sabut kelapa

21
Saya cukup terkejut mendapat informasi dari agen cargo di semarang, dia mengatakan “Sekarang Ekspor Furniture Indonesia banyak sekali mengalami penurunan, tetapi ekspor dan permintaan Cocofiber LUAR biasa banyak” Pun sama dengan kami yang memiliki 2 pabrik pengolahan cocofiber / serat sabut kelapa di Yogyakarta mengalami permintaan yang Luar biasa, sampai kami harus pintar-pintar memilih calon buyer yang potensial. Peluang Panas Usaha Cocofiber yang bisa menghasilkan dolar, sangat sayang dilepaskan begitu saja. Karena itu, jika ada kawan-kawan yang baru mulai usaha atau baru rencana usaha cocofiber, kami menawarkan kemitraan kerjasama pemasaran untuk mensuplai permintaan terhadap terhadap kami. Untuk yang punya produk cocofiber, silahkan bisa menghubungi kami lewat email : [email protected] atau SMS di no Hp. 081328042283. Atau yang tertarik usaha cocofiber, kami juga menawarkan pelatihan dan seperangkat alat pabrik cocofiber. Mesin dan peralatan cocofiber adalah sebagai berikut : 1. Kapasitas Pabrik 1-1,5 ton per hari, cukup dengan Rp 85.000.000,- 2. Kapasitas pabrik 4 ton per hari, cukup hanya dengan Rp 120.000.000,- Mesin paket cocofiber antara lain : mesin pengurai, mesin penyaring, mesin press dan motor penggerak. Info kontak : Mansur Mashuri, email : [email protected], SMS : +6281328042283

Upload: aan-alfiansijaya

Post on 16-Nov-2015

393 views

Category:

Documents


55 download

DESCRIPTION

manfaat sabut kelapa

TRANSCRIPT

Saya cukup terkejut mendapat informasi dari agen cargo di semarang, dia mengatakan Sekarang Ekspor Furniture Indonesia banyak sekali mengalami penurunan, tetapi ekspor dan permintaan Cocofiber LUAR biasa banyakPun sama dengan kami yang memiliki 2 pabrik pengolahan cocofiber / serat sabut kelapa di Yogyakarta mengalami permintaan yang Luar biasa, sampai kami harus pintar-pintar memilih calon buyer yang potensial.Peluang Panas Usaha Cocofiber yang bisa menghasilkan dolar, sangat sayang dilepaskan begitu saja. Karena itu, jika ada kawan-kawan yang baru mulai usaha atau baru rencana usaha cocofiber, kami menawarkan kemitraankerjasama pemasaranuntuk mensuplai permintaan terhadap terhadap kami.Untuk yang punya produk cocofiber, silahkan bisa menghubungi kami lewat email : [email protected] SMS di no Hp. 081328042283.Atau yang tertarik usaha cocofiber, kami juga menawarkan pelatihan dan seperangkat alat pabrik cocofiber. Mesin dan peralatan cocofiber adalah sebagai berikut :1. Kapasitas Pabrik 1-1,5 ton per hari, cukup dengan Rp 85.000.000,-2. Kapasitas pabrik 4 ton per hari, cukup hanya dengan Rp 120.000.000,-Mesin paket cocofiber antara lain : mesin pengurai, mesin penyaring, mesin press dan motor penggerak.Info kontak :Mansur Mashuri, email : [email protected], SMS : +6281328042283

Cocofiber, Bahan Baku Sofa EmpukLaptop si Unyil/ Posted by laptopsiunyil /Apa yang Unyilers pikirkan kalau dengar buah kelapa? Hmm..Unyil tebak pasti air kelapanya yang segar dan daging buahnya yang bisa dibuat aneka makanan lezat itu, kan? Hehehe, ternyata bukan hanya air kelapa dan buahnya saja yang berguna, teman. Unyilers tahu, tidak kalau serabut kelapa dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan sofa, lho. Unyil aja baru tahu, hehehe.

Serabut-serabut kelapa yang menggumpal seperti rambut ini biasa disebut cocofiber. Sebelumnya kita cari tahu dulu yuk bagaimana cara pengolahan cocofiber ini. Kulit kelapa yang sudah dikupas tadi kita masukkan ke dalam alat penggilingan melalui conveyor. Dari mesin penggilingan tadi kita bisa dapat dua jenis serabut, yaitu cocofiber dan cocopeat. Cocopeat itu serabut kelapa yang bentuknya seperti butir-butir pasir.Cocofibernya kita jemur dulu, yuk dibawah sinar matahari langsung. Jika kandungan air dalam cocofiber sudah kering, akan dengan mudah kita pisahkan serabut kasar dan serabut halusnya. Selanjutnya serabut kasar tadi yang akan kita olah di mesin penggiling.

Cocofiber yang sudah kering tadi kita masukkan ke mesin press hingga membentuk kota besar. Masukkan cocofiber dari bagian atas ke dalam mesin yang panjang. Hidupkan mesin press dan selesai. Satu ikat tumpukan cocofiber seberat 120 kg. Waduh, berat banget nih. Dalam sehari pabrik ini dapat menghasilkan 2 ton cocofiber yang akan diekspor ke Cina dan juga menjadi bahan baku sofa. Yuk kita lihat cara pembuatannya.

Sekarang Unyil akan kasih tahu bagaimana membuat sofa dengan memanfaatkan cocofiber yang tadi sudah diolah. Nah disini merupakan Koperasi Bina Usaha Pembuatan Sofa Serabut Kelapa, di Topaya, Tanjung Pinang yang memang sesuai namanya memproduksi sofa dengan serabut kelapa atau cocofiber.

Pertama-tama tempel rangka kursi sofa dengan busa. Busa sofanya berguna sebagai pelindung bagian pinggir kerangka sofa. Sedangkan cocofiber nya digunakan sebagai pengisi utama sofa. Kita memerlukan sekitar 10 kg cocofiber untuk satu set sofa. Setelah kerangka sudah terpasang, lapisi dengan busa agar serabutnya tidak terasa. Nah lanjut dengan pengecekan keempukan sofa.

Proses terakhir adalah pemasangan kain. Pasang dengan stapler atau pengokot, alat yang digunakan untuk menyatukn kertas tapi versi besarnya. Kita satukan kainnya dengan stapler agar tidak mudah sobek nantinya. Setiap hari industri rumah ini menghasilkan 25 set sofa dalam sebulan. Keempukan sofa ini juga sudah tidak usah diragukan lagi. Dijamin empuk deh!(Tri Sugiarti)

Kawan-kawan di daerah luar jawa, banyak yang melontarkan pertanyaan bagaimana memafaatkan sabut kelapa yang melimpah. Persoalan utama adalah bahan baku melimpah, tapi miskin pemanfaatan. Banyak yang peduli, tapi kebingungan memulainya.Disini akan dibahas beberapa alternatif yang saya kira bisa menjadi solusinya.1. Seluruh bagian sabut kelapa dihancurkan untuk media tanam atau pupuk. Karakter produk ini, mampu menyerap air dan pupuk sehingga dapat menambah kesuburan tanah. Cara ini adalah langkah mudah, karena tidak perlu keahlian khusus dan pemikiran panjang untuk pemanfaatannya.2. Sabut kelapa dipisahkan antara serat dan serbuknya. Produk ini adalah cocofiber dan cocopeat.Cocofiberadalah bahan dasar untuk kerajinan sabut kelapa, sedangkan cocopeat untuk media tanam dan pupuk. Langkah mudah pemanfaatan produk adalah dengan menjual cocofiber, khusus luar jawa sangat berpotensi besar untuk ekspor sabut kelapa/cocofiber. Hanya perlu dipertimbangkan tentang transportasi, agar harga bisa kompetitif. Khusus yang dekat dengan pelabuhan besar, adalah peluang untk ekspor produk tersebut.3. Membuat cocopeat blok untuk keperluan ekspor. Pasar Korea sangat besar untuk produk ini. Namun untk usaha ini, perlu tambahan dana untuk alat press cocopeat.4. Cocofiber digunakan sebagai bahan dasar industri tali untuk kerajinan, atau tali kapal dll.5. Cocofiber sebagai bahan dasar industri kerajinan rumah tangga. Kesed, matras olahraga, sapu rumah, sikat adalah contoh kecil untuk industri ini.6. Cocofiber untukindustri mebelair. Produk turunan ini sangat banyak aplikasi, seperti untuk kasur spring bed, jok mobil, jok pesawat, untuk matras olahraga, untuk cocopot/pot sabut, untuk bahan dasar pengganti fiber glass, peredam suara dll, aplikasi produk mebelair biasa disebut dengan rubberrized coir/ industri sabut berkaret.7. Cocofiber dan cocopeat dapat digunakan untuk aplikasi penghijauan. Produk cocomesh dan cocofiber dapat menghijaukan lahan-lahan kritis, reklamasi pantai dengan mencegah erosi dan abrasi.8. Cocofiber juga dapat diaplikasikan untuk sarana penghijauan taman. Unsur serap air pada cocofiber dapat dimanfaatkan untuk membuat garden roof (taman atap bangunan) juga dapat dibuat taman buah-buahan di lahan terbatas.Dari sekian banyak manfaat dan aplikasinya, kawan-kawan didaerah bisa mengukur kemampuan, sampai sejauh mana dapat dilakukan, apakah hanya pada pemanfaatan raw material/ bahan dasar, ataukah untuk kepentingan produk turunannya.Pemanfaatan raw material cocofiber khusus untuk ekspor sangat besar, China dan korea adalah penyerap terbesar sampai saat ini, juga untuk pasar eropa. Hanya kembali untuk kawan-kawan di daerah, perlu dipikirkan tentang transportasinya. Mudah tidak?Selama ini, jika akan dikembangkan untuk industri turunan sabut kelapa, kendala terbesar di daerah luar jawa adalah SDM pengolahnya. Maka dengan melihat daftar diatas, bisa memperkirakan akan dibawa kemana arah pengembangan sabut kelapa tersebut.Jika kawan-kawan, ingin mengetahui lebih jauh tentang pemanfaatan produk turunan sabut seperti diatas, kami dariRumahSabut Yogyakarta, bisa memfasilitasi untukPelatihanpeningkatan life skill produk sabut.By :Mansur Mashuri (Pelaku Bisnis Sabut Kelapa, Tinggal di Yogyakarta)

Akhir akhir ini banyak diantara kita yang bingung menentukan usaha apa yang sekiranya bisa dijadikan untuk sumber pembiayaan kebutuhan keluarga, hal ini karena memang situasi dan keadaan perekonomian bangsa yang masih belum betul betul pulih pasca 1998, sehingga banyak orang yang memiliki cukup modal juga bingung menentukan jenis usaha yang akan diterjuni nya.

Dalam kondisi yang seperti ini memang diperlukan kejelian dan keberanian menentukan bisnis apa yang akan diterjuninya. Disamping diperlukan juga kreatifitas yang tinggi sehingga bisa menangkap peluang bisnis yang pada akhirnya bisa berkembang dengan baik, dan memberi keuntungan yang signifikan tanpa mengesampingkan hak hak orang lain yang ikut terlibat dalam usaha yang diterjuninya,

Salah satu peluang bisnis yang bisa dipertimbangkan oleh pemilik modal, baik itu yang akan dilakoninya sendiri ataupun dengan melakukan kerjasama dengan pelaku yang sudah lebih dulu menjalaninya, adalah sektor usaha pengolahan limbah sabut kelapa, sebagaimana yang pernah saya tulis sebelumnya, bahwa peluang sektor usaha ini kedepannya sangat luar biasa, karena dari sisi permintaan produk oleh pasar maupun ketersediaan bahan baku yang sangat besar.

Kita tidak usah berpikir ke pasar ekspor, yang notabene cukup banyak memakan biaya dan persyaratan, pangsa dalam negeri saja sangat besar penyerapannya terhadap produk yang berbahan baku limbah sabut kelapa, sebagai contoh masyarakat desa di sisi selatan Kebumen, sebagai sentra pengrajin alat rumah tangga berbahan baku serat sabut, setiap bulan memerlukan ber ton ton serat sabut, sebagai bahan baku pembuatan tambang, kesed, sapu dan berbagai produk turunannya.

Dengan hanya beberapa orang saja yang memiliki mesin pengolah sabut kelapa, pada saat saat tertentu, para pemingolah sabut menjadi serat sabut, sering kewalahan memenuhi perminntaan para pengrajin. Karena keterbatasan kapasitas mesin yang mereka miliki, sementaara ketika mereka kesulitan melakukan penambahan mesin produksi karena aturan perbankan yang menurut mereka cukup sulit ditembus, dengan berbagai pesyaratannya.

Sayapun sebagai salah satu pelaku usaha ini merasakan hal itu, ketika mengajukan kredit usaha mikro, yang sering digembar gemborkan pemerintah, ternyata harus menyiapkan berbagai persyaratan, dan yang paling sulit dipenuhi adalah adanya agunan yang berupa sertifikat atau BPKB kendaraan.Ketika kami berkonsultasi dengan pihak perbankan dengan dukungan data usaha, dengan harapan pihak perbankan bisa memberikan keringanan persyaraatan, ternyata itu semua mentah adanya, padahal dengan data yang kami sediakan dengan flapon kredit yang kami perlukan maka kemampuan pengembalian pinjaman sangat mampu kami lakukan, tapi itu semua tetap tidak bisa menembus dunia kredit mikro yang disediakan pemerintah melalui bank yang ditunjuk.

Oleh karena itu, kami melalui berbagai forum dan media mencoba melakukan penawaran kerjasama dengan berbagai pihak, yang sekiranya bisa diajak kerjasama dengan prinsip saling menguntungkan, tetapi lagi lagi banyak pihak berminat kerjasama tapi dengan persyaratan yang cukup memberatkan kami, karena kami sebagai pihak yang diangap "butuh", bukan saling membutuhkan.

Oleh karena itu, lewat posting kali ini saya menawarkan kerjasama kepada anda paara pembaca, sebuah usaha dengan pola kerjasama yang berprinsip saling menguntungkan, sebagai gambaran awal kepada Anda bisa kami sampaikan informasi profil singkat usaha ini, sbb :Lokasi Usaha kami di jalur selatan kebumen, daerah Pandan Lor, kec KlirongMesin yang kami miliki 1 buah kapasitas maksimal 500 kg/hariUsaha sudah berjalan 2 tahun lebih.Permintaan produk serat sabut perhari 500 - 1000 kgPermintaan cocopiet/serbuk sabut perminggu 2000 - 5000 kgKetersediaan bahan baku yang sangat cukup.Apabila ada diantara pembaca yang berminat kerjasama dengan kami, silahkan hubungi saya di nomor : 081229735301 / 081399310118, dengan Agus, kami siap memberikan keterangan lebih rinci dan silahkan meninjau langsung ke lokasi usaha.

Demikian gambaran awal usaha ini, dan saya akan memberikan perincian usaha ini secara lebih detail pada posstingan saya yang berikut, semoga tulisan singkat ini bisa menginspirasi anda menentukan peluang usaha yang sehat dan menguntungkan untuk masa depan.

SABUT KELAPA BERNILAI EKONOMIS TINGGI

Indonesia sebagai negara agraris, tentu memiliki banyak komoditi yang memiliki banyak keunggulan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas produk nya, hanya selama ini karena keterbatasan penguasaan tehnologi oleh para petani, baik tehnologi industri maupun tehnologi marketing nya, maka dari produk yang dihasilkan masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas baik di tingkat nasional maupun internasional.

Salah satu hasil industri pertanian tanah air yang masih terbatas pemanfaatan nya adalah hasil produk kelapa, selama ini buah kelapa yang cukup melimpah di tanah air masih sangat terbatas pemanfaatan nya, baik jenis varian produk turunan yang dihasilkan maupun penanganan limbah sisa produksi nya.

Salah satu hasil samping dari produk buah kelapa adalah "sabut kelapa", selama ini oleh masyarakat hasil samping ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri kecil yang memerlukan energi panass dalam proses produksinya.

Baru sebagian kecil limbah hasil produksi kelapa, yang berupa sabut ini dimanfaatkan menjadi sumber bahan baku untuk menghasilkan produk industri yang bernilai ekonomi tinggi, sehingga bisa meningkatkan penghasilan para pelakunya, hal ini karena tingkat ketrampilan dan pengetahuan para petani penghasil kelapa masih sangat minim dan terbatas.

Berbagai macam alat kebutuhan rumah tangga bisa dihasilkan dari limbah hasil pertanian ini, mulai dari produk sederhana yang berupa "kesed" sampai dengan produk yang memerlukan permesinan modern bisa diproduksi.

Banyak negara yang sudah memanfaatkan sabut kelapa ini, yang merupakan bahan baku untuk memproduksi berbagai jenis barang yang sifatnya sangat ramah lingkungan, sehingga bisa mengurangi dampak dari pemanasan global.

Dalam tulisan perdana ini saya akan mengupas secara singkat, bagaimana cara memanfaatkan limbah sabut kelapa sehingga bisa menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi tinggi, bahkan pasarnya bisa menembus pasar eksport.

Untuk menghasilkan produk yang berbahan baku sabut kelapa, harus melalui beberapa proses produksi, yang bisa dilakukan oleh setiap orang, karena tidak diperlukan keahlian khusus, dan jenjang pendidikan tertentu, dan alat bantu proses produksinya pun bisa menggunakan mesin yang bersifat tepat guna dan tepat tekhnologi yang bisa dibuat sendiri, kecuali untuk permesinan yang masuk dalam kategori mesin bertekhnologi modern.

Berbagai produk seperti, kesed, sapu, peralatan tidur seperti kasur, bantal, maupun produk fashion seperti, topi, tas, sandal bisa diproduksi, bahkan sarana pertanian seperti, pot dan media tanam lainnya bisa dihasilkan dari sabut kelapa ini.

Semua produk yang dihasilkan adalah kategori produk yang ramah lingkungan, bahkan sebagian produk yang dihasilkan bisa membantu perbaikan ekosistem lingkungan, seperti "coconet" dan produk "bitumi" yang sudah banyak digunakan kalangan industri pertambangan untuk mereklamasi lokasi tambang pasca eksplorasi.

Untuk mengetahui peluang bisnis dan proses produksi dari bahan baku yang berupa sabut kelapa ini silahkan anda ikuti dan baca tulisan saya berikut nya, semoga tulisan singkat saya ini banyak bermanfaat dan menumbuhkan ide ide baru dalam menciptakan peluang usaha dan bisnis, untuk penciptaan lapangan kerja baru. sampai jumpa di posting saya selanjutnya.

Organikilo.co - Sabut kelapa atau dikenali juga dengan istilah cocopeat merupakan limbah perkebunan yang berlimpah di daerah penghasil kelapa, tanaman yang masih keluarga aren-arenan atau Arecaceae ini, seluruh bagiannya mempunyai manfaat yang besar bagi manusia. Jika air kelapa mempunyai manfaat penting sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik cair, begitu juga dengan sabut yang membungkus buah kelapa dapat diolah menjadi pupuk organik padat atau bokashi.Dalam dunia pertanian yang berbasis organik, memanfaatkan sabut kelapa sebagai pupuk padat memiliki peran penting bagi kesuburan tanah pertanian. pada pupuk organik padat, cocopeat / sabut kelapa berfungsi sebagai bio pori bagi tanah, dengan adanya rongga-ronga pada tanah dapat memperbaiki sirkulasi udara membawa oksigen yang sangat dibutuhkan tanaman.

Selain memperbaiki aerasi pada tanah pertanian, manfaat lain dari sabut kelapa adalah memiliki kemampuan menyimpan air 6 kali lipat dari volumenya. Dengan kata lain, jika berat sabut kelapa 1 kg maka daya simpan air bisa mencapai 60 kg air, tentunya menggunakan sabut kelapa sebagai bahan dasar pupuk organik merupakan solusi tepat untuk daerah yang minim curah hujan.

Kandungan Unsur Hara Sabut Kelapa

Sebenarnya sabut kelapa yang belum di olah bukanlah cocopeat, cocopeat sendiri merupakan limbah pengolahan sabut kelapa yang di ambil serat atau fiber. Cocopeat merupakan butiran halus atau serbuk dari fiber kelapa, apapun istilah yang digunakan untuk menyebutnya itu bukan suatu masalah. yang menjadi pokok bahasan adalah manfaat sabut kelapa yang sangat besar untuk pertanian, Adapun kandungan unsur hara yang dimiliki sabut kelapa baik makro atau mikro ternyata sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Kandungan unsur hara makro dan mikro yang terdapat pada sabut kelapa antara lain(K) Kalium, (P) Fosfor, (Ca) Calsium, (Mg) Magnesium, (Na) Natrium dan beberapa mineral lainnya. Namun dari sekian banyak kandungan unsur hara yang dimiliki cocopeat, ternyata jumlah yang paling berlimpah adalah unsur K (kalium). Seperti yang telah kita ketahui bahwakandungan (P) Fosfor dan (K) Kaliumsangat dibutuhkan tanaman saat proses pembentukan buah serta peningkatan rasa untuk segala jenis buah.

Manfaat Sabut Kelapa Sebagai Pupuk Organik

Sabut kelapa dapat diolah menjadi pupuk organik cair baca juga:http://www.organikilo.co/2014/11/cara-membuat-pupuk-organik-cair-mol-poc.html, akan tetapi untuk mengolah sabut kelapa menjadi pupuk organik padat perlu pengolahan lebih lanjut dengan cara menghancurkan terlebih dahulu, sebelum proses membuat bokashi. Namun untuk mempermudah anda dalam membuat bokashi tanpa menghancurkan sabut, opsi penggunaan Cocopeat merupakan pilihan tepat. Cocpeat sudah banyak diperjualbelikan kebanyakan orang yang telah mengenal dunia pertanian organik.

Penggunaan sabut kelapa sebagai bahan campuran pembuatan bokashi, ternyata memiliki dampak positif bagi pertanian. Tanaman padi yang menggunakan pupuk bokashi dengan penambahan cocopeat dapat meningkatkan kualitas, berat (bernas) serta rasa lebih enak, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk bokashi serupa tanpa mencampur cocopeat.

Cara Membuat Bokashi Cocopeat

Untuk mengetahui cara membuat bokashi silahkan baca juga:http://www.organikilo.co/2014/11/cara-membuat-bokashi-pupuk-hayati.html, pembuatan bokashi yang menggunakan cocopeat adalah dengan penambahan sebesar 15-20% cocopeat dari total keseluruhan bahan bokashi. Pentingnya penambahan bokashi bagi lahan pertanian sangat penting, megingat lahan pertanian di indonesia yang semakin rusak karena penggunaan pupuk kimia yang telah belangsung bertahu-tahun.

Aplikasi Cocopeat

Menggunakan cocopeat sebagai bahan campuran bokashi memberi dampak baik bagi duniapertanian, begitu juga dengan budidaya tanaman non pangan. Untuk budidaya tanaman hias menggunakan cocopeat sebagai campuran media tanam sangat dianjurkan ataubudidaya sayurandi lahan-lahan sempit yang menggunakan pot. Aplikasi cocopeat pada media tanam dapat meningkatkan hasil serta kualitas tanaman yang anda budidayakan, singkat katasabut kelapa atau cocopeatsangat cocok untuk segala jenis tanaman.

Demikian ulasan tentangManfaat Cocopeat / Sabut Kelapa Untuk Pertanian, apakah anda akan mulai mencoba sabut kelapa untuk pertanian anda?. Jika ada yang kurang silahkan berbagi ide atau pendapat anda melalui kolom komentar dibawah, Salam sukses pertanian organik Nusantara.

Zona Organik - Pemanfaatan Sabut Kelapa untuk Budidaya Warung Hidup Organik di Pekarangan - Sabut kelapa atau kulit buah kelapa biasanya digunakan sebagai bahan kerajinan, seperti sapu, kesed, dan tambang. Selain sebagai bahan kerajinan, sabut kelapa juga telah dimanfaatkan sebagai sumber nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman.

Dalam hal ini, kami memanfaatkan sabut kelapa sebagai tambahan pupuk organik untuk tanaman warung dan apotik hidup di halaman rumah.

Biasanya, dalam dunia pertanian, sabut kelapa digunakan sebagai bahan pembuat pupuk organik, yaitu hasil rendaman sabut kelapa digunakan sebagai pupuk tanaman dengan cara menyemprotkannya.

Yang kami lakukan untuk memanfaatkan sabut kelapa sebagai pupuk organik pada tanaman sayuran adalah sebagai berikut:1. Kami meletakkan 2 potong sabut kelapa di dalam media tanam.2. Selain itu, jika ada sisa sabut kelapa, maka kami letakkan pada permukaan media tanam hingga menutupi permukaannya.

Tujuan kami meletakkan sabut kelapa di dalam media tanam adalah:1. Supaya nanti ketika sabut terkena air, baik air siraman maupun air hujan, sabut akan menyuplai nitrogen bagi tanaman.2. Setelah 3 bulan, diharapkan sabut akan terurai dan menjadi kompos/humus yang dibutuhkan oleh tanaman sebagai makanannya.

Tujuan yang kedua dengan meletakkan sabut kelapa pada permukaan media tanam adalah:1. Untuk mengurangi penguapan air dalam media tanam pada musim panas.2. Sabut kelapa dapat menahan air yang kita siramkan, sehingga bisa menjaga ketersediaan air bagi tanamn.3. Air dari sabut kelapa yang menetes ke media tanam mengandung manfaat sebagai pupuk cair.

Selain beberapa manfaat di atas, kita juga dapat mengurangi biaya produksi pembelian pupuk organik dengan memanfaatkan ketersediaan sabut kelapa di lingkungan kita.

Kami telah membuktikan keampuhan sabut kelapa sejak bulan Juli 2014, kami tidak memberikan pupuk tambahan hingga Desember 2014 ini, meskipun demikian tanaman sayuran kami tetap terlihat segar, hijau dan berbuah lebat.

Selamat mencoba, semoga sukses.Bila air buah kelapa dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan baku pada pembuatan bio starter alami seperti yang sudah pernah penulis uraikan pada Blog ini sebelumnya, tahukah pembaca bilamana sabut kelapa pun dapat dimanfaatkan sebagai media tanam terkait budidaya tanaman hias, pertanian dan perkebunan? Semoga informasi berikut ini dapat memberikan manfaat: Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut). (http://www.e-smartschool.com/)

Pertanyaan berikutnya adalah mengapa sabut kelapa sangatlah baik dipergunakan sebagai media tanam? Adapun di Villa Domba di mana cocopeat dipergunakan sebagai media semai untuk stek tanaman Vanilla. Semoga informasi berikut dapat memberikan manfaat: Pemanfaatan sabut kelapa lain yang tidak kalah menarik adalah sebagai coco peat yaitu sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-butiran gabus sabut kelapa. Coco peat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga coco peat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan media tanaman rumah kaca. (http://www.chem-is-try.org/) Kemudian informasi menarik lainnya tentang cocopeat, sulitkah mengolah sabut kelapa menjadi cocopeat?

Tampak gambar sebelah kiri adalah stek tanaman Vanilla dalam media semai cocopeat yang ada di Villa Domba. Stek tanaman ini untuk selanjutnya disemai hingga tumbuh akar sebelum dipindahkan ke Pollybag. Informasi Pengadaan Bibit Stek Tanaman Vanilla, [email protected], HP. 0815.941.3826, Jenis Vanilla Planifolia.

Cocopeat diolah dari sabut kelapa. Sebelum diolah, sabut kelapa direndam selama 6 bulan untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang dapat merugikan tanaman seperti tanin. Senyawa itu dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah dikeringkan, sabut kelapa itu dimasukkan ke dalam mesin untuk memisahkan serat dan jaringan empulur. Residu dari pemisahan itulah yang kemudian dicetak membentuk kotak. Media dicetak dengan tingkat kerapatan rongga kapiler sehingga dapat menyimpan oksigen sampai 50%. Itu lebih tinggi ketimbang kemampuan menyimpan oksigen pada tanah yang hanya 2-3%. Ketersediaan oksigen pada media tanam dibutuhkan untuk pertumbuhan akar. Hasil penelitian Dr Geoff Creswell, dari Creswell Horticultural Service, Australia, media tanam cocopeat sanggup menahan air hingga 73%. Dari 41 ml air yang dialirkan melewati lapisan cocopeat, yang terbuang hanya 11 ml. Jumlah itu jauh lebih tinggi daripada sphagnum moss yang hanya 41%. Secara umum, derajat keasaman media cocopeat 5,8-6. Menurut Joko Pramono, pengguna cocopeat di Semarang, Jawa Tengah, pada kondisi itu tanaman optimal menyerap unsur hara. Derajat keasaman ideal yang diperlukan tanaman 5,5-6,5. Karena kemampuan cocopeat menahan air cukup tinggi, hindari pemberian air berlebih. 'Pada beberapa jenis tanaman, media terlalu lembap dapat menyebabkan busuk akar,' kata Joko. Oleh sebab itu, ia mencampur cocopeat dengan bahan lain yang daya ikat airnya tidak begitu tinggi seperti pasir atau arang sekam. Creswell menyarankan, air diberikan sedikit demi sedikit tetapi kontinu seperti dengan cara irigasi tetes atau pengabutan. Menurut Kevin Handreck dalam bukunya Growing Media, kandungan klor pada cocopeat cenderung tinggi. Bila klor bereaksi dengan air, ia akan membentuk asam klorida. Akibatnya, kondisi media menjadi asam. Sedangkan tanaman umumnya menghendaki kondisi netral. Sydney Environmental and Soil Laboratory, Australia, mensyaratkan kadar klor pada cocopeat tidak boleh lebih dari 200 mg/l. Oleh sebab itu, pencucian bahan baku cocopeat sangat penting. Sekadar berjaga-jaga, setiap kali membeli cocopeat, Yopie-sapaan Joko Pramono-merendamnya hingga tiga hari. Air rendaman diganti setiap hari. 'Saya khawatir masih mengandung tanin atau zat-zat racun lainnya,' kata pria yang kini sedang menempuh gelar doktor di UGM itu. Membeli cocopeat hasil pabrikan lebih terjamin. Produsen biasanya mencantumkan spesifikasi produk seperti porositas, kelembapan, water hold capacity (WHC), derajat keasaman (pH), electric conductivity (EC), indeks kadar racun, kandungan mineral, dan cara penggunaannya pada kemasan atau brosur.(http://www.trubus-online.co.id/)

Cocopeat diperkirakan akan menjadi alternatif dunia bagi peningkatan kesuburan tanah, sebab bila dicampurkan dengan tanah berpasir hasil tanam pun menabjubkan. Hanya saja unsur hara tanah tidak tersedia dalam cocopeat untuk itu pupuk masih sangat dibutuhkan. Cocok buat pembibitan, perkebunan, pertanian bahkan untuk tanaman anthurium. Kelebihan sekam dan serbuk gergaji meningkatkan sirkulasi udara dan sinar matahari ada pada cocopeat, tapi kelemahanan sekam dan serbuk gergaji bersifat panas dan bertahan hanya 6 bulan saja berbeda dengan cocopeat yang netral dan tahan lama. info lanjutanhttp://coco.peat.tripod.com/.Kekurangan cocopeat adalah banyak mengandung zat Tanin. Zat Tanin diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk menghilangkan zat Tanin yang berlebihan, maka bisa dilakukan dengan cara merendam cocopeat di dalam air bersih selama beberapa jam, lalu diaduk sampai air berbusa putih. Selanjutnya buang air dan diganti dengan air bersih yang baru. Demikian dilakukan beberapa kali sampai busa tidak keluar lagi.(http://emirgarden.blogspot.com/)Sebagai penutup: Cocopeat merupakan serabut kelapa yang sudah disterilisasi . Cocopeat bersifat menyimpan air. Dengan menggunakan cocopeat penyiraman dapat dilakukan dengan lebih jarang. Penyiraman dilakukan setelah media kering.Perlakuan cocopeat sebelum digunakan sebagai media tanam untuk anggrek.Serabut kelapa mengandung zat tanin, atau zat anti gizi. Adanya zat tanin ditandai dengan keluarnya warna merah bata saat serabut kelapa direndam dalam air. Sebelum digunakan rendam selama sehari atau direbus terlebih dahulu sampai warna merah yang keluar benar-benar berkurang.