sasaran terapi

Upload: cecep-kurnia-s

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Sasaran Terapi

    1/5

    Sasaran Terapi

    Sasaran terapi utama dalam pengobatan diabetes melitus adalah

    mengontrol kelebihan kadar gula darah namun tidak sampai kadar

    gula darah menjadi terlalu rendah.

    Tujuan Terapi

    Menghilangkan keluhan atau gejala (banyak minum/polidipsi, banyak kencing/poliuri, banyak makan/polifagi) diabetes melitus;

    mempertahankan rasa nyaman dan sehat; mencegah terjadinya

    komplikasi penyakit kronis; mencegah penyulit, baik 

    makroangiopati (pembuluh darah jantung pada penyakit jantung

    koroner, pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak pada

    stroke), mikroangiopati (retinopati dan nefropati diabetik)

    maupun neuropati, dengan tujuan akhir menurunkan mortilitas

    diabetes melitus.

    Strategi Terapi

    Strategi terapi pada diabetes tipe II adalah pengendalian berat badan, diet khusus, olah raga dan terapi obat.

     Diet 

    ontoh diet khusus diabetes adalah mengkonsumsi karbohidrat

    seperti beras merah, sereal gandum dan buah kaya serat seperti

    apel, jeruk dan pisang (pastikan buah dikonsumsi hanya setelah

    makan). !nda bisa minta nasehat tentang pola diet dari ahli diet

     !nda.

  • 8/18/2019 Sasaran Terapi

    2/5

     Pengendalian berat badan dan olahraga

    "engendalian berat badan dan olahraga dapat meningkatkan

    sensiti#itas tubuh terhadap insulin (tubuh dapat mempergunakan

    insulin yang ada), sekaligus membantu mengontrol kenaikan

    kadar gula darah

    Terapi Obat 

    $erapi obat pilihan dalam artikel ini adalah %libenklamid yang

    merupakan antidiabetik golongan kedua sulfonilurea. &bat

    golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin

    oleh sel beta pankreas. %libenklamid memiliki durasi aksi yangpanjang dan cukup diberikan sekali sehari.

     Nama Dagang di Indonesia

    '. Daonil ® dan Semi-Daonil® dari Sanofi !#entis

    . Glidanil® dari Mersifarma $M

    . Glimel® dari Merck 

    *. Gluconic® dari +icholas

    . Glulo® dari -isai

    . Glyamid® dari !lpharma

    . Latibet® dari Ifars

    0. Libronil® dari 1e2pharm

    3. Prodiabet® dari 4ernofarm

    '5. Prodiamel® dari orsa

    ''. Renabetic® dari 6ahrenheit'. Tiabet® dari $unggal Idaman !bdi

    '. Troder® dari $ropica Mas "harma

     Indikasi

    7M tipe II (+I77M), dimana kadar gula darah tidak dapat

    dikendalikan secara adekuat dengan cara diet, latihan fisik, dan

    penurunan berat badan saja.

  • 8/18/2019 Sasaran Terapi

    3/5

     Kontraindikasi

    7M tipe I, koma diabetikum, dekompensasi metabolik dibetik,

    kerusakan ginjal yang parah dan disfungsi hati.

     Bentuk Sediaan

    8 4entuk sediaan 7aonil9 dan Semi:7aonil9 adalah tablet. Semi:

    7aonil9 tablet , mg dan 7aonil9 tablet mg.

     Dosis awal 0,5-1 tablet Daonil ® atau 1-2 tablet Semi-Daonil ®,diberikan 1 kali sehari.

    8 4entuk sediaan %lidanil9 adalah tablet salut selaput mg.

     Dosis awal 0,5-1 tablet per hari. Dapat ditingkatkan tidak lebih

    dari 2,5 mg dengan interval 1 minggu sampai dengan total 20

    mg per hari.

    8 4entuk sediaan %limel9 adalah tablet mg.

     Dosis awal 2,5 mg 1 kali per hari waktu makan pagi. Dilanjutkan

    2,5 mg per hari jika gula darah terkontrol dengan baik. ika

    tidak, dosis dapat ditingkatkan dengan interval ! hari sampai 5-

    10 mg per hari. "aksimal 15 mg per hari.

    8 4entuk sediaan %luconic9 adalah tablet mg.

     Dosis awal 2,5-5 mg per hari sesudah makan pagi. #ila perlu tiap

    ! hari dosis ditingkatkan se$ara bertahap 2,5-5 mg per hari 

    sampai kontrol metabolit optimal ter$apai. "aksimal 15 mg per

    hari dalam dosis terbagi. %sia lanjut, awal 2,5 mg per hari.

    8 4entuk sediaan %lulo9 adalah tablet , mg dan mg.

  • 8/18/2019 Sasaran Terapi

    4/5

     Dosis dimulai 2,5-5 mg per hari. "aksimal 15 mg per hari.

    8 4entuk sediaan %lyamid9 adalah tablet mg.

     Dosis awal 5 mg per hari. Dosis dapat ditambah 2,5-5 mg dengan

    interval 1 minggu. "aksimal 15 mg per hari.

    8 4entuk sediaan atibet9 adalah tablet , mg dan mg.

     Dosis awal 2,5-5 mg per hari. &anjut usia, penderita gangguan

    hati atau ginjal, penderita 'ang sensiti(, dosis awal 1,25 mg per

    hari. Dosis dapat ditingkatkan 2,5-5 mg per hari dengan interval ! hari. )emeliharaan 1,25-15 mg per hari. "aksimal 15 mg per

    hari.

    8 4entuk sediaan ibronil9 adalah kapsul mg.

     Dosis awal 2,5 mg per hari sebelum makan pagi. Dapat 

    ditingkatkan 2,5 mg dengan interval tiap *-5 hari sampai kadar

    glukosa darah terkontrol. "aksimal 20 mg per hari. Dosis lebih

    dari 10 mg per hari dapat dibagi dalam 2 kali pemberian.

    8 4entuk sediaan "rodiabet9 adalah tablet mg.

     Dosis awal 2,5 mg per hari pada interval *-5 hari sampai kontrol 

    metabolik di$apai.

    8 4entuk sediaan "rodiamel9 adalah tablet mg.

     Dosis awal 2,5-5 mg per hari sat sarapan, ditingkatkan 2,5 mg

     per minggu, maksimal 20 mg per hari. )asien 'ang sensiti( 1,25 

    mg per hari. )emberian dosis lebih dari 10 mg per hari dibagi 

    menjadi 2.

    8 4entuk sediaan

  • 8/18/2019 Sasaran Terapi

    5/5

     Dosis dewasa 0,5 tablet per hari. Dosis dapat ditingkatkan 0,5 

    tablet per hari setiap kalin'a dengan interval *-5 hari sampai 

    dengan kontrol metabolik ter$apai. Dosis maksimal 20 mg per

    hari. %sia lanjut, kerusakan (ungsi ginjal dan hati, dosis awal 

    1,25 mg per hari. Dosis lebih dari 10 mg per hari, sebaikn'a

    diberikan dalam dosis terbagi.

    8 4entuk sediaan $iabet9 adalah tablet mg.

     Dosis 2,5-5 mg per hari.

    8 4entuk sediaan $roder9 adalah tablet mg.

     Dosis awal 2,5-5 mg per hari, ditingkatkan menjadi 2,5 mg

    dengan interval *-5 hari sampai ter$apai kontrol metabolik.

     Efek Samping

    %angguan saluraan pencernaan, reaksi hipersensitif, diskrasia

    darah.

     Resiko Khusus

    Sensiti#itas silang dengan sulfonamid dan deri#atnya. "ada ibuhamil bisa menyebabkan hipoglikemia bayi