satuan ajar penyuluhan diare klinik unsri

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE PADA ANAK I. Identifikasi Masalah Kelompok bayi dan balita merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap suatu masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi dari kuman penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Provinsi Sumatera Selatan, angka kematian akibat diare pada bayi dan balita masih cukup tinggi. Kasus kematian pada bayi pada 2010 sebanyak 190 orang, 184 orang pada tahun 2011, 108 orang pada tahun 2012 dan sampai Juni 2013 sebanyak 49 orang. Untuk kasus kematian balita pada 2010 sebanyak 58 orang, 2011 sebanyak 117 orang, 2012 sebanyak 92 orang dan hingga Juni 2013 13 orang. Penyebab pada bayi dan balita ini adalah pneumonia dan diare. Berdasarkan hal di atas maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan pada orang tua tentang cara pencegahan dan penanganan dini diare pada bayi dan balita. Dengan harapan setelah dilakukan penyuluhan ini ini, masyarakat mengetahui tentang penyakit diare dan mampu melakukan penangan pertama jika ada anggota keluarga menderita diare serta mau memodifikasi diri, keluarga, dan lingkungannya dalam mewujudkan hidup sehat, bersih dan terhindar dari penyakit diare. II. Materi Pengantar

Upload: dian-kusuma-putri

Post on 05-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

SAP diare

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE PADA ANAKI. Identifikasi MasalahKelompok bayi dan balita merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap suatu masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi dari kuman penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Provinsi Sumatera Selatan, angka kematian akibat diare pada bayi dan balita masih cukup tinggi. Kasus kematian pada bayi pada 2010 sebanyak 190 orang, 184 orang pada tahun 2011, 108 orang pada tahun 2012 dan sampai Juni 2013 sebanyak 49 orang. Untuk kasus kematian balita pada 2010 sebanyak 58 orang, 2011 sebanyak 117 orang, 2012 sebanyak 92 orang dan hingga Juni 2013 13 orang. Penyebab pada bayi dan balita ini adalah pneumonia dan diare.Berdasarkan hal di atas maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan pada orang tua tentang cara pencegahan dan penanganan dini diare pada bayi dan balita. Dengan harapan setelah dilakukan penyuluhan ini ini, masyarakat mengetahui tentang penyakit diare dan mampu melakukan penangan pertama jika ada anggota keluarga menderita diare serta mau memodifikasi diri, keluarga, dan lingkungannya dalam mewujudkan hidup sehat, bersih dan terhindar dari penyakit diare.

II. Materi PengantarBidang Studi: Promosi KesehatanTopik: DiareSub topik: 1. Pengertian diare2. Penyebab diare 3. Tanda dan gejala diare4. Pencegahan Diare5. Cara penanganan diareSasaran : Semua lapisan masyarakat, khususnya ibu dan anak-anakHari / Tanggal: Kamis / 05 maret 2015Jam: 09.00 s/d 09.35 WIBTempat: UPT. Klinik Kesehatan Universitas Sriwijaya

III. Tujuan Instruksional Umum (TIU)Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mengetahui tentang cara pencegahan dan penanganan dini diare pada bayi dan balita.

IV. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama satu kali petemuan, masyarakat dapat menjelaskan kembali tentang:1. Definisi diare2. Penyebab diare3. Tanda dan gejala diare4. Pencegahan diare5. Cara penanganan diareV. Metode1. Ceramah2. Tanya jawab3. Diskusi VI. Media1. Leaflet2. Power Point

VII. Kegiatan PenyuluhanNoWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

1.09.00-09.05Pembukaan: Memberi salam Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan Menjawab salam Mendengarkan dan memperhatikan

2.09.05-09.15Pelaksanaan: Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teraturMateri: Definisi diare Penyebab diare Tanda dan gejala diare Pencegahan diare Penanganan diare Mendengarkan dan memperhatikan

Mendengarkan dan memperhatikan

3.09.15-09.30Evaluasi: Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya Memberi kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan Membagikan hadiah bagi peserta yang menjawab pertanyaan Bertanya dan menjawab pertanyaan

4.09.30-09.35Penutup: Menyimpulkan materi yang telah disampaikan Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan Mengucapkan salam Mengucapkan salam

VIII. LampiranTerlampir

IX. Evaluasia. Evaluasi Struktur Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah direncanakan Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan Leaflet dan power point telah tersediab. Evaluasi Proses Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan Keluarga masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai Keluarga masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan c. Evaluasi HasilMetode Evaluasi: Tanya jawabJenis pertanyaan: LisanMinimal 60% peserta yang mengikuti penyuluhan dapat menjawab pertanyaan yang telah dipersiapkanJumlah pertanyaan: 51. Apa definisi dari diare?2. Apa penyebab dari diare?3. Apa tanda dan gejala diare?4. Bagaimana pencegahan diare?5. Bagaimana cara penanganannya?

X. Daftar PustakaMansjoer, A.(2001) Kapita selekta kedokteran. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapis Nelson.(2000). Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGCOTC DIGEST. (2011). Diare dan Obatnya. Ed. 61. Jakarta: PT Triprakarsa Media Utama

Smeltzer, S.(2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner & suddart. Vol.2. Jakarta: EGCSuraatmaja, S.(2005). Gastroenterologi anak. Jakarta: Agung Seto.Wong, D. L.(2008). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta:EGC

Materi penyuluhanDiare

1. Pengertian Diare Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001).2. Klasifikasi DiareMenurut Donna L. Wong (2008), diare dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu: Diare AkutDiare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI. Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit kurang dari 14 hari. Diare KronisDiare kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14 hari3. Penyebab DiareFaktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:1) Faktor infeksi a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus : Enterovirus ( virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis) Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll) infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus), protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas hominis)b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.Kuman masuk dn berkembang dalam ususadanya toksin dalam dinding usus halushipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus meningkatDIARE

2) Faktor malabsorbsiMalabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.Tekanan osmotik meningkatpergeseran air dan elektrolit ke rongga ususisi rongga usus meningkatDIARE

3) Faktor makananToksin tidak dapat diseraphiperperistaltikkemampuan absorbsi menurunDIARE

4) Faktor psikologispsikologishiperperistaltikkemampuan absorbs menurunDIARE

4) Tanda dan Gejala DiareTanda dan gejala diare yaitu (Suraatmaja, 2005): BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer Muntah Demam Nyeri abdomen Badan terasa lemah. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta penurunan berat badan. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

5) Penanganan Diare Mengganti cairan cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan. Minum oralit caranya :(1) Siapkan 1 gelas air matang 200 ml(2) Kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit (3) Aduk sampai larut benarUmur

Setiap MencretDalam waktu 4 jam

< 1tahun gelas air matang400 ml (2 bungkus)

1-4 tahun1 gelas air matang600-800 ml (3-4 bungkus)

5-12 tahun1 gelas air matang 800-1000 ml (4-5 bungkus)

Dewasa3 gelas air matang1200-2000ml (6-10 bungkus)

Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak 6 bulan 1 tablet. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya). Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27). Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011).

6) KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi diare (Nelson, 2000) Syok hipovolomik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolok, perfusi sistemik buruk) DehidrasiRinganSedangBerat

BB( % kehilangan )4-56-97-10

Keadaan UmumHaus, sadarHaus, Diarelisah, letargiMengantuk, dingin, berkeringat

Air mataAdaTidak adaTidak ada

Turgor jaringanKembali cepat/ normalKembali lambatKembali sangat lambat

Membran mukosaBasahKeringSangat kering

Tekanan darahNormalNormal / rendah< 90mmHg, mungkin tidak dapat diukur

BAKNormalMenurun / keruhOliguria (50-500cc/24jam)

NadiNormalCepatCepat,lemah, mungkin tidak teraba

MataNormalCekungSangat cekung

Fontanela anteriorNormalCekungSangat cekung

Defisit cairan (ml/ kg)40-5060-90>100

Komplikasi pada penderita diare diakibatkan karena dehidrasi, antara lain (Suraatmaja, 2005): HipernatremiaSering terjadi pada bayi baru lahir sampai umur 1 tahun (khususnya bayi berumur < 6 bulan). Biasanya terjadi pada diare yang disertai muntah dengan intake cairan /makanan kurang, atau cairan yang diminum mengandung terlalu banyak Na. Pada bayi juga dapat terjadi jika setelah diare sembuh diberi oralit dalam jumlah berlebihan. Pengobatan : dapat diobati dengan pemberian oralit, atasi kejang sebaik baiknya. HiponatremiaDapat terjadi pada penderita diare yang minum cairan yang sedikit/tidak mengandung Na. Penderita gizi buruk mempunyai kecenderungan mengalami hiponatremia.Pengobatan : beri oralit dalam jumlah yang cukup. DemamDemam sering terjadi pada infeksi Shigella disentriae dan Rotavirus. Pada umunya demam akan timbul jika penyebab diare mengadakan invasi ke dalam sel epitel usus. Demam juga dapat terjadi karena dehidrasi. Demam yang timbul akibat dehidrasi pada umumnya tidak tinggi dan akan menurun setelah mendapat hidrasi yang cukup. Demam yang tinggi mungkin diikuti kejang demam.Pengobatan : kompres dan/atau antipiretika. Antibiotika jika ada infeksi. Edema/overhidrasiTerjadi bila penderita mendapat cairan terlalu banyak. Tanda dan gejala : edema kelopak mata. Kejang kejang jika terjadi edema otak. Edema paru paru dapat terjadi pada penderita dehidrasi berat yang diberi larutan Garam Faali. Pengobatan : pemberian cairan intravena dan/oral dihentikan. Kortikosteroid (jika ada kejang). Asidosis metabolikAsidosis metabolik ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya basa cairan ekstraseluler. Sebagai kompensasi terjadi alkalosis respiratorik, yang ditandai dengan pernafasan yang dalam dan cepat (kuszmaull).Pemberian oralit yang cukup mengandung bikarbonas atau sitras dapat memperbaiki asidosis. Hipokalemia (serum K < 3.0 mMol/L)Jika penggantian K selama dehidarsi tidak cukup, akan terjadi kekurangan K yang ditandai dengan kelemahan pada tungkai, ileus, kerusakan ginjal, dan aritmia jantung. Kekurangan K dapat diperbaiki dengan pemberian oralit (mengandung 20 mMol K/L) dan dengan meneruskan pemberian makanan yang banyak mengandung K selama dan sesudah diare. Komplikasi yang penting dan sering fatal, terutama terjadi pada anak kecil sebagai akibat penggunaaan obat antimotilitas.Tanda/gejala : perut kembung, muntah, peristaltik usus berkurang atau tidak ada.Pengobatan : cairan per oral dihentikan, beri cairan parenteral yang mengandung banyak K MuntahMuntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus yang menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkan karena pemberian cairan oral terlalu cepat.Tindakan : berikan oralit sedikit sedikit tetapi sering (1 sendok makan tiap 2 3 menit). Antimetik sebaiknya tidak diberikan karena sering menyebabkan penurunan kesadaran. GGAMungkin terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi berat dan syok.Didiagnosis sebagai GGA bila pengeluaran urine belum terjadi dalam waktu 12 jam setelah hidrasi cukup.7) Pencegahan Diare Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:(1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.(2) Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih 10-15 menit.(3) Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.(4) Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.(5) Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air mengalir lalu rendam dengan air panas 5 menit baru digunakan lagi. (6) Menjaga kebersihan diri.(7) Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.