perhitungan timbulan dan debit air limbah

18
PERHITUNGAN TIMBULAN DAN DEBIT AIR LIMBAH DI DAERAH PERENCANAAN 1. Kondisi Daerah Perencanaan a. Jumlah Penduduk Daerah perencanaan penyaluran air buangan adalah RW 02 kelurahan Panaragan Kota Bogor. Berikut ini kondisi daerah perencanaan : Tabel 1. Jumlah Penduduk Daerah Perencanaan RW 02 Kelurahan Panaragan Kota Bogor NO RW RT JUMLAH PENDUDUK KK JIWA 1 I 6 314 1245 2 II 4 157 732 3 III 7 261 915 4 IV 4 360 1375 5 V 7 340 1331 6 VI 3 189 797 7 VII 3 139 665 JUMLAH 1760 7060 Sumber: Data Penduduk Kelurahan Panaragan, 2013

Upload: adiyantidewinur

Post on 29-Dec-2015

437 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

debit

TRANSCRIPT

Page 1: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

PERHITUNGAN TIMBULAN DAN DEBIT AIR LIMBAH

DI DAERAH PERENCANAAN

1. Kondisi Daerah Perencanaan

a. Jumlah Penduduk

Daerah perencanaan penyaluran air buangan adalah RW 02 kelurahan Panaragan Kota Bogor.

Berikut ini kondisi daerah perencanaan :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Daerah Perencanaan RW 02

Kelurahan Panaragan Kota Bogor

NO RW RTJUMLAH PENDUDUK

KK JIWA

1 I 6 314 1245

2 II 4 157 732

3 III 7 261 915

4 IV 4 360 1375

5 V 7 340 1331

6 VI 3 189 797

7 VII 3 139 665

JUMLAH 1760 7060

Sumber: Data Penduduk Kelurahan Panaragan, 2013

Gambar 1. Rencana Daerah Pelayanan

Page 2: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

b. Kondisi Topografi

Secara topografi Kelurahan Panaragan memiliki ketinggian antara 251 sampai > 300 m di

atas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan tanah < 2° sampai 40° lebih.

c. Kondisi Tanah

Jenis tanah di hampir seluruh wilayah adalah lotosil coklat kemerahan dengan kedalaman

efektif tanah lebih dari 76 - 100 cm dengan tekstur tanah yang halus serat bersifat agak peka

terhadap erosi.

d. Kondisi Air Permukaan

Wilayah perencanaan umumnya dilalui oleh saluran mikro dan anak-anak sungai yang

bermuara ke sungai besar/saluran utama. Hal ini sesuai dengan salah satu kriteria perletakan

prasarana air limbah yaitu dekat dengan badan air. Dilatar belakangi juga oleh kegiatan

mengurangi beban pencemaran Sungai Cisadane dan Ciliwung beserta anak sungainya, maka

dengan demikian konsep yang akan diterapkan adalah “tidak ada air limbah dibuang ke badan

air sebelum terolah semuanya”. Sehingga Sungai Cisadane dan Ciliwung beserta anak-

anaknya dapat menjadi alternatif akhir pembuangan efluent setelah memenuhi kriteria yang

aman.

Badan air yang direncanakan untuk menjadi out fall effluent dari masing-masing IPAL di

Kelurahan Panaragan adalah Sungai Ciliwung.

Gambar 2. Peta DAS Pada Daerah Perencanaan

Page 3: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

e. Ketersediaan Lahan

Penggunaan lahan sebagian besar didominasi untuk permukiman tersebar di seluruh bagian

wilayah perencanaan. Selain permukiman, di wilayah ini terdapat juga beberapa penggunaan

lahan lainnya seperti perkebunan ataupun kolam/empang. Ditinjau dari segi penggunaan

lahan yang sebagian besar merupakan lahan yang padat dengan permukiman, memberikan

indikasi bahwa adanya kesulitan untuk pengembangan kegiatan di Kelurahan Panaragan.

f. Sumber Air Bersih Penduduk

Hampir 90% penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya mengandalkan air

perpipaan baik PDAM. Namun perlindungan terhadap sumber air baku/minum sangat

diperlukan dalam perancangan bangunan pengolahan air limbah di daerah perencanaan

sehingga air limbah yang ditampung dan diolah tidak mencemari kualitas air masyarakat

sekitar (PP No 16 tahun 2005 tentang Penyediaan SPAM).

g. Sarana Air Limbah

Sistem yang digunakan oleh masyarakat di wilayah perencanaan pada umumnya

menggunakan sistem on-site (jamban bertangki septik baik standar maupun cubluk, jamban

dibuang langsung ke saluran).

h. Kejadian Penyakit

Kejadian luar biasa (KLB) disebabkan oleh kondisi lingkungan cukup kumuh dan kebiasaan

masyarakat membuang air limbah di sungai sampai saat ini belum terjadi. Namun kondisi

lingkungan yang buruk perlu diantasipasi dan diperbaiki salah satunya dengan penyediaan

prasarana air limbah yang memadai yang dapat mengolah sekaligus air limbah grey water.

Berdasarkan hasil peninjauan terhadap daerah perencanaan kejadian penyakit yang sering

dialami oleh penduduk/warga di daerah perencanan yang dominan adalah Dysenteri/diare dan

gangguan pernafasan hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang kurang baik atau tidak

terawat.

i. Analisa Lingkungan Permukiman

Sulit untuk dapat dikategorikan, bahwa kondisi kesehatan lingkungan permukiman penduduk

sudah tergolong baik mengingat banyaknyak air buangan rumah tangga yang dibuang di

saluran-saluran air/got di banyak bagian kawasan permukiman sehingga genangan air mudah

terjadi apalagi pada saat musim kemarau. Mayoritas rumah tangga tidak mempunyai eptik

Page 4: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

tank sehingga air limbah rumah tangga dialirkan ke saluran drainase permukiman. Adanya

genangan air sangat memungkinkan mudah berkembang biaknya berbagai vektor penyakit,

seperti jentik-jentik nyamuk.

2. Perkiraan Penduduk Terlayani

Berdasarkan data pada Tabel 1, Jumlah penduduk RW 02 Kelurahan Panaragan Kota Bogor

adalah 732 jiwa atau 157 KK. Direncanakan daerah yang akan dilayani berkisar 264 jiwa atau 66

KK. Dengan asumsi 1 kk berjumlah 4 jiwa. Perkiraan jumlah penduduk selengkapnya

ditampilkan dalam Tabel 2 dan Gambar 2 di bawah ini.

Tabel 2. Perkiraan Jumlah Jiwa dan KK Yang Akan Terlayani

Untuk RW 02 Kel. Panaragan

N

ORW

PERKIRAAN JUMLAH AKAN TERLAYANI

POTENSI TERLAYANI

(jiwa) (kk) (jiwa) (kk)

1 II 732 157 264 66

Sumber: Hasil Analisa, 2014

Gambar 3. Jumlah Rumah atau KK yang Terlayani

3. Perkiraan Debit Air Limbah Terlayani

Dalam memperkirakan debit air limbah pada daerah terlayani perlu menggunakan asumsi debit

air limbah yaitu sebesar 80 % dari konsumsi air bersih. Berdasarkan data, konsumsi air bersih

untuk Kota Bogor diperkirakan sebesar 176 liter/orang/hari (Kota Bogor Dalam Angka Tahun

Page 5: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

2012) , maka besaran debit air limbah yang akan dilayani untuk RW 02 adalah sebesar 59

m3/hari. Perhitungan Lengkapnya dapat di lihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Perhitungan Timbulan Air Limbah di RW 02

Kelurahan Panaragan Kota Bogor

No

Parameter Besaran Satuan

A Jumlah Penduduk : 732 JiwaPersentase Pelayanan : 36.07% Daerah pelayananJumlah Penduduk Terlayani : 264 JiwaSambungan Rumah : 66 Sambungan rumahPopulasi/Rumah : 4 JiwaMCK Umum : 468 Jiwa

B Konsumsi Air Bersih Sambungan Rumah : 176 Liter/orang/hariPersentase Pemakaian Air Bersih : 80% Konsumsi air bersihTimbulan Air Limbah : 141 Liter/orang/hari

C Konsumsi MCK Umum : 45 Liter/orang/hariPersentase Pemakaian Air Bersih : 80% Konsumsi air bersihTimbulan Air Limbah : 36 Liter/orang/hari

D Total Timbulan Air Limbah : 54019 Liter/hariKapasitas IPAL : 54 m3/hari

E Infiltrasi : 10% Timbulan air limbahF Total Timbulan Air Limbah + Infiltrasi : 59421 Liter/hari

: 59 m3/hari Sumber: Perhitungan, 2014

Perhitungan

a. Berdasarkan digitasi rumah pada Gambar 2, di dapat jumlah rumah sebanyak 66

rumah. Dengan asumsi 1 rumah adalah 1 kk dan 1 kk terdapat 4 jiwa. Maka di dapat

jumlah jiwa terlayani sebanyak :

Jumlah jiwaterlayani= jumlah rumah xjumlah KK

rumahx

jumlah jiwaKK

Jumlah jiwaterlayani=66 rumah x1KK

rumahx

4 jiwaKK

=264 jiwa

b. Persentase Pelayanan

% Pelayanan= Jumlah JiwaTerlayaniJumlah Jiwa Keseluruhan

x100 %

Page 6: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

% Pelayanan=264732

x100 %=36.07 %

c. MCK Umum

MCK Umum=Jumlah jiwakeseluruhan− jumlah jiwa terlayani

MCK Umum=732−264=468 jiwa

d. Timbulan Air Limbah dari Sambungan Rumah (qSR)

Berdasarkan data, konsumsi air bersih Kota Bogor sebesar 176 liter/orang/hari.

Dengan asumsi timbulan air limbah sebesar 80% dari air bersih. Maka di dapat

timbulan air limbah dari sambungan rumah adalah :

qSR=Konsumsi air bersih x%timbulanair limbah

qSR=176 liter /orang /hari x 80 %

qSR=141 liter /orang /hari

e. Timbulan Air Limbah dari MCK Umum (qmck umum)

Diasumsikan konsumsi air bersih Kota Bogor untuk MCK Umum sebesar 45

liter/orang/hari. Dengan asumsi timbulan air limbah sebesar 80% dari air bersih.

Maka di dapat timbulan air limbah dari MCK Umum adalah :

qMCK umum=Konsumsi air bersih x %timbulanair limbah

qMCK umum=45 liter /orang /hari x 80 %

qMCK umum=36 liter / orang/hari

f. Total Timbulan Air Limbah (Qtotal)

Qtotal=( jumlah jiwa SR xqSR )+( jumlah jiwa MCK xqMCK umum)

Qtotal=(264 jiwa x 141l /o/h )+( 468 jiwa x 36 l /o /h )

Qtotal=37171+16848=54019 liter /hari

Kapasitas IPAL sama dengan total timbulan air limbah yaitu 54019 liter/hari atau 54

m3/hari.

g. Infiltrasi

Diasumsikan persentase infiltrasi sebesar 10%. Maka timbulan air limbah untuk

infiltrasi adalah :

Page 7: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

Qinf=%infiltrasi xq total

Qinf=10 % x 54019 liter /hari=5401.9liter /hari

h. Total timbulan air limbah dan infiltrasi

Qtotal+ inf=Qtotal+Qinf

Qtotal+ inf=54019liter /hari+5401.9 liter /hari=59421liter /hari

Maka didapat total timbulan air limbah + infiltrasi adalah 59421 liter/hari atau 59

m3/hari.

4. Perencanaan Teknis Sistem Perpipaan Air Limbah Kel. Panaragan RW 02

Gambar 4. Cakupan Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02

5. Perhitungan Debit per Segmen

± 233.15 mdpl

± 243.15 mdpl

± 244.15 mdpl

ZONA PELAYANAN KEL. PANARAGAN RW

± 235.15 mdpl

Cabang 1

Cabang 2

Cabang 3

Utama 3 Utama 2

Utama 1

Page 8: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

Gambar 5. Denah Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02

Gambar 6. Denah Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02 untuk Cabang 1

Gambar 7. Denah Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02 untuk Cabang 2

Page 9: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

Gambar 8. Denah Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02 untuk Cabang 3

Gambar 9. Denah Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02 untuk Utama 1

Page 10: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

Gambar 10. Denah Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02 untuk Utama 2

Gambar 11. Denah Pelayanan Perpipaan Air Limbah Kel.Panaragan RW 02 untuk Utama 3

Page 11: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

Tabel 4. Perhitungan Debit per Segmen

No BlokJalur Kategori

bangunanJumlah

bangunanPopulasi

(jiwa)

Q air buangn

(loh)

Total debit air buangan

Awal Akhir L/hr L/s

1 Cabang 1

1 2 Rumah biasa 1 4 141 563 0.0072 3 Rumah biasa 2 8 141 1126 0.0133 4 Rumah biasa 3 12 141 1690 0.0204 5 Rumah biasa 5 20 141 2816 0.0335 6 Rumah biasa 7 28 141 3942 0.0466 7 Rumah biasa 11 44 141 6195 0.0727 8 Rumah biasa 13 52 141 7322 0.0858 9 Rumah biasa 14 56 141 7885 0.0919 h Rumah biasa 16 64 141 9011 0.104

2 Cabang 2

10 11 Rumah biasa 4 16 141 2253 0.02611 12 Rumah biasa 6 24 141 3379 0.03912 13 Rumah biasa 7 28 141 3942 0.04613 14 Rumah biasa 8 32 141 4506 0.05214 a Rumah biasa 9 36 141 5069 0.059

3 Cabang 3

15 16 Rumah biasa 2 8 141 1126 0.01316 17 Rumah biasa 6 24 141 3379 0.03917 18 Rumah biasa 11 44 141 6195 0.07218 19 Rumah biasa 17 68 141 9574 0.11119 20 Rumah biasa 20 80 141 11264 0.13020 21 Rumah biasa 21 84 141 11827 0.13721 l Rumah biasa 24 96 141 13517 0.156

4 Utama 1

a b Rumah biasa 10 40 141 5632 0.065b c Rumah biasa 12 48 141 6758 0.078c d Rumah biasa 12 48 141 6758 0.078d e Rumah biasa 14 56 141 7885 0.091e f Rumah biasa 15 60 141 8448 0.098f G Rumah biasa 15 60 141 8448 0.098G h Rumah biasa 18 72 141 10138 0.117

5 Utama 2

h i Rumah biasa 36 144 141 20275 0.235i j Rumah biasa 37 148 141 20838 0.241j k Rumah biasa 38 152 141 21402 0.248k l Rumah biasa 39 156 141 21965 0.254

6 Utama 3

l m Rumah biasa 63 252 141 35482 0.411m n Rumah biasa 64 256 141 36045 0.417n o Rumah biasa 65 260 141 36608 0.424o p Rumah biasa 65 260 141 36608 0.424p q Rumah biasa 65 260 141 36608 0.424q r Rumah biasa 66 264 141 37171 0.430r IPAL Rumah biasa 66 264 141 37171 0.430

Sumber: Perhitungan, 2014

Page 12: Perhitungan Timbulan Dan Debit Air Limbah

Contoh Perhitungan

a. Blok Cabang

1. Jalur 1 ke 2 terdapat 1 rumah yang akan dilayani. Asumsi 1 rumah adalah 1 kk dan 1 kk

adalah 4 jiwa. Maka didapat jumlah jiwa adalah 4 jiwa (1 rumah x 4 jiwa).

2. Total debit air buangan di dapat dari perkalian debit satuan air buangan pada Tabel 3 yaitu

141 l/o/h dengan jumlah jiwa, maka di dapat total debit air buangan pada jalur 1 ke 2 adalah

563 l/h atau 0.07 l/s (141 l/o/h x 4 jiwa).

3. Jalur 2 ke 3 terdapat 1 rumah yang akan dilayani. Namun karena terdapat masukan air

limbah pada Jalur 1 ke 2, maka jumlah rumah pada Jalur 2 ke 3 di tambah jumlah rumah

pada Jalur 1 ke 2. begitu pula pada jalur selanjutnya pada Blok Cabang 1.

4. Untuk Blok Cabang 2 dan Blok Cabang 3 juga dapat mengikuti perhitungan pada no 1

sampai 3.

b. Blok Utama

1. Pada Blok Utama 1, terdapat masukan dari Blok Cabang 2. Maka berlaku akumulasinya

pada perhitungan debit air buangan pada Blok Utama 1.

2. Pada Blok Utama 2, terdapat masukan dari Blok Utama 1 dan Blok Cabang 1. Maka

berlaku akumulasinya pada perhitungan debit air buangan pada Blok Utama 2.

3. Pada Blok Utama 3, terdapat masukan dari Blok Utama 2 dan Blok Cabang 3. Maka

berlaku akumulasinya pada perhitungan debit air buangan pada Blok Utama 3.

Maka total debit air buangan yang masuk ke IPAL dari Sambungan Rumah adalah 37171 l/h atau 0.430

l/s.

Jika di tambah dengan air limbah dari MCK Umum pada contoh perhitungan Tabel 3 point f (total

timbulan air limbah), yaitu 16848 l/h maka di dapat total debit air buangan yang masuk IPAL (sebelum

infiltrasi) adalah 54019 l/h.