rpp sma tm 4
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : BiologiKelas / Semester : XI (Seebelas)/ IIPertemuan : 10Alokasi Waktu : 10 menitStandar Kompetensi : 3. Memahami hakekat Biologi sebagai ilmu Menjelaskan
struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.6 Menjelaskan keterkaitan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan penginderaan)
Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia
I. Indikator Mengidentifikasi stuktur dan fungsi neuron Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses pada sistem saraf manusia
II. Materi AjarTubuh manusia terdiri atas berbagai macam alat tubuh atau organ.
Masing-masing organ memiliki fungsi tertentu dalam menunjang aktivitas
tubuh. Semua aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan
tangan, mengunyah makanan, dan lainnya, diatur dan dikendalikan oleh
satu system yang disebut sistem pengatur ( regulasi). Sistem pengatur
yang ada pada tubuh manusia adalah sistem saraf, sistem endokrin, dan
sistem indra kelenjar endokrin.
Sistem saraf tersusun atas berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi. Sistem saraf menerima berjuta-juta informasi yang
berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu
untuk memberikan respon. Rangsangan dapat berasal dari dalam tubuh
dan dari luar tubuh.
Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh kita memerlukan reseptor,
system saraf, dan efektor. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor, sistem
saraf, dan efektor. Sistem saraf memiliki pusat pengaturan yang disebut
sistem saraf pusat. Untuk menyampaikan suatu pengaturan, sistem saraf
pusat dibantu oleh sistem saraf tepi. Fungsi sistem saraf pada manusia
adalah sebagai berikut:
a. Mengatur organ-organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian
kerja.
b. Menerima rangsangan sehingga dapat mengetahui dengan cepat
keadaan dan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
c. Mengendalikan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan yang
terjadi pada tubuh.
Sistem kelenjar endokrin akan menghasilkan hormon. Disebut sistem
kelenjar endokrin karena organ ini berupa kelenjar yang tidak mempunyai
saluran khusus. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin akan
mengatur pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
Sistem indra merupakan alat yang dapat mengatur tubuh kita guna
mengenali dunia luar. Seperti saat kalian sedang menonton TV, maka
kalian akan menggunakan indra penglihatan (mata) dan pendengaran
(telinga) sehingga kalian dapat menikmati acara TV tersebut. Sungguh
sangat bermanfaat sistem regulasi dalam tubuh kita. Coba bayangkan
apa yang akan terjadi jika Tuhan menciptakan kita tanpa indra.
Sistem saraf tersusun atas berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi. Sistem saraf menerima berjuta-juta informasi yang
berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu
untuk memberikan respon. Rangsangan dapat berasal dari dalam tubuh
dan dari luar tubuh. Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh kita
memerlukan reseptor, system saraf, dan efektor. Dalam kegiatannya,
saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara
reseptor, sistem saraf, dan efektor.
Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang
berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari
dalam tubuh. Sistem saraf berperan menerima, mengolah, dan
meneruskan hasil olahan rangsangan ke efektor.
Alat penerima rangsang ( reseptor) meliputi:
a) Reseptor luar/eksoreseptor, berfungsi menerima rangsang bau,
rasa, sentuhan, cahaya, suhu, dan lain-lain.
b) Reseptor dalam/ interoreseptor, berfungsi menerima rangsang rasa
lapar, kenyang, nyeri, kelelahan, dan lain-lain.
Sistem saraf terdiri atas 3 macam sel, yaitu:
1. Neuron, bertugas mengantarkan impuls.
2. Sel Schwann, merupakan pembungkus sebagian besar akson pada
sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).
3. Sel penyokong (neuroglia), merupakan sel yang terdapat di antara
neuron dan system saraf pusat.
Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap
rangsangan. Efektor yang berperan penting dalam sistem regulasi adalah
otot dan kelenjar.
Struktur Sel Saraf
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Setiap
neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti
sel. Lokasi badan sel terletak di sistem saraf pusat, beberapa ada juga yang
terletak di sistem saraf perifer. Di sistem saraf pusat badan sel neuron
berkelompok menjadi nukleus, sedangkan badan sel yang berkelompok selain di
badan pusat disebut ganglion. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf,
yaitu dendrite dan akson (neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke
badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel
ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrite pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.
Perhatikan gambar 8.3. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian
luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel
Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang
membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Pada urat saraf
yang datang dari otak dan sumsum tulang belakang serta yang menuju ke arah
bagian lain dari tubuh, mielin tertutup oleh suatu membran pelindung yang tipis
dan semitransparan yang disebut neurilema. Fungsi myelin adalah melindungi
akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin
disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson, dan dendrit bergabung dalam satu
selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul
membentuk ganglion atau simpul saraf.
III.Metode Pembelajaran Diskusi- Penugasan- Pengamatan
IV. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan 10 (2 jam pelajaran)A. Kegiatan awal (2 menit)
Guru menanyakan pengertian sistem koordinasi dan komponen penyusunnya pada manusia.
Siswa bersama guru mendiskusikan hubungan antara sistem saraf dan Indra bekerja untuk menerima dan menanggapi rangsang.
B. Kegiatan inti (7 menit) Dengan menunjukkan gambar struktur sel saraf (neuron) guru meminta siswa
mengidentifikasi nama bagian-bagian neuron dan fungsinya.C. Kegiatan akhir (1 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan sistem saraf pada manusia
V. Alat/Bahan/Sumber Buku Kerja Biologi 2B, Ign, Khristiyono, Esis Gambar sistem saraf, alat indera dan sistem hormon
VI. Penilaian Uji kompetensi tertulis
Mengetahui, Batusangkar, 21 Oktober 2012Kepala Sekolah SMA Merah Putih Guru Mata Pelajaran
Jokowi Monika Putri AndrianiNIP. 030072012 NIP. 09 106 007