rubeo la

18
BAB I I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. K Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal Lahir : 10 Juli 2011 Agama : Islam Alamat : Jl. Pangkalan pasir gandung cikupa no. 7B Rekam medis : 34564 Tanggal Masuk Rumah Sakit : Rabu, 21 Agustus 2013 (pukul 16.00) II. IDENTITAS ORANG TUA/WALI Identitas Ayah Nama : Tn. J Umur : 30 tahun Alamat : Jl. Pangkalan pasir gadung cikupa no. 7E Agama : Islam Pekerjaan : Kuli bangunan Pendidikan : SMP Identitas Ibu Nama : Ny. K Umur : 27 tahun Alamat : Jl. Pangkalan pasir gadung cikupa no. 7E Agama : Islam Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pendidikan : 6 SD 1

Upload: tiara-rachmaputeri-arianto

Post on 26-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Rubeola

TRANSCRIPT

BAB I

I. IDENTITAS PASIENNama : An. KJenis Kelamin : laki-lakiTanggal Lahir : 10 Juli 2011Agama : IslamAlamat : Jl. Pangkalan pasir gandung cikupa no. 7BRekam medis: 34564Tanggal Masuk Rumah Sakit : Rabu, 21 Agustus 2013 (pukul 16.00)

II. IDENTITAS ORANG TUA/WALIIdentitas AyahNama: Tn. JUmur: 30 tahunAlamat: Jl. Pangkalan pasir gadung cikupa no. 7EAgama: IslamPekerjaan: Kuli bangunanPendidikan: SMPIdentitas IbuNama: Ny. KUmur: 27 tahunAlamat: Jl. Pangkalan pasir gadung cikupa no. 7EAgama: IslamPekerjaan: Ibu rumah tanggaPendidikan: 6 SD

III. PEMERIKSAAN SUBJEKTIFSumber AnamnesaAlloanamnesa dari ibu pasien pada hari Rabu 21 Agustus 2013 pukul 16.00 WIBKeluhan utamaDemam tinggi 40C selama 4 hariKeluhan tambahanRuam merah pada belakang telinga, sariawan pada rongga mulut, batuk, dan pilekRiwayat penyakit sekarang Pasien mengalami batuk pada hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2013. Pasien sering menangis dan terbangun pada saat malam hari karena batuk tersebut. Batuknya bersifat kering dan terus menerus. Tidak ada faktor yang dapat mempereda atau memperberat batuk tersebut. Pasien tidak meminum obat apapun dan belum melakukan usaha untuk mengurangi batuk tersebut. Pasien juga mengalami pilek. Pilek yang pasien alami berlangsung secara terus menerus. Lendir yang dikeluarkan berwarna kuning kehijauan dan kental. TIdak ada faktor yang dapat mempereda atau memperburuk pilek tersebut. Pasien tidak meminum obat apapun dan belum melakukan usaha untuk mempereda gejala tersebut. Pada hari Senin 19 Agustus 2013, pasien mengalami demam 38C. Demam dialami pasien sepanjang hari. Demam lebih tinggi pada malam hari yaitu 39 dan menurun pada saat siang hari yaitu 38C. Pasien sudah pergi ke dokter dan diberikan paracetamol, ambroxol, amoxicillin, vitamin C, dan CTM. Pada saat pasien meminum obat tersebut, demam turun namun naik kembali pada saat keesokan harinya. Pasien hanya meminum obat tersebut selama 1 hari dan tidak mengkonsumsi lagi pada keesokan harinya. Pasien juga mengalami kemerahan pada mata pada saat pagi hari namun tidak disadari oleh ibu pasien. Kemerahan pada mata disertai dengan mata yang berair. Air mata yang keluar tidak terlalu banyak. Mata kemudian menjadi membengkak pada sore harinya. Bengkak terjadi pada kedua mata. Pada hari Selasa, 20 Agustus 2013, Ibu pasien menemukan adanya bercak merah pada belakang telinga pasien. Bercak merah tersebut bervariasi, ada yang datar dan ada yang sedikit timbul, serta menyebar di area belakang telinga. Bercak mulai timbul pada saat pagi hari, dan pada malam harinya, bercak merambat ke leher. Tidak ada faktor yang dapat meringankan atau memperburuk bercak merah tersebut. Pasien juga mengalami sariawan yang ada di rongga mulut. Sariawan tersebut membuat pasien menjadi susah makan dan menolak apabila diberikan susu oleh ibu pasien. Bibir pasien juga terlihat kering dan sesekali berdarah. Pasien tidak meminum obat atau melakukan usaha untuk memperingan keluhan tersebut. Pada hari Rabu 21 Agustus 2013, Ibu pasien membawa pasien ke rumah sakit pada pukul 16.00 dengan keluhan utama demam bertambah tinggi yaitu 40C yang tidak kunjung turun. Pasien kemudian diberikan infus NaCl dan segera di rawat inap. Pada malam harinya pukul 20.00, bercak menyebar sampai dengan keseluruh badan. Bercak paling banyak timbul pada bagian punggung pasien. Bercak tersebut berwarna merah dan datar namun ada juga yang sedikit menonjol

Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnyaPasien sblmnya sering mengalami batuk dan pilek. Ibu pasien biasanya memberikan obat warung berwarna hitam diminum 2 kali dalam sehari. Obat tersebut adalah OBH anak, setelah diberikan obat tersebut, batuk dan pilek pasien segera reda Riwayat perawatanPasien belum pernah dirawat di rumah sakit Riwayat pembedahanPasien tidak mempunyai riwayat pembedahan Riwayat alergiPasien tidak memiliki alergi Riwayat pengobatanApabila pasien mengalami batuk dan pilek, ibu pasien memberikan OBH anak Riwayat kehamilan ibuIbu pasien memeriksakan kehamilan secara teratur 1x tiap bulan selama kehamilan. Mendapatkan suntikan TT 2x. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan selama kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat minum obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal. Ibu mengkonsumsi vitamin penambah darah dari Puskesmas. Riwayat kelahiran Persalinan : spontan per vaginum Berat lahir: 2700 gram Panjang lahir: 47 cm Lahir di bidan dengan keadaan normal Ketuban normal Riwayat makan Makanan bayi umur 0-6 bulan ASI ekslusif Makanan bayi umur 6-9 bulan ASI + nasi tim bayi Makanan bayi umur 9-12 bulan ASI + pasien sudah mulai memakan buah dan makanan kecil yang tersedia di rumah Makanan anak umur 12-24 bulan ASI + mengkonsumsi makanan rumah sedikit demi sedikit Riwayat imunisasiPasien belum pernah melakukan imunisasi apapun sebelumnya Riwayat tumbuh kembanga. Usia 0-3 bulan1) Mengangkat kepala 2) Mengikuti obyek dengan mata 3) Melihat dengan tersenyum 4) Bereaksi terhadap suara atau bunyi 5) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak 6) Menahan barang yang dipegangnya 7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengocehb. Usia 3-6 bulan 1) Mengangkat kepala sampai 90 2) Mengangkat dada dengan bertopang tangan 3)Belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya 4) Menaruh benda-benda di mulutnya5) Berusaha memperluas lapang pandang 6) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain 7) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilangc. Usia 6-9 bulan 1) Duduk tanpa dibantu 2) Tengkurap dan berbalik sendiri 3) Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang 4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain 5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk 6) Bergembira dengan melempar benda-benda 7) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti 8) Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain 9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangand. Usia 9-12 bulan 1) Berdiri sendiri tanpa dibantu 2)Berjalan dengan dituntun 3) Menirukan suara 4) Mengulang bunyi yang didengarnya 5) Belajar menyatakan satu atau dua kata 6) Mengerti perintah sederhana atau larangan 7) Minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya8) Ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya 9) Berpartisipasi dalam permainane. Usia 12-18 bulan1) Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah 2) Menyusun 2 atau 3 kotak 3) Dapat mengatakan 5-10 kata 4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaingf. Usia 18-24 bulan 1) Mampu naik turun tangga 2) Menyusun 6 kotak 3) Menunjuk mata dan hidungnya 4) Menyusun dua kata 5) Belajar makan sendiri 6) Menggambar garis di kertas atau pasir 7) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil 8) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar 9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

Riwayat KeluargaIbuAyah

PasienAnak I

Pasien merupakan anak tunggal. Anggota keluarga belum pernah ada yang mengalami sakit seperti ini. Ayah pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Status ekonomi pasien adalah menengah kebawah

IV. PEMERIKSAAN OBJEKTIF Keadaan Umum : Sakit ringan, tidak lemas, tidak pucatTingkat kesadaran : Compos MentisBerat Badan: 11 kg Tinggi badan:70 cmStatus gizi:Gizi baik (diatas 2 SD)Tanda-tanda vital: Tekanan Darah: Tidak dilakukanNadi: Tidak dilakukanSuhu: 35.5 oCPernapasan : Tidak dilakukanKepala dan Leher:Kepala: Deformitas () Mata: Hiperemis (+), Edem (+), strabismus (-), konjungtiva ananemis sklera anikterik pada kedua mataHidung: Sekret ()Telinga: Sekret ()Mulut: Bibir kering (+) , terdapat bercak koplik pada mukosa mulutLidah: Lidah normal, tidak kotorLeher: Tidak ada pembesaran limfa Toraks: Paru: (Inspeksi): Simetris dalam statis dan dinamis (Palpitasi): Stem fremitus kanan = kiri (Perkusi): Sonor pada kedua lapangan paru (Auskultasi): Vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/- Jantung: (Inspeksi): Pulsasi ictus cordis tidak tampak di ICS V (Palpasi): Pulsasi ictus cordis tidak teraba di ICS V midclavicula line sinistra (Perkusi): batas jantung-paru dalam batas normal (Auskultasi): Bunyi jantung I II reguler, gallop (), murmur ()Abdomen : (Inspeksi): Perut normal(Palpasi): Hepar dan limpa tidak teraba, nyeri tekan (), ditensi pada seluruh lapang perut(Perkusi): Timpani (Auskultasi): Bising usus (+) Punggung dan pinggang: Kifosis -, lordosis -, skoliosis Anggota gerak: Akral hangat, fleksi dan ekstensi antebrachii dextra (-) Anus dan rectum:Tidak diperiksaKulit: Turgor kulit baik, tidak pucat, tidak sianosis, edema (-), lesi kulit (+) pada seluruh tubuhStatus dermatologikus:Terdapat lesi eritem makulo papular pada seluruh wajah, leher, kedua bahu dan lengan atas, dada, serta di kedua tungkai dan pergelangan kakiV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Complete Blood Count Hemoglobin: 11,30 g/dl (10,8-15,6) Hematocrit: 36,50 % (33-45) Red Blood Cell: 4,50 106/ul (3,8-5,8) White Blood Cell: 5,80 103/ul (4,5-13,5) Differential Count Basophil: 1%(0-1) Eosinophil: 1%(1-3) Band Neutrophil: 3%(2-6) Segment neutrofil: 60%(50-70) Lymphocyte: 38%(25-40) Monocyte: 10%(2-8) Platelet Count: 167 103/ul(150-440) ESR: 5 mm/hr(0-20)Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan : Tes serologi: IgM antibodies untuk melihat measles-specific IgM antibody PCR: untuk mendeteksi adanya virus Deteksi virus: throat swab, urine specimen, nasal/nasopharingeal swab Immunology: Dengue Anti NS1 Rapid, Anti Salmonella Typhi IgM

VI. RESUMEAn. K balita laki-laki berusia 2 tahun dibawah oleh ibunya ke puskemas dengan keluhan demam yang tidak kunjung reda sejak 4 hari yang lalu. Demam awalnya 38C dan naik menjadi 40C. Keesokan harinya pasien mengalami batuk disertai pilek dan dibawa ke rumah sakit. Pasien diberikan ambroxol, amoxilin, vitamin C, paracetamol, dan CTM. Pasien juga mengalami kemerahan pada mata yang menjadi bengkak pada saat malam harinya. Mata merah tersebut disertai dengan keluarnya air mata. Ibu pasien juga mengeluhkan adanya sariawan yang ada di rongga mulut pasien sehingga pasien menolak untuk diberikan susu dan makanan. Bibir pasien tampak kering dan menyebabkan bibir pasien berdarah. Bercak yang dialami pasien timbul 1 hari sebelum pasien berkunjung ke rumah sakit untuk kedua kalinya. Bercak terdapat di belakang telinga dan keesokan harinya menyebar sampai ke seluruh badan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya ruam eritem makulopapular pada seluruh tubuh. Pasien sebelumnya belum pernah di imunisasi karena ibu pasien tidak percaya akan keuntungan yang diperoleh dari melakukan vaksinasi. ASI yang diperoleh oleh pasien hanya sampai usia 2 bulan dan selanjutnya ASI digantikan oleh susu fomula.VII. DAFTAR MASALAHDiagnosisMeasles (morbili, campak, rubeola)DD Demam tifoid Demam berdarah dengue Rubella Alergi obat

VIII. PENGKAJIAN MASALAHPada pasien ini diduga mengalami measles dikarenakan : Adanya gejala 3 C coryza, cough, conjungtivitis Demam tinggi mencapai 40C Adanya koplik spot yaitu eritem pada membran mukosa Eritema makulopapular dimulai dari bagian telinga leher seluruh tubuh sampai ke ekstrimitas

IX. RENCANA PENATALAKSANAANMedika Mentosa Terapi simptomatik : Diberikan infus NaCl Isoprinosine 50mg/kgBB Salicyl talc Paracetamol 10 mg/kgBB CTM 1mg Non-Medika MentosaDirekomendasikan kepada pasien untuk melakukan imunisasi kepada anaknya. Usahakan pasien untuk berada ditempat yang tidak lembab. Pasien juga harus dijaga kebersihan badannya.Edukasi Edukasi mengenai pentingnya ASI bagi kesehatan anak dan ibu Edukasi mengenai pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak Edukasi mengenai perjalanan penyakit campak Perlunya istirahat yang cukup dan nutrisi yang cukup

X. FIEPasien ini baru berusia 2 tahun sehingga tidak bisa menerangkan reaksi terhadap penyakitnya. Sehingga pertanyaan ini ditujukan kepada ibu pasienFeelingIbu pasien merasa khawatir akan penyakit anaknya tersebutInsights Adanya hal yang tidak benar pada kulit anaknyaFearsRuam merah tersebut dapat memburuk dan menyebar ke daerah-daerah lainnyaExpectationsMengharapkan kesembuhan

XI. PROGNOSISQuo vitam : ad bonamQuo functionam : ad bonamQuo sanactionam: ad bonam

BAB IITINJAUAN PUSTAKADefinisi Penyakit CampakCampak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin), yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama masern, dalam bahasa Islandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa Inggris. Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit. Infectious AgentAgent campak adalah measles virus yang termasuk dalam famili paramyxoviridae anggota genus morbilivirus. Virus campak sangat sensitif terhadap temperatur sehingga virus ini menjadi tidak aktif pada suhu 37 derajat Celcius atau bila dimasukkan ke dalam lemari es selama beberapa jam. Dengan pembekuan lambat maka infektivitasnya akan hilang.Patofisiologi

Manifestasi KlinisMasa inkubasi 10-20 hariTimbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium1.Stadium Kataral (prodormal) 4-5 hari-Demam ringan-sedang-Batuk kering ringan,-Coryza-Fotofobia-Konjungtivitis.Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema,timbul bercak koplik spot tanda patognomonik bagi morbili, Bercaktersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-18 jam.2.Stadium Erupsi-Coryza dan batuk-batuk bertambah.-Eritema makulopapular di mulai dari telinga-wajah-badan-eksremitas(pola cephalocaudal)-Rasa gatal-Perbesaran KGB pada sudut mandibula dan bagian belakang oksipital.3. Stadium KonvalesensiErupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua(hiperpigmentasi) dan mengelupas. bisa hilang sendiri

BAB IIIDAFTAR PUSTAKA

"MeaslesDifferential Diagnoses." Measles Differential Diagnoses. N.p., n.d. Web. 28 Aug. 2013."Measles." WHO. N.p., n.d. Web. 28 Aug. 2013."Measles Vaccine Side Effects, Symptoms, Treatment, Pictures, History - MedicineNet." MedicineNet. N.p., n.d. Web. 28 Aug. 2013Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention, 22 Oct. 2012. Web. 28 Aug. 2013."Measles (rubeola, Hard Measles, Red Measles)." Measles (rubeola, Hard Measles, Red Measles). N.p., n.d. Web. 28 Aug. 2013.

1