sap diare fix

9
KONSELING PENGOBATAN DIARE ANAK (An.Az) A. Pengertian Konseling merupakan salah satu jenis komunikasi interpersonal yang bertujuan untuk membantu klien agar mampu mengenali dirinya, memahami masalahnya, menetapkan alternatif pemecahan masalahnya kemudian mengambil keputusan untuk mengatasi masalahnya sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya dirinya yang disadari dan bukan kerena terpaksa atau terbujuk, melainkan dengan kesadarannya sendiri. Konseling pengobatan diare adalah suatu bentuk dialog agar penderita diare dan keluarganya memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya dan masalah yang dihadapi sehingga mampu mengambil keputusan untuk menjalani pengobatan sesuai program terapi dan keluarga dapat menjalani pengobatan diare pada anak. B. Tujuan Konseling pengobatan diare merupakan hubungan untuk saling membantu antara petugas konseling dengan penderita diare dan keluarganya, sehingga terjalin komunikasi yang efektif untuk membuat keputusan antara lain : Melakukan komunikasi yang baik untuk membantu keluarga penderita diare dalam mengenali dan mengatasi masalah-masalah kesehatan akibat diare. Bekerja sama secara berkesinambungan agar keluarga penderita diare dapat memanagemen lingkungan untuk penderita diare apad anak. C. Prosedur 1. Persiapan konseling a. Perawat

Upload: atika-putri-ayu

Post on 06-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SAP diare

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Diare Fix

KONSELING PENGOBATAN DIARE ANAK (An.Az)

A. Pengertian

Konseling merupakan salah satu jenis komunikasi interpersonal yang bertujuan untuk

membantu klien agar mampu mengenali dirinya, memahami masalahnya, menetapkan

alternatif pemecahan masalahnya kemudian mengambil keputusan untuk mengatasi

masalahnya sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya dirinya yang disadari dan bukan

kerena terpaksa atau terbujuk, melainkan dengan kesadarannya sendiri. Konseling

pengobatan diare adalah suatu bentuk dialog agar penderita diare dan keluarganya

memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya dan masalah yang dihadapi

sehingga mampu mengambil keputusan untuk menjalani pengobatan sesuai program terapi

dan keluarga dapat menjalani pengobatan diare pada anak.

B. Tujuan

Konseling pengobatan diare merupakan hubungan untuk saling membantu antara

petugas konseling dengan penderita diare dan keluarganya, sehingga terjalin komunikasi

yang efektif untuk membuat keputusan antara lain :

Melakukan komunikasi yang baik untuk membantu keluarga penderita diare dalam

mengenali dan mengatasi masalah-masalah kesehatan akibat diare.

Bekerja sama secara berkesinambungan agar keluarga penderita diare dapat

memanagemen lingkungan untuk penderita diare apad anak.

C. Prosedur

1. Persiapan konseling

a. Perawat

Berpenampilan bersih dan sopan

Menguasai materi konseling

Menjaga etika konseling : menjaga rahasia, menghormati klien

Mengenal sosial budaya di lingkungan klien

b. Klien

Hadir di tempat konseling sesuai dengan kontrak tempat & waktu yang telah

disepakati dan didampingi oeh keluarga (Ibu).

c. Tempat

Tidak bising atau ramai

Tidak menjadi tempat lalu lalang orang

Aman dan nyaman

Page 2: SAP Diare Fix

d. Waktu

Waktu yang dibutuhkan : 30-45 menit

e. Media

leaflet

2. Langkah-langkah pelaksanaan konseling dalam :

a. Pemantapan hubungan baik

Jaga lingkungan konseling tetap nyaman dan pribadi

Ucapkan salam dan tanyakan perasaan klien untuk menunjukkan perhatian, minat

dan penerimaan serta keterlibatan pada masalah klien

Pertahankan repson non verbal perawat (kontak mata, ekspresi muka, sikap tubuh)

tetap menunjukkan perhatian, minat dan penerimaan terhadap klien

Jadilah pendengar yang aktif terhadap respon verbal klien

Perhatikan respon non verbal klien

Sampaikan jaminan kerahasiaan isi konseling

Jelaskan tujuan kegiatan teknik dan proses konseling

Sepakati kontrak waktu konseling

Beri kesempatan klien untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti

b. Pengumpulan dan pemberian informasi

Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang pengetahuan, perasaan dan

kebutuhan klien terkait dengan penyakit diare.

Jelaskan informasi yang sesuai dengan permasalahan klien.

Bantu klien untuk memahami keadaan dirinya serta permasalahannya.

Bantu keluarga untuk memahami cara pengobatan diare dan hal-hal yang

berhubungan dengan penderita.

c. Perencanaan dan pengambilan keputusan penyelesaian masalah

Bantu klien mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah

Jelaskan secara rinci konsekuensi dan keuntungan dari setiap alternatif

penyelesaian masalah

Dorong dan beri kesempatan klien untuk memilih dan mengambil keputusan guna

menyelesaikan masalah

Berikan penguatan atas keberhasilan klien dalam mengambil keputusan

3. Penutupan konseling

Ulangi beberapa informasi penting dan hasil konseling pada klien

Rumuskan kontrak pertemuan berikutnya (kegiatan, tujuan, waktu dan tempat).

Ucapkan salam

D. Kegiatan Konseling

Tahap Wak Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media

Page 3: SAP Diare Fix

tu

Pendahul

uan

5

mnt

1. Membuka dengan

salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan topic

materi

4. Menjelaskan kontrak

waktu & tujuan

penyuluhan

1. Menjawab salam

2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

4. Mendengarkan

menyetujui

Ceramah

Penyajian 20

mnt

1. Menjelaskan:

a. Definisi Diare pada

anak

b. Pengobatan yang

dapat di lakukan

dirumah

2. Memberikan

kesempatan klien

untuk bertanya di akhir

penjelasan

3.Menyimpulkan jawaban

1. Memperhatikan

penjelasan materi

2. Menanyakan materi

yang belum

dipahami di akhir

penjelasan

3. Mendengarkan

Ceramah

Tanya

Jawab

leaflet

Penutup 10

mnt

1. Mengevaluasi

pemahaman keluarga

terhadap materi yang

disampaikan dengan

memberikan pertanyaan

lisan.

2. Meminta keluarga

untuk mereview materi.

3. Memberikan apresiasi

kepada keluarga

4. Menutup dengan salam

1. Menjawab

pertanyaan yang

diberikan

2. Menjelaskan materi

yang telah

disampaikan oleh

konselor

3. Memperhatikan

dengan seksama

4. Menjawab salam

Tanya

jawab

leaflet

E. Evaluasi

1. Struktur

Adanya kontrak dengan klien dan keluarga untuk pelaksanaan konseling

Adanya persiapan yang baik dari segi konselor, tempat dan media konseling.

2. Proses

Page 4: SAP Diare Fix

Keluarga aktif dan kooperatif selama proses konseling

Konselor menjalankan prinsip-prinsip konseling dengan efektif dan efisien.

3. Hasil

Keluarga dapat mengambil keputusan menjalani pengobatan dirumah.

Keluarga klien dapat menjelaskan cara pengobatan diare pada anak dan hal yang

berhubungan dengan pengobatan diare anak.

F. Materi (terlampir)

G. Daftar Pustaka

Ummusofiyah. 2010. Mengobati Diare Anak.

http://ummushofiyya.wordpress.com/2010/06/16/mengobati-diare-di-rumah/.

Diakses 18 Oktober 2014.

Arijanty Luszy. 2008. Tanya Jawab Diare.

http://medicastore.com/diare/tanya_jawab_diare.htm. Diakses 18 Oktober 2014.

Sahabat Nestle. 2011. https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/pencegahan-dan-

pengobatan-diare-pada-anak.html. Diakses 18 Oktober 2014.

Lampiran

Pengertian

Page 5: SAP Diare Fix

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih

dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sedikit

berampas, kadang juga disertai darah atau lendir.

Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi 2, yaitu diare akut dan

kronis. Diare akut yang terjadi sampai dengan 7 hari, kemudian diare melanjut

berlangsung 8-14 hari, sedangkan kronis terjadi lebih dari 2 minggu. Di Indonesia, lebih

banyak kasus diare akut dibandingkan yang kronis.

Orangtua tidak perlu panik jika anaknya diare. Lihat dahulu kondisi anak, apakah

ada gejala dehidrasi. Komplikasi diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan.

Dehidrasi ini berbahaya. Jika ada tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya segera dibawa ke

dokter. Kalau tidak ada, anak dapat dirawat di rumah.

Terdapat 3 keadaan akibat dehidrasi, yaitu:

1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya anak tetap aktif,

keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, kelopak

mata tidak cekung, buang air kecil (BAK) sering.

2. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya anak

gelisahatau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat), kelopak

mata cekung, BAK mulai berkurang.

3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak lemas atau

tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit

kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.

Penanganan Anak Diare

1. Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya untuk mencegah dehidrasi

Anak yang mengalami diare membutuhkan cairan lebih banyak dari biasanya

karena cairan tubuh yang hilang lewat tinja dan muntah. Dehidrasi sering dapat

dicegah dengan memberikan cairan yang tepat dalam jumlah yang memadai.

Bermacam-macam cairan rumah tangga dapat diberikan, seperti air, susu, air tajin,

yoghurt, kuah sayuran, sup, dan tentunya ASI bagi bayi. Cairan yang diberikan harus

mudah menyiapkannya, dapat diterima oleh anak, efektif dan tentunya harus aman

bila diberikan dalam jumlah besar. Teh yang sangat manis, softdrink, dan minuman

buah komersial yang manis harus dihindari karena cairan ini mengandung gula yang

sangat tinggi (>300 mOsm/L) sehingga hipoosmoler dan dapat menyebabkan diare

osmotik, hipernatremi, dan memperberat dehidrasi.

Cairan dengan efek laksatif dan stimulan seperti kopi juga harus dihindari. Jika

tersedia di rumah, oralit sangat dianjurkan untuk diberikan pada anak yang

mengalami diare. Oralit-200 dan larutan oralit siap minum khusus untuk anak/bayi

Page 6: SAP Diare Fix

yang dapat diperoleh di apotik. Jika telah terjadi dehidrasi, minumkanlah oralit 50-100

ml (tergantung berat ringannya dehidrasi) per kilogram berat badan dalam 3 jam dan

bila masih mencret, oralit terus diberikan seperti di atas, yaitu 10 ml per kilogram

berat badan setiap mencret.

2. Berikan makanan yang cukup pada anak

Pada anak yang masih minum ASI, sebaiknya ASI terus diberikan tanpa

selingan. Anak umur 6 bulan atau lebih (bagi yang sudah mendapatkan MPASI /

makanan pendamping ASI) juga harus diberi makanan lunak atau setengah padat.

Pada umumnya, makanan harus diberikan paling tidak setengah dari kalori dietnya.

Bila mungkin makanan yang asin harus diberikan atau bisa juga dengan memberi

garam pada PASI. Pada saat diare, beri anak makanan sebanyak dia mau. Tawarkan

makanan tiap 3-4 jam (enam kali sehari). Pemberian makanan sedikit-sedikit tapi

sering lebih baik daripada diberikan langsung dalam jumlah banyak tapi jarang.

Setelah diarenya berhenti, beri makanan lebih banyak dari biasanya setiap hari

selama dua pekan.

3. Menentukan kapan anak dibawa ke sarana kesehatan

Bawa segera ke sarana kesehatan jika diarenya tidak membaik atau ada tanda-

tanda dehidrasi atau timbul gejala lain yang serius. Ibu harus waspada dan cepat

membawa anaknya berobat jika menemukan adanya darah dalam tinja, demam, tinja

cair keluar amat sering, muntah berulang, rasa haus yang meningkat, dan anak tidak

dapat makan/minum seperti biasanya. Atau dengan tanda-tanda lain:

Muntah terus menerus sehingga diperhitungkan pemberian oralit tidak bermanfaat

Mencret hebat dan terus menerus yang diperkirakan pemberian oralit kurang

berhasil

Terdapat tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor kurang, tangan dan kaki

dingin, tidak sadar)