sari roti.docx

Upload: tyaszany

Post on 06-Jan-2016

88 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

SARI ROTID. PENGEPAKAN (PENGEMASAN) Sebagai bentuk apresiasi dan perlindungan kepada Konsumen serta sesuai dengan misi Perseroan untuk mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal dan aman bagi Pelanggan, seluruh produk Perseroan dihasilkan melalui penerapan GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). Seluruh produk Perseroan telah didaftarkan pada BPOM dan mendapatkan sertifikasi Halal dari MUI. Setiap kemasan produk Sari Roti, dilengkapi dengan beraneka ragam informasi produk seperti: Merek dan varian rasa Logo dan kode Halal Majelis Ulama Indonesia Kode Registrasi BPOM Republik Indonesia Berat bersih produk, komposisi produk dan informasi nilai gizi Kode produksi dan batas akhir penggunaan produk Alamat E-mail yang dapat dihubungi Saran penyimpanan untuk memastikan kesegaran produk. Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk dikemas. Khusus untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Pada kemasan SARI ROTI selalu tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan tanggal baik sebelum, yang menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera pada kemasan. Khusus untuk roti tawar SARI ROTI, tanggal baik sebelum tertera pada kwiklok atau penjepit kemasan roti. Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga merupakan salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada proses pembuatan SARI ROTI. Roti yang telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan siap untuk didistribusikan.E. PEMASARAN (CARA PEMASARAN, CARA DISTRIBUSI PRODUK) Proses pemasaran produk Sari Roti berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, Sari Roti dibuat setiap hari, sehingga setelah Sari Roti selesai diproduksi, Sari Roti akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern market. Pemasaran melalui jalur tradisional market adalah pemasaran melalui agen, distributor, dan pedagang-pedagang keliling, sedangkan pemasaran melalui jalur modern market adalah pemasaran dengan menjual produk-produk Sari Roti ke Mini market,Supermarket,& Institusi. Hingga saat ini Sari Roti sudah memasarkan produknya hampir kesemua daerah di Indonesia. Dengan 5 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), dan juga Medan (Sumatera Utara), hingga saat ini Sari Roti akan mudah didapatkan di wilayah Pulau Jawa, Bali, Lampung, dan Sumatera Utara. Khusus untuk pabrik Sari Roti yang berlokasi di Medan, Sari Roti memasarkan produknya ke seluruh daerah di Sumatera Utara, Aceh dan Padang. Selain itu untuk di daerah Medan, Sari Roti juga sudah bekerja sama dengan seluruh mini market INDOMARET yang tersebar di kota Medan untuk memasarkan produknya.Dengan memproduksi roti dalam jumlah besar, Nippon Indosari mengaku lebih gampang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga target penjualan dapat tercapai. Industri massal, agak menengah ke bawah, maka harganya ada yang Rp2.000 sampai Rp 9.000. Seperti roti sobek banyak di kampus-kampus atau anak kost pun mampu untuk membelinya. Strategi pemasaran melalui pembukaan butik roti justru akan membuat harga roti produk perusahaan akan semakin mahal. Alasannya, perusahaan biasanya harus membayar tarif sewa yang cukup mahal dan biaya itu dialihkan ke konsumen dengan menjual produk lebih mahal. Proses pendistribusian produk SARI ROTI berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI ROTI dibuat setiap hari, sehingga setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI ROTI akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern market. Dengan 8 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan) hingga saat ini SARI ROTI akan mudah didapatkan.F. SISTEM SANITASI (TANYAKAN BAGAIMANA CARA2 PENANGANAN LIMBAH ) Sebagai pelaku industri, Perseroan memiliki potensi atas kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah produksi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan menerapkan sistem pengelolaan lingkungan dan melakukan pemantauan lingkungan secara berkala. Limbah Perseroan dapat dikategorikan menjadi: Limbah padat, Dalam pengolahan limbah padat Perseroan bekerjasama dengan pihak ketiga. Limbah cair, Pengolahan limbah cair Perseroan yang bekerjasama dengan pihak kawasan industri ataupun dikelola secara mandiri dilaksanakan dengan memperhatikan standar pengolahan limbah yang berlaku. Debu dan Gas, Perseroan memastikan lingkungan kerja Perseroan bebas dari gangguan debu dan gas dengan cara membuat sistem sirkulasi yang baik sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik. Kebisingan, Tingkat kebisingan di seluruh area lokasi pabrik Perseroan masih berada dibawah ambang batas sesuai dengan Peraturan Menakertrans No. PER-13/ MEN/X/2011 atau masih dibawah 85 dBA. Upaya-upaya tersebut dilaksanakan sesuai dengan standar pengelolaan limbah dan pelaksanaannya dilaporkan secara berkala kepada Badan Lingkungan Hidup.