saliva sbg biomarker

2
Saliva merupakan cairan rongga mulut yang diproduksi dan disekresikan olehkelenjar saliva (Chiappin et al., 2007). Volume saliva tiap harinya berkisar antara 500 ml hingga 1,5 liter. Saliva mengandung beberapa elektrolit (Na+, K+, Cl-, HCO3-, Ca2+, Mg2+, HPO42-, SCN-, dan F-), protein (amilase, musin, histatin, cystatin, peroxidase, lisozim, dan laktoferin), immunoglobulin (sIgA, Ig G, dan Ig M), dan molekul organik (glukosa, asam amino, urea, asam uric, dan lemak) (Brosky ME, 2007 ; Mjor MA, 1991). Saliva berfungsi untuk membantu proses bicara, pencernaan, penelanan, sebagai pelarut, pelumas, pemisahan makanan, mengatur keseimbangan air, pelindung, pembersih integritas gigi dengan antibakteri dan sebagai buffer (Mittal et al., 2011). Komponen multifaktorial dalam saliva tidak hanya melindungi integritas jaringan rongga mulut, tapi juga memberikan petunjuk terjadinya penyakit atau kondisi sistemik dan lokal (Lawrence HP, 2002). Hal ini karena saliva mengandung biomarker yang spesifik berupa sejumlah prorein dan peptida yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan rongga mulut (Khiste SV et al, 2011) Biomarker merupakan sesuatu yang telah dievaluasi dan diakui sebagai alat ukur, baik sebagai indikator keadaan fisiologis, patologis maupun sebagai penilai suatu tindakan terapeutik yang diberikan/dilakukan. (Kinney JS et al, 2007) Saliva merupakan biomarker yang informatif dan mudah karena proses pengambilannya yang tidak invasif (Calvo MS et al, 1996).

Upload: roni-handika

Post on 17-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

saliva

TRANSCRIPT

Saliva merupakan cairan rongga mulut yang diproduksi dan disekresikan olehkelenjar saliva (Chiappin et al., 2007). Volume saliva tiap harinya berkisar antara 500 ml hingga 1,5 liter. Saliva mengandung beberapa elektrolit (Na+, K+, Cl-, HCO3-, Ca2+, Mg2+, HPO42-, SCN-, dan F-), protein (amilase, musin, histatin, cystatin, peroxidase, lisozim, dan laktoferin), immunoglobulin (sIgA, Ig G, dan Ig M), dan molekul organik (glukosa, asam amino, urea, asam uric, dan lemak) (Brosky ME, 2007 ; Mjor MA, 1991). Saliva berfungsi untuk membantu proses bicara, pencernaan, penelanan, sebagai pelarut, pelumas, pemisahan makanan, mengatur keseimbangan air, pelindung, pembersih integritas gigi dengan antibakteri dan sebagai buffer (Mittal et al., 2011).Komponen multifaktorial dalam saliva tidak hanya melindungi integritas jaringan rongga mulut, tapi juga memberikan petunjuk terjadinya penyakit atau kondisi sistemik dan lokal (Lawrence HP, 2002). Hal ini karena saliva mengandung biomarker yang spesifik berupa sejumlah prorein dan peptida yang bertanggung jawab menjaga keseimbangan rongga mulut (Khiste SV et al, 2011)Biomarker merupakan sesuatu yang telah dievaluasi dan diakui sebagai alat ukur, baik sebagai indikator keadaan fisiologis, patologis maupun sebagai penilai suatu tindakan terapeutik yang diberikan/dilakukan. (Kinney JS et al, 2007) Saliva merupakan biomarker yang informatif dan mudah karena proses pengambilannya yang tidak invasif (Calvo MS et al, 1996).

Dapus:1. Brosky ME. The role of saliva in oral health : strategies for prevention and management of xerostomia. J Support Oncol. 2007;5(5):2152. Calvo MS, Eyre DR, Gundbergs CM. Molecular basis and clinical application of biological markers of bone turnover. Endocrine Reviews. August 1996;Vol. 17(4):333-68. 3. Khiste SV, V R, Nichani AC, V R. Critical analysis of biomarkers in the periodontal practice. J of Ind Society of Periodontology. April-June 2011;15(2). 4. Kinney JS, Ramseier CA, Giannobile WG. Oral Fluid-Based Biomarkers of Alveolar Bone Loss in Periodontitis. Ann.N.Y.Acad.Sci. 2007;1098:230-51. 5. Lawrence HP. Salivary markers of systemic disease: Noninvasif diagnosis of disease and monitoring of general health. J Can Dent Assoc, 2002; 68(3): 170-4.6. Mjor MA. Embriologi dan histologi rongga mulut. Alih Bahasa. Fazwishni Siregar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Widya Medika;1991.