aplikasi optimasi dan efisiensi persediaan...
TRANSCRIPT
ARTIKEL
APLIKASI OPTIMASI DAN EFISIENSI PERSEDIAAN
MENGGUNAKAN METODE EOQ, SAFETY STOCK, DAN ROP
DI TOKO BATIK NUSANTARA KEDIRI
Oleh:
MOCH. TURMUDI
11.1.03.02.0224
Dibimbing oleh :
1. Ir. Juli Sulaksono, M.M., M.Kom.
2. Risky Aswi Ramadhani, M.Kom.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2017
Moch. Turmudi | 11.1.03.02.0224 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id |2|
Aplikasi Optimasi dan Efisiensi Persediaan Menggunakan
Metode EOQ, Safety Stock dan ROP di Toko Batik Nusantara
Moch. Turmudi
11.1.03.02.0224
Teknik – Teknik Informatika
Ir. Juli Sulaksono, M.M., M.Kom. dan Risky Aswi Ramadhani, M.Kom.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Sistem Persediaan pada Toko Batik Nusantara saat ini masih menggunakan sistem manual.
Yang perlu dipahami adalah bahwa persediaan sangat dipengaruhi 2 hal penting yaitu penjualan dan
pengadaan, sehingga persediaan berhubungan erat dengan keduanya. Sistem manual dalam hal ini
menjadi permasalahan pokok sehingga sering terjadi kesalahan terutama dalam aktivitas kerja seperti
pencatatan, penghitungan, pengecekan data barang dan laporan-laporan. Sistem manual juga
menyebabkan proses pelayanan menjadi tidak praktis dan tidak efisien.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem baru untuk dapat
mengganti sistem yang lama yaitu mengubah sistem manual menjadi sistem komputer. Selanjutnya
untuk mengendalikan persediaan agar optimal dan tidak terjadi kehabisan stok, maka dalam aplikasi
yang dibuat digunakan metode Economic Order Quantity, Safety Stock dan ReOrder Point.
Perancangan dan pembuatan aplikasi penjualan, dan persediaan pada sistem yang baru adalah
menggunakan Bahasa Pemrograman Java untuk desain tampilannya dan My SQL untuk pembuatan &
desain databasenya. Pada tahap awal yang perlu dilakukan dalam merancang sistem adalah pembuatan
Flowchart System dan Entity Relations Diagram (ERD).
Hasil dari pembuatan aplikasi ini adalah tercipta sistem yang sangat membantu pihak toko
Batik Nusantara Kediri dalam pengelolaan persediaan antara lain : penjualan, pengadaan, pelaporan
dan lain-lain.
KATA KUNCI : Aplikasi Optimasi dan Efisiensi, Economic Order Quantity, Safety Stock
dan ReOrder Point, persediaan, penjualan.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moch. Turmudi | 11.1.03.02.0224 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id |3|
I. LATAR BELAKANG
Baju batik merupakan produk
warisan budaya bangsa Indonesia.
Keberadaan baju batik di Indonesia
dimulai sekitar abad ke XVII. Hingga
saat ini masyarakat secara umum
sudah mengetahui sedikit banyak
tentang baju batik, walaupun tidak
hafal jenis dan asal kota pengrajin
batik tersebut. Banyak sekali toko baju
batik ataupun toko pakaian yang
menjual baju batik yang tersebar di
hampir semua wilayah Propinsi Jawa
Timur. Di Kabupaten Kediri sendiri
ada banyak toko baju batik, salah
satunya adalah Toko Batik Nusantara.
Usaha ini berdiri sejak tahun 2004.
Berdasarkan data yang dipero
leh dari Toko Batik Nusantara diketa
hui bahwa sistem pengelolaan persedi
aan barang menggunakan cara manual
antara lain : koleksi semua barang
yang dimiliki oleh Toko Batik
Nusantara disimpan dalam pembukuan
manual baik itu harga beli, harga jual,
pengadaan barang atau penambahan
barang, penjualan barang. Dalam
pengelolaan koleksi barang, untuk
menambahkan item barang baru, maka
harus menuliskan secara manual nama
barang tersebut ke dalam pembukuan,
masalah yang muncul kemudian
adalah apakah nama barang yang akan
ditambahkan tersebut benar-benar
sudah ada atau belum di dalam
pembukuan koleksi barang. Untuk
memastikan hal tersebut maka harus
dilakukan pengecekan nama-nama
barang yang ada di dalam pembukuan
satu-persatu, bisa dibayangkan jika
data nama barang sangat banyak, tentu
saja kemungkinan untuk terjadi
redundancy data ada. Salah satu
contoh bahwa sistem lama atau
manual di Toko Batik Nusantara
masih lemah adalah dalam proses
transaksi transaksi penjualan rutin
sehari-hari misalnya, Toko Batik
Nusantara sudah pasti harus sering
melihat dan mencermati dalam
pembukuannya untuk mencatat,
merubah dan menandai mana barang
yang banyak terjual atau mengalami
kekurangan jumlahnya, mana barang
yang sedikit terjual, mana barang yang
sama sekali belum terjual, yang mana
perlakuan terhadap persediaan barang
tertentu harus dibedakan.
Secara garis besar bisa dikata
kan bahwa usaha di bidang jasa
penjualan barang haruslah sangat
memperhatikan data-data penjualan
karena data-data penjualan inilah yang
menjadi sumber informasi utama yang
bisa digali sebagai pengetahuan untuk
menentukan pengelolaan persediaan.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moch. Turmudi | 11.1.03.02.0224 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id |4|
Berangkat dari fenomena ini penulis
mengatakan bahwa persediaan baju
batik di Toko Batik Nusantara masih
belum efektif. Jika pengelolaan
persediaan kurang baik atau
sembarangan maka sangat mungkin
akan mengakibatkan hilangnya
peluang untuk mendapatkan
keuntungan atau bahkan rugi.
Peneliti dalam penelitian ini
selanjutnya menawarkan pengelolaan
persediaan menggunakan metode
perhitungan EOQ,Safety Stock dan
ROP agar Toko Batik Nusantara
memiliki jumlah persediaan yang
tepat, mampu memberikan informasi
yang akurat dan mendapatkan
keuntungan yang maksimal.
II. METODE
1. EOQ (Economic Order Quantity)
Pengertian EOQ menurut
para ahli sebagai berikut :
a. Menurut Bambang Riyanto
(2001:78) adalah jumlah
kuantitas barang yang dapat
diperoleh dengan biaya yang
minimal atau sering dikatakan
sebagai jumlah pembelian yang
optimal.
b. Menurut Heizer dan Render
(2005:68) (economic order
quantity-EOQ model) adalah
salah satu teknik pengendalian
persediaan yang paling tua dan
terkenal secara luas, metode
pengendalian persediaan ini
menjawab 2(dua) pertanyaan
penting, kapan harus memesan
dan berapa banyak harus
memesan.
Penentuan jumlah pesanan
ekonomis menurut Sofjan Assauri
(2004:182) yaitu :
a. Tabular Approach
Penentuan jumlah pesanan yang
ekonomis dengan Tabular
Approach dilakukan dengan cara
menyusun suatu daftar atau table
jumlah pesanan dan jumlah
biaya biaya pertahun.
b. Graphical Approach
Penentuan jumlah pesanan
ekonomis dengan cara
Graphical Approach dilakukan
dengan cara menggambar grafik-
grafik carrying cost dan total
cost dalam satu gambar, dimana
sumbu horizontal jumlah
pesanan (order) pertahun, sumbu
vertical besarnya biaya dari
ordering cost, carrying cost dan
total costs.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moch. Turmudi | 11.1.03.02.0224 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id |5|
c. Dengan Menggunakan Rumus
(Formula Approach)
Cara penentuan jumlah pesanan
ekonomis dengan menurunkan
di dalam rumus-rumus matemati
ka dapat dilakukan dengan cara
memperhatikan jumlah biaya
persediaan yang minimum terda
pat, jika ordering cost sama
dengan carrying costs (biaya
penyimpanan).
Menurut Render (2001:322)
Rumus Formula EOQ sbb :
EOQ = Q* = 𝟐𝑺𝑫
𝑯…...…(2.1)
Keterangan :
D : Penggunaan atau permintaan
yang diperkirakan per periode
waktu
S : Biaya Pemesanan perpesanan
h : Biaya Penyimpanan ( %
terhadap nilai barang )
C: Harga barang (rupiah / unit)
H: Biaya Penyimpanan per unit
per tahun(rp/unit/tahun) = h x C
EOQ = Q* : Jumlah pesanan
(unit/pesanan) paling ekonomis.
2. Safety Stock
Pengertian safety stock
menurut beberapa ahli sebagai
berikut :
a. Menurut Freddy Rangkuty
(2004:10) adalah persediaan
tambahan yang diadakan untuk
melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya
kekurangan bahan (Stock Out).
b. Menurut Sofjan Assauri
(2004:186) adalah persediaan
tambahan yang diadakan untuk
melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekura
ngan bahan (Stock Out). Sama
dengan dengan pengertian
Freddy Rangkuty.
Menurut Fien Zulfikarijah
(2005:96) safety stock
merupakan persediaan yang
digunakan dengan tujuan supaya
tidak terjadi stock out
(kehabisan stock).
Persediaan pengaman diperlukan
karena dalam kenyataanya
jumlah bahan yang diperlukan
tidak selalu tepat seperti yang
telah direncanakan. rumus untuk
menghitung safety stock sbb :
Z = 𝑺𝑺
𝝈 atau SS = Z 𝝈.……(2.2)
Keterangan :
Z = safety factor
𝜎 = standar deviasi
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moch. Turmudi | 11.1.03.02.0224 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id |6|
SS = Safety stok (persediaan
pengaman)
Sedangkan untuk menghitung
nilai 𝜎 sebagai berikut :
𝜎 = (𝑿−𝛍 )𝟐
𝒏 ………(2.3)
3. ReOrder Point
Pengertian Reorder Point
(ROP) menurut para ahli :
a. menurut Freddy Rangkuty
(2004:83) adalah strategi operasi
persediaan merupakan titik
pemesanan yang harus dilakukan
suatu perusahaan sehubungan
dengan adanya Lead time dan
safety stock.
b. menurut Bambang Riyanto
(2001:83) adalah saat atau titik
dimana harus diadakan pesanan
lagi sedimikian rupa sehingga
kedatangan atau penerimaan
material yang dipesan itu adalah
tepat waktu dimana persediaan
di atas safety stock sama dengan
nol.
c. Reorder Point (ROP) menurut
Gasperz (2004:291) mengatakan
bahwa tarik dari reorder point
menimbulkan cash loading input
ke setiap tingkat adalah output
dari tingkat atau tahap
sebelumnya sehingga menyebab
kan kesaling tergantungan
diantara tingkat-tingkat dalam
sistem distribusi. Lebih jauh lagi
Gasperz menambahkan dalam
sistem ROP setiap pusat distribu
si pada tingkat lebih rendah
meramalkan permintaan untuk
produk guna melayani pelangga
nnya, kemudian memesan dari
pusat distribusi pada tingkat
yang lebih tinggi apa bila
kuantitas dalam stock pada pusat
distribusi yang lebih rendah
mencapai ROP.
d. Menurut Sofyan Assauri titik
atau tingkat pemesanan kembali
atau re order point adalah “
Tingkat pemesanan kembali
adalah suatu titik dimana
persediaan yang ada pada suatu
saat dimana pemesanan harus
diadakan kembali.”
Ada beberapa faktor untuk
menentukan Reorder Point (ROP)
diantaranya menurut Petty,
William, Scott dan David
(2005:279) adalah;
a. Pengadaan atau stock selama
masa pengiriman
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moch. Turmudi | 11.1.03.02.0224 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id |7|
b. Tingkat pengamanan yang
diinginkan
Sedangkan menurut
Bambang Riyanto (2001:83) faktor-
faktornya adalah:
a. penggunaan material selama
tenggang waktu mendapatkan
barang (procurement lead time)
b. Besar safety stock.
Dalam menghitung Re
Order Point (Penentuan Waktu
Pemesanan Kembali) menurut
Aminudi (2005:157) menggunakan
rumus sbb:
ROP = ( D x L ) + SS ………(2.4)
Keterangan :
ROP = Re Order Point
L = Lead Time
D = Averrage Usage (pemakaian
rata-rata perhari kerja )
SS = Safety Stock
III. HASIL DAN KESIMPULAN
1. Hasil
Setelah sistem baru berhasil dibuat
maka tercipta tampilan GUI untuk
interaksi pengguna (user) dengan
sistem. Antarmuka ini bisa
dikatakan sebagai layar yang
langsung bisa diakses oleh
pengguna, sedangkan dibalik layar
terdapat logika-logika beserta
sistem database. Bagian GUI inilah
yang memberikan kepada pengguna
(user) informasi yang dibutuhkan
terkait monitoring persediaan, eoq,
safety stock, reorder point dan lain-
lain.
2. Kesimpulan
1. Pada saat rutinitas proses
transaksi penjualan berlang
sung, jumlah persediaan barang
dapat dimonitoring dengan
mudah dengan menggunakan
form visual transaksi penjualan
oleh karyawan ataupun admin
yang sedang melayani transaksi
penjualan di Toko Batik Nusan
tara.
2. Sistem mampu melakukan
perhitungan nilai Economic
Order Quantity, Safety Stock
dan Re Order Point dari inputan
data penjualan baju batik pada
tahun 2015 yang selanjutnya,
nilai tersebut ketika diperlukan
akan menjadi acuan untuk
memberikan informasi untuk
menetapkan jumlah pemesanan
baju batik yang optimal dan
kapan harus segera melakukan
pemesanannya, sehingga tercip
ta pengelolaan persediaan yang
efektif, efisien, sekaligus menda
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moch. Turmudi | 11.1.03.02.0224 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id |8|
patkan keuntungan maksimal di
Toko Batik Nusantara.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Hermawan. 2012. Prototype
Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan Pada
Manajemen Rantai Pasok
Departemen ABAKA CV. Natural
Palembang. (Online). Tersedia:
http://www.academia.edu/747239
7/Jurnal_SCM.com, diakses
tanggal 30 Desember 2015 pukul
19.18.
Danuri, Muhamad. 2011,
Perancangan Sistem Pengendali
an Persediaan BBM Pada SPBU
dengan Konsep Min Max Stock
Level dan Time Phased Order
Point. (Online). Tersedia:
http://eprints.undip.ac.id/36059/1/
Muh_Danuri.pdf, diunduh 1
Desember 2015 pukul 20.19.
Ahmad Rifai, M.T, Anom Suroto.
2013. Model EOQ (Economic
Order Quantity) Pada Supply Chain Management Untuk
Menyelesaikan Masalah Persedia
an Barang di Sebuah Perusahaan
.(Online).Tersedia:http://www.aca
demia.edu/8901859/Model_Eoq_
Economic_Order_Quantity_pada_
Supply_Chain_Management_untu
k_Menyelesaikan_Masalah_Perse
diaan_Barang_di_Sebuah Perusa
haan, diakses 6 Desember 2015
pukul 10.45.
Setyo, Hendra. 2010. EOQ (Ecomomic
Order Quantity). (Online),
tersedia:http://hendrasetyo.blogsp
ot.com, diakses 1 Desember 2015
pukul 21.13
Kusuma, H. 2004. Manajemen
Produksi, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Edisi
Ketiga Penerbit: Andi. Yogyakar
ta.
M. Agus Bisri, Iqbal Choerul A,
Istiqomah. 2015. Manajemen
Operasional Persediaan. (Online
).Tersedia:https://www.slideshare.
net/IstiqomahII/Manajemen-Ope
rasional-55729850, diakses 1
Januari 2016 pukul 20.08
Prihasdi Dwa Rahardyan. 2012.
Efisiensi Metode Economical
Order Quantity (EOQ) dalam
Pengambilan Keputusan Pembeli
an Bahan Baku dan Pengaruhnya
Terhadap Total Biaya Pembelian
pada PT. Amitex (Amanah Mitra
Industri ) Buaran Kabupaten
Pekalongan. (Online). Tersedia :
http://eprints.undip.ac.id/37368/1/
Prihasdi.pdf, diunduh 5 Januari
2016 pukul 12.13
Solihin, Achmad. 2010. MySQL 5
Dari Pemula Hingga Mahir.
(Online). Tersedia: https://docs.
google.com/file/d/0B707qh6293V
nb3d0aUdnN1lVRGM/view, diun
duh 3 Januari 2016 pukul 10.17
Herawanti, Sri.2011. Memulai
Pemrograman Java. (Online).
Tersedia: Zhehira83.wordpress.
com, diunduh 5 Juni 2013 pukul
14.53