sap tanda bahaya bbl

9
SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Tanda bahaya bayi baru lahir Sub Topik : Mengenali Tanda bahaya bayi baru lahir Sasaran : Hari/tanggal : Tempat : Waktu : Latar Belakang Kelahiran seorang anak sangatlah dinanti oleh banyak pasangan yang menikah. Kehadiran anak seakan menjadi pelita yang terang benderang bagi orang tua dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Saat lahir kedunia dia adalah fitrah, masih suci, masih putih cemerlang dan belum ternoda apapun juga, sehingga orang tua perlu untuk menjaga supaya menjadi anak yang baik. Begitupun juga dengan kesehatannya, akan tetapi banyak orang tua yang kurang memahami jika bayinya mengalami suatu penyakit (Sukarmin dan Riyadi, 2009). Bayi baru lahir biasanya mudah sakit, jika sakit bisa berubah cepat menjadi kondisi yang serius dan berat. Seharusnya orang tua dapat mengenali tanda-tanda bahaya secara dini pada bayi mereka sebelum keadaan bayi mereka semakin serius karena terlambat membawa ke tempat pelayanan kesehatan dapat berujung kematian. Seorang bayi dengan tanda bahaya merupakan masalah yang serius, bayi dapat meninggal bila tidak ditangani segera (Philitery, 2007). Kesehatan bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu sudah seharusnya orang tua mengetahui tanda-tanda sakit pada bayi mereka agar dapat mengantisipasinya lebih awal. Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu: bayi tidak mau menyusu atau muntah, kejang,

Upload: alunk-closehead

Post on 30-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sap

TRANSCRIPT

R.Kandungan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Tanda bahaya bayi baru lahir

Sub Topik

: Mengenali Tanda bahaya bayi baru lahir

Sasaran

:

Hari/tanggal:

Tempat

:

Waktu

:

Latar Belakang

Kelahiran seorang anak sangatlah dinanti oleh banyak pasangan yang menikah. Kehadiran anak seakan menjadi pelita yang terang benderang bagi orang tua dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Saat lahir kedunia dia adalah fitrah, masih suci, masih putih cemerlang dan belum ternoda apapun juga, sehingga orang tua perlu untuk menjaga supaya menjadi anak yang baik. Begitupun juga dengan kesehatannya, akan tetapi banyak orang tua yang kurang memahami jika bayinya mengalami suatu penyakit (Sukarmin dan Riyadi, 2009).

Bayi baru lahir biasanya mudah sakit, jika sakit bisa berubah cepat menjadi kondisi yang serius dan berat. Seharusnya orang tua dapat mengenali tanda-tanda bahaya secara dini pada bayi mereka sebelum keadaan bayi mereka semakin serius karena terlambat membawa ke tempat pelayanan kesehatan dapat berujung kematian. Seorang bayi dengan tanda bahaya merupakan masalah yang serius, bayi dapat meninggal bila tidak ditangani segera (Philitery, 2007).

Kesehatan bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu sudah seharusnya orang tua mengetahui tanda-tanda sakit pada bayi mereka agar dapat mengantisipasinya lebih awal. Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu: bayi tidak mau menyusu atau muntah, kejang, lemah, sesak nafas, rewel, pusar kemerahan, demam, suhu tubuh dingin, mata bernanah, diare, bayi kuning (Nurjannah, 2011).

Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan lebih cepat mendapat pertolongan sehingga dapat mencegahnya dari kematian. Namun apabila terlambat dalam pengenalan dari tanda bahaya tersebut, bayi bisa meninggal. Bayi baru lahir mempunyai masalah berat yang dapat mengancam kehidupannya dan memerlukan diagnosa dan pengelolaan segera, terlambat dalam pengenalan masalah dan manajemen yang tepat dapat mengakibatkan kematian (Nurjannah, 2011).

Pengetahuan ibu post partum tentang tanda-tanda sakit bayi baru lahir merupakan hal yang penting karena tanda-tanda bahaya bayi baru lahir dapat merupakan gejala dari suatu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Oleh sebab itu, sudah seharusnya ibu mengetahui tanda-tanda bahaya bayi baru lahir terutama pada ibu post partum agar dapat mencegah kematian pada bayi baru lahir (Nurjannah, 2011).

Di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, bayi yang sedang di rawat di Ruang NICU sebanyak 16 bayi. Dari wawancara dengan 3 ibu yang mempunyai bayi diruang tersebut mengatakan tidak mengetahui tanda bahaya pada bayinya. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya informasi tentang kesehatan bayi, begitupun juga dengan penanganannya.

Dengan melihat masalah di atas, kami dari kelompok II ingin melakukan suatu penyuluhan mengenai Tanda-Tanda Bayi Sakit, dengan begitu kami mengharapkan ibu-ibu mengerti dan cepat mengambil tindakan untuk menangani bayinya jika muncul tanda-tanda tersebut.

Tujuan Penyuluhan :

1. Tujuan Umum

Klien dapat mengetahui tanda bahaya pada bayi.

2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu menyebutkan 6 dari 12 tanda-tanda bayi sakit.

b. Klien mampu menjelaskan penanganan pertama pada bayi yang sakit.

Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan ibu dapat Mengenali Tanda bahaya bayi baru lahir.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :

1. Menjelaskan penting mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir

2. Menjelaskan bayi baru lahir banyak yang meninggal

3. Menyebutkan tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir

Jumlah sasaran

Sasarannya adalah keluarga/ibu yang mempunyai bayi berjumlah minimal 5 orang.

MATERI

Menjelaskan penting mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir

Menjelaskan bayi baru lahir banyak yang meninggal

Menyebutkan tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir

METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

MEDIA

a) Leaflet

SETTING TEMPAT

Keterangan :

M : Moderator

P : Penyaji

F : Fasilitator I : Ibu/keluarga

PENGORGANISASIAN

Moderator

:

Pembicara

:

Fasilitator

:

Observer

:

Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Peserta hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poli Hamil

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil

Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian nutrisi pada ibu hamil, kegunaan nutrisi, kebutuhan gizi, sumber-sumber nutrisi, dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil

Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

KEGIATAN PENYULUHAN

NoWAKTUKEGIATAN PENYULUHKEGIATAN PESERTA

1.5

MenitPembukaan :

Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

Menanyakan telah mendapat informasi tentang penting mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir

Menyebutkan materi yang akan diberikan Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

Menjawab

Mendengarkan

2.10

MenitSub pokok bahasan:

menanyakan penting mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir

menjelaskan penting mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir

Mengevaluasi penting mengetahui tanda bahaya bayi baru lahir

Sub pokok bahasan :

menanyakan bayi baru lahir banyak meninggal

menjelaskan bayi baru lahir banyak meninggal

mengevaluasi bayi baru lahir banyak meninggal

Sub pokok bahasan:

Menanyakan tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir

Menjelaskan tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir

Mengevaluasi tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir Menjawab

Mendengarkan

Menjawab

Menjawab

Mendengarkan

Menjawab

Menjawab

Mendengarkan

Menjawab

3.5

MenitEvaluasi :

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada yang dapat menjawab pertanyaan. Menjawab pertanyaan

Menjawab pertanyaan

4.5

MenitTerminasi :

Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.

Memberikan kesempatan kepada observer untuk membacakan hasil

Mengucapkan salam penutup Mendengarkan

Membacakan hasil jalannya penyuluhan

Menjawab salam

DAFTAR PUSTAKA

Indriarti, M.T. 2006. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi. Yogyakarta : Diglossia Media

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC

Moore/ Hacker. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates

Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Depkes RI, 2001. Asuhan Antenatal , Pusdiknakes

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Puedji, Rochjati. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Surabaya : Airlangga University Press

LAMPIRAN MATERI

TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

A. PENTING MENGETAHUI TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR

1. Bayi baru lahir gampang sakit, kalau sakit cepat menjadi berat dan serius bahkan bisa meninggal.

2. Gejala sakit pada bayi baru lahir sulit dikenali

3. Dengan mengetahui tanda bahaya,bayi akan cepat mendapat pertolongan sehingga dapat mencegah kematian.

B. BAYI BARU LAHIR BANYAK MENINGGAL KARENA :

1. Terlambat mengetahui tanda bahaya

2. Terlambat memutuskan untuk membawa bayi berobat ke dokter/bidan/perawat

3. Terlambat sampai ketempat pengobatan

C. TANDA-TANDA BAHAYA YANG HARUS DIWASPADAI PADA BAYI BARU LAHIR

1. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum.ini tandanya bayi terkena infeksi berat.

2. Bayi kejang

Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal.jika melihat gejala atau gerakan yang tidak biasa dan terjadi secara berulang-ulang (menguap, mengunyah, menghisap, mata berkedip-kedip, mata mendelik, bola mata berputar-putar,kaki seperti mengayuh sepeda) yang tidak berhenti jika bayi disentuh atau dielus-elus kemungkinan bayi kejang.

3. Bayi lemah bergerak jika hanya dipegang. Ini tandanya bayi sakit berat.

4. Sesak napas ( 37,5 C) atau suhu tubuh terasa dingin (suheu tubuh bayi > 36,5 C)

8. Mata bayi bayi bernanah banyak. Ini dapat menyebabkan bayi menjadi buta.

9. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika perut dicubit akan kembali lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat yang dapat menyebabkan kematian.

10. Kulit bayi terlihat kuning

Kuning pada bayi berbaha jika muncul pada :

a. Hari 1 (kurang dari 24 jam) setelah lahir

b. Ditemukan pada umur lebih dari 14 hari

c. Kuning sampai telapak kaki dan tangan

11. Buang air besar atau tinja bayi bewarna pucat

M

P

F

I

I

I

I

I