sambut indonesia sejahtera melalui teknologi kelautan di era pasar bebas asean 2015

Upload: hanifah-nurawaliah

Post on 10-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Melalui Teknologi Kelautan, Sambut Indonesia Sejahtera di Era Komunitas ASEAN 2015

    Indonesia, selain dijuluki sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (archipelago state), juga dijuluki sebagai negara maritim. Julukan tersebut muncul karena luas perairan Indonesia yang melebihi luas daratan. Luas daratan Indonesia hanya 1,9 juta km2, sedangkan luas perairannya 7.9 juta km2. Perairan Indonesia memberikan kontribusi tiga perempat dari seluruh wilayah Indonesia, mencakup laut teritorial terluas di dunia (3,2 juta km), belum termasuk 2,9 juta km perairan zona ekonomi eksklusif yang terluas ke-12 di dunia, dan 95.108 km garis pantai yang terpanjang kelima di dunia. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa negara Indonesia memiliki potensi bahari yang sangat melimpah.

    Sebagaimana kita tahu bahwa Komunitas ASEAN akan dibentuk pada tahun 2015, lima tahun lebih cepat dari kesepakatan awal. Komunitas ASEAN 2015 tersebut terbagi dalam tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN. Komunitas ASEAN 2015 merupakan tantangan yang sangat besar bagi Indonesia. Sebagai gambaran, di tahun 2015 mendatang, bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya akan terintegrasikan dalam satu komunitas tunggal ASEAN. Siap tidak siap, sebagai anggota ASEAN, Indonesia harus siap menghadapi tantangan besar ini.

    Salah satu ancaman besar di era 2015 mendatang adalah ancaman perairan laut Indonesia. Posisi perairan Indonesia yang strategis di Asia Tenggara merupakan modal besar bagi kemajuan Indonesia untuk era Komunitas Bebas ASEAN 2015. Modal tersebut harus dijaga dan dioptimalisasikan dengan baik, mengingat perairan Indonesia secara jelas akan digunakan sebagai salah satu akses lalu lintas antara Indonesia dengan negara-negara lain di ASEAN.

    Kondisi perairan Indonesia merupakan salah satu determinan suksesnya bangsa kita dalam menghadapi tantangan global, salah satunya Komunitas ASEAN 2015. Kecenderungan dunia yang semakin menyatu dengan berlakunya komunitas bebas tersebut membutuhkan dukungan dari segala sistem. Salah satunya ialah sistem transportasi sebagai akses penghubung antar negara di ASEAN. Di sinilah peran aplikasi teknologi kelautan sangat dibutuhkan dalam rangka mendukung segala sistem melalui infrastruktur kelautan. Tidak hanya di bidang transportasi, teknik kelautan pun berperan penting dalam menjaga segala sumber daya laut beserta pengolahannya secara optimal dan berkelanjutan (sustainable).

    Apa aplikasi bidang keilmuan teknik kelautan untuk kemajuan Indonesia di era Komunitas ASEAN 2015? Berikut ini akan dijelaskan mengenai aplikasi teknologi kelautan yang akan mendukung terciptanya ketiga pilar Komunitas ASEAN 2015 bagi kesejahteraan Indonesia.

    Sebagai negara maritim dimana luas wilayah didominasi oleh perairan, dibutuhkan alutsista untuk menjaga kedaulatan negara di lautan. Kebutuhan akan kapal-kapal perang untuk keperluan patroli maupun perang menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Hal ini harus didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai produk pertahanan dan keamanan maritim. Sebagai contoh, salah satu aplikasi teknik kelautan di bidang teknik perkapalan yaitu teknologi radar navigasi untuk kebutuhan berlayar, kemudian radar pantai

  • untuk menjaga pantai, serta sistem senjata combat management system. Berdasarkan informasi dari media, Kementerian Ristek, dengan LIPI dan ITB telah berhasil mengembangkan teknologi tersebut. Teknologi tentu harus terus dikembangkan sebagai langkah persiapan Indonesia menghadapi Komunitas Keamanan ASEAN 2015.

    Dalam menghadapi pilar Komunias ASEAN yang kedua, Asean Economic Community (AEC) atau Komunitas Ekonomi ASEAN 2015, teknologi kelautan sangat berperan penting dalam rangka mendukung terciptanya kondisi tersebut. Salah satu permasalahan urgent yang berkaitan dengan ekonomi adalah akses pasar. Jalur transaksi pasar bebas ASEAN 2015 tentu menggunakan perairan laut sebagai akses. Dalam hal ini, peran teknologi kelautan sangat dibutuhkan, terutama dalam hal penyediaan infrastruktur pantai maupun lepas pantai. Gedung di pinggir laut, dermaga, dan pelabuhan sangat dibutuhkan untuk membantu proses perdagangan. Kini, Kementerian Republik Indonesia akan membentuk era Industrialisasi Kelautan dan Perikanan dengan pendekatan blue economy. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melihat penerapan blue economy paralel dengan persiapan Indonesia menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Di sinilah aplikasi teknik kelautan digunakan, baik dalam hal penyediaan infrastruktur maupun sumber energi alternatif dalam proses industri. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, merupakan salah satu teknologi penyediaan energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan lainnya. Dengan mengoptimalkan teknologi kelautan tersebut, Indonesia harus siap menghadapi tantangan Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.

    Peran insinyur kelautan sangat dibutuhkan dalam rangka membentuk pilar Komunitas ASEAN 2015 yang ketiga, yakni Komunitas Sosial-Budaya ASEAN 2015. Melalui kompetensi para insinyur kelautan, berbagai komunitas sosial mengenai kelautan akan terbentuk. Tidak hanya itu, para insinyur kelautan akan menjadi role model bagi semua pihak dalam menjaga sumber daya laut sebagai kekayaan bangsa. Oleh karena itu, dengan menjamurnya para insinyur kelautan di Indonesia, potensi terjaganya wilayah perairan dalam menghadapi Komunitas Sosial-Budaya ASEAN 2015 akan lebih efektif, mengingat bahwa di tangan para rekayasawanlah tantangan akan dijawab.

    Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa teknologi kelautan merupakan modal yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan di era Komunitas ASEAN 2015. Potensi bahari Indonesia yang sangat melimpah tentunya harus dijaga dan dioptimalkan dengan baik, salah satunya melalui aplikasi bidang teknik kelautan. Setiap komponen masyarakat Indonesia harus melakukan langkah persiapan untuk menghadapi tantangan Komunitas ASEAN 2015. Khususnya mahasiswa, sebagai agent of change, role model, dan iron stock, harus bisa menjawab tantangan masa depan. Melalui teknik kelautan, sambut Komunitas Bebas ASEAN 2015, Sambut Indonesia Sejahtera.

    Oleh: Hanifah Nurawaliah (16613087)

    Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB 2013

    Untuk Frontier KMKL ITB 2014

  • Referensi:

    Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2011. Kelautan dan Perikanan dalam Angka. Diakses pada 8 Februari 2014. http://statistik.kkp.go.id/index.php/arsip/file/37/kpda11_ok_r06_v02.pdf/

    Humas Riset dan Teknologi. 2010. Public Corner: Peran SDM Iptek dalam Riset Hankam. Diakses pada 8 Februari 2014. http://ristek.go.id/?module=News+News&id=7506

    Diakses pada 8 Februari 2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_2020_ASEAN