makalah aplikasi system tranduser sistem barcode pada aplikasi penjualan swalayan
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
1/25
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
2/25
B.Pembahasan
1. Sensor fotolistrik
Sensor fotolistrik adalah salah satu jenis dari sensor sinar. Sensor ini ini berprinsip kerja
berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau
laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan cahaya dan penerima.
Ada 2 jenis sensor fotolistrik untuk merasakan posisi, masing-masing memancarkan sinar
(inframerah/laser):
a. Jenis reflektif,untuk mendeteksi sinar yang dipantulkan dari target
b. Jenis Through beam, untuk mengukur perubahan jumlah sinar yang disebabkan oleh
target yang menyerang sumbu optik
2. Sensor fotolistrik
dapat melakukan beberapa mekanisme deteksi :
a. Deteksi tanpa kontak
b. Deteksi target dari bahan sebenarnya
c. Deteksi jarak jauh
d. Respon kecepatan tinggi
e. Diskriminasi warna
f. Deteksi sangat cermat
Pada kebanyakan sensor ini digunakan Light Emitting Diode (LED) untuk
mentransmisikan, dan fototansistor untuk penerima sumber.
3. Barcode
Secara harfiah barcode berarti susunan kode baris/batang. Barcode merupakan sebuah
tulisan, tapi huruf yang digunakan berupa deretan simbol/kode yang mewakili nilai
tertentu. Barcode terdiri dari susunan baris batang hitam dan spasi putih dengan jarak danketebalan tertentu, sesuai dengan informasi yang terdapat dalam kode tersebut.
Pengkodean data dalam sebuah barcode dilakukan dengan fixed code per-karakter
sehingga keamanan dan keakuratan data lebih terjamin karena jika sebuah salah satu kode
bar tidak terbaca (rusak), maka barcode tersebut tidak akan dapat dibaca oleh alat
pembaca.
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
3/25
Barcode dapat dibuat dengan editor grafis seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, dan
lain-lain. Barcode juga dapat dibuat dengan program-program editor seperti MS Word,
Notepad, Dreamweaver dan lain-lain, dengan syarat jenis font barcode sudah dimasukkan
dalam windows komputer, sehingga jenis font karakter-karakter yang diketikkan dapat
diubah menjadi jenis font barcode. Ada beberapa jenis font barcode yang sering
digunakan , antara lain WASP 39, WASP 128, dan WASP 12of5. Font-font barcode
tersebut dapat di download secara gratis di Internet, di alamat situs
http://www.barcodesinc.com/free-barcode-font/. Barcode untuk keperluan retail, salah
satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk
keperluan produk yang dijual di supermarket.
Terdapat banyak metode untuk membuat label barcode, yang kesemuanya berbeda satu
sama lain dalam cara mengkodekan data pada barcode. Misalnya; EAN-13, metode ini
sering dijumpai dalam dunia bisnis (jual-beli) di Indonesia. Metode ini mengkodekan
hanya data numerik yang terdiri atas 13 digit yang merupakan gabungan dari kode nomor
sistem, kode perusahaan, kode produk dan satu digit cek. Lain halnya dengan metode
Code 39, yang dapat mengkodekan huruf capital, angka dan beberapa karakter spesial.
Panjang data yang dikodekan bebas sepanjang tidak melebihi kemampuan alat pembaca
barcode.
Kategori barcode berdasarkan kegunaan:
a. Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan
untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.
b. Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada
penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.
c. Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya
digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah
barcode jenis HIBC.
d. Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan
barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode
untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
e. Barcode untuk keperluan lain
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
4/25
A. UPC (Universal Product Code)
UPC (Universal Product Code) digunakan secara luas pada industri grosir khususnya di
Amerika Serikat dan Kanada. Pada kode barcode standarnya, yaitu UPC-A, terdiri atas 1
digit sebagai nomor sistem pada awal barcode, 5 digit nomor manufaktur, 5 digit nomor
produk dan 1 digit sebagai digit cek. Nomor sistem menunjukkan penggunaan satu
diantara sepuluh nomor sistem yang ditetapkan oleh UPC, yaitu:
- 0, 6 dan 7 untuk kode UPC reguler.
- 2 untuk barang-barang di toko.
- 3 untuk kode obat-obatan dan barang kesehatan lainnya.
- 4 untuk barang selain makanan.
- 5 untuk penggunaan kupon.
- 1, 8 dan 9 sampai sekarang belum digunakan.
B. Perhitungan Digit Cek UPC-A
Digit cek dihitung dengan hasil sisa bagi (modulus) 10. Berikut adalah langkah-langkah
untuk menghitung digit cek:
1. Jumlahkan nilai digit pada posisi 1, 3, 5, 7, 9, dan 11.
2. Kalikan hasil langkah 1 dengan 3.
3. Jumlahkan nilai digit pada posisi 2, 4, 6, 8, dan 10.
4. Jumlahkan hasil pada langkah 2 dan 3.
5. Digit cek adalah angka terkecil jika ditambahkan ke hasil langkah 4, menghasilkan
bilangan kelipatan 10.
Sebuah contoh sederhana, diberikan data barcode=01234567890
- 0 + 2 + 4 + 6 + 8 + 0 = 20
- 20 X 3 = 60
- 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25
- 60 + 25 = 85
- 85 + X = 90 (bilangan setelah 85 kelipatan 10), maka X = 5 (digit cek)
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
5/25
C. Pengkodean Simbol UPC-A
Pengkodean simbol pada UPC-A adalah angka 1 mewakili baris, sedangkan 0
mewakili spasi.
Tabel 1. Pengkodean karakter pada UPC-A
Oleh karena itu, angka 1101 mewakili satu baris lebar (dua buah baris), diikuti dengan
spasi pendek dan kemudian baris pendek. Jika dikodekan akan menghasilkan barcode
seperti pada gambar 2. UPC-A mempunyai stuktur sebagai berikut:
1. Batas kiri, dikodekan dengan 101 .
2. Karakter pertama dari kode nomor sistem, dikodekan pada tabel berikut.
3. 5 karakter dari kode manufaktur, dikodekan pada tabel berikut.
4. Batas tengah, dikodekan dengan 01010.
5. 5 karakter kode produk, dikodekan sebagai karakter right-hand, dijelaskan di bawah.
6. Digit cek, dikodekan sebagai karakter right-hand, dijelaskan di bawah.
7. Batas kanan, dikodekan dengan 101.
Karakter yang dikodekan pada bagian kiri dari batas tengah disebut sebagai left hand side
sedangkan karakter di kanannya sebagai right hand side. Tabel 1 mengindikasikanbagaimana mengkodekan setiap digit UPC-A bergantung pada bagian kiri atau kanan
barcode.
http://1.bp.blogspot.com/-ebakzmIazj4/UG2-9-kCNCI/AAAAAAAAANM/U1kQ-t2VWiw/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
6/25
D.UPC-E
UPC-E digunakan pada barang yang dikemas dengan pak atau bungkus yang ukurannya
sangat kecil. UPC-E menggambarkan keseluruhan simbol UPC-A. Hanya simbol UPC-A
yang terdiri dari bilangan nol tertentu yang bisa diringkas menjadi simbol UPC-E. Berapa
nomor produk yang tersedia ditentukan oleh bentuk dan jumlah angka nol pada nomor
manufakturnya.
Aturan peringkasan UPC-A adalah sebagai berikut:
1. Jika nomor manufaktur diakhiri dengan angka 000, 100 atau 200, maka kode produk
mencakup 3 digit angka dan hanya 3 digit pertama dari nomor manufaktur digunakan.
Pada kasus ini hanya nomor produk dari 00000-00999 dapat diringkas ke UPC-E. Enam
digit UPC-E tersusun atas 2 digit pertama nomor manufaktur diikuti dengan 3 digit
terakhir dari nomor produk dan digit ketiga dari nomor manufaktur.
Contoh: 12100-00745 menjadi 127451
2. Jika nomor manufaktur diakhiri dengan angka 300, 400, 500, 600, 700, 800 atau 900
maka kode produk mencakup 2 digit angka. Pada kasus ini hanya nomor produk 00000-
00099 dapat diringkas ke UPC-E. UPC-E tersusun atas 3 digit pertama nomor
manufaktur, dua digit pertama nomor produk dan angka "3" ditambahkan setelah nomor
produk. Contoh: 12500-00081 menjadi 125813
Gambar 3. Contoh barcode UPC-E
http://2.bp.blogspot.com/-6F6Q8RpZ-7M/UG2_cbWVB1I/AAAAAAAAANY/sSKqOj0inQM/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
7/25
Tabel 2. Ganjil-genap pengkodean UPC-E bardasarkan digit cek
Tabel 3. Tabel pengkodean UPC-E
3. Jika nomor manufaktur diakhiri dengan angka 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80 atau 90
maka kode produk mencakup 1 digit angka. Pada kasus ini hanya nomor produk 00000-
00009 dapat diringkas ke UPC-E. UPC-E tersusun atas 4 digit pertama nomor
manufaktur, 1 digit terakhir nomor produk dan angka "4" ditambahkan setelah nomor
produk.
Contoh: 12390-00007 menjadi 123974
4. Jika nomor manufaktur tidak diakhiri dengan nol, maka UPC-E tersusun atas 5 digit
nomor manufaktur diikuti dengan 1 digit nomor produk. Nomor produk hanya mencakup
http://4.bp.blogspot.com/-9qV8gkwgri8/UG2_0mU6YuI/AAAAAAAAANw/eCamlXCmz0s/s1600/a.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-e42Lm1G4SAg/UG2_nDI4eDI/AAAAAAAAANk/2yHdryD6glE/s1600/a.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-9qV8gkwgri8/UG2_0mU6YuI/AAAAAAAAANw/eCamlXCmz0s/s1600/a.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-e42Lm1G4SAg/UG2_nDI4eDI/AAAAAAAAANk/2yHdryD6glE/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
8/25
00005-00009.
Contoh: 12345-00008 menjadi 123458
Digit cek pada UPC-E tidak secara langsung dikodekan sebagai baris/spasi pada barcode,
melainkan dikodekan dengan pengkodean ganjil-genap kode barcode.
Gambar 5. Perbandingan simbol barcode
EAN-13 dengan UPC-A Pengkodean simbol pada UPC-E adalah angka 1 mewakili
baris, sedangkan 0 mewakili spasi. Adapun pengkodeannya dapat dilihat pada tabel 3.
B. European Article Numbering (EAN)
EAN diimplementasikan oleh International Article Numbering Association di Eropa.
Standar ini digunakan karena standar UPC-A tidak didesain untuk penggunaan
internasional, akan tetapi ada pendapat menyatakan ketidaksenangannya akan Amerika
Serikat sebagai sentral segala sesuatu terutama di Eropa. Pada EAN, terdapat dua buah
metode yang sering digunakan yaitu EAN-13 dan EAN-8. EAN-13 adalah sejenis dengan
UPC-A. Hal ini berarti bahwa software atau hardware yang mampu membaca simbol
EAN-13 akan dapat membaca simbol UPC-A juga. Perbedaan antara EAN-13 dan UPC-
A bahwa kode nomor sistem di UPC dikodekan dengan satu digit saja dari 0 sampai 9,
sedangkan kode nomor sistem EAN-13 terdiri atas dua digit dari 00 sampai 99 yang
biasanya melambangkan kode negara. Setiap negara mempunyai nomor kode tersendiri.
Gambar 4 menerangkan bagian-bagian dari sistem barcode EAN-13:
Pada kenyataaannya, simbol UPC-A adalah simbol EAN-13 dengan digit pertama 0.
http://4.bp.blogspot.com/-9Gz9fVqTtnM/UG3AUzqFPCI/AAAAAAAAAOI/mmpXBOToN_U/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
9/25
Sebagai contoh, ambil kode UPC-A "0 75 6781 641 2 5 ". Pada kode yang sama
dinyatakan dalam simbol EAN-13 sebagai "0 075 678 164 12 5 ". Hal ini diperlihatkan
pada gambar 5. Bandingkan simbol UPC-A dengan simbol EAN-13. Sekilas, dua barcode
diatas tampak berbeda. Pada UPC-A terdapat sebuah nomor pada kiri dan kanan barcode
(0 yang merupakan nomor sistem dan 5 yang merupakan digit cek), dan dibawah barcode
terdapat dua kelompok teridiri dari 5 digit (kode manufaktur dan kode produk). Pada
EAN-13, tidak terdapat digit cek di kanan barcode, dan kelompok angka dibawah
barcode terdiri atas 6 digit. Apabila dilihat lebih dekat, terutama baris dan spasi adalah
identik.
B.1. Komponen Simbol Barcode EAN-13
Sebuah barcode EAN-13 dibagi menjadi 4 area: pertama, nomor sistem; kedua, kode
manufaktur; ketiga, kode produk; dan keempat, digit cek. Umumnya, digit pertama
nomor sistem dicetak di kiri barcode, dan digit kedua nomor sistem dicetak sebagai
karakter pertama dari kelompok 6 digit bagian kiri barcode, diikuti dengan 5 digit kode
manufaktur, kode produk merupa-kan 5 digit pertama pada kelompok 6 digit bagian
kanan bawah barcode, dan diikuti dengan digit cek merupakan digit terakhir.
1. Nomor Sistem
Nomor sistem terdiri dari 2 digit (kadang-kadang 3 digit) yang menyatakan otoritas
penomoran negara (atau daerah ekonomi) yang memberikan kode manufaktur
2. Kode Manufaktur.
Kode manufaktur merupakan kode yang unik yang diberikan ke setiap manufaktur
dengan otoritas nomor yang diidentifikasi dengan kode nomor sistem. Semua produk
yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan memakai kode manufaktur yang sama.
3. Kode Produk.
Kode produk merupakan kode yang diberikan oleh manufaktur pada setiap produk yang
dihasilkannya.
4. Digit Cek.
Digit cek merupakan digit tambahan yang digunakan untuk memeriksa apakah barcode
telah dibaca secara benar. Sebuah barcode dapat terbaca salah dikarenakan tidak
sempurnanya cetakan barcode atau hal-hal yang lainnya. Umumnya, jika digit cek dibaca
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
10/25
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
11/25
menghasilkan angka yang dapat dibagi dengan 10. Pada kasus ini, karena angka setelah
85 yang dapat dibagi dengan 10 adalah 90, sehingga harus ditambahkan 5 agar nilai
menjadi 90, oleh karena itu digit ceknya adalah "5". Terakhir tambahkan ke barcode
semula (00 756 781 641 2 ) dengan digit cek yang telah dihitung (5 ), sehingga
menghasilkan pesan akhir 0 0 75 678 164 125 .
B.3. Pengkodean Simbol EAN-13
Pengkodean simbol pada EAN adalah sama dengan UPC, angka 1 mewakili baris,
sedangkan 0 mewakili spasi.
EAN-13 mempunyai stuktur sebagai berikut:
1. Batas kiri, dikodekan dengan 101 .
2. Karakter kedua dari kode nomor sistem, dikodekan pada tabel di bawah.
3. 5 karakter dari kode manufaktur, dikodekan pada tabel di bawah.
4. Batas tengah, dikodekan dengan 01010.
5. 5 karakter kode produk, dikodekan sebagai karakter right-hand, dijelaskan di bawah.
6. Digit cek, dikodekan sebagai karakter right-hand, dijelaskan di bawah.
7. Batas kanan, dikodekan dengan 101.
Karakter yang dikodekan pada bagian kiri dari batas tengah disebut sebagai left hand side
sedangkan karakter di kanannya sebagai right hand side. Karakter
Tabel 4. Pengkodean EAN-13
pertama dari kode nomor sistem (digit pertama dari symbol EAN-13) dikodekan dengan
ganjil-genap pengkodean left-hand side. Dengan kata lain, nilai karakter pertama dari
EAN-13 menentukan ganjil-genap setiap karakter left-hand side akan dikodekan. Tabel 4
http://4.bp.blogspot.com/-up30eNGCcDU/UG3BA7t1dkI/AAAAAAAAAOg/f7fldXFaNts/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
12/25
menjelaskan bagaimana mengkodekan setiap digit EAN-13 bergantung pada bagian kiri
atau kanan barcode. Khusus pada digit left-hand, pengkodean (ganjil-genap) didasarkan
pada digit pertama dari kode sistem. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan:
1. Karakter EAN-13 diwakili dengan 7 elemen terdiri atas 2 baris dan 2 spasi. Tidak ada
baris atau spasi yang lebih dari 4 elemen. Pengecualian hanya pada batas kiri dan batas
kanan (3 elemen), dan batas tengah(5 elemen).
2. Semua karakter pada bagian kiri (left-hand side) selalu diawali dengan 0 (spasi)
sedangkan semua karakter pada bagian kanan (right-hand side) selalu diawali dengan 1
(baris).
3. Pengkodean bagian kanan sama dengan pengkodean bagian kiri ganjil, hanya saja 1
diganti dengan 0 dan 0 diganti dengan 1.
4. Pengkodean bagian kiri genap didasarkan pada pengkodean bagian kiri ganjil.
Pengkodean genap dihasilkan dari penggantian semua digit 1 dengan 0 dan 0
dengan 1 kemudian dibaca hasil pengkodean dari arah yang berlawanan (kanan ke
kiri). Hasilnya merupakan pengkodean bagian kiri genap.
Tabel 5 mengindikasikan ganjil-genap tiap karakter pada bagian kiri akan dikodekan.
Genap-ganjil didasarkan pada digit pertama dari EAN-13. Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan:
1. Digit kedua nomor sistem selalu dikodekan dengan pengkodean ganjil.
2. Semua simbol EAN-13 (yang digit nomor sistem pertama tidak nol) selalu dikodekan
tiga karakternya dengan pengkodean genap dan dua karakter dengan pengkodean ganjil.
Sebagai contoh; dikodekan nilai "75 01 0 3131 130 9 ". Nomor sistem adalah "75", kode
manufaktur "01031", kode produk "31130".
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
13/25
Langkah pertama, kita hitung terlebih dahulu digit cek:
Hasil penjumlahan 7 + 15 + 0 + 3 + 0 + 9 + 1 + 9 + 1 + 3 + 3 + 0 = 51. Angka 9 harus
ditambahkan supaya hasil dapat dibagi 10 (51 + 9 = 60), maka digit cek adalah 9.
Selanjutnya, dilihat digit pertama nomor sistem (7) dan dicari pada tabel pengkodean
ganjil-genap, maka didapat digit kedua nomor sistem dan kode manufaktur harus
mengikuti aturan Ganjil/Genap/ Ganjil/Genap/Ganjil/Genap. Hal ini berarti digit kedua
nomor sistem dikodekan dengan pengkoedan bagian kiri ganjil, digit pertama kode
manufaktur dengan pengko-dean bagian kiri genap dan seterusnya. Selanjutnya,
pengkodean dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Left guard bars (selalu sama): 101 .
2. Digit kedua nomor sistem [5]: dikodekan dengan
3. pengkodean kiri ganjil, 0110001 .
4. 3 Digit pertama kode manufaktur [0]: dikodekan
5. dengan pengkodean kiri genap, 0100111 .
6. 4 Digit kedua kode manufaktur [1]: dikodekan
7. dengan pengkodean kiri ganjil, 0011001 .
8. 5 Digit ketiga kode manufaktur [0]: dikodekan
9.dengan pengkodean kiri genap, 0100111 .
10. Digit keempat kode manufaktur [3]: dikodekan dengan pengkodean kiri ganjil,,
0111101 .
11. Digit kelima kode manufaktur [1]: dikodekan dengan pengkodean kiri genap,
0110011 .
12. Centar guard bars (selalu sama): 01010 .
http://2.bp.blogspot.com/-cCP8SezXD4s/UG3BPj4c2LI/AAAAAAAAAOs/ZYVJm2NazO4/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
14/25
Tabel 5. Ganjil-Genap berdasarkan digit pertama EAN-13
Gambar 6. Barcode EAN-13 dengan karakter 7501031311309
13.Digit pertama kode produk [3]: dikodekan dengan pengkodean kanan, 1 000 010 .
14.Digit kedua kode produk [1]: dikodekan dengan pengkodean kanan, 1 100 110 .
15.Digit ketiga kode produk [1]: dikodekan dengan pengkodean kanan, 1 100 110 .
16.Digit keempat kode produk [3]: dikodekan dengan pengkodean kanan, 1 000 010 .
17.Digit kelima kode produk [0]: dikodekan dengan pengkodean kanan, 1 110 010 .
18.Digit cek [9]: dikodekan dengan pengkodean kanan, 1 110 100 .19.Right guard bars (selalu sama): 101 . Angka 1 mewakili baris dan 0 mewakili
spasi.
Jika kita ubah susunan angka tersebut akan menghasilkan barcode seperti pada gambar 6.
http://3.bp.blogspot.com/--ZD28Bw2hCY/UG3BtcWeI5I/AAAAAAAAAPE/B_FkQXZtJEI/s1600/a.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-izTAihhDBDk/UG3BmnKhN0I/AAAAAAAAAO4/HVNcBCwEIcU/s1600/a.pnghttp://3.bp.blogspot.com/--ZD28Bw2hCY/UG3BtcWeI5I/AAAAAAAAAPE/B_FkQXZtJEI/s1600/a.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-izTAihhDBDk/UG3BmnKhN0I/AAAAAAAAAO4/HVNcBCwEIcU/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
15/25
B.4. Metode EAN-8
EAN-8 merupakan versi yang dipendekkan dari versi kode EAN-13. EAN-8 terdiri atas 2
atau 3 digit kode negara, 4 atau 5 digit data (tergantung panjang kode negara) dan sebuah
digit cek. Tujuan utama dari kode EAN 8 adalah menggunakan ruang sekecil mungkin.
Tabel 6. Pengkodean EAN-8
Tidak seperti simbol UPC-E yang mengkompres data simbol UPC-A yang dapat dicetak
keseluruhan dengan menghilangkan angka 0(nol), kode EAN 8 dikhususkan untuk
mengidentifikasi produk dan pembuat produk. Karena keterbatasan angka pada kode
EAN 8, maka kode ini biasanya hanya digunakan untuk produk dengan tempat yang tidak
memungkinkan untuk kode EAN-13.
Struktur EAN-8 tersusun atas:
1. Baris pembatas awal.
2. Empat digit dengan pengkodean bagian kiri.
3. Baris pembatas tengah.4. Empat digit dengan pengkodean bagian kanan.
5. Baris pembatas akhir.
Pengkodean EAN-8 dapat dilihat pada tabel 6, dimana angka 1 mewakili baris,
sedangkan 0 mewakili spasi.
http://1.bp.blogspot.com/-6pIBQOQV88U/UG3CGuPb7YI/AAAAAAAAAPQ/zp-_9HRA3Tc/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
16/25
4.Pembaca Kode Batang/Barcode scanner
Untuk memahami bagaimana suatu scanner barcode bekerja, kita harus menjelajah
bagian-bagian dari alat yang berbeda. Pada dasarnya, ada 3 bagian fungsional kepada
scanner barcode itu sendiri yaitu sistim kekuatan penerangan, sensor / konvertor, dan
dekoder.
Scanner Barcode mulai dengan memperjelas kode dengan lampu merah. Sensor dari
scanner barcode mendeteksi cahaya terpantul dari sistim kekuatan penerangan dan
menghasilkan satu sinyal analog dengan bermacam-macam voltase yang menunjukkan
intensitas (atau ketiadaan intensitas) cerminan/pemantulan. Konvertor mengubah sinyal
analog itu menjadi suatu sinyal digital yang dikirimkan kepada dekoder. Dekoder
menginterpretasikan sinyal digital, mengerjakan bahwa math yang diperlukan untuk
mengkonfirmasikan dan mengesahkan bahwa barcode dapat dipecahkan, mengkonversi
nya ke dalam teks ASCII, bentuk-bentuk teks dan gurau yang kepada computer dimana
scanner terhubung.
Barcode reader adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode visual barcode.
Barcode reader dapat digunakan langsung pada komputer karena barcode reader
merupakan perangkat plug and play sehingga akan dikenali sebagai sebuah hardware
baru oleh komputer. Koneksi barcode reader dengan komputer menggunakan port serial
seperti perangkat keyboard, mouse, printer atau scanner. Koneksi barcode reader dengan
komputer dapat dilakukan dengan Port PS2 (keyboard interface), interface RS232,
Bluetooth atau USB, tergantung dari jenis dan tipe barcode reader yang digunakan.
Pengecekkan koneksi dan fungsi barcode reader dapat dilakukan melalui Notepad, jika
barcode reader sudah terkoneksi maka hasil pembacaan kode tersebut akan langsung
diterjemahkan dalam Notepad. Penggunaan barcode reader bertujuan untuk mengurangi
kerja operator (manusia) dalam suatu proses transaksi sehingga proses tersebut akan
berjalan lebih efektif dan efisien. Misal, seorang pegawai swalayan akan lebih cepat
membuat data identitas barang dengan men-scan barcode yang tertera pada barang
tersebut. Barcode reader memiliki beberapa kelebihan dibanding keyboard, antara lain
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
17/25
(Galbiati, Jr., 1990):
Memiliki kecepatan membaca data lebih tinggi daripada mengetik
Memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi
Tingkat keakuratan dan keamanan data lebih terjamin
Lebih efisien dan mudah digunakan
Gambar 7. Scanner Barcode
masing-masing fungsional bagian dari suatu scanner barcode secara lebih detil yaitu:
1.Sistem Kekuatan Penerangan
Sistim kekuatan penerangan adalah metoda dengan mana palang-bar dan ruang spasi di
barcode itu diterangi. Ada bermacam sistem kekuatan penerangan yang biasanya
digunakan di scanner-scanner barcode:
A. LED Titik Tunggal
Teknologi ini adalah eksklusif kepada pembaca tongkat barcode dan pembaca slot
barcode. Kekuatan penerangan barcode datang dari LED diode dan difokuskan melalui
suatu pembukaan jenis peluru/bola yang tunggal. Teknologi ini memerlukan peluru/bola
secara phisik menyentuh barcode yang sedang diteliti.
Karena kekuatan penerangan itu di suatu titik, operator itu harus menyediakan gerakan
kepada sumber terang barcode yang lampau. Di dalam kasus dari suatu tongkat barcode,
operator menyeret peluru/bola kekuatan penerangan ke seberang barcode. Karena
pembaca pukulan atau slot, barcode itu adalah pada umumnya dicetak di suatu kartu
kredit seperti media. Operator menarik kartu melalui suatu slot yang melalui kepala
http://2.bp.blogspot.com/--1PUUR0mHzE/UG3CcGT2JoI/AAAAAAAAAPc/74eoTbnlqv4/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
18/25
cahaya tersebut. Pembaca Slot dan tongkat bersifat murah, dan dapat mengakomodasi
setiap panjangnya dari barcode. Ada beberapa kerugian-kerugian dari metoda kekuatan
penerangan titik yang tunggal. pembaca Slot dan tongkat memerlukan operator itu untuk
mengendalikan kecepatan di mana barcode lewat di depan kepala kekuatan penerangan.
Karena barcode harus dalam hubungan dengan kepala kekuatan penerangan untuk
membaca, barcode itu dapat dengan mudah dirusakkan oleh lecet/pengausan berhadapan
muka media bahwa penghuni barcode yang dicetak. Meski kepala kekuatan penerangan
dikeraskan, itu akan melusuhkan dan harus digantikan secara teratur.
Gambar8. LED titik tunggal
B. LED Ganda Linier
Pengembangkan di sistim kekuatan penerangan titik yang tunggal, menempatkan
berbagai LED di dalam satu baris memberi kemampuan itu untuk menerangi seluruh
lebar dari barcode. Kekuatan penerangan jenis ini digunakan di scanner-scanner CCD dan
Linear Imagers. Ketika yang digunakan di scanner-scanner CCD, LED dipasangkan
dengan satu baris dari fotosel-fotosel untuk mendeteksi cahaya terpantul dari barcode
Since LED itu secara relatif rendah dalam kuasa, dan fotosel-fotosel itu bersifat rendah di
dalam kepekaan, cakupan dari CCD barcode scanner-scanner adalah secara umum
dibatasi dari sedang berada dalam kontak dengan barcode itu kepada 1" jauhnya.
http://3.bp.blogspot.com/-T1NTy1Z4l1c/UG3Cth3Ve9I/AAAAAAAAAPo/_ev8kgbjj4g/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
19/25
Gambar 9. LED ganda linier
C. Laser
Metoda kekuatan penerangan jenis ini gunakan suatu diode laser titik merah serupa
dengan suatu tongkat penunjuk laser. Pokok dari cahaya adalah yang diperluas ke dalam
satu baris oleh yang bergerak kesana kemari laser ke dalam suatu cermin keperluan, atau
memproyeksikan pokok ke dalam satu cermin yang bergerak kesana kemari. Metoda
kekuatan penerangan ini adalah sangat populer oleh karena jarak-jarak yang aktip kerja
yang pada umumnya dicapai bersifat kekuatan penerangan pokok lebih pandai daripada
atau linear LED metoda-metoda kekuatan penerangan. Jarak-jarak aktip kerja khas adalah
dari 1" kepada 18". Oleh meningkatkan kuasa laser dan mengurangi penjuru/sudut
goyangan, cakupan-cakupan dari (di) atas 20 kaki dapat diperoleh.
LED Imager -Linear dan imager penuh adalah sangat serupa dengan alat CCD, dengan
beberapa yang penting berubah. Di dalam imagers yang linier, jumlah kekuatan
penerangan adalah meningkat dengan dengan cahaya yang tinggi LED's, dan merasakan
fotosel-fotosel lebih sensitip. Teknologi imaging linier meniru kedua-duanya cakupan
dan fokus dari scanner-scanner laser.
Dalam imagers penuh, intensitas ketinggian LED menerangi suatu target telusuran bujur
sangkar ". Sensor-sensor terang dalam imagers penuh adalah sangat serupa dengan
sensor-sensor terang di dalam kamera-kamera satu warna. Sensor-sensor mencari target
telusuran bujur sangkar untuk suatu barcode yang valid. Oleh memasangkan sensor-
sensor target cocok bahwa mencari penyiku lapangan target untuk suatu barcode yang
valid, LED diode pemancar cahaya) imagers penuh adalah omni directional -anda tidak
harus berbaris barcode bagaimanapun juga dalam urutan untuk dikodekan. metoda Target
http://1.bp.blogspot.com/-ei8H-oj-c8w/UG3DDR0kkTI/AAAAAAAAAP0/Va0Z81pwf-U/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
20/25
/ snapshot memberi LED diode pemancar cahaya) imagers kemampuan itu untuk
membaca 2-dimensional barcodes juga. Dengan mengabaikan metoda itu digunakan
untuk menerangi barcode, metoda kekuatan penerangan menyebabkan cahaya terpantul
untuk kembali ke kepala scanner dan dilihat oleh sensor.
Gambar 10. Laser
2. Sensor dan Converter
Suatu pikiran sehat detektor foto cahaya terpantul dan menghasilkan satu sinyal analog dengan
bermacam-macam voltase. Voltase berubah-ubah yang didasarkan pada apakah sensor melihat
cahaya terpantul dari ruang spasi yang putih karena palang bar yang hitam menyerap lampu
merah. Teknologi yang digunakan di dalam sensor itu dapat bertukar-tukar tergantung pada
metoda kekuatan penerangan. Keluaran itu adalah selalu yang sama -suatu bentuk gelombang
voltase dengan puncak-puncak untuk ruang spasi yang putih, dan palung-palung untuk ruang
spasi yang hitam di dalam barcode. Dalam satu imaging barcode scanner, sensor
menutup(meliput seluruh target scan dan menghasilkan suatu bentuk gelombang 2-dimensional.
Di dalam kedua-duanya kasus-kasus, sinyal analog ini dikirim kepada konvertor. Konvertor
mengubah sinyal analog itu menjadi suatu sinyal digital. Isyarat ini adalah penyajian yang digital
dari apa yang sensor deteksi dari cahaya terpantul. Sejak scanner barcode mempunyai suatu
sinyal digital, isyarat itu ditransfer ke dekoder scanner barcode .
http://3.bp.blogspot.com/-6RmAqjbZwOA/UG3DUG_3h4I/AAAAAAAAAQA/GaIwwG3-sVE/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
21/25
Gambar 11. Sensor dan decoder
3. Decoder
Dekoder di suatu scanner barcode melaksanakan bermacam fungsi-fungsi. Pertama yaitu
menganalisis sinyal digital dari sensor, dan mengetest untuk melihat jika itu dapat ditafsirkan
sebagai suatu barcode yang valid. Di dalam test ini, scanner mencari keseragaman dari ruang
spasi yang putih (isyarat tinggi) di masing-masing sisi dari sinyal digital, dan keseragaman antara
puncak-puncak dan lembah-lembah dari sinyal digital diri sendiri. Lalu, menguji sinyal digital
untuk conformance dengan setiap dan semua symbol barcode yang dirancang dan yang disiapkan
untuk dibaca. Decoder scanner Barcode akan diprogram untuk menerjemahkan beberapa symbol
barcode bukan yang lain. Salah satu hal yang sangat penting yaitu memperhatikan lembar data
yang disediakan oleh pabrikan dari scanner, kenudian mempertimbangkan untuk memastikan
bahwa decoder akan mendekoderkan spesifik simbol barcode. Scanner-scanner dengan kinerja
yang baik, harga dan ketahanan sering hanya yang diprogramkan untuk dekode yang paling
umum dari symbol barcode yang linier. Dalam banyak kasus, anda dapat mengatakan kepada
dekoder itu untuk mengabaikan barcodes bahwa bukan dari simbol yang diinginkan. Sebagai
contoh, di atas suatu label pengiriman, ada barcodes ganda di suatu ruang(spasi yang relatif
kecil. Kebanyakan dari waktu, mereka menjadi/berasal dari simbol yang berbeda, dan scanner itu
disiapkan untuk hanya baca 1 jenis selama operasi tertentu. Hal ini untuk
menyimpan/memelihara data yang tidak sesuai dari menjadi yang dikirim ke komputer host.
Ketika decoder mendapatkan kecocokan simbol, dekoder mulai untuk menguji sinyal digital
http://2.bp.blogspot.com/-jY_VNxF09BE/UG3DwieQhWI/AAAAAAAAAQY/e2-HOyQv6cA/s1600/a.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-8uALgXXdbd0/UG3DkZJ31WI/AAAAAAAAAQM/qglD5R4zgGs/s1600/a.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-jY_VNxF09BE/UG3DwieQhWI/AAAAAAAAAQY/e2-HOyQv6cA/s1600/a.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-8uALgXXdbd0/UG3DkZJ31WI/AAAAAAAAAQM/qglD5R4zgGs/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
22/25
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
23/25
4. Cara Kerja
Sistem ini dibuat dengan komponen :
- Barcode scanner
- PC server
- PC klient
- Hub/Router
- Printer
- Software penjualan klient-server
Cara kerja system:
- Barcode scanner membaca barcode pada barang
- Barcode scanner mengirimkan data barang tersebut ke pc klient dan muncul pada kode barang.
kode barcode ini yang dijadikan kode barang karena bersifat unique.
- Data barang akan muncul di software penjualan di pc klient setelah Pc klient memanggil pc
server untuk meminta data dari kode tersebut dan kemudian server memberikan data informasi
harga kepada pc klient
- Pada software pc klient akan menampilkan nama barang,harga dan berapa banyak jumlah
barang (diinputkan secara manual) dan kemudian akan mensubtotal harga tersebut.
- Print daftar harga yang akan diberikan kepada konsumen
Tabel 7. Software aplikasi penjualan
http://4.bp.blogspot.com/-ZGhQL3OIkU4/UG3ERBVQ52I/AAAAAAAAAQk/1xguTSvSCNY/s1600/a.png -
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
24/25
-
8/10/2019 Makalah Aplikasi System Tranduser Sistem Barcode Pada Aplikasi Penjualan Swalayan
25/25
2011.http://jakarta.indonetwork.co.id/alat_barcode/group+91830/gun-barcode-scanner.htm
2011.http://www.carolinabarcode.com/how-barcode-scanners-work-a-69.html
2011.http://courses.cit.cornell.edu/ee476/FinalProjects/s2006/nrs27th257/nrs27th257/index.html
2011.http://courses.cit.cornell.edu/ee476/FinalProjects/s2006/nrs27th257/nrs27th257/L14F1.pdf