pilot project

pengelolaan lingkungan mandiri oleh masyarakat /kelompok masyarakat untuk dapt dijadikan rujukan kedepan

6. Mengoptimalkan upaya-upaya pemenuhan saranaprasarana yang dibutuhkan masyarakat / stakeholderslain dalam rangka ikut berperan dalam pengelolaaanlingkungan.

Page 17: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

7

No Tujuan Sasaran Strategis Strategi Kebijakan

2. Meningkatnya kinerja organisasi

1. Meningkatnya tatakelola organisasi

1. Peningkatan kualitasperencanaan dan pelaporan

2. Peningkatan kualitaspelayanan internal organisasi

3. Peningkatan kualitaspenatausahaan keuangan

4. Peningkatan implementasisistem pengendalian internalpemerintah (SPIP)

1. Mensinkronkan antara dokumen penganggaran dengandokumen perencanaan organisasi;

2. Perbaikan berkelanjutan terhadap sistem akuntabilitaskinerja instansi pemerintah (SAKIP)

3. Memberikan perhatian terhadap kualitas dan jadwal-jadwal penyampaian dokumen perencanaan danpelaporan kinerja oorganisasi

4. Melengkapi ketersediaan dan akurasi data kepegawaian,pengelolaan sarana parasarana dan meningkatkankualitas administrasi kepegawaian

5. Mengoptimalkan fungsi dan kinerja KPA, PPTK dan PPKdalam hal penatausahaan keuangan organisasi

6. Menindaklanjuti dan berupaya seoptimal mungkinmengurangi jumlah temuan inspektorat dalam tata kelolaorganisasi.

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup 2018

Page 18: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penetapan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

yang dimuat dalam lampiran LAKIP ini telah ditetapkan dan dimuat dalam Dokumen

Penetapan Kinerja Provinsi Sumatera Barat, setelah sebelumnya atas dasar arahan

Gubernur Sumatera Barat telah dilakukan revisi dan penyempurnaan dengan

bimbingan dan supervisi langsung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara & Reformasi Birokrasi yang dimulai pada bulan September 2017.

Rencana kinerja yang akan dicapai Dinas Lingkungan Hidup pada Tahun 2018

terbagi atas Rencana Kinerja Sasaran dan Rencana Kinerja Kegiatan. Rencana

Kinerja Sasaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2018

merupakan Perjanjian Kinerja yang dijanjikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat kepada Gubernur yang harus dipenuhi sepanjang tahun

2018 tersebut. Penetapan Kinerja disesuaikan dengan susunan agenda, prioritas,

sasaran pembangunan pada RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 - 2021.

Ringkasan perjanjian kinerja tahun 2018 dapat dijabarkan sebagai berikut:

A. Rencana Kinerja Sasaran

Rencana Kinerja Sasaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

tahun 2018 adalah rencana pencapaian target sasaran yang menjadi sarana bagi

Dinas Lingkungan Hidup dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan

pembangunan lingkungan hidup di Sumatera Barat dalam kurun waktu 4 tahun

dan tahun 2018 adalah tahun kedua untuk Dinas Lingkungan Hidup dalam

periode 2017 – 2021, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Page 19: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

9

Tabel 2. Rencana Kinerja Sasaran

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1

Terwujudnya penataan

lingkungan hidup

1 Persentase kecukupan

instrumen penataan lingkungan

di Sumbar

55%

2 Persentase pemanfaatan

instrumen penataan lingkungan

75%

2

Terkendalinya

pencemaran dan

kerusakan lingkungan

hidup

1 Persentase penurunan beban

pencemaran dan kerusakan

lingkungan

5%

2 Indeks Pencemaran Air (IPA) 5 <IPA <10

3 Indeks Pencemaran Udara

(IPU)

IPU <11

3 Terwujudnya upaya-

upaya pemeliharaan /

konservasi lingkungan

hidup

1

Persentase peningkatan upaya-

upaya pemeliharaan

lingkungan yang sesuai kriteria

15%

4 Meningkatnya kapasitas

dan peranserta

stakeholders

1 Persentase peningkatan jumlah

masyarakat / kelompok

masyarakat / lembaga yang

berperan aktif dalam program

penyelamatan lingkungan

16%

5 Meningkatnya tata

kelola organisasi

1 Nilai evaluasi AKIP OPD B

2 Persentase capaian realisasi

fisik dan keuangan pelaksanaan

program / kegiatan

95%

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, 2018

B. Rencana Kinerja Kegiatan

Rencana kerja sasaran di atas akan dicapai dengan melaksanakan program

lingkungan hidup maupun kegiatan pendukung lainnya yang terdiri dari

kegiatan-kegiatan pembangunan lingkungan hidup maupun kegiatan

pendukung sehingga Pencapaian Kinerja Sasaran akan ditentukan oleh

keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan. Rencana kinerja Dinas Lingkungan

Hidup secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 20: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

10

Tabel 3. Rencana Kinerja Keluaran Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan

Lingkungan Hidup

IPA

IPU

5 < IPA <10

IPU <11

Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala Provinsi

Jumlah sungai yang didata kualitas air serta sumber pencemarnya sebagai bahan kebijakan dalam pengelolaannya

9 sungai

Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan (PROPER Daerah)

Jumlah objek kegiatan yang dinilai kinerja pengelolaan lingkungan hidupnya

13 objek

Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran Media Lingkungan Hidup

Percontohan pengelolaan limbah 1 klaster

Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan

Jumlah objek kegiatan yang dilakukan wasdal kerusakan lingkungan

13 objek

Pembinaan Pengelolaan Sampah Kab/Kota

Jumlah kab/kota yang dibina dalam melakukan pengelolaan sampah; Jumlah peserta yang mengikuti bintek; Jumlah Pergub tentang pengelolaan sampah yang disusun

19 kab/kota; 80 orang; 1 Pergub

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

Jumlah objek kegiatan yang dilakukan pembinaan wasdal pengelolaan lingkungan

18 kegiatan/ usaha

Peningkatan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan (Adipura)

Jumlah kab /kota yang dibina 12 kab/kota

Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Penatalaksanaan Penilaian/Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup

Jumlah kabupaten/kota yang dievaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL-nya; Jumlah kabupaten/kota yang dibina/diverifikasi terkait pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal-nya; Jumlah peserta sosialisasi

12 kab/kota; 6 kab/kota; 55 peserta

Peningkatan Implementasi Gerakan Sumbar Bersih

Jumlah kecamatan dan kelurahan yang dibina dan dinilai

12 kecamatan dan 14 Kelurahan

Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3

Jumlah objek kegiatan yang dilakukan pembinaan dan pemantauan dalam pengelolaan LB3

20 objek

Fasilitasi kerjasama pengelolaan

LB3 antar daerah

3 kab/ kota

Page 21: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

11

Pemantauan Kualitas Udara Ambien

Jumlah Kab/Kota yang terpantau kualitas udara ambiennya

19 kab/kota

Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) Sektor Pengelolaan Limbah

Jumlah Kab/Kota yang terevaluasi dan diinventarisasi pelaksanaan RAD-GRK bidang pengelolaan limbah

19 kab/ kota

Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim (Program Kampung Iklim)

Jumlah Kab/Kota yang dibina dalam pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

15 kab/kota (25 Nagari/Jorong/Korong)

Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jumlah peserta Rapat kordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

64 orang

Jumlah kab/kota yang dimonitoring dan evaluasi

19 kab/kota

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

jumlah kab/kota yang dimonitoring dan evaluasi

12 kab/kota

Evaluasi dan pengkajian baku mutu limbah cair dan peruntukan sungai

Jumlah Dokumen Kajian Teknis Peruntukan sungai

1 Dokumen kajian

Program Tata Lingkungan dan Penataan Hukum Lingkungan

1) Persentase kecukupan instrumen penataan lingkungan di Sumbar 2) Persentase pemanfaatan instrumen penataan lingkungan 3) Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan yang sesuai kriteria

51% 75% 31%

Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Provinsi Sumatera Barat

Jumlah dokumen rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berbasis Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Prov. Sumbar

1 dokumen

Penaatan Hukum Lingkungan Jumlah kasus lingkungan hidup yang dapat diselesaikan dan kegiatan dan/atau usaha yang dijadikan objek penegakan hukum

4 dan 2 kasus/objek

Jumlah objek yang dilakukan monitoring dan evaluasi implementasi penerapan sanksi

4 objek

Pembinaan KLHS Terhadap Dokumen Perencanaan

Jumlah kab/kota yang difasilitasi dan/atau dibina dalam pelaksanaan KLHS terhadap dokumen perencanaan

8 kab/kota

Page 22: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

12

Pembinaan Hukum Lingkungan dan Perizinan

Jumlah Kab/Kota yang dilakukan pembinaan hukum dan Perizinan LH serta terhimpunnya data hasil pembinaan hukum dan perizinan lingkungan

10 kab/kota

Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang dilakukan pembinaan dan menaati peraturan perundang-undangan bidang LH dan Perizinan

4 objek

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

IPA

IPU

5 < IPA <10

IPU <11

Peningkatan Konservasi Kualitas air danau di Provinsi Sumatera Barat

Jumlah danau yang dikoordinasikan peranserta stakeholder, masyarakat dan dunia usahanya dalam pelestarian ekosistem danau

4 danau

Peningkatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Sumatera Barat

Jumlah taman kehati yang dibina 4 taman kehati

Peningkatan Pembinaan Konservasi Wilayah Pesisir Laut

Jumlah Kab/Kota kawasan pesisir pantai dan muara sungai yang dipantau kualitas air lautnya

6 kab/kota

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Persentase peningkatan jumlah masyarakat/kelompok masyarakat / lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan

17 %

Pembinaan dan Penilaian Peranserta Masyarakat dan Kelompok Peduli Lingkungan Hidup (Kalpataru)

Jumlah calon yang dibina untuk di usulkan sebagai calon penerima Kalpataru tingkat nasional

9 orang/kelompok

Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Jumlah dokumen IKPLHD tahun 2017 Prov. Sumbar yang dicetak

40 buku

Draft dokumen data IKPLHD tahun 2018

1 draft

Peningkatan kapasitas lembaga pendidikan dasar dan menengah dalam pelestarian lingkungan hidup

Jumlah sekolah yang dibina dan dinilai dalam program Adiwiyata; Jumlah peserta sosialisasi Adiwiyata

85 sekolah; 345 orang

Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan

Jumlah Rangkaian acara Edukasi dan Kampanye Lingkungan Hidup

1 event

Program Pengembangan Sistim dan Pengelolaan Persampahan

Meningkatnya pengelolaan TPA Sampah Regional

74 %

Page 23: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

13

Pengendalian dan Operasional

UPTD Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) Sampah Regional

Terlaksananya pengelolaan sampah

TPA Regional

2 TPA Sampah

Pemantauan Kualitas

Lingkungan Kawasan Tempat

Pembuangan Akhir (TPA)

Sampah Regional

Jumlah laporan kawasan

lingkungan TPA Sampah Regional

4 laporan

RKL/RPL

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, 2018

C. Metodologi Pengukuran Capaian Target Kinerja

Pengukuran Kinerja yang dilakukan adalah pengukuran capaian target kinerja

kelompok indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian

Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018. Metode

pengukuran kinerja yang digunakan adalah metode pengukuran sederhana

dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja kelompok indikator

kinerja sasaran strategis. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran

strategis diukur dengan capaian kelompok indikator kinerja sasaran strategis

yang berkenaan. Untuk penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran

strategis dan keberhasilan/kegagalan capaian indikator kinerja, ditetapkan

kategori penilaian keberhasilan/kegagalan sebagaimana tercantum pada tabel

4 berikut:

Tabel 4. Klasifikasi penilaian keberhasilan/kegagalan Pencapaian Sasaran Strategis dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018

NO KLASIFIKASI PREDIKAT

1 > 84% Sangat Baik

2 69% - 84% Baik

3 53% - 68% Cukup

4 < 53% Gagal

Sumber: Biro Organisasi Setda Provinsi Sumatera Barat

Lebih detail, pengukuran kinerja capaian indikator kinerja Dinas Lingkungan

Hidup tahun 2018 dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Semua indikator ditetapkan mempunyai bobot yang sama dalam

pengukuran kinerja. Terdapat 9 indikator kinerja sasaran, maka masing-

Page 24: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

14

masing dari capaian indikator tersebut berkontribusi sebanyak 11,11%

dari total 100% nilai kinerja organisasi.

2. Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks capaian kinerja dari

masing-masing indikator dengan angka target berupa angka absolut,

adalah:

Realisasi X 100%

Target

3. Terdapat 2 indikator dengan target kinerja berupa nilai yang harus

dipenuhi dalam kisaran/range tertentu (IPA dan IPU). Pengukuran kinerja

untuk kedua indikator tersebut dengan target yang seperti ini dilakukan

dengan ketentuan:

a. Jika hasil pengukuran kinerja (realisasi) masuk dalam kisaran/range

target, maka capaian untuk indikator yang bersangkutan adalah 100%;

b. Jika realisasi > batas atas target (kondisi yang tidak baik untuk IPA

dan IPU), maka kinerja capaiannya adalah:

(2 x batas atas target) – realisasi X 100%

Batas atas target

c. Jika realisasi < batas bawah target (kondisi yang baik untuk IPA dan

IPU) maka kinerja capaiannya adalah:

(2 x batas bawah target) – realisasi X 100%

Batas bawah target

4. Realisasi seluruh indikator diupayakan pencapaiannya sesuai dengan

target, atau melebihi apabila memungkinkan (polarisasi maximize).

5. Terdapat satu indikator kinerja yang berupa huruf. Namun huruf ini dapat

diinterpretasikan ke dalam bentuk kisaran/range angka. Apabila realisasi

(angka absolut) dari indikator ini sama dengan yang ditargetkan, maka

dinyatakan target tercapai 100%.

Page 25: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

15

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera

Barat tahun 2018 diukur dengan cara membandingkan antara target pencapaian

indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 dengan realisasinya. Hasil pengukuran

terhadap indikator kinerja utama per sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam

dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

tahun 2018 adalah sebagaimana terangkum dalam tabel 5 berikut:

Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

Sasaran 1 (SS1)

Terwujudnya Penataan Lingkungan Hidup

INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA

REALISASI

KINERJA

%

CAPAIAN

Persentase kecukupan instrumen

penataan lingkungan di Sumbar

55% 67,02% 121,8%

Persentase pemanfaatan instrumen

penataan lingkungan

75% 77,78% 103,7%

Sasaran 2 (SS2)

Terkendalinya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA

REALISASI

KINERJA

%

CAPAIAN

Persentase penurunan beban

pencemaran dan kerusakan

lingkungan

5% 5,25% 105%

Indeks Pencemaran Air (IPA) 5 <IPA <10 2,38 152,4%

Indeks Pencemaran Udara (IPU) IPU < 11 7,93 100%

Sasaran 3 (SS3)

Terwujudnya upaya-upaya pemeliharaan / konservasi lingkungan hidup

INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA

REALISASI

KINERJA

%

CAPAIAN

Persentase peningkatan upaya-upaya

pemeliharaan lingkungan yang sesuai

kriteria

15% 16,4% 109,3%

Page 26: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

16

Sasaran 4 (SS4)

Meningkatnya kapasitas dan peranserta stakeholders

INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA

REALISASI

KINERJA

%

CAPAIAN

Persentase peningkatan jumlah

masyarakat / kelompok masyarakat /

lembaga yang berperan aktif dalam

program penyelamatan lingkungan

16% 3,93% 24,56%

Sasaran 5 (SS5)

Meningkatnya Tata Kelola Organisasi

INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA

REALISASI

KINERJA

%

CAPAIAN

Nilai Evaluasi AKIP OPD B BB 105,8%

Persentase capaian realisasi fisik dan

keuangan pelaksanaan program dan

kegiatan

95% 98,24% 103,4%

% Capaian rata-rata 102,9%

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, 2018

Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja rata-rata untuk 9 indikator

kinerja yang mengukur keberhasilan 5 sasaran strategis (SS) tahun 2018 adalah

102,9%. Rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 102,9% tersebut termasuk

dalam klasifikasi berhasil dengan kategori sangat baik.

Dari tabel di atas juga dapat terlihat bahwa dari 9 indikator kinerja sasaran

strategis, 8 indikator kinerja atau 89% dari keseluruhan indikator kinerja termasuk

kategori berhasil dengan tingkat capaian ≥100%, dan terdapat 1 atau 11% dari

keseluruhan indikator dengan kategori capaian tidak tercapai atau tergolong gagal

(<53%).

Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja OPD Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 sebagaimana tercantum pada tabel 5 di atas,

selanjutnya pada sub bab ini disajikan juga evaluasi dan analisis realisasi dan

capaian indikator kinerja per sasaran.

Page 27: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

17

Adapun analisa dari pencapaian kelima sasaran strategis dari Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat seperti yang terlihat pada tabel 5 di atas akan

diuraikan sebagai berikut:

I. Terwujudnya Pentaatan Lingkungan Hidup (SS1)

Dalam sasaran strategis yang pertama ini, terdapat 2 (dua) indikator kinerja yang

dapat diukur dengan rumusan/formula tertentu yaitu:

1. Persentase Kecukupan Instrumen Penataan Lingkungan

2. Presentase Pemanfaatan Instrumen Penataan Lingkungan

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 (SS1)

No INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

REALISASI KINERJA

% CAPAIAN

1. Persentase kecukupan instrumen

penataan lingkungan di Sumbar 55% 67,02% 121,8%

2. Persentase pemanfaatan

instrumen penataan lingkungan

75% 77,78% 103,7%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 112,7% (sangat baik)

Sumber: Bidang Tata Lingkungan, 2018

Dari tabel 6 dapat dilihat, rata-rata capaian 2 indikator kinerja sasaran strategis SS1

adalah sebesar 112,7%. Keberhasilan pencapaian sasaran ini termasuk kategori

keberhasilan sangat baik. Begitu juga untuk masing-masing indikator dimana

persentase tingkat capaian semua indikator adalah >100% sehingga masuk dalam

kategori keberhasilan sangat baik

Adapun pencapaian target kinerja atas sasaran strategis I (SS I) serta analisa dari

kedua Indikator Kinerja, akan diuraikan sebagai berikut:

A. Persentase Kecukupan Instrumen Penataan Lingkungan

1.1. Realisasi

a. Sumber Data

Sumber data dalam penentuan realisasi dari target indikator kinerja

Persentase kecukupan instrumen penataan lingkungan di Sumbar

Tahun 2018 mengacu kepada:

Page 28: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

18

1. Hasil pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Pelindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Daya Dukung Daya

Tampung Lingkungan Hidup Provinsi;

2. Hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan validasi KLHS terhadap

dokumen perencanaan kabupaten/kota;

3. Hasil koordinasi dengan instansi lingkungan hidup kabupaten/kota

terkait dengan Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

4. Hasil koordinasi dengan instansi lingkungan hidup kabupaten/kota

terkait dengan Penyusunan dokumen Daya Dukung Daya Tampung

Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem;

5. Hasil koordinasi dengan tim Pokja KLHS provinsi.

6. Hasil koordinasi dengan instansi lingkungan hidup, Pokja KLHS

kabupaten/kota terkait perkembangan pelaksanaan KLHS terhadap

dokumen perencanaan kabupaten/kota.

Kegiatan Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Berbasis Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan

Hidup Jasa Ekosistem tahun 2018 dengan alokasi anggaran pelaksanaan

kegiatan berada di APBD/DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Sumatera Barat. Adapun kegiatan ini diarahkan kepada Dokumen

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)

Provinsi Sumatera Barat mempedomani Daya Dukung Daya Tampung

Lingkungan Hidup (DDDTLH) berbasis Jasa Ekosistem serta pembinaan

penyusunan DDDTLH dan RPPLH kepada Instansi Lingkungan Hidup

dan Bappeda Kabupaten/Kota.

Disamping itu, terkait dengan kegiatan pembinaan KLHS terhadap

dokumen perencanaan yang telah dimulai pelaksanaannya sejak tahun

2014 dengan alokasi anggaran pelaksanaan kegiatan berada pada

APBD/DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan

ini dilakukan oleh Tim pembinaan KLHS provinsi yang ditujukan kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum atau sedang/telah

melaksanakan KLHS terhadap dokumen perencanaannya (RTRW, RDTR

dan/atau RPJMD/RPJPD). Pelaksanaan kegiatan pada tahun 2018 lebih

diarahkan kepada pemahaman terhadap peraturan terkait KLHS yang

Page 29: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

19

baru disyahkan pada akhir tahun 2016 yaitu PP 46 Tahun 2016 tentang

Tata Cara Penyelenggaran Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

dan Permenlhk No P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang

pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2016 tentang Tata

Cara Penyelenggaran Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang lebih

difokuskan terhadap kabupaten/kota yang akan menyusun KLHS

dokumen perencanaan (RPJPD, RPJMD, RTRW, RDTR) di

kabupaten/kota yang bersangkutan.

Pembinaan KLHS pada tahun 2018 dilakukan terhadap 10 (sepuluh)

kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten

Agam, Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok

Selatan, Kabupaten Dharmasraya Kota Padang, Kota Padang Panjang,

Kota Pariaman dan Kota Sawahlunto.

Melalui pelaksanaan kegiatan pembinaan KLHS di atas, disosialisasikan

tahapan pelaksanaan KLHS penjaminan kualitas dan validasi KLHS

sekaligus inventarisasi dokumen perencanaan wajib KLHS yang

telah/sedang/akan disusun/dievaluasi KLHSnya. Terhadap

kabupaten/kota yang tidak termasuk objek pembinaan/evaluasi hasil

pembinaan, dilakukan koordinasi (melalui telepon atau surat) dengan

instansi terkait Pemerintah Kabupaten/Kota tersebut untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan KLHS terhadap dokumen perencanaan

yang ada pada masing-masing kabupaten/kota. Namun tidak menutup

kemungkinan terhadap kabupaten/kota yang menjadi objek

pembinaan/evaluasi hasil pembinaan dilakukan koordinasi

sebagaimana dimaksud guna meng-update/memperbarui informasi

terkait pelaksanaan KLHS di kabupaten/kota tersebut. Untuk

pelaksanaan KLHS dokumen perencanaan provinsi, proses penyusunan

KLHS dilaksanakan oleh OPD penyusun Kebijakan, Rencana, dan/atau

Program (KRP) yaitu Dinas PUPR dan Bappeda Provinsi bersama-sama

dengan POKJA KLHS yang beranggotakan OPD terkait termasuk DLH

Provinsi.

b. Acuan dan Alat

1. Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Pelindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Daya Dukung Daya

Page 30: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

20

Tampung Lingkungan Hidup Jasa Ekosistem, terdapat beberapa

aturan/regulasi yang dipedomani, yaitu:

a) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

b) Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

SE.5/Menlhk/PKTL/PLA.3/11/2016 Tanggal 11 November

2016 tentang Penyusunan Rencana Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota.

c) Buku Pedoman Penyusunan Daya Dukung Daya Tampung

Lingkungan Hidup Jasa Ekosistem yang diterbitkan oleh Pusat

Pengendalian Pembanguan Ekoregion Sumatera (P3ES)

2. Pelaksanaan kegiatan pembinaan KLHS terhadap dokumen

perencanaan, dan dalam menentukan persentase jumlah dokumen

perencanaan provinsi dan/atau kabupaten/kota yang sudah di-

KLHS, terdapat beberapa aturan/regulasi yang dipedomani, yaitu:

a) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

b) PP 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);

c) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No

P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang pelaksanaan

Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara

Penyelenggaran Kajian Lingkungan Hidup Strategis

d) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2018 tentang

Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam

Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

c. Metodologi Perhitungan

Dalam menghitung presentase kecukupan instrumen penataan

lingkungan Provinsi Sumatera Barat digunakan formula/rumusan

sebagai berikut:

Jumlah Instrumen penataan lingkungan yang disusun x 100 %

Jumlah seluruh dokumen penataan yang harus ada

Adapun instrumen penataan lingkungan yang disusun meliputi:

Page 31: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

21

a. Dokumen perencanaan Lingkungan Hidup yang disusun berdasarkan

kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan LH dan

berdasarkan kebutuhan spesifik daerah (prov/kab/kota) seperti

Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH), Rencana

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang suatu dokumen

lingkungan hidup yang diwajibkan dalam penyusunan RTRW, RDTR,

RPJPD, RPJMD, RZWP3K dll.

b. Peraturan Pelaksanaan dan Petunjuk teknis yang diterbitkan sesuai

dengan perda LH

c. Mekanisme insentif dan disinsentif yang dikembangkan terkait

dengan valuasi ekonomi.

d. Regulasi sebagai dasar hukum terkait pelaksanaan valuasi ekonomi

lingkungan

e. Kesepakatan antar daerah/instansi dalam rangka implementasi

valuasi ekonomi lingkungan

Tahun 2018 target instrumen penataan lingkungan yang disusun adalah

dokumen Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH)

Berbasis Jasa Ekosistem dan Dokumen Rencana Perlindungan sebanyak

12 dokumen DDDTLH, Rencana Pelindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (RPPLH) sebanyak 1 dokumen RPPLH, dokumen

perencanaan prov/kab/kota yang sudah di KLHS pada tahun 2018

sebanyak 28 dokumen KLHS, target peraturan gubernur sebagaimana

yang diamanatkan dalam PERDA Prov. Sumbar No 14 Tahun 2012

Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Tahun

2018 sebanyak 1 pergub. Berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan

pada saat kegiatan penyusunan DDDTLH Berbasis Jasa Eksosistem yang

dilakukan Provinsi Sumatera Barat dengan instansi lingkungan hidup

kabupaten/kota terhimpun bahwa pada tahun 2018 dokumen DDDTLH

Berbasis Jasa Eksosistem provinsi/kab/kota yang telah tersusun

sebanyak 18 (delapan belas) dokumen DDDTLH Berbasis Jasa

Ekosistem, yaitu:

1) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Provinsi Sumatera Barat

2) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Agam

Page 32: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

22

3) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Pasaman

4) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Lima Puluh Kota

5) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Pesisir Selatan

6) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Solok

7) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Solok Selatan

8) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Padang Pariaman

9) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kota Bukittinggi

10) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kota Padang Panjang

11) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kota Solok

12) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kota Padang

13) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Tanah Datar

14) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kota Payakumbuh

15) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kota Pariaman

16) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Sijunjung

17) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kota Sawahlunto

18) DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Pasaman Barat

Dalam penyusunan LAKIP tahun 2018, maka konteks dokumen RPPLH

yang telah tersusun masih sebatas Draf dokumen RPPLH. Berdasarkan

informasi dan koordinasi pada saat kegiatan penyusunan DDDTLH

Berbasis Jasa Eksosistem dan RPPLH yang dilakukan DLH Provinsi

Sumatera Barat didapatkan data bahwa pada tahun 2018 telah tersusun

dokumen RPPLH sebanyak 4 (empat) dokumen, yaitu:

1) Dokumen RPPLH Provinsi Sumatera Barat

2) Dokumen RPPLH Kab. Agam

3) Dokumen RPPLH Kab. Pasaman

4) Dokumen RPPLH Kota Padang Panjang

Sedangkan untuk dokumen perencanaan yang wajib di KLHS adalah

RPJPD/RPJMD dan RTRW beserta turunannya (RDTR/RTR kawasan).

Dalam penyusunan LAKIP tahun 2018, konteks dokumen perencanaan

yang sudah di-KLHS adalah dokumen perencanaan yang telah dilakukan

KLHS.

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada saat pembinaan/evaluasi

hasil pembinaan KLHS dan hasil koordinasi dengan instansi terkait

Page 33: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

23

provinsi dan kabupaten/kota diketahui bahwa dokumen perencanaan

yang telah di KLHS sebagaimana tersebut di atas, sampai pada akhir

tahun 2018, terdapat sebanyak 6 dokumen perencanaan provinsi yaitu

Dokumen RPJMD, RDTR Kawasan Strategis Danau Singkarak, RZWP3K,

KLHS Kawasan Strategis Danau Maninjau, KLHS Revisi RTRW dan KLHS

Kawasan Strategis Provinsi (Kawasan Mandeh) dan 34 dokumen

perencanaan kabupaten/kota, yang terdiri dari:

1) Dokumen RPJP sebanyak 2 kab/kota yaitu Kota Solok dan Kota

Bukittinggi

2) Dokumen RPJMD sebanyak 18 Kab/Kota yaitu Kab. Dharmasraya,

Kab. Sijunjung, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kab. Pasaman, Kab.

Padang Pariaman, Kab. Tanah Datar, Kab. Pesisir Selatan, Kab.

Pasaman Barat, Kab. Agam, Kab. Lima Puluh Kota, Kota Padang, kota

Bukittinggi, Kota Solok, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kab.

Kep Mentawai dan Kota Payakumbuh

3) Dokumen RTRW dan RDTR sebanyak 14 dokumen yaitu:

• Revisi Dokumen RTRW Kota Bukitinggi, Revisi RTRW Kota

Padang, Revisi RTRW Kota Sawahlunto, Revisi RTRW Kab.

Pesisir Selatan dan Revisi RTRW Kab. Sijunjung.

• Dokumen RDTR Kawasan Lubuk Basung Kab. Agam, RDTR

Kawasan Tanjung Mutiara Kab. Agam, RDTR Kawasan

Sariklamak Kab. Lima Puluh Kota, RDTR Kawasan Madeh Kab.

Pesisir Selatan, RDTR 5 Bagian Wilayah Perencanaan Kota

Payakumbuh, Kawasan Padang Bay City, Kawasan Rehabilitasi

Rekontruksi Kota Padang, RDTR Kayu Tanam Kab. Padang

Pariaman dan RDTR Kawasan Taram Kab. Limapuluh Kota.

Amanat PERDA Prov. Sumbar No 14 Tahun 2012 Tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dimplementasikan dalam

penyusunan Peraturan Gubernur di tahun 2018 sebanyak 1 (satu)

Peraturan Gubernur yaitu: Pergub No 26 Tahun 2018 tentang Jenis

Rencana Usaha/Kegiatan yang Wajib UKL/UPL. Adapun mekanisme

insentif dan disinsentif yang dikembangkan terkait dengan valuasi

ekonomi pada tahun 2018 ini masih sebatas mekanisme pelaksanaan

penilaian PROPER/PROPERDA.

Page 34: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

24

Dari data di atas, Kecukupuan instrumen penataan lingkungan sebanyak

63 dokumen perencanaan (Dokumen DDDTLH sebanyak 18 Dokumen,

Dokumen RPPLH sebanyak 4 Dokumen dan Dokumen KLHS sebanyak

40 Dokumen serta 1 peraturan gubernur) maka dapat dihitung realisasi

kinerja untuk indikator persentase jumlah dokumen perencanaan

provinsi dan/atau kabupaten/kota menggunakan formula/rumusan di

atas. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Realisasi Kinerja

=

Jumlah instrumen penataan lingkungan yang disusun × 100%

Jumlah seluruh dokumen penataan yang harus ada

= 63

× 100% = 67,02% 94

1.2. Analisis Capaian Kinerja

a. Perbandingan antara Target dengan Realisasi Tahun 2018

Hasil perhitungan realisasi kinerja untuk indikator persentase

kecukupan instrumen penataan lingkungan di Sumatera Barat

sebagaimana uraian di atas menunjukkan angka 67,02%. Persentase

realisasi ini melebihi dari target kinerja indikator, yakni sebesar 55%.

Capaian kinerja untuk tahun 2018 diperoleh dengan membandingkan

realisasi dan target kinerja pada tahun tersebut. Adapun target dan

realisasi kinerja dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:

Tabel 7. Target dan Realisasi Kecukupan Instrumen Penataan Lingkungan

Di Sumatera Barat

No. Dokumen Perencanaan

Lingkungan

Tahun 2018 Dokumen

Perencanan

yang Harus

ada/tersedia

Target Realisasi

1. Daya Dukung Daya Tampung

Lingkungan Hidup Berbasis Jasa

Ekosistem

12 18 20

2. Dokumen Rencana

Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

4 4 20

3. Dokumen Kajian Lingkungan 31 40 34

Page 35: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

25

Hidup Strategis

4. Peraturan Gubernur

sebagaimana yang diamanatkan

dalam Perda LH No 14 tahun

2012 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

1 1 8

5. Mekanisme insentif dan

disinsentif yang dikembangkan

2 0 5

6. Peraturan yang disusun sebagai

dasar hukum pelaksanaan

valuasi ekonomi lingkungan

(Insentif dan disinsentif)

1 0 5

7. Kesepakatan antar

daerah/instansi dalam rangka

pelaksanaan valuasi ekonomi

lingkungan (insentif dan

disinsentif)

1 0 2

Total 52 63 94

Persentase 55% 67,02% 100%

Sumber: Bidang Tata Lingkungan, 2018

Merujuk kepada tabel 7 di atas, maka capaian kinerja dapat dilakukan

perhitungan dengan mengunakan formulasi sebagai berikut:

Capaian Kinerja

= Realisasi kinerja

× 100% Target kinerja yang telah ditetapkan

= 67,02%

× 100% = 121,8% 55%

Dengan nilai pencapaian realisasi kinerja yang melebihi target indikator

kinerja, berikut dengan capaian kinerja > 100%, secara tidak langsung

menunjukkan bahwa tingkat pemahaman aparat di daerah dalam

pemenuhuan instrumen dokumen perencanaan baik DDDTLH, RPPLH

dan pelaksanaan KLHS sudah cukup baik dan kesadaran akan

pentingnya dokumen perencanaan lingkungan telah dimiliki oleh

Page 36: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

26

sebagian besar pihak/stakeholder di daerah, sehingga telah ada upaya

untuk merealisasikan pelaksanaannya.

b. Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja dengan tahun

lalu dan beberapa tahun terakhir

Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang menjadi sumber data dalam

perhitungan capaian kinerja, maka dapat dilakukan perbandingan

kondisi dokumen perencanaan yang telah tersusun antara tahun 2016

dengan tahun 2018, yaitu sebagai berikut:

Tabel 8. Perbandingannya kondisi dokumen perencanaan yang telah tersusun antara

tahun 2016, 2017 dan 2018

No. Dokumen Perencanaan Lingkungan Tahun

2016 2017 2018

1. Daya Dukung Daya Tampung

Lingkungan Hidup Berbasis Jasa

Ekosistem

1 11 18

2. Dokumen Rencana Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 0 3 4

3. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup

Strategis 28 29 40

4. Peraturan Gubernur 0 0 1

Sumber: Bidang Tata Lingkungan, 2018

Grafik 1 Perbandingan antara Jumlah Dokumen Perencanaan 2016 – 2018

Sumber: Bidang Tata Lingkungan, 2018

Pada tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah 46,80%

dengan tingkat capaian sebesar 133,71%. Adapun di tahun 2018,

realisasi kinerja adalah 67,02% dengan tingkat capaian sebesar 121,8%.

0

10

20

30

40

Daya Dukung Daya TampungLingkungan Hidup Berbasis

Jasa Ekosistem

Dokumen RencanaPerlindungan dan

Pengelolaan LingkunganHidup

Dokumen Kajian LingkunganHidup Strategis

Dokumen Perencanaan Lingkungan

2016 2017 2018

Page 37: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

27

Terdapat peningkatan realisasi dengan tingkat capaian setiap tahunnya

yang >100%, yang menunjukkan bahwa target pemenuhan instrumen

penataan selama 2 tahun terakhir selalu berhasil dipenuhi dan bahkan

melebihi dari yang telah ditargetkan sebelumnya.

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukan peningkatan yang

signifikan jumlah kecukupan dokumen perencanaan lingkungan khusus

dokumen Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis

Jasa Ekosistem yang disusun oleh Provinsi/Kabupaten/Kota antara

tahun 2016, 2017 dan 2018 (Tahun 2016 sebanyak 1 Dokumen, Tahun

2017 sebanyak 11 dokumen dan tahun 2018 sebanyak 18 dokumen)

Meningkatkannya jumlah dokumen perencanaan lingkungan khususnya

Dokumen Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis

Jasa Ekosistem pada tahun 2018 ini, disebabkan oleh:

1. Pembinaan dan Sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait

Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

2. Pembinaan dan Pendampingan penyusunan Dokumen Daya Dukung

dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

c. Perbandingan dengan target jangka menengah dalam Dokumen

Renstra

Realisasi kinerja tahun 2018 merupakan realisasi kinerja dari target

jangka menengah yang ditetapkan pada awal periode Renstra Dinas

Lingkungan Hidup pada tahun 2018. Dengan demikian dapat

disimpulkan/dipastikan bahwa realisasi kinerja telah melebihi target

jangka menengah indikator yang ditetapkan sebesar 55%. (capaian

kinerja >100%). Peningkatan target kinerja pada awal periode Renstra

didasarkan atas kecenderungan meningkatnya jumlah dokumen

perencanaan dalam pemenuhan kecukupan instrumen perencanaan

lingkungan, yang menyiratkan adanya peningkatan pemahaman dari

aparat pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota dalam

penyusunan dokumen perencaanaan lingkungan. Dengan capaian 2

tahun terakhir ini, dapat diproyeksikan bahwa untuk pencapaian target

RPJMD pada akhir periode Renstra, yaitu kecukupan instrumen

penataan lingkungan sebesar 86% dapat dicapai.

Page 38: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

28

d. Perbandingan dengan Standar Nasional

Perbandingan realisasi kinerja untuk indikator kecukupan instrumen

penataan lingkungan pada tahun 2018 dengan standar nasional belum

dapat dilakukan, karena selain tidak ada standarnya dan juga tidak

dijadikan ukuran kinerja di tingkat pusat, datanya pun belum memadai.

Namun demikian, berlaku kaidah umum, yaitu semakin tinggi angka

kecukupan instrumen, maka tentu akan semakin baik, jika diiringi

dengan ketaatan terhadap instrumen tersebut. Dokumen perencanaan

Lingkungan Hidup yang disusun berdasarkan kewajiban yang

ditetapkan peraturan perundang-undangan Lingkungan Hidup, maka

untuk dokumen perencanaan lingkungan khususnya penyusunan

Dokumen Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup hanya

dilakukan perbandingan dengan provinsi-provinsi di pulau Sumatera

sedangkan penyusunan laporan KLHS sampai saat ini belum didapatkan

informasi (gambaran atau pun estimasi) mengenai seberapa besar

persentase dokumen perencanaan di seluruh Indonesia yang

terhadapnya sudah dilakukan KLHS, sehingga untuk sementara

perbandingan hanya dapat dilakukan dengan tingkat ketaatan

pemerintah provinsi dan/atau kabupaten/kota dalam

mengimplementasikan aturan/regulasi yang mengamanatkan

kewajiban pelaksanaan KLHS, seperti Undang-Undang No. 32 Tahun

2009 (pasal 15), PP 46 Tahun 2016 tentang Kajian Lingkungan Hidup

Strategis, Permenlhk No P.69/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2017

tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2016 tentang

Tata Cara Penyelenggaran Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Peraturan

Menteri Dalam Negri No 7 Tahun 2018 Penyusunan KLHS RPJMD dan

lain-lain.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan P3E Sumatera terkait dengan

penyusunan Dokumen Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup

Berbasis Jasa Eksosistem didapat data bahwa daerah di pulau sumatera

yang telah menyusun Dokumen DDDTLH Berbasis Jasa Ekosistem

sebagai berikut:

Page 39: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

29

Tabel 9. Perbandingan kondisi dokumen DDDTLH Provinsi yang telah tersusun di Provinsi-Provinsi se Sumatera sampai dengan tahun 2018

No Provinsi DDDTLH Provinsi Jumlah

Kab/Kota Telah

Menyusun

DDDTLH

Sudah Belum

1 Aceh V 2

2 Sumatera Utara V 1

3 Sumatera Barat V 17

4 Riau V 5

5 Kepulauan Riau V 4

6 Jambi V 3

7 Sumatera

Selatan

V 5

8 Bengkulu V 1

9 Bangka Belitung V 4

10 Lampung V 1

Sumber: Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera KLHK

Dari tabel di atas terlihat bahwa, untuk dokumen DDDTLH yang

merupakan salah satu instrumen penataan lingkungan, untuk pulau

Sumatera, dapat dikatakan bahwa Sumatera Barat termasuk yang paling

lengkap/banyak dan perbedaannya sangat signifikan jika dibandingkan

dengan provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera.

e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan dan solusi yang telah

dilakukan

Berdasarkan realisasi kinerja untuk indikator persentase kecukupan

instrumen penataan lingkungan di Sumatera Barat, maka dapat

diidentifikasi beberapa poin keberhasilan dan poin kegagalan dari

pelaksanaan kegiatan yang menjadi acuan dalam menentukan capaian

kinerja (mendukung upaya peningkatan capaian kinerja) untuk

indikator dimaksud. Untuk poin keberhasilan teridentifikasi dari

pencapaian realisasi kinerja tahun 2018 yang melebihi target kinerja

Page 40: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

30

yang telah ditetapkan (realisasi 67,02%, sementara target kinerja yang

ditetapkan 55,31%), dengan capaian kinerja yang melebihi >100%).

Diperkirakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut,

yaitu:

1) Telah adanya pemahaman aparat pemerintah kabupaten/kota

terkait pentingan dokumen perencanaan lingkungan seperti

DDDTLH dan RPPLH;

2) Telah adanya pemahaman aparat instansi/SKPD terkait provinsi

dan beberapa kabupaten/kota terkait urgensi dari kewajiban

pelaksanaan KLHS terhadap kebijakan, rencana dan/atau program,

serta pemahaman akan peranan KLHS dalam mewujudkan

pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

3) Terdapat ketentuan yang menjadikan KLHS sebagai salah satu

syarat yang harus dipenuhi dalam pengajuan persetujuan subtansi

dan/atau draft Perda dokumen perencanaan yang akan diproses

penetapannya.

Selain itu, dengan dikeluarkannya PP 46 Tahun 2016 Tentang Kajian

Lingkungan Hidup Strategis dan Permenlhk No

P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang pelaksanaan

Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara

Penyelenggaran Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang semakin

menegaskan kewajiban pelaksanaan KLHS dan penjaminan

kualitas/mutu KLHS serta validasi KLHS, diharapkan dapat memberikan

pemahaman lebih bagi aparat pemerintah daerah dalam melaksanakan

KLHS sesuai aturan sehingga dapat mendukung pencapaian realisasi

kinerja pada tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, meski telah dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi ini

bukan merupakan suatu permasalahan karena pada prinsipnya realisasi

telah memenuhi/sesuai target (bahkan capaiannya >100%), namun

kegagalan/permasalahan teridentifikasi masih adanya dokumen

DDDTLH dan RPPLH yang belum dilakukan penyusunan oleh

kabupaten/kota dan dokumen perencanaan kabupaten/kota yang

belum di-KLHS pada tahun 2017. Analisis penyebabnya adalah sebagai

berikut:

Page 41: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

31

1) Pemahaman aparat instansi/OPD kabupaten/kota yang belum

optimal dalam melakukan penyusunan DDDTLH/RPPLH

2) Pemahaman aparat instansi/SKPD terkait beberapa

kabupaten/kota yang belum optimal, terutama dalam hal

mekanisme pelaksanaan KLHS, yang didukung pula dengan

keterbatasan sumber daya manusia pada instansi/SKPD dimaksud.

3) Pelaksanaan pembinaan DDDTLH/RPPLH oleh provinsi belum

menyentuh semua kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat.

4) Pelaksanaan pembinaan KLHS oleh provinsi sudah menyentuh

semua kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat, namun masih

terkendala dengan ketersediaan dan kapasitas SDM, mutasi yang

sering terjadi di daerah serta terbitnya beberapa regulasi baru.

Sekaitan dengan hal di atas, beberapa solusi yang telah dilaksanakan

dan/atau dapat ditawarkan untuk meningkatkan pencapaian realisasi

kinerja ke depan adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan Pembinaan dan pendampingan penyusunan DDDTLH

bagi daerah yang belum menyusun DDDTLH,

2) Pelaksanaan kegiatan pembinaan terkait penyusunan RPPLH

khusus bagi kabupaten/kota yang telah menyusun DDDTLH pada

tahun 2017

3) Pelaksanaan kegiatan pembinaan KLHS oleh provinsi ke depannya

agar tetap dilakukan terutama pada beberapa kabupaten/kota yang

akan/sedang melakukan penyusunan KLHS dokumen perencanaan.

4) Melaksanakan kegiatan sosialisasi/bimtek/coaching clinic RPPLH

dan KLHS terkait dengan PP 46 Tahun 2016 tentang Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

f. Analisis atas efisiensi sumber daya

Dalam upaya pemenuhan target kinerja untuk indikator persentase

kecukupan instrumen penataan lingkungan di Sumatera Barat pada

tahun 2018, secara tidak langsung telah dilakukan efisiensi penggunaan

sumber daya yang tercermin dari hal-hal berikut:

1) Pada dasarnya dalam upaya pencapaian target indikator tidak

hanya bersandar pada pelaksanaan program/kegiatan yang ada,

Page 42: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

32

tetapi juga mengandalkan koordinasi dan komunikasi yang intens

dengan instansi/SKPD terkait provinsi maupun kabupaten/kota.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan sumber daya

berupa anggaran APBD atau pun sumber lainnya lebih bersifat

sebagai pendukung saja. Dari beberapa kegiatan tersebut, dapat

diuraikan anggaran dan realisasinya sebagai berikut: 1)

Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Berbasis Daya Dukung Daya Tampung, anggaran

Rp298.034.000, terealisasi sebesar Rp291.711.610 (97,88%), 2)

Pembinaan KLHS Terhadap Dokumen Perencanaan, anggaran

Rp114.410.000, terealisasi Rp110.720.872 (96,78%).

2) Pelaksanaan kegiatan pembinaan DDDTLH dan RPPLH tahun 2017

hanya didukung melalui kegiatan Penyusunan Dokumen RPPLH

mempedomani DDDTLH berbasis jasa ekosistem. Namun dalam

pelaksanaan kegiatan dilakukan sosialisasi/pendampingan terkait

pentingnya penyusunan DDDTLH dan RPPLH bagi pemerintah

prov/kab/kota sehigga terdapat beberapa kab/kota yang

menyusun DDDTLH dan RPPLH yang melebihi target. Dengan

demikian terlihat adanya efesiensi pengggunaan anggaran.

3) Besaran/nominal anggaran untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan

KLHS terhadap dokumen perencanaan untuk tahun 2018 tidaklah

begitu besar, sehingga jumlah kabupaten/kota yang ditargetkan

sebagai objek pelaksanaan kegiatan tidak begitu banyak. Namun

dalam pelaksanannya, jumlah kabupaten/kota yang dapat dibina

pelaksanaan KLHS-nya pada kedua tahun tersebut jauh melebihi

target yang direncanakan, sehingga dalam hal ini terlihat adanya

efisiensi penggunaan anggaran.

g. Analisis program kerja/kegiatan yang menunjang

Adapun beberapa program/kegiatan lainnya yang diperkirakan dapat

mendukung upaya-upaya dalam pencapaian realisasi/capaian kinerja

ini, baik yang telah ada/berjalan maupun yang perlu dipertimbangkan

untuk direncanakan ke depan adalah sebagai berikut:

Page 43: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

33

1) Melakukan pembinaan dan pendampingan penyusunan DDDTLH

dan RPPLH kabupaten/kota

2) Sosialisasi/Bimtek/Asistensi penyusunan KLHS.

B. Persentase pemanfaatan instrumen penataan lingkungan

2.1 Realisasi

a. Sumber Data

Sumber data dalam penentuan realisasi dari target indikator kinerja

persentase pemanfaatan instrumen penataan lingkungan tahun 2018

mengacu kepada:

1) Hasil pelaksanaan kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan

Wilayah;

2) Hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan validasi KLHS terhadap

dokumen perencanaan kabupaten/kota.

b. Acuan dan Alat

Acuan yang digunakan untuk menentukan persentase persentase

pemanfaatan instrumen penataan lingkungan Tahun 2018 sesuai

peraturan perundang-undangan:

1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2) PP 46 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);

3) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No

P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang pelaksanaan

Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara

Penyelenggaran Kajian Lingkungan Hidup Strategis

4) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2018 tentang

Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam

Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

c. Metodologi Perhitungan

Dalam menghitung persentase pemanfaatan instrumen penataan

lingkungan Tahun 2017 dilakukan dengan formulasi perhitungan

sebagai berikut:

Page 44: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

34

Jumlah Instrumen penataan lingkungan yang dimanfaatkan x 100 %

Jumlah seluruh dokumen penataan yang tersedia

Berpedoman kepada acuan dan/atau alat yang digunakan dalam

mencapai indikator kinerja sebagaimana tersebut di atas, maka

instrumen penataan lingkungan yang dimanfaatkan diukur dari

dokumen perencanaan lingkungan yang terintegrasi atau diperhatikan

dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan atau lainnya

sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundangan di sektor lain

seperti UU 26 Tahun 2007 tentang RTRW, UU 32 Tahun 2014 tentang

Kelautan dll, maka dokumen lingkungan tersebut adalah dokumen Daya

Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH). Disisi lain

DDDTLH merupakan satu muatan dalam penyusunan RPPLH dan

penyusunan dokumen KLHS.

Tahun 2018 ditargetkan capaian kinerja sebesar 75% dokumen yang

tersedia dimanfaatkan dalam penataan lingkungan. Berdasarkan hasil

pelaksanaan kegiatan Pengkajian Pengembangan Kebijakan Wilayah

dan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan validasi KLHS terhadap

dokumen perencanaan kabupaten/kota didapatkan data sebagai

berikut:

1) Dokumen DDDTLH yang telah tersusun/tersedia di Sumatera Barat

sebanyak 18 (delapan belas) dokumen

2) Dokumen DDDTLH dimanfaatkan dalam penyusunan dokumen

perencanaan dengan rincian sebagai berikut:

a. Dokumen RPPLH sebanyak 4 Dokumen, yaitu:

➢ Penyusunan dokumen RPPLH Provinsi

➢ Penyusunan dokumen RPPLH Kab. Agam

➢ Penyusunan dokumen RPPLH Kab. Pasaman

➢ Penyusunan dokumen RPPLH Kota Padang Panjang

b. Penyusunan dokumen perencanaan di sektor lain:

➢ Penyusunan dokumen Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan

Pulau Pulau Kecil Provinsi Sumatera Barat.

Page 45: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

35

➢ Penyusunan dokumen Recana Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai Batang Bayang

➢ Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman

(RP3KP) Provinsi Sumbar.

➢ Penyusunan Revisi RTRW Kab. Padang Pariaman

➢ Penyusunan RDTR Kayu Tanam

➢ Penyusunan Revisi RTRW Kab. Agam

➢ Penyusunan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)

Kab. Agam

c. Dokumen DDDTLH yang dimanfaatkan dalam penyusunan

KLHS:

➢ Dokumen RPJP sebanyak 2 kab/kota yaitu Kota Solok dan

Kota Bukittinggi.

➢ Dokumen RPJMD sebanyak 18 Kab/Kota yaitu Kab.

Dharmasraya, Kab. Sijunjung, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan,

Kab. Pasaman, Kab. Padang Pariaman, Kab. Tanah Datar,

Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pasaman Barat, Kab. Agam, Kab.

Lima Puluh Kota, Kota Padang, kota Bukittinggi, Kota Solok,

Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, Kab. Kep Mentawai

dan Kota Payakumbuh.

➢ Dokumen RTRW dan RDTR sebanyak 14 dokumen yaitu:

• Dokumen RTRW Kota Bukitinggi, Revisi RTRW Kota

Padang, RTRW Kota Sawahlunto, Revisi RTRW Kab.

Pesisir Selatan dan Revisi RTRW Kab. Sijunjung.

• Dokumen RDTR Kawasan Lubuk Basung Kab. Agam,

RDTR Kawasan Tanjung Mutiara Kab. Agam, RDTR

Kawasan Sariklamak Kab. Lima Puluh Kota, RDTR

Kawasan Madeh Kab. Pesisir Selatan, RDTR 5 Bagian

Wilayah Perencanaan Kota Payakumbuh, Kawasan

Padang Bay City, Kawasan Rehabilitasi Rekontruksi Kota

Padang, RDTR Kayu Tanam Kab. Padang Pariaman dan

RDTR Kawasan Taram Kab. Limapuluh Kota.

Page 46: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

36

Merujuk kepada data sebagaimana tersebut di atas 4 (empat) kab/kota

yang belum mengintegrasikan DDDTLH kedalam dokumen perencanaan

lainnya yaitu (Kab. Pasaman Barat, Kab. Tanah Datar, Kota Pariaman

dan Kota Sawahlunto) hal ini disebabkan dokumen DDDTLH baru

selesai penyusunan di tahun 2018, maka capaian kinerja pemanfaatan

instrumen penataan lingkungan Tahun 2018 sebagai berikut:

Realisasi

Kinerja

=

Jumlah instrumen penataan lingkungan

yang dimanfaatkan × 100%

Jumlah seluruh dokumen penataan

yang tersedia

= 14 × 100% = 77,78 %

18

2.2 Analisis Capaian Kinerja

a. Perbandingan antara Target dengan Realisasi Tahun 2018

Realisasi pencapaian persentase pemanfaatan instrumen penataan

lingkungan tahun 2018 sebesar 77,78% (sebanyak 14 Dokumen

DDDTLH yang disinergikan dengan dokumen perencanaan lainnya).

Realisasi ini melebihi target kinerja yang sebesar 75%, dimana target

75% tersebut dapat diartikan bahwa dokumen perencanaan lingkungan

berupa Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup yang

dimanfaatkan/disinergikan dengan dokumen perencanaan lain adalah

sebesar 75% atau 13 dokumen DDDTLH yang dimanfaatkan dari 18

dokumen DDDTLH pada tahun 2018. Adapun capaian kinerja untuk

tahun 2018 diperoleh dengan membandingkan realisasi dan target

kinerja pada tahun tersebut dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

Capaian

Kinerja

=

Realisasi kinerja

× 100% Target kinerja yang telah ditetapkan

= 77,78%

× 100% = 103,7% 75%

Page 47: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

37

b. Perbandingan dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir

Persentase pemanfaatan instrumen penataan lingkungan tahun 2018

jika dibandingkan dengan tahun 2017 pencapaian realisasinya sama

(>100%) yaitu sebesar 103,7%. Adapun perbandingan dengan tahun

sebelum 2017 tidak dapat dilakukan karena indikator ini baru

digunakan pada tahun 2017.

c. Perbandingan dengan target jangka menengah dalam dokumen Renstra

Pada akhir periode renstra Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera

Barat 2016 – 2021, target yang ditetapkan untuk indikator persentase

pemanfaatan instrumen penataan lingkungan adalah sebesar 75%, atau

dengan kata lain, target akhir periode Renstra dapat dicapai secara

tahunan sejak tahun 2017. Jika konsistensi pencapaian target ini dapat

dipertahankan secara berkesinambungan, maka dapat diproyeksikan

bahwa target akhir periode renstra sebesar 75% tersebut akan dapat

dicapai. Pencapaian target kinerja pada awal periode Renstra

disebabkan oleh adanya kecenderungan peningkatan jumlah dokumen

perencanaan yang dimanfaatkan dalam penyusunan dokumen

perencanaan lainnya dan penyusunan dokumen KLHS.

d. Perbandingan dengan Standar Nasional

Perbandingan realisasi kinerja dengan standar nasional belum dapat

dilakukan, karena selain tidak ada standarnya dan juga tidak dijadikan

ukuran kinerja di tingkat pusat, datanya pun belum memadai. Namun

demikian, berlaku kaidah umum, yaitu semakin tinggi tingkat

pemanfaatan suatu instrumen penataan lingkungan oleh pihak/proses

perencanaan lainnya, maka tentu akan semakin baik, dengan prasyarat

bahwa instrumen penataan lingkungan yang dimanfaatkan tersebut juga

disusun dengan kualitas yang baik.

e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan dan solusi yang dilakukan.

Berdasarkan realisasi kinerja untuk indikator persentase pemanfaatan

instrumen penataan lingkungan di Sumatera Barat, maka dapat

diidentifikasi beberapa poin keberhasilan dan poin kegagalan dari

pelaksanaan kegiatan yang menjadi acuan dalam menentukan capaian

Page 48: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

38

kinerja (mendukung upaya peningkatan capaian kinerja) untuk

indikator dimaksud. Untuk poin keberhasilan teridentifikasi dari

pencapaian realisasi kinerja tahun 2018 yang melebihi target kinerja

yang telah ditetapkan (realisasi 77,78%, sementara target kinerja yang

ditetapkan hanya 75%). Dengan capaian kinerja yang melebihi >100%.

Diperkirakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut,

yaitu:

1) Telah adanya pemahaman aparat pemerintah kabupaten/kota

dalam pemanfaatan dokumen DDDTLH yang dintegrasikan kedalam

penyusunan dokumen perencanaan lainnya;

2) Telah adanya pemahaman aparat instansi/SKPD terkait provinsi

dan beberapa kabupaten/kota untuk memanfaatkan

/mengintegrasikan KLHS kedalam perencanaan lain yang disusun.

Selain itu, dengan dikeluarkannya PP 46 Tahun 2016 Tentang Kajian

Lingkungan Hidup Strategis, yang semakin menegaskan kewajiban

pelaksanaan KLHS dan penjaminan kualitas/mutu KLHS serta validasi

KLHS.

Sementara itu, meski telah dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi ini

bukan merupakan suatu permasalahan karena pada prinsipnya realisasi

telah memenuhi/sesuai target (bahkan capaiannya >100%), namun

kegagalan/permasalahan teridentifikasi masih adanya dokumen

DDDTLH yang belum dilakukan penyusunan oleh kabupaten/kota,

memanfaatkan DDDTLH yang terintegrasi dengan dokumen

perencanaan lainnya dan dokumen perencanaan kabupaten/kota yang

belum di-KLHS pada tahun 2018. Analisis penyebabnya adalah sebagai

berikut:

1) Secara umum 18 (delapan belas) kab/kota yang telah menyusun

DDDTLH sampai di akhir tahun 2018 namun masih terdapat daerah

yang belum memanfaatkan DDDTLH dalam penyusunan dokumen

perencanaan lainnya.

2) Pemahaman aparat instansi/SKPD terkait beberapa kabupaten/kota

yang belum optimal, terutama dalam hal mengsinergikan/

memanfaatkan KLHS untuk dokumen perencanaan yang disusun,

Page 49: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

39

termasuk keterbatasan sumber daya manusia pada instansi/SKPD

dimaksud.

3) Pelaksanaan pembinaan KLHS oleh provinsi sudah menyentuh

semua kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat, namun masih

terkendala dengan ketersediaan dan kapasitas SDM, mutasi yang

sering terjadi di daerah serta terbitnya beberapa regulasi baru.

Sekaitan dengan hal di atas, beberapa solusi yang telah dilakukan

dan/atau dapat ditawarkan untuk meningkatkan pencapaian realisasi

kinerja ke depan adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembinaan dan pendampingan penyusunan DDDTLH

bagi daerah yang belum menyusun DDDTLH.

2) Melaksanakan pertemuan-pertemuan koordinasi terkait urgensi

dokumen DDDTLH yang terintegrasi kedalam dokumen

perencanaan lainnya.

3) Pelaksanaan kegiatan pembinaan KLHS oleh provinsi ke depannya

agar tetap dilakukan terutama pada beberapa kabupaten/kota yang

akan/sedang melakukan penyusunan KLHS dokumen perencanaan.

4) Melaksanaan kegiatan sosialisasi/bimtek/asistensi penyusunan

KLHS serta mengintegrasikan dengan dokumen perencanaan

lainnya.

h. Analisis atas efisiensi sumber daya

Dalam upaya pemenuhan target kinerja untuk indikator persentase

pemanfaatan instrumen penataan lingkungan di Sumatera Barat pada

tahun 2018, secara tidak langsung telah dilakukan efisiensi penggunaan

sumber daya yang tercermin dari hal-hal berikut:

1) Pada dasarnya dalam upaya pencapaian target indikator tidak

hanya bersandar pada pelaksanaan program/kegiatan yang ada,

tetapi juga mengandalkan koordinasi dan komunikasi yang intens

dengan instansi/SKPD terkait provinsi maupun kabupaten/kota.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan sumber daya

berupa anggaran APBD atau pun sumber lainnya lebih bersifat

sebagai pendukung saja. Dari beberapa kegiatan tersebut, dapat

diuraikan anggaran dan realisasinya sebagai berikut: 1)

Page 50: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

40

Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Berbasis Daya Dukung Daya Tampung, anggaran

Rp298.034.000, terealisasi sebesar Rp291.711.610 (97,88%), 2)

Pembinaan KLHS Terhadap Dokumen Perencanaan, anggaran

Rp114.410.000, terealisasi Rp110.720.872 (96,78%).

2) Pelaksanaan kegiatan pembinaan DDDTLH dan RPPLH tahun 2018

hanya didukung melalui kegiatan Penyusunan dokumen RPPLH

berdasarkan DDDTLH berbasis jasa ekosisten. Namun dalam

pelaksanaan kegiatan dilakukan pembinaan secara langsung dan

pendampingian penyusunan RPPLH dan DDDTLH berbasis jasa

ekosistem kab/kota.

3) Besaran/nominal anggaran untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan

KLHS terhadap dokumen perencanaan untuk tahun 2018 tidaklah

begitu besar, sehingga jumlah kabupaten/kota yang ditargetkan

sebagai objek pelaksanaan kegiatan tidak begitu banyak. Namun

dalam pelaksanannya, jumlah kabupaten/kota yang dapat dibina

pelaksanaan KLHS-nya pada kedua tahun tersebut jauh melebihi

target yang direncanakan, sehingga dalam hal ini terlihat adanya

efisiensi penggunaan anggaran.

i. Analisis program kerja/kegiatan yang menunjang

Adapun beberapa program/kegiatan lainnya yang diperkirakan dapat

mendukung upaya-upaya dalam pencapaian realisasi/capaian kinerja

ini, baik yang telah ada/berjalan maupun yang perlu dipertimbangkan

untuk direncanakan ke depan adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pembinaan dan pendampingan penyusunan DDDTLH

dan RPPLH kabupaten/kota dan pengintegrasian dengan dokumen

perencanaan lainnya

2) Sosialisasi/Bimtek/Asistensi dalam penyusunan KLHS yang

mengacu kepada peraturan perundang-undangan terbaru terkait

pelaksanaan KLHS serta pengintegrasian dengan dokumen

perencanaan lainnya.

Page 51: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

41

II. Terkendalinya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (SS2)

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian

sasaran strategis SS2 terdiri dari 3 indikator kinerja utama, dengan capaian kinerja

sebagaimana tercantum pada tabel 10:

Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis SS2

No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

KINERJA KINERJA CAPAIAN

1 Persentase penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan

5% 5,25% 105%

2 Indeks Pencemaran Air (IPA) 5 < IPA < 10 2,38 152,4%

3 Indeks Pencemaran Udara (IPU) IPU < 11 7,93 100%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 119,1%

Sumber : Bidang P2KPHL 2018

Dari tabel 10 dapat dilihat, rata-rata capaian 3 indikator kinerja sasaran strategis

SS2 adalah sebesar 119,1%. Keberhasilan pencapaian sasaran ini termasuk kategori

keberhasilan sangat baik. Begitu juga untuk masing-masing indikator dimana

persentase tingkat capaian semua indikator adalah 100% sehingga masuk dalam

kategori keberhasilan sangat baik.

Adapun pencapaian target kinerja atas SS2 serta analisa dari ketiga Indikator

Kinerja Utamanya, akan diuraikan sebagai berikut:

A. Persentase Penurunan Beban Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

1.1. Realisasi

a. Sumber Data

Guna memenuhi realisasi kinerja dari indikator Persentase Penurunan

Beban Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, data bersumber dari

perhitungan pada masing-masing kegiatan pendukungnya yaitu:

1) Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan

Usaha/Kegiatan;

2) Program Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan

Daerah (PROPER Daerah);

3) Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup (PROPER);

4) Pengawasan Pengendalian Kerusakan Lingkungan;

Page 52: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

42

5) Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran Media Lingkungan

Hidup;

6) Peningkatan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan

Sumatera Barat (ADIPURA);

7) Peningkatan Peran Serta Bank Sampah Dalam Pengelolaan

Persampahan;

8) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Pembangunan

Sanitasi Permukiman (PPSP);

9) Pembinaan dan Penegakkan Hukum Lingkungan dan Perizinan;

10) Pentaatan Hukum Lingkungan.

Formulasi perhitungan dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan

Program Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan

Daerah (PROPER Daerah), Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) dan

Pengawasan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup. Penurunan

beban pencemaran yang bisa dihitung secara terukur adalah beban

pencemaran air, sedangkan beban kerusakan adalah beban kerusakan

lahan yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan tanpa izin.

Beban pencemaran air dihitung berdasarkan kualitas air limbah yang

masuk ke media lingkungan hidup, berdasarkan perbandingan beban

pencemaran yang masuk ke media air dari objek PROPER Provinsi

Sumatera Barat tahun 2017-2018. Sedangkan beban kerusakan dihitung

berdasarkan jumlah lahan akses terbuka (lahan bekas tambang ilegal

yang sudah ditinggalkan). Berdasarkan data lahan akses terbuka di

Provinsi Sumatera Barat yang dikeluarkan oleh KLHK terdapat 208 lokasi

dengan luas 6.558,7 Ha, setelah di-overlay-kan dengan peta Izin Usaha

Pertambangan (IUP) di Provinsi Sumatera Barat lokasi yang termasuk

lahan akses terbuka hanya 129 lokasi. Pada tahun 2017 sudah

dilaksanakan pemulihan lahan akses terbuka pada 1 lokasi sehingga

jumlah lahan akses terbuka di Provinsi Sumatera Barat adalah 128 lokasi.

Page 53: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

43

b. Acuan dan Alat

Perhitungan beban pencemaran lingkungan didasarkan dari pemenuhan

baku mutu air limbah selama periode penilaian yaitu 1 Juli 2017 – 30 Juni

2018. Sedangkan perhitungan beban kerusakan lingkungan dihitung

berdasarkan jumlah lahan akses terbuka yang dipulihkan pada tahun

2018 dibandingkan dengan jumlah lahan akses terbuka di Provinsi

Sumatera Barat.

Kriteria PROPER menuntut peserta PROPER untuk mentaati peraturan

perundang-undangan bidang lingkungan hidup. Sebagai payung hukum

pengelolaan lingkungan hidup, maka acuannya adalah:

1) PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air, dan beserta turunannya;

2) PP No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, dan

beserta turunannya;

3) PP No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

4) PP No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya Beracun; dan

5) PP No. 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah

Untuk Produksi Biomassa.

c. Metode Perhitungan

1. Beban Pencemaran

Adapun untuk perhitungan beban pencemaran menggunakan rumus:

a) Beban Pencemar Maksimum

BPMi = BPM x Pb/H

BPM = (CM)j x Dm x f

Dimana:

BPMi = Beban Pencemaran Maksimum per hari yang

dibolehkan bagi industri yang bersangkutan,

dinyatakan dalam kg parameter per hari.

BPM = Beban Pencemaran Maksimum per satuan produk,

dinyatakan dalam kg parameter per satuan produk.

Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam

satuan produk untuk industri yang bersangkutan.

Page 54: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

44

H = Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan.

(CM)j = Kadar maksimum unsur pencemar j, dinyatakan dalam

mg/l.

Dm = Debit limbah cair maksimum sebagaimana tercantum

dalam ketentuan yang sesuai dengan jenis industri yang

bersangkutan, dinyatakan dalam m3 limbah cair per

satuan produk.

f = faktor konversi = 1.000 L / M3 x 1 kg / 1.000.000 mg =

1/1.000

b) Beban Pencemaran Aktual

BPAi = (CA)j x Dp x f

BPA = (CA)j x DA/Pb x f

DA = Dp x H

Dimana:

BPAi = Beban pencemaran per hari yang sebenarnya,

dinyatakan dalam kg parameter per hari.

BPA = Beban pencemaran sebenarnya, dinyatakan dalam kg

parameter per satuan produk.

(CA)j = Kadar sebenarnya unsur pencemar j, dinyatakan dalam

mg/l.

Dp = Hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam

m3/hari.

Pb = Produksi sebenarnya dalam sebulan, dinyatakan dalam

satuan produk yang sesuai dengan yang tercantum

dalam ketentuan untuk industri yang bersangkutan.

f = faktor konversi = 1.000 L /m3 x 1 kg / 1.000.000 mg =

1/1.000

H = Jumlah hari kerja pada bulan yang bersangkutan.

Keterangan:

BPA tidak boleh lebih besar dari BPM

BPAi tidak boleh lebih besar dari BPMi

Untuk menghitung penurunan beban pencemaran menggunakan

rumus:

Page 55: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

45

%100xy

yx −

Ket: X : Jumlah total beban pencemaran tahun 2018 Y : Jumlah total beban pencemaran tahun 2017

2. Beban Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan difokuskan kepada lahan akses terbuka yaitu

bekas kegiatan penambangan yang telah ditinggalkan. Untuk

menghitung beban kerusakan lingkungan menggunakan database

lahan akses terbuka di Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 sebanyak

128 lokasi dengan rincian sebagaimana Tabel 11 berikut:

Tabel 11. Basis Data Data Lahan Akses Terbuka Provinsi Sumatera Barat

No. Kab/Kota Data KLHK Data Dinas ESDM

ΣLokasi

Dipulihkan

Tahun 2017

ΣLokas

i LAT

Σlokasi

Luas (Ha)

Rata-rata Luas (Ha)

ΣIUP OP yang

sudah beroperasi

1. Dharmasraya 51 2.311,12 45,32 3 - 48

2. Sijunjung 43 1.664,54 38,71 7 1 35

3. Sawahlunto 5 1.088,13 217,63 18 - 0

4. Padang 11 448,88 40,81 5 - 6

5. Padang Pariaman

21 261,68 12,46 3 - 18

6. Solok Selatan 8 254,34 31,79 6 - 2

7. Kab. Solok 32 197,43 6,17 21 - 11

8. Pesisir Selatan 18 147,44 8,19 7 - 11

9. Pasaman Barat 5 123,08 24,62 5 - 1

10. Tanah Datar 3 34,93 11,64 1 - 2

11. Pasaman 6 12,47 2,08 1 - 5

12. Agam 4 11,19 2,80 2 - 2

13. Payakumbuh 1 3,47 3,47 Tidak ada - 1

Total 208 6.558,7 445,69 79 1 128

Sumber: Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, 2018

Dari data tersebut diatas, maka database jumlah lokasi Lahan Akses

Terbuka di Provinsi Sumatera Barat sebanyak 129 lokasi. Pemulihan

lahan akses terbuka yang dilakukan pada Tahun 2017 sebanyak 1

Page 56: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

46

(satu) objek yang berada di Kabuaten Sijunjung sehingga sisa lahan

akses terbuka di Provinsi Sumatera Barat menjadi 128 objek.

Sedangkan untuk menghitung penurunan kerusakan lingkungan hidup

menggunakan rumus :

X – Y x 100% Y

Ket: X : Jumlah objek kerusakan lahan akses terbuka tahun 2018 Y : Jumlah objek kerusakan lahan akses terbuka tahun 2017

Untuk menghitung beban pencemaran dan kerusakan dilakukan,

pembobotan antara hasil perhitungan persentase penurunan beban

pencemaran (90 % atau 0,9) dan kerusakan lingkungan (10 % atau

0,1) sehingga rumus yang digunakan:

% penurunan = )1,0()9,0( akanBebanKerusmaranBebanpence exPersentasexPersentas +

1.2. Analisis Capaian Kinerja

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Target yang telah ditetapkan pada Tahun 2018 adalah 5% untuk

penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan. Jumlah beban

pencemaran adalah kuntitatif dari hasil hitungan beban pencemaran

masing-masing usaha/kegiatan.

Perhitungan penurunan beban pencemaran dilakukan terhadap 41 objek

usaha/kegiatan di Sumatera Barat yang terbagi atas 3 kategori yaitu: 1)

Agroindustri; 2) MPJ (Manufaktur Pelayanan dan Jasa); dan 3) PEM

(pertambangan, Energi dan Migas).

Pada tahun 2017, diperoleh nilai beban pencemaran sebesar 923,72

ton/tahun. Dan pada tahun 2018 ini, dari perhitungan didapatkan nilai

beban pencemaran sebesar sebesar 816,06 ton/tahun.

Perhitungan persentase penurunan beban pencemaran dilakukan dengan

cara menghitung selisih antara beban pencemaran tahun 2018 dengan

tahun sebelumnya (2017) dibagi dengan beban pencemaran tahun 2018

dan dikalikan dengan 100%. Dari formulasi ini maka didapatkan

penurunan beban pencemaran sebesar 6,52%.

Page 57: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

47

Jumlah objek lahan akses terbuka pada Tahun 2018 sebanyak 125 objek

sedangkan untuk tahun 2017 sebanyak 127 objek. Dengan menggunakan

rumus beban kerusakan tersebut diatas diperoleh persentase penurunan

kerusakan lahan akses terbuka sebesar 1,575 %.

Dari perhitungan masing-masing persentase penurunan beban

pencemaran dan persentase penurunan kerusakan tersebut kemudian

dilakukan pembobotan untuk menghitung persentase penurunan beban

pencemaran dan kerusakan

% penurunan = )1,0()9,0( akanBebanKerusmaranBebanpence exPersentasexPersentas +

= (0,9 x 6,25%) + (0,1 x 1,575%)

= 5,25%

Target persentase beban pencemaran dan kerusakan lingkungan 5%

pada tahun 2018, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target

tersebut tercapai dengan tingkat capaian 105%, hal ini didukung oleh:

1. Peningkatan ketaatan pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam

pengelolaan lingkungan hidup yang ditandai dengan keberhasilan

usaha dan/atau kegiatan dalam penghargaan Proper.

2. Adanya kerjasama pemulihan lahan akses terbuka dengan KLHK dan

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya pada lokasi lahan akses terbuka

di Bukit Mindawa Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya;

3. Adanya inisiatif dari pemilik lahan yang memiliki kemampuan

ekonomi untuk memulihkan lahan pertanian yang rusak akibat

aktivitas tambang ilegal, sehingga bisa kembali difungsikan sebagai

lahan pertanian produktif di Nagari Supayang Kecamatan Payung

Sekaki Kabupaten Solok.

b. Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun 2017 dan beberapa tahun terakhir.

Target penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan tahun

2017 adalah 10% dan tercapai 9,34%. Sedangkan tahun 2018 ini target

penurunan beban pencemaran dan kerusakan sebesar 5% dan tercapai

5,25%

Page 58: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

48

Tabel 12. Perbandingan Capaian Penurunan Beban Pencemaran dan Kerusakan

Tahun 2017-2018

Sumber: Bidang P2KLPHL, 2018

Penurunan beban pencemaran antara tahun 2017 dengan 2018 tidak bisa

dibandingkan secara linear karena terdapat penambahan jumlah objek

yang dilakukan perhitungannya di tahun 2018. Namun demikian,

penurunan beban pencemaran menunjukkan tingkat ketaatan usaha

dan/atau kegiatan terhadap pengelolaan lingkungan hidup mengalami

peningkatan. Jika membandingkan secara angka mutlak maka terjadi

peningkatan penurunan beban pencemaran sebesar 6,52%.

Penurunan beban kerusakan sedikit lebih baik dari tahun 2017 dimana

tahun 2017 hanya terdapat penuruanan beban kerusakan sebesar 0,78%,

maka tahun 2018 ini terdapat penurunan beban kerusakan sebesar

1,575% dengan jumlah lahan akses terbuka yang dipulihkan sebanyak 2

lokasi.

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 dengan target jangka

menengah pada dokumen Renstra

Target realisasi penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan

tahun 2018 sebesar 5%, jika dibandingkan dengan target yang tertuang

dalam dokumen Renstra Dinas Lingkungan Hidup 2016 – 2021 sebesar

10%, maka realisasi ini masih lebih rendah. Target tahunan, termasuk

target akhir periode renstra untuk indikator ini adalah 10%, dengan kata

lain beban pencemaran dan kerusakan lingkungan ditargetkan adanya

penurunan 10% dari yang ditetapkan sebelumnya. Untuk dapat mencapai

target tersebut dibutuhkan upaya pembinaan dan pegawasan yang lebih

intensif lagi kepada objek usaha dan/atau kegiatan yang ada di Provinsi

Sumatera Barat terutama yang memiliki izin lingkungan.

No. Tahun Target Realisasi Capaian

1 2017 10 9,34 94,4%

2 2018 5 5,25 105%

Page 59: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

49

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 dengan standar nasional

Target realisasi kinerja yang ditetapkan oleh KLHK berbeda dengan

target yang ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hiduzp Provinsi Sumatera

Barat, dimana untuk standar nasional masing-masing target penurunan

beban pencemaran dan kerusakan dipisah tidak digabung.

Berdasarkan perhitungan beban pencemaran secara nasional yang

dihitung oleh KLHK terhadap peserta PROPER di Indonesia maka

didapatkan penurunan beban pencemaran secara nasional adalah 14%

(sumber: Kolaborasi PROPER dan Dunia Usaha Untuk SDG’s. PROPER,

KLHK, 2018).

Penurunan beban pencemaran secara nasional tahun 2017 adalah

sebesar 11%. Terjadi peningkatan penurunan beban pencemaran sebesar

3 point.

Terhadap Sumatera Barat, peningkatan penurunan beban pencemaran

adalah sebesar 0,25 point. Peningkatan di Sumatera Barat ini

berkontribusi secara nasional dalam peningkatan penurunan beban

pencemaran.

Sebagai perbandingan pelaksanaan pemulihan lahan akses terbuka tahun

2018, terdapat 1 (satu) provinsi lainnya yang juga melaksanakan

pemulihan lahan akses terbuka yaitu Provinsi Bengkulu di Kabupaten

Bengkulu Tengah dengan luas lahan akses terbuka yang dipulihkan

sebesar 6,4 Ha.

e. Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target dan upaya-upaya

yang telah dilakukan

Adapun upaya untuk penurunan beban pencemaran dan kerusakan

lingkungan, masih terkendala oleh beberapa hal sebagai berikut:

1) Ketaatan pemilik usaha dan/atau kegiatan yang berizin masih rendah

dalam pengelolaan air limbahnya, baik secara teknis maupun

managementnya. Hal ini ditandai dengan masih adanya air limbah

yang dibuang ke media lingkungan berada di atas baku mutu.

2) Sumber pencemaran utama berasal dari limbah domestik dan

kegiatan skala kecil seperti hotel/penginapan, klinik, restauran dan

Page 60: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

50

industri rumah tangga yang umumnya tidak mempunyai pengelolaan

limbah cair dan teknologi reduksi gas buang.

3) Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kegiatan

penambangan emas alluvial cukup tinggi sehingga kegiatan

penambangan masih berlangsung dan berdampak terhadap

kerusakan lingkungan karena tanpa ada pemulihan.

Dari kendala tersebut diatas, upaya yang telah dilakukan pada tahun

2018 antara lain:

1) Tindak lanjut perjanjian kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Agam, Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Rakyat dan Pemuliman

Kabupaten Limapuluh Kota, Dinas Lingkungan Hidup Kota

Bukittinggi dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh tanggal

12 Oktober 2017 tentang Program dan Kegiatan Penurunan Beban

Pencemaran Sungai Batang Agam.

2) Melakukan penertiban kegiatan tambang illegal bersama Satpol PP

Prov Sumbar di Kabupaten Sijunjung.

3) Melakukan sosialisasi terkait dampak dari kegiatan penambangan

illegal di Kabupaten Sijunjung.

4) Melakukan fasilitasi pemulihan lahan akses terbuka berbasis

masyarakat dan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan.

Sedangkan upaya yang akan dilakukan terkait kendala tersebut di atas

adalah:

1) Pemantauan yang dilakukan secara rutin dan pembinaan serta

pengawasan yang lebih ketat terhadap usaha/kegiatan yang

terindikasi sebagai sumber pencemar dan perusak.

2) Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam penurunan beban

pencemaran sungai dengan melibatkan masyarakat sekitar dan

stakeholder terkait.

3) Meningkatkan komitmen stakeholders yang dapat dikemas dalam

bentuk pelaksanaan kegiatan secara terintegrasi dan tepat sasaran.

Page 61: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

51

4) Meningkatkan cakupan usaha/kegiatan yang menjadi sasaran

pembinaan dan pengawasan baik langsung maupun tidak langsung.

5) Menjalin sinergisitas program dan kegiatan pemerintah daerah

dengan dunia usaha melalui program CSR dalam penurunan beban

pencemaran terutama yang bersumber dari limbah domestik

(sampah dan limbah cair).

6) Memfasilitasi pembentukan kelompok-kelompok masyarakat peduli

lingkungan sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan penurunan

beban pencemaran berbasis masyarakat.

f. Efisiensi penggunaan sumber daya

Pada tahun 2018 Kegiatan yang terkait dengan penurunan beban

pencemaran dan kerusakan lingkungan antara lain:

1. Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha dan/atau

Kegiatan Daerah (PROPER Daerah) sebesar Rp 86.515.800,-

terealisasi sejumlah Rp 85.990.400,- dengan persentase realisasi

keuangannya sebesar 99,39%. Efisiensi dalam bentuk penambahan

kegiatan dimana semula 12 objek menjadi 13 objek.

2. Kegiatan Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran Media

Lingkungan Hidup sebesar Rp 184.266.300,- terealisasi sejumlah Rp

183.424.300,- dengan persentase realisasi keuangannya sebesar

99,54%.

3. Kegiatan Pengendalian Kerusakan Lingkungan dalam rangka

pencapaian telah dialokasikan APBD sebesar Rp. 115.707.500,-

(seratus lima belas juta tujuh ratus tujuh ribu lima ratus rupiah)

terealisasi Rp. 115.410.000,- (seratus lima belas juta empat ratus

sepuluh ribu rupiah) atau 99,74%.

Efisiensi dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam pelaksanaan

pemulihan lahan akses terbuka kita melalui perjanjian kerjasama dengan

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dan KLHK, Kegiatan fisik di lkasi

pemulihan dibiayai oleh KLHK, infrastruktur pendukung oleh Pemerintah

Kabupaten Dharmasraya, sedangkan anggaran dari Pemerintah Provinsi

hanya untuk koordinasi, monitoring, dan pemantauan kualitas air dan

tanah di lokasi pemulihan

Page 62: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

52

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang

Program yang dilaksanakan untuk menunjang pencapaian indikator

beban pencemaran dan kerusakan lingkungan sebanyak 2 program yaitu

1) Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; dan

2) Program Tata Lingkungan dan Penaatan Hukum Lingkungan.

Sedangkan kegiatan untuk menunjang pencapaian indikator yaitu 9

kegiatan dengan porsi yang sama dalam penurunan beban pencemaran,

yaitu:

1) Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan

Usaha/Kegiatan;

2) Program Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha dan/atau Kegiatan

Daerah (PROPERDA);

3) Pengawasan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup;

4) Peningkatan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan

Sumatera Barat (ADIPURA);

5) Peningkatan Peran Serta Bank Sampah Dalam Pengelolaan

Persampahan;

6) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Percepatan Pembangunan

Sanitasi Permukiman (PPSP);

7) Pembinaan dan Penegakkan Hukum Lingkungan dan Perizinan;

8) Pentaatan Hukum Lingkungan.

Kegiatan tersebut masih membutuhkan tambahan anggaran di tahun-

tahun berikutnya agar dapat meningkatkan capaian penurunan beban

pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta juga untuk mengukur nilai

beban pencemaran dan kerusakan lingkungan yang lebih representatif.

B. Indeks Pencemaran Air (IPA)

2.1. Realisasi

a. Sumber Data

Data bersumber dari data primer hasil pemantauan yang dilakukan

terhadap 11 (sebelas) sungai dalam dua periode, dimana periode I

dilaksanakan pada bulan Februari-Maret yang mewakili musim hujan dan

periode II dilaksanakan pada bulan September-Oktober yang mewakili

Page 63: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

53

musim kemarau. Pemantauan dilakukan pada 10 (sepuluh) titik pantau

dari masing-masing sungai dari hulu sampai hilir.

Sungai yang dipantau tahun 2018 adalah Sungai Batang Agam, Batang

Anai, Batang Lampasi, Batang Ombilin, Batang Pangian, Batang Lembang,

Batang Mangor, Batang Sinamar, Batang Masang Gadang, Batang Selo dan

Batang Lasi.

b. Acuan dan Alat

Nilai Indeks Pencemaran Air (IPA) dihitung berdasarkan pedoman dan

ketentuan yang berlaku yaitu:

➢ Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

➢ Keputusan Menteri LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman

Penentuan Status Mutu Air;

➢ Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Penetapan Kriteria Mutu Air Sungai di Provinsi Sumatera Barat;

➢ Petunjuk Teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan

Hidup Tahun 2011 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

(IKLH).

Penentuan nilai capaian IPA didasarkan atas hasil pengukuran kualitas

air. Cara perhitungannya dengan penentuan benchmark, minimum, rerata

dan dilakukan perhitungan statistik dengan rumusan:

Keterangan:

- PIj : Indeks pencemaran air (IPA) sungai - Ci/Lij : perbandingan kadar maksimum hasil uji per parameter dengan

baku mutu - M : Maksimum - R : rata-rata

Page 64: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

54

2.2. Analisis Capaian Kinerja

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Pengawasan dan pengendalian pencemaran yang dilakukan selama tahun

2018 dilakukan dalam upaya peningkatan mutu kualitas air sungai

dengan sebuah harapan melebihi dengan target tahun 2018 yang berada

berada pada kisaran/range 5<IPA<10. Dengan menggunakan metodologi

perhitungan sebagaimana disebutkan di atas, didapatkan nilai capaian

dari IPA sebesar 2,38 atau >100% dari range IPA yang ditargetkan. Nilai

ini diperoleh dari hasil pengujian laboratorium dan pengolahan data

kualitas air sungai skala provinsi.

Meningkatnya nilai IPA tidak terlepas dari upaya pembinaan LH

Kabupaten/Kota terhadap pelaku usaha/kegiatan dalam pengelolaan

lingkungan hidup, serta pengawasan dan pengendalian yang

komprehensif.

Grafik 2. Perbandingan IPA Menurut Sungai yang Dipantau

Sumber: Seksi Pencemaran, 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai IPA rata-rata dari masing-

masing sungai sudah melebihi target yang ditetapkan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk tahun 2018,

realisasi Indeks Kualitas Air (IPA) (2,38) melebihi dari kisaran target nilai

IPA yang ditargetkan (5 < IPA < 10), dengan kata lain target sudah

2.71

1.62

2.64

1.92 2.09

2.78

2.022.39

1.73

3.15 3.08

0.000.501.001.502.002.503.003.50

IPA

SUNGAI

Page 65: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

55

melebihi dari target. Dengan demikian, capaian kinerja untuk indikator

Indeks Pencemaran Air dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

(2 x batas bawah target) – realisasi X 100%

Batas bawah target

= {(2 x 5)-2,38}/5 = (10-2,38)/5 = 152,4%

b. Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2018

dengan Beberapa Tahun Terakhir

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2017), maka terjadi

peningkatan nilai IPA sebesar 17,57%, dimana pada tahun 2017 nilai IPA

sebesar 2,88. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya maka

tahun 2018 merupakan nilai IPA terbaik lima tahun terakhir.

Grafik 3. Perbandingan IPA Menurut Tahun (2011-2018)

Sumber: Seksi Pencemaran, 2018

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 dengan target jangka

menengah pada dokumen Renstra

Realisasi nilai IPA tahun 2018 sebesar 2,38 sudah berhasil melebihi target

yang ditetapkan untuk tahun ketiga (2018) dalam dokumen Renstra

Dinas Lingkungan Hidup periode 2016–2021, yaitu pada kisaran

5<IPA<10. Dengan demikian, jika kecenderungan keberhasilan ini dapat

dipertahankan maka target pada akhir periode renstra untuk indikator

dimaksud akan dapat dicapai.

1.74

2.73

4.33 4.30

3.32

4.12

2.882.38

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

IPA

TAHUN

Page 66: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

56

d. Faktor pendukung keberhasilan pencapaian target dan upaya-upaya

yang telah dilakukan

Capaian indikator Indeks Pencemaran Air sebesar >100% termasuk

berhasil dengan kategori sangat baik. Keberhasilan ini dicapai melalui

upaya:

1) Pemantauan yang dilakukan secara rutin dan pembinaan serta

pengawasan yang lebih ketat terhadap usaha/kegiatan yang

terindikasi sebagai sumber pencemar yang berpotensi memberikan

dampak terhadap media Lingkungan hidup (sungai).

2) meningkatkan kerjasama antar daerah dalam penurunan beban

pencemaran sungai dengan melibatkan masyarakat sekitar dan

stakeholder terkait.

Adapun upaya untuk peningkatan kualitas air sungai dari kondisi

sekarang menjadi lebih baik, masih terkendala oleh beberapa hal sebagai

berikut:

1) Sumber pencemaran utama berasal dari limbah domestik dan

kegiatan skala kecil seperti hotel/penginapan, klinik, restauran dan

industri rumah tangga yang umumnya tidak mempunyai pengelolaan

limbah cair.

2) Pemanfaatan sungai sebagai tempat pembuangan sampah masih

dilakukan oleh masyarakat yang berada disekitar sempadan sungai.

3) Dana pemantauan terhadap media lingkungan hidup (anak sungai

utama) yang merupakan kewenangan Kabupaten/Kota dirasakan

masih belum memadai.

e. Efisiensi penggunaan sumber daya

Pada tahun 2018, dalam rangka pencapaian target indikator IPA, telah

dialokasikan anggaran sebesar Rp. 272.763.500,- dengan realisasi

anggaran sebesar Rp 272.306.300 (99,83%). Terhadap kegiatan

pemantauan kualitas sumber air yang dibiayai oleh APBN dengan jumlah

Rp 146.426.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp 143.254.450,-

(97,83%).

Page 67: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

57

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang

Program/kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang pencapaian

indikator IPA sebanyak 1 program (Program Pengendalian Pencemaran

dan Kerusakan Lingkungan) dengan 1 kegiatan utama dan 4 kegiatan

pendukung untuk mengendalikan sumber pencemar, yaitu:

1) Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala Provinsi (kegiatan utama).

2) Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan

usaha/kegiatan.

3) PROPERDA (Program Penilaian Peringkat Kinerja Lingkungan

Daerah).

4) Evaluasi dan Pengkajian Baku Mutu Limbah Cair dan Peruntukan

Sungai.

5) Peningkatan Kerjasama Antar Daerah dalam Penurunan Beban

Pencemaran Sungai.

Kegiatan utama tersebut masih membutuhkan tambahan anggaran di

tahun-tahun berikutnya agar dapat juga mengukur nilai IPA sehingga

dapat ditindaklanjuti hasilnya pada sungai-sungai lain skala provinsi yang

saat ini belum dapat dijangkau oleh Dinas Lingkungan Hidup disebabkan

berbagai keterbatasan, termasuk anggaran. Sungai skala provinsi yang

menjadi kewenangan provinsi dalam pengawasan dan pengendalian

pencemarannya adalah lebih kurang 84 sungai, sementara saat ini baru

dapat dilakukan pengawasan untuk 11 sungai.

C. Indeks Pencemaran Udara (IPU)

3.1. Realisasi

a. Sumber Data

Indeks pencemaran udara merupakan rentang nilai yang

menggambarkan kondisi kualitas udara yang dihirup oleh manusia dalam

kehidupan sehari-hari (ambien). Data yang digunakan untuk menghitung

Indeks Pencemaran Udara (IPU) ini harus menggambarkan kualitas udara

1 (satu) tahun sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran

Udara di Daerah. Oleh karena itu data hasil pemantauan kualitas udara

ambien di Provinsi Sumatera Barat yang bisa digunakan berasal dari data

Page 68: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

58

primer hasil pemantauan kualitas udara metode passive sampler yang di

dukung oleh kegiatan tugas pembantuan Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan, dan data pemantauan kualitas udara ambien metode

kontinu dengan menggunakan Air Quality Monitoring System (AQMS).

Data primer tersebut dijadikan sebagai data dasar perhitungan IPU

maupun Indeks Kualitas Udara (IKU) Provinsi Sumatera Barat.

Pemantauan kualitas udara ambien metode passive sampler tahun 2018

mencakup 19 (sembilan belas) kabupaten/kota se-Sumatera Barat dan

setiap kabupaten/kota dipantau pada 4 (empat) lokasi yang masing-

masing mewakili:

- Daerah padat transportasi (jalan utama yg lalu lintasnya padat);

- Daerah/kawasan Industri (bukan industrinya);

- Pemukiman padat penduduk;

- Kawasan komersil (perkantoran yang tidak terpengaruh langsung

transportasi).

Pemantauan metode passive sampler ini dilakukan 2 (dua) tahap yaitu

semester I dan semester II pada lokasi yang sama selama 14 (empat

belas) hari setiap tahapnya.

Sedangkan pemantauan kualitas udara ambien dengan metode AQMS di

Provinsi Sumatera Barat hanya terdapat 1 (satu) lokasi di Halaman

Kantor Gubernur yang mewakili kondisi kualitas udara kawasan padat

transportasi di Kota Padang. Data pemantauan kualitas udara ambien

metode AQMS ini dilakukan sepanjang tahun dengan data setiap 30

menit, data langsung tercatat secara otomatis di server yang ada di lokasi

yang juga online dengan server di KLHK, Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang. Data

setiap saatnya bisa dilihat pada display di Halaman Kantor Gubernur

Sumatera Barat, Halaman Kantor Walikota Padang, Lobi Kantor Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat serta di website KLHK.

b. Acuan dan Alat

Peraturan yang digunakan untuk menetapkan IPU antara lain:

- Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Page 69: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

59

- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian

Pencemaran Udara;

- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah;

- Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 1997

tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU);

- Keputusan Kepala Bapedal 107 Tahun 1997 tentang Perhitungan dan

Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara.

Peralatan yang digunakan untuk pemantauan kualitas udara ambien

metode passive sampler adalah :

- Tiang sampler

- Pelindung sampler (shelter)

- Sampler

- Formulir-formulir sampling

Sedangkan peralatan pemantauan kualitas udara ambien metode AQMS

adalah seperangkat alat pemantauan kualitas udara yang terdiri atas:

- Satu unit stasiun tetap pemantau kualitas udara ambien (fixed station);

- Public data display;

- Personal computer (PC); dan

- Jaringan internet.

c. Metodologi Perhitungan

Secara nasional perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) dihitung

menggunakan data pemantauan udara ambien rata rata tahunan dengan

menggunakan parameter pencemar SO2 dan NO2 dengan menggunakan

standar EU Directives sebagai pembanding. Adapun rumus perhitungan

IKU adalah sebagai berikut:

))1,0(9,0

50(100 −−= IeuxIKU

Ieu = rata rata (SO2 hasil pemantauan dibagi baku mutu udara ambien

SO2 Ref EU, dan NO2 hasil pemantauan dibagi baku mutu udara ambien

NO2 Ref EU).

Page 70: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

60

Baku mutu udara ambien referensi EU untuk NO2 adalah 40 μg/m³ dan

SO2 adalah 20 μg/m³.

Langkah - langkah menghitung IKU adalah sebagai berikut:

1. Menghitung rerata parameter NO2 dan SO2 dari tiap periode

pamantauan untuk masing-masing lokasi (titik) sehingga didapat

data rerata untuk area transportasi (A), Industri (B),

pemukiman/perumahan (C1) dan komersial/perkantoran/

perdagangan (C2).

2. Menghitung rerata parameter NO2 dan SO2 untuk masing-masing

Kota/kabupaten yang merupakan perhitungan rerata dari ke empat

titik pemantauan.

3. Menghitung rerata parameter NO2 dan SO2 untuk provinsi yang

merupakan perhitungan rerata dari kota/kabupaten.

4. Angka rerata NO2 dan SO2 provinsi dibandingkan dengan Referensi

EU akan didapatkan Indeks Udara Model EU (IEU) atau indeks antara

sebelum dinormalisasikan pada indeks IKLH.

5. Indeks Udara Model EU (IEU) dikonversikan menjadi indeks kualitas

udara (IKU) melalui persamaan

))1,0(9,0

50(100 −−= IeuxIKU

Secara ringkas hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah

ini

Tabel 13. IKU Kab/Kota Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 NO. KABUPATEN/KOTA Konsentrasi

Rata-Rata Tahunan (μg/m3)

Ieu (Konsentrasi/ EU directive)

Ieu IKU

NO2 SO2 NO2 SO2

1 Kabupaten Kepulauan Mentawai

3,23 6,20 0,08 0,31 0,20 94,70

2 Kabupaten Solok 5,78 8,27 0,14 0,41 0,28 90,06

3 Kabupaten Pesisir Selatan 5,70 14,04 0,14 0,70 0,42 82,09

4 Kabupaten Sijunjung 7,19 9,41 0,18 0,47 0,33 87,49

5 Kabupaten Tanah Datar 7,26 9,80 0,18 0,49 0,34 86,90

6 Kabupaten Padang Pariaman 6,15 5,28 0,15 0,26 0,21 93,94

7 Kabupaten Agam 6,03 8,24 0,15 0,41 0,28 89,93

8 Kabupaten Lima Puluh Kota 8,75 8,07 0,22 0,40 0,31 88,27

9 Kabupaten Pasaman 3,44 6,38 0,09 0,32 0,20 94,31

10 Kabupaten Solok Selatan 4,00 7,29 0,10 0,36 0,23 92,66

Page 71: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

61

11 Kabupaten Dharmasraya 10,00 10,32 0,25 0,52 0,38 84,28

12 Kabupaten Pasaman Barat 8,40 4,97 0,21 0,25 0,23 92,82

13 Kota Padang 14,09 17,34 0,35 0,87 0,61 71,69

14 Kota Solok 8,96 7,89 0,22 0,39 0,31 88,37

15 Kota Sawahlunto 5,16 12,51 0,13 0,63 0,38 84,59

16 Kota Padang Panjang 6,65 6,14 0,17 0,31 0,24 92,41

17 Kota Bukittinggi 9,40 10,55 0,24 0,53 0,38 84,38

18 Kota Payakumbuh 6,50 6,30 0,16 0,31 0,24 92,29

19 Kota Pariaman 5,69 9,93 0,14 0,50 0,32 87,81

Provinsi Sumatera Barat 6,97 8,89 0,17 0,44 0,31 88,37

Sumber: Bidang P2KPHL 2018

6. Kriteria Indeks Kualitas Udara untuk IKLH ditentukan dalam skala

unggul sampai dengan waspada dengan nilai sebagaimana tabel

dibawah ini :

Tabel 14. Kriteria Indeks Kualitas Udara untuk IKLH

IKLH

Unggul X > 90

Sangat Baik 82 < X < 90

Baik 74 < X < 82

Cukup 66 < X < 74

Kurang 58 < X < 66

Sangat Kurang 50 < X < 58

Waspada X < 50

Sumber : Buku Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2017, KLHK

Dengan kriteria tersebut, maka nilai IKU Provinsi Sumatera Barat

Tahun 2018 sebesar 88,37 termasuk kategori Sangat Baik.

Sedangkan untuk perhitungan Indeks Pencemaran Udara (IPU)

digunakan pendekatan konsentrasi tahunan parameter SO2 dan

parameter NO2 dengan bobot masing-masing sebesar 50%, sebagaimana

data pada tabel berikut:

Page 72: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

62

Tabel 15. Konsentrasi NO2 dan SO2 serta IPU terhitung Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat

Sumber: Olahan data Bidang P2KLPHL, 2018

Sehingga dalam perhitungan IPU, dengan memasukkan rata-rata

konsentrasi SO2 dan NO2 dari tabel 15 di atas pada rumus perhitungan

IPU, pencapaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

adalah sebagai berikut:

93,7

2

89,897,6

2

22

=

+=

+=

IPU

IPU

CCIPU NOSO

Nilai IPU akan berbanding terbalik dengan nilai IKU, semakin tinggi nilai

IPU maka nilai IKU akan semakin rendah, dan begitupun sebaliknya.

Dengan nilai IPU sebesar 7,93 tersebut equivalen dengan nilai IKU

sebesar 88,37.

NO2 SO2

1 Kab. Kep. Mentawai 3,23 6,20 4,71

2 Kab. Solok 5,78 8,27 7,02

3 Kab. Pesisir Selatan 5,70 14,04 9,87

4 Kab. Sijunjung 7,19 9,41 8,30

5 Kab. Tanah Datar 7,26 9,80 8,53

6 Kab. Padang Pariaman 6,15 5,28 5,72

7 Kab. Agam 6,03 8,24 7,13

8 Kab. Lima Puluh Kota 8,75 8,07 8,41

9 Kab. Pasaman 3,44 6,38 4,91

10 Kab. Solok Selatan 4,00 7,28 5,64

11 Kab. Dharmasraya 10,00 10,32 10,16

12 Kab. Pasaman Barat 8,40 4,97 6,68

13 Kota Padang 14,09 17,34 15,71

14 Kota Solok 8,96 7,89 8,43

15 Kota Sawahlunto 5,16 12,51 8,84

16 Kota Pad. Panjang 6,65 6,14 6,40

17 Kota Bukittinggi 9,40 10,55 9,97

18 Kota Payakumbuh 6,50 6,30 6,40

19 Kota Pariaman 5,69 9,93 7,81

6,97 8,89 7,93

Konsentrasi Tahunan (μg/Nm3)

Provinsi Sumatera Barat

No Kabupaten/Kota IPU

Page 73: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

63

3.2. Analisis Capaian Kinerja

a. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja

Capaian kinerja dihitung dengan membandingkan antara realisasi dengan

target menggunakan rumus sebagai berikut.

%100

%10011

93,7

%100arg

=

=

=

CapaianIPU

xCapaianIPU

xett

ngIPUterhituCapaianIPU

Nilai IPU Sumatera Barat yang berdasarkan hasil perhitungan sebesar 7,93

dibandingkan dengan target kinerja DLH Provinsi Sumatera Barat tahun

2018 yaitu IPU <11, dengan demikian capaian kinerja IPU adalah 100%

dari target. Kalau dinyatakan secara kualitatif sesuai dengan kriteria IKLH,

nilai IPU tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara Provinsi Sumatera

Barat termasuk kategori sangat baik.

b. Perbandingan dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Hasil pengukuran rata-rata konsentrasi NO2 dan SO2 selama 4 (empat)

tahun terakhir (periode 2015 s/d 2018) berfluktuasi sehingga hasil

perhitungan nilai IPU maupun IKU juga akan berfluktuasi sebagaimana

terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 16. Perbandingan IPU dan IKU 2015-2018

No Parameter dan Lokasi 2015 2016 2017 2018

1 NO2 (µg/Nm3) 11,92 11,444 3,75 6,97

2 SO2 (µg/Nm3) 5,68 8,915 10,56 8,89

3 IPU 8,801 10,179 7,155 7,930

4 IKU 88,48 82,9 89,87 88,37

5 Jumlah Lokasi yang dipantau (kabupaten/ kota)

10 15 19 19

Sumber: Olahan data Bidang P2KLPHL, 2018

Nilai IPU tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,775 point jika

dibandingkan dengan IPU tahun 2017, sedangkan untuk nilai IKU tahun

2018 mengalami penurunan sebesar 1,5 point. Artinya kualitas udara

ambien tahun 2018 sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan

kondisi tahun 2017, walaupun demikian secara kualitatif udara ambien

Page 74: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

64

Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 masih masuk ke dalam kategori

kualitas udara ambien yang sama dengan tahun 2017 yaitu kategori Sangat

Baik.

Kondisi nilai IPU yang fluktuatif ini disebabkan karena adanya pengaruh

dari berbagai macam faktor, baik yang berupa antropogenik (berhubungan

dengan aktivitas manusia) maupun karena faktor alam. Pengaruh aktvitas

antropogenik antara lain berupa peningkatan jumlah kendaraan baik roda

2 maupun roda 4, peningkatan kegiatan industri, serta peningkatan jumlah

penduduk.

Selain faktor antropogenik tersebut, terdapat faktor alam yang juga turut

mempengaruhi kualitas udara diantaranya kondisi curah hujan, arah angin,

suhu udara, serta lamanya penyinaran matahari. Kondisi cuaca yang sering

turun hujan akan berkontribusi meningkatkan kualitas udara di suatu

daerah, sedangkan daerah yang jarang turun hujan juga akan menyebabkan

lamanya waktu tinggal polutan diudara yang berpotensi menyebabkan

turunnya kualitas udara ambien.

Terhadap nilai IPU kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat Tahun

2018, Kota Padang memiliki nilai IPU yang tertinggi yaitu sebesar 15,72

point dan kondisi yang sama juga terjadi pada tahun 2017 dan tahun 2016

yang lalu, sedangkan tahun 2015 Kota Padang belum dilakukan

pemantauan metode passive sampler maupun AQMS sehingga IPU tertinggi

berada di Kabupaten Dharmasraya. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kota

Padang memiliki kualitas udara ambien yang paling rendah di Provinsi

Sumatera Barat karena kondisi eksistingnya memiliki sumber pencemar

yang paling tinggi baik dari emisi sumber bergerak (transportasi) maupun

emisi sumber tidak bergerak (cerobong industri), dan jumlah sumber emisi

tersebut dari tahun ke tahun cenderung meningkat.

Page 75: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

65

Grafik 4 Perbandingan IPU Kabupaten/Kota Tertinggi Periode 2015 s/d 2018

Sumber : Seksi Kerusakan, 2015-2018

Sedangkan IPU terendah adalah di Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu

sebesar 4,71 point. Nilai IPU terendah ini setiap tahunnya selalu berada di

kabupaten/kota yang sedikit aktivitas transportasi maupun industri, dan

setiap tahun mengalami perubahan yang cenderung dipengaruhi oleh

jumlah hari hujan saat pemantauan. Tahun 2015 IPU terbaik berada di Kota

Sawahlunto, tahun 2016 di Kabupaten Agam, tahun 2017 di Kabupaten

Padang Pariaman serta tahun 2018 di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 5 di bawah ini.

Grafik 5. Perbandingan IPU Kabupaten/Kota Terendah Periode 2015 s/d 2018

Sumber : Seksi Kerusakan, 2015-2018

14.57 13.39

16.97 15.72

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

Kab.Dharmasraya

Kota Padang Kota Padang Kota Padang

2015 2016 2017 2018

5.79

6.95

3.954.71

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Kota Sawahlunto Kab. Agam Kab. Padang Pariaman Kab. Kep. Mentawai

2015 2016 2017 2018

Page 76: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

66

c. Perbandingan dengan target jangka menengah dalam dokumen

Renstra

Target IPU yang ditetapkan di dalam dokumen Renstra pada tahun 2017-

2021 yaitu tetap berada pada rentang nilai <11 sedangkan realisasi IPU

tahun 2018 adalah 7,93 yang setara dengan nilai IKU 88,37. Melihat

kecendrungan nilai nilai IKU 4 tahun terakhir yang berkisar antara 7,155

s/d 10,179 dan program pengendalian pencemaran udara terus dilakukan

di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional diperkirakan target

IPU<11 sampai dengan tahun 2021 akan tetap dapat tercapai.

d. Perbandingan dengan standar nasional

Perhitungan yang digunakan untuk target secara nasional adalah IKU

bukan IPU. IKU Sumatera Barat 88,37 sedangkan target IKU Nasional tahun

2018 sesuai dengan RPJMN 2015-2019 adalah sebesar 83 dan realisasi IKU

nasional tahun 2018 sebesar 84,74 artinya jika dibandingkan dengan

standar target kinerja nasional kondisi kualitas udara ambien Provinsi

Sumatera Barat lebih baik sebesar 3,63 point.

e. Analisis Penyebab Keberhasilan serta alternatif solusi yang telah

dilakukan

Capaian kinerja indikator Indeks Pencemaran Udara adalah 100%,

termasuk berhasil dengan kategori sangat baik. Keberhasilan ini dicapai

melalui upaya:

- Kegiatan pemantauan dilaksanakan pada 19 (sembilan belas) kabupaten

kota sehingga hasilnya lebih merepresentasikan kondisi kualitas udara

ambien di Sumatera Barat, pemantauan kualitas udara ini mencakup

metode passive sampler, manual aktif, serta AQMS;

- Pelaksanaan pemantauan yang dilakukan secara rutin tiap tahun,

sekaligus menjadi wadah pembinaan oleh Pemerintah Provinsi kepada

Pemerintah 19 Kabupaten/Kota.

- Pengendalian pencemaran udara (sumber emisi) dilakukan terhadap

sumber bergerak maupun tidak bergerak, pengendalian emisi sumber

bergerak dilakukan melalui kegiatan kabupaten/kota seperti car free

day. Sedangkan pengendalian pada sumber tidak bergerak dilakukan

Page 77: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

67

melalui pengawasan kepada objek usaha/kegiata yang memiliki sumber

emisi baik berupa genset, boiler maupun sumber emisi lainnya;

- Untuk kawasan perkotaan DLH Provinsi Sumatera Barat juga

mendorong kabupaten/kota untuk melakukan mitigasi pencemaran

udara dan gas rumah kaca berupa peningkatan tutupan lahan (RTH,

Taman Kota, hutan kota, taman KEHATI, dll) yang akan berkorelasi

terhadap peningkatan penyerapan CO2 oleh tanaman. Dorongan

peningkatan tutupan lahan ini dilakukan melalui rapat-rapat koordinasi

peningkatan IKTL, kegiatan adipura, Gerakan Sumbar Bersih, Program

Kampung Iklim, dan lain-lain;

- Program lainnya yang juga berkorelasi terhadap pencapaian target

kinerja ini adalah terkait pengawasan pengelolaan ekosistem gambut,

dimana pengawasan ini berkorelasi terhadap upaya meminimalisir

terjadinya kebakaran lahan gambut.

f. Efisiensi penggunaan sumber daya

Pada tahun 2018 Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien dalam

rangka pencapaian target indikator IPU telah dialokasikan APBD sebesar

Rp. 121.463.100,- terealisasi Rp. 119.782.000,- atau 98,6% dan didukung

oleh APBN dengan alokasi anggaran 163.861.000,- terealisasi Rp.

163.714.000,- atau sekitar 99,91%.

Untuk pemantauan kualitas udara ambien metode otomatis kontinu

(AQMS) merupakan salah satu bentuk efisiensi sumber daya dari segi

waktu maupun personil karena pemantauan metode ini sudah

menggunakan alat yang sudah dipasang dan bekerja secara otomatis dan

sudah menggunakan teknologi informasi, sehingga tidak lagi

membutuhkan personil dan waktu khusus melakukan pemantauan.

Terkait pemantauan kualitas udara ambien metode passive sampler,

pemilihan metode ini merupakan salah satu bentuk efisiensi dari segi biaya

jika dibandingkan dengan pilihan metode lainnya seperti metode

pemantauan kualitas udara manual aktif, AQMS maupun portable AQMS.

Selain itu juga terdapat efisiensi waktu dan biaya dengan memberdayakan

petugas passive sampler yang ada di kabupaten/kota, masing-masing

kabupaten/kota terdapat 2 orang personil yang di tetapkan melalui Surat

Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.

Page 78: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

68

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang

Terdapat beberapa kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian

kinerja Indeks Pencemaran Udara antara lain:

1. Kegiatan Utama

• Pemantauan Kualitas Udara Ambien Metode Passive Sampler

(APBN).

• Pemantauan Kualitas Udara Ambien.

2. Kegiatan Pendukung

• Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan

Usaha/Kegiatan;

• Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan;

• Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha dan/atau

Kegiatan (PROPER Daerah);

• Pembinaan Kinerja Pengelolaan Industri (PROPER) (APBN);

• Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah Gas

Rumah Kaca (RAD-GRK) Sektor Pengelolaan Limbah;

• Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim (Program

Kampung Iklim);

• Peningkatan Implementasi Gerakan Sumbar Bersih;

• Pembinaan Pengelolaan Sampah Kab/Kota;

• Peningkatan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan

(Adipura).

Dengan tercapainya target indikator kualitas udara yang ditetapkan pada

tahun 2018, maka kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai untuk

memenuhi target/sasaran, hanya saja kegiatan penunjang utama masih

bersumber dari APBN, karena metode pemantauan kualitas udara untuk

menghasilkan data nilai IKU hanya ada di kegiatan passive sampler (APBN)

dan alat pemantauan kualitas udara otomatis (AQMS) yang juga dibiayai

sepenuhnya oleh APBN KLHK. Adapun data hasil kegiatan pemantauan

kualitas udara ambien yang bersumber dari APBD keluarannya adalah

Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) khusus pada hari saat pelaksanaan

pemantauan.

Page 79: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

69

Selain program-program yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Sumatera Barat, diperlukan juga sinergi program-program terkait lainnya

yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain, seperti Dinas

Kehutanan, Dinas Perhubungan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,

dan lain sebagainya untuk mendukung perbaikan atau minimal

mempertahankan kualitas udara ambien di Provinsi Sumatera Barat.

III. Terwujudnya Upaya-Upaya Pemeliharaan/Konservasi Lingkungan Hidup

(SS3)

Dalam sasaran strategis ketiga ini hanya terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang

dapat diukur dengan rumusan/formula tertentu yaitu persentase peningkatan

upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup sesuai kriteria

Tabel 17. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 3 (SS3)

No INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

REALISASI KINERJA

% CAPAIAN

1. Persentase peningkatan upaya-

upaya pemeliharaan lingkungan

hidup sesuai kriteria

15% 16,4% 109,3%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 109,3 (sangat baik)

Sumber: Seksi Pemeliharaan Lingkungan, 2018

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian indikator kinerja sasaran strategis

SS3 adalah sebesar 109,3%. Keberhasilan pencapaian sasaran ini termasuk kategori

sangat baik. Adapun pencapaian target kinerja atas sasaran strategis 3 (SS3) serta

analisa indikator kinerja, akan diuraikan sebagai berikut:

A. Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

sesuai kriteria

1.1 Realisasi

a. Sumber data

Sumber data dari Peningkatan Upaya-upaya Pemeliharaan Lingkungan

Hidup Sesuai Kriteria yaitu:

- Penetapan Kawasan pemeliharaan dengan indikator Kehati, Proklim,

Karst. Berdasarkan jumlah lokasi penetapan kawasan pemeliharaan

berdasarkan SK Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri/pimpinan

Page 80: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

70

perusahaan, melakukan identifikasi lokasi kawasan ekosistem

bernilai penting dan koordinasi dengan instansi lain melalui MOU.

Sehingga didapatkan data sebanyak 9 lokasi penetapan dengan

persentase capaian sebesar 13%. Lokasi penetapan yaitu:

a. Taman Kehati dengan 3 (tiga) lokasi berdasarkan keputusan

Bupati/Walikota/pimpinan perusahaan yaitu:

a. Taman Kehati Kota Solok yang ditetapkan melalui SK

Walikota Solok No. 188.45- 670 tahun 2015 tanggal 7

Desember 2015.

b. Taman Kehati Padang Pariaman yang ditetapkan melalui SK

Bupati No. 252/KEP/BPP/2014 tanggal November 2014.

c. Taman Kehati PT. Tirta Investama Plant Solok yang

ditetapkan melalui surat pernyataan Kepala Pabrik Solok No.

SPKHT-SLK-01 tanggal 3 Agustus 2015.

b. Kampung Iklim Tingkat Nasional dengan 3 (tiga) lokasi yang

ditetapkan melalui SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

No. 439/MENLHK/PPI/PEG.7/10/2018 Jorong Koto Kaciak

Nagari Tujuh Koto Talago Kec. Guguk Kab. 50 Kota; Korong

Lubuk Laweh Jajaran Nagari Tandikek Utara Kec. Patamuan Kab.

Pdg. Pariaman; Jorong Taratak Nagari Latang Kec. Lubuk Tarok

Kab. Sijunjung

c. Kampung Iklim Tingkat Provinsi Sumatera Barat dengan 3 (tiga)

lokasi yang ditetapkan melalui SK Gubernur Sumatera Barat No.

660-858-2018 tanggal 16 November 2018 yaitu Jorong Kubang

Nagari Indudur Kec. IX Koto Sungai Lasi Kab. Solok; Korong

Tungka Kampung Panyalai Nagari Tandikek Utara Kec. Patamuan

Kab. Pdg. Pariaman dan Jorong Koto Agung Kanan Nagari Sungai

Duo Kec. Sitiung Kab. Dharmasraya

- Pengendalian mutu lokasi pemeliharaan lingkungan dengan sumber

data melalui monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan taman

kehati di kab/kota, berdasarkan pelatihan/bimbingan teknis yang

diikuti oleh petugas pengelola baik yang berasal dari ASN maupun

masyarakat pengelola kawasan pemeliharaan. Disamping itu, sumber

data diperoleh melalui kegiatan pemerintah yang diikuti baik dari

Page 81: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

71

pemerintah provinsi maupun pemerintah kab/kota selaku pengelola

kawasan pemeliharaan yang meliputi kawasan dengan tujuan

konservasi dan pelestarian atmosfir sehingga berdasarkan data

tersebut dapat direalisasikan persentase peningkatan pengendalian

mutu kawasan sebesar 20% dengan uraian sebagai berikut:

a. Kelembagaan yang baik dengan indikator persentase kecukupan

sarana dan prasarana pengelolaan pada tahun 2018 ini sebesar

52%, terjadi penngkatan dari tahun lalu yang hanya 50% serta

persentase petugas lapangan yang telah mengikuti pelatihan

dengan kualifikasi baik sebesar 20%.

b. Kualitas/design model yang baik dengan indikator jumlah

design/model pemeliharaan yang dikembangkan yang

memenuhi standar mutu pada tahun 2018 ini belum ada yang

dilakukan.

Penghitungan Kinerja kegiatan ini sebagian besar berpedoman kepada

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 29 Tahun 2009 tentang

Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah. Dalam Permen

tersebut dinyatakan bahwa kegiatan pembangunan dan/atau

pemanfaatan sumber daya alam berpotensi mengakibatkan kerusakan

dan mengancam kelestarian keanekaragaman hayati baik pada tingkat

genetik, spesies maupun ekosistem. Dalam Permen ini dinyatakan bahwa

dalam melaksanakan kebijakan konservasi dan pemanfaatan

keberlanjutan keanekaragaman hayati dan pengendalian kerusakan

keanekaragaman hayati, pemerintah daerah sesuai dengan

kewenangannya dapat menetapkan kawasan bernilai penting bagi

konservasi keanekaragaman hayati.

Disamping itu, untuk penetapan kawasan dan pengendalian mutu lokasi

Taman Kehati berpedoman kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.03 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati, bertujuan

memberikan pedoman tentang pembangunan Taman Kehati mulai dari:

a. Perencanaan yang dilakukan melalui tahapan : penetapan tapak,

penetapan tumbuhan lokal dan membuat desain dasar.

b. Penetapan merupakan persetujuan mengikuti Program Taman

Kehati oleh Menteri/gubernur/bupati/walikota yang dilakukan

Page 82: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

72

melalui tahapan pengajuan permohonan pembangunan Taman

Kehati, verifikasi persyaratan Taman Kehati dan persetujuan Taman

Kehati.

c. Pelaksanaan yang dilakukan oleh unit pengelola Taman Kehati.

d. Kemitraan. Pemrakarsa dapat melakukan kerjasama dan kemitraan

dengan pihak lain dari dalam dan luar negeri sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan (Pasal 17).

e. Pembinaan. Dilakukan melalui bimbingan teknis, sosialisasi dan/atau

peningkatan kapasitas unit pengelola Taman Kehati (Pasal 18 ayat

4).

Disamping itu, dalam upaya pelestarian fungsi atmosfir, Dinas

Lingkungan Hidup melakukan juga kegiatan upaya adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim melalui Proklim yang berpedoman kepada Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.84/Menlhk-

setje/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim. Ruang lingkup

permen ini antara lain :

a. Tata laksana Proklim. Penetapan lokasi Proklim dilakukan

berdasarkan pengusulan (pasal 7).

b. Apresiasi Proklim. Tahapan penetapan Apresiasi proklim yaitu ;

verifikasi, penilaian teknis dan penetapan penerima penghargaan

Proklim.

c. Pembinaan. Dilakukan melalui sosialisasi, penyuluhan, peningkatan

kapasitas, pendampingan, bimbingan teknis, fasilitasi pelaksanaan

dan pembangunan bank data Proklim.

d. Pembiayaan.

e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan meliputi kemajuan upaya

adaptasi, penurunan emisi GRK dan aspek pendukung keberlanjutan.

Untuk mengetahui jumlah penetapan lokasi Kehati kab/kota dilakukan

melalui inventarisasi dan hasil pelaporan lokasi Taman Kehati kab/kota

ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2018.

Sedangkan lokasi Proklim pada tahun 2018 ini dilakukan berdasarkan

penetapan oleh Menteri/gubernur/bupati/walikota melalui surat

keputusan.

Page 83: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

73

Secara umum, dalam upaya menunjang capaian kinerja Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat terutama dalam pencapaian peningkatan

upaya-upaya pemeliharaan lingkungan sesuai kriteria maka DLH

melakukan beberapa kegiatan antara lain :

- Peningkatan Pembinaan Konservasi Wilayah Pesisir Laut

- Peningkatan Konservasi Kualitas Air Danau di Provinsi Sumatera

Barat

- Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim (Program

Kampung Iklim)

- Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah (RAD) Gas

Rumah Kaca Sektor Pengelolaan Limbah

- Peningkatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Sumatera Barat.

b. Acuan/Alat

Acuan/alat yang digunakan dalam perhitungan Persentase adalah:

1) Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 57 yang menjelaskan tentang

Pemeliharaan Lingkungan.

2) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 29 Tahun 2009 tentang

Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah;

3) Peraturan Menteri Lingkunga Hidup No. 03 Tahun 2012 tentang

Taman Keanekaragaman Hayati;

4) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:

P.84/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 tentang Program Kampung Iklim;

c. Metode Perhitungan

Metode yang digunakan dalam menghitung realisasi dari indikator

Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

sesuai kriteria adalah dengan menggunakan rumusan:

[(Peningk Upaya Pemeliharaan 2018) - (Peningk Upaya Pemeliharaan 2017)] X 100 %

(Peningkatan Upaya Pemeliharaan lingkungan tahun 2017)

Page 84: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

74

1.2 Analisis Capaian Kinerja

a. Perbandingan antara Target dengan Realisasi Tahun 2018

Target yang ditetapkan berdasarkan perjanjian kinerja untuk indikator

ini adalah 15%. Adapun realisasinya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pencapaian target kinerja peningkatan upaya-upaya pemeliharaan

lingkungan hidup sesuai kriteria pada tahun 2018 ini sudah memenuhi

target dimana pencapaian upaya yang dilakukan dengan penetapan

kawasan pemeliharaan yang ditargetkan sebanyak 9 lokasi dapat

dicapai sebanyak 9 lokasi dengan rincian :

1) Taman Kehati dengan 3 (tiga) lokasi

a. Taman Kehati Kota Solok yang ditetapkan melalui SK Walikota

Solok No. 188.45- 670 tahun 2015 tanggal 7 Desember 2015.

b. Taman Kehati Padang Pariaman yang ditetapkan melalui SK

Bupati No. 252/KEP/BPP/2014 tanggal November 2014.

c. Taman Kehati PT. Tirta Investama Plant Solok yang ditetapkan

melalui surat pernyataan Kepala Pabrik Solok No. SPKHT-SLK-

01 tanggal 3 Agustus 2015.

2) Kampung Iklim Tingkat Nasional dengan 3 (tiga) lokasi yang

ditetapkan melalui SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

No. 439/MENLHK/PPI/PEG.7/10/2018 yaitu :

a. Jorong Koto Kaciak Nagari Tujuh Koto Talago Kec. Guguk Kab.

50 Kota;

b. Korong Lubuk Laweh Jajaran Nagari Tandikek Utara Kec.

Patamuan Kab. Pdg. Pariaman.

c. Jorong Taratak Nagari Latang Kec. Lubuk Tarok Kab. Sijunjung

3) Kampung Iklim Tingkat Provinsi Sumatera Barat dengan 3 (tiga)

lokasi yang ditetapkan melalui SK Gubernur Sumatera Barat No.

660-858-2018 tanggal 16 November 2018 yaitu :

a. Jorong Kubang Nagari Indudur Kec. IX Koto Sungai Lasi Kab.

Solok;

b. Korong Tungka Kampung Panyalai Nagari Tandikek Utara Kec.

Patamuan Kab. Pdg. Pariaman.

c. Jorong Koto Agung Kanan Nagari Sungai Duo Kec. Sitiung Kab.

Dharmasraya.

Page 85: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

75

Sasaran kinerja untuk lokasi pemetaan baik dengan indikator jumlah

pemetaan sesuai kriteria tidak ditargetkan. Begitu juga koordinasi dengan

pihak terkait dengan indikator jumlah MOU yang dihasilkan, pada tahun

2018 ini juga tidak ditargetkan. Walaupun upaya tersebut sedang

diupayakan melalui pembangunan dan pengembangan Taman Kehati

Sumatera Barat di Universitas Andalas.

Sedangkan pada tahun 2017, upaya penetapan kawasan sebanyak 8 objek

dengan rincian 2 (dua) taman kehati, 5 (lima) lokasi proklim dan 1 (satu)

buah MOU. Sehingga berdasarkan data tersebut maka persentase upaya

penetapan kawasan pada tahun 2018 sebesar:

= [(Peningk Upaya Pemeliharaan 2018) - (Peningk Upaya Pemeliharaan 2017)] X 100 %

(Peningkatan Upaya Pemeliharaan lingkungan tahun 2017)

= (9-8) X 100% = 100% = 12,5% 8 8

Perbandingan antara target dengan realisasi pada indikator penetapan

kawasan pemeliharaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 18. Perbandingan realisasi penetapan kawasan pemeliharaan 2017-2018

NO INDIKATOR KINERJA 2018 Realisasi 2017 TARGET REALISASI

1 Jumlah kawasan pemeliharaan

yang ditetapkan

8 9 7

2 Jumlah pemetaan kawasan

sesuai kriteria

0 0 0

3 Jumlah MOU yang dihasilkan 0 0 1

Jumlah Total 8 9 8

Persentase penetapan kawasan

pemeliharaan

10 12,5 14,3

Sumber: Seksi Pemeliharaan Lingkungan, 2018

Pengendalian mutu kawasan pemeliharaan lingkungan yang memiliki

target 20% dapat direalisasikan sebesar 20,3%. Realisasi pengendalian

mutu meliputi kelembagaan yang baik dengan indikator persentase

Page 86: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

76

kecukupan sarana dan prasarana pengelolaan dengan target 52% dapat

direalisasikan sebesar 52% dengan asumsi sarana dan prasarana yang

dimiliki berupa Badan Pengelola untuk Taman Keanekaragaman Hayati

Universitas Andalas dibentuk berdasarkan SK Rektor Universitas Andalas

No. 461/XIII/A/Unand-2012 dan Taman Kehati Kota Solok memiliki

pengelola sesuai dengan SK Walikota Solok Nomor : 188.45-689 tahun

2015 tentang Tim Pengelola Taman Keanekaragaman Hayati. Disamping

itu, Taman Kehati tersebut telah memiliki sarana dan Prasarana yang

telah terbangun hingga tahun 2018 ini di lokasi tersebut antara lain:

1. Plank nama,

2. Pipa saluran air beserta bak penampung air;

3. Berbagai peralatan untuk pemeliharaan tanaman seperti cangkul,

arit, selang dan ganclong

4. Sarana pertemuan berupa balai pertemuan/kantor

5. Jalan setapak

6. Tempat pembibitan

7. Kandang hewan

8. Tempat parkir

Sehingga diperkirakan kondisi ini mencapai hampir 52% telah memenuhi

standar yang diharapkan sebagai suatu taman Keanekaragaman hayati

merujuk ke Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 03 tahun

2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati. Terkait dengan petugas

lapangan yang memperoleh pelatihan baik yang dilaksanakan oleh

pemerintah pusat (KLHK) maupun pemerintah daerah, dapat dijelaskan

bahwa pada tahun 2018 telah dilaksanakan pelatihan/bimbingan teknis

dalam pengelolaan kawasan Kehati sebanyak 2 orang oleh Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian maupun KLHK termasuk Bimbingan

Teknis dalam inventarisasi Gas Rumah Kaca dalam upaya pengendalian

mutu daerah dari efek negatif gas rumah kaca. Sehingga capaian target

petugas lapangan yang telah mengikuti pelatihan/bimbingan teknis

dengan kualifikasi baik diperkirakan sebesar 20%.

Berkaitan dengan kualitas/design model baik dengan indikator jumlah

design/model pemeliharaan yang dikembangkan yang memenuhi standar

Page 87: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

77

mutu, pada tahun 2018 ini tidak ditargetkan. Sehingga pencapaian

pengendalian mutu lokasi pemeliharaan lingkungan sebesar

52%+20%+0%/3 = 24,17%. Sedangkan pada tahun 2017, rata-rata upaya

pengendalian mutu kawasan sebesar 20,08% . Persentasenya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 19. Perbandingan realisasi upaya pengendalian mutu kawasan pemeliharaan 2017-2018

NO INDIKATOR KINERJA 2018 Realisasi 2017

TARGET REALISASI

1 Persentase kecukupan sarana dan

prasarana pengelolaan

52 52 50

2 Persentase petugas lapangan yang

telah mengikuti pelatihan dengan

kualifikasi baik

20 20 10

3 Jumlah design/model

pemeliharaan yang dikembangkan

yang memenuhi standar mutu

0 0 1

Jumlah rata-rata 24,17 24,17 20,08

Persentase peningkatan

pengendalian mutu kawasan

pemeliharaan

20,36 20,36 51

Sumber: Seksi Pemeliharaan Lingkungan, 2018

Berdasarkan hal tersebut, maka persentase peningkatan pengendalian

mutu kawasan konservasi sebesar:

[(Pening pengendalian mutu kawasan 2018) - (Pening pengendalian mutu kawasan 2017)] X 100%

(Peningkatan pengendalian mutu kawasan tahun 2017)

= (24,17 – 20,08) X 100 % = 408 % = 20,36% 20,08 20,08

Terkait dengan hal tersebut, maka realisasi kinerja untuk indikator

Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

sesuai kriteria pada tahun 2018 adalah:

Page 88: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

78

Tabel 20. Realisasi Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

No Indikator Kinerja Target

Kinerja

Realisasi %

1 Persentase

penetapan kawasan

pemeliharaan

10% 12,5% 100

2 Persentase

peningkatan

pengendalian mutu

kawasan

pemeliharaan

20% 20,36% 100

Total 15% 16,43% 109,5

Sumber: Seksi Pemeliharaan Lingkungan, 2018

Dari data diatas realisasi kinerja untuk indikator Persentase peningkatan

upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup sesuai kriteria pada tahun

2018 adalah sebesar :

= Upaya penetapan kawasan 2018 + Peningk pengendalian mutu kawasan 2018 2

= 12,5% + 20,36% = 32,81% = 16,43% 2 2

Berdasarkan angka realisasi tersebut disimpulkan bahwa target tahun

2018 untuk indikator persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan

lingkungan hidup sesuai kriteria dapat dicapai, sehingga capaian kinerja

untuk indikator ini adalah 100% berdasarkan perhitungan sebagai

berikut:

16,4% X 100% = 109,3%

15%

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Tahun Lalu

Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

sesuai kriteria pada tahun 2018 sebesar 16,4%. Dibandingkan dengan

tahun lalu, Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan

lingkungan hidup sesuai kriteria pada tahun 2017 adalah sebesar 32%.

Dengan indikator yang dimiliki berupa jumlah taman kehati yang telah

ditetapkan sebanyak 2 (dua) lokasi dan lokasi Proklim sebanyak 5 (lima)

Page 89: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

79

lokasi. MOU pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati Sumatera

Barat telah dilakukan sehingga persentase penetapan kawasan

pemeliharaan lingkungan sebesar 14%. Sedangkan persentase

peningkatan pengendalian mutu sebesar 51%. Jika dibandingkan dengan

tahun 2016, peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

sesuai kriteria sebesar 25% dengan indikator yang dimiliki berupa

jumlah taman kehati sebanyak 2 (dua) lokasi dan lokasi Proklim

sebanyak 4 (empat) lokasi dan MOU sebanyak 1 (satu) kali sehingga

persentase penetapan kawasan pemeliharaan sebesar 17%. Sedangkan

peningkatan mutu lokasi kawasan pemeliharaan lingkungan pada tahun

2016 diperkirakan sebesar 33% berdasarkan ketersediaan sarana dan

prasarana sesuai kriteria yang terdapat dalam Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup maka didapat rata-rata peningkatan upaya-upaya

pemeliharaan lingkungan hidup tahun 2016 diperkirakan sebesar 25%.

Sehingga jika dibandingkan pada 2 tahun terakhir, terjadi penurunan

target pada tahun 2018 dikarenakan adanya beberapa target yang

dikurangi akibat penyesuaian dengan kondisi di lapangan.

Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

tahun 2016-2018 dapat dilihat dari grafik berikut.

Grafik 6 Persentasepeningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup

2016 – 2018

Sumber : Seksi Pemeliharaan Lingkungan, 2016-2018

0

10

20

30

40

50

60

2016 2017 2018

Penetapan Kawasan

Pengendalian MutuKawasan

Page 90: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

80

c. Perbandingan realisasi kinerja dengan Target Jangka Menengah

Dalam Dokumen Renstra 2016 – 2021

Dengan melihat pada tren persentase upaya-upaya pemeliharaan

lingkungan hidup dibandingkan tahun lalu, untuk pencapaian target

indikator ini pada tahun 2018 adalah sebesar 16,4%. Berdasarkan kondisi

yang ada hasil inventarisasi tahun 2018 dan rangkuman

dokumen/laporan pelaksanaan kegiatan tahun 2018. Pada tahun 2016,

capaian upaya penetapan kawasan pemeliharaan sebesar sebesar 17%

dan peningkatan mutu sebesar 33% sehingga pencapaian target

peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan sebesar 25%. Pada

tahun 2017 persentase upaya penetapan kawasan sebesar 14% dan

peningkatan mutu kawasan sebesar 51% sehingga persentase

peningkatan upaya pemeliharaan kawasan pemeliharaan lingkungan

dapat dicapai menjadi 32%. Pada Tahun 2018, persentase peningkatan

upaya penetapan kawasan sebesar 12,5% dan upaya pengendalian mutu

kawasan sebesar 20,36% sehingga realisasi peningkatan upaya

pemeliharaan lingkungan sebesar 16,4%. Hal ini terjadi karena adanya

penyesuaian target kegiatan pada tahun 2018. Kendala yang dihadapi

dalam pencapaian target adalah semakin tingginya tekanan terhadap

kawasan pemeliharaan baik akibat alam maupun ulah tangan manusia.

Sementara sumber dana dan sumber daya manusia semakin berkurang

dari tahun ke tahun. Namun demikian, melalui pembinaan dan evaluasi

yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat secara

kontinyu diharapkan akan dapat mendorong pengelola Kawasan

Pemeliharaan untuk melakukan peningkatan mutu kawasan. Disamping

itu, komitmen pimpinan daerah juga sangat menentukan peningkatan

mutu kawasan di daerah. Kedepan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Sumatera Barat akan mengupayakan peningkatan mutu kawasan

pemeliharaan melalui kerjasama dengan dunia usaha dan stakeholder

terkait lainnya.

Page 91: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

81

d. Perbandingan realisasi kinerja dengan standar nasional

Perbandingan realisasi kinerja dengan standar nasional. Standar nasional

dalam peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan belum ada.

e. Analisis Penyebab Keberhasilan

Upaya-upaya pemeliharaan lingkungan hidup yang dilakukan pada tahun

2018 dapat dicapai target disebabkan karena :

1) Adanya regulasi berupa peraturan menteri sebagai pedoman

pelaksanaan kegiatan. Disamping itu, adanya himbauan dan

sosialisasi dari pusat dan provinsi kepada kab/kota terkait upaya-

upaya pemeliharaan lingkungan. Sehingga kab/kota memiliki dasar

dalam pelaksanaan kegiatan.

2) Peningkatan kapasitas oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Sumatera Barat kepada instansi lingkungan hidup kab/kota terkait

Kehati dan Proklim.

3) Ketersediaan anggaran sehingga DLH Provinsi Sumatera Barat dapat

melakukan pembinaan dan fasilitasi penetapan kawasan

pemeliharaan.

Disamping itu, terdapat juga beberapa faktor yang menyebabkan

keberhasilan antara lain:

1) Ketersediaan lahan untuk lokasi pemeliharaan lingkungan sangat

sulit untuk didapatkan. Terutama lokasi pencadangan

keanekaragaman hayati berupa Taman Keanekaragaman Hayati yang

menurut Peraturan Menteri LH. No. 3 Tahun 2012 tentang Taman

Keanekaragaman Hayati. Dimana Taman Kehati di kabupaten seluas

± 10 Ha sedangkan kota seluas minimal ± 3 Ha. Maka disiasati

dengan mengupayakan pembangunan Taman Kehati melalui

perusahaan.

2) Adanya apresiasi kepada Kepala Daerah/kepala instansi terkait

dalam pengelolaan Kehati dan Proklim. Sehingga hal tersebut adanya

pengalokasian anggaran dalam upaya peningkatan mutu kawasan

pemeliharaan.

3) Membuat surat kepada bupati/walikota agar melakukan upaya-

upaya pemeliharaan lingkungan baik pembuatan Taman Kehati

Page 92: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

82

maupun penetapan lokasi Proklim. Baik surat sekretaris daerah

maupun surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera

Barat

4) Selalu berkoordinasi dengan KLHK terkait perkembangan proses

MOU di KLHK.

f. Analisis atas efisiensi sumber daya

Dalam rangka pencapaian target dalam upaya-upaya pemeliharaan

lingkungan hidup, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat telah

melakukan penyebarluasan informasi terutama kegiatan Proklim dengan

memanfaatkan media cetak dan elektronik sehingga informasi kegiatan

pemeliharaan lingkungan dapat sampai ke masyarakat dan pelosok

daerah. Disamping itu, penyebar luasan informasi dan sosialisasi melalui

instansi lingkungan hidup kab/kota telah menghemat sumber daya baik

anggaran maupun sumber daya manusia. Sehingga pemahaman berbagai

pihak terkait kegiatan Proklim, akan semakin baik dan akan

menghasilkan pengusulan calon lokasi Proklim yang lebih banyak dan

berkualitas. Disamping itu, akibat keterbatasan anggaran dan Sumber

Daya Manusia disikapi dengan melakukan beberapa terobosan sehingga

terjadi efisiensi sumber daya. Kekurangan sumber daya akibat efisiensi

yang dibutuhkan dalam peningkatan upaya-upaya pemeliharaan

lingkungan hidup disikapi melalui koordinasi, komunikasi dan

pendekatan yang intensif dengan pemerintah kabupaten/kota dan dunia

usaha, kemudian pemerintah kabupaten/kota dapat menindaklanjutinya

dengan perencanaan, sosialisasi/kampanye kepada seluruh stakeholders

di lingkup kabupaten/kota serta pendekatan anggaran, terutama dalam

hal penyediaan sarana/prasarana pokok/wajib yang sesuai kriteria.

Dalam pencarian lokasi-lokasi Proklim, Instansi Lingkungan hidup

Kab/Kota dapat memanfaatkan tenaga penyuluh yang ada di nagari

seperti penyuluh pertanian, penyuluh kehutanan dll. Disamping itu dapat

juga memanfaatkan organisasi masyarakat/LSM/Kelompok

Masyarakat/kelompok lainnya yang telah lama berada di suatu wilayah

sebelum penetapan wilayah tersebut sebagai lokasi kampung iklim

Page 93: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

83

Peran provinsi dalam hal ini antara lain dapat membantu mengarahkan

rencana alokasi pendanaan di nagari/kelurahan terutama dana desa.

Sehingga dana tersebut dapat dimanfaatkan dan diprioritaskan untuk

memenuhi sarana/prasarana yang dipersyarakatkan sesuai kriteria

dalam pengelolaan suatu kawasan pemeliharaan lingkungan, misalnya

dalam pengembangan lokasi Proklim untuk pembangunan bank sampah,

tempat sampah terpilah, pembuatan biopori dan lain-lain, sehingga beban

pemerintah daerah kabupaten/kota tidak terlalu berat dan dana nagari

dapat dicairkan tanpa menyalahi aturan.

Efisiensi penggunaan sumber daya juga dilakukan dalam tahap verifikasi,

dimana dengan jumlah personil yang terbatas namun paham dan

mengerti tentang prosedur serta tata cara penetapan suatu kawasan,

maka proses penetapan lokasi kawasan dapat berjalan dengan baik dan

efektif.

Pada kegiatan-kegiatan pendukung pencapaian kinerja dapat dijelaskan

anggaran dan realisasimya sebagai berikut: 1) Pembinaan Adaptasi dan

Mitigasi Perubahan Iklim (Proklim), anggaran Rp140.218.000, terealisasi

sebesar Rp138.524.000 (98,79%); 2) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) Sektor Pengelolaan

Limbah, anggaran Rp101.972.000, terealisasi Rp100.454.150 (98,51%);

3) Peningkatan Implementasi Gerakan Sumbar Bersih, anggaran

Rp240.020.000, terealisasi Rp238.852.144 (99,51%).

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang pencapaian

Terdapat beberapa program/kegiatan menunjang pencapaian target

peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan antara lain :

✓ Kegiatan Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

(Proklim).

Melalui kegiatan ini lokasi Proklim yang telah ditetapkan sebagai

Kampung Iklim diberikan insentif, Trofi dan sertifikat oleh

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedangkan

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dapat melakukan

pengembangan demi peningkatan mutu kawasan.

Page 94: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

84

✓ PROPER dan Proper-Daerah

Pada pelaksanaan kegiatan Proper maupun Proper-Daerah, pada saat

penilaian ke berbagai perusahaan dapat juga disebarluaskan

informasi terkait kawasan pemeliharaan baik lokasi Proklim maupun

Taman Keanekaragaman Hayati di lingkungan perusahaan tersebut.

✓ RAD dan Inventarisasi GRK

Pada pelaksanaan kegiatan RAD dan inventarisasi GRK dapat

diketahui daerah-daerah yang berpotensi untuk diusulkan maupun

daerah yang rentan akibat perubahan iklim.

✓ Pengelolaan Sampah melalui GSB dan Adipura

Pada pelaksanaan kegiatan GSB dan Adipura dapat membantu

pelaksanaan Kegiatan Proklim di daerah karena beberapa indikator

penilaian Proklim berkaitan dengan kegiatan GSB dan Adipura.

Selain kegiatan-kegiatan internal Dinas Lingkungan Hidup tersebut, masih

diperlukan langkah lainnya guna menunjang pencapaian target

peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan dan dalam upaya

penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Seperti pelibatan instansi yang

bertanggung jawab dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca antara lain

Dinas Kehutanan dan Dinas Pertanian (sektor hutan dan lahan), Dinas

ESDM dan Dinas Perhubungan (sektor energi dan transportasi),

Agar kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan

pimpinan instansi di daerah maka perlu sering dilakukan pembinaan baik

ke instansi lingkungan hidup daerah maupun dunia usaha serta langsung

ke kelurahan/nagari sebagai objek penetapan lokasi Proklim.

Page 95: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

85

IV. Meningkatnya Kapasitas dan Peranserta Stakeholders (SS4)

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian

sasaran strategis SS4 adalah persentase peningkatan jumlah masyarakat/ kelompok

masyarakat/ lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan

sebagaimana yang tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 21. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 4 (SS4) No INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA REALISASI KINERJA

% CAPAIAN

1.

Persentase peningkatan jumlah

masyarakat/ kelompok

masyarakat/ lembaga yang

berperan aktif dalam program

penyelamatan lingkungan

16,00% 3,93% 24,56%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 24,56%

Sumber: 1. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas 2018 2. Bidang Tata Lingkungan, 2018

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian indikator kinerja sasaran strategis

SS4 adalah sebesar 24,56%. Adapun pencapaian target kinerja atas SS4 serta

analisis dari indikator kinerja utamanya diuraikan sebagai berikut.

A. Persentase peningkatan jumlah masyarakat/ kelompok masyarakat/

lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan

1.1 Realisasi

a. Sumber data

Data yang digunakan dalam mencapai sasaran strategis empat ini antara

lain:

1) Persentase peningkatan jumlah titik pantau Adipura yang memenuhi

passing grade;

2) Persentase peningkatan jumlah titik pantau Gerakan Sumbar Bersih

(GSB) yang memenuhi passing grade;

3) Jumlah calon penerima Kalpataru yang diusulkan;

4) Jumlah sekolah yang mengikuti program Adiwiyata (Provinsi,

Nasional, Mandiri);

5) Persentase peningkatan jumlah bank sampah yang aktif;

6) Jumlah kampung iklim yang diusulkan.

Page 96: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

86

b. Acuan dan Alat

Acuan yang digunakan untuk menentukan persentase peningkatan

jumlah masyarakat/ kelompok masyarakat/ lembaga yang berperan aktif

dalam program penyelamatan lingkungan:

1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 13 tahun

2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle

Melalui Bank Sampah;

3) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;

4) Permen LHK Nomor. P.30/MENLHK/Setjend/KUM.1/4/2017 tentang

Penghargaan Kalpataru;

5) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.53/Menlhk/ Setjen/Kum.1/6/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Adipura;

6) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.84/Menlhk-Setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung

Iklim.

7) Peraturan Daerah Provinasi Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2012

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

8) SK Gubernur Sumatera Barat No. 660–203–2017 tentang

Pembentukan Tim Pemantau Program Adipura Provinsi Sumatera

Barat Tahun 2018;

9) SK Gubernur Sumatera Barat No. 660–231–2018 tentang

Pembentukan Tim Pembina dan Penilai Sekolah Adiwiyata Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2018;

10) SE Gubernur Sumatera Barat No. 660/01/SE/DLH-2018 tentang

Pembentukan Kampung Iklim (PROKLIM) pada Wilayah

Kabupaten/Kota di Seluruh Provinsi Sumatera Barat

11) SE Gubernur Sumatera Barat No. 660/01/SE/DLH-2018 tentang

Pembentukan Kampung Iklim (PROKLIM) pada Wilayah

Kabupaten/Kota di Seluruh Provinsi Sumatera Barat

Page 97: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

87

12) SK Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat No.

660/09/Kpts/Sekr-2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian

Kelurahan dan Kecamatan Bersih dan hijau Tingkat Provinsi

Sumatera Barat.

13) SK Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Nomor:

660/14.A/SK/PSLB3PK/DLH-2018 tentang Pembentukan Tim

Pembina dan Penilai Peraih Penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2018.

c. Metodologi perhitungan

Dalam menghitung persentase peningkatan jumlah masyarakat/

kelompok masyarakat/ lembaga yang berperan aktif dalam program

penyelamatan lingkungan menggunakan indikator rata-rata persentase

peningkatan jumlah masyarakat/ kelompok masyarakat/ lembaga yang

berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan. Maka

perhitungan capaian dari indikator SS4 menggunakan 6 (enam) indikator

sebagai berikut:

1) Persentase peningkatan titik pantau Adipura yang memenuhi passing

grade (A)

2) Persentase peningkatan titik pantau GSB yang memenuhi passing

grade (B)

3) Jumlah calon penerima Kalpataru yang diusulkan (C)

4) Jumlah sekolah yang ikut program Adiwiyata (Provinsi, Nasional,

Mandiri) (D);

5) Persentase bank sampah yang aktif (E);

6) Jumlah kampung iklim yang diusulkan ke tingkat nasional (F).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

=∑ [

(𝐴2018 − 𝐴2017)𝐴2017

𝑥100%] + [(𝐵2018 − 𝐵2017)

𝐵2017 𝑥 100%] + ⋯ + [

(𝐹2018 − 𝐹2017)𝐹2017

𝑥 100%]

6

1.2 Analisis Capaian Kinerja

Pada tahun 2018 ditetapkan target untuk indikator SS4 yakni persentase

peningkatan jumlah masyarakat/ kelompok masyarakat/ lembaga yang

berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan sebesar 16%.

Page 98: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

88

Untuk mendukung SS4 ini, maka setiap program dan kegiatan yang

dilakukan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran stakeholder

terkait serta memberikan fasilitasi dan dukungan iklim yang mendukung

program penyelamatan lingkungan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 22. Target Indikator SS4

Sasaran Strategis 4: Meningkatnya kapasitas dan peran serta stakeholder

Indikator : Persentase peningkatan jumlah masyarakat/ kelompok

masyarakat/ lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan

lingkungan

Tingkat pemahaman

dan kesadaran

stakeholder baik

Ketersediaan mekanisme penyebarluasan informasi

dan publikasi lingkungan kepada stakeholder baik

Iven-iven stimulan baik

Pengarusutamaan isu LH pada program dan kegiatan

stakeholders lain baik

Fasilitasi dan

dukungan iklim dari

pemerintah baik

Mekanisme penghargaan / reward baik

Ketersediaan pilot project / percontohan yang

berkelanjutan baik

Ketersediaan sarana prasarana pendukung

pengelolaan lingkungan di masyarakat baik

Sumber : Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas 2018

Keberhasilan mencapai SS4 sangat bergantung pada keberhasilan

pencapaian sasaran di bawahnya, seperti ketersediaan mekanisme

penyebarluasan informasi dan publikasi, iven-iven stimulan,

pengarusutamaan isu LH pada program dan kegiatan stakeholder lain,

mekanisme penghargaan yang diberikan, ketersediaan pilot projek dan

ketersedian sarana prasarana pendukung pengelolaan lingkungan di

masyarakat.

Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, maka perlu dilakukan

kegiatan-kegiatan yang bersifat mendorong peran serta seluruh

stakeholder dalam upaya penyelamatan lingkungan. Tabel di bawah ini

memperlihatkan indikator kinerja yang mendukung capaian indikator

SS4

Page 99: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

89

Tabel 23. Realisasi kegiatan yang mendukung indikator SS4

No. Kegiatan Indikator Realisasi %

Peningkatan 2017 2018

1. Adipura Persentase

peningkatan jumlah

titik pantau yang

memenuhi passing

grade

77,08 80,47 4,40%

2. Gerakan

Sumbar

Bersih

Persentase

peningkatan jumlah

titik pantau yang

memenuhi passing

grade

68,57 69,57 1,46%

3. Kalpataru Jumlah calon peraih

kalpataru yang

diusulkan ke tingkat

nasional

9 11 22,22%

4. Adiwiyata Jumlah sekolah yang

ikut program

Adiwiyata (Provinsi,

Nasional, Mandiri)

183 202 10,38%

5. Bank

Sampah

Persentase

peningkatan jumlah

bank sampah yang

aktif

22,22 26,32 18,45%

6. Proklim Jumlah kampung iklim

yang diusulkan

24 16 -33,33%

RATA-RATA 3,93%

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, 2017-2018

Berdasarkan tabel di atas realisasi dari indikator SS4 adalah sebesar

3,93% sedangkan target yang ditetapkan pada tahun 2018 sebesar 16%,

sehingga capaian dari indikator SS4 adalah sebesar 24,56%.

a. Perbandingan antara target dan realisasi

Dilihat dari tingkat capaian sasaran yang diukur dari persentase realisasi

indikator kinerja dibandingkan dengan targetnya, pada tahun 2018 ini

capaiannya hanya sebesar 24,56%, jauh dari tingkat capaian ideal yang

seharusnya sebesar 100%. Penjelasan lebih lanjut mengenai realisasi dan

Page 100: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

90

tingkat capaian ini akan diuraikan lebih dalam per komponen/sub

indikator penyusunnya, sebagaimana dijabarkan di bawah ini.

1) Persentase peningkatan jumlah titik pantau Adipura yang memenuhi

passing grade

Pelaksanaan program Adipura periode 2017-2018 mengacu pada

Permenlhk No. P.53 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan

Adipura. Berdasarkan rumus capaian kinerja, maka dapat

disimpulkan bahwa target 2018 untuk indikator persentase

peningkatan jumlah titik pantau yang memenuhi passing grade

sebesar 4,40%, sehingga capaian kinerja untuk indikator ini

mencapai 27,49 %.

Jika dibandingkan dengan target indikator SS4 sebesar 16%, maka

untuk capaian target kinerja Program Adipura pada tahun 2018 ini

dianggap sudah hampir maksimal sehingga peningkatan jumlah titik

pantau yang memenuhi passing grade mencapai 4,40%. Passing

grade masing-masing titik pantau adalah nilai yang ≥71 (kategori

baik). Jumlah titik pantau kota yang dipantau pada Program Adipura

se Sumatera Barat adalah sebanyak 512 titik pantau, sedangkan

jumlah yang memenuhi passing grade adalah 412 titik pantau atau

sebesar 80,47% dari jumlah keseluruhan titik pantau. Untuk tahun

2017 jumlah titik pantau yang memenuhi passing grade adalah

sebesar 77,08%. Jika dilihat dari jumlah kota yang mendapat

Anugerah Adipura terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 jumlah kota yang

mendapatkan Anugerah Adipura adalah 6 kota, sedangkan pada

tahun 2018 jumlah kota yang mendapatkan Anugerah Adipura

adalah sebanyak 8 kota. Hal ini merupakan sejarah baru bagi

Provinsi Sumatera Barat karena ini merupakan capaian tertinggi

raihan Adipura selama Program Adipura dilaksanakan. Ada

peningkatan persentase titik pantau yang memenuhi passing grade

sebesar 4,40% jika dibandingkan dengan Adipura tahun 2017. Hal ini

disebabkan karena adanya pembinaan yang kontinu dilakukan oleh

provinsi terhadap masing-masing titik pantau Adipura ke setiap kota

peserta Adipura.

Page 101: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

91

2) Persentase peningkatan jumlah titik pantau yang memenuhi passing

grade Kegiatan Peningkatan Implementasi Gerakan Sumbar Bersih

dilaksanakan dengan mengadakan lomba kecamatan dan kelurahan

bersih dan hijau dimana para peserta adalah kecamatan (untuk

kabupaten) dan kelurahan (untuk kota) terbaik yang diusulkan oleh

kabupaten/kota kepada Gubernur. Para peserta lomba kecamatan

dan kelurahan bersih dan hijau ini dilakukan penilaian oleh tim

penilai provinsi yang melibatkan unsur perguruan tinggi, OPD teknis

terkait, media massa, pakar tata ruang, pakar sampah, PKK dan LSM

lingkungan.

Pencapaian target kinerja GSB pada tahun 2018 ini sudah memenuhi

target dimana persentase jumlah titik pantau yang memenuhi

passing grade GSB Tahun 2018 adalah sebesar 69,57% sedangkan

jumlah titik pantau GSB tahun 2017 yang memenuhi passing grade

adalah sebesar 68,57%. Ada peningkatan persentase titik pantau

yang memenuhi passing grade sebesar 1,46% jika dibandingkan

dengan GSB tahun 2017. Hal ini disebabkan karena adanya

pembinaan yang kontinu dilakukan oleh provinsi terhadap masing-

masing kecamatan dan kelurahan yang menjadi titik pantau GSB.

3) Jumlah calon peraih kalpataru yang diusulkan ke tingkat nasional

Penyebarluasan informasi pelaksanaan kegiatan Kalpataru tetap

dilakukan dinas lingkungan hidup melalui media cetak, elektronik,

surat ke kab/Kota dan Instansi terkait serta melalui web DLH.

Pengusulan calon penerima penghargaan Kalpataru tahun 2018 telah

ditindaklanjuti oleh beberapa instansi baik oleh OPD Provinsi

Sumatera Barat maupun OPD Dinas lingkungan hidup Kab/Kota,

dimana tahun 2018 target kinerja kalpataru sebanyak 9 (sembilan)

usulan dan yang menyampaikan usulan calon tahun 2018 adalah 11

(sebelas) calon. Sehingga capaian kinerjanya adalah 122,22%.

4) Jumlah sekolah yang ikut program Adiwiyata (Provinsi, Nasional,

Mandiri)

Target realisasi kinerja pada sasaran strategis Peningkatan

keikutsertaan stakeholder dalam pengelolaan lingkungan hidup

Page 102: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

92

dengan indikator kinerja berupa peningkatan keikutsertaan sekolah

peserta program Adiwiyata pada tahun 2018 adalah sebesar 16%.

Namun pada tahun 2018 dari target tersebut tidak dapat terealisasi

dan hanya terealisasi sebesar 10,38% atau belum memenuhi target

yang direncanakan. Adapun dasar perhitungan sebagai berikut:

- Jumlah peserta tahun 2017 adalah sebanyak 183 sekolah

- Jumlah peserta tahun 2018 adalah sebanyak 202 sekolah

Target peningkatan capaian kinerja 16% dari tahun sebelumnya atau

202 sekolah yang mengikuti program Adiwiyata pada tahun 2018,

ternyata dalam pelaksanaannya hanya dapat terealisasi sebesar

10,38% atau 202 sekolah. Prosentase capaian keikutsertaan sekolah

dalam program Adiwiyata pada tahun 2018 sebesar 10,38% ini tidak

terlepas dari upaya dan kerjasama dari semua pihak dengan

komitmen dan semangat yang tinggi baik tim Adiwiyata Propinsi

maupun Tim Adiwiyata Kabupaten/Kota serta Stakeholders terkait

maupun sekolah sebagai sasaran, sehingga pelaksanaan Program

Adiwiyata dapat berjalan dengan baik.

5) Persentase peningkatan jumlah bank sampah yang aktif

Pengembangan bank sampah merupakan kegiatan yang bersifat

social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk memilah

sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam

pengolahan sampah secara bijak dan pada gilirannya akan

mengurangi sampah yang diangkut ke TPA. Hasil inventarisasi

perkembangan bank sampah di kab/kota pada tahun 2018

menunjukkan bahwa perkembangan bank sampah cukup baik.

Berdasarkan target capaian kinerja pada tahun 2018 untuk indikator

persentase peningkatan jumlah bank sampah yang aktif yang telah

ditetapkan telah mampu direalisasikan dengan baik. Dengan jumlah

bank sampah yang aktif sebanyak 25 bank sampah dari 95 unit bank

sampah yang terdata dibandingkan dengan tahun sebelumnya

dimana jumlah bank sampah yang aktif adalah 20 unit dari jumlah

yang terdata sebanyak 90 unit bank sampah, maka terjadi

peningkatan jumah bank sampah yang aktif sebanyak 18,42%.

Page 103: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

93

Pada tahun 2018 Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar juga telah

berhasil membentuk dan mendampingi pendirian 5 (lima) unit bank

sampah di Kabupaten Sijunjung.

Kelima bank sampah baru terbentuk antara lain:

1. Bank Sampah Berkah

2. Bank Sampah Pelangi

3. Bank Sampah Pematang Panjang

4. Bank Sampah Palangki Lestari

5. Bank Sampah Ladang Kapeh Lestari

Koordinasi dengan pengurus bank sampah

Transaksi yang sedang berlangsung di Bank Palangki Lestari

Aktifitas transaksi di Bank Sampah Pematang Panjang

Pertemuan dengan pengurus bank sampah

6) Jumlah kampung iklim yang diusulkan

Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan salah satu program

nasional yang diluncurkan sejak tahun 2012. Program ini disusun

dalam rangka menunjang upaya penurunan emisi gas rumah kaca

serta mendorong kapasitas masyarakat dalam melakukan upaya

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor

Page 104: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

94

P.84/Menlhk-setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung

Iklim. Sejak tahun 2013, Sumatera Barat telah aktif mengikuti

program ini dengan mengusulkan beberapa lokasi ProKlim yang

tersebar pada beberapa Kabupaten/Kota ke tingkat nasional. Sampai

tahun 2018, Provinsi Sumatera Barat telah mengusulkan 82 lokasi

kampung iklim ke tingkat nasional. Berdasarkan target capaian

kinerja pada tahun 2018 untuk indikator jumlah kampung iklim yang

diusulkan ke tingkat nasional yang telah ditetapkan yaitu sebanyak

13 lokasi. Berdasarkan target yang telah ditetapkan tersebut, dari 23

lokasi usulan yang masuk 16 diantaranya telah memenuhi syarat dan

diusulkan ke tingkat nasional. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan

oleh tim verifikator gabungan (Pusat, Provinsi dan Kab/Kota), 3

lokasi usulan telah berhasil meraih predikat Proklim Utama dan

penghargaan berupa tropi serta insentif, sementara 12 lokasi lainnya

memperoleh sertifikat Proklim Utama saja (tanpa tropi dan insentif).

b. Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja dengan

beberapa tahun terakhir

Perbandingan realisasi kinerja dengan tahun lalu belum dapat dilakukan

karena indikator persentase peningkatan jumlah masyarakat/ kelompok

masyarakat/ lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan

lingkungan pada tahun 2018 ini berkurang 1 komponennya dibandingkan

dengan tahun 2017, yaitu pembinaan CSR, sehingga tidak lagi senilai jika

dibandingkan. Namun demikian akan dijabarkan perbandingannya

dengan tahun sebelumnya per komponen penyusunnya, sebagai berikut:

• Kegiatan Adipura dan GSB pada tahun sebelumnya menggunakan

satu indikator yakni persentase titik pantau yang memenuhi passing

grade sedangkan pada tahun ini lebih melihat kepada peningkatan

persentase titik pantau yang memenuhi passing grade yang

diindikasikan dengan nilai passing grade >71 dan tergabung dalam

indikator SS4 bersama dengan beberapa kegiatan lainnya.

Pada tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik pantau Adipura

dibandingkan dengan tahun 2017 dan tahun 2016 begitu juga jumlah

titik pantau yang memenuhi passing grade. Terjadi tren peningkatan

Page 105: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

95

jumlah titik pantau yang memenuhi passing grade dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2018 peningkatan titik

pantau yang memenuhi passing grade adalah sebesar 4,40%

dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2017), sedangkan

peningkatan pada tahun 2017 peningkatannya sebesar 11,99%

dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2016).

Demikian juga halnya dengan Kegiatan GSB, pada tahun 2018 terjadi

peningkatan jumlah titik pantau GSB dibandingkan dengan tahun-

tahun sebelumnya begitu juga dengan jumlah titik pantau yang

memenuhi passing grade. Pada tahun 2018 peningkatan titik pantau

yang memenuhi passing grade adalah sebesar 1,46% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya (tahun 2017), sedangkan peningkatan

pada tahun 2017 peningkatannya sebesar 11,69% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya (tahun 2016). Tren peningkatan jumlah

titik pantau Adipura dan GSB yang memenuhi passing grade dapat

dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 7. Peningkatan Jumlah Titik Pantau Adipura yang Memenuhi Passing Grade

Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah, 2016-2018

170

506 512

117

390 412

68.82%

77.08%80.47%

62.00%

64.00%

66.00%

68.00%

70.00%

72.00%

74.00%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

0

100

200

300

400

500

600

2016 2017 2018

ADIPURA

Jumlah Titik Pantau Titik Pantau Memenuhi Passing Grade Trend Peningkatan

Page 106: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

96

Grafik 8. Peningkatan Jumlah Titik Pantau GSB yang Memenuhi Passing Grade

Sumber : Seksi Pengelolaan Sampah, 2016-2018

• Dibandingkan dengan tahun lalu, dimana jumlah bank sampah yang

aktif sebanyak 20 unit bank sampah dari 90 unit bank sampah yang

terdata dalam arti lain rasio keaktifan bank sampah adalah sebesar

22,22%. Sedangkan pada tahun 2018, setelah dilakukan pendataan

kembali, maka jumlah bank sampah yang terdata adalah sebanyak 95

unit bank sampah dan 25 unit diantaranya adalah bank sampah aktif

dalam melakukan transaksi. Berdasarkan data tersebut terjadi

peningkatan jumlah bank sampah sebesar 26,32% dibandingkan

dengan tahun sebelumnya.

• Jumlah usulan Kalpataru ada yang mengalami fluktuasi dimana pada

tahun 2016 jumlah usulan peraih penghargaan kalpataru adalah

sebanyak 14 (empat belas) usulan dan pada tahun 2017 turun

menjadi 9 (sembilan) usulan dan tahun ini jumlah usulan naik

menjadi 11 (sebelas) usulan. Berdasarkan usulan yang disampaikan

pada tahun 2018 dari 11 (sebelas) calon yang masuk ke provinsi,

sebanyak 11 (sebelas) calon diusulkan ke tingkat nasional. Hasil dari

verifikasi yang dilakukan oleh KLHK hanya 1 orang yang berhasil

masuk nominasi yakni Sdr. Busril dari Kab. Pesisir Selatan dan

dilakukan verifikasi oleh tim dari KLHK. Namun sayangnya pada saat

tim verifikasi KLHK melakukan peninjauan ke lapangan calon sedang

tidak berada ditempat karena sedang ditugaskan ke Aceh, sehingga

272315

552

167

216

384

61.40%

68.57%69.57%

56.00%

58.00%

60.00%

62.00%

64.00%

66.00%

68.00%

70.00%

72.00%

0

100

200

300

400

500

600

2016 2017 2018

GSB

Jumlah Titik Pantau Titik Pantau Memenuhi Passing Grade Trend Peningkatan

Page 107: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

97

pada tahun 2018 ini Provinsi Sumatera Barat masih belum meraih

penghargaan kalpataru tingkat nasional. Untuk perbandingan usulan

calon dari tahun sebelumnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 9. Perbandingan jumlah usulan penerima kalpataru tiga tahun terakhir

Sumber : Seksi Peningkatan Kapasitas, 2016-2018

• Pertumbuhan program Adiwiyata sejak tahun 2016 telah mengalami

perkembangan yang cukup pesat dibanding tahun-tahun

sebelumnya. Pada tahun 2016 jumlah sekolah yang mengikuti

program Adiwiyata di Sumatera Barat adalah 96 sekolah yang

berasal dari 13 kabupaten/Kota yang terdiri dari 11 sekolah kategori

Adiwiyata Mandiri, 31 sekolah kategori Adiwiyata Nasional dan 59

sekolah kategori Adiwiyata Tingkat Provinsi. Pada tahun 2013 masih

ada enam lagi Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang belum

mengikuti program Adiwiyata yakni Kabupaten Pasaman Barat,

Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kepulauan Mentawai,

Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan. Namun

pada tahun 2014 jumlah sekolah yang mengikuti program Adiwiyata

meningkat menjadi 119 sekolah yang berasal dari 16

kabupaten/Kota. Dari 119 sekolah tersebut antara lain 13 sekolah

untuk calon sekolah kategori Adiwiyata Mandiri, 38 sekolah untuk

calon sekolah kategori Adiwiyata Nasional dan 68 sekolah untuk

calon sekolah kategori Adiwiyata Tingkat Provinsi. Pada tahun 2015,

sudah semua Kabupaten/Kota mengikuti Program Adiwiyata. Pada

Tahun 2015 tersebut terdapat 14 sekolah untuk calon sekolah

kategori Adiwiyata Mandiri, 41 sekolah untuk calon sekolah kategori

2016 2017 2018

Usulan Kalpataru 14 9 11

Usulan Kalpataru, 2016, 14

Usulan Kalpataru,

2017, 9

Usulan Kalpataru, 2018, 11

Jum

lah

Usu

lan

Page 108: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

98

Adiwiyata Nasional dan 79 sekolah untuk calon sekolah kategori

Adiwiyata Tingkat Provinsi. Pada tahun 2016 jumlah sekolah yang

mengikuti program Adiwiyata adalah sebanyak 153 sekolah yang

terdiri dari 95 Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi, 47 sekolah

Adiwiyata Nasional dan 11 Sekolah Adiwiyata Mandiri. Pada Tahun

2017 sekolah yang mengikuti program Adiwiyata adalah sebanyak

183 sekolah yang terdiri dari 17 sekolah kategori Adiwiyata Mandiri,

56 sekolah kategori Adiwiyata Nasional dan 110 sekolah kategori

Adiwiyata Tingkat Provinsi. Ini menandakan semakin tingginya

komitmen Pemerintah kabupaten/kota dan sekolah-sekolah untuk

berpartisipasi dalam melaksanakan program Adiwiyata. Jika

dibandingkan dengan tahun 2017, maka pada tahun 2018 terjadi

peningkatan keikutsertaan sekolah dalam program Adiwiyata

sebesar 10,38%, namun belum mencapai target yang telah

ditetapkan sebesar 16%. Pada Tahun 2018 ini sekolah yang

mengikuti program Adiwiyata adalah sebanyak 202 sekolah yang

terdiri dari 15 sekolah kategori Adiwiyata Mandiri, 59 sekolah

kategori Adiwiyata Nasional dan 128 sekolah kategori Adiwiyata

Tingkat Provinsi.

Tabel 24. Daftar Perbandingan sekolah-sekolah yang mengikuti program Adiwiyata dari tahun 2016-2018

KATEGORI TAHUN

2016 2017 2018 Adiwiyata Mandiri

11 17 15

Adiwiyata Nasional

47 56 59

Adiwiyata Provinsi

95 110 128

Jumlah 153 183 202 Peningkatan (%)

14.18% 19.60% 10,38%

Sumber : Seksi Peningkatan Kapasitas, 2016-2018

Page 109: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

99

Grafik 10. Perkembangan keikutsertaan sekolah dalam program Adiwiyata

dari tahun 2016 s/d 2018

Sumber : Seksi Peningkatan Kapasitas, 2016-2018

• Jumlah kampung iklim yang diusulkan ke tingkat nasional

berfluktuatif dari tahun ke tahun. Pengusulan ini tergantung pada

jumlah lokasi yang diusulkan dari kabupaten/kota ke provinsi serta

skor penilaian awal terhadap lokasi usulan ditingkat provinsi.

Perbandingan jumlah usulan lokasi kampung iklim dan peraihan

kategori proklim utama tahun 2016-2018 dapat dilihat pada Grafik

11 berikut

Grafik 11. Perbandingan jumlah usulan lokasi kampung iklim dan peraihan predikat proklim utama tahun 2016-2018

Sumber : Seksi Pemeliharaan Lingkungan, 2016-2018

Sebelum tahun 2018, pengusulan lokasi kampung iklim ke tingkat

nasional hanya berdasarkan 2 kriteria sebagaimana tercantum

2016 2017 2018

Adiwiyata Mandiri 11 17 15

Adiwiyata Nasional 47 56 59

Adiwiyata Provinsi 95 110 128

Jum

lah

Sek

ola

h

Axis Title

Adiwiyata Mandiri Adiwiyata Nasional Adiwiyata Provinsi

Jumlah usulan , 2016, 10

Jumlah usulan , 2017, 24

Jumlah usulan , 2018, 23

Jumlah Diverifikasi, 2016, 10

Jumlah Diverifikasi, 2017, 24

Jumlah Diverifikasi, 2018, 16

Peraih ProKlim Utama, 2016, 4

Peraih ProKlim Utama, 2017, 5

Peraih ProKlim Utama, 2018, 15

Page 110: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

100

dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Nomor P.84/Menlhk-setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program

Kampung Iklim Pasal 7 ayat (2) yaitu:

− aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada lokasi

telah dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 tahun secara

berkelanjutan

− adanya kelompok masyarakat pada lokasi sebagai penggerak

kegiatan

Semenjak tahun 2018, DLH Prov. mulai selektif mengusulkan lokasi

kampung iklim ke tingkat nasional dengan menambahkan 1 kriteria

lagi yaitu lokasi yang diusulkan juga harus memenuhi skor awal yang

dipersyaratkan untuk kategori ProKlim utama yaitu > 81%.

Dengan adanya penambahan kriteria pengusulan tersebut

berdampak pada berkurangnya jumlah usulan lokasi kampung iklim

ke tingkat nasional pada tahun 2018 jika dibandingkan dengan tahun

2017, yaitu dari 24 lokasi menjadi 16 lokasi. Hal ini berdampak pada

menurunnya realisasi capaian kinerja tahun 2018 dibandingkan

dengan tahun 2017 yaitu sebesar -33,3%.

Namun demikian, dengan penambahan kriteria pengusulan yaitu

skor awal > 81 % tersebut, jumlah kampung iklim yang memperoleh

sertifikat kategori ProKlim Utama meningkat dari 5 lokasi (3

diantaranya memperoleh tropi dan insentif) menjadi 15 lokasi (3

diantaranya memperoleh tropi dan insentif).

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun ini dengan target

jangka menengah dalam dokumen renstra

Indikator sasaran strategis 4 (SS4) yakni persentase peningkatan jumlah

masyarakat/ kelompok masyarakat/ lembaga yang berperan aktif dalam

program penyelamatan lingkungan merupakan tahun kedua dari Renstra

Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar Tahun 2016-2021. Target yang

ditetapkan untuk indikator SS4 adalah sebesar 16% dengan realisasi

sebesar 3,93% atau dengan tingkat capaian kinerja indikator sebesar

24,56%. Jika melihat kecenderungan peningkatan yang relatif cukup

Page 111: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

101

besar di tahun-tahun sebelumnya, maka untuk capaian pada tahun

berikutnya perlu dilakukan lagi penyesuaian penetapan target.

d. Perbandingan realisasi kinerja dengan standar nasional

Perbandingan realisasi kinerja untuk indikator persentase peningkatan

jumlah masyarakat/ kelompok masyarakat/ lembaga yang berperan aktif

dalam program penyelamatan lingkungan dengan standar nasional dapat

dilakukan untuk kegiatan yang merupakan program nasional seperti

kegiatan Adipura, Kalpataru, Adiwiyata dan PROKLIM, sedangkan

kegiatan yang berskala provinsi merupakan upaya dari pemerintah

provinsi untuk meningkatkan peranserta berbagai pihak terhadap

program-program penyelamatan lingkungan di provinsi Sumatera Barat

seperti kegiatan GSB dan kegiatan bank sampah.

• Adipura, standar nasional yang ditetapkan dalam menentukan titik

pantau sesuai passing grade adalah standar passing grade Adipura

yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan yaitu titik pantau bernilai >71 dianggap bernilai baik.

Sedangkan nilai <71 dianggap titik pantau tersebut bernilai jelek.

Sehingga semakin banyak titik pantau dalam suatu kota yang bernilai

baik (>71) maka tentunya akan berbanding lurus dengan

peningkatan peranserta stakeholder dalam penyelamatan

lingkungan. Di Sumatera Barat dengan jumlah peserta Adipura tahun

2016-2018 sebanyak 13 kab/kota terdapat 512 titik pantau dan yang

memenuhi passing grade Adipura sebanyak 412 titik pantau,

sehingga masih ada 100 titik pantau lagi yang bernilai dibawah 71.

Pada tabel berikut ini adalah daftar kota yang meraih Adipura untuk

wilayah Sumatera. Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera

Selatan merupakan provinsi yang memperoleh raihan Anugerah

Adipura terbanyak dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau

Sumatera.

Page 112: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

102

Tabel 25. Daftar Anugerah Adipura 2017-2018 Regional Sumatera

No Provinsi Kota Kabupaten / Kota Kategori Kota

1 Sumatera Barat

Padang Kota Padang Kota Besar

Bukittinggi Kota Bukittinggi Kota Sedang

Payakumbuh Kota Payakumbuh Kota Sedang

Batusangkar Kabupaten Tanah Datar Kota Kecil

Solok Kota Solok Kota Kecil

Padang Panjang Kota Padang Panjang Kota Kecil

Painan Kabupaten Pesisir Selatan Kota Kecil

Sawahlunto Kota Sawahlunto Kota Kecil

2 Sumatera Selatan

Palembang Kota Palembang Kota Metropolitan

Lahat Kabupaten Lahat Kota Sedang

Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu

Kota Kecil

Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir Kota Kecil

Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Kota Kecil

Muara Enim Kabupaten Muara Enim Kota Kecil

Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Kota Kecil

Prabumulih Kota Prabumulih Kota Kecil

3 Riau

Siak Sri Indrapura

Kabupaten Siak Kota Kecil

Bengkalis Kabupaten Bengkalis Kota Kecil

Pangkalan Kerinci

Kabupaten Pelalawan Kota Kecil

Bangkinang Kabupaten Kampar Kota Kecil

4 Kepulauan Riau

Tanjung Balai Karimun

Kabupaten Karimun Kota Sedang

Tanjung Pinang Kota Tanjung Pinang Kota Sedang

Daik Kabupaten Lingga Kota Kecil

Kijang Kabupaten Bintan Kota Kecil

5 Kepulauan Bangka Belitung

Toboali Kabupaten Bangka Selatan Kota Kecil

Sungailiat Kabupaten Bangka Kota Kecil

Koba Kabupaten Bangka Tengah Kota Kecil

Manggar Kabupaten Belitung Timur Kota Kecil

6 Sumatera Utara

Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi Kota Sedang

Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Kota Kecil

7 Jambi

Muara Bungo Kabupaten Bungo Kota Kecil

Bangko Kabupaten Merangin Kota Kecil

8 Lampung

Liwa Kabupaten Lampung Barat Kota Kecil

Blambangan Umpu

Kabupaten Way Kanan Kota Kecil

Sumber : KLHK RI, 2018

Page 113: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

103

• Kalpataru, Jumlah usulan peraih penghargaan Kalpataru di Provinsi

sumatera Barat dalam beberapa tahun mengalami fluktuasi.

Dibandingkan dengan usulan dan capaian peraih penghargaan

kalpataru secara nasional Provinsi Sumatera Barat sampai tahun

2018 telah memperoleh Penghargaan Kalpataru sebanyak 16

orang/kelompok, sedangkan secara nasional Provinsi Sumatera

Barat berada pada urutan kesepuluh. Provinsi paling banyak

memperoleh penghargaan Kalpataru adalah Jawa timur.

• Adiwiyata, Target pencapaian Program Adiwiyata secara nasional

yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

adalah 2.160 sekolah per tahun. Perhitungan ini dibuat dengan

asumsi bahwa 4 - 5 sekolah di 450 Kabupaten/Kota diseluruh

Indonesia setiap tahunnya mengikuti program Adiwiyata. Kebijakan

ini efektif dimulai sejak tahun 2012. Dalam jangka waktu 3 tahun

mulai dari tahun 2012 sampai tahun 2015 secara nasional

ditargetkan 6.480 sekolah sudah mengikuti Program Adiwiyata, akan

tetapi hanya dapat terealisasi sebesar 5.215 sekolah atau 80,47%%.

Pada tahun 2016 dari target sebanyak 8.000 sekolah Adiwiyata dan

dapat tercapai 7.836 sekolah atau terjadi tercapai sebesar 97,95%.

Untuk tahun 2017 secara nasional ditargetkan keikutsertaan sekolah

dalam program Adiwiyata adalah sebanyak 10.000 sekolah dan

terealisasi hanya terealisasi sebanyak 8.476 atau terealisasi sebesar

84,76%. Pada tahun 2018 secara nasional ditargetkan keikutsertaan

sekolah dalam program adiwiyata adalah sebanyak 11.000 dan

terealisasi sebesar 9.625 sekolah atau 87,50%. Dibanding dengan

tahun 2017 maka capaian nasional dalam keikutsertaan dalam

program Adiwiyata tahun 2018 melebihi realisasi tahun 2017 yakni

sebesar 2,74%. Dengan demikian maka capaian keikutsertaan

sekolah dalam program Adiwiyata di Sumatera Barat tahun 2018

yang ditargetkan sebesar 16% dan dapat terealisasi hanya sebesar

10,38%, namun ini melebihi realisasi capaian nasional sebesar

2,74%.

Page 114: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

104

• Proklim, Dari 606 lokasi kampung iklim se Indonesia yang diusulkan

ke tingkat nasional pada tahun 2018, 16 diantaranya berasal dari

Sumatera Barat. Dibandingkan dengan data usulan tingkat nasional

se Indonesia, jumlah lokasi yang diusulkan untuk diverifikasi tingkat

nasional adalah sebanyak 207 lokasi atau sekitar 34% saja dari total

606 lokasi yang diusulkan. Sementara untuk Sumatera Barat dari 16

usulan lokasi kampung iklim yang diusulkan ke tingkat nasional, ke-

16nya lolos untuk diverifikasi nasional dan 15 diantaranya masuk

kategori ProKlim Utama, atau dalam kata lain 93,75% usulan lokasi

ProKlim dari Sumatera Barat memperoleh predikat ProKlim Utama

ditingkat nasional. Dengan demikian capaian kinerja Sumatera Barat

lebih tinggi dibandingkan nasional.

Dibandingkan dengan pengusulan oleh Provinsi tetangga, Provinsi

Sumatera Barat meskipun lebih sedikit mengusulkan ke tingkat

nasional, namun termasuk Provinsi yang terbanyak diverifikasi

nasional, dan terbanyak memperoleh penghargaan berupa tropi dan

insentif. Berikut perbandingan lokasi usulan tingkat nasional dan

perolehan penghargaan (Tropi dan Insentif) tahun 2018 (Tabel 25)

Tabel 26. Perbandingan Jumlah Usulan Kampung Iklim Tingkat Nasional Pada Beberapa Provinsi Tetangga Dengan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

No. Nasional/Provinsi Jumlah Usulan tingkat

nasional

Jumlah diverifikasi

nasional

Jumlah peraih penghargaan

(Tropi+Insentif)

1 Nasional 606 207 34 2 Sumatera Barat 16 16 3 3 Sumatera Selatan 24 12 3 4 Riau 39 14 1 5 Bengkulu 11 3 1 6 Jambi 35 16 2

Sumber : KLHK RI, 2018

e. Analisis penyebab keberhasilan/kendala dan alternatif solusi yang

telah dilakukan

Capaian kinerja yang jauh melampaui target pada tahun sebelumnya

memiliki pengaruh yang cukup besar pada capaian kinerja pada tahun ini.

Tahun 2017 yang lalu capaian indikator SS4 mencapai 192,81%

sedangkan pada tahun 2018 capaian indikator SS4 sebesar 24,56%. Hal

Page 115: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

105

ini disebabkan karena untuk indikator yang bersifat peningkatan dari

capaian sebelumnya, jika capaian telah hampir/mendekati maksimal

maka dalam menetapkan target akan sulit jika ditingkatkan dari tahun

yang lalu. Misalnya pada tahun 2017 target kinerja sebesar 15%,

sementara capaian tahun 2017 adalah sebesar 28,92% atau 192,81%.

Capaian tahun sebelumnya yang jauh melampaui target ini

mempengaruhi capaian pada tahun 2018, karena untuk indikator

peningkatan tidak dapat ditetapkan berdasarkan tren linier tetapi tren

peningkatan lebih bersifat logaritma. Jika kita melihat satu-satu dari

kegiatan pendukung SS4 sebagian besar telah hampir/mendekati

maksimal, untuk itu, pada tahun berikutnya dalam penetapan target

indikator SS4 perlu melihat kembali tidak hanya capaian tahun

sebelumnya tetapi capaian selama beberapa tahun terakhir. Hal ini untuk

melihat apakah peningkatan target untuk indikator ini cukup rasional

atau tidak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi grafik di

bawah ini.

Grafik 12. Peningkatan target indikator

Sumber : 1. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapsitas 2018

2. Bidang Tata Lingkungan, 2018

Pada grafik di atas, capaian nilai yang diperoleh pada pada titik 2 dan 3

mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun capaian pada titik

4 mengalami penurunan dari titik sebelumnya walaupun sebenarnya nilai

yang diperoleh tetap mengalami peningkatan, demikian seterusnya nilai

yang diperoleh tetap mengalami peningkatan walaupun capaian ini

dilihat dari persentase mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 116: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

106

Pencapaian target indikator SS4 sebesar 24,56% didukung oleh capaian

kinerja dari setiap kegiatan pendukung yang ada. Enam kegiatan yang

mendukung SS4 memberikan masing-masing kontribusi dalam

pencapaian target yang telah ditetapkan. Beberapa faktor yang

menyebabkan peningkatan tersebut antara lain:

1) Kepedulian beberapa Kepala Daerah terhadap kelola lingkungan

yang baik melalui program-program lingkungan baik yang bersifat

nasional maupun skala lokal seperti Adipura dan lomba

Keluarahan/Kecamatan bersih GSB, Adiwiyata, Kalpataru, dan

Proklim sudah cukup baik.

2) Pembinaan yang terus menerus dilakukan baik ditingkat provinsi

maupun di tingkat kabupaten/kota yang melibatkan unsur-unsur

dan berbagai instansi terkait dengan berbagai latar belakang dan

disiplin ilmu.

3) Apresiasi yang diberikan oleh Gubernur terhadap program-program

lingkungan berupa penghargaan dan stimulan kepada para peraih

penghargaan lingkungan.

Kendala yang dalam pelaksanaan program lingkungan antara lain:

1) Masih rendahnya komitmen dan keterlibatan masyarakat serta

keterlibatan instansi terkait lainnya dalam upaya pelestarian

lingkungan.

2) Isu serta program lingkungan yang belum dianggap sebagai isu

strategis baik ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

3) Sumber daya manusia terkait pengelolaan sampah di seluruh

kab/kota masih kurang sehingga kab/kota yang bukan peserta

Program Adipura mengalami kendala dalam pengelolaan sampah.

Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain:

1) Pembinaan terhadap instansi LH kabupaten/kota dan masyarakat

untuk meningkatkan partisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan.

2) Mendorong kabupaten/kota untuk melakukan replikasi kegiatan

baik dari pusat dan provinsi di tingkat kabupaten/kota.

Page 117: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

107

3) Mendorong agar pengarusutamaan isu lingkungan ada dalam setiap

sektor agar dapat menambah keterlibatan stakeholder dalam upaya

pelestarian lingkungan.

f. Analisis atas efisiensi sumber daya

Pada tahun 2018, dalam rangka pencapaian target indikator ini telah

dialokasikan anggaran pada kegiatan-kegiatan pendukungnya pada DPA

Dinas Lingkungan Hidup dengan total jumlah anggaran sebesar Rp.

1.877.293.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.764.324.358,- atau 93,98%.

Dalam upaya mencapai target indikator SS4, Dinas Lingkungan Hidup

melakukan pembinaan yang bersifat koordinasi, komunikasi dan

pendekatan yang intensif dengan kabupaten/kota maupun stakeholder

terkait agar ditindaklanjuti dalam bentuk perencanaan,

sosialisasi/kampanye kepada seluruh stakeholders di lingkup

kabupaten/kota serta pendekatan anggaran, terutama dalam hal

penyediaan sarana/prasarana pokok/wajib dalam upaya pelestarian

lingkungan.

Bagi pemerintah kabupaten/kota yang memiliki komitmen yang kuat

dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup, maka Provinsi dalam hal

ini antara lain dapat membantu mengarahkan rencana alokasi dana

transfer ke daerah (dana DAK bidang lingkungan hidup) oleh

kabupaten/kota agar dapat diprioritaskan untuk memenuhi

sarana/prasarana yang diwajibkan ada dalam suatu kabupaten/kota,

misalnya untuk pembangunan bank sampah, tempat sampah terpilah,

media pengangkut sampah, dan lain-lain, sehingga beban pemerintah

daerah kabupaten/kota tidak terlalu berat.

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang pencapaian

Program/kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang pencapaian

indikator Persentase peningkatan jumlah masyarakat/ kelompok

masyarakat/ lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan

lingkungan yaitu sebanyak 6 kegiatan utama, yaitu Peningkatan

Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan (Adipura), Peningkatan

Implementasi Gerakan Sumbar Bersih (GSB), Pembinaan dan Penilaian

Peranserta Masyarakat dan Kelompok Peduli Lingkungan (Kalpataru),

Page 118: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

108

Peningkatan kapasitas lembaga pendidikan dasar dan menegah dalam

pelestarian lingkungan hidup (Adwiyata), Peningkatan Peranserta Bank

Sampah dalam Pengelolaan Persampahan, dan Pembinaan Adaptasi dan

Mirigasi Perubahan Iklim (Proklim).

Selain itu terdapat beberapa program/kegiatan menunjang pencapaian

target antara lain PROPER dan Proper-Daerah. Lokasi pemantauan

Program Adipura dan GSB antara lain fasilitas umum milik pemerintah

yang sering digunakan oleh masyarakat seperti rumah sakit/puskemas,

bandara, stasiun kereta api dll. Lokasi tersebut juga merupakan salah satu

objek penilaian PROPER atau Proper Daerah. Dengan adanya pembinaan

terhadap objek tersebut sebagaimana telah dilakukan selama ini pada

kegiatan PROPER dan juga Proper Daerah, dengan sendirinya pemerintah

kabupaten/kota terbantu dalam hal pengelolaan sampah dan limbah yang

juga menjadi titik pantau wajib dalam penilaian Adipura.

Selain kegiatan-kegiatan internal Dinas Lingkungan Hidup tersebut,

masih diperlukan langkah lainnya guna menunjang pencapaian target

setiap tahunnya, seperti pelibatan instansi terkait antara lain Dinas

Pendidikan, Kementerian Agama, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan

(rumah sakit dan puskesmas), Dinas Pasar (pasar dan pertokoan), Dinas

Pekerjaan Umum, Dinas Perkim dan lain sebagainya. Bersinerginya

seluruh SKPD dalam suatu kabupaten/kota dalam upaya pelestarian

lingkungan adalah sangat mutlak diperlukan. Agar kegiatan ini mendapat

sambutan positif dari masyarakat dan pimpinan instansi di daerah maka

perlu sering dilakukan pembinaan baik ke instansi lingkungan hidup

daerah maupun kecamatan/kelurahan tempat pelaksanaan kegiatan.

Page 119: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

109

V. Meningkatnya Tata Kelola Organisasi (SS5) Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian

sasaran strategis ke 5 (SS5) adalah nilai evaluasi AKIP OPD dan persentase capaian

realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana yang

tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 27. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis 5 (SS5)

No INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA

REALISASI KINERJA

% CAPAIAN

1. Nilai Evaluasi AKIP OPD B BB 105,8

2. Persentase capaian realisasi fisik

dan keuangan pelaksanaan

program dan kegiatan

95% 98,24

103,4%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 104,6 (sangat baik)

Sumber : Sub Bagian Program dan Keuangan, Sekretariat, 2018

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian indikator kinerja sasaran strategis

SS5 adalah sebesar 104,6%. Keberhasilan pencapaian sasaran ini termasuk kategori

keberhasilan yang sangat baik. Adapun pencapaian target kinerja atas SS5 serta

analisis dari kedua indikator kinerja utamanya dapat diuraikan sebagai berikut.

A. Nilai Evaluasi AKIP OPD

1.1 Realisasi

a. Sumber data

Data nilai evaluasi AKIP OPD bersumber dari Inspektorat Provinsi

Sumatera Barat. Nilai evaluasi AKIP OPD yang ditargetkan adalah untuk

AKIP OPD tahun 2017 berdasarkan penilaian dari Inspektorat Provinsi

Sumatera Barat, yang mana hasil penilaian dimaksud diterima pada tahun

2018. Hasil penilaian AKIP OPD tahun 2018 tidak dapat dijelaskan pada

laporan ini disebabkan baru akan diterima pada bulan Maret / April

2019.

b. Acuan dan alat

Acuan yang digunakan dalam menentukan penetapan hasil evaluasi atas

laporan kinerja instansi pemerintah adalah data yang bersumber dari

Hasil Evaluasi atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah oleh Inspektorat

Page 120: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

110

Provinsi Sumatera Barat yang disampaikan oleh Inspektur Pemerintah

Provinsi Sumatera Barat melalui surat No. 700/19/Insp-SAU/2018

tanggal 1 April 2018 perihal Pengiriman Laporan Hasil Evaluasi. Adapun

peraturan yang digunakan oleh Inspektorat dalam mengevaluasi AKIP

OPD adalah Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012

tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di

Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat.

c. Metodologi perhitungan

Perhitungan nilai evaluasi AKIP OPD adalah wewenang dari Inspektorat.

Nilai evaluasi AKIP OPD yang merupakan realisasi dari indikator ini

disampaikan melalui surat sebagaimana tersebut di atas.

Adapun untuk menghitung tingkat capaian dari realisasi adalah dengan

membandingkan nilai antara realisasi, dalam hal ini adalah nilai AKIP

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 dengan

nilai AKIP yang ditargetkan kemudian dikalikan 100%.

Tingkat capaian = Nilai berdasarkan hasil evaluasi

X 100% Nilai yang ditargetkan

1.2 Analisis Capaian Kinerja

a. Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Tahun 2018

Berdasarkan Hasil Evaluasi atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Barat yang disampaikan oleh

Inspektur Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui surat No.

700/19/Insp-SAU/2018 tanggal 1 April 2018 perihal Pengiriman

Laporan Hasil Evaluasi, didapatkan realisasi nilai AKIP OPD Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 adalah BB

(kategori nilai baik) dengan nilai kuantitatifnya sebesar 74,06. Realisasi

nilai BB ini sudah sesuai melewati atau lebih baik daripada nilai yang

ditargetkan, yaitu B. Interpretasi atau kategori dari nilai BB ini

berdasarkan PermenPAN nomor 12 tahun 2015 adalah Sangat Baik atau

masuk dalam kategori sangat baik. Untuk dapat menggambarkan secara

utuh posisi pencapaian ini, dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 121: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

111

Tabel 28. Kategori/Interpretasi Hasil Penilaian/Evaluasi AKIP

No. Kategori Nilai Angka Interpretasi

1 AA >90 – 100 Sangat memuaskan

2 A >80 – 90 Memuaskan

3 BB >70 – 80 Sangat baik

4 B >60 – 70 Baik

5 CC >50 – 60 Cukup (memadai)

6 C >30 – 50 Kurang

7 D 0 – 30 Sangat kurang

Sumber: Permen PAN&RB no. 12 Tahun 2015

b. Perbandingan dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Jika dibandingkan dengan tahun lalu (2017), maka capaian pada tahun

2018 sebesar 74,06 meningkat secara cukup signifikan baik secara

kuantitatif walaupun secara kategori, dimana pada tahun 2017

mendapatkan predikat B sementara di tahun 2018 berhasil meningkat

menjadi BB. Pada tahun 2017 mendapatkan nilai 68,02, atau meningkat

sebesar 6,04 angka. Adapun jika dibandingkan capaian 2018 tersebut

dengan capaian beberapa tahun sebelumnya, maka terdapat fluktuasi

nilai walaupun dalam 3 tahun terakhir kecenderungannya adalah

meningkat. Gambaran perkembangan nilai AKIP Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat dalam beberapa tahun terakhir dapat dilihat

pada grafik berikut.

Grafik 13. Tren Nilai Evaluasi AKIP Dinas Lingkungan Hidup selama rentang waktu 2015 – 2016 (Bapedalda) dan 2017 – 2018 (Dinas Lingkungan Hidup)

Sumber: Subbag Program dan Keuangan, 2015-2018

73.41

67.66 68.02

74.06

64

66

68

70

72

74

76

2015 2016 2017 2018

Nila

i Eva

luas

i

Tahun

Nilai Evaluasi AKIP

Page 122: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

112

Sebagaimana tergambar pada grafik di atas, sempat terjadi penurunan

nilai pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Penurunan nilai

evaluasi pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 antara lain

disebabkan pada tahun 2016 telah diimplementasikannya metode sistem

evaluasi AKIP yang baru yaitu dengan diterbitkannya Peraturan Menteri

PAN dan RB nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas

Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada

pertengahan tahun 2015. Adapun semenjak tahun 2016, perkembangan

nilai AKIP Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat sudah

kembali menunjukkan perkembangan yang positif dan naik cukup

signifikan pada tahun 2018.

c. Perbandingan dengan target jangka menengah dalam dokumen

renstra

Target yang ditetapkan pada dokumen renstra khususnya pada akhir

periode untuk indikator ini adalah nilai B. Dengan pencapaian saat ini dan

upaya-upaya untuk mempertahankan dan proses perbaikan yang terus

menerus (continual improvement process) pada sistem akuntabilitas

kinerja instansi seluruh OPD yang diinisiasi secara bersama-sama oleh

Biro Organisasi, Bappeda dan Inspektorat Provinsi, yang telah dimulai

pada bulan September 2017 yang lalu, diproyeksikan target akhir periode

renstra tersebut dapat dicapai atau malah dapat melebihi dari yang

ditargetkan saat ini.

d. Perbandingan dengan Standar Nasional

Kementerian PAN dan RB melalui Peraturan Menteri PAN dan RB nomor

12 Tahun 2015 sebagaimana tesebut di atas telah menetapkan kategori

penilaian/evaluasi terhadap sistem AKIP yang berlaku untuk seluruh

instansi pemerintah, sebagaimana pada tabel 27 di atas. Dengan demikian

tidak ada standar khusus yang ditetapkan untuk penilaian/evaluasi

sistem AKIP, hanya saja hanya berpedoman pada standar umum penilian

bahwa semakin tinggi nilai kuantitatifnya atau semakin tinggi kategori

interpretasi dari nilai kuantitatifnya maka akan semakin baik pula

akuntabilitas kinerjanya, yang seyogianya juga akan semakin banyak

Page 123: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

113

dirasakan manfaat dari eksistensi suatu Lembaga/instansi tersebut oleh

masyarakat.

Capaian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat ini sama

dengan pencapaian Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (pada level

pemerintah daerah provinsi), yaitu meraih predikat BB, bersama dengan

5 pemerintah provinsi lainnya.

Jika dibandingkan dengan capaian rata-rata daerah

(provinsi/kabupaten/kota) se Indonesia pada tahun 2018. Berdasarkan

informasi yang didapatkan dari Kementerian PAN dan RB, pada tahun

2018 ini (untuk evaluasi AKIP 2017), sebanyak 200 pemerintah daerah

(pemda) telah berhasil mencapai predikat A, BB dan B, dari sebelumnya

hanya 91 pemda yang mendapatkan predikat yang sama di tahun 2017. Di

sisi lain, pada tahun 2018 ini masih terdapat 5 provinsi dan 312 pemda

kabupaten/kota (57,8%) yang berpredikat CC ke bawah.

e. Analisis Penyebab Keberhasilan

Keberhasilan pencapaian target nilai evaluasi AKIP Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 didukung oleh beberapa

faktor penyebab, antara lain sebagai berikut:

1) Perbaikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

khususnya di lingkup seluruh OPD pada pemerintah provinsi

Sumatera Barat telah dimulai sejak tahun 2014 yang lalu, melalui

serangkaian proses dan mekanisme perbaikan sistem akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah yang diinisiasi oleh Gubenrur Sumatera

Barat dengan melibatkan secara langsung para pejabat dan ahli yang

berwenang dari Kementerian PAN dan RB.

2) Serangkaian proses perbaikan sistem AKIP tersebut dimonitoring

secara berjenjang mulai dari Gubernur, hingga para kepala

dinas/badan/biro untuk memastikan bahwa semua rekomendasi,

saran dan masukan dari Kementerian PAN dan RB untuk perbaikan

sistem AKIP yang akan berujung pada perbaikan kinerja,

diimplementasikan di lapangan oleh para bawahan.

3) Perbaikan terhadap sistem AKIP berdasarkan hasil evaluasi tahunan

dari Inspektorat Provinsi Sumatera Barat.

Page 124: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

114

4) Upaya penyusunan dokumen SPIP dan optimalisasi satgas SPIP yang

ada pada OPD, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan

perencanaan kinerja tahunan dan perumusan indikator-indikator

kinerja serta sinkronisasi antara sasaran sasaran yang hendak

dicapai dengan program/kegiatan untuk mencapai sasran tersebut.

5) Perbaikan-perbaikan pada dokumen-dokumen perencanaan OPD

6) Melakukan pemantauan secara berkala terhadap pencapaian target,

mengindentifikasi permasalahan dan merencanakan pemecahan

masalahnya.

Di dalam upaya mempertahankan nilai BB, terdapat beberapa kendala

sebagai berikut:

1) Bervariasinya tingkat pemahaman para ASN dalam memahami

sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sehingga

membutuhkan waktu khusus untuk memberikan pemahaman

terlebih dahulu sebelum dokumen-dokumen perencanaan OPD

tersebut dibuat.

2) Sebagian ASN masih terjebak pada paradigma lama, bahwa kinerja

terletak pada output/keluaran kegiatan (masih beriorientasi output,

bukan outcome)

3) Belum sinkronnya hubungan antara sasaran yang hendak dicapai

dengan alat (program/kegiatan) yang digunakan.

Solusi yang telah diambil dalam rangka meminimalisir kendala dimaksud

adalah antara lain:

1) Mensosialisasikan hasil-hasil pertemuan pembinaan, sosialisasi

maupun hasil pengawasan yang dilakukan oleh pihak/instansi lain

yang terkait dengan pengawasan kinerja, SPIP kepada seluruh ASN

yang ada pada Dinas LH menggunakan berbagai media yang

memungkinkan (media sosial, rapat formal maupun pada

pertemuan-pertemuan informal).

2) Sosialisasi SPIP di lingkup dinas LH dengan mengundang

narasumber dari Inspektorat Daerah.

3) Mengevaluasi dokumen-dokumen SAKIP untuk melihat terutama

penetapan sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja dan

Page 125: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

115

memastikan bahwa semua telah disusun melalui serangkaian proses

dan mekanisme yang sesuai dengan ketentuan.

f. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya

Untuk pencapaian target kinerja indikator ini tidak membutuhkan

anggaran ataupun kegiatan khusus/tersendiri. Perbaikan-perbaikan dan

upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai target dimaksud

diimplementasikan dalam bentuk rapat-rapat baik yang sifatnya untuk

pemantauan berkala, maupun untuk koordinasi/konsultasi dengan

instansi/pihak lain yang terkait dengan memanfaatkan dana operasional

rutin yang sudah ada pada OPD. Hanya ada kegiatan pendukung untuk

membantu pencapaian target kinerja indikator sasaran ini, yaitu 1)

Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD, anggaran

Rp19.601.000, terealisasi sebesar Rp18.820.450 (96,02%); 2)

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD,

anggaran Rp19.000.000, terealisasi sebesar Rp18.583.500 (97,81%).

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang

Tidak ada kegiatan khusus di internal Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Sumatera Barat untuk menangani pencapaian target indikator kinerja ini,

karena hanya membutuhkan koordinasi dan rapat-rapat baik di tataran

internal dinas maupun eksternal (dengan OPD lain maupun untuk

pembahasan bersama Kementerian PAN dan RB). Program dan kegiatan

penunjang untuk pencapaian target indikator ini terutama berada pada

SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi yang relevan, antara lain seperti

Inspektorat, Biro Organisasi Sekretariat Daerah dan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, dalam rangka mendorong perbaikan sistem AKIP

di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Page 126: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

116

B. Persentase Capaian Realisasi Fisik dan Keuangan Pelaksanaan Program

dan Kegiatan

1.1 Realisasi

a. Sumber data

Untuk realisasi keuangan, data bersumber dari sistem penatausahaan

keuangan (manual dan secara aplikasi online (Sistem Informasi

Penatausahaan Keuangan Daerah/SIPKD)). Sementara untuk realisasi

fisik adalah berdasarkan laporan dari masing-masing pejabat pelaksana

teknis kegiatan (PPTK) berupa laporan dan/atau berkas-berkas

pelaksanaan dan pertanggungjawaban kegiatan yang kemudian diinput

ke dalam aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (Simbangda).

Kedua data (realisasi keuangan dan realisasi fisik) yang diukur

realisasinya adalah per tanggal 31 Desember 2018 (tanggal tutup buku)

yang selanjutnya semua data tersebut dihimpun dalam Laporan

Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun

Anggaran 2018.

b. Acuan dan alat

Alat yang digunakan untuk menentukan realisasi keuangan per akhir

tahun 2017 adalah laporan pencapaian fisik masing-masing kegiatan oleh

para PPTK sebagaimana telah disampaikan melalui aplikasi Simbangda

dan laporan akhir realisasi keuangan per 31 Desember 2017 yang telah

dikunci, diinput ke aplikasi SIPKD dan direkonsiliasikan dengan Badan

Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat.

c. Metodologi perhitungan

Untuk realisasi fisik, seluruh kegiatan diminta perkembangan/progress

terakhir per tanggal 31 Desember 2018 dari seluruh PPTK berupa

laporan dan/atau berkas-berkas pelaksanaan dan pertanggungjawaban

kegiatan yang kemudian diinput ke dalam aplikasi Sistem Informasi

Pembangunan Daerah (Simbangda), yang kemudian oleh Biro

Administrasi Pembangunan, data-data ini diverifikasi untuk mendapatkan

angka realisasi fisik akhir dinas. Adapun untuk realisasi keuangan adalah

dengan membandingkan antara total jumlah SPJ per tanggal 31 Desember

Page 127: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

117

2018 dengan pagu dana tersedia pada OPD dan dikalikan seratus untuk

mendapatkan angka persentasenya.

1) Realisasi fisik: rata-rata dari seluruh persentase/progress fisik setiap

kegiatan

2) Realisasi keuangan:

Total SPJ per 31 Desember 2018 x 100 %

Pagu Dana OPD tahun 2018

Selanjutnya angka realisasi fisik dan keuangan tersebut dirata-ratakan

untuk mendapatkan realisasi dari indikator kinerja persentase capaian

realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan.

Adapun untuk mengukur tingkat capaian adalah dengan membandingkan

antara realisasi dengan target dan kemudian dikalikan 100 untuk

mendapatkan persentasenya.

2.1 Analisis capaian kinerja

a. Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2018

Dari hasil pemantauan yang kemudian diinput ke aplikasi Simbangda,

realisasi fisik pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup

tahun 2018 adalah 100%. Sementara itu untuk realisasi keuangan total

(belanja langsung dan belanja tidak langsung) adalah 96,48%. Dengan

demikian maka untuk indikator kinerja persentase capaian realisasi fisik

dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan didapatkan realisasinya

adalah:

Realisasi

Kinerja =

Persentase Realisasi fisik + Persentase Realisasi Keuangan

2

=

100% + 96,48%

98.24%

2

Capaian

Kinerja =

Realisasi kinerja × 100%

Target kinerja yang telah ditetapkan

= 98,24%

× 100% = 103,41% 95%

Page 128: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

118

Grafik 14. Perbandingan target dan realisasi tahun 2018

Sumber: Subbag Program dan Keuangan, 2015-2018

b. Perbandingan dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Perbandingan capaian tahun 2018 dengan dua tahun sebelumnya dapat

dilihat dari tabel berikut:

Tabel 29. Perbandingan rata-rata realisasi fisik dan keuangan dari tahun 2015 - 2018

Tahun % Realisasi Fisik

% Realisasi Keuangan % Rata-rata Fisik dan Keuangan

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

Total

2015 100 93,02 94,60 93,84 96,92

2016 100 97,31 94,49 95,62 97,81

2017 100 92,41 97,04 95,17 97,59

2018 100 95,66 96,85 96,48 98,24 Sumber: Subbag Program dan Keuangan, 2015-2018

Grafik 15. Perbandingan realisasi fisik dan keuangan (rata-rata) dari tahun 2015 – 2018

Sumber: Subbag Program dan Keuangan, 2015-2018

93

94

95

96

97

98

99

Target Realisasi

% Capaian

90

92

94

96

98

100

102

2015 2016 2017 2018

% Realisasi fisik % Realisasi keuangan % Rata-rata Fisik dan Keuangan

Page 129: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

119

Sebagaimana terlihat pada tabel dan grafik di atas, dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya, tidak ada perbedaan nilai yang signifikan, baik

untuk nilai realisasi keuangan maupun fisik. Bahkan untuk realisasi fisik,

dapat dicapai dengan tingkat capaian maksimal setiap tahun (100%).

Adapun untuk realisasi keuangan, dalam 3 tahun terakhir selalu bisa

mencapai >95%, sebagaimana diperjanjikan dalam dokumen perjanjian

kinerja antara Gubernur dengan Kepala Badan/Dinas.

c. Perbandingan dengan target jangka menengah dalam dokumen

renstra

Target yang ditetapkan pada dokumen renstra khususnya pada akhir

periode untuk indikator ini adalah 95%. Dengan pencapaian saat ini dan

upaya-upaya untuk mempertahankan dan proses perbaikan yang terus

menerus (continual improvement process) terhadap tata kelola

penatusahaan keuangan dan tata kelola pelaksanaan fisik kegiatan,

diproyeksikan target akhir periode renstra tersebut dapat dicapai atau

malah dapat melebihi dari yang ditargetkan saat ini.

d. Perbandingan dengan standar nasional

Tidak ada standar baku yang ditetapkan untuk pencapaian fisik

program/kegiatan, namun tentu saja diharapkan dapat dicapai 100%.

Demikian juga untuk serapan anggaran, semakin tinggi dan cepat serapan

anggaran maka akan semakin baik dan akan dapat menjadi stimulus

ekonomi atau perangsang kegiatan ekonomi sekaligus sebagai percepatan

terlaksananya pembangunan dan efek multiplier/domino dari uang yang

beredar akan cepat pula dirasakan oleh masyarakat, selama tata

kelolanya juga dikawal dengan baik dan perencanaan anggaran program

dan/atau kegiatan disusun dengan sangat cermat.

Jika dibandingkan dengan kondisi serapan anggaran nasional, capaian

serapan anggaran Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat

tahun 2018 masih dibawah capaian nasional. Menteri Keuangan

melaporkan sebagaimana diberitakan melalui media

https://nasional.kontan.co.id/news/realisasi-belanja-negara-tahun-lalu-

mencapai-rp-2202-triliun, serapan anggaran atau realisasi belanja

Page 130: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

120

negara mencapai Rp 2.202,2 triliun atau sebesar 99,2% dari anggaran

sebesar Rp 2.220,7 triliun. Demikian juga halnya dengan perbandingan

dengan kondisi serapan anggaran rata-rata seluruh SKPD di lingkup

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, karena hingga saat penulisan

laporan belum ada data yang resmi dirilis oleh Badan Keuangan Daerah.

Namun demikian, melihat kecenderungan yang ada beberapa tahun

terakhir dimana baik pada tingkat nasional (K/L) maupun pada tingkat

pemerintahan daerah, capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup

(gabungan antara fisik dan keuangan) untuk indikator ini dengan angka

98,24% dapat digolongkan kepada kategori sangat tinggi/baik.

e. Analisis penyebab keberhasilan

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan pencapaian

realisasi fisik dan keuangan pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Sumatera Barat tahun 2018, antara lain sebagai berikut:

1. Sifat kegiatan yang hampir semuanya non fisik, sehingga tidak

membutuhkan waktu persiapan yang panjang sebagaimana halnya

kegiatan-kegiatan pembangunan fisik yang memerlukan waktu

untuk lelang/tender, persiapan syarat-syarat administratif,

pemilihan penyedia dan waktu untuk proses pembangunan fisiknya.

Adapun untuk kegiatan non fisik, sudah dapat dilakukan pada awal-

awal tahun setelah disahkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran.

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk

pelaksanaan kegiatan.

3. Adanya dukungan kuat dari kabupaten/kota serta stakeholders

lainnya yang terkait terutama dalam bentuk penyediaan SDM dan

waktu, untuk pelaksanaan kegiatan yang sifatnya pembinaan /

pemantauan / penilaian / pengawasan sehingga pelaksanaan

kegiatan dapat dikatakan lancar tanpada ada penundaan.

4. Padatnya kegiatan yang ada pada Dinas LH Provinsi Sumatera Barat,

mengakibatkan para pelaksana kegiatan wajib melaksanakan

kegiatannya masing-masing sesuai jadwal secara ketat untuk

menghindari tumpang tindih penggunaan sumber daya atau waktu

dengan pekerjaan lainnya.

Page 131: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

121

Dalam upaya mengejar target tahun 2018 tersebut, masih didapati

beberapa kendala, antara lain:

1. Belum optimalnya fungsi PPTK dalam hal mengendalikan

pelaksanaan kegiatan, melaporkan perkembangan pelaksanaan

kegiatan dan menyiapkan dokumen anggaran atas beban

pengeluaran pelaksanaan kegiatan. Tanggung jawab PPTK yang

cukup berat (hanya dijabat oleh 1 orang dalam satu bidang),

disamping harus melaksanakan kegiatannya sendiri, seringkali

menyebabkan PPTK tidak maksimal dalam mengontrol laju

pelaksanaan dan mengecek kondisi anggaran kegiatan yang menjadi

tanggung jawabnya. Kondisi ini hampir merata terjadi pada setiap

bidang/sekretariat, sehingga berkonsekuensi antara lain

terkonsentrasinya pelaksanaan/pencairan anggaran di triwulan III

dan IV.

2. Belum optimalnya pemanfaatan dokumen aliran kas sebagai acuan

penting dalam pelaksanaan kegiatan. Para pelaksana kegiatan

seringkali tidak mempedomani aliran kas dalam pelaksanaan

kegiatan, sehingga pelaksanaan kegiatan seringkali terlalu maju dari

yang dijadwalkan pada aliran kas, atau sebaliknya sangat terlambat

dari yang dijadwalkan pada aliran kas. Hal ini selain menyebabkan

keterlabatan pembayaran dan penumpukan administrasi SPJ pada

akhir-akhir bulan atau tahun, juga menyebabkan kondisi

ketersediaan kas/uang persediaan pada bendahara menjadi tidak

sehat.

3. Masih adanya kebiasaan menunda-nunda pencairan anggaran pada

kegiatan yang sudah sesuai jadwal dan aliran kasnya sehingga

menyebabkan penumpukan di akhir tahun.

Terhadap beberapa kendala tersebut, telah dilakukan beberapa solusi

untuk mengawal pencapaian target pada tahun 2018, yaitu:

1. Rapat monitoring dan evaluasi berkala minimal setiap dua bulan

sekali dan sebulan sekali bahkan lebih sdering pada triwulan

terakhir tahun 2017. Rapat monitoring berkala dipimpin langsung

oleh Kepala Dinas dan meminta agar setiap PPTK/Kasi/ Kasubag/

Page 132: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

122

Kabid/Sekretaris menyampaikan laporan pencapaian fisik dan

keuangan terakhir serta kendala-kendala yang dihadapi pada setiap

kegiatan. Jika ditemui kendala, maka Kepala Dinas langsung

merumuskan solusi pemecahan masalah tersebut.

2. Meminta (Pejabat Penatausahaan Keuangan) PPK untuk selalu

mengingatkan PPTK mengenai perkembangan dan permasalahan

yang dihadapi dalam pencairan anggaran untuk meminimalisir

keterlambatan pencairan anggaran dan untuk meminimalisir

penumpukan SPJ pada akhir bulan/tahun.

3. Berkomunikasi secara intensif baik melalui rapat-rapat formal dinas

maupun melalui media lainnya (misalnya media sosial) mengenai

hal-hal atau kendala yang dihadapi para pelaksana kegiatan dalam

hal pencairan anggaran dan penatausahaan keuangan serta untuk

mendorong agar PPTK lebih optimal lagi dalam melaksanakan

tanggung jawabnya.

4. Mengusulkan kepada tim TAPD untuk menambah jumlah pejabat

PPTK pada setiap bidang (setiap Kepala Seksi diusulkan untuk dapat

menjadi PPTK).

5. Selalu berkonsultasi dengan Inspektorat Daerah untuk

mengantisipasi dan menghadapi permasalahan-permasalahan yang

cukup pelik atau untuk menafsirkan berbagai peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan teknis kegiatan

maupun dalam hal penatausahaan keuangan.

f. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya

Perhitungan pencapaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan

program dan kegiatan secara berkala (bulanan, triwulanan, semesteran

dan tahunan) dilakukan dengan cara menginventarisir untuk capaian

realisasi fisik dan melalui sistem informasi penatausahaan keuangan

daerah, untuk realisasi/serapan anggaran. Untuk pencapaian target tidak

membutuhkan atau menyedot sumberdaya yang banyak, sehingga

sumberdaya yang ada bisa dimanfaatkan untuk pencapaian target kinerja

lainnya.

Page 133: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

123

g. Analisis program/kegiatan yang menunjang

Tidak dibutuhkan program atau kegiatan khusus/tersendiri untuk

pencapaian target kinerja ini, karena untuk mencapainya hanya

membutuhkan koordinasi, sinergi dan ketaatan pada jadwal pelaksanaan

kegiatan dan aliran kas. Namun demikian, tetap dibutuhkan anggaran

yang cukup untuk melaksanakan berbagai upaya tersebut (rapat-rapat

koordinasi dan konsultasi). Kegiatan penunjang yang membantu proses

pencapaian target antara lain adalah:

1) Penyediaan makanan dan minuman rapat, pagu dana Rp32.500.000,-

terealisasi sebesar Rp32.493.000,- (99,98%);

2) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPD, pagu dana Rp19.000.000,-, terealisasi sebesar Rp18.583.500

(97,81%);

3) Penatausahaan keuangan SKPD, pagu dana Rp166.771.576,-,

terealisasi sebesar Rp164.415.000,- (98,59%);

4) Pengelolaan, pengawasan dan pengendalian aset SKPD, pagu dana

Rp60.704.880,-, terealisasi sebesar Rp 60.697.480,- (99,98%).

Kegiatan-kegiatan yang sifatnya hanya penunjang ini sudah mencukupi

dalam rangka pencapaian target kinerja. Hanya saja ke depan, untuk

leboh mengoptimalkan pengendalian pelaksanaan kegiatan, perlu

penambahan jumlah PPTK pada setiap bidang dan jika usulan untuk

penambahan PPTK pada setiap bidang diterima oleh tim TAPD maka akan

berkonsekuensi membutuhkan anggaran tambahan untuk honorarium

para PPTK dimaksud.

B. REALISASI ANGGARAN

1. Realisasi APBD 2018

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat pada Tahun 2018 mendapat

alokasi dana APBD sebesar Rp. 17.535.341.475,- yang digunakan dalam rangka

mewujudkan kinerja organisasi sesuai yang tertuang di dalam dokumen

Perjanjian Kinerja. Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp 16.917.741.599,-

(96,48%), dengan rincian sebagai berikut:

Page 134: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

124

1) Belanja. Belanja terdiri atas belanja tidak langsung dan belanja langsung,

dengan perincian sebagai berikut:

✓ Belanja tidak langsung sebesar Rp. 5.429.761.408,- terealisasi sebesar

Rp. 5.194.071.303,- (95,66%) dan sisa sebesar Rp. 235.690.105,-

(4,34%).

✓ Belanja langsung sebesar Rp. 12.105.580.067,- terealisasi sebesar Rp.

11.723.670.296,- (96,85%) dan sisa sebesar Rp. 381.909.771,- (3,15%),

dengan uraian sebagai berikut:

- Belanja Barang dan Jasa, pagu sebesar Rp. 10.477.670.917,-

terealisasi sebesar Rp. Rp. 10.158.865.956,- (96,96%) dan sisa

sebesar Rp. 318.804.961,- (3,04%)

- Belanja Modal, pagu sebesar Rp. 1.627.909.150,- terealisasi sebesar

Rp. 1.564.804.340,- (96,12%) dan sisa sebesar Rp. 63.104.810,-

(3,88%)

2) Pendapatan. Pendapatan berasal dari kompensasi pemanfaatan jasa TPA

Regional Sampah yang berlokasi di Kota Payakumbuh dan Kota Solok oleh

kabupaten/kota pemanfaat di sekitarnya, yang dikelola oleh UPTD

Persampahan Regional, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.

Pada tahun 2018 ditargetkan pendapatan dari sector ini sebesar

Rp1.200.000.000,-, dan pada akhir tahun sudah terealisasi sebesar

Rp1.582.760.000,- (131,9%) atau lebih besar dari yang ditargetkan.

Struktur APBD Dinas LH Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 dapat

digambarkan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 2. Struktur APBD Dinas LH Prov. Sumbar Tahun 2018

Sumber: Subbag Program dan Keuangan, 2015-2018

Page 135: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

125

Realisasi anggaran per program adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 30. Realisasi dana APBD per Program/Kegiatan Tahun 2018

No Program/Kegiatan Anggaran

Realisasi

fisik keuangan

% Rp. %

BELANJA 17.535.341.475 100 16.917.741.599 96,48

I BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.429.761.408 100 5.194.071.303 95,66

A Belanja Pegawai 3.977.363.580 3.782.011.514 95,08

1 Gaji dan Tunjangan Pegawai 3.977.363.580 100 3.782.011.514 95,08

B Tambahan Penghasilan PNS

dan PTT

1.452.397.828 1.412.059.789 97,22

1 Tambahan Penghasilan

Berdasarkan Beban Kerja

(Tunjangan Daerah)

1.452.397.828 100 1.412.059.789 97,22

II BELANJA LANGSUNG 12.105.580.067 100 11.723.670.296 96,85

A Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

1.598.599.242 100 1.565.562.206 97,93

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 53.200.000 100 48.422.500 91,02

2 Penyediaan Jasa Komunikasi

Sumber Daya Air dan Listrik

217.800.000 100 205.173.114 94,20

3 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

110.500.200 100 109.737.750 99,31

4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 41.749.068 100 41.736.800 99,97

5 Penyediaan Barang Cetak dan

Penggandaan

55.000.000 100 54.946.099 99,90

6 Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/ Penerangan Bangunan

Kantor

3.509.172 100 3.509.172 100,00

7 Penyediaan Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundangan

24.900.000 100 24.900.000 100,00

8 Penyediaan Makan dan Minum 32.500.000 100 32.493.000 99,98

9 Rapat-rapat Koordinasi dan

Konsultasi ke Dalam dan Luar

Daerah

467.392.862 100 452.792.771 96,88

10 Penyediaan jasa Informasi,

Dokumentasi dan Publikasi

25.000.000 100 24.900.000 99,60

11 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

172.899.153 100 172.850.000 99,97

12 Penyediaan Jasa Tenaga Sopir 178.742.425 100 178.700.000 99,98

13 Penyediaan Jasa Pengaman Kantor

215.406.362 100 215.401.000 100,00

B Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1.628.540.680 1.597.384.279 98,09

1 Pengadaan Meubeleur 205.500.000 100 205.500.000 100,00

2 Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional.

931.000.000 100 907.060.000 97,43

3 Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi

116.177.800 100 111.640.000 96,09

Page 136: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

126

4 Pengadaan Alat Studio, Alat Komunikasi Dan Alat Informasi

54.400.000 100 54.200.000 99,63

5 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Gedung Kantor

75.000.000 100 75.000.000 100,00

6 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Kendaraan Dinas/ Operasional

98.000.000 100 96.738.299 98,71

7 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Peralatan dan Perlengkapan

Kantor

20.700.000 100 19.960.000 96,43

8 Pemeliharaan Rutin/ Berkala

Instalasi/ Jaringan

28.000.000 100 27.983.500 99,94

9 Pemeliharaan Rutin/Berkala

Komputer dan Jaringan

Komputerisasi

25.000.000 100 24.660.000 98,64

10 Pengelolaan, Pengawasan dan

Pengendalian Aset OPD

60.704.880 100 60.697.480 99,99

11 Pengelolaan dan Pendataan

Dokumen/Arsip

14.058.000 100 13.945.000 99,20

C Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

47.680.000 47.680.000 100,00

1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta

Perlengkapannya

47.680.000 100 47.680.000 100,00

D Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

125.060.000 100 123.720.030 98,93

1 Bimbingan Teknis Implementasi

Peraturan Per-UU-an

125.060.000 100 123.720.030 98,93

E Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

205.372.576 100 201.818.950 98,27

1 Penyusunan perencanaan dan

penggangaran SKPD

19.601.000 100 18.820.450 96,02

2 Penyusunan laporan capaian

kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

19.000.000 100 18.583.500 97,81

3 Penatausahaan Keuangan SKPD 166.771.576 100 164.415.000 98,59

F Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan

Lingkungan Hidup

2.569.575.720 2.512.403.277 97,78

1 Pengawasan Pengendalian

Kerusakan Lingkungan

115.707.500 100 115.410.000 99,74

2 Pengawasan Pengendalian

terhadap Pengelolaan lingkungan

usaha/ kegiatan

129.442.400 100 128.529.900 99,30

3 Penilaian Kineja Pengelolaan

Lingkungan usaha dan Kegiatan

(PROPER Daerah)

86.515.800 100 85.990.400 99,39

Page 137: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

127

4 Pemantauan Kualitas Sumber Air

Skala Provinsi

272.763.500 100 272.306.300 99,83

5 Peningkatan kerjasama antar

Daerah dalam penurunan Beban

Pencemaran Sungai

205,000,000 100 199,916,300 97.52

6 Evaluasi dan Pengkajian Baku

Mutu Limbah Cair dan

Peruntukan Sungai

107.550.000 100 105.941.240 98,50

7 Pemantauan Kualitas Udara

Ambien

121.463.100 100 119.782.000 98,62

8 Peningkatan Pemulihan Kualitas

Lingkungan Hidup Perkotaan

Sumatera Barat (Adipura)

230.978.000 100 229.751.282 99,47

9 Penanggulangan dan Pemulihan

Pencemaran Media Lingkungan

Hidup

184.266.300 100 183.424.300 99,54

10 Peningkatan Implementasi

Gerakan Sumbar Bersih

240.020.000 100 238.852.144 99,51

11 Monitoring dan Evaluasi dan

Pelaporan Rencana Aksi Daerah

(RAD) Gas Rumah Kaca sektor

pengelolaan limbah

101.972.000 100 100.454.150 98,51

12 Pembinaan Adaptasi dan mitigasi

Perubahan Iklim (Program

Kampung )

140.218.000 100 138.524.000 98,79

13 Monitoring, evaluasi Pelaksanaan

Percepatan Pembangunan

Sanitasi Permukiman (PPSP)

33.980.000 100 33.667.500 99,08

14 Pengadaan Peralatan, Supporting Laboratorium dan Bahan kimia

216.300.000 100 183.622.500 84,89

15 Monitoring dan Evaluasi Program

/ Kegiatan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

72.014.400 100 71.396.100 99,14

16 Pembinaan Pengelolaan Sampah

Kab/Kota

183.890.000 100 180.970.600 98,41

17 Pembinaan dan Pengawasan

Pengelolaan Limbah B3

199.023.720 100 195.720.794 98,34

18 Pembinaan dan evaluasi kinerja

penatalaksanaan proses

penilaian/ pemeriksaan dokumen

lingkungan hidup

133.471.000 100 128.060.067 95,95

G Program Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

240.078.000 226.552.500 94,37

1 Peningkatan konservasi kualitas

air danau di Prov Sumbar

94.028.000 100 84.959.200 90,36

2 Peningkatan pembinaan

konservasi wilayah pesisir laut

70.920.000 100 66.649.400 93,98

3 Peningkatan Koordinasi

Keanekaragaman Hayati di

75.130.000 100 74.943.900 99,75

Page 138: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

128

Sumbar

H Program Tata Lingkungan dan

Penaatan Hukum Lingkungan

712.410.100 696.740.482 97,80

1 Penyusunan Dokumen Rencana

Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Berbasis Daya

Dukung Daya Tampung

Lingkungan Provinsi Sumatera

Barat

298.034.000 100 291.711.610 97,88

2 Pembinaan KLHS terhadap

Dokumen Perencanaan

114.410.000 100 110.720.872 96,78

3 Pembinaan Hukum Lingkungan

dan Perizinan

162.659.200 100 157.075.200 96,57

4 Penaatan hukum lingkungan 137.306.900 100 137.232.800 99,95

I Program Peningkatan Kualitas

dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan

Hidup

1.351.597.100 1.239.930.432 91,74

1 Pembinaan dan Penilaian Peran

Serta Masyarakat dan Kelompok

Peduli Lingkungan Hidup

(Kalpataru )

113.390.000 100 111.146.185 98,02

2 Penyusunan Dokumen Informasi

Kinerja Pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah

240.633.600 100 236.770.000 98,39

3 Peningkatan kapasitas

kelembagaan pendidikan dasar

dan menengah dalam pelestarian

lingkungan hidup

934.817.500 100 831.412.647 88,94

4 Peningkatan Edukasi dan

komunikasi masyarakat di bidang

lingkungan

62.756.000 100 60.601.600 96,57

J Program Pengembangan Sistim

dan Pengelolaan Persampahan

3.626.666.649

3.511.878.140

96,83

1 Pengendalian dan Operasional

UPTD Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) Sampah Regional

3.426.666.649

100 3.314.949.340

96,74

2 Pemantauan Kualitas Lingkungan

Kawasan Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) Sampah Regional

200.000.000

100 196.928.800

98,46

JUMLAH

17.535.341.475

16.917.741.599

96,48

Sumber : Subbag Program dam Keuangan, 2018

Page 139: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

129

2. Realisasi APBN 2018

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat mendapat alokasi anggaran

dekonsentrasi APBN dari Kementerian Lingkungan Hidup dengan total sebesar

Rp. 864.891.000,- realisasi sebesar Rp. 853.197.849,- (98,72%) Sisanya sebesar

Rp. 11.093.151,- (1.28%). Realisasi per kegiatan sebagai berikut:

Tabel 31. Realisasi dana APBN Tahun 2018

No KEGIATAN / SUB. KEGIATAN

PENYEDIAAN DANA

Rp. Murni

REALISASI KEUANGAN

Rp %

A Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian LHK

I Koordinasi Kegiatan Perencanaan dan Evaluasi

864.891.000 853.197.849 98,72

1 Dukungan Pencapaian Sasaran Strategis (Dekonsentrasi)

864.891.000 853.197.849 98,72

JUMLAH 864.891.000 853.197.849 98,72

Sumber : Subbag Program dam Keuangan, 2018

Page 140: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

130

BAB IV

PENUTUP

Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2018 ini merupakan laporan kedua yang

disusun dalam struktur Dinas Lingkungan Hidup, setelah bertransformasi dari

sbelumnya dengan nomenklatur Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.

Laporan ini menyajikan setiap pencapaian kinerja yang dijabarkan ke dalam 5

Sasaran Strategis dan 9 Indikator Kinerja Utama (IKU). Seluruh sasaran strategis

berikut dengan indikator kinerja utamanya masing-masing telah dirumuskan

melalui serangkaian proses perbaikan Sistem Akuntabilitas Kineja Instansi

Pemerintah (SAKIP) yang dimulai semenjak akhir triwulan III Tahun 2017 bersama

Kementerian PAN dan RB dan sekaligus telah dinilai baik oleh Kementerian PAN dan

RB, khususnya untuk cascading kinerja yang merupakan acuan dalam perencanaan

dan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan. Selain itu laporan ini diharapkan

juga dapat memberikan gambaran hasil dari setiap kegiatan yang telah

dilaksanakan, serta menjadi pedoman dalam mengidentifikasi hambatan dan

kendala dalam implementasi Renstra 2016 – 2021 untuk kemudian

dipertimbangkan dalam menentukan rencana aksi selanjutnya dalam pencapaian

target-target daerah, khususnya dalam pembangunan lingkungan hidup.

Berdasarkan analisa pencapaian kinerja pada tahun 2018, secara keseluruhan

pencapaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 2018 berhasil dicapai

dengan persentase capaian sebesar 102,9%, dengan realisasi anggaran sebesar

96,48%. Dari 9 indikator kinerja sasaran strategis, 8 diantaranya berhasil dengan

tingkat capaian ≥ 100%. Hanya terdapat 1 indikator yang capaiannya < 100%, yaitu

indikator Persentase peningkatan jumlah masyarakat / kelompok masyarakat /

lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan dengan

target capaian sebesar 24,56%

Langkah-langkah kedepan yang harus dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Sumatera Barat dalam upaya memperbaiki kinerja dan menghadapi

tantangan ke depan, adalah dengan menyempurnakan pencapaian program dan

kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran pada setiap tingkatan eselon yang

dibuktikan dengan pencapaian target indikator kinerjanya masing-masing

sebagaimana telah diringkas pada cascading kinerja, sehingga keberhasilan dalam

Page 141: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

131

akuntabilitas juga dapat semakin terlihat nyata manfaatnya bagi masyarakat luas,

antara lain:

1) Meningkatkan upaya-upaya penataan lingkungan, dengan cara memenuhi

kuantitas dan kualitas dokumen-dokumen perencanaan lingkungan dan

penaatan terhadap dokumen tersebut, menata perizinan lingkungan agar sesuai

dengan tata kelola good governance dan mengupayakan terwujudnya

mekanisme dan instrumen valuasi ekonomi di Provinsi Sumatera Barat;

2) Mengendalikan laju beban pencemaran dan kerusakan lingkungan, dengan cara

optimalisasi pengawasan, penerapan supremasi hukum dan mengambil

langkah-langkah penanggulangan.

3) Meningkatkan upaya-upaya pemeliharaan dan konservasi lingkungan melalui

optimalisasi penetapan kawasan dan pengendalian mutu lokasi pemerliharaan.

4) Meningkatkan kapasitas dan peranserta para pemangku kepentingan dengan

cara meningkatkan pemahaman mereka dan memfasilitasi dan membebaskan

masyarakat seluas-luasnya untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan

lingkungan hidup sesuai kaidah dan ketentuan yang berlaku.

Berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator

sasaran sebagaimana dijabarkan dalam laporan inilah yang akan menjadi titik fokus

upaya perbaikan ke depan. Koordinasi dan pelibatan banyak pihak akan lebih

dimaksimalkan dan pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada terutama yang

berada di kabupaten/kota akan dioptimalkan.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dari Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 ini dengan harapan dapat memberikan

gambaran mengenai tingkat keselarasan antara strategi yang dirumuskan dengan

eksekusi strategi dalam pelaksanaan sehingga dapat dijadikan alat pengambil

keputusan maupun penetapan kebijakan lebih lanjut.

Page 142: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAKIP DLH Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018

LAMPIRAN

Page 143: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

1

Tujuan OPD

Meningkatnya Kualitas Air dan Udara Meningkatnya Kinerja Organisasi

Sasaran Gubernur

Sasaran ke 8: Meningkatnya Kualitas Air dan Udara Indikator Kinerja: Indeks Kualitas Air; Indeks Kualitas Udara

Tujuan Gubernur

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Indikator Kinerja: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Misi Gubernur periode 2016 - 2021

Misi 5: Meningkatkan infrastruktur dan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Page 144: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

2

Meningkatnya kualitas air dan udara

Terwujudnya penataan lingkungan hidup

Perencanaan lingkungan baik

Ketersediaan peraturan pelaksana dan juknis

perencanaan baik

sinergi dengan dokumen perencanaan lain baik

ketersediaan dokumen perencanaan baik

Perizinan lingkungan baik

ketaatan terhadap NSPK perizinan baik

kualitas dokumen lingkungan sebagai

dasar penerbitan IPPLH baik

Valuasi ekonomi lingkungan baik

ketersediaan instrumen dan mekanisme valuasi

baik

regulasi dalam rangka pelaksanaan baik

koordinasi lintas sektor baik

Terkendalinya pencemaran dan

kerusakan lingkungan hidup

Pengawasan baik

pemenuhan NSPK baik

Kualitas dan kuantitas PPLH baik

cakupan pemantauan sumber dan media baik

Penanggulangan dampak lingkungan baik

pemulihan pada media lingkungan rusak

optimal

upaya pencegahan degradasi lahan baik

Pembinaan penerapan teknologi pengelolaan limbah B3 dan non B3

baik

Penerapan supremasi hukum baik

Ketersediaan regulasi baik

Pembinaan hukum baik

Penegakan hukum baik

Kualitas dan kuantitas PPNS baik

Terwujudnya upaya-upaya

pemeliharaan/konservasilingkungan hidup

Penetapan kawasan pemeliharaan baik

Pemetaan baik

Koordinasi dengan pihak terkait baik

pengendalian mutu lokasi pemeliharaan

baik

Kelembagaan pengelolaan lokasi pemeliharaan baik

Kualitas / design model pemeliharaan baik

Meningkatnya kapasitas dan peranserta stakeholders

tingkat pemahaman dan kesadaran stakeholders

baik

ketersediaan mekanisme

penyebarluasan informasi dan publikasi

lingkungan kepada stakeholder baik

iven-iven stimulan baik

pengarusutamaan isu LH pada program dan kegiatan stakeholders

lain baik

fasilitasi dan dukungan iklim dari pemerintah

baik

Mekanisme penghargaan / reward

baik

Ketersediaan pilot project / percomtohan

yang berkelanjutan baik

ketersediaan sarana prasarana pendukung

pengelolaan lingkungan di

masyarakat baik

Meningkatnya tata kelola organisasi

Kualitas perencanaan dan pelaporan baik

Penyampaian dokumen

perencanaan (Renstra, RKT, PK)

tepat waktu

Ketaatan pelaporan baik

kualitas pelayanan internal baik

ketersediaan daa pegawwai akurat

pengelolaan sarana / prasarana baik

pelayanan administrasi

kepegawaian baik

kualitas penatausahaan keuangan baik

pengelolaan administrasi

keuangan baik

kesesuaian pengelolaan

keuangan dengn perencanaan

keuangan baik

pengawasan internal baik

Temuan inspektorat ditindaklanjuti

dengan baik

jumlah pejabat yang mengisi LHKASN baik

Page 145: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

3

Indikator Kinerja per Sasaran Strategis (SS)

Bagian 1 dari 5 bagian

SS1: Terwujudnya penataan lingkungan hidup

Terwujudnya kualitas lingkungan hidup Sumatera Barat yang baik

Terwujudnya penataan lingkungan hidup

IK: (1) Persentase kecukupaninstrumen penataan lingkungan di

Sumbar. (2) Persentase pemanfaatan instrumen penataan lingkungan

Perencanaan lingkungan baik

IK: Persentase jumlah dokumen perencanaan lingkungan yang disusun

menurut kaidah dan ketentuan

Ketersediaan peraturan pelaksana dan juknis perencanaan baik

IK: jumlah Peraturan Pelaksanaan dan Petunjuk teknis yang diterbitkan sesuai

dengan perda LH

Sinergitas dengan dokumen perencanaan lain baik

IK: jumlah dokumen perencanaan lingkungan yang telah mengacu

kepada dokumen perencanaan lainnya

Ketersediaan dokumen perencanaan baik

IK: jumlah dokumen perencanaan LH yang disusun berdasarkan kewajiban

yang ditetapkan peraturan perundang-undangan LH dan berdasarkan

kebutuhan spesifik daerah (prov/kab/kota)

Perizinan lingkungan baik

IK: Persentase pengaduan masyarakat terhadap proses perizinan lingkungan

Ketaatan terhadap NSPK perizinan baik

IK: 1) Persentase KPA Amdal Kab/kota yg menjalankan NSPK dalam penilaian

Amdal

(2) Persentase instansi LH Kab/kota yg menjalankan NSPK dalam

pemeriksaan UKL-UPL atau lainnya yg setara

Kualitas dokumen lingkungan sebagai dasar penerbitan izin

lingkungan baik

IK: Persentase dokumen lingkungan sebagai dasar penerbitan izin lingkungan yg teruji mutunya

Valuasi ekonomi lingkungan baik

IK: Jumlah instrumen ekonomi lingkungan yang diaplikasikan

Ketersediaan instrumen dan mekanisme valuasi baik

IK: jumlah mekanisme insentiff / disinsentif yang dikembangkan

Regulasi dalam rangka pelaksanaan baik

IK: jumlah peraturan yang disusun sebagai dasar hukum pelaksanaan

valuasi ekonomi lingkungan

Koordinasi lintas sektor baik

IK: jumlah kesepakatan antar daerah/instansi dalam rangka implementasi valuasi ekonomi

lingkungan

Page 146: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

4

Indikator Kinerja per Sasaran Strategis (SS)

Bagian 2 dari 5 bagian

SS2: Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Terwujudnya kualitas lingkungan hidup

Sumatera Barat yang baik

Terkendalinya pencemaran dan kerusakan Lingkungan hidup

IK: Persentase penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan; 2) Indeks Pencemaran Air; 3)

Indeks Pencemaran Udara

Penerapan supremasi hukum baik

IK: Persentase ketaatan pemilik usaha dan/atau kegiatan terhadap hukum

lingkungan

Ketersediaan regulasi baik

IK: Jumlah aturan pelaksanaan pengelolaan lingkunan yang

ditetapkan

Pembinaan hukum baikIK: Persentase implementasi izin

lingkungan, IPPLH, dan peraturan perundang-undangan LH yang

sesuai dengan ketentuan

Penegakan hukum baik

IK: Persentase kasus lingkungan hidup yang diselesaikan sesuai

SOP

Kualitas dan kuantitas PPNS baik

IK: Jumlah PPNS LH yang berkompeten

Penanggulangan dampak lingkungan baik

IK: persentase media lingkungan yang dapat ditingkatkan fungsinya

Pemulihan pada media lingkungan rusak/tercemar

optimal

IK: jumlah lokasi/media lingkungan yang dipulihkan

Upaya pencegahan degradasi lahan baik

IK: Jumlah lahan yang diidentifikasi rusak dan

ditindaklanjuti dengan upaya pencegahan

Penerapan teknologi pengelolaan limbah B3 dan non

B3 baik

IK: 1) usaha / kegiatan yang memenuhi baku mutu limbah non

B3 2) jumlah usaha / kegiatan yang mengelola LB3; 3) Jumlah kegiatan / kelompok masyarakat

yang mengaplikasikan 3R sampah

Pengawasan baik

IK: Persentase peningkatan jumlah media / objek yang diawasi sesuai

NSPK

Pemenuhan NSPK baik

IK: persentase kecukupan NSPK dari kebutuhan

pengawasan sesuai ketentuan (Perda, dan peraturan lain

yang lebih tinggi)

Kualitas dan kuantitas PPLH baik

IK: Rasio jumlah PPLHD yang dikukuhkan dengan jumlah objek yang harus diawasi

Cakupan pemantauan sumber dan media baik

IK: 1) % media lingkungan yang dipantau; 2) % sumber

yang dipantau

Page 147: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

5

Indikator Kinerja per Sasaran Strategis (SS)

Bagian 3 dari 5 bagian

SS3: Terwujudnya upaya-upaya pemeliharaan / konservasi lingkungan hidup

Terwujudnya kualitas lingkungan hidup Sumatera Barat yang baik

Terwujudnya upaya-upaya pemeliharaan / konservasi lingkungan hidup

IK: : Persentase peningkatan upaya-upayapemeliharaan lingkungan yang sesuai kriteria

Penetapan kawasan konservasi / pemeliharaan baik

IK: : Jumlah kawasan pemeliharaan yang ditetapkan dengan SK Gubernur / BUpati / Walikota

Pemetaan baik

IK: jumlah pemetaan sesuai kriteria

Koordinasi dengan pihak terkait baik

IK:

jumlah MoU pemeliharaan kawasan yang dihasilkan

Pengendalian mutu lokasi konservasi / pemeliharaan baik

IK: Jumlah lokasi pemeliharaan yang sesuai dengan SOP pengendalian mutu

Kelembagaan pengelolaan lokasi pemeliharaan baik

IK:

1) Persentase kecukupan sarana prasarana pengelolaan

2) Persentase petugas lapangan yang telah mengikuti pelatihan pengelolaan kawasan dengan kualifikasi baik;

Kualitas / design model pemeliharaan baik

IK:

jumlah design / model pemeliharaan yang dikembangkan yang memenuhi standar mutu

Page 148: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

6

Indikator Kinerja per Sasaran Strategis (SS)

Bagian 4 dari 5 bagian

SS4: Meningkatnya kapasitas dan peranserta stakeholders

Terwujudnya kualitas lingkungan hidup Sumatera Barat yang baik

Meningkatnya kapasitas dan peranserta stakeholders

IK: Persentase peningkatan jumlah masyarakat/kelompok masyarakat / lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan

Tingkat pemahaman dan kesadaran stakeholders baik

IK: Persentase upaya sosialisasi dan penyadaran yang ditindaklanjuti

Ketersediaan mekanisme penyebarluasan informasi dan publikasi

lingkungan kepada stakeholder baik

IK: 1) Jumlah sarana / prasarana penyebarluasan informasi; 2) jumlah

kegiatan kampanye lingkungan

Iven-iven stimulan baik

IK: jumlah iven lingkungan yang diselenggarakan secara berkala

Pengarusutamaan isu LH pada program dan kegiatan stakeholders lain baik

IK: 1) Jumlah stakeholders yang mengintegrasikan program LH dalam

program sektoralnya; 2) jumlah tenaga penyuluh sektor yang dibekali ilmu

lingkungan

Fasilitasi dan dukungan iklim dari pemerintah baik

IK: Jumlah instrumen pemberdayaan yang digunakan

Mekanisme penghargaan / reward baik

IK: 1) Jumlah stakeholder yang diberikan penghargaan; 2) Persentase keberlanjutan

kiprah peraih penghargaan lingkungan

Ketersediaan pilot project / percontohan yang berkelanjutan baik

IK: : jumlah percontohan atau pilot project percontohan yang dapat dijadikan rujukan

Ketersediaan sarana prasarana pendukung pengelolaan lingkungan di

masyarakat baik

IK: Persentase peningkatan pelayanan bidang LH

Page 149: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

7

Indikator Kinerja per Sasaran Strategis (SS)

Bagian 5 dari 5 bagian

SS4: Meningkatnya tata kelola organisasi

Terwujudnya kualitas lingkungan hidup Sumatera

Barat yang baik

Meningkatnya tata kelola organisasi

IK: 1) nilai evaluasi AKIP OPD; 2) Persentase capaian realisasi fisik dan

keuangan pelaksanaan program/kegiatan

Kualitas perencanaan dan pelaporan baik

IK: 1) Persentase kesesuaian dokumen

perencanaan dan penganggaran; 2)

Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan

Penyampaian dokumen perencanaan (Renstra, RKT,

PK) dan pelaporan tepat waktu

IK: 1) jumlah dokumen perencanaan yang

disampaikan tepat waktu; 2) jumlah dokumen pelaporan

yang disampaikan tepat waktu

Kualitas pelaporan kinerja organisasi baik

IK: nilai pelaporan kinerja yang dievaluasi oleh

inspektorat

Kualitas pelayanan internal baik

IK: Tingkat kepuasan terhadap layanan internal

organisasi

Ketersediaan data pegawai akurat

IK: Persentase ketersediaan data kepegawaian

Pengelolaan sarana / prasarana baik

IK: 1) Persentase BMD dalam kondisi baik; 2)

Persentase pemenuhan kebutuhan sarana prasarana

pendukung kinerja

Pelayanan administrasi kepegawaian baik

IK: Persentase usulan kenaikan pangkat, pensiun, KGB yang diproses tepat

waktu

Kualitas penatausahaan keuangan baik

IK: Persentase berkurangnya kesalahan hasil verifikasi

keuangan

Pengelolaan administrasi keuangan baik

IK: Persentase SPJ yang disampaikan paling lama 5

hari setelah bulan berkenaan

Kesesuaian pertanggungjawaban

keuangan dengan baik

IK: 1) Persentase SPJ yang administrasinya lengkap; 2)

Persentase SPJ yang sesuai dengan aturan

penatausahaan keuangan

Pengawasan internal baik

IK: Persentase berkurangnya temuan inspektorat

Temuan inspektorat ditindaklanjuti dengan baik

IK: Persentase temuan inspektorat yang dapat

ditindaklanjuti

Jumlah pejabat yang mengisi LHKPN/LHKASN baik

IK: Persentase pejabat OPD yang mengisi dan menyampaikan

LHKPN/LHKASN

Padang, Februari 2018

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PROVINSI SUMATERA BARAT

Ir. Siti Aisyah, M.Si

Pembina Tk. I

NIP. 19670928 199203 2 002

Page 150: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

0

PEMERINTAll PROVIN~I ~u1,•a • ~ ....... ---~----

DIN AS LINGKUNGAN HIDUP Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Telp. 0751-7055231-445154 - 445154 Fax. 445232 PADANG

Website: http.lldlh.sumbarprov.go.id - Email_. [email protected] id

RENCANA KINERJA TAHUNAN

OPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP

TAHUN: 2019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) {2) (3) (4)

1 Terwujudnya penataan 1 Persentase kecukupan instrumen 63%

lingkungan hidup penataan lingkungan di Sumbar

2 Persentase pemanfaatan instrumen 75%

penataan lingkungan -

2 Terkendalinya 1 Persentase penurunan beban 10%

pencemaran dan pencemaran dan kerusakan

kerusakan lingkungan lingkungan

hidup 2 lndeks Pencemaran Air (IPA} 5 <IPA< 10

3 lndeks Pencemaran Udara (IPU) IPU < 11

-------·-3 Terwujudnya upaya-upaya 1 Persentase peningkatan upaya-upaya 15%

pemeliharaan / konservasi pemeliharaan lingkungan yang sesuai lingkungan hidup; kriteria

4 Meningkatnya kapasitas 1 Persentase peningkatan jumlah 18%

dan peranserta masyarakat/kelompok masyarakat /

stakeholders lembaga yang berperan aktif dalam

program penyelamatan lingkungan

5 Meningkatnya tata kelola 1 Nilai evaluasi AKIP OPD B

organisasi 2 Persentase capaian realisasi fisik dan 96%

keuangan pelaksanaan

program/kegiatan -

Pem inaTk. I

NIP. 19670928 199203 2 002

- ~-- -~--

Page 151: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

0

PEMERINTAII PROVINSI .SUll'li'l'IEt~a na••~•

DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Telp. 0751-7055231 -445154 - 445154 Fax. 445232 PADANG

Website: http://dlh.sumbarprov.go.id - Email: [email protected]

RENCANA KINERJA TAHUNAN

OPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP

TAHUN : 2019 --

NO SASARAN STRATEGIS INOIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Terwujudnya penataan 1 Persentase kecukupan instrumen 63%

lingkungan hidup penataan lingkungan di Sumbar

2 Persentase pemanfaatan instrumen 75%

penataan lingkungan

2 Terkendalinya 1 Persentase penurunan beban 10%

pencemaran dan pencemaran dan kerusakan

kerusakan lingkungan lingkungan

hid up 2 lndeks Pencemaran Air (IPA) S<IPA<lO J 3 lndeks Pencemaran Udara {IPU) IPU < 11

·------ ---3 Terwujudnya upaya-upaya 1 Persentase peningkatan upaya-upaya 15%

pemeliharaan I konservasi pemeliharaan lingkungan yang sesuai lingkungan hidup; kriteria

4 Meningkatnya kapasitas 1 Persentase peningkatan jumlah 18%

dan peranserta masyarakat/kelompok masyarakat I stakeholders lembaga yang berperan aktif dalam

program penyelamatan lingkungan

5 Meningkatnya tata kelola 1 Nilai evaluasi AKIP OPD B

organisasi 2 Persentase capaian rea lisasi fisik dan 96%

keuangan pelaksanaan

program/kegiatan

.'

Pem inaTk. I

NIP. 19670928 199203 2 002

---------

Page 152: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

PEMERINTAl:I PROVINSI SUMATERA BARA'l"

DIN AS LINGKUNGAN HIDlTP Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Telp. 0751-7055231 -445154 -445154 Fax. 445232 PADANG

Website: http://dlh.sumbarprov.go.id - Email: [email protected]

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nam a : I r. sm AISYAH, M.Si

Jabatan : Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar

Sela njutnya d isebut pihak pertama

Na ma

Jabatan

: IRWAN PRAYITNO

: Gubernur Sumatera Barat

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran

perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerj3 jangka menengah seperti yang telah

ditetapkan da lam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja te rsebut menjadi tanggung jawab kami .

Pihak kedua akan melakuka n supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap

ca paian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rang ka

pemberian penghargaan dan sanksi.

PIHAK KEDUA, ~ . .a 0 /

\ lr~'

Padang, November 2018

U6.L' PIHAK PERTAMA,

I . * L~. -~ . . .</.. .

··.. '.:,;..... . , __ ,"- / .. --,' . · 71!:~~~lj~AISYAH, M.Si

~----~ . --~----Pem b1 na Tk. I

NIP. 19670928 199203 2 002

Page 153: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

PERJANJIAN KINERJA

OPD : DINAS LI NGKUNGAN HIDUP

TAHUN : 2018

NO SASARAN STRATEGIS INDll<ATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Te rwujudnya penataan . 1 Persentase kecukupan inst rumen 55%

lingkungan hidup penataan lingkungan d i Sumbar

2 Persentase pemanfaatan inst rumen 75%

penataan lingkungan

2 Terkendalinya pencemaran 1 Persentase penurunan beban 5%

dan kerusakan lingkungan pencemaran dan kerusakan lingkungan

hid up 2 lndeks Pencemaran Air (IPA) 5<1PA < l0

3 lndeks Pencemaran Udara (IPU) IPU < 11

3 Terwujudnya upaya-upaya 1 Persentase peningkatan upaya-upaya 15%

peme liharaan / konservasi pemeliharaan lingkungan yang sesua i lingkungan hidup kriteria

4 Meningkatnya kapasitas dan 1 Persentase peningkatan jum lah 16%

peranserta stakeholders masyarakat/kelompok masyarakat I lembaga yang berperan aktif dalam

program penyclamatan lingku11gan

5 Meningkatnya tata kelola 1 Nilai eva luasi AKIP OPD B

organi sa si 2 Persentase capaian realisasi fisik dan 95%

keuangan pelaksanaan program/kegiatan - ·

-No Program Anggaran (Rp) l{eterangan

-1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan 2.569.575.720 APBD

Lingkungan H . . .. .. .. .. . ..... .. ... · -· -- ---- ·- ····--

2 .... ~!()gE_~ ~---~-~ r. 1i .r1~.lJ!l_g_~r1. ~~-ll- ~!:'.':1.~~ -r.':'~~_i?_lJ~.~-~ .. ~ ... P_ilY~~-'·il .. ~ .. 2 40. 0 7 8. 000 APBD ························-·· ···········- ---------········- -····-··------· ··········-------·

3 ~~()gr(l~ Tiltil ~it)g~ljf1g(lf1 Pilll ~~ll(l(lta f11~ljl<lj~ ~if1g~ljf1g(lf1 712.410.100 APBD

4 Program Peningkatan Kualitas dan Akses lnformasi Sumber 1.351 .597.100 APBD Daya Alam dan Lingkungan Hidup

- · 5 Program Pengembangan Sistem dan Pengelo laan 3.626.666.649 APBD

Persam pahan

6 Program Pe layanan Administrasi Perkantoran 1.598.599.242 APBD

7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.628.540.680 APBD

8 _Program Peningkatan Disip lin Aparatur 47.680.000 APBD ~

9

10 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 125.060.000 APBD

Program Pen ingkatan Pengembangan Sistem Pelaporan 205.372.576 APBD ~a pai_an Kin erja dan Keuangan

JUMLAH .. ·-·

GUBERN UR SUMATERA BARAT~

b /~

~ ~W N PRAYITNO

12.105.580.067 APBD

Padang, November 2018 • KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

: 1· -PROVINS!

c ~--

,,~ ~r wcs1 I AISY~ ,..__:~ Pembina Tk. I

.:Nifi: -19670928 199203 2 002

.

,,_

Page 154: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

BIDANG TATA LINGKUNGAN

TAHUN 2018

NO SASARAN

l Perencanaan lingkungan yang baik

2 Perizinan lingkungan yang baik

3 Penetapan kawasan pemeliharaan baik

4 Pengendalian mutu lokasi pemeliharaan baik

5 Valuasi ekonomi lingkungan baik

6 Pengawasan baik

7 Pengawasan internal baik

NO KEGIATAN

1 Pembinaan dan Evaluasi kinerja penatalaksa naan

proses penilaian/pemeriksaan dokumen

lingkungan hidup

2 Penyusunan Dokumen lnformasi Kinerja

Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

3 Pembinaan KLHS Terhadap Dokumen

Perencanaan

4 Penyusunan Dokumen Rencana

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Berbasis Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan

Provinsi Sumatera Barat

5 Peningkatan Pembinaan Konservasi Wilayah

Pesisir Laut

6 Peningkatan Konservasi kualitas air danau di

Provinsi Sumatera Barat

7 Pembinaan Adaptasi dan Mitip,asi Perubahan lklim 11Prooram Kamoune lkliml

8 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah (RAD) Gas Rumah Kaea sektor Pengelolaan

II ;.,.,h,h

9 Peningkatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati

di Sumatera Barat

JUMLAH

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PERJANJIAN KINERJA

INDIKATO R KINERJA

Persentase jumlah dokumen perencanaan lingkungan yang

disusun menurut kaidah dan ketentuan

Persentase pengaduan masyarakat terhadap proses

perizinan lingkungan

Jumlah kawasan pemeliharaan yang ditetapkan dengan SK

Gubernur/Bupati/Wal ikota

Jumlah lokasi pemeliharaan yang sesuai dengan SOP

pengendalian mutu

Jumlah instrumen ekonomi lingkungan yang diaplikasikan

Persentase peningkatan jumlah media I objek yang diawasi

sesuai NSPK

Persentase berkurangnya temuan inspektorat

ANGGARAN

110.022.200

240.633.600

114.410.000

298 034 000

70.920.000

94.028.000

140.218.000

69.028.000

75.130.000

Rp 1.212.423.800

Padang, Februari 2018

<A6'D Tiv:G<UNGAN

YOSMIKE YUSRA, SE, M .Si

NIP. 19731129 199803 2 001

TARGET

59%

20%

9

7

1

0

40%

Page 155: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

BIDANG TATA LINGKUNGAN

SEl<S I KEB!JAKAN WILAYAH DAN SEKTOR

TAH UN 2018

NO SASARAN

1 Sinergitas dengan perencanaan lain baik

2 Ketersediaan dokumen perencanaan

lingkungan baik

3 Ketersediaan mekanisme dan instrumen

valuasi

ekonomi lingkungan baik

4 Koordinasi lintas sektor baik

5 Pengawa5an internal baik

INOI KEGIATAN

1 Penyusunan Dokumen lnformasi Kinerja

Pengelolaan lingkungan Hidup Daerah

I

PERJANJIAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA TARGET

Jumlah dokumen perencanaan lingkungan yang telah 3

mengacu kepada dokumen perencanaan lainnya

Jumlah dokumen perencanaan lingkungan hidup yang 48

disusun berdasarkan kewajiban yang ditetapkan peraturan

perundang-undangan LH dan berdasarkan kebutuhan

spesifik daerah (Prov/Kab/Kota )

Jumlah mekanisme insentiff I disinsentif yang 1

dikembangka n

Jumlah kesepakatan antar daerah/instansi dalam rangka NA

implementasi valuasi ekonomi lingkungan

Persentase berkurangnya temuan inspektorat 40%

ANGGARAN I 240.633 .600

-- - ·---·-·---- - -· ----·---- -·- --- -----2 Penyusunan Dokumen Rencana

Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan

Hidup Berbasis Daya Dukung Daya

Tampung lingkungan Provinsi Sumatera

Ba rat

JUMLAH

KABID TA~GKUNGAN

YOSMIKE YUSRA, SE, M.Si

NIP. 19731129 199803 2 001

298.034.000

Rp 538.667.600

Padang, Februari 2018

KASI KEBIJAKAN WILAYAH DAN SEKTOR

DESRIZAL, ST

NIP. 19741220 2010011 003

Page 156: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

) "- - .:'

Bl DANG TATA LI NG KU NGAN

SEKS! PEMELIHARAAN LINGKUNGAN

TAHUN 2018

NO SASARAN

1 Kualitas pemetaan baik

2 Kual itas kelembagaan pengelolaan lokasi

pemeliharaan baik

3 Koordinasi pemeliharaan dengan sektor lain baik

4 Cakupan pemantauan sumber dan media baik

5 Kualitas I desain mode l pemeliharaan baik

I No l KEGIATAN

l Peningkatan Pembinaan Konservasi Wilayah

Pesisir Laut ~-

2 Peningkatan Konservasi kualitas air danau di

Provinsi Sumatera Barat

PERJANJIAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA TARGET

Jumlah pemetaan sesuai kriteria 1

Persentase kecukupan sarana prasarana pengelolaan 55

Persentase petugas lapangan yang telah mengikuti 20

pelatihan pengelolaan kawasan dengan kualifikasi baik

Jumlah MoU pemeliharaan kawasan yang dihasilkan 1

Persentase media lingkungan yang dipantau 86%

Jumlah design I model pemeliharaan yang dikembangkan 1

yang memenuhi standar mutu

I ANGGARAN I 70.920.000

- - - --- - - --94 .028.000

- - ---------- ---------- - - ----- -- -------------··- -·· ~-----

3

I· · ·-- ·-·

4

5

I I

Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan

l~ li _f!l (Pr_o_grarn KarJ1pl1ng lklim)

Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi

Daerah (RAD).Gas Rumah Kaea sektor

Pengelolaan Li'mbah

Peningkatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati

di Sumatera Barat

JUMLAH

KABID T'GKUNGAN

YOSMIKE YUSRA, SE, M.Si

NIP. 19731129 199803 2 001

140.218.000

69.028.000

75.130.000

I Rp 449.324.ooo I

Padang, Februari 2018

KASI PEMELIHARAAN LINGKUNGAN

DEVIHLfd:Si NIP. 19801231 2005011 017

Page 157: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

BIDANG TATA LINGKUNGAN

SEKSI KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN

TAHUN 2018

NO SASARAN

1 Kualitas dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-

UPL/ lainnya yang setara) sebagai dasar

penerbitan izin lingkungan baik

2 Ketaatan terhadap NSPK proses perizinan baik

PERJANJIAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA TARGET

Persentase dokurnen lingkungan sebagai dasar penerbitan

lzin Lingkungan yang teruji mutunya 60

Persentase lnstansi LH Kab/Kota yang menjalankan NSPK

dalam pemeriksaan UKL-UPL 60

Persentase Komisi Penilai AMDAL (KPA) yang menjalanka n

NSPK dalam penilaian Amdal 70

I Noj KEGIATAN I ANGGARAN I 1 Pembinaan dan Evaluasi kinerja penatalaksanaan

proses peni laian/ pemeriksaan dokumen

lingkungan hidup . - -- - ·-·- .. ---··--··--- ------·--- ·· - -- ------------~--- -

2 Pembinaan KLHS Terhadap Dokumen

Perencanaan

I I JUMLAH I Rp

KABID

(\. i

YOSMIKE USRA, SE, M.Si

NIP. 19731129 199803 2 001

110.022.200

·- · -- - · -- - -- --------·--- ·-----114.410.000

224-432.200 I

Padang, Februari 2018

KASI KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN

SISKA WARDEN!, ST, M .Eng

NIP. 19810502 201001 2 028

Page 158: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

)

PERJANJIAN KINERJA

BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

TAHUN 2018

NO SASARAN

1 Pengawasan baik

2 Penerapan supremasi hukum lingkungan baik

3 Penanggulangan dampak lingkungan baik

4 Tingkat pemahaman dan kesadaran stakeholder

baik

5 Fasilitasi dan dukungan iklim dari pemerintah

baik

6 Pengawasan internal baik

!Nol KEGIATAN

1 Pengawasan Pengendalian Kerusa kan Lingkungan

------ - ·-·-2 Pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan

lingkungan usaha/kegiatan --- -·--· !....-- -·-

3 Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha

dan/atau Kegiatan (PROPER Daerah) ... -- -·· -··-· · --- ---·-·--------~-·-

4 Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala Provinsi

- - - ·- ----- ----- - ---~-- ---5 Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran

Media Lingkungan Hidup -··--· -----------· -· ·· -

6 Evaluasi dan pengkajian baku mutu limbah cair

··--- ~n peruntukan sungai ·-

7 Pemantauan Kualitas Udara Ambient - · --··- - ·

8 Pembinaan Hukum Lingkungan dan Perizinan

----- ·-----9 P.~.r1.!a..a..t.a..r1 .. f:l.tJ.~.lJ.~ ... L.~r:'~~l!.r:'~a..r:i ...... -.... _ ...................... _ .........

JUMLAH

INDIKATOR KINERJA TARGET

Persentase peningkatan jumlah media/objek yang diawasi 47%

sesuai NSPK

Persentase ketaatan pemilik usaha dan/atau kegiatan terhadap 55%

hukum lingkungan

Persentase media lingkungan yang dapat ditingkatkan fungsinya 23%

Persentase upaya sosialisasi dan penyadaran yang 25

ditindaklanjuti

Jumlah instrumen pemberdayaan yang digunakan 3

Persentase berkurangnya temuan inspektorat 40%

I ANGGARAN I 90.707.500

134.370.200

105.515.800

- -·

233.863.500

239.416.300

93.880.000

---------112.463.100

163.618.000

137.306.900 ··--······--·······························-········· Rp 1.311.141.300

Padang, Februari 2018

Pit. KABID PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

TEGUH ARIEFIANTO, ST

NIP. 19730710 2005011 007

Page 159: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

( )

PERJANJIAN KINERJA

BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PE NYELESAIAN SENGKETA DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

TAHUN 2018

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

1 Ketersediaan regulasi baik Jumlah aturan pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang

ditetapkan

2 Pembinaan hukum baik persentase implementasi IPPLH yang sesuai dengan

ketentuan

3 Penegakan hukum baik Persentase kasus lingkungan hidup yang diselesaikan

sesuai SOP

4 Kualitas dan kuantitas PPNS baik Jumlah PPNS LH yang kompeten

5 Kualitas dan kuantitas PPLH baik Rasio jumlah PPLH yang dikukuhkan dengan jumlah objek

6 Pemenuhan NSPK baik Persentase kecukupan NSPK dari kebutuhan pengawasan

sesuai ketentuan (Perda, dan Peraturan lain)

7 Regulasi dalam rangka pelaksanaan valuasi ekonomi Jumlah peraturan yang disusun sebagai dasar hukum

lingkungan baik pelaksanaan va luasi ekonomi lingkungan

8 Ketersediaan peraturan pelaksana dan juknis Jumlah Peraturan Pelaksanaan dan Petunjuk teknis yang

perencanaan ba ik diterbitkan sesuai dengan perda LH

NO KEGIATAN ANGGARAN

1 Pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan 134.370.200

lingkungan usaha/ kegiatan

2 Pembinaan Hukum Lingkungan dan Perizinan 163.618.000

3 Pentaatan Hukum Lingkungan 137.306.900

JU M LAH Rp 435.295.100

Padang, Februari 2018

TARGET

4

55%

80

3

0,011

75

1

1

Pit. KABID PENGENDALIAN PENCEMARAN

DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

KASI PENYELESAIAN SENGKETA

DAN PENEGAKAN HUKU

TEGUH~ F

NIP. 19730710 2005011 007 NIP. 19700206 199803 2 003

Page 160: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

PERJANJIAN KINERJA

BiDANG PENGENDALIAN PENCE MARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI KERUSAKAN LINGKUNGAN

TAHUN 2018

NO . SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Upaya pencegahan degradasi lahan baik Jumlah lahan yang diidentifikasi rusak dan ditindaklanjuti

20 1 dengan upaya pencegahan

--

2 Pemulihan pada media lingkungan yang

Jumlah lokasi/media lingkungan yang dipulihkan 1 rusak dilaksanakan dengan baik

'---·

3 Cakupan pemantauan sumber dan media baik Persentase media lingkungan yang dipantau 100%

NO KEGIATAN ANG GARAN

[

1 Pengawasa n Pengendalian Kerusakan Lingkungan 90.707.500

·- -··········-···················-········-·····-········-······-··· .. ········-···--·-··---····················· .. --·· ·················-··--····-··· .. ·····-··-········· 2 Pemantauan Kualitas Udara Ambient 112.463.100

n Ju M LAH 1 Rp 203.170.6001

Padang, Februari 2018 Pit. KABID PENGENDALIAN PENCEMARAN

OM A KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP KASI KERUSAKAN LINGKUNGAN

~ TEGUH ARIEFIANTO, ST

NIP. 19730710 2005011 007 TEGUH ARIEFIANTO, ST

NIP. 19730710 2005011 007

Page 161: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

)

PERJANJIAN KINERJA

81DANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

SE KSI PE NCEMARAN LINGKUNGAN

TAHU N 2018

NO SASARAN

1 Cakupan pemantauan sumber dan media baik

2 Pemulihan pada media lingkungan yang

tercemar/rusak dilaksanakan dengan baik

3 Penerapan teknologi pengolahan limbah 83 dan

non 83

4 Ketersediaan pilot project/ percontohan yang

berkelanjutan baik

5 Pengawasan internal baik

NO KEGIATAN

1 Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Usaha

dan/atau Kegiatan (PROPER Daerah)

2 Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala Provinsi

3 Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran

Media Lingkungan Hidup

4 Evaluasi dan pengkajian baku mutu limbah cair

dan peruntukan sungai

JUMLAH

Pit. KABID PENGENDALIAN PENCEMARAN

DAN KERUSAKAN LI

INDIKATOR KINERJA TARGET

Persentase media lingkungan yang dipantau 73,81%

Persentase sumber yang dipantau 22,97%

Jumlah lokasi/media lingkungan yang dipulihkan 1

Jumlah usaha / kegiatan yang memenuhi baku mutu 54

limbah non 83

Jumlah percontohan atau pilot project percontohan yang 1

dapat dijadikan rujukan

Persentase berkurangnya temuan inspektorat 40%

ANGGARAN

105.515.800

233.863.500

239.416.300

93.880.000

Rp 672.675.600

Padang, Februari 2018

KASI PENCEMARAN LINGKUNGAN

M. ARIEF NOVIADY, ST; M.!",' NIP. 19761124 2009011 006

Page 162: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

PERJANJIAN KINERJA

BIDANG PENGE LOLAA N SAMPAH, LIMBAH B3 DAN PENINGKATAN KAPAS ITAS

TAHUN 2018

NOi SASARAN INDIKATOR KINERJA

1 Tingkat pemahaman dan kesadaran st akeholder akan Pe rsenta se upaya sosialisa si dan pe nyada ran yang

pentingnya pengelolaan lingkungan b<i ik di t indaklanjuti

~~-

2 Fasilitasi dan dukungan iklim yang baik dari Jumlah instrumen pemberdayaan yang digunakan

pemerintah daerah --

3 Pengawasan yang baik persentase peningkatan juml ah media/objek yang diawasi

sesuai NSPK

4 Penanggulangan damp ak lingkung<in b<i ik Persentase media li ngkungan yang dapat ditingka tkan

fungsinya

5 Pe ngaw asan internal baik Persentase berkurangnya t emuan inspektorat

!Nol KEGIATAN I ANGGARAN I 1 Peningkat an Pemulihan Kual i ta s Lingkungan Hidup 230.978.000

Perkotaan Sumatera Barat {Adipura) - -- ·

2 Pembinaan Pengelolaan Sampah Kab/Kota 141.050.000 -·-

3 Peningkatan lmplementasi Gerakan Sumbar Bersih 240.020.000 ·----- - ---- --- --·----

4 Peningkatan kapasitas lembaga pendidikan da sa r dan 4 82. 317. 500

menengah dalam pelestarian lingkungan hidup -·- --- -- --- -- ·---~---·

5 Moni toring dan evaluasi pclaksana<in Pcrccpatan 33.980.000

Pembangunan Sanitasi Permukiman {PPSP) .. ·- -- - ···-·· .. -· - ··- · -

6 Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 199.023.720

·- ----- - ---- ----- -----7 Pembinaan dan Penilaian Peranserta Masyaraka t dan 113.390.000

Kelompok Pedu\i Lingkungan Hidup {Ka lpataru) --· ···------·-···························-···········':"----······················· ················-··········· ···· ···-·· .. ----... ············--············--···················

JUMLAH Rp 1.440.759.220

Padang, Februari 2018

TARGET

25

3

42,86

22,64

40%

KABIO PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH 83

DAN PENINGKATAN KAPASITAS

' \

Page 163: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

· .. _)

PERJANJIAN KINERJA

BIDANG PE NGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH B3 DAN PENINGKATAN KAPASITAS

SEKSI PENGELOLAAN SAMPAH

TAHUN 2018

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Ketersediaan sara na dan

1 prasara na pendukung pengelolaan lingkungan

di level masyarakat baik

2 Mekanisme penghargaan (reward) terhadap

upaya pengelolaan lingkungan ba ik

3 Percontohan atau pilot project yang

baik dan berkelanjutan

4 Pe nerapan teknologi pengelolaan limbah B3

dan non B3 baik

NO KE GIA TAN

1 Peningkatan Pemulihan Kua litas Lingkungan

Hidup Perkotaan Sumatera Ba rat (Adipura)

2 Pembinaan Pengelolaan Sampah Kab/Kota

3 Peningkatan lmplementasi Gerakan Sum bar

Bersih

--- -4 Monitoring dan evaluasi pelaksanaa n

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

(PPSP) ~ ···-··----········-····-········-··-·····················-··················· ········-·· ··-·····-··-··

JUMLAH

KABID PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH 63

DAN PENINGKATAN KAPASITAS

0,25 Persentase peningkatan pelayanan bidang LH

Jumlah stakeholder yang diberikan penghargaan 13

Persentase keberlanjutan kiprah peraih penghargaan 70%

lingkungan

Jumlah percontohan atau pilot project percontohan yang 1

dapat dijadikan rujukan

2 Juml<ih kegiatan / kelompok masyarakat yang

mengaplikasikan 3R s<imp<ih

ANGGARAN

230.978.000

-141.050.000

·--240.020.000

- - - --------·-···· 33.980.000

--····-·-··--···················- ------······-· Rp 646.028.000

Padang, Februari 2018

KASI PENGELOLAAN SAMPAH

J,VJA~ NIP. 19660617 199803 2 001

Page 164: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

.,

. ) ·. ; ,/

PERJANJIAN KINERJA

Bl DANG PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH B3 DAN PENINGKATAN KAPASITAS

SEKSI LIMBAH B3

TAHUN 2018

NO SASARAN

1 Penerapan teknologi pengolahan limbah non B3

dan B3 baik

2 Ketersediaan pilot project I percontohan yang

berkelanjutan baik

KE GIA TAN

1 Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah

B3

JUMLAH

KABID PENGELOLAAN SAMPAH, UMBAH B3

DAN PENINGKATAN KAPASITAS

INDIKATOR KINERJA

jumlah usaha / kegiatan yang mengelola LB3

Jumlah percontohan atau pilot projek yang dapat dijadikan

rujukan

ANG GARAN

199.023.720

Rp 199.023.720

Padang, Februari 2018

KASI UMBAH B3

TARGET

50

0

Page 165: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

0

PERJANJIAN KINERJA

BIDANG PENGELOLAA N SAMPAH, LIMBAH B3 DAN PENINGKATAN KAPASITAS

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS LJNGKUNGAN HIDUP

TAHUN 2018

NO SASARAN

1 Mekanisme penghargaan (reward) terhadap

upaya pengelolaan lingkungan baik

2 Ketersediaan mekanisme penyebarluasan

informa si dan publikasi lingkungan kepada

stakeholder baik

3 lven-iven stimulan lingkungan bai k

4 Pengarusutamaan isu-isu

LH dalam program dan kegiatan stakeholders

lain di Prov. Sumbar baik

s Pengawasa n internal baik

I NO I KEGIATAN

1 Peningkatan kapasitas lembaga pendidikan

dasar dan menengah dalam pelestarian

lingkungan hidup

2 Pembinaan dan Penilaian Peranserta

Masyarakat dan Ke lompok Peduli Lingkungan

Hidup (Kalpataru)

INDIKATOR KINERJA

Persentase keberlanjutan kiprah peraih penghargaan

lingkungan

Jumlah stakeholder yang diberikan penghargaan

Jumlah sarana / prasarana penyebarluasan informasi

Jumlah kegiatan kampanye lingkungan

Jumlah iven lingkungan yang diselenggarakan secara

berka la

Jumlah stakeholders yang mengintegrasikan program LH

dalam program sektoralnya

Jumlah tenaga penyuluh sektor yang dibekali

Persentase berkurangnya temuan inspektorat

ANGGARAN

482 .317.500

113.390.000 . •·

- ·········-···-·······················-.-·················- ··-·····--······ ··· -······-········-················ --····-··------·-·····-······························· JUMLAH Rp 595 . 707.500

Padang, Februari 2018

TARGET

77,50

529

3

2

2

5

N/A

40%

KABID PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH 63

DAN PENINGKATAN KAPASITAS

KASI PENINGKATA PASITAS

LING~IJNGAN HI UP

/

Page 166: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

I

\

SEKRETARIAT

TAHUN 2018

NO SASARAN

1 Kualitas perencanaa n dan pelaporan baik

2 Kualitas pelayanan internal baik

3 Kualitas penatausahaan keuangan baik

4 Pengawasan internal baik

PERJANJIAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA

Persentase kesesuaian dokumen perencanaan dan

penganggaran

Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan

Tingkat kepuasan terhadap layanan internal organisasi

Persentase berkurangnya kesalahan hasil verifikasi keuangan

Persentase berkurangnya temuan inspektorat

l~~~l===============K=E=G=IA=T=A=N===============:=====A=N=G==G=A=R=A=N====~I Penyediaan jasa surat menyurat 34.200.000 ---- - - ---------- -----

2 Penyediaan jasa komunikasi,air dan listrik 258.000.000

-- _______________________ .. __ ___ - - - --· -· ·- -- - -----------

3 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor . 124.400.000

- - -- ----- ·-- ------·-- ---- ---····- . - . - .

4 Penyediaan jasa kebersih_<!__n_ ____________ ______ __ 1_7_2._8_9 __ 9_.1_5_3

2_ Penyediaan Jasa Tenaga Sopir 178.742.425 ---- - --- -231.261.582 ~ Penyediaan Jasa Pengaman Kantor

_!__ Penyediaan alat tulis kantor - - - -·------··-

41. 749 .068

8 Penyediaan barang cetak dan penggandaan 45.000.000

7.698.973 9 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor It---+- ·----- ---- ·- ------- - ----··--

10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan 23.940.000

_ PEundang-undangan ---- - - - -- ------ ----

11 Penyediaan makanan dan minuman 32.500.000 ---------- - -·------- - ----- ------- - -

12 Rapat-rapat koordinasi dan konsu ltasi ke dalam

daerah dan luar daerah -------- ----·--·- -- ---------·--- ---

13 Pe nyediaan Jasa lnformasi Dokumenter dan

Publikasi

302.568.862

25000000

---+-- -----------------·- --- ·---·- ---·------14 Penataan d.an Pengelolaan Arsip 14.058.000

·-·--t-- - - - ----------------- ------ ·--·-----15 Pe ngadaan Meubeleur 75.000.000

1---- ---- --- --·--- -· ----· -

16 Pengadaan Komputer dan jaringan Komputerisasi 40.000.000

----- - - -- ----- ------------ ------- --------- -- ---· 17 Pengadaan Alat Studio, Alat Komunikasi dan alat 50.000.000

~- ~i::f()rmasi _ ··--·-- ·--- · __ _ 18 Pemeliharaan Rutin/Berka la Gedung Kantor 75.000.000

19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas 98000.000

__ Op~r_a_s_io_n_a_I _______________ _ - ·--- -·· ··- ·-- -------- ----·- ··----20 Pemeliharaan Rutin/Berkala lnstalas i dan Jaringan

21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan

___ !E_0ngan__Komputerisasi ___ ______ _

22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perala tan dan

Perlengkapan Kantor

28.000.000

25.000.000

38.000.000

23 Pengadaan pakaian dina·;b~-;rt;----------- - - ---- - -49.766.400

perlengkapannya

TARGET

95%

100%

83%

17%

17%

Page 167: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

( ) -~Y

KEGIATAN

24 I Birnbingan teknis implementasi peraturan

lperund2np,. undangan

25 Penyu;unan lapo ran capaian kinerja dan ikhtisar

~----l!_eaiis;is i k1n'."rja SKPD

26 Pen;;t;·· usahaaan keuangan SKPD

ANGGARAN

94 .738.000

25.000.000

155.733.576 -·--··-------·----··- - ·----------.----------- 11

27 Pen-, •.;;unan Perencanaan dan Penganggaran

SKPD

19.601.000

-- - --- - ----------------------~--- -- ---------- -- ---- ----28 Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset 59 .504 .880

SKP D - - --·- - - - --- · --- --------· - --29 Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan 72 .014 .400

Pcngel?_'.a~ n_L! ngkungan Hidup

30 ! Pr,~. ingkata n edukasi dan komunikasi masyarakat

LJ·' - b..'d~-"~-- '-'.rl~~~ri~.:i;.U· M· L·A··H- ····· ............................. Rp

66.140.000

2.463 .516.319

\ KEPALA DINAS UNGKUNGAN HIDUP

Padang, Februari 2018

SEKRETARIS

Ir. NOVARITA

NIP. 19631108 199303 2 004

Page 168: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

)

SUBBAG PROG RAM DAN KEUANGAN

TAHU N 2018

NO SASARAN

1 Ketepatan waktu penyampaian dokumen

perencanaan (Renstra, RKT, PK) dan pelaporan

organisasi baik

Kualitas pelaporan kinerja organisasi baik

Kua litas pengelolaan administrasi keuangan baik

4 Kesesuaian pertanggungjawaban keuangan baik

I 5 Tem uan inspektorat ditindaklanjuti dengan baik

KEGIATAN

1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

rea lisasi kinerja SKPD

PERJANJIAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA

Jumlah dokumen perencanaan yang disampaikan tepat

waktu

Jumlah dokumen pelaporan yang disampaikan tepat waktu

Nilai pelaporan kinerja yang dievaluasi oleh inspektorat

Persentase SPJ yang disampaikan paling lama 5 hari

setelah bulan berkenaan

Persentase SPJ/kwitansi yang administrasinya lengkap

Persentase SPJ/kwitansi yang sesuai dengan aturan

penatausahaan keuangan

Persentase temuan inspektorat yang dapat ditindaklanjuti

ANGGARAN

Rp 25.000.000

--- ···-··-··--···············-····-··--····-··-- ··----------··-···--------··-- ····-··--- --·-·············-··--··----··················-·· 2 Penata usahaaan keuangan SKPD Rp 155.733.576

3 Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD Rp 19.601.000

!-------- ·········---······· ··---······---- ··· ········· ···------- ------····------ - -----·-···----- - - -----·-····-------------- --········-···--

4 Monitoring dan Evalua si Program/Kegiatan Rp 72.014.400

Pengelolaan Lingkungan Hidup

5 Penyediaan jasa komunikasi,a ir dan list rik Rp 258.000.000

6 Penyediaan makanan dan minuman Rp 32.500.000

7 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam Rp 302.568.862

- -- .~.?..':!..?..~ .. ~'3-~ .. !~~:...~.i:.~a..~.---··----···---······-----··--·····-··-·--··-- --··--·-·-····------··-···········----·· 8 Bimbingan teknis implementasi peraturan Rp 94.738.000

oerundang-undangan

I JUMLAH 960.155.838 I

TARGET

3

9

67,00

92%

92%

60%

100%

Padang, Februari 2018 SEKRETARIS KASUBBAG PRO RAM DAN KEUANGAN

Ir. NOVARITA

NIP. 19631108 199303 2 004

Page 169: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

SUBBAG TU DAN KEPEGAWAIAN

lAHUN 2018

NO SASARAN

1 Ketersediaan data pegawai yang akurat baik

2 Kualitas pengelolaan sarana I prasarana baik

3 Kualitas pelayanan administrasi kepegawaian baik

4 Ketaatan pejabat mengisi LHKASN baik

5 Temuan inspektorat ditindaklanjuti dengan baik

!Nol KEGIATAN

1 ~~-yediaan jasa surat menyurat - -2 P_!:_".Yed iaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

f----

3 ~:iyediaan jasa kebersihan 4 Penyediaan Jasa Tenaga Sopir

-f---·

5 Penyediaan Jasa Pengaman Kantor

6 Penyediaan a lat tulis kantor ,___ ______

I~ Penyediaan barang cetak dan penggandaan

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor

Penyediaan baha n bacaan dan peraturan perundang-

undangan

10 Penyediaan Jasa lnformasi Dokumenter dan Publikasi

--11 Penataan dan Pengelolaan Arsip

12 Pengadaan Meubeleur

· • 13 Pengadaan Komputer dan jaringan Komputerisasi

I 14 Pengadaan Alat Studio, Alat Komunikasi dan alat

in fo rmasi -- ·

I 15 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor - ·

16 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas

Operasional

17 Pemeliharaan Rutin/Berkala lnstalasi dan Jaringan 18 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Komputer dan Jaringan

Komputerisasi

19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan

Kantor

20 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

--21 Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset 5KPD

>-- - · 22 Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di

bidang lingkungan

JUMLAH

SEKRETARIS

p Ir. NOVARITA

NIP. 19631108 199303 2 004

PERJANJIAN KINERJA

!NDIKATOR KINERJA TARGET

Persentase ketersediaan data kepegawaian 100%

Persentase BMD dalam kondisi baik 93%

Persentase pemenuhan kebutuhan sarana prasarana pendukung 60%

kinerja

Persentase usulan kenaikan pangkat, pensiun, KGB yang diproses

tepat waktu 100%

Persentase pejabat OPD yang mengisi dan menyampaikan

LHKPN/LHKASN 100%

Persentase temuan inspektorat yang dapat ditindaklanjuti 100%

I ANGGARAN I 34.200.000

124.400.000

172.899.153

178.742.425

231.261.582

41.749.068

45.000.000

7.698.973

23.940.000

25.000.000

14.058.000

75.000.000

40.000.000

50.000.000

75.000.000

98.000.000

28.000.000

25.000.000

38.000.000

49.766.400

59.504.880

66.140.000

1.503.360.481

Padang, Fe ruari 2018

KASUBBAG TU DAN KEPEGAWAIAN

Page 170: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT

DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Telp. (0751) 7055231-446571 -445154 Fax. (0751) 445232 PADANG

website: http://dlh.sumbarprov.go.id email:[email protected]

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINS! SUMATERA BARAT

NOMOR : 050/11. A/SK/Sekre-2018

TENT ANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

DI LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINS! SUMATERA BARAT TAHUN 2018

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINS! SUMATERA BARAT

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta

lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap satuan kerja

perangkat daerah, perlu menetapkan lndikator Kinerja Utama di

lingkungan instansi masing-masing;

Mengingat

b. bahwa penetapan lndikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud

pada huruf a, perlu diatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (lembaran Neg-ara tahun 2004 Nomor 125, Tambahan . ~ - ~ .

Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Oaerah menjadi Undang-Undang (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2004 Norn or 108, T ambahan

Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Nomor

4548 Nomor 4438);

Page 171: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

Menetapkan

KESA TU

KE DUA

KETIGA

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Penysunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas

Laporan Kinerja;

6. Peraturan Daerah Provinsi Sumc;itera Barat Nomor 08 tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi

Sumatera Barat;

7. Peraturan Gubernur Norn or 65 Tahun 2012 tentang Pedoman

Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah di Lingkungan

Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat.

MEMUTUSKAN

lndikator Kinerja Ufama {lj lirigkungan Dinas Lingkungan- Hid up Provinsi

Sumatera Barat adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang

merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari

keputusan ini.

lndikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran

peraturan ini, merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan di

Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat untuk

menetapkan rencana kinerja tahunan,menyampaikan rencana kerja

dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun

laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian

kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan

Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017-2021.

lndikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU,

disusun dengan mengacu kepada lndikator Kinerja Utama Pemerintah

Provinsi Sumatera Barat dan ditetapkan dalam bentuk Keputusan

Page 172: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

KEEMPAT

Kepala Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan

apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini maka

akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Padang Pada tanggal : 5 Februari 2018

KEP~ :". -:01fliAS LINGKUNGAN HIDUP AV~' \ \, I/-

~~~(}V'INSISUMA TERA BARAT

l.iJ - -Q. I

f; u:' .. -t.." ~- Ir M.Si ' .,

Tembusan disampaikan kepada Yth:

1 . Bpk. Gubernur Sumatera Barat (sebagai laporao} di ~adang;

2. Sdr. lnspektur Prov. Sumbar di Padang;

3 . Sdr. Kepala Biro Organisasi Prov. Sumbar di Padang;

4 . Arsip.

Page 173: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP TENTANG PERUBAHAN PENETAPAN KINERJA UT AMA DI LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP

PROVINS! SUMATERA BARAT

SASARAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UT AMA

Terwujudnya Persentase kecukupan penataan lingkungan instrumen penataan hidup lingkungan di Sumbar

T erkendalinya pencemaran dan lkerusakan lingkungan hid up

- -···

Persentase pemanfaatan instrumen penataan lingkungan

Persentase penurunan beban pencemaran dan kerusakan lingkungan

FORMULA

x y x 100%

Ket x Jumlah instrumen penataan lingkungan

yang disusun Y • Jumlah seluruh inslrumen penataan yang

harus ada

x y x 10001-c:t'

Ket: X Jumlah instrumen penataan lingkungan

yang dimanfaatkan Y • Jumlah seluruh instrumen penataan yang

tersedia

X- Y x 100% y

Ket x Jumlah total beban · pencemaran dan

kerusakan tahun 2018 y : Jumlah total be ban pencemaran dan

kerusakan tahun 2017

SUMBER DATA l PENANGGUNGJAWAB -+-··-····-------- -----------------------··-··-····---------------------- ....... . -···········---(§.lQANQJ __________ _j __ KET

Tata Lingkungan · ---·-· -Primer: Kegiatan Pengkajian pengembangan kebijakan wilayah

Sekunder: kegiatan Pembinaan KLHS T erhadap Dokumen Perencanaan

·-··· Primer: Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup

Sekunder: Kegiatan Pembinaan Hukum dan Perizinan

Primer: 1) Kegiatan Pemantauan Kualitas Sumber Air

Skala Provinsi; 2) Peningkatan Kerjasama Antar Daerah Dalam

Penurunan Beban Pencemaran Sungai; 3) Pengawasan Pengendalian Kerusakan

Lingkungan; 4) Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan

Usaha dan/atau Kegiatan (PROPER Daerah);

Tata Lingkungan

Pengendalian Pencemaran Kerusakan dan Pentaatan Hukum Lingkungan

Page 174: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

Sekunder: 1) Kegiatan Pengawasan pengendalian terhadap

pengelolaan lingkungan usaha/ kegiatan 2) Pengkajian Penetapan Status Mutu Air Sungai

Lintas Kabupaten/Kota 3) Peningkatan Pemulihan Kualitas Lingkungan

Hidup Perkotaan Sumatera Barat (Adipura); 4) Peningkatan Peran Serta bank sampah Dalam

Pengelolaan Persampahan; 5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP);

6) Pembinaan Hukum Lingkungan dan Perizinan 7) Pentaatan Hukum Lingkungan

t .

lndeks Pencemaran Air Primer: Pengendalian (IPA) .----- -- ·- ,··- _,.~ .. - >c.....oc 1) Kegiatan Pemantauan Kualitas Sumber Air Pencemaran Kerusakan ; r----···· ._, .. . ~· . . ... ' :

j . { r" ! .1 i' .J . i. ,' ; ,_' Skala Provinsi; dan Pentaatan Hukum . , I.. :.""\, iC, , . .,! .' r. ;

1 ··1 . " 2) Peningkatan Kerjasama Antar Daerah Dalam ;' . .r = .' . ..., .. -... -:-""""'""' ...... I Lingkungan ~ ----- L •· •·• , _ _ _j Penurunan Beban Pencemaran Sungai;

Ket: Sekunder:

Lij : Konsentrasi Baku Peruntukan Air Ul Pengkajian Penetapan Status Mutu Air Sungai Ci : Konsentrasi Sample parameter kualitas

air (i) Lintas Kabupaten/Kota

Plj : Pencemaran bagi peruntukan U) .'lj : (Clfllj, C2/L2j, ..... ,Ci/Lij)

.. ..........

Page 175: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

Terwujudnya upaya-upaya pemeliharaan I konservasi lingkungan hidup; lingkungan hidup

.. - ···· ....... ·-·· ···-······-

lndeks Pencemaran Udara (IPU) I IPU = IPN02 + IPso2

2

Persentase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan yang sesuai kriteria

Ket: IPU : lndeks Kualitas Udara IPN02 : lndeks Pencemaran N02 1Ps02 : lndeks Pencemaran S02

Ket :

x. y x 100% y

X Jumlah upaya pemeliharaan lingkungan tahun 20178 , ·

Y: Jumlah upaya peme!iharaan lingkungan tahun 2017 ··

Primer: 1) Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien

dengan metode Passive Sampler; 2) Pemantauan Kualitas Udara Ambien

Sekunder: Kegiatan Peningkatan Pelindungan Lapisan Ozon dan Pengendalian Dampak Perubahan lklim.

Primer: 1) Kegiatan Peningkatan pengelolaan

Keanekaragaman Hayati di Sumatera Barat ; 2) Pembinaan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan

lklim (Program Kampung lklim)

Sek under: 1) Peningkatan pembinaan konservasi wilayah

pesisir laut; 2) Peningkatan Konservasi kualitas air danau di

Provinsi Sumatera Barat; 3) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Rencana

Aksi Daerah (RAD) Gas Rumah Kaea sektor Pengelolaan Limbah;

Pengendalian Pencemaran Kerusakan dan Pentaatan Hukum Lingkungan

Tata Lingkungan

Page 176: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

Meningkatnya kapasitas dan peranserta stakeholders

Persentase peningkatan jumlah masyarakat I kelompok masyarakat I lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan

Meningkatnya tata I Nilai evaluasi AKIP OPD kelola organisasi

-·· ···- ····-···--- --- ---··+--- - ---·--Persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program I kegiatan

Ket:

X-Y x 100% y

x • Jumlah masyarakat I kelompok masyarakat /lembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan 2018

Y • Jumlah masyarakaUkelompok masyarakaUlembaga yang berperan aktif dalam program penyelamatan lingkungan tahun 2017

Ket

X+Y 2

x Persentase capaian Realisasi keuangan y • Persentase capaian Realisasi fisik

Primer: 1) Kegiatan Peningkatan Pemulihan Kualitas

Lingkungan Hidup Perkotaan Sumatera Barat (Adipura);

2) Peningkatan lmplementasi Gerakan Sumbar Bersih;

3) Peningkatan kapasitas lembaga pendidikan dasar dan menengah dalam pelestarian lingkungan hidup;

4) Pembinaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim (Proklim);

5) Peningkatan Peran Serta bank sampah Dala Pengelolaan Persampahan;

6) Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (Penerapan CSR Bid ang Lingkungan Hidup);

Sekunder : Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan

Hasil evaluasi inspektorat

Laporan Keuangan

Pengelolaan Sampah Limbah 83 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

-····--··--1

-~--- -- --·-····-···---···· ·-· -·---· ··-->----Sekretariat

Sekretariat

Page 177: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

,.,,/'' /

,/

REVIS! RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2018 DINAS LINGKUNGAN HIOUP PROVINS! SUMATERA BARAT

TARGET KINERJA SASARAN PENCAPAIAN INOIKA TOR KINERJA UTA MA NO. I SASARAN STRATEGIS I INDIKA TOR KINERJA UT AMA •

1. ITerwujudnya penaatan lingkungan hidup la

Persenlase kecukupan instrumen penaatan linqkunqan di sumatera barat

b. Persentase pemanfaatan instrumen penataan lingkungan

2. IT erkendalinya pencemaran dan ,a. Persentase penurunan beban kerusakan lingkungan hidup pencemaran dan kerusakan

lingkungan

TWI

I 45%

75%

TWll TWiii

50% 53%

TWIV ungkah4angkah /aktivitas

encaoaian taroet IKU 55% 11 . Rapa! koordinasi penyusunan

RPPLH

2. Penyusunan Dokumen RPPLH

3. Koosultasi publik lerkail penyusunan RPPLH

4. Pembinaan ke kabikola lerl<ail dengan penyusunan DDDTLH dan RPPLH 5. Penyusunan Naskah Akademis RPPLH 6. Konsultasi publik lerkail penyusunan naskah akademis RPPLH

7. Melakukan inventarisasi dokumen rencanaan waiib KLHS kablkola

8. Melakukan pembinaan KLHS lerhadap dokumen perencanaan ke kabll<ota 9. Memvalidasi laporan KLHS KRP dokumen perencanaan yang diajukan kablkota

Melakukan evaluasi kinerja kablkola lerhadap penatalaksanaan proses penflaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL

· 5% 11. Pengumpulan dan pengolahan data swapanta11

2. Melaksanakan sosialisasi

3. Melaksanakan pembinaan, implementasi, monev, inspeksi, penilaian, inventarisasi, dan verffikasi untuk mengetahui nilai beban pencemaran dan kerusakan

4. fodak lanjut hasil monev

TWIV PROGRAM

Tata Lingkungan dan Penaatan Hukum Lingkungan

Tata Lingkungan dan Penaatan Hukum Lingkungan

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1

KEGIATAN INDIKA TOR OUTPUT

KEGIATAN TARGET

Penyusunan Dokumen 1. Jumlah dokumen Rencana ) 1 dokumen RPPLH Rencana Pertindungan dan Pertindungan dan Pengelolaan Penge!olaan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Berbasis Berbasis Daya daya dukung daya tampung Dukung Daya Tampung lingkungan Propinsi Sumatera Lingkungan Provinsi Sumatera Baral; Baral 2. Jumlah dokumen Naskah j 1 Ookumen Naskah Akadimis

Akademis vane disusun Pembinaan KLHS Terhadap IJumlah kabupatenikota yang 18 Kab/Kola Dokumen Perencanaan dffasilitasi dan/atau dibina

untuk penerapan KLHS terhadap dokumen perencanaannya

Pembinaan dan Evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaianlpemeriksaan dokumen lingkungan hidup

Pengawasan pengendalian lerhadap pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan

Penilaian Kinerja Pengelolaan Ungkungan Usaha dan/atau Kegiatan (PROPER Daerah)

Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran Media Lingkungan Hidup

Pengawasan dan Pengendafian Kerusakan Lingkungan

Jumlah kabupalenlkota yang 112 kabupatenlkota; dievaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL-nya; Jumlah kablkola yang 16 kablkola dibina/diverifikasi terkait pengajuan lisensi komisi penilai

rmlah objek kegialan yang I 10 kegialanlusaha dttakukan pembinaan wasdal pengelolaan lingkungan

Jumlah objek kegiatan yang I 10 objek I kegiatan din~ai kinerja penge!olaan lingkungan hidupnya

Percoolohan pengelolaan ]1 klaster limbah

I Jumlah objek kegiatan yang 113 objek d~akukan wasdal kenusakan lingkungan

KETERANGAN

Page 178: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

b. lndeks Pencemaran Air

c. lndeks Pencemaran Udara

5 < IPA , 1. Survei klkasi pemantauan kualitas < 1 o air sungai

2. pengumpulan dan pengolahan data sekunder 3. pemantauan dan sampling kualitas air sunoai 4. perMungan status mutu dan indeks kualitas air 5. follow up dan tindak lanjut hasil

mantauan 6. Penyusunan Pergub klasifikasi mutu sungai

IPU < 11. Koordinasi dengan instansi LH 11 kablkota terkait penetapan lolcasi

pemantauan

2. Melaksanakan pengukuran kualitas udara ambient 3. Pemitungan ISPU

4. Follow up hasil pemantauan

·•nn-"

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Penigkatan Pemulihan Kualitas !Jumlah kab/kota yang dibina 112 kab/kota Lingkungan Hidup Perkotaan (Adipura)

6 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

Jumlah kabupaten/kota yang I 12 kablkota dimonioring dan dievaluasi

Pembinaan Hukum Lingkungan IJumlah Kab/Kota yang I 10 kab/kota dan Perizinan dilakukan pembinaan hukum

dan perizinan LH serta temimpunnya data hasil pembinaan dan perizinan Jinakunoan Jumlah usaha dan/atau 14 objek kegiatan yang dilakukan pembinaan dan mentaati peraturan bidang tingkungan hidup dan perizinan

8 Pentaatan Hukum Lingkungan IJumlah kasus lingkungan hidup 14 kasus dan 2 objek yang dapat diselesaikan dan kegiatan dan/atau usaha yang dijadikan objek penegakan hukum

Jumlah objek yang dilakukan 14 objek Monev implementasi penerapan Sanksi

Pemantauan Kualitas Sumber IJumlah sungai yang didata 18 sungai Air Skala Provinsi kualitas air serta sumber

pencemarnya sebagai bahan kebijakan dalam pengelolaannya

Evaluasi dan Pengkapan baku !Jumlah dokumen kajian teknis 11 dokumen mutu limbah cair dan peruntukan sungai

Pembinaan dan pengawasan pengelolaan LBJ

Pemantauan Kualitas Udara Ambient

peruntukan sunqai

jurnlah objek kegiatan yang po objek; ditakukan pembinaan dan pemantauan dalam pengelolaan LB3; Jumlah kablkota yang I 3 kab/kota difasittasi datam kerjasama pengelolaan LB3 antar daerah

Jumlah Kab/Kota yang dipantau kualttas udara ambiennya

19 Kab/Kota

Page 179: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

/

3. IT erwujudnya upaya-upaya pemeliharaanlkonservasi lingkungan hidup

4. Meningkatnya kapasitas dan peransena stakehoiders

a. Persenlase peningkatan upaya-upaya pemeliharaan lingkungan yang sesuai kriteria

, ·

a. Persentase peningkatan jumlah masyarakatlkelompok masyarakat / lembaga yang berperan akt~ dalam program penyelamatan lingkungan

2% 4% 10%

10%

15% 11. Melakukan pemetaan potensi upaya pemeliharaan di Kab/Kota

2. Survey lokasi pemeliharaan Jingkungan di Kab/Kola J. Melakukan Sosialisasi 1er1<att upaya­upaya pemeliharaan lingkungan 4. Melakukan pembinaan ke Kab/Kota

5. Koordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pemeliharaan

6. Membuat surat tindak lanjuVnota kesepakatan (MoU) hasil pelaksanaan keaiatan 7. Menyusun draft buku bentuk-bentuk upaya pemetiharaan

16% I 1.Melakukan koordinasi dengan stkakeholders terl<ait tenmasuk pelibalan pers dalam rangka penjaringan calon penerima penghargaan Kalpataru dari berbagai unsur dalam rangka penyelamatan lingkungan.

2. Melakukan koordinasi dengan Kab/Kota untuk penjaringan dan mendapatkan caloo Kalpataru yang sesuai dengan krileria yang ditetapkan.

3. Meningkatkan kapasttas Tim pembina dan penilai Propinsi dan kab/Kota dalam bentuk sosialiasi dan bimbingan leknis untuk memaru peningkatan kualitas dan pertumbuhan

4. Me!akukan ketjasama dengan stakeholde< lainnya seperti perusahaan/swasta agar dapat mernbantu pengembangan program Miwiyata melalui dukungan dana

5. Pembinaan 1erhadap litik pantau agar dapat memenuhi passing grade.

6. sosiatisasi kri1eria penilaian ke Kab/Kola -

Pe~indungaan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Kualitas dan Akses lnformasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Sumatera Baral

Peningkatan pembinaan konservasi w~ayah pesisir laut

Peningkatan Konservasi kualitas air danau di Provinsi Sumate<a Baral

Monitoring, evaluasi dan pelaporan RAD GRK sekt°' pengelolaan limbah

Jumlah taman kehati yang dibina

4 laman kehati

Jumlah Kab/Kota kawasan 16 Kab/Kota pesisir pantai dan muara sungai yang dipantau kualttas air lautnya

Jumlah danau yang 14 danau dikoordinasikan peransena stakeholder masyarakat dan dunia usaha dalam pelestarian ekosistem danau

Jumlah Kab/Kota yang I 19 Kab/Kota terevaluasi dan di inventarisasi pelaksanaan RAD GRK bidang pengeblaan limbah

I !Jumlah Kab/Kota yang dibina I 1 s kabi1<ota I Pembinaan adaptaSI aan mitigasi perubahan iklim (Proklim)

Pembinaan dan Penilaian Peranserta Masyarakat dan Kelompok Peduli Lingkungan Hidup (Kalpataru)

Peningkatan Kapasitas Lembaga Pendidikan Oasar dan Menengah dalam Pelestanan Lingkungan Hidup (Miwiyata)

Peningkatan lmplementasi Gerakan Sumbac Bersih

Monito<ing dan evaluasi pelaksanaan Percepatan Pembangunan San~asi Pe<mukiman (PPSP)

dalam pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

Jumlah calon yang dibina untuk\9 orang/kelompok diusutkan sebagai calon penerima Kalpataru tingkat nasional

Jumlah sekolah yang dibinal HlO Sekotah dan dinilai dalam program adiwiyata

Jumlah kecamatan dan]12 kec, 14kel. kelurahan yang dibina dan dinilai

Jumlah kabupateM<ota yang 112 kab/kota dimonito<ing dan dievaluasi

Penigkatan Pemu~han Kualitas jJumlah kablkota yang dibina Lingkungan Hidup Perl<otaan

12kablkota

Adioura Pembinaan Pengelolaan Sampah Kabupaten/Kota

Jumlah kablkota yang dibina I 19 kablkota; dalam melakukan pengelolaan sampah; Jumlah peserta yang mengikutilSO orang

Page 180: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

..1'"'"'"

5. IMeningkatnya tata kelola organisasi

a. Nilai evaluasi AKIP OPD B

7. Mendorong keikutsertaan swasta dalamGSB

B. Rapat koordinasi dan evaluasi denaan Kabuoalen/Kota 9. Rapat koordinasi yang rutin dengan Pokia Sanilasi Provinsi 10. Metakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPSP di kabupaten/Kata.

13. Mendorong keikutsertaan swasta dalam Adioura. 14. Rapat koordinasi dan evaluasi denaan Kabuoaten/Kota. 15. Melakukan pembinaan ke Kabkola untuk aspek-aspek persampahan yang dilimpahkan ke Kab/Kola

16. ldentilikasi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah .

17. raoat koordinasi dan evaluasi 18. Pembuatan sural pengusulan calon lokasi Proklim yang lelah ditelapkan ke Kab/Kota

19. Rapatkoordinasidalam rangka persiapan verifikasi calon lokasi Proklim yang lelah ditetapkan kalll<ota

20. Pembinaan calon lokasi Proklim hasil penetapan Kab/Kota

21 . Penetapan caloo lokasi proklim tingkat PrU'linsi Sumatera Barat 22. Petaksanaan verifikasi e<ilon lokasi Proklim oleh Tim Verifikator KLHK

23. Penetapan lokasi Proklim oleh MenteriLHK 24. Membuat surat tindaklanjut hasit evaluasi tokasi proklim ke kabi1<ota 1. Penelaahan lerlladap hasil penilaian SAKIP Dinas LH tahun 2017 oleh I nspektorat

2. Mempert>ail<i SAKIP Dinas LH betdasatltan hasil penetaahan dan rekomendasi dari hasil penilaian In 3. Rapat evalllsi pencapaian kinerja triwulanan (pe<janjian kinerja eselon II hinaaa 4. Monitoring dan evaluasi lerhadap tindak ""'11 rapat evaluasi pene<ipaian kineria

2

Program Peningkatan Kuatitas dan Akses lnformasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Kapasitas Sumbe< Daya Aparatur

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

5 Proklim

1

2.

3

Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup

Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

Penyusunan laporan e<ipaian kinerja dan ildllisar realisasi kinerjaOPO

Penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD

Pengelolaan, pengawasan dan pengendalian aset OPO

Jumlah Kab/Kota yang dibina I 15 kablkota dalam pelaksanaan kegiatan adaptasi dan miligasi

1haniklim Jumlah rangkaian acara edukasi dan kampanye lingkungan hidup

1 event

Jumlah keikutsertaan aparaturl 25 kali dalam bimbingan teknis implementasi peraturan penundang-undangan Jumlah dokumen laporan l8dokumen e<ipaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja OPO

Jumlah dokumen perencanaan 19 dokumen dan P€fl!Jangga<an SKPO

pembayaran honor I 12 bulan pengawasan dan pengendalian asetOPD

Page 181: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

, .

/

b. Persentase capaian realisasi I 15% fisik dan l<euangan pelaksanaan program I kegiatan

30% I 60%

5. Pengimplementasian mekanisme reward and punishment 6. KoordinasUpendampingan oleh Biro

anisasi dan lnsook1orat 95% 11. Menginformasikan tata kelola

admin~trasi keuangan kepada seluruh PPTK dan mengingatkan kembali fungsi PPTK sebagai pengendali kelangsungan kegiatan sesuai perencanaan dan aliran kas yang sudah dibuat sebetumnya

2. Rapat evaluasi pencapaian kinerja triwulanan (output, serapan anggaran dan capaian fisik) dan monitoring tindak tanjut jika ditemukan ada

3. Memberikan teguran kepada KPNPPTK/PPK yang tidak menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

Penatausahaan keuangan SKPD

Pembayaran honorarium pengek>la keuangan OPO

12 bulan

'l;~PALA DINAS LINGKUNGAN HtDUP £.f_ i .£:80VIN~I SUMAIERA BARAT

Q

Page 182: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

,.·

I f, jASI RENCANA AKSI PENCAPAIAN TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUI\/ L018

INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA REAUSASI AKSI YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK PENCAPAIAN TARGET HAMBATAN/PERMASALAHAN TINDAK LANJUT KET NO SASARAN STRATEGIS

KINERJA

1 Terwujudnya penataan 1 Persentase kecukupan instrumen TW 1 45% 50% 1. Melakukan pembinaan penyusunan DDDTLH dan RPPLH lingkungan hidup penataan llngkungan di Sumbar TW 2 50% 52,13% 2. Melakukan pendampingan kepada kab/kota yang sedang

TW3 53% 55,32% menyusun DDDTLH dan RPPLH

TW4 55% 64,89%

2 Persentase pemanfaatan TW 1 75% 100% 1. Melakukan pembinaan KLHS yang mengintegrasikan DDDTLH instrumen penataan lingkungan TW2 75% 100% 2. Melakukan rapat koordinasi terkait dengan perencanaan

TW3 75% 100% (RTRW,RP3KP, RPDA5 dll)

TW4 75% 100%

2 Terkend ali nya pencemaran 1 Persentase penurunan beban TW 1 0 1. Melakukan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup terhadap

dan kerusakan lingkungan pencemaran dan kerusakan usaha/kegiatan

hidup lingkungan TW 2 0 2.Melakukan pengawasan terhadap usaha/kegiatan yang

berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan TW3 0 hid up

3. Melakukan pemulihanJaham akses terbuka seluas 4,16 Ha di TW4 5% 6,52% Bukit Mindawa Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung

Kab. Dharmasraya

2 lndeks Pencemaran Air (IPA) TW 1 1. Melakukan pemantuan kualitas air sungai ska la provinsi (sungai

TW2 utama)

2. Melakukan koordinasi pemantuan anak sJiigai

TW3 3. Melakukan pemantauan sumber pencemat sckitar lokasi pemantauan l

TW4 5 <IPA < 10 2,21 4. Melakukan kerjasama pengujian kualitas air sungai dengan

laboratorium terakreditasi

3 lndeks Pencemaran Udara (IPU) TW 1 1. Metakukan pemantau an kualitas udara ambien metode passive

sampler, manual aktif, dan continius (AQMS)

TW 2 2. Pengawasan emisi sumber tidak bergerak (cerobong pabrik)

3. Pengawasan pengelolaan ekosistem gambut bagi usaha

dan/atau kegiatan yang menggunakan lahan gambut yang salah

TW3 satu tujuannya untuk me minimalisir potensi terjadinya kebakaran

lahan

4. Rapat koordinasi dengan kab/kota untuk meningkatkan luasan

TW4 IPU < 11 8,95 dari ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan dan pad at lalu lintas

3 Terwujudnya upaya-upaya 1 Persentase peningkatan upaya· TWl 2% 3,44% 1. Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan 1. Keterbatasan lahan milik Pemda 1. M elakukan kerjasama dengan pemeliharaan / konservasi upaya pemeliharaan lingkungan 2. Pembinaan terhadap kab/i<ota yang memiliki kawasan Kab/Kota dalam pembangunan taman perusahaan dalam upaya pembangunan lingkungan hidup yang sesuai kriteria ~ pemeliharaan !ingkungan dalam upaya penetapan dan kehati kehati

TW2 4% 3,44% pengendalian mutu kawasan 2. Kurangnya kepedulian pemda 2. M enyurati pemda kab/kota terkait 3. Pemetaan potensi ekosistem kawasan pemeliharaan termasuk kab/kota dalam upaya pengendalian upaya dan tindak lanjut dari hasil evaluasi kelembagaan mutu kawasan pemeliharaan pembinaan yang dilakukan

TW3 10% 12% 4. sosialisasi kawasan pemeliharaan 3. ku rangnya pelatihan/peningktan 3. koordinasi dengan instansi terkait baik 5. Koordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pengendalian mutu kapasitas kawasan konservasi oleh KLHK maupun UPT KLHK di daerah kawasan instansi terkait 4. Melibatkan tenaga ahli dari perguruan

TW4 15% 16% 6. Melakukan dan mendorong penetapan kawasan pemeliharaan 4, kurangnya SOM dalam upaya tinggi melalui SK Gubernur/Bupati/Walikota pemetaan kawasan 5. Melakukan kerjasama dengan pihak

5. Kekuranga n anggaran dalam terka it dalam upaya pengendalian mutu

penyediaan sarana dan prasarana kawa san pemeliharaan

kawasan pemeliharaan

Page 183: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

4 Meningkatnya kapas itas 1 Persentase peningkatan jumiah TWl 0% 1. Pembinaan terhadap titik pantau (Adlpura dan GSB) agar dapat

dan pera nserta masyarakat/kelompok masyarakat memenuhi passing grade

stakeholders J lembaga yang berperan aktif TW2 0% 2. Sosialisasi kriteria penilaian {Adipura dan GSB) da n mendorong da lam program penyelarnatan keikutsertaan swasta dalam peningkatan pengelolaa n sampah di

lingkungan TW3 10% 12% ka b/kota

3. melaksanakan bimbi ngan teknis pe ngelolaan sampah terhadap

TW4 16% 16% SOM lnstansi LH Kab/Kota

4. Melaksanakan pendampingan pembentukan dan manajemen

bank sampah di Kab/Kota

5. Sos ialisas i Adiwiyata kepada Ca Io n Sekolah Adiwiyata dan lnstansi

LH Kab/Kota Pembina Adiwiyata

6. Sosialisasi pengelolaan LB3 terhadap penghasil LB3

7. Pembinaan da n sosia lisasi pengelolaa n LB3 kepada Dinas LH dan

Dinas Kesehatan

8. Melakukan pengawasan baik secara langsung maupun tidak

langsung te rhadap penghasi l LB3

9. Melakukan penjaringan dan pembinaan terhadap ca Ion penerima

kalpata ru

10. Pemberian reward dan/atau stimulan untuk peraih penghargaan

lingkungan (Adipura, GSB, Adtwiyata dan Ka lpataru)

5 Meningkatnya tata ke lola 1 Nifai evaluasi AKIP CPD TWl Menindaklanjuti rekomendasi/saran inspektorat da lam hal organisasi TW2 B BB perba ikan SAKIP

TW3 BB

TW4 BB

2 Persentase capaian realisasl fisik TWl 15% 13.43 1. Melakukan rapat-rapat monitoring secara berkala dan

da n keuangan pelaksanaan TW 2 30% 38.35

menindaklanjuti a rahan Kepala Dinas ketika terdapat masalah

program/kegiatan da lam proses pencapaia n ta rget realisasi fis ik dan keuangan; 2. TW3 60% 50% Menginformasikan kond isi capaian kinerja secara berkala;

TW 4 95%

'··-<·· . •• , . • · ··- .... ... ' • .• .,.,i: ··~'.i\~· .. ~,;t'•. ·' .- .. -..,.,. ..... ··-'~"~· .... tt~

Page 184: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

,,. .. . .• , .... I

~ • . .,, ... \··.·· '

' . · · .' - · ~ PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS LINGKUNGAN HIDUP Jalan Khatib Sulaiman No. 22 Telp. (0751) 7055231 -446571 -445154 Fax. (0751) 445232 PADANG

Website: http://dlh.sumbarprov.go.id Email: [email protected]

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINS! SUMATERA BARAT

NOMOR: 065 / 05 /SK/ SEKRE-2018

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM AKUNTABILITAS KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2018

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINS! SUMATERA BARAT,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka memenuhi kewajiban dan tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Prov. Sumatera Barat atas pelaksanaan program/kegiatan dan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2018, perlu dibentuk tim yang akan bertugas untuk menyusun akuntabilitas kinerja DLH Prov. Sumbar Tahun 2018, yang keanggotaannya terdiri dari pejabat dan staf di lingkungan DLH Prov. Sumatera Barat;

Mengingat:

b. bahwa untuk terlaksananya ketentuan pada huruf a di atas, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat tentang Pembentukan Tim Akuntabilitas Kinerja Dinas Lingkungan Hidup tahun 2018.

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swantantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi Undang-Undang Jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979;

2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 nomor 75, tambahan Lembaran Negara nomor 3851);

3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat clan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah;

6 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

7 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Page 185: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

. j

Menetapkan

KESA TU

KEDUA

Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

8 Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

9 Permen PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Penetapan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

10 Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

MEMUTUSKAN

Membentuk Tim Akuntabilitas Kinerja Dinas Lingkungan Hidup tahun 2018, dengan susunan personil sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini;

Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut: a. Ketua Pelaksana bertugas:

• Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penyusunan dokumen-dokumen Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018 DLH Prov. Sumatera Barat yang meliputi: Rencana Kerja Tahunan; Indikator Kinerja utama; Perjanjian Kinerja; Perjanjian Kinerja Es III dan IV; Rencana Aksi dan Pengukuran Kinerja.

• Menjamin ketepatan waktu penyampaian materi untuk dikompilasi menjadi dokumen Akuntabilitas Kinerja.

• Memastikan penyampaian dokumen Akuntabilitas Kinerja ke instansi yang akan melakukan reviu dan instansi lainnya yang telah ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Barat setelah mendapat pengesahan dari Kepala Dinas selaku Penanggungjawab Akuntabilitas Kinerja.

b .' Sekretaris bertugas melakukan verifikasi terhadap muatan/materi dokumen Akuntabilitas Kinerja yang telah dikompilasi oleh sekretariat, bahwa muatan/materi tesebut telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang penyusunan Akuntabilitas Kinerja dan memastikan bahwa telah dilakukan perhitungan terhadap capaian kinerja dan menyusun analisis-analisis yang memadai untuk setiap indikator kinerja yang diperjanjikan;

c. Koordinator bertugas menyusun dan bertanggungjawab atas penetapan target, perhitungan realisasi dan capaian pada setiap indikator kinerja yang menjadi tanggungjawabnya; membuat analisis-analisis sebagaimana diminta oleh peraturan perund~g­undangan tentang penyusunan dokumen-dokumen

Page 186: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

KETIGA

KEEMPAT

KELI MA

Akuntabilitas Kinerja; serta menyusun dan memonitor pencapaian rencana aksi;

d. Anggota/penulis bertugas melakukan penyusunan draft materi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018 meliputi perhitungan clan analisis terhadap capaian kinerja pada setiap indikator kinerja yang menjadi tanggungjawabnya sesuai arahan dari koordinator untuk kemudian disampaikan kembali kepada koordinator agar dapat dilakukan penyempurnaan seperlunya;

e. Sekretariat bertugas melakukan pengabungan materi Akuntabilitas Kinerja dari seluruh koordinator menjadi draft Akuntabilitas Kinerja DLH Prov. Sumbar untuk kemudian diteruskan ke Sekretaris Dinas selaku Ketua Pelaksana penyusunan Akuntabilitas Kinerja agar dapat diverifikasi dan diperiksa kesesuaian muatan clan penulisannya dengan ketentuan yang berlaku dan menyediakan bahan-bahan atau data kinerja serta menyiapkan administrasi kegiatan dalam rangka mendukung kelancaran operasional kegiatan penyusunan dokumen-dokumen Akuntabilitas Kinerja DLH Prov. Sumatera Barat Tahun 2018.

Tim Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018 DLH Prov. Sumatera Barat, bertanggungjawab kepada Kepala DLH Prov. Sumatera Barat.

Segala biaya yang timbul akibat ditetapkan Keputusan ini dibebankan pada DPA DLH Prov. Sumatera Barat Tahun Anggaran 2018.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Tembusan ini disamoaikan kepada Yth: 1. Bpk. Gubernur Sumatera Barat di Padang (sebagai laporan); 2. Sdr. Ka. Inspektorat Provinsi Sumatera Barat;

3. Yang bersangkutan; 4. Pertinggal.

Page 187: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah

LAMPI RAN NO MOR TANGGAL TENT ANG

KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROV. SUMATERA BARAT TAHUN 2018 065/ o5 /SEKRT-2018

No

1

2

3

4

5

6

7

6

7

8

9

10

11

12

13 14

9 JANUARI 2018 PEMBENTUKAN TIM AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018

Na ma

Ir. Siti Aisyah, M.Si

Jr. Novarita

Yosmike Yusra, SE, M.Si

Siska Wardeni, ST, M.Eng

Febri Yenti Jafri, SH, M.Hum

Desrizal, ST

Devi Hendra, S.Si

Petriawati, SE, MM

Dasril, SP

Ir. Vianti Zami, M.Si

Teguh Arifianto, ST

M. Arief Noviady, ST, M.Si

Aulia Ramadhani, S.Si, M.Si

Adrian, ST

Widian Nigrum, S.Pt Citra Apro Amor, S.Si

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM

Jabatan/instansi Kedudukan dalam tim

Kepala Dinas Penanggungjawab

Ketua Pelaksana merangkap Sekretaris/Editor Sekaligus Koordinator dari indikator kinerja

Sekretaris 1. Nilai evaluasi AKJP OPD 2. Persentase capaian realisasi fisik dan

keuan2an oelaksanaan oro2ram / ke2iatan Koordinator untuk lndikator kinerja : 1. Persentase kecukupan instrumen penataan

lingkungan di Sumbar Kabid. TL 2. Persentase pemanfaatan instrumen penataan

lingkungan 3. Persentase peningkatan upaya-upaya

oemeliharaan lin2kun2an van2 sesuai kriteria Kasie Kajian Dampak

Anggota/ penulis Lin2kun2an Kasie. Penyelesaian Sengketa &

Anggota/ penulis Penegakan Hukum Lin2kun2an Kasie. Kebijakan

Anggota/ penulis Wilavah dan Sektor

Anggota/penulis

Kasie . Pemeliharaan (termasuk juga untuk indikator Persentase

Lingkungan peningkatan jumlah masyarakat/kelompok masyarakat / lembaga yang berperan aktif dalam orogram oenvelamatan lingkuneanl Koordlnator untuk indikator kinerja : 1. Persentase peningkatan jumlal1

Kabid. PSLB3PK masyarakat/ kelompok masyarakat / lembaga yang berperan aktif dalam program nenvelamatan linf'kUnf'an

Kasie. Peningkatan Anggota/penulis Kaoasitas

Kasie. Pengelolaan Anggota/ penulis Sampah Koordlnator untuk indikator kinerja : 1. Persentase penurunan beban pencemaran dan

Pit. Kabid. P2HPKL kerusakan lingkurtgan 2. Indeks pencemaran air sungai (IPA) 3 . Indeks standar oencemaran udara UPU)

Kasie. Pencemaran Anggota/penulis Lin2kunean

Kasie. Limbah 83 Anggotal oenulis Sekretariat

Kasubag. Program Sekaligus Anggota/penulis untuk indikator Nilai

dan Keuangan evaluasi AKIP OPD dan Persentase capaian realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan oro2ram /ke2iatan

Staf Suba2. Program s.d.a Staf Subae:. Pro2ram s.d.a-

v,,~1

7<~~ KE <A?, DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Ii !1~;~:SI UMATERA BARAT

11 '~ .

\~ -:. I AIMAH, M.Si Pem Cina Tk. I

NIP. 19670928 199203 2 002

Page 188: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah
Page 189: Scanned by CamScannerdlh.sumbarprov.go.id/images/2019/03/file/LAKIP_DLH_2018.pdf · komposisi yang bermacam-macam. Sebagian besar timbulan sampah yang berasal dari permukiman adalah