scalp dermatitis seboroik.doc

15
Tugas Baca Jurnal Tanggal : 01 November 2012 Tugas : Tugas Baca Jurnal Penyaji : Deni Irwandi, S.Ked Pembimbing : dr. Sri Yusfinah MPH,. Sp.KK Pemandu : dr. Sri Yusfinah MPH,. Sp.KK Dermatitis Seboroik Kulit Kepala : Prevalensi dan Faktor-Faktor Terkait pada Remaja Laki-Laki Juliano de Avelar Breunig 1 , MD, MSc, Hiram Larangeira de Almeida Jr 2 , MD, PhD, Rodrigo Pereira Duquia 3 , MD, MSc, Paulo Ricardo Martins Souza 3 , MD, MSc, and Henrique Luiz Staub 4 , MD, MSc 1 Faculty of Medicine, University of Santa Cruz do Sul, Santa Cruz do Sul, Brazil, 2 Faculty of Medicine, Federal and Catholic University of Pelotas, Pelotas, Brazil, 3 Department of Dermatology of the Santa Casa de Porto Alegre Hospital, Porto Alegre, Brazil, and 4 Faculty of Medicine, Pontifical Catholic University of Rio Grande do Sul, Porto Alegre, Brazil Correspondence Dr. Juliano de Avelar Breunig Santa Cruz do Sul University - UNISC Santa Cruz Hospital

Upload: chicuittw

Post on 01-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Scalp dermatitis seboroik.doc

Tugas Baca Jurnal

Tanggal : 01 November 2012

Tugas : Tugas Baca Jurnal

Penyaji : Deni Irwandi, S.Ked

Pembimbing : dr. Sri Yusfinah MPH,. Sp.KK

Pemandu : dr. Sri Yusfinah MPH,. Sp.KK

Dermatitis Seboroik Kulit Kepala : Prevalensi dan Faktor-Faktor Terkait

pada Remaja Laki-Laki

Juliano de Avelar Breunig1, MD, MSc, Hiram Larangeira de Almeida Jr2, MD, PhD, Rodrigo

Pereira Duquia3, MD, MSc, Paulo Ricardo Martins Souza3, MD, MSc, and Henrique Luiz Staub4,

MD, MSc

1Faculty of Medicine, University of Santa Cruz do Sul, Santa Cruz do Sul, Brazil, 2Faculty of

Medicine, Federal and Catholic University of Pelotas, Pelotas, Brazil, 3Department of

Dermatology of the Santa Casa de Porto Alegre Hospital, Porto Alegre, Brazil, and 4Faculty of

Medicine, Pontifical Catholic University of Rio Grande do Sul, Porto Alegre, Brazil

Correspondence

Dr. Juliano de Avelar Breunig

Santa Cruz do Sul University - UNISC

Santa Cruz Hospital

School of Medicine

Page 2: Scalp dermatitis seboroik.doc

Abstrak

Latar Belakang Prevalensi dermatitis seboroik (DS) pada populasi umum bervariasi dalam

literatur. Faktor yang berhubungan dengan DS tidak dipahami secara baik.

Tujuan Untuk memverifikasi prevalensi DS kulit kepala, dalam survei dipilih remaja laki-laki

pada layanan wajib militer untuk menemukan faktor-faktor yang mungkin berhubungan (warna

kulit, tingkat sosial ekonomi, lipatan kulit trisep, jerawat, dan konsumsi tembakau).

Metode Penelitian cross-sectional terhadap remaja laki-laki usia 18-tahun pada wajib militer di

kota Brasil Selatan. DS kulit kepala adalah eritema dan skuama pada setiap bagian dari kulit

kepala. Warna kulit, tingkat sosial ekonomi, lipatan kulit trisep, jerawat, dan konsumsi tembakau

adalah variabel bebas yang diteliti dalam populasi kami.

Hasil Sebanyak 2.201 remaja dimasukkan dalam penelitian. Prevalensi global DS kulit kepala

adalah 11%. Kulit putih [rasio prevalensi disesuaikan (PR) 1,42, 95% CI 1,06-1,92, P = 0,02]

dan lipatan lemak triseps > 19,5 mm (disesuaikan PR 1,56; 95% CI 1,12-2,18, P = 0,009) secara

signifikan dihubungkan dengan DS kulit kepala. Variabel-variabel yang lain tidak terkait dengan

hasil.

Kesimpulan Prevalensi DS kulit kepala dalam survei kami adalah 11%. Kejadian DS kulit

kepala berhubungan dengan kulit putih dan kandungan lemak tubuh yang lebih tinggi.

Pendahuluan

Dermatitis seboroik (DS) merupakan gangguan umum yang menyebabkan eritema dan

deskuamasi dari kulit di daerah yang kaya kelenjar sebaseous.1 Peran etiopathogenic dari

berbagai spesies Malassezia pada pasien DS masih harus diklarifikasi.2 Prevalensi DS tampaknya

sangat tinggi pada pasien dengan HIV.3 DS telah dilaporkan berhubungan dengan beberapa

kondisi, termasuk parkinson yang dicetuskan oleh neuroleptik, riwayat keluarga amiloidosis

dengan polineuropati, dan trisomi 21.4-6 Stres emosional telah dapat memicu DS, tetapi hanya

satu penelitian yang mengkonfirmasi hubungan ini.7 Namun, sebuah penelitian menggunakan

Indeks Kualitas Hidup Kulit menunjukkan bahwa DS memiliki pengaruh signifikan negatif pada

kualitas hidup pasien.8

Page 3: Scalp dermatitis seboroik.doc

Pada orang dewasa muda, prevalensi DS diperkirakan 1-3%.9 Prevalensi DS pada remaja

merupakan pertanyaan terbuka. Penelitian ini memverifikasi prevalensi DS kulit kepala pada

remaja laki-laki. Faktor klinis yang berpotensi memiliki hubungan untuk DS pada individu-

individu juga dievaluasi.

Bahan dan metode

Sebuah desain cross-sectional digunakan untuk memperkirakan prevalensi DS kulit kepala

pada remaja laki-laki di Pelotas, sebuah kota di Brasil selatan. Di Brazil, dinas militer merupakan

kewajiban pada usia 18 tahun-lebih, anak-anak harus hadir di markas militer untuk menjalani

pemeriksaan medis dan gigi dan untuk seleksi selanjutnya pada layanan militer. Ini merupakan

prosedur yang memungkinkan kami untuk memeriksa 46 anak laki-laki, hampir semua usia 18

tahun dari kota Pelotas, yang memiliki 323.000 penduduk. Dua spesialis kulit memeriksa kondisi

kulit populasi ini. Remaja diperiksa pada parietal, temporal, dan daerah oksipital untuk melihat

adanya eritema dan skuama dari kulit kepala; karena adanya lesi inflamasi jerawat di wajah,

dada, dan punggung; dan warna kulit. Setelah pemeriksaan medis, tindakan antropometrik

diambil oleh antropometris terlatih.

Sebuah kuesioner kemudian diterapkan untuk memperoleh data yang tersisa.

DS kulit kepala dianggap sebagai eritema dan skuama pada setiap bagian dari kulit kepala.

Warna kulit, tingkat sosial ekonomi menurut Asosiasi Brasil Perusahaan Penelitian (BARC)10,

lipatan lemak triseps (> 19,5 mm, kompatibel dengan lemak tubuh lebih tinggi11), jerawat (satu

atau lebih papula inflamasi, pustula, atau nodul di wajah, dada, atau punggung12), dan merokok

merupakan variabel bebas yang diteliti dalam populasi kami.

Klasifikasi sosial ekonomi BARC10 menganggap jumlah pendapatan, pendidikan, jumlah

kamar mandi, jumlah kamar, AC, mobil, televisi, dan kriteria lainnya untuk mempertimbangkan

tingkat keluarga A, B, C, D, E.

Karena di kota Pelotas, di mana hampir semua penduduk asal Portugis atau Afrika, kita

menganggap penduduk sebagai kulit putih atau lainnya (warna kulit hitam atau campuran).

Page 4: Scalp dermatitis seboroik.doc

Sebuah informed consent tertulis diperoleh dari setiap peserta sebelum memasuki

penelitian. Protokol ini disetujui oleh komite etika lokal. Untuk memperkirakan hubungan antara

SD kulit kepala dengan variabel independen, prevalensi rasio (PR) dihitung. Data dianalisis ke

Stata software, versi 9.0 (StataCorp LP, College Station, TX, USA). Poisson regresi digunakan.

Hasil

Sebanyak 2201 remaja laki-laki dievaluasi (response rate: 97,2%), 1554 orang (70,6%)

adalah kaukasian kulit putih. Menurut stratifikasi BARC,10 993 orang (45,1%) adalah dari kelas

sosial ekonomi A dan B, sedangkan 1083 (49,2%) kelas C, dan 85 (3,9%) adalah kelas D atau E.

Lemak tubuh yang lebih tinggi, seperti lipatan trisep kulit >19,5 mm yang didokumentasikan

pada 217 remaja (9,9%). Jerawat ditemukan pada 1959 subyek (89%), dan merokok pada 320

subyek (14,5%). DS kulit kepala dikonfirmasi 11% pada survei kami (243 orang).

Hubungan antara DS kulit kepala dengan variabel independen seperti warna kulit, kelas

sosial ekonomi, lipat kulit trisep, jerawat, dan merokok dapat dilihat pada Tabel 1. Diperoleh

hubungan positif dari DS kulit kepala dengan lipatan kulit trisep >19,5 mm dan kulit putih.

Page 5: Scalp dermatitis seboroik.doc

Komentar

Data kami menunjukkan prevalensi yang relevan dari DS kulit kepala pada remaja. Karena

kurang dari 1% dari remaja laki-laki gagal untuk mengikuti layanan wajib militer di Brazil, kami

memeriksa hampir seluruh penduduk dari remaja laki-laki usia 18 tahun di Pelotas, Brasil

selatan. Survei nya adalah jenis kelamin dan pembatasan usia, hal ini tentunya merupakan

keterbatasan dari penelitian kami. Peristiwa stres seperti pemeriksaan medis pada tentara dapat

memicu DS7, dan aspek ini mungkin juga membatasi kesimpulan kami.

Secara keseluruhan, 11% orang memiliki DS kulit kepala. Sebuah penelitian prevalensi

serupa DS kulit kepala (10,17%) dilaporkan pada remaja berusia 12-20 tahun,13 namun penelitian

ini berdasarkan kuesioner untuk diagnosis DS. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan antara

tahun 1971 dan 1974 pada individu berusia 1-74 tahun, prevalensi 11,6% dari DS ditemukan

pada orang dewasa muda.9

Kami telah menemukan hubungan yang signifikan antara DS kulit kepala dengan ras kulit

putih. DS Eritema bisa kurang terlihat pada jenis kulit yang lebih gelap, tapi ini adalah

penjelasan hipotetis untuk temuan ini. Sementara DS telah dilaporkan jarang pada kulit hitam

Afrika di Bantu,14 sering terjadi di Afrika Barat.14 Dengan demikian, data ini terlihat

bertentangan.

Kami juga mendokumentasikan hubungan DS kulit kepala dengan lemak tubuh yang lebih

tinggi (dikonfirmasi oleh lipatan kulit trisep >19,5 mm). Mekanisme yang terlibat dalam

hubungan ini belum diketahui. Obesitas berhubungan dengan resistensi insulin, tapi satu

penelitian gagal menghubungkan kadar insulin yang tinggi dengan terjadinya DS.16 Di sisi lain,

obesitas dapat menyebabkan hiperandrogenisme dan penurunan kadar testosteron, dan yang

kedua adalah berpotensi bertanggung jawab untuk peningkatan kejadian seborrhea.17,18 Data

menunjukkan efek antiandrogen dalam pengobatan seborrhea mendukung peran untuk kegiatan

hiperandrogenik pada DS. Pengobatan wanita dengan kontrasepsi oral yang mengandung sifat

antiandrogenik telah menyebabkan perbaikan atau resolusi seborrhea.19,20

Page 6: Scalp dermatitis seboroik.doc

Frekuensi DS yang besar terlihat pada bayi karena transferensi hormon ibu,21 dan ini juga

dapat mendukung hipotesis hiperandrogenik untuk DS. Namun demikian, masalah ini masih

kontroversial. Sementara DS yang terlihat pada remaja juga terjadi dalam periode

hiperandrogenisme, kejadian DS pada puncak ketiga (setelah dekade kelima) tidak terkait dengan

peningkatan hormon.

Data kami menunjukkan bahwa DS kulit kepala tidak memiliki hubungan dengan merokok

dan tingkat sosial ekonomi. Rendahnya persentase individu kelas D dan E (3,9%) mungkin

membatasi interpretasi temuan ini. Kami juga tidak menemukan hubungan DS kulit kepala

dengan jerawat. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1956, termasuk 2.720

tentara, dilaporkan kurangnya hubungan DS dengan jerawat.22

Tentunya DS kulit kepala harus dibedakan dari psoriasis kulit kepala. Pemeriksaan klinis

merupakan gold standard untuk mendiagnosis DS kulit kepala. Untuk dokter kulit yang

berpengalaman, DS kulit kepala merupakan diagnosis sederhana. Psoriasis terbatas pada kulit

kepala jarang dijumpai pada remaja 18 tahun23. Kami menemukan hanya dua remaja dengan

psoriasis plak di siku, lutut, dan daerah oksipital, dan mereka dikeluarkan dari penelitian. Kita

memeriksa seluruh permukaan tubuh dari semua remaja, ini adalah prevalensi psoriasis pada

populasi ini. Tidak ada remaja lain yang memiliki plak khas psoriasis di kulit kepala.

Singkatnya, kami memverifikasi prevalensi 11% yang relevan dari DS kuit kepala pada

remaja laki-laki pada layanan wajib militer di Brasil. Hubungan DS kulit kepala dengan

kandungan lemak tubuh yang lebih tinggi dan ras kulit putih lebih tinggi pada penelitian.

Page 7: Scalp dermatitis seboroik.doc

PEMBAHASAN

APRASIAL

I. PICO (Problem, Intervensi, Comparison, Outcome)

1. Problem

Prevalensi DS kulit kepala dalam populasi umum bervariasi terutama pada remaja, masih

merupakan pertanyaan serta faktor-faktor yang mungkin berhubungan masih dalam

evaluasi sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

2. Intervensi

Yang dilakukan pada Penelitian ini adalah memverifikasi prevalensi DS kulit kepala pada

remaja laki-laki serta faktor-faktor yang mungkin berhubungan dengan peningkatan

prevalensi.

3. Comparison

Penelitian ini tidak membandingkan antara kelompok yang dijumpai sebagai DS kulit

kepala dengan kelompok normal sebagai kontrol

4. Outcome

Penelitian ini memverifikasi hubungan yang relevan dari DS kulit kepala pada remaja

dengan kandungan lemak tubuh yang lebih tinggi dan ras kaukasian kulit putih.

Page 8: Scalp dermatitis seboroik.doc

II. VIA (Valid, Important, Aplicable)

1. Valid

Sebuah desain cross-sectional digunakan untuk memperkirakan prevalensi DS kulit

kepala pada remaja laki-laki di Pelotas, sebuah kota di Brasil selatan yang mengikuti

wajib militer, dua spesialis kulit memeriksa kondisi kulit guna pemeriksaan klinis yang

merupakan gold standard untuk mendiagnosis DS kulit kepala dan menyingkirkan

kelainan kulit lain yang menyerupai, tindakan antropometrik oleh antropometris terlatih,

kuesioner untuk melengkapi data.

2. Important

Hal yang diperoleh dari jurnal ini yaitu dapat mengetahui prevalensi DS kulit kepala dan

menemukan faktor-faktor yang mungkin berhubungan.

3. Applicable

Penelitiaan ini dapat di aplikasikan di RSUD Raden Mattaher Jambi karena RSUD Raden

Mattaher Jambi memiliki 3 spesialis kulit yang berpengalaman, sehingga diagnosis DS

kulit kepala dapat ditegakkan dengan pemeriksaan klinis sederhana yang merupakan gold

standard untuk DS kulit kepala

Page 9: Scalp dermatitis seboroik.doc

Daftar Pustaka

1. Cowley NC, Farr PM, Shuster S. The permissive effect of sebum in seborrhoeic

dermatitis: an explanation of the rash in neurological disorders. Br J Dermatol 1990; 122:

71–76.

2. Prohic A. Distribution of Malassezia species in seborrhoeic dermatitis: correlation with

patients’ cellular immune status. Mycoses 2009; 53: 344–349.

3. Sud N, Shanker V, Sharma A, et al. Mucocutaneous manifestations in 150 HIV-infected

Indian patients and their relationship with CD4 lymphocyte counts. Int J STD AIDS

2009; 20: 771–774.

4. Binder RL, Jonelis FJ. Seborrheic dermatitis in neuroleptic-induced parkinsonism. Arch

Dermatol 1983;119: 473–475.

5. Rocha N, Velho G, Horta M, et al. Cutaneous manifestations of familial amyloidotic

polyneuropathy. J Eur Acad Dermatol Venereol 2005; 19: 605–607.

6. Ercis M, Balci S, Atakan N. Dermatological manifestations of 71 Down syndrome

children admitted to a clinical genetics unit. Clin Genet 1996; 50: 317–320.

7. Misery L, Touboul S, Vincot C, et al. [Stress and seborrheic dermatitis]. Ann Dermatol

Venereol 2007;134: 833–837.

8. Szepietowski JC, Reich A, Wesolowska-Szepietowska E, Baran E. Quality of life in

patients suffering from seborrheic dermatitis: influence of age, gender and education

level. Mycoses 2009; 52: 357–363

9. Prevalence, morbidity, and cost of dermatological diseases. J Invest Dermatol 1979; 73:

395–401.

10. Brazilian Association of Research Companies. Brazilian Criteria of Economic

Classification. São Paulo: Brazilian Association of Research Companies, 2003.

11. Rolland-Cachera MF. Body composition during adolescence: methods, limitations and

determinants. Horm Res 1993; 39: 25–40.

12. Stathakis V, Kilkenny M, Marks R. Descriptive epidemiology of acne vulgaris in the

community. Australas J Dermatol 1997; 38: 115–123.

13. Zhang H, Liao W, Chao W, et al. Risk factors for sebaceous gland diseases and their

relationship to gastrointestinal dysfunction in Han adolescents. J Dermatol 2008; 35:

555–561.

Page 10: Scalp dermatitis seboroik.doc

14. Dogliotti M. Skin disorders in the Bantu: a survey of 2,000 cases from Baragwanath

Hospital. S Afr Med J 1970; 44: 670–672.

15. Olumide YM, Odunowo BD, Odiase AO. Depigmentation in black African patients. Int J

Dermatol 1990; 29: 166–174.

16. Dowlati B, Firooz A, Khamesipour A, et al. Insulin quantification in patients with

seborrheic dermatitis. Arch Dermatol 1998; 134: 1043–1045.

17. Ruiz Perez L, Zapico Alvarez-Cascos M, Zubiaur Cantalapiedra A, et al. [Lipid profile

and hormonal study in the schoolchildren of the province of Alicante]. Endocrinol Nutr

2009; 56: 158–163.

18. Garcia Hidalgo L. Dermatological complications of obesity. Am J Clin Dermatol 2002; 3:

497–506.

19. Lello S, Primavera G, Colonna L, et al. Effects of two estroprogestins containing

ethynilestradiol 30 microg and drospirenone 3 mg and ethynilestradiol 30 microg and

chlormadinone 2 mg on skin and hormonal hyperandrogenic manifestations. Gynecol

Endocrinol 2008; 24: 718–723.

20. Raudrant D, Rabe T. Progestogens with antiandrogenic properties. Drugs 2003; 63: 463–

492.

21. Schwartz RA, Janusz CA, Janniger CK. Seborrheic dermatitis: an overview. Am Fam

Physician 2006; 74:125–130.

22. Bourne S, Jacobs A. Observations on acne, seborrhoea, and obesity. Br Med J 1956; 1:

1268–1270.

23. Rigopoulos D, Gregoriou S, Katrinaki A, et al. Characteristics of psoriasis in Greece: an

epidemiological study of a population in a sunny Mediterranean climate. Eur J Dermatol

2010; 20: 189–195.