sanitary landfiil nana
DESCRIPTION
pengolahan sampahTRANSCRIPT
Nama : Veronica Dwi Ratnasari
` NIM : P07133213076
SANITARY LANDFIIL
Sanitary landfill yaitu menimbun sampah di tanah yang berlekuk untuk ditutup
dengan lapisan tanah. Penimbunan ini dilakukan secara berulang-ulang seperti kue lapis
yang terdiri atas penimbunan sampah yang ditutup tanah. Tanah yang semula berlekuk
menjadi rata oleh sanitary landfill sehingga harga tanahnya bisa naik berlipat-lipat karena
bisa dipakai untuk berbagai keperluan, seperti tempat sarana olahraga, tanaman hijau dan
lain-lain. Pengelolaan sampah pun tumbuh menjadi sentra keuntungan. Yang penting harus
dijaga agar sampah tidak merusak lingkungan, merembes dan mencemari air tanah.
Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem
sanitasi yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), kemudian
sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Bila tempat pembuangan
sudah mencapai kapasitas maksimum dan setelah semua kegiatan operasi selesai maka
lapisan tanah terakhir adalah 2 ft (60 cm) atau lebih. Cara ini akan menghilangkan polusi
udara. Pada bagian dasar tempat tersebut dilengkapi system saluran leachate yang
berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas
untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah.
Secara umum sistem Sanitary Landfill adalah sistem pemusnahan yang paling
baik. Dalam menggunakan sistem tersebut ada beberapa metode yang dapat
diterapkan, yaitu :
a. Metode Area
Dapat diterapkan pada site yang relatif datar. Sampah membentuk sel – sel sampah
yang saling dibatasi oleh tanah penutup. Setelah pengurugan akan membentuk
slope. Penyebaran dan pemadatan sampah berlawanan dengan kemiringan
b. Metode Slope/Ramp
Sebagian tanah digali. Sampah kemudian diurug pada tanah. Tanah penutup diambil
dari tanah galian. Setelah lapisan pertama selesai, operasi berikutnya seperti metode
area.
c. Metode parit (trench)
Area yang ada digali, sampah ditebarkan dalamgalian, dipadatkan dan ditutup
harian. Digunakan bila air tanah cukup rendah sehingga zone non – aerasi di bawah
landfill cukup tinggi (>1,5m). Digunakan untuk daerah datar atau sedikit
bergelombang. Operasi selanjutnya seperti metode area.
d. Metode pit/canyon/quarry
Memanfaatkan cekungan tanah yang ada (misalnya bekas tambang). Pengurugan
sampah dimulai dari dasar. Penyebaran dan pemadatan sampah seperti metode
area. Kenyataan di lapangan, cara tersebut dapat berkembang lebih jauh sesuai
dengan kondisi yang ada. Pada awalnya landfilling sampah dilaksanakanpada lahan
yang tidak produktif, misalnya bekas pertambangan, mengisi cekungan – cekungan.
Dengan demikian terjadi reklamasi lahan, sehingga lahan tersebut menjadi baik
kembali.
Secara umum, Sanitary Landfill terdiri atas beberapa elemen, yaitu :
a. Lining System
Berguna untuk mencegah atau mengurangi kebocoran leachate ke dalam tanah
yang akhirnya bisa mencemari air tanah.
b. Leachate Collection System
Sistem ini dibuat diatas Lining system dan berguna untuk mengumpulkan leachate
dan memompa ke luar sebelum leachate menggenang di Lining System yang
akhirnya akan menyerap ke dalam tanah. Leachate yang dipompa keluar melalui
sumur yang disebut Leachate Extraction System.
c. Cover atau Cap System
Berguna untuk mengurangi cairan akibat hujan yang masuk kedalam landfill.
d. Gas Ventilation System
Berguna untuk mengendalikan aliran dan konsentrasi di dalam dengan demikian
mengurangi resiko gas mengalir di dalam tanah tanpa terkendali yang dapat
menimbulkan peledakan.
e. Monitoring System
Bisa dibuat didalam atau diluar landfill sebagai peringatan dini kalau terjadi
kebocoran atau bahaya kontaminasi di lingkungan sekitar.
Kelebihan penggunaan sanitary landfill :
a. Timbulan gas metan dan air lindi terkontrol dengan baik sehingga tidak mencemari
lingkungan.
b. Timbulan gas metan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
c. Setelah selesai pemakaiannya, area lahan urug dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti areal parkir, lapangan golf, dan kebutuhan lain.
d. Investasi modal relative lebih rendah dari cara yang lain
e. Sanitary landfill bisa menerima segala macam bentuk sampah bisa dibuang kesana
dengan tanpa ada pemisahan tempat
Kerugian penggunaan sanitary landfill :
a. Aplikasi sistem pelapisan dasar (liner) yang rumit.
b. Di daerah yang padat penduduk, tidak tersedia tanah yang masih terjangkau untuk
pengangkutan secara ekonomis
c. Harus dipelihara setiap hari, karena jika tidak akan menjadi open dumping
d. Akan menganggu penduduk yang bertempat tinggal di sekitarnya
e. Landfill yang telah sempurna akan tetap dan perlu pemeliharaan yang periodic
f. Perencanaan dan konstruksi khusus harus dibuat untuk penggunaan bangunan di
atas landfill
Masalah- masalah lain yang mungkin dapat timbul akibat landfill yang tidak terkontrol
adalah sebagai berikut :
a. Lahan yang luas akan tertutup oleh sampah dan tidak dapat digunakan untuk tujuan
lain
b. Cairan yang dihasilkan akibat proses penguraian (leachate) dapat mencemari
sumber air
c. Sungai dan pipa air minum mungkin teracuni karena bereaksi dengan zat-zat atau
polutan sampah
d. Penyumbatan badan air
e. Merupakan tempat yang menarik bagi berbagai binatang (tikus, anjing liar)
f. Merupakan sumber dan tempat perkembangbiakan organisme penyebar penyakit
g. Gas yang dihasilkan dalam proses penguraian akan terperangkap di dalam
tumpukan sampah dapat menimbulkan ledakan jika mencapai kadar dan tekanan
tertentu.
Sumber :
https://www.scribd.com/doc/261714109/Pengelolaan-Sampah-dengan-metode-Sanitary-Landfill
http://nurulhanifahastuti.blogspot.com/2013/01/sanitary-landfill.html