satuan acara pengajaran(sap).docx

Upload: farizky-dwitia

Post on 07-Mar-2016

339 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Satuan Acara Pengajaran

Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan IV (Patologi)Kode Mata Kuliah: Beban Studi: 2 SKSPokok Bahasan: Asuhan Kebidanan Kegawat Daruratan MaternalSub Pokok Bahasan: Atonia UteriPertemuan: Hari/ Tanggal: Waktu: 20 Menit

A.Tujuan1.Tujuan UmumSetelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang Atonia Uteri

2.Tujuan KhususSetelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu:1.Mengindentifikasi pengertian Atonia Uteri2.Memahami penyebab Atonia Uteri3.Menguraikan tanda gejala Atonia Uteri4.Menjelaskan pencegahan Atonia Uteri

B.Pokok BahasanAtonia Uteri

C.Sub Pokok Bahasan1Pengertian Atonia Uteri2Penyebab Atonia Uteri3Tanda gejala Atonia Uteri4Pencegahan Atonia Uteri

D.Kegiatan Belajar MengajarTahapan dan WaktuKegiatanMetodeMedia/ alat

DosenMahasiswa

Pendahuluan5menit1.Memberikan salam dan perkenalan2.Mengabsen Mahasiswa3.Menjelaskan cakupan materi4.Menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam TU dan TK5. Menggali pengetahuan mahasiswa yang berhubungan dengan materi1.Menjawab salam

2.Memperhatikan3.Memperhatikan

4.Memperhatikan

5.Menjawab Pertanyaan

Tanya jawabMedia: White Board

Alat : Laptop, proyektor dan spidol

Penyajian15menit1.Mengidentifikasi pengertianAtonia Uteria.Menanyakan kepada mahasiswa tentang pengertian Atonia Uterib.Memberikan penguatan kepada mahasiswa yang telah menjawab pertanyaan.c.Mengklarifikasi jawaban mahasiswa2.Menjelaskan penyebabAtonia Uteri3.Menguraikan tanda gejala Atonia Uteria.Menanyakan kepada mahasiswa tanda gejala Atonia Uterib.Mengklarifikasi jawaban mahasiswa4.Menjelaskan pencegahan Atonia Uteri

Menjawab Pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menjawab Pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Ceramah dan tanya jawabMedia: White Board

Alat : Laptop, proyektor dan spidol

Penutup5Menit1.Memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya2.Mengajukan pertanyaan untuk evaluasi terakhir3.Menyimpulkan materi4.Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam1. Memberikan pertanyaan

2. Menjawab Pertanyaan

3.Memperhatikan4.Mejawab salamTanya jawabMedia: White Board

Alat : Laptop, proyektor dan spidol

E.EvaluasiProsedur penilaian proses belajar: Aktif dan KondusifJenis Evaluasi: Tanya JawabBentuk Evaluasi: LisanAlat Evaluasi : -

Daftar PustakaJames R Scott, et al. Danforth buku saku obstetric dan ginekologi. Alih bahasa TMA Chalik. Jakarta: Widya Medika, 2002. Obstetri fisiologi, Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Unversitas Padjajaran Bandung, 1993.Mochtar, Rustam. Sinopsis obstetrik. Ed. 2. Jakarta: EGC, 1998.Manuaba, Ida Bagus Gede. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana. Jakarta: EGC, 1998.Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku ajar keperawatan maternitas. Alih bahasa: Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugerah. Jakarta: EGC. 2004Heller, Luz. Gawat darurat ginekologi dan obstetric. Alih bahasa H. Mochamad martoprawiro, Adji Dharma. Jakarta: EGC, 1997.

MATERI PENGAJARANATONIA UTERI

1.PengertianAtonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri. Perdarahan postpartum dengan penyebab uteri tidak terlalu banyak dijumpai karena penerimaan gerakan keluarga berencana makin meningkat (Manuaba & APN).Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%), dan merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi postpartum. Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Atonia terjadi karena kegagalan mekanisme ini. Perdarahanpospartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi serabut-serabut miometrium yang mengelilingi pembuluh darah yang memvaskularisasi daerah implantasi plasenta. Atonia uteri terjadi apabila serabut-serabut miometrium tidak berkontraksi.Batasan:Atonia uteri adalah uterus yang tidak berkontraksi setelah janin dan plasenta lahir.

2.PENYEBABAtonia uteri dapat terjadi pada ibu hamil dan melahirkan dengan faktor predisposisi (penunjang ) seperti :a.Overdistention uterus seperti: gemeli makrosomia, polihidramnion, atau paritas tinggi.b.Umur yang terlalu muda atau terlalu tua.c.Multipara dengan jarak kelahiran pendekd.Partus lama / partus terlantare.Malnutrisi.f.Penanganan salah dalam usaha melahirkan plasenta, misalnya plasenta belum terlepas dari dinding uterus.

3.GEJALA KLINISa.Uterus tidak berkontraksi dan lembekb.Perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer)MenurutWinkjosastro dan Hanifa (2005) tanda dan gejala adalah sebagai berikut :1.perdarahan pervaginamPerdarahan yang sangat banyak dan darah tidak merembes. Peristiwa sering terjadi pada kondisi ini adalah darah keluar disertai gumpalan disebabkan tromboplastin sudah tidak mampu lagi sebagai anti pembeku darah.2.konsistensi rahim lunakGejala ini merupakan gejala terpenting/khas atonia dan yang membedakan atonia dengan penyebab perdarahan yang lainnya.3.fundus uteri naik4.terdapat tanda-tanda syoka.nadi cepat dan lemah (110 kali/ menit atau lebih)b.tekanan darah sangat rendah : tekanan sistolik < 90 mmHgc.pucatd.keriangat/ kulit terasa dingin dan lembabe.pernafasan cepat frekuensi30 kali/ menit atau lebihf.gelisah, binggung atau kehilangan kesadaran

4.PENCEGAHAN ATONIA UTERI1.Pemberian Oksitosin 10 IU2.Lakukan Masase3.Kosongkan Kandung KemihAtonia uteri dapat dicegah dengan Managemen aktif kala III, yaitu pemberian oksitosin segera setelah bayi lahir (Oksitosin injeksi 10U IM, atau 5U IM dan 5 U Intravenous atau 10-20 U perliter Intravenous drips 100-150 cc/jam.Pemberian oksitosin rutin pada kala III dapat mengurangi risiko perdarahan pospartum lebih dari 40%, dan juga dapat mengurangi kebutuhan obat tersebut sebagai terapi. Menejemen aktif kala III dapat mengurangi jumlah perdarahandalampersalinan, anemia, dan kebutuhan transfusi darah.Oksitosin mempunyai onset yang cepat, dan tidak menyebabkan kenaikan tekanan darah atau kontraksi tetani seperti preparat ergometrin. Masa paruh oksitosin lebih cepat dari Ergometrin yaitu 5-15 menit.Prostaglandin (Misoprostol) akhir-akhir ini digunakan sebagai pencegahan perdarahan postpartum.

EVALUASI

Pertanyaan1.Apa pengertian dari Atonia Uteri?2.Apa saja tanda gejala Atonia Uteri?3.Bagaimana pencegahan Atonia Uteri?

Jawab1.Uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri2.Uterus tidak berkontraksi dan lunak, perdarahan segera setelah plasenta, fundus uteri naik, terdapat tanda-tanda syok3.Pemberian oksitosin 10 iu, lakukan masase, kosongkan kandung kemih