makalah perawatan bbl

18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perawat bayi baru lahir dalam hal ini memandikan dan merawat tali pusar adalah perawatan dasar yang harus dimiliki setiap ibu. Dengan melakukan perawatan bayi baru lahir dapat membantu keberhasilan ibu dan anak mencapai masa perkembangannya. Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram atau merendam bayi dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009, p.59). Bayi baru lahir tidak boleh langsung dimandikan, bayi baru lahir dimandikan setelah 6 jam setelah lahir (Depkes RI). Tujuan dari memandikan bayi adalah untuk membersihkan tubuh bayi (Huliana, 2003). Keuntungan memandikan bayi adalah membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa,2009,p.92). Salah satu kebutuhan bayi adalah mandi. Oleh karena itu memandikan bayipun ada cara yang benar.Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar acara 1

Upload: mpud-fatma

Post on 15-Jan-2016

444 views

Category:

Documents


48 download

DESCRIPTION

vjvdjvjkdvjusduhfdbvdbcvnxzbnvzxcnmdjkvbsbdsfdufjdsvjdjvdjkvjdbvdsbjkbvjksdjf

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PERAWATAN BBL

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perawat bayi baru lahir dalam hal ini memandikan dan merawat tali pusar

adalah perawatan dasar yang harus dimiliki setiap ibu. Dengan melakukan

perawatan bayi baru lahir dapat membantu keberhasilan ibu dan anak mencapai

masa perkembangannya. Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara

membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram atau merendam

bayi dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009, p.59).

Bayi baru lahir tidak boleh langsung dimandikan, bayi baru lahir

dimandikan setelah 6 jam setelah lahir (Depkes RI). Tujuan dari memandikan

bayi adalah untuk membersihkan tubuh bayi (Huliana, 2003). Keuntungan

memandikan bayi adalah membangun hubungan yang sangat erat antara ibu

dan anak. Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan

kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi

(Choirunisa,2009,p.92). Salah satu kebutuhan bayi adalah mandi. Oleh karena

itu memandikan bayipun ada cara yang benar.Untuk itu diperlukan

perlengkapan yang sesuai agar acara memandikan bayi lancar, dan tidak

tertunda yang mungkin saja menyebabkan bayi kedinginan.

Selain itu, merawat tali pusat menjadi pengetahuan dasar penting bagi ibu

post partum dimana penyumbang angka neonatorum tetanus (NT) yang

disebabkan oleh adanya bakteri Clostridium tetani masuk kedalam tubuh

melalui tali pusat. Diketahui bahwa neonatorum tetani merupakan penyakit

dengan angka kematian yang tinggi, NT sering ditemukan pada negara-negara

berkembang. Salah satu cara menekan angka kejadian neonatorum tetanus

(NT) salah satunya memperhatikan teknik benar saat perawatan tali pusar.

Perawatan tali pusar yang tidak baik akan menyebabkan perlepasan tali pusar

yang lama yang dapat meningkatkan kejadian infeksi atau neonatorum tetanus (

1

Page 2: MAKALAH PERAWATAN BBL

Saifuddin, 2005 dalam Gita, 2010). Berdasarkan pemaparan diatas maka

makalah kelompok dua secara khusus membahas materi tentang “Cara

Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusar Pada Bayi”.

B. TUJUAN MAKALAH

1. Dapat menjelaskan tentang pengertian memandikan bayi dan

perawatan tali pusat

2. akalah ini menyajikan data tentang cara merawat tali pusar yang benar

2

Page 3: MAKALAH PERAWATAN BBL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MEMANDIKAN BAYI

1. Neonatal dan Bayi

Usia 0 – 28 hari disebut masa neonatal, di mana terjadi

adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah

serta mulainya berfungsi organ – organ tubuh lainnya.

Usia bayi dibagi ke dalam 2 periode, yaitu

Masa bayi dini (1- 12 bulan), di mana pertumbuhan yang

sangat pesat dan proses pematangan berlangsung secara

kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.

Masa bayi akhir (1- 2 tahun), di mana kecepatan

pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam

perkembangan motorik dan fungsi eksresi.

2. Memandikan Bayi Yang Benar

a. Definisi

Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara

membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara seka (untuk

neonatal yang belum puput tali pusarnya) atau merendam bayi

dalam air (untuk neonatal yang telah puput tali pusarnya serta

untuk usia bayi) berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa,

2009, p.59).

Dalam minggu- minggu pertama bayi cukup mandi satu

kali sehari di pagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari

kulit yang basah atau keringat. Jika dimandikan lebih sering

kulitnya dapat menjadi kering. Setelah mandi bayi ditaruh di

tempat yang hangat, taruh bayi di tempat yang rata dan

3

Page 4: MAKALAH PERAWATAN BBL

menghangatkan untuk orangtua dan bayi, alasi permukaan yang

keras dengan selimut atau handuk. Menurut Surya (2004) jika bayi

diletakkan pada permukaan di atas lantai, gunakan pengikat atau

pegang dengan tangan sepanjang waktu agar bayi tidak jatuh.

b. Waktu memandikan bayi

Waktu yang paling tepat untuk memandikan bayi adalah

sebelum bayi tidur karena dapat membuatnya rileks hingga

memudahkan bayi tidur. Usahakan tidak langsung memandikan

bayi setelah menyusui, sedang lapar, atau mengantuk untuk

menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget.

c. Tujuan memandikan bayi

Menurut Huliana (2003) tujuan dari memandikan bayi

adalah untuk membersihkan tubuh bayi.

d. Menyiapkan keperluan mandi

Salah satu kebutuhan bayi antara lain memandikan bayi.

Oleh karena itu memandikan bayipun ada cara yang benar. Untuk

itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar acara memandikan

bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan

bayi kedinginan (Choirunisa, 2009).

Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:

Handuk mandi

Baby oil

Meja mandi khusus

Washlap 2

Kapas lembab ditempatnya

Kapas kering ditempatnya

Cotton buds

Tempat pakaian kotor

4

Page 5: MAKALAH PERAWATAN BBL

Popok atau handuk bersih untuk alas mandi

Perlengkapan pakaian bayi

2 baskom berisi air

Bak mandi bayi

e. Tahapan memandikan bayi

Menutup pintu dan jendela ruangan

Bayi diangkat ke meja mandi, diletakkan pada posisi yang

aman (jangan resiko jatuh), dan gunakan selimut mandi

Memandikan bayi di tempat yang tepat, aman, serta

memudahkan ibu untuk bergerak leluasa

Atur suhu ruangan sedikit hangat

Jika tali pusat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi

berendam. Memandikan bayi dengan menggunakan

washlap

Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan atau perlak

Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum

pakaian bayi dilepas, seperti sabun, shampo bayi, washlap

pembasuh, gumpalan kapas untuk membersihkan mata,

handuk, popok, dan pakaian bersih dan air hangat

Lepaskan baju bayi secara bertahap

Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih

hingga terkotor

Sabuni bayi dengan tangan menggunakan washlap bersih

untuk membasuh bayi

Membersihkan kepala bayi, gunakan sabun dan sampo bayi,

lalu basuh dengan bersih. Peganglah kepala bayi seperti

memegang bola dan tinggikan sedikit sebelum

membersihkan bagian lain keringkan kepala bayi

dikeringkan terlebih dahulu dengan handuk.

5

Page 6: MAKALAH PERAWATAN BBL

Membersihkan wajah, basahi kapas dengan air hangat untuk

membersihkan mata, gunakan kapas berbeda sekali usapan.

Jangan menggunakan sabun saat membersihkan wajah lap

perlahan dari arah hidung kearah luar, pada bagian telinga

yang hanya boleh dibasuh adalah bagian luar kemudian

keringkansemua bagian wajah

Leher dan dada, tidak dibutuhkan sabun kecuali jika sangat

kotor, bersihkan bagian lipatan dengan menggunakan

waslap

Membersihkan lengan, rentangkan lengan supaya lipatan

bisa dibersihkan, tekan telapak tangan bayi agar kepalanya

terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit sabun pastikan

tangan yang disabuni dibasuh dan dikeringkan dengan

bersih karena bayi masih suka memasukkan tangan ke

mulut

Bagian punggung. Baliklah tubuh bayi dengan kepala yang

di miringkan, lalu basuh punggungnya

Tungkai, bayi sering menolak merentangkan kakinya,

namun penting untuk membersihkan bagian belakang lutut.

4. Manfaat Memandikan Bayi

Manfaat dari memandikan bayi diantaranya adalah :

a. Untuk kebersihan dan kesehatan bayi

b. Membangun hubungan atau bonding attachment antara ibu dan

bayi karena saat memandikan adalah saat – saat yang

menyenangkan bagi keduanya.

c. Memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi bayi sehingga

bayi yang gelisah dapat tenang dan bayi menjadi rileks sehingga

dapat tidur nyenyak

6

Page 7: MAKALAH PERAWATAN BBL

5. Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memandikan Bayi

a. Memandikan bayi dengan air hangat (37,80C – 38,30C)

b. Menggunakan bak mandi khusus

c. Selalu memandikan bayi dengan memegangnya secara hati –

hati, namun tetap lembut

d. Jangan memandikan bayi terlalu lama (maksimal 8 menit)

karena dapat menyebabkan hipothermia.

B. PERAWATAN TALI PUSAT

1. Pengertian

Tali pusat (umbilical cord) merupakan tali yang menghubungkan janin

dengan plasenta. Tali inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari

plasenta ke janin yang berada di dalamnya. Begitu janin dilahirkan, ia tidak

lagi membutuhkan oksigen dari ibunya, karena dapat bernapas sendiri melalui

hidung. Oleh karena itu, saluran ini harus segera dipotong dan dijepit atau

diikat (Vivian, 2010). Menurut Aziz (2009) perawatan tali pusat merupakan

salah satu tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi

baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi.

2. Tujuan Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit

tetanus pada bayi baru lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora

kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak

7

Page 8: MAKALAH PERAWATAN BBL

steril, pemakaian obatobatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali

pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Wiknjosastro, 2006).

Tujuan perawatan tali pusat sebagai berikut :

a. Mencegah terjadinya infeksi

b. Mempercepat proses pengeringan tali pusat

c. Mempercepat terlepasnya tali pusat

(Depkes RI, 2005)

Menurut WHO (2003) waktu pelepasan tali pusat normal terjadi pada

kisaran hari ke lima sampai hari ke sepuluh setelah persalinan, dan hal ini

dipengaruhi oleh perawatan tali pusat.

3. Cara Perawatan Tali Pusat

a. Perawatan Tali Pusat Metode Lama

Antiseptik adalah zat kimia yang dapat membunuh atau menghambat

pertumbuhan mikroorganisme. Perawatan tali pusat metode lama (dengan

menggunakan pembungkusan dan antiseptik), menurut Depkes RI (2005)

adalah sebagai berikut :

1) Persiapan alat

Alkohol 70% berthadin 10% dalam tempatnya

Kasa dan kapas lidi steril dalam tempatnya

Kerentang dalam tempatnya

Perlengkapan pemakaian bayi (gurita, popok, baju)

Pengikat tali pusat steril

Aquadest steril

Gunting verban

2) Pelaksanaan

Kasa pembungkus tali pusat ditetesi aquadest steril dan dibuka

Bersihkan tali pusat dengan kapas alkohol, mulai dari ujung

sampai pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya dengan diameter

2 cm

8

Page 9: MAKALAH PERAWATAN BBL

Olesi tali pusat dengan bethadine atau obat sejenisnya dengan

cara yang sama seperti di atas

Tali pusat dengan bethadine dibungkus dengan kasa steril dan

difisaksi dengan menggunakan gurita

Pakaian bayi dipakai kembali, alat-alat dirapikan, tidurkan

kembali bayi dengan posisi sesuai dengan kebutuhan

Metode lama ini sudah tidak dianjurkan, karena menurut beberapa

penelitian di berbagai negara yang sudah maju tentang metode

perawatan tali pusat menunjukan tidak ada bukti yang

menguntungkan dari metode perawatan lama dan terbukti

membutuhkan waktu lebih lama untuk lepasnya tali pusat (Enkin,

2000). Oleh sebab itu Protap pemerintah tahun 2010

menganjurkan cara perawatan tali pusat dengan tidak

membungkus puting tali pusat atau mengoleskan cairan atau

bahan apapun ke puting tali pusat. (Kemenkes, 2010).

b. Perawatan Tali Pusat Metode Baru

1) Perawatan Tali Pusat Basah

Perawatan tali pusat ini menggunakan Alkohol dan larutan

chlorhexidine sepintas lalu dianggap mencegah infeksi namun

ditemukan belum bekerja dengan baik, bahkan menimbulkan kerugian

yaitu menimbulkan iritasi karena sipat dari zat alkohol dan larutan

chlorhexidene yang iritatif. Sehingga disimpulkan bahwa alkohol

tidak lebih baik dari air bersih, hal ini sudah dibuktikan dengan

penelitian yang dilakukan di beberapa negara (Enkin, 2000).

Di Indonesia sendiri metode perawatan tali pusat basah ini

boleh dilakukan dengan hanya mengoleskan alkohol atau betadin

(terutama jika pemotongan tali pusat tidak terjamin DTT atau steril)

masih diperkenankan tetapi tidak boleh dikompreskan karena

menyebabkan basah atau lembab (Kemenkes, 2010)

Cara perawatan tali pusat basah :

9

Page 10: MAKALAH PERAWATAN BBL

Siapkan alat-alat

Cuci tangan anda sampai bersih sebelum dan setelah melakukan

perawatan tali pusat.

Bersihkan tali pusat dengan kassa basah/ lembab

Tutup tali pusat dengan kasa steril kering

Segera larikan bayi ke dokter jika mencium bau tidak sedap dari

tali pusat bayi yang belum lepas.

2) Perawatan Tali Pusat Kering

Metode perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa kering

merupakan cara paling cost effective (murah) untuk perawatan tali

pusat karena terbukti bahwa tidak ada peningkatan kejadian infeksi

pada luka tali pusat, lebih praktis dan ekonomis karena hanya

menggunakan kasa kering steril (Sodikin, 2009).

Cara perawatan tali pusat kering adalah :

Siapkan alat-alat

Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat.

Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.

Setelah bersih, tali pusat dibungkus dengan kain kasa steril

kering.

Setelah tali pusat terlepas/puput, pusat tetap diberi kasa steril.

Cara perawatan tali pusat kering adalah membungkus tali pusat

dengan kasa dan mengkondisikan tali pusat tetap kering.

Menurut Depertemen Kesehatan RI jangan membubuhkan apapun

pada tali pusat dan tali pusat dirawat dengan terbuka dan kering. Bila

tali pusat kotor bersihkan dengan sabun mandi dan keringkan dengan

kain bersih, jika terdapat kemerahan maka periksakan ke dokter.

10

Page 11: MAKALAH PERAWATAN BBL

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi

dengan air dengan cara menyimpan, merendam diri dalam air berdasarkan

urutan-urutan yang sesuai. Dalam minggu-minggu pertama bayi cukup

mandi satu kali sehari dipagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan

dari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak langsung memandikan

bayi setelah menyusui, sedang lapar atau mengantuk untuk menghindari

bayi muntah, kedinginan, atau kaget. Tujuan dari memandikan bayi untuk

membersihkan tubuh bayi. Merawat tali pusat dengan baik dapat

menurunkan dan mencegah terjadinya neonatorum tetanus. Adapun cara

merawat tali pusar bayi dengan berbagai metode yakni, modern dan lama.

Salah satu metode modern dan ampuh adalah metode kering dimana

pupusnya tali pusar lebih cepat bila dibandingkan dengan metode lainnya.

B. Saran

Bagi Ibu yang memiliki bayi baru lahir diharapkan dapat

menerapkan metode perawatan tali pusan pada bayi dan memandikan bayi

dengan benar seperti yang telah dipaparkan di atas.

Bagi tenaga medis diharapkan dapat memberikan pendidikan

kesehatan tentang perawatan bayi baru lahir sedini mungkin dan

melibatkan keluarga dalam perawatan bayi baru lahir.

11

Page 12: MAKALAH PERAWATAN BBL

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes RI. (2010). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Ro’ifah, Ainur. 2014. Faktor Risiko Karakteristik Sosial Pada Kejadian Tetanus Neonatorum Di Kabupaten Jember Tahun 2012- 2013. Bagian Epidemiologi Dan Biostatistika Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat:Universitas Jember.

Sodikin. (2009). Buku Saku Perawatan Tali Pusat.Jakarta: EGC.

Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika

Wiknjosastro, H, dkk, editor. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina.\

World Health Organization. 2003. Managing New Born Problems : A Guide For Doctors, Nurses And Midwives. Geneva : WHO

12