sap bu wanti

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN “PERAN KELUARGA SEBAGAI SUPPORT SYSTEM PEMENUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI, IBU NIFAS, DAN PEMENUHAN ASI BAYI” Disusun guna memenuhi tugas praktik klinik Komprehensif II oleh Kelompok 1

Upload: yosyita-bubzsyi

Post on 09-Dec-2014

127 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Bu Wanti

SATUAN ACARA PENYULUHAN“PERAN KELUARGA SEBAGAI SUPPORT SYSTEM PEMENUHAN

NUTRISI IBU MENYUSUI, IBU NIFAS, DAN PEMENUHAN ASI BAYI”

Disusun guna memenuhi tugas praktik klinik Komprehensif II

olehKelompok 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: SAP Bu Wanti

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Peran Keluarga Sebagai Support System Pemenuhan

Nutrisi Ibu Menyusui, Ibu Nifas, dan Pemenuhan ASI Bayi

Sasaran : Keluarga Pasien RS Abdoer Rahem

Target :

Waktu :

Hari/Tanggal : Jumat, 5 April 2013

Tempat :

A. Latar Belakang

Saat ini, penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak

dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Bahkan WHO

telah menetapkan decade ini (2000-2010) menjadi dekade tulangdan

persendian. Penyebab fraktur terbanyak adalah karena kecelakaan lalulintas.

Kecelakaan lalulintas ini, selain menyebabkan fraktur, menurut WHO, juga

menyebabkan kematian ±1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian

besar korbannya adalah remaja atau dewasa muda.

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan yang sangat serius

di seluruh dunia, masalah yang sama juga di hadapi Indonesia. Kecelakaan

Lalu Lintas merupakan pembunuh nomor 3 di Indonesia. 79,8 % akibat yang

ditimbulkan oleh kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak

atau patahnya tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma /

rudapaksa atau tenaga fisik yang ditentukan jenis dan luasnya truma

(Smeltzer,dkk, 2002).

Pertolongan pertama sangatlah penting karena kecelakaan dapat

berakibat pada kelangsungan hidup seseorang selanjutnya, dengan adanya

pertolongan pertama dapat membentu menyelamatkan jiwa seseorang. Situasi

Page 3: SAP Bu Wanti

darurat dapat terjadi kapan saja dan kecelakaan atau cidera juga sering terjadi

dimanapun. Sumber bahaya dapat datang darimana saja. Sebenarnya, banyak

orang-orang yang menyadari betapa pentingnya Pertolongan Pertama (PP)

tetapi mereka kurang peduli dan tidak tertarik untuk membacanya dan

mengetahuinya lebih dalam.

Pengetahuan yang cukup dalam hal pertolongan pertama dapat sangat

membantu menyelamatkan jiwa seseorang, karena tidak cukup untuk

menunggu datangnya tenaga medis tetapi masayarakatpun diharapkan dapat

melakukan penolongan pertama. Oleh karena itu, kami melakukan pendidikan

kesehatan pada keluarga pasien yang di rawat di RS Abdur Rahem untuk

mengetahui sekilas tentang pertolongan pertama pada korban kecelakan yang

dapat bermanfaat untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat

kecelakaan lalulintas.

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang pertolongan pertama

pada korban kecelakaan, sasaran penyuluhan diharapkan dapat mengerti dan

mampu menerapkan pertolongan pertama pada korban kecelakaan melalui

pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga angka kesakitan

dan kematian akibat kecelakaan lalulintas dapat berkurang.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan pendidikan diharapkan sasaran

penyuluhan mampu menjelaskan terkait teknik pertolongan pertama pada korban

kecelakaan terutama pada kondisi fraktur/patah tulang.

D. Garis Besar Materi

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) merupakan tindakan awal yang

dapat dilakukan untuk membantu penderita pada suatu kecelakaan / musibah

sebelum mendapat penanganan lebih lanjut dari pihak medis. Tujuan dari

pertolongan pertama pada kecelakan adalah untuk memberikan pertolongan

pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan cepat dan tepat sebelum

tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadian

yang lebih buruk dapat dihindari.

Page 4: SAP Bu Wanti

Prinsip–prinsip P3K antara lain menolong mengamankan diri sendiri sebelum

bertindak atau sebelum menolong orang lain dan usahakan langsung

menghubungi pihak berwajib atau pihak pelayanan kesehatan terdekat.

P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah harus tepat, sehingga perlu

memperhatikan letak pandarahan yang terjadi yang perlu ditekankan adalah

penghentian pendarahan agar korban tidak kehabisan darah, yaitu:

1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain

kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai

pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan

yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya,

handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.

Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi

menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian

yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan

darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.

2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan

akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit

di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah

dimasak.

3. Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam keadaan

paling buruk, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang

paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus

dilepaskan termasuk ikat pinggang.

P3K patah tulang, yaitu:

1. Tanda-tanda patah tulang

a. Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka

b. Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal

c. Ada rasa nyeri kalau digerakkan

d. Kulit tidak terasa kalau disentuh

e. Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka

2. Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang

Page 5: SAP Bu Wanti

a. Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang

membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa

korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita,

tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.

b. Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan,

pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya,

sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan

c. Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :

i. hentikan pendarahan serius yang terjadi

ii. usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan

iii. upayakan lalu lintas udara tetap lancar, jangan dikerubungi

oleh orang banyak

iv. jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah

di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak

bergerak

d. Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat,

jangan mencoba memperbaiki letak tulang, angkat dengan posisi

rata dan sejajar tidak ada bagian tubuh yang tergantung

e. Pasanglah selalu pembebat (bidai, kalau tidak ada bisa benda yang

datar dan lurus serta kuat, seperti kerdus, kayu, bambu, papan dll)

sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.

E. Metoda

F. Media

Leaflet dan lembar balik

G. Pengorganisasian

1) Penanggung jawab :

2) Penyaji :

3) Moderator :

H. Proses Kegiatan

Proses Tindakan Waktu

Page 6: SAP Bu Wanti

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran

Pendahuluan a. Memberikan salam,

memperkenalkan diri,

dan membuka

penyuluhan

b. Menjelaskan materi

secara umum dan

manfaat bagi sasaran

c. Menjelaskan TIU dan

TIK

Memperhatikan dan

menjawab salam

Memperhatikan

Memperhatikan

1 menit

Penyajian a. Menjelaskan dan

mendemostrasikan

tentang pertolongan

pertama pada korban

kecelakaan:

1. Korban dengan

perdarahan

2. Korban dengan

Patah tulang

b. Memeberikan

kesempatan sasaran untuk

bertanya

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menyakan

7 menit

Penutup a. Menutup pertemuan

dengan memberi

kesimpulan dari materi

yang disampaikan

b. Mengajukan pertanyaan

kepada sasaran

c. Mendiskusikan bersama

jawaban dari pertanyaan

yang telah diberikan

d. Menutup pertemuan

dengan memberi salam

Memperhatikan

Menjawab

pertanyaan

Memberi komentar

Memperhatikan dan

membalas salam

2 menit

Page 7: SAP Bu Wanti

I. Evaluasi

a. Apa pertolongan pertama pada korban kecelakaan dengan perdarahan dan

patah tulang?

b. Apa saja benda yang dapat digunakan untuk membidai korban patah

tulang?

c. Apa saja yang tidak boleh dilakukan pada penolongan pertama korban

kecelakaan dengan perdarahan dan patah tulang?

J. Daftar Pustaka

Anonymous. (2009). Pedoman Pertolongan Pertama. Jakarta : Markas Pusat Palang

Merah Indonesia.

Smeltzer, Suzzane. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikan Bedah Brunner

Suddart. Volume 2. Jakarta: EGC