s1 sistem informasi fakultas teknik universitas … · laporan sistem informasi eksekutif...
TRANSCRIPT
LAPORAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
“ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA
PERUSAHAAN JASA EKSPORT IMPORT”
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas:
Mata Kuliah : Sistem Informasi Eksekutif
Dosen : Endang Kurniawan, S.Kom, M.M
S1 SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG 2016/2017
Oleh :
Ryqy Zuansyah (4115012)
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas ini. Maksud dan tujuan dari
penulisan Tugas ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi Sistem
Infromari Eksekutif pada Jurusan Sistem Informasi di Universitas Pesantren Tinggi Darul
„Ulum Jombang.
Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan
hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala
amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah .......................................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................................. 2
BAB 2 LANDASAN TEORI.................................................................................................... 4
2.1 Pengertian System Informasi Eksekutif ........................................................................... 4
2.1.2 Model Sistem Informasi Eksekutif ........................................................................... 4
2.1.3 Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif ................................................................. 5
2.1.4 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif ............................ 5
2.2 Teknologi Informasi......................................................................................................... 6
2.3.1 Jenis-jenis Ekspor ................................................................................................... 10
2.3.2 Ketentuan Ekspor .................................................................................................... 10
2.4 Impor .............................................................................................................................. 11
2.4.1 Ketentuan Impor ..................................................................................................... 12
2.6 Sistem Informasi ............................................................................................................ 13
BAB 3 PEMBAHSASAN....................................................................................................... 15
3.1 Penerapan Teknologi Informasi Pada Perusahaan. ....................................................... 15
3.2 Pendekatan Teknologi Informasi dengan Measurement, Experimentation, Sharing, dan
Replication. .......................................................................................................................... 18
3.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada Perusahaan. ............ 20
3.4 Pentingnya Divisi TI Dalam Proses Bisnis ................................................................... 22
3.5 Peranan CIO Dalam Perusahaan ................................................................................... 25
BAB 4 ANALISIS PENERAPAN SIE................................................................................... 27
4.1 Analisis Penerapan Sie Dalam Perusahaan Jasa Eksport Import .................................. 27
4.2 Analisis SWOT ............................................................................................................. 27
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................................. 29
iii
5.1 Kesimpulan................................................................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 30
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Infromasi Eksekutif (EIS) atau sistem pendukung eksekutif adalah
SystemYang menyediakan fasilitas yang sangat berguna bagi manajer dan eksekutif dalam
mengelola informasi perusahaan untuk mengindentifikasi masalah atau mengenali peluang.
Secara umum Sistem Informasi Eksekutif adalah sebuah sistem yang menyediakan
informasi secara cepat bagi eksekutif atas keseluruhan kinerja perusahaan serta membantu
Eksekutif dalam mengambil keputusan yang tepat dimana keputusan tersebut sangat
berpengaruh pada perusahaan yang dipimpinnya.
Ekspor adalah suatu proses transaksi barang atau komoditas yang dilakukan dari suatu
negara ke negara lain. Kegiatan ini seringkali dilakukan oleh perusahaan dengan skala bisnis
kecil sampai skala besar sebagai strategi utama untuk bersaing dalam perdagangan
internasional.
Impor adala suatu proses transaksi barang atau jasa dari suatu negara ke kegara lain
secara legal yang umumnya dilakukan dalam proses perdagangan. Proses impor pada
umumnya adalah suatu kegiatan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri.
Sistem informasi eksekutif pada perusahaan jasa Ekspor Impor adalah suatu sistem
berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional
lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang
berhubungan dengan jasa ekpor impor perusahaan yang dasarnya bertumpu pada input,
proses, dan output.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penerapan Teknologi Informasi pada Perusahaan ?
2. Bagaimana Pendekatan Teknologi Informasi dengan Mesasurement, experimentation,
sharing, dan replication ?
2
3. Bagaimana Peranan Teknologi Informasi dalam Manajemen Strategi pada perusahaan
jasa eksport import ?
4. Bagaimana Pentingya Divisi TI dalam Proses Bisnis ?
5. Bagaimana Peranan CIO dalam perusahaan ?
1.3 Tujuan
1. Memahami Penerapan Teknologi Informasi pada perusahaan.
2. Memahami Pendekatan Teknologi Informasi dengan Measurement, Experimentation,
Sharing, dan Replication.
3. Memahami Peranan Teknologi informasi dalam Manajemen Strategik pada
perusahaan.
4. Memahami Pentingnya Divisi TI dalam Proses Bisnis.
5. Memahami Peranan CIO dalam Perusahaan.
1.4 Batasan Masalah
Laporan ini membahas penerapan dan pendekatan TI, Pentingnya Divisi TI dan
Peranan CIO dalam Perusahan Jasa Export Import(Forwarding)
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I
Pendahuluan berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, lokasi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II
Landasan teori berisikan tentang profil STKIP PGRI Jombang, SIAKAD (Sistem
Informasi Akademik), Metode UTAUT.
BAB III
Analisis SIAKAD berisikan tentang sistem informasi akademik ( SIAKAD ) STKIP
PGRI Jombang, model penelitian.
3
BAB IV
Hasil dan Pembahasan berisikan hasil uji asumsi klasik dan pembahasan.
Bab V Penutup berisikan kesimpulan dan saran.
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian System Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System – EIS) merupakan suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.
Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian (McLeod, 2001).
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System - EIS) Merupakan suatu alat (tool)
yang dapat menghasilkan suatu sistem pelaporan yang tertinggi dalam suatu perusahaan.
Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data (data extraction) dan
mensarikannya (data summarizing) dari suatu sumber data tertentu atau database yang ada
dibawahnya (Indrajit, 2000).
2.1.2 Model Sistem Informasi Eksekutif
Model yang digunakan untuk membantu para eksekutif dalam memanajemen
informasi, perlu dibuatnya suatu sistem prototipe yang disebut Sistem Informasi Eksekutif
Repository-Based (R-Eis), yang dirancang sebagai pengganti untuk mengintegrasikan
berbagai sistem aplikasi yang berjalan dan untuk mendukung pengiriman informasi (Minder,
1995).
Konfigurasi Sistem Informasi Eksekutif berbasis komputer biasanya meliputi satu
komputer personal. Komputer personal eksekutif itu berfungsi sebagai executive workstation.
Dimana konfigurasi perangkat keras meliputi penyimpanan data sekunder kebanyakan dalam
bentuk harddisk, yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif ini berisi data dan
informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer sentral perusahaan. Eksekutif
memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang telah disusun sebelumnya, atau
untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Dalam hal ini karyawan mendukung Sistem
Informasi Eksekutif dalam memasukkan berita atau informasi terbaru. Proses pengambilan
informasi bertahap dari gambaran sekilas sampai pada informasi secara terperinci dalam
kegiatan Sistem Informasi Eksekutif sering disebut Drill Down.
5
2.1.3 Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif
Beberapa ciri yang paling umum Sistem Informasi Eksekutif dan di setiap paket yang
digunakan sebagai suatu dasar untuk pengembangan Sistem Informasi Eksekutif (Mallach,
2000). 1) Menyajikan historikal informasi yang dipecah oleh variabel deskriptif, periode
waktu dan unit bisnis (lini produk, pembagian wilayah atau hal-hal lain yang sesuai) sebagai
contoh seorang eksekutif harus bisa meninjau ulang volume penjualan tentang produk X
selama 12 bulan. 2) Suatu database Sistem Informasi Eksekutif seharusnya tidak hanya
berasal dari data internal. Sebagian besar nilai yang riil dari suatu Sistem Informasi Eksekutif
berasal dari data eksternal. 3) Antarmukanya berbasis grafik yang mereview ketika eksekutif
memilih option tertentu. 4) Input menggunakan mouse untuk mengaktifkan pilihan. keyboard
dalam kondisi aktif. Bagaimanapun, dari beberapa tipe input yang baik masih menggunakan
keyboard. 5) Para pemakai dapat melakukan drill down terhadap data-data yang dianggap
penting dengan penyajian informasi dari general sampai sedetil-detilnya. 6) Menyajikan
informasi utama yang digunakan sebagai indikator dasar dalam membuat suatu perencanaan
strategis. 7) Management by exception, tampilan layar yang digunakan eksekutif sering
menyertakan management by exception dengan membandingkan kinerja yang dianggarkan
dengan kinerja aktual.
2.1.4 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif
John Rockat dan David delong mengidentifikasikan delapan faktor penentu
keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif (McLeod, 2001). Diantaranya adalah
a. Sponsor esekutif yang mengerti dan berkomitmen, eksekutif tingkat puncak harus
berfungsi sebagai sponsor eksekutif Sistem Informasi Eksekutif dengan
mendorong penerapannya. Usaha Sistem Informasi Eksekutif yang paling berhasil
adalah yang pemakai pertamanya adalah eksekutif puncak.
b. Sponsor operasi, sponsor eksekutif kemungkinan besar terlalu sibuk untuk
mencurahkan banyak waktu untuk penerapan. Tugas itu harus diberikan kepada
eksekutif tingkat puncak lainnya, seperti wakil presiden eksekutif. Sponsor
operasi bekerja sama dengan eksekutif pemakai dan spesialis untuk memastikan
bahwa pekerjaan itu terlaksana.
c. Staf jasa informasi yang sesuai, harus tersedia spesialis informasi yang tidak saja
mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan
6
sistem itu. Area teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi
data, database dan graphical user interface.
d. Teknologi informasi yang sesuai, para penerap Sistem Informasi Eksekutif
seharusnya tidak berlebihan dan memasukkan perangkat keras atau perangkat
lunak yang tidak perlu. Sistem itu harus sesederhana mungkin dan harus
memberikan tepat seperti yang eksekutif inginkan tidak lebih dan tidak kurang.
e. Manajemen data, tidak cukup hanya menampilkan informasi. Eksekutif harus
mengetahui seberapa mutakhir data tersebut. Ini dapat dicapai dengan
mengidentifikasikan tanggalnya dan idealnya, jam data itu dimasukkan didalam
sistem. Eksekutif juga harus mampu mengikuti analisis data. Analisis ini dapat
dicapai melalui Drill Down, dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya.
2.2 Teknologi Informasi
a. Pengertian Teknologi Informasi
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara
penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi
Informasi ). Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada
masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk
yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan
pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat
ini teknologi informasi terus terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya
sudah lebih modern.
Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana
dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk
memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga
di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan
sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan
perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57)
juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat,
dan tepat waktu.
7
Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk
pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan,
mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain
juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi
merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang
membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan
atau menyampaikan informasi. Teori pendukung yang lain menurut Behan dan
Holme dalam Munir (2009:31) teknologi informasi dan komunikasi adalah segala
sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat
lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan
untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh
informasi yang berkualitas.
b. Manfaat Teknologi Informasi
Menurut Abdulhak (2005:413) terdapat klasifikasi pemanfaatan ICT ke dalam
tiga jenis, yaitu : pertama, ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan yaitu hanya
sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian-uraian yang disampaikan. Kedua,
ICT sebagai sumber yakni sebagai sumber informasi dan mencari informasi.
Ketiga, ICT sebagai sistem pembelajaran.
Menurut Bambang Warsita (2008:150-151), secara umum ada tiga
pemanfaatan teknologi informasi atau instruksional komputer dan internet untuk
pendidikan dan pembelajaran, adalah : Pertama, Learning about computers and
the internet, yaitu Komputer dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran,
misalnya ilmu computer (computer science). Kedua, Learning with computers and
the internet, yaitu teknologi informasi memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku di sekolah. Misalnya Pustekkom, Depdiknas
mengembangkan progam CD multimedia interaktif untuk mata pelajaran.
Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Heinich dalam Bambang Warsita
(2008:137-144), TI merupakan segala bentuk penggunaan atau pemanfaatan
komputer dan internet untuk pembelajaran. Bentuk penggunaan/pemanfaatan
8
teknologi informasi yakni :1) Tutorial, merupakan progam yang dalam
penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, yakni suatu konsep yang
disajikan dengan teks, gambar baik diam Praktik dan dan latihan (drill and
practice) untuk melatih peserta didik sehingga memiliki kemahiran dalam suatu
keterampilan atau memperkuat penguasaa suatu konsep. Progam ini biasanya
menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan Simulasi (simulation) biasanya
berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat akan jatuh atau menabrak,
terjadinya malapetaka dan sebagainya Percobaan atau eksperimen ormat ini mirip
dengan format stimulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan
eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, Biologi atau Kimia
Permainan (game) mengacu pada proses pembelajaran dan dengan progam
multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain. atau
bergerak, dan grafik; 2)Praktik dan dan latihan (drill and practice), yaituuntuk
melatih peserta didik sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau
memperkuat penguasaan suatu konsep. Progam inibiasanya menyediakan
serangkaian soal atau pertanyaan; 3)Simulasi (simulation), yaituformat ini
bertujuan untuk mensimulasikantentang suatu kejadian yang sudah terjadi maupun
yang belum dan biasanyaberhubungan dengansuatu resiko, seperti pesawat akan
jatuh ataumenabrak, terjadinya malapetaka dan sebagainya; 4)Percobaan
ataueksperimen, format ini mirip dengan formatstimulasi,namunlebihditujukan
pada kegiatan-kegiatan eksperimen, seperti kegiatan praktikumdi laboratorium
IPA, Biologi atau Kimia; 5)Permainan (game), yaitu mengacu pada
prosespembelajaran dan dengan progam multimediaberformat ini
diharapkanterjadi aktivitas belajar sambil bermain. Dari berbagai pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa manfaatTIadalah sebagai berikut :pertama, TI sebagai
sumberyakni TI dapatdimanfaatkan untuk sumber informasi dan untukmencari
informasiyang akan dibutuhkan. Kedua, TI sebagai media, sebagai alat
bantuyangmemfasilitasi penyampaian suatu informasi agar dapat diterima
dandimengerti dengan mudah. Ketiga,TI sebagai pengembang
keterampilanpembelajaran, pengembangan keterampilan-keterampilan
berbasisteknologi informasi dengan aplikasi-aplikasi dalam kurikulum.
9
c. Perangkat-Perangkat Teknologi Informasi
Dalam memanfaatkan TI diperlukan peralatan/perangkat yang dapat
digunakan untuk mendapatkan suatu informasi, berikut menurut Jamal M.A
(2011:164-166) perangkat-perangkat teknologi informasi :
1) Komputer
Komputer adalah perangkat berupa hardware dan software yang digunakan
untuk membantu manusia dalam mengolah data menjadi informasi dan
menyimpannya untuk ditampilkan di lain waktu. Informasi yang dihasilkan
komputer dapat berupa tulisan, gambar, suara, video, dan animasi.
2) Laptop/Notebook
Laptop/notebook adalah perangkat canggih yang fungsinya sama dengan
komputer, tetapi bentuknya praktis dapat dilipat dan dibawa kemana-mana.
3) Deskbook
Deskbook adalah perangkat sejenis komputer dengan bentuknya yang jauh
lebih praktis, yaitu CPU menyatu dengan monitor sehingga mudah
diletakkan di atas meja tanpa memakan banyak tempat.
4) Personal Digital Assistant (PDA)/Komputer Genggam
PDA adalah perangkat sejenis komputer, tetapi bentuknya sangat mini
sehingga dapat dimasukkan dalam saku. Walaupun begitu, fungsinya
hampir sama dengan komputer pribadi yang dapat mengolah data.
5) Flashdisk, CD, DVD, Disket, Memorycard
Flashdisk adalah media penyimpanan data yang dapat menyimpan data
dalam jumlah besar.
Aplikasi TI di dunia pendidikan antara lain sebagai perangkat lunak
pengajaran, memberikan fasilitas untuk mahasiswa atau siswa untuk belajar
mengambil keuntungan dari TI, belajar jarak jauh, informasi dan pengetahuan tentang
pendidikan. Menurut Davies (dalam Suyanto: 326), penggunaan perangkat lunak TI
dalam proses pembelajaran akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi,
memberi fasilitas belajar aktif memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan
belajar yang berpusat pada siswa dan memandu untuk belajar lebih baik.
10
2.3 Ekspor
Ekspor adalah suatu proses transaksi barang atau komoditas yang dilakukan dari suatu
negara ke negara lain. Kegiatan ini seringkali dilakukan oleh perusahaan dengan skala bisnis
kecil sampai skala besar sebagai strategi utama untuk bersaing dalam perdagangan
internasional. Dengan modal kecil dan lebih mudah, ekspor lebih sering dilakukan oleh
perusahaan karena memiliki resioko yang cukup rendah, tergantung cara pelaksanaannya.
2.3.1 Jenis-jenis Ekspor
a. Ekspor Langsung
Yaitu kegiatan menjual barang atau jasa melalui perantara yang berada di negara lain
(negara tujuan ekspor). Penjualannya dilakuka melalui perwakilan penjualan perusahaan atau
distributor. Keuntungan yang didapat dari ekspor langsung adalah produksi terpusat di negara
asal dan kontrol terhadap distribusi bisa lebih baik. Adapun kelemahannya yaitu biaya
transportasi lebih tinggi untuk produk dengan skala besar di tambah apabila ada hambatan
dalam perdagangan.
b. Ekspor Tidak Langsung
Yaitu suatu teknik perdagangan dimana barang dijual melalui perantara negara asal
kemudian barang itu dijual oleh perantara tersebut. Penjualannya dilakukan melalui
perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan pengekspor
(export trading companies). Kelebihan dari ekspor tidak langsung yaitu sumber daya produksi
terpusat pada satu tempat tanpa terlibat secara langsung. Kelemahannya yaitu kontrol
terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadapkegiatan operasional di negara lain.
Pada umumnya, industri jasa menggunakan jenis ekspor langsung, sedangkan untuk industri
manufaktur cenderung menggunakan keduanya.
2.3.2 Ketentuan Ekspor
Yang menjadi ketentuan umum dalam ekspor biasanya meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan proses pengiriman barang ke luar negeri. Ketentuan-ketentuan tersebut
antara lain :
1. Syarat-syarat ekspor
c. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Mendapat izin usaha dari Departemen Teknis / Lembaga Pemerintah Non Departemen
11
e. Memiliki izin ekspor, seperti :
APE (Angka Pengenal Ekspor), untuk eksportir berlaku selama lima tahun
APES (Angka Pengenal Ekspor Sementara), berlaku selama dua tahun
APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas)
2. Harus Eksportir
Eksportir adalah pengusaha yang dapat melakukan ekspor yang telah memiliki SIU atau
izin usaha.
3. Eksportir Terdaftar
Adalah perusahan yang telah mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk
mengekspor barang tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
4. Barang Ekspor
Barang ekspor adalah jenis barang yang terdaftar sebagai barang ekspor dan sesuai
dengan ketentuan perpajakan dan kepabeanan yang berlaku.
2.4 Impor
Impor adalah suatu proses transaksi barang atau jasa dari suatu negara ke negara lain
secara legal yang umumnya dilakukan dalam proses perdagangan. Proses impor pada umunya
adalah suatu kegiatan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Dalam setiap
prosesnya, impor barang campur tangan dari bea cukai di negara pengirim ataupun negara
penerima.
Perlu kehati-hatian dalam setiap kegiatannya, karena pada umumnya ada beberapa
kesalahan yang sering dilakukan oleh individu atau perusahaan yang baru memulai
melakukan export dan import, diantaranya :
a. Tidak melakukan konsultasi terlebih dulu
b. Tidak memperhatikan kelengkapan dokumen sebelum export dan import
c. Harus mengetahui alur dan prosedur yang seharusnya dilakukan
d. Kurangnya pemahaman dalam setiap prosesnya
e. Terlalu melihat keuntungan, sehingga melupakan hal-hal yang sederhana
12
2.4.1 Ketentuan Impor
Ketentuan yang meliputi kegiatan impor biasanya meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan proses pengiriman barang ke dalam negeri. Ketentuan-ketentuan tersebut antara lain :
1. Syarat-syarat impor
a. Memiliki izin impor seperti :
API (Angka Pengenal Impor) untuk importir umum, berlaku selama
perusahaan menjalankan usaha
APIS (Angka Pengenal Impor Sementara), berlaku untuk jangka waktu 2
tahun dan tidak dapat diperpanjang
API(S), produsen untuk perusahaan diluar PMA atau PMDN
APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas), untuk perusahan PMA/PMDN
b. Persyaratan untuk memperoleh APIS :
Memiliki SIUP, untuk perusahaan menengah dan besar
Mempunyai keahlian dalam perdagangan impor
Referensi dari bank devisa
Bukti kewajiban pajak (NPWP)
c. Persyaratan untuk memperoleh API :
Wajib memiliki APIS
Telah melaksanakan impor minimal empat kali dan telah mencapai nilai
nominal US$100.000,00
Tidak pernah mengingkari kontrak impor
2. Harus Importir
Importir adalah pengusaha yang dapat melakukan kegiatan perdagangan dengan cara
memasukanbarang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia sesuai ketentuan
yang berlaku.
Kategori importir meliputi :
a. Importir Umum, Terdaftar, Produsen
b. Produsen Importir
c. Agen Tunggal
13
3. Barang Impor
Adalah seluruh jenis barang yang terdaftar sebagai barang impor dan sesuai dengan
ketentuan perpajakan dan kepabeanan yang berlaku.
2.6 Sistem Informasi
1. Sistem
Sistem adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable
variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama
lain.(Hanif, 2007)“Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu. Konsep dasar sistem merupakan elemenelemen yang saling terkait dan
bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan
mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
2. Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini saat mendatang. Data
belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai.Informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya. (Fatta Al Hanif, 2007).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya (Jogiyanto HM, 2009).
Adapun kualitas dari informasi menurut James Hall (2007) adalah :
a. Relevan, isi dari suatu laporan atau dokumen harus bekerja untuk suatu tujuan.
b. Tepat waktu, umur informasi adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan
kegunaanya. Informasi harus tidak melebihi periode waktu dari tindakan yang
didukungnya.
c. Akurasi, informasi harus bebas dari kesalahan yang signifikan. Akan tetapi
signifikansi adalah konsep yang sulit untuk diukur. Konsep ini tidak memiliki nilai
artinya dalam beberapa situasi informasi harus benar – benar akurat.
14
d. Kelengkapan, dimana semua informasi yang penting bagi sebuah keputusan atau
pekerjaan harus ada.
e. Ringkas, informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Para
manager lebih rendah misalnya cenderung membutuhkan informasi yang sangat
terperinci. Sedangkan manajemen puncak membutuhkan informasi yang ringkas.
3. Sistem informasi
Data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data
merupakan nilai, keadaan atau sifat yang berdiri sendiri sedangkan informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Sistem informasi adalah suatu sistem
di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi. (Hanif Al Fatta, 2007). Sistem informasi adalah serangkaian prosedur
formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para
pengguna (James Hall, 2007). Sistem informasi berbasis komputer dalam organisasi terdiri
komponen – komponen berikut:
a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan
memasukkan data, memproses data, dan keluaran data
b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke computer
c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem
dengan sistem computer secara bersama – sama ke dalam suatu jaringan kerja yang
efektif.
e. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi meliputi manajer, analisis, programmer,
dan operator serta bertanggungjawab terhadap perawatan sistem.
15
BAB 3
PEMBAHSASAN
3.1 Penerapan Teknologi Informasi Pada Perusahaan.
Dalam dunia digitalisasi sekarang ini tidak terhindari dampak yang ditimbulkan
kepada dunia usaha, di mana pun di dunia. Globalisasi dengan berbagai rumusannya, terkait
dengan perkembangan pesat jaringan internet, menghadirkan berbagai gelombang baru
perubahan-perubahan signifikan yang mendorong perusahaan Jasa export & import
menerapkan Teknologi Iformasi.
Penerapan teknologi informasi pada perusahaan Jasa Export Import sangat diperlukan
dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan Pasar.
Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah
system menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang
diperlukan oleh perusahaan. Dalam penerapannya rencana strategis Teknolog iInformasi
senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi
Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur Teknologi
Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang dilakukan
dikategorikan sebagai berikut :
a. Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang
dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain
sistem penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
b. Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Perusahaan
terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan
Perusahaan antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi
Pergudangan.
c. Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang
ada di dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management
dan lain-lain.
16
Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang
hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang
menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak
perusahaan memandang sebelah mata akan peran IT dalam menunjang proses di Perusahaan
tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa
besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan ?
Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain dalam
perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan
dibahas disini adalah khusus penerapan Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam
Perusahaan.
Ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan Jasa Eksport Import,
yaitu:
a. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah
diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang
menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi
informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi
informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
b. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi
informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level
manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi
unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship
yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan
terkait.
c. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang
lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis
perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan
perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan
penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih
menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan
dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
17
d. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam
era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai
sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi,
berkooperasi, dan berinteraksi.
e. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu
oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi
atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis
atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply
Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan
melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit
teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung
melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait
dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.
Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh
terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi
departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan
manajemen informasi.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice
Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup
sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan
Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui
keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya :
a. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga
kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
b. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan
memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT
hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan
mendapatkan penghematan sekian rupiah.
18
c. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan
perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi
karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan
banyak order.
d. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan
pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat
melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
e. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan
sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan
pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus
berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik
tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga akan dapat
mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya margin perusahaan.
Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka
Anda dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan
Anda sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan
yang dicapai perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan muncul angka yang cukup
signifikan.
3.2 Pendekatan Teknologi Informasi dengan Measurement, Experimentation, Sharing,
dan Replication.
Semakin besarnya kebutuhan dalam mengolah laju informasi yang semakin banyak
dan cepat, memaksa perusahaan untuk tetap terus melakukan inovasi di bidang teknologi
informasinya. Informasi-informasi yang ada harus segera diolah dan dikembangkan agar
perusahaan dapat tetap menjaga dan meningkatkan performa bisnisnya.
Teknologi informasi merupakan sebuah katalisator untuk perubahan yang saling
melengkapi, yang memicu inovasi-inovasi baru yang saling melengkapi dalam proses bisnis,
seperti menemukan cara baru untuk meraih pelanggan, dan cara baru untuk berkomunikasi
19
dengan pemasok. Perubahan ini memiliki efek jangka panjang pada kemampuan perusahaan
itu sendiri dalam menciptakan barang dan jasa.
Menurut Erik Brynjolfsson, direktur dari MIT Center untuk Bisnis Digital dan
Schussel Family Professor di MIT Sloan School of Management, teknologi informasi dapat
dimanfaatkan untuk merintis sebuah revolusi inovasi baru secara keseluruhan, berdasarkan
pada cara perusahaan dalam mengukur (measurement), melakukan uji coba
(experimentation), berbagi (sharing) dan mereplikasi (replication) proses bisnis. Dimana
keempat hal tersebut, masing-masing mempunyai peran yang penting, dan saling memperkuat
satu sama lain. Seperti peningkatan pada pengukuran akan membuat eksperimentasi jauh
lebih berharga, dan akan menjadi lebih berharga lagi jika hasil tersebut dapat dibagikan ke
lokasi lain. Dan, pada akhirnya, jika hasil tersebut penting, dapat direplikasi ke lokasi lain.
1. Pengukuran (Measurement)
Teknologi informasi dapat digunakan untuk mengukur apa yang perusahaan telah
lakukan. Dimana informasi yang dihasilkan dapat digunakan oleh perusahaan agar dapat
memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang pelanggan, proses bisnis, kualitas produk, dan
kelemahan-kelemahan dalam rantai pasokannya.
2. Uji Coba (Experimentation)
Keuntungan dari uji coba yang menggunakan teknologi informasi adalah perusahaan
bisa mendapatkan sebuah hubungan sebab akibat (causality) yang tidak bisa ditemukan
dengan hanya melakukan pengukuran dan observasi murni. Sehingga perusahaan dapat
memiliki pengetahuan untuk segera ditindaklanjuti tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam
bisnisnya dan melihat perbedaan-perbedaan dari inovasi yang telah dilakukannya.
3. Berbagi (Sharing)
Perusahaan kini tidak hanya dapat berbagi data, tapi juga berbagi wawasan. Inovasi
dalam berbagi dibutuhkan oleh perusahaan agar lebih efektif dalam berbagi informasi.
Internet dan teknologi informasi yang dirancang secara unik untuk memenuhi kebutuhan
dalam berbagi dapat memudahkan perusahaan, sehingga setiap orang tidak harus selalu
bertatap muka dan menggunakan printer atau kertas secara berlebihan dalam berbagi
informasi.
20
4. Replikasi (Replication)
Teknologi informasi akan membuatnya menjadi jauh lebih mudah untuk mereplikasi
dan meningkatkan proses bisnis setelah teridentifikasi. Ketiga perubahan sebelumnya
(measurement, experimentation, sharing), membantu perusahaan dalam menemukan dan
berbagi, tapi kemudian teknologi informasi memungkinkan untuk mengambil, meningkatkan
proses bisnis tersebut dan menyalinnya berkali-kali.
3.3 Peranan Teknologi Informasi Dalam Manajemen Strategik Pada Perusahaan.
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal.
Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi,
data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan
pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada
saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak
terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif,
menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah.
Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan
manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa
dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT memiliki pengaruh yang
kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan
IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara IT dan Strategi
kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki IT sama halnya
dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan
untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan
untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi IT dan
perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan
keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework
untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior
21
pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT. Perencanaan IT pada hal lain,
memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat
mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi
manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi
informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem
Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis
saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah
salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi TI diperlukan untuk
a. Pengetahuan mengenai teknologi baru
b. Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
c. Dibahas dalam diskusi perusahaan
d. Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis,
maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan
mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen
SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem
Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu
organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan
Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
SI/TI sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan
teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk
menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan
teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi
dalam organisasi itu sendiri.
IT mendukung perusahaan/organisasi di level
a. Strategik
22
Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
b. Taktis
Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan
perubahan menuju sukses
c. Operasional
Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja
Terdapat 3 (tiga) teknik dalam SIE yang menjadi pertimbangan bagi eksekutif dalam
memutuskan suatu kebijakan dan langkah strategis , yaitu :
a. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Merupakan factor yang menentukan keberhasilan dari segala jenis kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi oleh eksekutif.
b. Management by Exception (MbE)
Membandingkan kinerja dengan target yang sudah ditetapkan sebelumnya,
menganalisa,mempelajari factor yang menentukan ketidaktercapainya suatu target dan
mencaripemecahan masalahnya agar dapat diperbaiki pada periode selanjutkan
sehingga target yang telah ditentukan dapat dicapai.
c. Modal Mental
Kemampuan mengolah dan memanfaatkan secara efektif setiap informasi yang
diperolehdan dipergunakan semaksimal mungkin dalam memutuskan dan
melaksanakan suatu kebijakan.
3.4 Pentingnya Divisi TI Dalam Proses Bisnis
Sebuah sumber utama dari ketidak efisienan dari departemen IT adalah organisasi
yang buruk dari staf dan kurangnya kejelasan peran dan tanggung jawab. Biaya dari
departemen IT yang tidak efektif umumnya besar. Organisasi IT yang buruk juga
menyebabkan deadline proyek yang tidak terpenuhi, jatuhnya service dari server secara tidak
terencana, garis service IT yang tidak jelas, dan proyek yang tidak menguntungkan.
23
Umumnya seluruh kegiatan IT dapat dibagi menjadi dua bagian dasar yaitu “operation
and infrastructure” dan “Aplication Development“. Bagian operasi berurusan dengan
penanganan sehari-hari dari lingkugan komputer dan keamanan. Bagian Aplikasi
bertanggung jawab dengan pembuatan dan pengembangan aplikasi bisnis.
Pembangunan teknologi informasi perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum
sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan
kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam penerapannya, rencana strategis teknologi
informasi senantiasa di selaraskan dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan
teknologi informasi dapat memberikan nilai bagi perusahaan.
Departemen IT seringkali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen
yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang. Hal inilah yang kadang
menadi problematika tersendiri bagi Departemen IT di perusahaan. Untuk dapat menge tahui
andil Departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan
penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya seperti:
a. Manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerja, alat tulis,
dan lain-lain.
b. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT.
c. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.
d. Menghemat biaya promosi dan pemasaran.
e. Sistem dapat terintegrasi di semua kantor atau perusahaan, dan hal ini dapat
meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan
cepat mengetahui kondisi perusahaan.
Informasi (SI) secara umum mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya
sebagai berikut:
1) Minimal Risk.
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan.
Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi resiko
24
bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola
resiko yang dihadapi.
2) Reduce Costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan
biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan
teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
a. Eliminasi proses, implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu
menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yan dirasa tidak perlu.
b. Simplifikasi proses, berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis)
biasanya dapat di sederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen
teknologi informasi.
c. Integrasi proses, teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian
beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis.
d. Otomatisasi proses, mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran
klasik dari teknologi informasi.
3) Add Value
Menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value
tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas
sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4) Create New Realities
Mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.
Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan
lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme
bisnis di era globalisasi informasi.
25
3.5 Peranan CIO Dalam Perusahaan
Chief Information Officer (CIO) adalah jabatan umum diberikan kepada orang di
suatu perusahaan bertanggung jawab untuk teknologi informasi dan sistem komputer yang
mendukung tujuan perusahaan. Sebagai teknologi informasi dan sistem menjadi lebih
penting, CIO telah datang untuk dilihat di banyak organisasi sebagai kontributor kunci dalam
merumuskan tujuan strategis. Biasanya, CIO dalam keputusan perusahaan besar delegasi
teknis kepada karyawan lebih akrab dengan rincian. Biasanya, seorang CIO mengusulkan
teknologi informasi suatu perusahaan perlu untuk mencapai tujuannya dan kemudian bekerja
dalam anggaran untuk melaksanakan rencana tersebut. Biasanya, seorang CIO terlibat dengan
menganalisis dan proses pengerjaan ulang bisnis yang ada, dengan mengidentifikasi dan
mengembangkan kemampuan untuk menggunakan alat-alat baru, dengan membentuk
kembali infrastruktur fisik perusahaan dan akses jaringan, dan dengan mengidentifikasi dan
mengeksploitasi sumber-sumber pengetahuan perusahaan. Banyak CIO menuju upaya
perusahaan untuk mengintegrasikan Internet dan World Wide Web ke kedua strategi jangka
panjang dan rencana segera bisnis.
Keunggulan posisi CIO telah meningkat sangat sebagai teknologi informasi telah
menjadi bagian yang lebih penting dari bisnis. CIO dapat menjadi anggota dari dewan
eksekutif organisasi. Sementara pekerjaan CIO judul dimulai di Amerika Serikat, secara
perlahan menggantikan Direktur TI sebagai judul TI eksekutif senior di Eropa dan Asia.
Meskipun tidak ada kualifikasi khusus yang khas dari CIO pada umumnya, secara
historis banyak CIO memiliki gelar dalam ilmu komputer, rekayasa perangkat lunak, atau
sistem informasi. CIO semakin mendapatkan gelar MBA untuk memperkuat bisnis mereka
keterampilan manajemen. Baru-baru kepemimpinan CIO 'kemampuan, ketajaman bisnis dan
perspektif strategis telah mengambil diutamakan daripada keterampilan teknis. Sekarang
sangat umum bagi CIO untuk diangkat dari sisi bisnis organisasi, terutama jika mereka
memiliki keterampilan manajemen proyek.
Disinilah CIO dituntut perannya. CIO harus bisa membuat suatu perusahaan
mendapat profit margin yang besar akibat adanya perubaha-perubahan teknologi, pasar dan
regulasi yang membawa dampak perubahan perilaku bisnis.
26
Menurut Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi/CIO PT Telkom Tbk, CIO
memiliki peran dalam mengeliminasi kompleksitas dengan memilih teknologi yang bisa
mendukung sasaran kegiatan bisnis. Dan hal itu dimulai dari praktek-praktek manajemen,
bukan dari teknologinya.
Menurut Presiden Direktur IBM Indonesia Betti Alisjahbana, peran CIO sekarang
adalah menjadi TI pemberdaya dan katalis inovasi. Tujuannya adalah untuk menentukan arah
bisnis strategis dan menawarkan ide-ide baru serta menyejajarkan TI sedemikian rupa
sehingga memberikan manfaat bisnis. Jadi, peran CIO berubah dari business support menjadi
business enabler.
Pentingnya teknologi memperkuat peran CIO dalam perusahaan. Para CIO diharapkan
dapat mendapatkan data dan insight dengan memanfaatkan teknologi sehingga bisa memberi
sumbangsih pada pengembangan bisnis perusahaan. Dengan tuntutan ini, CIO menjadi sangat
berpengaruh pada keputusan yang diambil dalam sebuah perusahaan.
27
BAB 4
ANALISIS PENERAPAN SIE
4.1 Analisis Penerapan Sie Dalam Perusahaan Jasa Eksport Import
Pada sistem organisasi perusahaan yang mengadopsi level marketing dimana
informasi yang disampaikan dari level bawah ke level atasnya memiliki informasi yang
semakin berkualitas, berkaitan dengan karyawan yang memiliki tanggung jawab masing -
masing dan manajer hanya akan menerima informasi yang sudah terpilah dan tersaring maka
untuk meringankan manajer tersebut dalam melakukan pekerjaannya diciptakannya Sistem
Informasi Eksekutif.
4.2 Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
a. Dapat mempermudah para eksekutif perusahaan jasa dalam pengambilan suatu
keputusan.
b. Memfasilitasi pencapaian tujuan perusahaan
c. Memudahkan akses atas informasi-informasi yang ada dalam perusahaan
d. Membuat user semakin produktif
e. Menghemat waktu
f. Menghasilkan competitive advantage
g. Memberikan antisipasi yang cepat terhadap suatu masalah atau kesempatan yang
terjadi didalam perusahaan
h. Menemukan penyebab dari suatu masalah
i. Menemukan kebutuhan-kebutuhan eksekutif.
2. Weakness (Kelemahan)
28
a. Jika pada perusahaan jasa kecil akan mengeluarkan biaya untuk dapat
mengimplementasikan SIE.
b. Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
c. Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat
implementasi.
d. Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
e. Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
f. Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.
3. Opportunity (Peluang)
Sistem Informasi Eksekutif harus ada pengembangan terhadap sistem yang ada
sekarang karena teknologi menjadi investasi yang sangat penting sekalikedepannya sebagai
sarana dalam membantu operasional perusahaan.
4. Threat (Ancaman)
a. sistem informasi merupakan teknologi yang dinamis sekali dan bergerak sangatcepat
mengikuti perkembangan
b. Tanpa adanya system eksekutif informasi yang memadai, maka laju perkembangan
suatu organisasi akan terhambat dan tidak mampu bersaing dengan competitor.
29
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem Infromasi Eksekutif (EIS) atau sistem pendukung eksekutif adalah
SystemYang menyediakan fasilitas yang sangat berguna bagi manajer dan eksekutif dalam
mengelola informasi perusahaan untuk mengindentifikasi masalah atau mengenali peluang.
Secara umum Sistem Informasi Eksekutif adalah sebuah sistem yang menyediakan
informasi secara cepat bagi eksekutif atas keseluruhan kinerja perusahaan serta membantu
Eksekutif dalam mengambil keputusan yang tepat dimana keputusan tersebut sangat
berpengaruh pada perusahaan yang dipimpinnya.
Sistem informasi eksekutif pada perusahaan jasa Ekspor Impor adalah suatu sistem
berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional
lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang
berhubungan dengan jasa ekpor impor perusahaan yang dasarnya bertumpu pada input,
proses, dan output.
Kelebihan SIE pada bidang jasa diantaranya dapat mempermudah para eksekutif
perusahaan jasa dalam pengambilan suatu keputusan. Sedangkan kelemahannya yaitu pada
perusahaan jasa kecil akan mengeluarkan biaya untuk dapat mengimplementasikan SIE.
30
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Apriansyah. (2005). Sistem Informasi Eksekutif Berbasis Web. Jurnal_Matrik,2-3.
http://eprints.uny.ac.id/21890/3/2%20BAB%2011.pdf
W-III Cargo. (26 oktober 2017). Definisi Export Dan Import. Diperole 10 November 2017,
dari https://w3cargo.com/definisi-export-dan-import/
Nanik, Setyamurti. (2014). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan
Sebagai Tolok Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Rasio Keuangan (Pt.
Kaisa Rossie Semarang). JURNAL_2014_NANI_2,3-4.