pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf ·...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PONDOK BERSALIN PURI HUSADA MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI OLEH : YUNI HASTUTI R0107054 PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: phamnhan

Post on 22-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP SIKAP IBU

HAMIL DALAM MENGHADAPI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PONDOK

BERSALIN PURI HUSADA MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI

OLEH :

YUNI HASTUTI

R0107054

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP SIKAP IBU

HAMIL DALAM MENGHADAPI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PONDOK

BERSALIN PURI HUSADA MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Saint Ilmu Terapan

OLEH:

YUNI HASTUTI

R0107054

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini dengan tulus penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberiku jalan petunjuk serta kemudahan kepadaku

untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan memberiku kekuatan,

kesabaran serta ketabahan dalam menjalani hidup.

2. Orang tuaku yang sangat kucintai dan kusayangi, terima kasih atas do’a dan

dukungannya, terima kasih atas cinta kasih, pengorbanan serta keikhlasan

kalian yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran.

3. Adik- adikku tersayang yang setia menemaniku dalam suka dan duka saat aku

berada di rumah.

4. Keluarga besarku tercinta terima kasih atas segenap doa dan dukungannya

selama ini.

5. Teman-temanku tercinta senasib dan seperjuangan, terima kasih selalu

mendukungku dalam kondisi apapun tetaplah menjadi sahabat sejatiku.

6. Seseorang yang selalu memotivasi dan menemaniku tetaplah menjadi

penyemangat dan penerang dalam hatiku.

7. Untuk teman-teman angkatan 2007 DIV Kebidanan UNS terima kasih atas

segala bantuannya (semoga jadi bidan yang sukses, profesional dan Islami).

8. Almamaterku.

9. Untuk para pembaca yang budiman.

Page 4: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul “PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN

TERHADAP SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI TANDA

BAHAYA KEHAMILAN DI PONDOK BERSALIN PURI HUSADA

MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI’.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan di Program Studi D IV Kebidanan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis banyak

mendapatkan bimbingan, bantuan, saran dan kritik dari berbagai pihak. Maka

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. DR. Ravik Karsidi, MS, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. DR. Zainal Arifin Adnan, dr, Sp .PD- KR, Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG(K), Ketua Program Studi D IV Kebidanan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Erindra Budi C, S. Kep. Ns, M. Kes Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah D IV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Sri Mulyani. S. Kep, Ns M. Kes, Pembimbing Utama dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini yang telah berkenan untuk membimbing, memberi

Page 5: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

bantuan, petunjuk, dorongan dan saran-saran dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

6. Fresthy Astrika Yunita, SST, M. Kes Pembimbing Pendamping yang telah

berkenan untuk membimbing, memberi petunjuk, dorongan dan saran-saran

dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. S. Bambang Widjokongko. dr, PHK. Mpd Ked. ketua penguji dan Agus Eka

Norma Y, S.ST, M. Kes, sekretaris penguji dalam Karya Tulis Ilmiah ini atas

masukan-masukan yang diberikan.

8. Bidan Mamik Widiyanti, AMd. Keb atas izin melakukan penelitian ini.

9. Seluruh responden penelitian di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung

Ngemplak Boyolali.

10. Teman-teman yang membantu penelitian ini.

11. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi D IV Kebidanan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 6: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..iii

HALAMAN MOTTO………………………………………………………………...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………v

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..vi

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..viii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………xi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………...xii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..xiii

ABSTRAK…………………………………………………………………………...xv

ABSTRACT...………………………………………………………………………xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..3

Page 7: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………...3

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………….4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka………………………………………………………………6

B. Kerangka Konsep…………………………………………………………….41

C. Hipotesis ………………………………………………………………….....42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ……………………………………………………………43

B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………………..44

C. Populasi Penelitian…………………………………………………………...44

D. Sampel dan Teknik Sampling……………………………..............................44

E. Estimasi Besar Penelitian…………………………………………................45

F. Kriteria Restriksi……………………………………………………………..45

G. Pengalokasian Subjek………………………………………………………..46

H. Definisi Operasional Variabel……………………………………………….46

I. Cara Kerja……………………………………………………………………47

J. Validitas dan Reliabilitas…………………………………………………….50

K. Teknik Analisis Data………………………………………………………...52

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………………………55

B. Analisis Univariate……………………………………………………………...55

Page 8: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

C. Analisis Bivariate………………………………………………….....................59

BAB PEMBAHASAN………………………………………………………………61

BAB VI PENUTUP

A. Simpulan ………………………………………………………….....................65

B. Saran…………………………………………………………............................66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi- kisi pernyataan kuesioner sikap ………………………………………49

Tabel 2 Distribusi Responden berdasarkan Umur..………………………………….55

Tabel 3 Distribusi rResponden berdasarkan Pendidikan…………………………….56

Tabel 4 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan ………………………………57

Tabel 5 Distribusi Responden berdasarkan Paritas………………………………….57

Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda

bahaya kehamilan pada kelompok perlakuan……………………………….58

Tabel 7 Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda

bahaya kehamilan pada kelompok kontrol……………………………….....59

Tabel 8 Distribusi responden berdasarkan uji beda rata- rata sikap ibu hamil dalam

menghadapi tanda bahaya kehamilan antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol…………………………………………………………...60

Page 10: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konsep…………………………………………………………41

Gambar 2 Skema rancangan penelitian……………………………………………...43

Gambar 3 Skema jalannya penelitian………………………………………………..47

Page 11: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dari Program Studi D4

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

untuk Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Validitas dan Reliabilitas dari Program Studi D4

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

untuk Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali

Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian Program Studi D4 Kebidanan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk Pondok Bersalin

Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali

Lampiran 6 Surat Keterangan telah melakukan Penelitian di Pondok Bersalin Puri

Husada Manggung Ngemplak Boyolali

Lampiran 7 Lembar Permohonan menjadi responden

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 9 Kuesioner

Page 12: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

Lampiran 10 SAP

Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan

Lampiran 12 Hasil Analisis Uji Validitas

Lampiran 13 Hasil analisis uji Reliabilitas

Lampiran 14 Hasil analisis pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap

sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok

Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali

Page 13: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRAK

Yuni Hastuti, R0107054, 2011, Pengaruh Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Sikap Ibu Hamil Dalam Menghadapi Tanda Bahaya Kehamilan Di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali, Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011

Latar Belakang: Kehamilan merupakan suatu peristiwa alamiah yang dialami seorang wanita. Pada umumnya kehamilan seharusnya berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir namun terkadang menjadi masalah, apabila dalam perjalannya muncul perubahan dengan proses patologis yang menyebabkan kehamilan menjadi terganggu dan beresiko. Tujuan : Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian jenis eksperimental kuasi dengan rancangan pretest and posttest design sampel sebanyak 58 responden dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t- test independent.

Hasil: Ada pengaruh yang bermakna antara penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam manghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali, dimana ditunjukkan dengan hasil t hitung = 4,917, t tabel = 2,000 dan nilai p = 0,000 dimana nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05) atau t hitung > t tabel (4,917 > 2,000).

Simpulan: Ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

Kata Kunci : penyuluhan, tanda bahaya kehamilan, sikap

Page 14: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu peristiwa alamiah yang dialami seorang

wanita. Saat yang menyenangkan dan dinanti-nanti, tetapi juga dapat menjadi

kegelisahan dan keprihatinan, karena dalam prosesnya kehamilan melibatkan

perubahan fisik maupun emosional dari seorang ibu serta perubahan sosial

didalam keluarga. Pada umumnya kehamilan seharusnya berkembang dengan

normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui

jalan lahir namun terkadang menjadi masalah, apabila dalam perjalanannya

muncul perubahan yang diikuti dengan proses yang patologis dimana hal

tersebut menyebabkan kehamilan menjadi terganggu dan beresiko (Sarwono,

2001).

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2010

angka kematian ibu sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Rata– rata terjadi

pada waktu kehamilan, oleh karena itu perhatian peristiwa kehamilan dan

persalinan sangat penting melalui upaya dan kesehatan ibu dan anak (KIA)

yang berkualitas dan terpadu. Dapat meningkatkan cakupan layanan yang pada

gilirannya akan menurunkan Angka Kematian Ibu (Depkes, 2010).

Page 15: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Penyebab kematian maternal tersebut paling banyak adalah pada waktu

nifas sebesar 45,16%, disusul kemudian pada waktu bersalin sebesar 31,24%,

dan pada waktu hamil sebesar 23,50%. Penyebab kematian adalah perdarahan

sebesar 27,87%, eklampsi sebesar 23,27%, infeksi sebesar 5,2% dan lain-lain

sebesar 43,18% (Dinkes Jateng, 2009).

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan

pervaginam, sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan, bengkak pada muka

dan tangan, nyeri abdomen yang hebat, gerakan janin yang berkurang harus

sedini mungkin diberikan kepada ibu hamil sebagai salah satu upaya deteksi

dini terhadap komplikasi atau penyakit selama kehamilan. Pengetahuan akan

mendorong dan membawa seseorang untuk berfikir menentukan sikap cara

mengatasinya yang kemudian akan berprilaku melakukan sesuatu untuk

mengatasi hal tersebut (Notoatmodjo, 2003).

Studi pendahuluan yang dilakukan di Pondok Bersalin Puri Husada

Manggung Ngemplak Boyolali dengan melakukan wawancara pada 10 ibu

hamil yang berkunjung ke Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak

Boyolali tersebut didapatkan 4 ibu (40%) yang mengetahui tentang tanda

bahaya kehamilan dan ibu bersikap positif dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan ditunjukkan kesiapan dirinya ketika mengalami salah satu tanda

bahaya kehamilan dan segera untuk melakukan pencegahan dengan melakukan

penanganan sejak dini misalnya segera periksa kefasilitas kesehatan terdekat,

Page 16: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

sedangkan yang 6 ibu (60%) belum mengetahui tentang tanda bahaya

kehamilan dan bersikap negatif dalam menghadapinya ditunjukkan dengan

ketidaksiapan dirinya menghadapi bahaya kehamilan seperti panik, cemas dan

tidak tahu apa yang dikerjakan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti

tertarik untuk mengadakan penyuluhan lebih lanjut tentang “Pengaruh

penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam

menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada

Manggung Ngemplak Boyolali”.

B. Rumusan Masalah

“Apakah ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap

ibu hamil dalam memghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri

Husada Manggung Ngemplak Boyolali ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan

terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di

Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

2. Tujuan khusus

Page 17: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

a. Untuk memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan di

Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

b. Untuk mengetahui sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

c. Untuk menganalisa pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan

terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di

Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Untuk mendapatkan tambahan teori tentang pengaruh penyuluhan tentang

tanda bahaya kehamilan pada masyarakat.

2. Manfaat aplikatif

a. Tenaga kesehatan

Diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran awal dalam memberikan

penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.

b. Bagi institusi khususnya bidan

Diharapkan dapat sebagai bahan masukan untuk merumuskan strategi

yang tepat dalam memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya

kehamilan.

Page 18: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

c. Masyarakat

Diharapkan dapat sebagai masukan kepada masyarakat terutama ibu- ibu

yang sedang hamil tentang pentingnya mengetahui tanda bahaya

kehamilan.

Page 19: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Penyuluhan

a. Pengertian

Kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,

menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan

mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjaran yang ada

hubunganya dengan kesehatan (Azwar, 2009).

Sedangkan menurut Walgito (2005) penyuluhan adalah bantuan yang

diberikan kepada kelompok dalam memecahkan masalah kehidupannya

dengan cara yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dengan

tujuan antara lain membantu klien untuk memecahkan masalah, membantu

pemenuhan kebutuhan klien meliputi menghilangkan perasaan yang

menekan atau menganggu dan mencapai kesehatan mental yang positif,

serta dapat mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif

dan yang merugikan menjadi menguntungkan klien.

Penyuluhan dalam bidang kesehatan biasanya dilakukan dengan cara

promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan. Menurut WHO, penyuluhan

Page 20: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

adalah proses untuk membuat seseorang mampu meningkatkan kontrol dan

memperbaiki kesehatan mereka. Termasuk di dalam upaya memperbaiki,

memajukan, mendorong, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi pada

kebutuhan perorangan atau masyarakat pada umumnya. Selanjutnya aspek

penyuluhan ini bertujuan untuk melakukan permberdayaan sehingga orang

mempunyai kepedulian terhadap pola perilaku atau pola hidup mereka

yang mempengaruhi kesehatan (Septalia, 2010).

Menurut Emilia (2008), penyuluhan timbul dari kebutuhan untuk

menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang masalah kesehatan.

Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan dan

penyakit dikenal tahap pencegahan:

1) Pencegahan primer meliputi promosi kesehatan (health promotion)

dan perlindungan khusus (spesifik protection).

2) Pencegahan sekunder meliputi diagnosis dini dan pengobatan segera(

early diagnosys dan prompt treatment).

3) Pencegahan tersier meliputi rehabilitasi.

Menurut Mubarak (2009), tujuan dari penyuluhan kesehatan

diantaranya adalah tujuan jangka pendek, menengah dan jangka

panjang. Tujuan jangka pendek adalah terciptanya pengertian, sikap,

dan norma menuju kepada terciptanya perilaku sehat. Tujuan jangka

menengah adalah terjadinya perilaku sehat. Sedangkan tujuan jangka

Page 21: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

panjang adalah terjadinya perubahan status kesehatan yang optimal.

Tujuan harus jelas, realistis (bisa dicapai), dan dapat diukur. Hal ini

diperlukan agar penilaian penyuluhan dapat dilaksanakan dengan baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada program yang akan

dikembangkan dari segi penyuluhannya adalah sudah berapa lama

program tersebut berjalan, program apa yang sedang dilaksanakan dan

yang sudah berjalan.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan

Faktor- faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam

keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah :

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap

informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang

menerima informasi yang didapatnya.

2) Tingkat sosial ekonomi

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula

dalam menerima informasi baru.

3) Adat istiadat

Page 22: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan

hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat

menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

4) Kepercayaan masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh

orang- orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul

kepercayaan masyarakat dengan penyampaian informasi.

5) Ketersediaan waktu di masyarakat

Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas

masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam

penyuluhan (Septalia, 2010).

c. Ruang lingkup

Ruang lingkup penyuluhan antara lain:

1) Sasaran penyuluhan yang meliputi:

a) Penyuluhan massa yaitu penyuluhan ditujukan pada semua orang.

b) Penyuluhan kelompok yaitu penyuluhan ditujukan pada kelompok

melalui ceramah, demonstrasi. Dalam penyuluhan kelompok

komunikasi terjadi setelah timbal balik, sehingga kemungkinan

adanya salah tafsir yang disampaikan penyuluhan kecil.

c) Penyuluhan perorangan yaitu penyuluhan dilakukan dengan

berhadapan langsung (Emilia, 2008).

Page 23: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Strategi penyuluhan berarti rencana kegiatan yang memperhitungkan

hambatan dan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Belakangan

ini ada dua strategi utama yang banyak mempengaruhi praktisi

penyuluhan yaitu:

a) Pertama, strategi yang menekankan pada masyarakat lingkungan

dibanding individual.

b) Kedua, strategi yang menekankan individu beresiko tinggi dibanding

seluruh populasi.

Strategi penyuluhan dapat memberikan efek yang berbeda tergantung

pada:

a) Sasaran utama

b) Faktor waktu (apakah siap berubah)

c) Faktor penyampaian program

d) Tingkat penerimaan dan partisipasi komunitas (Emilia, 2008).

3) Materi penyuluhan ada yang bersifat informasi, preskipsi atau petunjuk,

kontak maupun evaluasi. Materi dapat berasal dari berbagai sumber

dengan mempertimbangkan hal antara lain:

a) Apakah pesan dapat menyentuh sasaran ?

b) Apakah pesan sesuai dengan kultur setempat ?

c) Bagaimanakah pemahaman sasaran ?

d) Apakah informasi akurat ?

Page 24: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

e) Apakah pesan dapat mencapai tujuan ? (Emilia, 2008).

4) Metode penyuluhan

Metode penyuluhan pada kelompok diklarifikasikan secara umum

menjadi:

a) Metode Didadik

Metode didadik membutuhkan peran praktisi penyuluhan yang

otoriter terhadap audiens. Metode ini digunakan dalam:

(1) Ceramah- diskusi, metode ini paling tepat dipakai apabila:

(a) Menyampaikan informasi dan meningkatkan motifasi

(b) Pembicara lebih tua dibanding audiens

(c) Kelompok terlalu besar untuk aktifitas kelompok

(d) Semua audiens perlu mendengar informasi yang sama

(e) Pembicara bersikap dinamis, inovatif, sensitif

(2) Seminar

Metode seminar dianjurkan apabila:

(a) Jumlah audiens kecil

(b) Umpan balik penting

(c) Keterangan ruang dan waktu

(d) Pelatihan professional

(e) Pimpinan seminar lebih tua dari audiens

(3) Konferensi

Page 25: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Konferensi biasanya khusus bidang tertentu dan tepat dilakukan

apabila:

(a) Penyegaraan profesional

(b) Melibatkan banyak ahli

(c) Membangun konsensus antar profesional

(d) Audiens memilki pengetahuan dasar tentang topik yang

dibicarakan (Emilia, 2008).

b) Metode eksperensial

Metode ini banyak menggunakan aktifitas dalam kelompok baik

aktifitas terfokus, kelompok diskusi maupun kelompok belajar.

Karakteristik kecilnya sebagai berikut:

(1) Jumlah kelompok biasanya 6- 12 orang

(2) Diskusi biasanya 1- 3 jam

(3) Situasi tidak membuat tertekan

(4) Fasilitator perlu keterampilan komunikasi yang jadi kunci

keberhasilan kelompok (Emilia, 2008).

c) Metode media massa

Penyuluhan tidak ubahnya seperti kampanye produk, memerlukan

metode dan sarana penyuluhan. Instrument komunikasi pemasaran

yang biasa digunakan antara lain:

Page 26: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(1) Iklan, meliputi media lini atas seperti televisi, surat kabar, radio,

tabloid, dan media lini bawah seperti spanduk, stiker, poster,

kaos, baliho.

(2) Promosi, kegiatan sales meliputi kegunaan pembagian stiker,

poster dan pengobatan gratis.

(3) Tenaga promosi, dalam kegiatan ini yang dilakukan adalah

penyuluhan oleh tenaga kesehatan.

(4) Publikasi, kegiatan publikasi meliputi penyiaran melalui radio

berupa program interaktif dan press release melalui surat kabar

dalam bentuk artikel.

(5) Hubungan masyarakat, melalui rapat antara stakeholders,

konferensi pers, penyuluhan tingkat kecamatan, even-even

kampanye.

Melalui promosi inilah penyuluhan disampaikan pada masyarakat

(audiens). Komunikasi yang baik, tepat sasaran, jelas dan mudah dimengerti

akan mendukung kegiatan. Strategi terbaik yang biasa dilakukan adalah

dengan mengikuti pola perubahan perilaku yang berdasarkan pada suatu

penelitian (Emilia, 2008).

Page 27: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Kehamilan

a. Pengertian

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dari hari pertama

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2002).

b. Pembagian Trimester

Pada dasarnya, trimester pertama secara umum dipertimbangkan

berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester dua

pada minggu ke-13 hingga ke-28 (15 minggu) dan trimester ke tiga pada

minggu ke 29 hingga minggu ke 40.

c. Tanda dan Gejala Kehamilan

1) Tanda dan gejala tidak pasti

a) Tidak hamil atau amenorea

b) Mual muntah (nausea and vomiting)

c) Mengidam

d) Tidak tahan bau- bauan

e) Pingsan

f) Hilang nafsu makan atau anoreksia

g) Lelah atau fatigue

h) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

i) Sering kencing

Page 28: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

j) Konstipasi

k) Pigmentasi kulit

l) Varises (Manuaba, 2001).

2) Tanda dan gejala kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar: konsistensi uterus lebih lunak

d) Tanda Chadwick: warna vulva dan vagina lebih merah atau agak

kebiru- biruan

e) Tanda piscaseck: uterus membesar kesalah satu jurusan

f) Tanda Braxton hicks: bila uterus dirangsang kontraksi

g) Teraba ballottement

h) Reaksi kehamilan positif (Manuaba, 2001).

3) Tanda dan gejala pasti atau positif hamil

a) Terdapat gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba

juga bagian- bagian janin:

(1) Denyut jantung janin didengar dengan stetoskop moral Laennec

(2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

(3) Dicatat dengan foto elektro kardiogram

(4) Dilihat pada ultrasonografi

b) Terlihat tulang- tulang janin dalam foto rontgen (Sarwono, 2005).

Page 29: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Tanda bahaya kehamilan

a. Pengertian

Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu

dan bayi dalam keadaan bahaya.

b. Macam- macam tanda bahaya kehamilan

1) Perdarahan Pervaginam

a) Pengertian

Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22

minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang

berhubungan dengan kehamilan dapat berupa plasenta previa,

solusio plasenta, abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik

(Saifudin, 2002).

b) Penanganan

Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan

secara cepat keadaan umum ibu termasuk tanda vital (nadi,

tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya

syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum

terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi

ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat

penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang

Page 30: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah

sesuai dengan keperluan (Saifudin, 2002).

c) Macam–macam perdarahan pervaginam

(1) plasenta previa

Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi

sebagian atau seluruh ostium uteri internum.

(2) Tanda dan gejala

Perdarahan tanpa rasa nyeri bisa secara tiba- tiba dan kapan

saja. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta

terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah

tidak dapat mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta previa,

ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa

lebih sering disertai kelainan letak.

(3) Deteksi dini

(a) Pengumpulan data

Tanyakan pada ibu tentang karateristik perdarahannya,

kapan mulai, berapa banyak, apa warnanya, adakah

gumpalan.

(b) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan tekanan darah, suhu nadi dan denyut jantung

janin jangan melakukan pemeriksaan dalam dan melakukan

Page 31: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pemasangan tampon karena hanya akan menimbulkan

perdarahan yang berbahaya dan menambah kemungkinan

infeksi. Lakukan pemeriksaan luar (eksternal), rasakan

apakah perut bagian bawah lembut pada perabaan.

Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati- hati dapat

menentukan sumber perdarahan berasal dari kanalis

servikalis atau sumber lain seperti varises yang pecah, dan

kelainan servik (polip, erosi ca). Pemeriksaan USG.

(4) Penanganan

(a) Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat

menyelamatkan ibu dan anak untuk mengurangi kesakitan

dan kematian.

(b) Memecahkan ketuban diatas meja operasi selanjutnya

pengawasan untuk dapat melakukan pertolongan lebih

lanjut.

(c) Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa dapat

mengambil sikap melakukan rujukan ketempat pertolongan

yang mempunyai fasilitas yang cukup dengan pemasangan

infus untuk mengimbangi perdarahan, sedapat mungkin

diantar oleh petugas, dilengkapi dengan keterangan

Page 32: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

secukupnya, serta dipersiapkan donor darah untuk transfusi

darah (Kusmiyati, 2008).

(1) Solusio plasenta

Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal

plasenta lepas setelah bayi lahir.

(2) Tanda dan gejala

(a) Darah dari tempat pelepasan keluar dari servik dan

terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan banyak.

(b) Kadang- kadang darah tidak keluar terkumpul di belakang

plasenta (perdarahan tersembunyi atau perdarahan ke

dalam).

(c) Perdarahan disertai nyeri, juga diluar his

(d) Nyeri abdomen pada saat di pegang

(e) Palpasi sulit dilakukan

(f) Fundus uteri makin lama makin naik

(g) Bunyi jantung biasanya tidak ada (Kusmiyati, 2008).

(3) Deteksi dini

(a) Tanyakan pada ibu tentang karateristik perdarahannya,

kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah

gumpalan.

Page 33: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(b) Tanyakan pada ibu apakah ia merasa nyeri atau sakit kepala

mengalami perdarahan tersebut (Kusmiyati, 2008).

(4) Penanganan

(a) Solusio plasenta ringan

Perut tegang sedikit, perdarahan tidak terlalu banyak.

Keadaan janin masih baik dapat dilakukan penanganan

secara konservatif.

Perdarahan berlangsung terus ketegangan makin

meningkat, dengan janin yang masih baik dilakukan secsio

sesarea.

Perdarahan yang terhenti dan keadaan baik pada kehamilan

prematur dilakukan perawatan inap.

(b) Solusio plasenta tingkat sedang dan berat

Penanganannyan dilakukan dirumah sakit karena dapat

membahayakan jiwa penderita. Tatalaksananya adalah

penanganan infuse dan transfusi darah, memecahkan

ketuban, induksi persalinan atau dilakukan secsio sesaria.

(5) Komplikasi

Penyulit (komplikasi) dari ibu seperti perdarahan, gangguan

pembekuan darah, oliguria, perdarahan post partum, penyulit

pada janin (Manuaba, 2001).

Page 34: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Sakit Kepala Yang Hebat

a) Pengertian

Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan dan sering

kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

kehamilan.

b) Tanda dan gejala

Sakit kepala yang menujukan suatu masalah serius adalah

sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan

beristirahat, kadang- kadang dengan sakit kepala yang

hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya

menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat

dalam kehamilan adalah gejala dari pre- eklampsia dan jika

tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,

koagulopati dan kematian.

c) Deteksi dini

Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami edema pada muka

dan tangan atau masalah visual.

d) Penanganan

Jika ibu tidak sadar atau kejang segera mobilisasi seluruh

tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat

daruratan. Segera lakukan observasi terhadap keadaan

Page 35: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan

pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan

terdahulu dari pasien dan keluarganya.

e) Komplikasi

Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-

eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita

hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang

maternal, stroke, koagulopati dan kematian (Kusmiyati,

2008).

3) Penglihatan Kabur

a) Pengertian

Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang

mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,

misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-

bintik mata berkunang-kunang.

b) Tanda dan gejala

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang, melihat bintik-

bintik mata berkunang- kunang, selain itu adanya skotama

diplopia dan ambiliopia merupakan tanda- tanda yang

menunjukkan adanya pre- eklampsia berat yang mengarah

Page 36: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan

peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri

atau didalam retina (odema retina dan spasme pembuluh

darah). Dapat juga disebabkan oleh sakit kepala yang

hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan

meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem

saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral

(nyeri kepala, kejang), gangguan penglihatan. Perubahan

penglihatan atau pandangan kabur dapat menjadi tanda pre-

eklampsia.

c) Deteksi dini

Pemeriksaan data, pemeriksaan tekanan data, protein,

urine, reflek dan edema.

d) Penanganan

Jika tidak sadar atau kejang segera dilakukan mobilisasi

seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan

gawat darurat. Segera dilakukan penilaian terhadap

keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil

menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari

pasien atau keluarganya.

Page 37: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

e) Komplikasi

Komplikasi yang ditimbulkan antara lain kejang dan

eklamsia (Saifuddin, 2002).

4) Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan

a) Pengertian

Bengkak ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam

jaringan tubuh dapat diketahui dari kenaikan berat badan

serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.

b) Tanda dan gejala

Bengkak pretibial yang ringan sering ditemukan pada

kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk

penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari

ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki

yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan

kaki. Bengkak yang mengkhawatirkan ialah bengkak yang

muncul mendadak dan cenderung meluas. Bengkak biasa

menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda

antara lain jika muncul pada muka dan tangan, bengkak

tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan

keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat,

Page 38: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

pandangan mata kabur. Hal ini dapat merupakan pertanda

anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.

c) Deteksi dini

Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau

masalah visual. Periksa adanya pembengkakan, lakukan

pengukuran tekanan darah dan protein urine ibu,

pemeriksaan hemoglobin ibu, dan tanyakan tentang tanda

dan gejala lain dari anemia.

d) Penanganan

Istirahat cukup, mengatur diet makan yaitu meningkatkan

konsumsi makanan yang mengandung protein dan

mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta

lemak kalau keadaan memburuk namun memungkinkan

maka dokter akan mempertimbangkan untuk segera

melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.

e) Komplikasi

Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan

keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema

(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka,

tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih

Page 39: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium (Saifudin,

2002).

5) Gerakan Janin Berkurang

a) Pengertian

Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22

minggu atau selama persalinan.

b) Tanda dan gejala

Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.

c) Deteksi dini

Jika bayi sebelumya bergerak dan sekarang tidak bergerak,

tanyakan pada ibu kapan terakhir bergerak, raba gerakan

bayi, dengarkan denyut janin janin, lakukan USG.

d) Penanganan

Memberikan dukungan emosional pada ibu, menilai denyut

jantung janin (DJJ), apabila ibu mendapat sedative, tunggu

hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang. Bila

denyut jantung janin (DJJ) tidak terdengar minta beberapa

orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler.

e) Komplikasi

Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan fetal distress

(Saifuddin, 2002).

Page 40: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

6) Nyeri Perut Yang Hebat

a) Pengertian

Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini

mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau

abortus.

b) Tanda dan gejala

Nyeri abdomen yang mugkin menunjukan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri abdomen yang

hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat.

c) Deteksi dini

Tanyakan pada ibu tentang karateristik dari nyeri, kapan

terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan. Tanyakan

pada ibu apakah mempunyai tanda atau gejala lain seperti

muntah, diare dan demam. Lakukan pemeriksaan dengan

mengukur tekanan darah, suhu dan nadi. Lakukan

pemeriksaan protein urine.

d) Penanganan

Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital

(nadi, tensi, respirasi, suhu). Jika dicurigai syok mulai

pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas waspada dan

Page 41: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan

cepat. Jika ada syok segera terapi dengan baik.

e) Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat

antara lain kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan

prematur, solusio plasenta, abortus, ruptur uteri imminens

(Saifuddin, 2002).

7) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

a) Pengertian

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan

22 minggu ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi

sebelum proses persalinan berlangsung.

b) Tanda dan gejala

Keluarnya cairan berupa air ketuban dari vagina. Ketuban

di nyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses

persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat

terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37

minggu) maupun pada kehamilan aterm.

c) Deteksi dini

Deteksi faktor resiko, deteksi infeksi secara dini, lakukan

pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar

Page 42: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

(jumlah, warna, dan bau) dan membedakannya dengan

urine. Nilai apakah cairan keluar melalui ostium uteri atau

terkumpul di forniks posterior.

d) Penanganan

Konfirmasi usia kehamilan kalau ada dengan

Ultrasonografi (USG), lakukan pemeriksaan inspekulo

(dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar

(jumlah, warna, bau) dan membedakannya dengan urin.

Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22

minggu) jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.

Observasi tidak adanya infeksi, observasi tanda–tanda

inpartu.

e) Komplikasi

Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan

solusio plasenta

Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)

Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi

persalinan preterm (Saifuddin, 2002).

Page 43: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4. Sikap

a. Pengertian

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoadmodjo, 2003).

Sedangkan menurut Azwar (2007) sikap adalah suatu bentuk

evaluasi atau reaksi perasaan. Perasaan mendukung atau memihak

(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak

(unfavorable) pada objek tersebut. Sikap merupakan kesiapan untuk

bereaksi terhadap suatu objek dengan cara- cara tertentu. Kesiapan

yang dimaksud disini adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi

dengan cara tertentu apabila individu dihadapakan pada stimulus yang

menghendaki adanya respon. Sikap ini juga diartikan sebagai

kecenderungan yang relative stabil, dimiliki seseorang dalam bereaksi

(baik reaksi positif maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang

lain, benda, situasi atau kondisi sekitarnya. Sikap tumbuh diawali dari

pengetahuan yang dipersepsikan sebagai suatu hak yang baik (positif)

maupun tidak baik ( negatif), kemudian diterapkan kedalam dirinya.

b. Komponen sikap

Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang, yaitu:

1) Komponen kognitif merupakan representasi apa yang akan

dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi

Page 44: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kepercayaan stereotype yang dimiliki individu mengenai sesuatu

penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau

problem yang kontroversial.

2) Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek

emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh- pengaruh yang mungkin adalah

mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan

perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimilki oleh seseorang dan berisi

tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap

sesuatu dengan cara- cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek

yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap

seseorang dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku (Azwar,

2007).

c. Tingkatan sikap

Sikap terdiri dari beberapa tingkatan antara lain:

1) Menerima ( receiving)

Menerima diartikan bahwa seseorang (subjek) mau dan

memperhatikan srimulus yang diberikan (objek).

Page 45: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap

karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau

salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang

mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb) untuk

menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi

adalah suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif

terhadap gizi anak.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi, misalnya

seorang ibu mau menjadi akseptor kb, meskipun mendapatkan

tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri (Notoatmodjo,

2007).

d. Sifat sikap

Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula bersifat negatif :

Page 46: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1) Sikap positif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

ditunjukkan kesiapan dirinya ketika mengalami salah satu tanda

bahaya kehamilan dan segera untuk melakukan pencegahan

dengan melakukan penanganan sejak dini, misalnya segera periksa

ke fasilitas kesehatan terdekat.

2) Sikap negatif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

ditunjukkan dengan ketidaksiapan dirinya menghadapi bahaya

kehamilan seperti panik, cemas dan tdak tahu apa yang harus

dikerjakan (Azwar, 2007).

e. Ciri- ciri sikap

1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan perkembangan itu yang ada hubungan

dengan objeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-

motif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

2) Sikap dapat berubah- ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan

sikap dapat berubah bila terdapat keadaan dan syarat tertentu yang

mempermudah sikap pada orang itu.

3) Sikap tidak berdiri sendiri, tapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,

dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

Page 47: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan suatu hal- hal tersebut.

5) Sikap mempunyai segi- segi motivasi dari segi- segi perasaan, sifat

alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan- kecakapan atau

pengetahuan- pengetahuan yang dimiliki orang.

6) Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar (Azwar, 2007).

f. Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap antara lain:

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek, individu

mempunyai dorongan untuk mengerti, dengan pengalamannya

memperoleh pengetahuan. Dalam penentuan sikap seseorang

pengetahuan memegang peranan penting.

2) Pengalaman pribadi

Untuk menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

harus meninggalkan kesan yang kuat, karena itu sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional.

3) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Page 48: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting.

4) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh

sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai

sikap anggota masyarakat, karena kebudayaanlah yang memberi

corak pengalaman individu- individu masyarakat asuhannya.

5) Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan

secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya

sehingga akan berakibat terhadap sikap konsumen.

6) Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan, sehingga konsep

tersebut mempengaruhi sikap.

Page 49: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

7) Faktor emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi

yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego (Azwar, 2007).

g. Cara pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang

mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap.

Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal- hal yang positif

mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersikap mendukung atau

memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan dengan

pernyataan yang favourable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin

pula berisi hal- hal yang negatif mengenai objek sikap yang bersikap

tidak mendukung maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan ini

disebut sebagai pernyataan yang unfavourable. Suatu skala sikap

sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favourable

dan unfavourable dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian

pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif

yang seolah- olah ini skala memihak atau tidak mendukung sama

sekali subjek sikap (Azwar, 2007).

Page 50: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung. Secara langsung dapat dinyatakan bagaiman pendapat atau

pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung

dapat dilakukan dengan pernyataan- pernyataan hipotesis kemudian

dinyatakan pendapat responden melalui kuesioner (Notoadmodjo,

2003).

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran sikap

yaitu:

1) Keadaan objek yang diukur

2) Situasi pengukuran

3) Alat ukur yang digunakan

4) Penyelenggaraan pengukuran

5) Pembacaan atau penilaian hasil pengukuran

h. Faktor- faktor yang mempengaruhi perubahan sikap

Perubahan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

1) Sumber dari pesan

Sumber pesan dapat berasal dari seseorang, kelompok, institusi

a) Dua ciri penting dari sumber pesan:

(1) Kredibilitas

Page 51: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Yaitu Semakin percaya dengan orang yang mengirimkan

pesan, maka kita akan semakin menyukai untuk dipengaruhi

oleh pemberi pesan.

(a) Dua aspek penting dalam kredibilitas yaitu: Keahlian-

keahlian dan kepercayaan saling berkaitan.

(b) Tingkat kredibilitas berpengaruh terhadap daya persuasif

Kredibilitas tinggi maka daya persuasive tinggi

Kredibilitas rendah maka daya persuasive rendah

(2) Daya tarik

Kredibilitas masih perlu ditambah daya tarik agar lebih

persuasif, dan efektitasnya daya tarik dipengaruhi oleh

beberapa hal seperti daya tarik fisik, menyenangkan serta

kemiripan.

2) Pesan (isi pesan)

Umumnya berupa kata- kata dan symbol- symbol lain yang

menyampaikan informasi.

Tiga hal yang berkaitan dengan isi pesan antara lain:

a) Usulan

Suatu pernyataan yang kita terima secara tidak kritis dan pesan

dirancang dengan harapan orang akan percaya, membuat sikap,

Page 52: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dan terhasut dengan apa yang dikatakan tanpa melihat faktanya

seperti contoh: iklan di televisi

b) Menakuti

Cara lain untuk membujuk adalah dengan menakut- nakuti tetapi

jika terlalu berlebihan maka orang menjadi takut, sehingga

informasi justru dijahui.

c) Pesan satu sisi dan dua sisi

Pesan satu sisi paling efektif jika orang dalam keadaan netral

atau sudah menyukai suatu pesan

3) Penerima pesan

Beberapa ciri penerima pesan

a. Influenceability

Sifat kepribadian seseorang tidak berhubungan dengan

mudahnya seseorang untuk dibujuk, meskipun demikian anak-

anak lebih mudah dipengaruhi daripada orang dewasa,

sedangkan orang berpendidikan rendah lebih mudah dipengaruhi

daripada yang berpendidikan tinggi.

b. Arah perhatian dan penafsiran

Pesan akan berpengaruh pada penerima, tergantung dari persepsi

dan penafsirannya, yang terpenting pesan yang dikirim ketangan

Page 53: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

orang pertama, mungkin dapat berbeda jika info sampai ke

penerima kedua (Azwar, 2007).

5. Pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil

dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

Penyuluhan adalah bantuan yang diberikan pada individu dalam

memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara-

cara sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai

kesejahteraan. Dalam memberikan penyuluhan terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan antara lain: pendidikan,

social ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, keterdiaan waktu

(Septalia, 2010).

Tujuan dari penyuluhan diantaranya adalah tujuan jangka pendek,

menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah terciptanya

pengertian, sikap dan norma menuju kepada terciptanya perilaku sehat.

Tujuan jangka menengah adalah terjadinya perilaku sehat. Sedangkan

tujuan jangka panjang adalah terjadinya perubahan status kesehatan yang

optimal. Kegiatan pengetahuan adalah untuk meningkatkan pengetahuan,

merubah sikap serta mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan.

Dengan dilaksanakannya penyuluhan tanda bahaya kehamilan dapat

mengubah sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan menjadi

sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Setelah mendapatkan

Page 54: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan, ibu hamil diharapkan dapat

mengetahui tanda bahaya kehamilan sesuai dengan tahapan sehingga

bersikap sesuai dengan nilai kesehatan (Mubarak, 2009).

B. Kerangka konsep

Gambar 1. Kerangka konsep

ibu hamil Penyuluhan tentang

tanda bahaya kehamilan

Sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

1. Positif

2. Negatif

Faktor yang mempengaruhi penyuluhan:

1. Pendidikan

2. Sosial ekonomi

3. Adat istiadat

4. Kepercayaa masyarakat

5. Ketersediaan waktu

Faktor yang mempengaruhi sikap:

1. Pengetahuan

2. Pengalaman pribadi

3. Pengaruh kebudayaan

4. Pengaruh media massa

5. Lembaga pendidikan

6. Lembaga agama

7. Faktor emosional

Page 55: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

C. Hipotesis

“Ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu

hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri

Husada Manggung Ngemplak Boyolali”.

Page 56: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian jenis

eksperimen kuasi (quasi eksperiment), yaitu penelitian yang bertujuan

untuk menguji hipotesis dengan melakukan suatu intervensi

(Notoadmodjo, 2005).

Penelitian ini menggunakan model rancangan pretest and posttest

design. Dalam rancangan ini, membagi subjek dalam 2 kelompok. Satu

kelompok sebagai kelompok eksperimental yang diberi perlakuan yang

berupa penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan dan satu kelompok

lagi sebagai kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan (Notoadmodjo,

2005).

Gambar 2. Skema rancangan penelitian

Keterangan:

O1: pretest kelompok perlakuan

O2: posttest kelompok perlakuan

O1 X O2

O3 O4

Page 57: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

O3: pretest kelompok kontrol

O4: posttest kelompok kontrol

X : Treatment (penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung

Ngemplak Boyolali pada bulan Februari- Juli 2011.

C. Populasi Penelitian

1. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung

ke Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

2. Populasi Aktual

Populasi aktual merupakan bagian dari populasi target tempat anggota

sampel diambil. Populasi aktual dalam penelitian ini adalah ibu- ibu hamil

yang berkunjung di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak

Boyolali pada bulan November- Februari 2011 yang berjumlah 136 orang.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau jumlah dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Hidayat, 2007). Teknik

sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu suatu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti.

Page 58: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

E. Estimasi Besar Sampel

Besarnya sampel yang ditetapkan dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = banyaknya sampel

N = ukuran populasi

d = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 10 % (0,01)

Dari rumus di atas diperoleh sampel sebanyak 58 orang (Nursalam, 2003).

F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dalam

penelitiannya adalah:

a. Ibu hamil trimester I, trimester II dan trimester III yang

berkunjung ke Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak

Boyolali

b. Bersedia menjadi responden

c. Bisa membaca dan menulis

2. Kriteria Eksklusi

Page 59: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria

inklusi, yaitu subjek tidak bersedia untuk menjadi responden.

G. Pengalokasian Subjek

Cara pengelompokan subjek yang mendapatkan perlakuan dan kontrol

dengan membagi dua jumlah sampel menjadi dua kelompok yaitu

kelompok perlakuan sebanyak 29 orang dan kelompok kontrol sebanyak 29

orang.

H. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas: penyuluhan

a. Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada ibu- ibu hamil mengenai

tanda bahaya kehamilan. Penyuluhan diberikan pada kelompok

perlakuan.

b. Metode : Ceramah (dengan pendekatan kelompok) dan diskusi

c. Media : leaflet

d. Skala pengukuran : Nominal, belum dilakukan penyuluhan dan sudah

dilakukan penyuluhan

2. Variabel terikat: Sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

a. Mengetahui respon ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

b. Metode : Sikap ibu sebelum penyuluhan (pretest) dan sesudah

penyuluhan (posttest).

c. Media : Kuesioner

Page 60: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

d. Skala pengukuran : Interval

< 50 = Negatif

> 50 = Positif

I. Cara kerja

Gambar 3. Skema jalannya penelitian

1) Intervensi Penelitian

Intervensi yang diberikan oleh peneliti adalah dengan memberikan

penyuluhan. Subjek penyuluhan di bagi menjadi dua kelompok yakni

Peneliti

Kuesioner

Validitas Reliabilitas

Perlakuan

Kontrol

Pretest Penyuluhan

Pretest

Postest

Postest

Pengolahan Data

t- test independent

Hasil

Page 61: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Intervensi hanya di berikan

kepada kelompok perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi

intervensi apapun. Kedua kelompok di beri pretest dan posttest,

pelaksanaan pretest pada kelompok perlakuan dilaksanakan sebelum

penyuluhan, begitu juga pada kelompok kontrol yang tidak diberi

penyuluhan. Pelaksanaan posttest pada kedua kelompok di lakukan 15 hari

setelah penyuluhan (Notoadmodjo, 2005).

2) Instrumentasi Penelitian

Instrumentasi Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah (Nursalam, 2003).

1) Penyuluhan tanda bahaya kehamilan

a) Metode

Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan

diskusi. Diskusi dilaksanakan apabila ada suatu pertanyaan sesudah

dilakukan penyuluhan.

b) Media

Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah leaflet.

2) Sikap dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

a) Alat ukur

Page 62: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Penilaian tentang sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan disusun dengan menggunakan skala Likert yaitu berupa

pernyataan tertutup dengan empat alternatif jawaban, kemudian

responden diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif

jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Skor yang diberikan adalah 4,3,2,1

untuk pernyataan positif (favorable), dan 1,2,3,4 untuk pernyataan

negatif (unfavorable).

Kisi-Kisi Kuesioner Sikap dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

No.

Pernyataan Distribusi Soal Jumlah

kuesioner (+) (-)

1. Pengertian 1,24 19 3

2. Macam- macam tanda

bahaya kehamilan

3,7, 22,26,

27

2,14 7

3. Upaya dalam pencegahan

tanda bahaya kehamilan

4,6,12,16,

17,20,29

5,10,13,

15,18,21,28,30

15

4 Upaya dalam penanganan tanda bahaya kehamilan

23, 25 8, 9, 11 5

Total 16 14 30

Tabel 1. Kisi kisi kuesioner sikap dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan.

Page 63: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Kuesioner berjumlah 30 butir soal yang terdiri dari 16 pernyataan

favourable dan 14 pernyataan unfavourable.

Menurut Notoatmodjo (2005) setelah kuesioner selesai

disusun, maka kuesioner harus tersebut harus dilakukan uji coba

terlebih dahulu. Responden yang digunakan untuk uji coba

sebaiknya yang memiliki kesamaan karakteristik dari tempat dimana

penelitian itu dilaksanakan. Agar diperoleh distribusi nilai hasil yang

mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba

paling sedikit 20 orang. Hasil uji coba ini digunakan untuk

mengetahui sejauh mana alat ukur (kuesioner) yang telah disusun

tadi memiliki validitas dan reliabilitas.

1) Uji Validitas

Uji validitas untuk mengukur prosedur sikap dalam penelitian

menggunakan teknik product moment karena data tipe skala

pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Adapun rumus

yang digunakan sebagai berikut ( Sugiyono, 2007).

N(Σxy)-(Σx.Σy)

r =

Keterangan:

r = koefisien korelasi

Page 64: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

x = pernyataan

y = skor total

xy = skor pernyataan

N = jumlah sampel

Secara keseluruhan uji validitas didapat jika r hitung > r tabel

maka item pernyataan valid, dan jika r hitung < r tabel maka item

pernyataan dikatakan tidak valid. Setelah dilakukan uji validitas

kepada 20 responden dari kuesioner tentang sikap ibu dalam

menghadapi tanda bahaya kehamilan dari 30 item pernyataan

didapatkan 27 item pernyataan valid dan 3 item pernyataan tidak valid

yaitu nomor 9, 23, dan 29. Selanjutnya 27 item yang valid

dipergunakan untuk pengambilan data penelitian. Hasil uji validitas

dapat di lihat pada lampiran 12.

2) Uji Reliabilitas

Mengandung maksud sejauh mana instrument menghasilkan

pengukuran yang sama meskipun digunakan oleh pengamat yang

berbeda pada waktu yang sama (Taufiqurrahman, 2008). Uji

reliabilitas kuesioner sikap pada penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan teknik analisa dengan menggunakan rumus Cronbach’s

Alpha

Page 65: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

ri = ( k / k - 1 ) ( 1 - ∑S2i / St2 )

ri = reliabilitas instrumen

k = jumlah item yang valid

∑S2i = jumlah keseluruhan varians item

St2 = varians total atau varians skor total

Uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach dikatakan reliabel jika

hasil olah data didapatkan nilai ≥ 0,6, setelah dilakukan uji reliabilitas

kepada 20 responden didapat besarnya nilai Alpha pada kuesioner

sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan dimasukkan

dalam rumus didapatkan hasil uji koefisien reliabilitas instrumen

adalah 0,946 (0,946 > 0,6), maka hasil uji reliabel valid. Jadi kuesioner

yang digunakan untuk penelitian ini telah memenuhi syarat validitas

dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS for Windows. Hasil uji reliabilitas dapat

dilihat pada lampiran 13.

J. Analisis Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi (Hidayat, 2007). Dalam proses

pengolahan data terdapat langkah- langkah yang harus ditempuh

diantaranya:

Page 66: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

a. Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau di

kumpulkan

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori.

c. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi.

d. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis.

1) Analisis Univariate

Menganalisis tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif dengan

menghitung distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis secara

univariate dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.

2) Analisis Bivariate

Analisis yang dilakukan untuk melihat perbedaan hubungan ke dua

variabel, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik analisa

Page 67: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

data yang akan digunakan untuk uji hipotesis untuk mengetahui

pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil

dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan adalah independent t Test.

Rumus : t =

Dimana nialai s diperoleh dari rumus

S =

Taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. Selanjutnya t

hitung dibandingkan dengan t tabel, tabel t yang digunakan dengan

derajat bebas yaitu (df), apabila t hitung > t tabel atau nilai p < 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh secara

bermakna (Riwidikdo, 2010).

Page 68: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pondok Bersalin Puri Husada terletak di Desa Manggung Rt 04 Rw

05 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Pondok Bersalin Puri Husada

Manggung Ngemplak Boyolali merupakan salah satu tempat bersalin yang

cukup terkenal di wilayah desa manggung dan sekitarnya yang melayani

Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Persalinan, Imunisasi,

Pemeriksaan kehamilan (ANC). Pondok Bersalin Puri Husada Manggung

Ngemplak Boyolali memiliki 1 bidan dan 1 perawat, serta beberapa fasilitas

antara lain 3 kamar inap, 1 kamar periksa, 1 ruang tamu (tunggu) dan ruang

administrasi.

B. Analisis Univariate

1. Karakteristik responden

a. Distribusi responden berdasarkan umur responden

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Page 69: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

No umur frekuensi persentase (%)

1 < 20 tahun 6 10%

2 20- 35 tahun 51 88%

3 > 35 tahun 1 2%

Total 58 100%

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa umur

responden yang paling banyak yaitu berumur antara 20- 35 tahun

sebanyak 51 responden ( 88%) dari 58 responden.

b. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SD 2 3%

2 SMP 24 42%

3 SMA 29 50%

4 Sarjana 3 5%

Total 58 100%

Sumber : Data Primer 2011

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan responden yang paling banyak adalah berpendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 29 responden (50%)

dari 58 responden.

Page 70: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

c. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 IRT 33 57%

2 Swasta 21 36%

3 Wiraswasta 1 2%

4 PNS 3 5%

Total 58 100%

Sumber : Data Primer 2011

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa jenis pekerjaan

responden yang paling banyak adalah bekerja sebagai ibu rumah

tangga (IRT) yaitu sebanyak 33 responden ( 57%) dari 58 responden.

d. Distribusi Responden Berdasarkan Paritas

Karakteristik responden berdasarkan paritas dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas

No Paritas Frekuensi Persentase (%)

1 Belum Pernah 22 38 %

2 Sudah Pernah 36 62 %

Total 58 100 %

Sumber : Data Primer 2011

Page 71: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa responden paling banyak

sudah pernah memilik anak yaitu sebanyak 36 responden (62%) dari 58

responden.

2. Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan dapat dilihat

pada tabel 5 dan 6.

Tabel 5 Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan pada Kelompok Perlakuan

Sikap ibu Kelompok Perlakuan

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Positif 13 44,8 % 16 55,2%

Negatif 16 55,2 % 13 44,8%

Jumlah 29 100 % 29 100 %

Sumber : Data Primer 2011

Tabel 5 menunjukkan bahwa pretest pada kelompok perlakuan

sebagian besar bersikap negatif yaitu sebanyak 16 responden (55,2%) dan

pada posttest kelompok perlakuan sebagian besar bersikap positif yaitu

sebanyak 16 responden (55,2 %).

Page 72: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 6 Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan pada Kelompok Kontrol

Sikap ibu Kelompok Kontrol

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)

Positif 14 48,3% 15 51,7%

Negatif 15 51,7% 14 48,3%

Jumlah 29 100% 29 100%

Tabel 6 menunjukkan pretest pada kelompok kontrol responden

sebagian besar bersikap negatif yaitu sebanyak 15 responden (51,7%) dan

pada posttest kelompok kontrol responden sebagian besar bersikap positif

yaitu sebanyak 15 responden (51,7%).

C. Analisis bivariate

Untuk mengetahui adakah pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya

kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan antara kelompok ibu hamil yang diberikan penyuluhan (kelompok

perlakuan) dengan kelompok ibu hamil yang tidak diberikan penyuluhan

(kelompok kontol) dapat menggunakan uji statistik t- test independent. Hasil

uji ini dapat dilihat pada tabel 7.

Page 73: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 7 uji beda rata- rata sikap ibu hamil dalam menghadapi

tanda bahaya kehamilan antara kelompok perlakuan dengan kelompok

kontrol

t hitung df nilai p keterangan

4,197 56 0,000 bermakna

Pengujian data menggunakan uji statistik t test independent

menunjukkan t hitung = 4,197 dengan df = 56, t tabel 2,000 dan nilai p =

0,000, dimana nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05) atau t hitung > t tabel (4,197 >

2,000) yang artinya ada pengaruh yang bermakna dalam penyuluhan tanda

bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

Page 74: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 1 sebagian besar responden dalam penelitian ini

berusia 20- 35 tahun, yaitu sebanyak 51 responden dari 58 responden. Hal ini

menunjukkan bahwa rentang usia tersebut sesuai untuk persiapan kehamilan

dan persalinan. Menurut Depkes (2010) mengemukakan bahwa faktor resiko

kehamilan resiko tinggi terdapat pada usia 19 tahun atau kurang, usia ini lebih

rentan terjadinya pre-eklampsia (suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan

darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama

kehamilan) dan eklampsia (kejang akibat pre-eklamsia). Kondisi tersebut

lebih memungkinkan ibu hamil untuk melahirkan bayi dengan berat badan

rendah atau kurang gizi, sedangkan usia lebih dari 35 tahun lebih rentan

terhadap tekanan darah tinggi, diabetes meletus, gangguan persalinan, dan

resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom. Jadi dalam penelitian ini

responden termasuk dalam golongan cukup usia atau baik dalam kesiapan

untuk kehamilan dan persalinan, dengan kematangan usia tersebut diharapkan

ibu hamil lebih bersikap positif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

yang dapat terjadi pada dirinya. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa usia

dapat mempengaruhi ibu hamil pada kesiapan kehamilan dan persalinan.

Page 75: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Berdasarkan tabel 2 sebagian besar responden berpendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA), yaitu sebanyak 29 responden dari 58 responden. Hal

ini menunjukkan tingkat pendidikan responden cukup baik. Pendidikan dapat

berpengaruh pada sikap seseorang. Menurut Septalia (2010) Pendidikan

adalah suatu kegiatan proses pembelajaran untuk mengembangkan atau

meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat

berdiri sendiri, pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang

terhadap informasi baru yang diterimanya, maka dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima

informasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang makin baik pula sikapnya.

Pendidikan juga merupakan kegiatan bimbingan yang diberikan seseorang

pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak

dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah

pula mereka menerima informasi dan makin banyak pengetahuan. Sebaliknya

jika seseorang berpendidikan rendah maka akan menghambat perkembangan

sikap seseorang terhadap penerimaan informasi (Notoadmodjo, 2003).

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 33 responden dari

total 58 responden. Faktor pekerjaan mempunyai pengaruh dalam kehamilan

dan persalinan. Pekarjaan yang berat dapat berpengaruh pada psikologi

kehamilan, terutama pada kehamilan trimester pertama, karena emosi ibu

Page 76: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

masih sangat labil sehingga membutuhkan banyak perhatian dan waktu untuk

istirahat yang cukup.

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa responden paling banyak

sudah pernah mempunyai anak yaitu sebanyak 36 responden dari total 58

responden. Paritas menunjukkan pengalaman dalam kehamilan dan

persalinan. Orang yang pernah hamil akan mempunyai pengetahuan tentang

kehamilan yang lebih baik dibandingkan yang belum pernah mengalami

kehamilan. Pengertian ini diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber

pengetahuan. Pengalaman pribadi juga dapat digunakan sebagai upaya untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan, dan bisa menjadi dasar pembentukan

sikap, dimana pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat,

karena sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut

dapat terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional (Azwar, 2009).

Pada kelompok perlakuan sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda

bahaya kehamilan menunjukkan bahwa pretest sebagian besar bersikap

negatif yaitu sebanyak 16 responden (55,2%) setelah dilakukan posttest

bersikap positif yaitu sebanyak 16 responden (55,2), sedangkan pada

kelompok kontrol sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan

menunjukkan bahwa pretest sebagian besar bersikap negatif yaitu sebanyak

15 responden (51,7%) dan pada posttest bersikap positif yaitu sebanyak 15

responden (51,7%).

Page 77: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Uji statistik dengan t test independent mendapatkan hasil yaitu nilai p

= 0,000 (nilai p < 0,05) atau t hitung > t tabel (4,197 > 2,000), hal ini

menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan

terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan.

Menurut Azwar (2009) penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang

dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga

masyarakat tidak hanya saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa

melakukan suatu ajaran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan

dalam bidang kesehatan biasanya dilakukan dengan cara promosi kesehatan.

Menurut WHO, penyuluhan adalah proses untuk membuat seseorang mampu

meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka termasuk didalam

upaya memperbaiki, memajukan, mendorong, dan menempatkan kesehatan

lebih tinggi pada kebutuhan perorangan atau masyarakat pada umumnya.

Selanjutnya aspek penyuluhan ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan

sehingga orang mempunyai kepedulian terhadap pola perilaku atau pola hidup

mereka yang mempengaruhi kesehatan. Penyuluhan timbul dari kebutuhan

untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang masalah

kesehatan yang terkait.

Sedangkan menurut Walgito (2005) penyuluhan adalah bantuan yang

diberikan kepada kelompok dalam memecahkan masalah kehidupannya

dengan cara yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dengan

Page 78: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

tujuan antara lain membantu klien untuk memecahkan masalah, membantu

pemenuhan kebutuhan klien meliputi menghilangkan perasaan yang menekan

atau menganggu dan mencapai kesehatan mental yang positif, serta dapat

mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif dalam menghadapi tanda

bahaya kehamilan menjadi positif ditunjukkan kesiapan ibu hamil dalam

menghadapi tanda bahaya kehamilan dengan segera memeriksakan dirinya

apabila menemukan salah satu tanda bahaya kehamilan.

Penelitian ini dilakukan oleh Destin Daifa (2011) dengan judul

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap Perubahan Sikap

Remaja dalam Menghadapi Pubertas di SMPN 1 Baki Sukoharjo. Penelitian

ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan

penelitian one group pretest- posttest design. Teknik sampling yang

digunakan adalah probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan

penyuluhan kesehatan reproduksi berpengaruh positif terhadap perubahan

sikap remaja dalam menghadapi pubertas di SMPN 1 Baki Sukoharjo.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul penelitian, tempat

dan waktu, rancangan penelitian dan teknik sampling yang digunakan.

Penelitian juga dilakukan oleh Sunarti (2011) dengan judul Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Tentang Mobilisasi Dini Post SC Terhadap Sikap Ibu Di

RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi

eksperimental dengan rancangan penelitian post test only control group design.

Teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling. Hasil penelitian

Page 79: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini post

SC terhadap sikap ibu. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah

judul penelitian, tempat dan waktu, rancangan penelitian dan teknik

sampling yang digunakan.

Penelitian dilakukan oleh Sri Hastuti (2011) dengan judul Pengaruh

Penyuluhan Imunisasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu di Desa Bendosari

Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental

dengan rancangan penelitian one group pretest- posttest design. Teknik sampling

yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif antara penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu.

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul penelitian, tempat

dan waktu, rancangan penelitian dan teknik sampling yang digunakan.

Penelitian dilakukan oleh Lilik Noor Hikmawati (2011) dengan judul

Pengaruh Pemberian Penyuluhan tentang Menopause terhadap Tingkat Kecemasan

Ibu dalam Menghadapi Gejala Menopause di Perumahan Johobaru Sukoharjo

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan

penelitian pretest- posttest control group design. Teknik sampling yang

digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan

tingkat kecemasan pada ibu dalam menghadapi gejala menopause di

Perumahan Johobaru Sukoharjo. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan

adalah judul penelitian, tempat dan waktu, dan teknik sampling yang

digunakan.

Page 80: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Berdasarkan beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

terdapat beberapa kemiripan dengan Penelitian yang di lakukan oleh penulis

yaitu dengan judul Pengaruh Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan terhadap

Sikap Ibu Hamil dalam Menghadapi Tanda Bahaya Kehamilan di Pondok

Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.

Page 81: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat

menyimpulkan:

1. Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan menunjukkan

peningkatan sikap responden dari negatif menjadi positif.

2. Ada pengaruh dalam pemberian penyuluhan tanda bahaya kehamilan pada

ibu hamil terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya

kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali

dengan uji t- test independent ditunjukkan dengan hasil nilai t hitung =

4,197, t tabel = 2,000 dan nilai p= 0,000, dimana nilai p < 0,05 (0,000 <

0,05) atau t hitung > t tabel (4,197 > 2,000) dengan demikian disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang bermakna.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh penyuluhan tanda

bahaya kehamilan maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

Page 82: PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN …eprints.uns.ac.id/14757/1/223311611201109441.pdf · Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

1. Bagi Institusi Kesehatan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh institusi kesehatan untuk

lebih memperhatikan pelayanan KIE tentang tanda bahaya kehamilan

sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil.

2. Petugas Pelayanan khususnya Bidan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

dalam mengidentifikasi dan deteksi dini dalam penemuan ibu hamil,

dengan memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap pada penelitian- penelitian selanjutnya untuk meneliti

faktor yang lebih kompleks pengaruhnya terhadap sikap, sehingga

didapatkan hasil yang lebih bermakna dan mengetahui faktor apa yang

pengaruhnya lebih besar dalam pembentukan sikap dan dilakukan lebih

lanjut mengenai efek dari penyuluhan secara berkesinambungan, serta

menambah jumlah variabel, jumlah sampel yang lebih banyak sehingga

akan didapatkan penelitian yang lebih baik dari penelitian sebelumnya.