rpp kimia dasar
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : MENYIAPKAN BAHAN KIMIA MENGIKUTI
FORMULA TERTENTU
Kompetensi Dasar : Menyimpan Bahan Kimia yang Tersisa dan Melaporkan
Aktifitas Pelaksanaan Kesehatan.
Indikator :
Bahan Kimia yang tersisa dikemas dalam kemasan
sesuai prosedur perusahaan.
Bahan Kimia Disimpan sesuai manual teknik
penanganan yang aman
Seluruh aktifitas dicatat dan dilaporkan sesuai
aturan perusahaan yang berlaku.
I. Tujuan
Siswa dapat mengemas bahan kimia yang tersisa sesuai prosedur
perusahaan
Siswa dapat menyimpan bahan kimia sesuai manual teknik penanganan
yang aman
Siswa dapat mencatat dan melaporkan semua aktifitas sesuai aturan
perusahaan.
II. Materi Ajar
Pengelompokkan Bahan Kimia
Berdasarkan sifatnya bahan kimia dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Kelompok Senyawa ASAM, BASA dan GARAM
Asam adalah zat kimia yang mempunyai sifat antara lain:
berasa masam
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah/ memerahkan lakmus
dapat bereaksi dengan basa membentuk garam
pada proses ionisasi menghasilkan ion H+ (H3O+)
Berdasarkan kekuatannya asam juga dibedakan menjadi ASAM KUAT,
misalnya; HCl, HNO3, H2SO4 dan ASAM LEMAH, misalnya: H2S,
HCN, HCOOH, CH3COOH, dll
Senyawa asam umumnya berupa cairan, hanya asam- asam organik yang
berwujud butiran serbuk berwarna putih.
Basa adalah zat kimia yang mempunyai sifat antara lain:
berasa sepat/ pahit seperti sabun
licin jika terkena kulit
dapat membirukan kertas lakmus merah
proses ionisasinya menghasilkan ion OH-
dapat bereaksi dengan asam menghasilkan garam
Senyawa basa pada suhu kamar berbentuk kristal atau pelet berwarna
putih dan sangat hidroskopis. Semua basa berasal dari oksida logam,
seperti; KOH, NaOH, Mg(OH)2, Zn(OH)2, Fe(OH)3, dll. Tetapi ada
satu basa yang bukan berasal dari oksida yaitu NH4OH yang berasal
dari amonia (NH3) yang terlarut dalam air.
Garam adalah zat kimia yang terbentuk dari reaksi antara asam
dengan basa atau antara asam dnegan logam. Garam merupakan
penyatuan ion + dari basa dan ion – dari sisa asamnya. Sifat basa
ditentukan dari kekuatan asam dan basa yang membentuknya. Ada
garam netral, garam bersifat asam dan garam bersifat basa. Garam
umumnya berbentuk kristal putih atau berwarna.
2. Kelompok Senyawa Oksidator dan Reduktor
Oksidator adalah zat yang dapat mengoksidasi senyawa lain. Pristiwa
oksidasi dapat dinyatakan sebagai peristiwa pengikatan oksigen oleh suatu
zat. Sebaliknya reduktor adalah zat yang dapat mereduksi senyawa lain.
Peristiwa reduksi sebagi peristiwa pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
Suatu oksidator, dia dapat secara spontan atau dengan sedikit pemanasan
dapat melepaskan oksigen. Contoh; KMnO4, KClO3, K2Cr2O7, H2O2, dll.
3. Kelompok Senyawa Indikator
Sesiuai namanya indicator berarti senyawa penanda/ petunjuk. Suatu
indicator digunakan sebagai petunjuk/ penanda suatu reaksi selesai atau
belum dengan adanya perubahan warna pada indicator tersebut. Contoh
indicator yang sering digunakan adalah: kertas lakmus, penolftalein, Metil
Orange, EDTA, EBT, dll
Penyimpanan Bahan Kimia Sisa
Bahan kimia/ zat kimia adalah suatu bahan yang tersusun dari campuran atau zat murni
yang berupa unsur atau senyawa.
Bahan kimia dapat diidentifikasi berdasarkan sifat dan juga komposisinya. Sifat ini ada 2,
yaitu: sifat fisika dan sifat kimia. Bahan kimia yang telah dipakai dan masih bersis harus
dikemas dengan kemasan yang aman. Biasanya bahan kimia cair disimpan dalam botol
reagen yang teertutup rapat dan berwarna.
Prinsip- prinsip penyimpanan bahan/zat kimia adalah ahrus terpisah dengan penyimpanan
peralatan, karena umumnya semua bahan kimia bersifat korosif dan dapat merusak
logam, beton, porselen dll.
Penyimpanan zat secara umum dikelompokkan kedalam zat organic dan zat anorganik.
Apabila almari yang tersedia cukup banyak, maka penyimpanan dapat dikelompokkan
berdasarkan sifat fisik dan kimianya, misalnya kelompok zat padat, cair, kelompok asam,
basa, garam, oksidator, reduktor, kelompok zat mudah terbakar, dll.
Untuk menjaga zat kimia dari kerusakan perlu diperhatikan hal- hal berikut ini:
1. Semua wadah yang berisi zat kimia harus tertutup rapat dan
diberi label yang menyatakan nama zat dan sifat penting (spesifikasi) zat tsb.
2. Zat- zat yang mudah menguap atau mudah terbakar
disimpan ditempat sejuk, berventilasi baik dan terhindar dari cahaya langsung.
3. Zat- zat yang peka terhadap cahaya disimpan di tempat
yang tidak terkena cahaya langsung dan dalam wadah berwarna gelap.
4. Zat- zat pengoksidasi (oksidator) jangan disimpan dekat
zat- zat reduktor
5. Asam- asam pekat hindarkan penyimpanannya dari sumber
panas
6. Zat- zat yang bersifat racun disimpan terpisah dari zat lain
di dalam almari terkunci.
Zat kimia tertentu jika botolnya tidak tertutup rapat akan menghasilkan uap yang dapat
mencemari udara di laboratorium dan reaksi uap- uap tersebut dengan zat lain dapat
merusak alat- alat laboratorium. Beberapa zat yang dapat mencemari uadara di
laboratorium adalah: HCl pekat, air klor, air brom, HNO3 pekat, Amonium sulfida,
Karbon disulfida, asam sulfida, dan raksa.
III. Metode Pembelajaran
Diskusi- informasi
Praktikum
Tugas mandiri dan tugas kelompok
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Memberi motivasi kepada siswa betapa pentingnya memperhatikan sifat-
sifat bahan kimia sebelum dilakukan penyimpanan, agar tidak terjadi
kerusakan bahan dan kecelakaan kerja.
B. Kegiatan Inti
o Menanyakan kembali kepada siswa
tentang senyawa asam, basa, garam , baik rumus kimianya, tatanamanya,
dan sifat- sifatnya, dengan memberi pertanyaan lesan atau siswa yang
merasa bisa diminta tampil kedepan kelas.
o Menjelaskan arti pentingnya menyimpan
bahan kimia sesudah selesainya kegiatan
o Menjelaskan cara- cara bekerja
menyimpan bahan baku dan bahan pendukung
o Sesudah terbagi kelompok, dilakukan
praktik tentang tata cara penyimpanan bahan baku dan bahan
pendukung dengan benar.
C. Kegiatan Akhir
Diadakan postes tentang prosedur
penyimpanan bahan kimia yang benar
Diakhir pembelajaran guru memberi
tugas individu tentang hafalan kembali nama-dan rumus senyawa
asam, basa dan garam
Diberikan satu masalah tentang
penyimpanan bahan kimia yang slah siswa dalam kelompoknya
mendiskusikan bagaimana prosedur penyimpanan yang benar.
Sesudah semua kegiatan praktik
selesai semua siswa menyelasaikan laporan praktikumnya
V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Alat:
Semua alat- alat glassware di laboratorium
Kertas, gunting, dan lem untuk labelisasi
Bahan:
Semua bahan kimia baik asam, basa, garam yang berwujud cair,
atau padat
Sumber Belajar:
Modul tentang penggunaan bahan kimia
MSDS
VI. Penilaian
Penilaian proses: menilai disiplin siswa, motivasi, tanggung jawab)
Penilaian portofolio: menilai hasil laporan praktikum, hasil latihan
soal
Tes tertulis: menguji pengetahuan siswa tentang hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam penyimpanan bahan kimia
Tes Lisan: hafalan maju per siswa tentang nama dan rumus kimia
senyawa.
Contoh soal uraian:
1. Faktor- factor apakah yang dapat menyebabkan rusaknya
bahan kimia?
2. Berilah suatu iluustrasi cara penyimpanan bahan kimia
yang benar untuk menghindari kerusakan bahan
3. Kelompokkan senyawa berikut ke dalam kelompok
senyawa asam, basa atau garam?
a. NaOH b. NH3
c. CuSO4 d. CH3COOH
4. Apa saja yang perlu tersampaikan dalam label bahan
kimia?
5. Mengapa penyimpanan bahan kimia harus dipisahkan
dari penyimpanan peralatan di laboratorium ? Jelaskan
alasannya.
Trucuk, 28 Januari 2008
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Komp. Kejuruan Kimia Industri
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri NanikWulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : MENYIAPKAN BAHAN KIMIA MENGIKUTI
FORMULA TERTENTU
Kompetensi Dasar : Membersihkan dan menyimpan peralatan
Indikator :
Alat pembersih dan pelindung diri dipilih sesuai kebutuhan.
Peralatan yang sudah dipai dibersihkan sesuai prosedur khusus
untuk alat itu
Peralatan yang telah dibersihkan disimpan sesuai ketentuan
manual peralatan
I. Tujuan
Siswa dapat memilih alat pembersih dan pelindung diri sesuai kebutuhan
Siswa dapat membersihkan peralatan yang sudah dipakai
Siswa dapat menyimpan peralatan yang telah dibersihkan
II. Materi Ajar:
MACAM- MACAM ALAT DAN BAHAN PEMBERSIH
Untuk melakukan analisa kuantitatif harus disediakan alat yang benar-
benar bersih. Oleh karena itu biasakanlah membersihkan alat- alat yang
dipakai setiap kali selesai melakukan percobaan atau praktikum.
Kotoran- kotoran padat (sperti kertas lakmus, pH universal, kertas saring,
dll) dibuang di tempat yang disediakan, jangan sekali- kali dibuang di bak
pencuci.
Bekas- bekas reagensia dan kotoran- kotoran yang melekat pada dinding
bagian dalam alat- alat dari gelas dapat dibersihkan dengan zat- zat pelarut
yang tepat, misal: sabun, larutan bikromat- asam sulfat, larutan KmnO4,
Larutan NaOH/KOH- alkoholik, dsb.
Dengan sendirinya harus diperhatikan zat apakah yang melekat pada
dinding gelas itu. Misalnya: kotoran minyak/ lemak dicuci dengan sabun,
kotoran AgCl dilarutkan dalam larutan NH4OH, dsb
Alat- alat yang sudah dibersihkan dari kotoran- kotoran dicuci dengan air
ledeng/ sumur kemudian dibilas dengan aquades dan seterusnya
dikeringkan. Khusus untuk titrasi, alat- alat yang dipakai harus benar-
benar bersih terutama untuk alat pengukur volume, seperti: buret, pipet
volumetrik, labu ukur, dll.Semua alat sebelum dipakai direndam dahulu
dalam larutan K2Cr2O7- H2SO4, paling sedikit selama ¼ jam. Hal ini
dimaksudkan agar buret, pipet, dll benar- benar bersih, bebas dari sisa
minyak/ lemak yang menempel pada dinding bagian dalamnya.
Setelah alat- alat bersih , harus disimpan sesuai karakteristik alat, misalnya
pH meter dalam penyimpanannya elektroda harus selalu tercelup dalam
aquades.
ALAT PELINDUNG DIRI
Dalam bekerja membersihkan alat- alat, usahakan bekerja dengan
aman menggunakan APD sesuai kebutuhan, antara lain:
Gunakan sarung tangan untuk memghindari ceceran bahan kimia
Gunakan masker agar tidak menghirup asap/ uap bahan kimia
Gunakan kacamata pelindung untuk menghindari pedih
Gunakan sepatu Boots bila perlu
Dalam bekerja menggunakan bahan- bahan pekat lakukan didalam
almari asam yang dipastikan dapat berfungsi dengan baik, atau
menggunakan ruangan dengan blower yang berfungsi baik.
III. Metode Pembelajaran
Diskusi- informasi
Praktikum
Pemberian tugas
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Guru menggali informasi yang dimiliki siswa dengan memberikan
pertanyaan lisan, tentang macam bahan pembersih, alat pembersih dan
cara- cara membersihkan peralatan.
B. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi tentang bahan pembersi.
Macam- macam larutan pembersih
Larutan Sabun
Larutan bikromat (K2Cr2O7) dalam asam sulfat (H2SO4)
Larutan KMnO4- H2SO4
Larutan KOH/ NaOH alkoholik
Cara- cara membersihkan peralatan
Praktikum :
- siswa membuat berbagai larutan pembersih
di hari lain siswa praktik membersihkan peralatan dengan benar
C. Kegiatan Akhir
Menguji hasil kerja siswa dari bahan pembersih yang telah dibuat, dan
melihat tingkat kebersihan alat –alat yang sudah dibersihkan.
Semua siswa diminta membuat laporan dari semua kegiatan praktiknya
Di akhir sub kompetensi diadakan tes tertulis tentang pengetahuan siswa
perihal bahan dan alat pembersih.
V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Alat:
alat- alat gelas, porselen, stainlesstel
alat- alat proses: pH meter, neraca, heat exchanger, dll
Bahan:
K2Cr2O7
H2SO4
NaOH
KOH
KMnO4
Aquades
Sumber Belajar:
Modul Pengelolaan Lab
Jobsheet praktik Pembersihan alat
VI. Penilaian
Penilaian Proses:
menilai kinerja siswa dalam praktik membuat lar.pembersih dan
membersihkan peralatan dengan benar, antara lain menilai dalam
hal: disiplin kerja, tanggungjawab, produknya
Tes Lisan: pre tes sebelum praktikum
Tes tertulis: Menguji pengetahuan siswa tentang prosedur
membersihkan peralatan dan penyimpanannya.
Contoh soal:
1. Bahan pembersih apa yang dipakai untuk
membersihkan kotoran dari minyak/ lemak
2. Sebutkan 3 macam bahan pembersih dan
penggunaannnya
3. APD apa yang perlu digunakan pada saat
membersihkan peralatan
4. Mengapa alat- alat harus selalu dalam keadaan
bersih sebelum digunakan?
Trucuk, 28 Januari 2008
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Komp. Kejuruan Kimia Industri
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri NanikWulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : MENYIAPKAN BAHAN KIMIA MENGIKUTI
FORMULA TERTENTU
Kompetensi Dasar : Menyiapkan bahan kimia dan peralatan
Indikator :
APD harus dikenakan sesuai prosedur
Peralatan disiapkan dan diatur sesuai dengan kebutuhan
Jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dihitung berdasar
formula yang dibutuhkan
Bahan kimia ditimbang / ditentukan beratnya dan disiapkan
sesuai prosedur dan dimasukkan ke dalam wadah yang aman
I. Tujuan
Siswa dapat mengenakan APD sesuai prosedur
Siswa dapat menyiapkan dan mengatur peralatan sesuai dengan kebutuhan
Siswa dapat menghitung jumlah bahan kimia berdasar formula yang
dibutuhkan
Siswa dapat menimbang dan menyiapkan bahan kimia sesuai prosedur
II. Materi Ajar
APD : Alat Pelindung Diri
Agar dapat bekerja dengan aman, maka APD harus dikenakan sesuai
ketentuan yang berlaku di perusahaan. Pemilihan APD harus tepat agar
keselamatan kerja terjamin. Dalam bekerja menggunakan bahan kimia
minimal harus mengenakan jas lab, sarung tangan, masker, sepatu
karet, dll, dengan tujuan untuk melindungi badan dari kontaminasi
dengan bahan kimia. Untuk mereaksikan zat- zat berbahaya dilakukan
di dalam almari asam yang dilengkapi dengan blower yang dipastikan
dapat berfungsi dengan baik.
Praktikum menyiapkan peralatan, merangkai, menggunakan, kemudian
membongkar serta membersihkan setelah selesai.
Misalnya : Proses Destilasi
Terdiri dari:
labu didih/ labu alas bulat
Pemanas
Pendingin liebig
Pipa alonga
Selang air
Semua siswa dapat menyiapkan sekaligus merangkai dan dapat
digunakan untuk proses destilasi dengan baik.
Perhitungan Jumlah Bahan Kimia
Di semester Ganjil semua siswa telah mendapatkan pelajaran dasar-
dasar kompetensi kejuruan yaitu kimia dasar. Didalamnya sudah
banyak membahas tentang perhitungan berbagai satuan/ formula bahan
kimia, antara lain; Molaritas, Molalitas, Normalitas, prosen, Bpj, dll.
Pada kesempatan ini marilah diingat kembali dengan memperbanyak
latihan menghitung kebutuhan bahan kimia untuk keperluan tertentu.
Sebelum suatu kegiatan/ proses dilakukan, semua kebutuhan bahan
kimia harus dihitung dahulu dengan benar dan teliti.
Contoh: Untuk membuat 2 liter larutan NaOh dengan konsentrasi 0,1M,
maka berapa gram kebutuhan kita akan NaOH kristal?
Penyelesaian: gram 1 M = ------ X --------
Mr Literx 1
0,1= ------ . --------40 2
X = 8 gram
Langkah membuat larutan:
kita timbang dengan benar 8 gram kristal NaOH dengan neraca
listrik/ digital
Disiapkan aquades dan bekerglass untuk melarutkan kristalnya
sedikit- demi sedikit sambil diaduk.
Setelah semua larut kita masukkan ke dalam labu takar berukuran
2 liter dengan bantuan corong, kemudian di- adkan dengan
manambah aquades sampai batas.
Tutuplah labu takar dn gojoklah ( dibolak0 balik) agar semua
homogen
Setelah selesai tuang ke botol reagen dan beri label. Ingat ! karena
zat ini basa sebelum ditutup berilah plastik dulu, agar mudah
membukanya kembali.
Cara menimbang Yang Benar
Penimbangan yang slah akan menyebabkan kesalahan dalam
perhitungan dan analisis. Oleh karena itu perhatikan cara- cara menimbang
yang benar!
1. Letakkan neraca di tempat datar dan minim ventilasi
2. Nol- kan atau tekan TARE pada tombol
3. Timbang dulu wadah atau tempat kosong untuk menimbang dan
catat hasilnya
4. Barulah timbang bahan kimia sesuai kebutuhan
5. Untuk bahan yang muudah menguap/ tidak stabil gunakan botol
timbang atau tempat lain yang bertutup rapat.
III. Metode Pembelajaran
Diskusi- informasi
Praktikum
Penugasan
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Pre- tes: dengan memberikan 2 soal perhitungan bahan kimia di papan
tulis, ditunjuk 2 siswa untuk mengerjakan di depan. Setelah selesai
jawaban dibahas bersama untuk mereview ingatan siswa.
B. Kegiatan Inti
Demonstrasi guru untuk menunjukkan APD, cara penggunaan dan
kegunaan yang benar.
Secara acak siswa ditunjuk untuk dapat memilih dan menggunakan
APD secara benar
Guru menjelaskan cara mempersiapkan alat dan merangkai alat
dengan simulasi, siswa memperhatikan kemudian mencoba secara
bergantian
Dengan penjelasan singkat tentang macam- macam perhitungan
bahan kimia sesuai formula tertentu, siswa dapat mempraktikkan
perhitungan bahan dengan benar.
C. Kegiatan Akhir
Pembuatan laporan kegiatan praktik
Pemberian tugas mandiri
Pembahasan masalah yang dihadapi siswa
V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
Alat- alat glassware
Macam- macam neraca
Bahan- bahan kimia
Jobsheet dan modul
VI. Penilaian
Penilaian portofolio: laporan praktikum, tugas latihan soal
Penilaian proses : observasi siswa pada saat KBM, maupun
praktikum, tentang motivasi, kedisiplinan, tanggungjawab,
kerjasama, dll
Tes Lisan: pre- tes sebelum KBM dimulai
Tes tertulis: Latihan soal- soal perhitungan kimia
Menggambar rangkaian alat dan keterangan yang
diperlukan.
Contoh Soal:
1. Tersedia H2SO4 pekat dengan data berat jenis = 0,98 kg/ liter,
kemurniannya 49%, massa atom relatif H=1, S=32, O= 16.
Hitunglah berapa ml kebutuhan akan H2SO4 pekat tsb untuk
membuat 500 ml larutan H2SO4 dengan konsentrasi 4 M!
2. Gambarkan rangkaian alat ekstraksi dan lengkapi dengan nama
dan kegunaan masing- masing alat dan cara kerjanya.
3. Berapa gram KOH yang anda timbang untuk membuat 25o ml
larutan KOH 0,2 M. Ar K= 39, O= 16, H= 1.
Trucuk, 28 Januari 2008
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Komp. Kejuruan Kimia Industri
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri NanikWulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : MENYIAPKAN BAHAN KIMIA MENGIKUTI
FORMULA TERTENTU
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Kebutuhan bahan kimia dan peralatan
Indikator :
Pemeriksaan K3 kondisi peralatan yang dibutuhkan untuk
menyiapkan bahan kimia harus dilaksanakan mengikuti prosedur dan
kebijakan perusahaan dan per-UU-ngan yang berlaku
Bahan kimia yang dibutuhkan untuk proses diidentifikasi
sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan.
Sistem pengamanan diperiksa sesuai ketentuan perusahaan
dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
Penyimpangan yang terjadi dilaporkan sesuai prosedur yang
berlaku.
I. Tujuan
Siswa dapat memeriksa K3 kondisi peralatan yang dibutuhkab sesuai
prosedur yang berlaku
Siswa dapat mengidentifikasi bahan kimia yang dibutuhkan sesuai
prosedur yang berlaku di perusahaan
Siswa dapat memeriksa system pengamanan dan memastikan dapat
berfungsi dengan baik
Siswa dapat melaporkan penyimpangan yang terjadi sesuai prosedur yang
berlaku.
II. Materi Ajar
Tipe- tipe Bahaya Bahan Kimia sesuai MSDS
Bahan kimia pada dasarnya bersifat DANGER and POISON, bahaya dan
beracun, sehingga dalam penyimpanan dan penggunaannya harus selalu
memperhatikan sifat bahan sesuai lembar data keselamatan bahan
(MSDS). Tiap bahan kimia mempunyai MSDS sendiri- sendiri.Dalam
MSDS tercantum berbagai hal yang menerangkan tentang bahan tsb,
antara lain: rumus kimianya, nama lain, ketentuan umum, sifat racun,
keamanan dalam pengangkutan, keamanan personal, sifat fisik, dll.
Dengan mengetahui tipe bahaya bahan kimia kita diharapkan dapat
bekerja dengan aman dan selamat.
K3 Peralatan
Masing- masing peralatan mempunyai karakteristik yang berbeda, baik
peralatan manual maupun digital. Agar dapat bekerja dengan aman, perlu
dipelajari K3 peralatan yang tersedia sebaik dan seteliti mungkin. Jika
pengetahuan K3 peralatan tidak dikuasai dapat mempercepat terjadinya
kerusakan dan ketidakakuratan hasil yang diinginkan.
Minimal sebelum menggunakan peralatan periksalah:
kebersihan alat
SOP (standart operatonal prosedure)
Ruangan yang dipakai, misal: untuk ruang timbang ventilasi
diusahakan tidak ada, karena dapat mengurangi ketelitian dalam
pembacaan skala.
Macam- macam satuan / Takaran/ Formula Bahan kimia
Bahan kimia yang diperlukan suatu proses dapat berupa cairan, padatan,
gas maupun larutan. Untuk bahan padatan biasa dinyatakan dalam satuan
gram/ mgram, cairan dalam ml/ cc/ liter, gas dalam ml/ dm3 dan larutan
dapat dinyatakan dalam berbagai satuan konsentrasi, missal: Molaritas, %,
Bpj, Normalitas, Molalitas, dll.
Satua- satuan ini harus dikuasai betul dalam perhitungannya termasuk
didalamnya menguasai:
- cara- cara menimbang yang benar
- cara membuat larutan
- cara mengencerkan larutan pekat dengan aman dan benar
Cara menganalisis kebutuhan bahan kimia dan peralatan.
Jika kita diberi sebuah jobsheet untuk suatu proses, maka yang kita
analisis adalah;
1. Kapan dan dimana proses akan berlangsung
2. alat- alat apa yang diperlukan, bagaimana kondisi
alat itu, dapatkah bekerja dengan baik?
3. Bahan- bahan kimia apa yang diperlukan? Berapa
banyaknya bagaimana perhitungannya?
4. Periksa K3 dalam bekerja menyiapkan alat dan
bahan
5. Gunakan Alat Pelindung Diri dengan benar
III. Metode Pembelajaran
- Ceramah singkat
- Diskusi- informasi
- Praktik mengidentifikasi kebutuhan bahan dan peralatan
- Penugasan
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
Pre- tes: membangkitkan ingatan siswa tentang jenis- jenis bahan kimia
dan rumus kimianya dengan memberikan pertanyaan secara acak.
B. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tipe- tipe bahan
kimia secara garis besar , siswa latihan menterjemahkan lembar MSDS
untuk bahan kimia tertentu yang dicari anak melalui tugas mandiri di
internet. Kemudian tiompok mendiskusikan hasilnya dengan waktu
sekitar 1 jam. Setelah semua selesai guru memberikan kesempatan
beberapa kelompok untuk presentasi di depan kelas.
Guru memberikan informasi tentang
perlunya K3 dalam bekerja agar aman. Siswa di rumah diberi tugas
mencari informasi K3 pada industri kecil di lingkungannya
Siswa diminta praktik
mengidentifikasi bahan kimia dan peralatan sesuai jobsheet tiap
kelompoknya. Guru melakukan observasi kegiatan siswa.
C. Kegiatan Akhir
- membahas laporan kegiatan praktikum dan mendiskusikan
kekurangan- kekurangannya.
- Siswa diberi umpan balik berupa pertanyaan lisan tentang materi
tipe bahan kimia dan K3
V. Alat/ bahan/ Sumber belajar
- alat- alat praktikum/ proses
- Bahan- bahan kimia
- Lembar MSDS
- Jobsheet
VI. Penilaian
- Penilaian proses:
Guru meberi penilaian khusus dari hasilobservasi siswa di lab,
antara lain tentang: disiplin, kerjasama, tanggungjawab,dll.
- Tes lisan:
Sebelum praktikum tiap kelompok diberi pertanyaan lisan
tentang materi yang dipraktikkan.
- Tes tertulis:
Dapat diberikan di tengah- tengah KBM untuk mengingat
kembali materi yang telah diajarkan. Atau dapat pula sebagai
evaluasi akhir setelah 1 komptensi selesai.
Contoh soal:
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia mudah terbakar?
2. Gambarkan lambing bahan kimia iritan
3. Sebutkan 3 bahan kimia yang mudah meledak!
4. Hitung kebutuhan NaOH berapa gram untuk membuat 400 ml larutan
NaOH 10% berat!
5. Berapa ml air yang harus ditambahkan pada 200 ml larutan HCl 5M
agar diperoleh larutan HCl 3M?
Trucuk, 28 Januari 2008
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Komp. Kejuruan Kimia Industri
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri NanikWulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : MELAKSANAKAN ENVIRONMENT HEALTH AND
SAFETY MENGIKUTI SOP
Kompetensi Dasar : Memantau dan melaporkan potensi bahaya dari pekerjaan
yang dilaksanakan.
Indikator :
Bahan olahan, peralatan kerja dan lingkungan kerja,
diamati terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya
Pelaksanaan proses / reaksi diamati dari kemungkinan
kebocoran dan peningkatan tekanan yang tiba- tiba
Prosedur kerja yang mempunyai tingkat bahaya tinggi
harus ditangani secara khusus mengikuti prosedur tertentu.
Kecelakaan kerja dan kondisi emergensi lainnya harus
diantisipasi dan disiapkan
Setiap kondisi dan situasi yang tidak normal yang
terpantau harus dicatat dan dilaporkan.
I. Tujuan:
Siswa dapat mengamati kemungkinan adanya potensi bahaya dari bahan
olahan, peralatan dan lingkungan kerja
Siswa dapat mengamati kemungkinan kebocoran dan perubahan tekanan
yang tiba- tiba dari proses atau reaksi
Siswa dapat menangani secara khusus prosedur kerja yang mempunyai
tingkat Untuk meminimalkna terjadinya kecelakaan kerja, maka operator
bertugas selalu mencatat bahaya tinggi
Siswa dapat mengantisipasi kondisi emergensi dan kecelakaan kerja
Siswa dapat mencatat dan melaporkan kondisi dan situasi yang tidak
normal
II. Materi Ajar
Potensi Bahaya yang mungkin terjadi:
1. Potensi bahaya dari bahan olahan
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan hal- hal yang tidak
diinginkan, maka pekerja sebelum bekerja dengan bahan olahan
harus memperhatikan karakteristik dari bahan tersebut, misalnya:
sifat fisika- kimia bahan, cara pengamanan personal, cara
pengangkutan dan penyimpanan yang benar,dll.
Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja, selain MSDS, label
harus memberi keterangan sbb:
a. Nama produk
b. Identifikasi bahaya
c. Tanda bahaya dan artinya
d. Uraian resiko dan penanggulangannya
e. Tindakan pencegahan
f. Instruksi dalam hal terkena atau terpapar
g. Insruksi kebakaran
h. Instruksi tumpahan atau kebakaran
i. Instruksi pengisian dan penyimpanan
j. Referensi
k. Nama, alamat, dan nomor telepon pabrik pembuat atau
distributor
2. Potensi bahaya dari peralatan
Contoh:
a. Peralatan tenaga listrik portable
Perkakas listrik yang portable dapat menimbulkan bahaya
mekanik atau listrik jika tidak dirawat. Salah satu
perawatannya adalah perkakas di“massa“kan (grounded
oleh kawat ketiga/ kontak badan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
- sebelum menggunakan peralatan listrik portable
periksalah rumahnya,tutup- tutup sikat, saklar, kabel,
dll. Yakinlah alat itu tidak rusak.
- Jangan menggunakan perkakas yang rumahnya rusak
atau hal- hal lain bekas terbakar. Buatlah tulisan pada
alat „JANGAN DIGUNAKAN“
- Jangan menggunakan perkakas dengan beban
berlebihan atau jangan hubungkan dengan voltase tidak
benar.Hindari kekeliruan menggunakan kabel.
b. Menggunakan peralatan bertekanan
Banyak pipa bertekanan udara disekitar tempat kerja.
Ketika melakukan pekerjaan anda harus mempelajari
perbedaan- perbedaan pipa persediaan (supply) udara dari
pipa- pipa lainnya.Sebelum membuka katup dari pipa
persediaan, periksalah dahulu saluran dan hubungan-
hubungannya apakah tidak rusak dan ujung saluran
dipegang tidak ada hembusan udara bila anda putar keras
pada posisi on. Perhatikan terjadinya perubahan tekanan
yang tiba- tiba
c. Potensi bahaya dari lingkungan kerja
Bahaya yang dapat terjadi di lingkunagn kerja antara lain:
1. Bahaya Api
Jika terjadi kebakaran ingatlah beberapa langkah
penyelamatan:
- Umumkan tanda bahaya kebakaran dengan
segera
- Beritahukan pasukan pemadam kebakaran
- Padamkan api dengan peralatan yang
tersedia
- Ungsikan peralatan jika perlu
- Berilah pertolongan pertama jika ada korban
2 .Bahaya udara kotor
Udara yang kotor dapat disebabkab oleh:
- Debu- debu kotor
- Uap atau gas beracun dari bahan kimia
- Bukan gas beracun seperti CO2 yang
menurunkan konsentrasi oksigen di udara
Untuk mencegah masuknya kotoran- kotoran tersebut harus
menggunakan „MASKER“
Untuk menghindarkan dan meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja,
maka seorang operator wajib mencatat dan melaporkan setiap kondisi
yang tidak normal.
Contoh format buku laporan kondisi peralatan:
DAFTAR KONDISI PERALATAN MENURUT KEADAAN
No Nama
Peralatan
Merk/Type
Spesif
ikasi
global
Th
pembuat
an/Neg
asal
Asal
penga
daan
Jum
lah
Kondisi Uraian
kerusa
kan
Perkiraan
Biaya
perbaikan
KET
A B C
Catatan:
A. Kondisi alat baik dapat dioperasikan Kepala bengkel
B. Kondisi alat rusak dapat diperbaiki
C. Komdisi alat rusak tidak dapat diperbaiki
III. Metode Pembelajaran
Diskusi- informasi
Tugas mandiri dan tugas kelompok
Langkah- langkah pembelajaran
A. Kegiatan awal
Menggali informasi yang dimiliki siswa tentang kemungkinan bahaya apa
saja yang dapat terjadi di tempat kerja.
B. Kegiatan Inti
- Guru memaparkan contoh kasus kecelakaan di tempat kerja, siswa
menganalisis potensi bahaya dari mana saja yang memicu
terjadinya kecelakaan.
- Dari pendapat para siswa guru memberikan materi tentang potensi-
potensi bahaya di tempat kerja.
- Guru memberi tugas ke tiap kelompok untuk mencari artikel di
surat kabar, majalah, internet tentang kejadian- kejadian di tempat
kerja yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.
- Pada pertemuan berikutnya tiap kelompok diminta membacakan
artikel yang didapat dan siswa lain menanggapinya.
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang kondisi yang berpotensi
menimbulkan bahya di tempat kerja dan cara mencegah terjadinya.
Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
- Alat- alat APD
- Peralatan listrik laboratorium
- Artikel- artikel
VII. Penilaian.
- Observasi: menilai sikap siswa pada saat diberi tugas diskusi dan
mencari artikel dari berbagai media.
- Tes tertulis:
Contoh soal:
1. Bagaimana cara menggunakan masker yang benar?
2. Sebutkan sumber- sumber yang menyebabkan udara
kotor!
3. Ketentuan apa yang harus diperhatikan operator
dalam mengoperasikan peralatan listrik?
Trucuk, 28 Januari 2008
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Komp. Kejuruan Kimia Industri
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri NanikWulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : 1- 2
Alokasi waktu : 8 X 45 menit
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Memahami konsep Materi dan Perubahannya
Indikator :
Kimia sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan
Alam yang mempelajari tentang materi
dimengerti dengan benar
Kedudukan ilmu kimia sebagai pusat ilmu
lain dimengerti dengan benar
Pengelompokan sifat materi dideskripsikan
dengan benar
Pengelompokkan perubahan materi
dimengerti dengan benar
Klasifikasi materi dilakukan dnegan benar
I. Tujuan:
Siswa dapat memahami keberadaan ilmu kimia sebagai
bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
Siswa dapat mengelompokkan sifat- sifat materi dengan
benar
Siswa dapat mengklasifikasi materi dengan benar
II. Materi Ajar
Kimia sebagai bagian dari IPA
Para siswa tentunya telah mendapatkan mata pelajaran
IPA yang meliputi Fisika dan Biologi semenjak duduk di
bangku SD sampai SMP. Secara implisit ilmu Kimia telah
kalian kenal dalam dua mata pelajaran IPA sebelumnya.
Kehidupan kita sehari- hari tidak dapat terlepas dari
Ilmu Kimia, baik makanan yang kita makan, pakaian ,
kosmetik dan obat- obatan yang kita pakai, maupun
barang- barang keperluan yang lain . Berbagai gejala
alam dapat kita ketahui setelah kita belajar kimia,
misalnya air dan alkohol yang sama- sama zat cair
tetapi sangat berbeda sifatnya, air dapat memadamkan
api, tetapi alkohol sangat mudah terbakar, mengapa
besi dapat berkarat, bagaimana baterai atau aki
bekerja, dll. Kimia adlah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang: struktur materi, komposisi materi,
perubahan materi, sifat materi dan energi yang
menyertai perubahan materi.
Kedudukan Kimia dengan Ilmu Lain
Kimia dapat dikatakan sebagai pusat ilmu pengetahuan
lain , hampir semua disiplin ilmu tidak dapat terlepas
dari Ilmu Kimia, sebagai gambaran lihatlah diagram
berikut
Sebagai ilustrasi:
Seorang dokter pasti belajar tentang kimia dahulu
sebelum dia menjadi seorang dokter. Reaksi kimia pa
saja yang terjadi di dalam tubuh manusia, senyawa-
senyawa kimia apa yang menjaga kestabilan pH darah
dan semua cairan dalam tubuh, serta semua komposisi
obat- obatan merupakan senyawa kimia.
Seorang ahli di bidang pertanian tidak dapat berlepas
diri dari kimia, bagaimana kandungan unsur hara dalam
tanah, pupuk apa yang diperlukan agar tanamannya
tumbuh maksimal, dan pestisida jenis apa yang
diperlukan serta teknologi pengawetan seperti apa yang
akan diterapkan semua berhubungan dengan ilmu
Kimia. Jadi belajar ilmu kimia sangatlah bermanfaat
untuk segala segi kehidupan dan berbagai ilmu
pengetahuan.
Materi dan Sifat- sifatnya
Sifat materi dapat dibedakan menjadi:
o Sifat Fisika: sifat materi yang
langsung dapat diamati.
Contoh: titik didih, titik leleh, massa,
berat jenis, warna, wujud, dll
o Sifat kimia: sifat materi yang dapat
diamati setelah terjadi perubahan
pada materi itu
Contoh: mudah menguap, mudah
terbakar, sukar larut, sangat reaktif,
dll
Materi dan Perubahannya
Materi/ zat adalah: segala sesuatu yang mempunyai
massa dan menempati ruang.
Materi dapat mengalami perubahan dari satu bentuk ke
bentuk lainnya, pada dasarnya perubahan materi
dibedakan menjadi 2, yaitu:
Perubahan FISIKA : perubahan yang tidak
menghasilkan zat jenis baru.
Contoh perubahan fisika: es mencair, beras menjadi
tepung, terjadinya hujan, membuat larutan gula, lilin
meleleh, dll.
Perubahan KIMIA : perubahan yang
menghasilkan zat jenis baru
dengan sifat yang baru pula.
Perubahannya bersifat kekal.
Contoh perubahan kimia : besi berkarat, lilin
terbakar, pembuatan tape, pembuatan
kedelai, dll.
Untuk selanjutnya perubahan kimia disebut dengan
REAKSI KIMIA. Tanda terjadinya reaksi Kimia:
Terjadinya perubahan warna
Terjadinya perubahan suhu
Terjadinya gelembung gas
Terjadinya endapan
Klasifikasi Materi
Materi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
UNSUR
ZAT TUNGGAL
SENYAWA
MATERI
C. HOMOGEN
CAMPURAN
C. HETEROGEN
UNSUR
Merupakan zat tunggal yang dengan reaksi kimia biasa tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana.
Jumlah unsur selalu mengalami peningkatan karena kemajuan
IPTEK. Ada unsur alami dan banyak juga ditemukan unsur buatan.
Ada Unsur logam dan ada juga unsur non logam. Sampai saat ini
terdapat ± 108 unsur. Lambang Unsur akan dibahas pada KD
berikutnya.
SENYAWA
Adalah zat tunggal yang dengan reaksi kimia dapat
diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana.
Senyawa terbentu dari gabungan unsur- unsur
melalui reaksi kimia, sifat senyawa sangat berbeda
dengan sifat unsur pembentuknya. Contoh senyawa:
Air (H2O), Garam dapur (NaCl), Glukosa (C6H12O6),
urea CO(NH2)2
Na (Natrium)
Logam lunak, sgt
reaktif, warna seperti
perak
GARAM DAPUR
(NaCl): kristal putih Cl (klorida)
Rasanya asin gas berbau, beracun,
warna kuning
kehijauan
Pada Pembentukan senyawa berlaku HUKUM
PROUST, yang menyatakan bahwa: Perbandingan
massa unsur- unsur dalam membentuk senyawa
selalu tertentu dan TETAP.
Contoh: perbandingan Hidrogen dan Oksigen dalam membentuk
Air (H2O) selalu 1 : 8, artinya lihatlah tabel sbb:
Massa
Hidrogen
Massa
Oksigen
Massa
H2O
Massa
Zat sisa
2 gram 16 gram 18 gram -
4 gram 24 gram 27 gram 1 gram H
0,5 gram 4,0 gram 4,5 gram -
4 gram 36 gram 36 gram 4 gram O
Mohon anda cermati angka- angka yang ada dan kaitkan dengan
angka banding yang ditetapkan!
Kerjakan latihan soal berikut:
1. Jika diketahui perbandingan C : O membentuk
senyawa CO2 selalu 3 : 8, berapakah massa C
dan massa O yang diperlukan untuk
menghasilkan 220 gram CO2.
2. Jika tersedia 30 gram Fe dan 16 gram S
ternyata setelah bereaksi terbentuk 44 gram
senyawa FeS dan terdapat 2 gram Fe,
Tentukan perbandingan Fe : S!
CAMPURAN
Terdiri dari 2 zat tunggal atau lebih, sifat zat asal
masih ada dan komposisinya sembarang.
Campuran dibedakan menjadi:
- Campuran Homogen yang selanjutnya disebut
LARUTAN. Campuran ini tidak dapat dibedakan lagi
komponen penyusunnya seolah- olah merupakan
satu bagian. Contoh: udara, larutan gula, larutan
alkohol, dll. Dalam larutan selalu tersusun dari Zat
terlarut (solute) dan pelarut (solvent).
- Campuran Heterogen yang selanjutnya disebut
SUSPENSI. Campuran ini membentuk dua fase,
komponen penyusunnya sangat mudah dibedakan,
contoh: camp. Air dg pasir, air dg minyak, dll.
Banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam larutan
dapat dinyatakan sebagai kadar dengan satuan:
PROSEN (%): menyatakan 1 bagian
zat terlarut dalam 100 bagian larutan.
Contoh Larutan gula 10 % b/b artinya dalam 100 gr
larutan gula terdapat 10 gr gula dan 90 gr air.
BPJ/ PPM : menyatakan 1 bagian zat
terlarut tiap 1 juta larutan.
Karena jumlah zat terlarut sangat kecil dibanding
pelarutnya maka rumus bpj adalah:
Massa zat terlarut% massa = X 100% Massa Campuran
III. Metode Pembelajaran
Diskusi- informasi
Tugas mandiri dan tugas kelompok
Praktikum
IV. Langkah- langkah pembelajaran
A. Kegiatan awal
Menggali informasi yang dimiliki siswa tentang
pengetahuan ilmu kimia, manfaatnya dan kedudukannya
dengan ilmu lain
B. Kegiatan Inti
- Guru melakukan apersepsi tentang peranan ilmu
kimia dalam kehidupan sehari- hari.
- Guru memotivasi siswa dengan menayangkan power
point ttg pentingnya ilmu kimia.
- Pada pertemuan berikutnya dilakukan praktikum
tentang perubahan materi dan siswa dapat
membedakan berbagai peristiwa ke dalam perub.
Kimia atau fisika.
- Guru memberi tugas ke tiap kelompok untuk
mengelompokkan berbagai materi kedalam golongan
unsur, senyawa atau campuran.
Massa zat terlarut Bpj Massa = X 106
Massa Campuran
C. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi,
sifat- sifat materi, perubahan materi dan klasifikasi materi.
V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
- Alat- alat di laboratorium
- Buku Teks kimia 1A Erlangga
- Power point Kimia dan manfaatnya
VI. Penilaian.
Observasi: menilai sikap siswa pada saat diberi tugas
praktikum dan membuat laporannya.
Tes tertulis:
Contoh soal:
1 Sebutkan 3 manfaat ilmu Kimia dalam
kehidupan manusia?
2 Apa yang dimaksud dengan sifat fisika dan
sifat kimia, dan berikan masing- masing 3
contoh!!
3 Dari zat- zat berikut : Air Suling, Udara, Air laut,
Besi,Emas 24 karat, tembaga, kuningan, perak,
kelompokkanlah mana yang termasuk unsure,
senyawa, campuran dan berikan alasan Anda!
4 Dari peristiwa berikut, kelompokkan manakah
yang termasuk perubahan kimia dan
perubahan fisika:
Terjadinya hujan
Pembuatan tape dari ketela
Pembuatan garam dapur
Perkaratan besi
Peristiwa fotosintesis
Berikan Alasan anda
5 Sebutkan tanda- tanda terjadinya reaksi
Kimia !
6. Jika diketahui perbandingan massa unsure C
Dan O membentuk CO2 selalu 3 : 8, berapakah
gas CO2 yang terbentuk dan berapa gram zat
yang sisa jika tersedia 240 gram C dan 650
gram Oksigen ?
7. Berapa % kadar larutan urea yang terjadi jika
15 gram urea dilarutkan dengan air hingga
terbentuk 500 gram larutan urea?
8. Berapa ml alcohol murni yang harus dilarutkan
ke dalam 540 ml air agar diperoleh larutan
alcohol 10%?
9. Ubahlah satuan berikut:
a. 0,0035 % = …………………bpj
b. 256000 bpj = ………………. %
10. Berapa bpj kadar pencemaran logam berat
Hg jika dalam 2 liter air larut terdapat 5 mg
Hg ?
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari,
S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : 3 - 6
Alokasi waktu : 12 X 45 menit
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Memahami konsep Penulisan Lambang Unsur &
Persamaan Reaksi
Indikator :
Konsep tentang lambang unsur dipahami dengan
benar
Penulisan rumus kimia senyawa kimia
dideskripsikan dengan benar
Proses penyetaraan reaksi kimia dilakukan
dengan benar
I. Tujuan:
Siswa dapat memahami penulisan lambang unsur dengan benar
Siswa dapat mendeskripsikan rumus kimia senyawa kimia dengan
benar
Siswa dapat melakukan proses penyetaraan reaksi kimia dengan
benar
II. Materi Ajar
UNSUR
Merupakan zat tunggal yang dengan reaksi kimia biasa tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana.
Jumlah unsur selalu mengalami peningkatan karena
kemajuan IPTEK. Ada unsur alami dan banyak juga
ditemukan unsur buatan. Ada Unsur logam dan ada juga
unsur non logam. Sampai saat ini terdapat ± 108 unsur.
Untuk kemudahan dalam menghafal unsur diciptakanlah
Lambang/ Simbol/Tanda Atom. Lambang unsur yang
digunakan di seluruh dunia sampai saat ini diciptakan oleh
BERZELIUS, yaitu menggunakan huruf dan dibedakan
menjadi;
Lambang dengan 1 huruf : ditulis dengan huruf kapital,
diambilkan dari huruf terdepan nama latin unsur.
Contoh: Nitrogen : N
Oksigen : O
Lambang dengan 2 huruf : ditulis dengan huruf besar,
diikuti huruf kecil, diambilkan dari huruf depan nama latin
unsur diikuti huruf lain dalam nama unsur itu.
Contoh: Nikel : Ni
Natrium : Na
Neon: Ne
RUMUS KIMIA
Menyatakan jenis dan jumlah atom unsur yang terdapat dalam suatu
senyawa. Angka yang menyatakan jumlah suatu unsur disebut
INDEKS dan ditulis agak ke bawah.
Rumus Kimia dibedakan menjadi:
a. Rumus Empiris (RE) : rumus yang menyatakan perbandingan
terkecil unsur-unsur dalam suatu
senyawa.
Contoh:
- Glukosa (C6H12O6) : Rumus empirisnya (CH2O)n, n=6
- Cuka (CH3COOH) : Renya (CH2O)n, n =2
b. Rumus Molekul (RM) : rumus yang menyatakan
jumlah dan jenis unsur dalam
1 molekul
Contoh:
- Asam Sulfat, H2SO4, artinya dalam 1 molekul terdapat 2
atom H, 1 atom S dan 4 atom O
Tugas Terstruktur:
HAFALKAN LAMBANG UNSUR DAN NAMA UNSUR, BAIK LOGAM MAUPUN NON LOGAM.!!!!( evaluasi dengan tes lisan)
- Urea, CO(NH2)2, artinya dalam 1 molekul terdapat 1 atom C,
1 atom O, 2 atom N, dan 4 atom H. Jika 2 molekul urea
semua dikalikan 2
- Terusi, CuSO4.5H2O, artinya dalam 1 molekul terdapat 1
atom Cu, 1 atom S, 9 atom O dan 10 atom H
PERSAMAAN REAKSI
Dalam ilmu kimia untuk menuliskan zat- zat yang bereaksi
dan zat hasil reaksi digunakan persamaan reaksi, yang
secara umum digambarkan, sbb:
pA(s) + qB(l) rC(aq) + sD(g)
Zat pereaksi Zat hasil reaksi
(reaktan) (produk)
s,l,aq, dan g merupakan wujud zat:
s : solid (padat)
l : liquid (cair)
aq : aqua (larutan)
g : gas
p, q, r, s : disebut koefisien reaksi, yaitu angka yang diletakkan
di depan rumus kimia untuk menyamakan jumlah atom di
Latihan Soal
1. .Hitung jumlah dan jenis atom yang terdapat dalam:a 4 molekul asam cuka, CH3COOHb 10 molekul CaCO3c 5 molekul Tawas, KAl(SO4)2. 12H2O
2. Tentukan rumus empiris daria Butana, C4H10b Gas karbit, C2H2c Asam sulfat, H2SO4
ruas kiri agar = ruas kanan. Angka koefisien berguna
mengalikan semua atom di sebelah kanannya.
Contoh: setarakan reaksi berikut:
P4 + O2 P2O5
Kita dapat selesaikan dengan 2 cara:
1. Cara LANGSUNG
Jumlah P kiri 4, seb kanan 2, supaya sama kanan dikali 2
dengan menulis angka 2 di seb kiri P2O5, shg persamaan
menjadi:
P4 + O2 2P2O5
Dengan demikian jumlah unsur ruas kanan semua diX2
menjadi 4 atom P dan 10 atom O, P sudah sama , tetapi O
belum, untuk menyamakan O lihat di kanan ada 10 atom O,
kiri 5 jadi seb kiri dikali 5 dengan memberi angka koef di seb
kiri O2, shg menjadi:
P4 + 5O2 2P2O5
Coba anda cek kanan dan kiri samakah jumlah atom-
atomnya, jika sudah pekerjaan benar. Jadi koefisien
reaksinya = 1 : 5 : 2
2. Cara ALJABAR
Cara ini agak rumit karena menggunakan persamaan
matematika, jadi gunakan cara ini jika cara langsung
sudah tidak bisa.
- Misalkan semua koefisien sabagai abjad misal a,b,c, d, dst.
- Tentukan jumlah atom di kiri dan kanan dan buatlah
persamaan ruas kiri= ruas kanan
- Buatlah permisalan misal a=1, dan carilah yang lain dengan
persamaan matematika.
- Setelah semua a,b,c,d,dst ketemu masukkan ke dalam
reaksi.
Latihan Soal:
Setarakan reaksi sebagai berikut:
1. H2(g) + O2(g) H2O(g)
2. C2H4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
3. NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O(g)
III. Metode Pembelajaran
Penugasan
Latihan Soal
Diskusi- Informasi
IV. Langkah- langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru menanyakan materi pelajaran yang telah lalu yaitu tentang materi
dan klasifikasi materi, dengan bertanya kepada beberapa siswa. Setelah
siswa terkondisi mengikuti pelajaran materi dilanjutkan.
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan tentang prinsip penulisan lambang unsure,
kemudian siswa diminta mencari lambing unsure- unsure lain dari
table SPU yang dimilikinya, dilanjutkan tugas menghafalkan
lambing unsure di rumah
- Guru memberikan dua contoh rumus kimia, yaitu rumus empiris
dan rumus molekul, siswa diminta membuat kesimpulan sendiri.
Setelah diberikan satu soal menghitung jumlah atom dalam suatu
senyawa siswa diminta diskusikan jawabannya. Setelah semua
siswa punya jawaban guru memberikan penguatan lagi dan
disimpulkan bersama siswa. Setelah tidak ada pertanyaan
dilanjutkan latihan soal- soal
- Guru menuliskan bentuk umum persamaan reaksi dan menjelaskan
secara garis besar cara menyetarakan reaksi. Diberikan satu soal
siswa diminta mendiskusikan bagaimana agar reaksi tsb setara.
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan tugas menghafal lambing unsure dan latihan soal
untuk dikerjakan di rumah
V. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar
- Tabel SPU
- Buku Kimia SMA 1B
VI. Penilaian
o Penilaian Proses : mengamati aktifitas siswa pada sat
diskusi dan mengerjakan latihan soal
o Tes Lisan : hafalan Lambang Unsur
o Tes Tertulis : soal- soal tentang lambing unsure,
rumus kimia dan persamaan reaksi di akhir kompetensi.
Contoh soal:
1. Tuliskan nama dan lambing unsure berikut:
Nama Unsur Lambang Unsur
Belerang ……………..
Barium ……………..
Boron ……………...
………………… Perak
………………… Platina
………………… Posfor
2. Hitung jenis dan jumlah atom yang terdapat dalam:
a. 10 molekul urea, CO(NH2)2
b. 6 molekul CuSO4. 5H2O
c. 4 molekul CH3COOH
d. 5 molekul MgCl2. 6H2O
3. Setarakan reaksi- reaksi berikut:
a. C2H5OH + O2 H2O + CO2
b. Al + HCl AlCl3 + H2O
c. HNO3 + CaCO3 Ca(NO3)2 + H2CO3
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : 3 - 6
Alokasi waktu : 12 X 45 menit
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi struktur atom dan sifat periodik
pada tabel periodik unsur
Indikator :
Perkembangan model atom dideskripsikan dengan
benar
Data yang tertera dalam SPU diinterpretasikan
dengan benar
I. Tujuan:
Siswa dapat mendeskripsikan perkembangan model atom dengan
benar
Siswa dapat menginterpretasikan data dalam SPU dengan benar
II. Materi Ajar
NOTASI UNSUR
A
Suatu unsur dinotasikan dengan simbol: z X
X = lambang unsur Z = nomor atom = jumlah p=jumlah e A = massa atom = jumlah p + n Jadi jml n= A-Z
Proton adalah komponen penyusun inti atom yang bermuatan +Netron adalah penyusun inti atom yang tidak bermuatanElektron adalah penyusun atom yang mengelilingi inti dan bermuatan –Contoh: Hitunglah jumlah p, n dan e yang terdapat dalam
23 Na 11
Jawab : jml p =11, jml n=12 dan jml e=11Jika suatu unsur berubah menjadi ion karena melepas atau menangkap elektron, maka jumlah yang berubah adalah elektron saja, karena p dan n ada di dalam inti atom.Ion + terjadi karena atom melepas elektronIon – terjadi karena atom menangkap elektron.Contoh: 40 Ca 20
40 Ca2+
20
P: 20, n:20, e:20 p:20, n:20, e:18
Latihan soal:
1. Tentukan jumlah proton, netron dan elektron dari
unsur berikut:
a. 29Cu63 b. 53I137
2. Lengkapilah tabel sbb:
No Notasi No. Atom No. Massa Proton Elektron netron
1. 11Na24
2. 31 16
3. 65 30
4. 29 65
5. 75 33
PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Model atom mengalami perkembangan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Illustrasi model atom :
Dalton Thomson Rutherord Bohr
ISOTOP : contoh 6 X12 dengan 6X13
ISOBAR : contoh 7X14 dengan 6Y14
ISOTON : contoh 20X40 dengan 19Y39
Coba cari kesimpulan dari tiga istilah di atas !!!!!!
Menurut teori atom modern, atom terdiri dari inti yang
bermuatan + dan elektron- elektron yang beredar mengitari
inti. Lintasan elektron dalam mengitari inti disebut Kulit Atom.
Model ini mirip dengan tata surya kita. Kulit pertama yang
paling dekat dengan inti disebut Kulit K, berikutnya L,M,N,
dst seperti gambar berikut:
Jumlah maksimun elektron tiap kulit dirumuskan 2n2 (n =
nomor kulit), jadi:
Kulit K, n =1, maksimal berisi 2 lektron
Kulit L, n =2, maksimal berisi 8 elektron
Kulit M, n =3, maksimal berisi 18 elektron, dst
SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)
A. KONFIGURASI ELEKTRON
Yaitu persebaran elektron dalam kulit- kulit atomnya.
Contoh: 11Na23, mempunyai 11 elektron, dengan
persebaran 2 elektron di kulit K, 8 di kulit L dan 1 di
kulit M. Elektron yang berada pada kulit terluar
disebut ELEKTRON VALENSI, jadi elektron valensi
Na= 1, jumlah kulitnya 3.
Konfigurasi elektron unsur- unsur golongan utama
sesuai dengan letak unsur dalam SPU.
JUMLAH KULIT = PERIODAJUMLAH ELEKTRON VALENSI = NOMOR GOLONGANPERIODA = KOLOM MENDATARGOLONGAN = KOLOM TEGAK
Nama- nama golongan khusus:
- Golongan IA disebut Golongan ALKALI
- Golongan IIA disebut Golomgam ALKALI TANAH
- Golongan VIIA disebut Golongan HALOGEN
- Golongan VIIA disebut Golongan GAS MULIA
Latihan Soal:
1. Tuliskan konfigurasi elektrron unsur berikut:
a. N (Z=7)
b. Kr (Z=36)
c. Ca (Z=20)
d. Tl (Z=81)
1. Suatu unsur mempunyai 3 kulit dan 5 elektron
valensi, berapakah nomor atom unsur tsb?
2. Tentukan konfigurasi elektron dari unsur yang
terletak pada:
a. perioda 3 , golongan VIIA
b. perioda 5, golongan IIIA
c. perioda 4 , golongan IVA
B. SIFAT PERIODIK UNSUR
Yaitu sifat yang berubah secara beraturan sesuai
kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam
satu perioda atau dari atas ke bawah dalam satu
golongan. Sifat periodik yang akan dibahas meliputi:
jari- jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
keelektronegatifan.
a) Jari- jari atom
Yaiyu jarak dari inti hingga kulit elektron terluar.
Semakin banyak jumlah kulitnya semakin panjang
jari- jarinya, tetapi jika jml kulit sama, makin besar
muatan intinya makin kecil jari- jarinya.
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah jari- jari makin besar.Dalam 1 perioda dari kiri ke kanan jari- jari makin kecil
b) Energi Ionisasi
Yaitu energi yang diperlukan untuk melepas 1
elektron dari atom netral wujud gas membentuk
ion bermuatan +1.
Jika jari- jari atom kecil, energi ionisasi besar,
karena jarak inti dg kulit terluar dekat, shg tarikan
inti makin kuat, elektron sukar lepas, dan
sebaliknya.
c) Afinitas elektron
Yaitu energi yang menyertai penangkapan 1
elektron pada atom netral membentuk ion -1.
d) Keelektronegatifan
Yaitu suatu bilangan yang menyatakan
kecenderungan suatu unsur untuk menarik
elektron ke pihaknya relatif thd atom lain.
Dalam skala Pauling H memp.keelektronegatifan
2,1, F=4, jadi F lebih elektronegatif dibanding H.
III. Metode Pembelajaran
Penugasan
Latihan Soal
Diskusi- Informasi
IV. Langkah- langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah en. ionisasi makin kecil.Dalam 1 perioda dari kiri ke kanan en. ionisasi makin besar
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah af. elektron makin kecil.Dalam 1 perioda dari kiri ke kanan af. elektron makin besar
Guru menanyakan materi pelajaran yang telah lalu yaitu tentang materi
dan klasifikasi materi, dengan bertanya kepada beberapa siswa. Setelah
siswa terkondisi mengikuti pelajaran materi dilanjutkan.
2. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan tentang prinsip penulisan lambang unsure,
kemudian siswa diminta mencari lambing unsure- unsure lain dari
table SPU yang dimilikinya, dilanjutkan tugas menghafalkan
lambing unsure di rumah
- Guru memberikan dua contoh rumus kimia, yaitu rumus empiris
dan rumus molekul, siswa diminta membuat kesimpulan sendiri.
Setelah diberikan satu soal menghitung jumlah atom dalam suatu
senyawa siswa diminta diskusikan jawabannya. Setelah semua
siswa punya jawaban guru memberikan penguatan lagi dan
disimpulkan bersama siswa. Setelah tidak ada pertanyaan
dilanjutkan latihan soal- soal
- Guru menuliskan bentuk umum persamaan reaksi dan menjelaskan
secara garis besar cara menyetarakan reaksi. Diberikan satu soal
siswa diminta mendiskusikan bagaimana agar reaksi tsb setara.
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan tugas menghafal lambang unsure dan latihan soal
untuk dikerjakan di rumah
V. Alat/ Bahan dan Sumber Belajar
- Tabel SPU
- Buku Kimia SMA 1B
VI. Penilaian
o Penilaian Proses : mengamati aktifitas siswa pada saat
diskusi dan mengerjakan latihan soal
o Tes Tertulis : soal- soal tentang menghitung p, n, e,
letak unsure dalam SPU dan sifat- sifat periodic unsure.
Contoh soal:
1. Hitunglah jumlah p, n, dan e dalam unsure berikut:
a. 19K39 b. 18Ar40 c.14Si28d.13Al27
2. Ion X+3 mempunyai 10 elektron dan 14 netron, berapakah
nomor atom X?
3. Kelompokkan unsure- unsure berikut ke dalam isotop, isoton
dan isobar: 6C12, 7N14, 6C14, 8O16, 7N15, 8O18.
4. Diketahui beberapa unsure dan konfigurasi elektronnya:
Unsur Konfigurasi elektron
A
B
C
D
E
2 2
2 7
2 8
2 8 4
2 8 8 2
Diantara unsure tersebut
a. unsure manakah tergolong logam mulia
b. unsure manakah tergolong alkali tanah
c. tentukan unsure yang terletak dalam 1 golongan
d. tentukan unsure yang terletak dalan 1 perioda
5. Apa yang anda ketahui tentang jari- jari atom, dan
bagaimanakah kecenderungannya dalam 1 golongan dan
dalam 1 perioda?
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : -
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Memahami Konsep Mol
Indikator :
Penjelasan tentang Mol sebagai satuan jumlah zat
dikuasai dengan benar
Penerapan Hukum Gay Lussac dan Hukum
Avogadro dipahami dengan benar
I. Tujuan:
Siswa dapat menjelaskan konsep Mol sebagai satuan jumlah zat
Siswa dapat menerapkan Hukum Gay Lussac dan Hukum
Avogadro dalam perhitungan kimia dengan benar
II. Materi Ajar
MOL SEBAGAI SATUAN JUMLAH ZAT
Dalam kehidupan keseharian, kita telah mengenal satuan
tertentu yang menunjukkan sejumlah barang, contoh satuan
LUSIN menunjukkan jumlah zat 12, jadi jika gelas 2 lusin
pasi berisi 2 X 12 = 24. 3 lusin 36 barang, dst.
Dalam Satuan Internasional (SI) satuan untuk partikel (atom,
molekul, ion) digunakan MOL. Satu Mol adalah sejumlah zat
tersebut yang mengandung partikel sebanyak 6,02 x 1023.
Bilangan ini disebut tetapan Avogadro (L).
Jadi untuk 2 mol mengandung 2 x 6,02.1023 partikel=
12,04.1023 ,dst. Untuk unsur, partikelnya atom, untuk
senyawa, partikelnya molekul, untuk senyawa ion partikelnya
ion. Jadi kita dapat merumuskan:
1 lusin = 12 barang2 lusin = 2 x 12 (tetapan) barang
1 mol = 6,02x1023 partikel (L)2 mol = 2 x LJml Partikel = mol X L Jml PartikelMOL =
L
MASSA ATOM RELATIF & MASSA MOLEKUL RELATIF (AR DAN Mr)Ar suatu unsur merupakan massa 1 atom unsur tsb dibandingkan dengan 1/12 xmassa 1 atom C-12.Harga Ar sudah ditetapkan seperti yang tertera pada Tabel SPU, yang merupakan Nomor Massa dan harganya tidak perlu dihafalkan. Contoh Ar C= 12, H= 1, O= 16, Na= 23, Fe= 56, Cu= 63,5, Mg= 24, I= 131, Zn= 65, dll.Mr suatu senyawa merupakan jumlah dari Ar unsur- unsur penyusunnya. Contoh: jika diketahui Ar C= 12, H= 1, O= 16, maka Mr H2O = (2x1) + (1x16)= 18
Mr CH4 = (1x12) + (1x4)= 16Mr CO2= (1x12) + (2x16)= 44. dll
Latihan Soal.Hitunglah Mr senyawa berikut:a. CaCO3 b. H2SO4
c. CO(NH2)2 d. CuSO4. 5H2Oe. Al2(SO4)3 f. CH3COOHJika diketahui Ar Ca=40, C= 12, O= 16, H= 1, S= 32, N= 14Cu= 63,5 , Al= 27,
MASSA MOLAR DAN VOLUME MOLAR
Massa Molar: massa 1 mol zat yang harganya= Ar atau Mr-
nya dalam satuan gram.
Massa molar C= 12 gram, massa molar CO2= 44 gram.
- Massa 1 mol C = 12 gram (Ar C)
- Massa 2 mol C = 24 gram (2 x 12)
Volume Molar: volume 1 mol gas yang diukur pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm (keadaan Standar/ STP).Dari hasil percobaan diperoleh bahwa:
Massa (gram) = Mol x Ar GramMol =
Ar atau Mr
VOLUME 1 MOL SEMBARANG GAS PADA STP ADALAH 22,4 LITER
Jadi: volume 1 mol gas CH4 pada STP = 22,4 liter Volume 1 mol gas CO pada STP = 22,4 liter Volume 2 mol gas CO pada STP = 44,8 liter (2 x 22,4)
JIKA SEMUA RUMUS DIATAS KITA GABUNGKAN, KITA AKAN PEROLEH JEMBATAN MOL. : X
Ar/ Mr 6,02.1023
X :
: 22,4 X
Latihan Soal:1. Hitunglah massa dari zat berikut:
a. 0,01 mol CaCO3 b. 6,72 liter gas CO2 pada STP2. Hitunglah volume gas berikut pada keadaan standar:
a. 12 gram CH3COOH b. 6,02x1022 molekul H2
Ar Ca= 40, C= 12, O= 16, H= 1 Menghitung volume pada suhu T dan Tekanan P
Jika keadaan tidak standar, maka perhitungan volume tidak lagi menggunakan angka 22,4, tetapi menggunakan persamaan Gas Ideal, yaitu:P.V = n . R. T, dimanaP = tekanan (atm)V = volume (liter)n = molR = tetapan gas ideal = 0,082 lt atm/mol oKT + suhu (Kelvin) = oC + 273
Menghitung volume dengan Hukum Avogadro
VOLUME (STP) = MOL X 22,4 VOLUME
MOL = 22,4
MASSA (GRAM)
MOL JML PARTIKEL(atom, molekul, ion)
VOLUME(STP)
Hukum ini menyatakan bahwa pada T, P sama, gas- gas yang bervolume sama akan mengandung jumlah mol yang sama pula. Sehingga dapat dibuat persamaan, sbb:
Contoh perhitungan:Pada suhu dan tekanan tertentu (T,P) massa 15 liter gas NO adalah 10 gram. Pada suhu dan tekanan yang sama tentukan volume dari 3,2 gram gas CH4 (Ar C= 12, H= 1, N= 14, O= 16)Jawab.Gas NO Gas CH4
Gr 15 Gr 3,2 Mol = = Mol = =
Mr 30 Mr 16 = 0,5 = 0,2
Volume = 10 L Volume = x L
Mol NO Mol CH4 = Vol NO Vol CH4
0,5 0,2 =
10 x X = 4 liter.
Menentukan Rms Empiris dan Rms MolekulRumus empiris dapat diketahui jika prosentase atau massa masing- masing unsure diketahu, kemudian bagilah dg Ar masing- masing , carilah angka banding yang paling kecil. Rumus molekul dapat dikeathui jika Rms Empiris senyawa telah diketahui dan harga Mr senyawanya.Contoh: Suatu oksida logam terdiri dari 60% logam L dan sisanya O, Jika Ar L= 48, dan O= 16, tentukan:
- Rumus empirisnya- Rumus molekulnya jika Mr senyawa = 160
Jawab:
Mol 1 Volume 1 =
Mol 2 Volume 2
Perbandingan % : L : O 60 : 40 48 165/4 : 5/25 : 101 : 2
Jadi RE = (LO2)nMencari RM
(LO2)n = 160(80 )n = 160 RM = (LO2)2 = L2O4
n = 2PERHITUNGAN KIMIA
Membahas tentang hubungan antara mol, jml partikel,
massa, volume dalam persamaan reaksi.
Contoh soal: Sebanyak 6,5 gram logam seng direaksikan
dengan larutan HCl menurut reaksi:
Zn + HCl ZnCl2 + H2
Tentukan:
a. Massa ZnCl2 yang terbentuk
b. Volume gas H2 yang terjadi pada STP
(Ar Zn= 65, H= 1, Cl 35,5)
Langkah penyelesaian:
- Tulis reaksi setara dan turunkan perbandingan koefisiennya
- Ubah satuan yang ada menjadi mol atau mmol
- Carilah mol yang ditanyakan
- Ubah satuan mol sesuai dengan pertanyaan.
- Zn + 2 HCl ZnCl2 + H2
Perb. koefisien: 1 : 2 : 1 : 1
Ubah Gr Zn jd mol
mol = gr/Ar
= 6,5/65 : 0,2 mol : 0,1 mol : 0,1 mol0,1 mol
PRINSIP:PERBANDINGAN KOEFISIEN = PERBANDINGAN MOL
= 0,1
Ubah satuan sesuai pertanyaan.
a. Massa ZnCl2 = mol x Mr
= 0,1 x 136 = 13,6 gram
b. Volume H2 pada STP = 0,1 x 22,4 = 2,24 liter
PEREAKSI PEMBATAS
Terjadi jika jumlah mol zat- zat yang direaksikan tidak sesuai
dengan perbandingan koefisien, maka ada pereaksi yang sisa
dan ada yang habis. Pereaksi yang habis inilah yang disebut
pereaksi PEMBATAS dan digunakan sebagai dasar menghitung
mol yang lain. Cara mencari pembatas adalah bagilah mol
masing- masing dengan koefisiennya, yang hasil baginya lebih
kecil itulah pembatasnya.
Contoh: diketahui reaksi:
2Fe2S3 + 3O2 + 6H2O 4Fe(OH)3 + 6S
Jika kita reaksikan 2 mol Fe2O3, 2 mol O2 dan 3 mol H2O ,maka
yang habis bereaksi adalah 3 mol H2O, karena 3/6 lebih kecil
dibanding 2/2 atau 2/3. Jadi pereaksi pembatasnya adalah H2O.
Mol Fe(OH)3 yang bereaksi = 4/6 x 3 mol = 2 mol dan mol S
yang terbentuk = 6/6 x 3 mol = 3 mol.
PENERAPAN HUKUM GAY LUSSAC
Hukum ini menyatakan bahwa:*Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama volume gas- gas yang bereaksi dan gas- gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana*
Dengan kata lain:
PERBANDINGAN VOLUME GAS = PERBANDINGAN KOEFISIEN
Jika volume gas diketahui kita dapat menentukan koefisien
reaksi, sebaliknya jika koefisien reaksi diketahui volume gas
juga dapat dicari.
Contoh soal: Pada reaksi N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Untuk menghasilkan 30 liter gas NH3, berapa liter gas
N2 dan gas H2 yang diperlukan jika semua gas diukur
pada kondisi sama.
Penyelesaian:
Perbandingan volume gas = perbandingan koefisien
reaksi:
Perbandingan koefisien= 1 : 3 : 2
Perbandingan volume = 15 lt 45 lt 30 lt
1/2x30 3/2x30
III. Metode Pembelajaran
- Diskusi- Informasi
- Penugasan
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Menggali informasi yang dimiliki siswa tentang satuan
jumlah zat yang sering ditemui sehari- hari, misalnya
lusin, kodi, rim, dll.
Guru memberikan analogi dengan satuan jumlah
partikel di kimia yaitu mol.
2. Kegiatan Inti
Guru memaparkan tentang pengertian Ar unsure dan
Mr senyawa. Dengan 1 contoh perhitungan Mr
senyawa, siswa diberi tugas menyelesaikan beberapa
perhitungan Mr senyawa dengan diskusi bersama
teman sebangkunya.
Analogi dengan kehidupan sehari- hari guru
menjelaskan satuan Mol dalam kimia dan
hubungannya dengan massa dan volume molar. Jika
siswa tidak ada yang bertanya kegiatan dilanjutkan
dengan pemberian latihan soal untuk dibahas
bersama- sama siswa dan guru sebagai fasilitator.
Penjelasan hukum Gay Lussac dan Hukum Avogadro
serta penerapannya dalam perhitungan oleh guru
dengan satu contoh soal untuk disimpulkan bersama
cara penyelesaiannya.
3. Keagiatan Akhir
Pemberian PR
Evaluasi akhir Kompetensi dasar jika tidak ada
pertanyaan dari siswa
Jika siswa masih ada yang bertanya maka penjelasan
diulangi oleh guru atau oleh siswa yang mampu.
V. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
- Buku Kimia SMA IB penerbit Erlangga
- Peta SPU
VI. Penilaian
- Penilaian proses: pengamatan dan memberikan tanda
khusus kepada siswa yang aktif mengerjakan soal atau yang
tampil ke depan untuk menyelesaikan soal.
- Tes tertulis: berupa soal menghitung Mr senyawa, soal
hitungan kimia, soal penerapan hokum dasar kimia.
Contoh soal:
Kerjakan soal berikut dengan jelas dan benar!
1. Jika diketahui Ar H= 1, O= 16, N= 14, S= 32, Al= 27,
hitunglah Mr senyawa berikut:
a. CH3COOH b. (NH4)2SO4
c. Al2(SO4)3.2H2O d. NH4NO3
2. Pada reaksi:
Fe + HCl FeCl3 + H2
Jika 5,6 gram Fe direaksikan dengan larutan HCl,
berapa volume gas H2 yang terbentuk pada keadaan
standar. (Ar fe= 56)
3. Jika 5 mol NH3 dan 6 mol O2 direaksikan sesuai
dengan persamaan reaksi:
4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O
Maka tentukan:
a. pereaksi pembatasnya
b. mol gas NO yang terbentuk
c. massa H2O yang terbentuk (Ar H=1 , O= 16)
4. Pada pembakaran 100 ml gas CxHy dengan 500 ml
gas oksigen, diperoleh 300 ml uap air dan 200 ml gas
karbondiosida. Jika semua gas diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, tentukan rumus CxHy tersebut.
Kunci jawaban:
1. a. 60 b. 132 c. 374 d. 80 ……………..nilai 10
2. Reaksi: 2 Fe + 6 HCl 2 FeCl3 + 3 H2 ...nilai 2
Koefisien: 2 : 6 : 2 : 3 ……nilai 2
Mol Fe= 5,6/56……………………………………………………nilai 2
= 0,1 mol : 0,3 mol : 0,1 mol : 0,15 mol ..nilai 2
Volume gas H2 yang terbentuk pada STP adalah
= mol X 22,4
= 0,15 X 22,4 = 3,36 liter………………………nilai 2
3. Reaksi: 4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O
Koef : 4 : 5 : 4 : 6 ………nilai 2
Mol : 4/5 > 6/5 ……………………………………….nilai 2
Pembatasnya: O2 ……………………………………….nilai 2
Mol NO = 4/5 X 6 mol = 4,8 mol …………………………..nilai 2
Massa H2O = mol X Mr
= 6/5X 6 mol X 18
= 129,6 gram ………………………………….nilai 2
4. Reaksi: CxHy + O2 CO2 + H2O ….nilai 2
Volume: 100ml : 350 ml : 200 ml : 300 ml...nilai 2
Perband. 2 : 7 : 4 : 6 ……nilai 2
Koefisien: 2CxHy + 7O2 4CO2 + 6H2O ….nilai 2
Jadi rumus CxHy adalah C2H6……………………………nilai 2
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : -
Alokasi waktu : X 45 menit
Total Nilai Kognitif = 40/4 = 10
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Memahami Terjadinya Ikatan Kimia
Indikator :
Pembentukan ikatan ion berdasarkan serah terima
elektron dari unsur yang berikatan dapat menghasilkan
senyawa ion dideskripsikan dengan benar.
Pembentukan ikatan kovalen berdasarkan
penggunaan pasangan elektron bersama unsur yang
berikatan dideskripsikan dengan benar.
Pembentukan ikatan logam sebagai akibat adanya
elektron bebas pada logam dijelaskan dengan benar
Pemberian nama senyawa berdasarkan jenis
senyawa dan ikatan yang terjadi dituliskan dengan
benar.
I. Tujuan:
Siswa dapat mendeskripsikan terjadinya ikatan ion dengan benar
Siswa dapat mendeskripsikan terjadinya ikatan kovalen dengan
benar.
Siswa dapat menjelaskan terjadinya ikatan logam
Siswa dapat menuliskan nama senyawa dengan benar.
II. Materi Ajar
KESTABILAN UNSUR- UNSUR GAS MULIA.
Unsur golongan gas mulia merupakan unsur yang paling
stabil, hal ini disebabkan karena jumlsh elektron pada kulit
terluar adalah 8, kecuali He 2 elektron. Struktur dengan 8
elektron terluar disebut Kaidah OKTET, sedangkan struktur
dengan 2 elektron terluar disebut Kaidah DUPLET. Karena
struktur ini menyebabkan stabil, maka unsur- unsur lain
cenderung ingin seperti gas mulia dengan cara melepas/
menangkap elektron atau menggunakan elektron secara
bersama- sama, sehingga terbentuklah ikatan kimia.
Konfigurasi elektron unsur- unsur Gas Mulia:
2He 2
10Ne 2 8
18Ar 2 8 8
36Kr 2 8 18 8
54Xe 2 8 18 18 8
86Rn 2 8 18 32 18 8
Elektron yang berperan dalam pembentukan ikatan adalah
Elektron VALENSI.
IKATAN ION
Yaitu ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik- menarik
listrik (elektrostatis) antara ion + dan ion -.
Contoh pembentukan senyawa antara atom 12Mg dengan
17Cl adalah sebagai berikut:
12Mg : 2 8 2 melepas 2 el menjadi ion Mg2+
17Cl : 2 8 7 menangkap 1 el menjadi ion Cl-
Terjadilah gaya tarik menarik antara ion Mg2+ dan ion Cl-,
sehingga terbentuklah senyawa MgCl2, karena jumlah
elektron yang dilepaskan harus = elektron yang diterima.
Dengan cara yang sama tuliskan rumus senyawa yang
terbentuk antara :
- unsur 13Al dengan unsur 9F
- unsur 12Mg dengan unsur 8O
Ikatan ion umumnya terjadi antara unsur logam dengan non
logam atau antara unsur yang mudah melepas elektron
dengan unsur yang mudah menangkap elektron.
IKATAN KOVALEN
o Rumus Lewis (rumus titik elektron)
Sebelum membahas ikatan kovalen , siswa perlu
mengerti bagaimana penulisan rumus lewis. Rumus
ini menggambarkan jumlah elektron terluar dengan
tanda tertentu, misal: x,o,-, dll. Contoh rumus Lewis
dari 6C : 2 4, elektron terluar sebanyak 4, jadi
gambarnya C
o Ikatan kovalen terjadi karena penggunaan elektron
secara bersama- sama antara 2 atom. Ikatanini
banyak terjadi pada sesama unsur non logam yang
keduanya cenderung menangkap elektron. Setelah
terjadi ikatan semua unsur harus mempunyai 8
elektron kecuali H (2 elektron).
Contoh :
- Ikatan pada senyawa O2 (8O)
8O : 2 6 O dg O
Keduanya sama- sama butuh 2 eletron untuk
mencapai kaidah oktet, karena sama- sama
butuhnya, keduanya menyumbangkan masing-
masing 2 elektron kemudian dipakai bersama-
sama, menjadi:
O O
Gambar ikatannya
O O O O
Dinamakan ikatan KOVALEN RANGKAP DUA
Dengan cara yang sama gambarkan ikatan yang
terjadi pada senyawa:
a. CO2 (6C, 8O)
b. HCN (1H, 6C, 7N)
c. N2 (7N)
o IKATAN KOVALEN KOORDINASI
Terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama
hanya sumbangan salah satu unsur saja, unsur yang
lain tidak menyumbangkan elektron sama sekali.
Jadi: A: berikatan dengan B
A: B elektron hanya sumbangan dari
A, B tidak menyumbang.
Gambar ikatannya: A B
Soal: Gambarkan ikatan pada senyawa SO3 (16S, 8O )
O
O S O
IKATAN LOGAM
Ikatan logam adalah ikatan atom dalam suatu unsur logam.
Logam- logam mempunyai elektronegatifan yang rendah
sesuai dengan letak logam di sebelah kiri dalam SPU.
Akibatnya elektron valensi dalam atom logam bebas
bergerak ke mana- mana pada ruangan disekitar kumpulan
atom tsb. Jadi unsur logam merupakan kumpulan ion positif
yang berenang dalam lautan elektron valensi. Antara ion
positif dan elektron terjadi tarik – menarik yang
menghasilkan ikatan logam.
TATA NAMA SENYAWA
Tata nama senyawa yang terdiri dari dua unsur
(BINER)
1. Nama senyawa diakhiri kata- ida
2. Unsur yang lebih bersifat logam disebut dahulu
3. Unsur non logam yang diberi akhiran ida
Contoh: NaCl : natrium klorida
Mg3N2 : magnesium nitrida
Jika senyawanya terdiri dari logam dan non logam
jumlah atom tidak disebutkan.
4. Unsur logam yang mempunyai valensi lebih dari satu,
bilangan valensinya ditulis dalam kurung dengan
angka romawi.
Contoh : FeCl3 : besi (III) klorida
FeCl2 : besi (II) klorida
5. Senyawa yang tersusun dari non logam dan non
logam, jumlah atom disebutkan dengan istilah:
1= mono, 2= di, 3= tri, 4= tetra, 5= penta,
6= heksa,dst.
Contoh:
- N2O3 : dinitrogen trioksida
- PCl5 : posfor triklorida.
BIL. OKSIDASI: muatan yang akan dimiliki suatu unsure dalam suatu senyawa.Aturannya:1. bil. oksidasi unsure bebas = 02. bil. oksidasi unsure H dalam
senyawanya +1,kecuali dalam hidrida (NaH, CaH2 = -1)3. bil. Oksidasi unsure O dalam
senyawanya -2, kecuali peroksida, H2O2= -14. Unsur logam dlm senyawanya
memp. Bil. oksidasi + sesuai dengan valensi logamnya.5. Bil. oksidasi ion tunggal=
muatannya6. Jumlah semua bil. oksidasi
dlm senyawa netral = 0
BEBERAPA KATION DAN ANIONKATION
ANION
Rumus Ion Nama IonH+
Na+
K+
Ag+
Cu+
NH4+
Ca2+
Mg2+
Ba2+
Cu2+
Fe2+
Ni2+
Zn2+
Mn2+
Al3+
Cr3+
Fe3+
Sn4+
Pb4+
HidrogenNatriumKaliumPerakTembaga (I)AmoniumKalsiumMagnesiumBariumTembaga (II)Besi (II)NikelSengMangan (II)AluminiumKrom (III)Besi (III)Timah (IV)Timbal (IV)dll
Metode Pembelajaran
- Diskusi- Informasi
- Penugasan
- Praktikum
Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Menggali informasi yang telah dimiliki siswa dengan memberikan
pertanyaan tentang struktur atom dan SPU. Sesudah siswa
terkondisi ingatannya, masuklah materi ikatan kimia
2. Kegiatan Inti
o Meminta slah satu siswa menunjukkan unsur- unsur gas mulia
dalam SPU
o Meminta beberapa siswa lain menuliskan konfigurasi unsur gas
mulia
Rumus Ion Nama IonF-
Cl-
Br-
I-
OH-
NO3-
NO2-
ClO3-
ClO4-
MnO4-
CN-
O2-
S2-
SO42-
SO32-
CO32-
Cr2O72-
CrO42-
S2O32-
PO43-
FluoridaKloridaBromidaIodidaHidroksidaNitratNitritKloratPerkloratPermanganatSianidaOksidaSulfidaSulfatSulfitKarbonatDikromatKromatTiosulfatPosfatdll
o Guru mulai menjelaskan apa penyebab gas mulia merupakan unsur
yang stabil, shg unsur lain ingin sepertinya
o Menjelaskan secara singkat terjadinya ikatan ion, ikatan kovalen
dengan dibantu alat peraga MOLIMOOD
o Siswa diberi soal untuk menggambarkan ikatan yang terjadi pada
suatu senyawa dengan menggunakan molimood secara
berkelompok, guru membimbing
o Menjelaskan tentang tata nama senyawa
o Pemberian latihan soal- soal
3. Kegiatan Akhir
o Bersama siswa guru membuat kesimpulan tentang ikatan kimia
dan tata nama senyawa
Alat/ Bahan/ Sumber belajar
- Peta SPU
- Alat Peraga Molimood
- Buku Kimia SMA IB
-
Penilaian
- Ujian tertulis (pengetahuan)
- Ketrampilan menggunakan molimood (ketrampilan)
- Observasi (sikap)
Soal tes tertulis:
Jawablah pertanyaan berikut dengan bena!
1. Jelaskan mengapa unsur gas mulia stabil?
2. Gambarkan skema terjadinya ikatan ion antara :
a. 11Na dengan 35Br b. 20Ca dengan 8O
c. 19K dengan 16S d. 13Al dengan 8O
3. Gambarkan dengan rumus lewis terjadinya ikatan
pada senyawa:
a. CS2(6C, 16S) b. CH4(6C, 1H)
H
S C S H C H
H
4. Tentukan senyawa- senyawa berikut termasuk
senyawa ion atau senyawa kovalen:
a. HCl d. CaCl2
b. NaI e. CH4
c. AgBr
5. Tuliskan nama senyawa berikut:
a. Na2O d. N2O5
b. MgCl2 e. K2O
c. Fe2O3
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kompetensi Dasar Kejuruan Kimia Industri
Kelas/ Semester : X/ Genap
Pertemuan ke : -
Alokasi waktu : X 45 menit
Standar Kompetensi : KIMIA DASAR
Kompetensi Dasar : Memahami Konsep Laju Reaksi
Indikator :
Pembentukan ikatan ion berdasarkan serah terima
elektron dari unsur yang berikatan dapat menghasilkan
senyawa ion dideskripsikan dengan benar.
Pembentukan ikatan kovalen berdasarkan
penggunaan pasangan elektron bersama unsur yang
berikatan dideskripsikan dengan benar.
Pembentukan ikatan logam sebagai akibat adanya
elektron bebas pada logam dijelaskan dengan benar
Pemberian nama senyawa berdasarkan jenis
senyawa dan ikatan yang terjadi dituliskan dengan
benar.
I. Tujuan:
Siswa dapat mendeskripsikan terjadinya ikatan ion dengan benar
Siswa dapat mendeskripsikan terjadinya ikatan kovalen dengan
benar.
Siswa dapat menjelaskan terjadinya ikatan logam
Siswa dapat menuliskan nama senyawa dengan benar.
II. Materi Ajar
A. KEMOLARAN
Kemolaran atau molaritas adalah salah satu dari satuan konsentrasi
larutan yang didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam
satu liter larutan. Sehigga M dapat dinyatakan sebagai:
Atau atau
Contoh Soal:
1. Ca(OH)2 (Mr =74) sebanyak 7,4 gram dilarutkan dalam air
sampai volumenya 2 liter. Tentukan Molaritas larutan
Ca(OH)2!
Jawab: gr 7,4Mol Ca(OH)2 = = = 0,1 mol
Mr 74
M = mol/ L = 0,1/2 = 0,05 M
2. Hitunglah massa H2SO4 (Mr =98) yang terdapat dalam 200
mL larutan H2SO4 0,2 M.
Jawab:
Mmol H2SO4 = mL X M = 200 X 0,2 = 40 mmol
Massa H2SO4 = mmol X Mr = 40 X 98 = 3920 mg =
3,92 gram.
B. PENGERTIAN LAJU REAKSI
Misalkan suatu reaksi : pA + qB rC + sD
Dalam reaksi di atas, A dan B bertindak sebagai pereaksi, makin lama
jumlah A dan B makin berkurang. Sedangkan C dan D bertindak sebagai
hasil reaksi, makin lama jml C dan D makin bertambah. Jadi pereaksi
makin berkurang dan hasil reaksi makin bertambah.
Jadi laju reaksi didefinisikan sebagai:
molM =
L
mmolM =
mL
Gram X 1000M = Mr X mL Lar
„Berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya hasil reaksi tiap satuan waktu“ perubahan konsentrasiLaju reaksi dapat dirumuskan:V =
Detik M
V = DtUntuk reaksi di atas:
d[A] d[C] V = - atau V = +
dt dt
Sesuai dengan koefisien reaksi berlaku:
VA : VB : VC : VD = p : q : r : s
Contoh :
20 gram besi direaksikan dnegan larutan HCl sebanyak 500 mL. Jika
dalam waktu 5 menit terdapat 8,8 gram besi, tentukan laju berkurangnya
besi. Diketahui Ar Fe= 56.
Jawab:
Massa Fe yang bereaksi = (20 – 8,8) gram = 11,2 gram
Mol Fe yang bereaksi = 11,2/56 = 0,2 mol
[Fe] yang bereaksi = mol/ L = 0,2/0,5 = 0,4 M
Waktu = 5 menit = 5 X 60 = 300 detik
Jadi V Fe = - 0,4 M/ 300 dt = -0,00113 M/dt
Tanda – menunjukkan bahwa Fe semakin berkurang dan laju
pengurangannya = 0,00113 M/dt
C. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi bukan oleh konsentrasi
hasil reaksi. Makin besar konsentrasi pereaksi, laju akan makin besar,
begitu juga sebaliknya. Sehingga persamaan laju reaksi bergantung pada
konsentrasi pereaksi dan berbanding lurus dengan konsentrasi.
Untuk reaksi: pA + qB rC + sD
Secara Umum persamaan laju dinyatakan sbb:
Dengan : v = laju reaksi (M/dt)
k = tetapan laju reaksi
x = orde (tingkat) reaksi zat A
y = orde (tingkat) reaksi zat B
x + y = orde reaksi total
Penentuan orde (tingkat) reaksi harus dari data percobaan, tidak dari
persamaan reaksi. Hasil perhitungan orde reaksi dari suatu percobaan
bisa saja = koefisien reaksi. Jika hal ini terjadi reaksi ybs disebut reaksi
sederhana (elementer).
Cara Menentukan Orde reaksi:
Misalkan suatu reaksi: 2A + B C, diperoleh data sbb:
No [A] Molar [B] Molar V (M/dt)
1.
2.
3.
0,1
0,1
0,2
0,1
0,2
0,2
0,01
0,02
0,08
a. Tentukan orde reaksi total
b. Tentukan harga k
c. Tuliskan persamaan lajunya
Penyelesaian:
Misal orde A adl x dan orde B adalah y
a. Mencari harga x : pilih data A beda B tetap, misal data 2,3
Data 3 V3 k3 A3 x B3 y
= =Data 2 V2 k2 A2 B2
Karena k2=k3 dan [B2 ] =[B3 ] , maka persamaannya tinggal x0,08 0,2 = 4 = 2x
0,02 0,1 x = 2
X Y V = k [A] [B]
Mencari harga y : pilih data B beda, A tetap, misal data 1,2, dengan
cara sama diperoleh persamaan:
y0,02 0,2 = 2 = 2y
0,01 0,1 y = 1
Jadi orde reaksinya = 2 + 1 = 3
b. Menghitung harga k
Harga dapat dihitung dengan memasukkan salah satu data kedalam
persamaan laju, v = k [A] x [B]y , misal kita masukkan data 1, menjadi:
0,01 = k (0,1)2(0,1)1
0,01 = k. 10-2.10-1
0,01 = k. 10-3
10-2
K = 10-3
K = 10 M-2dt-1
c. Persamaan Lajunya adalah:
v = k [A] x [B]y
v = 10 [A] 2 [B]
Latihan Soal:
1. Diketahui data percobaan untuk reaksi:
2NO + Cl2 2NOCl
N0 [NO] Molar [Cl2 ] Molar Waktu (dt)
1.
2.
3.
0,01
0,01
0,02
0,1
0,2
0,3
72
18
2
Tentukan orde reaksi NO dan Cl2
2. Diketahui suatu reaksi A + B
AB, diperoleh data sbb:
N0 [A] Molar [B] Molar Laju Reaksi (M/dt)
1.
2.
3.
4.
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
0,20
0,15
0,10
0,01
0,16
0,27
0,32
Tentukan harga k!
◘ GRAFIK ORDE REAKSI:
Orde reaksi merupakan pangkat dari konsentrasi, shg bentuk grafik
merupakan grafik perpangkatan. Misal untuk reaksi A B
Dengan persamaan laju V = k [A]x
a. Orde Nol b. Orde 1 c. Orde 2
V = k [A]o V = k [A]1 V = k [A]2
v v v
[A] [A] [A]
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Laju reaksi dapat berjalan lebih cepat atau lebih lambat karena faktor
berikut:
1. Konsentrasi zat pereaksi (C)
Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang bereaksi, makin
besar konsentrasi berarti makin banyak partikelnya shg makin banyak
tumbukan yang terjadi. Hal ini berarti reaksi berjalan makin cepat.
Jika C maka V dan jika C maka V
2. Suhu atau Temperatur (T)
Kenaikan suhu berarti energi partikel akan bertambah, shg makin
cepat pergerakan partikel / tumbukan antar partikel. Suhu makin tinggi,
k makin besar dan laju juga makin cepat.
Secara Umum: Tiap kenaikan suhu 10oC, maka laju
meningkat 2X lebih besar dari semula.
Contoh soal:
Setiap kenaikan suhu 10oC laju meningkat 2 X lebih cepat, maka jika pada
suhu 20oC laju reaksinya 2,5.10-3 M/dt, hitunglah laju reaksi pada suhu
80oC.
Jawab:
V 2v 4v 8v 16v 32v 64v
20o 30o 40o 50o 60o 70o 80o
Jadi lajunya pada suhu 80oC = 64 x 2,5.10-3 = 1,6.10-1M/s
3. Luas Permukaan (A)
Makin besar luas permukaan bidang sentuh, makin besar tumbukan
yang akan terjadi, sehingga laju reaksi makin cepat. Jadi zat yang
berbentuk bongkahan besar dengan yang berbentuk serbuk, akan
lebih cepat bereaksi yang bentuk serbuk, karena luas permukaannya
besar.
4. Katalisator
Jika T maka V dan jika T maka V
Jika A maka V dan jika A maka V
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat
reaksi. Katalis yang sifatnya mempercepat reaksi disebut katalisator.
Sedangkan yang sifatnya memperlambat reaksi disebut inhibitor.
Katalisator dapat mempercepat reaksi dengan cara : menurunkan
harga energi aktivasi (Ea), yaitu energi minimal yang diperlukan agar
reaksi dapat berlangsung.
Lihatlah grafik sbb:
Energi(KJ)
Reaksi tanpa katalisator
Reaksi dengan katalisator
Koordinat reaksi
◘ Jenis katalis
Berdasarkan wujudnya katalis dibedakan menjadi:
a. katalis Homogen: jika wujud katalis = wujud zat pereaksinya
Katalis NO2 (gas) digunakan untuk reaksi SO2 dan O2 (gas)
b. katalis heterogen: jika wujud katalis berbeda dari wujud zat pereaksinya.
Contoh: katalis Ni (padat) digunakan untuk reaksi C2H4 dan H2 (gas)
◘ Pemakaian Katalis di Industri
Dalam industri kimia penggunaan katalis sangat penting karena
akan mempercepat proses, shg secara ekonomi sangat
menguntungkan.
Contoh:
1) Dalam industri pembuatan amoniak atau pupuk UREA menurut
proses Haber digunakan katalis Besi (II) Oksida menurut reaksi:
+FeON2 + 3H2 2NH3
Amoniak (NH3) digunakan sebagai bahan dasar pembuatan urea
2) Dalam industri pembuatan Asam Sulfat menurut proses Kontak
digunakan katalis vanadium pentaoksida (V2O5) menurut reaksi:
2SO2 + O2 2SO3
SO3 sebagai bahan dasar untuk pembuatan asam sulfat.
III. Metode Pembelajaran
- Diskusi- Informasi
- Penugasan
- Praktikum
IV. IV. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Menggali informasi yang telah dimiliki siswa dengan meminta siswa
memberikan contoh- contoh reaksi yang berjalan cepat maupun
yang lambat, dengan melihat kejadian sehari- hari. Guru
menjelaskan bahwa pertemuan kali ini akan membahas tentang
laju atau kecepatan reaksi dan faktor- faktor yang
mempengaruhinya.
2. Kegiatan Inti
o Guru memaparkan contoh jika suatu kendaran melaju dengan
kecepatan tertentu. Kecepatan kendaran diukur sebagai jarak yang
ditempuh tiap satuan waktu. Setelah siswa memahami konsep itu,
maka guru menganalogikan hal itu dengan kecepatan reaksi dalam
ilmu kimia.
o Guru memberikan konsep persamaan laju reaksi dan cara
perhitungannya, siswa diminta memperhatikannya. Setelah siswa
jelas diberikan latihan soal sebagai tugas untuk menyelesaikannya.
o Siswa dengan kelompoknya melakukan percobaan faktor- faktor
yang mempengaruhi laju reaksi, dan melakukan pengamatan
dengan teliti.
3. Kegiatan Akhir
Siswa diminta membuat laporan hasil praktikum dan
menyelesaikan latihan soal yang diberikan guru.
V. Alat/ Bahan/ Sumber belajar
- Buku Kimia Erlangga 2A
- Alat- alat Laboratorium
VI. Penilaian
Ujian tertulis (pengetahuan)
Ketrampilan melakukan percobaan & pengamatan
(ketrampilan)
Observasi (sikap)
Soal Pengetahuan:
Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Tentukan molaritas dari 9,8 gram H2SO4 dalam larutan yang
bervolume 2 liter. (Ar H=1, S=32, O=16)
2. Hitunglah massa NaOH yang terdapat dalam 250 ml larutan NaOH
0,5 M (Ar Na= 23, O= 16, H= 1)
3. Suatu reaksi: A + B C, diperoleh data sbb:
N0 [A] Molar [B ] Molar V (M / dt)
1.
2.
3.
0,1
0,2
0,3
0,1
0,1
0,2
0,015
0,060
0,540
a. Tentukan masing- masing orde A dan B
b. Tentukan harga k
c. Tentukan persamaan laju
4. Gambarkan grafik untuk reaksi orde dua!
5. Bila suhu suatu reaksi dinaikkan 10oC, maka kecepatan reaksinya
akan menjadi dua kali lipat. Kalau pada toC reaksi berlangsung
selama 160 menit, hitunglah berapa waktu yang diperlukan untuk
reaksi pada suhu (t + 40)oC
6. Sebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
masing- masing berikan penjelasan singkat!
Trucuk, 13 Juli 2009
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK N I Trucuk Kimia Dasar
Drs. Wardani Sugiyanto,M.Pd Tri Nanik Wulandari, S.Pd.
NIP. 131869849 NIP. 500122746