rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

13
37 BAB V STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI ERA DIGITAL Dibawah ini aan diuraikan tentang strategi komunikasi organisasi yang dilakukan oleh tim dalam organisasi majalah panjebar semangat ditinjau dari aspek perencanaan, perumusan tujuan, organisasi, pengawasan dan evaulasi. 1. Perencanaan ( planning) Dalam perencanaan di sini bahwa majalah Panjebar Semangat telah melakukan perencanaan untuk mempertahankan eksistensi , yang dimana dilihat oleh peneliti bahwa majalah Panjebar Semangat ada beberapa gerakan dan inovasi dilakukan seperti menyediakan “ruang rubrik” bagi penulis muda. yang tidak bisa menulis dalam bahasa Jawa, diberi kelonggaran menulis dalam bahasa Indonesia, dengan catatan tulisan sesuai kebutuhan rubrikasi. Hal ini diperkuat oleh bapak Wiyotohardjo selaku staff redaksi Majalah Panjebar Semangat dalam hasil wawancara : „‟Bicara strategi, kita memberikan ruang rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya, tetapi kita juga perlu menyeleksi tulisan-tulisan yang dikirim, apakah layak untuk diterbitkan atau tidak. Apabila tulisannya terpilih akan mendapatkan reward dari pihak Panjebar Semangat.” 2. Perumusan Tujuan Tujuan dari majalah Panjebar Semangat untuk melakukan strategi Komunikasi, yang dimana tim redaksi sudah merencanakan rubrik tersebut untuk dijalankan dan akan di publikasikan dalam hal ini upaya dari pihak redaksi akan selalu menarik pelanggan dengan rencana yang telah di atur, agar dapat mempertahanakan eksistensi majalah tersebut meskipun sedang

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

37

BAB V

STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI MAJALAH PANJEBAR

SEMANGAT DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI ERA

DIGITAL

Dibawah ini aan diuraikan tentang strategi komunikasi organisasi yang dilakukan

oleh tim dalam organisasi majalah panjebar semangat ditinjau dari aspek

perencanaan, perumusan tujuan, organisasi, pengawasan dan evaulasi.

1. Perencanaan ( planning)

Dalam perencanaan di sini bahwa majalah Panjebar Semangat telah

melakukan perencanaan untuk mempertahankan eksistensi , yang dimana

dilihat oleh peneliti bahwa majalah Panjebar Semangat ada beberapa gerakan

dan inovasi dilakukan seperti menyediakan “ruang rubrik” bagi penulis muda.

yang tidak bisa menulis dalam bahasa Jawa, diberi kelonggaran menulis

dalam bahasa Indonesia, dengan catatan tulisan sesuai kebutuhan rubrikasi.

Hal ini diperkuat oleh bapak Wiyotohardjo selaku staff redaksi Majalah

Panjebar Semangat dalam hasil wawancara :

„‟Bicara strategi, kita memberikan ruang rubrik bagi penulis muda yang ingin

memberikan tulisannya, tetapi kita juga perlu menyeleksi tulisan-tulisan yang

dikirim, apakah layak untuk diterbitkan atau tidak. Apabila tulisannya

terpilih akan mendapatkan reward dari pihak Panjebar Semangat.”

2. Perumusan Tujuan

Tujuan dari majalah Panjebar Semangat untuk melakukan strategi

Komunikasi, yang dimana tim redaksi sudah merencanakan rubrik tersebut

untuk dijalankan dan akan di publikasikan dalam hal ini upaya dari pihak

redaksi akan selalu menarik pelanggan dengan rencana yang telah di atur,

agar dapat mempertahanakan eksistensi majalah tersebut meskipun sedang

Page 2: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

38

mengalami persaingan dengan media cetak lainnya. Hal ini diperkuat oleh

bapak Wiyotohardjo selaku staff redaksi Majalah Panjebar Semangat dalam

hasil wawancara :

„‟Dengan kita berencana membuat ruang rubrik dan sudah dijalankan hingga

dipublikasikan sudah banyak orang yang suka, terutama rubrik cerkak dan

alaming lelembut selalu kita asah terus menerus karena rubrik ini yang

banyak disukai.”

3. Organisasi

Dalam organisasi di majalah Panjebar Semangat yang dapat diketahui

oleh peneliti disaat melakukan penelitian bahwa dimana suatu organisasi dari

tim redaksi majalah Panjebar Semangat selalu bekerja sama dengan wartawan

Panjebar Semangat maupun penulis muda yang ada diluar tim redaksi

Panjebar Semangat yang dimana untuk mengajak dan bekerja sama untuk

membuat tulisan rubrik, dalam hal ini selalu tim redaksi majalah Panjebar

Semangat melakukan hal tersebut. Bukan hanya tim redaksi saja melainkan

saling bekerja sama antara redaksi, tata usaha, percetakan hingga publikasi.

Dalam upaya untuk menarik pelanggan sehingga dapat mempertahankan

eksistensinya.dan tetap menjalankan rencana dari strategi komunikasi

tersebut. Hal ini diperkuat oleh Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha majalah

Panjebar Semangat dalam hasil wawacara yang menyatakan bahwa:

„‟Kita ini, dari masing-masing devisi, devisi redaksi, devisi tata usaha,

maupun divisi percetakan saling bekerjasama. Apabila dari masing-masing

divisi ada kendala setidaknya dibicarakan dulu perbagian apabila tidak bisa

kita membicarakannya dengan pimpinan. Sehingga pimpinan selalu

menerima aspirasi dan memberikan solusi yang baik.”

4. Pengawasan

Page 3: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

39

Pengawasan di majalah Panjebar Semangat yang ditemukan dari

peneliti dalam melakukan penelitian bahwa dimana pimpinan redaksi akan

mengawasi untuk divisi redaksi yang akan melaksanakan strategi tersebut

yang sudah direncankan dan diatur. Dalam hal ini sangat penting untuk

pimpinan redaksi mengontrol dan memastikan bahwa apa yang dikerjakan

timnya sudah tepat dan sesuai agar berdampak positif untuk majalah Panjebar

Semangat. Hal ini diperkuat oleh bapak Wiyotohardjo selaku staff redaksi

Majalah Panjebar Semangat dalam hasil wawancara :

„‟Redaktur pelaksana kita selalu mengontrol, mengawasi kita para staff

redaksi lainnya, apabila ada kendala kita selalu berbicara denganya sehingga

Pak Aryo bisa memberikan masukan apabila ada kendala. Pak Aryo juga

membantu apabila ada redaktur yang tidak masuk beliau menggantikannya.”

5. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan majalah Panjebar Semangat itu selalu

mengadakan dari pihak pemimpin redaksi. Ketika telah merencanakan strategi

Komunikasi dalam bentuk membuat rubrik ataupun hal yang lainnya, yang

dimana menjadi tolak ukur bahwa ada terjadi peningkatan pelanggan atau

tidak. Dalam upaya agar Panjebar Semangat akan merencanakan sebaik

mungkin agar majalah ini mampu bertahan eksistensinya dan meningkatan

pelanggan dan akan merancanakan sebaik mungkin agar pelanggan merasa

tertarik dengan adanya rubrik tersebut. Hal ini diperkuat oleh bapak

Wiyotohardjo selaku staff redaksi Majalah Panjebar Semangat dalam hasil

wawancara :

„‟Setelah penerbitan mingguan lalu diadakan rapat evaulasi oleh pemimpin

redaksi kita apakah ada kendala atau tidak dari awal hingga akhir. Apabila

ada pasti ada solusi bagaimana selanjutnya sehingga jika ada kendala yang

sama bisa teratasi.”

Page 4: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

40

5.1 Strategi Komunikasi Organisasi Majalah Panjebar Semangat dalam

Mempertahankan Eksistensinya di Era Digital

Uraian dibawah ini akan menjelaskan strategi komunikasi organisasi yang

sudah diterangkan diatas tadi sebagian untuk menganalisis bagaimana Panjebar

Semangat bisa bertahan sampai sekarang ini. Untuk itu maka akan dibedah

bagaimana komunikasi organisasi secara internal dan eksternal

5.1.1 Komunikasi Organisasi Internal

Komunikasi organisasi internal dibagi menjadi dua yaitu komunikasi

vertical dan horizontal. Komunikasi vertical, komunikasi dari atas ke bawah

dan dari bawah ke atas. Misalnya komunikasi antara pimpinan dan bawahan

maupun sebaliknya. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh bapak

Wiyotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang menyatakan :

“Yang dimana pemimpin redaksi kita Ibu Arkandi Sari sudah menempatkan

redaktur-redaktur dengan peminatan masing-masing. Misalnya dibagian politik,

ekonomi, keagamaan dan yang lain-lainnya, sehingga jika ada naskah yang masuk

langsung bisa dieksekusi dengan bagiannya.”

Majalah Panjebar Semangat ini termasuk majalah keluarga, karena

dari awal terbentuk sampai sekarang ini dipegang dari salah satu anggota

keluarga Pak Tom, yang pemimpin umumnya adalah anak dari adiknya Pak

Tom sendiri yaitu Pak Kustono Jatmiko. Pak jatmiko adalah pemimpin yang

baik bagi karyawan-karyawannya sehingga para karyawan menjadi sangat

nyaman dengan Pak Jatmiko. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Bapak

Wijotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang menyatakan ;

“Ini kan majalah keluarga yaa, jadi pemimpin umumnya itu turun temurun

yang sekarang ini sudah dipegang oleh Pak Kustono jatmiko. Beliau membangun

komunikasi yang baik dengan karyawannya sehingga karyawannya merasa nyaman

dan betah.”

Page 5: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

41

“Pak Kustono Jatmiko selalu mencoba meluangkan waktu untuk melihat

bagaimana kinerja para karyawannya di divisi redaksi maupun divisi tata usaha. Hal

ini beliau akan menjaga komunikasi yang aktif dan berkesinambungan untuk

mengurangi dan menimalisir kesalahan.apabila ada yang salah ya diberi masukan

oleh Pak Jatmiko, apabila kerjanya baik ya diberi pujian agar kita semua merasa

dihargai karena kerja keras kita.”

Sedangkan komunikasi horizontal, komunikasi antara sesama

misalnya karyawan dengan karyawan, divisi per divisi. Dalam komunikasi ini

mengalir dibagian organisasi yang sama. Hal ini sesuai diungkapkan oleh

Bapak Wijotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang

menyatakan :

“nggak hanya kita dibagian redaksi saja melainkan dengan bagian tata usaha

kita karyawan di sini selalu berkomunikasi timbal balik serta bekerjasama yang baik

antar divisi. Dengan begitu segala sesuatu dapat berjalan dengan seimbang tanpa ada

permasalahan.”

Berkomunikasi dengan sesama divisi maupun beda divisi juga sangat

penting, apabila ada kendala maupun ada masalah yang sulit untuk

dipecahkan maka harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pimpinan maupun

anggota yang lain. Hal ini sesuai diungkapkan oleh Bapak Wijotohardjo

selaku staff redaksi dalam hasil wawancara yang menyatakan :

“Dulu pernah ada masalah kecil dibagian redaksi menurut saya itu naskah

bisa dipublikasikan, nah sementara menurut Bu Sari naskah itu tidak layak untuk

dimuat. Disitu kita berdua, saya dan pemimpin redaksi memberi alasan masing-

masing kenapa bisa dipublikasikan dan kenapa tidak bisa dipublikasikan. Akhirnya

Bu sari memberikan tanggapan yang masuk akal dan saya nurut dengan Bu Sari

naskah itu untuk tidak dimuat.”

Page 6: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

42

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka diambil kesimpulan bahwa

penerapan di majalah Panjebar Semangat berupa pelaksanaan komunikasi

organisasi secara horizontal yang dilakukan para bawahan cenderung bersifat

informal, tetapi komunikasi organisasi secara horizontal yang dilakukan

pimpinan lebih bersifat formal.

Berdasarkan jawaban-jawaban tersebut, maka dapat diketahui antara

pimpinan dan bawahan memiliki hubungan yang dekat, masing-masing

mempunyai rasa saling hormat menghormati dan selalu terbuka dalam

menghadapi masalah, serta adanya kesadaran akan arti pentingnya suatu

komunikasi organisasi timbal balik.

5.1.2 Komunikasi Organisasi Eksternal

Komunikasi organisasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan

organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi ini terdiri dua jalur

yaitu komunikasi dari organisasi ke khalayak dan komunikasi dari khalayak

kepada organisasi. Misalnya, melakukan komunikasi dari pihak redaksi

dengan masyarakat dalam membuat rubrik maupun poster. Hal ini sesuai

diungkapkan oleh Bapak Wijotohardjo selaku staff redaksi dalam hasil

wawancara yang menyatakan :

”Kita kan bekerjasama dengan masyarakat luar terutama bagi penulis muda

maupun yang sudah professional. Penulis lain boleh mengirimkan hasil tulisannya,

untuk dimuat atau tidak kita sudah mengkomunikasikan dengannya tulisannya itu

sesuai standar kita atau tidak. Sama halnya dengan orang yang mengirimkan poster,

kita juga sudah membicarakan hal tersebut boleh dimuat atau tidak.”

Kita berkomunikasi dengan pihak luar organisasi tidak hanya dengan

penulis saja melainkan juga pihak iklan. Yang dahulu pernah memasukkan

iklan mereka tetapi sekarang ini, majalah Panjebar semangat tidak lagi

memasukkan iklan dengan kata lain memutus hubugan dengan pihak iklan

Page 7: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

43

karena suatu alasan. Hal ini sesuai diungkapkan oleh Bapak Sugiyono selaku

kepala tata usaha dalam hasil wawancara yang menyatakan :

”Dulu kita juga pernah ada iklan masuk, sudah ada beberapa yang masuk

dalam majalah, tetapi malah banyak menuai kontroversi dari pelanggan. Jadi

sekarang ini lebih baik kita memutuskan dengan pihak iklan. Jadi sekarang ini kita

tidak terima iklan masuk.”

5.2 Strategi Komunikasi Organisasi Majlah Panjebar Semangat dalam

Mempertahankan Eksistensinya di Era Digital

Dalam hasil penelitian melalui wawancara dan observasi kemudian pada bab

ini peneliti akan menjelaskan strategi komunikasi organisasi majalah Panjebar

Semangat dalam mempertahankan eksistensi di era digital, sebagai upaya untuk

menjawab rumusan masalah bagaimana Strategi Komunikasi organisasi majalah

Panjebar Semangat dalam menghadapi era digital.

Strategi komunikasi yang dipakai adalah menyediakan “ruang rubrik” bagi

penulis muda yang tidak bisa menulis dalam bahasa Jawa, diberi kelonggaran

menulis dalam bahasa Indonesia, dengan catatan tulisan sesuai kebutuhan

rubrikasi, yang sangat diutamakan dalam menjalani strategi komunikasi dari

majalah Panjebar Semangat, hal tersebut bagi mereka agar pelanggan merasa puas

dengan sajian rubrikasi. Hal ini diperkuat oleh bapak Wiyotohardjo selaku staff

redaksi Majalah Panjebar Semangat dalam hasil wawancara :

„‟Bicara strategi, kita memberikan ruang bagi penulis muda yang ingin memberikan

tulisannya, tetapi kita juga perlu menyeleksi tulisan-tulisan yang dikirim, apakah layak

untuk diterbitkan atau tidak. Apabila tulisannya terpilih akan mendapatkan reward dari

pihak Panjebar Semangat.”

Page 8: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

44

Gambar 9

Sumber : Website Panjebar Semangat

Harapan dari Panjebar Semangat sendiri apabila nanti rubrik yang sudah

dibikin ini akan menjadi rutin dan banyak peminatnya. Juga akan membuat lagi

rubrik komunikasi untuk korenpodensi, sehingga dari siapapun maupun dari pihak

Suriname, Belanda dan yang lainnya juga bisa berpartisipasi mengisi rubrik

tersebut. Sehingga sebuah harapan ini bisa membuat jalinan komunikasi dengan

pelanggan yang berada diluar Indonesia, di berbagai belahan dunia. Hal ini

diperkuat oleh bapak Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha Majalah Panjebar

Semangat dalam hasil wawancara :

“Ini juga termasuk sebuah harapan baru bagi Panjebar Semangat bahwa apabila

dengan membuat rubrik menjadi rutin, nanti kita bikin rubrik komunikasi sehingga dari

pihak suriname membuat korenpodens. Harapan ini untuk menyatukan, untuk

membangun jalinan komunikasi melalui sebuah rubrik.”

Page 9: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

45

Strategi komunikasi selanjutnya yang dilakukan dari Majalah Panjebar

Semangat dalam mempertahankan eksistensi adalah membuat website dan akun

media social bahwa untuk mengikuti arus perkembangan zaman. Sekarang ini

mulai dari yang muda hingga orang tua sudah pegang handphone dan juga berita-

berita saat ini banyak diakses melalui social media maupun website. Selain

mengikuti perkembangan zaman, juga mengantisipasi kehabisan kertas maupun

untuk menekan biaya produksi apabila diakses melalui website biaya produksi

bisa lebih murah. Oleh karena itu mereka membuat website dan media social

lainnya seperti facebook dan instagram. Selain itu, dengan adanya website juga

menimalisir biaya ongkos kirim mahal, yang dimana Panjebar Semangat ini

bukan hanya dikirim di Indonesia saja melainkan ke berbagai dunia manapun,

seperti halnya di Suriname, Belanda dan yang lainnya. Hal ini diperkuat oleh

bapak Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha dalam hasil wawancara :

„‟Ide dalam pembuatan website yaitu dari pimpinan yang dimana bahan baku susah

dicari, tidak ada kontra dari siapapun, ini sudah masuk akal dan ini sudah dirasakan oleh

perusahaan bahwa keadaan akan seperti ini. Kita mencoba melakukan ide ini karena ada

masalah yaitu di kertas karena pembiayaan lebih besar di kertas bisa lebih dari 40%.

Selain itu menekan biaya produksi juga, dengan tidak memakai kertas biaya produksi

lebih murah. Juga biaya ongkos kirim lebih mahal, karena majalah Panjebar Semangat ini

dikirim ke berbagai dunia seperti Suriname, Belanda dll. Maka kita siasati lewat website,

kita juga da social medianya kaya facebook, Instagram karena kita mencari atau

mempublikasi agar masuk ke dunia anak muda.

Majalah Panjebar Semangat juga memiliki akun facebook dan Instagram

Page 10: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

46

Gambar 11

Sumber : Facebook

Gambar 12

Sumber : Instagram

Page 11: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

47

Strategi Komunikasi yang lainnya adalah majalah Panjebar Semangat juga

mengadakan lomba fotografi online yang bertema pahlawan foto masa kini dengan

judul acara “sayembara njepret” untuk segmentasi siswa SMA dan Mahasiswa

dengan gratis tidak dipungut biaya. Akan dinilai dari pimpinan redaksi majalah

Panjebar Semangat dan fotografer professional, dan hadiahnya berupa paket

merchandise, sertifikat dan paket langganan majalah Panjebar Semangat Hal ini

diperkuat oleh Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha majalah Panjebar Semangat

dalam hasil wawacara yang menyatakan bahwa:

‟‟Kemarin itu kita juga mengadakan lomba foto untuk memperingati hari pahlawan

dengan tema pahlawan foto masa kini, yang dibuka hanya untuk siswa SMA juga mahasiswa

saja. Untuk biaya pendaftarannya gratis, untuk penerimaan foto kita buka selama 21 hari dan

nanti akan dinilai oleh Arkandi Sari selaku Pemimpin redaksi majalah Panjebar Semangat

dan juga Putu Surya selaku fotograper professional untuk pengumuman lomba pada 10

November 2019 dan nanti juga ada hadiahnya berupa sertifikat, langganan majalah dan

merchandise.”

Gambar 13

Page 12: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

48

Sumber : Instagram

Gambar 14

Sumber : Instagram

Setelah peneliti melakukan penelitian di majalah Panjebar Semangat melalui

wawancara dan observasi , bahwa dimana Panjebar Semangat telah melakukan

beberapa strategi komunikasi tersebut, namun sekarang ini berproduksi 13.000

ekslempar walaupun mengalami penurunan dalam produksinya tak menutup

kemungkinan untuk masih tetap berproduksi. Mengalami penurunan dikarenakan

pelanggan yang masih berlangganan sampai saat ini paling banyak orang tua yang

sudah berumur 40 tahun keatas. Jikalaupun juga sudah membuat situs website dengan

harapan akan banyak anak muda yang mengakses melalui internet tapi kenyataannya

sekarang minat baca kurang, sehingga kecintaan akan budaya juga berkurang.

Walaupun begitu majalah Panjebar Semangat tetap mempertahankan eksistensinya,

yang dimana orang-orang yang masih berlangganan mempunyai rasa cinta terhadap

budaya dan juga masih ingin melihat kelestarian sastra jawanya. Hal ini sesuai

Page 13: rubrik bagi penulis muda yang ingin memberikan tulisannya

49

dengan pernyataan bapak Sugiyono selaku Kepala Tata Usaha dalam hasil

wawancara yang menyatakan :

“Saat ini, walaupun kita berproduksi menurun tak menutup kemungkinan kita masih

eksis, karena kita itu membuat website agar mudah dalam mengaksesnya bagi anak muda tapi

malah anak muda sekarang ini minat bacanya kurang, kecintaan akan budaya juga kurang.

Walaupun begitu kita masih punya pelanggan yang masih setia yang dimana masih memiliki

rasa cinta dengan budayanya dan melihat kelestarian sastra jawanya. Sebuah sastra, tulisan,

media itu bukan hanya omongan saja melainkan sebuah tulisan yang tertata.”

Meski menimbulkan pro dan kontra, rubrik tersebut terus dipoles untuk

memberikan hasil terbaik. Begitu juga dengan rubrik gelanggang remaja. Pihak

manajemen berusaha melakukan regenerasi di jajaran redaksional. Regenerasi itu

sangat mendesak, apalagi rata-rata awak redaksi yang ada sekarang telah berusia di

atas 50 tahun. Tugas terberat lain adalah meningkatkan omset iklan. Praktis dalam

kurun 10 tahun terakhir, pemasang iklan mulai meninggalkan Panjebar Semangat,

karena lebih melirik media massa yang dianggap memiliki daya jual dan

tidak jadul (kuno). Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Sugiyono selaku Kepala

Tata Usaha dalam hasil wawancara yang menyatakan :

“Dulu untuk iklan pernah ada, tapi sekarang tidak yang dikaarenakan

pelanggan terlalu fanatik sehingga ada kontroversi dengan kita. Juga iklan yang

masuk tidak banyak dan sekarang ini kita lebih baik memutuskan dengan pihak

iklan.”

Meski praktis tanpa iklan, Panjebar Semangat tidak pernah bingung, karena

semua kebutuhan telah terpenuhi, mulai dari cetak, distribusi hingga kesejahteraan

karyawan. Satu keuntungan yang dimiliki adalah mereka memiliki gedung dan

percetakan sendiri. Mereka juga menerima pesanan cetak koran, brosur maupun

majalah. Atas dedikasinya dalam melestarikan budaya Jawa, Panjebar

Semangat pernah mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)

tahun 2013.