menres asuransi kendaraan bermotor 2

23
ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko Dan Asuransi Disusun oleh: Resti Rahmawati 123402326 Mohammad Saeful Qisti 123402328 Khusni Jamaludin 123402331 Cecep Nurcahya 123402332 Fakhrurrahman Sidiq 123402333 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILLIWANGI 2014 Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Website: http://www.unsil.ac.id e-mail: [email protected]

Upload: cecep-nurcahya

Post on 24-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

asuransi

TRANSCRIPT

Page 1: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Manajemen Resiko Dan Asuransi

Disusun oleh:

Resti Rahmawati 123402326

Mohammad Saeful Qisti 123402328

Khusni Jamaludin 123402331

Cecep Nurcahya 123402332

Fakhrurrahman Sidiq 123402333

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SILLIWANGI

2014

Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

Website: http://www.unsil.ac.id

e-mail: [email protected]

Page 2: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh swt. Karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul

“Asuransi Kendaraan Bermotor”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah

satu tugas mata kuliah Manajemen Resiko Dan Asuransi.

Teknologi di bidang industri pengangkutan baik darat, laut maupun

udara berkembang dengan pesat. Di Indonesia hasil-hasil produksi teknologi yang

tinggi dibidang alat angkut pesat sekali meskipun yang menikmati hasil produksi

tersebut baru sebagian golongan masyarakat saja. Produksi kendaraan bermotor

saat ini tidak terbilang jumlahnya disebabkan persaingan harga dan kualitas

kendaraan pribadi dan alat angkut penumpang umum, baik yang melalui darat,

laut maupun udara, dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya, yang

merupakan dampak lain yang harus diperhitungkan dari segi ekonomi.

Karena itu bermacam-macam perusahaan telah muncul khususnya

perusahan yang berhubungan dengan kegiatan memberikan jaminan atau

tangungan kepada seseorang atau kepada suatu aset tertentu, karena standar suatu

saat dapat ditimpa oleh suatu kerugian atau peristiwa. Perusahaan ini disebut

dengan perusahaan asuransi dengan objek tanggungan ialah kendaraan bermotor

maka disebut dengan asuransi kendaraan bermotor.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ane kurniawati S. E, M.Si selaku dosen mata kuliah Manajemen Resiko

Dan Asuransi yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini.

2. rekan- rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk

menyelesaikan makalah ini.

3. semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Alloh Swt. Memberikan balasan yang berlipat ganda.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak

kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh

sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan

manfaat bagi penulis dan pembaca. Aamin.

Page 3: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

Tasikmalaya, 19 Oktober 2012

Penulis

Page 4: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi di bidang industri pengangkutan baik darat, laut maupun udara

berkembang dengan pesat. Di Indonesia hasil-hasil produksi teknologi yang tinggi

dibidang alat angkut pesat sekali meskipun yang menikmati hasil produksi

tersebut baru sebagian golongan masyarakat saja. Produksi kendaraan bermotor

saat ini tidak terbilang jumlahnya disebabkan persaingan harga dan kualitas

kendaraan pribadi dan alat angkut penumpang umum, baik yang melalui darat,

laut maupun udara, dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya, yang

merupakan dampak lain yang harus diperhitungkan dari segi ekonomi.

Karena itu bermacam-macam perusahaan telah muncul khususnya perusahan

yang berhubungan dengan kegiatan memberikan jaminan atau tangungan kepada

seseorang atau kepada suatu aset tertentu, karena standar suatu saat dapat ditimpa

oleh suatu kerugian atau peristiwa. Perusahaan ini disebut dengan perusahaan

asuransi dengan objek tanggungan ialah kendaraan bermotor maka disebut

dengan asuransi kendaraan bermotor.

Asuransi kendaraan bermotor adalah pertanggungan kerugian atau kerusakan

bermotor. Jenis asuransi ini sebetulnya sama dengan asuransi kebakaran, yang

objeknya adalah kerugian atau kerusakan atas harta benda, hanya di sini harta

bendanya berupa kendaraan bermotor. Aturan yang berlaku pada asuransi

kebakaran umumnya juga berlaku untuk kendaraan bermotor.

Tetapi karena kendaraan bermotor mempunyai banyak karakteristik berbeda

dibanding jenis benda lainnya, maka asuransi kendaraan bermotor diatur

tersendiri, meskipun di dalamnya terdapat juga aturan-aturan seperti yang berlaku

didalam  asuransi kebakaran.

B. Identifikasi Makalah

1. Apa pengertian asuransi?

2. Apa pengertian asuransi kendaraan bermotor?

3. Resiko apa yang dapat diasuransikan?

4. Risko apa yang tidak dapat diasuransikan?

5. Apa syarat-syarat pertanggungan?

6. Bagaimana berakhirnya asuransi kendaraan?

Page 5: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Asuransi

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang

penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi,

untuk memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena

suatu peristiwa yang tidak tertentu.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 74/PMK.010/2007khususnya

Pasal 1 ayat (2) : “Asuransi Kendaraan Bermotor adalah produk asuransi kerugian

yang melindungi tertanggung dari resiko kerugian yang mungkin timbul

sehubungan dengan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor.”

Asuransi Kendaraan Bermotor merupakan bagian dari asuransi umum yang

menjamin kerugian atau kerusakan pada kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan terhadap resiko tabrakan, perbuatan jahat orang lain, pencurian,

kebakaran dan sambaran petir, sesuai dengan kondisi yang tercantum dalam Polis

Kendaraan Bermotor Indonesia.

B. Risiko yang Dijamin Asuransi Kendaraan Bermotor

1. Kerugian atau Kerusakan Kendaraan Bermotor

Dalam asuransi kendaraan bermotor ini risiko yang dipertanggungkan disebabkan:

1) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat

dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab lainnya

dari kendaraan yang bersangkutan.

2) Perbuatan jahat orang lain

3) Pencurian

4) Kebakaran

5) Sambaran petir

2. Tanggung Gugat

Tanggung gugat yaitu tanggung jawab hokum tertanggung terhadap pihak

ketiga berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

Dalam hal ini penanggung akan menberikan penggantian kepada tertanggung

atas :

Page 6: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

1) Tanggung gugat tertanggung terhadap suatu kerugian yang didera pihak

ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan, baik yang diselesaikan melalui musyawarah maupun

melalui pengadilan, yang kedua-duanya harus mendapatkan persetujuan

terlebih dahulu dari penanggung,setinggi-tingginya sejumlah yang

tercantum dalam ikhtisar pertanggungan, yang meliputi:

a. Kerusakan atas harta

b. Cedera badan atau kematian

2) Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan

tanggung gugat tertanggung, yang telah terlebih dahuludisetujui oleh

penanggung secara tertulis.

C. Risiko yang Tidak Dijamin Asuransi Kendaraan Bermotor

1. Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau

kerugian keungan lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak

dapat dipergunakannya kendaraan bermotor yang dipertanggungkan,

karena suatu kecelakaan atau sebab lain.

2. Kerusakan atau kehilanagn peralatan tambahan yang tidak disebutkan

dalam ikhtisar pertanggungan, sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebab

lain.

3. Kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan.

4. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

sebagai akibat perbuatan jahat.

5. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan,

yang disebabkan oleh :

a. Kendaraan bermotor dipergunakan untuk menarik atau mendorong kendaraan

lain, untuk turut serta dalam perlombaan kecakapan atau kecepatan,dll.

b. Kelebihan muatan atau dijalankan secara paksa.

c. Kendaraan bermotor tersebut dengan sepengetahuan tertanggung dijalankan

dalam keadaan rusak, dalam keadaan tidak dapat dipertanggungjawabkan

secara teknis atau dalam perbaikan.

d. Kendaraan bermotor tersebut dikemudikan oleh seseorang yang pada saat

terjadinya kecelakaan tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi.

e. Memasuki jalan yang dilarang masuk

Page 7: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

f. Barang-barang yang sedang dimuat, dibongkar dikendaraan tersebut

g. Reaksi atau radiasi nuklir, pencemaran radio aktif,dll.

D. Jaminan Tambahan/Perluasan Resiko

Yang dimaksudkan dengan Jaminan tambahan atau jaminan perluasan

adalah resiko-resiko/bahaya yang dikecualikan dalam PSKBI, akan tetapi resiko-

resiko tersebut bisa dijamin apabila dinyatakan secara tegas di dalam polis. Akan

tetapi tidak semua resiko yang dikecualikan tersebut dapat dijamin dengan

penegasan dalam polis tersebut.

Berikut ini adalah Resiko yang dikecualikan (tidak otomatis

dicover/dijamin) di dalam penutupan standard, tetapi bisa dijamin dengan

penegasan khusus berupa endorsemen atau klausul tambahan. Misalnya:

1. Kerusuhan dan Huru-Hara

2. Bencana alam seperti gempa bumi, banjir.

3. Cedera badan/kematian terhadap penumpang

Semua resiko tersebut di atas dikecualikan dari Jaminan Polis Standard

Kendaraan Bermotor Indonesia.Dikecualikan berarti bahwa semua

kerugian/kerusakan pada kendaraan yang disebabkan oleh bahaya-bahaya tersebut

tidak bisa diganti oleh asuransi.

Contoh Jaminan tambahan/perluasan adalah sebagai berikut:

TJH terhadap Pihak Ketiga (Third Party Liability). Polis tidak secara otomatis

menjamin resiko ini, kecuali dinyatakan secara tegas di dalam polis. Jaminan yang

diberikan oleh perluasan ini adalah:

1. Tanggung gugat/jawab Tertanggung terhadap suatu kerugian yang diderita

oleh pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan

bermotor yang dipertanggungkan, setinggi-tingginya seuai dengan

jumlah/limit yang telah ditentukan, meliputi: kerusakan atas harta benda

pihak III (misalnya mobil, rumah, pagar, dll) dan cedera badan atau

kematian.

2. Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan

tanggung gugat tertanggung.

Jaminan Huru-Hara yang di pasar dikenal dengan RSCC( Riot, Strike, and

Civil Commotion), RSMD (Riot, Strike and Malicious Damage). Resiko

Kerusuhan dan Huru-Hara ini dikecualikan dari Jaminan PSKBI pasal 3 ayat (6.2

& 6.3) dan menggunakan Klausul 41.B Dewan Asuransi Indonesia yang

Page 8: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

memberikan Jaminan Huru-Hara terluas. Resiko yang dijamin dan pengertiannya

dapat dilihat pada Klausul/Endorsemen Huru-Hara.

Jaminan Kecelakaan Diri terhadap Sopir atau Penumpang Kendaraan

Bermotor yang dipertanggungkan. Untuk perluasan ini, pada Polis dilekatkan

"Klausul Kecelakaan Diri terhadap Penumpang Kendaraan Bermotor Beroda

Empat". Dengan adanya perluasan ini, maka Jaminan Polis mencakup juga cedera

badan atau kematian terhadap penumpang di dalam kendaraan bermotor yang

secara langsung disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan tersebut. (bdk. Klausul no.4 terlampir).

Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, Banjir (Bencana Alam). Jika Jaminan

diperluas di dengan risiko tersebut di atas, maka pada polis harus dilekatkan

dalam klausul.Tanggungjawab Hukum Tertanggung terhadap Penumpang

Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan (Passenger Legal Liabilty). Semua

jaminan tambahan tersebut di atas merupakan perluasan dari Kondisi

Comprehensive. Pertanggungan Total Loss (hanya) dapat diperluas dengan

Jaminan Huru-Hara. Jaminan tambahan Bencana Alam dan Tanggung Jawab

Hukum kepada Penumpang (Passenger Legal Liability) hampir tidak pernah

dijual, dan sebaiknya tidak dijual.

E. Syarat – Syarat Pertanggungan

1. Pembayaran Premi

Premi harus dibyar lunas saat persetujuan pertanggungan ditutup, kecuali bila atas

persetujun kedua belah pihak ditentukan lain.Jika premi tidak dibayar dalam

waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai tanggal permulaan pertanggungan

atau tanggal perpanjangan pertanggungan, maka berlakunya pertanggungan ini

dapat ditunda oleh penanggung tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

2. Pemberitahuan Kecelakaan

Bila terjadi kecelakaan, kerusakan , atau kerugian atas kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan, maka tertanggung wajib memberitahukan kecelakaan atau

pencurian yang terjadi selambatnya 3 hari sejak terjadinya kejadian tersebut.

Pemberitahuan dilakukan secara lisan atau tertulis, yang selanjutnya diikuti

laporan tertulis kepada penanggung.

Page 9: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

3. Tuntutan Pihak ketiga

Apabila tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian atas

kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

maka:

a. Tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung adanya

tuntutan dari pihak ketiga tersebut.

b. Tertanggung harus segera menyerahkan dokumen yang ada

hubungannya dengan pihak ketiga tersebut.

c. Tertanggung tidak boleh memberikan janji, keterangan atau

melakukan tindakan yang menimbulkan kesan bahwa ia mengakui

tanggung gugatnya.

d. Tertanggung menguasakan kepada penanggung untuk mengurus

tuntutan ganti rugi pihak ketiga dan apabila diperlukan tertanggung

diwajibkan memberikan surat kuasa kepada penanggung.

4. Tuntutan Pidana terhadap tertanggung

Apabila tuntutan pihak ketiga yang dirugikan karena kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan adalah berupa tuntutan pidana terhadap tertanggung, maka

tertanggung diwajibkan memberitahukan tuntutan tersebut kepada penanggung.

5. Ganti Rugi

Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerusakan atau

kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan berdasar harga

sebenarnya sesaat sebelum terjadinya kerusakan atau kehilangan tersebut, bila atas

tuntutan pihak ketiga setingi-tingginya sebesar jumlah yang disetujui dikurangi

besarnya risiko sendiri yang tercantum dalam ikhtisar pertanggungannya.

6. Kerugian Total

Kerugian total adalah kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikannya sama

dengan atau lebih dari 75 % dari harga sebenarnya.

7. Ganti Rugi Pertanggungan Rangkap

a. Menyimpang dari pasal 277 ayat I KUHD, maka bila terjadi kerugian atas

kendaraan bermotor yang dipertanggungjawabkan kepada lebih dari satu

penanggung, dimana jumlah pertanggungan lebih dari harga kendaraan

bermotor yang bersangkutan, maka jumlah yang dipertanggungkan untuk

masing – masing penanggung seimbang dengan nilai pertanggungan

Page 10: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

terhadap harga yang sebenarnya, demikian pula ganti rugi yang menjadi

kewajiban dari masing – masing penanggung.

b. Ketentuan tersebut di atas tetap dijalankan, walau segala pertanggungan

yang dimaksud dibuat dengan beberapa polis dan pada hari yang

berlainan, yang tanggalnya lebih dahulu dan tidak berisi ketentuan

tersebut. Saat terjadi kerusakaan atau kerugian atas kendaraan bermotor

yang dipertanggungkan, maka atas permintaan penanggung, tertanggung

wajib memberitahukan secara tertulis segala perbuatan lain yang berlaku

atas kendaraan bermotor yang sama pada saat terjadinya kerugian atau

kerusakan.

F. Berakhirnya Asuransi Kendaraan

Perjanjian asuransi berakhir apabila:

a. Jangka waktu berlaku sudah berakhir Perjanjian asuransi biasanya

dilakukan untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu asuransi tersebut

ditetapkan di dalam polis. KUHD tidak mengatur secara tegas jangka

waktu asuransi. Apabila jangka waktu yang ditentukan itu habis, maka

asuransi berakhir.

b. Perjalanan berakhir

Asuransi berdasarkan perjalanan ini umumnya diadakan untuk asuransi

pengangkutan.

c. Terjadinya evenemen diikuti klaim

Di dalam polis dinyatakan bahwa terhadap evenemen apa saja asuransi

itu diadakan. Apabila pada saat asuransi berjalan terjadi evenemen

yang ditanggung dan menimbulkan kerugian, penanggung akan

menyelidiki apakah benar tertanggung mempunyai kepentingan atas

benda yang diasuransikan itu. Jika benar, maka dilakukan pemberesan

berdasarkan klaim tertanggung. Pembayaran ganti rugi ini dipenuhi

oleh penanggung berdasarkan asas keseimbangan. Dengan pemenuhan

ganti kerugian berdasarkan klaim tertanggung, maka asuransi berakhir.

d. Asuransi berhenti atau dibatalkan

Asuransi dapat berakhir apabila asuransi itu berhenti. Berhentinya

asuransi dapat berjalan karena kesepakatan antara tertanggung dan

penanggung. Berhentinya asuransi dapat juga terjadi karena factor di

luar kemauan tertanggung dan penanggung, misalnya terjadi

Page 11: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

pemberatan risiko setelah asuransi berjalan (Pasal 293 dan 638

KUHD).

e. Asuransi gugur

Asuransi gugur biasanya terdapat di dalam asuransi pengangkutan.

Jika barang yang akan diangkut diasuransikan, kemudian barang tidak

jadi diangkut, maka asuransi gugur. Tidak jadi diangkut dapat terjadi

karena kapal tidak jadi berangkat atau baru akan melakukan perjalanan

tetapi dihentikan. Dengan demikian, asuransi bukan dibatalkan atau

batal dengan asuransi adalah pada bahaya evenemen. Pada asuransi

dibatalkan atau batal, bahaya sedang atau sudah dijalani, sedangkan

pada asuransi gugur, bahaya belum dijalani sama sekali.

Page 12: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

BAB III

ANALISIS KOMPHERENSIP

A. Gambaran Perusahaan Asuransi Tripa

Asuransi kendaraan bermotor adalah suatu bentuk asuransi yang menjamin

kerugian, kerusakan, dan kehilangan atas kendaraan bermotor akibat terjadinya

risiko yang menimpa obyek pertanggungan.

B. Objek-objek  yang dapat diasuransikan  :

Kendaraan bermotor roda empat atau lebih (sedan, minibus, jeep, truck) termasuk

akesoris atau perlengkapan tambahan yang menempel pada kendaraan tersebut.

Khusus untuk motor roda dua dapat ditutup dengan pertimbangan akomodasi

bisnis.

C. Jaminan yang diberikan  :

a. Kerugian, kerusakan atau kehilangan atas kendaraan bermotor dari

terjadinya risiko yang dijamin dalam polis;

b. Tanggung jawab hukum atas tuntutan dari pihak ketiga;

c. Santunan atas kecelakaan pada pengemudi dan atau penumpang.

D. Yang dapat menjadi Tertanggung  :

a. Pemilik/ Wakil Pemilik (perorangan atau badan);

b. Penyewa;

c. Bank/ Financial Instritution/ Pemberi Kredit;

d. Pihak lain yang sah bertanggung jawab terhadap kendaraan.

E. Harga Pertanggungan :

a. Untuk rangka kendaraan (Casco) disesuaikan dengan harga pasar

ditambah dengan peralatan-peralatan non standart (bila ada);

b. Untuk tanggung jawab hukum pada pihak ketiga disesuaikan dengan

kebutuhan;

c. Untuk santunan atas kecelakaan pada pengemudi atau penumpang

disesuaikan dengan kebutuhan.

F. Risiko yang dapat dijamin :

Menjamin kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang disebabkan antara

lain oleh :

Page 13: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

a. tabrakan, benturan, terbalik termasuk juga akibat dari kesalahan

material, konstruksi, cacat sendiri;

b. perbuatan jahat orang lain; pencurian termasuk pencurian yang

didahului atau disertai dengan kekerasan atau ancaman;

c. kebakaran; sambaran petir;

d. kerusakan selama kendaraan dalam penyeberangan menggunakan feri

yang dikelola oleh Dirjen Perhubungan Darat; kerusakan roda yang

mengakibatkan timbulnya kecelakaan, biaya derek.

e. Risiko tanggung gugat (tanggung jawab hukum tertanggung kepada

pihak ketiga.) dimana pihak ketiga mengalami kerugian yang secara langsung

disebabkan oleh kendaraan bermotor yang diasuransikan. Kerugian yang

diderita pihak ketiga dapat berupa kerusakan harta benda atau cedera badan

atau kematian, termasuk pula biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang

telah disetujui lebih dahulu oleh pihak asuransi.

G. Risiko yang tidak dapat dijamin :

Risiko-risiko yang tidak dijamin dicantumkan dengan jelas pada persyaratan polis,

antara lain:

a. kehilangan keuntungan selama kendaraan tidak dapat digunakan akibat

kecelakaan;

b. kerugian akibat penggelapan;

c. hilangnya atau rusaknya peralatan tambahan atau non standar yang

tidak disebutkan dalam ikhtisar polis;

d. perbuatan jahat yang dilakukan oleh tertanggung atau keluarga

tertanggung;

e. kendaraan digunakan untuk belajar mengemudi atau perlombaan atau

karnaval, atau tindak kejahatan; kelebihanmuatan; tidak memiliki

SIM / melanggar peraturan lalu lintas; barang muatan di dalam

kendaraan;  akibat bencana alam atau perang dll.

H. Jenis Pertanggungan :

a. Jaminan A

Kerugian Total, Kerugian Sebagian dan Tanggung Jawab Hukum (TJH) terhadap

Pihak Ketiga

b. Jaminan B

Kerugian Total dan Kerugian Sebagian

Page 14: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

c. Jaminan C

Kerugian Total dan Tanggung Jawab Hukum (TJH) terhadap Pihak Ketiga

d. Jaminan D

Kerugian Total Saja

e. Jaminan E

Tanggung Jawab Hukum (TJH) terhadap Pihak Ketiga Saja.

I. Perluasan Jaminan :

Dengan permintaan khusus dan pembayaran premi tambahan, jaminan dapat

diperluas dengan risiko-risiko sebagai berikut :

a. Gempa Bumi, Tsunami, Letusan Gunung Berapi;

b. Angin Topan, Badai, Hujan Es, Banjir, Tanah Longsor;

c. Kerusuhan, Huru-hara, Terorisme, Sabotage;

d. Kecelakaan Diri Pengemudi;

e. Kecelakaan Diri Penumpang;

f. Tanggung Jawab Hukum terhadap penumpang.

J. Faktor yang mempengaruhi premi :

a. Luas jaminan yang dipilih,

b. Penggunaan kendaraan untuk pribadi atau disewakan,

c. Catatan pengalaman klaim,

d. Usia kendaraan

Page 15: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

BAB IV

SIMPUL DAN SARAN

A. Kesimpulan

Asuransi Kendaraan Bermotor merupakan bagian dari asuransi umum yang

menjamin kerugian atau kerusakan pada kendaraan bermotor yang

dipertanggungkan terhadap resiko tabrakan, perbuatan jahat orang lain, pencurian,

kebakaran dan sambaran petir, sesuai dengan kondisi yang tercantum dalam Polis

Kendaraan Bermotor Indonesia. Perusahaan asuransi hanya akan menjual program

berdasarkan kemampuan nasabah. Jika kemampuan konsumen tidak memenuhi

implikasinya pertanggungan putus di tengah jalan.

B. Saran

Ketika memilih perusahaan asuransi lihat Kondisi keuangan perusahaan

asuransi sendiri. Saat ini ada sebagian perusahaan asuransi cenderung mengulur-

ulur waktu ketika akan membayar klaim. Sehingga pilihlah perusahaan asuransi

yang sehat secara finansial.

Belajar bersikap preventif dan teliti dalam mengisi setiap form pengajuan

asuransi. Banyak kasus-kasus penolakan klaim terjadi hanya gara-gara kesalahan

pengisian form yang terkesan sepele.

Page 16: Menres Asuransi Kendaraan Bermotor 2

DAFTAR PUSTAKA

https://angelinasinaga.wordpress.com/tag/asuransi-kendaraan-bermotor/

http://rowchie.blogspot.com/2010/03/makalah-asuransi-kendaraan-bermotor.html

http://sapitri-sapitri.blogspot.com/2013/10/makalah-asuransi-kendaraan-

bermotor.html

http://tripakarta.co.id/new/produk/asuransi-kendaraan/