satuan acara penyuluhan dm

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS Disusun Oleh: Faulya Nurmala Arova (109104000046) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: faulya-nurmala-arova

Post on 27-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Dm

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS

Disusun Oleh:

Faulya Nurmala Arova (109104000046)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Dm

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes Melitus

Pokok bahasan : Diabetes melitus dan Pengontrolan Gula Darah

Sub pokok bahasan :

a. Pengertian Diabetes melitus

b. Klasifikasi Diabetes Melitus

c. Cara Pengendalian Diabetes Melitus

d. Komplikasi Diabetes Mellitus

Sasaran : Keluarga pasien dengan DM di PU lantai 6

Hari/Tanggal : Senin, 20 Januari 2014

Waktu : 09.00-9.30.00 WIB

Tempat : Ruang pendidikan

Penyuluh : Mahasiswa PSIK UIN Syarif Hidayatullah

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media :

a. Microsoft Power Point

b. Leaflet

c. Hand out Bahan ajar

Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga diharapkan dapat mengetahui dan

memahami tentang pengertian diabetes melitus, klasifikasi diabetes melitus, cara

pengendalian diabetes melitus, dan komplikasi diabetes mellitus

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Dm

b. Tujuan Khusus

- Keluarga mampu menyebutkan pengertian diabetes melitus.

- Siswa mampu menyebutkan klasifikasi diabetes melitus.

- Siswa mampu menyebutkan cara pengendalian diabetes melitus.

- Siswa mampu menyebutkan komplikasi diabetes melitus.

-

Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

- Mahasiswa dapat memperdalam dan memahami tentang diabetes melitus.

- Mahasiswa mampu membandingkan pemahamannya tentang diabetes melitus

dengan pemahaman yang dimiliki keluarga pasien

b. Bagi Masyarakat

- Keluarga pasien mampu atau meningkatkan pengetahuan tentang diabetes melitus.

- Keluarga pasien mampu melaksanakan klasifikasi diabetes melitus.

- Keluarga mampu mengajak keluarga/rekan untuk dapat mengontrol perilaku

pasien untun pengontrolan kadar glukosa darah dan menghindari komplikasi.

Langkah-Langkah Penyuluhan

A. Kegiatan Pra Penyuluhan

1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat

2. Memberi salam

3. Perkenalan

4. Kontrak waktu

B. Membuka Penyuluhan

1. Menjelaskan tujuan

2. Menjelaskan pokok bahasan

3. Apersepsi

C. Kegiatan Inti

1. Sasaran menyimak materi

2. Sasaran mengajukan pertanyaan

3. Sasaran menyimpulkan

D. Penutup Penyuluhan

1. Memberikan post test

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Dm

2. Menyimpulkan materi

3. Memberi salam

Tahap Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Estimasi Waktu

Kegiatan Pra Penyuluhan

Mempersiapkan materi, media, dan

tempat

Memberi salam

Perkenalan

Kontrak waktu

2 menit

Membuka penyuluhan

Menjelaskan tujuan

Menjelaskan pokok bahasan

Apersepsi

3 menit

Kegiatan Inti

Sasaran menyimak materi

Sasaran mengajukan pertanyaan

Sasaran menyimpulkan

20 menit

Penutup Penyuluhan

Memberikan post test

Menyimpulkan materi

Memberi salam

5 menit

Evaluasi

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Setelah dilakukan penyuluhan terkait NAPZA, keluarga pasien mampu menjawab

pertanyaan sebagai berikut:

1. Prosedur : Post test

2. Jenis test : Pertanyaan secara lisan

3. Butir soal : 5 soal

a. Jelaskan pengertian diabetes melitus?

b. Sebutkan klasifikasi diabetes melitus?

c. Sebutkan cara pengendalian pada pasien dengan diabetes melitus?

d. Jelaskan komplikasi diabetes melitus?

Materi

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Dm

A. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di

dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin

secara cukup. Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi

Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula

darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL

B. Tipe DM

1. DM Tipe 1

Yaitu diabetes yang dikarenakan oleh adanya destruksi sel β

pankreas yang secara absolut menyebabkan defisiensi insulin.

Diabetes Mellitus tipe ini disebut juga Diabetes Mellitus

tergantung insulin (IDDM), yaitu penyakit autoimun yang

ditentukan secara genetic dengan gejala-gejala yang pada

akhirnya menuju pada proses bertahap perusakan imunologik

sel-sel yang memproduksi insulin.

Pada penderita diabetes tipe I mengalami gejala antara lain,

sering buang air kecil, terus lapar dan haus, berat badan turun,

kelelahan, penglihatan kabur, infeksi pada kulit yang berulang,

meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni. Diabetes

jenis ini cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah

20 tahun.

2. DM Tipe 2

Yaitu diabetes yang dikarenakan oleh adanya kelainan sekresi

insulin yang progresif dan adanya resistensi insulin.Pankreas

tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari

normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya,

sehingga terjadi kekurangan insulin relative.

Penderita diabetes tipe 2 bisa tidak menunjukkan gejala-gejala

selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah,

maka timbullah gejala yang berupa sering berkemih dan sering

merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Dm

C. Cara Pengendalian

1. Manajemen Nutrisi ( Diet )

Tujuan Diet

Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya,

sehingga membantu anda dalam :

Menurunkan kadar gula darah mendekati normal

Mencapai dan mempertahankan kadar lemak darah normal

Mencapai berat badan normal

Dapat melakukan pekerjaan sehari-harisepertibiasa

Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk

menggunakannya, sehingga membantu anda dalam Menurunkan kadar

gula darah mendekati normal, Mencapai dan mempertahankan kadar

lemak darah normal, Mencapai berat badan normal, Dapat melakukan

pekerjaan sehari-hari sepertibiasa.

Prinsip:

Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, BB, TB, aktivitas

sehari-hari dan kondisi tubuh

Penggunaan KH sesuai kebutuhan, terutama menghindari penggunaan KH

sederhana (gula pasir, gula merah dan gula batu)

Protein cukup sesuai kebutuhan

Pilihlah lemak tak jenuh

Tinggi serat

Bahan Makanan yang Dianjurkan :

Sumber Protein Hewani : daging kurus, ayam tanpa kulit, ikan dan putih

telur

Sumber Protein Nabati : tempe, tahu, kacang-kacangan(kacang ijo, kacang

merah, kacang kedele)

Sayuran : kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kol,

kembang kol, sawi, lobak, seledri, selada, terong

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Buah-buahan atau sari buah : jeruk siam, apel, pepaya, melon, jambu air,

salak, semangka, belimbing

Susu Skim atau susu rendah lemak misalnya yogurt, susu kacang

2. Latihan atau Olahraga Teratur

Manfaat :

Meningkatkan energi

Membakar kelebihan kalori

Meningkatkan sensitivitas insulin Meningkatkan kadar HDL

Latihan fisik

5 – 10’ pemanasan

20 – 30’ latihan aerobik (75 – 80% denyut jantung

maksimal)

15 – 20’ pendinginan

Hal yang Perlu Diperhatikan :

Latihan dilakukan 3 – 5x/minggu

Jangan lakukan latihan jika glukosa darah > 250 mg/dl

Jika glukosa darah < 100 mg/dl sebelum latihan makan

camilan dulu

Rekomendasi latihan bagi penderita yang mengalami

komplikasi disesuaikan dengan kondisinya

Sediakan camilan karbohidrat sederhana

Lakukan latihan 2 jam setelah makan

3. Kontrol Gula Darah Secara Teratur

4. Edukasi Perawatan Kaki Diabetes

Gunakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan,

dan jangan bertelanjang kaki saat berjalan

Cucilah kaki setiap hari, dan keringkan dengan baik, dengan memberikan

perhatian khusus pada sela jari

Suhu air yang digunakan antara 29,5 - 30° C

Jangan menggunakan alas pemanas dan botol berisi air panas

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Dm

Periksa kaki setiap hari Jika kaki kering, gunakan pelembab dan jika

lembab pakai bedak

5. Terapi Insulin

Indikasi:

Ketoasidosis, koma hiperosmolar dan asidosis laktat

Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat)

BB menurun dengan cepat

Kehamilan/DM gestasional yg tidak terkendali dg

perencanaan makan

D. Komplikasi

Komplikasi Akut

Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seseorang

meningkat atau menurun dengan tajam dalam waktu relatif singkat.

Kadar glukosa darah bisa menurun drastis jika penderita menjalani

diet yang terlalu ketat. Perubahan yang besar dan mendadak dapat

berakibat fatal.

Dalam komplikasi akut dikenal beberapa istilah sebagai berikut:

1. Hipoglikemia

Keadaan seseorang dengan kadar glukosa darah di bawah nilai

normal. Gejala hipoglikemia ditandai dengan munculnya rasa

lapar, gemetar, mengeluarkan keringat, berdebar-debar, pusing,

gelisah, dan penderita bisa menjadi koma.

2. Ketoasidosis diabetik – koma

Diabetik yang diartikan sebagai keadaan tubuh yang sangat

kekurangan insulin dan bersifat mendadak akibat infeksi, lupa

suntik insulin, pola makan yang terlalu bebas, atau stres.

3. Koma hiperosmoler non ketotik

Diakibatkan adanya dehidrasi berat, hipotensi, dan shock. Karena

itu, koma hiperosmoler non ketotik diartikan sebagai keadaan

tubuh tanpa penimbunan lemak yang menyebabkan penderita

menunjukkan pernapasan yang cepat dan dalam (kusmaul).

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Dm

4. Koma lakto asidosis

Keadaan tubuh dengan asam laktat yang tidak dapat diubah

menjadi bikarbonat. Akibatnya, kadar asam laktat dalam darah

meningkat dan seseorang bisa mengalami koma.

Komplikasi Kronis

Komplikasi kronis diartikan sebagai kelainan pembuluh darah yang

akhirnya bisa menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi

ginjal, dan gangguan. Komplikasi kronis sering dibedakan

berdasarkan bagian tubuh yang mengalami kelainan, seperti

kelainan di bagian mata (katarak, glaucoma, dan diabetic

retinophaty); jantung (atherosclerosis dan microangiopathy);

urogenital,saraf (lesi pada satu syaraf, autonomic neurophaty);

ginjal (glomerulosklerosis); dan kulit (luka yang sukar sembuh)

hingga amputasi.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume I. EGC :

Jakarta

http://www.docstoc.com/docs/6971035/DIET-PENYAKIT-DM-per

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Dm

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1175/1003

http://ebooks.lib.unair.ac.id/files/disk1/22/adln--departemen-1096-1-12034264-m.pdf