sap rpk

16
STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI DUSUN NGANGIN ANGIN BANYUROTO, NANGGULAN, KULON PROGO Disusun Oleh : Yuliani Kurniasari NIM : 3213064 PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN V SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2013

Upload: yuliani-gunawan

Post on 24-Nov-2015

108 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI DUSUN NGANGIN ANGINBANYUROTO, NANGGULAN, KULON PROGO

Disusun Oleh :Yuliani KurniasariNIM: 3213064

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN VSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA2013

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN HALUSINASI PENGLIHATA DI DUSUN NGANGIN ANGINDESA BANYUROTO NANGGULANKULON PROGO

Disahkan PadaHari/Tanggal:Oleh:

Pembimbing Akademik,

Dewi Retno P., MNGPembimbing Klinik,

Ina Triharjanti, S.Kep., NsMahasiswa,

Yuliani Kurniasari, Skep

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Halusinasi PenglihatanPokok Bahasan: Penyuluhan Kesehatan Kesehatan JiwaSub Pokok Bahasan : Halusinasi PenglihatanSasaran : Keluarga Ny. M dan Bp. NWaktu: 30 menitPertemuan Ke: 1 ( satu )Tanggal: 26 November 2013Tempat : Rumah Ny. MPenyuluh: Yuliani

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )Setelah diberikan penyuluhan, keluarga Ny. M tahu tentang perngertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi, dampak dari halusinasi, obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh pasien dengan halusinasi.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan keluarga Ny. M dapat :1. Menjelaskan tentang pengertian halusinasi2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala halusinasi3. Menjelaskan tentang faktor pendukung yang menyebabkan halusinasi4. Menjelaskan tentang jenis-jenis halusinasi5. Menjelaskan tentang dampak dari halusinasi6. Menjelaskan tentang obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh pasien dengan halusinasi

III. Materi Penyuluhan1. Pengertian halusinasi1. Tanda dan gejala perilaku kekerasan1. Faktor pendukung yang menyebabkan halusinasi1. Jenis halusinasi1. Dampak dari halusinasi1. Obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh pasien dengan halusinasi

IV. Pelaksanaan Kegiatan NO PENYULUHRESPON KELUARGAWAKTU

1.

Pembukaana. Salam pembukaanb. Perkenalanc. Apersepsid. Mengkomunikasikan tujuan

Menjawab salam Memperhatikan Berpartisipasi aktif Memperhatikan

5 Menit

2.Kegiatan inti penyuluhana. Menjelaskan dan menguraikan materi tentang:1) Pengertian halusinasi2) Tanda dan gejala halusinasi3) Jenis halusinasi4) Faktor pendukung yang menyebabkan halusinasi5) Dampak dari halusinasi6) Obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh pasien dengan halusinasib. Memberikan kesempatan kepada keluarga Ny. M untuk bertanyac. Menjawab pertanyaan keluarga Ny. M yang berkaitan dengan materi yang belum jelas Memperhatikan penjelasan penyuluh dengan cermat

Menanyakan hal-hal yang belum jelas.

Memperhatikan jawaban dari penyuluh.20 Menit

3.Penutupa. Menyimpulkan materi yang telah disampaikanb. Melakukan evaluasi penyuluhan dengan pertanyaanc. Mengakhiri kegiatan penyuluhan.

Memperhatikan kesimpulan materi penyuluhan yang telah disampaikan. Menjawab pertanyaan dengan baik Menjawab salam5 menit

V. Metode0. Ceramah0. Diskusi

VI. Media dan Alat1. Leaflet

VII. Evaluasi1. Persiapana. Materi b. Tempat yang akan digunakan c. Sasaran responsif2. Struktura. Tempat tersedia dan siap untuk digunakanb. Media dan alat siap untuk digunakan (100%)c. Keluarga dan klien mengikuti penyuluhan kesehatan

3. Prosesa. Klien dan keluarga klien mendengarkan penjelasan yang diberikan b. Tanya jawab/diskusi berjalan dengan lancar sesuai waktu yang telah ditentukan4. Hasila. Keluarga klien mampu menyebutkan kembali pengertian halusinasib. Keluarga klien mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala halusinasic. Keluarga klien mampu menyebutkan kembali faktor pendukung yang menyebabkan halusinasid. Keluarga klien mampu menyebutkan kembali jenis-jenis halusinasie. Keluarga klien mampu menyebutkan kembali dampak dari halusinasif. Keluarga klien mampu menyebutkan kembali obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh pasien dengan halusinasi

MATERIHALUSINASI

A. PENGERTIANHalusinasi adalah gangguan penyerapan atau persepsi panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh dan baik. Maksudnya rangsangan tersebut terjadi pada saat klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari dalam diri individu. Dengan kata lain klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan (Nasution, 2003).

B. TANDA DAN GEJALA HALUSINASIPasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering didapattkan duduk terpaku dengan pandangan mata arah tertentu, tersenyum atau berbicara sendiri, secara tiba-tiba marah atau merangsang orang lain , gelisah, melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. Juga keterangan dari pasien sendiri tentang halusinasi yang dialaminya yaitu apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan (Depkes, 2005).

C. FAKTOR PENDUKUNG HALUSINASITerjadinya gangguan orientasi realitas dipengaruhi oleh multi faktor baik internal maupun eksternal yang terdiri dari : 1) Faktor perkembangan Hambatan dalam perkembangan akan menggangu hubungan interpersonal yang dapat meningkatkan stres dan kecemasan yang dapat berakhir dengan gangguan persepsi. Pasien mungkin menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.2) Faktor sosial budaya Berbagai faktor dimasyarakat yang membuat seseorang disingkirkan atau kesepian, yang selanjutnya tidak dapat diatasi sehingga timbul akibat berat seperti delusi dan halusinasi.3) Faktor psikologisHubungan interpersonal yang tidak harmonis peran ganda atau peran yang bertentangan dapat menimbulkan kecemasan berat yang berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.4) Faktor biologisStruktur otak yang abnormal ditemukan pada pasien gangguan orientasi realita. Dapat ditemukan atropi otak, pembesaran ventrikel perubahan besar dalam bentuk sel kortikal dan limbik.5) Faktor genetikGangguan orientasi realitas umumnya ditemukan pada pasien skizofrenia. Skizofrenia ditemukan cukup tinggi pada keluarga yang anggota keluarga nya ada yang menderita skizofrenia, dan akan lebih tinggi jika kedua orang tua menderita skizofrenia.

D. Jenis- Jenis HalusinasiMenurut Depkes (1983) halusinasi dapat terjadi pada seseorang dengan gangguan otak (kerusakan otak, keracunan zat halusinogenik) atau gangguan jiwa (psikosis atau histeria). Halusinasi yang sering didapatkan adalah : a. Halusinasi dengar (akustik, auditirik). Individu itu mendengar suara yang membicarakan, mengejek , menertawakan atau mengancam padahal tidak ada suara disekitarnya.b. Halusinasi lihat (visual),. Individu melihat pemandangan orang binatang atau sesuatu yang tidak ada c. Halusinasi bau/ hirup (olfaktori) halusinasi ini jarang didapatkan. Individu yang mengalami mengatakan mencium bau-bauan seperti bau bungam bau kemenyan, bau mayat yang tidak ada sumbernya.d. Halusinasi kecap (gustatorik). Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi bau/ hirup. Individu itu merasa (mengecap) suatu rasa dimulutnya.e. Halusinasi singgungan (taktil, kinestetik). Individu yang bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau memukul. Bila rabaan ini merupakan rangsangan seksual halusinasi ini disebut halusinasi haptik..

E. DAMPAK HALUSINASIPasien mengalami perubahan persepsi sensori: halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai atau membahayakan diri dan orang lain serta lingkungan.

F. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSIa. Halloperidol, yaitu menghilangkan suara-suara.b. Thrihexiphenidil, yaitu untuk rileks dan tidak kaku.c. Chlorpromazin, yaitu untuk menenangkan pikiran.

DAFTAR PUSTAKA

Rasmun, 2005, Keperawatan Kesehatah Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga, Ed.1, Fajar Interpratama, Jakarta.

Stuart, GW dan Sundeen, S.J, 2010, Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5, Penerbit : Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Komite Medik RS. Grhasia Propinsi DIY. 2005. Buku Standar Pelayanan Medik. Yogyakarta.