barcode kendaraan bermotor
DESCRIPTION
Barcode Kendaraan bermotorTRANSCRIPT
BARCODE KENDARAAN BERMOTOR
PENELITIAN MINOR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujianguna memperoleh nilai Pengantar Ilmu Komputer
Oleh:FAKIH ZULFA 10514919
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASIFAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIABANDUNG
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
I.1 Latar Belakang.........................................................................................
I.2 Identifikasi Masalah.................................................................................
I.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................
I.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
I.5 Pembatasan Masalah dan Asumsi............................................................
I.6 Sistematika Penulisan..............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
II.1 Pengertian barcode..............................................................................
II.2 Keuntungan penggunaan barcode.......................................................
II.3 Pengertian Surat Tanda Nomor Kendaraan........................................
BAB III PERANCANGAN PENELITIAN........................................................
III.1 subbab abc.........................................................................................
BAB IV KESIMPULAN....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, Indonesia
memiliki banyak masalah yang harus dihadapi oleh masyarakatnya. Salah
satu diantaranya adalah masalah kejahatan. Kejahatan sendiri sudah menjadi
peristiwa yang sangat lazim. Akhir-akhir ini di Indonesia khususnya di ibu
kota Jakarta terdapat kecenderungan meningkatnya kasus kejahaan terhadap
pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), pemalsuan surat-surat
kendaraan, dll. Selain melukai korban kejahatannya, pelaku juga tega untuk
menghilangkan nyawa orang lain. Perhatian yang cukup besar diberikan
oleh media, baik media cetak maupum media elektronik nasional.
Pemberitaan kasus kejahatan curanmor hampr tiap hari menghiasi depan
media cetak nasional maupun disiarkan dalam program khusus kriminal
yang tampil di setiap stasiun televisi nasional. Selain banyakknya kejahatan
yang di lakukan oleh para kriminal, ditemukan juga beberapa kecurangan-
kecurangan yang dilakukan oleh oknum pihak yang berwajib didalam
menanggapi hal-hal tersebeut seperti kurang tegasnya oknum polisi didalam
melakukan tindak tilang yang biasa di katakana dalam istilah “Damai di
tempat”. Bersamaan dengan bertambahnnnya kejahatan-kejahatan tersebut
serta kurangnya pemecaham masalah dalam hal-hal tersebut, kami berupaya
melakukan penelitian berkenaan dengan hal tersebut. Kami akan mencoba
melakukan penelitian yaitu Barcode Kendaraan Bermotor guna mengatasi
masalah diatas.
I.2 Identifikasi Masalah
Pokok maslah tersebut menjadi acuan kami dalam melakukan penelitian
minor ini. Selain itu atas dasar latar belakang tersebut, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Dapatkah tindak kejahatan di atas segera langsung di atasi oleh pihak
yang berwajib .
Atas dasar apakah yang menyebabkan terhambatnya menukan para
kirminal criminal tersebut.
Selain itu bias kah kita mengantisipasi para criminal melakukan
kejahatannya.
I.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mempercepat pelakukan proses penangkapan para krimnal
serta untuk mengrangi tindak kejahatan tersebut kami berupaya
melakukan penelitian ini.
2. Selain itu mungkin penelitian kami dapat juga mempermudah pihak
yang berwajib untuk melakukan proses penangkapan serta
pencegahan dalam hal banyak nya tindak kejahatan curanmor.
I.4 Manfaat Penelitian
Barcode kendaraan bermotor ini akan menjadi alat bantu pelacakan untuk
menemukan kendaraan bermotor yang hilang. Serta barcode ini juga
mungkin dapat menggantikan STNK yang mana banyaknya tindak
kejahatan pemalsuan STNK dikarenakan sistem barcode ini dapat dibilang
sulit untuk tingkat pemalsuannya.
Selain itu barcode ini dapat mempermudah akses akses jalan seerti
pembayaran jalan TOL dan parkir.
I.5 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Kecepatan proses dalam menangkapan para kriminal melandasi kami untuk
melakukan penelitian ini. Selain itu kami beranggapan bahwa bersamaan
dengan banyaknya kejahatan dalam pemalsuan STNK kami berasumsi hal
tersebutlah yang mendukung banyaknya pelaku kejahatan dalam tingkat
kejahatan curanmr ini. Dikarenakan kegunaan barcode ini dapat membatu
pihak berwajib dalam melakukan pengangkapan kejahatan curanmor ini
kami brasumsi untuk segera melakukan penelitian kami ini.
I.6 Sistematika Penulisan
Untuk sistematika penulisan makalah ini, penulis menyusun makalah ini
yang dibagikan menjadi 5 bab, diantaranya:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, kami akan menjelaskan mengenai hal-hal apa
yang melatar belakangi penelitian ini, seperti permasalahan yang
berhubungan dengan penelitian, tujuan penulisan makalah penelitian,
keuntungan pembuatan makalah penelitian, kerugiannya jika masalah
tersebut tidak diatasi.
Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah, dimana pada identifikasi
masalah ini, kami akan menguraikan pokok bahasan yang akan lebih
dibahas dalam makalah ini yang disajikan dalam berupa pertanyaan yang
terkait dari makalah yang akan dibuat
Lalu setelah identifikasi masalah, bagian dari bab pendahuluan akan diisi
dengan tujuan penulisan. Dalam penulisan tujuan makalah , penulis
menguraikan dengan singkat, padat, dan jelas mengenai untuk apa tujuan
makalah ini dibuat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang dikutip dari para ahli
yang mendasari penulisan makalah. Kemudian kutipan-kutipan tersebut
dapat menjadi dasar untuk penulisan makalah, terutama dalam bab
pembahasan. Dalam Bab ini, penulis akan menjelaskan sedikit
mengenai definisi kejahatan, perturan yang mengatur larangan untuk
melakukan kejahatan, dan sebab-sebab orang meakukan tindak kejahatan.
Dengan tinjauan pustaka ini mahasiswa dapat menunjukkan penguasaan
ilmu pengetahuan yang mendasari atau terkait dengan permasalahan yang
dikaji. Tinjauan pustaka berisi pula ulasan tentang inti kajian yang terdapat
dalam setiap judul dalam daftar pustaka dan menunjukkan bagaimana
dipilihnya topik kajian serta arah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan
pembahasan/penyelesaian topik kajian tersebut.
BAB III PERANCANGAN PENELITIAN
Perancangan yang dimaksud disini adalah disesuaikan dengan tujuan dan
pembatasan masalah dan asumsi penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Menganalisis penelitian dengan menggunakan pendekatan yang
telah ditentukan dengan menghubungkan teori/hasil penelitian kemudian
membahas penelitian dan mengungkapkan temuan atau inovasi yang
mengacu pada tujuan penelitian dan batasan masalah.
Kemudian merancang analisis data yang bertujuan untuk menyusun data
dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami pembaca lainnya.
Tidak ada cara yang paling benar secara absolut untuk mengorganisasi,
menganalisis, dan menginterpretasikan data, maka prosedur analisis data
dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian.
BAB IV KESIMPULAN
Berisi ringkasan dari hasil dan pembahasan perancangan penelitian,
penegasan mengenai kaitan penelitian dengan masalah dan tujuan penelitian,
dan implikasi yang ditimbulkan oleh hasil penelitian.
BAB V DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Barcode
Pengertian Barcode dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang
berbentuk garis, dimana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai
dengan isi kodenya. Barcode pertama kalinya diperkenalkan dan dipatenkan di
Amerika oleh Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver mahasiswa Drexel
Institute of Technology pada akhir 40-an. Implementasi Barcode dimungkinkan
atas kerja keras dua orang insinyur yaitu Raymond Alexander dan Frank Stietz.
Sampai akhirnya pada tahun 1966 Barcode digunakan untuk kepentingan
komersial meskipun belum terlalu dirasakan keberhasilannya sampai tahun 80-an.
Barcode adalah informasi terbacakan mesin ( machine readable ) dalam format
visual yang tercetak. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca
barcode atau lebih dikenal dengan Barcode Scanner. Merk Barcode Scanner yang
terkenal diantaranya DATALOGIC PSC,HHP, CHIPERLAB, ZEBEX, dan lain-
lain. Seiring semakin bertambahnya penggunaan barcode, kini barcode tidak
hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII.
Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian
melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang
berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar. 2D Barcode ini diantaranya adalah
PDF Code, QRCode, Matrix Code dan lain-lain. Dengan menggunakan 2D code
karakter yang bisa kita masukkan ke Barcode bisa semakin banyak, dengan 1D
Barcode biasanya kita hanya memasukkan kode 5-20 digit tetapi dengan 2D
Barcode kita bisa memasukkan sampai ratusan digit kode. Pembuatan program di
Toyota Tsuhsho Logistic Centre yang menggunakan 2D Code sampai 200 digit
karakter. Barcode yang kita kenal dan yang paling gampang kita ketahui
manfaatnya yaitu kalau kita belanja di supermarket atau swalayan. Kita dapat
melihat manfaat dari Barcode dapat meningkatkan kecepatan dalam melayanai
pelanggan dan meningkatkan akurasi data produk yang di input oleh kasir.
Di Indonesia sendiri organisasi yang mengelola dan mengatur penggunaan
Barcode adalah GS1. Dengan mendaftarkan kode barcode perusahaan ke GS1
maka perusahaan tersebut akan mendapatkan kode barcode khusus yang tidak
akan bisa diduplikasi oleh perusahaan lain. Simbologi yang dipakai di GS1 adalah
EAN atau Europe Article Number yang terdiri dari 13 atau 8 digit.
Informasi lebih lanjut mengenai GS1 bisa dilihat di situsnya www.GS1.com.
Penggunaan Barcode sangat dirasakan manfaatnya mulai dari kebutuhan Retail,
Industri, Farmasi, Bidang Kesehatan, dan bahkan di instasi pemerintahan seperti
PLN, dimana untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan mulai
menggunakan Barcode System.
Memang setelah menggunakan Barcode System ada peningkatan yang signifikan
terhadap kualitas dan akurasi pencatatan meter pelanggan dibandingkan dengan
sistem manual.Banyak contoh kegunaan barcode seperti Barcode System mulai
dari Inventory Control, Fixed Asset , Sistem Absensi, Security System, Starter
Pack Mobile-8 Label, Retail POS, Event Organizer dan lain-lain.
Keuntungan penggunaan barcode
Keuntungan penggunaan barcode, antara lain :
Proses Input Data lebih cepat, karena : Barcode Scanner dapat
membaca/merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input
data secara manual.
Proses Input Data lebih tepat, karena : Teknologi barcode mempunyai
ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.
Penelusuran informasi data lebih akurat karena teknologi barcode
mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.
Mengurangi biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan
pencatatan data dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara
berulang-ulang.
Peningkatan Kinerja Manajemen, karena dengan data yang lebih cepat,
tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih
baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan
kebijakan perusahaan.
Memiliki nilai tawar lebih tinggi/prestise serta kemampuan bersaing
dengan saingan/kompetitor akan lebih terjaga.
Dalam hal ini barcode yang kami gunakan juga dapat menyaingi posisi Surat
Tanda Nomor Kendaraan, atau disingkat STNK.
Pengertian Surat Tanda Nomor Kendaraan
Surat Tanda Nomor Kendaraan, atau disingkat STNK.adalah tanda
bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan bermotor berdasarkan identitas
dan kepemilikannya yang telah didaftar. Di Indonesia, STNK diterbitkan
oleh SAMSAT, yakni tempat pelayanan penerbitan/pengesahan STNK oleh 3
instansi: Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja. STNK
merupakan titik tolak kepemilikan yang sah atas sebuah kendaraan bermotor.
STNK berisi identitas kepemilikan (nomor polisi, nama pemilik, alamat pemilik)
dan identitas kendaraan bermotor (merk/tipe, jenis/model, tahun pembuatan, tahun
perakitan, isi silinder, warna, nomor rangka/NIK, nomor mesin, nomor BPKB,
warna TNKB, bahan bakar, kode lokasi, dsb). Nomor polisi dan masa berlaku
yang tertera dalam STNK kemudian dicetak pada plat nomor untuk dipasang pada
kendaraan bermotor bersangkutan.
Masa berlaku STNK adalah 5 tahun, dan setiap perpanjangan STNK, kendaraan
diharuskan untuk cek fisik, yakni pengecekan nomor rangka dan nomor mesin
kendaraan yang dikeluarkan Satuan Lalu Lintas Polri.
Apabila sebuah kendaraan bermotor berganti nama pemilik pada STNK, maka
dikenakan BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
BAB III
PERANCANGAN PENELITIAN
Awal mula
Kami berencana bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak
penyedia kendaraan bermotor agar di terapkannya barcode pada kendaraan
bermotor. Pihak kami mendaftarkan diri dahulu ke GS1 (pihak yang berwenang
mengurus pendaftaran barcode di Indonesia). Dengan mendaftarkan kode barcode
perusahaan ke GS1 maka perusahaan kami akan mendapatkan kode barcode
khusus yang tidak akan bisa diduplikasi oleh orang lain. Barcode ini di daftarkan
dahulu kepada kepolisian agar kepolisian bias merekap data-data berkenaan
dengan kendaraan tersebut seperti yang tertera pada kendaraan bermotor.
Penerapan Barcode
Kami menerapkanya langsung pada kendara terebut sehingga tidak akan
ada lagi kejahatan seperti pemalsuan STNK yang mana dalam hal ini adalah
Barcode. Hal ini juga menghindari alasan para pengguna kendaraan bermotor
untuk beralasan lupa membawa STNK. Juga kitika pengendara mengalami
kehilangan, pihak pengendara juga bisa langsung melaporkan kehilangan tersebut
ke pihak kepolisian. Rancangan ini juga memudahkan pihak kepolisian ketika
melakukan operasi jaringan razia kendaraan bermotor. Pihak polisi hanya tinggal
menggunakan alat input manual yang telah perusahaan kamisediakan seperti
barcode scanner. Sehingga ketika pihak pelaku operasi jaingan razia (pihak
kepolisan) telah malakukan scan barcode tersebut akan langsung mengeluarkan
data-data kendaraan bermotor yang mana didalam data-data tersebut akan
otomatis terliat nama pemilik kendaraan, nomor polisi kendaraan, data kendaraan
seperti warna kendaraan, jenis kenadaraan, tahun pembelian, dll atau juga apakan
kendaraan tersebut ada di dalam list kendaraan yang hilang, atau kendaraan
tersebut belum membayar pajak semuanya akan terlihat. Selain itu ketika pihak
kepolisian melakukan scaning pihak polisi tersebut harus memasukan identitas diri
terlebih dahulu sehingga akan tertera oleh siapa scaning tersebut dilalukan. Ketika
kendaraan mengalami masalah (tidak sesuai dengan database di kantor pusat)
tidak akan ada lagi istilah “damai ditempat” dikarenakan pihak polisi tersebut
diharuskan langsung mengeluarkan surat tilang dikarenakan identitas pihak polisi
tersebut sudah tercantum dalam melakukan proses scaning.
Kami juga akan mengisikan system saldo pada barkode ini sehingga para
pengguna kendaraan bermotor di wajibkan menyimpan sejumlah uang. Selain
bekerja sama dengan kepolisian kami juga akan bekerja sama dengan salah satu
pihak bank, perusahaan-peusahaan penyedia bahan bakar kendaraan (BBM) dan
juga dengan Dinas perhubungan (DISHUB). Sehingga ketika pengguna kendaraan
bermotor akan lebih mudah melakukan akses jalan Tol, parkir, pembelian bbm,
pembayaran pajak kendaraan, dll. Kami akan menyediakan barcode scanner
seperti di tempat-tempat gerbang loket pembayaran Tol, gerbang loket
pembayaran parkir, dan juga di tempat tempat lainnya yang memerlukan akses
pembayaran. Hal ini kana membantu pihak kepolisian ketika melakukan
pencariaan kendaraan yang hilang, di karenakan setelah melakukan scaning di
akses jalan maka akan terlihat di mana kan kendaraan tersebut berada.
Unit Kebutuhan
Dalam hal ini kam membutuhkan 1 kator pusat yang mana akan merekap
data data kendaraan tersebut. Kantor ini menggunakan topologi star dikarenakan
alat-alat scanner yang tersebar di mana-mana dan servernya berpusat di kantor
pusat tersebut.
Di karenakan hal-hal tersebut perusahan kami tentunya harus
menyediakan alat berupa:
1. Barcode scanner,
2. Komputer server,
3. Modem,
4. Rooter,
5. Hoc/swich,
6. Bts.
7. Akses Internet
Alat alat ini berfungsi untuk kelancaran operasional kami.
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan adanya barcode kendaraan bermotor ini kami berharap agar
berkurangnnua tingkat kejahatan dalam hal pencurian kendaraan bermotor ini
yang mana kejahatan sendiri sudah menjadi peristiwa yang sangat lazim
di Indonesia ini. Perlu kita ketahui bahwa tindak kejahatan di Jakarta saja
menimpa masyarakat Jakarta sudah sampai setiap 9 menit sekali. Hal ini lah yang
mejadi acuan kami untuk mendukung nya peneltian minor ini
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
KARYA ILMIAH
Paris, L. 2014. FORMAT UAS-Penelitian Minor
INTERNET
(www.lintas berita.com)
Surat Tanda Nomor Kendaraan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mengenal Manfaa Dan Fungsi Barcode.htm
Kegunaan dan Fungsi Barcode Scanner.htm
Pengertian Barcode.htm
Me contoh makalah.htm
PENGUMPULAN DAN PRESENTASI (3-5 MENIT)
TANGGAL 13 JANUARI 2015
HARDCOPY JILID BIRU
SOFTCOPY DAN SLIDE PRESENTASI DIKUMPULKAN
DALAM BENTUK CD (1 CD KOLEKTIF UNTUK 1
KELAS). SOFTCOPY PENELITIAN DAN SLIDE
PRESENTASI : JUDUL PENELITIAN