1

Lab’s Module: Consumption-based Planning: Reorder Point

Aditia Nugroho (GBI-137) 1006822630

1.1 Create Raw Material Tahapan ini kita akan membuat raw material baru. Logistics Production Master Data Material Master Material Create(Special) Raw Material Tcode : MMR 1

Fakultas Ilmu Komputer

2

Tahap ini kita akan membuat raw material baru (RAW-137)

Untuk data pendukung material yang akan kita buat : Kita pilih basic data 1 , purchasing, mrp 1, mrp 2, mrp 3, accounting 1.

3

Basic Data 1 View kita isikan : Description : RAW-137 Unit of Measure : EA Material Group : Bikes Purchasing Group : N00 MRP 1 MRP Type : VB

Reorder point : 80 MRP Controller : 000 Lot Size : FX Fixed lot size : 400 * reorder point : 80 Mrp akan membuat order apabila stock kurang Dari 80 unit. Untuk fixed lot size akan diisi 400.

MRP2 Procurement type : F

SchedMargin key : ##1 Plnd delivery time : 2 Safety stock : 30

4

MRP3 Availability check : 02 Accounting 1 Valuation class : 3000 (raw materials 1) Price control : S Standard Price : 8.5 Setelah data pelengkap untuk material baru sudah terisi, klik save untuk menyimpan material baru.

5

1.2 Stock Requirement List Pada tahapan ini kita akan melihat jumlah stock dari material baru yang telah kita buat sebelumnya. Logistics Materials Management Inventory Management Environment Stock Stock/Requirements List Tcode : MD04

6

Masukkan material yang akan kita lihat : Material : RAW-137 Plant : DL00 (dallas)

7

Jika kita lihat pada detail stock, terlihat jumlah stock masih kosong. Because this is a brand new material, the stock is 0 Because there should be a safety stock of 30 units, we are showing the available quantity as a negative 30, and there is an exception message. Disini muncul exception (warning) dari SAP dikerenakan jumlah stock kita kurang dari safety stock.

8

1.3 MRP Planning Run Karena jumlah inventory untuk raw material bawah jumlah dari reorder poinr yang telah kita isi pada tahapan 1.1. maka SAP system harus membuat purchase requisition yang nantinya akan di convert menjadi purchase order. Untuk membuat purchase requisition untuk raw material, maka kita harus menjalankan MRP planning run, Kita akan menggunakan MRP planning run untuk material. Logistics Production MRP Planning Single Level Single-Item Planning TCode : MD03

9

Pada Single-Item,Single Level Material : RAW-137 Plant : DL00 (Dallas) Lalu tekan Maka akan muncul warning /peringatan Untuk memastikan apakah data yg telah Kita inputkan benar.

10

Disini kita akan lihat MRP membuat PurchaseRequition sesuai dengan jumlah Fixed lot size yang telah kita set sebelumnya (400 unit)

Lalu tekan .

11

Setelah kita kembali ke session Stock/Requirement List. Maka kita akan dapati Row baru berisi PurchaseRequisition sebagai hasil dari menjalankan MRP.

12

1.4 Create Purchase Order from Purchase Requisition Selanjutnya kita akan mengubah request requisition menjadi sebuah Purchase order. Caranya adalah dengan terlebih dahulu masuk ke StockRequisition. Lalu klik pada row PurRqs.

Klik Purchase Order, untuk masuk ke dalam “Create Purchase Order”.

13

Perhatikan “Document Overview” pada windows, klik “Open Requisition”.

Klik Adopt Icon. (akan meng-copy data dari purchase requisition ke field Purchase Order )

14

Sebelumnya isikan terlebih dahulu vendor. Dalam kasus ini kita akan menggunakan ### Portage Material. Karena ini adalah material baru dan sebelumnya pernah di beli, maka tidak ada harga (price) yang tersedia. SAP system akan meminta dara harga. Untuk kasus ini masukkan 8.5 dan USD untuk mata uang. Selanjutnya klik icon . Maka akan muncul peringatan dari SAP.

15

Klik save. Lalu akan muncul pesan Pesan ini muncul karena tidak ditemukan output device (printer, fax, internet connection, etc). Klik Save. Kembali ke “Stock/Requirement List”. Maka kita akan lihat perbedaannya. Jika sebelumnya di row ke-tiga tertulis “PurRqs” kini berganti menjadi “POitem”.

16

1.5 Goods Receipt for Purchase Order Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa ### Portage Material sudah didelivered dari purchase order untuk 400 raw material. Kita ingin SAP system mengetahui performa dari goods receipt.

Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Goods Receipt For Purchase Order GR for Purchase Order

Tcode : MIGO_GR

17

search “Purchase Documents per Vendor” untuk mencari PO dengan purchasing organization US00 dan purchasing group N00. Lalu klik, execute ( )

18

19

Pada tab Where, pilih “Item OK” checkbox, masukkan raw material (RM00) untuk Stor. Loc, lalu klik Post icon ) Kembali ke “Stock/Requirements list”, lalu klik the refresh icon ( ) , lalu perhatikan Available Qty. Lihat sekarang jumlah menjadi 400 raw materials.

20

1.6 Goods Issue to Cost Center Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Goods Issue Tcode : MB1A

Masukkan : Movement type : 201 (consumption for cost center from warehouse) Plant : DL00 Storage Location : RM00 Lalu klik enter

21

Masukkan Cost Center : NAPR001 Material : RAW-137 Quantity : 100 Klik Save Kembali ke “Stock/Requirements list”, lalu klik the refresh icon ( ) , lalu perhatikan Available Qty. Lihat sekarang jumlah menjadi 300 raw materials (400-100). Safety Stock 270 (370-100).

22

1.7 Planning File and MRP Planning Run Logistics Production MRP Planning Planning File Entry Display TCode : MD21

23

Masukkan Material : RAW-137 Plant : DL00 Klik untuk melihat “Planning File Entries” Planning file entry berarti SAP system akan melakukan pengecekan jika purchase requisition dibutuhkan untuk membuat MRP planning run di lain waktu untuk performed material/

24

Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level Perhatikan check box “Display result before they are saved”, jangan di cek, karena kita akan melihat perbedaannya. Lalu kita lihat pada “Stock/Requirements List” SAP system tidak membuat Purchase Requisition.

25

1.8 Second Goods Issue to Cost Center Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Goods Issue

Tcode : MB1A

26

Masukkan : Movement type : 201 (consumption for cost center from warehouse) Plant : DL00 Storage Location : RM00 Klik enter Masukkan Cost Center : NAPR1000 Material : RAW-137 Quantity : 200 Klik Save

27

Lalu kita kembali Stock/Requirements Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level Even though the available quantity is 70, which is below the ROP of 80, no purchase requisition was created. Is SAP broken? Is there a configuration setting missing? This question can be answered with a little investigation. To start the process, switch to the Stock/Requirements list. By double-clicking on the material number, the material master will be displayed. Select the view MRP 2.

28

In other words, the way SAP has programmed reorder point planning, the ROP (Reorder point) of 80 that we entered in view MRP 1 is assumed to include the safety stock of 30, so we expect to consume 50 raw materials before the order is received. Thus, the demand during lead time is 50 and the reorder point of 80 INCLUDES a safety stock of 30 units.

1.9 Third and Final Goods Issue to Cost Center Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Goods Issue

Kondisi Stock/Requirements List Sebelum Goods issue Stock masih berjumlah 100 Dikurangi safety stock 30 Sisa stock available

29

Isi Goods Issue Cost Center : NAPR1000 Material : RAW-137 Quantity : 30

30

Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level

Dengan menggunakan settingan default (tanpa mememilih “Display results before they are saved” ). Klik save

31

Stock/ Requirement List akan terlihat field baru Purchase Requisition (400).

32

33

Print out a copy of the Stock/Requirements list to hand in. As you do this, ponder the questions: What issues might there be when implementing this policy in a production environment? Masalah yang terjadi di bagian/lingkungan produksi ketika menerapkan kebijakan ini. Bagian Produksi harus menyesuaikan atau melihat berapa stock inventory yang ada. Serta berapa jumlah safety stock yang disediakan sehingga produksi dapat berjalan dengan optimal. Jangan sampai ketika melakukan produksi ternyata kekurangan bahan (raw material). How will the data be collected? Menurut saya data dapat dikumpulkan dengan cara melihat jumlah request order dari sebelumnya bias juga dengan melakukan forecasting. What could go wrong?

Menurut saya untuk kesalahan ini yaitu jumlah stok /inventory melebihi dari pada Fixed lot size yang telah kita tentukan sebelumnya mis. Dalam kasus ini 400 tetapi di hasil akhir menjadi 440. Dan tentu saja apabila stock lebih banyak maka akan menambah cost tambahan.