sabtu, 19 februari 2011 | media indonesia lintas … fileumum pada akhir februari 2011. pemasangan...

1
4 SABTU, 19 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN LINTAS BERITA SELAMAT SARAGIH S ETELAH dibangun menghabiskan dana miliaran rupiah, tiga lift penghubung ke jembatan penyeberangan selter busway di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, akhirnya ditu- tup. Alasan penutupan karena telah berubah fungsi menjadi WC umum. “Kami memutuskan menu- tup karena keluhan warga yang mencium bau menyengat dari lift itu. Sarana umum bagi masyarakat itu telah berubah fungsi menjadi WC,” papar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Udar Pristono, kemarin. Menurut Pristono, tingkah laku masyarakat harus diubah. Kalau masyarakat memiliki kesadaran, tidak mungkin menjadikan lift sebagai tem- pat buang hajat. “Di jembatan penyeberangan orang saja tidak boleh menjadi tempat buang hajat, ini di dalam lift,” tandasnya. Keputusan Dishub DKI menutup pengoperasian lift agar tak lagi disalahgunakan. ‘’Kan enggak mungkin petugas Dishub DKI ditempatkan di sana untuk menjaga lift agar tidak dikencingi.’’ Selain berubah menjadi WC umum, tiga bangunan lift tersebut juga sering menjadi tempat pembuangan sampah. “Hampir setiap hari sampah berceceran di sekitar lift dan jembatan penyeberangan,” keluh Pristono. Ketiga lift yang ditutup yakni depan pusat perbelanjaan Sari- nah, selter Gedung Sekretariat Negara, dan selter Tosari. Ke- tiga lokasi sehari-hari dilalui orang-orang terpelajar karena di sana berdiri bank, pusat perbelanjaan, hotel, kedutaan, dan kantor pemerintah. Beberapa dari pekerja berdasi di kawasan tersebut yang me- laporkan bau menyengat dari ketiga lokasi lift. “Saya tidak menyangka bahwa di depan Sarinah itu adalah lift. Selama ini saya pikir itu gardu listrik,” kata Hendrik, 27, karyawan di Jalan MH Thamrin. Selama ini lift penghubung ke selter busway Sarinah me- mang dalam keadaan rusak. Tombol operasional lift sudah hilang menyisakan kabel tom- bol dengan warna memudar. Selain bau pesing yang menusuk hidung, sampah plastik bekas makanan dan minuman sering berserakan di sana. Suasana kumuh semakin tergambar dengan coretan warna-warni pada bangunan lift. Malam hari, lift menjadi tempat tidur gelandangan dan pengemis. Menurut Kadir, 35, peda- gang asongan di sana, yang suka buang air kecil di dalam lift bukan hanya mereka dan orang-orang gelandangan. “Orang-orang kantoran juga ikut ke sini,” ujarnya. Kemarin siang, petugas da- tang ke lokasi dan membersih- kan lift kemudian mematikan panel listrik serta mengunci pintunya sehingga tidak bisa lagi dimasuki. Kotoran manusia Bukan hanya kali ini peri- laku buruk orang di kawasan ring satu itu dikeluhkan pe- makai jalan. Suwardi, warga Kompleks Sekneg D7/1, Pe- nanggungan Utara, Tangerang, pernah menyampaikan rasa malunya karena kotoran ma- nusia teronggok di jembatan penyeberangan. Ketika itu, kata Suwardi, dia mendapat tugas menyam- paikan pesan seorang pejabat tinggi negara kepada tamu yang menginap di Hotel Sari Pan Pacic. “Saya mengguna- kan jembatan penyeberangan Pacic,” tuturnya. Di tengah jembatan penye- berangan, lanjutnya, terlihat kotoran manusia. Kira-kira seperempat jam sebelumnya, tamu pejabat tinggi nega- ra menggunakan jalan yang sama. “Saya bisa pastikan bah- wa tamu tersebut juga meli- hat pemandangan yang tidak sedap itu. Siapa yang harus bertanggung jawab atas keber- sihan fasilitas umum seperti jembatan penyeberangan ini?” tanya Suwardi. (J-1) [email protected] Lift Jalan Thamrin Jadi WC Umum DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mulai memasang stiker barcode bagi angkutan umum pada akhir Februari 2011. Pemasangan barcode un- tuk memastikan kendaraan pelat kuning tidak membeli ba- han bakar melebihi keperluan saat kebijakan pembatasan pre- mium bagi kendaraan pribadi diberlakukan April 2011. “Dari barcode tersebut akan termonitor apakah angkutan umum yang mengisi premium di SPBU melebihi dari kebu- tuhan per hari,” kata Kepala Dishub DKI Udar Pristono di Jakarta, kemarin. Dishub DKI memasang bar- code untuk mencegah kecu- rangan yang dilakukan penge- mudi kendaraan umum. Ketika pembatasan premium diber- lakukan, pemilik kendaraan pribadi akan bersedia membeli dengan harga sedikit lebih ma- hal dari SPBU. Selisih harga itu bisa diman- faatkan pengemudi kenda- raan umum dengan mengisi berkali-kali ke SPBU sehingga dibutuhkan kontrol dengan memasang barcode. Selain itu, pemasangan bar- code, lanjut Udar Pristono, un- tuk menghindari kecurangan pemilik kendaraan pribadi menggunakan pelat kuning ka- rena ingin mendapatkan jatah premium. Hal itu mungkin terjadi karena disparitas harga antara premium Rp4.500/liter dan pertamax Rp7.950/liter cukup tinggi. Angkutan yang akan diuji coba antara lain 269 unit M-01 dan 124 unit M0 1A. Semuanya jurusan Senen-Kampung Me- layu. Setiap kendaraan hanya diperbolehkan mengisi pre- mium sekali dalam sehari. “Namun, berapa banyak pengisian per hari, kami belum diberi tahu kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Per- hubungan,” jelasnya. Uji coba berlaku di lima SPBU, yaitu Jl Jatinegara, Jl Jatinegara Kecil, Jl Matraman sebelah SPBU Shell, Jl Matra- man sebelah Gramedia, serta SPBU Jl Kramat Raya. Setelah itu, sekitar Maret, uji coba dievaluasi dan dilanjut- kan dengan mengganti sistem barcode menjadi radio frequency and detection (RFAD). RFAD akan dipasang pada bagian tertentu di angkutan umum sehingga ketika me- masuki SPBU, akan terdeteksi sudah dapat jatah bensin atau belum. “Alat ini juga bisa mendata jumlah angkutan umum. Jadi, angkutan yang nakal, seper- ti tidak punya pelat nomor, tidak akan diladeni,” tandas Pristono. (Ssr/J-1) Perlu Lembaga Superbody untuk Tangani Narkoba Tamu pejabat tinggi negara pun pernah menyaksikan kotoran manusia teronggok di jembatan penyeberangan. Barcode Pembatasan Premium Dipasang NEGARA wajib memiliki stra- tegi kebijakan yang bersifat ekstra untuk menangani ma- salah penyalahgunaan narkoba yang sudah bisa dikategorikan sebagai masalah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Hal tersebut diungkapkan dalam Seminar Penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasio- nal Pencegahan dan Pember- antasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Bidang Rehabilitasi Korban dan Penyalahgunaan Narkoba, yang berlangsung kemarin, di Jakarta. “Negara harus dapat memo- sisikan tindak penyalahguna- an narkotika sebagai musuh bersama. Dengan demikian, bukan hanya instansi dan lem- baga terkait yang berperan memeranginya, melainkan juga masyarakat dan dunia usaha yang bergerak secara sukarela,” kata Kepala Divisi Content En- richment Harian Media Indone- sia Gaudensius Suhardi selaku salah satu pembicara dalam seminar tersebut. Bahkan negara harus mem- bentuk badan yang bersifat superbody seperti KPK untuk mengatasi narkoba. Dengan menjadikan lembaga seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) menjadi otoritas super- body, potensinya untuk meng- gerakkan segenap stake holder menjadi lebih besar. “Narkoba harus diperlakukan sama se- perti korupsi,” sarannya. Dalam kampanye melawan narkoba, pemerintah hendak- nya dapat memanfaatkan peran media massa secara optimal. Media massa memiliki peran kunci untuk mengajak civil soci- ety berperan. Tanpa partisipasi dari civil society, niscaya negara bakal kalah saat bertarung de- ngan narkoba. Melanie Hermanto dari Fo- rum Komunikasi Family Suport Group Nasional mengkritik aparat hukum yang meman- dang pecandu narkoba yang tertangkap dari sisi kriminal saja serta mengabaikan fakta para pemadat adalah korban. Dia berkisah, ketika men- dampingi kasus bintang sinet- ron Revaldo, polisi dan jaksa hanya berpatokan melulu pada dasar hukum. Sementara, pro- ses Revaldo terperosok sebagai pecandu diabaikan. Menurut dia, lantaran efek menagih nar- koba, Revaldo akhirnya kemba- li lagi menjadi pecandu yang semakin parah. (Tlc/J-3) IPB Minta Diberi Ruang Publik KEPALA Humas Institut Pertanian Bogor (IPB) atau Porhumasi IPB Bonny PW Soekarno menga- takan pihaknya meminta disediakan ruang publik untuk menjelaskan secara runut hasil penelitian mengenai susu formula yang terpapar bakteri. Namun, mengenai akan disebutkan atau tidaknya merek susu tersebut, Bonny mengatakan hal tersebut merupakan hak peneliti. “Ada hak dari peneliti yang harus juga kita hormati.” Bonny juga mengatakan Rektor IPB Herry Suhardiyanto siap hadir di gedung DPR jika me- mang ada undangan atau surat pemanggilan. Kemarin, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat me- nyatakan telah menerima salinan putusan kasasi dari Mahkamah Agung terkait dengan perkara tersebut. Kepala Humas PN Jakpus Suwidya mengatakan, selanjutnya pihak pengadilan akan mengirimkan berkas putusan ke para pihak. (DD/*/J-3) Omprengan di Jalur Busway Koridor IX juga Dirazia DINAS Perhubungan DKI Jakarta segera meng- gelar razia terhadap mobil omprengan yang beroperasi pada rute Trans-Jakarta koridor IX Pinang Ranti-Pluit. Mobil pelat hitam tersebut semakin marak beroperasi pada rute koridor IX setelah dihapuskannya sembilan trayek bus reguler dengan jumlah armada sebanyak 189 unit. ‘’Bus regulernya sudah bersih. Tapi, masih ada omprengan, ini sama juga bohong,’’ ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, kemarin. Dari pengamatan beberapa hari terakhir, om- prengan jurusan Cawang-Grogol mulai marak mengangkut penumpang di sepanjang ruas jalan tersebut. Kondisi ini diperparah dengan minim- nya pengawasan dari petugas. (Ssr/J-3) Lelang JORR W II akan Dilakukan Maret TENDER proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) West II akan dimulai Maret mendatang. Menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum Her- manto Dardak, hal tersebut karena tim pengada- an tanah Kementerian PU telah mempercepat pembebasan lahan pada bidang yang bakal dijadikan pembangunan JORR West II. “Masa tender akan berlangsung 2-3 bulan. Setelah itu, proyek pembangunan JORR W II dapat dimu- lai,” tandasnya kemarin. Proyek JORR W2 direncanakan membentang sepanjang 7,8 kilometer yang meliputi wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Melewati Kelurahan Petukangan Utara, Petukangan Sela- tan, dan Ulu Jami di Jaksel, dan Meruya Utara, Meruya Selatan, serta Joglo di Jakbar. Berdasarkan pantauan, sejumlah warga di Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, belum mau membebaskan lahan mereka. (*/J-3) Lagi, Peredaran Narkoba Dikendalikan dari Tahanan POLISI meminta Kementerian Hukum dan HAM lebih selektif memberikan bebas bersyarat dan remisi terhadap narapidana bandar atau sindikat narkoba. Diduga, dengan kekuatan dana yang besar, mereka bisa mempermainkan hukum. Jaringan narkoba yang dikendalikan dari LP Nusakambangan kembali terbongkar. “Ter- sangka yang ditangkap pada 11 Februari 2011 di Jakarta Barat adalah kaki tangan Keni, warga Nigeria yang masih ditahan di LP Nusakam- bangan,” terang Kanit II Ditnarkoba Bareskrim Mabes Polri Kombes Siswandi, kemarin. Polres Jakarta Timur juga menangkap empat pengedar ganja asal Aceh di Cakung, Jakarta Ti- mur. “Menurut tersangka, bandar mengendalikan dari LP Banceuy di Bandung,” kata Kanit Narko- tika Polres Jaktim AK Bambang TW. (Faw/J-3) Dari barcode tersebut akan termonitor apakah angkutan umum yang mengisi premium di SPBU melebihi dari kebutuhan per hari.” Udar Pristono Kadishub DKI SEMINAR NARKOBA: Kadiv Content Enrichment Media Indonesia Gaudensius Suhardi (kiri) dan Ketua Family Support Group Indonesia Melani Hermanto menjadi pembicara dalam seminar Penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bidang Rehabilitasi di Jakarta, kemarin. MI/ROMMY PUJIANTO MI/USMAN ISKANDAR

Upload: voanh

Post on 18-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4 SABTU, 19 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITANLINTAS BERITA

SELAMAT SARAGIH

SETELAH dibangun menghabiskan dana miliaran rupiah, tiga lift penghubung ke

jembatan penyeberangan selter busway di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, akhirnya ditu-tup. Alasan penutupan karena telah berubah fungsi menjadi WC umum.

“Kami memutuskan menu-tup karena keluhan warga yang mencium bau menyengat dari lift itu. Sarana umum bagi masyarakat itu telah berubah fungsi menjadi WC,” papar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Udar Pristono, kemarin.

Menurut Pristono, tingkah laku masyarakat harus diubah. Kalau masyarakat memiliki kesadaran, tidak mungkin menjadikan lift sebagai tem-pat buang hajat. “Di jembatan penyeberangan orang saja tidak boleh menjadi tempat buang hajat, ini di dalam lift,” tandasnya.

Keputusan Dishub DKI menutup pengoperasian lift agar tak lagi disalahgunakan. ‘’Kan enggak mungkin petugas Dishub DKI ditempatkan di sana untuk menjaga lift agar tidak dikencingi.’’

Selain berubah menjadi WC umum, tiga bangunan lift tersebut juga sering menjadi tempat pembuangan sampah. “Hampir setiap hari sampah berceceran di sekitar lift dan jembatan penyeberangan,” keluh Pristono.

Ketiga lift yang ditutup yakni depan pusat perbelanjaan Sari-nah, selter Gedung Sekretariat Negara, dan selter Tosari. Ke-tiga lokasi sehari-hari dilalui orang-orang terpelajar karena di sana berdiri bank, pusat perbelanjaan, hotel, kedutaan, dan kantor pemerintah.

Beberapa dari pekerja berdasi di kawasan tersebut yang me-laporkan bau menyengat dari ketiga lokasi lift. “Saya tidak menyangka bahwa di depan Sarinah itu adalah lift. Selama ini saya pikir itu gardu listrik,” kata Hendrik, 27, karyawan di Jalan MH Thamrin.

Selama ini lift penghubung ke selter busway Sarinah me-mang dalam keadaan rusak. Tombol operasional lift sudah hilang menyisakan kabel tom-bol dengan warna memudar.

Selain bau pesing yang menusuk hidung, sampah plastik bekas makanan dan minuman sering berserakan di sana. Suasana kumuh semakin tergambar dengan coretan warna-warni pada bangunan lift. Malam hari, lift menjadi tempat tidur gelandangan dan pengemis.

Menurut Kadir, 35, peda-gang asongan di sana, yang

suka buang air kecil di dalam lift bukan hanya mereka dan orang-orang gelandangan. “Orang-orang kantoran juga ikut ke sini,” ujarnya.

Kemarin siang, petugas da-tang ke lokasi dan membersih-kan lift kemudian mematikan panel listrik serta mengunci pintunya sehingga tidak bisa lagi dimasuki.

Kotoran manusia

Bukan hanya kali ini peri-laku buruk orang di kawasan ring satu itu dikeluhkan pe-

makai jalan. Suwardi, warga Kompleks Sekneg D7/1, Pe-nanggungan Utara, Tangerang, pernah menyampaikan rasa malunya karena kotoran ma-nusia teronggok di jembatan penyeberangan.

Ketika itu, kata Suwardi, dia mendapat tugas menyam-paikan pesan seorang pejabat tinggi negara kepada tamu yang menginap di Hotel Sari Pan Pacifi c. “Saya mengguna-kan jembatan penyeberangan Pacifi c,” tuturnya.

Di tengah jembatan penye-

berangan, lanjutnya, terlihat kotoran manusia. Kira-kira se perempat jam sebelumnya, tamu pejabat tinggi nega-ra menggunakan jalan yang sama.

“Saya bisa pastikan bah-wa tamu tersebut juga meli-hat pemandangan yang tidak sedap itu. Siapa yang harus bertanggung jawab atas keber-sihan fasilitas umum seperti jembatan penyeberangan ini?” tanya Suwardi. (J-1)

[email protected]

Lift Jalan Thamrin Jadi WC Umum

DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mulai memasang stiker barcode bagi angkutan umum pada akhir Februari 2011. Pemasangan barcode un-tuk memastikan kendaraan pelat kuning tidak membeli ba-han bakar melebihi keperluan saat kebijakan pembatasan pre-mium bagi kendaraan pribadi diberlakukan April 2011.

“Dari barcode tersebut akan termonitor apakah angkutan umum yang mengisi premium di SPBU melebihi dari kebu-tuhan per hari,” kata Kepala Dishub DKI Udar Pristono di Jakarta, kemarin.

Dishub DKI memasang bar-code untuk mencegah kecu-rangan yang dilakukan penge-mudi kendaraan umum. Ketika pembatasan premium diber-lakukan, pemilik kendaraan pribadi akan bersedia membeli dengan harga sedikit lebih ma-

hal dari SPBU. Selisih harga itu bisa diman-

faatkan pengemudi kenda-raan umum dengan mengisi berkali-kali ke SPBU sehingga dibutuhkan kontrol dengan memasang barcode.

Selain itu, pemasangan bar-code, lanjut Udar Pristono, un-tuk menghindari kecurangan pemilik kendaraan pribadi menggunakan pelat kuning ka-rena ingin mendapatkan jatah premium. Hal itu mungkin terjadi karena disparitas harga antara premium Rp4.500/liter dan pertamax Rp7.950/liter cukup tinggi.

Angkutan yang akan diuji coba antara lain 269 unit M-01 dan 124 unit M0 1A. Semuanya jurusan Senen-Kampung Me-layu. Setiap kendaraan hanya diperbolehkan mengisi pre-mium sekali dalam sehari.

“Namun, berapa banyak pengisian per hari, kami belum diberi tahu kantor Kementerian

Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Per-hubungan,” jelasnya.

Uji coba berlaku di lima SPBU, yaitu Jl Jatinegara, Jl Jatinegara Kecil, Jl Matraman sebelah SPBU Shell, Jl Matra-man sebelah Gramedia, serta SPBU Jl Kramat Raya.

Setelah itu, sekitar Maret, uji coba dievaluasi dan dilanjut-kan dengan mengganti sistem barcode menjadi radio frequency and detection (RFAD).

RFAD akan dipasang pada bagian tertentu di angkutan umum sehingga ketika me-masuki SPBU, akan terdeteksi sudah dapat jatah bensin atau belum.

“Alat ini juga bisa mendata jumlah angkutan umum. Jadi, angkutan yang nakal, seper-ti tidak punya pelat nomor, tidak akan diladeni,” tandas Pristono. (Ssr/J-1)

Perlu Lembaga Superbodyuntuk Tangani Narkoba

Tamu pejabat tinggi negara pun pernah menyaksikan kotoran manusia teronggok di jembatan penyeberangan.

Barcode Pembatasan Premium Dipasang

NEGARA wajib memiliki stra-tegi kebijakan yang bersifat eks tra untuk menangani ma-salah penyalahgunaan narkoba yang sudah bisa dikategorikan sebagai masalah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan dalam Seminar Penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasio-nal Pencegahan dan Pember-antasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Bidang Rehabilitasi Korban dan Penyalahgunaan Narkoba, yang berlangsung kemarin, di Jakarta.

“Negara harus dapat memo-sisikan tindak penyalahguna-an narkotika sebagai musuh bersama. Dengan demikian, bukan hanya instansi dan lem-baga terkait yang berperan memeranginya, melainkan juga

masyarakat dan dunia usaha yang bergerak secara sukarela,” kata Kepala Divisi Content En-richment Harian Media Indone-sia Gaudensius Suhardi selaku salah satu pembicara dalam seminar tersebut.

Bahkan negara harus mem-bentuk badan yang bersifat su perbody seperti KPK untuk mengatasi narkoba. Dengan menjadikan lembaga seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) menjadi otoritas super-body, potensinya untuk meng-gerakkan segenap stake holder menjadi lebih besar. “Narkoba harus diperlakukan sama se-perti korupsi,” sarannya.

Dalam kampanye melawan narkoba, pemerintah hendak-nya dapat memanfaatkan peran media massa secara optimal. Media massa memiliki peran

kunci untuk mengajak civil soci-ety berperan. Tanpa partisipasi dari civil society, niscaya negara bakal kalah saat bertarung de-ngan narkoba.

Melanie Hermanto dari Fo-rum Komunikasi Family Suport Group Nasional mengkritik aparat hukum yang meman-dang pecandu narkoba yang tertangkap dari sisi kriminal saja serta mengabaikan fakta para pemadat adalah korban.

Dia berkisah, ketika men-dampingi kasus bintang sinet-ron Revaldo, polisi dan jaksa hanya berpatokan melulu pada dasar hukum. Sementara, pro-ses Revaldo terperosok sebagai pecandu diabaikan. Menurut dia, lantaran efek menagih nar-koba, Revaldo akhirnya kemba-li lagi menjadi pecandu yang semakin parah. (Tlc/J-3)

IPB Minta Diberi Ruang PublikKEPALA Humas Institut Pertanian Bogor (IPB) atau Porhumasi IPB Bonny PW Soekarno menga-takan pihaknya meminta disediakan ruang publik untuk menjelaskan secara runut hasil penelitian mengenai susu formula yang terpapar bakteri. Namun, mengenai akan disebutkan atau tidaknya merek susu tersebut, Bonny mengatakan hal tersebut merupakan hak peneliti. “Ada hak dari peneliti yang harus juga kita hormati.”

Bonny juga mengatakan Rektor IPB Herry Suhardiyanto siap hadir di gedung DPR jika me-mang ada undangan atau surat pemanggilan.

Kemarin, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat me-nyatakan telah menerima salinan putusan kasasi dari Mahkamah Agung terkait dengan perkara tersebut. Kepala Humas PN Jakpus Suwidya mengatakan, selanjutnya pihak pengadilan akan mengirimkan berkas putusan ke para pihak. (DD/*/J-3)

Omprengan di Jalur Busway Koridor IX juga DiraziaDINAS Perhubungan DKI Jakarta segera meng-gelar razia terhadap mobil omprengan yang beroperasi pada rute Trans-Jakarta koridor IX Pinang Ranti-Pluit. Mobil pelat hitam tersebut semakin marak beroperasi pada rute koridor IX setelah dihapuskannya sembilan trayek bus reguler dengan jumlah armada sebanyak 189 unit.

‘’Bus regulernya sudah bersih. Tapi, masih ada omprengan, ini sama juga bohong,’’ ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, kemarin.

Dari pengamatan beberapa hari terakhir, om-prengan jurusan Cawang-Grogol mulai marak mengangkut penumpang di sepanjang ruas jalan tersebut. Kondisi ini diperparah dengan minim-nya pengawasan dari petugas. (Ssr/J-3)

Lelang JORR W II akan Dilakukan MaretTENDER proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) West II akan dimulai Maret mendatang. Menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum Her-manto Dardak, hal tersebut karena tim pengada-an tanah Kementerian PU telah mempercepat pembebasan lahan pada bidang yang bakal dijadikan pembangunan JORR West II. “Masa tender akan berlangsung 2-3 bulan. Setelah itu, proyek pembangunan JORR W II dapat dimu-lai,” tandasnya kemarin.

Proyek JORR W2 direncanakan membentang sepanjang 7,8 kilometer yang meliputi wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Melewati Kelurahan Petukangan Utara, Petukangan Sela-tan, dan Ulu Jami di Jaksel, dan Meruya Utara, Meruya Selatan, serta Joglo di Jakbar.

Berdasarkan pantauan, sejumlah warga di Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, belum mau membebaskan lahan mereka. (*/J-3)

Lagi, Peredaran Narkoba Dikendalikan dari TahananPOLISI meminta Kementerian Hukum dan HAM lebih selektif memberikan bebas bersyarat dan remisi terhadap narapidana bandar atau sindikat narkoba. Diduga, dengan kekuatan dana yang besar, mereka bisa mempermainkan hukum.

Jaringan narkoba yang dikendalikan dari LP Nusakambangan kembali terbongkar. “Ter-sangka yang ditangkap pada 11 Februari 2011 di Jakarta Barat adalah kaki tangan Keni, warga Nigeria yang masih ditahan di LP Nusakam-bangan,” terang Kanit II Ditnarkoba Bareskrim Mabes Polri Kombes Siswandi, kemarin.

Polres Jakarta Timur juga menangkap empat pengedar ganja asal Aceh di Cakung, Jakarta Ti-mur. “Menurut tersangka, bandar mengendalikan dari LP Banceuy di Bandung,” kata Kanit Narko-tika Polres Jaktim AK Bambang TW. (Faw/J-3)

Dari barcode tersebut akan

termonitor apakah angkutan umum yang mengisi premium di SPBU melebihi dari kebutuhan per hari.”

Udar PristonoKadishub DKI

SEMINAR NARKOBA: Kadiv Content Enrichment Media Indonesia Gaudensius Suhardi (kiri) dan Ketua Family Support Group Indonesia Melani Hermanto menjadi pembicara dalam seminar Penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bidang Rehabilitasi di Jakarta, kemarin.

MI/ROMMY PUJIANTO

MI/USMAN ISKANDAR