satuan acara pengajaran putus obat

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Judul Penyuluhan : Peran Keluarga dalam Mencegah Terjadinya Putus Obat Sasaran : Pasien dan Keluarga yang Berobat ke Poliklinik RSJ Provinsi Jawa Barat Hari/Tanggal : Kamis, 31 Januari 2013 Waktu : 1 x 30 menit 08.30 s.d. 09.00 WIB Tempat : Ruang Tunggu Rawat Jalan (Poliklinik) RSJ Provinsi Jawa Barat Penyuluh : Kelompok 3 Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan VI Gelombang I STIKES Bhakti Kencana Bandung 1. TUJUAN INSTITUSIONAL Menuju pelayanan kesehatan yang prima PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 1

Upload: furkon-nurhakim

Post on 14-Aug-2015

213 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul Penyuluhan : Peran Keluarga dalam Mencegah Terjadinya Putus Obat

Sasaran : Pasien dan Keluarga yang Berobat ke Poliklinik RSJ

Provinsi Jawa Barat

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Januari 2013

Waktu : 1 x 30 menit

08.30 s.d. 09.00 WIB

Tempat : Ruang Tunggu Rawat Jalan (Poliklinik) RSJ

Provinsi Jawa Barat

Penyuluh : Kelompok 3 Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan

VI Gelombang I STIKES Bhakti Kencana Bandung

1. TUJUAN INSTITUSIONAL

Menuju pelayanan kesehatan yang prima

2. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti penyuluhan ini, pasien dan keluarga mampu memahami

masalah yang ditimbulkan karena putus obat.

3. KARAKTERISTIK/PRASYARAT PESERTA DIDIK

Pasien dan Keluarga yang sedang melakukan rawat jalan di Poliklinik Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 1

Page 2: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

4. ANALISA TUGAS

Know:

1. Definisi Obat Jiwa

2. Apa yang dimaksud dengan putus obat

3. Penyebab terjadinya putus obat

4. Tanda dan gejala putus bat

5. Masalah yang diakibatkan karena putus obat

6. Apa yang dilakukan keluarga

7. Lingkungan yang mendukung

Show:

Menyimak penyuluhan dengan baik dan tanggap terhadap respon yang

diberikan secara positif

8. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta didik mampu:

1. Menjelaskan definisi Obat Jiwa

2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus obat

3. Menjelaskan penyebab terjadinya putus obat

4. Menjelaskan tanda dan gejala putus bat

5. Menjelaskan masalah yang diakibatkan karena putus obat

6. Apa yang dilakukan keluarga

7. Menjelaskan lingkungan yang mendukung agar tidak terjadi putus

obat

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 2

Page 3: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

9. POKOK BAHASAN

Putus Obat

10. SUB POKOK BAHASAN

1. Definisi Obat Jiwa

2. Apa yang dimaksud dengan putus obat

3. Penyebab terjadinya putus obat

4. Tanda dan gejala putus bat

5. Masalah yang diakibatkan karena putus obat

6. Apa yang dilakukan keluarga

7. Lingkungan yang mendukung

11. MATERI PENGAJARAN

Dilampirkan

12. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

13. MEDIA

1. Power point

2. Leaflet

14. ALOKASI WAKTU

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 3

Page 4: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

1. Pembukaan/Apersepsi : 5 menit

2. Penjelasan/uraian materi : 15 menit

3. Rangkuman akhir/penutup (closure) : 10 menit

15. STRATEGI INSTRUKSIONAL

1. Menjelaskan materi-materi pelajaran

2. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman

peserta

3. Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta

4. Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman peserta

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 4

Page 5: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

16. KEGIATAN PENYULUHAN

Fase Kegiatan PendidikKegiatan Peserta

Metode Media Waktu

Pra Interaksi

a. Menyiapkan SAP dan materi penyuluhan

b. Menyiapkan daftar hadir

c. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan

d. Set ruangan

--- --- ---

Pembuka

Apersepsia. Melakukan perkenalanb. Menjelaskan tujuan c. Menjelaskan cakupan

materi yang akan dibahasd. Pengantar tentang

putus obat

Menyimak Ceramah Slide show

5’

Uraian Materi

a. Menggali pengetahuan peserta didik tentang putus obat

b. Menjelaskan definisi Obat Jiwa

c. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus obat

d. Menjelaskan penyebab terjadinya putus obat

e. Menjelaskan tanda dan gejala putus bat

f. Menjelaskan masalah yang diakibatkan karena putus obat

g. Apa yang dilakukan keluarga agar tidak terjadi putus obat

h. Menjelaskan lingkungan yang mendukung

Menguraikan pengetahuannyaMenyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Ceramah Slide show/ leaflet

15’

Penutup

Menutup pertemuan:a. Menyimpulkan hasil materib. Mengundang komentar

atau pertanyaan peserta.

c. Menjawab pertanyaan atau komentar dengan singkat dan jelas

MenyimakMenyampai-kan pendapat/pertanyaanMenjawab pertanyaan

Ceramah

Tanya jawab

Slide show

10’

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 5

Page 6: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

Total 30’

17. EVALUASI

Evaluasi lisan:

1. Jelaskan definisi Obat Jiwa

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan putus obat

3. Jelaskan penyebab terjadinya putus obat

4. Jelaskan tanda dan gejala putus bat

5. Jelaskan masalah yang diakibatkan karena putus obat

6. Apa yang dilakukan keluarga untuk menghindari putus obat

7. Jelaskan lingkungan yang mendukung

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 6

Page 7: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

18. DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. Drs, Apt. Ilmu Farmasi. 1984. Jakarta: Ghalia Indonesia

Arif , Iman Setiadi. 2006. Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika Aditama.

Hawari.(2001). Pendekatan Holistic pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.FKUI: Jakarta

Keliat, B.A. 1998. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC.

Maslim, Rusdi. (1997). Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: FK Universitas Atmajaya.

Muzaham, 1995. Sosiologi Kesehatan. Jakarta : UI Press.

Shives, L.R, 1998, Basic Concept Of Psyciatric Mental Health Nursing, Philadelphia, Lippincott

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 7

Page 8: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH PUTUS OBAT

1. Definisi Obat Jiwa

Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara

selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap

aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik

yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup klien (Hawari, 2001). Secara

sederhana obat jiwa adalah obat-obatan yang bekerja pada syaraf otak dan

digunakan untuk seseorang dengan gangguan mental

.

2. Apa yang dimaksud dengan putus obat

Putus obat adalah penghentian penggunaan obat-obatan jiwa tanpa

persetujuan dokter yang memberi terapi dan dapat mengakibatkan pasien

menjadi kambuh kembali.

3. Penyebab putus ibat

Ada beberapa hal yang menyebabkan pasien jiwa putus obat, diantaranya

adalah :

a. Pasien merasa bosan,

b. Keluarga kurang perhatian

c. Pasien merasa sudah sembuh

d. Takut efek samping obat

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 8

Page 9: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

e. Kurang motivasi

f. Kurang pengawasan

g. Jarak rumah yang jauh dari rumah sakit.

4. Tanda dan gejala yang ditimbulkan karena putus obat

a. Mengamuk

b. Gelisah

c. Susah diatur

d. Susah tidur

e. Tidak mau makan

f. Sering melamun

g. Kembali mengoceh sendiri

h. Kembali mendengar bisikan-bisikan

i. Gemetar

5. Akibat yang ditimbulkan karena putus obat

Akibat putus obat biasanya pasien yang tadinya sudah tenang, mampu

melakukan aktivitas sendiri tanpa dibantu menjadi kembali gaduh, gelisah,

susah diatur, tidak tenang. Akhirnya menyulitkan keluarga sendiri.

6. Apa yang dilakukan keluarga dalam pengawasan minum obat

Dalam membantu pasien minum obat keluarga harus mengingat prinsip 5

benar:

Benar orang

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 9

Page 10: Satuan Acara Pengajaran Putus Obat

Benar obat

Benar waktu

Benar cara

Benar dosis.

Contoh pemberian 3xsehari berarti setiap 8 jam sekali! (1 hari: 24 jam, berarti

24 jam dibagi 3 = 8 jam sekali!!)

Dan selalu ingat bahwa kita harus terus-menerus mengingatkan pasien untuk

minum obat. Pastikan bahwa obatnya benar-benar tertelan, bila perlu obat

diminum di hadapan kita dan periksa mulut dan bawah lidah.

Beri pujian apabila pasien mau minum obat.

7. Lingkungan yang mendukung agar tidak terjadi putus obat

Lingkungan yang bagaimana bisa mendukung?

Ciptakan lingkungan rumah yang tenang dan harmonis

Dukungan kuat dari seluruh anggota keluarga

Komunikasi yang baik antar anggota keluarga

Pemecahan masalah anggota keluarga secara musyawarah.

“jangan lupa control ulang ke RS Jiwa terdekat, bila anda berada di luar

kota/kabupaten maka diwajibkan control ulang minimal tiap 1 bulan sekali.

Bila anda di dalam kota, maka wajib control ulang minimal tiap 2 minggu

sekali.

PPN STIKES Bhakti Kencana Angkatan VI Gelombang I Kelompok 3 | 10