sistem pemberian pembiayaan kendaraan bermotor …

17
JMBK Vol. 1 No. 02, April-Oktober 2020 e-ISSN 2716-369X DOI: - Hlm. 43-59 43 SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BPR SYARIAH ARTHA MADANI KANTOR CABANG PEMBANTU SYARIAH, CIKARANG (STUDI PADA PT. BPR SYARIAH ARTHA MADHANI KANTOR CABANG PEMBANTU SYARIAH CIKARANG) Ali Mutaufiq STIE International Golden Institute [email protected] Abstact This study aims to determine "Motor Vehicle Financing System at PT. BPR Syariah Artha Madani Cikarang Sharia Sub-Branch Office". The method used in this research is descriptive research. This research focuses on: 1. Motor Vehicle Financing procedure with Murabahah contract at Bank Artha Madani KCPS Cikarang. 2. Requirements in applying for Motor Vehicle Financing at Bank Artha Madani KCPS Cikarang. Keywords: Motor Vehicle Financing System. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Sistem Pemberian Pembiayaan Kendaraan Bermotor pada PT. BPR Syariah Artha Madani Kantor Cabang Pembantu Syariah Cikarang”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskrip tif. Penelitian ini berfokus pada : 1. prosedur Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan akad Murabahah pada Bank Artha Madani KCPS Cikarang. 2. persyaratan dalam mengajukan Pembiayaan Kendaraan bermotor di Bank ArthaMadani KCPS Cikarang. Kata kunci: Sistem Pemberian Pembiayaan Kendaraan Bermotor

Upload: others

Post on 23-Dec-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK Vol. 1 No. 02, April-Oktober 2020 e-ISSN 2716-369X DOI: - Hlm. 43-59

43

SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR

PADA PT. BPR SYARIAH ARTHA MADANI KANTOR CABANG

PEMBANTU SYARIAH, CIKARANG (STUDI PADA PT. BPR SYARIAH ARTHA MADHANI KANTOR CABANG

PEMBANTU SYARIAH CIKARANG)

Ali Mutaufiq

STIE International Golden Institute

[email protected]

Abstact

This study aims to determine "Motor Vehicle Financing System at PT. BPR Syariah Artha Madani

Cikarang Sharia Sub-Branch Office". The method used in this research is descriptive research.

This research focuses on: 1. Motor Vehicle Financing procedure with Murabahah contract at Bank

Artha Madani KCPS Cikarang. 2. Requirements in applying for Motor Vehicle Financing at Bank Artha Madani KCPS Cikarang.

Keywords: Motor Vehicle Financing System.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Sistem Pemberian Pembiayaan Kendaraan

Bermotor pada PT. BPR Syariah Artha Madani Kantor Cabang Pembantu Syariah

Cikarang”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Penelitian ini berfokus pada : 1. prosedur Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan akad

Murabahah pada Bank Artha Madani KCPS Cikarang. 2. persyaratan dalam mengajukan

Pembiayaan Kendaraan bermotor di Bank ArthaMadani KCPS Cikarang.

Kata kunci: Sistem Pemberian Pembiayaan Kendaraan Bermotor

Page 2: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK Vol. 1 No. 02, April-Oktober 2020 e-ISSN 2716-369X DOI: - Hlm. 43-59

44

PENDAHULUAN

Saat ini perkembangan industri

perbankan dan lembaga keuangan yang

berdasar dengan label Syariah di

Indonesia semakin pesat dengan inovasi-

inovasi baru yang dapat memberikan

kesempatan kepada setiap orang

khususnya pelaku ekonomi yang ingin

mengembangkan bisnis yang berkaitan

dengan kegiatan ekonomi dalam bidang

jasa perbankan supaya lebih memberikan

jaminan dengan didukung adanya

Undang-Undang tentang Perbankan

Syariah dan pendukung pengoprasian

lembaga keuangan bank maupun non-

perbankan yang telah berlandaskan pada

ajaran-ajaran islam. Dengan semakin

berkembangnya lembaga keuangan

Syariah di Indonesia tentu saja semakin

memperluas cakupan pasar yang awalnya

hanya di monopoli oleh perbankan

konvensional menjadi semakin berwarna.

Lembaga keuangan yang berlandaskan

pada asas-asas Islam muncul dengan

penawaran dan cara yang baru yang

berbeda dengan lembaga keuangan

konvensional yaitu dengan nuansa islami

dan sistem yang berbeda yaitu bagi hasil

sebagai ciri khas utama dalam lembaga

keuangan islam itu tersebut.

Lembaga keuangan non-syari’ah

dalam praktiknya menjalankan sistem

yang disebut dengan bunga, berbeda

dengan lembaga keuangan Syariah.

Ketika memberikan pinjaman kepada

nasabahnya, nasabah tersebut merasa

terbebani dengan bunga yang

dibebankan oleh pihak bank kepada

nasabah. Namun dengan datangnya

lembaga keuangan Islam secara umum

memberikan inovasi atau terobosan baru

karena tidak memberikan beban bunga

kepada nasabah melainkan dengan

memberikan bagi hasil antara pihak bank

dengan pihak nasabah.Semakin

meluasnya bidang bisnis terutama yang

bergerak di bidang keuangan, kebutuhan

masyarakat modern sekarang ini perihal

jasa pelayanan keuangan semakin hari

menjadi kebutuhan utama. Sehingga

pengambilan konsep Syariah guna

mewujudkan sistem perekonomian yang

adil dan mensejahterakan masyarakat

sangat selaras dengan nilai-nilai

keislaman. Sebagai contoh konkret

sekarang ini banyak sekali bank-bank

konvensional yang mulai memperluas

cakupan pasarnya dengan membuka Unit

Usaha Syariah atau yang lebih dikenal

oleh masyarakat umum Bank Syariah.

Begitu banyaknya produk yang

ditawarkan serta daya beli masyarakat

yang terus meningkat, maka keinginan

dan kebutuhan dari masyarakat sebagai

konsumen menjadi lebih beragam. Ini

bisa dilihat dari minat masyarakat yang

sekarang berangsur-angsur pindah ke

lembaga keuangan Syariah khususnya

bank Syariah. Sangat cepatnya

perkembangan lembaga keuangan

Syariah menarik untuk dikaji lebih

mendalam lagi. Adanya lembaga

keuangan seperti perbankan Syariah yang

terus berkembang dan berusaha untuk

memberikan solusi alternatif bahkan

solusi utama dari permasalahan keuangan

yang dialami calon nasabah dengan cara

mensinergikan keahlian finansial dengan

prinsip yang berdasar Syariah. Fungsi

utama dari lembaga keuangan perbankan

sendiri adalah menghimpun dana dari

Page 3: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

45

masyarakat kemudian menyalurkannya

kembali kepada masyarakat dengan

tujuan untuk mensejahterakan

masyarakat. Lembaga keuangan

perbankan berperan sebagai perantara

atau intermediary. Produk layanan yang

ditawarkan selain dari produk simpanan

(deposito dan tabungan) ada juga produk

penyaluran dana seperti pembiayaan.

Pembiayaan sendiri terdapat beberapa

macam seperti Pembiayaan Perumahan

(KPR), Pembiayaan usaha kecil

menengah (UKM), dan Pembiayaan

Kendaraan Bermotor (PKB).

Pada pembiayaan terdapat akad-

akad Syariah yang biasanya digunakan

sebelum terjadinya persetujuan antara

kedua belah pihak. Akad yang paling

banyak digunakan dalam produk

pembiayaan adalah akad Murabahah

yang termasuk dalam prinsip jual-beli.

Akad murabahah biasanya ditujukan

untuk memiliki barang, sedangkan yang

ditujukan untuk mendapatkan jasa

menggunakan prinsip sewa-menyewa.

Kemudian prinsip bagi hasil digunakan

untuk usaha kerjasama yang berguna

mendapatkan barang dan jasa. Untuk

mengurangi risiko kegagalan dalam

pembiayaan akad murabahah yang

bermasalah di kemudian hari maka perlu

adanya pemantauan (maintanence)

terhadap nasabah yang telah disetujui,

karena ada yang sukses dalam proses

usahanya ada pula yang gagal ditengah

jalan sehingga pada akhirnya mereka

tidak mampu mengembalikan modal

yang telah dibiayai oleh bank Syariah.

Pembiayaan Kendaraan Bermotor

(PKB) merupakan salah satu produk dari

PT. BPR Syariah ArthaMadani Kantor

Cabang Cikarang. Walaupun produk

tersebut antusiasnya kalah dengan

produk KPR yang sudah menjadi produk

unggulan Bank ArthaMadani Syariah

selama bertahun-tahun, namun ada juga

yang mengajukan pembiayaan kendaraan

bermotor di Bank ArthaMadani Syariah.

Seiring dengan semakin majunya jaman,

banyak masyarakat yang membutuhkan

transportasi untuk kebutuhan sehari-hari.

Bukan lagi menjadi barang mewah

bahwa kendaraan bermotor sekarang

dibutuhkan oleh seluruh kalangan

masyarakat untuk dijadikan alat atau

fasilitas mereka bekerja. Produk

Pembiayaan Kendaraan Bermotor yang

dioperasikan oleh Bank ArthaMadani

Syariah menggunakan Akad Murabahah.

Berdasarkan uraian diatas, penulisan

Term Of Reference berisi tentang

perumusan masalah dalam prosedur yang

digunakan Bank ArthaMadani Syariah

KCPS Cikarang untuk nasabah yang

ingin mengajukan Pembiayaan

Kendaraan Bermotor tentang bagaimana

penerapan prinsip jual beli menggunakan

akad Murabahah pada pembiayaan

kendaraan bermotor di Bank

ArthaMadani Syariah KCPS Cikarang.

Maka berdasarkan uraian di atas penulis

tertarik untuk membahas dan mengambil

judul “Sistem Pemberian Pembiayaan

Kendaraan Bermotor pada PT. BPR

Syariah Artha Madani Kantor Cabang

Pembantu Syariah Cikarang”.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui prosedur Pembiayaan

Kendaraan Bermotor dengan akad

Murabahah pada Bank ArthaMadani

KCPS Cikarang.

2. Mengetahui tujuan pemberian

pembiayaan

3. Mengetahui persyaratan dalam

mengajukan Pembiayaan Kendaraan

bermotor di Bank ArthaMadani

KCPS Cikarang,

LANDASAN TEORI

Bank Syariah

Page 4: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

46

Menurut undang-undang nomor 7

tahun 1992 tentang perbankan

sebagaimana telah diubah dengan

undang-undang Nomor 10 Tahun 1998

pengertian bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kepada dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Berdsarkan definisi tersebut, bahwa

aktivitas utama bank adalah menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan yang menjadi sumber dana

bank, kemudian bank menyalurkan

dalam bentuk kredit, dengan tujuan untuk

meningkatkan taraf hidup

masyarakat.Bank Syariah adalah bank

yang beroperasi sesuai dengan prinsip

prinsip Syariah Islam, maksudnya adalah

bank yang dalam operasinya mengikuti

ketentuan-ketentuan Syariah Islam,

khususnya yang menyangkut tata cara

bermuamalah secara ajaran Islam. Dalam

rangka menjalankan kegiatannya, bank

Syariah harus berlandaskan pada Al-

Qur’an dan Hadits. Bank Syariah

mengharamkan penggunaan harga

produknya dengan bunga tertentu. Bagi

bank Syariah, bunga bank adalah riba.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip Syariah dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. BPRS

berdiri berdasarkan UU No. 7 Tahun

1992 tentang perbankan dan peraturan

pemerintah (PP) No. 72 Tahun 1992

tentang Bank berdasarkan prinsip bagi

hasil. Pada pasal 1 (butir 4) UU No. 10

Tahun 1998 tentang perubahan atas UU

No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan,

disebutkan bahwa BPRS adalah bank

yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip Syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Kemudian

undang-undang No. 21 Tahun 2008

tentang Bank Syariah telah mengatur

secara khusus eksitensi Bank Syariah di

Indonesia. Undangundang tersebut

melengkapi dan menyempurnakan UU

No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan

sebagaimana telah diubah dengan UU

No. 10 Tahun 1998 yang belum spesifik

sehingga perlu diatur khusus dalam

undangundang tersendiri menurut pasal

18 UU No. 21 Tahun 2008, Bank Syariah

Undang-Undang Perbankan Syariah

terdiri atas Bank Umum Syariah dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Semua peraturan perundang-undanganan

yang menyebut BPRS dengan Bank

Perkreditan Rakyat Syariah harus dibaca

dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syaria.

Pengertian Sistem

Beberapa ahli akuntan

memberikan pendapat yang berbeda

mengenai sistem, untuk mendapat

pengertian yang lebih jelas terlebih

dahulu diuraikan tentang pengertian

sistem. Sistem menurut Mulyadi (2012:5)

adalah jaringan prosedur yang dibuat

menurut pola yang terpadu untuk

melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan. Adapun system menurut

pendapat Moscove dalam Zaki (2013:2)

adalah suatu kesatuan (entity) yang

berdiri dari bagian–bagian (sub system)

yang saling berkaitan dengan tujuan

untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu.

Menurut James A. Hall (2012:5) Sistem

adalah sekelompok dua atau lebih

komponen yang saling berkaitan

(interrelated) atau subsistem yang bersatu

untuk mencapai tujuan bersama. Menurut

Jugianto (2010:152) Sistem adalah

kumpulan elemen-elemen untuk

mencapai suatu tujuan atau sebagai suatu

satu kesatuan yang saling berhubungan

terdiri dari dua atau lebih subsistem yang

Page 5: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

47

berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Kencana Syafei (2002:2) Sistem adalah

sekelompok bagian (alat/sebagian) yang

berkerja bersama-sama untuk melakukan

suatu maksud. Wahyudi dan Subandi

(2001:8) menjelaskan bahwa Sistem

adalah kumpulan atau himpunan dari

unsur, komponen, variabel – variabel

yang terorganisir, saling berinteraksi,

saling bertantungan satu sama lain dan

terpadu.

Berdasarkan pendapat dari para

ahli yang telah dikemukakan diatas,

dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

adalah merupakan suatu alat yang terdiri

dari prosedur – prosedur berupa satu

kesatuan yang digunakan dalam

melaksanakan kegiatan guna mencapai

tujuan utama perusahaan.

Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan merupakan aktivitas

bank Syariah dalam menyalurkan

dananya kepada pihak nasabah yang

membutuhkan dana. Pembiayaan sangat

bermanfaat bagi nasabah, bank Syariah

dan juga bermanfaat bagi pemerintah.

Dari beberapa kegiatan penyaluran dana

yang dilakukan oleh bank Syariah,

pembiyaan memberikan hasil yang

paling besar. Bank Syariah perlu

melakukan analisis pembiayaan yang

mendalam, sebelum melakukan

penyaluran dana melalui pembiyaan.

Pembiayaan yang diberikan oleh

Bank Syariah berbeda dengan kredit

yang diberikan oleh Bank konvensional.

Dalam perbankan Syariah, pengembalian

dari pembiayaan tidak dalam bentuk

bunga, akan tetapi dalam bentuk lain

sesuai dengan akad-akad yang tersedia di

Bank Syariah. Dalam Undang-Undang

Perbankan No. 10 Tahun 1998,

pembiayaan adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan pesetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang dibiayai untuk mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil (Ismail, 2011:106).

Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan

prinsip Syariah adalah untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan

kesejahteraan ekonomi sesuai dengan

nilai-nilai Islam. Sedangkan fungsi

pembiayaan bukan hanya untuk mencari

keuntungan dan meramaikan bisnis

perbankan di Indonesia saja, melainkan

menerapkan system Syariah didalam

ekonomi masyarakat luas yang tidak

terpacu oleh bunga dunia.

Manfaat Pembiayaan

Beberapa manfaat dari

pembiayaan yang disalurkan oleh bank

Syariah kepada nasabah usaha antara

lain:

a. Manfaat pembiayaan bagi bank,

b. Manfaat pembiayaan bagi debitur,

c. Manfaat pembiayaan bagi

pemerintah,

d. Manfaat pembiayaan bagi masyarakat

luas.

Jenis – jenis Pembiayaan

a. Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja adalah

pembiayaan jangka pendek yang

diberikan untuk pemenuhan

kebutuhan modal kerja calon

nasabah. Misalnya untuk membiayai

pembelian bahan baku,

siklus/perputaran usaha, modal kerja,

dan pembiayaan kontraktor.

b. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Investasi adalah

pembiayaan jangka menengah atau

jangka panjang untuk pembelian

Page 6: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

48

barang-barang modal yang

diperlukan untuk:

- Pendirian proyek baru,

- Rehabilitasi, yakni penggantian

mesin.

- Modernisasi, yakni penggantian

menyeluruh mesin

c. Pembiayaan Konsumtif

Secara definitif, konsumsi adalah

kebutuhan individual meliputi

kebutuhan baik barang maupun jasa

yang tidak dipergunakan untuk tujuan

usaha. Dengan demikian yang

dimaksud pembiayaan konsumtif

adalah jenis pembiayaan yang

diberikan untuk tujuan diluar usaha

dan umumnya bersifat perorangan.

Tujuan Pemberian Pembiayaan

Pemberian suatu Pembiayaan

mempunyai tujuan tertentu. Tujuan

pemberian Pembiayaan tersebut tidak

terlepas dari misi bank tersebut didirikan.

Adapun tujuan utama pemberian suatu

kredit antara lain :

1. Mencari keuntungan

2. Membantu usaha nasabah

3. Membantu pemerintah.

Kemudian disamping tujuan di atas suatu

fasilitas pembiayaan memiliki fungsi

sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan daya guna uang.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan

lalu lintas uang.

3. Untuk meningkatkan daya guna uang

4. Meningkatkan peredaran uang

5. Sebagai alat stabilisasi ekonomi

6. Untuk meningkatkan kegairahan

berusaha.

7. Untuk meningkatkan pemerataan

pendapatan

8. Untuk meningkatkan hubungan

internasional.

Prinsip Pemberian Pembiayaan

Menurut Kasmir (2013:94) prinsip

pemberian pembiayaan dengan analisis

5C pembiayaan dijelaskan sebagai

berikut :

1. Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau

watak dari orang-orang yang akan

diberikan kredit benar-benar dapat

dipercaya, hal ini dapat tercermin dari

latar belakang si nasabah yang bersifat

latar belakang pekerjaan maupun yang

bersifat seperti cara hidup atau gaya

hidup yang dianutnya, keadaan

keluarga, hoby dan sosial standingnya.

Ini semua merupakan

ukuran “kemauan” membayar.

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam

kemampuannya dalam bidang bisnis

yang dihubungkan dengan

pendidikannya, kemampuan bisnis

juga diukur dengan kemampuannya

dalam memahami tentang ketentuan-

ketentuan pemerintah. Begitu pula

dengan kemampuannya dalam

menjalankan usahanya selama ini.

Pada akhirnya akan

terlihat“kemampuannya” dalam

mengembalikan kredit yang

disalurkan.

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal

apakah efektif, dilihat laporan

keuangan (neraca dan laporan rugi

laba) dengan melakukan pengukuran

seperti dari segi likuiditas,

solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran

lainnya. Capital juga harus dilihat dari

sumber mana saja modal yang ada

sekarang ini.

4. Collateral

Merupakan jaminan yang

diberikan calon nasabah baik yang

bersifat fisik maupun non fisik.

Jaminan hendaknya melebihi jumlah

kredit yang diberikan. Jaminan juga

Page 7: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

49

harus diteliti keabsahannya, sehingga

jika terjadi suatu masalah, maka

jaminan yang dititipkan akan dapat

dipergunakan secepat mungkin.

5. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya

juga dinilai kondisi ekonomi dan

politik sekarang dan masa yang akan

datang sesuai sektor masing-masing,

serta prospek usaha dari sektor yang ia

jalankan. Penilaian prospek bidang

usaha yang dibiayai hendaknya benar-

benar memiliki prospek yang baik,

sehingga kemungkinan kredit tersebut

bermasalah relatif kecil.

Pengertian PKSMS

PKSMS adalah singkatan dari

Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan

Sepeda Motor Syariah dengan skema

murabahah tanpa wakalah yang diberikan

nasabah BPRS Arthamadani. Jadi

PKSMS adalah pembiayaan yang

diberikan oleh bank untuk membantu

anggota masyarakat guna membeli

kendaraan berikut Buku Pemilik

Kendaraan Bermotor (BPKB) beserta

Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK),

berdasarkan kesepakatan antara bank dan

nasabah, yang mewajibkan nasabah

untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan margin keuntungan.

Pengertian Sistem Pembiayaan

Sebelum peneliti memberikan

uraian mengenai sistem pembiayaan,

peneliti terlebih dulu akan menguraikan

tentang pengertian sitem menurut para

ahli. Sistem adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan

pokok perusahaan (Mulyadi, 2001 : 5).

Dalam suatu organisasi terdapat sistem

kegiatan dari sekelompok orang untuk

mencapai tujuan. Tujuan akan dapat

tercapai dengan efektif dan efisien

apabila kegiatan sekelompok orang itu

dilakukan dengan sistematis.

Menurut James A. Hall (2001 : 5)

Sistem adalah satu kelompok dua atau

lebih komponen-komponen yang saling

berkaitan satu sama lain atau subsistem-

subsistem yang bersatu untuk mencapai

tujuan yang sama. Sistem dibuat untuk

menangani sesuatu yang berulangkali

atau yang secara rutin terjadi. Melalui

sistem, pihak intern dan ekstern

perusahaan dapat memperoleh informasi

yang diperlukan mengenai perusahaan.

Dari definisi yang ada dapat

disimpulkan bahwa sistem adalah suatu

jaringan prosedur yang saling berkaitan

ataupun saling berhubungan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu yang

sudah direncanakan.

Berdasarkan pengertian sistem

diatas penulis mencoba memberikan

definisi sendiri dari sistem pembiayaan.

Sistem pembiayaan merupakan suatu

kerangka dari kumpulan prosedur-

prosedur yang saling berhubungan dalam

menyediakan dana atau uang,

berdasarkan persetujuan dan kesepakatan

antara nasabah dan bank yang

mewajibkan pihak yang diberi

pembiayaan untuk mengembalikan dana

atau uang dengan jangka waktu tertentu

dan disertai dengan imbalan atau bagi

hasil.

Penanganan Pembiayaan Bermasalah

Resiko yang terjadi dari

peminjaman adalah peminjaman yang

tertunda atau ketidak mampuan

peminjaman untuk membayar kewajiban

yang telah dibebankan, untuk

mengantisipasi hal tersebut maka bank

Syariah harus mampu menganalis

penyebab permasalahannya.

1. Analisa penyebab kemacetan

a. Aspek Internal

Page 8: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

50

1) Peminjaman kurang cakap

dalam usaha tersebut.

2) Manajemen tidak baik atau

kurang rapi,

3) Laporan keuangan tidak

lengkap,

4) Penggunaan dana yang tidak

sesuai dengan perencanaan,

5) Perencanaan yang kurang

matang,

6) Dana yang diberikan tidak

cukup untuk menjalankan usaha

tersebut

b. Aspek eksternal

1) Aspek pasar kurang

mendukung,

2) Kemampuan daya beli

masyarakat kurang,

3) Kebijakan pemerintah,

4) Pengaruh lain di luar usaha

5) Kenakalan peminjam.

2. Menggali potensi peminjam

3. Memberikan pinjaman ulang,

mungkin dalam bentuk: pembiayaan

al-Qardul hasan ;

murabahah dan mudharabah

4. Penundaan pembayaran

5. Memperkecil angsuran dengan

memperpanjang waktu atau akad dan

margin baru (Rescheduling)

6. Memperkecil margin keuntungan atau

bagi hasil.

Produk BPRS Artha Madani

a. Produk Simpanan Dana

1. Tabungan Wadiah Madani

Simpanan dalam mata uang

rupiah berdasarkan prinsp Syariah

dengan akad wadiah yang etoran

dan penarikannya berdasarkan

syaratsyarat tertentu yang

disepakati.

2. Tabungan Mudharabah Qurban

Simpanan dalam mata uang

rupiah berdasarkan prinsip

Syariah untuk membantu nasabah

dalam merencankan ibadah

qurban.

3. Tabungan Mudharabah Umroh

Simpanan dalam mata uang

rupiah berdasarkan prinsip

Syariah untuk membantu

pelaksanaan ibadah Umroh.

4. Deposito Syariah Madani

Simpanan dana pihak ketiga

dalam mata uang rupiah yang

hanya dapat ditarik berdasarkan

jangka waktu tertentu yang

dikelola berdasarkan prinsip

Mudharabah Muthlaqah untuk

perorangan dan non perorangan.

b. Produk Penyaluran Dana /

Pembiayaan

1. Pembiayaan Syariah Modal

Usaha.

Pembiayaan yang diberikan

BPRS kepada ummat untuk

tujuan pembelian barang-barang

kebutuhan usaha, investasi

ataupun konsumtif dengan syarat

nasabah memiliki pekerjaan

dengan sumber pengembalian

yang tetap.

2. Pembiayaan Syariah Kepemilikan

Kendaraan

Pembiayaan yang diberikan

BPRS kepada ummat untuk

tujuan pembelian kendaraan

motor atau mobil dengan syarat

nasabah memiliki pekerjaan

dengan sumber pengembalian

yang tetap.

3. Pembiayaan Syariah Untuk

Pegawai Negeri dan Swasta

Pembiayaan yang diberikan

BPRS kepada ummat untuk

tujuan pembelian kendaraan,

rumah dan modal usaha dengan

syarat nasabah memiliki

pekerjaan dengan sumber

pengembalian yang tetap.

Page 9: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

51

4. Pembiayaan Syariah Kepemilikan

Rumah

Pembiayaan yang diberikan

BPRS kepada ummat untuk

tujuan pembelian rumah atau

renovasi rumah dengan syarat

nasabah memiliki pekerjaan

dengan sumber pengembalian

yang tetap.

c. Produk lainnya

Payment point adalah Jasa

pembayaran yang diberikan BPRS

untuk melayani masyarakat dalam

melakukan pembayaran-pembayaran

seperti PLN, TELKOM dan lain-lain.

Jasa dan Layanan

Ini merupakan fasilitas yang

diberikan BTN Syariah untuk memenuhi

segala kebutuhan dan memudahkan

transaksi untuk nasabah, adapun macam

fasilitas yang diberikan yaitu :

1. Kiriman uang, fasilitas pengiriman

uang secara real time baik itu

sesama ArthaMadani maupun

Syariah serta ke bank lain melalui

teller.

2. Payroll iB, layanan bagi

perusahaan dan perorangan untuk

melakukan pengelolaan

pembayaran gaji, bonus dan

kebutuhan finansial lain.

3. SPP Online ArthaMadani iB,

ditujukan bagi instansi

Sekolah/Perguruan Tinggi untuk

menyediakan delivery channel atau

pembayaran SPP bulanan sekolah

melalui ArthaMadani Syariah.

4. Payment ArthaMadani iB, fasilitas

yang memudahkan nasabah untuk

membayar tagihan telepon, listrik,

air dan pajak.

5. Penerimaan Biaya Perjalanan

Umroh & Haji, fasilitas yang

memberikan kemudahan untuk

melaksanakan ibadah haji maupun

umroh dengan syarat yang sudah

memenuhi untuk bisa berangkat ke

rumah Allah di tanah suci

(Baitullah).

Deskripsi Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Kepala Cabang

Memimpin, mengelola,

mengawasi atau mengendalikan,

mengembangkan kegiatan dan

mendayagunakan sarana organisasi

cabang untuk mencapai tingkat

serta volume aktivitas pemasaran,

operasional dan layanan cabang yang

efektif dan efisien sesuai dengan

target yang telah ditetapkan

secara prudent.

a. Teller

1. Mengambil cash book teller

untuk pengisian saldo kas

teller

2. Menerapkan greeting awal

dan akhir untuk meningkatkan

pelayanan terhadap nasabah

3. Meminta nasabah untuk

mengisi slip setoran maupun

penarikan

4. Memeriksa keaslian uang

yang disetorkan nasabah

menggunakan alat detector

yang telah disediakan

5. Melalukan transaksi

penerimaan kas, pengeluaran

kas, pemindah bukuan antar

rekening

6. Melakukan verifikasi dan

tanda tangan pada setiap

transaksi yang dilakukan

7. Meminta nasabah

menyaksikan proses

perhitungan uang agar tidak

terjadi kesalahpahaman

8. Teller wajib menggunakan

mesin hitung yang telah

disediakan

Page 10: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

52

9. Membacakan validasi pada

setiap transaksi yang telah

dilakukan

10. Berkomunikasi dengan back

office setiap ada penyetoran

ke rekening bendahara untuk

dilakukan pengkreditan sesuai

rekap tagihan angsuran

nasabah

11. Teller berhak meminta alat

tulis kantor yang menunjang

kegiatan teller

12. Teller harus memiliki

tanggungjawab terhadap

setiap transaksi yang

dilakukan dan jumlah uang

yang ada

13. Teller wajib merapihkan,

menghitung, menyortir, dan

mengikat rapi uang yang akan

disetorkan pada kas besar

14. Teller wajib menyetorkan

sejumlah uang yang harus

sama dengan data transaksi

kepada supervisor kas atau

pejabat yang terkait, serta

meminta pejabat terkait untuk

mendatangani sebagai tanda

terima

15. Mencetak laporan teller setiap

akhir transaksi dan

mencocokan data laporan

tersebut dengan bukti

transaksi dan dokumen

pendukung lainnya

16. Menerapkan prinsip kehati-

hatian dan management resiko

melalui know your customer

principle and anti money

laundering

17. Melakukan filing atau

mengarsipkan data harian per

hari dengan memberikan label

nama teller serta tanggal

bulan dan tahun terjadinya

transaksi

18. Mengurutkan berdasarkan

tanggal terjadinya transaksi

dan mengarsipkannya dalam 1

periode tertentu atau 1 tahun

19. Melaksanakan tugas yang

diintruksikan oleh atasan kita

langsung atas nama menerima

masukan dari rekan kerja

b. Service Assistant

1. Membuat jadwal angsuran per

dinas

2. Membuat laporan angsuran

masuk pembiayaan PNS

berdasarkan giro per dinas

3. Pengecekan gantungan

angsuran per dinas

4. Membuat perhitungan all sisa

sertifikasi

5. Mengarsipkan formulir

nasabah pembiayaan via

transfer

6. Melakukan pengecekan BI

checking

c. Customer Service

1. Melayani nasabah dalam

menawarkan segala produk di

BPRS ARTHA MADANI

2. Melayani keluhan keluhan

nasabah dalam hal penanyaan

tentang sisa piutang, sisa

sertifikasi dan informasi

informasi lain yg berkenaan

dgn nasabah (informasi

deposito, data nasabah,data

saldo nasabah).

3. Malayani nasabah dalam

pembuatan rekening tabungan

(wadiah madani,

tab.arisan,wadiah pendidikan,

wadiah haji dan kurban)

4. Melayani nasabah dalam

penempata deposito dan

pencairan deposito

5. Melayani nasabah dalam

penutupan rekening tabungan

Page 11: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

53

6. Mengarsipkan hal-hal

ygbekernaan dgn tabungan ,

seperti pormulir perbuatan

tabungan, polmulir deposito ,

bilyet, matrai, dan lain-lain

7. Melakukan transaksi buka dan

tutup blokir saldo tabungan

8. Melakukan penginputan

pencairan bagi hasih depocito

9. Melakukan cetak bilyet

10. Membuat transaksi sendiri

d. Supervisor Kas

1. Mengisi kas teller dari kas

besar

2. Mengotorisasi semua bagian

BO & front liner dgn benar

sesuai data, sbb :

a) Mengetorisasi infut CIF

& pembukaan rekening

baru

b) Mengotorisasi daftar no.

Bilyet & penempatan

deposito

c) Menotorisasi infut

transaksi back office

d) Menotorisasi infut

bendahara dan setoran

benda haram

e) Mengotorisasi GL

f) Mengotorisasi droping

pembiyayaan , pelunasan ,

penutupan rekening

pembiyayaan dan

sehubungan dgn

pembiyayaan

3. Mengecek pemakaian matrai

dan buku tabungan pada akhir

hari

4. Menyimpan PIN nasabah

sertifikasi

5. Menecek sisa dana sertifikasi

6. Menecek arsip teller

disamakan dgn laporan

7. Pengecekan taghan ansuransi

dan notaris

8. Pada akhir bulan mengecek

jaminan

9. Melakukan cashcount teller

setiap akhir hari

e. BO Admin

1. Input dana EDC setiap pagi

hari dan cek rekening

sebelum di input ke sistem.

2. Melalukan penutupan dana

EDC setiap sore hari

3. Input biaya-biaya pengeluaran

dan pastikan GL sesuai

dengan posnya

4. Droping pembiayaan dan cek

dulu rekening nasabah

sebelum diinput ke sistem

5. Input RAK apabila ada note

confrim by karyawan mohon

diinformasikan ulang sebelum

di input ke sistem

6. Input setoran bendahara

7. Melakukan penutupan

pembiayaan terhadap yang

sudah lunas

8. Melakukan penutupan

fasilitas terhadap nasabah

yang sudah lunas

9. Input hasil masyarakat secara

manual

10. Membuat jadwal angsuransi

masyrakat secara manual

11. Input jaminan pembiayaan

nasabah

12. Pengecekan ATM

13. Membuat rekap PIN ATM

nasabah dan dilaporkan ke

SPV setiap 1minggu

14. Input dana sertifikasi, gaji,

dan tukin nasabah

15. Menghitung sisa sisa

sertifikasi, gaji, dan tukin

nasabah

16. Pengarsipan berkas transaksi

pada akhir hari.

f. Staff Legal & Custody

1. Membuat akad sertifikasi

Page 12: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

54

2. Akad

3. Membuat memo pelunasan

4. Membuat memo pelepasan

jaminan

5. Membuat surat keterangan

lunas

6. Memberikan jaminan kepada

nasabah yang lunas

7. Melaporkan klaim asuransi

8. Mendaftarkan asuransi

9. Cetak foto akad

10. Laporan pertanggal 15 : lap.

Asuransi dan jaminan dan

laporan pertanggal 1 : lap.

Asuransi dan jaminan

perbulan.

g. Business Supporting Staff (BSS)

1. Blind check pengajuan UP

2. DCC untuk nasabah

3. Menyiapkan dokumen admin

berupa : somasi 1,2,3, memo

dropping, info pembiayaan.

h. Analyst Relationship Officer

(ARO)

1. Mengumpulkan data calon

nasabah yang akan diajukan

dari business and relationship

officer (BRO)

2. Menyiapkan data calon

nasabah untuk BI Checking

3. Melakukan survei langsung

untuk memverifikasi data yang

disampaikan oleh BRO

4. Mengajukan appraisal kepada

tim support atas agungan yang

akan dijaminkan

5. Memeriksa transaksi keuangan

dan riwayat pembiayaan kasus

perkasus (aplikasi, laporan,

neraca, dokumen hukum, dll)

6. Melakukan analisa penyeluruh

atas laporan keuangan dan

penilaian permintaan

pembiayaan, termasuk

permintaan baru, permintaan

yang berubah pembiayaan

kembali

7. Menganalisa data dengan

cermat dan menyusun usulan

pembiayaan (UP) yang jelas

objektif

8. Menyerahkan berkas

pembiayaan kepada reviewer

9. Mempresentasikan UP kepada

komite pembiayaan

10. Menyerahkan UP yang telah

disetujui komite pembiayaan

kepada legal untuk dibuatkan

surat pemberitahuan

persetujuan pembiayaan (SP3)

11. Melakukan koordinasi dengan

pihak legal terkait penjadwalan

akad pembiayaan

12. Menyampaikan jadwal akad

pembiayaan kepada nasabah

13. Menghadiri dan menjadi saksi

dari pihak bank dalam proses

akad pembiayaan

14. Membuat memo dropping

(MD) untuk diberikan kepada

bagian operasional sebagai

syarat dilakukan pencairan

pembiayaan

15. Melaksanakan tugas tugas

yang diberikan oleh atasan

i. Collection & Relation Officer

(CRO)

1. Mengelola account

pembiayaan agar pembayaran

angsuran sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan

2. Menyelesaikan masalah yang

terkait pembiayaan

3. Melakukan review berkas

pembiayaan yang diterima

dari bagian sales untuk

menjaga/meminimalisir resiko

pembiayaan

4. Menjalin hubungan baik

dengan seluruh nasabah dan

pihak lain baik internal

Page 13: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

55

maupun eksternal di wilayah

kantor cabang yang dapat

meningkatkan kinerja kantor

cabang

5. Menghubungi nasabah untuk

konfirmasi pembayaran

angsuran dan follow up

tagihan

j. Backline Relation Officer (BR0)

1. Membina hubungan baik

dengan nasabah

2. Memberikan pelayanan yang

terbaik

3. Melakukan segala kegiatan

operasional yang

berhubungan dengan peserta

4. Menjaga nama baik

perusahaan

k. Funding Officer

1. Mencari tabungan dan

deposito

2. Membuat laporan tabungan

dan deposito.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketentuan Umum Pemberian

Pembiayaan Kendaraan Bermotor

1. Pembiyaan Murabahah adalah

penyediaan dana atau tagihan

/plutang yang dapat dipersamakan

dengan itu berupa transaksi jual beli

barang sebesar harga pokok barang

ditambah dengan margin keuntungan

yang disepakati yang bentuknya

dapat berupa pembiyayaan

perdagangan (Trade Finacing ) dan

pembiyayaan pengadaan barang

(Aset Investasi).

2. Pembiyayaan yang diberikaan Bank

kepada Nasabah pembiyayaan harus

dituangkan dalam perjanjian (akad)

Murabahah yang dibuat secara notaril

atau dibawah tangan.

3. Secara umum obyek pembiayaan

yang diberikan bank kepada nasabah

pembiayaan dapat berupa barang

konsumsi, barang dagangan, bahan

baku produksi, atau barang modal

yang tidak melarang prinsip prinsip

Syariah yang diatur dalam UU nomor

21 tentang perbankan Syariah (pasal

24 (2) ) dan telah disepakati

kualifikasinya, dalam hal ini unit

usaha Syariah di larang untuk :

a. Melakukan kegiatan usaha yang

bertentangan detentangan dengan

prinsip Syariah.

b. Melakukan kegiatan jual beli

saham secara langsung di pasar

modal.

c. Melakukan penyertaan modal

,kecuali sebagaimana dimaksud

dalam pasal 20 ayat (2).

d. Melakukan kegiatan

perasuransian ,kecuali sebagai

agen pemasaran produk ansuransi

Syariah.

4. Setiap nasabah harus mengisi

permohonan pengajuan pembiayaan

kendaraan bermotor ,dokumen

dokumen pendukung dan jaminan

sebagai syarat umum pengajuan

pembiayaan.

5. Bank dapat memberikan

pembiyayaan untuk seluruh atau

sebagian harga jual barang yang

menjadi obyek pembiayaan.

6. Dalam pembiyayaan yang diberikan

kepada nasabah pembiayaan barang

yang diperlukan nasabah secara

kontrak jual harus menjadi milik

bank dahulu dan prosesnya harus sah

dan sesuai dengan prinsip Syariah.

7. Dalam membat perjanjian (akad)

pada pembiayaan yang diberikan

bank kepada nasabah pembiayaan ,

maka bank sebagai penjual harus

menyampaikan semua hal yang

berkaitan dengan pembelian obyek

Page 14: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

56

pembiayaan kepada nasabah

penbiayaan.

8. Dalam perjanjian pembiayaan

diberikan bank kepada nasabah

pembiayaan, harus disebutkan

dengan jelas bahwa bank menjual

barang tersebut kepada nasabah

(pembeli) dengan harga jual senilai

harga perolehan plus margin dalam

kegiatan ini bank harus

memberitahukan secara benar dan

transperan kepada nasabah

pembiayaan mengenai harga peroleh

yang menyangkut harga pokok

berikut biaya yang diperlukan.

9. Nasabah pembiayaan sebagai

pembeli harus berjanji untuk

membayar harga barang obyek

pembiayaan yang telah disepakati

tersebut pada jangka waktu tertentu

yang telah disepakati.

10. Untuk mencegah terjadinya

penyalahgunaan atau wanprestasi atas

perjanjian (akad) pembiayaan yang

diberikan bank kepada nasabah

pembiayaan, dimana hal ini

merupakan perjanjian pokok maka

pihak bank dan nasabah pembiayaan

dapat membuat perjanjian tambahan

(assesoir) seperti pernyataan yang

diperlukan bank dan harus dipenuhi

nasabah pembiayaan sebagai pembeli

11. Ketentuan asuransi :

a. perusahaan asuransi Syariah yang

meng –cover agunan harus yang

sudah ditunjuk dan setujui.

b. Asuransi Total Loos Only (TLO)

atau asuransi kehilangan dengan

catatan kunci kotak dan STNK

masih ada di nasabah.

c. perjaminan pembiayaan yang di

sediakan oleh perusahaan

penjaminan perusahaan.

d. klaim dana asuransi yang cair

dipergunakan untuk melunasi

hutang pokok terlebih dahulu

sisanya baru diberikan kepada

nasabah.

e. jangka waktu asuransi harus

sesuai dengan jangka waktu

pembiayaan.

12. Pada saat akad pembiayaan ,petugas

legal diminta dapat memberikan

penjelasan secara lengkap dan tuntas

atas surat pernyataan tersebut karna

ada resiko yang harus ditanggung

jika terjadi pelanggaran surat

pernyataan yang sudah dibuat

nasabah.

13. Pembayasran angsuran dapat

dilakukan dengan cara :

a. Nasabah langsung datang ke

teller BPRS Artha Madani untuk

membayar angsuran kendaraan

bermotor,

b. Nasabah membayar dengan

virtual account yang telah

diberikan pada saat pencairan

pembiayaan atau metode transfer

ke rekening giro bank.

c. Nasabah membayar dengan

pemotongan gaji langsung oleh

HRD tempat dimana nasabah

bekerja,

d. Nasabah membayar angsuran

dengan menggunakan standing

instruction.

14. Untuk nasabah yang melakukan

keterlambatan pembayaran angsuran

dikenakan denda sesuai ketentuan

yang berlaku.

15. Setiap nasabah diwajibkan untuk

membayar uang muka dan biaya-

biaya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku,

16. Pengajuan permohonan pembiayaan

kendaraan bermotor jika secara group

customer dapar melalui koordinator

yang telah ditunjuk,

17. Setiap nasabah pembiayaan

kendaraan bermotor wajib membuat

tabungan wadiah BPRS Artha

Page 15: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

57

Madani sebagai media pembayaran

angsuran dan mengisi form perintah

transfer ke dealer yang ditunjukan

guna pembayaran kendaraan

bermotor dimaksud .

Syarat Pembiayaan Kendaraan

Bermotor di Bank Artha Madani

KCPS Cikarang

Ketentuan dalam pemberian

pembiayaan kendaraan bermotor

merupakan suatu peraturan/persyaratan

yang diwajibkan oleh Artha Madani

KCPS Cikarang yang harus dipenuhi

oleh calon nasabah pembiayaan ketika

akan mengajukan permohonan

pembiayaan. Untuk persyaratan dari

pengajuan permohonan pembiayaan

dibagi menjadi 2 golongan, Karyawan

Swasta dan Wirausaha . Dari masing-

masing golongan terdapat beberapa

perbedaan persyaratan dalam pengajuan

permohonan pembiayaan.

Menurut hasil penelitian dan data yang

didapatkan oleh penulis di lapangan

persyaratan dan ketentuan umum yang

diberikan untuk pengajuan permohonan

pembiayaan kendaraan bermotor yaitu:

Tabel 3.1

Syarat Dokumen Pribadi Permohonan

Pembiayaan.

Kelengkapan

Beerkas

Karyawa

n Swasta

Wirausah

a

KTP suami istri

KK (Kartu

Keluarga)

Surat Nikah

FC Dokumen

jaminan STNK

dan BPKB)

PBB & STTS

terakhir

SIUP/SKU(sura

t keterangan

usaha)

-

Cash

Flow/Neraca

Usaha

-

Jadi pemohon yang ingin mengajukan

Permohonan Pembiayaan Kendaraan

Bermotor di Artha Madani Syariah harus

melengkapi syarat umum dan syarat

khusus yang telah ditentukan.

Prosedur pemberian permohonan

pembiayaan Kendaraan Bermotor di

BPRS ArthaMadani KCPS. Cikarang

Kendala dan Penyebab Prosedur

Pembiayaan Kendaraan Bermotor

Permasalahan / kendala yang

terjadi pada saat Alur Proses/ Prosedur

berlangsung dan tidak dilaksanakan

dengan benar oleh pihak bank yaitu pada

saat melakukan konfirmasi ketika

melaksanakan survey kelayakan

pembiayaan yang dilaksanakan oleh bank

ke tempat pemohon. Pihak bank hanya

melakukan survey apabila pemohon

pembiayaan tidak memiliki penghasilan

setiap bulan. Nasabah yang memiliki

penghasilan tetap (fix income) setiap

bulan tidak dilakukan survey dan

konfirmasi hanya dilakukan melalui

sambungan telepon kepada pemohon

pembiayaan. Penyebab yang terjadi

dikarenakan jarak antara satu tempat ke

tempat lain harus dilalui dari 1 sampai

dengan 2 jam perjalanan. Cakupan pasar

yang luas yang meliputi Bekasi,

Cikarang , sampai dengan Cikampek

menyebabkan waktu yang ditempuh

sangat panjang dan tidak efisien. Maka

untuk nasabah yang sudah fix income

Slip Gaji -

SK Pengangkatan -

PrintOut buku

Tabungan 3 bulan

terakhir

Page 16: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

58

dan berjarak dari Bank jauh hanya

dilakukan konfirmasi melalui telepon

SIMPULAN

Berdasarkan yang dibuat penulis

pada laporan Magang yang dilakukan di

Bank ArthaMadani Kantor Cabang

Pembantu Syariah Cikarang dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pembiayaan Kendaraan Bermotor

memiliki syarat yang mudah

sehingga bisa memudahkan calon

nasabah yang menginginkan

kendaraan baru/bekas dengan cara

cicilan/mengangsur dengan ketentuan

umum yang sesuai dengan peraturan

yang ditetapkan oleh pihak

ArthaMadani KCPS Cikarang yang

kemudian harus dipenuhi oleh calon

nasabah apabila ingin mengajukan

permohonan pembiayaan. Adapun

untuk syarat yang harus dilengkapi

sesuai dengan golongan yang telah

ditetapkan yaitu wiraswasta. Masing

masing dari golongan tersebut

memiliki karakteristik atau ciri syarat

yang berbeda-beda,

2. Prosedur dalam pemberian

permohonan pembiayaan kendaraan

bermotor di Bank Artha Madani

dimulai dari permohonan pembiayaan

oleh pemohon, dilanjutkan

melengkapi persyaratan dokumen

pribadi yang ditetapkan oleh pihak

bank, pengisian formulir consumer

financing sekaligus wawancara

kepada pemohon yang dilakukan oleh

financing service, masuk pada tahap

analisa pembiayaan, kemudian

pemutusan pembiayaan, pengikatan

perjanjian/akad dari 3 pihak yang

terlibat transaksi, pembayaran kepada

pihak dealer sekaligus penyerahan

bukti pembayaran dan kunci

kendaraan, dan yang terakhir masuk

pada tahap monitoring dan penagihan

kepada nasabah pembiayaan.Tahapan

Prosedur Pembiayaan Kendaraan

Bermotor dilakukan dengan baik,

hanya ada satu tahap yang belum

dilaksanakan dengan sempurna.

SARAN

Berdasarkan pada hasil

pengamatan selama magang dan

pembahasan yang telah diutarakan

mengenai pelaksanaan prosedur

pembiayaan kendaraan bermotor (PKB)

pada Bank Artha Madani KCPS

Cikarang adapun saran yang didapat :

1. Seharusnya pihak Artha Madani

Syariah tetap melakukan survey

langsung ke tempat calon pemohon

baik itu yang memiliki penghasilan

tidak tetap dan calon pemohon yang

memiliki penghasilan tidak tetap,

sehingga mampu

mengurangi/mitigasi risiko yang akan

terjadi di kemudian hari.

2. Kantor dari Artha Madani Syariah

biasanya telah menyediakan

kendaraan pribadi kantor beserta

driver yang memang digunakan

apabila ada keperluan kantor, maka

seharusnya pihak kantor dapat

memanfaatkan kendaraan yang telah

disediakan untuk keperluan survey

yang memiliki jarak jauh.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, (2013). Manajemen Perbankan.

Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono.

(2002). Manajemen Perbankan

(Teori dan Aplikasi). Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE

Mulyadi. (2012). Sistem Akuntansi .

Salemba Empat. Jakarta.

Page 17: SISTEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR …

JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020: doi:

59

Sinungan, Muchdasyah, (2001). Dasar –

Dasar dan Tehnik Manajemen

Kredit. Edisi Pertama, Cetakan

Keenam. Bumi Aksara : Jakarta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

cetakan Keempat. Bandung :

Alfabeta.

Supardi. (2005). Metode Penelitian

Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta

: UII Press

Tawaf, Tjukria. (1999). Audit Intern

Bank Buku Dua. Cetakan

Pertama. Jakarta : Salemba

Empat.